PRAKTIKUM XI
Topik
: Bunga, buah dan biji
Tujuan
: Untuk mengamati jaringan-jaringan penyusun bagian bunga, buah dan biji.
Hari/ tanggal : Sabtu/ 21 Mei 2011 Tempat
I.
: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Mikroskop cahaya 2. Silet/ cutter 3. Kaca benda 4. Kaca penutup 5. Gelas kimia 6. Pipet tetes 7. Baki 8. Tissue
Bahan : 1. Bunga tasbih ( Canna indica) rosa-sine nsis L.) 2. Bunga sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis
3. Bunga dan buah cabe rawit 4. Buah buncis 5. Aquadest 6. Tissue
II.
CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Menyayat secara melintang dan setipis mungkin masing-masing bahan berupa ros a-sinensis). Sementara pada Canna kelopak dan mahkota bunga sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis indica berupa kelopak, mahkota, benang sari dan bakal biji/ ovulum.
3. Mengiris setipis mungkin secara melintang bunga dan buah cabe rawit, serta biji buncis. 4. Meletakkan
masing-masing sayatan di di atas kaca benda, benda, lalu memberi setetes setetes
aquadest dengan menggunakan menggunakan pipet tetes kemudian menutup dengan kaca penutup. 5. Mengamati masing-masing preparat di bawah mikroskop. mik roskop. 6. Menggambar dan memberi keterangan masing-masing bagiannya.
III. TEORI DASAR
Bunga merupakan alat reproduksi Angiospermae, dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu. Bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, stamen dan putik disebut bunga lengkap, namun kebanyakan bunga mempunyai mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya. Bila hanya mempunyai alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan dan s ebaliknya bila hanya mempunyai alat kelamin betina saja disebut bunga betina (Sumardi dan Agus, 1992). Bagian bunga yang menghasilkan megaspore (sel telur) disebut ginaecium yang tersusun oleh karpela (megasporofil = daun buah). Karpela ini secara tersendiri atau bersama-sama membentuk ovarium (bakal buah), stilus (tangkai putik) dan di ujungnya stigma (kepala putik). Di dalam bakal buah terdapat satu atau lebih bakal biji (ovulum) yang terikat oleh plasenta pada bakal buah. Bagian bunga yang menghasilkan menghasilkan mikrospora (tepung sari) disebut androecium yang tersusun oleh satuan-satuan yang disebut stamen (benang sari) dan terdiri dari tangkai benang sari (filamen) dan kepala sari (antera). Bakal buah banyak tersusun oleh satu sampai banyak karpela (daun buah) tergantung dari jenis tumbuhannya. Bila bakal buah berkembang menjadi buah, karpela akan berubah menjadi perikarp yang umumnya bersatu dengan bagian-bagian buah yang lain membentuk kulit buah. Perikarp dapat terbagi lagi menjadi 3 lapisan yang dapat terlihat secara jelas yaitu eksokarp (kulit luar), mesokarp (kulit tengah) dan endokarp (kulit dalam), tetapi sering susah dipisahkan. Biji pada Angiospermae tersusun atas
embrio, endosperm (kadang-kadang (kadang-kadang tidak ada) dan jaringan j aringan pelindung kulit biji atau testa yang berasal dari integument (Woelaningsih, 1984). Apabila bakal buah berkembang menjadi buah, dinding ovarium menjadi perikarpium. Pada bunga, dinding ovarium terdiri dais el-sel parenkim, jaringan meristem dan lapisan epidermis dalam dan luar. Selama pemasakan, perikarpium bertambah jumlah selnya. Jaringan dasar secara relative tetap homogen dan parenkim terdeferensiasi parenkim dan jaringan sklerenkim. Perikarpium mungkin terdeferensiasi menjadi 3 bagian yang secara morfologi berbeda yaitu eksokarpium, mesokarpium dan endokarpium. Kadang-kadang eksokarpium dan endokarpium merupakan epidermis luar dan dalam dinding ovarium. Dinding ovarium menyelubungi ovarium dimana biji dihasilkan. Jaringan pembuluh bervariasi untuk setiap jenis buah dan terdapat pada perikarpium. Struktur perikarpium menunjukkan variasi yang luas untuk setiap jenis atau tipe buah. Ada 2 macam tipe perikarpium yaitu parenkimatik pada buah berdaging dan sklerenkimatik pada buah kering. Selain perkembangan biji dari bakal biji, integument berkembang menjadi kulit biji atau testa. Sel telur yang dibuahi atau zigot berkembang menjadi embrio, dan sel endosperm primer, membelah menghasilkan endosperm. Biji yang tidak mempunyai endosperm (eksalbuminus) menyimpan cadangan makanan pada kotiledon. Biji mempunyai bentuk, ukuran, warna, struktur dan permukaan yang bervariasi. Struktur biji secara umum yaitu: a. Kulit biji
Merupakan bagian terluar biji. Pada umumnya semua bagian yang menyusun integument berperan dalam pembentukan kulit biji. b. Endosperm
Endosperm merupakan merupakan hasil pembelahan inti primer endosperm yang berkali-kali, dan berfungsi memberi makan embrio yang sedang berkembang. Sel-sel endosperm biasanya isodiametris, di dalamnya terdapat butir-butir amilum, lemak, protein atau butir-butir aleuron.
IV. HASIL PENGAMATAN 1. Bunga sepatu ( Hibiscus Hibiscus rosa-sinensis rosa-sinensis L.)
a. Kelopak bunga sepatu Keterangan: 1. Epidermis 2. Parenkim 3. Trikoma Perbesaran (10 x 10)
b. Mahkota bunga sepatu Keterangan: 1. Epidermis atas 2. Parenkim 3. Epidermis bawah 4. Papila Perbesaran (10 x 10)
2. Bunga tasbih (Canna indica)
a.
Benang sari Keterangan: 1. Epidermis 2. Parenkim 3. Serbuk sari Perbesaran (10 x 10)
b. Bakal biji (ovulum) Keterangan: 1. Epidermis 2. Papila 3. Parenkim 4. Ruang pollen 5. Sekat pembatas Perbesaran (10 x 10)
c. Kelopak bunga Keterangan: 1. Epidermis atas 2. Parenkim 3. Sel kipas 4. Epidermis bawah Perbesaran (10 x 10)
d. Mahkota bunga Keterangan: 1. Epidermis atas 2. Palisade (jaringan tiang) 3. Jaringan bunga karang 4. Epidermis bawah Perbesaran (10 x 10)
3. Bunga dan buah cabe ( Capsicum frutescens Capsicum frutescens)
Keterangan: 1. Endokarpium 2. Epidermis 3. Parenkim 4. Sel raksasa 5. Sklerenkim 6. Ovarium 7. Septum 8. Ovulum Perbesaran (10 x 10)
4. Biji kacang buncis ( Phaseolus vulgaris vulgaris)
Keterangan: 5. Epidermis atas 6. Jaringan palisade 7. 8. 9. 10. Parenkim 11. Epidermis bawah 12. Berkas pengangkut
Perbesaran (10 x 10)
Berdasarkan Literatur 1. Bunga sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis rosa-sinensis L.)
a. Kelopak bunga sepatu
Sumber: http://employees.csbsju.edu/ssaup http://employees.c sbsju.edu/ssaupe/images/stomata/bme/images/stomata/bm400-hibiscus.jpg.. (Diakses: Rabu/ 25 Mei 2011) 400-hibiscus.jpg b. Mahkota bunga sepatu
Sumber : http://employees.csbsju.edu/ssaupe/images/stomata/jz400-hibiscus.jpg.. (Diakses: Rabu/ 25 Mei 2011) 400-hibiscus.jpg
2. Bunga tasbih (Canna indica)
a.
Benang sari
Sumber : http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://che http://images.goog le.co.id/imgres?imgurl=http://chestofbooks. stofbooks. com/health/materia-medica-drugs/ManualPharmacology/images/Fig-345-Capsicum-frutescens.jpg.. Pharmacology/images/Fig-345-Capsicum-frutescens.jpg (Diakses: Rabu/ 25 Mei 2011) b. Bakal Biji (ovulum), Kelopak Bunga
Sumber : http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://images.abs oluteastronomy.. Com. (Diakses: Rabu/ 25 Mei 2011) oluteastronomy
c. Mahkota Bunga
Sumber : http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://images.toius d.multiply.com.. (Diakses: Rabu/ 25 Mei 2011) d.multiply.com 3. Bunga dan buah cabe ( Capsicum frutescens Capsicum frutescens)
Sumber : http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://ww w.scielo.br/img/revistas/rbb/v27n2/a03f02b.jpg((Diak w.scielo.br/img/revistas/rbb/v27n2/a03f02b.jpg ses: Rabu/ 25 Mei 2011)
Sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/cabai_rawit.jpg((Di http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/cabai_rawit.jpg akses: Rabu/ 25 Mei 2011)
4. Biji kacang buncis ( Phaseolus vulgaris vulgaris)
Sumber : http://www.gutenberg.org/files/20390/20390h/images/fi g088.png((Diakses: Rabu/ 25 Mei 2011) g088.png
V.
ANALISIS DATA
1. Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi : Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Sub classis
: Dilleniidae
Ordo
: Malvales
Familia
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Species
rosa-sinens is L : Hibiscus rosa-sinensis
Sumber
: (Undang. 1994)
rosa-sinens is L.) dengan Berdasarkan hasil pengamatan pada bunga sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis
menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10 maka struktur bagian-bagian bunga, yaitu kelopak dan mahkota adalah sebagai berikut : a) Kelopak
Kelopak bunga sepatu bagian atas dan bawahnya dilapisi oleh epidermis atas dan bawah. Epidermis dilapisi kutin pada bagian luarnya dan mengalami penebalan dinding sel secara sentrifugal. Derivat epidermis yang terdapat pada kelopak berupa trikoma. Di bawah epidermis, terdapat jaringan parenkim baik palisade maupun spons serta jaringan pengangkut. Berkas pengangkut yang ditemukan hanya terdiri dari xilem yang berfungsi untuk mengangkut air. Secara anatomi, daun mahkota dan daun kelopak memiliki struktur yang sama yang terdiri atas sel-sel parenkimatis. b) Mahkota
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada mahkota bunga sepatu, terlihat adanya epidermis pada bagian atas dan bawah daun, serta palisade. Jaringan epidermis di bagian bawah memiliki susunan sel yang sangat rapat dan kecil sama dengan jaringan epidermis pada bagian atasnya. Di bagian epidermis pada daun mahkota terdapat bentuk khusus berupa papila yang merupakan derivat epidermis berupa trikoma nongrandular yang tidak menghasilkan kelenjar. Epidermis bawah dindingnya dilapisi kutikula. Mesofil jarang terdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang. Mesofil tersusun atas spon parenkim. Mesofil seperti halnya daun, antosianin yang menyebabkan adanya variasi bunga pada mahkota bunga. Selain itu, pada perenkim dasar ada zat pewarna (pigmen) yang berwarna merah atau kromoplast karoten.
2. Bunga tasbih (Canna indica)
Klasifikasi : Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Liliopsida
Sub classis
: Zingiberidae
Ordo
: Zingiberales
Familia
: Cannaceae
Genus
: Canna
Species
: Canna indica
Sumber
: (Undang. 1994)
Berdasarkan hasil Pengamatan pada bunga tasbih ( Canna indica) dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x10 maka struktur anatomi bagian-bagian bunga tasbih, seperti pada bagian alat kelaminnya, yaitu benang sari dan putik, bakal biji (ovulum), kelopak, dan mahkota adalah sebagai berikut : a) Benang sari
Berdasarkan hasil pengamatan pada bagian benang sari terlihat adanya lapisan epidermis pada bagian terluarnya, susunan sel-selnya berukuran kecil dan tersusun rapat. Pada bagian bagian bawah dari epidermis, epidermis, terlihat adanya susunan susunan sel-sel parenkim. Sel-selnya terlihat memiliki ukuran yang lebih besar daripada sel-sel epidermis yang terletak di sebelah atasnya. Pada benang sari bunga Canna indica ini terdapat stuktur berbentuk segi enam atau heksagonal, yang merupakan penyusun benang sari. b) Kelopak
Pada kelopak bunga Canna indica terlihat jaringan epidermis pada bagian paling atas dan bawah. Epidermis merupakan sel yang berdinding tipis, dengan adanya penebalan pada bagian sebelah luar. Di bagian bawah epidermis terdapat parenkim spons dan parenkim palisade yang fungsinya sama sebagai jaringan dasar. Di antara parenkim-parenkim tersebut terdapat sel kipas yang berfungsi untuk mengurangi penguapan. c) Mahkota
Pada pengamatan pada bagian mahkota terlihat adanya lapisan epidermis atas yang susunan sel-selnya sangat rapat dan kecil. Diikuti oleh jaringan spons, jaringan tiang dan epidermis bawah. Sama seperti kelopak jaringan epidermis tersusun atas sel-sel yang mengalami penebalan di sebelah
luarnya. Jaringan tiang dan jaringan spons pada mahkota sudah mempunyai struktur yang berbeda dengan daun karena telah mengalami modifikasi. d) Bakal biji (Ovulum)
Pada Ovulum putik bunga Canna indica terdapat bakal biji, ruang ovulum, epidermis serta derivatnya. Ovulum memiliki loculus atau ruang-ruang. Pada bagian terluar tersusun sel-sel epidermis dengan bentuk sangat besar dan tersusun rapat. Epidermis ini mengalami penebalan sentrifugal. Pada bagian tertentu dari epidermis membentuk lekukan yang menyebabkan terbentuknya tiga rongga udara. Bagian bakal biji (Ovulum) ini terbagi menjadi 3 ruangan. Yang mana pada 1 ruangan terdiri atas sel-sel yang ukurannya ukurannya kecil, juga j uga terdapat adanya sebuah sel yang ukurannya lebih besar dari yang lainnya dan dibatasi oleh sekat-sekat. Sedangkan pada bagian tengah terdapat 1 buah ruangan lagi yang bentuknya agak membulat dan memiliki inti yang berbentuk bulat pula pada bagian tengahnya. Pada bagian terluarnya terlihat adanya jaringan palisade yang tersusun melingkari bagian bakal biji ini dengan bentuknya yang agak memanjang. 3. Cabe rawit (Capsicum frutescens )
Klasifikasi : Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Dicotyledonae
Ordo
: Sympetaleae
Familia
: Tubiflorae
Genus
: Capsicum
Species
: Capsicum frutescens
Sumber
: (Cronquist. 1981) Berdasarkan hasil pengamatan pada Cabe rawit ( Capsicum frutescens) dengan
menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x10 maka struktur anatomi cabe rawit seperti buah dan bunga adalah sebagai berikut : a) Buah
Kulit buah memiliki epidermis luar yang terdiri dari selapis sel berbentuk poligonal, pipih ke arah tangensial, dinding tangensial luar sangat tebal dan bergaris; sel epidermis ini berisi tetes-tetes minyak berwarna kuning kemerahan. Hipodermis terdiri dari sel-sel kolenkimatik, tebal sampai 7 lapis sel, dinding sel put ih kekuningan, berisi tetes minyak berwarna kuning kemerahan.
Parenkim mesokarp terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal, dinding tipis berisi tetes minyak berwarna kuning kemerahan. Di antara sel parenkim terdapat berkas pembuluh bikolateral. Lapisan sel besar terdiri dari 1 atau 2 lapis sel berbentuk poligonal, dinding tipis, lumen lebar dan jernih, tidak terdapat t erdapat tetes minyak. Epidermis dalam terdiri dari selapis sel berdinding tipis dan berdinding tebal. Sel epidermis yang berdinding tipis berisi tetes-tetes minyak yang berwarna kuning kemerahan, sedang sel epidermis yang berdinding tebal terdapat di bawah sel besar. Dinding bernoktah, serta menyerupai sel batu yang pada pengamatan tangensial tampak berkelompok, bentuk memanjang atau membundar dengan dinding berkelokkelok, lumen agak lebar, tidak berisi tetes minyak; kutikula bagian dalam tipis. Biji banyak, relatif besar, bentuk bundar atau segitiga pipih, garis tengah lebih kurang 3mm, warna kuning, terlepas atau melekat pada plasenta.
b) Bunga: Mahkota bunga: Mahkota bunga berbentuk bintang, berwarna putih, putih kehijauan
atau kadang-kadang kadang-kadang ungu. Mempunyai garis tengah 1,75 mm sampai 2 mm. Kelopak bunga: Kelopak bunga berbulu dan tidak berbulu. Mempunyai panjang 2
mm sampai 3 mm. Kelopak berbentuk lonceng, terdiri dari 5 helai daun kelopak yang berlekatan satu sama lain, warna hijau kehitaman.
4. Biji kacang buncis ( Phaseolus vulgaris vulgaris)
Klasifikasi : Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnolipsida
Sub classis
: Rosidae
Ordo
: Fabales
Familia
: Fabaceae
Genus
: Phaseolus
Species
: Phaseolus vulgaris
Sumber
: (Cronquist. 1981) Berdasarkan hasil pengamatan pada biji buah buncis dengan mikroskop cahaya
perbesaran 10 x 10 terlihat bahwa bagian ini tersusun oleh sel epidermis yang berada dibagian terluar dan tersusun atas selapis sel. Bagian epidermis hingga di sebelah luar dikenal dengan kulit biji. Di sebelah dalam kulit terdapat kotiledon dan pada bagain ini ditemukan sel-sel yang berisis amilum. Selain itu dapat juga ditemukan sklerenkim pada mesofil daun dimana sklereidnya bertipe makrosklereid yang mana sel-selnya panjang berbentuk seperti tiang. Kemudian terdapat pula sel-sel parenkim yang diantaranya terdapat kristal Ca-Oksalat yang merupakan hasil deferensiasi sel-sel parenkim tersebut. Pada mesofil juga terdapat t erdapat jaringan palisade.
VI.
KESIMPULAN rosa-sinensi s L 1. Pada pengamatan bagian-bagian dari bunga sepatu Hibiscus rosa-sinensis
diketahui bahwa: rosa-sinensi s L ini tersusun oleh a. Pada bagian kelopak dari tanaman Hibiscus rosa-sinensis
trikoma, epidermis atas dan bawah serta jaringan parenkim. b. Pada bagian mahkota, terlihat adanya lapisan epidermis atas dan bawah, papila yang merupakan derivat epidermis, dan jaringan parenkim yang menyusun bagian dalamnya. 2. Pada pengamatan bagian-bagian dari bunga tasbih (Canna indica) diketahui bahwa: a. Benang sari, tersusun oleh lapisan epidermis pada bagian terluarnya, parenkim pada bagian bawahnya, dan butir-butir serbuk sari di dalamnya. b. Bakal buah, terbagi menjadi 3 ruangan. Yang mana pada 1 ruangan terdiri atas sel-sel yang ukurannya kecil, juga terdapat adanya sebuah sel yang ukurannya lebih besar dari yang lainnya dan dibatasi oleh sekat-sekat. Tersusun oleh jaringan epidermis pada bagian terluar, papila, parenkim, ruang pollen dan sekat pembatas. c. Kelopak, tersusun atas jaringan epidermis di bagian atas dan bawah, parenkim dan sel kipas. d. Mahkota, tersusun oleh lapisan epidermis atas, jaringan palisade , jaringan bunga karang (spons) dan epidermis bawah. 3. Buah dan bunga cabe rawit a. Buah tersusun oleh jaringan epidermis pada bagian terluar diikuti oleh parenkim,
sklerenkim,
sel
raksasa,
ovarium,
septum,
ovulum,
dan
endokarpium. b. Bunga, pada bagian mahkota bverbentuk bintang berwarna putih kehijauhijauan. Sedangkan pada bagian kelopak berbentuk lonceng, terdiri atas 5 helai daun yang berlekatan satu sama lain. 4. Biji kacang buncis terdiri dari lapisan epidermis atas, jaringan palisade, jaringan parenkim dan epidermis bawah. Di antara jaringan parenkim pada biji kacang buncis ini terdapat susunan berkas pengangkut.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Adrak, Adria Rifarin, Muchyar dan Sri Amintarti. 2011. Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan. FKIP UNLAM. Banjarmasin. Esau, K. 1977. Anatomy of Seed Plants. John & Willey Sons. Canada. Fahn, A. 1995. Anatomi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta. Anatomi Tumbuhan. Bina Aksara. Jakarta. Karto Sapoetro. 1991. Pengantar Anatomi
Soerodikoesoemo, Soerodikoesoemo, W. 1987. Anatomi Tumbuhan. Karunika. Jakarta. Steenis, van. 2006. FLORA. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. Sumardi, Issirep dkk. 1992. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Depdikbud Dirjen Dikti UGM. Yogyakarta. Yogyakarta. Tim Dosen. 2004. Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan. FKIP UNLAM. Banjarmasin. Woelaningsih, Sri. 1990. Penuntun Praktikum Botani Dasar . Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta.