BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG BELAKANG
Apabila pemakain obat harus secara oral dalam bentuk kering, maka bentuk kapsul dan tabletlah yang menjadi pilihan pasien. Dari sudut pandang farmasetik bentuk sediaan padat pada umumnya lebih stabil dari pada bentuk cair, sehingga bentuk sediaan padat ini lebih cocok untuk obat-obat yang kurang stabil. Serbuk kering yang digunakan melalui mulut untuk minum (biasanya setelah dicampur dengan air) kurang begitu begitu umum dibandingka dibandingkan n dengan dengan kapsul kapsul dan tablet, tetapi tetapi disenangi disenangi oleh sebagian sebagian pasien yang tidak dapat menelan obat dengan bentuk sediaan padat lainnya akan tetapi kebanyakan kebanyakan obat dengan dengan bentuk bentuk serbuk per se dalam pengobatan pengobatan terbatas, terbatas, tetapi penggunaan dalam bentuk sediaan padat cukup luas. Kebanyakan bahan-bahan obat yang dipakai sekarang terdapat dalam bentuk serbuk atau kristal dan dicampur dengan unsur-uns unsur-unsur ur serbuk lainnya sebagai pengisi pengisi dan penghancur penghancur sebelum sebelum dibuat dibuat menjadi menjadi bentuk sediaan padat. Obat bentuk serbuk juga ditambahkan ke dalam salep, pasta, supositoria dan bentuk sediaan lainnya pada waktu pengolahannya. Demikian pula granul yang merupakan gumpalan-gumpalan bahan dari bentuk serbuk diolah menjadi partik partikel el yang yang dapat dapat mengal mengalir ir dengan dengan bebas bebas pada pada dasarn dasarnya ya disiap disiapkan kan bentuk bentuk cair sebelu sebelum m dipaka dipakai, i, dengan dengan penamb penambaha ahan n bahan bahan pemban pembantu tu yang yang tepat tepat sebaga sebagaii bahan bahan pengisi. Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sedian padat yang biasanya dibuat dengan dengan penambahan penambahan bahan tambahan tambahan farmasetika farmasetika yang sesuai. Tablet-teblet Tablet-teblet dapat berbeda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancurnya dan dalam aspek aspek lainny lainnyaa tergant tergantung ung pada pada cara pemaka pemakaian ian tablet tablet dan metode metode pembua pembuatan tannya nya.. Kebanyakan tablet diggunakan pada pemberian obat-obat secara oral, dan kebanyakan dari tablet ini dibuat dengan penambahan zat warna, zat pemberi rasa dan lapisanlapisan dalam berbagai jenis. Tablet lain yang penggunaannya dengan cara sublingual, bukal atau melalui vagina, tidak boleh mengandung bahan tambahan seperti pada tablet yang digunakan secara oral.
1 | Page
B. TUJU TUJUAN AN
Formulasi sediaan yang kami buat bertujuan: 1. Men Menget getahu ahuii mas masalah alah-mas -masala alah h yan yang g dih dihada adapi pi dal dalam am pem pembua buatan tan sediaan sediaan tab tablet let dan bagaimana cara pemecahan masalahnya. 2. Dapat menyus menyusun un hasil hasil pengkajian pengkajian praformu praformulasi lasi bahan bahan aktif aktif untuk sediaa sediaan. n. 3. Da Dapa patt me meny nyus usun un de desa sain in fo form rmul ulaa pe pemb mbua uata tan n da dan n ev eval alua uasi si la laru ruta tan n da dari ri ha hasi sill pengkajian praformulasi. Dapat at men mengan ganali alisis sis sif sifat at fis fisiko iko kim kimia, ia, kha khasia siat, t, sta stabil bilitas itas zat akt aktif if (CT (CTM) M) yan yang g 4. Dap digunakan dalam sediaan tablet. 5. Dap Dapat at men mengan ganalis alisis is sif sifat at fis fisiko iko kim kimia ia zat zat-zat -zat tam tambah bahan an yan yang g dig digun unaka akan n dal dalam am
sediaan tablet. 6. Untu Untuk k memenuh memenuhii laporan laporan prakti praktikum kum tekno teknologi logi padat 7. Dap Dapat at melak melaksan sanaka akan n evaluas evaluasii sediaan sediaan baru. baru.
BAB II 2 | Page
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PENGERTIAN TABLET TABLET
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok ( menurut FI III). Tablet adalah sediaan padat mengan mengandun dung g bahan bahan obat obat dengan dengan atau atau tanpa tanpa bahan bahan pengis pengisi. i. Berdas Berdasark arkan an metode metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa (menurut FI IV). Tablet dibuat terutama dengan cara kompresi. Sejumlah tertentu dari tablet dibuat dengan mencetak. Tablet yang dibuat secara kompresi menggunakan mesin yang yang mampu mampu meneka menekan n bahan bahan bentuk bentuk serbuk serbuk atau atau granul granul dengan dengan menggu menggunak nakan an berbagai berbagai bentuk bentuk punch dan die. Alat Alat kompre kompresi si tablet tablet merupa merupakan kan alat alat berat berat dari dari berbagai kapasitas dipilih sesuai dengan dasar dari jenis tablet yang akan dibuat serta produksi rata-rata yang diinginkan. Tablet yang dicetak dibuat dengan tangan atau dengan dengan alat alat mesin mesin tangan tangan,, dengan dengan cara cara meneka menekan n bahan bahan tablet tablet ke dalam dalam cetakan cetakan,, kemudian bahan tablet yang telah terbentuk dikeluarkan dari cetakan dan dibiarkan sampai kering.
B. KRITER KRITERIA IA TABLET TABLET
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Harus mengandun mengandung g zat aktif aktif dan non aktif aktif yang yang memenuhi memenuhi persyar persyaratan; atan; 2. Harus mengandun mengandung g zat aktif yang homogen homogen dan stabil; stabil; 3. Keadaan Keadaan fisik fisik harus harus cukup cukup kuat terhadap terhadap gangguan gangguan fisik/mekan fisik/mekanik; ik; 4. Keseragaman Keseragaman bobot bobot dan penamp penampilan ilan harus harus memenuhi memenuhi persyaratan; persyaratan; 5. Waktu hancur hancur dan laju disolu disolusi si harus harus memenu memenuhi hi persyarat persyaratan; an; 6. Harus stabil terhadap terhadap udara udara dan dan suhu suhu lingk lingkungan ungan;; 7. Beba Bebass dari dari keru kerusa saka kan n fisik fisik;; 8. Stabilitas Stabilitas kimiawi kimiawi dan fisik cukup lama selama selama penyim penyimpanan panan;; 9. Zat aktif aktif harus harus dapat dapat dilepaska dilepaskan n secara secara homogen homogen dalam dalam waktu waktu tertentu; tertentu; 10. Tablet memenuhi memenuhi persayaratan Farmakope Farmakope yang berlaku.
3 | Page
C. KEUNTUNGA KEUNTUNGAN N DAN KERUGIAN TABLET TABLET
Sediaan tablet banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu : 1. Tablet Tablet dapat bekerja bekerja pada rute rute oral yang yang paling paling banyak banyak dipilih; dipilih; 2. Tablet Tablet memberika memberikan n ketepatan ketepatan yang tinggi tinggi dalam dalam dosis; dosis; 3. Tablet Tablet dapat dapat mengan mengandun dung g dosis zat aktif dengan dengan volume volume yang kecil sehing sehingga ga memu emudahk dahkan an
prose rosess
pem pembuat buatan an,,
pen pengem gemasan asan,,
pen pengan gangkut gkutan an,,
dan dan
penyimpanan; 4. Bebas dari dari air, sehingg sehinggaa potensi potensi adanya adanya hidrolisis hidrolisis dapat dapat dicegah/ dicegah/diperk diperkecil. ecil. Dibandingkan dengan bentuk sediaan lain, sediaan tablet mempunyai keuntungan, antara lain : 1.
Volume Volume sediaa sediaan n cukup cukup kecil dan wujud wujudnya nya padat padat (merup (merupaka akan n bentuk bentuk sediaan sediaan oral oral yang yang paling paling ringan ringan dan paling paling kompak kompak), ), memuda memudahka hkan n pengem pengemasa asan, n, penyimpanan, dan pengangkutan;
2.
Tablet Tablet merupa merupakan kan bentu bentuk k sediaan sediaan yang yang utuh (meng (mengand andung ung dosis dosis zat zat aktif yang yang tepat/teliti) dan menawarkan kemampuan terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling rendah;
3.
Dapat mengandun mengandung g zat aktif dalam jumlah jumlah besar besar dengan dengan volume volume yang yang kecil; kecil;
4.
Tablet Tablet merupakan merupakan sediaan sediaan yang yang kering kering sehingga sehingga zat aktif aktif lebih lebih stabil stabil;;
5.
Tablet Tablet sang sangat at cocok cocok untu untuk k zat aktif aktif yang yang suli sulitt larut larut dalam dalam air; air;
6.
Zat aktif aktif yang yang rasanya rasanya tidak tidak enak enak akan akan berkura berkurang ng rasanya rasanya dalam tablet; tablet;
7.
Pemberian Pemberian tanda tanda pengenal pengenal produk produk pada tablet paling paling mudah mudah dan murah; murah;
8.
Tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul;
9.
Tabl Tablet et pali paling ng mudah mudah ditel ditelan an sert sertaa pali paling ng keci kecill kemu kemung ngki kina nan n tert tertin ingg ggal al di tenggorok tenggorokan, an, terutama terutama bila bersalut bersalut yang memungkin memungkinkan kan pecah/hancu pecah/hancurnya rnya tablet tidak segera terjadi;
10. 10. Pele Pelepa pasa san n zat akti aktiff dapa dapatt diat diatur ur (tabl (tablet et lepas lepas tund tunda, a, lepas lepas lamb lambat at,, lepa lepass terkendali); 11. Tablet Tablet dapat disalut disalut untuk untuk melind melindung ungii zat aktif, aktif, menutu menutupi pi rasa dan bau yang tidak enak, dan untuk terapi lokal (salut enterik); 12. Dapat diproduks diproduksii besar-besaran, besar-besaran, sederhana, sederhana, cepat, sehingga sehingga biaya produksinya produksinya lebih rendah; 13. Pemakaian Pemakaian oleh oleh pender penderita ita lebih lebih mudah; mudah; 4 | Page
14. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia,
mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik. (The Theory & Practice of Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294 dan Proceeding Seminar Validasi, Hal 26) Di sampin samping g keuntu keuntunga ngan n di atas, atas, sediaa sediaan n tablet tablet juga juga mempun mempunya ya beberap beberapaa kerugian, antara lain : 1. Ada Ada oran orang g tert terten entu tu yang yang tida tidak k dapa dapatt mene menelan lan tablet tablet (dal (dalam am kead keadaa aan n tida tidak k sadar/pingsan); 2. Formul Formulasi asi tabl tablet et cukup cukup rumit rumit,, antara antara lain lain : •
Bebe Beberap rapaa zat zat akti aktiff suli sulitt dike dikemp mpaa menj menjad adii komp kompak ak pada padat, t, karen karenaa sifa sifatt amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis;
•
Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau komb kombin inas asii dari dari sifa sifatt ters terseb ebut ut,, akan akan suli sulitt untu untuk k difo diform rmul ulas asii (har (harus us diformulasi sedemikian rupa);
•
Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi, atau zat aktif aktif yang yang peka peka terhada terhadap p oksige oksigen, n, atmosf atmosfer, er, dan kelemb kelembaba aban n udara, udara, memerlukan enkapsulasi sebelum dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul menjadi lebih baik daripada tablet. (The Theory & Practice of Industrial Pharmacy, Lachman Hal 294)
Tetapi jika dibandingkan dengan keuntungannya, kerugian sediaan tablet jauh lebih sedikit sehingga sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak dijumpai di perdagangan.
D. METODE METODE PEMBUATAN PEMBUATAN TABLET TABLET
Sediaan tablet ini dapat dibuat melalui tiga macam metode, yaitu granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung. Pemilihan metode pembuatan sediaan tablet ini biasanya disesuaikan dengan karakteristik zat aktif yang akan dibuat tablet, apakah zat tersebut tahan terhadap panas atau lembab, kestabilannya, besar kecilnya dosis, dan lain sebagainya. Berikut merupakan penjelasan singkat dari ketiga macam metode tersebut :
1. Granul Granulasi asi Basah Basah 5 | Page
Granulasi Basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Metode ini ini bias biasan anya ya digu diguna naka kan n apab apabil ilaa zat zat akti aktiff tahan tahan terh terhad adap ap lemba lembab b dan dan pana panas. s. Umumny Umumnyaa untuk untuk zat aktif aktif yang yang sulit sulit dicetak dicetak langsu langsung ng karena karena sifat sifat aliran aliran dan komp kompres resib ibil ilit itas asny nyaa tida tidak k baik baik.. Prin Prinsi sip p dari dari meto metode de gran granul ulas asii basa basah h adal adalah ah membasahi masa tablet dengan larutan pengikat te retentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian masa basah tersebut digranulasi. Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perek perekat at sebaga sebagaii pengga pengganti nti pengom pengompak pakan, an, tehnik tehnik ini membut membutuhk uhkan an larutan larutan,, suspensi atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke campur campuran an serbuk serbuk atau dapat juga bahan tersebu tersebutt dimasu dimasukan kan kering kering
ke dalam
campur campuran an serbuk serbuk dan cairan cairan dimasu dimasukan kan terpisa terpisah. h. Cairan Cairan yang yang ditamb ditambahk ahkan an memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk di antara partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling pen penti ting ng pada pada awal awal pemb pemben entu tuka kan n gran granul ul,, bila bila cair cairan an suda sudah h dita ditamb mbah ahka kan n pencampur pencampuran an dilanjutkan dilanjutkan sampai tercapai dispersi dispersi yang merata dan semua bahan pengi pengikat kat sudah sudah bekerj bekerja, a, jika jika sudah sudah dipero diperoleh leh massa massa basah basah atau atau lembab lembab maka maka massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat penggiling atau oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul sehingga luas permukaan mening meningkat kat dan proses proses penger pengering ingan an menjad menjadii lebih lebih cepat, cepat, setela setelah h penger pengering ingan an granul granul diayak diayak kembal kembalii ukuran ukuran ayakan ayakan tergant tergantung ung pada pada alat alat pengha penghancu ncurr yang yang dugunakan dan ukuran tablet yang akan dibuat. Keuntungan metode granulasi basah : 1. Memper Memperole oleh h aliran aliran yang yang baik baik 2. Mening Meningkat katkan kan kompresi kompresibil bilitas itas 3. Untuk Untuk mendapatk mendapatkan an berat jenis yang yang sesuai sesuai 4. Mengon Mengontro troll pelepa pelepasan san 5. Mencegah Mencegah pemisahan pemisahan kompo komponen nen campuran campuran selama selama proses proses 6. Distribusi Distribusi keseragaman keseragaman kandungan kandungan 7. Meningkatk Meningkatkan an kecepatan kecepatan disolusi disolusi Kekurangan metode granulasi basah: 6 | Page
1. Banyak Banyak tahap tahap dalam proses proses produksi produksi yang yang harus harus divalid divalidasi asi 2. Biay Biayaa cuku cukup p tin tingg ggii 3. Zat Zat akti aktiff yang yang sens sensit itif if terh terhad adap ap lemba lembab b dan dan pana panass tida tidak k dapa dapatt dike dikerj rjak akan an dengan cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan dengan pelarut non air
2. Granul Granulasi asi Ke Kerin ring g
Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, mekanis, tanpa bantuan bantuan bahan pengikat pengikat dan pelarut, ikatanny ikatannyaa didapat melalui melalui gaya. Teknik ini yang cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban. Pada proses proses ini komponen komponen–kom –komponen ponen tablet dikompaka dikompakan n dengan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan ke dalam die dan dikompakan dengan punch sehingga dipero diperoleh leh massa massa yang yang disebu disebutt slug, slug, proses prosesnya nya disebu disebutt sluggi slugging, ng, pada pada proses proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal bila slug yang didapat belum memuas memuaskan kan maka maka proses proses diatas diatas dapat dapat diulan diulang. g. Dalam Dalam jumlah jumlah besar besar granul granulasi asi kering dapat juga dilakukan pada mesin khusus yang disebut roller compactor yang yang memili memiliki ki kemamp kemampuan uan memuat memuat bahan bahan sekita sekitarr 500 kg, roller roller compac compactor tor memakai dua penggiling yang putarannya saling berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan bantuan tehnik hidrolik pada salah satu penggiling mesin ini mampu menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk yang mengalir dintara penggiling. Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut : •
Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi
•
Zat aktif susah mengalir
•
Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab
Keuntungan cara granulasi kering adalah: •
Perala Peralatan tan lebih lebih sediki sedikitt karena karena tidak tidak menggu menggunak nakan an laruta larutan n pengik pengikat, at, mesin mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu
7 | Page
•
Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
•
Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat
Kekurangan cara granulasi kering adalah: •
Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
•
Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam
•
Pros Proses es bany banyak ak meng mengha hasi silk lkan an debu debu sehi sehing ngga ga memu memung ngki kink nkan an terja terjadi diny nyaa kontaminasi silang
3. Metod Metodee Kempa Kempa Langs Langsung ung
Metode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campur campuran an zat aktif aktif dan eksipi eksipien en kering kering.ta .tanpa npa melalu melaluii perlak perlakuan uan awal terlebi terlebih h dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Ada beb bebera erapa pa zat berb berben entu tuk k kris kristal tal sepe sepert rtii NaCl NaCl,, NaBr NaBr dan dan KCl KCl yang yang mung mungki kin n langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat aktik tidak mudah untuk langsung dikempa, selain itu zat aktif tunggal yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena air (cairan tubuh). secara umum sifat zat akti aktiff yang yang coco cocok k untu untuk k meto metode de kemp kempaa lang langsu sung ng adal adalah ah;; alir aliran anny nyaa baik baik,, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesi kohesifit fitas as dalam dalam massa massa tablet tablet.. Sedang Sedangkan kan keuntu keuntunga ngan n metode metode kempa kempa langsung yaitu : •
Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
•
Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan lebih sedikit, maka waktu yang diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat, tenaga dan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit.
•
Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab
•
Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.
Kerugian metode kempa langsung :
8 | Page
•
Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapa dapatt meni menimb mbul ulka kan n stra strati tifi fika kasi si di anta antara ra gran granul ul yang yang sela selanj njut utny nyaa dapa dapatt menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet.
•
Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu itu bias biasan anya ya digu diguna naka kan n 30% 30% dari dari form formul ulaa agar agar memu memuda dahk hkan an pros proses es pengempaan sehingga pengisi yang dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning. Pada kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama pencampuran dan pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam granul terganggu.
Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik
E. MASALAH MASALAH DALAM PEMBUATAN PEMBUATAN TABLET TABLET
1. Capp apping ing Tablet terpisah sebagian atau seluruhnya atas dan bawah, yang disebabkan terlalu banyak tekanan saat pencetakan, adanya udara yang terperangkap saat granulasi, granulasi terlalu kering, terlalu banyak fines, pemasangan punch dan dies yang tidak pas. 2. Lami Lamina nati tion on Tablet Tablet pecah pecah menjad menjadii beberap beberapaa lapisa lapisan. n. Pecahn Pecahnya ya tablet tablet terjadi terjadi segera segera setela setelah h kompressi atau beberapa hari kemudian. Penyebabnya adalah udara yang terjerat dalam granul yang tidak dapat keluar selama kompressi atau overlubrikasi dengan stearat.
3. Stick tickin ing g Keadaan dimana granul menempel pada dinding die sehingga punch bawah tidak bebas bergerak. Penyebabnya adalah punch kurang bersih, tablet dikompressi pada kelembapan tinggi. 4. Pick icking ing 9 | Page
Perpindahan bahan dari permukaan tablet dan dan menempel pada
permukaan punch.
Penyebabnya adalah pengeringan granul belum cukup, jumlah glidan kurang bahan yang dikompresi berminyak/lengket. 5. Film ilming ing Adanya kelembapan yang tinggi dan suhu tinggi akan melelehkan bahan dengan titik lebur rendah seperti lemak/wax. Bisa juga karena punch kehilangan pelicin. Hal ini dapat diatasi dengan mengencerkan bahan yang bertitik leleh rendah dengan bahan yang titik lelehnya tinggi sehingga mengurangi penempelan. 6. Chippi Chipping ng dan Crac Crackin king g Pecahn Pecahnya ya tablet tablet diseba disebabka bkan n karena karena alat dan tablet tablet retak retak di bagian bagian atas karena karena tekanan yang berlebih. 7. Bind inding ing Kesulitan mengeluarkan tablet karena lubrikan yang tidak cukup. 8. Molt Moltin ing g Distribusi zat warna yang tidak homogen. Penyebabnya adalah migrasi zat warna yang tidak seragam (atas kering duluan yang bawah masih basah).
F. PEMERIKSAAN DAN UJI GRANUL 1. Distribusi ukuran partikel, Menggunakan ayakan No. 12-14
2.
Sifat al aliran Menggunakan alat flow rate tester (g/menit). Sudut henti < 25 25 – 45 > 45
3.
Sifat alir mudah mengalir Mengalir sukar mengalir
Komp Kompre resi sibi bili lita tass
Persen (%) kemampatan (K) = Do – Df
x
100%
Do Do = tap density (berat granul/ volume granul sebelum dimampatkan) Df = bulk density (berat granul/ volume granul setelah dimampatkan) Syarat = % K < 20 % 4.
Susut Susut Penger Pengering ingan/ an/ Kadar Kadar uap
10 | P a g e
Susut pengeringan diukur dengan alat Karl fischer dan moisture balance. Susut pengeringan = Wo - Wt Wo Sp = susut pengeringan Wo = berat mula-mula Wt = berat setelah dikeringkan Kadar uap = Wo - Wt Wt
G. EVALUASI TABLET
Evaluasi tablet dilakukan untuk mengetahui apakah tablet yang dihasilkan telah memenuhi kriteria atau belum. Diperlukan beberapa pengujian, diantaranya adalah : Uji Penampilan Tablet Tablet diamat diamatii secara secara visual visual melipu meliputi ti : warna warna (homog (homogeni enitas tas), ), bentuk bentuk (bunda (bundar, r, permukaan rata/cembung), cetakan (garis patah, tanda, logo, pabrik), dll. Uji Keseragaman Ukuran Kecuali dinyatakan lain diameter tablet tidak boleh lebih dari 3x dan tidak kurang dari 11/3 tebal tablet. Uji diameter dan ketebalan tablet ini dilakukan terhadap 20 tablet. 3. Uji Kekerasan Dilaku Dilakukan kan dengan dengan alat alat Hardne Hardness ss tester. tester. Kekeras Kekerasan an tablet tablet diukur diukur terhad terhadap ap luas luas permukaan permukaan tablet dengan dengan menggunaka menggunakan n beban yang dinyatakan dinyatakan dalam kilogram. kilogram. Satuan kekerasan adalah Newton, kp. 4. Uji Friabilitas Dilakukan Dilakukan dengan alat Friabilator menggunakan menggunakan 20 tablet. tablet. Parameter Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan atau bantingan selama waktu tertentu. Uji friabilitas biasanya dilakukan selama 15-20 menit tergantung spesifikasi alat. Tablet yang baik mempunyai friabilitas < 1%. Perhitungan : f = a – b
x 100 %
a f = friabilitas a = bobot tablet sebelum diuji b = bobot tablet setelah diuji 11 | P a g e
5.
Uji Uji kes keser erag agam aman an Bobo Bobott Uji Uji ini ini dilak dilakuk ukan an terh terhad adap ap 20 table tablett deng dengan an cara cara meni menimb mban ang g satu satu pers persat atu. u. Persyaratan Farmakope Indonesia : Bobot rat rataa-ra -rata (m (mg)
Deviasi asi ma maksimum (% (%) 2 tablet 1 tablet 2 mg atau kurang 15 30 25-150 mg 10 20 151-300 mg 7,5 15 > 300 mg 5 10 Persyaratan : tidak boleh 2 tablet yang bobot rata-ratanya menyimpang dari bobot rata-rata tablet lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satupun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata kolom B. 6. Uji Waktu Hancur Uji waktu hancur menggunakan alat disintegrator tester menggunakan 6 tablet. Persya Persyarat ratn n farmako farmakope pe Indone Indonesia sia 3 : kecual kecualii dinyat dinyataka akan n lain lain semua semua tablet tablet harus harus hancur tidak lebih dari 15 menit (untuk tablet tidak bersalut) dan tidak lebih dari dari 60 menit untuk tablet salut gula atau tablet salut selaput. 7. Uji Keseragaman Kandungan Uji ini biasanya dilakukan jika tablet mengandung zat aktif < 50 mg. Pengujian dilakukan terhadap 10 tablet. Persyaratan FI 4 ; tidak boleh lebih dari 2 tablet yang kadarnya di luar rentang 85-115 % dari kadar rata-rata dan tidak boleh lebih dari 1 tablet yang kadarnya diluar rentang 75-125 % dari kadar rata-rata. 8. Uji Disolusi Uji ini dilakukan untuk mengetahui kapan zat aktif mulai dilepaskan dan kapan tercapai kadar maksimum didalam media disolusi serta bagaimana profil zat aktif secara in vitro.
H. MONOGRAF MONOGRAFII ZAT AKTIF AKTIF DAN DAN ZAT TAMBAH TAMBAHAN AN 1. Zat Aktif :Chlorpheniramin :Chlorpheniramin Maleat
Sifat Kimia
Nama Lain Nama Nama kimia kimia
: Chlorpeniramin Maleat : 2- [p-klo [p-kloro, ro, α- (2-dim (2-dimetil etilamin amino-et o-etil) il)-ben -benzil zil]] - piridi piridina na maleat
Rumus Molekul 12 | P a g e
: C16H19ClN2, C4H4O4
rumus bangun
:
Berat Molekul
: 390,8
Sifat Fisika
Organoleptis Bentuk
: serbuk hablur
Bau
: tidak berbau
Warna
: putih
Rasa
: pahit
Kelarutan
: la larut da dalam 4 ba bagian ai air, da dalam 10 10 ba bagian kl kloroform p, p, sukar larut dalam eter
Berat Jenis
: 390,87
Titik Leleh
: 132 º – 135
Sifat Farmakologi •
Khasiat
: Antihistaminikum
•
Indikasi
: Suatu sifat Kimia an anthistamin untuk reaksi alergi ya yang ringan ringan,, seperti seperti : iritas iritasii hidung hidung,, mata,t mata,teng engoro orokan kan,, edema, edema, kemerahan & iritasi karena makanan, gigitan serangga dan tanaman alergen.
•
Kontr Kontrain aindik dikasi asi
: Hipe Hiperse rsensi nsitiv tivitas itas terhada terhadap p klor klorfen feniram iramin. in. Gejala Gejala salura saluran n pernafasan bawah. Terapi bersama dengan MAO inhibitor dapat dapat memper memperpan panjan jang g / memper memperkua kuatt efek antiko antikolin linerg ergik ik (kekeringan) dari klorfeniramin.
•
Efek Efek samp sampin ing g : 1. SSP
:
kebingungan,
koor koordi dina nasi si,,
kele kelela laha han, n,
seda edasi,
pusing,
kege kegeli lisa saha han, n,
gangguan kecem kecemas asan an,,
tremor, tremor, emosiaonal, emosiaonal, insomnia, insomnia, euphoria, euphoria, parestesis, parestesis, vertigo, labirintis akut, neuritis, kejang 2. Mata : ganggu gangguan an peng penglih lihatan atan,, diplop diplopia ia 13 | P a g e
3. Kard Kardio iova vask skul ular ar : hipo hipote tens nsi, i, saki sakitt kepa kepala la,, palp palpit itas asi, i, takikardia, ekstrasistole. 4. Semato Sematolog logii : urtika urtikaria ria,, fotosens fotosensiti itivit vitas. as. 5. Hema Hemato tolo logy gy : anem anemia ia,, hemo hemoli litik tik,, trom tromso sosi sito tope peni nia, a, agranulositosis. 6. Sal. Sal. Kenc Kencin ing g : diur diures esis is,, suli sulitt kenc kencin ing, g, rete retens nsii urin urine, e, haid lebih cepat. 7. Sal. Sal. Pencerna Pencernaan: an: kembun kembung, g, anoreks anoreksia, ia, mual, mual, muntah, muntah, diare, konstipasi. 8. Sal. Sal. Pern Pernaf afas asan an : meng mengen ental talka kan n sekr sekres esi, i, sesa sesak k dada dada,, dan sumbatam hidung. 9. Hipers Hipersens ensiti itivit vitas as : syok syok anafil anafilaks aksis is Interaksi Obat
•
: - Alcohol, tranquilizer, sedative
hipnotik, dan depresan SSP lainnya : memperberat depresi SSP - Inhibitor MOA : meningkatkan efek antikolinergik
Pen Penggun ggunaa aan n pada ada anak anak
•
: -
Diko ikontra ntrain ind dikas ikasik ikan an pad padaa
bayi yang baru lahir/premature - Menimbulkan eksitasi pada anak – anak •
Penggunaan pada ibu hamil: dikontraindikasikan bagi ibu hamil muda karena dapat menggangu janin
•
Dosis Dosis osis Lazim azim Anak nak (2(2-5 5 thn thn)
:1 mg tiap tiap 4-6 jan jan
Anak (6-11 thn)
: 2 mg – 12 mg / 24jam
Dewas Dewasaa
: 4 mg tiap tiap 4-6 4-6 jam seka sekali li samp sampai ai 24 mg/2 mg/24j 4jam am
Wadah dan Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, tak tembus cahaya.
A. Bahan penghancur penghancur (disintegrant): (disintegrant): Amilum kering 1. Rumus molekul
2. BM 3. PH 4. Fungsi Fungsi 14 | P a g e
: (C6H10O5)n
: 50.0 50.000 00 – 160. 160.00 000 0 : 5,5 5,5 – 6,5 6,5 untu untuk k 2% b/v b/v : Glidan, Glidan, dilven, dilven, binder, binder, disintegran disintegrantt (3-15%) (3-15%)
5. Komp Kompre resi sibi bili lita tass
:-
6. Densitas
:-
7. Dist Distri ribu busi si part partik ikel el
: 10 – 100 100 µm
8. Ren Rentan tang
: 2 – 32 µm
9. Kelarutan
: Praktis tidak larut etanol dingin (950) dan dalam air
dingin 10. Organo Organolep leptis tis : serbu serbuk, k, puti putih h hampi hampirr putih putih dan pahit. pahit. 11. Flowability Flowability
: 10,8 – 11,7 g/s pati jagung. jagung.
12. Stabilitas Stabilitas dan penyimp penyimpanan anan : amil amilum um yang yang keri kering ng dan dan tida tidak k dipa dipana nasi si stab stabil il jika jika terl terlin indu dung ng dari dari (hig (high h humidity) saat digunakan sebagai pelincir atau disintegran pada sediaan padat, amilum dipertimbangkan sebagai bahan inert dibawah kondisi penyimpanan normal. Namun larutan amilum yang dipanaskan atau pasta amilum secara fisik tidak tidak stabil stabil dan rentan rentan serang serangan an mikroo mikroorga rganis nisme me dan menyeb menyebabk abkan an a wide wide voriety of starch derivatives and modified storches that have unique phisical properties. Amilum harus disimpan dalam wadah tertutup rapat ditempat sejuk dan kering.
B. Bahan Pelincir (glidant, (glidant, antiadherent) antiadherent) : Talk dan Mg stearat Talkum
1. Sino Sinon nim
: Mag Magne nessi os osman manthu thus; powde owdere red d tal talc; c; purif urifie ied d Fre Fren nch chal chalk. k.
2. CAS CAS : Tal Talk k [14 [1480 8077-96 96-6 -6]] 3.
Rumus Empiris
4. BM 5. pH 6.
: Mg 6(Si2O5)4(OH)4
:0 : 7-10 untuk 20% b/v
Fungsi
: Anti cracking,glidant, diluent, lubricant
7. Aplikasi dalam formula farmasetik dan teknologi : Penggunaan Dusting powder Glidant dan tablet lubricant Tablet dan capsule diluents 6. Pemerian
: Talk sa sangat ha halus, pu putih ke keabu-abuan, ti tidak be berbau, tida tidak k bera berasa sa,,
15 | P a g e
Konsentrasi (%) 90 – 99 1 – 10 5–3
serb serbuk uk kris kristal tal mene menemp mpel el / mele meleka katt
pad padaa kuli kulit, t, lemb lembut ut jika jika dise disent ntuh uh,, beba bebass dari dari pasi pasir r (hidrofobik). 7. Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam asam encer dan alkali, pelarut organic dan air.
8. OTT
: Dengan ammonium
9. Kekerasan
: 1,0 – 1,5
10.Wadah
: Dalam wa wadah te tertutup ba baik, te tempat ya yang di dingin da dan kering.
11. Stabilitas dan penyimpanan : Bahan stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan pada suhu 160% 0 selama lebih dari satu jam. Juga dapat disterilkan dengan diekspos pada etylen OH, atau irradasi sama. Talk harus disimpan dalam wadah tertutup, baik ditempat yang sejuk dan dingin.
Mg Stearat
1. Sinonim
:
2. Fungsi
:
3. Aplikasi
:
4. Konsentrasi 6. Pemerian
Mg oktadecanoate, Stearic acid magnesium salt lubrikan (antiadherent) Sebagai penghancur fase dalam : lubrikan = 0,25-5% : se serbuk putih, bau dan rasa khas, berminyak bila tersentuh, lengket pada kulit
7. Kelarutan
: praktis tidak larut dalam etanol (95%) dan eter
8. Kestabilan
: Stabil
9. Berat Jenis
: 1,03-1,08 g/cm 3
10. Melting Point
: 88,50 C
11. OTT 12. Wadah
: inkompatibel dengan asam kuat, alkali dan garamnya : Dalam wadah tertutup tertutup baik dan tempat tempat yang dingin dingin dan kering
Bahan pengisi (diluent): Laktosa 1. Sinonim
: saccharum lactis
2. Rumus empirik
: C12H22O11
3. BM
: 342,30
4. CAS
:O-β-D-Galactopyranosyl-(1→4)-α-D-Glucopyranose
16 | P a g e
anhydrous 5. Fungsi
: Pengisi
6. Pemerian
: Serbuk, putih
7. Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam kloroform, etanol, dan eter. Larut dala dalam m 1 bagi bagian an lakt laktos osaa dala dalam m 4,63 4,63 bagi bagian an air, air, 1 bagi bagian an lakto laktosa sa dalam dalam 3,14 3,14 bagi bagian an air pada pada suhu suhu 40oC, 1 bagian lakto laktosa sa dalam dalam 2,04 2,04 bagi bagian an air pada pada suhu suhu 50oC, 1 bagian kalt kaltos osaa dalam dalam 1,68 1,68 bagi bagian an air pada pada suhu suhu 60oC, 1 bagian laktosa dalam 1,07 bagian air pada suhu 80 oC
8. OTT
:Asam amino, aminophilin, amfetamin, lisinopril, gugus amin primer.
9. Titik leleh
: 223oC (anhydrous α-lactose), 252,2 oC (anhydrous βlactose)
I. Rancan Rancangan gan Formul Formulasi asi
Akan dibuat tablet CTM (chlorpheniramin maleat) dengan kandungan bahan aktif sebanyak 10 mg dan bobot satu tablet dibuat 500 mg. Pembuatan 1 batch 500 tablet ta blet (500 mg). Metode pembuatan yang direncanakan adalah metode granulasi kering. Dalam pembuatan tablet ini diperlukan bahan-bahan tambahan yang terdiri atas : 1. Bahan pengisi
: Laktosa
3. Bahan penghancur : Amilum kering (Dalam & luar) 4. Bahan pelincir
: Talk & Mg Stearat (Antiadherent & glidant)
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Form Formul ulas asii
R/CTM
4 mg
Fase Dalam (FD):
Amilum kering
10%
92% x 100 = 92 mg
Laktosa
qs
Mg Stearat
1%
Fase Luar (FL):
Talk
2%
8%
Amilum kering
5%
17 | P a g e
•
Perhitungan Fase Dalam dan Fase Luar Fase dalam
CTM
: 4 mg
Amilum kering 10% x 100
: 10 mg
Laktosa (92mg – 14mg)
: 78 mg
14 mg
92% + 0,5% + 1% = 93,5%
Mg Stearat
0,5% x 100
: 0,5 mg
93,5%X 100mg = 93,5 mg
Talk
1%
x 100
: 1mg
Fase luar
Mg Stearat
0,5%
Talk
1%
6,5 %
Amilum kering 5 % •
Penimbangan bahan CTM
4 mg x 500
= 2 gram
Amilum kering
10 mg x 500
= 5 g r am
Laktosa
78 mg x 500
= 39 gram
Mg stearat
0,5 mg x 50 500 = 0,25 gram
Talk
1 mg x 500 = 0,5 gram + 46,75 gram
•
Prosedur pembuatan 1. Semua Semua bahan ditimba ditimbang. ng. Apabila Apabila perlu digerus digerus maka gerusla geruslah h terleb terlebih ih dahulu dahulu sebelum ditimbang. 2. Semua FD kecuali kecuali lubrikan lubrikan dicampu dicampurr dalam kantong kantong plastik plastik yang yang sesuai sesuai selama selama ± 5-10 menit (M1) 3. Masu Masukk kkan an lubr lubrik ikan an (Mg (Mg stear stearat at)) FD ke dala dalam m M1. M1. Aduk Aduk hingga hingga homo homoge gen n selama ± 2-5 menit. 4. Kemp Kempaa mass massaa M1 deng dengan an mesi mesin n slug slugin ing g atau atau mesin mesin cetak cetak tablet tablet,, kemu kemudi dian an hasilnya dihancurkan hingga terbentuk slug. 5. Ayak slug slug dengan dengan ayakan ayakan mesh mesh 18 atau atau sesuai sesuai dengan dengan yang ada ada di lab. lab.
18 | P a g e
6. Periksa Periksa aliran slug, slug, apakah apakah sudah sudah memenuhi memenuhi syarat syarat atau belum. belum. Apabila Apabila belum belum memenu memenuhi hi syarat, syarat, maka maka proses proses slugin sluging g (no 4-6) 4-6) diulan diulang, g, maksim maksimal al 3 kali kali pengulangan. 7. Slug yang yang sudah sudah memenuhi memenuhi syarat syarat kemudian kemudian dievaluasi dievaluasi,, kemudian kemudian ditimbang. ditimbang. 8. Melaku Melakukan kan evalua evaluasi si gran granul, ul, yaitu: yaitu: a.
Sifat alir
b.
Kadar air c.
kompresibilitas
9. kemu kemudi dian an men menim imba bang ngny nya. a. Berat granul yang diperoleh: 42 gram Juml Jumlah ah tab tab yg dapa dapatt dibu dibuat at
:
42
. x 500 500 tab = 449 449 table tablett
46,75 Bobot masa cetak
:100% x 42 gram = 44,919 gram 93,5%
Bobot per tab
: 44,919 = 0,100 gram = 100 mg 449
10. Menimbang fase luar. Fase luar yang ditimbang, ditimbang, meliputi: Mg Stearat rat
= 0,5% x 100 mg = 0,5 mg x 500 tablet = 0, 0,25 gram
Talk
= 1% x 100 mg = 1 mg x 500 tablet = 0,5
Amylum kering
= 5% x 100 100 mg = 5 mg x 500 tablet tablet = 2,5 gram gram
11. Mencampurka Mencampurkan n fase luar dengan sebagian sebagian FD ± 1 menit, tambahkan tambahkan sisanya, campur homogen ± 3-4 menit. 12. Mencetak granul kemudiam kemudiam melakukan evaluasi pada pada tablet yang sudah sudah selesai di cetak. Evaluasi tersebut terdiri dari: a. Keserag Keseragama aman n sediaan sediaan (bobo (bobott dan kandu kandunga ngan) n) b. Keserag Keseragama aman n ukuran ukuran (teba (teball dan diame diameter) ter) c. Kereg Keregas asan an / friab friabili ilita tass d. Kekerasan e. Perfor formance f. Uji di disolusi g. Uji Uji komp kompre resi sibi bilit litas as h. Uji Uji wakt waktu u hanc hancur ur
19 | P a g e
BAB IV EVALUASI
A. EVAL EVALUA UASI SI GRA GRANU NUL L 1. Laju Laju Alir Alir dan dan sudu sudutt hent hentii
Uji dilaku dilakukan kan dengan dengan mengg mengguna unakan kan corong corong dan statif statif.. Granul Granul yang yang kering kering dima dimasu sukk kkan an ke dala dalam m coro corong ng yang yang bagi bagian an bawa bawahn hnya ya suda sudah h ditu ditutu tup p meng menggu guna naka kan n tisu tisu.. Coro Corong ng dile dileta taka kan n 10 cm dari dari dasa dasarr wada wadah. h. Sete Setela lah h stopwatch stopwatch disiapkan, disiapkan, tisu yang menyumbat menyumbat corong tersebut ditarik dan granul dibiarkan mengalir melewati corong dengan sesekali mengetuk corong agar
20 | P a g e
granul granul mengal mengalir ir lancar. lancar. Kemudi Kemudian an waktu waktu granul granul tepat tepat habis habis dalam dalam corong corong dihitung. Didapat
: t = 18 detik d = 13,5 cm h = 5 cm
sudut henti →
Tan α = 2h = 2 x 3 = 0,70 d
8,5
α = 35,2 35,2 (me (meng ngal alir) ir) standar uji sifat alir : -
< 25
= mudah mengalir
-
25-45 = mengalir
-
> 45
= sukar mengalir
kecepa kecepatan tan alir alir → bobo bobott = 43 43 gram gram wakt waktu u = 18 18 det detik ik Jadi kecepatan alirnya = 2,38 gram/ detik
2. Uji Uji Komp Kompre resi sibi bili lita tass
Dengan menggunakan gelas ukur 100 mL dimasukkan granul kering sampai 100 mL kemudian memampatkannya dengan mengetuk-ngetuk sebanyak 500 kali ketukan. Didapat
: Vo = 100
Vt = 73
Maka
: Vo – Vt x 100% = 59 – 45 x 100% = 23,72% 23,72% ( tergolong buruk) Vo
59
Standar tidak boleh lebih dari 20%
B. EVAL EVALUA UASI SI TABL TABLET ET 1. Uji penampilan tablet, yaitu dengan melihat penampilan tablet secara kasat
mata, diperoleh data: •
Homo Homoge geni nita tass war warna na
•
Bentuk dan permukaan
21 | P a g e
: hom homog ogen en,, put putih ih : bundar dan kasar
2. Uji keseragaman ukuran, yaitu dengan melakukan pengukuran terhadap 20
tablet dengan menggunakan penggaris, didapat : •
Diameter rata-rata
: 1 cm
•
Tebal rata-rata
: 0,5 cm
Diameter tablet yang dibuat memenuhi kriteria uji keseragaman ukuran, yaitu diameter tablet tidak boleh lebih dari 3 kali tebal tablet dan tidak bolek kurang dari 1 1/3 tebal tablet 3. Uji friabilit yaitu dengan dengan menggu menggunak nakan an alat alat friabil friabilato ator. r. 20 tablet tablet yang yang friabilitas, as, yaitu
sebelumnya sudah ditimbang dimasukan ke dalam alat dan alat di seting selama 4 menit lalu tablet yang masih tersisa ditimbang kembali kemudian dihitung nilai friabilitasnya. friabilitasnya. Dan yang menjadi parameter pada uji ini adalah kerapuhan kerapuhan terhadap gesekan atau bantingan selama 15-20 menit. f = a – b x 100% a f = 7,1274 – 5,468 x 100% 100% = 23,28% 7,1274 Kerapu Kerapuhan han tablet tablet tergol tergolong ong buruk, buruk, karena karena memili memiliki ki nilai nilai friabil friabilitas itas > 1%, sedangkan Standar nilai friabilitas adalah < 1% 4. Uji keseragaman bobot, yaitu dilakukan penimbangan pertablet pada 20 tablet
kemudi kemudian an dihitu dihitung ng standa standarr devias deviasiny inyaa apakah apakah memenu memenuhi hi syarat syarat atau atau tidak. tidak. Adapun data dari bobot masing-masing tablet, yaitu:
No
Bobot tablet (mg)
% Deviasi
1 356 3 2 37 370 7 3 337 3 4 339 2 5 338 2 6 341 2 7 355 2 8 341 2 9 345 3 10 337 3 Bobot rata-rata= 346,35 22 | P a g e
No
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Bobot tablet
%
(mg)
Deviasi
334 346 357 363 359 341 328 355 342 343
4 0,1 3 5 4 2 5 2 1 0,9
% Deviasi = bobot rata-rata – bobot @ Bobot rata-rata Berdasarkan data diatas maka, bobot tablet CTM yang kami buat memenuhi persyaratan 5. Uji Waktu Hancur
Tablet CTM yang kami buat memiliki waktu hancur : 4 menit 26 detik
BAB V PEMBAHASAN
Pada Pada kesemp kesempata atan n kedua kedua prakti praktikum kum teknol teknologi ogi sediaa sediaan n padat, padat, kelomp kelompok ok kami kami mendapatkan zat aktif berupa CTM (Chlorpeniramin Maleat) yang di indikasikan sebagai antihistamin. Pada rancangan praformulasi awal kami merencanakan untuk menggunakan bahan-bahan eksipien sebagai berikut: •
Pengisi dan pengikat
: Avicel
•
Penghancur luar
: Amilum kering
dan dalam •
Pelincir
: Talkum dan Mg Stearat
Namun setelah kami melakukan responsi/diskusi bersama dosen pembimbing, dosen pembi pembimbi mbing ng menyar menyarank ankan an untuk untuk mengga mengganti nti pengis pengisii salah salah satu satu bahan bahan eksipi eksipien, en, yaitu yaitu avicel, karena dengan penggunaan avicel sebagai pengisi akan mempeburuk kompesbilitas dari dari tablet tablet . Maka Maka atas atas pertim pertimban bangan gan terseb tersebut ut akhirn akhirnya ya kami kami mengga mengganti nti avicel avicel dengan dengan laktosa sebagai pengisi. 23 | P a g e
Berdasarkan Berdasarkan literatur zat aktif yang kami gunakan CTM (Chlorpeni (Chlorpeniramin ramin Maleat) stabil dalam larutan, tahan terhadap pemanasan serta memiliki dosis lazim yang kecil. Metode yang cocok untuk pembuatan tablet CTM menggunakan metode granulasi basah. Akan Akan tetapi tetapi pada pada paktik paktikm m ini kami kami memili memilih h metode metode granul granulasi asi kering kering karena karena metode metode granulasi granulasi basah telah kami gunakan gunakan untuk pembuatan pembuatan tablet parastamol. parastamol. Pada metode metode ini pertama-tama kami menimbang semua zat fase dalam (CTM, laktosa, amium kering), kemudian semua zat tersebut dicampurkan. Tahap selanjutnya, kami mensluging semua fase dalam. Sluging yang terbentuk kami ayak dengan ayakan no mesh 18. Granul Granul yang terbentuk terbentuk kami evaluasi. evaluasi. Pertama kami menguji menguji laju alir dan sudut sudut henti granul dan didapat sudut henti granul α = 35,2(mengalir) dan laju alir granul 2,38/detik. Dari nilai sudut henti tersebut dapat diketahui bahwa granul yang kami hasilkan dapat mengalir karena masih berada dalam range sudut mengalir yaitu 25-45. Dan uji granul yang terakhir kami lakukan adalah uji kompresibilitas, dimana granul dimasukan ke dalam gelas ukur kemudian diketuk-ketukan dan setelah pengetukan selesai kami menghitung kompresibilitasnya. Diperoleh kompresibilitasnya sebesar 23,72%, kompresibilitas granul dengan nilai tersebut tergolong buruk karena standar kompresibilitas granul yang baik adalah < 20%. Nilai kompresibilits yang buruk ini dapat disebabkan karena kami tidak menamb menambahk ahkan an pengik pengikat at pada pada formul formulasi asi kami. kami. Kelalai Kelalaian an ini diseba disebabka bkan n kami kami tidak tidak memikirkan dwifungsi dari avicel, pada saat mengganti avicel dengan laktosa kami hanya terfoku terfokuss pada pada fungsi fungsi avicel avicel sebaga sebagaii pengis pengisii tanpa tanpa memiki memikirka rkan n fungsi fungsi avicel avicel sebaga sebagaii pengikat. Setelah melewati evaluasi granul, granul yang diperoleh kami timbang kembali untuk mengetahui berapa banyak tablet yang dapat dibuat. Berat granul yang diperoleh adalah 42 gram. Maka jumlah tablet yang dapat dibuat adalah sebanyak 449 tablet, dikempa dengan menggunakan alat dengan bobot 100 mg sehingga diperoleh tablet yang kompak. Tetapi karena pada laboratorium tablet terdapat mesin pencetak tablet dengan bobot tablet 500 dan 300 mg maka kami menggunakan mesinpencetak tablet dengan bobot 300 mg sehinga jumlah tablet yang dihasilkan berbeda yaiu 149 tablet. Pada kenyataanya kami hanya menghasilkan 110 tablet hal itu dikarenakan banyak zat yang terbuang pada saat proses sluging, pengayakan, evaluasi dan pencetakan. Setelah Setelah proses proses penceta pencetakan kan tablet, tablet, kami kami melaku melakukan kan evalua evaluasi si tablet tablet yaitu yaitu yang yang pertama uji penampilan meliputi : •
24 | P a g e
Homogenitas warna
: homogen, putih
•
Bentuk dan permukaan
: bundar dan kasar
Uji keserag keseragama aman n ukuran ukuran,, yaitu yaitu dengan dengan melaku melakukan kan penguk pengukura uran n terhad terhadap ap 20 tablet dengan menggunakan penggaris, didapat : •
Diameter rata-rata
: 1 cm
•
Tebal rata-rata
: 0,5 cm
Diameter tablet yang dibuat memenuhi kriteria uji keseragaman ukuran, yaitu diameter tablet tidak boleh lebih dari 3 kali tebal tablet dan tidak bolek kurang dari 1 1/3 tebal tablet. Uji friabilitas merupakan tes untuk menentukan kemampuan dan daya tahan tablet terhada terhadap p geseka gesekan n dab goncan goncangan gan selama selama proses prosesing ing,, packin packing, g, dan distri distribus busii sampai sampai konsumen. Ketahanan terhadap abrasi adalah suatu ukuran dari kohesi interpartikel dan juga merupakan kekuatan dari bahan pengikat. Uji friabilitas ini dilakukan dengan cara menggunaka menggunakan n alat friabilator. friabilator. 20 tablet tablet yang sebelumnya sebelumnya sudah sudah ditimbang ditimbang dimasukan dimasukan ke dalam alat dan alat di seting selama 4 menit lalu tablet yang masih tersisa ditimbang kembali kemudian dihitung nilai friabilitasnya. Dan yang menjadi parameter pada uji ini adalah kerapuhan terhadap gesekan atau bantingan selama 15-20 menit. f = a – b x 100% a
f = 7,1274 – 5,468 x 100% 100% = 23,28%% 7,1274 Kerapuh Kerapuhan an tablet tablet tergolo tergolong ng buruk, buruk, karena karena memilik memilikii nilai nilai friabi friabilita litass > 1%, sedang sedangkan kan Standar nilai friabilitas adalah < 1%. Hal ini dikarenakan tablet CTM yang kami buat tidak menggunakan pengikat. Uji kesera keseragam gaman an bobot, bobot, yaitu yaitu dilaku dilakukan kan penimb penimbang angan an pertab pertablet let pada pada 20 tablet tablet kemudian dihitung standar deviasinya apakah memenuhi syarat atau tidak. Adapun data dari bobot masing-masing tablet, yaitu: No
1 2 3 4 5 6 7 8 25 | P a g e
Bobot tablet (mg)
356 37 370 337 339 338 341 355 341
% Deviasi
No
3 7 3 2 2 2 2 2
11 12 13 14 15 16 17 18
Bobot tablet
%
(mg)
Deviasi
334 346 357 363 359 341 328 355
4 0,1 3 5 4 2 5 2
9 345 3 19 10 337 3 20 Bobot rata-rata= 346,35 % Deviasi = bobot rata-rata – bobot @
342 343
1 0,9
Bobot rata-rata Berdasarkan data diatas maka, maka, bobot tablet tablet CTM yang kami buat memenuhi memenuhi persyaratan karena tidak lebih dari 2 tablet mempunyai penyimpangan yang lebih besar dari 7,5% dan tidak ada 1 tabletpun yang mempunyai penyimpangan lebih besar dari 15%. Uji Uji wakt waktu u hanc hancur ur berk berkai aita tan n erat erat deng dengan an kete keters rsed edia iaan an biol biolog ogis is obat obat atau atau bioavaliabilas. Waktu hancur ini dipengaruhi oleh formulasi, sifat fisik bahan obat, bahan pembantu serta tekanan yang diberikan saat pencetakan. Tekanan yang berlebihan atau tablet dengan kekerasan yang besar akan memperpanjang waktu hancurnya. Uji waktu hancur tablet CTM yang kami buat memiliki waktu hancur : 4 menit 26 detik yang tergolong buruk. Hal tersebut dikarenakan tablet CTM yang kami buat tidak menggunakan pengikat. Waktu hancur pada tablet CTM dengan granulasi kering lebih baik dibangdingkan dibangdingkan dengan tablet parasetamol dengan granulasi basah. Jika dilihat dari formulasi tablet, tablet pada granulasi kering tidak menggunakan pengikat. Tetapi waktu hancurnya lebih lama diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an tabl tablet et gran granul ulas asii basa basah h yang yang meng menggu guna naka kan n peng pengik ikat at.. Hal Hal ini ini dise diseba babk bkan an seba sebagi gian an besa besarr komp kompos osis isii dari dari table tablett CTM CTM kami kami adal adalah ah lakt laktos osa, a, yang yang mempunyai kompresibilitas yang baik. Sehingga tablet CTM yang terbentuk memiliki ikatan yang cukup baik antara molekul yang sejenis maupun bebeda.
.
26 | P a g e
BAB VI KESIMPULAN
Berdasarkan literatur zat aktif yang kami gunakan CTM (Chlorpenir (Chlorpeniramin amin Maleat) 1. Berdasarkan stabil dalam larutan, tahan terhadap pemanasan serta memiliki dosis lazim yang kecil. Metode yang cocok untuk pembuatan tablet CTM menggunakan metode granulasi basah. Akan tetapi pada paktikm ini kami memilih metode granulasi kering karena metode granulasi basah telah kami gunakan untuk pembuatan tablet parasetamol. 2. Granul CTM yang kami buat memiliki kompresibilitas yang buruk (23,72%), sifat
alir dengan α = 35,2 dan kecepatan alir 2,38 gram granul/detik. 3. Tablet CTM yang kani buat memiliki warna putih, homogen, dan permukaan yang
agak kasar. Keseregaman ukuran yang memenuhi kriteria. Friabilitas yang buruk (23,28%). (23,28%). Kesereagaman Kesereagaman bobot memenuhi memenuhi kriteria. Waktu hancur hancur yang buruk ( 4 menit 26 detik). 4. Tablet Tablet CTM yang yang kami buat memili memiliki ki friabilit friabilitas as dan waktu waktu hancur hancur yang buruk buruk karena kami tidak menambahkan pengikat pada formulasi. 5. Waktu Waktu hancur hancur granul granulasi asi kering kering kami kami lebih lebih lama lama diband dibanding ingkan kan dengan dengan tablet tablet
granulasi basah yang menggunakan pengikat. Hal ini disebabkan sebagian besar kompos komposisi isi dari dari tablet tablet granul granulasi asi kering kering kami kami adalah adalah laktos laktosa, a, yang yang mempun mempunyai yai kompresibilitas yang baik. Sehingga tablet yang terbentuk memiliki ikatan yang cukup baik antara molekul yang sejenis maupun bebeda. 27 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Farmakope Indonesia Ed III.1979.Jakarta. Wade,
Ainley
and
Paul
J
Weller . Handb Handbook ook
of
Pharma Pharmaceu ceuti tical cal
E exci excipie pients nts.Ed .d
II.1994.London; II.1994.London; The Pharmaceutical Press Department of Pharmaceutical Sciences. Martindale The Extra Pharmacopoeia, twenty-
eight edition . 1982. London : The Pharmaceutical Press. Ansel, Howard C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi keempat . 1989. Jakarta : UIPress. Anief, Moh. Ilmu Meracik Obat . 2004. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
28 | P a g e