PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOMPU TAHUN 2016 PNEUMONIA 1.
Pengertian (Definisi)
Infeksi akut pada saluran nafas parenkim paru
2.
Anamnesis
1. 2. 3. 4. 5.
3.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan, kemampuan untuk makan atau minum, kemampuan berbicara, dan apakah anak dapat ditenangkan. Tingkat kesadaran dan adanya sianosis dapat dinilai pada semua anak 2. Tanda Vital: a. Demam merupakan manifestasi yang sering pada anak yang menderita pneumonia. Tetapi adanya demam ini tidak spesifik, dan terdapat variasi. Bisa saja anak yang menderita pneumonia tidak demam. Dilain pihak dapat juga anak dengan demam tinggi (> 39oC) tanpa gejala respirasi, tetapi secara radiologis tampak gambaran bronkopneumonia. b. Takipnea merupakan tanda yang paling sensitif dan spesifik. Laju nafas harus dihitung dalam 60 detik penuh. 1) Usia 0-2 bulan > 60 X / menit 2) Usia 2-12 bulan > 50 X / menit 3) Usia 1-5 tahun > 40 X / menit 4) Usia > 5 tahun > 20 X / menit 3. Derajat Distres Nafas: a. Meliputi takipnea, hipoksemia dan peningkatan work of breathing (retraksi intercostals, subcostal dan supra sterna, pernafasan cuping hidung, merintih dan pemakaian otot-otot nafas tambahan). b. Anak dengan hipoksemia bisa saja tidak tampak sianosis. c. Saturasi oksigen harus diukur pada anak dengan peningkatan work of breathing. d. Pemeriksaan Paru: Crackles (ronkhi basah)
Demam Batuk Sesak Nyeri dada Pada bayi, gejala tidak khas dapat berupa kesulitan minum (feeding difficulty) dan gelisah 6. Terkadang dapat disertai nyeri perut atau kekakuan belakang leher
Gambaran yang sesuai dengan konsolidasi paru: 1) Penurunan suara nafas 2) Suara nafas bronkial egophony (E to A change) 3) Bronkofoni 4) Whispered pectoriloquy 5) Perkusi yang pekak 1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang menunjukkan proses infeksi akut dengan gejala dan tanda distress nafas 2. Atau temuan radiologis yang menunjukkan infiltrate paru akut. Bronko Pneumonia 1. Bronchiolitis 2. TB Paru anak 3. Aspirasi benda asing 4. Gagal jantung 1. Foto Thorax PA atau AP 2. Pemeriksaan DL, BGA 3. Pulseoxymetri 1. Terapi oksigen (pada penderita dengan saturasi O2 < 94% pada udara ruangan; untuk mempertahankan saturasi O 2 > 94%) 2. Terapi cairan (larutan kristaloid) sesuai kebutuhan anak 3. Antipiretik / analgetik berupa a. Paracetamol infuse 10-20 mg/kgBB b. parasetamol/ ibuprofen oral bila intake per oral memungkinkan 4. Antibiotik empiris diberikan segera sejak penderita masuk rumah sakit, pilihan berdasarkan kelompok usia dan beratnya penyakit a. Cefotaxime b. Ceftriaxone c. Ceftazidime d. Kombinasi Gentamycin/ Amikacin sesuai indikasi 5. Nebulisasi dengan frekuensi tiap 2-4-6-8 jam bila perlu Menjelaskan tentang penyebab penyakit, penyakit, komplikasi yang dapat terjadi, rencana pengobatan kepada keluarga pasien Ad vitam : dubia ad Ad fungsionam : dubia ad bonam bonam Ad sanationam : dubia ad bonam dr.Spesialis Anak 1. Bebas panas 2x24 2. Penyakit penyerta sudah teratasi 1. Omar A, Zainudin NM, Clinical Practical Guidelines on Pneumonia and Respiraory Tract Infection. 2. UKK Respirologi. Buku Ajar Respirologi