PRAKTIKUM X
Topik
: Bunga
Tujuan
: Mengamati macam-macam susunan struktur anatomi Bunga
Hari ari / Tang Tangga gall
: Kam Kamis is / 22 22 Mei Mei 200 2008 8
Tempat
: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
I.
ALAT DAN DAN BAHAN Alat :
1.
Mikroskop
2.
Kaca benda
3.
Kaca penutup
4.
Cutter atau Silet
5.
Pipet tetes
6.
Beacker glass
7.
Kain planel
8.
Baki
Bahan :
1. Bunga nga sepa sepatu tu ( Hibiscus rosa-sinensis) rosa-sinensis) 2. Bunga nga tasbi tasbih h (Canna indica) indica) 3. Aquadest
II. CARA KERJA
1. Menyia Menyiapka pkan n alat dan dan bahan bahan yang yang diper diperluk lukan. an. 2. Menya Menyaya yatt secar secaraa melin melinta tang ng dan dan setip setipis is mung mungki kin n masi masing ng-ma -masin sing g bahan. 3. Melet Meletak akka kan n sayat sayatan an di atas atas kaca benda, benda, member memberii setet setetes es air dan dan menutup dengan kaca penutup. 4. Mengam Mengamati ati masing masing-mas -masing ing prepara preparatt di bawah bawah mikrosko mikroskop. p. 5. Mengg Menggamb ambar ar hasil hasil pengamat pengamatan an dan member memberii keteranga keterangan. n.
III.
TEORI DASAR
Bunga merupakan alat reproduksi bagi tumbuhan Angispermae, dibenbentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk yang vegetatif setelah dirangsang oleh faktor internal dan eksternal. Untuk keperluan itu bunga mempunyai kelopak, mahkota, statem dan putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya. Bila hanya mempunyai alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan dan sebaliknya. (Samardi dan Agus, 1992). Bagian bunga yang menghasilkan megaspora (sel telur) disebut ginaecium yang tersusun oleh karpela (megasporofil=daun buah). Karpela ini secara tersendiri atau bersama-sama membentuk ovarium (bakal buah), stilus (tangkai putik) dan diujung stigma (tangkai putik). Didalam bakal buah terdapat satu atau lebih bakal biji (ovulus) yang terikat oleh plasenta pada bakal buah. Bagian bunga yang menghasilkan mikrospora (tepung sari) disebut androecium yang disusun oleh satuan-satuan yang disebut stamen (benang sari) dan terdiri dari tangkai benang sari (filamen) dan kepala sari (antena). Antera tersusun oleh dua teka yang masing-masing mengandung dua lokuli (ruang sari) yang berisi polen (tepung sari). Bagian yang menghubungkan dua teka disebut konektivum yang merupakan bagian ujung dari filamen. J Bagian lain bunga bersifat steril yaitu petala (mahkota bunga), seluruhnya disebut korola dan sepala (kelopak bunga seluruhnya disebut kalik). Korola dan kalik menyusun periantum (perhiasan bunga). Bila sepala dan petala tidak dapat dibedakan disebut tepala. Bakal buah tersusun oleh banyak karpela. Tergantung jenis tumbuhannya. Bila bakal buah berkembang menjadi buah, karpela akan berubah menjadi perikarp yang bersatu dengan bagian buah yang lain membentuk kulit buah. Perikarp terbagi menjadi tiga lapisan yaitu eksokarp, mesokarp, dan endokarp yang sulit dipisahkan. Biji pada Angiospermae tersusun atas embrio, endosperm dan jaringan pelindung kulit biji atau testa yang berasal dari integumen.
IV. HASIL PENGAMATAN 1. Bunga Hibiscus rosa-sinensis a. Kelopak (perbesaran 10 x 10)
Keterangan: 1. Epidermis atas 2. Parenkim 3. Jaringan tiang 4. Epidermis bawah
b. Mahkota (Perbesaran 10 x 10)
Keterangan: 1. Epidermis atas 2. Parenkim dasar 3. Epidermis bawah
c. Benang sari (perbesaran 10 x 10)
Keterangan: 1. Epidermis 2. Parenkim 3. Lamina fibrosa
d. Putik (perbesaran 10 x 10)
Keterangan: 1. Epidermis 2. Trikoma 3. Parenkim
e. Bakal buah (perbesaran 10 x 10)
Keterangan: 1. Epidermis 2. Endokarpium
2. Bunga tasbih (Canna indica) a. Kelopak (perbesaran 10 x 10)
Keterangan: 1. Epidermis atas 2. Parenkim 3. Jaringan tiang 4. Epidermis bawah
b. Mahkota (perbesaran 10 x 10)
Keterangan: 1. Epidermis 2. Trikoma 3. Sel parenkimatis
c. Benang sari (perbesaran 10 x 10)
Keterangan: 1. Epidermis stigma berkelenjar 2. Protoplasms
d. Putik (perbesaran 10 x 10)
Keterangan: 1. Epidermis 2. Trikoma 3. Parenkim
e. Bakal buah (perbesaran 10 x 10)
Keterangan: 1. Epidermis 2. Endokarpium
Menurut Literatur: 1.Morfologi putik Hibiscus
2. Morfologi Benang Sari
3.
V. ANALISIS DATA
1. Bunga sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis) a.
Kelopak
Berdasarkan
hasil
pengamatan
pada
kelopak
bunga
dengan
perbesaran 10 x 10, terlihat adanya bagian-bagian yang berupa epidermis yang mana terletak di bagian paling luar, epidermis ini ada yang termodifikasi membentuk trikoma. Disebelah dalam terususun atas parenkim dan sklerenkim serta jaringan palisade. b.
Mahkota
Berdasarkan hasil pengamatan pada mahkota bunga sepatu dengan perbesaran 10 x 10 tampak adanya bagian penyusun pitaliumnya berupa epidermias atas yang memiliki bentuk khusus. Adapun papila yang merupakan derivat epidermis berupa trikoma nongrandular yang tidak menghasilkan kelenjar, berkas pengangkut, dan epidermis bawah yang dindingnya dilapisi kutikula. Mesofil jarang terdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang. Mesofil tersusun atas spon parenkim. c.
Benang sari
Berdasarkan hasil pengamatan pada benang sari kembang sepatu dengan perbesaran 10 x 10 tampak adanya bagian seperti epidermis, jaringan parenkim dan lamina fibrosa. d.
Putik
Berdasarkan hasil pengamatan pada putik dengan perbesaran 10 x 10 tampak adanya terlihat adanya trikoma (bulu-bulu), se-sel epidermis dan sel-sel parenkim e.
Bakal buah
Pada pengamatan yang dilakukan dibawah mikroskop binokuler, terlihat adanya bagian-bagian seperti epidermis dan endokarpium. Bagian bagian tersebut lertihat sangat halus.
2. Bunga tasbih (Canna indica) a.
Kelopak
Berdasarkan hasil pengamatan pada bagian kelopak bunga tasbih ini yang mana dengan perbesaran 10 x 10 juga terlihat adannya bagian-bagian seperti sel-sel epidermis, sel-sel parenkim dan jaringan tiang. Jadi sama halnya dengan pengamatan pada bunga sepatu. b.
Mahkota
Berdasarkan hasil pengamatan pada bagian mahkota bunga tasbih ini yang mana dengan perbesaran 10 x 10 tampak mahkotanya tersusun atas bagian-bagian seperti trikoma yang merupakan derivet epidermis, epidermis dan sel parenkimatis. c.
Benang sari
Pada pengamatan dibawah mikroskop, terlihat adanya bagian-bagian seperti sel-sel epidermis dan sel-sel parenkim. d.
Putik
Pada pengamatan dibawah mikroskop, bagian-bagian yang terlihat secara umum yaitu sel-sel epidermis dan sel-sel parenkim yang merupakan jaringan pelindung dan jaringan dasar. e.
Bakal buah
Berdasarkan hasil pengamatan pada bakal buah bunga tasbih yang mana menggunakan mikroskop binokuler,
terlihat bagian diantaranya
epidermis yang merupakan sel yang berdinding tipis. Epidermis mengalami modifikasi berupa tonjolan. Sebelah dalam terdiri atas jaringan parenkim dan
sklerenkim.
Pada
bagian
tertentu
menyebabkan terbentuknya tiga rongga udara.
membentuk
lekukan
yang
VI. KESIMPULAN
1.
Derivat epidermis pada bunga kembang sepatu dan bunga tasbih berupa trikoma (bulu-bulu).
2.
Pada penampang melintang kelopak, mahkota, benang sari, putik dan bakal buah pada
bunga kembang sepatu maupun bunga tasbih
umumnya tersusun atas sel-sel epidermis dan sel-sel parenkim.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. UGM Press: Yogyakarta. Karto Sapoetro. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Bina Aksara: Jakarta. Soerodikoesoemo, W. 1987. Anatomi Tumbuhan. Karunika: Jakarta Woelaningsih, Sri. 1990. Penuntun Praktikum BOTANI DASAR. Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM. Sumardi, Issirep dkk. 1992. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Depdikbud Dirjen Dikti UGM: Yogyakarta. Tim Dosen. 2004. Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan. FKIP UNLAM: Banjarmasin.