Profil BUMDES Artha
I.
Jaya Kesuma Jaya
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Melimpahnya potensi desa pada berbagai bidang sebetulnya menjadi aset desa yang ternilai harganya. Baik itu potensi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam. Namun demikian potensi ini masih terpisah-pisah, sehingga potensi itu baru memberikan dampak yang bersifat perorangan atau sebagian warga desa saja. Potensi itu juga terbukti belum mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan Pendapatan Asli Desa Tanjung Kesuma. Dibutuhkan langkah dan perencanaan strategis agar potensi desa itu terhimpun, dan menjadi produktif, dengan tetap menjaga kearifan lokal warga mampu memberdayakan ekonomi masyarakat, melalui Badan Usaha Milik Desa yang pada akhirnya bisa menumbangkan kontribusi nyata bagi adanya peningkatan kesejahteraan warga masyarakat, Pendapatan Asli Desa dan pembangunan Desa. Melalui Badan Usaha Milik Desa, serangkaian potensi ini bisa di ramu dalam sebuah wadah sinergi usaha yang mengatasnamakan Desa Tanjung Kesuma. Diperlukan Tim kerja yang tangguh, mandiri, berwawasan kedepan, yang mempu meramu segenap potensi lokal (baik Bahan baku, keahlian, SDM) agar berdayaguna bagi penigkatan ekonomi masyarakat Desa. Selanjutnya segenap potensi itu bisa di jadikan sarana menghasilkan produk, dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi sehingga mampu menjangkau pasar global. Bumdes Artha Jaya Kesuma mengembangkan Bentuk Sociopreunership (kewirausahan sosial) yang merupakan penggabungan kegiatan sosial dan kegiatan bisnis bisa dikembangkan untuk menghipun potensi desa melalui pemberdayaann kelompok Usaha Bersama yang berbasis profesi, kesamaan komoditas, produk produk dengan dengan tetap menjunjung menjunjung asas kebersamaan dan kekeluargan bisa menjadi energi pendorong yang besar bagi percepatan kemajuan perekonomian desa. 1.2 VISI DAN MISI BUM DESA ARTHA JAYA JAYA KESUMA Visi Mewujudkan Peningkatan kesejahteraan masyarakat & Pendapatan Asli Desa Tanjung Kesuma melalui pengembangan usaha berbasis Kelompok Usaha Bersama dan menjalankan fungsi sosial kepada masyarakat
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 2
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma Jaya
Misi a. Memberikan ruang seluas-luasnya kepada pengembang Kelompok Usaha Bersama untuk membuat rancangan usaha, bersinergi, dan menjalin kerjasama Usaha bersama Masyarakat. a. Menjalin Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak. b. Pemanfaatkan kemajuan Teknologi sehingga untuk melakukan percepatan menjangkau pasar lebih luas. c. Menjadi Fasilitator Inkubator bagi program/dana yang masuk ke Desa bersifat dana bergulir terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi desa. d. Pengembangan infrastruktur dasar desa yang mendukung perekonomian desa dan layanan sosial dengan prioritas bagi rumah tangga miskin.
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 3
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
II. RIWAYAT HUKUM PENDIRIAN 2.1 Tahapan Pendirian Pendirian Bumdes Artha Jaya Kesuma dilakukan dengan proses yang tidak sebentar. Berikut ini Tahapan Proses Pendirian Bumdes. a. Pembentukan Tim Perumus Raperdes Bumdes Pemerintah Desa menerbitkan SK Tim Perumus Raperdes Bumdes yang berisi dari berbagai elemen, LPMD, BPD, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh pemuda. b. Pembahasan Raperdes Bumdes dilakukan secara berulang untuk mematangkan pasal demi pasal Raperdes
Gambar. Pertemuan Penyusunan Raperdes Bumdes ( Oktober – Desember 2016)
c. Pengesahan Raperdes Bumdes d. Seleksi Calon Unit Usaha dan Pengurus Unit Usaha Bumdes AJK e. Musyawarah Desa Pendirian Bumdes AJK
Gambar. Musyawarah Desa Pendirian BUMDES AJK (13 Desember 2016)
f. Penetapan Pengurus Bumdes AJK g. Pembentukan Tim Kerja Actionplan
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 4
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
2.2 Dasar Hukum Pendirian Badan Usaha Milik Desa Artha Jaya Kesuma Didirikan berdasarkan: 1. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa 2. Peraturan Pemerintah RI No 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 6 tahun 2014 Tentang Desa 3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 4 Tahun 2015 Tentang Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa 4. Peraturan Daerah Lampung Timur No. 11 Tahun 2016 Badan Usaha Milik Desa. 5. Peraturan Desa Tanjung Kesuma No. 09 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa Artha Jaya Kesuma
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 5
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
III. USAHA BUM DESA ARTHA JAYA KESUMA 3.1
DASAR PEMILIHAN JENIS USAHA
Memulai BUM Desa tidak harus di mulai dengan pertanyaan ”Mau Usaha Apa??” Jenis Usaha yang akan di kembangkan di BUM Desa Artha Jaya Kesuma harus mengacu pada Pasal 10 Peraturan Daerah No 11 Tahun 2016. Didalamnya ada 6 Jenis Usaha yang bisa di kembangkan oleh BUM Desa. Pada tahap awal, Pemerintah Desa Tanjung Kesuma memutuskan untuk mengacu pada huruf (f) pada Pasal tersebut diatas yang berbunyi ” Usaha bersama (holding ) sebagai induk dari unit-unit usaha yang dikembangkan masyarakat desa baik dalam skala lokal desa maupun kawasan pedesaan ”. Karena berdasarkan fakta potensi yang sudah ada di masyarakat, maka untuk mendirikan BUM Desa sudah sangat cukup tanpa perlu mencari-cari Jenis Usaha yang bisa di kembangkan melalui BUM Desa. Karena usaha yang sudah dilakukan masyarakat bisa di sinergikan dengan BUM Desa, dengan semangat untuk berkembang bersama. Alasan BUM Desa Artha Jaya Kesuma memilih Holding (induk usaha yang mewadahi beberapa usaha milik masyarakat dan atau kelompok masyarakat), adalah karena BUM Desa dan masyarAkat harus mendapat keuntungan bersama. Lebih lanjut BUM Desa perlu percepatan proses dengan orientasi segera bisa menciptakan manfaat bagi masyarakat dan menyumbang Pendapatan Asli Desa. 3.2
UNIT USAHA BUM DESA ARTHA JAYA KESUMA
Dalam menjalankan fungsi usahanya, Bumdes Artha Jaya Kesuma mengklasifikasikan dalam jenis usaha prioritas dan usaha prospektif. 3.2.1
UNIT USAHA PRIORITAS
BUM Desa Artha Jaya Kesuma berpotensi untuk mengembangkan produk atau layanan unggulan yang bisa membawa Desa Tanjung Kesuma sebagai sentra Usaha. Ciri produk /layanan priorits adalah karena dibutuhkan oleh semua orang. Jika mengacu pada jenis kebutuhan maka, Usaha yang bergerak pada wilayah Kebutuhan Primer (Sandang, Pangan dan Papan), akan memiliki prospek yang baik dan berkelanjutan. Proses Seleksi yang dilakukan Pemerintah Desa Tanjung Kesuma bersama BPD dn LPMD tanjung Kesuma pada Tanggal 9 Desember 2016 yang diikuti oleh para pengembang Kelompok dan Pelaku Usaha bisa menjadi landasan pemilihan Prioritas Unit Usaha yang akan dijalankan BUM Desa Artha Jaya Kesuma.
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 6
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Berikut ini Unit Usaha yang akan dijalankan di BUM Desa Artha Jaya Kesuma; 3.2.1.1
UNIT USAHA TATA BUSANA
BUM Desa Artha Jaya Kesuma melalui Unit Tata Busana bersinergi dengan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tunas Kesuma Sub Bidang Tata Busana. Kelompok ini berisi para pelaku usaha yang menghasilkan Produk-produk Tata Busana. Para pelaku usaha itu sudah diorganisir oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tunas Kesuma dan sudah memiliki aturan kelompok dan mekanisme mekanisme kerja kelompok usaha bersama. Artinya setiap anggota KUBE Tunas Kesuma terikat oleh aturan baik sebagai organisasi maupun dalam sistem dan mekanisme Kerja. Sebagai anggota Kelompok Usaha Bersama, warga yang berprofesi sebagai penjahit berkomitmen untuk: 1. bersedia menjadi penanam saham 2. bersedia menggunakan merek/label usaha bersama. 3. siap mengerjakan order atas nama kelompok dengan merek yang bisa menjadi andalan Desa Tanjung Kesuma. Pengurus KUBE Tunas Kesuma juga telah berkomitmen untuk bersinergi usaha dengan BUM Desa Artha Jaya Kesuma.
Gambar. Pertemuan Pembahasan Sinergi Bumdes AJK dengan Kelompok Usaha Bersama Tata Busana
Faktor Pendorong Utama mengapa Unit Usaha Tata Busana BUM Desa Artha Jaya Kesuma bersinergi dengan KUBE Tunas Kesuma Sub Bidang Tata Busana adalah orang-orang didalamnya telah memiliki pengalaman dan keahlian usaha di bidang Tata Busana diantaranya: a) b) c) d)
Membuat Pola Menentukan Bahan Mengukur Memotong Bahan
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 7
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Berikut Produk Bersama yang di hasilkan oleh Unit Usaha Tata Busana dan KUBE Tunas Kesuma: a) b) c) d) e) f) g) h) i) j)
Seragam sekolah (SD-SMA) Seragam Dinas Seragam Perusahaan Baju Safari Jas Eksekutif Jas Almamater Tas Sekolah Dompet Aneka Kerajinan berahan kain Dll
Gambar. Contoh Produk Tata Busana yang di hasilkan Para Penjahit di Desa Tanjung Kesuma
Aset yang ada di KUBE Tunas kesuma diantaranya: a) Jumlah anggota KUBE Tunas Kesuma SUB Bidang Tata Busana adalah 53 orang b) Dengan asumsi Setiap anggota memiliki 1 mesin jahit , bila mesin dihitung angka Rp. 2.000.000 x 53 anggota = Rp.132.500.000,c) Ditambah setiap penjahit memiliki Latar belakang Keahlian dan kemampuan berdasarkan pengalaman yang berbeda beda.
Keunggulan Produk Jasa dan Layanan di Unit Tata Busana a) Memiliki ketepatan waktu pengerjaan peoduk yang menjadi prioritas jaminan usaha b) Hasil kerja dengan kualitas yang baik (standart Taylor di Kota Besar) c) Meningkatkan Pendapatan dan perekonomian d) Pemberdayaan masyarakat yang melibatkan 53 lebih penjahit e) Membawa nama baik Desa Tanjung Kesuma.
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 8
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Gambar. Tempat Usaha milik para penjahit yang dijadikan unit produksi tata busana
PERKEMBANGAN UNIT TATA BUSANA Dalam Menjalankan Usaha, Unit Tata Busana menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti: 1. Penjahit besar di Bandar Lampung (CV. Bintang Jaya), dalam pengerjaan order pakain seragam dinas, perusahaan dalam skala besar. 2. Sanggar Batik Abekhu (Anak Berkebutuhan Khusus) Sekolah Luar Biasa Negeri Lampung Timur 3. Menjalin MOU dengan berbagai Sekolah mulai tingkat SD, SMP, SMA dalah hal penyediaan pakaian seragam sekolah hingga Perguruan Tinggi PRODUK BERSAMA YANG TELAH DIHASILKAN
Gambar. Jas Almamater Perguruan Tinggi Swasta Bandar Lampung (500 Pcs)
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 9
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Gambar. Persiapan dan Pengerjaan Seragam Dinas dalah satu Kabupaten di Provinsi Lampung (900 Stel) USAHA YANG TELAH DILAKUKAN
Gambar. Kerjasama dengan Sanggar Abekhu SLB Negeri Lampung Timur
Gambar. Mengikuti Lomba Bumdes Tingkat Provinsi Lampung (Mei 2017) BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 10
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Gambar. Mengikuti Bursa Inovasi Desa Tingkat Provinsi Lampung (Oktober 2017)
3.2.1.2
UNIT LUMBUNG PANGAN DESA
Lumbung Pangan adalah sebuah solusi untuk mendukung ketahnan pangan bagi warga masyarakat. Pada saat Musim Panen Harga Hasil Pertanian rendah namun karena masyarakat terdesak kebutuhan, maka terpaksa mereka harus menjual gabahnya. Tanpa menyimpan untuk cadangan pangan ketika musim paceklik.
Kelompok Lumbung Pangan Campur Sari Dusun VI tanjung Kesuma didirikan tahun 2009 diprakarsai oleh tokoh masyarakat, Kepala Dusun dan warga Dusun. Mulanya 16 orang warga petani sepakat untuk mendirikan Lumbung Desa. Anggota lumbung ini kemudian mengumpulkan gabah kering giling sebanyak 50 kg/Saham. Dari pengumpulan ini diperoleh total 18 saham. Gabah ini disimpan di rumah salah satu pengurus Lumbung Paceklik yaitu Bpk. Saryono. Pada masa awal didirikan kelompok lumbung ini berhasil mengumpulkan gabah kering giling sebanyak 900 kg.
Gambar. Kegiatan Setor Gabah ke Lumbung Pangan Desa
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 11
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Kegiatan Kelompok mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Aktifitas rutin tahunan masyarakat adala membuka Gudang Lumbung dan membagikan Gabah kepada anggota dengan sistem simpan pinjam gabah. Aset yang dimilik Kelompok Lumbung Pangan Campur Sari: 1. Satu Unit Gudang Lumbung dengan Ukuran 4 x 6 m dengan kapasitas 20 ton gabah. 2. Aset berupa Gabah sebanyak 8.408 kg
Kelompok Lumbung Pangan Campur Sari telah memiliki aturan dan mekanisme yang baik. 1. Setiap tahun kelompok Lumbung Campur Sari mengadakan musyawarah setidaknya dua kali. Pertama adalah Musyawarah untuk membongkar gabah kemudian dipinjamkan kepada anggota lumbung (Dilakukan Pada Musim Paceklik). Selanjutnya Musyawarah untuk mengembalikan gabah ke Gudang Lumbung. (Dilakukan Pada Musim Panen). Kelompok Juga melakukan Musyawarah lain yang dianggap perlu. 2. Aset dan kekayaan Lumbung Pangan dari tahun ke tahun yang menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Berikut ini Tabel Perkembangan Usaha Lumbung Pangan Campu Sari Dusun VI Tanjung Kesuma Tabel 1. Perkembangan Usaha Lumbung Pangan Campur Sari Dusun VI Tanjung Kesuma (2011 – 2016)
Tahun
Jumlah Gabah (Kg)
Jumlah Anggota (Orang)
Jumlah Saham (Unit)
2011 2012 2013 2014 2015 2016
900 2.875 3.948 4.828 6.747,5 8.408
16 23 35 35 43 47
18 35 40 40 48 53
Nilai Per Saham (Kg) 50 82,1 98,7 120 140,5 158,6
Unit Usaha Lumbung Pangan di BUM Desa Artha Jaya Kesuma akan diarahkan untuk mengembangkan Kelompok Lumbung Pangan di Desa Tanjung Kesuma melalui Penyertaan Modal. Pada Tahap awal Unit Usaha Lumbung Pangan akan diarahkan untuk melakukan penyertaan Modal di Kelompok Lumbung Pangan yang sudah berjalan.
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 12
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Pengembangan Unit Usaha Lumbung Pangan setelah menjajaki Program Kerjasama dengan Perum Bulog: 1. Jual Beli Hasil Bumi (Padi Jagung) 2. Program On Farm Bulog
3.2.1.3
UNIT SERBA USAHA
Penyediaan Barang Kebutuhan Pokok Warga baik yang bersifat harian, mingguan, bulanan dan tahunan dengan harga yang kompetitif sehingga terjangkau bagi warga masyarakat. Dengan konsep simpanan, maka kebutuhan musiman dan Tahunan dapat dipenuhi dari residu (Sisa) uang belanja harian. Sehingga kebutuhan musiman dan tahunan akan terasa lebih ringan dalam pemenuhannya. Kebutuhan hidup masyarakat baik dalam bentuk barang (Produk) maupun bukan barang (jasa dan layanan) meningkat setiap saat. Jika di pisahkan berdasarkan prioritas kebutuhan, selain kebutuhan Primer (Sandang, Pangan dan Papan), masih kebutuhan Sekunder dan prioritas. Sebagai contoh: Kebutuhan Air Minum, Pulsa Listrik, Pulsa Handphone, Jasa layanan pembayaran angsuran, BPJS dll. Kebutuhan ini nyata adanya dan sudah menjadi tuntutan agar penyedia jasa layanan bisa hadir dan mendekat ke tengah warga masyarakat. Oleh karena itu usaha jenis ini bisa menjadi pilihan untuk di penuhi oleh BUM Desa.
Program simpanan hari raya yang telah di laksanakan KUBE Tunas Kesuma Sub Bidang Serba usaha BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 13
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
merupakan upaya pemenuhan kebutuhan pokok warga yang bersifat tahunan. Kebutuhan mulai dari beras,gula pasir,tepung terigu,daging sapi dan kue lebaran. Saat ini kelompok serba usaha beranggotakan 400 orang yang diantaranya 200 orang dari desa Tanjung Kesuma dan sisanya merupakan anggota dari luar desa Tanjung Kesuma. Faktanya dari data jumlah KK yang ada di desa Tanjung Kesuma ada ±1000 KK namun data yang masuk sampai saat ini hanya 20% dari jumlah keseluruhan KK yang ada di Desa Tanjung Kesuma. Itu menandakan masih ada 80% KK yang berpotensi ikut andil dalam usaha ini.
Gambar. Suasana Pembagian Barang Belanja Hari Raya Tahun 2017
Gambar. Antrian Warga pada saat Pembagian Barang Belanja Hari Raya Tahun 2017
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 14
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Foto Buku Belanja Hari Raya 2018 UNIT SERBA USAHA SAAT INI Pada Program Simpanan Hari Raya Tahun 2018 yang dimulai pada Juli 2017 Unit Serba Usaha berhasil merekrut Konsumen Belanja HAri Raya Sebanyak : 797 Orang berasal dari 8 Desa dari Kecamatan Purbolinggo & Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur. Nilai Belanja Kebutuhan Hari Raya 2018 warga masyarakat mencapai Rp. 400.000.000,ASPEK SOSIAL Berdasarkan pengakuan warga masyarakat, cara yang di kembangkan Unit Serba Usaha ini diakui sangat meringankan pengeluaran warga. Kebutuhan Barang menjelang hari raya yang dulu hanya dilakukan secara sekaligus, saat ini bisa ditempuh secara bertahap dengan nilai yang terjangkau.
2.2.2
UNIT USAHA PROSPEKTIF
Selain karena kebutuhan warga dalam satu desa, Badan Usaha Milik Desa juga bisa mejalankan usaha yang tidak akan pernah kehabisan bahan baku, tidak terbatas SDM dan kebutuhannya meningkat setiap saat. Usaha tersebut meliputi:
3.2.2.2
UNIT PENGELOLAAN SAMPAH DESA
Setiap hari volume sampah warga masyarakat makin meningkat. Jika dibiarkan akan membebani lingkungan dan berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Dengan konsep Tabungan Sampah Masyarakat (atau lebih dikenal dengan Bank Sampah).
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 15
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Gambar. Aktifitas Pengurus Bank Sampah dalam melakukan Pengambilan Tabungan Sampah Warga masyarakat
Sama seperti konsep Bank Sampah pada umumnya, dimana sampah milik masyarakat bisa dihimpun dalam sebuah Unit Pengelolaan Sampah Desa yang aktifitas pemilahannya berada di setiap Dusun dengan melibatkan warga setempat.
Gambar. Aktifitas Pengurus Bank Sampah dalam melakukan Pengambilan Tabungan Sampah Warga masyarakat
Unit ini memiliki fungsi pemberdayaan yang nyata. Dalam pengelolaan sampah yang meliputi kegiatan pemilahan, pembersihan dan pengepakan sampah, selalu melibatkan warga. Sebagai contoh pada saat pemilahan sampah plastik melibatkan ibu-ibu rumah tangga yang usianya memasuki kurang produktif. Ibu-ibu usia 45 – 50 tahun sudah tidak terserap lagi sebagai buruh tani. Mengingat tenaganya sudah melemah, wal hasil para pemberi kerja enggan mempekerjakan mereka di sawah atau di ladang.
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 16
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Gambar. Aktifitas Pemilahan Sampah di Bank Sampah melibatkan tenaga kerja dari kalangan ibu-ibu rumah tangga
Melalui kegiatan Bank Sampah inilah mereka dapat berkeja dengan sistem borong pilah plastik. Mereka bekerja lebih ringan dan bekerja di tempat teduh. Dalam Unit Pengelolaan Sampah Desa, selain menyelenggarakan tabungan masyarakat, juga akan bertindak sebagai penampung dan pemasar sampah yang telah di kelola di tingkat dusun atau dari Bank Sampah luar desa untuk di jual keluar daerah.
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 17
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
PENGEMBANGAN BANK SAMPAH MENJADI KAWASAN EDUKASI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT Dalam menjalankan aktifitas pengelolaan sampah yang melibatkan Komunitas dan pelaku usaha pengelolaan sampah, telah dihasilkan berbagai temuan baik dalam memanajemen usaha pengelolaan sampah, maupun teknis pengelolaan Sampah.
Gambar. Kunjungan dari UPTD Puskesmas Dono Mulyo Kec Bumi Agung Lampung Timur
Gambar. Menjadi Nara Sumber dalam acara Edukasi Pengelolaan Sampah Berbasis Partisipasi Masyarakat di Kecamatan Jabung Lampung Timur
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 18
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Gambar. Aksi Peduli Sampah pada Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional Tingkat Kabupateb Lampung Timur Tahun 2017
Pencanangan Kawasan Edukasi Pengelolaan Sampah Berbasis Partisipasi Masyarakat Oleh Ir. Dwita Ria Gunadi (Komisi X DPR RI) – Kerjasama dengan Universitas Bandar Lampung – DPRD Kab Lampung Timur dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Timur
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 19
Profil BUMDES Artha
3.2.2.3
Jaya Kesuma
UNIT PENGELOLAAN WISATA DESA
A. EMBUNG TIRTA KESUMA Desa Tanjung Kesuma memiliki 2 Embung yang bernama Tirta Kesuma Wisata 1 dan Tirta Kesuma 2. Kedua Embung ini berfungsi sebagai sumber air irigasi sawah milik warga desa. Untuk mengoptimalkan Fungsi Embung, Bumdes AJK akan meningkatkan pengelolaan menjadi kawasan Budidaya ikan air tawar dan kawasan wisata Desa. Dalam pengelolaan ini Bumdes AJK
bersinergi dengan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kesuma Wisata. Gambar. Kegiatan Tabur benih Ikan di Embung Tirta Kesuma 1
Gambar. Gotong Royong warga masyarakat dalam mendukung Upaya Pengelolaan Embung Tirta Kesuma 2 menjadi obyek wisata desa
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 20
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
B. KAWASAN EDUKASI KERAGAMAN HAYATI Selain Mengelola Wisata Desa yang berupa Embung, Bumdes AJK juga akan mengembangkan Kawasan Edukasi Keragaman Hayati. Kawasan ini merupakan kebun milik masyarakat yang didalamnya masih berisi tumbuh-tumbuhan alam. Tujuan Pengelolaan Kawasan Edukasi Keragaman Hayati adalah untuk Meyediakan wahana edukasi species tumbuhan bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakt umum, Menyediakan Lahan untuk penelitian keragaman plasma nutfah, Penelitian dan Pengembangan Tanaman obat, Fungsi Penguatan Karaktrer SDM melaui kegiatan Outbond.
Kawasan ini telah di canangkanb oleh Bupati Lampung Timur Hj. Chusnunia Chalim, Ph.D. pada 5 November 2017
Pengelolaan Kawasan Edukasi ini bersifat Partisipatif, melibatkan berbagai Komunitas diantaranya: Komunitas Peduli Sampah Lampung, Komunitas Gubuk Baca Lampung, Pemuda Pemudi Karang Taruna Kesuma Dirgantara, Pelajar SMK Tri Bhakti Al-Husna
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 21
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Gambar. Pemasangan Papan Ucapan Selamat Datang, Penamaan Pohon dan Penataan Lokasi (10 November 2017)
Kunjungan Siswa ke Kawasan Edukasi Keragaman Hayati
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 22
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
C. WAHANA EDUKATIF
Wahana Panahan Untuk Pemula (pelajar)
Paket Outbond Untuk Siswa Sekolah BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 23
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Wahana High Rope untuk pelajar
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 24
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
IV. ASPEK PEMASARAN 3.1
UNIT USAHA TATA BUSANA
3.1.1
SEGMENTASI PASAR
Tata Busana merupakan produk kebutuhan primer manusia, maka konsumen produk ini sangat luas. Mulai dari kebutuhan perorangan yang berupa pakaian resmi, pakaian olahraga, pakaian pesta dll. Sedangkan untuk Lembaga Pendidikan adalah pakaian Seragam Sekolah dan seragam olahraga untuk siswa mulai dari tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK.
Target Pasar Tahap awal dari Produk Tata Busana bisa pada skala desa, BUM Desa Artha Jaya Kesuma bisa menjadi penyedia perlengkapan Sekolah. Pada tahap berikutnya dikembangkan agar bisa menjangkau satu Kecamatan Purbolinggo, Dinas Instansi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tmur dan pihak-pihak lain.
3.1.1 TARGET PASAR Produk Tata Busana bisa dikembangkan pada skala desa, Kecamatan, Kabupaten hingga provinsi. Oleh karena itu KUBE Tunas Kesuma merencanakan untuk bisa menjadi sentra penyedia perlengkapan Sekolah mulai dari di tingkat Desa, dan Kecamatan. Pada tahap berikutnya dikembangkan untuk penyediaan seragam Dinas agar bisa menjangkau Kecamatan lain, Dinas Instansi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tmur dan pihak-pihak lain.
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 25
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
Gambar : Foto Bersama Ketua TP PKK Kecamatan Purbolinggo pada saat Pemesanan Seragam PKK Kecamatan Purbolinggo
3.1.2 METODE PEMASARAN 4. Menjalin MOU Dengan Sekolah SD , SMP dan SMA di Kecamatan Purbolinggo
2. Mengikuti e ven di tingkat Kabupaten (Peluncuran : www. pasarlamtim.com) sebagai Upaya Memperkenalkan Produk.
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 26
Profil BUMDES Artha
2.2
Jaya Kesuma
Lumbung Pangan Semua warga membutuhkan bahan pangan tanpa terkecuali. Apalagi pada saat musim paceklik. Diperlukan langkah kerjasama dengan Lembaga Desa dan pihak lain agar Setiap Dusun memiliki Lumbung Pangan. Tujuannya adalah Pelayanan lumbung pangan di targetkan bisa menjangkau seluruh Kepala Keluarga di Wilayah Desa Tanjung Kesuma.
2.3
Unit Pengelolaan Sampah Desa (UPSD) Potensi Sampah anorganik yang melimpah bisa dijadiikan salah satu alasan BUM Desa untuk merencanakan pengembangan usaha dengan skala yang lebih besar. BUM Desa yang bertindak sebagai penampung dan pemasar sampah siap daur ulang selain menampung dari Unit Pengelolaan Sampah Desa (UPSD) yang kelola di tingkat dusun, juga bisa bekerja sama dengan perusahaan, Badan Usaha, Isntansi Kesehatan dll.
2.4
Unit BNI 46 Sosialisasi kesadaran menabung dan menggunakan jasa transaksi keuangan melalui Badan Usaha Milik Desa. Program layanan unggulan yang dijalankan melalui Unit Agen BNI 46 diantaranya: Layanan Unggulan: 1. Penyaluran Bantuan Sosial Pemerintah 2. Konversi Tabungan Sampah Warga Menjadi Tabungan Uang 3. Pembayaran Insentif Perangkat Desa Melalui Bank
2.5
Unit Serba Usaha Program Simpanan Hari Raya yang sudah dijalankan KUBE Tunas Kesuma Sub Bidang Serba Usaha saat ini sudah menjangkau 10% rumah tangga di Desa Tanjung Kesuma. Dengan bersinerginya KUBE Tunas Kesuma dengan Bumdes Artha Jaya Kesuma maka Program Simpanan Hari Raya akan diperluas hingga ke seluruh warga desa Tanjung Kesuma
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 27
Profil BUMDES Artha
3.2.
Jaya Kesuma
RENCANA PEMASARAN
3.2.1 UNIT TATA BUSANA
ANALISIS PANGSA PASAR Data sekolah yang ada di 3 kecamatan adalah sebagai berikut: Purbolinggo : 49 sekolah, Way Bungur : 31 sekolah dan Raman Utara : 48 sekolah. Jumlah keseluruhan = 128 sekolah Jika Rata-rata tiap ajaran baru minimal 25 siswa yang baru x 49/sekolah purbolinggo = 1.225 siswa Untuk Setiap Siswa membutuhkan 4 stel seragam ( putih, batik, pramuka dan olah raga) Maka jumlah 1.225 siswa tiap ajaran baru x 4 stel = 4.900 stel,
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 28
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
IV. MANAJEMEN USAHA
4.1 PERENCANAAN MANAJEMEN Untuk bisa menjalankan BUM Desa dibutuhkan kompetensi yang cukup. Dimulai dari jajaran Pengelola Operasional yang terdiri dari Direktur, Sekretaris, Bendahara dan Kepala Unit Usaha. Tidak kalah penting adalah pihak-pihak yang akan terlibat dalam proses produksi dan pengelolaan Unit Usaha juga harus diisi oleh orang-orang yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidangnya. Dengan Konsep Manajemen Usaha bersama, BUM Desa bertindak sebagai: 1. Penghimpun Dana yang berasal dari penyertaan Modal dari masyarakat desa baik untuk Induk BUM Desa maupun untuk Unit unit usaha yang dilakukan 2. Penyandang dana untuk pembiayaan usaha yang dilakukan di unit usaha 3. Penghasil Pendapatan Asli Desa Untu bisa mewujudkan itu semua, maka dibutuhkan standar manajemen yang baku dalam bidang SDM, Produksi, Pemasaran, Keuangan dan Kerjasama dengan pihak lain. 4.2 MANAJEMEN PARTISIPATIF
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 29
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
V. PENGOPERASIAN USAHA Dalam menjalankan Badan Usaha Milik Desa sebagai sebuah Badan Usaha yang berorientasi menghasilkan keuntungan. Keuntungan menjadi target utama penyelenggaraan usaha. Selain digunakan untuk membiayai operasional BUM Desa, keuntungan juga menjadi kewajiban BUM Desa untuk membagikan Sisa Hasil Usaha (SHU) baik kepada Desa (selaku penanam modal utama) dan masyarakat yang ikut penyertaan modal. Selain itu BUM Desa juga harus berperan dalam melakukan pemberdayaan warga masyarakat melalui Unit Usaha yang di kembangkan. Sehingga dalam menjalankan usaha, BUM Desa perlu melibatkan pelaku usaha perorangan maupun Kelompok Usaha Bersama. Sebagai contoh BUM Desa dapat melibatkan Kelompok Usaha Bersama dengan alur sebagai berikut: 1.1
Mekanisme Kerja Unit Usaha Tata Busana
Keterangan : Pesanan Produk dari Konsumen diterima oleh Unit Usaha Tata Busana kemudian diserahkan kepada Bagian Produksi yang dilaksanakan oleh Kepala Produksi KUBE Tata Busana. Oleh Kepala Produksi orderan ini kemudian di teruskan kepada Juru Ukur, Juru Potong. Langkah berikutnya yang dilakukan kepala produksi membagikan pekerjaan kepada penjahit yang merupakan Anggota KUBE Tata Busana. Dalam hal peralatan yang digunakan untuk memproduksi adalah milik para Anggota KUBE Tata Busana. Modal yang digunakan untuk pembelian bahan baku adalah modal BUM Desa. BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 30
Profil BUMDES Artha
1.2
Lumbung Pangan
1.3
Agen BNI 46
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Jaya Kesuma
Page 31
Profil BUMDES Artha
1.4
Unit Serba Usaha
1.5
Unit Pengelolaan Sampah Desa (UPSD)
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Jaya Kesuma
Page 32
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
5.6 Unit Pengelolaan Wisata Desa
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 33
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
V. PERENCANAAN KEUANGAN Dalam mendirikan BUM Desa dibutuhkan sumber dana. Seperti diatur dalam Perda No 11 Tahun 2016 Pasal 13, disebutkan bahwa Sumber Permodalan awal BUM Desa di peroleh dari : a. Penyertaan modal desa dan b. Penyertaan modal masyarakat desa. Dalam melakukan perencanaan keuangan, pelaksana operasional BUM Desa dapat melakukan estimasi untuk menggambarkan kebutuhan keuangan dan sumber keuangan yang mungkin dapat digali, memproyeksikan pendapatan, biaya dan laba (analisis titik impas dan arus kas). Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan pengurus Unit Usaha dan atas persetujuan Penasehat. Semua proses perencanaan keuangan dilakukan dengan menganut prinsip keterbukaan dan pertanggung jawaban Publik.
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 34
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
VI. KELENGKAPAN BUM DESA A. KELENGKAPAN STANDAR 1. Logo
Logo merupakan kelengkapan dasar dalam pembuatan Surat Resmi, penggunaan atribut Badan Usaha. 2. Merek Produk Nama produk/layanan BUM Desa harus dibakukan agar menjadi ciri dan identitas usaha.
3. Website Dalam menyelenggarakan Usaha, BUM Desa perlu memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi. Website atau Blog sangat diperlukan dalam rangka memperluas informasi, mendukung pemasaran produk dan layanan kepada masyarakat luas. Usulan nama website : www.bumdesajk.blogspot.com BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 35
Profil BUMDES Artha
Jaya Kesuma
4. Fanspage Facebook dan Media Sosial Lainnya Dalam menjalankan Unit Usaha di BUM Desa perlu memanfaatkan Media sosial. Tujuan utamanya adalah kemudahan menjangkau konsumen. Halaman Facebook: Bumdes AJK Lamtim
B. KELENGKAPAN DASAR 1. Gedung Dalam menjalankan usaha, BUM Desa membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Tempat atau bangunan yang berfungsi sebagai kantor berfungsi sebagai pusat aktifitas pengelola BUM Desa.
2. Fasilitas Kantor Fasilitas kantor seperti, Meubeler, Komputer, Sambungan Internet dan lain-lain sangat diperlukan dalam menunjang usaha. 3. Galery Product & Layanan Untuk Unit Usaha yang menghasilkan produk dan atau menyediakan layanan membutuhkan tempat yang representative agar produk dan layanan yang disediakan mudah di lihat oleh konsumen.
BUM Desa Artha Jaya Kesuma
Page 36