Program Kerja Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
RS BELLA BELLA BEKASI 2019
RS BELLA BEKASI
1
BAB I I.
Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Pada era globalisasi dimana kemajuan tehnologi yang sedemikian pesat, pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab menjadi tuntutan yang sangat wajar seiring dengan kesadaran pasien akan hak-haknya. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit menyangkut berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki sumber daya, manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan. alam kegiatan peningkatan mutu pelayanan keperawatan perlu ada suatu program yang terencana dan berkesinambungan sebagai pedoman bagi pelayanan keperawatan dalam menge!aluasi dan membuat rencana tindak lanjut sehingga tercapai peningkatan mutu pelayanan yang diharapkan. "alah satu program yang dibuat adalah Program Pencegahan dan Pengendalian #nfeksi $PP#%. II.
TUJUAN 1. Tujuan Umum
&eningkatkan keselamatan pasien, petugas dan keluarga'pengunjung melalui setiap akti!itas yang berpotensi atau berisiko penyebaran infeksi diantara pasien oleh petugas kesehatan, fasilitas dan lingkungan rumah sakit untuk mencapai kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persayaratan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi serta membantu proses pengobatan dan penyembuhan penderita sehingga rumah sakit dapat meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan. 2. Tujuan Khusus
a. &encegah dan mengendalikan kejadian infeksi rumah sakit $#R"' Incident Rate HAIs% di R" ()**A ()KA"# melalui kegiatan +
sur!eilans, in!estigasi outbreak/KLB , audit kepatuhan PP# dan edukasi tentang PP#. b. &emaksimalkan penerapan kebijakan, pedoman, panduan dan atau "P tentang PP# melaui kegiatan monitoring di semua unit pelayanan. c. &engembangkan fasilitas pendukung pelaksanaan'penerapan PP# di unit-unit pelayanan. d. &eningkatkan kualitas'kompetensi petugas im PP# R" ()**A ()KA"#. e. &enurunkan insiden rate rumah sakit di R" ()**A ()KA"#. f. &enurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat infeksi rumah sakit di R" ()**A ()KA"#. g. &elindungi pasien dari penularan infeksi R" ()**A ()KA"#. h. &elindungi tenaga kesehatan dari penularan infeksi R" ()**A ()KA"#. i. &elindungi pengunjung rumah sakit dan masyarakat di lingkungan rumah sakit dari infeksi R" ()**A ()KA"#. j. &elindungi lingkungan di dalam dan sekitar R" ()**A ()KA"#.
BAB II
#.
PENDAHULUAN
Kejadian infeksi rumah sakit adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di rumah sakit. (agi pasien di rumah sakit hal ini merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak dapat langsung kematian pasien. (eberapa kejadian infeksi rumah sakit mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi dapat menjadi penyebab penting pasien dirawat lebih lama dirumah sakit. Penyebabnya oleh kuman yang berada di lingkungan rumah sakit atau oleh kuman yang sudah dibawa oleh pasien sendiri, yaitu kuman endogen. ari batasan ini dapat disimpulkan bahwa kejadian infeksi rumah sakit adalah infeksi yang secara potensial dapat dicegah. "alah satu hal yang perlu disadari bersama bahwa kualitas pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit yang masih sangat rendah, berdampak pada rendahnya mutu pelayanan rumah sakit maupun bertambahnya beban yang harus ditanggung oleh penderita. "uatu kejadian infeksi rumah sakit pada pasien akan mengakibatkan hal-hal seperti memperberat penyakit dan sangat mungkin menyebabkan terjadinya kematian ataupun kecacatan, perpanjangan waktu perawatan yang juga berdampak pada perpanjangan waktu tunggu bagi pasien lainnya, serta peningkatan biaya pengobatan yang ditanggung oleh pasien maupun rumah sakit. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit semakin hari semakin penting untuk dapat dilaksanakan oleh semua petugas yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan. Perlu disadari bahwa rendahnya kualitas dan kuantitas pengendalian infeksi di rumah sakit memerlukan dukungan berbagai pihak khususnya para klinisi serta komitmen pimpinan rumah sakit untuk secara terus menerus menggerakkan semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi. Untuk itu, rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang bermutu, akuntabel, transparan terhadap masyarakat khususnya terhadap jaminan keselamatan pasien $ patient safety%.
/
"ehubungan dengan besarnya masalah dan akibat infeksi rumah sakit seperti dikemukakan di atas, maka perlu disusun suatu program Pencegahan dan Pengendalian #nfeksi di R" ()**A ()KA"#. BAB III KEGIATAN PKK DAN !IN"IAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan sehingga tercapainya program PP#. Adapun kegiatan pokok dan rincian kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut0 A. &enurunkan dan mengendalikan angka insiden infeksi rumah sakit $#R"' incident rate HAIs% seperti infeksi daerah operasi $#%, 1lebitis, dan ekubitus. Kegiatan yang
dilaksanakan meliputi0 i.
"ur!elance data #nfeksi R" ()**A ()KA"#
ii.
#n!estigasi utbreak'wabah'Kejadian *uar (iasa $K*(%
iii.
&elaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
i!.
&embuat Pengkajian Resiko #nfeksi R" ()**A ()KA"#
!.
&onitoring Pelaksanaan "terilisasi di R" ()**A ()KA"#
!i.
&onitoring pelaksanaan pengelolaan *inen R" ()**A ()KA"#
!ii.
&onitoring pelaksanaan manajemen peralatan kadaluarsa, single-use yang menjadi re-use.
3
!iii.
&onitoring pembuangan sampah sampah infeksius, cairan tubuh, dan darah.
i2.
&onitoring pembuangan benda tajam dan jarum
2.
&onitoring Pelayanan makanan
2i.
&onitoring pelaksanaan isolasai pasien
2ii.
&onitoring hand hygiene petugas dan staff R" ()**A ()KA"#
2iii.
&onitoring penggunaan alat pelindung diri.
(. &emaksimalkan penerapan kebijakan, pedoman dan atau "P tentang PP# di semua unit pelayanan dengan kegiatan0 #.
&onitoring pengendalian lingkungan R" ()**A ()KA"#
##.
&onitoring pola pelayanan farmasi khususnya tentang kadaluarsa obat.
###.
&onitoring di Ruangan #ntensif
#$.
&onitoring di kamar operasi
$.
&onitoring penatalaksanaan kebersihan'dekontaminasi ambulan .
4. &engembangkan fasilitas pendukung pelaksanaan'penerapan PP# di unit'unit pelayanan melalui0 &embuat rekomendasi untuk usulan pengadaan sarana pendukung penerapan PP# di unit pelayanan seperti pengadaan AP, sarana kebersihan tangan $wastafel, sabun, larutan desinfektan'antiseptik, tisu, handrub%, dll . &eningkatkan kualitas'kompetensi petugas im PP# yang meliputi0 #.
&embuat usulan pelatihan dasar dan lanjutan bagi tenaga #P45 .
##.
&embuat pelatihan berkesinambungan $ in house training % tentang PP# bagi seluruh petugas rumah sakit $medis dan non medis% .
###.
6
&engikuti seminar'simposium' work shop tentang PP#.
BAB I% "A!A PELAK&ANAAN KEGIATAN
A. 'enurunkan (an 'engen(al#kan Angka Ins#(en I!& ) Incident Rate HAIs 1. &ur$e#lans I!&
ata infeksi rumah sakit merupakan salah satu indikator klinik rumah sakit sehingga sur!eilans harus dilakukan dengan benar agar mendapatkan data yang akurat yang menggambarkan keadaan sesungguhnya. ata yang akurat akan membantu mengidentifikasi permasalahan yang perlu diatasi untuk mendapatkan mutu pelayanan pasien yang optimal. ata akan dikoleksi setiap bulan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan telah diinformasikan kepada unit yang terkait. Ruang lingkup pelaksanaan sur!eilans #R" R" ()**A ()KA"# adalah di semua unit pelayanan perawatan'kesehatan langsung kepada pasien dengan mengumpulkan dan menge!aluasi data yang terkait dengan risiko infeksi pada 0 a. "aluran kencing seperti prosedur in!asif dan peralatan terkait dengan indwelling urinary catheter, sistim drainase urin.
b. Peralatan intra!askuler in!asif seperti insersi #7* dan 47* terkait dengan Plebitis c. aerah perasi pada pelayanan bedah d. Penggunaan !entilator terkait 7AP &etode sur!eilans yang digunakan oleh Komite PP# R" ()**A ()KA"# adalah 0 a. "ur!eilans #, menggunakan metode "ur!eilans komprehensif $ wide hospital surveillance%
yaitu dilakukan di semua ruang perawatan rawat inap serta
sur!eilans paska rawat $ post discharge surveillance% yaitu dilakukan setelah pasien keluar dari R" yaitu di Poliklinik Umum dan Kebidanan. # adalah infeksi pada semua kategori luka operasi bersih dan bersih terkontaminasi yang terjadi dalam kurun waktu 8 hari setelah operasi tanpa implant dan 98 hari setelah operasi dengan implant. ID *
:
Jumlah kasus ID + 1,,, Jumlah seluruh t#n(akan -eras#
b. "ur!eilans 1lebitis, menggunakan metode "ur!eilans komprehensif wide hospital surveillance! yaitu
dilakukan disemua ruang perawatan rawat inap, perinatologi,
#4U, kebidanan. LEBITI& *
Jumlah kasus ID Jumlah seluruh t#n(akan -eras#
+ 1,,,
c. "ur!eilans ekubitus, menggunakan metode "ur!eilans komprehensif wide hospital surveillance! yaitu
dilakukan disemua ruang perawatan rawat inap, dan
#4U. DEKUBITU& *
Jumlah kasus ID Jumlah seluruh t#n(akan -eras#
+1,,,
Pencatatan dilakukan oleh perawat yang ditunjuk $#P45% dibantu oleh #P4*5 yang ada di setiap unit perawatan dengan menggunakan format harian rumah sakit yang mencakup semua !ariabel $satuan% yang ada dalam formula dari seluruh jenis infeksi rumah sakit yang ada. Pencatatan dilakukan bila ditemukan kelainan sesuai jenis infeksi rumah sakit yang ada maka petugas ruangan atau #P4*5 yang pertama kali menemukan pasien terinfeksi harus langsung mencatat dan melaporkannya kepada #P45. #ndikasi adanya infeksi rumah sakit juga dapat dengan melakukan telaah'kajian laboratorium atau isolasi positif pada waktu tersebut di ruang perawatan dimana dilakukan kegiatan sur!eilans. ata infeksi yang ditemukan terlebih dahulu dikonfirmasi dengan dokter yang merawat untuk menegakkan apakah hal tersebut dapat diindikasikan sebagai data infeksi rumah sakit. 2. In$est#gas# outbreak )/a0ah)KLB
"ur!eilans atau in!estigasi outbreak 'K*( dilaksanakan terhadap temuan adanya kasus infeksi yang muncul dan pemunculan ulang $ e"erging atau ree"erging %.
"uatu kejadian disebut outbreak 'K*( adalah meningkatnya suatu kejadian, kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok pasien dalam kurun waktu tertentu. Kriteria yang digunakan adalah0 a. imbulnya penyakit'infeksi yang sebelumnya tidak ada. ;
b. Adanya peningkatan kejadian dua kali atau lebih dibandingkan jumlah yang terjadi pada kurun waktu yang sama pada periode'tahun sebelumnya. . 'elaksanakan Kesehatan (an Keselamatan Kerja
&onitoring kesehatan karyawan'petugas, meliputi beberapa kegiatan antara lain 0 a. Pemeriksaan berkala b. Pemberian imunisasi c. Pelaporan pajanan dan insiden kecelakaan kerja $tertusuk jarum% d. Pengobatan dan atau Konseling 3. '-n#t-r#ng elaksanaan ster#l#sas# rumah sak#t.
&onitoring pelaksanaan sterilisasi dilakukan minimal < kali tiap bulan meliputi prosedur
penerimaan
alat
kotor,
pembersihan
alat,
pengeringan,
sterilisasi'dekontaminasi, pengemasan, pelabelan kadaluarsa steril alat, penyimpanan dan pendistribusian alat. &onitoring juga dilakukan terhadap kepatuhan petugas dalam penggunaan AP, pencatatan suhu. =asil monitoring akan dilaporkan tiap bulan. 4. '-n#t-r#ng elaksanaan manajemen l-un(r5 (an l#nen rumah sak#t.
&onitoring manajemen linen meliputi kegiatan monitoring pada prosedur penerimaan linen kotor, pemilahan linen infeksius dan non infeksius, penyimpanan dan pendistribusian linen bersih. Kegiatan monitoring dilakukan minimal < kali tiap bulan dan hasil monitoring dilaporkan tiap bulan. 6. '-n#t-r#ng elaksanaan manajemen eralatan ka(aluarsa7 single use 5ang menja(# re-use.
&onitoring manajemen peralatan kadaluarsa khususnya peralatan single use menjadi re#use dilaksanakan use yang
terhadap prosedur yang digunakan, daftar dan jumlah alat single
bisa dilakukan re#usei, pelabelan steril alat, penyimpanan alat. Kegiatan
monitoring dilakukan minimal < kali tiap bulan dan hasil monitoring dilaporkan tiap bulan. 8. '-n#t-r#ng em0uangan samah #n9eks#us7 :a#ran tu0uh7 (an (arah
&onitoring dilakukan terhadap prosedur penanganan sampah infeksius dan cairan tubuh mulai dari sumbernya $ruang perawatan, laboratorium% termasuk kantong sampah yang digunakan, sampai dikelola di pembuangan pihak ketiga. Kegiatan monitoring dilakukan minimal < kali tiap bulan dan hasil monitoring dilaporkan tiap bulan. ;. '-n#t-r#ng em0uangan 0en(a tajam (an jarum.
9
&onitoring penerapan kewaspadaan isolasi lainnnya termasuk penanganan dan pengeloaan benda tajam yang dilakukan setiap hari bersamaan dengan kunjungan ruangan, meliputi prosedur yang benar tentang pembuangan benda tajam dan prosedur yang benar tentang penggunaan benda tajam'jarum. Kegiatan monitoring dilakukan minimal < kali tiap bulan dan hasil monitoring dilaporkan tiap bulan. <. '-n#t-r#ng ela5anan makanan.
&onitoring pelayanan makanan meliputi kegiatan monitoring pada penyediaan bahan makanan mentah, penataan'penyususunan bahan makanan, pengolahan makanan, penyajian makanan dan pendistribusian makanan ke ruang perawatan. &onitoring juga dilakukan terhadap kepatuhan petugas dalam penggunaan AP, kepatuhan petugas dalam kebersihan tangan, prosedur pencucian dan penyimpanan alat-alat makan, serta pemeliharaan alat yang digunakan. Kegiatan monitoring dilakukan minimal < kali tiap bulan dan hasil monitoring dilaporkan tiap bulan. 1,. '-n#t-r#ng elaksanaan #s-las# as#en.
&onitoring penggunaan
ruang isolasi dilakukan dengan melakukan kunjungan
lapangan oleh #P45 dengan mengisi formulir pemantauan yang meliputi ketersediaan'kelengkapan sarana'prasarana, kepatuhan penggunaan AP, kepatuhan kebersihan tangan, penempatan pasien. 11. '-n#t-r#ng han( h5g#ene a(a as#en7 enunggu (an etugas)sta9
a. &onitoring hand hygiene pada pasien dilakukan dengan memberikan informasi kepada pasien tentang kapan harus cuci tangan dan bagaimana cara melakukan kebersihan tangan, juga diberikan informasi kapan harus melakukan hand hygiene dengan cuci tangan dan kapan dengan hand rubb. Ketersediaan fasilitas untuk melakukan kebersihan tangan pada area pasien juga dimonitor ketersediaannya. b. &onitoring hand hygiene pada penunggu dilakukan dengan memberikan informasi kepada penunggu tentang kapan harus cuci tangan dan bagaimana cara melakukan kebersihan tangan, juga diberikan informasi kapan harus melakukan hand hygiene dengan cuci tangan dan kapan dengan hand rubb. Ketersediaan fasilitas untuk melakukan kebersihan tangan pada area pasien juga dimonitor ketersediaannya. c. &onitoring hand hygiene pada petugas' staf dilakukan dengan Audit kepatuhan melakukan kebersihan tangan yang dilakukan setiap hari dan analisanya dubuat setiap $tiga% bulan. Audit dilakukan terhadap petugas yang terlibat langsung dalam pelayanan pasien meliputi unit rawat jalan, kamar operasi dan rawat inap. <8
12. '-n#t-r#ng enggunaan alat el#n(ung (#r# =APD>
&onitoring penggunaan AP yang dilakukan setiap hari terhadap petugas di unit perawatan terutama di ruangan isolasi, dilakukan bersamaan dengan kunjungan ruangan. =asil monitoring dilaporkan tiap < bulan. 1. '-n#t-r#ng engen(al#an l#ngkungan rumah sak#t.
Kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan monitoring kebersihan lingkungan rumah sakit, lingkungan masing-masing unit pelayanan, prosedur penatalaksanaan pengendalian lingkungan seperti mengepel lantai, membersihkan dinding dan dekontaminasi permukaan termasuk prosedur pembuatan'pencampuran
larutan
desinfektan. Kegiatan monitoring dilaksanakan tiap hari dan hasil monitoring dilaporkan tiap bulan. 13. '-n#t-r#ng -la ela5anan 9armas# khususn5a tentang ka(aluarsa -0at.
&onitoring pola pelayanan farmasi meliputi kebersihan lingkungan sekitar, penataan obat-obatan, dan penatalaksanaan obat kadaluarsa. Kegiatan monitoring dilakukan minimal < kali tiap bulan dan hasil monitoring dilaporkan tiap bulan. 14. '-n#t-r#ng ruang #ntens#9
&onitoring penggunaan di ruang intensif dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan oleh #P45 dengan mengisi formulir pemantauan yang meliputi ketersediaan'kelengkapan sarana'prasarana, kepatuhan penggunaan AP, kepatuhan kebersihan tangan, penempatan pasien. 16. '-n#t-r#ng kamar -eras#
&onitoring penggunaan di kamar operasi dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan oleh #P45 dengan mengisi formulir pemantauan yang meliputi ketersediaan'kelengkapan sarana'prasarana, kepatuhan penggunaan AP, kepatuhan kebersihan tangan, penempatan pasien, serta pencatatan suhu. 18. '-n#t-r#ng enatalaksanaan ke0ers#han)(ek-ntam#nas# am0ulan.
&onitoring penatalaksanaan ambulan dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan
ke unit ambulan oleh
#P45
terkait
ketersediaan'kelengkapan
sarana'prasarana yang mendukung penerapan PP#, prosedur dekontaminasi dan kebersihan serta kepastian ambulan bisa dipergunakan kembali ditinjau dari PP#. =asil monitoring dilaporkan tiap bulan. 1;. '-n#t-r#ng elaksanaan PPI (# !uang Tunggu
&onitoring pelaksanaan PP# di ruang tunggu pasien baik di ruang rawat inap maupun di rawat jalan meliputi pembuangan sampah, kebersihan lingkungan, etika batuk,
<<
pemakaian AP, dll. Kegiatan dilakukan setiap hari bersamaan dengan kunjungan harian #P45. 1<. &embuat
rekomendasi untuk usulan pengadaan sarana pendukung penerapan PP# di
unit pelayanan seperti pengadaan AP, sarana kebersihan tangan $wastafel, sabun, larutan desinfektan'antiseptik, tisu, handrub%, pengadaan bedpan washer , diswasher , dll. Rekomendasi PP# dalam pengadaan sarana pendukung PP# akan dibuat dalam Rencana Anggaran (iaya $RA(% yang disusun oleh Komite PP# untuk diajukan kepada irektur Utama yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam RA( rumah sakit. 2,. 'elakukan k--r(#nas# (engan 0ag#an 9#nan:e terka#t enga(aan sarana en(ukung eneraan PPI
RA( PP# akan ditindaklanjuti Komite PP# ke bagian finance. 21. 'em0uat usulan elat#han (asar (an lanjutan 0ag# tenaga IP"N.
Perkembangan ilmu dan tekhnologi harus diimbangi dengan pelatihan bagi #P45 yang berkesinambungan dan ter- up date sesuai dengan perkembangan kondisi saat ini. Komite PP# membuat daftar kebutuhan pelatihan untuk diajukan ke irektur. 22. 'em0uat elat#han 0erkes#nam0ungan =in house training > tentang PPI 0ag# seluruh etugas rumah sak#t =me(#s (an n-n me(#s>.
Program in house training PP# akan dilaksanakan rutin dan berkesinambungan. "etiap petugas yang sudah mengikuti kegiatan in house training akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti keikutsertaannya dan masa berlaku sertifikat adalah satu tahun. Komite PP# juga melakukan in house training ke #nsatalasi-#nstalasi yang bertujuan semua staf yang ada di setiap #nstalasi dapat terpapar program in house training PP#$ 2. 'eng#kut# sem#nar)s#m-s#um)/-rk sh- tentang PPI.
Agar lebih cepat mendapatkan up date tentang PP#, Komite PP# membuat usulan supaya im PP# sebagai pelaksanaan kegiatan operasional Program PP# bisa mengikuti seminar'simposium' work shop yang berhubungan dengan PP#. Usulan ditujukan kepada irektur.
<+
BAB %
&A&A!AN
A. &asaran r-gram (engan mel#0atkan? 1. &eluruh sta9 !&
"eluruh staf R" dilibatkan dalam penerapan PP# dalam memberikan pelayanan kepada pasien baik secara langsung maupun tidak langsung di unitnya masing masing. 2. Pas#en (an keluarga
Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang PP# dengan harapan ikut serta dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. )dukasi diberikan secara langsung $face to face% ataupun dikumpulkan dalam suatu pertemuan dalam bentuk penyuluhan yang berkaitan dengan PP#. . Pengunjung
Pengunjung pasien yang datang ke R" diberikan edukasi tentang PP# dengan harapan ikut pula dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di R" terutama tentang aturan yang harus dipatuhi dan dijauhi ketika mengunjungi pasien-pasien dengan penyakit menular, i""unoco"pro"issed , maupun tentang upaya lain yang berhubungan dengan PP#. B. 'enurunkan Angka Ins#(en I!&)incident rate HAIs
"asaran yang ingin dicapai dari kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di R" ()**A ()KA"# Ahun +8<9 untuk menurunkan angka insiden #R" adalah0 1. &ur$e#lans I!&
a. Angka insiden 1lebitis >+8 kasus per-<888 hari pemakaian intra !ena line $>+8?% dalam satu periode tertentu $< bulan% yang terfokus pada pasien di ruang rawat inap, perinatologi, picu, nicu dan kebidanan. b. Angka insiden ekubitus >38 kasus per-<888 hari bedrest total $>38?% dalam satu periode tertentu $< bulan% meliputi ruang intensif $=4U%, ruang Perawatan Rinap dan kebidanan. c. Angka insiden # > + kasus per- <88 tindakan operasi $>+@%, meliputi semua pasien paska operasi di R" ()**A ()KA"# yang sedang dirawat dan setelah pasien keluar dari R" saat control kembali di poliklinik. 2. In$est#gas# -ut0reak)KLB
<
"asaran sur!eilans adalah kasus dimana adanya peningkatan penyakit yang sama dalam satu tempat yang sebelumnya tidak ada menjadi ada selama pasien tersebut dirawat. "asaran pencapaiannya adalah tidak ditemukan penyebaran penyakit dalam 6 bulan. . Au(#t Keatuhan
a. "asaran audit kepatuhan melakukan kebersihan tangan adalah semua petugas baik medis dan non medis seperti dokter, perawat, petugas radiologi, petugas laboratorium, petugas kebersihan , dan peserta didik yang terlibat langsung dalam pelayanan pasien meliputi di unit rawat jalan, kamar operasi dan rawat inap. "asaran pencapaian kepatuhan kebersihan tangan adalah ;8@ dalam jangka waktu bulan. b. "asaran audit kepatuhan penggunaan AP petugas di unit perawatan khususnya di ruangan isolasi, intensif dan kamar operasi dilakukan bersamaan dengan kunjungan ruangan. "asaran pencapaiannya adalah <88@ dalam < bulan. c. Audit kelengkapan PP# juga dilakukan setiap hari'setiap minggu'setiap waktu tertentu bersamaan dengan kunjungan lapangan ke unit-unit pelayanan'perawatan untuk melihat apakah sarana dan prasarana pendukung di semua unit tersedia, tidak lengkap atau salah'tidak digunakan. "asaran pencapaiannya adalah ;8@ dalam waktu bulan. 3. E(ukas#
"asaran yang ingin dicapai Komite PP# dalam pelaksanaan program edukasi dibagi dalam kategori yaitu staf baru dan staf lama $medis dan non medis%, pasien, keluarga pasien'pengunjung serta petugas'pekerja R" ()**A ()KA"#. a. "taf (aru 0 "taf baru tidak dibedakan perawat, dokter atau staf lain diberikan edukasi PP# saat mereka memulai bekerja atau mulai menjadi karyawan di R" ()**A ()KA"#. Kegiatan ini bekerja sama dengan (agian iklit dan "&. "asaran pencapaian adalah semua staf baru yang akan bekerja di R" ()**A ()KA"# sudah teredukasi PP# $<88@%. b. "taf *ama 0 alam kaitan peningkatan pemahaman pengendalian infeksi akan dilakukan in!entarisasi staf medis dan non medis yang telah menjalani edukasi sebelumnya, sehingga dapat diketahui siapa yang belum menjalani kegiatan edukasi. Peningkatan pengetahuan untuk seluruh staf dalam bentuk in house training PP#
sehingga mempunyai persepsi dan pemahaman yang sama untuk pengendalian infeksi. "taf yang telah teredukasi sebelumnya, dalam kurun waktu < tahun harus meng-update sertifikat pelatihannya. "asaran pencapaian adalah ;8@ staf sudah teredukasi PP# dalam waktu < tahun. c. Pasien )dukasi kepada pasien diberikan secara langsung dan melalui leaflet oleh #P4*5, petugas ruangan atau #P45 saat kunjungan langsung ke unit pelayanan perawatan tentang kebersihan tangan, pencegahan penyebaran penyakit infeksi di rumah sakit, dan pengelolaan penyakit infeksi di rumah sakit. "asaran pencapaian edukasi kepada pasien adalah lebih dari ;8@ pasien yang sedang dirawat dapat teredukasi PP# dalam waktu 6 bulan. d. Pengunjung )dukasi dengan pengunjung'keluarga pasien dilaksanakan berkoordinasi dengan PU dan petugas ruang perawatan. Kegiatan dilakukan di poliklinik'unit rawat jalan dan ruang perawatan, meliputi kebersihan tangan, pencegahan penyebaran penyakit infeksi di rumah sakit, kebersihan lingkungan, pengenalan penyakit seperti penyakit menular, dll. "asaran pencapaiannya adalah ;8@ pengunjung dapat teredukasi dalam waktu bulan. e. Petugas lainnya $ security % "asaran pencapainnya adalah ;8@ teredukasi PP# dalam waktu < tahun
<3
BAB %I JAD@AL PELAK&ANAAN KEGIATAN
Kegiatan "ur!eilans data #R" Audit kepatuhan kebersihan tangan Audit kepatuhan penggunaan AP Audit kelengkapan prasarana'sarana PP# )dukasi petugas baru )dukasi petugas lama )dukasi pasien )dukasi pengunjung &onitoring pengendalian ling R" &onitoring Pensterilan &onitoring DiEi &onitoring peralatan single use yg direuse &onitoring 1armasi &onitoring sampah infeksius dan cairan tubuh &onitoring pembuangan darah dan komponen darh &onitoring pembuangan benda tajam &onitoring pencatatan pelaporan
(ulan Ban Peb &ar Apr &ei Bun Bul C C C C C
Ket Ags "ep kt C C C C C C C C C C
5op es C C C C C C C
C C C C C C C C C
C C C C C C C C C
C C C C C C C C C
C C C C C C C C C
C C C C C C C C C
C C C C C C C C C
C
C
C
C
C
C
C C
C C
C C
C C
C C
C C
"esuai kebutuhan'rekrutmen "etiap unit Koordinasi PU Koordinasi PU
16
Kegiatan &onitoring Kesehatan karyawan &onitoring ruang intensif &onitoring kamar operasi &onitoring penatalaksanaan kebersihan'dekontaminasi ambulan Rapat Komite PP# Rapat im PP# Peninjauan, perbaikan dan pengembangan kebijakan'"P Usulan pelatihan lanjutan PP# Usulan pelatihan asar PP# In house training PP# "eminar'simposium'work shop
<:
(ulan Ban 1eb &ar Apr &ei Bun Bul C C C C C C C
Ket Ags C C C C C
"ep C C C C
kt C C C C
5op C C C C
es C C C C
C
C C C
C
C C < kali setahun, disesuaikan < kali setahun, disesuaikan
C
C
C
C
C
C < kali setahun, disesuaikan
BAB %II E%ALUA&I PELAK&ANAAN KEGIATAN
Program Komite PP# di R" ()**A ()KA"# yang disusun untuk tahun +8<9 meliputi kegiatan rutin yang baru berjalan untuk pengendalian infeksi dan kegiatan yang baru diterapkan atau bersifat pengembangan untuk peningkatan mutu pelayanan yang berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi. Program Komite PP# tahun +8<9 ini berisi tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun secara rinci yang dipergunakan untuk mencapai tujuan Komite PP# R" ()**A ()KA"#, Rencana kegiatan tersebut meliputi0 <. &enurunkan angka insiden infeksi rumah sakit $#R"'incident rate HAIs% meliputi0 a. "ur!eilans data #R". b. #n!estigasi outbreak 'kejadian luar biasa $K*(%. c. Audit yang meliputi audit kepatuhan kebersihan tangan dan audit pemakaian alat pelindung diri $AP% di semua unit perawatan. d. )dukasi PP# bagi masyarakat rumah sakit $petugas, peserta didik, pasien, pengunjung'keluarga pasien dan petugas fasilitas pendukung seperti "ecurity. +. &emaksimalkan penerapan kebijakan, pedoman dan atau "P tentang PP# di semua unit pelayanan melalui kegiatan monitoring. . &engembangkan fasilitas pendukung pelaksanaan'penerapan PP# di unit-unit pelayanan. /. &eningkatkan kualitas'kompetensi petugas im PP# melalui pelatihan lanjutan bagi tenaga #P45, in house training tentang PP#, mengikuti seminar'simposium' work shop tentang PP#. )!aluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 6 $enam% bulan sekali atau + $dua% kali setahun yang dilakukan oleh #P45 $perawat pengendali infeksi% dibawah koordinasi im PP# dan Komite PP#. *aporan e!aluasi pelaksanaan kegiatan dibuat sesuai pelaksanaan e!aluasi kegiatan ditujukan kepada Komite PP# R" ()**A ()KA"# menyangkut jadwal pelaksanaannya serta elemen kegiatan yang sudah'belum'tidak dapat dilaksanakan agar dapat dilakukan perbaikan bila mana perlu.
18
BAB %III PEN"ATATAN PELAP!AN DAN E%ALUA&I
A. Pen:atatan
<. "etiap hari #P45 mencatat data infeksi rumah sakit di unit-unit pelayanan $sur!eilans% dengan formulir harian dari Komite PP#, mendokumentasikan hasil audit kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan AP, kepatuhan penerapan "P'kebijakan PP# dan atau monitoring penerapan PP# di semua unit pelayanan. +. ata yang terkumpul akan dibuatkan analisa dengan anggota im PP# dan Komite PP#. B. Pela-ran
<. "etiap < $satu% bulan sekali data dikumpulkan dan dibuatkan laporan oleh im PP# untuk didiskusikan dengan Komite PP# dan selanjutnya laporan dikirim ke irektur Utama R" ()**A ()KA"#, ditembuskan ke (idang Keperawatan, (idang Pelayanan &edis. +. ata kepatuhan kebersihan tangan dikumpulkan selama periode bulan, dianalisa dan didiskusikan dengan im PP# dan Komite PP#, selanjutnya dibuatkan laporan yang dikirim ke irektur Utama R" ()**A ()KA"# ditembuskan ke (idang Keperawatan, (idang Pelayanan &edis. . "etiap < $satu% tahun semua pelaksanaan program Komite PP# dibuatkan *aporan ahunan yang akan dikirim kepada irektur R" ()**A ()KA"# ". E$aluas#
<. )!aluasi Proses a. "emua kegiatan program berjalan sesuai jadwal. b. 1ormulir terisi sesuai sur!eilans dan audit PP#. +. )!aluasi =asil a. =asil kegiatan program PP# tiap bulan akan dilakukan feed back oleh ireksi dalam hal ini irektur &edik dan Keperawatan untuk dilakukan tindak lanjut oleh Komite PP#. b. =asil kegiatan pelaksanaan program PP# dalam satu tahun akan dilakukan feedback oleh irektur Utama
<9
R" ()**A ()KA"#