PRAKTIKUM III
3. Memasukkan butir serbuk sari dalam gelas kimia tersebut, memisahkan
Topik
: Pe Pertumbuhan Bu Buluh Se Serbuk Sa Sari
antara serbuk sari bunga sepatu dan serbuk sari waru. Mendiamkannya
Tuju Tujuan an
: - Untu Untuk k men menga gama mati ti pros proses es kelu keluar arny nyaa bul buluh uh serb serbuk uk sari sari
selama 5 menit, 10 menit dan 20 menit.
- Untuk mengamati pengaruh larutan sukrosa dan asam borax
4. Mengambil satu butir serbuk sari yang direndam, meletakkan pada
terhadap proses tersebut Hari/T Hari/Tang anggal gal
: Senin Senin/1 /14 4 Maret Maret 2011 2011
Temp Tempat at
: Labo Labora rato tori rium um Biol Biolog ogii PMIP PMIPA A FKIP FKIP UNLA UNLAM M Ban Banja jarm rmas asin in
kaca benda dan menutup kaca benda dengan kaca penutup, lalu memanaskan di atas api sebentar.
5. Meletakkan preparat di bawah mikroskop kemudian mengamati dan menggambarkan hasil pengamatan tersebut.
I.
ALAT DAN BAHAN
langkah-langkah di atas dengan menggunakan larutan 6. Mengulangi langkah-langkah
A. Alat yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut : 1. Mikroskop, kaca benda dan kaca penutup
sukrosa 5%, 10% dan asam borax.
7. Mengamati pertumbuhan buluh serbuk sari masing-masing bahan dan
2. Jarum preparat
mencatat waktu yang diperlukan pada masing-masing larutan.
3. Pipet tetes 4. Gelas kimia 5. Alat tulis
II.
TEORI DA DASAR
Benang sari bagi tumbuhan merupakan alat kelamin jantan seperti halnya dengan bagian-bagian bunga lain, benang sari pun merupakan suatu
A. Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut : 1.
Laruta Larutan n sukro sukrosa sa 2%, 2%, 5% 5% dan dan 10% 10%
2.
Laru Laruta tan n asam asam bora borax x
3.
Butir Butir serb serbuk uk sari sari bunga bunga sepat sepatu u ( Hibiscus rosa-sinensis) rosa-sinensis )
4.
Butir Butir serb serbuk uk sari sari bunga bunga waru waru ( Hibiscus tiliaceus) tiliaceus)
metamorfosis daun yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan. Benang sari merupakan merupakan metamorfosis metamorfosis yang masih terlihat dengan mata. Benang sari terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1. Filamentum atau tangkai sari Merupakan bagian yang terbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat.
I.
CARA KERJA
2. Anthera atau kepala sari
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
Adalah bagian dari benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari.
2. Memasukkan larutan sukrosa 2% dalam gelas kimia.
Bagian dalam memiliki 2 ruang sari dan setiap ruang sari berasal dari ruangan kecil, disitulah tempat terbentuknya serbuk sari atau pollen
yang kemudian serbuk sari jatuh ke kepala putik, dimana serbuk sari
c. dengan sebuah liang pada ujung kepala sari
itu akan tumbuh suatu buluh menuju ke bakal biji sehingga dapat
d. dengan klep atau katup-katup
bersatu atau melebur dengan sel telur yang terdapat di dalam kandung
Benang sari dapat memperlihatkan perkembangan yang
lembaga.
kurang sempurna, yang mana benang sari tidak lagi menghasilkan serbuk
3. Penghubung serbuk sari
sari yang mampu menimbulkan menimbulkan persarian, persarian, bahkan bahkan seringkal seringkalii berubah berubah
Merupakan lanjutan dari tangkai sari yang menjadi penghubung kedua
bentuk dan fungsinya.
bagian bagian kepala sari atau ruang sari yang terdapat terdapat di kanan kiri penghubung tersebut.
Ruang sari yang merupakan tempat terbentuknya serbuk sari dan setelah terjadi persarian maka serbuk sari akan tumbuh berupa suatu buluh yang menuju ke bakal biji, hingga inti sperma yang terdapat dalam serbuk sari akhirnya akan melebur atau bersatu dengan sel telur yang terdapat dalam kantong lembaga. Peleburan inti sperma dengan inti sel telur disebut pembuahan.
Cepat lambatnya serbuk sari membentuk buluh serbuk sari dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti jenis bungan yang menghasilkan serbuk sari. Bunga yang satu dengan bunga yang lain berbeda dalam bentuk buluh serbuk sari terutama dalam hal kecepatannya, ini dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan. Jika serbuk sari ini sudah masak, maka kepala sari pecah untuk memungkinkan keluarnya butir-butir butir-butir serbuk sari tadi. Agar serbuk sari keluar dari ruang sari, kepala sari dapat membuka dengan jalan yang berbeda-beda, misalnya:
a. dengan celah yang membujur b. dengan celah yang melintang
I.
HASIL PENGAMATAN
A. Pertumbuhan buluh serbuk sari bunga sepatu ( Hibiscus rosa sinensis)
Larutan Sukrosa 2%
5 Menit
10 Menit
20 Menit
Sukrosa 2%
Sukrosa 5% Sukrosa 5%
Sukrosa 10% Sukrosa 10%
Asam Borax Asam Borax
B. Pertumbuhan buluh serbuk sari bunga waru ( Hibiscus tiliaceus)
Keterangan :
1. Buluh serbuk sari Larutan
5 Menit
10 Menit
20 Menit
2. Serbuk sari Berdasarkan Literatur :
rosa-sinensis ) 1. Bunga sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis)
I.
ANALISIS DA DATA
1. Serbuk sari bunga sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis ) Sumber :
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap serbuk sari bunga sepatu
http://www.nybg.org/bsci/belize/Hibiscus_rosa-
( Hibiscus Hibiscus rosa-sinensis) rosa-sinensis) di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran
sinensis.jpg 18 maret 2011
10 X 10, terlihat tonjolan-tonjolan yang menuju luar sel. Sel serbuk sari
2. Pollen Kembang sepatu
yang bentuknya bulat-bulat di penuhi oleh tonjolan-tonjolan yang diketahui bahwa tonjolan itu adalah buluh serbuk sari.
a. Sukrosa 2% Pada pengamatan ini serbuk sari bunga sepatu ( ( Hibiscus rosa sinensis) sinensis) direndam direndam dengan larutan larutan sukrosa sukrosa 2% dengan dengan lama, 5 menit, 10 menit, dan 20 menit. Pada 5 menit pertama terlihat hanya bulatan-bulatan dari sel serbuk sari dan belum terlihat adanya Sumber : http://ww http://www.zippidesign.com/H w.zippidesign.com/Hib80X.jpg ib80X.jpg 18 maret 2011 3. Bunga waru ( Hibiscus tiliaceus)
tonjolan-tonjolan tonjolan-tonjolan dari buluh serbuk sari. Pada 10 menit terlihat adanya tonjolan-tonjolan tonjolan-tonjolan dari dinding sel serbuk sari tetapi masih sangat sedikit. Pada 20 menit terlihat tonjolan-tonjolan tonjolan-tonjolan yang semakin banyak memenuhi permukaan sel serbuk sari.
b. Sukrosa 5%
Sumber :
Pada pengamatan ini serbuk sari bunga sepatu ( ( Hibiscus rosa-
diketahui bahwa tonjolan itu adalah buluh serbuk sari. Perbedaanya
sinensis) sinensis) direndam direndam dengan larutan sukrosa sukrosa 5% dengan lama, 5
dengan dengan serbuk serbuk sari bunga sepatu ( ( Hibiscus rosa-sinensis) adal adalah ah
menit, 10 menit, dan 20 menit. Pada 5 menit, sudah terlihat adanya
bentuk buluh serbuk sari bunga waru lebih tajam dari pada buluh
tonjolan-tonjolan tonjolan-tonjolan dari sel serbuk sari, tetapi sangat sedikit sekali.
serbuk sari bunga sepatu.
Pada rendaman 10 menit terlihat tonjolan yang semakin banyak
a. Sukrosa 2%
begitu pula pada rendaman 20 menit tonjolannya jauh semakin
Pada pengamatan ini sari bunga waru ( Hibiscus ( Hibiscus tiliaceus) direndam
banyak.
dengan larutan sukrosa 2% dengan lama, 5 menit, 10 menit, dan 20
c. Sukrosa 10%
menit. Pada 5 menit pertama terlihat adanya tonjolan-tonjolan yang
Pada pengamatan ini serbuk sari bunga sepatu ( ( Hibiscus rosa-
masih sangat sedikit.. Pada 10 menit terlihat adanya tonjolan-
sinensis) sinensis) direndam direndam dengan larutan sukrosa sukrosa 10% dengan lama, 5
tonjolan dari dinding sel serbuk sari yang mulai banyak, tetapi pada
menit, 10 menit, dan 20 menit. Pada 5 menit pertama tonjolannya
rendaman dengan waktu 20 menit hanya terlihat bulatan-bulatan
sudah terlihat dan banyak, begitu pula pada rendaman 10 menit dan
tanpa tonjolan. Tetapi
20 menit tonjolannya semakin banyak.
permukaan sel serbuk sari yang tidak rata dan terlihat ada patahan.
d. Asam Borax Pada pengamatan ini serbuk sari bunga sepatu ( ( Hibiscus rosa sinensis) sinensis) direndam dengan larutan larutan asam borax dengan dengan lama, 5
ketika dilihat dengan lebih teliti, teliti, terlihat
Kemungkinan ada tertekan sehingga buluh serbuk sari atau tonjolantonjolannya patah.
b. Sukrosa 5%
menit, menit, 10 menit, dan 20 menit. Pada 5 menit pertama pertama terlihat terlihat
Pada pengamatan ini sari bunga waru ( Hibiscus ( Hibiscus tiliaceus) direndam
tonjolan yang sudah sangat banyak pada permukaan sel serbuk sari.
dengan larutan sukrosa 5% dengan lama, 5 menit, 10 menit, dan 20
Tonjolan-tonjolan Tonjolan-tonjolan dari sel serbuk sari semakin banyak pada
menit. Pada 5 menit, sudah terlihat adanya tonjolan-tonjolan tonjolan-tonjolan dari sel
rendaman dengan waktu 10 menit dan 20 menit.
serbuk sari. Pada rendaman 10 menit terlihat tonjolan yang semakin banyak banyak begitu begitu pula pada rendaman rendaman 20 menit menit tonjolann tonjolannya ya jauh
2. Serbuk sari bunga waru ( Hibiscus tiliaceus) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap serbuk sari bunga waru
semakin banyak.
c. Sukrosa 10%
( Hibiscus Hibiscus tiliaceus) di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 10
Pada pengamatan ini sari bunga waru ( Hibiscus ( Hibiscus tiliaceus) direndam
X 10, terlihat tonjolan-tonjolan yang menuju luar sel. Sel serbuk sari
dengan larutan sukrosa 10% dengan lama, 5 menit, 10 menit, dan 20
yang bentuknya bulat-bulat di penuhi oleh tonjolan-tonjolan yang
menit. Pada 5 menit pertama tonjolannya sudah terlihat dan banyak,
begitu pula pada rendaman 10 menit tonjolannya semakin banyak
4. Bentuk Bentuk penebalan penebalan yang berupa berupa tonjolan-to tonjolan-tonjola njolan n disebut dengan dengan
dan memenuhi permukaan sel serbuk sari. Tetapi pada waktu
trikoma yang merupakan struktur tambahan.
rendaman yang 20 menit lagi-lagi hanya terlihat bulatan tanpa tonjolan. Dan lagi-lagi ketika dilihat dengan lebih teliti, terlihat permukaan sel serbuk sari yang tidak rata dan terlihat ada patahan. Kemungkinan ada tertekan sehingga buluh serbuk sari atau tonjolantonjolannya patah.
d. Asam Borax Pada pengamatan ini sari bunga waru ( ( Hibiscus tiliaceus) direndam dengan larutan asam borax dengan lama, 5 menit, 10 menit, dan 20 menit. Pada 5 menit pertama terlihat adanya tonjolan, tetapi masih sangat sedikit. Pada rendaman dengan waktu 10 menit tonjolannya semakin banyak, begitu pula dengan waktu 20 menit tonjolannya semakin banyak dan memenuhi permukaan sel serbuk sari.
VI.
KESIMPULAN
1. Semakin lama waktu perendaman dan semakin tinggi konsentrasi larutan, maka buluh serbuk sari akan semakin banyak. 2. Asam borax borax mempunyai mempunyai kemampua kemampuan n merangsang merangsang pertumbu pertumbuhan han buluh buluh serbuk sari lebih cepat daripada sukrosa.
3. Buluh serbuk sari bunga waru lebih tipis dan panjang dibanding buluh serbuk sari bunga sepatu.
VII. II.
DAFTA FTAR PUST PUSTA AKA
Crower, K. V. 1989. Genetika Tumbuhan. UGM Press : Yogyakarta. Halang Bunda dan Zaini. 2011. Penuntun Praktikum Genetika. Genetika . FKIP UNLAM : Banjarmasin Suryo. 1990. Genetika. Genetika. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.