LAPORAN PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI
PENDAHULUAN
Disusun Oleh: Ariq Mufid Albari 21100116140049
LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO, DAN GEOOPTIK DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG AGUSTUS 2017
DAFTAR ISI COVER ..........................................................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................ii DAFTAR ISI................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1 1.1 Maksud..................................................................................................................1 1.2 Tujuan....................................................................................................................1 1.3 Waktu dan Tempat...................................................................................................1 BAB II HASIL DESKRIPSI.........................................................................................2 2.1 Nomor Peraga X-1.................................................................................................2 2.2 Nomor Peraga GS-01.............................................................................................3 2.3 Nomor Peraga F-84................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6 3.1 Nomor Peraga X-1.................................................................................................6 3.2 Nomor Peraga GS-01.............................................................................................7 3.3 Nomor Peraga F-84................................................................................................8 BAB V PENUTUP….………………………………………………………........…...9 6.1 Kesimpulan……………………………………………………………......……..10 6.2Saran………………………………………………………………......………...11 LAMPIRAN……………………………………………………...........………………. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Lingkungan Pengendapan Fosil ……………………………8
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Maksud
Mengetahui jenis-jenis fosil yang diamati dilaboratorium
Mengetahui bagian-bagian atau morfologi pada fosil yang diamati
Mengetahui proses pembentukan fosil dan lingkungan pengendapannya
1.2 Tujuan
Mampu menyebutkan jenis fosil yang diamati dilaboratorium, termasuk jenis bodi utuh, fragmen, mold, cast atau lainnya.
Mampu menyebutkan bagian-bagian atau morfologi pada fosil baik pada bagian ventral, periferal, dan ventral.
Mampu menjelaskan proses pemfosilan serta menghubungkannya dengan lingkungan hidupnya.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari/Tanggal
: Selasa / 30 Agustus 2017
Waktu
: 18.30 WIB
Tempat
: Ruang 202 Gedung Pertamina Sukowati Teknik Geologi Universitas Diponegoro.
BAB II HASIL DESKRIPSI 2.1 Nomor Peraga X-1 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRATIKUM MAKROPALEONTOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
ACARA
UNIVERSITAS DIPONEGORO NAMA PRAKTIKAN
NIM
Ariq Mufid Albari
HARI/TANGGAL
JAM
21100116140049 ASISTEN
Kamis / 30 Agustus 2017
18.30
Alif Akbar
NO. PERAGA : X-1 GEL
NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA
1
Fosil Rahang Gigi
JENIS PERAGA YANG DIAMATI BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN-LAIN
Dorsal
: Pendahuluan
Phylum
Chordata
Kelas Ordo
Mammalia Artiodactyla
Famili
Bovidae Ventral
Periferal
35 cm
5 cm
DESKRIPSI
Fosil ini memiliki warna putih susu dengan dimensi panjang 35 cm, lebar 5cm, dan tinggi 35 cm. Fosil ini merupakan jenis fosil fragmen bagian rahang bawah gigi sapi dari organisme sapi, karena fosil ini merupakan fragmen maka fosil ini telah mengalami kerusakan. Bagian tubuh dari fosil ini yaitu rahang gigi sapi. Fosil ini termasuk dalam Phylum Chordata, Kelas Mamalia, Ordo Artiodactyla, dan Famili Bovidae. Cara hidup dari organisme ini berjalan dengan menggunakan 4 kakinya. Organisme ini hidup di darat karena organisme ini merupakan mamalia dan herbivora (memakan tumbuhtumbuhan).
UMUR GEOLOGI
Zaman Neogen (Miosen)
LINGKUNGAN HIDUP
Daratan
2.2 Nomor Peraga GS-01 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRATIKUM MAKROPALEONTOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
ACARA
UNIVERSITAS DIPONEGORO NAMA PRAKTIKAN NIM Ariq Mufid Albari HARI/TANGGAL
JAM
21100116140049 ASISTEN
Kamis/ 31 Agustus 2017
18.30
Alif Akbar
GEL 1
JENIS PERAGA YANG DIAMATI BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN-LAIN
Dorsal
Fosfatan Periferal
: Pendahuluan
NO. PERAGA : GS -01 NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA
Fosil Gigi Graham Stegodon Phylum
Chordata / Veterbrata
Kelas Ordo
Mamalia Pruboscidea
Famili
Stegononidae Ventral
4 cm
5cm
DESKRIPSI
Fosil ini memiliki coklat kehitaman dengan dimensi panjang 5 cm, lebar 4cm, dan tinggi 4 cm. Fosil ini merupakan jenis fosil fragmen bagian gigi graham dari organisme gajah stegodon, karena fosil ini merupakan fragmen maka fosil ini telah mengalami kerusakan. Bagian tubuh dari fosil ini yaitu gigi graham gajah stegodon. Fosil ini termasuk dalam Phylum Chordata, Kelas Mamalia, Ordo Pruboscidae, dan Famili Stegodonidae. Cara hidup dari organisme ini berjalan dengan menggunakan 4 kakinya. Organisme ini hidup di darat karena organisme ini merupakan mamalia dan herbivora (memakan tumbuh-tumbuhan).
UMUR GEOLOGI
Zaman Neogen
LINGKUNGAN HIDUP
Darat
2.3 Nomor Peraga F-84 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRATIKUM MAKROPALEONTOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
ACARA
UNIVERSITAS DIPONEGORO NAMA PRAKTIKAN NIM Ariq Mufid Albari
HARI/TANGGAL
JAM
21100116140049 ASISTEN
Kamis / 30 Agustus 2017
18.30
Alif Akbar
GEL
Dorsal
NO. PERAGA : F-84 NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA
Fosil Cangkang Mollusca
1
JENIS PERAGA YANG DIAMATI BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN-LAIN
: Pendahuluan
Phylum
Molusca
Kelas Ordo
Gastropoda Buccinoidae
Famili
Busyconidae Ventral
Periferal
APEX
ORNAMEN
12cm
Columellar Lip
6 cm
DESKRIPSI
Fosil ini memiliki warna coklat muda dengan dimensi panjang 12 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 5 cm. Fosil ini merupakan jenis fosil bodi utuh karena fosil ini merupakan bagian cangkang asli dari organisme tersebu dan tidak mengalami kerusakan saat proses pemfosilan. Bagian tubuh dari fosil ini yaitu Apex Suture, Columellar Lip, Inner Lip, dan Ornament. Fosil ini termasuk kedalam Phylum Mollusca, Kelas Gastropoda, dan Ordo Buccinoidae, Famili Busyconidae. Cara hidup dari organisme ini berjalan dengan menggunakan perut. Organisme ini hidup di laut dangkal karena organisme yang masih hidup ini memerlukan cahaya matahari untuk bertahan hidup sehingga tempatnya yaitu di laut dangkal. Selaint itu struktur cangkang yang rumit digunakan untuk memecah arus yang terdapat pada laut
UMUR GEOLOGI
Zaman Neogen (Sekitar 23 juta tahun yang lalu)
LINGKUNGAN HIDUP
Laut Dangkal
BAB III PEMBAHASAN
Pada hari Kamis tanggal 30 Agustus 2017 dilakukan pengamatan terhadap fosil diruang 202. Fosil yang diamati adalah jenis fosil pengawetan bagian keras dan fosil tapak, jejak. Hal-hal yang harus diamati dari fosil adalah jenis fosil, dimensi, warna, bagian-bagian tubuh, taksonomi, cara hidup, proses pemfosilan, dan lingkungan pengendapan fosil. Adapun nomor peraga yang di deskripsikan yaitu X1, GS-01, dan F-84, berikut pembahasannya :
4.1 Peraga Nomor X1 Fosil Peraga Nomor X1 yang diamati berikut berwarna putih susu dengan dimensi memiliki panjang adalah 35cm, lebar fosil 5cm serta tinggi lebih kurang 35cm. Jenis peraga yang diamati berupa Fragmen, fragmen fosil ini yaitu bagian dari rahang gigi fosil sapi. Fosil ini memiliki jenis pemfosilan atau jenis pegawetan yaitu pengawetan bagian keras fosfatan karena fosil ini tersusun atas mineral-mineral yang tahan atau resisten terhadap proses pelapukan dan reaksi kimia. Proses pemfosilan dari fosil ini diawali dengan sapi yang telah mati kemudian terkubur pada pada material sedimen, material sedimen yang mengendapkan fosil ini yaitu jenis batu pasir. Setelah itu terjadi proses pemfosilan, karena bagian rahang sapi ini mengandung fosfatan yang tahan dan resisten terhadap pelapukan dan reaksi kimia, maka rahang gigi sapi ini terfosilkan. Fosil ini tediri dari bagian mulut sapi, bagian yang terfosil kan yaitu bagian rahang sapi. Terdapat gigi-gigi sapi yang terfosil kan.
Fosil sapi ini merupakan hewan pemakan tumbuh-tumbuhan (Herbivora) dan juga hewan sapi hidup dengan menggunakan 4 kaki. Jadi dapat di interpretasikan bahwa lingkungan hidup fosil rahang sapi yang merupakan hewan sapi ini yaitu berada di daratan. Berdasarkan spesiesnya maka dapat diinterpretasikan umur geologi fosil ini Zaman Neogen(Miosen).
4.2 Peraga Nomor GS-01 Fosil Peraga Nomor GS-01 yang diamati berikut berwarna putih susu dengan dimensi memiliki panjang adalah 5cm, lebar fosil 4cm serta tinggi lebih kurang 5cm. Jenis peraga yang diamati berupa Fragmen, fragmen fosil ini yaitu bagian dari rahang gigi fosil sapi. Fosil ini memiliki jenis pemfosilan atau jenis pegawetan yaitu pengawetan bagian keras fosfatan karena fosil ini tersusun atas mineral-mineral yang tahan atau resisten terhadap proses pelapukan dan reaksi kimia. Proses pemfosilan dari fosil ini diawali dengan gajah stegodon yang telah mati kemudian terkubur pada pada material sedimen, material sedimen yang mengendapkan fosil ini yaitu jenis batu pasir. Setelah itu terjadi proses pemfosilan, karena gigi graham gajah stegodon ini mengandung fosfatan yang tahan dan resisten terhadap pelapukan dan reaksi kimia, maka gigi graham gajah stegodon ini terfosilkan. Fosil ini tediri dari bagian mulut gajah stegodon, bagian yang terfosil kan yaitu bagian gigi graham gaja stegodon. Terdapat gigi-gigi sapi yang terfosil kan. Fosil sapi ini merupakan hewan pemakan tumbuh-tumbuhan (Herbivora) dan juga hewan sapi hidup dengan menggunakan 4 kaki. Jadi dapat di interpretasikan bahwa lingkungan hidup fosil rahang sapi yang merupakan hewan sapi ini yaitu berada di daratan. Berdasarkan spesiesnya maka dapat diinterpretasikan umur geologi fosil ini Zaman Neogen(23 Juta tahun yang lalu).
4.3 Peraga Nomor F84 Fosil Peraga Nomor F84 yang diamati berikut berwarna coklat muda dengan dimensi memiliki panjang adalah 12cm, lebar fosil 6cm serta tinggi lebih kurang 5cm. Jenis peraga yang diamati berupa bodi utuh karena tidak ada kerusakan pada fosil ini. Fosil ini memiliki jenis pemfosilan atau jenis pegawetan yaitu pengawetan bagian keras dari organisme karena fosil memiliki memiliki bagian yang tersusun oleh mineral yang tahan resisten terhadap proses pelapukan dan reaksi kimia yang bersifat karbonatan. Proses pemfosilan dari fosil ini diawali gastropoda yang telah mati lalu terkubur pada material sedimen, material sedimen yang mengawetkan fosil ini adalah jenis batupasir, kemudian karena adanya air yang mengandung batupasir melewati cangkang ini, larutan sedimen tersebut masuk melewati poripori cangkang ataupun masuk lewat Aperture cangkang (lubang tempat keluar masuknya tubuh lunak Gastropoda) dan mengendap didalam cangkang.. Namun cangkang aslinya masih terawetkan dan tidak larut seperti yang diamati sekarang ini. Fosil ini tediri dari cangkang yang menutupi bagian tubuh lunaknya disebut dengan Gastropoda pada phylum Mollusca. Gastropoda pada fosil ini memiliki bagian-bagian yang terdiri dari Apex yang merupakan bagian paling ujung yang meruncing dari cangkangnya, dibawah Apex terdapat ornamen-ornamen yang berbentuk seperti lilitan-lilitan pada cangkang yang mana terdapat yang namanya nodule. Dibagian bawah dari ornamen terdapat lubang tempat keluar masuknya tubuh lunak Gastropoda saat berjalan disebut dengan Aperture.
Gambar 1. Lingkungan Pengendapan Fosil Oleh karena sifat cangkang yang karbonatan dan ornamen-ornamen cangkang yang banyak serta dinding yang tebal maka dapat diinterpretasikan kalau fosil ini hidup dilingkungan laut dangkal. Karena cangkang membutuhkan cahaya matahari untuk dapat tetap hidup serta oksigen yang cukup. Sifat karbonatannya itu tidak memungkinkan dia hidup dilaut dalam ataupun di air tawar. Oleh karena itu dindingnya yang tebal dapat mencegah cangkangnya yang karbonatan larut dalam air laut. Ornamen-ornamen atau hiasannya yang besar berfungsi untuk menahan cangkangnya dari hempasan ombak dari air laut dan memecah ombak. Dilihat dari jenisnya yang merupakan gastropoda maka dapat dikatakan fosil ini berjalan menggunakan perut lunaknya. Berdasarkan spesiesnya maka dapat diinterpretasikan umur geologi fosil ini adalah Zaman Neogen (23 Juta Tahun yang lalu).
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Fosil ini memiliki warna coklat mudah dengan dimensi panjang 12 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 5 cm. Fosil ini merupakan jenis fosil bodi utuh karena fosil ini merupakan bagian cangkang asli dari organisme tersebu dan tidak mengalami kerusakan saat proses pemfosilan. Bagian tubuh dari fosil ini yaitu Apex Suture, Columellar Lip, Inner Lip, dan Ornament. Fosil ini termasuk kedalam Phylum Mollusca, Kelas Gastropoda, dan Ordo . Cara hidup dari organisme ini berjalan dengan menggunakan perut. Organisme ini hidup di laut dangkal karena organisme yang masih hidup ini memerlukan cahaya matahari untuk bertahan hidup sehingga tempatnya yaitu di laut dangkal. Selaint itu struktur cangkang yang rumit digunakan untuk memecah arus yang terdapat pada laut dangkal. Fosil ini memiliki coklat kehitaman dengan dimensi panjang 5 cm, lebar 4cm, dan tinggi 4 cm. Fosil ini merupakan jenis fosil fragmen bagian gigi graham dari organisme gajah stegodon, karena fosil ini merupakan fragmen maka fosil ini telah mengalami kerusakan. Bagian tubuh dari fosil ini yaitu gigi graham gajah stegodon. Fosil ini termasuk dalam Phylum Chordata, Kelas Mamalia, Ordo Pruboscidae, dan Famili Stegodonidae. Cara hidup dari organisme ini berjalan dengan menggunakan 4 kakinya. Organisme ini hidup di darat karena organisme ini merupakan mamalia dan herbivora (memakan tumbuhtumbuhan). Fosil ini memiliki warna coklat muda dengan dimensi panjang 12 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 5 cm. Fosil ini merupakan jenis fosil bodi utuh karena fosil ini merupakan bagian cangkang asli dari organisme tersebu dan tidak mengalami kerusakan saat proses pemfosilan. Bagian tubuh dari fosil ini yaitu Apex Suture, Columellar Lip, Inner Lip, dan Ornament. Fosil ini termasuk kedalam Phylum Mollusca, Kelas Gastropoda, dan Ordo Buccinoidae, Famili Busyconidae. Cara hidup dari organisme ini berjalan dengan menggunakan perut. Organisme ini hidup di laut dangkal karena organisme yang masih hidup ini memerlukan cahaya matahari untuk bertahan hidup sehingga tempatnya yaitu di laut dangkal. Selaint itu struktur cangkang yang rumit digunakan untuk memecah arus yang terdapat pada laut.
4.2 Saran
Lembar deskripsi lebih dilengkapi lagi Praktikan harus mengetahui jenis dan spesies fosil yang ditemui
DAFTAR PUSTAKA
Tim Asisten praktikum Makropaleontologi 2016. Buku panduan praktikum Makropaleontologi. Semarang, UNDIP. https://myrocktales.wordpress.com/2011/10/23/fosil/ (Di akses pada hari Selasa 5 September 2017, Jam 10:21 WIB)