DI S U S U N
OLEH: KELOMPOK : II (DUA) AHMAD FAUZI NURAINI ZULAIKHA
FARIDAH ST. MSC
KATA PENGANTAR
Segala Segala puji bagi Allah Allah SWT, SWT, Tuhan Tuhan Semesta Semesta Alam. Alam. Shalawat Shalawat serta salam salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah diutuskan Allah sebagai rahmat untuk semesta alam. Atas Keluarga-keluarganya yang bagaikan bintang diwaktu gelap dan syurga syurga ilmu ilmu pengetahu pengetahuan. an. Penulis Penulis bersyukur bersyukur kepada kepada Allah Allah SWT yang yang telah telah memberikan memberikan hidayahnya hidayahnya serta taufiknya taufiknya sehingga dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah makalah ini yang yang berjudul berjudul “ Spektrofotometer UV-VIS” . Dalam penulisan ini banyak sekali kekurangan, baik dari segi isi maupun bahasa yang masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan keterbatasan ilmu dan pengetahu pengetahuan an yang dimiliki. dimiliki. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dan menjadi bahan masukan demi kesempurnaa kesempurnaan n makalah makalah ini sangat sangat diharapk diharapkan. an. Akhirnya, Akhirnya, hanya hanya kepada kepada Allah SWT SWT penulis penulis berserah berserah diri dengan dengan harapan harapan mudah-mud mudah-mudahan ahan makalah ini akan menjadi menjadi ilmu yang yang bermanfaat bermanfaat sehingga sehingga akan akan menambah menambah wawasan wawasan bagi kami dan semua semua mahasiswa/mahas mahasiswa/mahasiswi iswi amin yaa yaa rabbal ‘alamin.
Buket Rata, 20 Mei 2012 Penusun,
Kelompok II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belakang Belakang
Beberapa metode dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan, larutan, seperti seperti Titimetri, Titimetri, Elektrometr Elektrometrii dan spektometr spektometri. i. Pada praktikum praktikum ini ini akan mempelajari mempelajari metode metode spektofotome spektofotometri tri yang yang menggunakan menggunakan sinar sinar tampak untuk untuk mengetahui konsentrasi ion dalam suatu larutan. Sudah lama ahli ahli
kimia menggunakan menggunakan warna sebagai suatu pembantu pembantu
dalam mengindent mengindentifikas ifikasii zat kimia. Spektrofot Spektrofotometri ometri dapat dapat dibayang dibayangkan kan sebagai sebagai suatu perpanja perpanjangan ngan penilikan penilikan visual visual dimana dimana studi yang lebih lebih rinci mengenai mengenai penyerapan energi cahaya oleh kuantitatif. Dalam penggunaan dewasa ini, istilah spektofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem kimia kimia itu sebagai sebagai fungsi dari panjang panjang gelombang gelombang tertentu. tertentu. Untuk memahami memahami spektof spektofotome otometri, tri, kita perlu perlu meninjau meninjau ulang ulang peristilahan peristilahan yang digunakan dalam mencirikan mencirikan energi cahaya, memperhatikan antar reaksi radiasi dengan dengan spesies spesies kimia dengan dengan cara yang yang erlenmenter, erlenmenter, dan secara secara umum mengurus mengurus apa kerja instrumen instrument-instr t-instrument ument (Underwood (Underwood,, 1981). 1981). Spektofotometri sinar tampak memanfaatkan warna dari larutan yang yang akan dianalisis. dianalisis. Pada dasarnya dasarnya larutan yang yang berwarna berwarna akan menyerap menyerap sinar, dan jumlah jumlah sinar yang yang diserap berbandin berbanding g lurus dengan dengan konsentrasiny konsentrasinya. a. Pernyataan Pernyataan ini mengacu pada hukum Beer sebagai berikut : A=Kc
(1)
Dimana Dimana A adalah absorban absorbansi si (jumlah (jumlah sinar yang diserap) diserap),, K adalah sebuah sebuah kostanta kostanta dan dan c adalah konsentrasi konsentrasi ion dalam larutan. Dari persamaan persamaan tersebu tersebutt dapat dilihat hubungan antara Arsorbansi (sumbu-y) vs Konsentrasi (sumbu-x) seharusnya merupakan garis lurus. Beberapa langkah langkah yang harus dikerjakan, yaitu: a)
Memb Membua uatt laru laruta tan n indu induk k
b)
Membuat larutan standar dari larutan induk
c)
Menent Menentuk ukan an panja panjang ng gelom gelomban bang g serapan serapan maks maksimu imum m (spect (spectrum rum abso absorba rbans) ns)
d) Membua Membuatt kurva kurva kalibra kalibrasi si dari dari laruta larutan n stand standar ar e)
Meng Menguj ujur ur abso absorb rban ansi si larut larutan an (sam (sampe pel) l)
f)
Menent Menentuk ukan an kons konsent entrasi rasi larutan larutan (sampe (sampel) l) dari dari kurva kurva kalib kalibrasi rasi
B. Tu Tuju juan an
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan dapat : 1.
Mempel Mempelaja ajari ri dan dan memaha memahami mi pera peralata latan n spekto spektofot fotome ometri tri
2.
Memb Membua uatt laru laruta tan n indu induk k Cu 1000 1000 ppm ppm
3.
Memb Membua uatt larut larutan an stan standa dar/k r/kal alib ibra rasi si cu
4.
Menent Menentuk ukan an paja pajang ng gelom gelomban bang g pada pada serap serapan an maksim maksimum um
5.
Menguk Mengukur ur kons konsent entrasi rasi ion ion Cu Cu dalam dalam larut larutan an mengg mengguna unakan kan spekto spektofot fotome ometer ter sinar tampak.
C. Prinsi Prinsip p ker kerja ja
Berdas Berdasarka arkan n hukum hukum Beer, Beer, apabila apabila suat suatu u cahaya cahaya monok monokrot rotis is mengen mengenai ai suatu media media transparan maka akan bertambah turunnya turunnya indentitas cahaya cahaya yang diturunkannya sebanding dengan tebalnya.
BAB II PEMBAHASAN
A. Dasar Dasar Teoritis Teoritis
Spectrum Uv-Vis merupakan hasil interaksi antara radiasi elektromagnetik (REM) dengan melekul REM merupakan merupakan bentuk energi energi radiasi yang mempunyai mempunyai sifat gelombang gelombang dan partikel partikel (foton). (foton). Karena bersifat sebagai sebagai gelombang gelombang maka beberapa parameter perlu diketahui, misalnya panjang gelombang, frekuensi, bilangan gelombang dan serapan. REM mempunyai vector listrik dan vector magnet yang bergetar dalam bidang-bidang yang tegak lurus satu sama lain dan masing-masing tegak lurus pada arah perambatan radiasi. Spektrofot Spektrofotometri ometri adalah suatu suatu metode analisis analisis yang yang berdasarkan berdasarkan pada pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan mokromotor prisma atau kisi difraksi difraksi dan dan detector detector vacuum vacuum photube photube atau atau tabung tabung foton foton hampa. hampa. Alat yang yang digunakan digunakan adalah adalah spektrofoto spektrofotometer, meter, yaitu yaitu suatu alat yang yang digunakan digunakan untuk untuk menentukan menentukan suatu suatu senyawa senyawa baik secara secara kuantitatif kuantitatif maupun maupun kualitatif kualitatif dengan dengan mengukur mengukur trasmitan trasmitan ataupun ataupun absorban absorban dari dari suatu suatu cuplik cuplikan an sebagai sebagai fungsi fungsi dari dari konsentrasi. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang yang ditrasmisikan atau diabsorbansi. Kelebihan spektrometer dibandingkan dibandingkan fotometer adalah adalah panjang gelomba gelombang ng dari sinar sinar putih dapat lebih lebih terseleksi terseleksi dan ini diperoleh diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 30-40 nm. Sedang Sedangkan kan pada pada spektrof spektrofoto otomet meter, er, panjan panjang g gelomban gelombang g yang yang benarbenar-ben benar ar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pngurai cahaya seperti prisma. Suatu Suatu
spektr spektrofo ofotome tometer ter
tersu tersusun sun
dari dari
sumber sumber
spektr spektrum um
tampak tampak
yang yang
kontiyu, kontiyu,monok monokromato romator, r, Sel pengabsorb pengabsorbansi ansi untuk larutan larutan sampel atau blanko dan
suatu alat alat untuk menguku mengukurr perbedaan perbedaan absorbansi absorbansi antara antara sampel dan blanko blanko ataupun pembanding. Keuntungan dari spektrofotometer untuk keperluan analisis kuantitatif adalah : a.
Dapa Dapatt dig digun unak akan an seca secara ra luas luas
b.
Memiliki kepekaan yang tinggi
c.
Kese Kesele leti tifa fann nny ya cuk cukub ub baik baik
d.
Ting Tingka katt kete keteli liti tian an tin tinggi Syarat larutan yang dapat digunakan untuk analisis campuran dua
komponen adalah : a.
Kompon Komponenen-kom kompon ponen en dalam dalam laruta larutan n tidak tidak boleh boleh saling saling bereaks bereaksii
b.
Penyerapan komponen-komponen komponen-komponen tersebut tidak sama
c.
Kompon Komponen en haru haruss menyerap menyerap pada pada panj panjang ang gelo gelomba mbang ng tertu tertuntu ntu Senyawa-senyawa yang yang diukur
dengan metode spektrofotometri spektrofotometri harus
memenuhi memenuhi hukum hukum Lambert-Be Lambert-Beer, er, yaitu yaitu : a.
Bila suatu suatu sinar sinar monokr monokroma omatis tis dilewa dilewatka tkan n pada pada medi medium um pengab pengabsor sorbsi, bsi, maka maka berkurangnya intensitas cahaya permenit tebal medium sebanding dengan sebanding sebanding dengan dengan intensitas cahaya tersebut.
b.
Berkurangnya intensitas cahaya per unit konsentrasi akan berbanding lurus dengan intensitas cahaya. Suatu warna akan ditangkap oleh indera penglihatan akibat adanya seleksi
cahay cahayaa yan yang g data datang ng dari dari sebua sebuah h bend bendaa seh sehin ingg ggaa meng mengha hasil silka kan n suat suatu u pan panja jang ng gelombang gelombang.. Cahaya yang yang terlihat terlihat merupakan merupakan bagian dari sinar sinar tampak yang memiliki spectrum panjang gelombang dari 400-750 nm. Panjang gelombang dari warna sinar tampak tampak dan dan warna komple komplementer menter ditunjuk ditunjukkan kan pada pada table dibawah ini :
Panjang ge gelombang (n (nm)
Warna
Warna komplementer
400 - 435
Ungu
Kuning-hijau
435 - 480
Biru
Kuning
480 - 490
Hijau-biru
Orange
490 - 500
Biru-hijau
Merah
500 - 560
Hijau
Unggu
560 - 580
Kuning-hijau
Unggu
580 - 595
Kuning
Biru
595 - 610
Orange
Hijau-biru
610 - 750
Merah
Biru-hijau
I = Ioek.b.c
(2)
Atau log Io/I = k.b.c atau A= a.b.c
(3)
Dimana : A = lo l og Io/I = absorbansi A = k/2,30 k/2,303 3 = koefisi koefisien en serapa serapan n (serapan (serapan mola molar) r) k
= teta tetapa pan n kese keseti timb mban anga gan n
Io/I = transmitans (T) Persamaan Persamaan (3) dikenal dikenal sebagai sebagai hulum hulum Lambert-Beer, Lambert-Beer, dan dan digunakan digunakan sebagai sebagai dasar analisis analisis kuantitatif kuantitatif dalam spektrofo spektrofotomete tometerr sinar tampak. tampak. Dari persamaan (2) ditunjukkan bahwa absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi larutan, larutan, sehingga sehingga jika dibuat dibuat hubungan hubungan absorban absorbansi si sebagai sebagai ordinat ordinat dan konsentra konsentrasi si larutan standar sebagai absis, sehingga diperoleh kurva garis lurus. Kurva ini disebut disebut kurva kurva kalibrasi kalibrasi (kurva (kurva standar). standar). Dengan mengin menginterpol terpolasi asi absorbansi absorbansi larutan sampel pada pada kurva tersebut, maka akan dapat ditentukan larutan sampel. Cahaya yang digunakan harus harus monokromatis, bila tidak demikian maka akan diperoleh dua nilai absosbansi pada dua panjang gelombang. Hukum tersebut tidak diikuti oleh larutan yang pekat. Konsentrasi lebih tinggi untuk beberapa beberapa garam garam tidak tidak berwar berwarna na justru justru memp mempuny unyai ai efek abso absorba rbansi nsi yang yang berla berlawan wanan. an. Larutan yang bersifat memancarkan pendar-flour atau suspensi selalu mengikuti hukum Beer. Jika selama penkuran pada larutan encer terjadi reaksi reaksi kimia seperti polimerisasi, hidrolisis, asosiasi atau disosiasi, maka hukum Beer tidak berlaku. Kondisi ini disebut kondisi keabsahan hukum Beer.
B. Alat Alat dan dan Baha Bahan n B.1 Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu : 1.
Spek Spektro trofo foto tome mete terr sina sinarr tamp tampak ak Jen Jenwe wey y 630 6300 0
2.
Sel/kuv Sel/kuvet et tempat tempat pengis pengisian ian laruta larutan/s n/samp ampel el
3.
Labu Labu taka takarr 250 250ml ml 1 bua buah h
4.
Labu takar 25ml 6 buah
5.
Pip Pipet ukur ukur 5ml 5ml 1 buah uah
6.
Ball pipet 1 buah
7.
Gela Gelass kim kimia ia 100 100 ml ml 3 buah buah
8.
Timb Timban ang gan anal analit itik ik
9.
Botol timbang 1 buah
10. Corong Corong gelas gelas 1 buah buah 11. Pengad Pengaduk uk gelas gelas 1 buah buah 12. 12. Spat Spatul ulaa 1 buah buah
B.2 Bahan atau Zat
1.
Kristal CuSo4.5H2o
2.
Larutan H2So4 pekat
3.
Laru arutan tan amo amoni niaa pek pekat at
C. Prosedur Prosedur Percobaa Percobaan n
a.
Pemb Pembua uata tan n laru larutan tan indu induk k Cu Cu 100 1000 0 ppm ppm -
Timb Timban ang g den denga gan n tel teliti iti 0,98 0,982 2 gra gram m CuS CuSO O4
-
Larutk Larutkan an dengan dengan 50 ml akuade akuadess dan dan pind pindahk ahkan an seca secara ra kuan kuantita titatif tif ke labu labu takar 250ml
b.
-
Tambahkan 5ml larutan tan H2SO4 pekat
-
Tamb Tambah ahka kan n aqu aquad ades es sampa sampaii tan tanda da bata batass
Pembuatan larutan standar Cu -
Pipet Pipet masin masing-m g-masin asing g 0ml, 0ml, 2ml, 2ml, 4ml, 4ml, 6ml, 6ml, 8ml, 8ml, dan dan 100m 100mll larut larutan an indu induk k Cu ke dalam dalam labu takar 25ml
-
Tambah Tambahkan kan 2ml larutan larutan amon amonia ia peka pekatt ke dalam dalam masin masing-ma g-masing sing labu labu takar takar di atas
c.
-
Tamb Tambah ahka kan n aqu aquad ades es samp sampai ai tan tanda da bata batass
-
Hitung Hitung konsen konsentras trasii masing masing-ma -masin sing g laruta larutan n standa standarr Cu di di atas atas
Penent Penentuan uan panjan panjang g gelo gelomba mbang ng serapan serapan maksimu maksimum m -
Nyalak Nyalakan an spektr spektrofo ofotom tometer eter,, biarkan biarkan selam selamaa 15 menit menit (peman (pemanasa asan) n)
-
Teka Tekan n tomb tombol ol ABS ABS unt untuk uk mem memili ilih h abso absorb rban ansi si
-
Atur Atur panj panjan ang g gelo gelomb mban ang g pad padaa 500 500nm nm
-
Isi kuve kuvett dengan dengan laru larutan tan blan blanko ko (0ml (0ml Cu), Cu), lab lab kuvet kuvet deng dengaa tissue tissue dan dan masukkan masukkan kea lat spektrofotometer spektrofotometer sinar tampak
-
Tekan Tekan cal, cal, tunggu tunggu sampai sampai display display menunj menunjukk ukkan an ABS ABS 0
-
Kelu Keluar arka kan n kuve kuvett dari dari alat alat dan dan biar biarka kan n di ata atass meja meja (lar (larut utan an blan blanko ko jan janga gan n dibuang)
-
Isi kuvet yang yang lain lain dengan dengan salah satu larutan larutan standar standar (konsentrasi (konsentrasi medium) medium)
-
Masu Masukk kkan an ke dala dalam m alat alat spekt spektro rofo foto tome meter ter,a ,abs bsor orban bansin sinya ya akan akan terb terbaca aca pada display
-
Keluar Keluarkan kan kuvet kuvet dari dari alat spektr spektrofo ofotom tomete eter,l r,letak etakkan kan di atas meja meja
-
Ubah Ubah nilai nilai panjan panjang g gelomba gelombang ng (+10n (+10nm) m) dan dan ukur ukur kembal kembalii ABS larut larutan an blanko dengan menekan tombol cal
-
Ukur Ukur kem kemba bali li abs absor orban bansi si lar larut utan an stan standa dar r
-
Ulan langgi ggi lan langk gkah ah 10-1 10-11 1 deng engan nilai ilai yangbe yang berrbeda, beda, dan seterusnya sampai didapatkan nilai λ m
d.
Pemb Pembua uata tan n kur kurva va kal kalib ibra rasi si -
Tetapkan ni nilai λ m
-
Ukur Ukur absorb absorbans ansii (ABS) (ABS) masing masing-ma -masin sing g konsen konsentras trasii larutan larutan stand standar ar
-
Ukur Ukur kurv kurvaa kal kalib ibra rasi si ( ABS ABS seba sebaga gaii Sb-y Sb-y dan kons konsen entr trasi asi laru laruta tan n stand standar ar sb-x)
-
Ukur Ukur ABS ABS sampe sampel, l, inte interpo rpolisi lisikan kan ke dalam dalam kurva kurva kali kalibra brasi. si.
BAB III HASIL DISKUSI
A. Data Pengamat Pengamatan an
Tabel 1.2 panjang gelombang gelombang dan absorbansi No
Sampel
Panjang gelombang (nm) (nm)
Absorbansi (ABS)
1
Standar 1
615,50
0.016
2
Standar 2
609,50
0,099
3
Standar 3
610,00
0,136
4
Standar 4
603,50
0,247
5
Standar 5
605,00
0,262
Gambar 1.1 panjang gelombang dan absorbansi
B. Pembah Pembahasa asan n
Perubahan warna mencerminkan suatu perubahan dalam pengabsorbsian cahaya cahaya oleh larutan, larutan, yang menyertai menyertai perubahan perubahan konsentras konsentrasii dari spesies yang yang menyerap. Dalam suatu titrasi visual, sebenarnya orang menggunakan menggunakan semua segi titrator fotometrik yang autometic, cahaya dilewatkan larutan menuju mata, yang merupakan transduser transduser peka cahaya cahaya yang berespon dengan isyrat dan kalau tidak, membuatny membuatnyaa tepat untuk diteruskan diteruskan ke system system penyeto penyetopan pan aliran yang yang bersifat bersifat elektromeka elektromekanis. nis. Kadang-kada Kadang-kadang ng suatu zat yang terlihat terlihat langsung dalam reaksi reaksi titrasi menyerap cukup bnyak pada sutu panjang gelombang yang dapat dicapai, dan titrasi itu diikuti secara spektrofotometri spektrofotometri tambah menambah suatu indikator. Bentuk Bentuk kurva kurva titrasi dapat dapat diramalkan diramalkan dari nilai nilai є spesies spesies kimia yang yang diperhatikan. Beberapa kurva titrasi fotometrik yang khas diperagakan, jika reaksi titrasi itu cukup cukup tidak lengkap lengkap disekitar titik keseteraan,kurva itu akan menjadi membundar. membundar. Titik akhir akhir itu kemudia kemudian n dicari letakny letaknyaa dengan dengan titik potong potong garis-
garis lurus yang diekstrapolasi, yang ditarik lewat titik-titik yang diambil secukupnya sebelum dan sesudah bagian yang membundar. Kurva titrasi semacam itu mudah dihitung, orang semata-mata menghitung konsentrasi spesies yang menyerap menyerap titik dimana saja, dengan menggunak menggunakan an tetapan keseimbangan keseimbangan reaksi reaksi itu, kemudian kemudian menghitung menghitung sumbangan sumbangan tiap spesies pada absorbans absorbans dari larutan menurut hukum Beer. Kadang-kadang dimungkinkan untuk melengkapi melengkapi sebuah sebuah spektrofoto spektrofotometer meter dengan dengan suatu ruagan sel yang yang diubah sehingga sehingga suatu suatu bejana titrasi seperti seperti sebuah gelas gelas piala dapat ditaruh ditaruh dalam berkas berkas cahaya. cahaya. Lebih nyaman nyaman bila pengaduk magnetic yang diletakkan dibawah ruangan harus dijaga agar penataan itu kedap cahaya. Menurut hukum Bouguer-Beer, suatu alur absorbans dengan konsentrasi molar akan berupa garis lurus dengan arah lereng єb. Tetapi sering kali pengukuran terhadap system kimia riil menghasilkan hukum Beer yang tidak linear sepanjang seluruh jangka konsentrasi untuk sistem-sistem semacam itu, namun namun pemahaman pemahaman yang lebih mendalam mendalam menimbulkan menimbulkan suatu pandagan pandagan yang yang agak lebih canggih. Makin besar nilai ABS (absorbansi (absorbansi)) nya, maka semakin semakin tinggi tinggi panjang panjang gelombang suatu larutan standar Cu. Sebaliknya pula, makin kecil nilai absorbansiny absorbansinyaa mka semakin rendah rendah panjang gelombangny gelombangnya.dan a.dan pada dasarnya dasarnya larutan yang berwarna akan menyerap sinar, berbanding lurus dengan konsentrasinya. Dengan kata lain semakin tinggi konsentrasi. Semakin tinggi absorbansi suatu larutan.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan
Spektrofot Spektrofotometer ometer adalah suatu suatu metode metode analisis yang yang berdasarkan berdasarkan pada pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutanberwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromotor prisma atau kisi difraksi difraksi dan detector detector vacuum vacuum phototube phototube atau tabung tabung foton hampa. hampa. Kelebihan spectrometer dibandingkan dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alt pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer fi lter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. tertentu. Pada praktik praktikkum kum ini ini dihasilkan dihasilkan konsentras konsentrasii sampel sampel 1 adalah adalah 80.000 80.000 , sampel sampel 2 adalah 160.00 160.00 , sampel sampel 3 adalah 240.0 240.000 00 , sampel sampel 4 adalah adalah 320.000 320.000 , dan sampel 5 adalah 400.000.
B. Saran Saran
Pada praktikku praktikkum m kali ini dan selanjutnya selanjutnya mudah-muda mudah-mudahan han diperhatikan diperhatikan sebaiknya sebelum melakukan percobaan alat yang akan akan digunakan harus dalam keadaan keadaan bersih agar diperoleh diperoleh hasil maksimal. maksimal. Dan juga diberikan diberikan waktu yang yang lebih leluasa agar praktikkan dapat menganalisa hasilnya dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
-
Haryadi, W. Ilmu Kimia Analitik. Jakarta Jakarta : Gramed Gramedia, ia, 1986 1986
-
Alexeyev, V. Quantitative analysis. analysis. Moscow : MIR publish publisher, er, 1969
-
Khopkar, S. S.M. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakar Jakarta ta : Univ Univer ersit sitas as Indone Indonesia, sia, 1990 1990
-
Day Day RA. RA. Jr dan dan Al Unde Underw rwoo ood. d. Analisis Kimia Kuantitatif . Ja Jakarta : Erlang Erlangga, ga, 1992 1992
-
Barset, J., etal. Vogels Vogels Textbook Textbook of Quantitati Quantitative ve Inorgan Inorganic ic Analysis Analysis.. London : Longman
Inc. 1982
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................... ............................................................... .......................................... .................... DAFTAR ISI ......................................... ............................................................... ............................................ ................................... .............
BAB I PENDAHULUAN................................. PENDAHULUAN....................................................... ............................................ ........................ .. A. Latar Belakang ............................................................ ............................................................................ ................ B. Tujuan ................................................ ...................................................................... .......................................... .................... C. Prinsip kerja .......................................... ................................................................ ...................................... ................ BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN ............................................ .................................................................. ................................... ............. A. Dasar Teoritis ........................................... ................................................................. ................................... ............. B. Alat dan Bahan ................................................. ....................................................................... ........................... ..... C. Prosedur Percobaan ............................................ .................................................................. ........................ .. BAB III HASIL DISKUSI ......................................... ............................................................... ................................... ............. A. Data Pengamatan Pengamatan ......................................... ............................................................... ............................... ......... B. Pembahasan ................................... ......................................................... ............................................ ........................ .. BAB IV PENUTUP ......................................... ............................................................... ............................................ ........................ .. A. Kesimpulan ....................................................... ............................................................................. ........................... ..... B. Saran ........................................... ................................................................. ............................................ ........................... .....
DAFTAR PUSTAKA .......................................... ................................................................ .......................................... ....................