LAPORAN PRATIKUM MARINE DIESEL SEMESTER GENAP 2014 / 2015
Oleh : Kelompok 13 1 Mo!h"m Mo!h"m"# "# $%#"& $%#"&"' "' (4214 (421410) 10)005 005** 2 +"&, R%-"l + (421410)013* 3 G,.o $ (421410)015*
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor diesel merupakan jenis motor pembakaran dalam (internal combustion engine)yang umumnya digunakan sebagai alat penggerak atau pembangkit. Pada motor diesel penyalaan bahan bakar dengan cara menyemprotkan bahan bakar dengan pompa bertekanan ke dalam silinder yang berisi udara terkompresi. Dengan tekanan dan temperature udara di dalam silinder yang tinggi dimana melebihi temperature nyala bahan bakar maka bahan bakar akan terbakar besrsamaan dengan udara bertekanan kemudian akan menghasilkan suatu kerja. Setiap engine pasti mempunyai performa. Hal ini bertujuan untuk memberikan in formasi kepada customer berkaitan dengan kinerja engine tersebut. Engine manufacture biasanya melengakapi suatu engine dengan project guide, yang didalamnya berisi segala informasi yang berkaitan dengan engine tersebut. Pada makalah ini akan dibahas tentang pengujian motor diesel “ipor Diesel Engine! yang berada di "orkshop#nternal $ombustion Engine %urusan &eknik Sistem Perkapalan #&S. Dimana dengan type #n line, single cylinder, ' stroke, air cooled, direct injection, model M ()* +, diameter silinder )* mm, panjang langkah torak ' mm dengan daya 'k" pada putaran - /pm dan 0olume displacement .-1 m-. Dengan dilakukannya pengujujian terhadap motor diesel “ipor Diesel Engine!dapat diketahui performa dan karakteristik engine tersebut, yang digambarkan pada grafik2 garafik, S+3$ 0s Daya putaran konstan, ηthermal 0s Daya putaran konstan, Daya full load 0s rpm, &orsi full load 0s rpm, 4MEP 0s daya putaran konstan, dan Diagram Engine an En0elope. 1.2 Tujuan Praktikum Pengujian motor bakar bertujuan untuk melihat unjuk kerja dari motor, dengan menggambar grafik2grafik karakteristik engine antara lain 5 a6 S+$ 0s Daya 7Pada putaran konstan6 b6 ηthermal 0s Daya 7Pada putaran konstan6 c6 Daya full load 0srpm d6 &orsi full load 0s rpm e6 BMEP vs rpm 7Pada daya konstan6 f6 Diagram Engine an En0elope 1.3 Manfaat Penulisan laporan praktikum mata kuliah Marine Diesel ini diharapkan memba8a manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang marine diesel khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulisan ini mampu dijadikan sebagai literatur dalam mengoperasikan marine diesel dengan menggunakan engine yang tersedia pada "orkshop #nternal $ombustion Engine.
BAB II DASA TE!I 2.1
Si"tem Start 2
Sistem start pada suatu engine adalah suatu sistem untukmenghidupkan engine tersebut. Sistem start ini ada bermacam2macam mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yangrumit 7kompleks6 sesuai dengan besarnya daya dari enginetersebut 7 Davit&Kingsley, 1986. 9ntuk sistem yang sederhanabiasanya instalasinya hanya simple, sebagai contohnya adalahsistem start yang dikick dengan kaki. 9ntuk contoh sistem startyang rumit adalah sistem start dengan menggunakanudarabertekanan yang membutuhkan instalasi dan peralatan seperticompressor , botol angin serta peralatan pendukung lainnya. Secara garis besar sistem start pada suatu engine dapat dibagimenjadi : jenis yaitu direct start danindirect start . 2.1.1 Indirect Start !ndirect start yaitu suatu sistem start dimana perlakuanyang dikenakan pada engine adalah di luar ruang bakar engine. !ndirect start ini biasanya ada pada engine dengan daya yangtidak begitu besar. %enis dari indirect start ini bermacam2macamyaitu ada yang ditarik dengan tali, diengkol dengan tangan,didorong 7pada sepeda motor;mobil6 atau memakai botol angin.4otol angin ini tidak digunakan untuk menekan piston di ruangbakar, melainkan untuk menggerakkan fly"#eel . $ara lain yaitudengan menggunakan motor elektrik maupun hidrolis yangbiasanya tegangannya berkisar sampai (: 0olt. 7 Davit&Kingsley,1986 !ndirect start ini biasanya yang mendapat perlakuan padaengine adalah bagian fly"#eel . %ika fly"#eel diputar maka secaraotomatis piston juga akan ikut bergerak karena bagian fly"#eel terhubung dengan piston. Dengan bergeraknya piston dan adanyainjeksi bahan bakar maka pembakaran dapat terjadi karena adanyakompresi. Pada diesel engine dapat terjadi pembakaran denganterpenuhinya segitiga api. Dengan tersedianya tekananpembakaran yang cukup dengan adanya penginjeksian bahanbakar. 2.1.2 Direct Start Direct start adalah sistem start dimana perlakuan di engineada di ruang bakar. Sistem ini diaplikasikan pada engine dengandaya yang besar, biasanya untuk engine yang ada di kapal.Sebenarnya indirect start juga bisa diaplikasikan pada enginedengan daya yang besar.
Misalkan saja penyetelan fly8heel sebelum start sepertipada gambar seperti pada gambar :.(. Suatu engine yang terdiridari 1 silinder dan starting 0al0e terdapat pada silinder nomor (maka setiap engine akan distart posisi piston nomor ( harus padaposisi titik mati atas 7$'6 pada langkah kompresi. Pengaturanposisi $' ini bisa dilakukan secara manual yaitu denganmemutar fly8heelnya, pada setiap engine pasti sudah adatandanya yang menyatakan bah8a silinder yang ada starting0al0enya sudah pada posisi $'.
=ambar :.( ly"#eel
%ika pada suatu engine yang mempunyai banyak silider danmasing2masing silinder ada starting 0al0enya maka pada saat starttidak perlu adanya pengaturan posisi silindernya. etika enginedalam keadaan mati dan akan distart maka tinggal menekan tuasstartnya saja karena penginjeksian udara sudah diatur secaraotomatis oleh starting 0al0e. Peralatan2peralatan yang ada untuk starting air systemterdiri dari bermacam2 macam yaitu seperti pada gambar :.).Penjelasan dari masing2masing item peralatan adalah sebagai berikut5 1Distributor Distributor biasanya terdiri dari kumpulan pilot valve yang disusun secara seri. 4iasanya pada masing2masing silinder ada satu saluran pilot 0al0e. Pergerakan dari pilot 0al0e ini digerakkan oleh camshaft. :.4otol angin 4otol angin 7tabung penyimpan udara6 yang harus disediakan pada sistem start adalah : buah. apasitas yang harusdisediakan untuk reversible diesel engine adalah (: kaliuntuk start tanpa pengisian ulang dari kompressor. Dalam botol angin ini juga diletakkan safety 0al0e untuk menghindari tekanan berlebih. -.ompressor ompressor yang ada untuk sistem start pada umumnya berjumlah : buah. ompressor ini harus mampu digunakan untuk mengisi botol angin dari kondisi kosong sampai penuh dalam 8aktu kurang dari ( jam. *'utomatic valve al0e ini jugaterintegrasi dengan slo8 turn 0al0e dan non return 0al0e. 4
+tarting valve ?okasi dari starting valve ini berada silinder head. &ekanandari botol angin akan dimasukkan ke engine melalui starting 0al0e ini. %ika sistem ini digambarkan dalam diagram blok secara keseluruhan maka seperti pada gambar di ba8ah ini 5
=ambar :.: Starting air system
2.2
Parameter unjuk kerja me"in #ie"el 4eberapa parameter yang dicatat selama pengujian unjuk kerja mesin digunakan sebagai data mentah yang kemudian diolah menjadi data hasil pengujian. Dari data hasil pengujian akan terlihat ada tidaknya peningkatan atau penurunan performa mesin yang diuji dengan bahan bakar solar. Hasil pengujian tersebut ditunjukkan dengan parameter fuel consumtion, specific fuel consumtion, daya, efisiensi thermal, dan komposisi gas buang yang pada pengujian ini akan diukur kapasitasnya. 2.2.1 $%n"um"i Ba&an Bakar '(uel )%n"um*ti%n+(),
%umlah massa bahan bakar yang dibutuhkan oleh suatu motor dalam rentang 8aktu operasionalnya. +$; +uel $onsumtion dapat ditentukan melalui persamaan berikut 5 3600 xVg
() -
t
L+&/ 00000000000000000000000000..
'2.1,
Dimana 5 >g @ 0olume bahan bakar yangdipergunakan AliterB Ct @ 8aktu yang dibutuhkan AdetikB 2.2.2 $%n"um"i Ba&an Bakar S*e"ifik 'S(),
%umlah massa bahan bakar yang dibutuhkan oleh suatu motor untuk setiap satuan daya dan 8aktu pada beban dan putaran tertentu. 9ntuk menghitung konsumsi bahan bakar spesifik adalah sebagai berikut5
mbb S() - Ne . t kg+k&/ 0000000000000000000000000.. 5
'2.2,
Dimana 5 S+$ @ Spesifik fuel oil consumtion 7kg;k"h6 e @ Daya 7k"6 Ct @ 8aktu 7detik6 Cm bb @ jumlah bahan bakar 7kg6 @ > g ρ 2.2.3 umla& in*ut energ 4a&an 4akar
%umlah kalor masuk 7Fm6 dirumuskan 5 5m - m446 LH7 00000000000000000000000000.0'2.3,
Dimana 5 Fm @ jumlah kalor masuk 7kkal6 ?H> @ nilai kalor ba8ah bahan bakar 7kkal;kg6 m bb @ jumlah bahan bakar 7kg6 2.2.8 Efi"ien"i t&ermal ' η
,
t&
Sumber energy untuk menggerakkan mesin adalah energy kimia yang tersimpan didalam bahan bakar. +akta yang terjadi adalah piston, bagian mesin yang berfungsi untuk mengkon0ersikan energy kimia menjadi tenaga, bekerja tidak terlalu efisien untuk mengubah seluruh energy kimia menjadi tenaga 7energy mekanik6. ?ebih kurang sepertiga dari energy bahan bakar tersebut dikeluarkan melalui pipa pembuangan sebagai panas yang hilang, sepertiga lagi hilang ke sistem pendinginan mesin 7radiator6 dan hanya menyisakan lebih kurang sepertiga untuk digunakan sebagai pembangkit tenaga mesin. Efisiensi thermal, merupakan ukuran pemakaian bahan bakar oleh mesin. Efisiensi ini menunjukkan seberapa banyak daya yang dihasilkan oleh sejumlah laju panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar. ?aju pelepasan panas sendiri merupakan hasil dari laju aliran bahan bakar dan nilai pembakaran bahan bakar. Sehingga untuk meningkatkan efisiensi thermal, daya output mesin dapat ditambah dengan cara meningkatkan laju aliran bahan bakar atau dengan menggunakan bahan bakar dengan nilai pembakaran yang tinggi. Efisiensi thermal dapat ditentukan melalui persamaan 5 Ne Cηt&Qm 6 199: 000000000000000000000000000. '2.8, Dimana 5 Cηth @ efisiensi thermal e @ Daya 7k"6 Fm @ jumlah kalor masuk 7kal6
BAB III PELA$SANAAN PA$TI$UM
6
3.1
Peralatan Praktikum 1. Die"el Engine Sebagai penggerak utama. 2. Tang Am*ere 9ntuk mengukur arus yang mengalir pada rangkaian. 3. Ta;&%meter 9ntuk mengukur putaran7rpm6. 8. 7%ltmeter 9ntuk mengukur tegangan listrik pada beban. <. Panel 9ntuk mengatur besar kecil nilai beban. =. Lam*u Pijar Sebagai beban listrik.
3.2
Ta&a*an Pengujian a6 Pengujian dilakukan pada lima 0ariasi putaran engine yang ditentukan 7 :G rpm, - rpm, dan -( rpm, -: rpm, -- rpm6. b6 Pada setiap 0ariasi putaran engine, tentukan besar beban lampu yang digunakan pada pengujian 7beban nol, beban lampu pijar (", beban lampu pijar (1 ", beban lampu pijar : ", beban lampu pijar :1" dan beban lampu pijar -"6. c6 &erapkan pembebanan pada mesin dengan mempertahnkan putaran tetap. d6 Mencatat parameter parameter yang diperlukan sesuai tabel pengamatan yang disediakan 7&egangan,
3.3
>rafik?grafik Pre"ta"i
3.3.1 Pengujian *a#a Putaran Beru4a& Pengujian pada putaran berubah dilakukan dalam inter0al putaran, dengan tahapan kenaikan putaran dalam inter0al tersebut pada masing2masing posisi pembebanan. &ahap pengujian sebagai berikut 5 a. aikkan putaran mesin pada suatu putaran tertentu. b. &untukan pembebanan yang dikehendaki 7beban nol, beban lampu pijar (I (1I :I :1 dan -, dengan mempertahankan putaran tersebut. c.
c. Pada masing2masing pembebanan dilakukan pengamatan data2 data 7seperti tabel pengamatan6. d. &ahapan pengujian pada titk b dan c dilakukan pada masing2 masing putaran yang ditentukan 7:G, -, -(, -:, dan -- rpm6.
3.3 S*e"ifika"i Engine
a. b. c. d. e. f. g.
Merk Model &ype /ated Po8er;Speed $ylinder 4ore Stroke >olume langkah
5 ipor Diesel Engine 5 M ()* + 5 #n line, single cylinder, ' stroke, air cooled, direct injection 5 ' k" ; - r;min 5 )* mm 5 ' mm 5 ,-1 m -
8
BAB I7 ANALISA DAN PEHITUN>AN DATA 8.1
Data Ha"il Per;%4aan
&abel '.( Hasil Percobaan
o
Putaran Engine
7/PM6 (
:
(
-
:
:G '
-
1
'
1
(
:
(
-
:
- '
-
1
'
1
(
:
(
-
:
-( '
-
1
'
1
(
:
(
-
:
-: '
-
1
'
1
(
--
?oad +actor
%umlah 4ahan 4akar 7ml6
"aktu
Putaran
7s6
7/PM6
&egangan
7>olt6
7
154
0
187
1400
192
3.7
75
1340
194
5.6
74
1386
184
7.4
60
1360
173
9
68
1344
158
10.2
63
1307
190
0
180
1432
203
3.7
131
1420
200
5.6
72
1418
188
7.4
70
1408
180
9
72
1399
163
10.5
72
1388
187
0
188
1473
198
3.8
124
1472
213
5.8
84
1464
192
7.5
67
1458
183
9.2
60
1432
165
10.5
60
1428
212
0
129
1520
223
3.9
123
1516
212
6
120
1510
204
7.8
72
1498
192
9.5
31
1491
176
10.9
30
1470
225
0
98
1600
.*1
.*1
.*1
.*1
.*1
:
:
:
:
:
9
:
(
-
:
'
-
1
'
1
232
4
95
1598
222
6
87
1562
210
8
65
1542
196
9.4
61
1535
172
10.9
59
1508
$atatan 5 4eban 4eban ( 4eban : 4eban 4eban ' 4eban 1
@ @ @ @ @ @
8att ( 8att (1 8att : 8att :1 8att - 8att
10
8.2 Per&itungan Data2data sebagai berikut5 Putaran 7n6 @ - /pm @ 1 /ps %ml. 44 7mbb6 @ 1 cc @ ,1 m ?engan 7?6 @ .' m Diameter cylinder @ .)* m "aktu 7t6 @ ( detik i @ (;: 7' stroke6 %umlah $ylinder 7J6 @ ( >? @ .-1 m @ *- kg;m ρsolar ?H> @ '(* k%;kg Maka, Perhitungan ( 5 - Daya Engine 7P6 V x I P @ Load factor 163 x 10.5
@
0.85
@ :(- " @ :,( k"
n
Putaran Engine 7n6 n ( Rpm ) @ 60 3000
@
60
@ 1 /ps
-
&orsi 7
=
6
P 2 x π x n 2
=
2 x 3.14 x 50
@ .'( k";/ps
-
Hubungan Daya dengan &orsi 7P6 P @: π n
@ : -.(' 1 .'( @ :.(' k"
-
4rake Mean Effecti0e Pressure 74MEP6 11
4MEP @
P ix Lx AxZ xn 2 x 3.14 x 0.078 0.5 x 0.064 x
@
(¿¿ 2 ) x 1 x 50
2
¿ @ .(1 Daya Engine
Putaran Engine
&orsi
Hub. Daya dengan &orsi
4MEP
0.0000 0
0.000
0.000 0
0.0027 5
0.836
0.024 7
0.0042 1
1.278
0.037 8
0.0052 8
1.602
0.047 3
0.0060 3
1.832
0.054 1
0.0062 5
1.896
0.056 0
0.0000 0
0.000
0.000 0
0.0028 1
0.884
0.027 0
0.0042 0
1.318
0.040 3
0.0052 1
1.637
0.050 0
0.0060 7
1.906
0.058 3
0.0064 1
2.014
0.061 5
51.67
0.0000 0
0.000
0.000 0
0.0027
0.885
0.028
o 7"6
(
:
-
'
1
(
:
-
'
1
( :
0.00
0.84
1.28
1.60
1.83
1.90
0.00
0.88
1.32
1.64
1.91
2.01
0.00
0.89
7/PS6
48.33
50.00
12
3 -
'
1
(
:
-
'
1
(
:
-
'
1
1.45
1.69
1.98
2.04
0.00
1.02
1.50
1.87
2.15
2.26
0.00
1.09
1.57
1.98
2.17
2.21
0
0.0044 8
1.453
0.045 9
0.0052 2
1.694
0.053 5
0.0061 0
1.981
0.062 6
0.0062 8
2.038
0.064 4
0.0000 0
0.000
0.000 0
0.0030 5
1.023
0.033 4
0.0044 7
1.496
0.048 8
0.0055 9
1.872
0.061 0
0.0064 1
2.146
0.070 0
0.0067 4
2.257
0.073 6
0.0000 0
0.000
0.000 0
0.0031 6
1.092
0.036 7
0.0045 4
1.567
0.052 7
0.0057 2
1.976
0.066 5
0.0062 8
2.168
0.072 9
0.0063 9
2.206
0.074 2
53.33
55.00
&abel '.: Hasil Perhitungan (
-
%umlah bahan bakar 7m446
m44@ >44 K @ : (2G *- 13
@ (. ( 21kg -
onsumsi bahan bakar spesifik 7S+$6 mbb S+$@ P x t 1.66 x 10
@
−5
2 x 70
@ (.(*1 ( 2)g;k"h
-
ecepatan aliran bahan bakar ρ× V BB ec.bb@ t
@
830 × 20 x 10
−9
70
@ :.-)( ( 2) kg;s
-
%umlah kalor masuk 7Fm6 Fm @m44 . ?H> @ (. ( 21 '(* ( : @ .G-** kkal
-
Efisiensi thermal 7 ηth 6 P x 100 ηth = Qm 2
@
0.69388
x 100
@ :.**L
4erdasarkan perhitungan seperti diatas, maka diperoleh data seperti tabel di ba8ah ini. &abel '.- Hasil Perhitungan :
14
Dari tabel '.- diperoleh nilai jumlah bahan bakar 7m bb6, sfc, kecepatan aliran bahan bakar, jumlah kalor masuk 7Fm6 dan efisiensi thermal 7ηth6 untuk masing2 masing putaran terkait. 4erdasarka tabel '.- di atas terlihat bah8a nilai M bb @ (. ( 21 g terjadi pada semua 0ariasi putaran engine dengan nilai jumlah massa bahan bakar yang dibutuhkan oleh suatu motor untuk setiap satuan daya dan 8aktu pada beban dan putaran tertentu 7sfc6 terbesar :.' ( 2) pada beban .*' k", nilai kecepatan aliran bahan bakar terbesar yakni 1.1- ( 2) pada beban :.: k", jumlah kalor masuk 7F m6 yakni .G-** kkal dan efisiensi thermal terbesar yaitu -.:1L pada beban :.: k". arena 0ariasi putaran pada percobaan hanya :G rpm, - rpm, -( rpm, -: rpm dan -- rpm maka 0ariasi putaran ini belum dapat menunjukkan daya maksimum sesungguhnya yang dapat dihasilkan oleh engine. 4erikut disertakan grafik2 grafik unjuk kerja engine S+$ 0s Daya putaran konstan, ηthermal 0s Daya putaran konstan, Daya +ull ?oad 0s /pm, &orsi +ull ?oad 0s /pm, 4MEP 0s Daya putaran konstan dan diagram Engine
'.-
=rafik Hasil &abel Perhitungan dan Percobaan a. >rafik S() 7S Daa '*a#a *utaran k%n"tan,
15
Grafk SFC vs Daya Rpm 2900
3.000E-07 Rpm 3000 2.500E-07
Rpm 3100
Rpm 3200
2.000E-07
SFC (g/kW h)
1.500E-07 1.000E-07
Rpm 3300
5.000E-08 0.000E+00 0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
Daya (kW)
4.
ηt&ermal @" Daa '*a#a *utaran k%n"tan,
Ƞ Thermal vs Daya 3.000E-07 Rpm 2900
Rpm 3000 2.500E-07
Rpm 3100
Rpm 3200
2.000E-07
SFC (g/kW h)
1.500E-07 1.000E-07
Rpm 3300
5.000E-08 0.000E+00 0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
Daya (kW)
;. Daa (ull L%a# @" *m
Daya Full Load vs Rpm 3250
Rpm
3050
Rpm Pada Full !ad
2850 1.85 1.90 1.95 2.00 2.05 2.10 2.15 2.20 2.25 2.30
Daya Full Load (kW)
#. T%r"i (ull L%a# @" *m 16
Tors Full Load vs Rpm 3350 3250
Rpm
3150
Rpm Pada Full !ad
3050 2950 2850 0.00200
0.00400
0.00600
0.00800
Tors Full Load
e. BMEP @" Daa
!"#$ (Daya %o&s'a&) vs Rpm Rpm 2900 !"#$
Rpm 3100
Rpm 3300
2800 2900 3000 3100 3200 3300 3400
Daya (kW)
f. Diagram Engine An En@el%*e
Dagram #&g&e a& #&velope 3000 2000 LoadB"#a$ 100% 1000 0 2500
B"#a$ 60%
2700
2900
3100
.
3300
.
3500
Rpm
BAB 7 17
$ESIMPULAN DAN SAAN <.1 $e"im*ulan Dari grafik2 grafik unjuk kerja engine tersebut tergambarkan karakteristik dari ipor
Diesel Engine . Hasil data yang diperoleh setelah praktikum yaitu tegangan, arus listrik, putaran
alternati0e, dan 8aktu yang dibutuhkan untuk : ml per satu kali 0ariasi putaran pada tiap2tiap 0ariasi beban. &elah diperoleh nilai jumlah bahan bakar 7m bb6, sfc, kecepatan aliran bahan bakar, jumlah kalor masuk 7Fm6 dan efisiensi thermal 7ηth6 untuk masing2 masing putaran
terkait. 4erdasarka tabel '.- di atas terlihat bah8a nilai M bb @ (. ( 21 g terjadi pada semua 0ariasi putaran engine dengan nilai jumlah massa bahan bakar yang dibutuhkan oleh suatu motor untuk setiap satuan daya dan 8aktu pada beban dan putaran tertentu 7sfc6 terbesar :.' (2) pada beban .*' k", nilai kecepatan aliran bahan bakar terbesar yakni 1.1- ( 2) pada beban :.: k", jumlah kalor masuk 7F m6 yakni .G-** kkal dan efisiensi thermal terbesar yaitu -.:1L pada beban :.: k".. Dengan 0ariasi putaran pada percobaan hanya :G rpm, - rpm, -( rpm, -: rpm dan -- rpm maka 0ariasi putaran ini belum dapat menunjukkan daya maksimum sesungguhnya yang dapat dihasilkan oleh engine.
<.2. Saran Perlu 0ariasi putaran yang lebih banyak agar performa maksimal engine dapat
diketahui lebih maksimal.
DA(TA PUSTA$A
$ahyasasmita, oah. .njuk KerjaDiesel /ngine $ype Direct !njection Dengan etode imulasi dan /ksperimen Surabaya %amlean, +austinus. :(.istem -ropulsi dan -enggerak Kapal, PPS, S9/<4<< aryanto, E. (G*. -anduan 0eparasi Kapal esi Diesel
19