kumpulan tugas manajemen layout pt inti ganda perdana group. dimana terdapat materi sejarah, dan profil pabrik
laporan magang sekolah vokasi ugm
Laporan praktek kerja pembuatan profile matchup untuk PT. INTI.
Laporan praktek kerja pembuatan profile matchup untuk PT. INTI.Full description
profil perusahaanDeskripsi lengkap
contoh profil perusahaan kontraktorFull description
profil perusahaanFull description
Full description
laporan PT ISGDeskripsi lengkap
Full description
Full description
KKL SV MESIN UNDIP
Berisi tentang sejarah perkembangan perusahaan ketenaga listrikkan di indonesia, sejarah PT. PLN (persero), sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi JATIM, dan profil PT. PLN area Surabaya Selat…Deskripsi lengkap
sejarah thn 6
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Penawaran Umum Perdana
makalah penyimpangan pajakDeskripsi lengkap
Full description
Full description
Manufakturing PT. IGP Latar belakang PT. INTI GANDA PERDANA adalah perusahaan manufacturing
underbody
component dibawah naungan PT. ASTRA OTOPART dan merupakan bagian dari INTI GANDA PERDANA GROUP. PT Inti Ganda Perdana didirikan sebagai perusahaan dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan pada saat ini menempati areal seluas 63.300 m2, dalam areal IGP Group, serta memperkerjakan sekitar 3000 tenaga kerja. Jenis Bisnisnya adalah Make To Order, Produknya adalah real axle dan propeller shaft, front axle, transmisi, machining komponen-kompenen real axle dan propeller shaft. Kapasitas produksi dengan 3 shift Dengan dukungan pelanggan dan penerapan standar international seperti ISO 14001, OHSAS 18001 and ISO/TS 16949. Customer dari PT. IGP adalah : •
PT Krama YudhaTiga Berlian Motor - Mitsubishi
•
PT Astra Daihatsu Motor - Daihatsu
•
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia - Toyota
•
PT Astra Nissan Diesel Indonesia - Nissan UD
•
PT Hino Motor Manufacturing Indonesia - Hino
•
PT Pantja Motor - Isuzu
•
PT Indomobil Suzuki International - Suzuki
•
PT Nissan Motor Indonesia - Nissan
•
PT Unicorn Prima Trada - Mazda
•
General Motors ( Thailand) Limited
Proses Bisnis Proses bisnis diawali dengan adanya order dari customer. Order customer tersebut diterjemahkan oleh bagian marketing menjadi FTO (Fix tentative order). Kemudian dari FTO tersebut bagian production planning membuat MPS (Master Production Planning) yaitu perencanaan produksi yang disesuaikan dengan order customer yang diterima, dengan menyesuaikan kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Setelah MPS dibuat, kemudian bagian PPC membuat MRP (Material Requirement Planning) yaitu perencanaan pengadaan material, SPP (Schedule Pengiriman Part) yaitu schedule pengiriman part material dan PP (Purchase Requestion) yaitu pengajuan permintaan pembelian. PP akan diberikan kepada bagian Procurement dan bagian Procurement akan membuatkan Purchase Order ke Supplier dan SPP akan diberikan kepada Supplier. Kemudian Supplier akan mengirimkan material yang dipesan sesuai dengan schedule pengiriman yang telah dibuat. Material yang diterima di gudang akan dibuatkan LPB (Laporan Penerimaan Barang) oleh bagian gudang, LPB akan diberikan kepada Supplier. Material yang diterima akan disimpan di gudang material dan akan dilakukan proses produksi. Material yang keluar dari gudang akan dibuatkan BPB (Bukti Pengeluaran Barang) oleh bagian gudang. Setelah material diterima maka bagian produksi akan melakukan proses produksi sesuai dengan MPS yang telah dibuat oleh PPC. Setiap harinya bagian produksi akan membuat LHP (Laporan Harian Produksi). Pada proses produksi kerap kali terjadi penyimpangan dari hasil produksi. Barang-barang hasil proses produksi yang dianggap menyimpang akan dicatat sebagai pending di LHP. Barang-barang yang dianggap pending akan di cek oleh bagian quality control dan bagian quality control akan menentukan apakah barang hasil proses produsi itu bisa diperbaiki lagi atau tidak bisa diperbaiki lagi dan dianggap sebagai barang NG (not good). Barang yang bisa diperbaiki akan diperbaiki lagi oleh bagian produksi. Barang-barang yang dianggap menyimpang (suspect) dibuatkan NCPR (Non Conforming Product Report) oleh bagian quality control yaitu sebagai catatan bahwa product itu termasuk barang suspect atau pending.
Barang-barang hasil produksi yang sudah dinyatakan OK oleh bagian quality control akan siap dikirim ke customer sebagai barang FG (Finish Good). Kemudian bagian PPC akan melakukan pengiriman FG ke customer sesuai dengan schedule pengiriman yang didapat dari customer. FG yang dikirimkan ke customer akan dibuatkan DS (Delivery Slip) yaitu surat jalan pengiriman barang ke customer. DS ini akan diberikan ke customer sebagai bukti pengiriman barang. Kemudian DS yang telah dikirimkan akan diserahkan ke bagian Finance untuk dilakukan penagihan ke customer. Bagian finance akan membuatkan Invoice berdasarkan DS yang telah dikirimkan. Customer akan melakukan proses pembayaran berdasarkan invoice yang diterima. Bukti pembayaran akan diberikan kepada bagian accounting untuk dilakukan pencatatan.