MAKALAH ILMU KESEHATAN KERJA DAN INDUSTRI
PNEUMOKONIOSIS
Oleh: KISENDA BAGUS WIDODI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belak Belakang ang Bida Bidang ng kedo kedokt kter eran an Okup Okupas asii dan dan Indu Indust stri ri erat erat kait kaitan anny nya a dengan dengan peran peran bidang bidang kedokt kedoktera eran n yang yang berfok berfokus us pada pada keseha kesehatan tan para pekerja pekerja di lingkung lingkungan an pekerjaan pekerjaannya, nya, diantara diantaranya nya bertujuan bertujuan agar pekerja memperoleh ‘derajat setinggi-tingginya’ , baik secara, fisik, mental maupun sosial. Ini bisa berarti bahwa sedapat mungkin para ara peke pekerrja mend endapat apatk kan kel kelayak ayakan an yang ang memu emuaska askan n di lingkungan pekerjaannya. Jadi, bukan berarti pekerja hanya sebagai bagian dari sistem produksi semata tanp anpa diperhati atikan kesejahteraan dan kesehatannya, namun lebih dari itu pekerja juga diperhati diperhatikan kan masalah masalah kesejahter kesejahteraan aan khususny khususnya a kenyamana kenyamanan n dan kesehatan di lingkungan kerjanya. Kedokteran Kedokteran Okupasi Okupasi juga melingkup melingkupii usaha-usah usaha-usaha a strategis strategis baik baik prev preven enti tiff dan dan kura kurati tif, f, mena menang ngan anii peny penyak akit it-p -pen enya yaki kitt yang yang mungkin mungkin terjadi terjadi diakibat diakibatkan kan lingkung lingkungan an pekerjaan pekerjaan yang memiliki memiliki potensi berbahaya, mengancam keselamatan jiwa dan raga pekerja. Kesel Keselama amatan tan jiwa jiwa dan raga raga melipu meliputi ti kesela keselama matan tan hidup hidup pekerj pekerja a dilingku dilingkungan ngan pekerjaan pekerjaan & kesehatan kesehatan pekerja. pekerja. Dalam Dalam praktekny prakteknya, a, para ahli kedokteran okupasi melakukan pengukuran/ pengujian / analisa tertentu sehingga dapat melakukan koreksi pada lingkungan peke pekerj rja, a, maup maupun un memb member erik ikan an sara saran n terb terbai aik k untu untuk k ling lingku kung ngan an pekerja yang lebih kondisif, sehat, aman dan nyaman. Perkembangan Industri di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif. Kemajuan perekonomian dan meningkatnya taraf hidup masyarakat di sekitar perindustrian merupakan salah satu dampak positif, positif, namun namun dampak dampak negatif negatif yang ditimbul ditimbulkan kan untuk beberapa jenis industri tertentu justru mengkhawatirkan, karena mengancam kesehatan dan lingkungan, diantaranya pencemaran udara ataupun proses proses pengolahan pengolahan bahan baku tertentu yang berpotensi berpotensi bahaya seperti debu batu bara, semen, kapas, asbes, zat-zat kimia, gas-gas bera beracu cun, n, dan dan lain lainny nya. a. Terg Tergan antu tung ng jeni jenis s papa papara ran n yg terh terhis isap ap,, berb berbag agai ai peny penyak akit it paru paru dapa dapatt timb timbul ul pada pada sese seseor oran ang/ g/pe peke kerj rja. a. Pengetahuan tentang dampak debu-debu berbahaya terhadap paru, pentin penting g untuk untuk dapat dapat mengen mengenali ali kelaia kelaianan nan// gejala gejala yang yang mungki mungkin n terjadi serta jika memungkinkan dapat apat dilakukan usaha pencegahan.
B. Maksud Maksud dan dan Tujua Tujuan n Untuk mengkaji tentang debu-debu berbahaya pada pekerja di lingkungan pekerja sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dengan langkah-langkah yang tepat serta mengenali gejala-gejala awal akibat debu-debu berbahaya tersebut, sehingga tindakan kuratif yang lebih dini dapat diusahakan.
BAB II PEMBAHASAN
Salu Salura ran n pern pernap apas asan an pada pada manu manusi sia a berh berhub ubun unga gan n deng dengan an udar dara yang ang dihir hirup. Udar Udara a yang yang dih dihirup tentu entu bera erasal sal dari ari lingkungan sekitar manusia berada. Udara juga membawa partikelparti partikel kel kecil kecil (debu) (debu) yang yang mungki mungkin n memil memiliki iki poten potensi si berbah berbahaya aya.. Dalam hal ini pekerja dengan lingkungan pekerjaan yang berdebu, baik debu yang berbahaya dan tidak berbahaya, berikut ini akan dikaj dikajii karakt karakteri eristi stik k debu. debu. Debu Debu Indust Industri ri yang yang terdap terdapat at di udara udara dibagi 2, yaitu partikel debu yang hanya sementara berada di udara (deposit deposit particul particulate ate matter matter ) dan dan debu debu yang yang teta tetap p bert berter erba bang ngan an bersama udara dan tidak mudah mengendap (Suspended particulate matter ). Sedang Sedang parti partikel kel yang yang dapat dapat dihir dihirup up manus manusia ia berukuran atara 0,1 hingga 10 mikron. Debu dengan ukuran 5-10 mikron bila terhirup akan tertahan dalam saluran napas bagian atas. Untuk debu ukuran 3-5 mikron akan tertimbun dalam saluran napas bagi bagian an teng tengah ah.. Part Partik ikel el debu debu deng dengan an ukur ukuran an 1-3 1-3 mikr mikron on (deb (debu u respirable) respirable ) adalah adalah yang yang paling paling berbah berbahaya aya karena karena dapat dapat tertah tertahan an dan tertimbun mulai dari bronkiolus terminalis sampai alveoli. Debu < 1 mikron tidak mudah mengendap di alveoli, debu dengan ukuran 0,1-0,5 mikron berdifusi dengan gerak Brown keluar masuk alveoli, bila membentur alveoli dapat tertimbun juga. Meskipun batas debu respirable adal adalah ah 5 mikr mikron on,, nam namun debu debu ukur ukuran an 5-10 5-10 mikr mikron on dengan kadar berbeda dapat masuk dalam alveoli. Debu berukuran > 5 mikron akan dikeluarkan semuanya bila jumlahnya kurang dari 10 partikel partikel/mm /mmᶟᶟ udara. udara. Bila Bila jumlahn jumlahnya ya 1.000 1.000 partikel partikel/mmᶟ /mmᶟ udara, udara, maka 10%-nya akan tertimbun dalam paru. Debu yang non-fibrogenik non-fibrogenik (tidak menimbulkan reaksi jaringan paru) contohnya debu besi, kapur, timah. Debu –debu ini dulunya diang dianggap gap tidak tidak merus merusak ak paru, paru, di sebut sebut juga juga debu debu inert . Namun Namun akhir-akhir ini diketahui bahwa tidak ada debu yang benar-benar inert. Dalama jumlah banyak semua debu bersifat merangsang dan menimbulkan reaksi walau ringan. Reaksi itu dapat berupa produksi lendir yang berlebih, bila terus menerus berlangsung dapat terjadi
hipe hiperp rpla lasi sia a kele kelenj njar ar muku mukus. s. Jari Jaring ngan an paru paru juga juga dapa dapatt beru beruba bah h dengan dengan terbentuk terbentuknya nya jaringan jaringan ikat retikuli retikulin. n. Penyakit Penyakit ini disebut disebut pneu pneumo moko koni nios osis is nonnon-ko kola lage gen. n. Seda Sedang ng debu debu fibr fibrog ogen enik ik dapa dapatt menim menimbul bulkan kan reaksi reaksi jarin jaringan gan paru paru sehing sehingga ga terben terbentuk tuk fibros fibrosis is (jari (jaringa ngan n parut) parut).. Penyak Penyakit it ini ini dis disebu ebutt Pneum Pneumoko okonio niosis sis kolage kolagen. n. Term Termasu asuk k debu debu fibro fibrogen genik ik adalah adalah debu debu sili silika ka bebasm bebasm debu debu batu batu bara, dan asbes. Debuebu-de debu bu yang ang masu asuk ke dalam alam salu aluran per pernap napasan asan menyebabkan timbulnya reaksi pertahanan non-spesifik, antara lain batuk, bersin, gangguan transport mukosilier dan fagositosis oleh makr makrof ofag ag.. Otot Otot polo polos s dise diseki kita tarr jala jalan n napa napas s dapa dapatt tera terang ngsa sang ng sehingga menimbulkan penyempitan bronkus. Keadaan ini terjadi bila kadar debu melebihi nilai ambang batas. Sistem mukosilier juga mengalami gangguan dan menyebabkan produksi lendir bertambah. Bila lend endir maki akin bany anyak & mekan ekaniisme sme penge engelluaran aran tidak dak sempurna, dapat menyebabkan obstruksi saluran napas, sehingga resistensi jalan napas meningkat. Sedangkan apabila partikel debu masuk ke dalam alveoli akan membentuk fokus dan berkumpul, lalu deng dengan an sist sistem em limf limfat atik ika a terj terjad adii pros proses es fago fagosi sito tosi sis s debu debu oleh oleh makrofag. makrofag. Debu Debu yang bersifat bersifat toksik toksik terhadap terhadap makrofa makrofag g seperti seperti silika bebas menyebabkan terjadinya autolisis. Makrofag yang lisis bersam bersama a sil silik ika a bebas bebas merang merangsan sang g terben terbentuk tuknya nya makro makrofag fag baru. baru. Makrofag baru memfagositosis silika bebas lagi terjadi autolisis lagi, keadaa keadaan n ini terjad terjadii berula berulangng-ul ulang ang.. Pemben Pembentuk tukan an dan destru destruksi ksi makrofag yang terus menerus berperan penting pada pembentukan jaringan jaringan ikat kolagen kolagen dan pengendap pengendapan an hialin hialin pada jaringan ikat tersebut. Fibrosis ini terjadi pada parenkim paru, yaitu pada dinding alveoli dan jaringan interstisial. Akibat fibrosis, paru menjadi kaku sehin sehingga gga dapat dapat menyeb menyebabk abkan an ganggu gangguan an pengem pengemban bangan gan paru, paru, kelaianan fungsi paru yang restriktif. Pen Penyaki yakitt paru aru yang ang dapa dapatt tim timbul karen arena a debu debu selai elain n tergantung dari sifat-sifat debu, juga jenis debu, lama paparan dan kepe kepeka kaan an indi indivi vidu du.. Pn Pneu eumo moko koni nios osis is bias biasan anya ya tim timbul bul sete setela lah h paparan bertahun-tahun. Apabila kadar debu tinggi / kadar silika beba bebas s ting tinggi gi dapa dapatt terj terjad adii sili siliko kosi sis s akut akut yang yang menim enimbu bulk lkan an manifestasi setelah terpapar 6 bulan. Dalam masa paparan yang sama, kelainan yang timbul pada pekerja yang berbeda, dampaknya bisa berbeda pula. Hal ini karena perbedaan kepekaan tubuh antar para para pekerj pekerja. a. Bebera Beberapa pa penyak penyakit it akibat akibat debu debu antara antara lain lain adalah adalah asma asma kerja, kerja, bronkiti bronkitis s industri industri,, pneumokon pneumokoniosi iosis s batubara, batubara, sili silikosi kosis, s, asbestosis dan kanker paru.
Penyakit paru yang disebabkan oleh debu- debu berbahaya dise disebu butt Pn Pneu eum mokon okonio iosi sis. s. Nama Nama dari dari seti setiap ap pneu pneum mokon okonio iosi sis s tergantung dari debu yang memapar pekerja. Berikut tabel yang menjelaskannya menjelaskannya :
Jenis
Etiologi
Coal Worker Pneumokoniosis (CWP)
Batu Bara
Silikosis
Silika
Asbestosis
Asbes
Siderosis Berryliosis
Besi Berilium
Diagnosis Penyak Penyakit it paru paru akibat akibat debu debu indust industri ri mempu mempunya nyaii gejala gejala dan tanda yang mirip dengan penyakit paru lain yang tidak disebabkan oleh oleh debu debu dil diling ingkun kungan gan kerja. kerja. Untuk Untuk meneg menegaka akan n diagno diagnosis sis perlu perlu dilakukan anamnesis yang teliti meliputi riwayat pekerjaan, dan halhal yang berhubungan dengan pekerjaan, karena penyakit biasanya baru aru tim timbul bul set setelah elah papar aparan an yang ang cuku cukup p lama. ama. Anam namnesi esis meng engenai enai riwayat ayat peker ekerjjaan aan yang ang akur kurat dan rinci sang angat dipe diperl rluk ukan an,, apab apabil ila a pend pender erit ita a seri sering ng berg bergan anti ti temp tempat at kerj kerja. a. Ber Berbagai agai fakto aktorr yan yang berh erhubun ubunga gan n deng dengan an peker ekerjjaan aan dan ling lingku kung ngan an perl perlu u dike diketa tahu huii seca secarra rinc rinci. i. Kar Karena ena menun enunja jang ng penegakan diagnosa penyakit paru yang mungkin diakibatkan oleh pekerjaan / lingkungan pekerjaan.
Pemeriksaan Penunjang Pemeri Pemeriksa ksaan an penunj penunjang ang yang yang penti penting ng untuk untuk meneg menegakk akkan an diag diagn nosi osis dan dan meni enilai ker kerusakan akan par paru aki akibat debu ebu adal adalah ah Peme Pemeri riks ksaa aan n Radi Radiol olog ogis is dan dan Peme Pemeri riks ksaa aan n Faal Faal Paru Paru deng dengan an Spirometri. Pemeriksaan foto thorax sangat berguna untuk melihat kela kelain inan an yang yang diti ditimb mbul ulka kan n oleh oleh debu debu pada pada Pn Pneu eumo moko koni nios osis is.. Klasifikasi Standar menurut ILO dipakai untuk menilai kelainan yang timbul. Pembacaan foto Thorax pneumokoniosis perlu dibandingkan
dengan foto standar untuk menentukan klasifikasi kelainan. Kualitas foto harus baik atau dapat diterima untuk dapat menginterpretasikan menginterpretasikan kelainan paru lewat foto Rontgen. Pemeriksaan penunjang lain yang bisa digunakan untuk keperluan penega penegakan kan diagn diagnosi osis s adalah adalah CT Scan, Scan, Bronch BronchoA oAlve lveola olarr Lavage Lavage (BAL), Biopsi.
Pemeriksaan Faal Paru Pemeri Pemeriksa ksaan an faal faal paru paru yang yang sederh sederhana ana,, cukup cukup sensit sensitif if dan ber bersifa sifatt rep reprodus odusiibel sert erta dig digunak unakan an secar ecara a luas adal adalah ah Pemeriksaan Kapasitas Vital Paru dan Volume Ekspirasi Paksa pada detik detik pertam pertama. a. Selain Selain bergun berguna a untuk untuk menunj menunjang ang diagn diagnosi osis s juga juga perl perlu u untu untuk k meli meliha hatt laju laju peny penyak akit it,, efek efekti tivi vita tas s peng pengob obat atan an dan dan menil menilai ai progn prognosi osis. s. Pemeri Pemeriksa ksaan an sebelu sebelum m seseor seseorang ang bekerj bekerja a dan peme pemeri riks ksaa aan n berk berkal ala a sete setela lah h beke bekerj rja a dapa dapatt meng mengid iden enti tifi fika kasi si penyakit penyakit dan perkemban perkembangann gannya, ya, pada pekerja pekerja yang sebelumny sebelumnya a tidak memiliki gejala. Peme Pemeri riks ksaa aan n faal faal paru paru lain lain yang yang lebi lebih h sens sensit itif if untu untuk k mendet mendeteks eksii kelain kelainan an di salura saluran n napas napas kecil kecil adalah adalah pemeri pemeriksa ksaan an Flow Volume Curve dan Volume of Isoflow. Pengukuran kapasitas difusi difusi paru paru (DLCO (DLCO)) sangat sangat sensit sensitif if untuk untuk mendet mendeteks eksii kelain kelainan an di interstisial, tetapi pemeriksaan ini rumit dan memerlukan peralatan yang lebih canggih, dan tidak dianjurkan digunakan secara rutin. Pekerja yang pada pemeriksaan awal tidak menunjukkan kelainan, kemudi kemudian an mender menderita ita kelain kelainan an setela setelah h bekerj bekerja a dan penyak penyakitn itnya ya terus berlanjut, berlanjut, dianjurk dianjurkan an untuk untuk menukar menukar pekerjaann pekerjaannya. ya. Ini bisa berarti beralih pekerjaan, atau pindah pada bagian/divisi yang lain di dalam komunitas para pekerja.
Pneumokoniosis Pekerja Tambang Batu Bara Penyakit Penyakit terjadi terjadi akibat akibat penumpukan penumpukan debu batubara batubara di paru dan menimbulkan reaksi jaringan terhadap debu tersebut. Penyakit ini ini terj terjad adii bila bila papa papara ran n cuku cukup p lama lama , bias biasan anya ya sete setela lah h peke pekerj rja a terpapar > 10 tahun. Berdasarkan gambaran foto Thorax dibedakan atas bentuk simple dan complicated. Simple Coal Workers Pneumoconiosis (Simple CWP) terjadi karena inhalasi debu batubara saja. Gejalanya hampir tidak ada, dan bila
paparan tidak berlanjut maka penyakit ini tidak akan memburuk. Peny Penyak akit it ini ini dapa dapatt berk berkem emb bang ang menj menjad adii bent bentuk uk complicated. Kelainan foto thorax pada simple CWP berupa perselubungan halus bentuk lingkar, perselubungan dapat terjadi di bagian mana saja pada pada lapa lapang ngan an paru paru,, yang yang pali paling ng seri sering ng di lobu lobus s atas atas.. Seri Sering ng ditemukan perselubungan bentuk p dan q. Pemeriksaan Faal Paru biasan biasanya ya tidak tidak menunj menunjukk ukkan an kelain kelainan. an. Nilai Nilai VEP VEP₁₁ dapat dapat sedik sedikit it menurun sedangkan kapasitas difusi biasanya normal. Compli Complicat cated ed Coal Coal Worker Workers s Pneumo Pneumocon conios iosis is atau atau Fibr Fibros osis is Masi Masif f Progresif (PMF) ditandai adanya daerah fibrosis yang luas hampir selalu terdapat di lobus atas. Fibrosis biasanya terjadi karena satu atau lebih faktor berikut : 1. Terdapat Terdapat silik silika a bebas dalam dalam debu batuba batubara. ra. 2. Konsentr Konsentrasi asi debu debu yang yang sangat sangat tinggi. tinggi. 3. Infeksi Infeksi Mycobacter Mycobacterium ium tubercul tuberculosis osis atau atau atipik atipik 4. Imuno Imunolo logi gi pender penderita ita buruk buruk.. Pada daerah fibrosis dapat timbul kavitas dan ini bisa menyebabkan pneum pneumoto otorak raks; s; foto foto thorax thorax pada pada PMF sering sering miri mirip p tuberk tuberkul ulosi osis, s, tetapi sering ditemukan bentuk campuran karena terjadi emfisema. Tidak ada korelasi antara kelainan faal paru dan luasnya lesi pada foto thorax. Gejala awal biasanya tidak khas. Batuk dan sputum menj menjad adii lebi lebih h seri sering ng,, daha dahak k berw berwar arna na hita hitam m (mel (melan anop opti tisi sis) s).. Keru Kerusa saka kan n yang yang luas luas meni menimb mbul ulka kan n sesa sesak k napa napas s yang yang makin akin bertambah bertambah,, pada stadium stadium lanjut lanjut terjadi terjadi kor hipertens hipertensii pulmonal pulmonal,, gagal ventrikel kanan dan gagal napas. Penelitian pada pekerja tambang batubara di Tanjung Enim tahun 1988 menemukan bahwa dari 1735 pekerja ditemukan 20 orang / 1,15% , foto thoraxnya menunjukkan gambaran pneumokoniosis. Silikosis Penyak Penyakit it ini ini terjad terjadii karena karena inhala inhalasi si dan retens retensii debu debu yang yang meng mengan andu dung ng kris krista tali lin n sili siliko kon n diok dioksi sida da atau atau sili silika ka beba bebas. s. Pada Pada berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan silika, penyakit silikosis ini dapat terjadi , seperti pada pekerja : 1. Pekerja Pekerja tamban tambang g logam logam dan dan batubar batubara a 2. Penggali Penggali terowon terowongan gan untuk untuk membuat membuat jalan jalan
3. Pemotong Pemotongan an batu sepert sepertii untuk untuk patung, patung, nisan nisan 4. Pembua Pembuatt kerami keramik k dan batubar batubara a 5. Penuan Penuangan gan besi besi dan dan baja baja 6. Indu Indust stri ri yang yang mema memaka kaii sili silika ka seba sebaga gaii baha bahan, n, misa misaln lnya ya pabr pabrik ik amplas & gelas 7. Pembua Pembuatt gigi gigi enam enamel el 8. Pabr Pabrik ik seme semen n Usaha Usaha untuk untuk menega menegakka kkan n diagn diagnosi osis s sili silikos kosis is secara secara dini dini sangat sangat pent pentin ing, g, oleh oleh kare karena na peny penyak akit it dapa dapatt teru terus s berl berlan anju jutt mesk meskip ipun un papa papara ran n tela telah h dihi dihind ndar ari. i. Pada Pada pend pender erit ita a sili siliko kosi sis, s, insi inside dens nsii tuberkulosis lebih tinggi dari populasi umum. Secara klinis terdapat 3 bentuk silikosis, yakni silikosis akut, silikosis kronik, silikosis terakselerasi. terakselerasi. *Silikosis Akut* Peny Penyak akit it dap dapat timb timbul ul dala dalam m bebe bebera rapa pa ming minggu gu,, bila bila peke pekerj rja a terpap terpapar ar dengan dengan konsen konsentra trasi si sangat sangat tingg tinggi. i. Perjal Perjalana anan n penyak penyakit it sangat sangat khas, khas, yaitu yaitu gejala gejala sesak sesak napas napas yang yang progre progresif sif,, demam, demam, batuk dan penurunan berat badan setelah paparan silika konsentrasi tinggi dalam waktu relatif singkat. Lama paparan silika berkisar antara beberapa minggu hingga 4 atau 5 tahun. Kelainan Faal paru yang timbul adalah restriksi berat dan hipoksemia disertai penurunan kapasitas difusi. *Silikosis Kronik* Kelainan pada penyakit ini mirip dengan pneumokoniosis pekerja tambang batubara, yakni terdapat nodul yang biasanya dominan di lobus atas. Bentuk silikosis kronik paling sering ditemukan, terjadi setelah paparan 20 hingga 45 tahun oleh kadar debu yang relatif rendah rendah.. Pada Pada stadi stadium um simpl simple, e, nodul nodul di paru paru biasa biasanya nya kecil kecil dan tanpa tanpa gejala gejala// minim minimal. al. Walaup Walaupun un papara paparan n tidak tidak ada lagi, lagi, namun namun kelainan paru dapat menjadi progresif sehingga terjadi fibrosis yang masif. Pada Pada sil siliko ikosis sis kronik kronik yang yang sederh sederhana ana,, foto foto Thora Thorax x menun menunjuk jukkan kan nodul terutama di lobus atas dan mungkin disertai kalsifikasi. Pada bentuk bentuk lanjut lanjut terdap terdapat at massa massa yang yang besar besar yang yang tampak tampak sepert sepertii sayap malaikat (angel’s (angel’s wing). wing). Sering terjadi reaksi pleura pada lesi besa besarr yan yang pada padatt. Kel Kelenj enjar hilus biasan asany ya membe embesa sarr dan dan
membe membentu ntuk k bayang bayangan an egg sh shell ell calcification. calcification. Jika Jika fibro fibrosis sis masif masif progresif terjadi, volume paru berkurang dan bronkus mengalami distorsi. Faal paru menunjukkan gangguan restriksi, obstruksi atau campur campuran. an. Kapasi Kapasitas tas difusi difusi dan kompl komplian ian menur menurun. un. Timb Timbuln ulnya ya gejala sesak napas, biasanya disertai batuk dan produksi sputum. Sesak pada awalnya terjadi saat aktivitas, kemudian pada waktu istirahat dan akhirnya timbul gagal kardiorespirasi. Di pabri pabrik k semen semen daera daerah h cibino cibinong ng (1987) (1987) dari dari 176 pekerj pekerja a yang yang diteli diteliti ti ditem ditemuka ukan n sil siliko ikosis sis sebany sebanyak ak 1,13% 1,13% dan didug diduga a sil siliko ikosi sis s 1,7%. Pada tahun 1991 penelitian pada 200 pekerja pabrik semen ditemukan dugaan silikosis sebanyak 7%. Perbedaan angka yang didapat, diduga karena perbedaan kualitas foto thorax, dan kadar silika bebas dalam debu yang memapari pekerja. *Silikosis Terakselerasi* Bent Bentuk uk kela kelain inan an ini ini seru serupa pa deng dengan an sili siliko kosi sis s kron kronik ik,, hany hanya a saja saja perjal perjalana anan n penyak penyakit it lebih lebih cepat cepat dari dari biasan biasanya, ya, menja menjadi di fibros fibrosis is masif, sering terjadi infeksi mikobakterium tipikal / atipik. Setelah paparan 10 tahun sering terjadi hipoksemia yang berakhir dengan gagal napas.
Asbestosis Peny Penyak akit it ini ini terj terjad adii akib akibat at inha inhala lasi si debu debu asbe asbes, s, meni menimb mbul ulka kan n pneumokoniosis yang ditandai dengan fibrosis paru. Paparan dapat terjadi di daerah industri dan tambang, atau daerah yang udaranya terpolusi debu asbes. Pekerja yang dapat terkena asbestosis adalah pekerja pekerja tambang, tambang, penggili penggilingan, ngan, trranspor trransportasi tasi,, pedagang, pedagang, pekerja pekerja kapal dan pekerja penghancur asbes. Pada stadium awal mungkin tidak ada gejala meskipun foto Thorax menunjukka gambaran asbestosis / penebalan pleura. Gejala utama adal adalah ah sesa sesak k napa napas s yang yang pada pada awal awalny nya a terj terjad adii pada pada wakt waktu u aktivitas. Pada stadium akhir gejala yang umum adalah sesak napas pada saat istirahat, batuk, dan penurunan berat badan. Sesak napas terus memburuk meskipun penderita dijauhkan dari paparan asbes, 15 tahun sesudah awal penyakit biasanya terjadi kor pulmonal dan kema kemati tian an.. Pend Pender erit ita a seri sering ng meng mengal alam amii infe infeks ksii salu salura ran n napa napas, s, keganasan pada bronkus, gastrointestinal dan pleura sering menjadi penyebab kematian.
Pada stadium awal, pemeriksaan fisik tidak banyak menunjukkan kelainan, akibat fibrosis difus dapat terdengar ronki basah di lobus bawah awah bagi bagian an post poster eriior. Bunyi unyi ini maki akin jelas elas bil bila terj erjadi adi bron bronki kiek ekta tasi sis s (pen (penya yaki kitt yang yang dita ditand ndai ai deng dengan an adan adanya ya dila dilata tasi si bronku bronkus s yang yang bersif bersifat at patol patologi ogis s dan berlan berlangsu gsung ng kroni kronik) k) akibat akibat distorsi paru yang luas karena fibrosis. Jari tabuh (Clubbing (Clubbing finger ) sering ditemukan pada penderita asbestosis. Perubahan pada foto Thorax lebih jelas pada bagian tengah dan bawah bawah paru, paru, dapat dapat berupa berupa bercak bercak difus difus atau atau bintik bintik-bi -binti ntik k putih, putih, bayangan jantung sering menjadi kabur. Diafragma dapat meninggi pada stadium lanjut larena paru yang mengecil. Penebalan pleura biasan biasanya ya terjad terjadii bil bilate ateral ral,, terli terlihat hat di daerah daerah tengah tengah dan bawah bawah terutama bila timbul kalsifikasi. Bila proses lanjut, terlihat gambaran sara sarang ng tawo tawon n di lobu lobus s bawa bawah. h. Mung Mungki kin n dite ditemu muka kan n kega kegana nasa san n bronku bronkus s atau atau Mesoth Mesotheli eliom oma a ( Kanker Kanker pleura pleura ). Berbed Berbeda a dengan dengan pneumokon pneumokoniosi iosis s batubara batubara dan sil silikos ikosis is yang penderit penderitanya anya dapat mempunyai gejala sesak napas tanpa kelainan foto Thorax. Pemeriksa Pemeriksaan an faal paru menunjuk menunjukkan kan kelainan kelainan restriks restriksii meskipun meskipun tida tidak k ada ada geja gejala la ,pad ,pada a seba sebagi gian an pend pender erit ita a terd terdap apat at kela kelain inan an obstruksi. Kapasitas difusi dan komplians paru menurun, pada tahap lanjut terjadi hipoksemia. Biopsi paru mungkin perlu pada kasus tertentu untuk menegakkan diagno diagnosi sis. s. Biops Biopsii paru paru transb transbro ronki nkial al hendak hendaknya nya dilak dilakuk ukan an untuk untuk mendapatkan jaringan paru. Pemeriksaan bronkoskopi juga berguna menyingki menyingkirkan rkan atau mengkonfi mengkonfirmas rmasii adanya adanya karsinom karsinoma a bronkus bronkus yang dapat terjadi bersamaan dengan kejadian asbestosis.
Pengobatan dan Pencegahan Tidak ada pengobatan spesifik dan efektif pada penyakit paru yang disebabkan disebabkan oleh debu industri industri.. Penyakit Penyakit biasanya biasanya memberi memberi gejala gejala bila kelainan kelainan telah telah lanjut. lanjut. Pengobatan Pengobatan umumny umumnya a bersifat bersifat simtom simtomati atis, s, yaitu yaitu hanya hanya mengob mengobati ati gejala gejala saja. saja. Obat-o Obat-obat bat yang yang dibe diberi rika kan n bers bersif ifat at su supo port rtif if.. Tind Tindak akan an penc penceg egah ahan an meru merupa paka kan n tindakan yang paling penting pada penatalaksanaan penyakit paru akibat debu industri.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Debu industri industri di tempat tempat kerja kerja dapat menimbulkan menimbulkan kelainan kelainan dan dan peny penyak akit it paru paru.. Berb Berbag agai ai fakt faktor or berp berper eran an pada pada meka mekani nism sme e timbuln timbulnya ya penyakit, penyakit, diantara diantaranya nya adalah adalah jenis, jenis, konsentr konsentrasi asi , sifat kimia debu, lama paparan dan faktor individu pekerja. Timbulnya penyakit penyakit seperti seperti pneumokon pneumokoniosi iosis s ini terjadi terjadi karena karena paparan paparan debu batu batuba bara ra yang yang lama lama > 10 tahu tahun. n. Sehi Sehing ngga ga berb berbag agai ai tind tindak akan an pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit / mengurangi laju penyakit akibat kerja. Juga perlu diketahui apakah pada ada suatu uatu indus ndusttri / tem tempat kerj erja ada ada zat-z at-zat at yan yang dapat apat menimbulkan kelainan pada paru. Kadar debu pada tempat kerja ditu dituru runk nkan an sere serend ndah ah mungk ungkin in deng dengan an mempe emperb rbai aiki ki tekn teknik ik pengolahan bahan, misalnya pemakaian air untuk mengurangi debu yang yang bert berter erba bang ngan an.. Bila Bila kada kadarr debu debu teta tetap p ting tinggi gi,, peke pekerj rja a dihar diharusk uskan an memaka memakaii alat alat pelind pelindung ung.. Pemeri Pemeriksa ksaan an Faal Faal Paru Paru dan Radio Radiolog logis is sebelu sebelum m seoran seorang g menjad menjadii pekerj pekerja a dan pemeri pemeriksa ksaan an secara berkala untuk mendeteksi secara dini kelainan-kelainan yang tim timbul. bul. Bila Bila peke pekerj rja a tela telah h mend mender erit ita a peny penyak akit it akib akibat at debu debu,, berpindah ke tempat yang tidak ada paparan debu mungkin dapat mengur mengurang angii laju laju penyak penyakit. it. Dengan Dengan kata kata lain lain mengh menghin indar darii faktor faktor pencetus penyakit. Pekerja yang merokok hendaknya mengurangi kons konsum umsi si roko rokok k sedi sediki kitt-de demi mi sedi sediki kit, t, teru teruta tama ma bila bila beke bekerj rja a di tempat-tempat yang beresiko terjadi penyakit bronkitis industri dan kanker kanker paru, paru, karena karena konsum konsumsi si rokok rokok dapat dapat menin meninggi ggikan kan resiko resiko timbulnya penyakit. Pengobatan penyakit paru akibat debu industri hany hanya a bers bersif ifat at simt simtom omat atis is (men (mengu gura rang ngii geja gejala la)) dan dan su supo port rtif if.. Sehingga usaha pencegahan merupakan langkah penatalaksanaan yang penting.
DAFTAR PUSTAKA
-
Kuli Kuliah ah Ked Kedok okte tera ran n Okup Okupas asii dan dan Indu Indust stri ri
-
http://ww http://www.kal w.kalbe.co be.co.id/f .id/files iles/cdk/ /cdk/files files/14D /14Dampa ampakDebu kDebuIndus Industrip tripada ada ParuPekerja115.pdf/14DampakDebuInd ParuPekerja115.pdf/ 14DampakDebuIndustripadaParuPeker ustripadaParuPekerja115. ja115. html
-
http://rep http://reposito ository.u ry.ui.ac.i i.ac.id/con d/contents tents/kol /koleksi/ eksi/11/29 11/29bae5b3 bae5b3c0839 c08395cf2 5cf2 0b0562ac209b1996ea04507.pdf