Program Kerja untuk penerapan TB DOTS di rumah sakitDeskripsi lengkap
asfzfhgdfhyifyuifyuifuyjfhgd
TBDeskripsi lengkap
asfzfhgdfhyifyuifyuifuyjfhgdDeskripsi lengkap
4. Program Kerja Tb DotsFull description
Program Kerja untuk penerapan TB DOTS di rumah sakitFull description
TB
asfzfhgdfhyifyuifyuifuyjfhgdFull description
Program Penanggulangan TB DOTSFull description
Program Penanggulangan TB DOTS
ProgramDeskripsi lengkap
program kerja
program kerja
Rencana Strategi penatalaksanaan TB Dots
h65rf67yujojDeskripsi lengkap
Rencana Strategi penatalaksanaan TB Dots
tb dotsDeskripsi lengkap
PROGRAM KERJA TIM DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORTCOURSE (DOTS) RSUD PROF.DR.H.M.ANWAR MAKKATUTU TAHUN 2017
I.
PENDAHULUAN Tuberkulosis sejak dahulu dikenal sebagai penyakit menular dan merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini terlihat dari masih banyaknya penderita tuberkulosis ditemukan di masyarakat dan kematian yang disebabkannya. Pada tahun 1990, hampir sepertiga penduduk dunia terinfeksi tuberkulosis dan diperkirakan ada 9 juta penderita tuberkulosis baru dan 3 juta kematian akibat penyakit tuberkulosis. Sekitar 95% kasus dan 98% kematian akibat tubekulosis di dunia, terdapat di negara-negara berkembang. Indonesia adalah penyumbang pasien tuberkulosis ketiga terbesar didunia, setelah india, dan cina. Berdasarkan hasil survey pravelensi 2004, setiap tahun di Indonesia terjadi sekitar 245.000 kasus tuberkulosis baru, dengan jumlah tuberkulosis menular (BTA+) sejumlah 107.000 kasus, sedangkan kematia karena TB sekitar 46.000 setiap tahunnya. Tuberkulosis menyerang sebagian besar kelompok usia produktif, kelompok ekonomi lemah, dan pendidikan rendah. Data surveilens program nasional sampai dengan tahun 2005 menunjukkan tinggnya penemuan pasien tuberkulosis BTA negatif di Rumah Sakit dengan foto rontgen toraks sebagai dasar penegakkan diagnosis. Selain itu angka kesembuhan pengobatan di RS pada umumnya masih dibawah 50% dengan angka putus berobat pada sebagian besar rumah sakit mencapai 50% sampai 80%. Keadaan tersebut beresiko menciptakan masalah yang lebih besar, yaitu munculnya kasus tuberkulosis dengan kekebalan kekebalan ganda terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT), atau biasa disebut dengan Multi Drug Resistent Tuberkulosis (MDR TB). Untuk itu RS. Keluarga Sehat dalam menegembangkan Strategi DOTS yang selektif dan bertahap perlu membentuk suatu jejaring yang kuat agar pasien putus berobat dapat ditangani.
II.
LATAR BELAKANG Salah satu unsur penting dalam penerapan DOTS di rumah sakit adalah komitmen yang kuat pimpinan rumah sakit. Komite medik dan prifesi lain yang terkait dalam penerapan straregi DOTS di rumah sakit termasuk dukungan administrasi dan nasional. Untuk itu perlu dibentuk tim DOTS RS yang terdiri dari seluruh komponen yang terkait dalam penanganan pasien tuberkulosis.
RS Keluaga Sehat adalah salah satu rumah sakit sakit swasta di pati yang sangat mendukung dan berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan strategi DOTS. Dengan menerapkannya di RS Keluarga Sehat diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya penemuan dan pengobatan pasien tuberculosis.
Pelaksanaan
DOTS
di
RS.Keluarga
Sehat
mengacu
pada
International Standart for Tuberculosis Care (ISTC) yang dikembangkan oleh semua organisasi profesi international pada tahun 2005, dan juga didukung oleh organisasi di Indonesia. Oleh karena itu sangatlah penting disusun sautu program kerja Tim DOTS sebagai acuan dalam menilai kinerja dan evaluasi program itu sendiri.
III.
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1.
Tujuan Umum Memberikan informasi dan acuan bagi rumah sakit dalam melaksanakan program Tim DOTS
2.
Tujuan Khusus 1)
Terlaksananya program Tim DOTS secara sistemasis dan terarah
2)
Terlaksanaya jejaring internal dan eksternal bagi program penanganan pasien tuberculosis
IV.
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1.
2.
Pelaksanaan TB DOTS berkelanjutan a.
Rapat rutin Tim DOTS
b.
Pembuatan laporan kinerja Tim DOTS bulanan
Pelaporan indikator DOTS triwulan a. Proporsi pasien BTA positif diantara susupek b. Proporsi pasien TB paru BTA positif di antara semua pasien TB paru tercatat c. Proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien d. Angka Konversi ( Conversi Rate ) e. Angka Putus Berobat (Default Rate) f.
Pelaksanaan TB DOTS berkelanjutan a. Melakukan rapat koordinasi Tim DOT setiap bulan b. Pembuatan laporan TB kinerja DOTS bulanan c. Mendokumentasikan semua kegiatan DOTS
2.
Analisa Indikator TB a.
Melakukan perhitungan indikator TB pertriwulan
b.
Membuat laporan analisa indikator TB selanjutnya dilaporkan ke Tim Indikator mutu RS Keluarga Sehat
3.
Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat inap a.
Melakukan monitoring pelayanan tentang alur pada pasien suspek TB dewasa & anak di rawat inap
b.
Melakukan monitoring tentang kelengkapan formulir TB pada pasien yang akan dilakukan pemeriksaan dahak (TB 05)
4.
Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat jalan a.
Melakukan monitoring pelayanan tentang alur pada pasien suspek TB dewasa & anak di rawat jalan
b.
Melakukan monitoring tentang kelengkapan formulir TB pada pasien yang akan dilakukan pemeriksaan dahak (TB 05)
5.
6.
Pelatihan DOTS PLUS ( 2 ) a.
Berkoordinasi dengan diklat untuk pengadaan inhouse trainning
b.
Membuat surat edaran kepada init terkait
c.
Melakukan evaluasi mitra terhadap program DOTS PLUS ( 2 )
Evaluasi kinerja semesteran a.
Melakukan rapat evaluasi program setiap satu semester
b.
Melaporkan hasil rapat evaluasi program semesteran ke direktur melalui nota dinas
7.
Penyediaan ruang DOTS sesuai standart Mengajukan nota dinas penyediaan ruang DOTS ke direktur
8.
Realisasi MOU dengan DKK mengenai Pelaksanaan Program TB DOTS
Koordinasi dengan humas tentang realisasi MOU dengan DKK tentang pelaksanaan Program TB DOTS 9.
Bimbingan akreditasi Mengikuti jadwal bimbingan yang dijadwalkan setiap hari kamis
satu semester Melaporkan hasil rapat evaluasi program semesteran ke direktur melalui nota
x
dinas 7
Penyediaan ruang DOTS sesuai standart
x
100% 8
Realisasi MOU dengan DKK mengenai Pelaksanaan Program TB DOTS 100%
9
Bimbingan akreditasi 100%
Menyesuaikan Setiap hari kamis
10
Simulasi akreditasi 100%
Sesai jadwal Tim Akreditasi
11
Pelaksanaan akreditasi 100%
Sesai jadwal Tim Akreditasi
VIII.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN & PELAPORAN 1. Ketua Tim DOTS membuat laporan pelaksanaan program peningkatan mutu sesuai dengan jadwal program. 2. Ketua Tim DOTS melakukan evaluasi kegiatan setiap satu semester
IX.
PENCATATAN, PELAPORAN & EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan : Dilakukan pencatatan dari setiap kegiatan yang telah terlaksana, termasuk hasil-hasil yang telah dicapai.
Laporan pelaksanaan kegiatan disampaikan kepada Direktur Rumah sakit
Evaluasi program dilakukan setiap akhir tahun dan selanjutnya dilaporkan ke