UNSUR TRANSISI KELOMPOK 6
12 M I A 5
Golongan transisi adalah unsur yang terletak di antara unsur unsur golongan IIA dan unsur unsur golongan IIIA. Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsur transisi termasuk dalam blok d. karena subkulit d maksimum berisi 10 elektron maka dalam satu periode mengandung 10 unsur transisi.
PENDAHULUAN
PRESENTASI INI AKAN MEMBAHAS : 1. CIRI KHAS UNSUR TRANSISI PERIODE 4 2. SIFAT-SIFAT UNSUR TRANSISI PERIODE 4 3. REAKSI-REAKSI LOGAM UNSUR TRANSISI PERIODE 4 4. KEGUNAAN UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE 4 5. TERDAPATNYA UNSUR TRANSISI PERIODE 4 DI ALAM
UNSUR TRANSISI PERIODE 4 Skandium
Vanadium
Mangan
Cobalt
Cuprum
Sc Ti
V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Titanium
Kromium
Besi
JEMBATAN KELEDAI
Nikel
Zink
CIRI KHAS UNSUR TRANSISI PERIODE IV
Skandium (Sc)
Adalah unsur transisi lunak dan berwarna keperakan yang pertama ditemukan pada mineral langka dari Skandina S kandinavia. via. Permukaan unsur
ini akan berubah kekuningan atau merah muda bila
terkena udara. Mudah
teroksidasi oleh udara dan mudah terbakar.
Titanium (Ti) Adalah logam transisi ringan dengan warna putihperak.
Merupakan unsur kesembilan kesembilan paling melimpah di kerak kerak bumi (0,63% massa) karakteristik kuat, berkilau, serta tahan Memiliki karakteristik korosi. Titanium murni tidak larut dalam air tetapi larut dalam asam pekat. Membentuk lapisan oksida pelindung pasif (menyebabkannya tahan korosi) saat terkena udara pada suhu tinggi.
Vanadium Vanadium (v) Adalah unsur langka, lunak, dan berwarna abu-abu putih yang ditemukan dalam mineral tertentu.
Vanadium anadiu m tahan terhadap korosi karena memiliki memili ki lapisan pelindung oksida di permukaannya. permukaannya.
Vanadium tidak pernah ditemukan secara murni di alam, melainkan terdapat bersenyawa pada sekitar 65 mineral yang berbeda seperti patronite, vanadinite, carnotite dan bauksit.
Terbentuk pada endapan mengandung mengandun g karbon seperti minyak mentah, batubara, dan pasir tar.
Kromium Kromium (Cr) Adalah logam berkilau, getas dan keras, serta berwarna perak abu-abu. Ketika dipanaskan, kromium membentuk oksida kromat hijau. Logam
ini tidak stabil pada oksigen dan segera menghasilkan lapisan oksida tipis.
air, dan tanah Kromium memasuki udara, air,
dalam bentuk kromium (III) dan kromium (VI) akibat proses alam dan aktivitas manusia.
mangan (Mn) Merupakan logam keras dan getas berwarna abu-abu merah muda. Logam
ini sulit mencair, tapi mudah teroksidasi.
Mangan
murni bersifat amat reaktif dan dalam bentuk bubuk akan terbakar dengan oksigen, serta larut dalam asam encer.
Merupakan
salah satu logam yang paling melimpah di tanah yang terutama berbentuk senyawa oksida dan hidroksida.
Besi (fe) Adalah
logam berkilau, kuat, mudah ditempa, dan berwarna perak abu-abu.
Jika
terpapar udara, besi berpotensi mengalami karat.
Logam
ini mudah larut dalam asam encer.
Merupakan unsur
yang aktif secara kimia.
Membentuk
dua seri utama senyawa kimia, besi bivalen (II) atau fero, dan senyawa besi trivalen (III) atau feri.
Besi merupakan unsur melimpah di alam semesta.
kesepuluh
paling
cobalt (Co) Merupakan unsur feromagnetik, keras, getas, berkilau, dan berwarna perak-keputihan.
Unsur ini aktif secara kimia membentuk banyak senyawa.
Kobalt
dan
mampu
stabil di udara dan tidak terpengaruh oleh air, namun perlahan-lahan larut oleh asam encer.
Nikel (Ni)
Nikel merupakan logam keras, ulet, bisa ditempa, dan berwarna putih keperakan. konduktor panas Nikel merupakan konduktor
dan listrik yang cukup baik.
Membentuk
sejumlah senyawa kompleks. Sebagian besar senyawa nikel berwarna biru atau hijau.
Nikel
larut perlahan dalam asam encer.
Tembaga (Cu) Merupakan logam kemerahan dengan struktur kristal kubus.
Memantulkan sinar merah dan oranye oranye dan menyerap frekuensi lain dalam spektrum cahaya terlihat.
Merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Tembaga
lebih lunak dari seng, dapat dipoles, dan memiliki reaktivitas kimia rendah.
Seng (Zn) Merupakan logam putih kebiruan berkilau dan berada dalam kelompok II b tabel periodik.
Seng bersifat getas (mudah pecah) pada suhu normal, tetapi berubah menjadi ulet dan bisa ditempa ketika dipanaskan antara 110 °C hingga 150 °C.
Merupakan logam cukup reaktif yang akan bereaksi dengan oksigen dan non-logam, serta bereaksi dengan asam encer untuk melepaskan hidrogen.
Perak (Ag) Adalah
logam lunak yang memiliki lapisan logam mengkilap.
Perak
sangat elastis (yang berarti dapat ditarik ke kawat) dan lunak (yang berarti dapat ditempa menjadi lembaran datar).
Perak
memiliki konduktivitas listrik tertinggi dari semua elemen serta konduktivitas termal tertinggi dari semua logam.
Perak
sangat tidak reaktif.
Akan memudar senyawa sulfur
ketika ketika
bersentuhan
dengan
Emas (Au) Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa
Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, KCN, NaCN, dan Hg (air raksa).
Emas merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit chalcophile (suka akan belerang).
SIFAT SIFAT UNSUR TRANSISI
1. Semua Semua unsur unsur tra transi nsisi si (golo (golong ngan an B) B) adalah adalah logam.
SIFAT – SIFAT UNSUR TRANSISI
2. Hampir semuanya padat pada suhu ruangan, kecuali Hg (raksa) yang cair. 3. Dapa apat mem membentuk ion kompleks. 4. Adanya elektron yang tidak berpasangan menyebabkan sifatsifat:
Titik leleh tinggi (diatas 1000⁰C)
Paramagnetik (tertarik magnet)
Bilangan oksidasi bermacam-macam bermacam-maca m
Bersifat katalis
Senyawa-senyawa berwarna
5. Mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam. Contoh : 2+ dan 3+ , 2+ dan 3+ .
SIFAT – SIFAT UNSUR TRANSISI
6. Senyawanya ada yang bersifat paramagnetik, tetapi ada pula yang diamagnetik Contoh : 3−
bersifat paramagnetik karena dalam ion 3+ terdapat 4 elektron yang tidak berpasangan.
[6 ]
3 6 ]3+ bersifat diamagnetik karena dalam ion 3+ tidak terdapat elektron yang tidak berpasangan
[
SIFAT – SIFAT UNSUR TRANSISI
7. Kebanyakan ion atau senyawanya berwarna, berbeda dengan unsur-unsur blok s dan p yang umumnya putih. Hal ini disebabkan subkulit d hanya hanya terisi sebagian elektron. Contoh :
2 6 3+ berwarna violet karena orbital 3d pada ion 3+ mengandung 3 elektron. 2 6 ]2+ berwarna merah muda karena orbital 3d pada ion 2+ mengandung 5 elektron.
[
4 dan
4 tidak berwarna karena orbital 3d pada ion 2+ dan 2+ terisi elektron penuh.
REAKSI REAKSI UNSUR TRANSISI GOLONGAN IV
1. Besi (Fe) Reaksinya berlangsung sebagai berikut :
g) C (s) + O₂ ( g
g) CO₂ ( g) ( s) 2CO ( g) g) CO₂ (s) + C (s 3Fe₂O₃ (s) + CO ( g 2Fe₃O₄(s) +CO₂ ( g) ( g) g) ( g) g) Fe₃O₄ (s) + CO ( g 3FeO (s) + CO₂ ( g) FeO(s FeO(s) +CO ( g g) g) Fe (s) +CO₂ ( g) Reaksi totalnya dapat ditulis sebagai berikut : g) 2Fe (l ) + 3CO₂( g) g) Fe₂O₃(s) + 3CO( g)
Apabila
bijih besi mengandung men gandung kotoran yang bersifat asam (SiO₂), maka perlu ditambahkan kapur (CaCO ₃) sehingga reaksinya : CaCO₃(s) CaO (s) + SiO (s)
CaO(s) + CO₂(g) CaSiO₃(l )
Jika kotorannya bersifat basa (CaCO ₃ atau MnO)
MnO (s) + SiO ( s)
MnSiO₃(l )
Kotoran tadi akan tertampung di atas cairan besi karena jenisnya lebih kecil dari massa jenis besi dan disebut terak besi. Besi cair yang dihasilkan kemudian dicetak dan disebut besi tuang (cast iron). Besi tuang sangat keras tetapi rapuh karena masih mengandung unsur C, Si, Mn, P, dan S. Agar besi tuang tahan terhadap korosi dan kuat, biasanya dilakukan pengurangan kadar unsur C dan penambahan unsur-unsur tertentu.
2. Nikel (Ni) Batuan
yang berupa nikel sulfida dioksidasi menggunakan karbin melalui reaksi sebagai berikut :
g) 2NiS (s) +3O₂( g) 2NiO (s (s) + C(s C(s)
dengan
2NiO(s 2NiO(s) + 2SO₂( g) g) 2Ni (s) + CO₂ ( g) g)
Apabila pada batuan tedapat campuran nikel dan kobalt (Co) ,maka campuran Ni dan Co dimurnikan melalui proses Mond, yaitu mereaksikannya dengan gas CO dan hasilnya diuraikan kembali melalui proses pemanasan. Persamaan reaksinya :
Ni(s) + 4CO (g) Ni(CO₄) (g) Co(s) + CO (g) Ni (CO) ₄(g) Ni (s) + 4CO(g) Pada proses ini,kobalt tak dapat bereaksi dengan gas CO, sehingga dapat dipisahkan dari Ni.
3. Tembaga (Cu) Pengolahan tembaga dari bijihnya dilakukan dengan proses oksidasi sebagai berikut:
4CuFeS₂ (s) + 9O₂
2Cu₂S (l )+ 2Fe₂O₃(g)+6SO₄(g)
2Cu₂S (l ) +3O₂(g) 2Cu₂O(l )+ Cu₂S (l )
2Cu₂O (l ) +2SO₂(g) 6Cu(s) + SO₂ (g)
Selanjutnya pemurnian Cu dilakukan dengan cara elektrolisis.
4. Kobalt (Co) Unsur cobalt diproduksi ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit sodium (NaOCl) . Berikut reaksinya : 2Co²⁺(aq) + NaOCl(aq) + 4OH ⁻(aq)
H₂O+ 2Co(OH)₃(s) + NaCl(aq)
Trihydroxide Co(OH) ₃ yang dihasilkan kemudian dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian ditambah dengan karbon sehingga terbentuklah unsur kobalt metal. Berikut reaksinya : 2Co(OH)₃ (heat) 2Co₂O₃ + 3C
Co₂O₃ + 3H₂O 4Co(s) + 3CO₂(g)
5. Vanadium (V) Logam vanadium (v) jarang digunakan sebagai logam murni. Oksidanya (V₂O₅) 2NH4VO3 (aq) + H 2SO4 (aq) → (NH4)2SO4 (aq) + H2O (l) +V2O5 (s) banyak digunakan sebagai katalis pada pengubahan SO₂ SO₂ menjadi SO₃ dalam proses pembuatan H₂SO₄. H₂SO₄. V₂O₅ diubah V₂O₅ diubah menjadi aliase Fe-V yang disebut ferrovanadium, aliase ini mengandung 50% Fe.
6.Seng (Zn) Zink
terdapat di alam sebagai ZnO dan spalarite ( ZnS), Zn dihasilkan dengan pemanggangan ZnS, kemudian ZnO direduksi dengan karbon pijar. 2ZnS + 3O₂ → 2ZnO + 2SO₂ ZnO + C → Zn + CO Suhu proses ±1200 ᴼC, diatas suhu tersebut Zn menguap dan dikondensasi menjadi debu Zn.
Zn mudah bereaksi dengan asam membentuk H ₂
Zn(s)+2H⁺(aq) → Zn²⁺(aq)+H₂(g) Zn²⁺
tidak berwarna berwarna dan di dalam air terhidrolisis terhidrolisis Zn²⁺(aq)+H₂O(l) → Zn(OH)₂(s)+ 2H⁺(aq)
ZnS digunakan sebagai pengubah berkas elektron menjadi cahaya tampak dalam layar TV.
7.Kromium (Cr) Logam ini biasanya dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida dengan aluminum. Krom termasuk logam reaktif. Bereaksi dengan oksigen membentuk oksidanya. 2 Cr + 3 O ₂
2CrO₃
Dalam bidang industri, kromium diperlukan dalam dua bentuk, yaitu kromium murni dan aliansi besi-kromium yang disebut Ferokromium. Tahapan pengekstrakannya adalah sebagai berikut: Kromium(III)
dalam bijih diubah menjadi dikromat(VI). Reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III). Reduksi Kromium(III) Oksida dengan aluminium (reaksi termit).
Proses
ini disebut proses Goldschmit, menghasilkan Kromium dengan kemurnian 97-99% Ferokromium diperoleh dengan mereduksi bijih dengan kokas atau
silikon dalam tanur listrik. FeO.Cr₂O₃ + 4 C(s)
FeCr(s) + 4 CO(g)
Kromium (+2) Logam
kromium melarut dalam larutan asak klorida atau asam sulfat membentuk larutan [Cr(H2O)6]2+ yang berwarna biru langit. Cr(s) + 2 H⁺(aq)
Cr²⁺(aq) + H₂(g)
Ion Cr²⁺ dapat
juga terbentuk jika larutan kromium(VI) (misalnya (misal nya kromat atau dikromat) atau in Cr³⁺ direduksi oleh seng dan HCl. Cr₂O₇ (aq) (jingga) Cr³⁺(aq) (hijau/ungu) Cr²⁺(aq) (biru langit)
Potensial reduksi Cr ³⁺
menjadi Cr²⁺ adalah sebesar -0.41 v sehingga ion Cr³⁺ mudah dioksidasi di udara menjadi Cr ³⁺.
Cr²⁺(aq) + 4 H⁺(aq) + O₂(aq) Ion
2 Cr⁺(aq) + 2 H₂O(l)
Cr²⁺ dapat bereaksi dengan H⁺ atau air apabila terdapat katalis berupa serbuk logam. 2Cr²⁺(aq) + 2H₂O(l) 2 Cr³⁺+ 2 H⁺(aq)
2 Cr³⁺ (aq) + 2 OH ⁻ + H₂(g) 2 Cr³⁺(aq) + H₂(g)
Kromium (+3) Ion kromium(III) adalah ion paling stabil di anatra kation logam transisi dengan biloks +3. Dalam larutan, ion ini terdapat sebagai [Cr(H2O)]3+ dan berwarna ungu. Jika H2O diganti dengan ion klorida misalnya, akan terjadi perubahan warna: ion [Cr(H2O)5Cl]2+ berwarna hijau muda, ion [Cr(H2O)4Cl2]+ [Cr(H2O)4Cl2]+ berwarna hijau tua. Dengan basa, [Cr(H2O)]³⁺ akan membentuk Cr2O3 . xH2O, endapan gel berwarna hijau muda. [Cr(H2O)]³⁺(aq) + OH⁻(aq) ↔ Cr2O3 . xH2O(S) Dalam basa berlebihan membentuk membentuk [Cr(OH)6] ³⁻
8. Sc (Skandium) 1.Reaksi dengan air: Ketika dipanaskan maka Skandium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Sc (III) dan gas hidrogen 2Sc(s) + 6H₂O(aq)
2Sc³⁺(aq) + 6OH⁻(aq) + 3H₂(g)
2.Reaksi dengan oksigen Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk scandium (III)oksida 4Sc(s) + 3O₂(g)
2Sc₂O₃(s)
3. Reaksi dengan halogen Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida 2Sc(s) + 3F₂ (g) 2ScF₃(s) 2Sc(s) + 3Cl₂ (g) 2ScCl₃ (s) 2Sc(s) + 3Br₂ (l) 2ScBr₃ (s) 2Sc(s) + 3I₂ (s) 2ScI₃(s) 4. Reaksi dengan asam Skandium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas hidrogen 2Sc(s) + 6HCl(aq) 2Sc₃+(aq) + 6Cl ⁻(aq) + 3H₂(g).
9. Ti (Titanium) 1. Reaksi dengan Air Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan hydrogen. Ti(s) + 2H₂O(g) → TiO₂ (s) + 2H ₂ (g) 2. Reaksi dengan Udara Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida dengan nyala putih yang terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni akan menghasilkan Titanium Nitrida. Ti(s) + O₂ (g) → TiO₂ (s) 2Ti(s) + N₂(g) →TiN (s)
3.Reaksi dengan Halogen Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi dengan Fluor berlangsung pada suhu 200°C. Ti(s) + 2F₂ (s) → TiF₄ (s) Ti(s) + 2Cl₂ (g) → TiCl₄ (s) Ti(s) + 2Br₂ (l) → TiBr₄( s) Ti(s) + 2I₂ (s) → TiI₄(s) 4. Reaksi dengan Asam Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal tetapi dengan asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion (TiF 6 )32Ti(s) + 2HF (aq) → 2(TiF 6 )3- (aq) + 3 H ₂ (g) + 6 H⁺ (aq) 5. Reaksi dengan Basa Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada keadaan panas.
10. Mn ( Mangan ) 1. Reaksi dengan air Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi: Mn(s) + 2H₂O → Mn(OH)₂ + H₂ 2.Reaksi dengan udara Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi: 3Mn(s) + 2O₂ → Mn₃O₄ (s) 3Mn(s) + N₂ → Mn₃N₂(s)
3. Reaksi dengan halogen Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi: Mn(s) +Cl₂ → MnCl₂ Mn(s) + Br₂ → MnBr₂ Mn(s) + I₂ → MnI₂ Mn(s) + F₂ → MnF₂ Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan mangan mangan (III) flourida sesuai reaksi: 2Mn(s) + 3F₂ → 2MnF₃(s) 4. Reaksi dengan asam Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen sesuai reaksi: Mn(s) + H₂SO₄ → Mn²⁺(aq) + SO₄²⁻(aq) + H₂(g)
KEGUNA UNSUR UNSUR AN TRANSISI
Sc (Skandium) 1. Kegunaan Skandium Skandium adalah salah satu bahan kimia langka, yang digunakan pada berbagai perkakas seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat energi, dan kacamata. Unsur ini cocok untuk memproduksi catalyser serta untuk memoles kaca. Aplikasi utama skandium adalah untuk membuat paduan aluminiumskandium yang digunakan oleh industri kedirgantaraan dan peralatan olahraga (sepeda, tongkat bisbol, dll) yang membutuhkan material kinerja tinggi. •
•
•
Ti (Titanium) 1. •
1. 2. 3. 4. •
•
Kegunaan Titanium Sebagai bahan kontruksi, karena mempunyai sifat fisik
Rapatannya rendah (logam ringan) Kekuatan Kekuatan struktrurnya struktrurnya tinggi Tahan panas Tahan terhadap korosi Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonic Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik
Vanadium (V) 2. •
•
•
Kegunaan Vanadium
Banyak digunakan dalam industri-industri, Untuk membuat peralatan peralatan yang membutuhkan mem butuhkan kekuatan kekuatan dan kelenturan kelenturan yang tinggi seperti per pe r mobil dan alat mesin berkecepatan berkecepatan tinggi Untuk membuat logam campuran
Kromium Kr omium (Cr) (C r) 3. •
•
•
•
Kegunaan Kromium Logam kromium banyak banyak digunakan dalam bidang industry
Logam Logam kromium dapat dicampur dengan besi kasar membentuk baja yang bersifat keras dan permukaanya tetap mengkilap. Kromium Kromium digunakan untuk penyepuhan, penyepuhan, karena indah, mengkilap, dan tidak kusam Larutan kromium (III) oksida, dalam asam sulfat pekat, adalah oksidator kuat yang biasanya biasanya digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium.
Mangan (Mn) 4. •
•
•
Kegunaan Mangan
Untuk produksi baja Menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi Banyak tersebar tersebar dalam tubuh yang merupakan unsure yang penting untuk penggunaan vitamin B1.
Besi (Fe) 5. •
•
Kegunaan Besi
Membuat baja Banyak digunakan digunakan di dalam pembuatan alat-alat keperluan sehari-hari seperti, cangkul, pisau, sabit, paku, mesin, dan sebagainya.
Kobalt (Co) 6. •
•
Kegunaan kobalt
Sebagai aloi Larutan Co2+ digunakan sebagai tinta rahasia untuk mengirim pesan dan juga dalam system system peramalan cuaca
Nikel (Ni) 7. •
•
Kegunaan Nikel
Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik Zat tambahan pada besi tuang dan da n baja, agar mudah ditempa dan tahan karat
•
Pelapis besi (pernekel)
•
Sebagai katalis
Tembaga (Cu) 8.
Kegunaan Keguna an Tembaga emba ga
•
Bahan kabel listrik
•
Bahan uang logam
•
Untuk bahan mesin tenaga uap
•
Dan untuk aloi
Seng (Zn) 9.
Kegunaan Zink
•
Bahan cat putih
•
Pelapis lampu TL
•
Layar TV dan monitor computer
•
Campuran logam dengan metal lain
KEBERADAAN UNSUR TRANSISI DI ALAM BEBAS
KEBERADAAN UNSUR TRANSISI TRANSISI DI ALAM BEBAS unsur Skandium
Sc terutama terdapat pada mineral tortveitil (kira-kira 34% massa Sc), wikit, bijih Sn, dan tungsten. Bentuk dasar adalah Sc2O3. Logam Sc diperoleh sebagai produk samping pemurnian uranium.
Titanium
Ti Merupakan unsur peringkat ke-10 dalam kulit bumi (0,6% massa) biasanya terdapat terdapat dalam bentuk mineral rutile (TiO2) atau ilmenite (FeTiO3).
Vanadium
Tersebar luas di seluruh kulit bumi (0,02% massa) dengan sumber utama mineralnya: vanadite (Pb3(VO4)2), patronite (VS4), vanadinite (Pb5(VO4)3Cl), (Pb5(VO4)3Cl), dan carnotite (K2(UO2)VO4.3H2O).
Kromium
Cr Terdapat dalam mineral chromite (Fe,Mg,[CrO4]) (Fe,Mg,[ CrO4])
Mangan
Mn terdapat relatif cukup melimpah di kulit bumi (0,1% massa). Terutama terdapat pada pirolusite (MnO2), dan rodocrosite (MnCO3).
Unsur
Keberadaan di alam
Besi
(Fe) Merupakan logam berat yang paling melimpah dalam kulit bumi (sekitar 4,7%). Ditemukan dalam mineral: hematite (Fe2O3), magnetite (Fe3O4), limonite (Fe2O3.H2O), siderite siderite (FeCO3), dan pyrite (FeS2)
Koblat
(Co) Relatif jarang, tetapi dapat ditemukan dalm mineral smaltite (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS).
Nikel
(Ni) Merupakan unsur peringkat ke-24 dalm kulit bumi. Ditemukan dalam mineral millerite (NiS) dan pentlandite (NiS – FeS).
Tembaga
(Cu) Ditemukan dalam bentuk unsur bebas di sekitar kawah vulkanik dan sebagai senyawa oksida, seperti cuprite (Cu2O), senyawa sulfida, seperti calcosite (Cu2S) dan calcopirite (CuFeS2), dan senyawa karbonat, seperti malachite (Cu2(OH)2CO3).
Seng
(Zn) Ditemukan Ditemukan dalam mineral: zink blende/spalerite blende/spalerite (ZnS), zinicite (ZnO), dan smitsonite smitsonite (ZnCO3).