PERALATAN DAN KERJA DASAR OTOMOTIF
KELOMPOK 8
PERALATAN DAN ALAT UKUR MEKANIK
KELOMPOK 8
PERALATAN DAN ALAT UKUR MEKANIK
PERLENGKAPAN PERALATAN DI TEMPAT KERJA OTOMOTIF
Alat Tangan Di Tempat Kerja Otomotif Kunci Pas (Open end wrench)
Kunci Ring (Box wrench)
Alat Tangan Di Tempat Kerja Otomotif Kunci Soket (Socket wrench)
Kunci L (Allen wrench)
Alat Tangan Di Tempat Kerja Otomotif Kunci Inggris (Adjustable wrench)
Kunci Roda (Wheel nuts and bolts wrench)
Alat Tangan Di Tempat Kerja Otomotif Kunci Roda (Wheel nuts and bolts wrench)
Kunci Busi (Spark plug wrench)
Alat Bantu Di Tempat Kerja Otomotif Obeng (Screw driver) •
Obeng biasa
•
Obeng offset
•
Obeng ketok
Dongkrak (Jack)
Alat Bantu Di Tempat Kerja Otomotif Tang(Pliers) •
Diagonal cutting plier
•
Flat nose plier
•
End cutting plier
•
Combination Plier
Alat Bantu Di Tempat Kerja Otomotif Gergaji (Hacksaws)
Gerinda (Grinder)
Alat Bantu Di Tempat Kerja Otomotif Ragum (Bench vise)
Kikir (Files)
Alat Bantu Di Tempat Kerja Otomotif Bor (Drills)
Sney dan Tap (Dies and Taps)
Alat Bantu Di Tempat Kerja Otomotif tap Dalam 1 set tap terdiri dari 3 buah yaitu; a. Tap no. 1 (Tap konis) b. Tap no. 2 (Tap antara) c. Tap no.3 (Tap rata)
F. PAHAT (Chisels)
MACAM – MACAM ALAT UKUR MEKANIK DI TEMPAT KERJA OTOMOTIF
JANGKA SORONG = VERNIER CALIPER/SCUIFTMAT/MISTAR GESER
Mengukur
benda kerja pada bagian luar, bentuk kubus, persegi panjang, bujur sangkar atau bulat.
Mengukur
benda kerja pada bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi empat dll.
Mengukur
kedalaman lubang.
Mengukur
ketinggian benda yg bertingkat
2
5
4 6
3
1
1.
Out side jaws : mengukur bag. Luar
2.
In Side Jaws : mengukur bag dalam
3.
Dept bar : mengukur kedalaman
4.
Step : mengukur ketinggian
5.
Skala Utama : skala diam menunjukkan nilai angka nominal
6.
Skala Vernier : Skala geser menunjukkan angka desimal menambah ketelitian hasil ukur
1. Ketelitian 0,02 mm : Skala vernier terbagi 50 ruas 2. Ketelitian 0,05 mm : Skala vernier terbagi 20 ruas 3. Ketelitian 1/128 inch : Skala vernier terbagi 8 ruas satuan yg dipakai inch (bagian atas)
1. Baca skala utama dg membaca garis angka nol skala vernier terletak pada ruas atau garis ke berapa di skala utama. Ini akan menunjukkan “ANGKA NOMINAL”
2. Baca skala VERNIER dg membaca garis ke berapa dari skala vernier yg paling lurus dg garis skala utama. Ini akan menunjukkan “ANGKA DESIMAL”
3. Menjumlahkan desimal.
angka
nominal
dan
angka
1. Sebelum dan sesudah pemakaian, bersihkan jangka sorong dari partikel-partikel dan debu agar tidak menempel pada permukaan bagian yang meluncur. 2. Jangan melempar jangka sorong, saat dietakan. 3. Periksa secara berkala fungsi dari peluncur serta bidang luncur, agar bergerak dengan lancar tanpa hambatan. 4. Tempatkan kembali jangka sorong yang sudah selesai digunakan, pada tempatnya, ,(sarungnya), usahakan agar penempatan tidak ditumpuk satu sama lain.
Mengukur
benda kerja dengan lebih teliti (presisi) pada bagian luar, bentuk kubus, persegi panjang, bujur sangkar atau bulat (Out Side Micrometer). Mengukur benda kerja dengan lebih teliti (presisi) pada bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi empat dll (Inside Micrometer)
Skala yang diam dengan nilai angka nominal (angka satuan) : Skala bag atas nilai tiap ruasnya 1 mm Skala bag bawah dg nilai tiap ruasnya = 0,5 mm
Skala yg berputar ke kiri dan ke kanan mengikuti gerakan proses pengukuran dengan nilai angka desimal : Skala thimble terdiri 50 ruas. Nilai tiap ruas = 0,01 mm Skala berputar 1 kali= 0,01 X 50 = 0,5 mm = bergeser satu ruas skala bag bawah dari skala sleeve.
Untuk mengontrol tekanan micrometer saat menjepit benda kerja, sampai berbunyi klik (5 kali).
Jangan
memutar tangkai micrometer lebih dalam setelah anvil dan spindle micrometer menjepit benda kerja yang sedang diukur. Gunakan rachet untuk mengontrol tekanan micrometer.
Periksa dan pastikan micrometer telah dilakukan kalibrasi. Garis angka nol skala thimble harus lurus garis angka nol skala sleeve saat spindle dan anvil bertemu dan rachet berbunyi klik 5 kali pada micrometer dengan 0 – 25 mm. Jika belum tepat lakukan penyetelan dengan memutar tangkai micrometer pada bagian Skala Thimble menggunakan kunci micrometer. Untuk micrometer batas ukur lebih besar gunakan batang kalibrasi dan garis angka nol skala thimble harus lurus garis angka batas ukur terendah. Contoh: Batas ukur 25-50 mm, garis angka nol skala thimble harus lurus dengan garis angka 25 pada skala sleeve.
Posisikan benda kerja tegak lurus dengan spindle dan anvil micrometer. Putar tangkai micrometer sampai spindle dan anvil micrometer menyentuh benda kerja. Putar rachet sampai berbunyi klik 5 kali.
Baca skala sleeve dengan melihat garis skala di sebelah kiri skala thimble. Nilai skala bagian atas = 1 mm dan bagian bawah 0,5 mm. Baca skala thimble dengan melihat garis skala yang lurus dengan garis horisontal skala sleeve. Ini menunjukkan angka desimal. Menjumlahkan hasil pengukuran skala sleeve dan skala thimble.
Mengukur permukaan bidang datar. Mengukur kebulatan sebuah poros Mengukur kerataan dinding silinder
1. Magnetic Stand Sebagai dudukan dial gauge agar tidak bergeser dan dapat diatur posisi pengukurannya. 2. Blok V Sepasang Blok V digunakan sebagai dudukan poros atau benda kerja yang akan diukur.
1. Dial gauge ketelitian 0,01 mm Batas ukur s/d = 10 mm 2. Dial gauge ketelitian 0,001 mm Batas ukur s/d = 1 mm 3. Dial gauge ketelitian 0,0005 mm Batas ukur s/d = 0,025 mm
Jarum
panjang menunjukkan angka desimal. Hasil ukur jarum panjang = nilai skala X bilangan ketelitian Contoh : Angka ketelitian 0,01 mm dan jarum panjang bergerak 10 ruas skala Hasil Ukur = 0,01 mm X 10 = 0,1 mm Posisi angka nol sembarang tergantung yg kita kehendaki.
1 Ruas Jarum pendek = 1 putaran jarum panjang
Dua alat ini dpt digeser ke kiri atau kanan sesuai keinginan kita untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke kiri dan ke kanan
Bagian ini akan bergerak naik turun sesuai permukaan bidang kerja
Set dial gauge agar tidak bergeser dan bidang sentuh menekan bidang kerja agar dapat menjangkau permukaan yang tidak rata.
Lihat besar simpangan pergerakan jarum dari posisi paling kiri dan posisi paling kanan.
Hasil pengukuran dinyatakan rata jika tidak melebihi batas toleransi.
Jarum
akan bergerak ke kanan (arah jarum jam), karena dial gauge tertekan oleh permukaan poros yang cembung atau diameter besar
Jarum
bergerak ke kiri saat ujung dial gauge bertemu dengan bagian yang cekung atau diameter kecil (aus).
Keolengan (Run Out) = besar simpangan jarum dari yang paling kiri ke paling kanan
Kebengkokan = ½ keolengan
Mengukur garis tengah bagian dalam dari sebuah benda kerja, seperti: Cylinder, lubang dudukan poros dan lain-lain.
1
: Untuk mengukur cylinder gauge. Ada bagian yang berhubungan dengan tangkai gauge.
Bagian untuk memegang/mengikat Dial. 2
Alat untuk menambah panjang bidang sentuh pada cylinder yang akan menyentuh bidang ukur pada cylinder.
Alat untuk menambah kepanjangan rod. 4 3
Clamp Nut Anvil/Rod Washer
1. Ukur garis tengah cylinder dengan menggunakan jangka sorong posisi cylinder tegak lurus. 2. Set cylinder gauge dengan posisi jarum pendek pada angka satu. 3. Kemudian pasangkan rod dan washer yang dapat menjangkau benda kerja
4.
Masukkan bidang sentuh yang bergerak cylinder gauge ke dalam lubang cylinder.
5.
Masukkan cylinder gauge tegak lurus dengan garis sumbu cylinder yang ditunjukkan posisi a (potongan melintang) dan posisi e (potongan membujur).
6. Lakukan pengukuran diameter cylinder pada 3 tempat, yaitu: - Bagian atas - Bagian tengah - Bagian bawah
Lakukan gerakan ke kiri dan ke kanan dari cylinder gauge sambil melihat pergerakan jarum panjang. A
B
C
Posisi tegak lurus = pergerakan paling kecil (posisi b).
Catat penunjukkan jarum dial gauge pada ketiga posisi. Keausan Cylinder paling besar ditunjukkan oleh pergerakan jarum paling kiri.
7.
Baca hasil pengukuran dengan micrometer luar dengan batas ukur yang sesuai, sampai jarum ukur menunjuk posisi pengukuran dial gauge pada point 6.
Hasil pengukuran diameter cylinder = Penunjukkan Micrometer
Jarum panjang akan bergerak ke kanan apabila permukan benda kerja lebih kecil dari permukaan yang ditentukan.
Jarum panjang akan bergerak ke kiri apabila permukaan benda kerja lebih besar dari ukuran yang ditentukan.
Untuk mengukur celah di antara dua bagian
•
Jangka pengukur(inside spring caliper)
•
Busur dial(mengukur durasi poros engkol)
Special tools
•
Pembuka baut pengunci rumah kopling
•
Treker flywheel puller sport (membuka magnet rx king atau mio)
•
Treker valve spring compressor
•
Tracker crankcase separator/separating tools
•
Treker crankshaft installer
•
(Clutch Spring Compressor)
•
Treker Tahanan Magnit Shogun 110
•
Treker Tahanan Magnit Honda/Yamaha
•
Treker Tahanan Kopling Yamaha/Suzuki bentuk Y yamaha asli, T bentuk suzuki asli
•
Kunci Knalpot dan Komstir, buat buka dan kencengin mur knalpot dan mur komstir
•
Setelan klep L / O / T
•
Treker Tahanan Kopling kaki 3 untuk Honda dan Smash
•
Kunci Mur Kopling Grand / Kharisma / GL
•
Tekanan per pully CVT mio, Nouvo, Spin, Vario