BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu
diwujudkan
sesuai
dengan
cita-cita
bangsa
Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui Pembangunan Nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli,
serta
disusun
dalam
satu
program
kesehatan
dengan
perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai masalah. Penyakit menular tidak mengenal batas wilayah administrasi, sehingga menyulitkan pemberantasannya. Dengan tersedianya vaksin yang dapat mencegah penyakit menular tertentu,
maka
tindakan
pencegahan
untuk
mencegah
berpindahnya penyakit dari satu daerah atau negara ke negara lain dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat dan dengan hasil yang efektif.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
1
Salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkan
“Indonesia
Sehat
2010”
adalah
menerapkan
pembangunan nasional berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan yang sehat dan perilaku sehat. Sebagai
acuan
pembangunan
kesehatan
mengacu kepada
konsep “Paradigma Sehat” yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan
(promotif)
dibandingkan
upaya
dan
pencegahan
pelayanan
penyakit
(preventif)
penyembuhan/pengobatan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara menyeluruh dan terpadu dan berkesinambungan. Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992, “Paradigma Sehat” dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain pemberantasan penyakit. Salah satu upaya pemberantasan penyakit menular adalah upaya pengebalan (imunisasi). Penerapan Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah memberikan otonomi luas kepada kabupaten/kota dan otonomi terbatas pada provinsi, sehingga pemerintah daerah akan semakin leluasa menentukan prioritas pembangunan sesuai kondisi daerah. Oleh
sebab
itu
daerah
harus
memiliki
kemampuan
mengidentifikasi masalah sampai memilih prioritas penanggulangan Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
2
masalah
kesehatan
yang
sesuai
dengan
kemampuan
dan
kebutuhan daerah, serta mencari sumber-sumber dana yang dapat digunakan untuk mendukung penyelesaian masalah. Dalam hal ini imunisasi merupakan upaya prioritas yang dapat dipilih oleh semua wilayah mengingat bahwa imunisasi merupakan upaya yang efektif dan
diperlukan
diselenggarakan
oleh di
semua
Indonesia
daerah.
sejak
tahun
Upaya 1956.
imunisasi Upaya
ini
merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Dengan upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang
Dapat Dicegah
Dengan
Imunisasi (PD3I) yaitu, tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Dengan upaya imunisasi pula, kita sudah dapat menekan penyakit polio dan sejak tahun 1995 tidak ditemukan lagi virus polio liar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk membasmi polio di dunia dengan Program Eradikasi Polio (ERAPO). Penyakit lain yang sudah dapat ditekan sehingga perlu ditingkatkan programnya adalah tetanus maternal dan neonatal serta campak. Untuk tetanus telah dikembangkan upaya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) sedangterhadap campak Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
3
dikembangkan upaya Reduksi Campak (RECAM). ERAPO, MNTE dan RECAM juga merupakan komitmen global yang wajib diikuti oleh semua Negara di dunia. Disamping itu, dunia juga menaruh perhatian terhadap mutu pelayanan dan menetapkan standar pemberian suntikan yang aman (safe injection practices) yang dikaitkan dengan pengelolaan limbah tajam yang aman (save waste disposal management), bagi penerima suntikan, aman bagi petugas serta tidak mencemari lingkungan. Walaupun PD3I sudah dapat ditekan, cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata. Kegagalan untuk menjaga tingkat perlindungan yang tinggi dan merata dapat menimbulkan letusan (KLB) PD3I. Untuk itu, upaya imunisasi perlu disertai dengan upaya surveilans epidemiologi agar setiap peningkatan kasus penyakit atau terjadinya KLB dapat terdeteksi dan segera diatasi. Dalam
PP
epidemiologi,
Nomor
25
termasuk
Tahun
2000
kewenangan
penanggulangan
KLB
surveilans merupakan
kewenangan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Selama beberapa tahun terakhir ini, kekawatiran akan kembalinya beberapa penyakit menular dan timbulnya penyakitpenyakit menular baru kian meningkat. Penyakit-penyakit infeksi “baru” oleh WHO dinamakan sebagai Emerging Infectious Diseases adalah penyakit-penyakit infeksi yang betul-betul baru (new diseases) yaitu penyakit-penyakit yang tadinya tidak dikenal (memang belum ada, atau sudah ada tetapi Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
4
penyebarannya sangat terbatas; atau sudah ada tetapi tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang serius pada manusia). Yang juga tergolong ke dalamnya adalah penyakit-penyakit yang mencuat
(emerging
diseases),
yaitu
penyakit
yang
angka
kejadiannya meningkat dalam dua dekade terakhir ini, atau mempunyai kecenderungan untuk meningkat dalam waktu dekat, penyakit yang area geografis penyebarannya meluas, dan penyakit yang tadinya mudah dikontrol dengan obatobatan namun kini menjadi resisten. Selain itu, termasuk juga penyakit-penyakit yang mencuat kembali (reemerging diseases), yaitu penyakit-penyakit yang
meningkat
kembali
setelah
sebelumnya
mengalami
penurunan angka kejadian yang bermakna. Kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi membawa
program imunisasi kedalam penyelenggaraan yang bermutu dan efisien. Upaya tersebut didukung dengan kemajuan yang pesat dalam
bidang
penemuan
vaksin
baru
(Rotavirus,
Japanese
encephalitis, dan lain-lain). Beberapa jenis vaksin dapat digabung sebagai vaksin kombinasi yang terbukti dapat meningkatkan cakupan imunisasi, mengurangi jumlah suntikan dan kontak dengan petugas imunisasi. Dari uraian diatas jelaslah bahwa upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tingkat population imunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga dapat memutuskan rantai penularanPD3I. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
5
upaya imunisasi dapat semakin efektif dan efisien dengan harapan dapat memberikan sumbangan yang nyata bagi kesejahteraan anak, ibu serta masyarakat lainnya. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). 2. Tujuan Khusus a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal 82% secara merata pada bayi di 121 desa/kelurahan pada tahun 2011. b. Tercapainya cakupan imunisasi BCG minimal 82%. c. Tercapainya cakupan imunisasi DPT-HB (3) minimal 82%. d. Tercapainya cakupan imunisasi Polio 4 minimal 82%. e. Tercapainya cakupan imunisasi Campak minimal 82%. C. Landasan Hukum Program Imunisasi Penyelenggaraan program imunisasi mengacu pada kesepakatankesepakatan internasional untuk pencegahan dan pemberantasan penyakit, antara lain : 1. WHO tahun 1988 dan UNICEF melalui World Summit for Children pada tahun 1990 tentang ajakan untuk mencapai target cakupan imunisasi 80-80-80, Eliminasi Tetanus Neonatorum dan Reduksi Campak; Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
6
2. Himbauan UNICEF, WHO dan UNFPA tahun 1999 untuk mencapai target Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) pada tahun 2005 di Negara berkembang; 3. Himbauan dari WHO bahwa negara dengan tingkat endemisitas tinggi > 8% pada tahun 1997 diharapkan telah melaksanakan program imunisasi hepatitis B ke dalam program imunisasi rutin; 4. WHO/UNICEF/UNFPA tahun 1999 tentang Joint Statement on the Use of Autodisable Syringe in Immunization Services; 5. Konvensi Hak Anak: Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak
dengan
Keputusan
Presiden
Nomor
36
Tahun
1999
tertanggal 25 Agustus 1990, yang berisi antara lain tentang hak anak untuk memperoleh kesehatan dan kesejahteraan dasar; 6. Resolusi Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) tahun 1988 dan tahun 2000 yang diperkuat dengan hasil pertemuan The Eight Technical Consultative Group Vaccine Preventable Disease in SEAR tahun 2001 untuk mencapai Eradikasi Polio pada tahun 2004 untuk regional Asia Tenggara dan sertifikasi bebas polio oleh WHO tahun 2008; 7. The Millenium Development Goal (MDG) pada tahun 2003 yang meliputi goal 4 : tentang reduce child mortality, goal 5: tentang improve maternal health, goal 6: tentang combat HIV/AIDS, malaria and other diseases (yang disertai dukungan teknis dari UNICEF);
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
7
8. Resolusi WHA 56.20, 28 Mei 2003 tentang Reducing Global Measles Mortality,
mendesak
negara-negara
anggota
untuk
melaksanakan The WHO-UNICEF Strategic Plan for Measles Mortality Reduction 2001-2005 di negara-negara dengan angka kematian campak tinggi sebagai bagian EPI; 9. Cape Town Measles Declaration, 17 Oktober 2003, menekankan pentingnya melaksanakan tujuan dari United Nation General Assembly Special Session (UNGASS) tahun 2002 dan World Health Assembly (WHA) tahun 2003 untuk menurunkan kematian akibat campak menjadi 50 % pada akhir tahun 2005 dibandingkan keadaan pada tahun 1999; dan mencapai target The United Millenium Development Goal untuk mereduksi kematian campak pada anak usia kurang dari 5 tahun menjadi 2/3 pada tahun 2015 serta mendukung The WHO/UNICEF Global Strategic Plan for Measles Mortality Reduction and Regional Elimination 2001-2005; 10. Pertemuan The Ninth Technical Consultative Group on Polio Eradication and Polio Diseases
in
Eradication and Vaccine Preventable
South-East
menyempurnakan
proses
Asia
Region
sertifikasi
tahun
eradikasi
2003 polio,
untuk reduksi
kematian akibat campak menjadi 50% dan eliminasi tetanus neonatal, cakupan DPT3 80% di semua negara dan semua kabupaten, mengembangkan strategi untuk Safe Injections and Waste Disposal di semua negara serta memasukkan vaksin hepatitis B di dalam Program Imunisasi di semua negara; Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
8
11. WHO-UNICEF tahun 2003 tentang Joint Statement on Effective Vaccine StoreManagement Initiative. D. Sasaran 1. Program Imunisasi a. Sasaran Berdasarkan Usia yang Diimunisasi 1) Imunisasi Rutin Bayi (di bawah satu tahun) Wanita Usia Subur (WUS) ialah wanita berusia 15-39 tahun, termasuk ibu hamil (Bumil) dan Calon Pengantin (Catin) Anak usia sekolah tingkat dasar 2) Imunisasi Tambahan Bayi dan anak b. Sasaran Berdasarkan Tingkat Kekebalan yang Ditimbulkan 1) Imunisasi Dasar Bayi 2) Imunisasi Lanjutan Anak usia sekolah dasar Wanita usia subur c. Sasaran Wilayah/Lokasi -
Seluruh desa/kelurahan di wilayah Indonesia.
2. Program Imunisasi Meningitis Menigokokus Seluruh calon/jemaah haji dan umroh, petugas PPIH (Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji) di Arab Saudi, Tim Kesehatan Haji Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
9
Indonesia yang bertugas menyertai jemaah (kloter) dan petugas kesehatan di embarkasi/debarkasi. 3. Program Imunisasi Demam Kuning Semua orang yang melakukan perjalanan kecuali bayi di bawah 9 bulan dan ibu hamil trimester pertama, berasal dari negara atau ke negara yang dinyatakan endemis demam kuning (data negara endemis dikeluarkan oleh WHO yang selalu diupdate). 4. Program Imunisasi Rabies Sasaran vaksinasi ditujukan pada 100% kasus gigitan yang berindikasi rabies, terutama pada lokasi tertular (selama 2 tahun terakhir pernah ada kasus klinis, epidemiologis dan laboratori dan desa-desa sekitarnya dalam radius 10 km). E. Kebijakan dan Strategi 1. Kebijakan
Penyelenggaraan Imunisasi dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antara pihak terkait.
Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi baik terhadap sasaran masyarakat maupun sasaran wilayah.
Mengupayakan kualitas pelayanan bermutu.
Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui perencanaan program dan anggaran terpadu. Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
10
Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit (KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis.
2. Strategi
Memberikan akses (pelayanan) kepada masyarakat dan swasta
Membangun kemitraan dan jejaring kerja.
Menjamin ketersediaan dan kecukupan vaksin, peralatan rantai vaksin dan alat suntik.
Menerapkan sistem Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk menentukan prioritas kegiatan serta tindakan perbaikan.
Pelayanan
imunisasi
dilaksanakan
oleh
tenaga
profesional/terlatih.
Pelaksanaan sesuai dengan standar
Memanfaatkan perkembangan metoda dan teknologi yang lebih efektif, berkualitas dan efisien.
Meningkatkan advokasi, fasilitas dan pembinaan.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
11
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Pembentukan Kabupaten Tojo Una Una Terbentuknya Kabupaten Tojo Una Una erat kaitannya dengan keberadaan Provinsi Sulawesi Tengah sehubungan dengan awal mula pembagian tingkatan wilayah administrasi pada saat itu. Pada awalnya, wilayah Sulawesi Tengah dibagi dalam beberapa wilayah Afdeling yang sebelumnya masih berbentuk beberapa wilayah swapraja. Wilayah Afdeling ini terdiri dari AfdelingDonggala dan Afdeling Poso. Wilayah Afdeling ini kemudian dibagi lagi dalam wilayah Onderafdeling, yang saat itu AfdelingPoso membawahi Onderafdeling Tojo di Ampana, Onderafdeling Una Una di Una-una serta 2 (dua)Onderafdeling lainnya, yaitu Poso Lage di Poso dan Lore di Wanga. Setelah dikeluarkannya UU No. 44 Tahun 1950 tentang pembentukan Indonesia Timur, maka semua daerah Afdeling digabung kedalam satu daerah setingkat provinsi yang dalam perkembangannya Daerah Sulawesi tengah dibagi menjadi 2 (dua) Kabupaten
yaitu Kabupaten Donggala dan Kabupaten
Poso.
Berdasarkan UU No. 29 Tahun 1959 daerah Sulawesi Tengah dibagi lagi menjadi 4 (empat) Kabupaten yang merupakan pemekaran dari 2 (dua) Kabupaten awal yaitu : -
Kabupaten Donggala Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
12
-
Kabupaten Buol Tolo-toli
-
Kabupaten Luwuk Banggai
-
Kabupaten Poso
Kemudian dikeluarkan lagi UU No. 13 Tahun 1964 yang
merupakan penyatuan keempat Kabupaten dengan status Residen Koordinator sebagai suatu ikatan administrative (UU No. 47 Prp. Tahun 1960)menjadi wilayah otonom Provinsi Sulawesi Tengah terlepas dari Provinsi Sulawesi Utara Tengah. Kabupaten Tojo Una Una berawal dari pembentukan Kewedanaan Tojo Una Una yang sebelumnya merupakan wilayah swapraja yang dibentuk
atas
kuasa
Zelfbesturregeling
Tahun
1938.
Dengan
dikeluarkannya UU No. 29 Tahun 1959 tentang penghapusan wilayah swapraja, maka BKDH Tingkat II Poso atas perintah Residen Koordinator Sulawesi Tengah mengeluarkan Instruksi No. 1 Tahun 1960 Tanggal 9 Pebruari 1960 untuk mempersiapkan Kewedanaan TojoUna Una, yang kemudian ditindaklanjuti dengan SK BKDH Tingkat II Poso No. 372/UP Tgl 25 September 1961 yang memberi status kewedanaan yang membawahi bekas LandschapTojo dan bekas Landschap Una Una dengan Ibu Kota Ampana. Setelah melalui beberapa tahapan yang panjang dalam kurun ± 30 Tahun, maka pada tanggal 20 November 2003, DPR – RI melakukan Rapat Paripurna dalam rangka pengesahan Undang Undang beberapa Kabupaten
diantaranya KabupatenTojo Una
Una yang selanjutnya pada tanggal 18 Desember 2003 undang Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
13
undang yang telah disetujui dalam Paripurna tersebut masuk dalam Lembaran Negara No. 32 Tahun 2003. B. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan. Setelah pengesahan Undang – Unang pembentukan Tojo Una Una yang kemudian masuk dalam lembaran negara No. 32 Tahun 2003, maka pada awal Tahun 2004 pemerintahan daerah mulai berjalan yang pada masa itu masih status pejabat karteker Bupati. Dengan berjalannnya pemerintahan, sebagai organisasi perangkat daerah,
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Tojo
Una
Una
mulai
menjalankan tugas – tugas yang merupakan salah satu Urusan Wajib pemerintah daerah, yang pada saat itu dinas kesehatan digabung dengan Kesejahteraan Sosial dan Keluarga Berencana dalam satu instansi. Tahun 2005, setelah pemilihan Legislatif dan Eksekutif akhir tahun 2004, yang berarti pemerintahan daerah sudah berstatus definitive, maka dikeluarkan kebijakan tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana kedalam PERDA
Kab. Tojo Una Una No. 10 Tahun 2005 yang
kemudian dimasukan kedalam lembar daerah No. 10 Tahun 2005.Setelah kurang lebih 3 (tiga) tahun, dengan dikeluarkannya PP No.41 tahun 2008, maka Kab. Tojo Una Una berdasarkan PERDA No. 10 Tahun 2008 mengatur tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Kesehatan, yang merupakan penjabaran dari PP No. 41 tahun 2008. Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
14
Adapun nama – nama pejabat yang pernah memimpin Instansi ini semenjak dibentuknya Kab. Tojo Una Una sampai dengan saat penyusunan profil ini sebagaimana berikut : 1. dr. Merdy C. Kumaat, MHA. Periode Tahun 2004 sampai dengan 2007. 2. Darmawaty AP. Bsc. S.Sos, Periode Tahun 2007 sampai dengan 2008. 3. dr. Abd. Rahman DM., MARS, Periode Tahun 2008 sampai dengan sekarang. C. Keadaan Geografis. Kabupaten Tojo Una Unaterletak antara garis 0,200 Lintang Utara – 1,600Lintang Selatan dan garis 120,9000 Bujur Timur – 121,7500 Bujur Barat. Wilayah Kabupaten Tojo Una Una keseluruhan seluas 9.292,36 km2 yang terdiri dari luas wilayah Daratan 5.721,51km 2 dan wilayah Lautan sebesar 3.570,83 km2. Wilayah
Kabupaten
Tojo
dengan 4 (empat) Kabupaten Kabupaten
Una
Unaberbatasan
langsung
tetangga, sebelah barat dengan
Poso, sebelah timur dengan Kabupaten
Banggai,
sebelah Selatan dengan Kabupaten Morowali dan sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Gorontalo. Tojo
Una
Una
terbagi
dalam
9
wilayah
administratif
kecamatan dengan 121 Desa/kelurahan. Dalam 9 kecamatan terbagi
lagi
menjadi
13
wilayah
kerja
puskesmas,
dengan
pembagian wilayah menurut wilayah kerja puskesmas sebagai berikut : Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
15
Tabel 2.1
Distribusi puskesmas menurut kecamatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
No 1
Kecamatan
Puskesmas
Ampana Kota
Puskesmas Ampana Barat Puskesmas Ampana Timur
2
Ampana Tete
Puskesmas Tete Puskesmas Dataran Bulan
3
Ulubongka
Puskesmas Marowo
4
Tojo
Puskesmas Uekuli
5
Tojo Barat
Puskesmas Tombiano Puskesmas Matako
6
Una Una
Puskesmas Wakai
7
Togian
Puskesmas Lebiti
8
Walea Kepualuan
Puskesmas Popolii Puskesmas Dolong
9
Walea Besar
Puskesmas Pasokan
D. Gambaran Umum Program Imunisasi 1. Gambaran Imunisasi Nasional Pada tahun 1974, WHO mencanangkan Expanded Programme on Immunization (EPI) atau Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), yaitu Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
16
dengan cara meningkatkan cakupan imunisasi pada anak-anak di seluruh belahan dunia. Hasil dari program EPI ini cukup memuaskan,
dimana
terjadi
peningkatan
angka
cakupan
imunisasi dunia dari 5% menjadi 80% (Ali, 2003). Di Indonesia, PPI mulai diselenggarakan tahun 1977 dan berfokus pada campak, tuberkulosis, difteri, tetanus, pertusis, polio. Sementara imunisasi hepatitis B dimasukkan terakhir karena vaksin hepatitis B baru tersedia pada tahun 1980-an (Depkes, 2005). Salah satu indikator keberhasilan program imunisasi adalah
tercapainya
Universal
Child
Immunization
(UCI).
Pencapaian UCI merupakan gambaran cakupan imunisasi pada bayi (0-11 bulan) secara nasional hingga ke tingkat pedesaan. WHO dan UNICEF menetapkan indikator cakupan imunisasi adalah 90% di tingkat nasional dan 80% di semua kabupaten. Pada tahun 1990, Indonesia telah mencapai target UCI, dimana paling sedikit 80% bayi di setiap desa telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap sebelum berumur satu tahun (Depkes, 2005). Persentase desa/kelurahan UCI di Indonesia, selama 6 tahun
terakhir
belum
menunjukkan
perkembangan
yang
bermakna. Pencapaian tertinggi 3 terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 76,23%. Capaian tahun 2009 hanya sebesar 69,76% desa/kelurahan UCI di Indonesia, lebih rendah dibandingkan tahun 2008 sebesar 74,02%. Angka tersebut juga masih di bawah Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
17
target UCI tahun 2009 sebesar 98% dan standar pelayanan minimal yang menetapkan target 100% desa/kelurahan UCI pada tahun 2010 untuk setiap kabupaten/kota (Profil Kesehatan Indonesia, 2010). 2. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi a. Difteri Difteri
adalah
disebabkan
penyakit oleh
Corynebacterium
yang bakteri
diphtheriae.
Penyebarannya adalah melalui kontak fisik dan pernapasan. Gejala awal penyakit adalah radang tenggerokan, hilang nafsu makan dan demam ringan. Dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada tenggerokan dan tonsil. Difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan pernapasan yang berakibat kematian. b. Pertusis Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari adalah penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan
oleh bakteri Bordetella
pertussis. Penyebaran pertusis adalah melalui tetesan-tetesan kecil yang keluar dari batuk atau bersin. Gejala penyakit adalah pilek, mata merah, bersin, demam dan batuk ringan yang lama kelamaan batuk menjadi parah Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
18
dan menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras. Komplikasi pertusis adalah pneumonia bacterialis yang dapat menyebabkan kematian. c. Tetanus Adalah penyakit yang disebabkan oleh
Clostridium
tetani
yang
menghasilkan neorotoksin. Penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang, tetapi melalui kotoran yang masuk kedalam luka yang dalam. Gejala awal penyakit adalah kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. Pada bayi terdapat pula gejala berhenti menetek (sucking) antara 3-28 hari setelah lahir. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasi tetanus adalah patah tulang akibat kejang, pneumonia dan infeksi lain yang dapat menimbulkan kematian. d. Tuberculosis Adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa (disebut juga batuk darah). Penyakit ini menyebar melalui pernapasan lewat bersin atau batuk. Gejala awal penyakit adalah lemah badan, penurunan berat badan, demam dan keluar keringat pada malam hari. Gejala selanjutnya adalah batuk terus menerus, nyeri dada dan Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
19
(mungkin) batuk darah. Gejala lain tergantung pada organ yang diserang. Tuberculosis dapat menyebabkan kelemahan dan kematian. e. Campak Adalah penyakit yang disebabkan oleh virus measles. Disebarkan melalui droplet bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, conjunctivitis (mata merah). Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke tubuh dan tangan serta kaki. Komplikasi campak adalah diare hebat, peradangan
pada
telinga
dan
infeksi
saluran
napas
(pneumonia). f. Poliomielitis Adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio type 1, 2 atau 3. Secara klinis penyakit polio adalah anak dibawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut (acute flaccid paralysis =AFP). Penyebaran penyakit adalah melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Kematian Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
20
bisa terjadi jika otot-otot pernapasan terinfeksi dan tidak segera ditangani. g. Hepatitis B Hepatitis
B
disebabkan
(penyakit oleh
virus
kuning)
adalah
hepatitis
B
penyakit
yang
yang
merusak
hati.
Penyebaran penyakit terutama melalui suntikan yang tidak aman, dari ibu ke bayi selama proses persalinan, melalui hubungan
seksual.
Infeksi
pada
anak
biasanya
tidak
menimbulkan gejala. Gejala yang ada adalah merasa lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti flu. Urine menjadi kuning, kotoran menjadi pucat. Warna kuning bisa terlihat pula pada mata ataupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan Cirrhosis hepatis, kanker hati dan menimbulkan kematian. 3. Imunologi Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) a. Sistem Kekebalan Imunologi
merupakan
suatu
ilmu
yang
sangat
kompleks, tetapi disadari bahwa adanya pengertian tentang fungsi dasar dari sistem kekebalan akan sangat berguna untuk mengerti
bagaimana
vaksin
itu
bekerja
dan
untuk
penggunaan yang tepat. Perlindungan terhadap penyakit infeksi dihubungkan dengan
suatu
kekebalan,
yaitu
kekebalan
aktif
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
dan 21
kekebalan pasif. Kekebalan aktif adalah perlindungan yang dihasilkan oleh sistem kekebalan seseorang sendiri. Jenis kekebalan ini biasanya menetap seumur hidup. Kekebalan pasif adalah perlindungan yang diberikan oleh zat-zat yang dihasilkan oleh hewan atau manusia yang diberikan kepada orang lain, biasanya melalui suntikan. Kekebalan pasif sering memberikan perlindungan yang efektif, tetapi perlindungan ini akan menurun setelah beberapa minggu atau bulan. Sistem kekebalan adalah suatu sistem yang rumit dari interaksi sel dimana tujuan utamanya adalah mengenali adanya antigen. Antigen dapat berupa virus atau bakteri yang hidup atau yang sudah diinaktifkan. Perlindungan terhadap antigen oleh sistem kekebalan tubuh disebut juga respon imun yaitu melalui produksi antibodi (imunoglobulin). Respon imun yang paling efektif dihasilkan dari antigen hidup, tetapi untuk menghasilkan suatu respon imun tidak harus diperlukan suatu antigen yang hidup, seperti infeksi alamiah, beberapa protein seperti HBsAg dengan mudah dikenali oleh sistem kekebalan. Zat lain, misalnya polisakarida (rantai panjang dari molekul glukosa yang melapisi dinding sel bakteri tertentu) merupakan
zat
antigen
yang
kurang
efektif
sehingga
kekebalan yang dibentuk tidak memberikan perlindungan
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
22
yang
baik,
maka
diperlukan
pengulangan
untuk
mendapatkan kekebalan yang lebih sempurna. Reaksi kekebalan biasanya bersifat spesifik sesuai dengan antigennya. Misalnya antibodi yang dihasilkan oleh virus campak tak ada efeknya terhadap virus rubella dan virus influenza. 1) Kekebalan Pasif Kekebalan pasif dapat terjadi dengan pemberian antibodi yang berasal dari hewan atau manusia lain. Kekebalan pasif memberikan perlindungan terhadap beberapa infeksi tetapi bersifat sementara. Kadar antibodi akan berkurang setelah beberapa minggu atau bulan, dan penerima tidak lagi kebal terhadap penyakit tersebut. Bentuk yang paling umum dari kekebalan pasif adalah bayi yang menerima kekebalan dari ibunya. Antibodi disalurkan melalui plasenta pada 1 – 2 bulan akhir kehamilan, sehingga seorang bayi akan mempunyai antibodi seperti yang dipunyai oleh ibunya. Antibodi ini akan melindungi bayi dari penyakit tertentu sampai bayi berusia 1 bulan sampai 1 tahun. Perlindungan maternal ini lebih baik dari penyakit campak, rubella, dan tetanus daripada terhadap polio dan pertusis. Pada
dasarnya
semua
produk
darah
mengandung
antibodi. Beberapa produk darah (contoh: sel darah merah Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
23
yang dicuci, washed packed red cells) mengandung sedikit antibodi, sedang produk seperti plasma dan immunoglobullin mengandung sangat banyak antibodi. Di samping produk darah yang digunakan untuk transfusi (antara lain : Whole blood, red cells, dan platelet) terdapat pula sumber utama antibodi yang digunakan dalam ilmu kedokteran,
yaitu
immunoglobulin,
homolog
human
hiperimun dan heterolog hiperimun serum (antitoksin). 2) Kekebalan Aktif Kekebalan aktif terjadi sebagai akibat stimulasi sistem imunologi yang menghasilkan antigen spesifik humoral (antibodi) dan kekebalan selular. Tidak seperti kekebalan pasif, kekebalan aktif biasanya dapat bertahan untuk beberapa tahun dan sering sampai seumur hidup. Salah satu cara untuk mendapatkan kekebalan aktif adalah bila seseorang menderita sesuatu penyakit. Secara umum dapat dikatakan, setelah seseorang sembuh dari suatu penyakit mereka menjadi kebal terhadap penyakit tersebut
sampai
seumur
hidup.
Perlindungan
yang
menetap untuk beberapa tahun sesudah infeksi dikenal sebagai memori kekebalan. Setelah adanya paparan antigen terhadap sistem kekebalan, sel limfosit (sel limfosit B memori) beredar dalam darah (dan juga menetap dalam sum-sum
tulang)
selama
beberapa
tahun.
Apabila
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
24
terpapar lagi dengan antigen yang sama, maka sel itu akan memperbanyak diri dan menghasilkan antibodi dengan sangat cepat untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit tersebut. Cara lain untuk menghasilkan kekebalan aktif adalah melalui imunisasi. Vaksin akan berinteraksi dengan sistem kekebalan untuk menghasilkan respon imun yang setara dengan yang dihasilkan setelah seseorang menderita penyakit secara alami, tetapi tidak menyebabkan orang tersebut
sakit
atau
mengalami
komplikasi.
Vaksin
menghasilkan memori kekebalan yang sama apabila menderita penyakit tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi respon imun terhadap vaksin, termasuk adanya antibodi maternal, sifat dan dosis antigen, cara pemberian dan adanya adjuvan (misalnya : aluminium untuk menambah potensi vaksin). Faktor-faktor yang berasal dari tubuh penerima vaksin seperti: umur, faktor gizi, genetik, dan penyakit lain yang menyertai dapat juga mempangaruhi respon kekebalan. b. Klasifikasi Vaksin Terdapat
dua
jenis
vaskin
yaitu
live
attenuated
dan
inactivated. Karakter dari kedua jenis vaksin ini berbeda, dan karakternya ini mempengaruhi cara penggunaan vaksin.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
25
Live attenuated vaksin dibuat dengan memodifikasi virus atau bakteri penyebab penyakit di laboratorium. Virus atau bakteri dari vaksin tersebut akan terus memperbanyak diri dan menghasilkan kekebalan, namun tanpa menyebabkan orang tersebut sakit. Inactivated vaksin bisa terdiri dari seluruh atau sebagian (fraction) dari virus atau bakteri. Fractional vaksin tersebut bisa berbasiskan protein atau polisakarida. Yang termasuk vaksin berbasis protein adalah toxoid (toxin inactivated bacteri) atau subunit (subvirion product). Hampir seluruh vaksin berbasis polisakarida terdiri dari dinding sel bakteri. Vaksin polisakarida konjugasi adalah vaksin polisakarida yang secara kimiawi berkaitan dengan protein, sehingga vaksin jadi lebih poten. 4. Jenis dan Sifat Vaksin Program Imunisasi Vaskin adalah produk biologis yang terbuat dari kuman, komponen kuman, atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang kekebalan tubuh seseorang. a. Penggolongan Vaksin Vaksin dapat digolongkan menurut sensitivitas terhadap suhu. Ada 2 golongan, yaitu : 1) Vaksin yang sensitif terhadap beku (Freeze sensitive = FS), yaitu: Vaksin DPT, DT, TT, Hepatitis B, dan DPT-HB. Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
26
2) Vaksin yang sensitif terhadap panas (Heat sensitive = HS), yaitu: Vaksin campak, polio dan BCG. b. Jenis-jenis Vaksin Vaksin-vaksin yang saat ini dipakai dalam program imunisasi rutin di Indonesia adalah: 1) Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerine) Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosis. Kontra Indikasi: -
Adanya penyakit kulit yang berat/menahun seperti:
-
Mereka yang sedang menderita TBC
eksim, furunkulosis dan sebagainya.
Efek simpang: Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam. Setelah 1-2 minggu akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat suntikan yang berubah menjadi pustala, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan meninggalkan
tanda
parut.
Kadang-kadang
terjadi
pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan akan menghilang dengan sendirinya.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
27
2) Vaksin DPT Deskripsi : Vaksin jerap DPT (Difteri Pertusis Tetanus) adalah vaksin yang terdiri dari toxoid difteri dan tetanus yang dimurnikan serta bakteri pertusis yang telah diinaktivasi. Indikasi: Untuk pemberian kekebalan secara simultan terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Kontra indikasi: Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir
atau
gejala
serius
keabnormalan
pada
saraf
merupakan kontraindikasi pertusis. Anak yang mengalami gejala-gejala parah pada dosis pertama, komponen pertusis harus dihindarkan pada dosis kedua, dan untuk meneruskan imunisasinya dapat diberikan DT. Efek simpang: Gejala-gejala yang bersifat sementara seperti: lemas, demam, kemerahan pada tempat penyuntikan. Kadangkadang
terjadi
gejala
berat
seperti
demam
tinggi,
iritabilitas, dan meracau yang biasanya terjadi 24 jam setelah imunisasi.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
28
3) Vaksin TT Deskripsi: Vaksin jerap TT (Tetanus Toksoid) adalah vaksin yang mengandung toxoid tetanus yang telah dimurnikan dan teradsorbsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet. Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU. Dipergunakan untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi WUS (Wanita Usia Subur) atau ibu hamil, juga pencegahan tetanus pada ibu bayi. Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus. Kontra indikasi: Gejala-gejala berat karena dosis pertama TT. Efek simpang: Efek simpang jarang terjadi dan bersifat ringan. Gejalagejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara, dan kadang-kadang gejala demam. 4) Vaksin DT Deskripsi: Vaksin jerap DT (Difteri dan Tetanus) adalah vaksin yang mengandung
toxoid
difteri
dan
tetanus
yang
telah
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
29
dimurnikan.
Indikasi: Untuk pemberian keakebalan simultan terhadap difteri dan tetanus. Kontra indikasi: Gejala-gejala berat karena dosis pertama DT. Efek simpang: Gejala-gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara, dan kadang-kadang gejala demam. 5) Vaksin Polio Deskripsi: Vaksin oral polio adalah vaksin polio trivalent yang terdiri dari suspense virus poliomyelitis tipe 1,2 dan 3 (strain sabin) yang sudah dilemahkan, dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa. Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis. Kontra indikasi: Pada individu yang menderita “immune deficiency” tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit. Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh. Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
30
Efek simpang: Pada umumnya tidak terdapat efek samping. Efek samping berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi. 6) Vaksin Campak Deskripsi: Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mcg residu erythromycin. Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Kontra indikasi: Individu yang mengidap penyakit immune deficiency atau individu yang diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, limfoma. Efek simpang: Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
31
7) Vaksin Hepatitis B Deskripsi: Vaksin Hepatitis B adalah vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan bersifat non infecious, berasal dari HBsAg
yang
dihasilkan
dalam
sel
ragi
(Hansenula
polymorpha) menggunakan teknologi DNA rekombinan. Indikasi: Untuk pemberian kekebakan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya seperti vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang. Efek Simpang: Reaksi
lokal
seperti
rasa
sakit,
kemerahan
dan
pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari. 8) Vaksin DPT/HB Deskripsi: Vaksin mengandung DPT berupa toxoid difteri dan toxoid tetanus yang dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin hepatitis B yang merupakan sub unit vaksin virus
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
32
yang
mengandung
HBsAg
murni
dan
bersifat
non
infectious. Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B. Kontra indikasi: Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir
atau
gejala
serius
keabnormalan
pada
saraf
merupakan kontraindikasi pertusis. Anak yang mengalami gejala-gejala paraf
pada dosis
pertama, komponen
pertusis harus dihindarkan pada dosis kedua, dan untuk meneruskan imunisasinya dapat diberikan DT. Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya seperti vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang. Efek simpang: Gejala-gejala yang bersifat sementara seperti: lemas, demam, pembengkakan dan atau kemerahan pada tempat penyuntikan. Kadang-kadang terjadi gejala berat seperti demam tinggi, iritabilitas, dan meracau yang biasanya terjadi 24 jam setelah imunisasi. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
33
BAB III CAPAIAN PROGRAM IMUNISASI
A. Upaya Peningkatan Cakupan Program Imunisasi Kementerian Kesehatan menargetkan pada tahun 2014 seluruh desa/ kelurahan mencapai 100% UCI (Universal Child Immunization) atau 90% dari seluruh bayi di desa/ kelurahan tersebut memperoleh imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG, Hepatitis B, DPT-HB, Polio dan campak. Pencapaian UCI desa/ kelurahan tahun 2009 masih sangat rendah, yaitu 69,6%. Hal ini disebabkan antara lain karena kurang perhatian
dan
dukungan
dari
pemerintah
daerah
terhadap
program imunisasi, kurangnya dana operasional untuk imunisasi baik rutin maupun tambahan, dan tidak tersedianya fasilitas dan infrastruktur yang adekuate. Selain itu juga kurangnya koordinasi lintas sektor termasuk pelayanan kesehatan swasta, kurang sumber daya yang memadai serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program dan manfaat imunisasi. Guna mecapai target 100% UCI desa/ kelurahan pada tahun 2014 perlu dilakukan berbagai upaya percepatan melalui Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional untuk mencapai UCI (GAIN UCI). Dalam sambutannya Menkes menyatakan imunisasi merupakan upaya preventif untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
34
imunisasi yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis (Batuk Rejan/ batuk 100 hari), Hepatitis B, Polio dan Campak. Imunisasi memberikan konstribusi besar dalam meningkatkan Human Development Index terkait dengan angka umur harapan hidup karena dapat menghindari kematian yang tidak diinginkan. Keberhasilan upaya imunisasi akan dapat meningkatkan kualitas anak bangsa sebagai penerus perjuangan dimasa mendatang. “Imunisasi terbukti sangat cost effective,”. Kementerian Kesehatan menetapkan imunisasi sebagai upaya nyata pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs), khususnya untuk menurunkan angka kematian anak. Indikator
keberhasilan
pelaksanaan
imunisasi
diukur
dengan
pencapaian UCI desa/ kelurahan, yaitu minimal 80% bayi didesa/ kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0 – 11 bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi ana-anak mudah terserang berbagai penyakit, kecacatan dan kematian. GAIN UCI akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2010 – 2014, dengan sasaran seluruh bayi usia 0-11 bulan mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu BCG, Hepatitis B, DPTHB, Polio dan campak. Imunisasi BCG (Bacillus Celmette-Guerin) sebanyak 1 (satu) kali dilakukan untuk mencegah penyakit tuberkulosis. Imunisasi BCG Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
35
diberikan segera setelah bayi lahir di tempat pelayanan kesehatan atau mulai 1 (satu) bulan di Posyandu. Imunisasi hepatitis-B sebanyak 1 (satu) kali untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang ditularkan dari ibu ke bayi saat persalinan dan dapat menyebabkan pengerutan hati (sirosis) dan kanker hati. Imunisasi Hepatitis B ini diberikan segera setelah lahir di sarana pelayanan kesehatan. Imunisasi DPT-HB sebanyak 3 (tiga) kali untuk memberi kekebalan pada penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus dan Hepatitis B. Imunisasi ini pertama kali diberikan pada usia bayi 2 (dua) bulan. Kemudian imunisasi berikutnya selisihnya 4 minggu. Pada saat ini pemberian imunisasi DPT dan Hepatitis B dalam program imunisasi dilakukan bersamaan dengan menggunakan vaksin DPT-HB. Imunisasi polio untuk memberikan kekebalan dari penyakit polio. Imunisasi Polio diberikan sebanyak 4 (empat) kali dengan jelang waktu (jarak) 4 minggu. Imunisasi
campak
untuk
mencegah
penyakit
campak.
Imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9 bulan. Indikator keberhasilan GAIN UCI mengacu pada RPJMN Tahun 2010-2014 dengan target tahun 2010 mencapai UCI desa/kelurahan 80% dan 80% bayi usia 0-11 bulan mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Tahun
2011
mencapai
UCI
85%,
dan
82%
bayi
mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Tahun 2012 mencapai UCI Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
36
90% dan 85% bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Tahun 2013 mencapai UCI 95% dan 88% bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Tahun
2014
mencapai
UCI
100%
dan
90%
bayi
mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Menkes berharap seluruh pihak terkait baik Pusat maupun Pemerintah Daerah, organisasi profesi, organisasi agama, LSM dan lembaga donor mendukung penuh semua kegiatan yang terkait dengan keberhasilan imunisasi. B. Capaian Program Imunisasi Rutin (Balita) Pada
tahun
2011
kegiatan
imunisasi
dilaksanakan
di
121
desa/kelurahan se-Kabupaten Tojo Una Una. Desa-desa ini terbagi atas 9 kecamatan yaitu 5 kecamatan berada diwilayah daratan (Kecamatan Ampana Kota, Kecamatan Ampana Tete, Kecamatan Ulubongka, Kecamatan Tojo, Kecamatan Tojo Barat) dan 4 kecamatan
di
wilayah
kepulauan
(Kecamatan
Una
Una,
Kecamatan Togean, Kecamatan Walea Kepulauan, Kecamatan Walea Besar). Pelaksanaan imunisasi rutin terbagi atas 3 yaitu: -
Balita (0-11 bulan)
-
WUS (wanita usia subur)
-
Anak Sekolah Dasar
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
37
Adapun sasaran imunisasi rutin pada tahun 2011 adalah sbb: Tabel 3.1 Sasaran Program Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 No
Kelompok Sasaran
Jumlah Sasaran
1
Balita
2.802
2
WUS (Wanita Usia Subur) tidak hamil
34.811
3
WUS (Wanita Usia Subur) Hamil
2.754
4
Anak Sekolah Dasar
Pada Tahun 2011 sesuai dengan keputusan menteri kesehatan melalui GAIN UCI, target cakupan imunisasi rutin pada balita adalah 82%. Jadi, target tahunan 82% dibagi kedalam target bulanan yaitu 6,8% setiap bulannya. Berikut diagram capaian menurut antigen yang menjadi indikator penilaian UCI desa : 1. Capaian Bulan Januari 2011 Grafik. 1
18.9
17.1
13.2 10.1
8.5
7.9 5.7
7.5
9.4
9.3
9.1
9.1
4.7
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Target 6,8% Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
1.4
Wakai
20.0 18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi BCG Periode Januari Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
38
Grafik. 1 menunjukkan bahwa ada 3 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi BCG di Bulan Januari yaitu Puskesmas Popolii (1,4%), Puskesmas Dataran Bulan (5,7%), dan Puskesmas Matako (4,7%). Sedangkan capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (18,9%). Grafik. 2
14.7 14.7
14.8
8.5
7.7
7.4
6.8
8.1 6.0
7.3 4.7
4.2
8.2
4.6
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8% Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi DPT/HB 3 Periode Januari Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 2 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB 3 di Bulan Januari yaitu Puskesmas Ampana Barat (6,0%), Puskesmas Marowo (4,2%), Puskesmas Matako (4,7%), dan Puskesmas Tombiano
(4,5%).
Sedangkan
capaian
tertinggi
adalah
Puskesmas Uekuli (14,8%) dan diikuti oleh Puskesmas Lebiti dan Puskesmas Dolong masing-masing (14,7%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
39
Grafik. 3
14.7
13.2
14.8
12.5
8.5
7.7
9.0
7.9
8.4
6.9 4.7
3.2
4.6
3.7
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8% Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Polio 4 Periode Januari Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 3 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan Januari yaitu Puskesmas Marowo (3,2%), Puskesmas Matako (4,7%), Puskesmas Tombiano (4,6%), dan Puskesmas Pasokan (3,7%). Sedangkan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (14,8%) dan diikuti oleh Puskesmas Lebiti (14,7%). Grafik. 4
8.5
6.9
9.3
8.7
8.5
8.2
6.2
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Target 6,8%
Ampana Barat
Tete
3.4
Popolii
Dolong
Lebiti
4.4
7.3
Ampana Timur
5.1
10.1
9.0
Dataran Bulan
15.8
Wakai
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Campak Periode Januari Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
40
Grafik. 4 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Campak di Bulan Januari yaitu Puskesmas Wakai (5,1%), Puskesmas Dolong (4,4%), Puskesmas Dataran Bulan (3,4%), dan Puskesmas Matako (6,2%). Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian
tertinggi
adalah
Puskesmas Lebiti (15,8%). 2. Capaian bulan Februari 2011 Grafik. 5 Capaian Imunisasi BCG Bulan Februari Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
25.0 20.0
20.0 15.0
13.6 11.1
10.8
8.8
10.0 5.0
8.5
6.5
6.3
5.7
10.9
9.4
9.0
5.6
Target 6,8%
2.1
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Wakai
0.0
Grafik. 5 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi BCG di Bulan Februari yaitu Puskesmas Wakai (5,1%), Puskesmas Dolong (4,4%), Puskesmas Dataran Bulan (3,4%), dan Puskesmas Matako (6,2%). Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian
tertinggi
adalah
Puskesmas Lebiti (20,0%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
41
Grafik. 6
13.9
12.9
7.7
9.5
11.0
10.3
11.0 8.4
8.0 4.9
6.3
6.0
6.2
4.9
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8% Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan Februari Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 6 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan Februari yaitu Puskesmas Popolii (4,9%), Puskesmas Tete (6,0%), Puskesmas Ampana Barat (6,3%), dan Puskesmas Marowo (4,9%), dan Puskesmas Matako (6,2%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Tombiano (13,9%). Grafik. 7
13.9
13.3
9.5
10.8
10.3
7.7
9.1 6.3
8.5
6.9
6.3
8.5
6.2 4.2
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8% Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian DPT/HB 3 Bulan Februari Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
42
Grafik. 7 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB 3 di Bulan Februari yaitu Puskesmas Popolii (6,3%), Puskesmas Tete (6,3%), Puskesmas Marowo (4,2%), dan Puskesmas Matako (6,2%). Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian
tertinggi
adalah
Puskesmas Tombiano (13,9%). Grafik. 8
13.7
14.7
14.7
12.0 9.9
9.1
10.3
10.2
6.0
4.8
9.8
9.0
6.5
5.5
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8%
Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Campak Bulan Februari 2011 Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 8 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Campak di Bulan Februari yaitu Puskesmas Tete (6,0%), Puskesmas Ampana Barat (4,8%), Puskesmas Marowo (5,5%), dan Puskesmas Tombiano (6,5%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas
Dolong
dan
Puskesmas
Matako
masing-masing
(14,7%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
43
3. Capaian bulan Maret 2011 Grafik. 9
25.0
Capaian Imunisasi BCG Bulan Maret Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
22.1
20.0 15.0
11.4
6.4
5.0
4.4
3.5
Popolii
9.5
Dolong
10.0
9.6
10.1
9.6 4.2
6.1
8.3
9.8
8.9
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Lebiti
Wakai
0.0
Grafik. 9 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi BCG di Bulan Maret yaitu
Puskesmas
Puskesmas
Wakai
Popolii
(6,4%),
(3,5%),
Puskesmas
Puskesmas
Dolong
Marowo
(4,4%),
(4,2%),
dan
Puskesmas Uekuli (6,1%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (22,1%). Grafik. 10
13.7
11.3
10.2
11.8 12.0
11.8 8.5
7.1
6.0
9.3
8.5
9.4
4.2
2.9
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8% Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian DPT/HB (3) Bulan Maret Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
44
Grafik. 10 menunjukkan bahwa ada 3 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) di Bulan Maret yaitu Puskesmas Wakai (6,0%), Puskesmas Dolong (2,9%), Puskesmas
Marowo
(4,2%).
Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (13,7%). Grafik. 11
17.0
13.7
11.3 7.4
6.0
13.3
11.8
9.3
8.5
9.3
8.9
5.5
4.9
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
1.2
Wakai
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Polio (4) Bulan Maret Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 11 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan Maret yaitu Puskesmas Wakai (6,0%), Puskesmas Ampana Timur (4,9%), Puskesmas Marowo (5,5%), dan Puskesmas Pasokan (1,2%). Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian
tertinggi
adalah
Puskesmas Dataran Bulan (17,0%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
45
Grafik. 12
16.8
10.6
11.4
12.2
9.3
9.1
5.9
5.6
4.5
7.4
8.5
8.5
4.7
3.2
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8% Wakai
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Campak Bulan Maret Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 12 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Campak di Bulan Maret yaitu Puskesmas Wakai (5,6%), Puskesmas Dolong (5,9%), Puskesmas Ampana Barat (4,5%), Puskesmas Marowo (3,2%), dan Puskesmas
Matako
(4,7%).
Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (16,8%). 4. Capaian bulan April 2011 Grafik. 13
25.0
20.5
20.0
13.6
12.4 8.8
10.0
7.7
6.3
5.0
9.3
7.5 4.9
10.2
9.8
6.5
8.4
Target 6,8%
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Dolong
Lebiti
Wakai
0.0
Tete
0.0
Popolii
15.0
Capaian Imunisasi BCG Bulan April Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
46
Grafik.
13
melakukan
menunjukkan pemberian
bahwa
imunisasi
Puskesmas BCG
pada
Popolii
tidak
bulan
April.
Sedangkan 2 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Tete (6,3%), dan Puskesmas Marowo (4,9%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (20,5%). Grafik. 14
17.9
15.9
13.4
12.9 9.0
7.4
5.9
6.9
8.4
8.3 4.7
4.2
4.6
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
0.7
Wakai
20.0 18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan April Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 14 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) di Bulan April yaitu Puskesmas Dolong (5,9%), Puskesmas Popolii (0,7%), Puskesmas Marowo (4,2%), Puskesmas Matako (4,7%),
dan
Puskesmas Tombiano (4,6%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (17,9%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
47
Grafik. 15 Capaian Imunisasi Polio (4) Bulan April Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
25.0
19.3
20.0 15.0 10.0
9.0
13.4
12.9
11.1 7.4
7.4
5.0
6.7
7.8
7.2
4.7
4.5
4.6
Target 6,8%
0.7
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Wakai
0.0
Grafik. 15 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan April yaitu Puskesmas Popolii (0,7%), Puskesmas Ampana Timur (6,7%), Puskesmas Marowo (4,5%), Puskesmas Matako (4,7%),
dan
Puskesmas Tombiano (4,6%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Dataran Bulan (19,5%). Grafik. 16
16.8 13.7
12.5
11.0
10.2 7.4
7.4
6.5
5.7
7.0
8.2
7.4
4.5
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
0.0
Wakai
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Campak Bulan April Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
48
Grafik.
16
menunjukkan
bahwa
Puskesmas
Popolii
tidak
melakukan pemberian imunisasi Campak pada bulan April. Sedangkan 3 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Ampana Timur (6,5%), Puskesmas Ampana Barat (5,7%), dan Puskesmas Marowo (4,5%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (16,8%). 5. Capaian bulan Mei Grafik. 17
13.7 10.3
9.1 7.0
10.9 11.1
10.6
9.8 7.5
7.1 5.1
3.8
4.6
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Target 6,8% Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
2.6
Lebiti
Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi BCG Bulan Mei Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 17 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi BCG di Bulan Mei yaitu Puskesmas Wakai (3,8%), Puskesmas Ampana Barat (5,1%), Puskesmas Sedangkan
Marowo
(2,6%),
Puskesmas
dan
dengan
Puskesmas capaian
Uekuli
tertinggi
(4,6%). adalah
Puskesmas Lebiti (13,7%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
49
Grafik. 18
15.5
13.4
13.2 12.7
11.4 8.7
7.4
10.6 8.4
7.2
9.3
7.5
8.9
3.4
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8% Wakai
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan Mei Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 18 menunjukkan bahwa hanya 1 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) di Bulan Mei yaitu Puskesmas Wakai (3,4%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Matako (15,5%). Grafik. 19
15.5
11.8
13.6
12.7
13.4
9.8 7.9
7.4
11.0
9.3
8.1
9.0
5.8
3.4
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Target 6,8% Lebiti
Wakai
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Polio (4) Bulan Mei Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 19 menunjukkan bahwa ada 2 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan Mei yaitu Puskesmas Wakai (3,4%), dan Puskesmas Marowo (5,8%). Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
50
Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian
tertinggi
adalah
Puskesmas Matako (15,5%). Grafik. 20
11.1 10.3
12.0
10.2
7.9
6.0
8.4
11.0
10.3
8.7
6.2
8.1 5.6
2.9
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8% Wakai
14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Campak Bulan Mei Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 20 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Campak di Bulan Mei yaitu Puskesmas Wakai (6,0%), Puskesmas Marowo (2,9%), Puskesmas Matako (6,2%), dan Puskesmas Tombiano (5,6%). Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian
tertinggi
adalah
Puskesmas Popolii (12,0%). 6. Capaian bulan Juni 2011 Grafik. 21 Capaian Imunisasi BCG Bulan Juni Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 13.0
14.0 12.0
12.5
10.9
9.5
10.0
7.7
8.0
8.2
7.4
5.9
6.0
12.2
10.2
6.3
5.7
4.2
4.0
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
0.0
Target 6,8%
0.0
Wakai
2.0
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
51
Grafik.
21
melakukan
menunjukkan pemberian
bahwa
imunisasi
Puskesmas BCG
pada
Wakai
tidak
bulan
Juni.
Sedangkan 4 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Dolong (5,9%), Puskesmas Dataran Bulan (5,7%), Puskesmas Ampana Barat (6,3%), dan Puskesmas Marowo (4,2%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Ampana Timur (13,0%). Grafik. 22
13.2
13.9
12.9
11.3 7.4
7.1
11.0
10.1
9.6
8.0
6.6
5.7
2.6
Target 6,8%
Grafik.
22
menunjukkan
bahwa
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
0.0
Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan Juni Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Puskesmas
Wakai
tidak
melakukan pemberian imunisasi DPT-HB (3) pada bulan Juni. Sedangkan 3 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Dataran Bulan (5,7%), Puskesmas Ampana Barat (6,6%), dan Puskesmas Marowo (2,6%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Tombiano(13,9%), diikuti Puskesmas Lebiti (13,2%). Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
52
Grafik. 23
13.2
7.4
13.9 13.4
12.2
10.6
10.2
10.1
9.8
8.0
6.9
5.7
2.6
Target 6,8%
Grafik.
23
menunjukkan
bahwa
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
0.0
Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan Juni Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Puskesmas
Wakai
tidak
melakukan pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan Juni. Sedangkan 2 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Tete (5,7%) dan Puskesmas Marowo (2,6%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Tombiano(13,9%), diikuti Puskesmas Pasokan (13,4%). Grafik. 24
16.2
14.4
11.8
11.1
9.6
9.5
6.9
6.0
7.8
7.3
8.1
5.5
2.3
Target 6,8%
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
0.0
Wakai
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Campak Bulan Juni Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
53
Grafik.
24
menunjukkan
bahwa
Puskesmas
Wakai
tidak
melakukan pemberian imunisasi Campak pada bulan Juni. Sedangkan 3 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Tete (6,0%), Puskesmas Dataran Bulan (2,3%), dan Puskesmas Marowo (5,5%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Popolii (16,2%). 7. Capaian bulan Juli 2011 Grafik. 25
15.8 15.3
11.3
13.1
11.4
12.8 9.1
8.8
7.2
6.5
11.0 10.8 7.8
6.5
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8% Wakai
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi BCG Bulan Juli Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 25 menunjukkan bahwa ada 2 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi BCG di Bulan Juli yaitu Puskesmas Marowo dan Puskesmas Tombiano yang masingmasing cakupan (6,5%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Wakai (12,0%) diikuti Puskesmas Lebiti (15,3%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
54
Grafik. 26
18.2
10.6 7.8
7.8
7.4
2.6
Target 6,8%
1.2
Kabupaten
Tombiano
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
0.6
Matako
4.4
Pasokan
9.2
8.2
Uekuli
11.3
9.4
Marowo
15.3
Wakai
20.0 18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan Juli Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik. 26 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) di Bulan Juli yaitu Puskesmas Dolong (4,4%), Puskesmas Ampana Barat (0,6%), Puskesmas Marowo (2,6%) dan Puskesmas Pasokan (1,2%). Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian
tertinggi
adalah
Puskesmas Dataran Bulan (18,2%). Grafik 27
17.0
15.3 13.2
10.6
9.0
7.8 4.5
3.7
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
2.4
Lebiti
8.6
7.4
Target 6,8%
Kabupaten
9.8
Pasokan
10.6
9.4
Wakai
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan Juli Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
55
Grafik 27 menunjukkan bahwa ada 3 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 di Bulan Juli yaitu Puskesmas Ampana Barat (2,4%), Puskesmas Marowo (4,5%), Puskesmas
Pasokan
(3,7%).
Sedangkan Puskesmas dengan
capaian tertinggi adalah Puskesmas Dataran Bulan (17,0%). Grafik 28
13.7
9.8
9.6 7.2
8.5
8.4
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
2.4
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
3.4
Lebiti
9.4
8.3
Target 6,8%
Kabupaten
11.3 9.5
Pasokan
13.2 11.5
Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Campak Bulan Juli Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik 28 menunjukkan bahwa ada 2 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Campak di Bulan Juli yaitu Puskesmas Dataran Bulan (3,4%), Puskesmas Pasokan (2,4%). Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian
tertinggi
adalah
Puskesmas Uekuli (13,7%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
56
8. Capaian bulan Agustus 2011 Grafik 29 Capaian Imunisasi BCG Bulan Agustus Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 12.8
14.0 11.1
12.0
10.9
10.0
8.7
8.0
4.6
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
0.0
Wakai
0.0
5.7
2.8
4.0 2.0
7.9 6.2
5.9
6.0
9.8
8.7
8.0
Grafik 29 menunjukkan bahwa Puskesmas Wakai tidak melakukan pemberian imunisasi BCG pada bulan Agustus. Sedangkan 5 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Dolong (5,9%), Puskesmas Popolii (2,8%), Puskesmas Marowo (6,2%), Puskesmas Uekuli (5,7%), dan Puskesmas Tombiano (4,6%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Ampana Timur (12,8%). Grafik 30 Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan Agustus Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
12.0
11.4
10.6
10.0
7.9
8.0
4.6
4.4
4.5
4.5 3.3
4.0
2.4
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
0.0
Wakai
0.0
6.3
6.2
6.0 2.0
11.1
9.2
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
57
Grafik 30 menunjukkan bahwa Puskesmas Wakai tidak melakukan pemberian imunisasi DPT-HB (3) pada bulan Agustus. Sedangkan 7 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Dolong (4,4%), Puskesmas Tete (4,6%), Puskesmas Dataran Bulan (4,5%), Puskesmas Ampana Barat (3,3%), Puskesmas Marowo (4,5%), Puskesmas Matako (6,2%), dan Puskesmas Pasokan (2,4%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (11,4%). Grafik 31
14.0
11.8
12.0
Cakupan Imunisasi Polio (4) Bulan Agustus Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 11.4
10.6
9.0
10.0 8.0
6.2
6.0
4.4
3.3
5.5
2.9
2.4
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
0.0
Dolong
0.0
Lebiti
0.0
0.0
Wakai
4.0 2.0
11.1
Grafik 31 menunjukkan bahwa ada 3 Puskesmas yang tidak melakukan pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan Agustus, yaitu Puskesmas Wakai, Puskesmas Lebiti, dan Puskemas Dataran Bulan. Sedangkan 5 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Tete (4,4%), Puskesmas Ampana Barat (3,3%), Puskesmas Marowo (2,9%), Puskesmas Matako (6,2%), dan Puskesmas Pasokan (2,4%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Dolong (11,8%). Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
58
Grafik 32
13.7
12.5
11.8 11.3
9.6
8.4
9.3 7.4
5.2
5.1
4.4
7.2 3.7
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
0.0
Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Campak Bulan Agustus Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik 32 menunjukkan bahwa Puskesmas Wakai tidak melakukan pemberian imunisasi Campak pada bulan Agustus. Sedangkan 4 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Tete (4,4%), Puskesmas Ampana Barat (5,1%), Puskesmas Marowo (5,2%), dan Puskesmas Pasokan (3,7%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (13,7%). 9. Capaian bulan September 2011 Grafik 33
14.7
14.5
10.2
14.4
9.0
7.7
7.4
6.0 4.2
3.7
4.7
3.9
6.1
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8% Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi BCG Bulan September Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
59
Grafik 33 menunjukkan bahwa ada 6 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi BCG pada bulan September yaitu Puskesmas Lebiti (3,7%), Puskesmas Popolii (4,2%), Puskesmas Tete (6,0%), Puskesmas Marowo (3,9%), Puskesmas Matako (4,7%), dan Puskesmas Pasokan (6,1%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Dolong (14,7%). Grafik 34 Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan September Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
14.0
12.2
12.0
9.3
10.0
7.7
8.0
5.9
6.0 4.0
4.2
4.2
4.4
2.6
5.1 3.4
8.5 6.0
4.7
4.5
Target 6,8%
2.0 Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Wakai
0.0
Grafik 34 menunjukkan bahwa ada 9 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) pada bulan September yaitu Puskesmas Wakai (2,6%), Puskesmas Lebiti (4,2%), Puskesmas Dolong (5,9%), Puskesmas Popolii (4,2%), Puskesmas
Tete
(4,4%),
Puskesmas
Dataran
Bulan
(3,4%),
Puskesmas Ampana Barat (5,1%), Puskesmas Marowo (4,5%), Puskesmas
Matako
(4,7%).
Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (12,2%). Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
60
Grafik 35
12.2
11.8
9.3
9.0
4.2 2.6
1.6
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
0.0
Ampana Timur
Tete
0.0
Popolii
Dolong
0.0
Lebiti
5.3
4.8
4.1
Dataran Bulan
2.6
Wakai
14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan September Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik 35 menunjukkan bahwa ada 3 Puskesmas yang tidak melakukan pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan Agustus, yaitu Puskesmas Dolong, Puskesmas Dataran Bulan, dan Puskemas Matako. Sedangkan 6 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Wakai (2,6%), Puskesmas Lebiti (2,6%), Puskesmas Popolii (4,2%), Puskesmas Tete (4,1%), Puskesmas Ampana Barat (4,8%), dan Puskesmas Marowo (1,6%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Pasokan (12,2%). Grafik 36
14.7
12.5
9.6
9.2
8.5
7.8
6.4
10.2
8.5
7.7
5.8 4.1
3.2
3.4
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 6,8% Wakai
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Campak Bulan September Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
61
Grafik 36 menunjukkan bahwa ada 5 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Campak pada bulan September yaitu Puskesmas Wakai (6,4%), Puskesmas Lebiti (3,2%), Puskesmas Tete (4,1%), Puskesmas Dataran Bulan (3,4%), dan Puskesmas Marowo (4,5%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti (14,7%). 10. Capaian bulan Oktober 2011 Grafik 37
25.0 20.0
20.6
Capaian Imunisasi BCG Bulan Oktober Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 18.2
17.5 14.8 14.1
15.0
12.9
9.3
10.0
5.8
11.5
9.3
4.8
4.2
5.0
10.9
3.7
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Wakai
0.0
Grafik 37 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi BCG pada bulan Oktober yaitu, Puskesmas Lebiti (5,8%), Puskesmas Popolii (4,2%), Puskesmas Ampana Barat (4,8%), dan Puskesmas Pasokan (3,7%). Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian
tertinggi
adalah
Puskesmas Dolong (20,6%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
62
Grafik 38
16.3
8.0
8.4
7.0 3.7
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Popolii
3.1 0.3
Dataran Bulan
0.0
Tete
0.0
Dolong
Lebiti
4.8
Tombiano
8.4
6.8
15.9
Matako
9.4
Wakai
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan Oktober Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik 38 menunjukkan bahwa ada 2 Puskesmas yang tidak melakukan pemberian imunisasi DPT-HB (3) pada bulan Oktober, yaitu Puskesmas Dolong dan Puskesmas Popolii. Sedangkan 4 puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Ampana Barat (4,8%), dan Puskesmas Marowo (0,3%), Puskesmas Matako (3,1%), dan Puskesmas Tombiano (3,7%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (16,3%). Grafik 39
14.7
9.4
17.1
16.3
11.2
12.5
9.2
8.5
8.4
6.8
5.4
3.9
3.7
Target 6,8%
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
1.0
Wakai
18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan Oktober Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
63
Grafik 39 menunjukkan bahwa ada 4 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan Oktober yaitu, Puskesmas Ampana Barat (5,4%), Puskesmas Marowo (1,0%), Puskesmas Matako (3,9%), dan Puskesmas Tombiano
(3,7%).
Sedangkan
Puskesmas
dengan
capaian
tertinggi adalah Puskesmas Pasokan (17,1%). Grafik 40 Capaian Imunisasi Campak Bulan Oktober Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
25.0 20.0
20.7
20.1
18.2
17.6 16.9
15.0
11.2
10.0
8.4
6.8
8.1
9.7
11.0
13.2
12.0
11.7
5.0
Target 6,8%
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Wakai
0.0
Grafik 40 menunjukkan bahwa seluruh puskesmas mencapai target pada pemberian imunisasi Campak di bulan Oktober. Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Pasokan (20,7%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
64
11. Capaian bulan November 2011 Grafik 41
25.0 20.0
22.1 19.2
Capaian Imunisasi BCG Bulan November Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 23.2
20.9
14.7
15.0
12.0 12.2 12.8
12.2
12.0 11.2 11.4
10.0 Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
0.0
Dolong
Wakai
Lebiti
0.0
0.0
Marowo
5.0
Grafik 41 menunjukkan bahwa ada 2 Puskesmas yang tidak melakukan pemberian imunisasi BCG pada bulan November, yaitu Puskesmas Lebiti dan Puskesmas Marowo. Sedangkan 11 puskesmas yang lain telah memenuhi target. Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Ampana Barat (23,2%). Grafik 42
23.5
22.9
8.5
13.3 6.8
9.0
12.5 5.6
4.9
Target 6,8%
Kabupaten
Matako
Uekuli
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Marowo
0.3
0.0
Lebiti
15.5
Pasokan
13.4
Tombiano
35.0
Wakai
40.0 35.0 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0
Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Bulan November Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
65
Grafik 42 menunjukkan bahwa Puskesmas Lebiti tidak melakukan pemberian
imunisasi
DPT-HB
(3)
pada
bulan
November.
Sedangkan 3 Puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Marowo (0,3%), Puskesmas Tombiano (5,6%), dan Puskesmas Pasokan (4,9%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Wakai (35,0%). Grafik 43
35.0
22.9 13.2 8.5
8.7
12.5
13.3 13.2
12.4 4.9
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Marowo
0.3
Dolong
Lebiti
20.4
9.4
0.0
Wakai
40.0 35.0 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0
Capaian Imunisasi Polio 4 Bulan November Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik 43 menunjukkan bahwa Puskesmas Lebiti tidak melakukan pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan November. Sedangkan 2 Puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Marowo (0,3%), dan Puskesmas Pasokan (4,9%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Wakai (35,0%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
66
Grafik 44 Capaian Imunisasi Campak Bulan November Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
25.0
19.9
17.1 12.4
10.3
8.7
10.0
7.8
3.4
2.4
Tombiano
Matako
Uekuli
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Popolii
0.0
Dolong
Wakai
0.0
Lebiti
0.0
Marowo
5.0
9.9
8.3
Target 6,8% Kabupaten
11.8 12.7
Pasokan
15.0
Tete
20.0
Grafik 44 menunjukkan bahwa ada 2 Puskesmas yang tidak melakukan pemberian imunisasi Campak pada bulan November yaitu Puskesmas Lebiti dan Puskesmas Marowo. Sedangkan 2 Puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Dataran Bulan (3,4%), dan Puskesmas Pasokan (2,4%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Ampana Barat (19,9%). 12. Capaian bulan Desember 2011 Grafik 45 Capaian Imunisasi BCG Periode Desember Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
30.0
23.9
25.0
17.9
20.0 15.0 10.0
13.6
11.8
10.3
10.1
6.8
6.6
3.4
5.0
16.7
13.0
13.4
11.7
3.9
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Wakai
0.0
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
67
Grafik 45 menunjukkan bahwa ada 3 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi BCG pada bulan Desember yaitu Puskesmas Dataran Bulan (3,4%), Puskesmas Ampana Barat (6,6%), dan Puskesmas Matako (3,9%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Popolii (23,9%). Grafik 46 Capaian Imunisasi DPT/HB (3) Periode Desember Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
25.0
20.8
20.0 15.0
10.7
10.0
5.3
5.0
15.6 16.3
13.4 12.5 13.6 9.4
7.4
13.0 9.8
7.8
12.0
Target 6,8% Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Wakai
0.0
Grafik 46 menunjukkan bahwa hanya Puskesmas Lebiti yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi DPT-HB (3) pada bulan
Desember.
Sedangkan
Capaian
Puskesmas
Puskemas
dengan
Lebiti
capaian
hanya
tertinggi
5,3%. adalah
Puskesmas Marowo (20,8%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
68
Grafik 47
20.1
15.6 17.1
9.3
12.2 12.2
Target 6,8%
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
5.6
Marowo
10.4
Ampana Barat
Dataran Bulan
Tete
Popolii
7.4
Dolong
Lebiti
5.3
Ampana Timur
13.4 13.1 12.5
10.7
Wakai
25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0
Capaian Imunisasi Polio 4 Periode Desember Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik 47 menunjukkan bahwa ada 2 puskesmas yang tidak mencapai target pada pemberian imunisasi Polio 4 pada bulan Desember yaitu Puskesmas Lebiti (5,3%) dan Puskesmas Tombiano (5,6%). Sedangkan Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Marowo (20,1%). Grafik 48 Capaian Imunisasi Campak Periode Desember Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
25.0
14.8 11.1
10.3
10.0
12.8 13.6
11.7
10.0
14.1
11.6 4.7
5.0
3.7
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Target 6,8%
Popolii
Wakai
0.0
Lebiti
0.0
Dolong
15.0
19.5
19.3
20.0
Grafik 43 menunjukkan bahwa Puskesmas Lebiti tidak melakukan pemberian imunisasi Campak pada bulan Desember. Sedangkan Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
69
2 Puskesmas tidak mencapai target yaitu Puskesmas Matako (4,7%), dan Puskesmas Tombiano (3,7%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Pasokan (19,5%). 13. Cakupan Kumulatif Imunisasi Tahun 2011 Grafik 49
147.4
142.2
135.3
112.8
104.4
123.2 117.5 115.5 114.5 111.1
118.2 102.1 82.5
80.3
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 82% Wakai
160.0 140.0 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0
Cakupan Kumulatif Imunisasi BCG Periode Januari s/d Desember Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Grafik 49 menunjukkan bahwa Puskesmas Popolii pada tahun 2011 tidak mencapai target pada pemberian imunisasi BCG yaitu hanya 80,3% dari sasaran 82%. Capaian tertinggi adalah Puskesmas Lebiti yaitu 147,4%. Grafik 50
140.3
110.5 92.6
90.2
85.2 82.8
100.0 99.0
95.1 90.7 86.8 92.6
84.0 39.3
Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Target 82% Wakai
160.0 140.0 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0
Cakupan Kumulatif Imunisasi DPT-HB (3) Periode Januari s/d Desember Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
70
Grafik 50 menunjukkan bahwa capaian imunisasi DPT-HB (3) Puskesmas Marowo pada tahun 2011 jauh dibawah target yaitu hanya 39,3% dari sasaran 82%. Capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli yaitu 140,3%. Secara keseluruhan Kabupaten Tojo Una Una telah mencapai target dengan persentase 90,7%, yang artinya pada cakupan imunisasi DPT-HB (3) telah mencapai UCI (Universal Child Immunization). Grafik 51 Cakupan Kumulatif Imunisasi Polio 4 Periode Januari s/d Desember Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
160.0
139.2
140.0 120.0 100.0
122.7
110.3 90.2 94.2
91.5
94.7
83.4
107.4 87.7
80.0 60.0
96.3
80.6
90.8
37.0
40.0
Target 82%
20.0 Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Wakai
0.0
Grafik 51 menunjukkan bahwa capaian imunisasi Polio 4 Puskesmas Marowo pada tahun 2011 jauh dibawah target yaitu hanya 37,0% dari sasaran 82%. Capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli yaitu 139,2%. Secara keseluruhan Kabupaten Tojo Una Una telah mencapai target dengan persentase 90,8%, yang artinya pada cakupan imunisasi Polio 4 telah mencapai UCI (Universal Child Immunization). Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
71
Grafik 52
140.0 120.0 100.0
116.8
Cakupan Kumulatif Imunisasi Campak Periode Januari s/d Desember Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 123.5
121.3
118.3
103.7
97.4
83.7 87.5
93.8 93.5 93.9 95.9
85.8
80.0
61.0
60.0 40.0
Target 82%
20.0 Kabupaten
Pasokan
Tombiano
Matako
Uekuli
Marowo
Ampana Barat
Ampana Timur
Dataran Bulan
Tete
Popolii
Dolong
Lebiti
Wakai
0.0
Grafik 52 menunjukkan bahwa capaian imunisasi Campak Puskesmas Marowo pada tahun 2011 tidak mencapai target yaitu hanya 61,0% dari sasaran 82%. Capaian tertinggi adalah Puskesmas Dolong yaitu 123,5%. Secara keseluruhan Kabupaten Tojo Una Una telah mencapai target dengan persentase 95,9%, yang artinya pada cakupan imunisasi Campak telah mencapai UCI (Universal Child Immunization). 14. Analisa Desa UCI (Universal Child Immunization) Desa Uci adalah desa yang cakupan imunisasinya telah memenuhi target yang telah ditetapkan kementerian kesehatan RI melalui GAIN UCI yaitu 82% cakupan imunisasi lengkap pada balita. Sedangkan target UCI desa pada tahun 2011 menurut GAIN UCI adalah 85% dari total jumlah desa. Jumlah desa di Kabupaten Tojo Una Una pada tahun 2011 adalah 121 desa yang Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
72
tersebar di 9 kecamatan. Desa yang mencapai UCI pada tahun 2011 adalah 103 desa (85,1%), sedangkan yang tidak mencapai UCI 18 desa (14,9%). Dengan demikian capaian imunisasi Kabupaten Tojo Una Una telah memenuhi target kementerian kesehatan RI. Berikut daftar desa di Kabupaten Tojo Una Una yang telah mencapai UCI menurut wilayah kerja puskesmas: a. Puskesmas Ampana Timur Tabel 3.2 Desa UCI Puskesmas Ampana Timur No
Nama Desa
UCI
1
Uentanaga Atas
√
2
Uentanaga Bawah
√
3
Sumoli
√
4
Dondo
5
Labuan
√
6
Sabulira Toba
√
Non Uci
√
Jumlah
5
1
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa Desa Dondo tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase desa UCI Puskesmas Ampana Timur adalah 83,3%, persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI
Puskesmas
Ampana Timur tidak mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
73
b. Puskesmas Ampana Barat Tabel 3.3 Desa UCI Puskesmas Ampana Barat No
Nama Desa
UCI
1
Sansarino
√
2
Malotong
√
3
Bailo
√
4
Ampana
√
5
Padang Tumbuo
√
Jumlah
5
Non Uci
0
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh desa di wilayah Puskesmas Ampana Barat telah mencapai UCI (100%). Persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Ampana Barat telah mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran) c. Puskesmas Dataran Bulan Tabel 3.4 Desa UCI Puskesmas Dataran Bulan No
Nama Desa
UCI
1
Bulan Jaya
√
2
Giri Mulyo
√
3
Wanasari
4
Balingara
Non Uci
√ √ Jumlah
3
1
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa Desa Wanasari tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
74
desa UCI Puskesmas Dataran Bulan adalah 75,0%, persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI
Puskesmas
Dataran Bulan tidak mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)
d. Puskesmas Dolong Tabel 3.5 Desa UCI Puskesmas Dolong No
Nama Desa
UCI
1
Dolong A
2
Dolong B
3
Tutung
√
4
Kolami
√
5
Olilan
√
Non Uci
√ √
Jumlah
4
1
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa Desa Dolong B tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase desa UCI Puskesmas Dolong adalah 80,0%, persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Dolong tidak mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
75
e. Puskesmas Lebiti Tabel 3.6 Desa UCI Puskesmas Lebiti No
Nama Desa
UCI
1
Lebiti
√
2
Pulau Enam
√
3
Bungayo
4
Benteng
√
5
Bangkagi
√
6
Baulu
√
7
Katupat
√
8
Tongkabo
√
9
Lembanato
√
10
Matobiyai
√
11
Tobil
√
12
Kololio
13
Awo
√
14
Urulepe
√
Non Uci
√
√
Jumlah
12
2
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa Desa Bungayo dan Desa Kololio tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase desa UCI Puskesmas Lebiti adalah 85,7%, persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Lebiti mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
76
f. Puskesmas Wakai Tabel 3.7 Desa UCI Puskesmas Wakai No
Nama Desa
UCI
Non Uci
1
Wakai
√
2
Una - Una
√
3
Tanjung Pude
√
4
Lembanya
√
5
Taningkola
√
6
Tumbulawa
√
7
Siatu
√
8
Bomba
√
9
Kulingkinari
√
10
Molowagu
√
11
Malino
√
12
Kambutu
√
13
Bambu
√ Jumlah
11
2
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa Desa Wakai dan Desa Una-Una tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase desa UCI Puskesmas Wakai adalah 84,6%, persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Wakai mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
77
g. Puskesmas Popolii Tabel 3.8 Desa UCI Puskesmas Popolii No
Nama Desa
UCI
1
Kabalutan
2
Pautu
√
3
Kalia
√
4
Tumotok
√
5
Malenge
√
6
Tiga Pulau
√
7
Luok
√
8
Popolii
√
√
Jumlah
Tabel
3.8
Non Uci
7
menunjukkan
bahwa
Desa
1
Kabalutan
tidak
mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase
desa
UCI
Puskesmas
Popolii
adalah
87,5%,
persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Popolii mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
78
h. Puskesmas Marowo Tabel 3.9 Desa UCI Puskesmas Marowo No
Nama Desa
UCI
Non Uci
1
Mire
2
Uematopa
3
Paranonge
4
Takibangke
5
Bonebae I
6
Watusongu
7
Uekambuno
√
8
Bongka Makmur
√
9
Borneang
10
Rompi
√
11
Tobamawu
√
12
Bonebae II
√
13
Tampanombo
√
14
Marowo
√
15
Bongkakoi
√
16
Cempa
√
17
Bonevoto
√ √ √ √ √ √
√
√ Jumlah
Tabel
3.9
Takibangke,
11
menunjukkan Desa
bahwa
Watusongu,
6
Desa
Uematopa,
Desa
Desa
Borneang,
Desa
Bongkakoi, dan Desa Cempa tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase desa UCI Puskesmas Marowo adalah 64,7%, persentase ini menunjukkan bahwa
cakupan
desa
UCI
Puskesmas
Marowo
tidak
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
79
mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran) i.
Puskesmas Uekuli Tabel 3.10 Desa UCI Puskesmas Uekuli No
Nama Desa
UCI
1
Podi
√
2
Tongku
√
3
Pancuma
√
4
Tojo
√
5
Sandada
√
6
Uedele
√
7
Banano
8
Betaua
√
9
Uekuli
√
10
Bahari
√
11
Tayawa
√
12
Lemoro
√
13
Korondoda
√
14
Bugi
√
15
Kalemba I
√
16
Kalemba II
√
Non Uci
√
Jumlah
15
1
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa Desa Banano tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase desa UCI Puskesmas Uekuli adalah 93,8%, persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Uekuli
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
80
mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran) j.
Puskesmas Tombiano Tabel 3.11 Desa UCI Puskesmas Tombiano No
Nama Desa
UCI
1
Nggawia
√
2
Tombiano
√
3
Tatari
4
Kabalo
√
5
Tanamawau
√
6
Malewa
√
7
Mawomba
√
Non Uci
√
6
Jumlah
1
Tabel 3.11 menunjukkan bahwa Desa Tatari tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase desa UCI Puskesmas Tombiano adalah 85,7%, persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Tombiano mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran)
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
81
k. Puskesmas Matako Tabel 3.12 Desa UCI Puskesmas Matako No
Nama Desa
UCI
1
Malei Tojo
√
2
Matako
√
3
Bambalo
√
4
Galuga
√
5
Toliba
√
6
Ujung Tibu
√ 6
Jumlah
Non Uci
0
Tabel 3.12 menunjukkan bahwa seluruh desa di wilayah Puskesmas Matako telah mencapai UCI (100%). Persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Matako telah mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran) l.
Puskesmas Pasokan Tabel 3.13 Desa UCI Puskesmas Pasokan No
Nama Desa
UCI
1
Pasokan
2
Kondongan
3
Tingki
√
4
Katogop
√
5
Biga
√
6
Malapo
√
7
Salinggoha
√
Non Uci
√ √
Jumlah
6
1
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
82
Tabel 3.13 menunjukkan bahwa Desa Kondongan tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase desa UCI Puskesmas Pasokan adalah 85,7%, persentase ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Pasokan mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran) m. Puskesmas Tete Tabel 3.14 Desa UCI Puskesmas Tete No
Nama Desa
UCI
1
Pusungi
√
2
Tete A
√
3
Tete B
√
4
Uebone
√
5
Mantangisi
√
6
Bantuga
√
7
Urundaka
√
8
Borone
√
9
Balanggala
10
Tampabatu
√
11
Sabo
√
12
Longge
√
13
Kaju Langko
√
Non Uci
√
Jumlah
12
1
Tabel 3.14 menunjukkan bahwa Desa Balanggala tidak mencapai UCI pada kegiatan imunisasi rutin tahun 2011. Total persentase desa UCI Puskesmas Tete adalah 92,3%, persentase Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
83
ini menunjukkan bahwa cakupan desa UCI Puskesmas Tete mencapai target yang telah ditentukan melalui GAIN UCI. (Selengkapnya lihat lampiran) C. Capaian Imunisasi Rutin Wanita Usia Subur (WUS) Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium
tetani
yang
masuk
melalui
luka
terbuka
dan
menghasilkan racun yang kemudian menyerang sistem saraf pusat. Bakteri ini secara umum terdapat ditanah, jadi ia bisa ditemukan pada debu, pupuk, kotoran hewan,dan sampah. Tetanus ini menyerang siapa saja, anak – anak juga orang dewasa. Bahkan bayi baru lahir sekalipun, yang bisa berakibat fatal. Penyakit yang menyerang bayi itu biasa disebut Tetanus neonatorum. Tetanus biasanya menyerang bayi -bayi yang lahir ditempat yang tidak bersih dan tidak menggunakan alat – alat persalianan yang steril. atau juga riwayat dari ibu hamil yang mungkin terluka sebelum melahirkan yang lukanya mengandung bakteri tetanus tersebut. Salah satu pencegahan terkena penyakit ini, bumil haruslah menjaga
kebersihan
dan
melahirkan
ditolong
oleh
tenaga
kesehatan yang profesional. dan yang penting juga Bumil harus di imunisasi. Perlu ibu ketahui imunisasi TT adalah proses membangun kekebalan sebagai pencegahan terahadap infeksi tetanus. Dimana imunisasi tersebut bisa diberikan pada bumil pada trimester I s/d trimester III. Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
84
Adapun manfaat imunisasi TT ibu hamil adalah bisa melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum dan melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka. Di Indonesia, kematian bayi baru lahir akibat penyakit Tetanus Neonatorum (TN) menduduki peringkat ke 3 dengan proporsi 10% (Survei Kesehatan Rumah Tangga, 2001). Kekebalan tidak timbul setelah terkena penyakit tetanus, tetapi hanya dapat diperoleh melalui kekebalan buatan, secara pasif dengan suntikan anti tetanus serum, dan secara aktif dengan pemberian suntikan tetanus toxoid (TT). Upaya pemberian imunisasi TT dimulai sejak bayi melalui upaya pencapaian Universal Child Immunization (UCI) dan imunisasi anak sekolah pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Pemberian imunisasi pada Wanita Usia Subur (WUS), termasuk calon pengantin dan ibu hamil, merupakan upaya terobosan yang lebih sulit dan mahal. Upaya ini bertujuan untuk melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit tetanus. Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan komitmen global yang didukung oleh UNICEF dan WHO dengan mengajak seluruh dunia untuk mengeliminasi TN pada tahun 2000. Pada tahun 2008 UNICEF-WHO meluncurkan upaya kesepakatan untuk mencapai Eliminasi MNT Global pada tahun 2012. Upaya ini menyatukan gerakan global untuk menurunkan angka kematian neonatal akibat tetanus. Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
85
Eliminasi TN dicapai bila jumlah bila jumlah kasus TN <1 per 1000 kelahiran hidup. Secara operasional, status ini dapat diukur dengan unit terkecilnya pada kabupaten/kota dengan indikator penilaian cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Tiap kabupaten yang telah mencapai eliminasi harus mempertahankan status tersebut dan berusaha melakukan percepatan tercapainya status T5 bagi seluruh WUS. Tabel 3.15 Nilai status Imunisasi TT No
Hasil Penapisan
Nilai
Status Imunisasi
1
DPT 3x
2
T2
2
DT kls 1 SD 1x
1
T3
3
TT kls 2 SD 1x
1
T4
4
TT kls 3 SD 1x
1
T5
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
86
Berikut grafik capaian imunisasi TT1 s/d TT5 periode Januari – Desember tahun 2011. Grafik 53
Cakupan TT1 Pada Wanita Usia Subur (WUS) Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 331
350 300 250 200
215 177
172
201
195 133
150
75
100
90
85 32
50
55 0
0
Grafik 53 menunjukkan bahwa Puskesmas Tete memberikan vaksinasi TT1 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 331 WUS. Sedangkan cakupan terendah adalah Puskesmas Tombiano. Grafik 54
Cakupan TT2 Pada Wanita Usia Subur (WUS) Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 285
300 250
213
200 150 100 50
163
154
156 124
100 59
82
77 37
34 1
0
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
87
Grafik 54 menunjukkan bahwa Puskesmas Tete memberikan vaksinasi TT2 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 285 WUS. Sedangkan cakupan terendah adalah Puskesmas Tombiano. Grafik 55 Cakupan TT3 Pada Wanita Usia Subur (WUS) Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 47
50
46
45 40 35 30 25
15
20 15 5
8
7
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Grafik 55 menunjukkan bahwa Puskesmas Popolii memberikan vaksinasi TT3 pada WUS dengan cakupan tertinggi yaitu 47 WUS. Sedangkan 8 puskesmas tidak melakukan sama sekali pemberian vaksinasi TT3 pada WUS.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
88
Grafik 56
Cakupan TT4 Pada Wanita Usia Subur (WUS) Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 14
14 12 10 8 6
4
4 2 0
Grafik
0
0
56
0
0
0
menunjukkan
0
bahwa
0
0
hanya
0
3
3
0
Puskesmas
yang
melaksanakan imunisasi TT4 pada WUS yaitu Puskesmas Tete, Puskesmas Tombiano, dan Puskesmas Pasokan. Sedangkan 10 puskesmas tidak melakukan sama sekali pemberian vaksinasi TT4 pada WUS. Grafik 57
Cakupan TT5 Pada Wanita Usia Subur (WUS) Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 2 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
89
Grafik 57 menunjukkan bahwa hanya Puskesmas Pasokan yang melaksanakan imunisasi TT4 pada WUS. Sedangkan 12 puskesmas tidak melakukan sama sekali pemberian vaksinasi TT4 pada WUS. D. Capaian Imunisasi Rutin BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) Bulan
Imunisasi
Anak
Sekolah
(BIAS)
bertujuan
untuk
memberikan perlindungan bagi anak-anak usia sekolah dasar terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. Beberapa bulan yang lalu pada beberapa daerah di Indonesia terserang kembali wabah penyakit difteri dan campak. Seperti kasus peningkatan kasus infeksi difteri di Jawa Timur berdasarkan laporan sampai dengan tanggal 8 Desember 2011 terjadi 560 kasus klinis difteri dengan 13 kematian. Kasus difteri ini sudah menyebar ke beberapa daerah lain di Indonesia. Penyakitpenyakit
yang
merupakan
kembali
penyakit
mewabah yang
ini
angka
(emerging
diseases)
kejadiannya
memiliki
kecenderungan untuk meningkat dalam waktu dekat dan area geografis penyebarannya meluas. Selain itu, termasuk juga penyakit yang mencuat kembali (reemerging diseases), yaitu penyakit meningkat kembali setelah sebelumnya mengalami penurunan angka kejadian yang signifikan. Untuk
mengatasi
hal
tersebut,
pemerintah
melalui
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sejak tahun 1984 telah mulai melaksanakan program imunisasi pada anak sekolah. Program Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
90
ini kemudian dikenal dengan istilah Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang diresmikan pada 14 November 1987 melalui Surat Keputusan bersama dari Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri. Penyelenggaraan BIAS ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1059/Menkes/SK/IX/2004 dan mengacu pada himbauan UNICEF, WHO dan UNFPA tahun 1999 untuk mencapai target Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) pada tahun 2005 di negara berkembang (insiden dibawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun). BIAS adalah salah satu bentuk kegiatan operasional dari imunisasi lanjutan pada anak sekolah yang dilaksanakan pada bulan tertentu setiap tahunnya dengan sasaran seluruh anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) atau sederajat (MI/SDLB) kelas 1, 2, dan 3 di seluruh Indonesia. Imunisasi lanjutan sendiri adalah imunisasi ulangan yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan diatas ambang perlindungan atau memperpanjang masa perlindungan. Imunisasi yang diberikan berupa vaksin Difteri Tetanus (DT) dan Vaksin Campak untuk anak kelas 1 SD atau sederajat (MI/SDLB) serta vaksin Tetanus Toksoid (TT) pada anak kelas 2 atau 3 SD atau sederajat (MI/SDLB). Pada tahun 2011, secara nasional imunisasi vaksin TT untuk kelas 2 dan kelas 3 SD atau sederajat (MI/SDLB) ditambah dengan Antigen difteri (vaksin Td). Pemberian imunisasi ini sebagai booster untuk mengantisipasi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri. Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
91
Perubahan pemberian imunisasi dari vaksin TT ditambah dengan vaksin Td ini sejalan dengan rekomendasi dari Komite Ahli Penasehat Imunisasi Nasional atau Indonesia Technical Advisory Group on Immunization. Hal ini disebabkan adanya perubahan trend kasus infeksi difteri pada usia anak sekolah dan remaja. Pemberian imunisasi bagi para anak usia SD atau sederajat (MI/SDLB)
ini
Kementerian
merupakan Kesehatan
komitmen
dalam
upaya
pemerintah
khususnya
meningkatkan
kualitas
sumber daya manusia melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Selain itu, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
1059/MENKES/SK/IX/2004
tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Imunisasi bahwa imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan
tubuh
harus
dilaksanakan
secara
terus
menerus,
menyeluruh, dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan. Berikut grafik capaian hasil pelaksanaan imunisasi pada anak sekolah dasar kelas 1 s/d kelas 3 Kabupaten Tojo Una Una tahun 2011:
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
92
Grafik 58 Cakupan Imunisasi DT Program BIAS Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 120.0 100.0
93.8
90.3 88.9 91.7 89.5
98.1 84.6
85.9
100.0
94.6
100.0
80.0 60.0
59.3
40.0
Target 90%
20.0 0.0
0.0
Diagram 58 menunjukkan bahwa Puskesmas Ampana Barat Tidak melakukan vaksinasi DT pada anak sekolah dasar kelas 1. Sedangkan 4 puskesmas tidak memenuhi target yaitu Puskesmas Matako (88,9%), Puskesmas Ampana Timur (84,6%), Puskesmas Pasokan (85,9%), dan Puskesmas Marowo (59,3%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (100%) dan Puskesmas Tombiano (100%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
93
Grafik 59 Cakupan Imunisasi Campak Program BIAS Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 120.0 100.0
97.0
90.3 88.9 91.7 89.5
80.0
73.1
81.4
89.3
100.0
100.0
100.0
66.7
60.0 40.0
Target
20.0 0.0
0.0
Diagram 59 menunjukkan bahwa Puskesmas Ampana Barat Tidak melakukan vaksinasi Campak pada anak sekolah dasar kelas 1. Sedangkan 6 puskesmas tidak memenuhi target yaitu Puskesmas Matako (88,9%), Puskesmas Dataran Bulan (89,5%), Puskesmas Ampana Timur (73,1%), Puskesmas Lebiti (81,4%), Puskesmas Pasokan (89,3%), dan Puskesmas Marowo (59,3%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (100%) dan Puskesmas Tombiano (100%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
94
Grafik 60 Cakupan Imunisasi TT Kelas 2 SD Program BIAS Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 120.0 100.0
97.4
93.6 91.8 94.6 79.6 79.3
80.0
91.9
100.0
96.3 76.3
56.0
60.0 40.0
Target
20.0 0.0
0.0
0.0
Diagram 60 menunjukkan bahwa Puskesmas Uekuli dan Puskesmas Ampana Barat Tidak melakukan vaksinasi TT pada anak sekolah dasar kelas 2. Sedangkan 4 puskesmas tidak memenuhi target yaitu Puskesmas Dataran Bulan (79,6%), Puskesmas Ampana Timur (79,3%), Puskesmas Marowo (76,3%) dan Puskesmas Tombiano (56,0%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (100%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
95
Grafik 61 Cakupan Imunisasi TT Kelas 3 SD Program BIAS Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011 120.0 100.0
94.4 92.4 94.5
90.1
100.0
92.4 94.8 85.6 88.2
80.0
65.9
60.0
41.8
40.0
Target
20.0
0.0
0.0
0.0
Diagram 61 menunjukkan bahwa Puskesmas Dolong dan Puskesmas Ampana Barat Tidak melakukan vaksinasi TT pada anak sekolah dasar kelas 3. Sedangkan 4 puskesmas tidak memenuhi target yaitu Puskesmas
Ampana
Timur
(85,6%),
Puskesmas
Lebiti
(88,2%),
Puskesmas Marowo (65,9%) dan Puskesmas Tombiano (41,8%). Puskesmas dengan capaian tertinggi adalah Puskesmas Uekuli (100%). E. Kendala Pelayanan Imunisasi Rutin Tahun 2011 1. Pembiayaan Program imunisasi merupakan program dengan sasaran yang banyak dan wilayah kerja yang luas serta mempunyai resiko yang sangat tinggi. Akan tetapi, tidak ditunjang dengan pembiayaan
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
96
yang memadai, dimana setiap posyandu hanya dianggarkan Rp. 50.000,- dengan beban kerja yang sangat besar. 2. Sarana Kelengkapan dan ketepatan laporan pada program imunisasi sangatlah penting sebagai bahan masukan untuk melakukan intervensi secara cepat apabila ada desa yang tidak mencapai target yang dapat menimbulkan terjadinya kasus penyakit PD3I yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB). Akan tetapi, fakta dilapangan
masih
banyak
puskesmas
yang
terlambat
mengirimkan laporan bulanan ke dinas kesehatan, sehingga intervensi yang dilakukan tidak maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya sarana pendukung (komputer/laptop) dalam hal menginput laporan di tingkat puskesmas, dimana sarana yang digunakan merupakan sarana umum puskesmas. 3. Sumber Daya Salah satu faktor pendukung kelancaran pelayanan imunisasi rutin dilapangan dan meminimalisir angka kejadian KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) adalah dukungan sumber daya yang memadai.
Akan
tetapi
masih
banyak
petugas
imunisasi
puskesmas yang belum terlatih, dan petugas imunisasi yang merangkap sebagai pengelola cold chain (pengatur vaksin), sehingga pelayanan tidak maksimal.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
97
F.
Jumlah Anggaran dan Realisasi Anggaran Pada tahun 2011 pemerintah daerah Kabupaten Tojo Una Una menganggarkan program pelayanan imunisasi rutin sesuai yang tertuang pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) adalah Rp. 184.070.000,- dan Pertemuan Rakon dan Penguatan Informasi Pelaporan Program Imunisasi adalah Rp. 16.256.000,-. Berikut daftar jumlah anggaran dan realisasi anggaran program imunisasi tahun 2011. Tabel 3.15 Jumlah Anggaran dan Realisasi Anggaran Program Imunisasi Tahun 2011
NO
JUMLAH ANGGARAN
PROGRAM
1 PELAYANAN IMUNISASI RUTIN
Rp 184.070.500 Rp
REALISASI ANGGARAN
184.030.500 Rp
PERSENTASE (%)
SISA
40.000
99,98
Belanja Bahan Bakar Minyak / Gas
Rp
12.960.500 Rp
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
Rp
157.790.000 Rp
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah
Rp
13.320.000 Rp
Rp
16.256.000 Rp
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
Rp
1.650.000 Rp
1.650.000 Rp
-
Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber
Rp
1.500.000 Rp
1.050.000 Rp
450.000
70,0
Belanja ATK
Rp
168.000 Rp
168.000 Rp
-
100,0
Belanja Dokumentasi dan Dekorasi
Rp
500.000 Rp
500.000 Rp
-
100,0
Belanja Penggandaan
Rp
400.000 Rp
400.000 Rp
-
100,0
Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan
Rp
1.000.000 Rp
1.000.000 Rp
-
100,0
Belanja Makan dan Minum Kegiatan
Rp
1.500.000 Rp
1.500.000 Rp
-
100,0
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
Rp
9.538.000 Rp
8.662.500 Rp
875.500
90,8
PERTEMUAN RAKON DAN PENGUATAN 2 INFORMASI PELAPORAN PROGRAM IMUNISASI
12.960.500 157.750.000 Rp
100,0 40.000
99,97
13.320.000 -
100,0
14.930.500 Rp 1.325.500
91,85 100,0
Tabel 3.15 menunjukkan bahwa penggunaan anggaran pada program pelayanan imunisasi rutin dapat diserap secara maksimal, hal ini ditandai dengan jumlah sisa anggaran yang tidak terealisasi di bawah 10% dari total anggaran. Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
98
BAB IV KEGIATAN IMUNISASI TAMBAHAN TAHUN 2011 A. Kampanye Campak dan Polio 1. Latar Belakang Campak dan polio adalah penyakit yang sangat potensial untuk menimbulkan wabah. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi campak. Sebelum imunisasi campak dan polio dipergunakan secara luas di dunia banyak anak terinfeksi campak dan polio. Kasus-kasus tersebut akan diperburuk dengan gizi buruk sehingga dapat meningkatkan angka kematian karena campak.
Indonesia
adalah
negara
keempat
terbesar
penduduknya di dunia yang memiliki angka kesakitan campak sekitar
1
juta
pertahun
dengan
30.000
kematian,
yang
menyebabkan Indonesia menjadi salah satu dari 47 negara prioritas yang di identifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk melaksanakan
akselerasi
danmenjaga
kesinambungan
dari
reduksi campak. Strategi untuk kegiatan ini adalah cakupan rutin yang tinggi (> 90%) di setiap kabupaten/kota serta memastikan semua anak mendapatkan kesempatan kedua untuk imunisasi campak. Program imunisasi campak di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1984 dengan kebijakan memberikan 1 dosis pada bayi usia
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
99
9 bulan. Saat ini strategi pengendalian campak di Indonesia adalah : a. Imunisasi rutin : 1) Bayi usia 9 bulan (dosis pertama) 2) Kegiatan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada anak kelas 1 sekolah dasar (dosis kedua) b. Imunisasi tambahan berupa Crash Program Campak pada anak balita dan Catch Up Campaign pada anak sekolah dasar di daerah risti c. Penguatan surveilans campak d. Memperbaiki manajemen kasus melalui pemberian vitamin A dan antibiotika. Pada tahun 2005 sampai 2007 lebih dari 31 juta anak usia 6 bulan sampai 12 tahun di Indonesia telah mendapat imunisasi campak kedua melalui kampanye campak yang dilaksanakan dalam 5 phase. Dari laporan kampanye campak ini didapatkan 294 kabupten/kota (67%) mencapai target cakupan diatas 90%, 102 kabupaten/kota (23%) mencapai cakupan 80-90% dan 442 kabupaten/kota (10%) dengan cakupan < 80%. Kampanye ini dilaksanakan terintegrasi dengan imunisasi polio. Sesuai dengan strategi pengendalian campak, sesudah pelaksanaan kampanye (imunisasi
tambahan)
seharusnya
diikuti
dengan
cakupan
imunisasi rutin yang tinggi dan merata pada dosis pertama maupun dosis kedua sehingga tidak ada lagi populasi yang Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
100
rentan campak. Berdasarkan laporan cakupan imunisasi rutin dan hasil survei menunjukkan cakupan campak di tingkat nasional belum mencapai target (90%) sesuai dengan target MDGs. Cakupan imunisasi rutin campak pada bayi dan BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) di beberapa provinsi cakupannya rendah sehingga memerlukan upaya khusus. Laporan AFP tahun 2006 sampai 2009 menunjukkan bahwa persentase penderita yang tidak menerima imunisasi polio dan imunisasi polio tidak lengkap cenderung meningkat. Kondisi ini memerlukan kewaspadaan dan adanya upaya untuk mencegah kemungkinan berulangnya KLB polio di Indonesia. Pada awal tahun 2009 Depkes bersama-sama dengan WHO dan UNICEF melakukan kajian terhadap laporan cakupan imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan survey cakupan yang berkaitan dengan cakupan imunisasi serta data surveilans campak dan polio. Berdasarkan kajian tersebut dipandang perlu melakukan pemberian imunisasi tambahan campak pada anak usia 9-59 bulan untuk pengendalian penyakit campak yang disertai dengan pemberian imunisasi tambahan polio pada anak usia 0-59 bulan untuk pengendalian penyakit polio di Indonesia. Imunisasi tambahan ini dilaksanakan secara bertahap, sesuai dengan kondisi epidemiologi campak di daerah masing-masing dan juga pelaksanaan kampanye campak sebelumnya.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
101
B. Situasi Epidemiologi Penyakit Campak dan Polio di Indonesia Menurut data surveilans kasus campak tahun 2007 adalah 18.488 kasus dimana 84% diantaranya adalah anak yang tidak terimunisasi dan 44% kasus adalah anak dengan usia di bawah lima tahun. Pada tahun 2008 terdapat 14.148 kasus campak dimana 78% diantaranya adalah anak yang belum mendapat imunisasi dan 41% anak dengan usia di bawah lima tahun. Data surveilans juga menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara cakupan imunisasi yang tinggi dengan rendahnya kasus campak. Hal ini dibuktikan, pada tahun 2008 dari 367 spesimen kasus tersangka campak di Provinsi DIY hanya satu yang positif campak, begitu juga di Bali dari 17 spesimen tidak ada satupun yang positif. Indonesia sudah mulai melakukan penguatan surveilans campak sejak tahun 2007 dengan kinerja yang cukup baik dibeberapa
provinsi
walaupun
di
beberapa
daerah
masih
ditemukan laporan insiden campak yang rendah dan tidak ada laporan KLB. Tahun 2008 surveilans campak berbasis kasus (case based surveilance) dimulai di Provinsi Bali dan DIY, dan selanjutnya akan diperluas ke 10 provinsi lain pada tahun 2009. C. Kebijakan Reduksi Campak dan Eradikasi Polio Kebijakan reduksi campak di Indonesia diarahkan untuk menghilangkan kelompok rawan (susceptible) campak khususnya usia balita & usia sekolah. Untuk menghilangkan kelompok rawan di Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
102
usia balita dilaksanakan crash program campak di desa risti (risiko tinggi) campak dan dilanjutkan dengan imunisasi rutin, sweeping dan BLF. Sedangkan untuk menghilangkan kelompok rawan di usia sekolah dilakukan catch-up campaign campak di sekolah dasar (kelas 1 s/d 6) yang dilanjutkan dengan BIAS campak di kelas 1 SD pada tahun berikutnya. Pengertian eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous selama tiga tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai dengan standar sertifikasi. Strategi dalam eradikasi polio yaitu: 1. Imunisasi yang meliputi peningkatan imunisasi rutin polio, dan imunisasi tambahan (PIN dan Mop-up) 2. Mempertahankan AFP rate ≥ 2/100.000 pada anak < 15 tahun. 3. Pengambilan specimen yang adekuat dan tepat waktu pada semua kasus AFP, dan 4. Peningkatan kemampuan laboratorium di Badan Litbangkes untuk sequensing virus polio. D. Sasaran Sasaran polio tambahan adalah semua anak pada anak usia 0 - 59 bulan dan sasaran campak tambahan dan vitamin A adalah semua anak usia 9 - 59 bulan, termasuk anak usia taman kanak-kanak.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
103
E. Hasil Kegiatan Pelaksanaan Kampanye Campak dan Polio 1. Sasaran Tabel 4.1 Sasaran Kampanye Campak dan Polio Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
Puskesmas
Sasaran Polio (0-59) bln Campak (9-59) bln
Pasokan
660
561
Dolong
498
423
Popolii
827
703
Lebiti
1.032
877
Wakai
1.344
1.142
Ampana Barat
2.456
2.088
Ampana Timur
1.795
1.526
Tete
541
460
Dataran Bulan
659
560
Marowo
1.674
1.423
Uekuli
1.645
1.398
763
649
1.346 15.240
1.144 12.954
Tombiano Matako Kabupaten
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
104
2. Capaian Kampanye Campak Grafik 62 Hasil Kegiatan Kampanye Campak dan Polio (Antigen Campak) Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
160.0
133.5
140.0 120.0 100.0
114.2 115.9
110.0 108.5
99.7
111.7
101.4 97.7
112.6 108.6
81.8
81.7
80.0
105.3
60.0
Target 95%
40.0 20.0 0.0
Grafik 62 menunjukkan bahwa ada 2 puskesmas yang tidak memenuhi target pada pemberian vaksinasi campak yaitu Puskesmas
Dolong
(81,7%)
dan
Puskesmas
Wakai
(81,8%.
Sedangkan capaian tertinggi adalah Puskesmas Tete (133,5%). 3. Capaian Kampanye Polio Grafik 63 Hasil Kegiatan Kampanye Campak dan Polio (Antigen Polio) Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2011
160.0 140.0
130.1
120.0 100.0 80.0 60.0 40.0
107.6 95.7
90.7
139.0
121.2 105.9 103.9 105.7 106.3 106.5
105.5 89.1
78.2
Target 95%
20.0 0.0
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
105
Grafik 63 menunjukkan bahwa ada 3 puskesmas yang tidak memenuhi
target
pada
pemberian
vaksinasi
polio
yaitu
Puskesmas Pasokan (90,7%) dan Puskesmas Dolong (78,2%), dan Puskesmas Tete (89,1%). Sedangkan capaian tertinggi adalah Puskesmas Ampana Barat (139,0%).
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
106
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Imunisasi adalah upaya preventif terhadap berbagai jenis penyakit yang umumnya menyerang pada anak-anak, upaya imunisasi sangat cost-effective mengingat beberapa jenis penyakit dapat dicegah dengan melakukan imunisasi. Pada tahun 2011 Kabupaten Tojo Una Una telah berhasil melaksanakan kegiatan imunisasi dengan mencapai target (82%) yang telah ditetapkan oleh kementerian kesehatan RI melalui Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional Universal Child Imunization (GAIN UCI). B. Saran 1. Pemerintah Daerah Dukungan dari pemerintah daerah terhadap pelaksanaan program imunisasi menjadi salah satu faktor penting suksesnya program imunisasi di Kabupaten Tojo Una Una. Oleh karena itu, kami
mengharapkan
meningkatkan
alokasi
kepada
pemerintah
anggaran
program
daerah imunisasi
lebih secara
maksimal agar kendala-kendala yang terjadi dapat diminimalisir sehingga tujuan nasional terhadap target imunisasi 100% desa UCI dan 90% balita mendapatkan imunisasi secara lengkap di tahun 2014 dapat tercapai. Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
107
2. Puskesmas Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan. Oleh karena
itu,
penjaringan
terhadap
sasaran
imunisasi
perlu
diperketat guna menghindari terjadinya kasus yang dapat memicu KLB penyakit PD3I. 3. Masyarakat Masyarakat merupakan sasaran utama program
imunisasi,
suksesnya
partisipasi
program
imunisasi
tergantung
dari
masyarakat mengikuti kegiatan program imunisasi baik di posyandu atau ditempat pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, diharapkan agar partisipasi masyarakat terhadap program imunisasi perlu ditingkatkan, guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat itu sendiri.
Profil Imunisasi Kabupaten Tojo Una Una 2011
108