PROPOSAL KEGIATAN MILAD MUHAMMADIYAH KE 105"Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan"PIMPINAN CANG MUHAMMADIYAH TERSONO DAERAH KABUPATEN BATANGTAHUN 1435 H/2014 M
PROPOSAL KEGIATAN MILAD MUHAMMADIYAH KE 105
"Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan"
PIMPINAN CANG MUHAMMADIYAH TERSONO
DAERAH KABUPATEN BATANG
TAHUN 1435 H/2014 M
PROPOSAL KEGIATAN
MILAD MUHAMMADIYAH KE 105
Latar Belakang.
Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November 1912 M) merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, yang melakukan perintisan atau kepeloporan pemurnian sekaligus pembaruan Islam di negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia. Sebuah gerakan yang didirikan oleh seorang kyai alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis dari kota santri Kauman Yogyakarta.
Kyai Dahlan dengan Muhammadiyah yang didirikannya, menurut Djarnawi Hadikusuma telah menampilkan Islam sebagai "sistem kehidupan mansia dalam segala seginya". Artinya, Muhammadiyah tidak hanya memandang ajaran Islam sebagai aqidah dan ibadah semata, tetapi merupakan suatu keseluruhan yang menyangkut akhlak dan mu'amalat duniawiyah. Selain itu, aspek aqidah dan ibadah pun harus teraktualisasi dalam akhlak dan mu'amalah, sehingga Islam benar-benar mewujud dalam kenyataan hidup para pemeluknya. Karena itu, Muhammadiyah memulai gerakannya dengan meluruskan dan memperluas paham Islam untuk diamalkan dalam sistem kehidupan yang nyata.
Kyai Dahlan tidak ingin umat Islam taklid dalam beragama, juga tertinggal dalam kemajuan hidup. Karena itu memahami Islam haruslah sampai ke akarnya, ke hal-hal yang sejati atau hakiki dengan mengerahkan seluruh kekuatan akal piran dan ijtihad.
Kelahiran Muhammadiyah secara teologis memang melekat dan memiliki inspirasi pada Islam yang bersifat tajdid, namun secara sosiologis sekaligus memiliki konteks dengan keadaan hidup umat Islam dan masyarakat Indonesia yang berada dalam keterbelakangan. Kyai Dahlan melalui Muhammadiyah sungguh telah memelopori kehadiran Islam yang otentik (murni) dan berorientasi pada kemajuan dalam pembaruannya, yang mengarahkan hidup umat Islam untuk beragama secara benar dan melahirkan rahmat bagi kehidupan. Islam tidak hanya ditampilkan secara otentik dengan jalan kembali kepada sumber ajaran yang aseli yakni Al-Qur'an dan Sunnah Nabi yang sahih, tetapi juga menjadi kekuatan untuk mengubah kehidupan manusia dari serba ketertinggalan menuju pada dunia kemajuan.
Muhammadiyah dengan inspirasi Al-Qur'an Surat Ali Imran 104 ingin menghadirkan Islam bukan sekadar sebagai ajaran "transendensi" yang mengajak pada kesadaran iman dalam bingkai tauhid semata. Bukan sekadar Islam yang murni, tetapi tidak hirau terhadap kehidupan. Apalagi Islam yang murni itu sekadar dipahami secara parsial. Namun, lebih jauh lagi Islam ditampilkan sebagai kekuatan dinamis untuk transformasi sosial dalam dunia nyata kemanusiaan melalui gerakan "humanisasi" (mengajak pada serba kebaikan) dan "emanisipasi" atau "liberasi" (pembebasan dari segala kemunkaran), sehingga Islam diaktualisasikan sebagai agama Langit yang Membumi, yang menandai terbitnya fajar baru Reformisme atau Modernisme Islam di Indonesia.
Menurut perhitungan tahun Hijriyah kini Muhammadiyah berusia 103 tahun dan dalam perhitungan Miladiyah memasuki usi 100 tahun ( satu abad ). Diibaratkan umur seorang manusia, maka usia satu abad adalah usia yang sangat tua dan merupakan masa untuk regenerasi dan reformasi ulang. Oleh karena itu kini saatnya bagi Muhammadiyah untuk lebih banyak berbuat dan memperbaharui gerakan tajdinya dalam menyongsong abad ke dua pergerakan Muhammadiyah.
Atas dasar pemikiran diatas, maka sebagai wujud dari rasa syukur kepada Alloh atas karunia nikmat dan bimbinganNya, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah akan menyelenggarakan beberapa agenda kegiatan dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke- 105 dengan tema "Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia berkemajuan" untuk dapat menjalankan aktifitas gerakan Dakwah Islam Amar Ma'ruf Nahi Munkar yang lebih baik lagi bagi umat dan bangsa Indonesia yang berkemajuan guna meneguhkan gerakan tajdid persyarikatan memasuki abad kedua Pergerakan Muhammadiyah.
Nama Kegiatan
Peringatan MILAD MUHAMMADIYAH KE-105 Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah
Tema Kegiatan
Tema kegiatan Milad tahun ini adalah : "Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia berkemajuan"Dasar Kegiatan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
Tanfidz Keputusan Musyawarah Cabang Muhammadiyah
Keputusan rapat Pleno Pimpinan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono pada hari Ahad tanggal 20 Juli 2014
Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk :
Mengenang kembali sejarah peruangan K.H.Ahmad Dahlan dalam mendirikan dan mengembangkan Muhammadiyah.
Menggelorakan semangat Dakwah Islam Amar Ma'ruf Nahi Munkar melaui persyarikatan Muhammadiyah.
Memantapkan langkah pergerakan Muhammadiyah Cabang Tersono memasuki abad kedua Muhammadiyah.
Menggebirakan Dakwah Muhammadiyah guna meningkatkan syiar Islam dan persyarikatan.
Jenis Kegiatan
Kegiatan Milad Muhammadiyah ke- 105 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono, meliputi :
Menyelesaikan Pembangunan Masjid "AN-NUUR" Desa Harjowinangun Timur
Melanjutkan pembangunan masjid "An-Nuur" sebagai pusat Dakwah dan Ibadah yang menjadi salah satu amal usaha kebanggaan warga Muhammadiyah Ranting Harjowinangun Timur.
Upacara Milad Muhammadiyah Ke- 105 ( Rabu, 1 Oktober 2014 M.)
Dilaksanakan hari Rabu, 7 Dzulhijjah 1435 H bertepatan dengan tanggal 1 Oktober 2014 M. dengan Pembina Upacara Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Sekda Kabupaten Batang, Bapak Drs. H. Nasikhin, M.Hum. yang diikuti oleh seluruh warga, Lembaga, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Cabang Tersono
Penyembelihan dan Pembagian daging Qurban (Sabtu-Ahad, 4-5 Okt. 2014)
Dilaksanakan di masing-masing Ranting Muhammadiyah se- Cabang Tersono, yang sebagian dikirim ke Panitia Milad di Cabang untuk didistribussikan ke daerah binaan Muhammadiyah Cabang Tersono.
Sarasehan dengan Tema " Penguatan LAZISMU sebagai ruh Dakwah " ( Rabu, 1 Oktober 2014 M. )
Kegiatan ini merupakan agenda Pengurus LAZIS Muhammadiyah Cabang Tersono dalam rangka mengenalkan dan memantapkan program kegiatan LAZISMU di Cabang Tersono , dan akan diikuti oleh para tokoh dan jajaran Pimpinan Ranting Muhammadiyah se- Cabang Tersono, dengan menghadirkan nara sumber yang kompeten.
Donor Darah ( Rabu, 1 Oktober 2014 M. )
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan bakti sosial Muhammadiyah yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Batang guna membantu ketersediaan darah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Peresmian Ranting dan Pelantikan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Harjowinangun Timur. ( Sabtu, 25 Oktober 2014 M. )
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pengembangan Ranting di wilayah kerja Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono guna memperluas wilayah dakwah persyarikatan.
Pemasangan Panji-panji Muhammadiyah dan Ortom di wilayah Muhammadiyah Cabang Tersono (mulai tanggal 26 September s/d 8 Oktober 2014)
Kegiatan ini bertujuan untuk menunujkkan syi'ar Milad Muhammadiyah dan meningkatkan semangat bermuhammadiyah guna menggelorakan Dakwah Islam Amar Ma'ruf Nahi Munkar dilingkungan warga Muhammadiyah.
Pelantikan Pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pandu Hisbul Wathan ( HW ) ( Sabtu, 25 Oktober 2014 M. )
Kegiatan ini bertujuan untuk menetapkan kepengurusan HW di Cabang Tersono dan pemantapan gerakan dan kinerja Gerakan Pandu Hisbul Wathan sebagai salah satu organisasi otonom Muhammadiyah.
Resepsi Milad/Pengajian Umum ( Sabtu, 25 Oktober 2014 M. )
Kegiatan ini merupakan puncak acara dari seluruh rangkaian kegiatan Milad Muhammadiyah ke- 103. Pengajian Milad menghadirkan pembicara Bp. Prof. DR. HM. Dailamy, SP. Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah yang pelaksanaannya akan dibarengkan dengan peresmian Masjid An- Nur yang dibangun secara swadaya oleh warga Muhammadiyah sebagai sebuah amal usaha yang menjadi bukti kesungguhannya untuk berdakwah di Muhammadiyah dan juga sebagai pusat dakwah dan kegiatan Ranting Muhammadiyah.. Dalam acara ini akan menghadirkan seluruh warga Muhammadiyah dan simpatisan, serta mengundang jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Muspika Kecamatan Tersono, Pengurus Anak Cabang Nahdlotul Ulama, Muslimat NU, GP Anshor, dan Fatayat NU.
Susunan Panitia : Terlampir
Rencana Anggaran Biaya : Terlampir
Jadwal Kegiatan sebagai berikut :
RANCANGAN JADWAL KEGIATAN
MILAD MUHAMMADIYAH KE 103
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH TERSONO
DAERAH BATANG
No
Hari/Tanggal
Uraian Kegiatan
Tempat
Keterangan
1.
Ahad – Senin,
28 September s/d 6 Oktober 2014
Pemasangan Bendera Panji-panji dan Umbul-umbul di seluruh Ranting se Cabang Tersono
Di tepi jalan di Ranting Muhammadiyah se Cabang Tersono
Bendera panji dan pemasangan tanggung jawab Pimpinan Ranting
2.
Rabu, 1 Oktober 2014
Upacara Milad Ke 105
Sarasehan
Donor Darah
Lap. Gedongsari Tersono dan Komplek SMP Muh. Tersono
Diikuti siswa-siswi SD/MI, SMP/MTs, dan SMA Muh. Se Cab. Tersono serta semua warga dan Simpatisan
3.
Sabtu – Ahad
4-5 Oktober 2014
Penyembelihan dan pembagian daging qurban
Di masing-masing Ranting/Kelompok dan Posko Qurban PCM di SMP Muh. Tersono
Distribusi daging dilakukan oleh Panitia di Posko Qurban PCM
4.
Sabtu, 25 Oktober 2014
Pengajian umum
Peresmian Ranting Baru
Pelantikan PRM
Pelantikan Kwaran HW
Peresmian Masjid
Ranting Harjowinangun Timur
Diikuti semua warga dan Simpatisan
Penutup
Demikian proposal kegiatan ini kami susun sebagai bahan acuan dan panduan kami dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan Milad Muhammadiyah ke-103, agar bisa berjalan sesuai tujuan penyelenggaraan, dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para Aghniya, Dermawan, dan para Pelaku Usaha untuk menjadi Donatur dan sponsor kegiatan yang akan kami selenggarakan ini.
Akhirnya sehebat apapun manusia, dan setinggi apapun cita-citanya, kita hanya diberi kewengan untuk berusaha/berikhtiar, sukses dan tidaknya tergantung pada ridlo dari Alloh SWT. Semoga Alloh mengabulkan permohonan kita. Amien.
Tersono, 5 September 2014
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono
Daerah Kabupaten Batang
Ketua, Sekretaris,
Rokhmat, S.Ag. Zaenal Muttaqin
NBM : 840 798 NBM : 862 384
SUSUNAN PANITIA
MILAD MUHAMMADIYAH KE 105
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH TERSONO
TAHUN 1435H / 2014 M
Penanggungjawab : Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono
Ketua : H. Zaenuddin, S.Ag
Wakil Ketua : Kus Anwaruddin
Sekretaris : Akhmad Musbikhin, S.Pd.I
Wakil Sekretaris : Mohammad Rizal Hadi, S.Pd.I
Bendahara : Miftakhul Ulum, S.P
Wakil Bendahara : Zaenal Muttaqin
Seksi – seksi :
Seksi Usaha : 1. Agus Ananta, S.Pd.I
2. Nuruddin, S.Ag
3. Nurkholis, S.Pd
4. Ahmad Nasiin, S.Pd
Seksi Upacara : 1. Agus Supriyono, S.Pd
2. Ahmad Syukron, S.Psi
3. Muflikhun, S.Pd.I
Seksi Sarasehan : 1. Muhibuddin, S.Pd
2. M. Rikza Rakhman
Seksi Donor Darah :
Aswar Syukur, S.Pd
Masruri, S.P
Seksi Qurban : 1. Subekti
2. Makmun
3. Drs. Muji
Seksi Pengajian dan Peresmian Ranting :
Ahmad Bakir
Rifani Zunianto
Hermanto
Seksi Konsumsi : 1. Siti Zumroti
2. Pimpinan Cabang Aisyiyah
3. Pimpinan Cabang Nasyiah
Seksi Pubdekdok : 1. Taufiq
2. Mohammad Toha
Seksi Perlengkapan :
Mohammad Zakaria 5. Darmadi
Afandi 6. Afandi
Abrori 7. Moh. Syarif Aziz
Munaryi
Seksi Keamanan :
Suryadi
Kokam
Tapak Suci
Seksi PPPK : 1. Arif (PUSKESMAS Tersono)
2. H. Rizqon Pahlevi
Seksi Penerima Tamu :
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersonio
Pimpinan Cabang Aisyiyah Tersono
Pimpinan Cabang Nasyiatul 'Aisyiyah Tersono
Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Tersono
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono
Daerah Batang
Ketua, Sekretaris,
Rokhmat, S.Ag Zaenal Muttaqin
NBM. 840 789 NBM. 862 384
PROPOSAL KEGIATAN
MILAD MUHAMMADIYAH KE 103
Latar Belakang.
Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November 1912 M) merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, yang melakukan perintisan atau kepeloporan pemurnian sekaligus pembaruan Islam di negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia. Sebuah gerakan yang didirikan oleh seorang kyai alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis dari kota santri Kauman Yogyakarta.
Kyai Dahlan dengan Muhammadiyah yang didirikannya, menurut Djarnawi Hadikusuma telah menampilkan Islam sebagai "sistem kehidupan mansia dalam segala seginya". Artinya, Muhammadiyah tidak hanya memandang ajaran Islam sebagai aqidah dan ibadah semata, tetapi merupakan suatu keseluruhan yang menyangkut akhlak dan mu'amalat duniawiyah. Selain itu, aspek aqidah dan ibadah pun harus teraktualisasi dalam akhlak dan mu'amalah, sehingga Islam benar-benar mewujud dalam kenyataan hidup para pemeluknya. Karena itu, Muhammadiyah memulai gerakannya dengan meluruskan dan memperluas paham Islam untuk diamalkan dalam sistem kehidupan yang nyata.
Kyai Dahlan tidak ingin umat Islam taklid dalam beragama, juga tertinggal dalam kemajuan hidup. Karena itu memahami Islam haruslah sampai ke akarnya, ke hal-hal yang sejati atau hakiki dengan mengerahkan seluruh kekuatan akal piran dan ijtihad.
Kelahiran Muhammadiyah secara teologis memang melekat dan memiliki inspirasi pada Islam yang bersifat tajdid, namun secara sosiologis sekaligus memiliki konteks dengan keadaan hidup umat Islam dan masyarakat Indonesia yang berada dalam keterbelakangan. Kyai Dahlan melalui Muhammadiyah sungguh telah memelopori kehadiran Islam yang otentik (murni) dan berorientasi pada kemajuan dalam pembaruannya, yang mengarahkan hidup umat Islam untuk beragama secara benar dan melahirkan rahmat bagi kehidupan. Islam tidak hanya ditampilkan secara otentik dengan jalan kembali kepada sumber ajaran yang aseli yakni Al-Qur'an dan Sunnah Nabi yang sahih, tetapi juga menjadi kekuatan untuk mengubah kehidupan manusia dari serba ketertinggalan menuju pada dunia kemajuan.
Muhammadiyah dengan inspirasi Al-Qur'an Surat Ali Imran 104 ingin menghadirkan Islam bukan sekadar sebagai ajaran "transendensi" yang mengajak pada kesadaran iman dalam bingkai tauhid semata. Bukan sekadar Islam yang murni, tetapi tidak hirau terhadap kehidupan. Apalagi Islam yang murni itu sekadar dipahami secara parsial. Namun, lebih jauh lagi Islam ditampilkan sebagai kekuatan dinamis untuk transformasi sosial dalam dunia nyata kemanusiaan melalui gerakan "humanisasi" (mengajak pada serba kebaikan) dan "emanisipasi" atau "liberasi" (pembebasan dari segala kemunkaran), sehingga Islam diaktualisasikan sebagai agama Langit yang Membumi, yang menandai terbitnya fajar baru Reformisme atau Modernisme Islam di Indonesia.
Menurut perhitungan tahun Hijriyah kini Muhammadiyah berusia 103 tahun dan dalam perhitungan Miladiyah memasuki usi 100 tahun ( satu abad ). Diibaratkan umur seorang manusia, maka usia satu abad adalah usia yang sangat tua dan merupakan masa untuk regenerasi dan reformasi ulang. Oleh karena itu kini saatnya bagi Muhammadiyah untuk lebih banyak berbuat dan memperbaharui gerakan tajdinya dalam menyongsong abad ke dua pergerakan Muhammadiyah.
Atas dasar pemikiran diatas, maka sebagai wujud dari rasa syukur kepada Alloh atas karunia nikmat dan bimbinganNya, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah akan menyelenggarakan beberapa agenda kegiatan dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke- 103 dengan tema "Gerak Memasuki Abad Kedua, Dakwah dan Tajdid Muhammadiyah Menuju Peradaban Utama" untuk dapat menjalankan aktifitas gerakan Dakwah Islam Amar Ma'ruf Nahi Munkar yang lebih baik lagi bagi umat dan bangsa Indonesia yang berkemajuan guna meneguhkan gerakan tajdid persyarikatan memasuki abad kedua Pergerakan Muhammadiyah.
Nama Kegiatan
Peringatan MILAD MUHAMMADIYAH KE-103 Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah
Tema Kegiatan
Tema kegiatan Milad tahun ini adalah : "Gerak Memasuki Abad Kedua, Dakwah dan Tajdid Muhammadiyah Menuju Peradaban Utama"
Dasar Kegiatan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
Tanfidz Keputusan Musyawarah Cabang Muhammadiyah
Keputusan rapat Pleno Pimpinan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono pada hari Ahad tanggal 2 September 2012
Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk :
Mengenang kembali sejarah peruangan K.H.Ahmad Dahlan dalam mendirikan dan mengembangkan Muhammadiyah.
Menggelorakan semangat Dakwah Islam Amar Ma'ruf Nahi Munkar melaui persyarikatan Muhammadiyah.
Memantapkan langkah pergerakan Muhammadiyah Cabang Tersono memasuki abad kedua Muhammadiyah.
Menggebirakan Dakwah Muhammadiyah guna meningkatkan syiar Islam dan persyarikatan.
Jenis Kegiatan
Kegiatan Milad Muhammadiyah ke- 103 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono, meliputi :
Turba untuk Pembinaan Organisasi dan Administrasi Ranting
Dibentuk Team Turba dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono untuk selanjutnya turun ke ranting-ranting guna mengadakan pembinaan kepada Pimpinan Ranting dalam mengelola Persyarikatan, khusussnya penanganan administrasi Kesekretaristan dan administrasi Keuangan
Kemah Dakwah dan Keakraban Pandu Hisbul Wathan ( HW )
Dilaksanakan dalam rangka memperkuat jalinan ukhuwah, khususnya anggota Hisbul Wathan (HW) di lingkungan perguruan Muhammadiyah yang ada di Kecamatan Tersono. Kemah ini diikuti oleh seluruh siswa/siswi dari SD/MI Muhammadiyah, SMP/MTs. Muhammadiyah, dan SMA Muhammaiyah se- Cabang Tersono. Dalam kegiatan ini juga akan diadakan pentas seni dan budaya hasil kreasi para kader Muhammadiyah Tersono.
Upacara Milad Muhammadiyah Ke- 103
Dilaksanakan tepat tanggal 8 Dzulhijjah 1433 H dengan Pembina Upacara Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Sekda Kabupaten Batang, Bapak Drs. H. Nasikhin, M.Si. yang diikuti oleh seluruh warga, Lembaga, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Cabang Tersono
Jalan Sehat dan Pawai Ta'aruf
Dilaksanakan setelah Upacara Milad, dan diikuti oleh seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah, yang akan diberangkatkan langsung oleh Ketua PDM Batang.
Penyembelihan dan Pembagian daging Qurban
Dilaksanakan di masing-masing Ranting Muhammadiyah se- Cabang Tersono, yang sebagian dikirim ke Panitia Milad di Cabang untuk didistribussikan ke daerah binaan Muhammadiyah Cabang Tersono.
Sarasehan dengan Tema " Upacara Tahlilan dan Problematikanya "
Kegiatan ini merupakan agenda Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tersono yang selanjutnya diangkat di tingkat Cabang, dan akan diikuti oleh para tokoh dan jajaran Pimpinan Ranting Muhammadiyah se- Cabang Tersono, dengan menghadirkan nara sumber yang kompeten, untuk selanjutnya akan dijadikan buku sebagai pegangan warga Muhammadiyah dalam menyikapi kegiatan "Tahlilan" di lingkungannya masing-masing
Donor Darah
Kegiatan ini bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Batang guna membantu ketersediaan darah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Khitanan Massal
Kegiatan ini menjadi agenda unggulan yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia ( RS QIM ) Batang, dengan peseerta khitan yang dijaring dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah dengan sasaran utama dari keluarga kurang mampu.
Bazar dan Festival Kuliner
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberi kesempatan kepada para waarga, khususnya pelaku bisnis untuk dapat memamerkan produknya, dan khusus bagi A'isyiyah dan Nasyi'ah dapat menyalurkan kreatifitas dan hobinya dalam membuat kuliner, dengan tujuan untuk mendorong usaha dan membangkitkan semangat kemandirian warga.
Pemasangan Panji-panji Muhammadiyah dan Ortom di wilayah Muhammadiyah Cabang Tersono
Kegiatan ini bertujuan untuk menunujkkan syi'ar Milad Muhammadiyah dan meningkatkan semangat bermuhammadiyah guna menggelorakan Dakwah Islam Amar Ma'ruf Nahi Munkar dilingkungan warga Muhammadiyah.
Resepsi Milad/Pengajian Umum
Kegiatan ini merupakan puncak acara dari seluruh rangkaian kegiatan Milad Muhammadiyah ke- 103. Pengajian Milad menghadirkan pembicara dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang pelaksanaannya akan dibarengkan dengan kegiatan Khitanan Massal, Donor Darah, serta Bazar dan Festival Kuliner. Dalam acara ini akan menghadirkan seluruh warga Muhammadiyah dan simpatisan, serta mengundang jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Muspika Kecamatan Tersono, Pengurus Anak Cabang Nahdlotul Ulama, Muslimat NU, GP Anshor, dan Fatayat NU.
Susunan Panitia : Terlampir
Rencana Anggaran Biaya : Terlampir
Jadwal Kegiatan sebagai berikut :
RANCANGAN JADWAL KEGIATAN
MILAD MUHAMMADIYAH KE 103
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH TERSONO
DAERAH BATANG
No
Hari/Tanggal
Uraian Kegiatan
Tempat
Keterangan
1.
Jum'at - Ahad, 19 – 21 Oktober 2012
Kemah Dakwah dan Keakraban HISBUL WATHAN Cabang Tersono
Pentas Seni dan Budaya
Komplek SMP Muh. Tersono
Diikuti siswa-siswi SD/MI, SMP/MTs, dan SMA Muh. Se Cab. Tersono
2.
Rabu, 24 Oktober 2012
Upacara Milad Ke 103
Jalan Sehat dan Pawai Ta'aruf
Lap. Gedongsari Tersono
Diikuti semua warga dan Simpatisan
3.
Jum'at, 26 Oktober 2012
Sholat Iedul Adha
Penyembelihan Qurban dan pendistribusian daging Qurban
Di Lapangan masing-masing Ranting Muh.
Diikuti oleh seluruh warga
4.
Ahad, 28 Oktober 2012
Sarasehan ( Upacara TAHLILAN dan Problematikanya)
Aula BTM/SMP Muh. Tersono
PCM, PRM. dan Ortom
5.
Ahad, 4 November 2012
Pengajian umum
Khitanan Masal
Donor Darah
Bazar dan Festival Kuliner
Komplek SMP Muhammadiyah Tersono
Seluruh Warga Muhammadiyah Cab. Tersono dan sekitarnya
6.
Ahad, 21 Oktober s/d Ahad, 11 Nop. 2012
Pemasangan Panji-panji Muhammadiyah dan Ortom
Di tepi jalan utama masing-masing Ranting Muhammadiyah
Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Ortom
7.
Ahad, 21 Oktober s/d Ahad, 11 Nop. 2012
Turba Pembinaan Administrasi Pimpinan Ranting
Di masing-masing Ranting Muhammadiyah
Jadwal akan disusun tersendiri
Penutup
Demikian proposal kegiatan ini kami susun sebagai bahan acuan dan panduan kami dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan Milad Muhammadiyah ke-103, agar bisa berjalan sesuai tujuan penyelenggaraan, dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para Aghniya, Dermawan, dan para Pelaku Usaha untuk menjadi Donatur dan sponsor kegiatan yang akan kami selenggarakan ini.
Akhirnya sehebat apapun manusia, dan setinggi apapun cita-citanya, kita hanya diberi kewengan untuk berusaha/berikhtiar, sukses dan tidaknya tergantung pada ridlo dari Alloh SWT. Semoga Alloh mengabulkan permohonan kita. Amien.
Tersono, 5 September 2012
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono
Daerah Kabupaten Batang
Ketua, Sekretaris,
Rokhmat, S.Ag. Zaenal Muttaqin
NBM : 840 798 NBM : 862 384
PROPOSAL KEGIATAN
MILAD MUHAMMADIYAH
KE 105
"Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia berkemajuan"
PIMPINAN CANG MUHAMMADIYAH TERSONO
DAERAH KABUPATEN BATANG
TAHUN 1435 H/2014 M
RANCANGAN KEGIATAN
MILAD MUHAMMADIYAH KE 103 TAHUN 1433 H.
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH TERSONO
Pemasangan Panji-panji Muhammadiyah dan Ortom di wilayah Muhammadiyah Cabang Tersono
Panji-panji dipasang di tepi jalan utama di masing-masing Ranting Muhammadiyah dengan tujuan untuk menunujkkan syi'ar Milad Muhammadiyah dan meningkatkan semangat bermuhammadiyah guna menggelorakan Dakwah Islam Amar Ma'ruf Nahi Munkar dilingkungan warga Muhammadiyah. Kegiatan ini dimulai tanggal 18 Oktober s/d 11 Nopember 2012
Turba untuk Pembinaan Organisasi dan Administrasi Ranting
Dibentuk Team Turba dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono untuk selanjutnya turun ke ranting-ranting guna mengadakan pembinaan kepada Pimpinan Ranting dalam mengelola Persyarikatan, khusussnya penanganan administrasi Kesekretariatan dan administrasi Keuangan. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala sesuai jadwal dimulai tanggal 21 Oktober s/d 11 Nopember 2012
Kemah Dakwah dan Keakraban Pandu Hisbul Wathan ( HW )
Dilaksanakan dalam rangka memperkuat jalinan ukhuwah, khususnya anggota Hisbul Wathan (HW) di lingkungan perguruan Muhammadiyah yang ada di Kecamatan Tersono. Kemah ini diikuti oleh seluruh siswa/siswi dari SD/MI Muhammadiyah, SMP/MTs. Muhammadiyah, dan SMA Muhammaiyah se- Cabang Tersono. Dalam kegiatan ini juga akan diadakan pentas seni dan budaya hasil kreasi para kader Muhammadiyah Tersono. Kegiatan ini dilaksanakan hari Jum'at – Ahad tanggal 19 – 21 Oktober 2012.
Upacara Milad Muhammadiyah Ke- 103
Dilaksanakan tepat Rabu tanggal 8 Dzulhijjah 1433 H / tanggal 24 Oktober 2012, dengan Pembina Upacara Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang juga Sekda Kabupaten Batang, Bapak Drs. H. Nasikhin, M.Si. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga, Lembaga, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Cabang Tersono, dan dilanjutkan dengan Jalan sehat/Pawai Ta'aruf.
Jalan Sehat dan Pawai Ta'aruf
Dilaksanakan setelah Upacara Milad, Rabu tanggal 24 Oktobert 2012 dan diikuti oleh seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah, yang akan diberangkatkan langsung oleh Ketua PDM Batang.
Penyembelihan dan Pembagian daging Qurban
Dilaksanakan di masing-masing Ranting Muhammadiyah se- Cabang Tersono, dan sebagian dagingnya akan dikirim ke Panitia Milad di Cabang untuk didistribussikan ke daerah binaan Muhammadiyah Cabang Tersono, dilaksanakan tanggal 26 Oktober 2012.
Sarasehan dengan Tema " Upacara Tahlilan dan Problematikanya "
Kegiatan ini merupakan agenda Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tersono yang selanjutnya diangkat di tingkat Cabang, dan akan diikuti oleh para tokoh dan jajaran Pimpinan Ranting Muhammadiyah se- Cabang Tersono, dengan menghadirkan nara sumber yang kompeten, untuk selanjutnya akan dijadikan buku sebagai pegangan warga Muhammadiyah dalam menyikapi kegiatan "Tahlilan" di lingkungannya masing-masing. Kegiatan ini dilaksanakan hari Ahad tanggal 28 Oktober 2012.
Donor Darah
Kegiatan ini bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Batang guna membantu ketersediaan darah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Dilaksanakan hari Ahad tanggal 4 Nopember 2012, bersamaan dengan Pengajian umum, Khitanan Masal, Bazar dan festival Kuliner.
Khitanan Massal
Kegiatan ini menjadi agenda unggulan yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia ( RS QIM ) Batang, dengan peseerta khitan yang dijaring dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah dengan sasaran utama dari keluarga kurang mampu.
Bazar dan Festival Kuliner
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberi kesempatan kepada para waarga, khususnya pelaku bisnis untuk dapat memamerkan produknya, dan khusus bagi A'isyiyah dan Nasyi'ah dapat menyalurkan kreatifitas dan hobinya dalam membuat kuliner, dengan tujuan untuk mendorong usaha dan membangkitkan semangat kemandirian warga.
Resepsi Milad/Pengajian Umum
Kegiatan ini merupakan puncak acara dari seluruh rangkaian kegiatan Milad Muhammadiyah ke- 103. Pengajian Milad menghadirkan pembicara dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang pelaksanaannya akan dibarengkan dengan kegiatan Khitanan Massal, Donor Darah, serta Bazar dan Festival Kuliner. Dalam acara ini akan menghadirkan seluruh warga Muhammadiyah dan simpatisan, serta mengundang jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Muspika Kecamatan Tersono, Pengurus Anak Cabang Nahdlotul Ulama, Muslimat NU, GP Anshor, dan Fatayat NU.
SUSUNAN PERSONALIA
KWARTIR CABANG GERAKAN PANDU HISBUL WATHAN
KECAMATAN TERSONO
PERIODE TAHUN 2014 - 2019
Penasihat : Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono
Ketua : Muhammad Ulfi, S.Pd.I
Wakil Ketua : Amanah, S.Pd.I
Sekretaris : Nurkholis, S.Pd
Wakil Sekretaris : M. Irwan Hadi, S.Pd
Bendahara : Ema Fitriyani, S.Pd.I
Wakil Bendahara : Mahtur, S.Pd.I
Bidang-bidang :
Kegiatan Pandu Wreda :
Subekti
H. Supriyadi
Ahmadi Sya'roni
Kegiatan Pendidikan dan Latihan :
Hanifuddin Mahmud, S.T, S.Pd.I
Nuruddin, S.Ag
Muflikhun, S.Pd.I
Eka Siwi Martiana, S.E
Sofiatun, S.T, S.Pd.I
Humas dan Dokumentasi :
Ahmad Musbihin, S.Pd.I
Ahmad Bakir
Kus Anwaruddin
M. Rizal Hadi, S.Pd.I
Dias Prabowo Kurniawan, S.Pd.I
Seni Budaya :
Agus Ananta, S.Pd.I
Masruri, S.P
Ahmad Nasi'in, S.Pd
Mukminin, S.Pd.I
Hetty Widyastuti, S.Pd
Olah raga :
Agus Supriyono, S.Pd
Asywar Syukur, S.Pd
Ahmad Hasan, S.Pd.I
Makmuri, A.Ma
Burhanuddin
SURAT PERNYATAAN PINDAH SEKOLAH / KELUAR
DARI SMP MUHAMMADIYAH TERSONO
Yang bertanda tangan di bawah ini saya Orang tua / Wali dari :
Nama : .............................................................................
Kelas : .............................................................................
Alamat : .............................................................................
Menyatakan bahwa saya akan menarik kembali anak saya tersebut dari SMP Muhammadiyah Tersono karena ................................................................................... ,
Kepada pihak sekolah kami ucapkan terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan dan kami juga mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangannya.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sungguh-sungguh dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Tersono, ..........................................
Yang membuat peryataan,
______________________
SUMENGGAPAI KEBERKAHAN HIDUP
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
Hadirin Jamaah Sholat Jumat yang dimuliakan Allah
Dari mimbar khutbah jumat ini khatib mengajak kepada diri khatib dan jamaah sekalian untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Peningkatan iman yang terus dilakukan dengan peningkatan amal sholeh. Karena derajat kemuliaan seorang hamba di sisi Allah hanyalah dinilai dengan ketakwaannya. Allah berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
"Sesungguhnya orang yang paling bertakwa di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa".
Hadirin Jama'ah Jum'at yang dimuliakan Allah
Masyarakat yang berkah adalah masyarakat yang jauh dari dosa-dosa dan maksiat. Sebaliknya masyarakat yang penuh dengan dosa-dosa dan kemaksiatan adalah masyarakat yang rentan. Ibarat tubuh penuh dengan penyakit dan kotoran yang menjijikkan. Maka ia tidak produktif dan bahkan tidak bisa diharapkan darinya kebaikan.
Keberkahan suatu masyarakat itu mempunyai syarat khusus yang telah dipatok oleh Al-Quran sehingga dengan mewujudkannya akan terwujudlah masyarakat yang mendapatkan keberkahan,
sebagaimana firman Allah:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ .
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya". (Al-A'rof: 96)
Ustadz Sayyid Qutb mengomentari ayat ini sebagaimana yang ditulisnya dalam tafsir zhilal, beliau mengatakan: "Berkah-berkah yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa secara tegas dan meyakinkan itu, bermacam-macam jenis dan ragamnya. Juga tidak diperinci dan tidak ditentukan batas-batanya oleh nash ayat itu. Isyarat yang diberikan nash Al-Quran itu menggambarkan limpahan yang turun dari semua tempat, bersumber dari semua lokasi, tanpa batas, tanpa perincian, dan tanpa penjelasan. Maka ia adalah berkah dengan segala macam warnanya, dengan segala gambaran dan bentuknya. Keberkahan yang dijanjikan kepada orang beriman dan bertakwa ialah bahwa keberberkahan itu kadang-kadang menyertai sesuatu yang jumlahnya sedikit, tetapi memberikan manfaat yang banyak serta diiringi dengan kebaikan, keamanan, kerelaan, dan kelapangan hati. Berapa banyak bangsa yang kaya dan kuat, tetapi hidup dalam penderitaan, tidak ada rasa aman, penuh goncangan dan krisis, bahkan menunggu kehancuran."
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah
Ketika kehidupan berjalan secara sinergis antara unsur-unsur pendorong dan pengekangnya, dengan bekerja di bumi sambil memandang ke langit, terbebas dari hawa nafsu, menghambakan diri dan tunduk kepada Allah. Berjalan dengan baik menuju ke arah yang diredoin oleh Allah, maka sudah tentu kehidupan model ini akan diliputi dengan keberkahan, dipenuhi dengan kebaikan dan dinaungi dengan kebahagian.
Berkah yang diperoleh bersama iman dan takwa adalah berkah yang meliputi segala sesuatu. Berkah yang terdapat di dalam jiwa, dalam perasaan, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Juga berkah yang mengembangkan kehidupan dan meninggikan mutunya dalam setiap waktu. Jadi bukan semata-mata melimpahnya kekayaan namun dibarengi dengan penderitaan, kesengsaraan, kerusakan bahkan kegersangan jiwa.
Tuntutan keberkahan yang dapat diambil dari tuntunan ayat di atas adalah: merealisasikan keimanan dalam keseharian, meningkatkan ketaqwaan dalam setiap amalan. Maka sebaliknya, hal-hal yang akan menghilangkan keberkahan itu adalah karena mendustakan ajaran dan ayat-ayat Allah, kemudian terperosoknya seseorang bahkan masyarakat ke dalam kubangan kemaksiatan.
Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah dalam salah satu bukunya "Al jawaabul Kaafii liman Sa'ala 'anid Dawaaisy Syaafii" menyebutkan beberapa bahaya dan pengaruh dosa terhadap kehidupan pribadi dan masyarakat yang akan membawa pada hilangnya keberkahan. Di antaranya pengaruh buruk dosa dan kemaksiatan itu adalah:
Pertama: Dosa memperlemah kesadaran akan keagungan Allah dalam hati.
Seorang yang penuh dengan dosa-dosa tidak akan lagi bersungguh-sungguh mengagungkan Allah. Kaki akan terasa malas dan berat berat untuk melangkah ke masjid dan menghadiri pengajian. Badan terasa sulit untuk bangun pada waktu fajar melaksanakan shalat subuh. Telinga tidak suka lagi mendengarkan ayat-ayat Al Qur'an, lama kelamaan hati menjadi keras seperti batu bahkan bisa lebih keras dari pada itu. Maka ia hilanglah rasa sensitive terhadap suatu dosa, tidak bergetar lagi hatinya ketika keagungan Allah disebut. Allah berfirman:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ .
"Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Baqoroh: 74)
Kedua: Dosa membuat seseorang tidak mempunyai rasa malu.
Seseorang yang biasa berbuat dosa, lama-kelamaan tidak merasa berdosa lagi. Bahkan ia tidak merasa malu berbuat dosa di depan siapapun. Bila rasa malu hilang maka hilanglah kebaikan. Rosulullah saw bersabda: "Rasa malu itu semuanya baik". Maksud dari hadist ini adalah: bahwa semakin kuat rasa malu dalam diri seseorang akan semakin menyebar darinya kebaikan. Dengan demikian masyarakat yang mempunyai rasa malu adalah masyarakat yang baik pula dan penuh nuansa kemanusiaan.
Ketiga: Dosa menghilangkan keberkahan dan nikmat serta menggantikannya dengan bencana.
Allah swt. selalu menceritakan bahwa diazabnya umat-umat terdahulu adalah karena mereka berbuat dosa. Dalam surat Al Ankabuut ayat 40 Allah SWT berfirman:
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ .
"Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." (QS. An-Ankabut: 40)
Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ قَرْنٍ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَكُمْ وَأَرْسَلْنَا السَّمَاءَ عَلَيْهِمْ مِدْرَارًا وَجَعَلْنَا الْأَنْهَارَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قَرْنًا ءَاخَرِينَ .
"Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain." (QS. An-an'am: 6)
Kaum muslimin jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah
Keberkahan yang kita inginkan dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara ini tidak akan terwujud hanya dengan teori-teori dan arahan tanpa adanya kesadaran untuk saling mengingatkan dan keinginan untuk mau mendengarkan dan menerima kebenaran, serta adanya kepedulian untuk saling menghargai, saling mencintai, saling membantu dan memenuhi hak dan kewajiban. Oleh sebab itulah Rasulullah berpesan kepada istri-istrinya untuk memperbanyak kuah masakan untuk dibagikan kepada tetangga-tetangganya.
Memperbanyak kuah sebagaimana dimaksud oleh Rasulullah adalah, kepedulian kepada tetangga dan masyarakat dalam arti luas. Apabila seorang memiliki kelebihan rezeki janganlah ia melupakan tetangga kiri dan kanan, mungkin di antara mereka ada yang tidak memiliki makanan untuk hari itu, atau mungkin anaknya sedang sakit namun ia malu meminjam uang untuk berobat. Bisa pula kepedulian ini dalam bentuk non makanan, misalnya kesehatan dan biaya pendidikan. Siapakah yang paling memahami kesulitan bersosial seseorang selain tetangganya?
Pentingnya kepedulian ini sehingga di akhirat nanti Allah akan mempertanyakannya kepada kita masing-masing tentang kepedulian kita kepada sesama, Imam Muslim dalam kitab shohihnya meriwayat hadist Qudsi:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِى. قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ. قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِى فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِى عِنْدَهُ يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِى. قَالَ يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ. قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِى فُلاَنٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِى يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِى. قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِى فُلاَنٌ فَلَمْ تَسْقِهِ أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ وَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِى »
Dari Abu Hurairoh ra, Rosulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah swt berfirman pada hari kiamat: "Wahai anak adam! Aku sakit kenapa engkau tidak menjengukku, ia berkata:"Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku menjengukmu, sedangkan engkau adalah Tuham semesta alam." Allah berfirman:
"Engkau tahu bahwa seorang hamba-Ku sakit di dunia akan tetapi engkau tidak menjenguknya, seandainya engkau menjenguknya sungguh engkau akan dapati Aku di sisinya." Wahai anak adam, Aku meminta makan kepadamu, kenapa engkau tidak memberiku?" Orang itu berkata: "Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku member-Mu makan, sedangkan engkau adalah Tuhan semesta alam? Allah berfirman: "Engkau mengetahui ada dari hamba-Ku yang kelaparan dan engkau tidak memberinya makan, sekiranya engkau memberinya makan, niscaya engkau dapati Aku di sisinya. Wahai anak adam Aku meminta minum padamu, sedang engkau enggan memberik-Ku minum." Ia berkata: "Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?" Allah menjawab: "Seseorang meminta minum padamu dan engkau tak memberinya, sekiranya engkau memberinya minum niscaya engkau dapati Aku di sisinya." (HR. Muslim)
Kaum muslimin jamaah jumat yang dimuliakan Allah
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari khutbah yang singkat ini adalah: bahwa tidak mungkin individu yang kotor, yang hidup di alam dosa, akan melahirkan masyarakat yang baik. Oleh karena itu, jalan satu-satunya untuk membangun masyarakat yang bersih dan beradab, penuh dengan nuansa tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, yang jauh dari kerjasama dalam keburukan dan dosa, adalah hanya dengan kembali bersungguh-sungguh mentaati Allah dan mengagungkan-Nya. Kembali meramaikan masjid, mengajak keluarga, anak-anak untuk menunaikan sholat sebagai kewajiban kita kepada Allah yang tak boleh dilalaikan apapun kondisinya, membaca dan memahami Al-Quran, menerapkan pengetahuan tentang islam yang sudah diketahui, mengendalikan nafsu dari dosa-dosa dan sesuatu yang mendatangkan murka Allah serta tidak melupakan untuk saling peduli dan saling mengingatkan sesama saudara dan tetangga.
Semoga Allah menjadikan masyarakat dan bangsa kita bangsa yang mendapatkan keberkahan, mengumpulkan kita dalam umat Rosulullah yang terbaik dan terjauhkan dari ketergelinciran ke dalam jurang kemaksiatan. Amiin ya Rabbal 'alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِيِمْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Logo Muhammadiyah & Ortom
Muhammadiyah
IMM
Hizbul Wathan
Aisyiyah
Nasyatul Aisyiyah
Tapak Suci
Pemuda Muhammadiyah
IPM
Link Website
Jebakan Syetan di Bulan Ramadhan
Jebakan atau tipuan adalah sesuatu yang halus yang diperuntukkan untuk mempengaruhi seseorang agar mereka melakukannya tanpa mereka menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sesungguhnya telah membuat mereka terjerat atau terperangkap, hal ini karena halusnya atau tidak jelasanya sehingga kita terbawa arus melakukannya tanpa kita sadari bahwa apa yang kita lakukan adalah suatu kesalahan.
Salah satu yang mempunyai pekerjaan menjebab manusia adalah syetan bahkan tekadnya untuk menjebab manusia terjadi ketika ia menghadapi Adam As, ia telah berjanji dan memproklamirkan dirinya untuk selalu menggoda dan menjebab manusia agar mereka lalai dari perintah Allah swt. Sebagaimana Firman Allah dalam Alquran , Surah A'raf: 16 -1 7
Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Inilah tekad Iblis yang tidak akan pernah padam, ia akan berusaha menyesatkan kita sampai kita jauh dari tuntunan Allah, dan diantara kita tidak aka nada yang dapat bertahan kecuali hamba Allah yang Ikhlas. Tekad ini terus digelorakan oleh Iblis dengan melihat cela-cela dimana ia dapat melakukan aksinya, bahkan jika perlu ia bungkus dengan iming-imingan seolah-olah yang dikerjakan itu adalah ibadah, padahal boleh jadi itu justru larangan.
Di bulan Ramadhan ini, muncul phenomena-penomena yang sesungguhnya tidak ada relevansinya terhadap Ramadhan yang dilakukan oleh ummat Islam, yang sesungguhnya tidak dilakukan di bulan-bulan lain, nanti di bulan Ramadhan lalu dikerjakan padahal mereka dapat melakukannya dibulan lain, tetapi kenapa mereka melakukannya nanti di bulan Ramadhan. Coba perhatikan beberapa hal yang dilakukan ummat ini, misalnya :
1. Jalan-jalan Subuh
Mungkin maksudnya jalan-jalan subuh itu untuk melakukan olah raga sekaligus, tetapi kenapa hanya ramai dilakukan ummat Islam ketika bulan Ramadhan, kalau niatnya untuk olah raga kenapa bukan dibulan-bulan lain supaya lebih segar.
Jika dilakukan di bulan ramadhan sesungguhnya banyak mudarat yang dapat timbulnya, misalnya dengan berjalan pagi ada kemungkinan tenaga terkuras sehingga boleh jadi puasa tidak dapat diteruskan, ditambah lagi dalam jalan-jalan subuh ini ternyata dijadikan juga sarana untuk berhubungan dengan prempuan atau laki-laki yang bukan mahram artinya melalui jalan subuh ini terkadang dijadikan saran berbuat dosa, sementara mereka sesungguhnya menyatakan diri dalam kondisi puasa, dan ini sudah menjadi budaya yang seungguhnya dapat dikatakan adalah jebabkan syetan yang dapat mengurangi nilai pausa kita bahwa dapat merusak puasa.
2. Membakar Mercong
Satu lagi yang membuat saya heran kenapa di bulan Ramadhan ini, bulan yang suci, bulan yang perlu dijaga kedamaiannya, justru dibuat menjadi bulan yang penuh dengan keributan, bahkan seperti kita berada dalam suasana perang, dengan membakar mercong, bahkan sementara kita ibadah shalat di Masjid atau istirahat tiba-tiba mercong diledakkan sehingga membuat orang tidak tenang, termasuk para tetangga, sehingga orang membakar mercong ini membuat orang menjadi tidak tentram, sehingga kita dapat termasuk orang yang dianggap oleh Nabi orang yang tidak beriman sebagai mana kata Nabi dalam hadits yang artinya "
Demi Allah orang itu tidak beriman, diucapkan tiga kali orang itu tidak beriman, lalu sahabat Nabi bertanya. Siapa ya Rasululah, Nabi menjawab yaitu orang yang tidak dapat member keamana terhadap tetangganya."
Sepintas membakar mercong tidak ada hubungannya denga syetan, tetapi jika kita runut sifat dasar syetan yang menghendaki kita bermusuh-musuhan, selalu membuat dosa maka membakar mercong termasuk tipu daya syetan yang tidak kita sadari.
3. Balapan Motor
Balapan motor ini juga menjadi phenomena yang muncul menghiasai bulan ramadhan, ini juga hal yang tidak dapat dipahami kenapa justru muncul pada saat bulan ramadhan, dimana juga mengganggu, bahkan mencelakai banyak orang.
Alangkah baiknya jika sekiranya kita diam di rumah atau dimasjid sambil kita ibadah puasa dan melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat supaya bulan ramadhan ini kita jadikan sebagai bulan untuk mendulang amal sebanyak-banyaknya sebagai bekal kita untuk akherat kelak.
GERAKAN MUHAMMADIYAH*)
Pengertian Muhammadiyah
Secara Etimologi (Bahasa) :
Muhammadiyah berasal dari bahasa Arab "Muhammad", yaitu Nabi Muhammad SAW, kemudian mendapat tambahan "yah" nisbiyah yang artinya menjenis-kan. Jadi Muhammadiyah berarti "umat muhammad SAW." atau "pengikut Nabi Muhammad SAW."
Secara Terminologi (istilah):
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah Amar ma'ruf nahi munkar, berakidah Islam dan bersumber pada al-Qur'an dan Sunnah yang didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di Kota Yogyakarta.
Latar Belakang Berdirinya Muhammaddiyah
Sebelum mendirikan persyarikatan Muhammadiyah Kyai Haji Ahmad Dahlan telah mempersiapkan kader-kader persyarikatan dengan mendirikan sekolah pada tahun 1911 dengan nama "SISWO PROYO".
Ditinjau dari faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadsiyah, secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua faktor penyebab, yaitu :
Faktor Subyektif
Faktor Subyektif adalah faktor yang muncul dari pribadi pelaku atau pendirinya, yaitu K.H.A. Dahlan. K.H.A. Dahlan dikenal sebagai tokoh ulama yang akrab dengan al-Qur"an, oleh karena hasil pengkajian dan pendalamannya terhadap al-Qur'an itulah beliau terdorong untuk melakukan perubahan, dan akhirnya mendirikan organisasi dengan nama Muhammadiyah.
Faktor Obyektif
Faktor ini di kelompokkan menjadi dua, yaitu faktor obyektif internal (penyebab yang muncul di tengah-tengah kehidupan masyarakat Islam Indonesia), dan faktor obyektif eksternal (penyebab yang terjadi di luar kehidupan masyarakat Islam Indonesia).
Faktor obyektif internal, seperti :
a.1. Umat Islam Indonesia sudah jauh dari ajaran Islam yang murni yang didasarkan pada al-Qur'an dan Sunnah.
a.2. Banyak bermunculan praktik-praktik Syirik, Takhayul, Bid'ah, dan Khurofat di kalangan umat Islam Indonesia.
a.3. Kurangnya pendidikan agama yang berakibat terjadinya taklid buta dalam pengamalan ajaran Islam.
Faktor obyektif eksternal, seperti :
b.1. Meningkatnya gerakan Kristenisasi di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
b.2. Penetrasi bangsa-bangsa Eropa, terutama Belanda ke Indonesia.
b.3. Gereakan pembaharuan Islam di Timur Tengah.
Lambang Muhammadiyah
Bentuk Lambang
Lambang Muhammadiyah berbentuk matahari yang memancarkan dua belas sinar yang berwarna putih bersih bercahaya, dan mengarah ke segala penjuru. Di tengah-tengah matahari terdapat tulisan dengan huruf arab berbunyi MUHAMMADIYAH. Pada lingkaran yang mengelilinginya terdapat tulisan dua kalimah syahadat (Syahadat Tauhid dan Syahadat Rosul).
Maksud Lambang
Matahari menggambarkan jati diri, gerak, dan amal usaha Muhammadiyah akan memberikan manfaat bagi kehidupan umat di dunia baik secara rohani maupun jasmani, sebagaimana matahari memberi manfaat bagi kehidupan makhluk di dunia.
Dua belas sinar matahari keseluruh penjuru menggambarkan tekad dan semangat Muhammadiyah dalam memperjuangkan Islam sebagaimana tekad dan semangat kaum hawari, yaitu sahabat Nabi Isa AS yang jumlahnya dua belas orang.
Warna putih pada seluruh gambar matahari melambangkan kesucian dan keikhlasan, serta tauhid yang murni, bersih dari syirik dan khurofat.
Warna hijau menjadi warna dasar melambangkan kedamaian dan kesejahteraan.
Maksud dan Tujuan Muhammadiyah
Sejak berdirinya, telah mengalami beberapa perubahan redaksional, antara lain :
Pada waktu permuulaan berdirinya Muhammadiyah berbunyi :
Menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada penduduk bumi putera di dalam residensi Yogyakarta.
Memajukan hal agama Islam di dalam anggota-anggotanya.
Setelah Muhammadiyah berkembang luas di luar Yogyakarta dan berdiri beberapa cabang diwilayah Hindia Belanda (Indonesia) berbunyi :
Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama slam di Hindia Belanda, dan
Memajukan dan menggembirakan hidup sepanjang kemauan agama Islam kepada sekutu-sekutunya.
Pada waktu pendudukan Pemerintahan Fasis jepang (1942-1945), berbunyi :
"Sesuai dengan kepercayaan untuk mendirikan kemakmuran bersama seluruh Asia Timur Raya di bawah pimpinan Dai Nipon, dan memang diperintahkan oleh Tuhan Allah, maka perkumpulan ini :
Hendak menyiarkan agama Islam, serta melatihkan hidup yang selaras dengan tuntunannya;
Hendak melakukan kebaikan umum, dan
Hendak memajukan pengetahuan dan kepandaian serta budi pekerti yang baik kepada anggota-anggotanya;
Kesemuanya itu ditujukan untuk berjasa mendidik masyarakat ramai".
Setelah masa kemerdekaan, yaitu pada Muktamar Muhammadiyah ke-31 di Yogyakarta tahun 1950, rumusannya disempurnakan menjadi lebih mendekati jiwa dan gerak yang sesungguhnya dari Muhammadiyah, rumusannya berbunyi :
"Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga dapat mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya"
Pada waktu Muktamar Muhammadiyah ke-34 di Yogyakarta tahun 1959, rumusannya disempurnakan lagi menjadi :
"Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya"
Pada waktu Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Surakarta tahun 1985, karena adanya azas tunggal Pancasila, maka rumusannya disesuaikan menjadi :
"Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil, makmur yang diridloi Allah SWT."
Pada Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang Tahun 2005, setelah Reformasi rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah dikembalikan seperti hasil Muktamar muhammadiyah ke-34, yaitu :
"Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya".
Selanjutnya rumusan tersebut masih dipertahankan sampai sekarang, dan bahkan pada Muktamar ke-46 ( Muktamar satu abad) tahun 2010 di Yogyakarta masih menggunakan rumusan tersebut.
*) Bahan belajar Kemuhammadiyahan Kelas VII, smt. I
CIRI-CIRI PERJUANGAN MUHAMMADIYAH
Karakteristik penting yang dimiliki Muhammadiyah adanya titik singgung dengan jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW (ittiba' Rasul). Oleh karena itu dalam setiap ide/gagasan dan amal usaha serta perjuangan Muhammadiyah senantiasa berkomitmen mengikuti sunnah-sunnah Rosul Muhammad SAW, dan terus menjunjung tinggi dan berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman.
Sejak berdirinya, perjuangan Muhammadiyah adalah telah memiliki ciri khas, sehingga dapat dengan mudah dikenali oleh siapapun yang mau memperhatikan. Ciri-ciri perjuangan Muhammadiyah itu adalah :
Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
Pendirian Muhammadiyah salah satunya dilatarbelakangi oleh pendalaman ajaran Al-Qur'an oleh pendirinya (KHA. Dahlan), sehingga dalam perjuangannya selalu berpedoman terhadap al-Qur'an dan Sunnah yang merupakan sumber utama ajaraan agama Islam. Oleh karena itu Muhammadiyah menempatkan ajaran agama Islam sebagai way if life in all aspect, artinya bahwa dalam setiap ide/gagasan dan amal usahanya serta pola hidup warga muhammadiyah harus selalu berpedoman pada ajaran Islam.
Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah Islam
Sejak berdiri Muhammadiyah memang berangkat dari rasa keprihatinan mendalam terhadap kondisi umat Islam yang kalah dan terpuruk hampir di semua bidang. Maka kehadiran Muhammadiyah dipandang sebagai gerakan pembelaan terhadap umat Islam sekaligus menghantarkannya menjadi umat yang mulia.
Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan mengajak umat/warganya untuk mengamalkan Islam secara nyata dalam seluruh aspek kehidupan. Berdasarkan Q.S. Ali Imran:104, Muhammadiyah meletakkan khittah atau setrategi dasar perjuangannya, yaitu Dakwah (menyeru,mengajak) Islam, Amar Ma'ruf Nahi Munkar dengan masyarakat sebagai medan juangnya.
Muhammadiyah berkiprah di tengah masyarakat bangsa Indonesia dengan membangun berbagai amal usaha seperti : Sekolah, Panti Asuhan, Rumah Sakit, dan sebagainya itu sebagai bentuk manifestasi dakwah islamiyah. Semua amal usaha diadaakan dengan niat dan tujuan tunggal, yaitu dijadikan sebagai sarana dakwah islamiyah.
Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid
Ciri ketiga yang melekat pada persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai Gerakan Tajdid atau Gerakan Reformasi. Secara bahasa, tajdid berarti membuat sesuatu menjadi baru atau pembaharuan. Sedangkan secara istilah, tajddid dipahami sebagi upaya mengembalikan sesuatu pada aslinya (pemurnian) ajaran agama Islam, maka tajdid dalam gerakan Muhammadiyah dapat diartikan dua maca, yaitu :
Sebagai usaha mengembalikan semua bentuk kehidupan keagamaan baik pemahaman maupun amal kepada bentuk yang asli atau murni sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. terutama pada masalah akidah dan ibadah. Oleh karena itu Muhammadiyah juga disebut sebagai gerakan purifikasi (pemurnian).
Sebagai usaha untuk mengamalkan atau menerapkan ajaran agama Islam sesuai dengan tantangan perkembangan kehidupan masyarakat.
PEDOMAN HIDUP ISLAMI WARGA (PHIW) MUHAMMADIYAH
Pemahaman
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) adalah seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber pada Al-qur'an dan sunnah untuk menjdi pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Landasan dan Sumber
Landasan dan sumber PHIWM ialah Al-Qur'an dan Sunnah Nabi, dan juga pengembangan dan pengayaan dari pemikiran-pemikiran formal (baku) dalam Muhammadiyah seperti MKCH Muhammadiyah, Muqodimah AD Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah, serta hasil-hasil keputusan Majlis Tarjih Muhammadiyah.
Kepentingan
Warga Muhammadiyah memerlukan pedoman kehidupan yang bersifat panduan dan pengayaan dalam menjalani berbagai kegiatan sehari-hari. Tuntutan ini didasarkan atas perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi seperti :
Kepentingan akan adanya pedoman yang dijadikan acuan bagi segenap anggota Muhammadiyah sebagai penjabaran dan bagian dari Keyakinan Hidup Islami dalam Muhammadiyah.
Perubahan-perubahan sosial politik dalam kehidupan nasional yang menumbuhkan dinamika tinggi dalam kehidupan umat dan bangsa serta mempengaruhi kehidupan Muhammadiyah.
Perubahan-perubahan alam pikiran yang cenderung pragmatis, materialistis, dan hedonistis yang menumbuhkan budaya inderawi (kebudayaan duniawi yang sekuler) dalam kehidupan modern.
Penetrasi budaya dan multikulturalisme yang dibawa oleh globalisasi.
Perubahan orientasi nilai dan sikap dalam bermuhammadiyah karena berbagai faktor yang memerlukan setandar nilai dan norma yang jelas dariMuhammadiyah.
Sifat
PHIW Muhammadiyah memiliki beberapa sifat/kriteria sebagai berikut :
Mengandung hal-hal pokok/prinsip
Bersifat pengayaan
Aktual
Menmberikan arah bagi tindakan individu maupun kolektif yang bersifat keteladanan
Ideal, yakni dapat menjadi panduan umum untuk kehidupan sehari-hari yang bersifat pokok dan utama.
Rabbani, artinya mengandung ajaran-ajaran dan pesan-pesan yang bersifat akhlaqi yang membuahkan kesalihan
Taisir, yakni panduan yang mudah dipahami dan diamalkan.
Tujuan
Terbentuknya perilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah) menuju terwujudnya Masyarakat Islam yangsebenar-benarnya,
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK ALLAH YANG BERTAUHID
Hakikat Manusia
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Alloh yang diberi kelebihan dibanding makhluk lain. Manusia memiliki bentuk yang sebaik-baiknya( lihat Q.S. At-Tiin : 4 ), dan dibekali potensi dasar (fitrah) dan sifat-sifat yang berasal dari Alloh. Manusia juga memiliki kedudukan yang mulia, keutamaan dan keunggulan atas makhluk Alloh yang lain karena potesi yang dimilikinya, kebebasan yang diberikan, serta tanggungjawab yang harus dilaksanakannya di muka bumi.
Tugas dan tanggungjawab manusia meliputi: beribadah kepada Alloh (hamba Alloh) (lihat Q.S. At-Tahrim : 6), dan bertugas memelihara dan memakmurkan alam semesta (khalifatulloh fil ardl) (lihat Q.S. Al-Ahzab : 72)
Islam adalah Agama Tauhid
Islam adalah agama Alloh yang diwahyukan kepada para Rosul sebagai hidayah dan rahmat bagi umat manusia sepanjang masa. Agama Islam menjamin keseejahteraan hidup manusi, baik materiil maupun spirituil, duniawi dan ukhrowi.
Sebagai agama Tauhid, inti dari seruan Islam kepada manusia ialah agar manusia berserah diri hanya kepada Alloh, mengerjakan yang baik dan menjauhi yang munkar, menyembah hanya kepada-Nya, dan tidak membuat sekutu bagi-Nya. Jadi ajaranj Islam mengajak manusia untuk bersikap hidup dan berprilaku TAUHID.
Sikap dan Perilaku Manusia Tauhid
Tauhid artinya mengesakan Tuhan (ALLOH), atau menegaskan bahwa Tuhan (ALLOH) itu Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Pandangan tauhid akan membentuk pribadi-pribadi manusia (muslim) yang memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
Selalu menjunjung tinggi dan berpihak kepada hal-hal yang baik dan benar (kebaikan dan kebenaran).
Bersikap aktif (giat), dinamis (terus bergerak), dan mengarah ke masa depan.
Tidak menganggap dirinya paling benar, dan tidak memaksakan kehendak dan kebenarannya kepada orang lain.
Bersikap adil.
Syirik sebagai lawan Tauhid
Lawan dari tauhid adalah syirik. Syirik adalah sikap dan tindakan menyekutukan Alloh, menandingi Alloh, menyembah, mengagungkan, dan menyucikan selain Alloh. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik. Syirik adalah bentuk dosa atau kejahatan (zulm) yang tidak diampuni oleh Alloh. (lihat Q.S. Luqman : 13)
Bentuk syirik bisa berupa menyembah selain Alloh, juga bisa berupa sikap sombong, riya' atau takabbur yang digolongkan syirik kecil.
RANCANGAN KEGIATAN
PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH TERSONO
SEMESTER KE-2 TAHUN 2011
( Bahan Rapat Pimp. Harian Hari Ahad, 3 Juli 2011 )
Konsolidasi Organisasi dan Perkaderan
Penyelesaian Musyawarah Ranting ( Musyran )
Darul Arqom ( Up Gradding ) Pimpinan
Pengajian Silaturrahim
Muspimran
Pendidikan
Penerimaan Peserta didik baru ( PPDB )
Pencerahan dan Penyegaran Guru Sekolah/Madrasah Muhammadiyah
Akreditasi MIM dan MTs.
Pembentukan Panitia Perintis pendirian Pondok Pesantren Muhammadiyah
Tabligh
Penataran/penyegaran Imam Masjid dan Musholla
Perencanaan kegiatan Ramadhan
Pembagian Khotib sholat Iedul Fitri dan Iedul Adha
Milad Muhammadiyah
Jalan Sehat
Khitanan Massal
Donor Darah
Kegiatan pendukung yang lain
Ekonomi dan Keuangan
Revitalisasi fungsi BTM untuk back up kegiatan Muhammadiyah
Revitalisasi penggalian dana ZIS
Optimalisasi penggalian dana waqaf tanah di Harjowinangun Timur
MUSYAWARAH CABANG (MUSCAB) MUHAMMADIYAH
"PENCERAHAN MUHAMMADIYAH CABANG TERSONO MEMASUKI ABAD KEDUA"
Pada hari minggu, tanggal 27 Mater 2011, Musywarah Cabang (MUSCAB) Muhammadiyah Kecamatan Tersono Daerah Batang, telah dilaksanakan dengan sukses dan meriah, yang ditandai dengan adanya Tabligh dan Pengajian Ahad Pagi oleh KH.Harun Abdi Manaf, dari Kota Tegal, yang diikuti oleh ribuan warga Muhammadiyah. Muscab Muhammadiyah kali ini pelaksanaannya dibarengkan dengan Muscab 'Aisyiyah dan Pemuda Muhammadiyah Cabang Tersono periode Muktamar ke-46.
Dalam acara tersebut dihadiri, oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Batang, Drs. KH. Nasihin, bersama rombongan dari ortom tingkat Daerah Kabupaten Batang.
Turut hadir sebagai undangan Bapak Camat Tersono, Drs.Rusmanto, M.Si serta dari Kapolsek dan Danramil Tersono.
Kegiatan pokok Muscab adalah Laporan pertanggungjawaban Pimpinan, Perencanaan program kerja dan Pemilihan Pimpinan Muhammadiyah, Aisyiyah dan Pemuda Muhammadiyah untuk periode tahun 2011-2015, yang mengacu pada program dari Pimpinan Pusat, Wilayah dan Daerah Muhammadiyah, dengan pencerahan Muhammadiyah yang telah berusia 100 tahun
Pemilihan Pimpinan Muhammadiyah Cabang Tersono Periode 2011-2015 telah terpilih 13 orang anggota Formatur dari sejumlah 40 calon. Di antara calon terpilih ialah
Zaenal Muttaqin
H. Amien Azis
Abdul Mukti, S.Pd,
Achmadi Sy (ketua demisioner)
Rokhmat, S.Ag
Siswanto, M.Pd
Miftakhul Ulum, S.P
Ky. Ahmad Zaenuri S.Ag
H. Zaenuddin, S.Ag
Ahmad Bakir
H. Sumadi Ahmad
M. Hanifuddin Mahmud, S.Pd.I, S.T
KH. Amir Aziz, S.Ag
Rapat Formatur Pemiihan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono menetapkan Bapak Rokhmat,S. Ag sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono periode Muktamar ke-46 dengan masa jabatan 2011-2015.
Formatur juga nenetapkan ketua Aisyiyah Tersono, Hj.Winarni S.Pd dan Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah, Saudara Hanifuddin Mahmud, S.Pd.i, S.T.
Dominasi kaum muda dalam Formatur Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Aisyiyah dan Pemuda Muhammadiyah Tersono, diharapkan mampu membawa Muhammadiyah di Tersono menuju pencerahan Muhammadiyah di abad kedua ini, sesuai dengan fungsi Angkatan Muda Muhammadiyah sebagai Pelopor, Pelangsung dan Penyempurna Amal usaha Muhammadiyah di masa depan.
Pesan dari Ketua PDM Kabupaten Batang, Muhammadiyah harus memulai kembali Gerakan Aksi Amal Sholeh dengan gerakan santunan faqir miskin/dhuafa, Zakat, serta ekonomi syariah (BMT) yang akan mewadahi segala urat nadi perekonomian warga Muhammadiyah, serta memohon do'a restu kepada musyawarin dan warga Muhammadiyah Kabupaten Batang, bahwa sebentar lagi akan berdiri Sekolah Tinggi Muhammadiyah, yang dimungkinkan akan berdiri di Tersono dan Limpung, di mana Tersono merupakan basis Muhammadiyah di Kabupaten Batang,s esuai dengan sejarah berdirinya Muhammadiyah di Kabupaten Batang yang sudah bersemi di Tersono sejak tahun 1923.
SUSUNAN PANITIA
SOSIALISASI UUD'45 DAN KETETAPAN-KETETAPAN MPR
Ketua : YUSWANTO, B.A.
Sekretaris : SYAMSUL HADI S.IP.
Bendahara : H. Juki JS
Seksi – seksi
Persidangan : 1. Rokhmat, S.Ag.
2. Ahmad Bakir
Dekd ok : 1. Moh. Natsir ( Atink )
C. Penerima Tamu : 1. Kus Anwaruddin
2. Aswar Syukur, S.Pd.
D. Akomodasi dan Transportasi : 1. Tarno
2. Dedi
DO'A SETELAH SHOLAT DHUHA
Artinya: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah. Dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuasaan-Mu, kudrat-Mu, (Wahai Tuhanku) datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh".