291 BAB I MASA EMBRIONAL KELAHIRAN PMII ( 1955 - 1963 )
A. CIKAL BAKAL PMII Ide dasar berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bermula dari adanya hasrat kuat para mahasiswa Nahdliyin untuk membentuk suatu wadah (organisasi) mahasiswa yang berediologi Ahlussunnah Waljama’ah (aswaja). Ide ini tak dapat dipisahkan dari eksistensi IPNU-IPPNU (ikatan pelajar nahadlatul ulama - ikatan pelajar nahdlatul ulama), secara historis, PMII mrupakan mata rantai dar departemen perguruan tinggi IPNU yang dibentuk dalam muktamar IIII PNU di Cirebon Jawa Barat pada tanggal 27 - 31 Desember 1958. Di dalam wadah IPNUIPPNU ini banyak terdapat mahasiswa yang menjadi anggotanya, bahkan mayoritas fungsionar fungsionaris is pengurus pusat IPNU-IPPNU IPNU-IPPNU berpredikat berpredikat sebagai sebagai mahasisw mahasiswa. a. Itulah Itulah sebabnya, keinginan dikalangan mereka untuk membentuk suatu wadah khusus yang menghi menghimpu mpun n para para mahas mahasisw iswaa nahdli nahdliyin yin.. Pemik Pemikira iran n ini ini sempat sempat terlon terlontar tar pada pada 1 muktamar II IPNU tanggal 1 - 5 Januari di Pekalongan Jawa Tengah, ) tetapi para pucuk pimpinan IPNU sendiri tidak menanggapi secara serius. Hal ini mungkin dika dikare rena naka kan n kond kondis isii di dala dalam m IPNU IPNU send sendir irii masi masih h perl perlu u pemb pemben enah ahan an,, yakn yaknii ban banya yakn knya ya fung fungsi sion onar aris is IPNU IPNU yang yang tela telah h bers bersta tatu tuss maha mahasi sisw swa, a, sehi sehing ngga ga dikhawatirkan bila wadah khusus untuk mahasiswa ini berdiri akan mempengaruhi perjalanan IPNU yang baru saja terbentuk, Tetapi aspirasi kalangan mahasiswa yang tergabung dalam IPNU ini makin kuat, hal ini terbukti pada muktamar III IPNU di Cirebon Jawa Barat, pucuk pimpinan IPNU didesak oleh para peserta muktamar membentuk suatu wadah khusus yang akan menampung para mahasiswa nahdliyin, namun namun secara secara fungsi fungsiona onall dan strukt struktur ur organi organisat satori oriss masih masih tetap tetap dalam dalam naunga naungan n 2 IPNU, yakni dalam wadah departemen perguruan tinggi IPNU ). Namun langkah yang diambil oleh IPNU untuk menampung aspirasi para mahasiswa nahdliyin dengan membentuk departemen perguruan tinggi IPNU pada kenyataannya tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Terbukti apda Konprensi Besar Besar IPNU IPNU di Kaliu Kaliura rang ng Yogjak Yogjakart artaa pada pada tangga tanggall 14 - 16 Maret Maret 1960, 1960, Forum Forum konpre konprensi nsi besar besar memutu memutuska skan n terben terbentuk tuknya nya suatu suatu wadah wadah/or /organ ganisa isasi si mahasi mahasiswa swa nahdliyin yang terpisah secara struktural maupun fungsional dari IPNU-IPPNU. IPNU-IPPNU.
B. UPAYA DIBALIK KELAHIRAN PMII Usaha untuk mendirikan suatu wadah yang khusus menghimpun mahasiswa nahdliyin sebenarnya sudah lama ada, hal ini dapat dilihat dengan adanya kegiatan 1 Sejarah singkat singkat IPNU-IPPNU, IPNU-IPPNU, Buku kenang-kenangan Makesta IPNU-IPPNU, Kodya Surakarta, Tahun 1970, halaman 11 2 Ibid Halaman 12.
sekelompok mahasiswa NU yang di Jakarta. Patut dicatat disini: Pertama: misalnya berdirinya berdirinya IMANU (ikatan (ikatan mahasiswa NU) NU) pada bulan Desember 1955 di Jakarta. Namun kehadirannya belum bisa diterima oleh banyak pihak, terutama oleh kalangan sespuh NU sendiri. Sebab disamping kelahiran IPNU itu sendiri masih baru (didirikan pada tang tangga gall 24 Febr Februa uari ri 1954 1954)) yang yang nota notabe bene ne mayo mayori rita tass peng pengur urus usny nyaa mahasiswa, sehingga dikhawatirkan justru akan melumpuhkan IPNU. Kedua: Sekelompok mahasiswa nahdliyin yang berdomisili di kota Surakarta Jawa Tengah yang diprakarsai oleh H. Mustahal Ahmad, juga sempat mendirikan suatu organisasi yang diberi nama “Keluarga Mahasisw Mahasiswaa NU” (KMNU) Surakarta, Surakarta, juga pada tahun 1955. Bahkan KMNU KMNU ini merup merupaka akan n organi organisa sasi si mahas mahasisw iswaa yang yang NU yang yang mampu mampu 3 bertahan sampai lahirnya PMII pada tahun 1960 ). Ketiga: Di Bandung ada usaha usaha serupa dengan dengan nama PMNU (persatuan mahasiswa NU) dan masih banyak lagi di kota-kota lain dimana ada pergu pergurua ruan n tinggi tinggi yangm yangmemp empuny unyai ai gejala gejala yang yang sama, sama, tetapi tetapi ternya ternyata ta pimpinan IPNU tetap membendung usaha-usaha tersebut dengan suatu pemikiran bahwa pimpinan pusat IPNU akan lebih mengintensifkan pada usaha-usaha mengadakan penelitian pada dua permasalahan pokok :
1. Sebe Sebera rapa pa bes besar ar pot poten ensi si mah mahas asis iswa wa NU NU 2. Sampa Sampaii sebe seberap rapaa jauh jauh kema kemampu mpuan an untu untuk k berdi berdiri ri 4 sebagai organisasi mahasiswa ). Upaya yang dilakukan oleh IPNU dengan membnetuk departemen perguruan tinggi untuk menampung aspirasi mahasiswa nahdliyin, tidak banyak berarti bagi kemajuan dan perkembangan mahasiswa nahdliyin, haltersebut disebabkan beberapa hal : A. Kondi Kondisi si obyekt obyektif if menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa keingi keinginan nan para para pelaja pelajarr sanga sangatt berbeda denga keinginan, dinamika dan perilaku mahasiawa. mahasiawa. B. Kenyataa Kenyataan n gerak dari dari departeme departemen n perguruan perguruan tinggi tinggi IPNU IPNU itu sangat sangat terbata terbatass sekali. Terbukti untuk duduk sebagai anggota PPMI persatuan perhimpunan mahas mahasisw iswaa indone indonesia sia), ), suatu suatu konfed konfeder erasi asi organi organisa sasi si mahas mahasisw iswaa ekstra ekstra universita universitass tidak tidak mungkin mungkin bisa, bisa, sebab sebab PPMI PPMI merupaka merupakan n organisas organisasii yang hanya hanya menampung menampung ormas-orma ormas-ormass mahasisw mahasiswa. a. Apalagi Apalagi dalam dalam MMI (majlis (majlis mahasiswa indonesia), suatu federasi dari dewan/senat mahasiswa, juga tak mungkin dilakukan 5) Kesimpulan dari perdebatan mengenai hasil pengamatan ketua IPNU waktu itu ternyata tidak berbeda jauh. Para anggota pimpinan pusat IPNU lebih condong 3 Wawancara dengan sahabat sahabat Drs. H. Mustahal Mustahal Ahmad Ahmad pada tanggal 25 Agustus 1984 di rumah beliu Jl. Imam Bonjol 53 Surakarta Jawa Tengah. 4 Op-cit, Halamah 2 5 Op-cit, Halaman 3
291 untuk merintis pembentukan wadah khusus bagi mahasiswa nahdliyin. Pertimbangan yang menyertai kwsimpulan ini juga lebih kompleks. Sebab di penghujung dasa warsa 1950 itu situasi politik dan keamanan di tanah sir kita sedang bergolak. Dengan demikian, pertimbangan-pertimbangan yang diperdebatkan dalam rapat piminan pusat IPNU itu : Pertama: Wadah departemen perguruan tinggi IPNU dianggap tidak lagi memadai, tidak cukup kuat untuk mewadahi gerakan kemahasiswaan. Kedua : Perkembangan poltik dan keamanan di dalam negeri menuntut pengamatan yang ekstra hati-hati, khususnya bagi para mahasiswa Islam. Ketiga : Satu-satunya wadah kemahasiswaan Islam yang ada pada waktu itu ialah HMI (himpunan mahasiswa Islam), yang tokoh-tokohnya dinilai terlalu deka dekatt deng dengan an part partai ai Masy Masyum umi, i, seda sedang ngka kan n toko tokoh h masy masyum umii tela telah h melibatkan diri dalam pemberontakan PRRI.
Sementara itu, dikalangan intern NU sendiri, waktu itu masih belum terungkap suatu rasa percaya diri. Maksudnya para tokoh pimpinan NU masih seolah-olah dalam lingkungan jam’iyah jam’iyah nahdliyin tidak ada anggota anggota yang berkualitas berkualitas intelektual. Sehing Sehingga ga untuk untuk mengis mengisii jabata jabatan n mente menteri ri dan anggot anggotaa DPR DPR saja, saja, pimpin pimpinan an NU terpaksa meng-NU-kan sarjana-sarjana dari luar lingkungan nahdliyin. Padahal NU waktu waktu itu adala adalah h sebuah sebuah partai partai besar, besar, pemena pemenang ng nomor nomor tiga tiga dalam dalam pemili pemili 1955. 1955. Kewib Kewibawa awaan an partai partai NU tidak tidak selay selayakn aknya ya dihamb dihamburur-ham hambur burkan kan untuk untuk member memberii hadiah jabatan dan kedudukan kepada orang diluar jema’ah. Inilah cry yang selalu diteriakkan para mahasiswa nahdliyin pada waktu itu. Dan merekapu merekapun n merasa merasa perlu segera melakukan melakukan langkah-langka langkah-langkah h tertentu tertentu untuk meyakinkan semua pihak yang berkepentingan, bahwa dalam lingkungan nahdliyin sudah muncul banyak generasi muda yang berpendidikan perguruan tinggi. 6) Menyadari keterbatasan dan berkat dorongan-dorongan berbagai kenyataan obyektif serta adanya usaha mengambil langkah-langkah pertimbangan, antara lain :
6
1.
Didirikan Didirikannya nya perguruan perguruan tinggi tinggi NU di berba berbagai gai tempat, tempat, misaln misalnya ya PTINU PTINU di Surakarta (sekarang Universitas NU), Fakultas Ekonomi dan Tata Niaga Niaga serta serta fakult fakultas as Hukum Hukum dan Tata Tata Praja Praja di Bandun Bandung g (sekar (sekarang ang Universitas Islam Nusantara - Uninus) dan Akademi ilmu pendidikan dan Agama Agama Islam Islam di Malan Malang g (sekar (sekarang ang Univer Universit sitas as Islam Islam Malang Malang Unisma).
2.
Adany Adanyaa keing keingina inan n dari dari indivi individu-i du-indi ndivid vidu u maha mahasis siswa wa nahdli nahdliyin yin yang yang menuntut ilmu di perguruan tinggi NU maupun pergutuan tingg negeri dan lainnya untuk segera segera mengkonkri mengkonkritkan tkan suatu wadah wadah khusus khusus bagi
HA. Cholid Mawardi, PMII dan Cita-cita NU, Dalam Pemikiran PMII, Dalam berbaga ber bagaii visi visi dan Perse Persepsi psi,, Oleh Oleh A. Effend Effendy y Choiri Choiriee dan Choiru Choirull Anam, Anam, Aula, Aula, Surabaya 1991, Halamanan 72-74.
mahasiswa nahdliyin. 3.
Adany Adanyaa signal signal dari dari pucuk pucuk pimpin pimpinan an LP. LP. Ma’ari Ma’ariff NU sendir sendirii untuk lebi lebih h mengkonkritkan bentuk organisasi mahasiswa nahdliyin. 4. Adan Adanya ya keny kenyat ataa aan n prak prakti tiss maup maupun un psik psikol olog ogis is yang yang sang sangat at bert bertol olak ak belakan belakang g diantara diantara pelajar pelajar dan mahasisw mahasiswaa khususnya khususnya yang tergabung tergabung dala dalam m IPNU IPNU,, baik baik dari dari segi segi bela belaja jar, r, dina dinami mika ka maup maupun un stra strate tegi gi per perju juan anga gann nnya ya,, sema semaki kin n mend mendor oron ong g terb terben entu tuny nyaa suat suatu u wada wadah h 7 tersendiri. ) Semangat untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang khusus dilingkungan mahasiswa nahdliyin nampak semakin menguat. Puncaknya ketika IPNU mengadakan konprensi besar pada tanggal 14 - 17 Maret 1960, setelah sahabat Isma’il Makky (selaku (selaku ketua departeme departemen n perguruan perguruan tinggi IPNU) dan sahabat sahabat Moh. Hartono Hartono BA (manta (mantan n wakil wakil pimpin pimpinan an Usaha Usaha Haria Harian n Pelita Pelita Jakart Jakarta) a) berbic berbicara ara di depan depan pesert pesertaa komprensi besar IPNU tersebut di Kaliurang Yogjakarta. Dari sinilah akhirnya lahir suatu keputusan “perlunya didirikan suatu organisasi mahasiswa secara khusus bagi mahasisw mahasiswaa nahdliyin nahdliyin 8) yang yang lepas lepas baik baik secara secara struk struktur tural al organi organisat satori oriss maupun maupun adminstratif. Untuk mempersiapkan musyawarah pembentukan suatu wadah/organisasi mahasiswa tersebut dibentuklah 13 orang panitia sebagai sponsor pendiri organisasi mahasi mahasiswa swa nahdli nahdliyi yin n dengan dengan limit limit waktu waktu kerja kerja satu satu bulan, bulan, yang yang diire diirenca ncanak nakan an 9 dilaksanaka di Surabaya ).
C. SITUASI DAN KONDISI POLITIK SEKITAR KELAHIRAN PMII
Ada Ada bebe bebera rapa pa situ situas asii dan dan kond kondis isii yang yang mela melata tarr bela belaka kang ngii pros proses es kelahiran PMII saat itu, antara lain situasi politik negara Republik Indonesia, Posisi Umat Islam Indonesia, dan Keadaan Organisasi Mahasiswa saat itu. Namun disini penul penulis is tidak tidak akan akan mengu mengulas las semua semua situa situasi si dan kondis kondisii politi politik k diseki disekitar tar prose prosess kelahi kelahiran ran PMII PMII terse tersebut but,, tetapi tetapi hanya hanya akan akan sediki sedikitt mengul mengulas as keadaa keadaan n organi organisas sasii mahasiswa saat itu. Yang dimaksud dimaksud dengan dengan keadaan keadaan organisas organisasii mahasisw mahasiswaa disini disini adalah adalah suatu wadah aktivitas para mahasiswa di luar kampus (ekstra universiter dan ekstra kurikuler). Dengan wadah seperti itu aktivitas mahasiswa banyak memberikan andil 7 Op-Cit, Halaman 3 8 Op-Cit, Halaman 3 9 Fauzan Alfas, Ke-PMII-an, Makalah Mapaba PMII Malang , 1990.
291 besar terhadap pasang surutnya sejarah bangsa Indonesia, khususunya generasi muda. Andil tersebut biasanya digerakkan oleh idealisme yang berorientasi pada situasi yang selalu selalu menghenda menghendaki ki adanya adanya perubahan perubahan kearah kearah perbaikan perbaikan bangsany bangsanya, a, sesuai sesuai dengan dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia, Pancasila dan UUD 1945. Gene Genera rasi si muda muda khus khusus usny nyaa para para maha mahasi sisw swaa meru merupa paka kan n kelo kelomp mpok ok terpelajar yang mendapat perhatian dari pemerintah, lantaran menyangkut masa depan kehidupan bangsa. Situasi dunia kemahasiswaan saat itu banyak terkait dengan kondisi politik nasional. Sebab sejarah kemahasiswaan di Indonesia pun paralel dengan apa yang terjadi pada dasa warsa 1950-an, kegiatan mahasiswa pada dasa warsa 1950-an banyak berkaitan dengan persoalan-persoalan politik, sebab mahasiswa pada saat itu lebih cendrung merupakan alat partai politik.10) Oleh karena itu wajar kalau organisasi mahasi mahasiswa swa harus harus terlib terlibat at dalam dalam masala masalah h penyus penyusuna unan n kabine kabinet. t.11) Demi Demiki kian an juga juga misalnya ketika pelaksanaan Pemilu tahun 1955, organisasi mahasiswa Islam yang diwaki diwakili li oleh oleh HMI HMI pada pada saat saat itu menye menyeruk rukan an kepada kepada masya masyara rakat kat supay supayaa memili memilih h partai-partai Islam, dan khusus kepada warganya supaya memilih salah satu partai Islam yang disenangi.12 Sedangkan Sedangkan dalam dalam pelaksana pelaksanaan an sidang sidang Dewan Dewan Konstituan Konstituante te 1957 di Bandung Bandung diwakili diwakili oleh Porpisi Porpisi (perserika (perserikatan tan organisas organisasi-orga i-organisa nisasi si pemuda pemuda 13 Islam Islam Indonesia Indonesia)) yang yang dipi dipimp mpin in oleh oleh EZ. EZ. Mutt Muttaq aqin in menj menjad adii peni peninj njau au pada pada pelaksanaan sidang tersebut. Keter Keterlib libata atan n mahasi mahasisw swaa dalam dalam politi politik k prakti praktiss di imbang imbangii pula pula oleh oleh akti aktivi vita tass-ak akti tivi vita tass di bida bidang ng kepe kepemu muda daan an,, baik baik dala dalam m skal skalaa nasi nasion onal al maup maupun un International. Porpisi dan FPII (front pemuda Islam Indonesia) adalah dua organisasi yang telah mengantarkan peran serta para pemuda islam Indonesia. Demikian juga kahadiran kahadiran GPII GPII (Gerakan (Gerakan pemuda pemuda Islam Islam Indonesia Indonesia)) sebelumny sebelumnyaa telah telah memainkan memainkan per peran anan an pent pentin ing g dala dalam m hubu hubung ngan anny nyaa deng dengan an BKPR BKPRII (Bad (Badan an Kong Kongre ress Pemu Pemuda da 14 Republik Indonesia) yang dipimpin oleh Khairul Saleh. Dalam pertemuan Kongres Pemuda Islam sedunia (International Assembly of Muslem Youth) pada tahun 1955 di Karachi Pakistan, pemuda Islam Indonesia diwakili oleh PORPISI. Sementara PPMI (Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia) dan MMI (Majlis Mahasiswa Indonesia) yaitu wadah federatif organisasi ekstra dan intrauniversiter telah memberi warna tersendiri dalam dunia kemahasiswaan. PPMI berdiri tahun 1947 yang didukung didukung oleh organisa organisasi-or si-organis ganisasi asi ekstra-uni ekstra-univers versiter iter baik yang beraliran nasionalis, agama, sosialis maupun organisasi lokal. Organisasi sangat aktif dalam dalam kegiat kegiatanan-keg kegiat iatan an politi politik k dalam dalam dan luar luar negeri negeri.. Sebag Sebagai ai atas atas PPMI, PPMI, maka maka 10 ) Christi Christiant anto o Wibison Wibisono, o, Sejarah Demonstrasi Mahasiswa 1966, aksi-aksi tritura (PT. Tanjung Mas Semarang, 1980) hal. 11 Kis ah Perjuangan anak-anak Pemberang 11 ) Yoz Yozaar, Pergolakan r, Pergolakan Mahasiswa abad ke 20, Kisah (Sinar Harapan, Jakarta, 1981) hal. 201 12 ) Drs. Drs. Aguss Agussalim alim Sitompul, Sitompul, Sejarah Perjuangan HMI, 1947-1975, (PT Bina Ilmu, Surabaya, 1976) hal. 107 13 ) Ridw Ridwan an Sai Saidi di,, Pemuda Islam dalam dinamika politik bangsa 1925-1984, (CV.Rajawali, Jakarta, 1984) Hal. 74 14) Ibid
mahasiswa-mahasiswa yang masih menginginkan kemurnian aktivitasnya dari politik mereka mendirikan organisasi Intra-universiter di tiap-tiap perguruan tinggi beruapa Sema (Senat Mahasiswa) dan Dema (Dewan Mahasiswa) yang akhirnya berkembang menjadi MMI.15 Akan tetapi dalam perjalanan sejarahnya PPMI dan MMI juga sama saja, yaitu kedua organisasi ini tidak bisa melepaskan diri dari soal politik. Oleh karena itu jika mengungkapkan dunia kemahasiswaan secara organisasi pada tahun 1950-an tidak terlepas dari adanya persaingan politik dalam dua tubuh organisasi federatif itu, bah bahka kan n pers persai aing ngan an ters terseb ebut ut berl berlan angs gsun ung g hing hingga ga tahu tahun n 1965 1965 disa disaat at mele meletu tusn snya ya G.30.S/PKI. PPMI dan MMI yang sudah didominasi oleh CGMI (Consentrasi Gerakan Maha Mahasi sisw swaa Indo Indone nesi sia) a) yang yang berh berhal alua uan n Komu Komuni niss kemu kemudi dian an tama tamatt riwa riwaya yatn tnya ya bersamaan dengan penganyangan terhadap G.30.S/PKI. Dinami Dinamika ka kehidu kehidupan pan mahas mahasisw iswaa yang yang seper seperti ti itu telah telah mendor mendorong ong sekelo sekelompo mpok k mahas mahasisw iswaa nahdli nahdliyin yin untuk untuk ikut ikut berper berperan an didal didalamn amnya ya,, sebab sebab dalam dalam suas suasan anaa sepe sepert rtii itu itu para para maha mahasi sisw swaa nahd nahdli liyi yin n mera merasa sa tida tidak k cuku cukup p ters tersal alur urka kan n aspirasinya hanya melalui HMI. Wajar bila akhirnya para mahasiswa nahdliyin segera membentuk wadah tersendiri, disamping alasan intern yakni IPNU sudah tidak lagi mampu mewadahi gerakan para mahasiswa nahdliyin tersebut.
D. PROSES KELAHIRAN PMII Seperti telah disebutkan dimuka bahwa pada puncak konfrensi besar IPNU pad padaa tang tangga gall 14 - 17 Mare Marett 1960 1960 di Kali Kaliur uran ang g Yogj Yogjak akar arta ta dice dicetu tusk skan an suat suatu u keputusan perlunya didirikan suatu organisasi mahasiswa yang terlepas dari IPNU baik baik secara secara strukt struktur ur organi organisat satori oriss maupun maupun admini administr strati atif. f. Kemud Kemudia ian n diben dibentuk tuklah lah panitia sponsor pendiri organisasi mahasiswa yang terdiri dari 13 orang dengan tugas mela melaks ksan anak akan an musy musyaw awar arah ah maha mahasi sisw swaa nahd nahdli liyi yin n se-I se-Ind ndon ones esia ia,, bert bertem empa patt di Surabaya dengan limit waktu satu bulan setelah keputusan itu. Adapun ke 13 sponsor pendiri organisasi mahasiswa itu adalah sebagai berikut : 1. Sahabat Cholid Mawardi 2. ,, Said Budairy 3. ,, M. Sobich Ubaid 4. ,, M. Makmun Syukri BA 5. ,, HIlman 6. ,, H. Isma’il Makky 7. ,, Munsif Nahrawi 8. ,, Nuril Huda Suaidy HA 9. ,, Laily Mansur 10. ,, Abd. Wahab Jailani 11. ,, Hisbu Hisbulla llah h Huda Huda
( Jakarta ) ( ,, ) ( ,, ) ( Bandung ) ( ,, ) ( Yogjakarta ) ( ,, ) ( Surakarta ) ( ,, ) ( Semarang ) ( Suraba Surabaya ya )
15 ) Sarlito Sarlito Wirawan Wirawan Sarwo Sarwono, no, Perbedaan Perbedaan antara Pemimpin dan Aktivis dalam gerakan protes Mahasiswa, ( Bulan Bintang, Jakarta, 1978) Hal. 84
291 12. 13.
,, ,,
M. Cholid Narbuko Ahmad Husain
( Malang ( Makasar
) )
Seperti diuraikan oleh sahabat Chotbul Umam (mantan Rektor PTIQ Jakarta), sebelum malaksanakan musyawarah mahasiswa nahdliyin, terlebih dahulu 3 dari 13 orang sponsor pendiri itu - terdiri dari : 1. 2. 3.
Saha Sahaba batt Hisb Hisbul ulla lah h Huda Huda ,, M. Said Budaury ,, Makmun Syukri BA
( Sura Suraba baya ya ) ( Jakarta ) ( Bandung )
Pada tanggal 19 Maret 1960 mereka berangkat ke Jakarta menghadap ketua Umum partai NU yaitu KH. DR. Idham Khalid untu meminta nasehat sebagai pegangan pokok dalam musyawarah musyawarah yang akan dilaksanakan. dilaksanakan. Dan pada tanggal 24 Maret Maret 1960 mereka diterima oleh ketua partai NU, dalam pertemuan tersebut selain memberikan naseha nasehatt sebag sebagai ai landas landasan an pokok pokok untuk untuk musya musyawa warah rah,, beliau beliau juga juga meneka menekanka nkan n hendaknya oraganisasi yang akan dibentuk itu benar-benar dapat diandalkan sebagai kader partai NU, dan menjadi mahasiswa yang berprinsip ilmu untuk diamalkan bagi kepentingan rakyat, bukan ilmu untuk ilmu. Yang lebih penting lagi yaitu menjadi manusia yang cakap serta bertaqwa kepada Allah SWT. Setelah beliau menyatakan “merestui musyawarah musyawarah mahasiswa nahdliyin yang akan diadakan di Surabayaitu” 16). Pesan yang disampaikan oleh ketua partai NU tersebut, terasa sekali suasana kepercay kepercayaan aan NU pada organisasi organisasi mahasisw mahasiswaa yang akan dibentuk dibentuk ini. Bagaimana Bagaimana dengan organisasi yang lain ?, keadaan yang demikian ini nampaknya dapat kita maklumi. Keadaan Keadaan waktu itu (60-an) memang memang sangat sangat kondusif kondusif bagi organisasi organisasi mahasi mahasiswa swa untuk untuk bersik bersikap ap polit politis is bahkan bahkan partai partai minded minded.. Menin Meningka gkatny tnyaa jumla jumlah h ormas-ormas mahasiswa disertai oleh meningkatnya peran mereka secara kualitas dan terbukany terbukanyaa kesempatan kesempatan untuk untuk mobilitas mobilitas sosial sosial dibidang dibidang politik politik 17). Hal ini senada yang disampaikan oleh Rocamora (dikutip oleh Burhan D. Magenda dalam Prisma nomor 12 Desember 1977) tentang keterkaitan/hubungan antara organisasi maha mahasi sisw swaa dan dan part partai ai poli politi tik. k. Roca Rocamo mora ra menu menunj njuk ukka kan n baga bagaim iman anaa pimp pimpin inan an organisasi mahasiswa berafiliasi dengan partai politik waktu itu. Proses regenerasi ini berjalan secara damai dan sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi. Gejala seperti itu juga terlihat hampir pada semua organisasi mahasiswa, termasuk di dalamnya PMII yang baru dibentuk 18). Kalau PMII juga aktif dibidang politik, seperti ang disampaikan oleh Abd, Rohim Hasan di depan forum Kongres PMII ke IV di Makasar pada tahun 1970 “mengapa PMII mesti berpolitik ? bukankah itu akan mengganggu tugas utamanya, 16 Op-Cit, Halaman 3 17 Burhan Burhan D. Magend Magenda, a, Gerakan Mahasiswa Indonesia dan sistem Politik , Prisma Nomor 12, Desember 1977. 18 Ibid, Halaman 10.
belajar dan belajar ?, bukankah persoalan poltik itu nanti setelah lulus dan terjun ditengah ditengah masyarakat masyarakat ?, Ruang kuliah adalah preparasi preparasi untuk pekerjaan pekerjaan politik. politik. Gerakan-ger Gerakan-gerakan akan kita adalah adalah sekaligus sekaligus gerakan belajar belajar dan gerakan gerakan politik politik 19). Lebih lanjut ia mengatakan “Mengapa PMII mesti berpolitik baik secara praktis maupun konsepsional, belajar dan berpolitik bukanlah suatu hal yang tabu, tetapi justru prinsip berpolitik itu adalah bersamaan dengan keberadaan PMII itu sendiri. Hal ini ditegaskan dalam dokumen historis PMII - Gelora Megamendung - Pokok pok pokok ok piki pikira ran n trai traini ning ng cour course se II PMII PMII pada pada tang tangga gall 17 - 27 Apri Aprill 1965 1965 di Megamendung Bogor Jawa Barat - yang menolak dengan tegas prisnsip ilmu untuk ilmu. PMII dengan tegas menetapkan bahwa ilmu harus diamalkan, dalam arti untuk kepentingan agama, bangsa dan negara. Bagi PMII organisasi tak lebih sebagai alat perjuangan, sedang berpolitik tak lain untuk mengamalkan ilmu pengetahuan dalam perjuangan mengabdikan diri pada agama, bangsa dan negara. Tugas setiap warga PMIIadalah memadukan ketinggian ilmu dan kesadaran berpolitik. Berpolitik bagi PMII (waktu itu) dan terjun dalam kegiatan partai dalam bentuk apapun 20). Awal mula berdirinya PMII nampaknya lebih dimaksudkan sebagai alat untuk memperkuat partai NU. Hal ini terlihat jelas dalam aktivitas PMII antara tahun 1960 - 1972 1972 (sebel (sebelum um PMII PMII menya menyatak takan an diri diri indepe independe nden) n) sebag sebagian ian besar besar progra programm programnya berorientasi politis. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi : Pertama : Adanya anggapan bahwa PMII dilahirkan untuk pertama kali sebagai kader muda muda parta artaii NU, sehin ehingg ggaa gera erakan kan dan dan akti aktivi vita tassnya nya selalu lalu diorientasikan untuk menunjang gerak dan langkah partai NU. Kedua Kedua :
Suasa Suasana na kehid kehidupa upan n berba berbangs ngsaa dan dan berne bernegar garaa pada pada wakt waktu u itu itu sanga sangatt kondus kondusif if untuk untuk geraka gerakan-ge n-gera rakan kan politk politk,, sehin sehingga gga politi politik k sebaga sebagaii panglima betul-betul menjadi policy pemerintah orde lama. Dan PMII sebagai bagian dari komponen bangsa mau tidak mau harus berperan aktif dalam konstalasi politik seperti itu 21). Lebih jauh Sahabat H. Mahbub Junaidi mengatakan (sambutan pada acara Panca warsa hari lahir PMII) “Mereka bilang mahasiswa yang baik adalah mahasiswa non partai, bahkan non politis, yang berdiri diatas semua golongan, tidak kesana, tidak kesini, kesini, seperti seorang seorang mandor mandor yang yang tidak tidak berpih berpihak. ak. Sebali Sebalikny knya a kita kita berang beranggap gapan, an, justru justru mahasiswa itulah yang harus berpartisipasi secara konkrit dengan kegiatan-kegiatan partai politik 22).
Seperti diketahui, bahwa kelahiran PMII disponsori oleh 13 orang tokoh mahasiswa nahdliyin. Mereka berasal dari Jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta, 19 Drs. H. Abd, Rohim Hasan, Hasan, Partisipasi PMII kepada Partai, Makalah pada kongres IV PMII di Makasar tahun 1970. 20 Ibid, Halaman 3 21 Wawancara dengan dengan H. Mahbub Junaidi pada tanggal 11 Desember Desember 1984 22 Pidato Ketua Ketua Umum PP PMII dalam Panca Panca Warsa PMII, pada tanggal 17 April 1965.
291 Yogjakarta, Surabaya, Malang dan Makasar (Ujung pandang), maka kedelapan kota itulah cikal bakal berdirinya cabang-cabang PMII yang pertama kali. Adapaun yang menjadi pucuk pimpinan PMII (sekarang PB) periode pertama ini adalah sebagai berikut :
SUSUNAN PIMPINAN PUSAT PMII ( Periode 1960 - 1961 )
Ketua Umum Ketua Satu Ketua Dua Sekretaris Umum Sekretaris Satu Sekretaris Dua Keuangan Satu Keuangan Dua
: H. Mahbub Junaidi : Drs. H. Chalid Mawardi : Drs. H. Sutanto Martoprasono : H.M. Said Budairi : Drs. Munsif Nahrowi : A. Aly Ubaid : M. Sobich Ubaid : Ma’sum
Departemen-departemen Pendidika Pendidikan n dan Pengaja Pengajaran ran Pene Penera rang ngan an dan dan pub publi lika kasi si Kesej Kesejaht ahtera eraan an maha mahasis siswa wa Kesen Kesenian ian dan kebuda kebudaya yaan an Keputrian Luar negeri Pembantu Umum
: : MS. Hartono Hartono,, BA : Aziz Aziz Mar Marzu zuki ki : Drs. Drs. H. Fahrur Fahrurroz rozii : HM. HM. Said Said Buda Budairi iri : Mahmudah Nahrowi : Nukman : Drs. H. Isma’il Makky : Drs. H. Makmun Syukri : Hisbullah Huda, HS : Drs. H. Mustahal Ahmad 23)
Susunan kepengurusan pimpinan pusat PMII di atas adalah merupakan kelanj kelanjuta utan n dari dari hasil hasil musya musyawa warah rah mahasi mahasiswa swa nahdli nahdliyi yin n di kota kota Suraba Surabaya ya pada pada tanggal 14 - 16 April 1960 yang hanya memutuskan hal-hal sebagai berikut : 1.
Berdiriny Berdirinyaa organisa organisasi si mahasis mahasiswa wa nahdliy nahdliyin, in, dan dan organisa organisasi si tersebu tersebutt diberi diberi nama nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
2.
Peny Penyus usun unan an perat peratur uran an Dasar Dasar PMII PMII yang yang di dalam dalam Muka Mukadd ddim imah ahny nyaa jela jelass dinyatak dinyatakan an bahwa bahwa PMII merupaka merupakan n kelanjuta kelanjutan/ma n/mata ta rantai rantai dari departem departemen en perguruan tinggi IPNU-IPPNU. IPNU-IPPNU.
3.
Persi Persidan dangan gan dalam dalam musyaw musyawar arah ah mahasis mahasiswa wa nahdliy nahdliyin in itu (bertem (bertempat pat di Gedung Gedung madrasah Muallimin NU Wonokromo Surabaya) dimulai tanggal 14-16 April 1960. Sedangkan peraturan dasar PMII dinyatakan berlaku mulai 21 Syawal
23 Drs. Drs. H. H. Chotib Chotibul ul Umam, Umam, Sewindu PMII, PC. PMII Ciputat Jakarta, Jakarta, Tahun 1968, Halaman 9.
1379 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 17 April 1960. Maka mulai dari itulah PMII dinyatakan berdiri dan tanggal 17 April 1960 dinyatakan sebagai hari jadi PMII yang akan diperingati setiap tahun dengan istilah “Hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia” (Harlah PMII). 4.
Musya Musyawa warah rah juga juga memutus memutuskan kan membe membentu ntuk k 3 orang orang format formatur ur Yakni Yakni H. Mahbub Mahbub Junaidi, sebagai Ketua Umum, A. Chalid Mawardi sebagai Ketua Satu, dan M. Said Budairi sebagai Sekretaris Umum PP. PMII 24).
Kelahiran PMII ini kemudian diproklamirkan di Balai Pemuda Surabaya dalam suatu reseps resepsii yang yang menda mendapat patkan kan perhat perhatian ian besar besar dari dari massa massa mahas mahasisw iswaa , organi organisa sasisiorganisasi ekstra dan intra universitas di Surabaya Surabaya serta dihadiri juga oleh wakil-wakil wakil-wakil partai politik. Mengapa organisasi yang baru dibentuk itu menggunakan nama “PMII” , dikalangan peserta musyawarah mahasiswa terlontar beberapa pemikiran yaitu : Pertama:
Sepert Sepertii pola pola pemiki pemikiran ran kalang kalangan an mahas mahasisw iswaa pada pada umumny umumnyaa yang yang dilipu diliputi ti oleh pemikiran bebas.
Kedua : Berfikir taktis taktis demi masa depan depan organisasi organisasi yang akan akan dibentuk, karenanya untuk merekrut anggota harus memakai pendekatan ideologi Aswaja. Ketiga :
Inisial NU tidak perlu dicantumkan dalam nama didirikan itu
organisasi yang akan
Keempat : Manivestasi Manivestasi nasionalisme sebagai semangat kebang saan, karenanya Indonesia harus jelas dicantumkan.
Biarpun dikalangan peserta musyawarah tidak menampakkan persaingan yang tajam soal nama organisasi yang kan dibentuk itu, tetapi ditetapkannya nama PMII harus melalui proses seleksi di dalam musyawarah musyawarah tsb. Kendati mereka menyadari bahwa organisasi yang akan mereka lahirkan itu adal adalah ah seba sebaga gaii orga organi nisa sasi si kade kaderr Part Partai ai NU, NU, namu namun n mere mereka ka pada pada umum umumny nyaa menghendaki bahwa nama “NU” tidak perlu dicantumkan. Mereka menyepakati menyepakati bahwa nama organisasi yang akan dibentuk itu tidak terlepas dari unsur-unsur pemikiran sebagai berikut: 1. 2. 3.
Menu Menunj njuk ukka kan n adan adanya ya kedi kedina nami misa san n seba sebaga gaii orga organi nisa sasi si maha mahasi sisw swa, a, teru teruta tama ma suasana pada saat itu sedang diliputi oleh isu Nasional, yaitu semangat revolusi. Mena Menamp mpak akka kan n iden identi tita tass keis keisla lama man, n, seka sekali ligu guss seba sebaga gaii pene peneru russ paha paham m Isla Islam m Ahluss Sunnah Wal Jama’ah Memani Memanifes festas tasika ikan n Nasiona Nasionalis lisme me sebaga sebagaii semanga semangatt kebangs kebangsaan aan,, karenany karenanyaa nama “Indonesia” harus jelas tercantum.
24 Ibid, Halaman 2
291 Mengenai nama PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) itu sendiri, adalah usulan dari delegasi Bandung dan Surabaya yang mendapatkan dukungan dari utus utusan an Surak urakar arta ta.. Seme Sement ntar araa dele delega gasi si dari dari Yogj Yogjak akar arta ta meng mengus usul ulka kan n nama nama “ Perhi Perhimpu mpunan nan/Pe /Persa rsatua tuan n Mahasi Mahasiswa swa Ahlussu Ahlussunna nnah h Waljam Waljama’a a’ah” h” dan nama “Perhimpunan Mahasiswa Sunny”. Sunny”. Sedangkan utusan dari Jakarta mengusulkan nama “IMANU” (ikatan mahasiswa nahdlatul Ulama). Akhi Akhirn rnya ya foru forum m meny menyet etuj ujui ui nama nama “PMII”, sing ingkata katan n dari dari “Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia”, setelah melalui beberapa perdebatan , “Persatuan Mahasiswa Mahasiswa Islam Indonesia” Indonesia” , atau Apakah Apakah PMII PMII itu singka singkatan tan dari dari “Persatuan atau “Per “Perhi himp mpun unan an Maha Mahasi sisw swa a Isla Islam m Indo Indone nesi sia? a?” ” . Tern Ternya yata ta perm permas asal alah ahan anny nyaa mengerucut pada haruf “ P ”. Kemudian atas dasar pemikiran bahwa sifat mahasiswa itu diantaranya harus aktif, dinamis atau bergerak (movement). Selanjutnya mendapat awalan “Per” dan akhiran akhiran “an”, maka maka disepa disepakat katii huruf huruf “P” kependeka kependekan n dari “Pergerakan”. Makna “ Pergerakan ” yang terkandung dalam dalam PMII adalah adalah Dinamika dari hamba hamba (makhl (makhluk) uk) yang yang senan senantia tiasa sa berger bergerak ak menuju menuju tujuan tujuan idealn idealnya ya member memberika ikan n rahmat bagi alam sekitarnya. sekitarnya. Dalam konteks individual, komunitas maupun organisatoris, kiprah PMII harus senantiasa mencerminkan pergerakannya menuju kondisi yang labih baik sebagai perwujudan tanggung jawabnya memberi rahmat pada lingkungannya. “Pergerakan” dalam hubungannya dengan organisasi mahasiswa menuntut upaya upaya sadar sadar untuk untuk membi membina na dan mengem mengemban bangka gkan n potens potensii ketuha ketuhanan nan dan potens potensii kemanusiaan agar gerak dinamika menuju tujuannya selalu berada didalam kualitas ke khalifahannya. Pengertian “Mahasiswa” yang terkandu terkandung ng dalam PMII PMII adalah adalah golongan golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan akademis, insan sosial dan isan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggu tanggung ng jawab jawab keagam keagamaan aan,, tanggu tanggung ng jawan jawan intel intelekt ektual ual,, tanggu tanggung ng jawab jawab sosial sosial kemasyar kemasyarakata akatan n dan tanggung tanggung jawab jawab individu individu baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara Pengertian “Islam” yang terkandung dalam PMII adalah Islam sebagai agama yang dipahami dengan paradigma ahlussunnah waljama’ah yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Isalam secara proporsional antara Iman. Islam dan Ihsan yang di dalam pola pikir dan pola perilakunya tercermin sifat-sifat selektif, akomodatif dan integratif. Pengertian “ Indonesia” yang terkandung terkandung dalan dalan PMII adalah masyarakat, masyarakat,
ban bangs gsaa dan dan nega negara ra Indo Indone nesi siaa yang yang memp mempun unya yaii ffal ffalsa safa fah h dan dan ideo ideolo logi gi bang bangsa sa (Pancasila) serta UUD 1945 dengan kesadaran kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke yang di ikat dengan kesadaran wawasan Nusantara. Secara totalitas PMII sebagai organisasi merupakan suatu gerakan yang bertujua bertujuan n melahirka melahirkan n kader-kad kader-kader er bangsa bangsa yang mempunyai mempunyai integrita integritass diri sebagai sebagai hamba yang bertaqwa bertaqwa kepada Allah SWT dan atas dasar ketaqwaanny ketaqwaannyaa berkiprah berkiprah mewu mewuju judk dkan an pera peran n ketu ketuha hana nann nnya ya memb memban angu gun n masy masyar arak akat at bang bangsa sa dan dan nega negara ra Indonesia menuju suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur dalam ampunan dan ridlo Allah SWT 25) Sedangkan pengertian Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah yang menjadi paham organisasi adalah Islam sebagai universalitas yang meliputi segala aspek kehidupan manusia. Aspek-aspek tersebut dapat dijabarkan kedalam tata Aqidah, Syariah, dan Tasyawuf. Dalam bidan Aqidah mengikuti paham Al-Asya’ari dan Al-Maturidi, dalam bidang syariah mengikuti salah satu mazhab empat yaitu: Syafi’I, Maliki, Hambali dan Hanafi. Sedang dalam bidang Tasawuf, mengikuti Imam Juned Al-Bagdadi dan Imam Al-Gozali. Masing-masing ketiga aspek itu dijadikan paham organisasi PMII dengan tanpa meninggalkan wawasan dasar Al-Qur’an dan As-Sunnah serta perilaku sahabat Rasul. Aspek Fiqih diupayakan penekanannya pada proses pengambilan hukum, yaitu Ushu Ushull Fiqi Fiqih h dan dan Qoid Qoidah ah Fiqi Fiqih, h, buka bukan n sema semata ta-ma -mata ta huku hukum m itu itu send sendir irii seba sebaga gaii produknya. (lihat NDP PMII) Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa nahdliyin sebenarnya dari segi cara berfikir tidak jauh berbeda dengan mahasiswa pada umumnya, yang menghedaki kebebasan. Sedangkan dalam bertindak cendrung anti anti anti kema kemapa pana nan, n, terl terleb ebih ih jika jika kela kelahi hira ran n PMII PMII itu itu dihu dihubu bung ngka kan n deng dengan an trad tradis isii keag keagam amaa aan n di kala kalang ngan an NU, NU, misa misaln lnya ya bagi bagi putr putraa-pu putr trii haru haruss berb berbed eda/ a/di dipi pisa sah h organisasi, PMII justru keluar dari tradisi itu. Fenomena ini barangali termasuk hal yang yang patut patut mendap mendapat at perhat perhatian ian bagi bagi perkem perkemban bangan gan pemiki pemikiran ran ahluss ahlussunn unnah ah walwal jama’ah Adapun susunan pengurus pusat PMII periode pertama ini baru tersusun secara secara lengka lengkap p pada pada bulan bulan Mei 1960. 1960. Sepert Sepertii diketa diketahui hui,, bahwa bahwa PMII PMII pada pada awal awal berdirinya merupakan organisasi mahasiswa yang dependen dengan NU , maka PP. PMII dengan surat tertanggal 8 Juni 1960 mengirim surat permohonan kepada PBNU untuk mengesahkan kepengurusan PP PMII tersebut. Pada tanggal 14 Juni 1960 PBNU menyatakan bahwa organisasi PMII dapat diterima dengan sah sebagai keluarga besar partai NU dan diberi mandat untuk membentuk cabang-cabang di seluruh Indonesia, sedang yang menandatangani SK tersebut adalah DR. KH. Idham Chalid selaku ketua Umum PBNU dan H. Aminuddin Aziz selaku wakil sekretaris jendral PBNU 26).
25 Dokume Dokumen n histor historis is - Pola Pembinaan, Pengembangan dan Perjuangan PMII (P4 PMII) 26 Ibid, Halaman 3
291 Musyawarah mahasiswa nahdliyin di Surabaya yang dikenal dengan nama PMII, PMII, hanya hanya mengha menghasil silkan kan peratu peraturan ran dasar dasar organi organisas sasi, i, maka maka untuk untuk melen melengka gkapi pi peraturan organisasi tersebut dibentuklsn satu panitia kecil yang diketuai oleh sahabat M. Said Budairi dengan anggota sahabat Chalid mawardi dan sahabat Fahrurrazi AH, untuk merumuskan peraturan rumah tangga PMII. Dalam sidang pleno II PP PMII yang diselenggarakan dari tanggal 8 - 9 September 1960, Peraturan rumah tangga PMII diny dinyat atak akan an syah syah berl berlak aku u mele meleng ngka kapi pi para paratu tura ran n dasa dasarr PMII PMII yang yang suda sudah h ada ada 27 sebelumnya ) Disamping itu, sidang pleno II PP PMII juga mengesahkan bentuk muts (topi), selempan selempang g PMII, PMII, adapun adapun lambang lambang PMII diserahkan diserahkan kepada kepada pengurus pengurus harian, harian, yang akhirnya dipuruskan bahwa lambang PMII berbentuk perisai seperti yang ada sekarang (rincian secara lengkap dapat dilihat dalam lampiran peraturan rumah tangga PMII). Dalam sidang ini pula dikeluarkan pokok-pokok aturan mengenai penerimaan anggota baru 28) sekarang dikenal dengan MAPABA. Pada tahap-tahap awal berdirinya PMII banyak dibantu warga NU terutama PP LP. LP. Ma’a Ma’ari riff NU. NU. Seja Sejak k musy musyaw awar arah ah mahs mahssi sisw swaa nahd nahdli liyi yin n di sura suraba baya ya samp sampai ai memberika memberikan n pengertian pengertian kepada kepada Pesantren Pesantren-pesa -pesantre ntren n ( perlu perlu diketa diketahui hui,, pada pada awal awal berdirinya, di Pondok-pondok Pesantren dapat dibentuk PMII dengan anggota para santri yang telah lulus madrasah Aliyah dan seang mengkaji kitab yang tingkatannya sesuai dengan pelajaran yang diberikan di perguruan tinggi agama). agama ). Dengan adanya kebijakan seperti ini ternyata dapat mempercepat proses pengembangan PMII 29).
E. REAKSI TERHADAP KELAHIRAN PMII
Seperti telah disebutkan diatas, bahwa PMII lahir atas inisiatif murni dari mahasiswa-mahasiswa nahdliyin yang tergabung dalam Departemen Perguruan Tinggi IPNU, dengan melalui proses yang cukup panjang, sampai pada pelaksanaan Konbes I IPNU di Kaliurang Yogjakarta yang memutuskan akan adanya organisasi mahasiswa Nahdliyin yang terpisah secara struktural dengan IPNU, kemudian ditunujuklah 13 orang dari peserta Konbes untuk menjadi panitia sponsor yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan musyawarah Mahasiswa nahdliyin seluruh Indonesia. Maka pada tanggal tanggal 14-16 April April 1960 di Sekolah Sekolah Mu’alimat Mu’alimat NU Wonokromo Wonokromo Surabaya Surabaya dise disele leng ngga gara raka kan n musy musyaw awar arah ah maha mahasi sisw swaa nahd nahdli liyi yin n se Indo Indone nesi sia. a. Hadi Hadirr dala dalam m musyawarah itu perwakilan mahasiswa nahdliyin dari Jakarta, Bandung, Yogjakartam Semarang, Surabaya, Malang, Makasar, dan Surakarta. Serta perwakilan dari Senatsenat mahasiswa Perguruan tinggi NU. 27 Ibid, Halaman 10 28 Ibid, Halaman 20 29 Ibib, Halaman 9
Kend Kendat atip ipun un kela kelahi hira ran n PMII PMII itu itu murn murnii atas atas inis inisia iati tiff maha mahasi sisw swaamahasiswa nahdliyin, ternyata di kemudian hari masih saja menimbulkan masalah, setida setidak-t k-tida idakny knyaa bagi bagi organi organisa sasi si mahas mahasisw iswaa yang yang sudah sudah ada, ada, seper seperti ti HMI HMI sempa sempatt mengalami kegoncangan internal, sebab para anggotanya yang berasal dari mahasiswa nahd nahdli liyi yin n akan akan kelu keluar ar dari dari HMI, HMI, kemu kemudi dian an berg bergab abun ung g menj menjad adii angg anggot otaa PMII PMII.. Kegoncangan dalam tubuh HMI itu dapat dilihat pada level pengurus tingkat pusat, diantaranya Ketua Umum PP PMII Mahbub Junaidi, Fahrurrazi dan Darto Wahab di pec pecat at dari dari kean keangg ggot otaa aan n HMI. HMI. Masa Masala lahn hnya ya adal adalah ah bahw bahwaa HMI HMI meng mengan angg ggap ap organisas organisasinya inya itu sudah menampung seluruh paham paham keagamaan keagamaan,, kemudian kemudian muncul muncul PMII, maka tidak heran kalau HMI menganggap kelahiran PMII itu sebagai sparatis. Walaupun menurut Tolchah Mansoer “Mengapa PMII itu lahir?” karena HMI yang mengklaim dirinya sebagai satu-satunya organisai mahasiswa Islam sudah tidak lagi mampu berdiri diatas semua golongan. Misaln Misalnya ya di Yogjak Yogjakart artaa kegonc kegoncang angan an itu terjad terjadii bersam bersamaa aan n dengan dengan disidangkannya Syaiful Mujab oleh Pengurus HMI Cabang Yogjakarta, yang kemudia ia dipecat dari keanggotaan HMI. HMI.30) demikian juga tuduhan-tuduhan “Pemecah belah mahasiswa Islam” selalu dialamatkan kepada Tolchah Mansoer dan Ismail Makky, dua orang mantan pengurus HMI cabang Yogjakarta.31) Walaupun perlakuan HMI seperti itu, tidak membuat PMII, khususnya Mahbub Junaidi sebagai Ketua Umum PP.PMII harus membalas dendamnya pada saat HMI nyaris dibubarkan dibubarkan pemerinta pemerintah h menjelan menjelang g meletusny meletusnyaa G.30S/PK G.30S/PKI, I, malah malah justru justru sebalikny sebaliknyaa Mahbub membela HMI dari kepunahannya. Mengingat PMII dalam posisi disudutkan terus-menerus dengan tuduhan pemecah belah persatuan mahasiswa Islam dan pemecatan yang dikenakan kepadanya, Mahbub memprakarsai adanya pertemuan antara PMII dan HMI, yaitu upaya cease fire. Pertemuan itu diadakan satu bulan setelah pengangkatan Mahbub sebagai Ketua Umum PP.PMII. Dengan pertemuan itu diharapkan tidak perlu lagi ada ribut-ribut dan main pecat, sebab PMII bagaimanapun sudah lahir dan tidak mungkin dicegah lagi, apalgi yang mencegah itu hanya HMI. Oleh karena itu kahadiran PMII harus diterima sebagaimana adanya. PMII ya PMII, HMI ya HMI, dua organisasi kemahasiswaan ini hendaknya hendaknya berdamai berdamai seperti seperti halnya HMI bisa sejalan dengan organisasi-o organisasi-organ rganisas isasii yang lainnya. Reak Reaksi si lain lainny nyaa timb timbul ul dari dari kala kalang ngan an para para Kiai Kiai atau atau mere mereka ka yang yang berpandangan pada tradisi keagamaan di dalam NU. Pandanga itu adalah bahwa antara putra dan putri harus dipisahkan, tidak boleh satu wadah, seperti IPNU dan IPPNU. Sedangkan oranisasi PMII justru menyatukan antara putra dan putri.
30) Syaiful Mujab adalah perintis berdirinya PMII di UGM (Universitas Gajah Mada) , hingga PMII berjaya di kampus ini antara antara tahun 1966 sampai 1968, yaitu ditandai dengan dengan menduduki posisi puncak Dema UGM. 31 Otong Abdurrahman, PMII Abdurrahman, PMII 1960-1985, Untukmu Satu Tanah Airku, Untukmu satu Keyakinanku, Keyakinanku, PB PMII 2005,
291 Reaksi itu semakin keras ketika acara resepsi pada Kongres II PMII di Yogjak Yogjakart artaa tahun tahun 1963, 1963, dalam dalam acara acara reseps resepsii itu ditamp ditampilk ilkan an hibura hiburan n group group musik musik dengan para penyanyi perempuan. Peristiwa itu telah membuat tidak senang para Kiai dan hadirin yang berpandangan tradisional. Akibatnya PMII mendapat teguran dari PB.NU. Akan tetapi berkat ketulusan dan argumentasi yang baik dari PMII, akhirnya bis bisaa meya meyaki kink nkan an semu semuaa piha pihak, k, teru teruta tama ma para para Kiai Kiai,, bahk bahkan an Subc Subcha han n ZE yang yang menandatangani surat teguran PB.NU itu sangat mengerti dan memahami apa yang dikehendaki PMII. Kenyataan itu terus berlanjut sampai sekarang. sekarang.32) Kurang lebih satu tahun sejak berdirinya PMII di Surabaya sampai dengan kongres I PMII di Tawangmangu Surakarta Jawa Tengah, PMII masih mempunyai 13 cabang, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 11. 12. 12. 13. 13.
Cabang Yo Yogjakarta Cabang Su Surakarta Cabang Semarang Cabang Bandung Cabang Ja Jakarta Cabang Ci Ciputat Cabang Malang Caba Cabang ng Maka Makasa sarr / Ujun Ujungp gpan anda dang ng Cabang Surabaya Cabang Cabang Banjar Banjarmas masin in Caba Cabang ng Pada Padang ng Caba Cabang ng Ban Banda da Ace Aceh h Caba Cabang ng Cire Cirebo bon n
Satu tahun sejak lahir (1960-1961), Mahbub Junaidi ditunjuk sebagai ketua umum, umum, selam selamaa satu satu tahun tahun itu, itu, Mahbu Mahbub b dkk mempe mempersi rsiapk apkan an konsep konsepsi, si, konsol konsolida idasi, si, memperkenalkan sosok organisasi yang baru dibentuk ini, baik ke dalam maupun keluar dan mempersiapkan pelaksanaan Kongres pertama. Kongres I PMII berlangsung pada bulan Desember 1961 di Tawangmangu Surakarta Surakarta Jawa Jawa Tengah Tengah dan memilih memilih kembali kembali sahabat sahabat Mahbub Mahbub Junaidi Junaidi sebagai sebagai Ketua Ketua Umum PP PMII untuk periode 1961-1963, dengan susunan pengurus PP PMII sebagai berikut: SUSUNAN PP PMII PERIODE 1961-1963
Ketua Umum Ketua I Ketua II Sekretaris Umum Sekretaris I Keuangan I 32) Ibid, Halaman 43
: Mahbub Junaidi : A. Chalid Mawardi : M. Zamroni BA : M. Said Budairi : Chatibul Umam : Arif Amnan
Departemen-Departemen: Dep. Pendidikan/Pengajaran Dep. Penerangan/Publikasi Dep. Ke Kesenian/Kebudayaan Dep. Olah Raga Dep. Dep. Kese Keseja jaht hter eraa aan n Mah Mahas asis iswa wa Dep. Keputrian Dep. Luar Negeri Pembantu Umum
: Imam Mawardi Zaini BA : Harus Al-Rasyid : M. Darto Wahab : Abdurrahman R : Abd Abd.. Maj Majid id Thay Thayyi yib b : Enny Suhaeni : M. Ramlan Ahmad Arif : Fahrurrazy AH : TB.Abbas Saleh Ma’mun
Dalam usia yang relatif masih muda, PP PMII disamping secara intensif melakukan konsolidasi kedalam untuk pembenahan dan pengembangan organisasi, juga secara aktif terlibat dalam dunia kemehasiswaan dan kepemudaan : 1.
Bersa Bersamama-sam samaa dengan dengan organi organisa sasi si pemuda pemuda dan mahasis mahasiswa wa Islam Islam lainny lainnyaa turut aktif aktif dalam wadah PORPISI (persatuan (persatuan organisasi pemuda Islam Islam indonesia). Dalam Dalam wadah yang yang bersif bersifat at konfed konfedera eratif tif ini PP PMII PMII diwaki diwakili li oleh oleh Sekje Sekjen n yaitu yaitu Sahaba Sahabatt Said Said Budairi.
2.
Sejal Sejalan an dengan dengan iklim iklim politik politik yang yang berkemba berkembang ng saat itu, itu, bahwa bahwa segenap segenap organis organisasi asi massa dan organisasi politik harus bergabung dalam wadah Front wadah Front Nasional . PB Front nasion nasional al dengan dengan suratnya suratnya tertangg tertanggal al 22 Maret Maret 1962 Nomor Nomor : 046/0/ 046/0/pbf pbfn/I n/III/ II/62 62 menyatakan menyatakan menerima PB PMII bergabung dengan Front Nasional.
3.
Demi Demiki kian an juga juga dala dalam m orga organi nisa sasi si PPMI PMI (Per (Perhi himp mpun unan an Perg Perger erak akan an Maha Mahasi sisw swaa Indonesia) suatu organisasi konfederasi organisasi mahasiswa ekstra universitas, PMII masuk dalam jajaran persedium.
4.
PMII PMII bers bersam amaa-sa sama ma deng dengan an lima ima orga organi nisa sasi si maha mahasi sisw swaa lain lainny nyaa mena menang ngga gapi pi pengumuman Presiden Sukarrnoe tentang akan dibentuknya departemen perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan pada tanggal 3 Maret 1961. PMII mengirimkan pokok pokok pokok pikira pikiran n tenta tentang ng syar syarat-s at-sya yarat rat yang yang harus harus dipuny dipunyai ai oleh oleh seora seorang ng menter menterii dimaksud. Usulan tersebut diterima oleh Presiden Soekarnoe dengan baik. Terbukti dengan dengan terpilihn terpilihnya ya Mr. Iwa Kusumasu Kusumasumantr mantri, i, yang sebelumny sebelumnyaa menjabat menjabat sebagai sebagai Rektor Universitas Pajajaran Bandung.
5.
Awal Awal April April 1961 1961 Menteri Menteri P dan dan K (seka (sekarang rang Depdik Depdikbud) bud) yakni yakni Priyono Priyono dan dan komisi komisi J DPR GR melalui kantor berita Antara mengumumkan mengumumkan rencana peraturan peraturan pemerintah mengenai larangan bagi Fak. Ekonomi dan Fak. Sosial Politik melakukan afiliasi dibidang dibidang ilmu pengetaguan pengetaguan kecuali kecuali dengan dengan perguruan perguruan tinggi tinggi dari negara sosialis sosialis.. Mena Menang ngga gapi pi renc rencan anaa ini ini PMII PMII meng mengel elua uark rkan an pern pernya yata taan an “Menola Menolakk Renca Rencana na Pemerint Pemerintah ah Tersebut Tersebut ” , kare karena na menu menuru rutt angg anggap apan an PMII PMII,, renc rencan anaa ters terseb ebut ut akan akan mempenga mempengaruhi ruhi politik politik luar negeri negeri Indonesia Indonesia yang bebas bebas dan atkif. atkif. Kenyataa Kenyataannya nnya pemerintah membatalkan rencana tersebut.
291 6.
Kongres Kongres PMII PMII yang yang ke II II di Kaliura Kaliurang ng Yogjaka Yogjakarta rta pada pada tanggal tanggal 25-29 25-29 Dese Desember mber 1963 1963 yang dihadiri 31 Cabang PMII, 18 buah cabang diantaranya merupakan cabang baru, antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 10. 11. 11. 12. 12. 13. 13. 14. 15. 16. 17. 17. 18. 18.
Cabang Menado Cab Cabang ang Tulu Tulung ngaangun ngung g Cabang Serang Cabang Jambi Cabang Ambon Cabang Jember Cabang Pur Purwokerto Cabang Pa Palembang Cabang Medan Caba Cabang ng Mar Marta tapu pura ra Caba Cabang ng Sibo Sibolg lgaa Caba Cabang ng Kudu Kuduss Caba Cabang ng Bogo Bogor r Cabang Cabang Pemata Pematang ng sian siantar tar Cabang Cabang Curup Curup (Ben (Bengku gkulu) lu) Cabang Cabang Tasikm Tasikmala alaya ya Caba Cabang ng Kedi Kediri ri Caba Cabang ng Amun Amunta taii
Dalam Kongres II ini PMII mengeluarkan pokok-pokok pikiran antara lain : •
PenegasanYogjakarta, sebuah tekad PMII untuk selalu berpihak kepada amanat penderitaan rakyat. Dll.
•
Tenta Tentang ng perlun perlunya ya penye penyelen lengga ggaraa raan n Konpre Konprensi nsi Islam Islam Asia Asia Afrik Afrika, a, Tenta Tentang ng perlunya kerjasama Internasional, ukhuwah islamiyah, serta pernyataan bahwa PMII siap melaksanakan pernyataan itu tanpa reserve.
Dalam Kongres II ini Sahabat Mahbub Junaidi terpilih kembali sebagai Ketua Umum didampingi sahabat Harun Al-Rasyid sebagai sekjen yang baru.
Ketua Umum Ketua Satu Ketua Dua Sekretaris Umum Sekretaris Satu Sekretaris Dua Bendahara Satu
SUSUNAN PENGURUS PUSAT PMII ( Periode 1963 - 1967 ) : H. Mahbub Junaidi : H. Chalid Mawardi : H. Zamroni BA : H. Harun Al-Rasyid : H. Chatibul Umam BA : Azwar Tias : Arif Amnan, BA
Bendahara Dua
: RT. Naksabandiyah Hatar
Departemen-departemen : Pendidikan da dan Pe Pengajatan : Ab Abd. Rahman Sa Saleh BA BA Penerangan dan Publikasi : Abd. Hamid Jalil BA Kesejahteraan Ma Mahasiswa : Ab Abd. Majid To Toyib Kesenian,Kebudayaan & Olah Rag Raga : RS. Munara Keputrian : Eny Suchaeni, Bsc Luar Negeri : HM. Said Budairy Pembantu Umum : Drs. H. Isma’il Makky : Drs. H. Fachrurrazi AH
7. Dibidang kesejahteraan anggota PP PMII membentuk yayasan Jakmindo - sebuah yaya yayasa san n keseja kesejahte hteraa raan n mahasi mahasiswa swa Indone Indonesia sia - berger bergerak ak dibida dibidang ng sosial sosial dengan dengan beberapa aktivitas antara lain Mendirikan asrama-asrama mahasiswa • Membentuk club-club olah raga • • Menerbitkan buku-buku, Majalah dan Brosur-brosur Memberikan bea siswa dan lain-lain • Yakmindo ini dipimpin oleh sahabat Abd. Majid Toyib Kegiatan-kegia -kegiatan tan PMII dibidang dibidang kepemudaa kepemudaan n dan kemahasi kemahasiswaa swaan n yang berskala berskala 8. Kegiatan Internasional, antara lain :
A. HM. Said Budairi Selaku sekretaris Umum PMII, pada bulan September 1960 mewaki mewakili li PMII PMII dalam dalam konpre konprensi nsi pemben pembentuk tukan an paniti panitiaa Intern Internas asion ional al Furum Furum Pemud Pemudaa seduni seduniaa di Moskow Moskow (const (constitu itutue tuent nt meetin meeting g for the youth youth forum) forum).. Sepulangnya dari Moskow, singgah di Mesirdalam rangka konsolidasi dengan mahasiswa NU yang tergabung dalam KMNU (keluarga mahasiswa NU) yang merupakan cabang istimewa PMII di luar negeri.
B. Pada bulan Juni 1961, ketua satu PP PMII diwakili oleh sahabat Chalid Mawardi berangkat ke Moskow untuk menghadiri forum Pemuda sedunia.
C. Sebagai anggota WAY - Indonesia (word assembly of youth - organisasi pemuda sedunia) PMII mengirin ketua cabang PMII Yogjakarta sahabat Munsif Nahrowi dalam kegiatan seminar pemuda sedunia di Kuala Lumpur Malaysia pada bulan September 1962. Pada bulan bulan Oktob Oktober er 1962 1962 sekre sekretar taris is Umum Umum PMII PMII sahab sahabat at Harun Harun Al-Ras Al-Rasyi yid d D. Pada berangkat ke Helsingky Finlandia, mewakili pemuda Indonesia dalam rangka menghadiri festival pemuda Internasional. Hal ini membuktikan bahwa PMII bukan organisasi “sempalan” dari
291 organi organisa sasi si mahasi mahasisw swaa yang yang lebih lebih dulu dulu ada, ada, tetap tetapii merup merupaka akan n prose prosess lanjut lanjut dari dari mahasisw mahasiswa-ma a-mahasi hasiswa swa nahdliyin nahdliyin yang yang tergabung tergabung dalam dalam (departem (departemen en PT) IPNU sebagai sebagai embrio embrio terbentuk terbentuknya nya suatu suatu organisa organisasi si mahasisw mahasiswaa secara secara formal. formal. Dalam Dalam perkembangannya PMII banyak dibantu oleh partai NU - dan itu merupakan hal yang wajar - sebab kerjasama antar organisasi mutlak perlu, apalagi salah satu tujuan PMII adalah adalah mengemba mengembangkan ngkan nilai-nila nilai-nilaii pemahama pemahaman n Islam Islam Ahlussunna Ahlussunnah h Waljama’ Waljama’ah. ah. Kalau pada akhirnya PMII menyatakan diri sebagai organisasi “independen” hal ini buk bukan an bera berart rtii “hab “habis is mani maniss sepa sepah h dibu dibuan ang” g” - sepe sepert rtii yang yang seri sering ng ditu ditudu duhk hkan an sementara orang - tetapi harus diartikan sebagai tindakan membuka wawasan agar lebih terbuka kemungkina kemungkinan n mencari mencari alternat alternatif if dan pematanga pematangan n diri dalam proses proses pendewasaannya.
BAB II MASA KEBANGKITAN ( 1964 - 1968 )
A. PMII DAN KEBANGKITAN ORDE BARU Pada tanggal 19 - 26 Desember 1964 di Jakarta pernah diadakan musyawarah nasional generasi muda Islam yang kemudian lebih dikenal dengan “GEMUIS” . Musy Musyaw awar arah ah yang yang gaga gagasa san n awal awalny nyaa munc muncul ul dari dari gera geraka kan n pemu pemuda da Anso Ansorr ini, ini, bertujuan untuk memperkuat ukhuwah islamiyah (kerukunan intern ummat Islam) yang pada saat itu sedang mengalami cobaan-cobaan akibat fitnah yang dilancarkan oleh PKI (partai komunis Indonesia). Hasil dari pertemuan tingkat nasional generasi muda Islam ini memutuskan membentuk suatu organisasi yang bersifat konfederatif. PMII dalam organisasi ini duduk sebagai Sekretaris Jenderal persedium pusat yang
diwakili oleh sahabat Said Budairy. Musyawarah nasional ini sebagai reaksi atas aksi-aksi aksi-aksi yang dilancark dilancarkan an oleh antek-ante antek-antek k PKI khususny khususnyaa CGMI (consentra (consentrasi si gabungan gabungan mahasisw mahasiswaa Indonesia Indonesia), ), sebuah sebuah organisa organisasi si mahasisw mahasiswaa yang berafilia berafiliasi si kepada PKI, yang kian memuncak menjelang peristiwa G.30.S/PKI. G.30.S/PKI. Adapun kelahiran Orde Baru dapat dikatakan sebagai langkah koreksi total terhadap kebijakan rezim Orde Lama. Kelahiran Orde Baru sebenarnya merupakan conditionine quonon, quonon, karena nampaknya rezim Orde Lama sudah tidak mampu lagi berdiri secara politis apalagi secara ekonomis. Kelahiran Orde Baru ini dipercepat dengan adanya gerakan PKI yang berusaha merebut kekuasaan melalui aksi kudeta yang kemudian lebih dikenal dengan gerakan 30 September / G.30.S/PKI. Sebenarnya ada/tidaknya G.30.S/PKI, Orde Baru dapat dipastikan tetap akan lahir, karena rezim Orde Lama sudah sangat salah langkah dalam mengelola negara. Politi Politik k berdik berdikari arinya nya menye menyebab babkan kan distop distopny nyaa semua semua bantua bantuan n dari dari luar luar negeri negeri,, akibatnya rakyat sangat menderita, karena laju inflasi membubung tinggi sampai 600% dan pemangkasan nilai mata uang rupiah dilakukan berkali-kali, tetapi hal itu tidak mampu merubah keadaan. Keadaan yang sudah kritis ini ditambah lagi dengan tindakan rezim Orde Orde Lama yang melakukan melakukan “politik konfrontasi” konfrontasi” dengan Malaysia, Malaysia, yang berakibat berakibat separoh separoh dari anggaran anggaran belanja belanja negara negara tersedot tersedot untuk kepentinga kepentingan n politik konfrontasi tersebut. Dalam kondisi seperti itu, PKI memanfaatkan situasi - mengail ikan di air keruh - dengan melemparkan issu bahwa dewan Jenderal akan merebut kekuasaan (kudeta) dari tangan Presiden Soekarnoe. Dalam keadaan seperti itu, rezim Orde Lama diha dihada dapk pkan an pada pada kead keadaa aan n yang yang sang sangat at dele delema mati tis, s, disa disatu tu piha pihak, k, jika jika rezi rezim m ini ini menghukum menghukum dan membubark membubarkan an PKI, jelas akan berhadapan berhadapan dengan dengan pemerinta pemerintahan han Komu Komuni niss di Cina Cina yang yang sela selama ma ini ini mend menduk ukun ung g poli politi tik k Soek Soekar arno noee dala dalam m poli politi tik k konfrontasinya dengan Malaysia, tetapi dilain pihak, jika tetap mempertahankan PKI jelas akan berhadapan dengan rakyatnya sendiri, terutama rakyat yang selama ini terus menerus difitnah oleh PKI. Melihat situasi yang tidak menentu ini, para tokoh dan aktivis organisasi mahasiswa ekstra Universitas berinisiatif membentuk suatu wadah perjuangan untuk menega menegakka kkan n kembal kembalii keadil keadilan an dan menyu menyuara arakan kan aspira aspirasi si rakya rakyatt Indone Indonesia sia yang yang tertindas. Mereka tampil dengan semboyan : TRI-TURA (tiga tuntutan hati nurani rakyat) :
1. Bubarkan PKI beserta antek-anteknya 2. Retor Menteri-menteri yang goblok 3. Turunkan harga. Geraka itu dipimpin oleh tokoh-tokoh mahasiswa yang tergabung dalam kesatuan aksi mahasiswa Indonesia (KAMI). (KAMI). Organisas Organisasii perjuanga perjuangan n ini didirikan didirikan dirumah dirumah Menteri Menteri PTIP (Perguruan (Perguruan tinggi tinggi dan ilmu pengetah pengetahuan) uan) Prof. Prof. DR. Syarif Thoyib di Jl. Imam Bonjol 26 Jakarta pada tanggal 25 Oktober 1965. Organisasi ini
291 didasarkan pada tiga landasan pokok seperti disebut di atas dengan operasionalisasi program :
1. Mengemankan Pancasila 2. Memperkuat bantuan kepada ABRI dalam menumpas G.30.S/PKI sampai ke akar-akarnya 33). Mahbub Junaidi pernah mengatakan didepan peserta kongres PMII ke III di Malang jawa Timur : “Bila tahap pertama pembinaan Orde Baru dihitung dari titik awal pengh penghanc ancura uran n GESTAP GESTAPO/P O/PKI KI,, maka maka PP PMII PMII dengan dengan renda rendah h hati hati akan akan menca mencatat tat bahwa peranan PMII tidak bisa disisihkan oleh sejarah. Kita telah mengambil peranan pada saat yang sulit menentukan sikap, teristimewa disekitar tanggal 1 - 5 Oktober 1965, 1965, tangga tanggall keluar keluarny nyaa perny pernyata ataan an NU dan ormas ormas-or -ormas masnya nya yang yang seca secara ra tegas tegas menunjuk hidung bahwa PKI lah dalang dan pelaku coup G.30.S/PKI, karenanya harus dibubarkan. Tidak banyak moment-momernt sejarah yang bisa membawa akibat besar, moment yang menuntut kecepatan mengambil keputusan dengan landasan keberanian. Hari-hari disekitar awal bulan Oktober 1965 dalam contoh moment yang tidak banyak jumlahnya. Pada saat itulah PMII dan GP. Ansor secara on the sport mengambil posisi meneliti dan mengkonklusi serta denga keyakinan luar biasa “tangan PMII-lah yang mengayunkan garis-garis besar, pokok-pokok statemen tuntutan pembubaran PKI. Apa yang yang terjad terjadii sesuda sesudah h itu kita kita semua semua sudah sudah tahu tahu likuid likuidas asii seca secara ra total total dilaku dilakukan kan seutuh seutuhnya nya oleh oleh massa massa rakya rakyatt yang yang cinta cinta Panca Pancasil silaa bersam bersamaa ABRI. ABRI. Kita Kita bukanl bukanlah ah poton potongan gan orang orang yang yang suka suka reklam reklame, e, tetapi tetapi siapa siapa yang yang berani berani memban membantah tah,, bahwa bahwa peranan NU, Ansor dan PMII di tahap-tahap pertama likuidasi yang melumpuhkan PKI itu memegang peranan yang menentuka sudah kita lakukan.. Likuidaasi itu hampirhampir kita lakukan dalam sekali gulung. Sejarah mencatat bahwa tahap pembinaan Orde baru dalam bentuk penghancuran PKI, peranan organisasi masaa baik di desa maupun di kota sangatlah menentukan. Mereka tidaklah butuh segala macam tugu peringatan untuk tugas revolusi yang telah mereka selesaikan. Kerena kita menumpas PKI bukan untuk kepentingan manusia melainkan karena perintah agama. Itu artinya kita memang bukan “pahlawan kesiangan” tetapi hanyalah manusia yang bangun tepat waktunya tatkala beduk subuh berbunyi. TRI-TURA yang untuk pertama kalinya lahir tatkala demonstrasi front pemuda pada tanggal 28 Januari 1966 dengan cepat disambut oleh demonstrasi KAMI tanggal 10 Februari 1966 di Jakarta. Dimulailah aksi-aksi mahasiswa ibarat bola salju, makin lama makin besar, suatu kekuatan gerakan politik yang hampir-hampir tidak diduga orang sebelumnya. Gerakan mahasiswa yang tergabung dalam KAMI dengan cepat merebut kemenangankemenagan politik, bukan saja karena sasarannya yang tepat serta tidak mempunyai kepent kepenting ingan an apa-ap apa-apaa kecual kecualii Indone Indonesia sia yang yang adil adil dan makmu makmur, r, tetapi tetapi juga juga karena karena mendapat dukungan massa. Garis-garis yang ditentukan PP PMII cukup jelas, Ikut 33
Drs. Agus Salim Salim Sitompul, Sitompul, Sejarah Perjuangan HMI (1947 - 1975), Bina Ilmu, Surabaya, 1976, Halaman 74.
dan Pimpin KAMI mulai pusat sampai di daerah, kebijakan ini sudah dilaksanakan dengan dengan cepat cepat dan luas, luas, Sahaba Sahabatt Zamron Zamronii (ketua (ketua I PP PMII) PMII) telah telah menunj menunjukk ukkan an kepemimpinan yang tegas dan baik dari awal sampai saat bubarnya KAMI, yang itu berarti juga kepemimpinan PMII. 34)
Kalau kita simak pidato ketua umum PP PMII itu, jelas bagi kita betapa besar peran PMII dalam kebangkitan Orde Baru dan ini tidak boleh digelapkan oleh siapapun dari sejarah Indonesia. Bahkan ketua umum PP PMII periode ke IV yaitu sahabat Zamroni tampil memimpin KAMI sebagai ketua umum persedium pusat. Dengan posisi sperti itu kita dapat mengetahui bahwa PMII punya andil besar dalam kegiatan dan mobilisasi mobilisasi KAMI dalam rangka kelahiran Orde Baru. Saksi yang tak dapat diabaikan oleh siapapun Jemari tangan kanan sahabat Zamroni Zamroni yang tinggal tinggal dua buah” yang tiga adalah “Jemari terputus ketika memimpin demonstrasi KAMI dalam menegakkan Orde Baru. Seperti kita ketahui, kekuatan organisasi pemuda saat itu yang paling besar adalah adalah GP. Ansor, Ansor, sedang sedang kekuatan kekuatan organisa organisasi si mahasiswa mahasiswa yang paling besar adalah adalah HMI, HMI, teta tetapi pi HMI HMI pada pada saat saat itu itu baru baru saja saja terl terlep epas as dari dari rong rongro rong ngan an CGMI CGMI dan dan pemerintah Orde Lama. Akibatnya walaupun secara kuantitas kita akui PMII dibawah HMI, namun banyak kejadian justru PMII sering meyelamatkan HMI dari rongrongan rezim Orde Lama. Pada tanggal 6 - 16 Februari 19666 di Jakarta PP PMII mengadakan musyawa musyawarah rah kerja Nasional Nasional (mukernas). (mukernas). Forum Forum ini diadakan diadakan untuk mengevalu mengevaluasi asi pelak pelaksan sanaan aan progra program-p m-prog rogra ram m kerjan kerjanya ya,, sekali sekaligus gus menye menyemba mbata tani ni keter keterlam lambat batan an pelaksanaan kongres III PMII yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 1966. Dari forum itu tercetus suatu produk dokumen historis yang dikenal dengan TRI SIKAP JAKARTA. Dokume Dokumen n histor historis is ini merupa merupakan kan satu satu sikap sikap PMII PMII dalam dalam menjaw menjawab ab permasalahan-permasalahan yang sedang menghadang Ummat, yang mencakup tiga bidang permasalahan : 1. 2. 3.
Sika Sikap p dibid ibidan ang g poli politi tik k Sika Sikap p dibid ibidan ang g ekon ekonom omii Sika Sikap p dib dibid idan ang g keb kebud uday ayaa aan n (secara lengkap lihat dalam dokumen historis - terlampir).
Secara Secara intern intern Mukernas Mukernas juga memutuska memutuskan n hal-hal hal-hal yang menyangkut menyangkut konsolidasi intern PMII : 1.
34
Bahwa Bahwa kongr kongres es III III PMII akan akan dilak dilaksa sanak nakan an di kota kota Malang Malang Jawa Jawa Timur Timur pada pada Desember 1966 (dapat dilaksanakan dilaksanakan pada tanggal 7 - 11 Februari 1967)
Mahbub Mahbub Junaid Junaidi, i, Meningkatkan Konsolidasi Untuk pembinaan Orde Baru dan Kemenangan Demokrasi, Laporan Ketua Umum PP PMII Pada kongres Ke III tanggal 7 - 11 Februari 1967 di Malang Jawa Timur.
291 2.
Usaha Usaha terus terus mener menerus us melakuk melakukan an konsoli konsolidas dasii organisa organisasi si dengan dengan turut turut aktif aktif berjuang dalam wadah KAMI.
3.
Tetap Tetap meliba melibatkan tkan diri sepenuhny sepenuhnyaa sebaga sebagaii organisa organisasi si depen dependen den NU. NU.
Kongres III PMII dilaksanakan pada tanggal 7 - 11 Februari 1967 di Malang Jawa Timur yang dihadiri sekitar 75 cabang. Dalam kongres ini PMII mengeluarkan pokok-pokok pikiran yang dikenal dengan nama “Memorandum Politik ” . Pokok pokok pikiran ini hanya bersifat intern, yaitu memorandum politik yang ditujukan kepada partai NU, yang hanya berupa bahan-bahan masukan untuk muktamar NU yang akan dilaksanakan di Bandung Jawa Barat. Hal lain yang dihasilkan kongres III PMII adalah membentuk : 1. 2. 3. 4. 5.
Lemb Lembag agaa pend pendid idik ikan an kad kader er pus pusat at (LP (LPKP KP)) Lemb Lembag agaa da’ da’wa wah h pusa pusatt (LD (LDP) P) Lemb Lembag agaa Per Perss pusa pusatt (LPP (LPP)) Koma Komand ndo o siag siagaa angk angkat atan an Jih Jihad ad (KO (KOSA SAD) D) Peny Penyem empu purn rnaa aan n pedo pedoma man n pela pelaks ksan anaa aan n peng pengel elol olaa aan n pend pendid idik ikan an kade kader r (P3K) yang dihasilkan dalam Mukernas I tahun 1966.
Pada kongres III ini PMII berhasil memilih sahabat Drs. H. Zamroni sebagai ketua Umum dan sahabat Drs. Med. Fahmi Ja’far sebagai Sekretaris Jenderal periode 1967 – 1970. Inilah satu-satunya tokoh PMII yang terpilih sebagai ketua Umum tanpa kehadiran orang yang bersangkutan. Karena pada saat itu sahabat Zamroni masih dalam perawatan dirumah sakit Tokyo Jepang, Ia terpilih menjadi ketua umum umu m PMII PMII , otomat otomatis is ia tidak tidak tahu. tahu. Mahbub Mahbub Junaid Junaidii ketua ketua umum umum demis demision ioner, er, mengirim surat ke Tokyo memberitahukan bahwa sahabat Zamroni terpilih sebagai ketua umum PMII periode 1967-1970, melalui Duta Besar Indonesia di Jepang. Surat itu lalu disampaikan kepada Zamroni di rumah sakit oleh salah seorang mahasiswa Indonesia yang memang setiap hari di tugasi Duta Besar menungui sahabat Zamroni. Baru pada bulan April 1967 sahabat Zamroni pulang ke Indonesia, untuk memimp memimpin in PMII. PMII. Karen Karenaa saat saat itu itu susuna susunan n PP PMII PMII belum belum lengka lengkap, p, maka maka tugas tugas pertama pertama yang harus harus dilakukan dilakukan adalah melengkap melengkapii kepenguru kepengurusan san PP PMII PMII periode periode 1967-1970. Adapun susunan pengurus PP PMII periode 1967-1970 adalah sebagai berikut :
SUSUNAN PENGURUS PUSAT PMII ( Periode 1967 - 1970 )
Ketua Umum Ketua Ketua Ketua Ketua
: M. Zamroni : Abd. Rahman Saleh : Moh. Abduh Paddare : Umar Basalim : Abdurrahman Hasan
Sekretaris Jenderal Sekretaris Sekretaris Sekretaris Bendahara Wakil Bendahara
: Fahmi Ja’far : Siddiq Muhtadi : R. Hari Sutanto : Didik Hariyadi : RS. Munara : Achmad Fatoni
Departemen-departemen : Pendidikan dan Kader : Zubair Amin Penerangan dan Humas : Azwar Tiyas Kesejahteraan ma mahasiswa : H. Zaini A. Syakur Luar Negeri : Chatibul Umam Keputrian : Tien Hartini Kesenian dan Kebudayaan : Achmadun Ambari Olah Raga : Tosari Wijaya SUSUNAN LEMBAGA PENDIDIKAN KADER PUSAT ( Berkedudukan di Yogjakarta )
Ketua Ketua I Ketua II Sekretaris Sekretaris I Sekretaris II Seksi Laboratorium Seksi Logistik
: Joko Purwono SH : Abdillah Sarwani SH : Sabirin Harahap Bsc : Ahmad Sumali Ama : Hamzah Siddiq : Sofyan Sukri : Drs. As Asep Hadipranata : Saefuddin Anwar Bsc.
Belum Belum genap genap satu satu tahun tahun lembag lembagaa ini berdiri berdiri karena karena satu satu dan lain lain hal, hal, diadak diadakan an penyegaran pengurus, sehingga menjadi : Ketua Ketua I Ketua II Sekretaris Sekretaris I Sekretaris II Seksi Laboratorium
Seksi Logistik Pembantu Keputrian
: Sabirin Harahap Bsc : M. Saleh Harun BA : Achmad Sumali Ama : Drs. Sofyan Sukri : Samsul Anam : Mojono MA : Asep Hadipranata : Dalil Adisubroto : Sumali RD : Joko Purwono SH : Asrori Nasucha : Elok Fa’iqoh Muhammad : Sa’adah : Lilik Sri suyati : Chariroh Anwar
291 : Isti’anah
35
)
SUSUNAN PENGURUS LEMBAGA DA’WAH PUSAT ( Berkedudukan di Malang Jawa Timur )
Ketua Wakil Ketua Sekretaris Wakil Sekretaris Keuangan Biro - biro : Biri Riset Pendidikan Kader Biro Da’wah
Penerangan dan Humas Dana dan Logistik
: N. Syahid Wiyoto : A. Hasyim Muzadi : Dimyati Uriyanto : Abdurrahman Marsaid : M. Subchi Hasbi
: Sawihi Garetin : Sanusi : Zamhuri : Ali Ahmad : Abdul Hajji : Cholilur Rahman : Muzani Ilyas : Muhammad Syarif 36)
SUSUNAN PENGURUS LEMBAGA PERS PUSAT ( Berkedudukan di Bandung Jawa Barat )
Ketua Umum Ketua I Ketua II Ketua III Ketua IV Sekretaris Umum Sekretaris I Sekretaris II Sekretaris III Sekretaris IV Bendahara Umum Bendahara I Bendahara II Biro - Biro : Sekretariat
35
: Hisyam Bisri : Syarif Hidayat Al-Hubby : Itho Arifin : Deden Sederhana : Agus S Mahmud : Sueb Supeno : Zulajar Iskandar : Muhammad Said : Chaeri Hadi CD : Nenenng Nafsah Mutmainah : A. Rukman : Nina Herlina : Nurmillah
: Hidmat CD : Jaja Zakaria : Junaeri : Erlina Indera
Laporan PP PP PMII PMII Periode Periode 1967 - 1970 pada pada Kongres Kongres IV di Makasar Makasar Tanggal 25 - 30 April 1970, Halaman 10 36 Ibid, Halaman Halaman 7 dan 8
Penerbitan
: Drs. Utui Turmudzi : Fahri Pasaribu : Musyafri : Agus SM : Hidayat : Sauma Martini : Qomarin Muryati : Alimuddin : Sholichin MH : Rita Yuniar : Drs, Hafidz Usman : Hilman Badrudin Syah : Muhammad Siddiq : Drs. A. Ruchyat Noor : Sambas : Fuad Wahab : EA Chaliq : Parti P Puji : Ajad Sudrajad : Tin S Indik : Abror Dachwan : Yeti Hayati : Dida Hidayat BA : Dr. Bakir Abi Sujja : Chudlari Fadli SH : Firman Arifin (Jerman) : Pipin Hanafiyah (Tokyo) : Rumanah (Rusia) : Yayuk Hidayat (Mesir) : Endah Sugiarti (Tokyo)
Berita
Pendidikan Riset
Radio dan TV
Sanggar Karya
Luar Negeri
SUSUNAN PENGURUS PUSAT BADAN KOPRI ( Berkedudukan di Surabaya Jawa Timur )
Ketua Umum Kerua I Ketua II Ketua III Sekretaris Umum sekretaris I Sekretaris II Sekretaris III Bendahara Bendahara I
: Ismi Maryam BA : Zazilah Rahman BA : Siti Fatimah Bsc : Adibah Hamid : Maryamah BA : Siti Rahayu Bsc : Aminah Asraf BA : Asiah Gani : Laila Badriah : Chusnul Chotimah
291 Biro - Biro : Biro Kader Biro Da’wah Biro Penerangan Biro Olah Raga dan Seni Pemnatu Umum
: Fatimah Aminah BA : Noor Endah Nizar : Mutmainah Paliweng : Cicik Mursyidah : Siti Rahmah Ismail Bsc : Maryam Bakir BA : Zamroh Dibab BA 37)
Sebagai realisasi keputusan kongres III PMII di Malang Jawa Timur maka pada pada tangga tanggall 28 Maret Maret 1968 1968 PP PMII PMII mengel mengeluar uarkan kan peratu peratura ran n tentan tentang g “Pedom “Pedoman an Penyelenggaraan Keseragaman Organisasi dan Administrasi”. Hal ini didasarkan pada pemikiran : 1. Bahwa Bahwa dalam dalam penyelen penyelengga ggaraa raan n organi organisa sasi si perlu perlu adanya adanya pedoma pedoman n yang yang teratur teratur dan seragam 2. Bahw Bahwaa adan adanya ya adan adanya ya kete ketent ntua uan n pedo pedoma man n peny penyel elen engg ggar araa aan n kese kesera raga gama man n organisasi dan adminstrasi sebagai penjelasan PD/PRT dan peraturan PP PMII yang telah ditetapkan 3. Bahwa Bahwa belum belum adanya adanya kesera keseragama gaman n organisas organisasii dan admins adminstras trasii dalam dalam tingkata tingkatanntingkatan PMII. PP PMII dengan surat No. 070/PP-IV/VIII/67, tertanggal 22 Agustus 1967 meng mengin inst stru ruks ksik ikan an rege regest stra rasi si alum alumni ni PMII PMII deng dengan an bebe bebera rapa pa kete ketent ntua uan n pencatatan bio data sebagai berikut : • •
• • • •
Nama Alumni Menjadi anggota PMII sejak tahun berapa sampai tahun berapa, dari cabang mana Jabatan terakhir dalam pimpinan/pengurus PMII Alamat Alumni terkahir / sekarang Jabatan yang dipangku saat ini Lain-lain yang dianggap perlu 38)
B. PMII DALAM KANCAH DUNIA KEMAHASISWAAN DAN KEPEMUDAAN PMII Sebagai organisasi mahasiswa yang juga berdimensi kepemudaan, maka aktivitas-aktivitas yang dilakukan disamping di dunia kemahasiswaan juga dunia kepemudaan. Aktivitas PMII yang patut dicatat disini antara kurun waktu 1965 37 Ibid, Halaman 7 38 Surat Surat edran edran PP PMII PMII tentang tentang : Regestrasi Alumni PMII, N0. 070/PP-IV/VIII/67, 070/PP-IV/VIII/67, Jakarta, tertanggal 22 Agustus 1967.
1968, hal ini penting karena berkaitan dengan lahirnya angkatan baru dalam dunia kepemu kepemudaa daan n di Indone Indonesia sia,, yang yang akhirn akhirnya ya angkat angkatan an ini ini dikena dikenall dengan dengan istila istilah h “ANGKATAN 66”. Kelahiran angkatan 66 ini merupakan reaksi terhadap kebijaksanaan Presiden Soekarnoe yang membiarkan PKI dan antek-anteknya tetap hidup di Bumi Pertiwi ini, kendatipun PKI melakukan makar dengan melakukan gerakan 30 September. Ketidakmampuan pemerintah Orde Lama untuk mengambil tindakan tegas terhadap PKI ini, mungkin dikarenakan kekhawatiran rezim Soekarnoe akan reaksi pemeritah Komu Komuni niss Cina Cina yang yang meru merupa paka kan n pend penduk ukun ung g utam utamaa dala dalam m meng mengha hada dapi pi poli politi tik k konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara barat lainnya. Tetapi tindakan rezim Orde Lama yang seperti ini berakibat fatal, dengan semakin banyaknya rakyat yang tidak puas terhadap rezim Soekarnoe, terutama mereka yang dulu sering difitnah oleh PKI serta serta antekantek-ant antekn eknya ya.. Keada Keadaan an yang yang demiki demikian an itu semaki semakin n diperb diperburu uruk k oleh oleh ketidak mampuan rezim Orde Lama dalam menangani persoalan ekonomi, disamping ketida ketidakma kmampu mpuan an lembag lembagaa Leges Legeslat latif if menjal menjalank ankan an fungsi fungsi kontro kontrolny lnyaa terhad terhadap ap penyimpangan-penyimpangan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan pemerintah Orde Lama. PMII sebagai bagian dari mahasiswa dan generasi muda bangsa merasa terpanggil untuk membela kepentingan rakyat. Karena melihat lembaga Legeslatif tidak mampu menjalankan peran dan fungsinya serta tersumbatnya saluran dialog dengan pemerintah, maka mahasiswa mengambil alih peran legeslatif dan gerakan protes di jalan-jalan raya. Mereka meneriakkan aspirasi rakyat yang tertindas yang dikena dikenall dengan dengan TRI-TU TRI-TURA RA (tiga (tiga tuntut tuntutan an hati hati nurani nurani Rakya Rakyat). t). Sejak Sejak saat saat itulah itulah gerakan mahasiswa, pemuda dan pelajar dikenal dengan istilah baru “GERAKAN PARLEMEN JALANAN”. Gerakan parlemen jalanan ini sangat mungkin terjadi, karena suasana politik saat itu memungkinkan mahasiswa, pemuda dan pelajar matang secara politik. Hal ini akibat sistem politik yang dikembangkan pemerintah Orde Lama waktu itu. Sebelum lebih jauh membicarakan angkatan 66 ada baiknya kita melihat peran generasi muda khususnya generasi muda Islam dalam sejarah kepemudaan di Indo Indone nesi sia, a, dari dari sini sini kita kita bisa bisa meli meliha hatt seja sejauh uh mana mana pera peran n PMII PMII dala dalam m seja sejara rah h kepemudaan di Indonesia. Sewaktu organisasi mahasiswa, pelajar dan pemuda yang dulunya mempun mempunya yaii hubung hubungan an baik baik dengan dengan eks partai partai Masyum Masyumi, i, seper seperti ti GPII GPII (Gera (Gerakan kan pemud pemudaa Islam Islam Indone Indonesia sia), ), PII (Pelaj (Pelajar ar Islam Islam Indone Indonesia sia), ), dan HMI HMI (Himpu (Himpunan nan Mahasiswa Islam) sedang mengalami cobaan berat, terutama cobaan yang berasal dari dari fitnah fitnahan an PKI dan antekantek-ant antekn eknya ya,, bahkan bahkan akhirn akhirnya ya GPII GPII dibuba dibubarka rkan. n. Atas Atas inisiatif GP. Ansor dan PMII menghimpun organisasi pemuda pelajar dan mahasiswa Islam, yang diharapkan mampu menumbuhkan rasa solidaritas dikalangan pemuda Isla Islam, m, maka maka pada pada tang tangga gall 1919- 26 Desembe mber 196 1964 berte ertemp mpaat di Jakart kartaa 39 diselenggarakan musyawarah musyawarah generasi muda Islam (GEMUIS) ) 39
Harian Suara Islam, Jakarta, tanggal 22 September 1965, - Drs. Drs. Agus Salim
291 Musyawa Musyawarah rah ini akhirnya akhirnya memutusk memutuskan an dibentukny dibentuknyaa organisa organisasi si federasi federasi pemuda, pemuda, pelaj pelajar ar dan mahas mahasisw iswaa Islam Islam yang yang kemudi kemudian an dikena dikenall dengan dengan nama nama GEMU GEMUIS IS (generasi muda Islam). Salah satu hasil dari musyawarah itu adalah pernyataan yang ber berke kena naan an deng dengan an usah usahaa peny penyel elam amat atan an terh terhad adap ap “nas “nasib ib HMI” HMI” yang yang seda sedang ng mengalami cobaan berat dari rongrongan dan fitnahan CGMI dan pemerintahan Orde Lama. Pernyataa Pernyataan n yang dikeluarka dikeluarkan n sebagai sebagai hasil hasil musyawar musyawarah ah Gemuis Gemuis yang yang berkenaan berkenaan dengan pembelaan terhadap HMI adalah : 1.
HMI HMI buka bukan n onde onderb rbow ow dan dan tida tidak k pern pernah ah memp mempun unya yaii hubu hubung ngan an orga organi nisa sato tori riss dengan partai/organisasi manapun.
2.
Masal Masalah ah yang yang dihad dihadapi api HMI HMI tidak dapat dapat dipisa dipisahka hkan n dari masalah masalah kesel keseluru uruhan han 40 Ummat Islam ) Peranan PMII dalam Gemuis cukup besar, ketika musyawarah pertama kali diadakan, Ketua I PP PMII sahabat Chalid Mawardi bertindak sebagai sekjen panitia panitia Munas Munas tersebut, tersebut, bahkan bahkan dalam dalam struktur struktur kepenguru kepengurusan san Gemuis, Gemuis, PMII PMII dipercaya menjadi sekjen persedium pusat.
3. Organisasi mahasiswa ekstra Universitas di Indonesia juga berhimpun dalam wadah yang dikenal dengan nama PPMI (perhimpunan Pergerakan mahasiswa Indonesia). PMII dengan surat permohonan tanggal 14 Desember 1960 masuk menjadi anggota PPMI, yang secara aklamasi diterima oleh persedium pusat PPMI. Namun pada tahun 1965 ketika PMII ditawari jabatan Sekjen persedium pusat PPMI, PMII menolak tawaran itu, sebelum organisasi itu mengadakan kongres kongres terlebih terlebih dahulu. dahulu. PMII menuntut menuntut adanya adanya perubahan perubahan struktur struktural al dalam dalam organisa organisasi si tersebut. tersebut. Karena PMII PMII beranggapa beranggapan n PPMI terlalu didominir didominir oleh organi organisa sasisi-org organi anisas sasii mahas mahasisw iswaa yang yang sebena sebenarny rnyaa tidak tidak mempun mempunya yaii basis basis kekuatan massa dibawah, disamping PMII sangat menyesalkan sikap persedium pusat PPMI yang bertindak mengeluarkan HMI dari organisasi tersebut, tindakan berakibat fatal dikarenakan HMI mempunyai kekuatan massa yang besar yang diduku didukung ng oleh oleh organi organisas sasii mahasi mahasiswa swa Islam Islam yang yang lain lain sepert sepertii PMII, PMII, SEMI SEMI (serikat mahasiswa Muslimin Indonesia) dan HIMMAH (himpunan mahasiswa al-w al-was asli liya yah) h),, akhi akhirn rnya ya keti ketika ka terj terjad adii pemb pember eron onta taka kan n PKI PKI nasi nasib b PPMI PPMI diting ditinggal galkan kan oleh oleh anggot anggota-a a-angg nggota otanya nya,, hal ini dikar dikarena enakan kan sebagi sebagian an besar besar pengurus pengurus PPMI terlibat terlibat baik secara secara langsung langsung maupun tidak langsung langsung dalam dalam peristiwa pemberontakan tersebut.
1. Sebagai organisasi mahasiswa dan pemuda, PMII aktif dalam berbagai kegiatan kemahasi kemahasiswa swaan an dan kepemudaa kepemudaan n baik ditingkat ditingkat Nasional Nasional maupun maupun ditingkat ditingkat Sitompul, Sejarah Perjuangan HMI, PT Bina Ilmu, Surabaya 1976, Halaman 61 40 Drs. Drs. Chotib Chotibul ul Umam, Umam, Sewindu PMII, PC PMII Ciputat, Tahun 1967, 1967, Halaman 4
Internasional : Pada tanggal 30 Maret sampai 6 April 1965, sahabat Chotibul Umam, atas nama utusan PMII, sahabat Mahbub Junaidi Junaidi (ketua Umum PP PMII) atas atas nama PWI (per (persa satu tuan an Wa Wart rtwa wan n Indo Indone nesi sia) a) saha sahaba batt Chabi Chabibu bull llah ah Asyh Asyhar arii atas atas nama nama Persatuan Wartawan Asia Afrika, hadir dalam seminar Internasional masalah Pales Palestin tinaa yang yang dilaks dilaksana anakan kan di Caero Caero Mesir Mesir.. Semina Seminarr ini diprak diprakars arsai ai oleh oleh 41 Organisasi mahasiswa Palestina yaitu General of Palestine Student (GUPS) )
5. Sebagai tindak lanjut dari konprensi Islam Asia-Afrika yang diselenggarakan pada tanggal 6 - 12 Maret 1965 di Kota Bandung Jawa Barat, dibnetuklah suatu wadah wadah yang yang menghi menghimpu mpun n ummat ummat Islam Islam se AsiaAsia-Afr Afrika ika dengan dengan nama nama OIAA OIAA (organ (organisa isasi si Islam Islam AsiaAsia-Af Afrik rika). a). Badan Badan dunia dunia ini ini diket diketuai uai oleh oleh KH. KH. Ahmad Ahmad Syaic Syaichu. hu. Dalam Dalam strukt struktur ur OIAA OIAA ini ada depart departeme emen n yang yang mengu mengurus rus bidang bidang kemahasiswaan yaitu “Biro mahasiswa OIAA” . Dalam Biro ini PMII diwakili oleh sahabat Abdurrahman Saleh dan sahabat Siddiq Muhtadi, masing-masing sebagai ketua dan sekretaris 42). Dalam organisas organisasii ekstra ekstra universi universitas tas sedunia sedunia WAY (word (word asembly asembly of youth) youth) 1. Dalam PMII diwakili diwakili oleh sahabat Muslim Hasbulla Hasbullah, h, yang kemudian kemudian diganti diganti oleh sahabat Umar Basalim. Kegiatan yang diikuti oleh PMII dalam Forum WAY tersebut adalah : • •
•
•
Leadership Training Training di India yang di ikuti ikuti oleh sahabat Umar Basalim Basalim Semin Seminar ar pemuda pemuda dan Famil Family y planni planning ng di Jakar Jakarta, ta, di ikuti ikuti oleh oleh sahaba sahabatt Fahmi Fahmi Ja’far Ja’far dan sahaba sahabatt Wa Wahab hab Jaila Jailani ni (Ketua (Ketua Koorc Koorcab ab PMII PMII Jawa Jawa Tengah) Leadership Training di Pasar minggu Jakarta, yang di ikuti Oleh sahabat Joko Purwono (ketua LPKP PP PMII) Seminar Family Trainning di Amsterdam yang di ikuti oleh sahabat Zaini Abd, Syukur. Dll 43)
7. Untuk mengatasi kekosongan yang diakibatkan oleh tidak aktifnya GEMUIS, serta organisasi-organisasi pemuda Islam lainnya yang tidak pernah berumur panja panjang, ng, dikare dikarenak nakan an egois egoisme me masin masing-m g-mas asing ing organi organisa sasi si mahasi mahasisw swaa Islam Islam sendiri, maka PMII mesponsori berdirinya “Persatuan Mahasiswa dan Pelajar Indonesia” (PMPI). (PMPI). Organisasi ini dibentuk dibentuk dengan tujuan antara lain lain : sebagai wadah penyalur aspirasi dari gabungan potensi pemuda pelajar dan mahasiswa Islam dengan menitikberatkan pada bidang agama dan solidaritas ummat Islam. Beberapa kegiatan yang pernah dilakukan antara lain: •
Mengk Mengkoor oordin dinas asii usahausaha-usa usaha ha yang yang merupa merupakan kan tindak tindak lanjut lanjut dari dari
41 Ibid, Halaman 5 42 Laporan Pertanggung Pertanggung jawaban jawaban PP PMII pada pada kongres IV PMII PMII di Makasar tanggal 25 - 30 April 1970, Halaman 15 43 Ibid, Halaman 15
291 • •
•
konfrensi ummat Islam Asia-Afrika. Bantuan terhadap pengungsi Palestina baik moral maupun material Demonstrasi Demonstrasi terhadap kedatangan Kaisar Haile Selasie, Kepala negara Ethopia, yang saat itu sangat kejam dan menindas ummat Islam. Dan usaha-usah usaha-usahaa membendung membendung gerakan gerakan “Kristen “Kristenisas isasi” i” terutama terutama di daerah pedalaman luar jawa dan penggarapan bekas anggota PKI.
Dalam PMPI ini PMII diwakili oleh sahabat Abduh Paddare yang sekaligus menjabat sebagai ketua persedium pusat organisasi tersebut 44).
8. Salah satu organisasi kemahasiswaan yang bergerak dibidang kesehatan adalah “Word “Word Universi University ty Service” Service” (WUS) dalam dalam organisas organisasii ini PMII diwakili diwakili oleh 45 sahabat Fahmi Ja’far ). 1. Dalam rangka memupuk ukhuwah Islamiyah terutama dikalangan generasi muda Islam, maka pada tanggal 14 Januari 1968, generasi muda islam mengeluarkan surat pernyataan pernyataan yang ditanda ditanda tangani oleh : • • • • • •
Siddiq Muhtadi Drs. Yunus Rahman Iskandar Sarumala Mar’I Muhammad Muhammad Jasman Muchtar HN
= PP PMII = DPP SEMI = PB KMI = PB HMI = DPP IMM = PP HIMMAH
10. Deng Dengan an kelu keluar arny nyaa SUPE SUPERS RSEM EMAR AR maka maka seba sebagi gian an dari dari tunt tuntut utan an KAMI KAMI terkabulkan, kini KAMI kembali seperti keadaan semula yakni mengkonsolidasi organi organisa sasisi-org organi anisas sasii ekstra ekstra dan intra intra univer universit sitas, as, namun namun nampak nampakny nyaa rasa rasa persatuan dan kesatuan dalam tubuh KAMI semakin rapuh, hal ini diakibatkan beberapa hal : •
Sebagaian besar aktivis KAMI sudah selesai masa studinya sehingga mereka tidak lagi bisa aktif lagi memimpin organisasi mahasiswa, sedang penggantinyatidak saling mengenal satu sama lain.
•
KAMI sebagai geraka aksi tidak mampu menyuguhkan suatu progam yang berkesinambungan. berkesinambungan.
•
Secara obyektif generasi muda mengalami kelelahan fisik dan mental dalam tahun-tahun 1965 - 1967 sering turun jalan berdemonstrasi. berdemonstrasi. 46)
44 Prisma Prisma No. 12 Desembe Desemberr 1970, Dialog Gerakan Orang Muda: Gelombang yang tak kunjung mencapai Patai, Halaman 25 - 47 45 Ibid, Halaman 16 46 Ibid, Halaman 49
UsahaUsaha-usa usaha ha untuk untuk memper mempertah tahank ankan an KAMI KAMI ini terus terus diupay diupayaka akan, n, bahkan bahkan PMII PMII sebaga sebagaii organi organisas sasii yang yang diperc dipercay ayaa memim memimpin pin KAMI KAMI (sebag (sebagai ai ketua ketua persed persedium ium KAMI pusat) tetap berusaha mempertahankannya, mempertahankannya, dengan pemikiran bahwa: • •
Pada dasarnya KAMI harus tetap dipertahankan eksistensinya KAMI harus mampu mendorong terbentuknya organisasi nasional mahasiswa Indonesia yang multifungsi, yaitu : Pengembangan ngan kreasi kreasi dibidang dibidang pengamala pengamalan n ilmu dan sistem sistem groupgroupa) Pengemba group voluntir akan bisa lahir dari aktivitas yang demikian itu.
b) Sebag Sebagai ai moral moral fors fors yang yang faham faham akan akan ilmu ilmu politi politik k dan tahu tahu politi politik k pr praktis ktis.. Denga ngan dina inamika mika yang dim dimiliki liki diha iharapka pkan mamp mampu u menemukan menemukan strategi strategi dan tujuan tujuan perjuanga perjuangan n nasional nasional,, militans militansii yang dimili dimilikin kinya yadih dihar arapk apkan an mampu mampu mendob mendobrak rak kebati kebatilan lan dalam dalam segala segala bentuknya.
c) Pengembangan upaya-upaya keamanan di berbagai bidang, baik fisik maupu maupun n spirit spiritual ual,, teruta terutama ma terhad terhadap ap ancama ancaman n kembal kembaliny inyaa PKI dan 47 Orde Lama ). Dalam usaha mempertahankan KAMI ini pernah diadakan Rapat Kerja KAMI pusat yang berlangsung pada tanggal 2 - 6 Juni 1967 di Ciawi Bogor, tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan, bahkan SOMA (serikat organisasi mahasiswa lokal) Gabungan mahasiswa kedaerahan dan PMKRI PMKRI serta serta dewan dewan mahasi mahasisw swaa ITB menya menyatak takan an keluar keluar dari dari KAMI. KAMI. Usaha Usaha memper mempertah tahank ankan an KAMI KAMI menem menemuka ukan n jalan jalan buntu. buntu. Akhirnya berlanjut pada usaha pemerintah untuk menghimpun wadah generasi muda yang kelak kemudian hari dikenal dengan nama KNPI (komite nasional pemuda Indonesia).
C. PASANG SURUT HUBUNGAN PMII - HMI Membicarakan hubungan PMII dengan HMIdalam sejarah gerakan kemahasiswaan di Indonesia perlu kehati-hatian, sebab sampai saat ini masih banyak kita dapatkan penulisan sejarah gerakan kemahasiswaan di Indonesia yang ditulis secara sangat subyektif, keadaan yang demikian ini pada akhirnya akan merugikan perjuangan pemuda dan mahasiswa Islam secara keseluruhan, bahkan perjuangan ummat Islam itu sendiri. Kita berharap dengan mengungkap fakta secara jujur dan obyekt obyektif, if, persoa persoalan lan yang yang dulu, dulu, bahkan bahkan kini kini masih masih diang dianggap gap salah salah dan menoda menodaii perjuangan ummat Islam sedikit demi sedikit akan kita hapuskan, dan tulisan ini jauh dari niat dan sikap apologis terhadap perjuangan dan langkah yang pernah dilakukan 47 Surat edaran edaran PP PMII No. No. 497/PP-IV/V/69, 497/PP-IV/V/69, Jakarta, Jakarta, tertanggal tertanggal 31 31 Mei 1969, Hal : Kongres Nasional Mahasiswa Indonesia
291 oleh oleh PMII. PMII. Kita Kita hanya hanya berhar berharap ap dengan dengan pengun pengungka gkapan pan fakta fakta seca secara ra jujur jujur dan obyektif, citra yang keliru mengenai kelahiran PMII yang “dianggap sebagai upaya memecah belah persatuan ummat Islam” dapat dihilangkan. Seperti kita ketahui bahwa kelahiran PMII dianggap tidak lain sebagai tindakan memecah belah persatuan ummat Islam dari sekelompok mahasiswa yang haus akan kedudukan serta tuduhan yang cukup menyakitkan adalah bahwa kelahiran PMII itu dianggap sebagai pengkhianatan terhadap ikrar ummat Islam yang dikenal dengan “Perjanjian Seni Sono”, yang salah satu isinya adalah “ Pengakuan terhadap HMI sebagai satu-satunya organisasi mahasiswa Islam di Indonesia”. Selengkapnya penulis akan mengutip secara utuh isi dari perjanjian tersebut, yang dikutip dari buku Sejarah Perjuangan HMI (1947 - 1975) Tulisan Drs. Agus Salim Sitompul : Untuk meningkatkan persatuan ummat Islam itu, yang menyangkut semua lapangan perjuangan di Gedung Seni Sono (sebelah selatan Gedung Agung) Yogjak Yogjakart artaa dari dari tangga tanggall 20 - 25 Dese Desembe mberr 1949, 1949, dilang dilangsun sungka gkan n kongre kongress Muslim Muslimin in II setela setelah h Indone Indonesia sia Merde Merdeka. ka. Sebany Sebanyak ak 129 organi organisa sasi si dari dari berba berbagai gai jenis jenis dan tingka tingkatan tan,, dari dari segena segenap p penjur penjuru u tanah tanah air, air, samasama-sam samaa bersepakat mengambil keputusan antara lain : 1) Mend Mendir irik ikan an bada badan n peng penghu hubu bung ng,, meng mengko koor ordi dini nirr kerj kerjas asam amaa anta antar r organisasi Islam, politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan dengan nama badan badan kongre kongress Muslim Muslimin in Indone Indonesia sia (BKMI) (BKMI) dibaw dibawah ah pimpin pimpinan an satu satu sekretariat.
2) Menyatukan organisasi pelajar Islam, bernama Pelajar Islam Indonesia (PII)
3) Menyatukan organisasi guru Islam dengan nama Persatuan Guru Islam Indonesia (PGI) Menggabungkan gkan organisas organisasi-orga i-organisa nisasi si pemuda pemuda dalam dalam satu badan badan yang 4) Menggabun bernama Dewan Pemuda Islam Indonesia Hanyaa satu satu organi organisa sasi si mahasi mahasiswa swa Islam Islam Indone Indonesia sia,, yaitu yaitu Himpu Himpunan nan 5) Hany Mahasiswa Mahasiswa Islam (HMI) yang berabang di tiap-tiap kota yang ada sekolah tinggi 48) Dengan membaca poin terakhir dar isi perjanjian Seni Sono itu, kalangan luar PMII dengan mudahnya menuduh bahwa kelahiran PMII tidak lain dari upaya meme memeca cah h bela belah h umma ummatt Isla Islam m dan dan usah usahaa dari dari seke sekelo lomp mpok ok maha mahasi sisw swaa yang yang menginginkan kedudukan. Pernyataan pertama dapat kita buktikan dengan mengutip tulisan Drs. Agus Salam Sitompul dalam buku Sejarah Perjuangan HMI (1947 1975) sebagai berikut : 48 Drs. Agus Salim Salim Sitompul, Sitompul, Sejarah Perjuangan HMI (1947 - 1975), PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1976, Halaman 36
…….”Walaupun perjanjian Seni Sono tahun 1949 diputuskan oleh wakilwakil wakil ummat ummat Islam Islam berbag berbagai ai organi organisas sasi, i, tetapi tetapi ternya ternyata ta perjan perjanjia jian n dan keputu keputusa san n itu sudah sudah dilang dilanggar gar,, tidak tidak dipenu dipenuhi, hi, bahkan bahkan tidak tidak dipat dipatuhi uhi dan sudah dilupakan sama sekali terbukti dengan berdirinya organisasi-organisasi Islam sejenis,…………. Dibidang organisasi mahasiswa (HMI), kini organisasi mahasiswaIslam ada 6, Serikat Mahasiswa Mahasiswa Muslimin Muslimin Indonesia (SEMI) (SEMI) - PSII berdiri berdiri pada 2 April 1956, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berdiri pada 17 April 1960, Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM) berdiri pada 4 April 1964, 1964, Kesat Kesatuan uan Mahas Mahasisw iswaa Islam Islam (KMI) (KMI) berdir berdirii pada pada 20 Januar Januarii 1964, 1964, Himpunan Mahasiswa Al-Jamiatul Wasliyah (HIMMAH) berdiri pada 8 Mei 1961. 49) Kalau kita telusuri sejarah perjuangan ummat Islam di Indonesia, seperti kita ketahui bahwa sebelum adanya perjanjian Seni Sono sudah ada perjanjian serupa, yang isinya tidak jauh berbeda, yakni kecenderungan ummat Islam akan wadahwada wadah h tung tungga gall seba sebaga gaii peng pengej ejaw awan anta taha han n dari dari sema semang ngat at ukhu ukhuwa wah h Isla Islami miya yah. h. Perjanjian tersebut dikenal dengan IKRAR 7 NOPEMBER 1945, dimana hanya mengakui Masyumi sebagai wadah satu-satunya partai politik Islam. Namun karena akhirn akhirnya ya lahir lahir bebera beberapa pa partai partai Islam Islam selai selain n Masy Masyumi umi,, seper seperti ti PSII, PSII, PERTI PERTI,, dan akhirnya NU, maka sering dilontarkan pernyataan-pernyataan bahwa ummat Islam Indonesia memang tidak bisa bersatu, baik itu dikalangan orang tuanya, lebih-lebih dikalangan pemudanya. Bagaimanapun juga kelahiran PMII tidak bisa lepas dari eksistensi NU sebaga sebagaii partai partai politi politik, k, tidak tidak juga juga dapat dapat dinaf dinafika ikan n dengan dengan keber keberada adaan an organi organisas sasii maha mahasi sisw swaa yang yang terd terdah ahul ulu u yait yaitu u HMI. HMI. Apal Apalag agii toko tokohh-to toko koh h HMI HMI seri sering ngka kali li menyin menyinggu ggung ng masala masalah h perjan perjanjia jian n seni seni sono sono yang yang salah salah satun satunya ya isinya isinya adalah adalah penga pengakua kuan n HMI HMI sebaga sebagaii satu-s satu-satu atunya nya organi organisa sasi si mahas mahasisw iswa, a, namun namun ternya ternyata ta dikemudian hari bermunculan organisasi mahasiswa yang lain. Itulah persoalannya. Bagi kita jelas bahwa kelahiran PMII punya missi tertentu dan itu dapat kita lihat dari peran PMII dulu dan kini, dan peran itulah yang membedakan PMII dengan HMI secara tegas, baik dilihat dari motivasi lahirnya PMII itu sendiri maupun aktivitas yang senantiasa menjadi ciri dari organisasi ini. Ada beberapa faktor yang mendorong terbentuknya PMII, yaitu antara lain: berpartisipasi pasi membentuk membentuk manusia manusia yang memiliki memiliki kemampuan kemampuan 1) Ikut berpartisi intelektual yang disertai dengan kemampuan agamis Berusa saha ha 2) Beru
seca secara ra prev preven enti tif, f, Ahlussunnah Wal-Jama’ah Wal-Jama’ah
49 Ibid, Halaman 39
memp memper erha hati tika kan n
kele kelest star aria ian n
Isla Islam m
291 Meneruskan n perjuanga perjuangan n para Syuhada Syuhada dengan dengan melakukan melakukan regeneras regenerasii 3) Meneruska kepemimpinan. Dari motivasi itulah kita dapat membedakan sosok dan misi yang dibawa oleh PMII dan HMI. Perbedaan tersebut dapat kita baca pada poin yang kedua, yaitu “Berusaha secara preventif memperhatikan kelestarian Islam Aswaja” di Indonesia. 50 ) Harus diakui bahwa sampai saat saat ini belum ada organisasi mahasiswa mahasiswa selain PMII yang secara tegas menyatakan bahwa organisasi itu bertujuan mempertahankan dan menyebar luaskan faham Islam Ahlussunnah Wal-Jama’ah (Aswaja), motivasi inilah yang paling kuat mendorong dilahirkannya PMII. Perjanjian seni sono secara gamblang menyatakan bahwa peserta kongres ummat Islam yang diwakili 129 organisasi Islam itu berikrar mengakui hanya HMI satu-s satu-satu atunya nya organi organisa sasi si mahas mahasisw iswaa Islam, Islam, tetapi tetapi sejar sejarah ah menca mencatat tat bahwa bahwa kelak kelak dikemudian hari ternyata lahir tidak kurang dari 5 organisasi Islam selain HMI. Apakah kelahiran 5 organisasi Islam itu berarti mnengingkari isi perjanjian seni sono tersebut Dalam kurun waktu antara tahun 1950 - 1959 berlaku zaman demokrasi leberal dimana tumbuh dengan suburnya organisasi-organisasi politik (baca = partai politik), salah satu upaya agar partai politik itu dapat berkembang dengan baik adalah dengan merekrut anggota-anggotanya dari seluruh lapisan masyarakat. Dalam hal ini masyar masyaraka akatt mahas mahasisw iswaa tak terkec terkecual uali. i. Dapat Dapat kita kita maklu maklumi mi bahwa bahwa semua semua partai partai pol polit itik ik akan akan meng mengan angg ggap ap maha mahasi sisw swaa seba sebaga gaii sumb sumber er daya daya pote potens nsia iall untu untuk k memperkuat jajarannya, jajarannya, hal ini seperti seperti yang dikatakan oleh Onghokham Onghokham : …….Ta …….Tahun hun pemili pemilihan han umum umum 1955 1955 dimana dimana terja terjadi di perlua perluasan san organi organisas sasii mahasiswa partai, seperti HMI (disini Onghokham mengkategorikan HMI sebagai organisasi partai), GMNI, CGMI, dan lain-lain. Pelembagaan dalam parta partai-p i-part artai ai sebag sebagai ai aktivi aktivitas tas diseki disekitar tar pemil pemiliha ihan n umum, umum, dari dari geraka gerakan n pemuda zaman itu adalah sangat penting dalam memberikan arah dan tujuan ormas-ormas mahasiswa. mahasiswa. 51) Disinilah arti penting organisasi mahasiswa bagi kemajuan kemajuan organisas organisasii politik. politik. Itulah Itulah yang mendorong partai Sarekat Sarekat Isla Islam m Indo Indone nesi siaa (PSI (PSII) I) pada pada tahu tahun n 1956 1956 mend mendir irik ikan an SEMI SEMI (ser (serik ikat at mahasiswa Muslimin Indonesia). Kelahiran PMII mempunyaimotivasi tak jauh berbeda dengan organisasi mahasisw mahasiswaa Islam Islam lainnya, lainnya, yakni yakni merupaka merupakan n kebutuhan kebutuhan dari mahasisw mahasiswaa nahdliyin nahdliyin untuk menyalur menyalurkan kan aspirasi aspirasinya nya secara secara lebih leluasa, leluasa, seperti seperti yang dikataka dikatakan n oleh sahabat Chotiul Umam : 50 Fauz Fauzan an Alfa Alfas, s, Ke-PMII-an, Materi ke-PMII-an pada Mapaba PMII Cabang Malang tahun 1989, Halaman 2 51 Ongh Onghok okha ham, m, Angkatan Muda Dalam Sejarah dan Politik , Prisma No. 12 Desember 1977, halaman 21
“Jelas bahwa PMII itu dilahirkan atas dasar tuntutan sejarah perkembangan perkembangan pelajar dan mahasiswa NU. Berdirinya PMII semata-mata karena karena waktunya waktunya sudah sudah tiba dan kepenting kepentinganny annyaa sudah sangat mendesak mendesak untuk mengurusi mengurusi mahasisw mahasiswaa nahdliyi nahdliyin n khusunya khusunya secara secara tersendir tersendirii telah telah datang datang untuk para mahasisw mahasiswaa nahdliyin nahdliyin buat berdiri berdiri di atas kaki sendiri, sendiri, membangun suatu gerakan mahasiswa yang lebih dapat dipercaya untuk menjadi alat revolusi. 52) Itulah motivasi dan latar belakang kelahiran PMII. Dan bagaimana hubungannya dengan isi perjanjian seni sono ?, untuk menjawab pertanyaan ini akan penulis kutip pendapat Mahbub Junaidi : Perjanjian seni sono itu memang ada tetapi perlu kita ketahui bahwa maksud dari pengakuan pengakuan HMI sebagai sebagai satu-satu satu-satunya nya organisas organisasii mahasisw mahasiswaa Islam, Islam, adalah adalah manakala manakala HMI mampu menampung menampung seluruh seluruh potensi potensi dan aspirasi aspirasi mahasisw mahasiswaa Islam Islam yang tergabung tergabung di dalamnya dalamnya.. Kenyataa Kenyataannya nnya kelompok kelompok mahasisw mahasiswaa Islam Islam Ahlussunn Ahlussunnah ah Wal-Jama’ Wal-Jama’ah ah tidak tidak terslurka terslurkan n aspirasi aspirasinya nya dalam HMI. Walaupun Walaupun kongres kongres ummat ummat Islam Islam itu menyatak menyatakandih andihadir adirii 129 organisas organisasii Isla Islam m teta tetapi pi seca secara ra fakt faktua uall kelo kelomp mpok ok-k -kel elom ompo pok k maha mahasi sisw swaa Isla Islam m Ahlussunna Ahlussunnah h Wal-Jama Wal-Jama’ah ’ah tidak tidak terwakili terwakili dalam dalam 129 organisas organisasii ummat ummat Islam itu. Sehingga kita sebenarnya secara moral tidak punya ikatan apapun dengan isi perjanjian seni sono itu. 53) Lebih lanjut Mahbub Junaidi mengatakan, dalam Pidato Hari Lahir PMII yang ke 5 : Macam-macam intimidasi dan pernyataan yang dilemparkan ke muka kita kita pada pada saat saat perger pergeraka akan n kita kita ini lahir. lahir. Misa Misalny lnyaa apa sih sih perlun perlunya ya dan maksudnya PMII dilahirkan ?, apakah itu bukan pekerjaan sparatis ?, apakah itu bukan pekerjaan memecah belah persatuan mahasiswa Islam ?, apakah itu bukan pekerjaan orang yang dibakar emosi ?, tetapi tidak realistik sama sekali sekali.. Buat Buat apa sih mahas mahasisw iswaa itu itu ikut-i ikut-ikut kutan an berdir berdirii dibaw dibawah ah bender benderaa partai politik ?, bukankah mahasiswa Islam itu sebaiknya non partai, bahkan non politik, supaya lebih mantap dia punya kebaktian, supaya lebih obyektif cara memandang persoalan, supaya lebih terjamin mutu ilmunya, bukankah mahas mahasisw iswaa itu cerdi cerdik k dan bijaks bijaksana ana,, ilmu ilmu banya banyak k dan akalpu akalpun n banya banyak, k, karena karena itu itu sebai sebaikny knyaa menja menjadi di milik milik ummat ummat Islam Islam saja, saja, dan tidak tidak perlu perlu menjad menjadii milik milik partai partai politi politik, k, begitu begitulah lah macam macam-ma -maca cam m pertan pertanyaa yaan n yang yang 54 timbul disaat PMII lahir, lima tahun yang lalu. ) Itulah reaksi yang timbul ketika PMII lahir seperti apa yang dipaparkan 52 Drs. Drs. Chotib Chotibul ul Umam, Umam, Sewindu PMII, PC PMII Ciputat, Jakarta, 1967, Halaman 3 53 Wawancara dengan H. Mahbub Junaidi Junaidi di Arena Muktamar Muktamar NU NU ke 27 di Situbondo, Jawa Timur. Tanggal 8 - 12 Desember 1984 54 Mahbub Junaidi, Pidato Panca Warsa PMII, Tanggal 17 April 1965
291 oleh sahabat H. Mahbub Junaidi dalam pidato Panca Warsa PMII. Tentu saja reaksi yang yang pali paling ng kera kerass data datang ng dari dari HMI. HMI. Sepe Sepert rtii kita kita keta ketahu hui, i, basi basiss-ba basi siss HMI HMI di pergu pergurua ruan n tinggi tinggi umum umum dilump dilumpuhk uhkan an oleh oleh CGMI CGMI dengan dengan cara cara mengel mengelimi iminas nasii pengaruh pengaruh HMI pada lembag-le lembag-lembag mbagaa kemahasi kemahasiswaa swaan, n, dalam dalam keadaan keadaan seperti seperti itu harapan HMI lebih banyak bertumpu pada perguruan tinggi agama atau IAIN, tetapi disinipun HMI justru mendapat saingan dari PMII. Agus Salim Sitompul pernah mengatakan dalam bukunya : “Karena dominannya HMI di perguruan tinggi sebagai basis kekuatannya, maka maka HMI HMI harus harus ditend ditendang ang dari dari kegiat kegiatan an kemaha kemahasis siswa waan an dengan dengan jalan jalan menyingkirkan anggota-anggota HMI dari dewan-dewan mahasiswa, Senat mahas mahasisw iswa, a, peniti penitiaa pemili pemilihan han,, paniti panitiaa masa masa perbak perbakti, ti, dengan dengan cara-c cara-cara ara demi demiki kian an HMI HMI sema semaki kin n lama lama sema semaki kin n kerd kerdil il lant lantas as mati mati deng dengan an sendirinya”……………… Diha Dihamp mpir ir semu semuaa univ univer ersi sita tas/ s/pe perg rgut utua uan n ting tinggi gi nege negeri ri/s /swa wast staa kecu kecual alii per pergu guru ruan an ting tinggi gi Isla Islam m dan dan IAIN IAIN,, Angg Anggot otaa HMI HMI dike dikelu luar arka kan n dari dari Dema/Sema, Panitia masa Perkenalan, serta kegiatan lain yang menyangkut posisi, kecuali kepanitiaan PHBI (panitia hari besar Islam). 55) Dalam posisi yang sulit itu jelas HMI sangat mengharapkan tetap ber berta taha hann nnya ya basi basiss mere mereka ka di perg pergur urua uan n ting tinggi gi agam agama/ a/IA IAIN IN,, Misa Misaln lnya ya di UII UII Yogjakart Yogjakartaa dan Universit Universitas as Muhammdiy Muhammdiyah ah Jakarta, Jakarta, tetapi tetapi kenyataa kenyataannya nnya kini ada organisasi mahasiswa Islam lain lahir dan organisasi itu begitu cepat berkembang, tedrutama di IAIN. Hal itu wajar mengingat kultur sebagian besar mahasiswa IAIN berlatar belakang keluarga NU, seperti yang dikatakan oleh Burhan D Magenda “bahwa dari golongan Islam hampir tidak terwakilidalam perguruan tunggi di zaman kolonial, kolonial, dan hanya hanya sedikit sedikit jumlahnya jumlahnya pada zaman zaman demokrasi demokrasi parlementer parlementer.. Pada tahun 1960-an kesempatan terbuka lebar bagi mereka yang berorientasi kebudayaan dekat dengan NU banyak yang masuk ke IAIN”. 56) Dari gambaran di atas jelas bahwa dalam perkembangannya PMII mengalami kemajuan yang luar biasa. Dalam usianya yang baru lima tahun PMII telah telah memil memiliki iki 47 cabang cabang.. 57) Akibatny Akibatnyaa keteganga ketegangan-kete n-ketengan ngangan gan mulai mulai timbul, timbul, terutama di kampus-kampus perguruan tinggi agama/IAIN. Untuk menghindari atau setidaknya mengurangi ketengangan-ketenganggan ketengangan-ketenganggan itu, maka PP PMII yang dipimpin oleh oleh sahab sahabat at Mahbu Mahbub b Junaid Junaidii datang datang ke Kanto Kantorr PB HMI HMI untuk untuk membic membicara arakan kan persoalan kedua organisasi tersebut. Peristiwa itu pada tanggal 4 Juli 1961. Tapi nampak nampaknya nya usaha usaha dan uluran uluran tangan tangan PMII PMII itu itu kurang kurang membaw membawaa hasil. hasil. Terbuk Terbukti ti dengan semakin kerasnya persaingan yang terjadi antara kedua organisasi ini. Ada satu fakta sejarah yang tentu saja pemaparan fakta ini bukan berarti membuka luka lama, tetapi sekedar menegaskan sejarah, apapun bentuk dari lembaran sejarah itu 55 Agus Salim Sitompul, Loc-Cit, Halaman 49 56 Burhan Burhan D Magen Magenda, da, Gerakan Mahasiswa dan Hubungannya dengan Politik: Suatu Tinjauan, Prisma No. 12 Desember 1977, Halaman 8 57 Mahbub Junaidi, Junaidi, Loc-Cit, Halaman 3
kita harus dapat menarik pejalaran daripadanya. daripadanya. Keteganga Ketegangan n terjadi terjadi antara antara PMII dengan HMI di Kota Pelajar Pelajar Yogjakar Yogjakarta, ta, Peristiwanya dimulai tatkala dilangsungkan pidato laporan tahunan Rektir IAIN Sunan Kalijogo Yogjakarta Prof. Sunaryo, SH pada tanggal 10 Oktober 1963. Sidang senat itu akhirnya gagal. Sebab ditengah pembacaan laporan itu tiba-tiba seorang pengurus dewan dewan Mahas Mahasisw iswaa IAIN IAIN Sunan Sunan Kalijo Kalijogo go tampil tampil kedepa kedepan n merebu merebutt micro micropho phon n dan membacakan pernyataan yang antara lain mengecam tindakan menteri agama, yaitu KH. KH. Syaif Syaifudd uddin in Zuhri Zuhri yang yang ditudu dituduh h melaku melakukan kan proye proyek k NU-ni NU-nisas sasii didala didalam m tubuh tubuh Departemen Agama. Bahkan dalam keributan itu seorang anggota PMII di pukul, sehing sehingga ga hal ini mengak mengakiba ibatka tkan n muncul munculny nyaa protes protes dari dari pengur pengurus us caban cabang g PMII PMII Yogjakarta. Disamping pernyataan-pernyataan dari PC PMII Yogjakarta, juga para anggota anggota dewan dewan mahasisw mahasiswaa mengelua mengeluarkan rkan pernyata pernyataan an dengan dengan nada yang sama dengan PC PMII Yogjakarta. Mereka Djawahir Syamsuri, A. Hidjazi AS, A. Nizar Hasyim, Imam Sukardi dan Asnawi Latif, BA.
PERNYATAAN PC PMII YOGJAKARTA
Bismillahirrahmanirrahiem Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum Warahmatullahi Warahmatullahi Wabarakatu Berhubung dengan terjadinya peristiwa 10 Oktober 1963 di IAIN Yogjakarta maka pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Yogjakarta memandang sangat perlu membuat pernyataan yang berbunyi sebagai berikut : Mengingat : 1. Membaca pernyataan dari dewan mahasiswa IAIN Yogjakarta tanggal 10 Oktober 1963 Pentingnyaa keutuhan keutuhan mahasisw mahasiswaa dalam dalam situasi situasi 2. Pentingny menghadapi konfrontasi terhadap Malaysia Terjadiny inyaa pemuku pemukulan lan terhad terhadap ap salah salah seora seorang ng mahasi mahasiswa swa 1. Terjad IAIN anggota PMII. 2. Tindakan-ti Tindakan-tindaka ndakan n yang dipelopori dipelopori oleh dewan dewan mahasisw mahasiswaa IAIN bertenta bertentangan ngan dengan dengan Manipol-U Manipol-Usdek sdek,, Panca Panca Dharma Dharma Bhkati Mahasiswa Tindak akan an-t -tin inda daka kan n itu itu menc mencem emar arka kan n nama nama baik baik IAIN IAIN 3. Tind khus khusus usny nyaa peme pemeri rint ntah ah daer daerah ah Yogj Yogjak akar arta ta dan dan nega negara ra Indonesia pada umumnya. Menyatakan :
1. Mengutuk keras keras perbuatan perbuatan yang terjadi di IAIN yang bertentangan dengan manipol yang berbunyi “modal pokok bagi tiap-tiap revolusi nasional menentang imprealisme dan kolonislisme ialah konsentrasi kekuatan nasional dan bukan perpecahan kekuatan
291 nasional (hal 13). 2.
Tindak Tindakan an itu itu adalah adalah a-ma a-manip nipol, ol, anti anti pers persaa - tuan tuan nasion nasional al dan dan kontra revolusioner yang membahayakan membahayakan negara.
3.
Bahw Bahwaa IAIN IAIN buk bukan an mil milik ikii satu satu gol golon onga gan. n. MEMUTUSKAN :
1.
Menu Menunt ntut ut dibu dibuba bark rkan anny nyaa dewa dewan n maha mahasi sisw swaa IAIN IAIN period periodee 1963 - 1965
2.
Menu Menunt ntut ut agar agar yang ang berw berwaj ajib ib meng mengam ambi bill tinda indaka kan n tega tegass terhadap peristiwa pemukulan anggota PMII di IAIN
3.
Menuntut agar diambil tindakan tegas terhadap golongan/oknum-oknum yang mendalangi peristiwa tersebut Mendu Mendukun kung g sepen sepenuhn uhnya ya Rekto Rektorr IAIN IAIN dan dan Mente Menteri ri agam agama. a.
4.
Demikian harap dimakluni Yogjakarta 10 Oktober 1963 Pimpinan Cabang Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia Yogjakarta Ketua
( H. Ahmadi Anwar, BA )
Sekretaris Dua
( Nurshohib Hudan )
Sengaja isi pernyataan dari pengurus PMII cabang Yogjakarta ini dimuat secara lengkap agar pembaca dapat melihat dan mengetahui permasalahan permasalahan yang sebenarnya. Pada tanggal 17 Oktober 1963 antar pukul 10.00 - 11.00 telah terjadi demonstrasi oleh sejumlah mahasiswa IAIN Ciputat Jakarta, berjumlah sekitar 500 oran orang g maha mahasi sisw swa. a. Para Para demo demons nstr tran an itu itu mena menama maka kan n diri diriny nyaa komi komite te mayo mayori rita tass mahasiswa IAIN. Mereka menemui Rektor IAIN Prof. Drs Sunardjo - rektor bersedia menemu menemuii mahasi mahasisw swaa dengan dengan didamp didamping ingii Dekan Dekan-dek -dekan an fakult fakultas as.. Para Para mahas mahasisw iswaa membawa poster-poster yang bertulisan : IAIN adalah asset nasional, bukan milik golongan/partai, NU-nisasi di Departemen agama = kontra revolusi. 58) Sumber data ini 58 Drs. Ridwan Saidi, Antara Dongeng dan Sejarah, dalam PPP, NU dan MI, Gejolak Politik Islam, Integrita Press, Jakarta, 1984, Halaman 57
beras berasal al dari dari Drs. Drs. Ridwa Ridwan n Saidi Saidi (manta (mantan n ketua ketua umum umum PB HMI). HMI). Selanj Selanjutn utnya ya akan akan dipaparkan tanggapan dari KH. Syaifuddin Zuhri, dalam menanggapi peristiwa 17 Oktober 1963 di IAIN Ciputat itu sebagai berikut : Aksi Aksi peng pengga gany nyan anga gan n terh terhad adap ap NU dila dilanc ncar arka kan n juga juga di IAIN IAIN Syar Syarif if Hidayatullah Ciputat, sekelompok mahasiswa membuat coretan-coretan pada dindin dinding g IAIN IAIN dan menye menyebar barkan kan pamfle pamflett “Gany “Ganyang ang NU, NU, Ganya Ganyang ng Idham Idham Khalid, Ganyang Syaifuddin Zuhri”, sangat terasa pada saat potensi ummat Islam walau sekecil apapun sedang digalang untuk persatuan dan solidaritas menghadapi usaha Nasakomisasi hampir di semua kegiatan Nasional. Pada saat itu sekelompok mahasiswa IAIN melancarkan kampanye anti NU. Sangat disayangkan disayangkan sekali, bahwa sebagian besar dari mereka anggota HMI. Dan jika mahasiswa IAIN dari kelompok PMII bangkit membela NU, hal itu bisa dimengerti ………………………………………… Dalam Dalam situa situasi si mengha menghadap dapii Nasa Nasakom komisa isasi si dan pentin pentingny gnyaa arti arti persa persatua tuan n ummat Islam, tiba-tiba sekelompok mahasiswa IAIN melakukan kampanye anti anti NU dan dan meng mengga gany nyan ang g Syai Syaifu fudd ddin in Zuhr Zuhrii dan dan Idha Idham m Khal Khalid id yang yang keduanya berkedudukan sebagai Menteri. Demontrasi itu dilakukan di dalam Kamp Kampus us IAIN IAIN,, sebu sebuah ah komp komple lek k perg pergur urua uan n ting tinggi gi Isla Islam m mili miliki ki Nega Negara ra.. Denga Dengan n pertim pertimban bangan gan itula itulah, h, maka maka alat-a alat-alat lat negara negara menin menindak dak bebera beberapa pa mahasiswa dan dosen IAIN yang dituduh mendalangi. Namun kepada Kapolri Jenderal Polisi Sukarno Saya (maksudnya KH. Syaifuddin Zuhri) yang waktu itu menjab menjabat at sebaga sebagaii Mente Menteri ri agama, agama, memint memintaa agar agar mereka mereka dibeba dibebaska skan. n. Bagaimanapun mereka adalah anak-anak kita yang dididik dalam lingkungan lembaga yang dikelola oleh menteri agama. Brigjen A. Manan, pembantu utama Menteri agama dan HA. Timur Jailani, MA kepala Biro Perguruan Tinggi departemen agama dapat berbicara banyak tentang ini. Saya minta kepada mereka berdua, agar hukuman skorsing kepada mereka yang terlibat supay supayaa seger segeraa diakhi diakhiri, ri, agar agar mereka mereka bisa bisa aktif aktif kembal kembalii (kulia (kuliah h maupun maupun 59 mengajar) sebagaimana biasanya. biasanya. ) Peristiwa di IAIN Ciputat itutidak ada penyelesaian yang berarti, bahkan mena menamb mbah ah pana panasn snya ya suas suasan ana, a, terb terbuk ukti ti deng dengan an pern pernya yata taan an-pe -pern rnya yata taan an yang yang dikelu dikeluar arkan kan oleh oleh PP PMII PMII dalam dalam kongre kongress II di Yogjak Yogjakart artaa mengen mengenai ai perist peristiwa iwa tersebut. “Perlu “Perlu segera segera diambil diambil kebijaksa kebijaksanaan naan baru berupa berupa tindakan tindakan-tinda -tindakan kan yang konkrit dan mengurangi kompromi-kompromi serta toleransi yang keterlaluan demi keselamatan IAIN dan revolusi nasional …………………………………………….. Mendesak kepada pemerintah agar lebih tegas lagi bertindak terhadap anasirOrde lama Orde Orde 59 ) Suae Suaefud fuddin din Zuhr Zuhri, i, Mengalihkan masalah NU-MI menjadi issu Orde Baru, Dalam PP, NU dan MI, Gejolak Politik Islam , Integrita Press, Jakarta, 1984, Halaman 42
291 anasir kontra revolusioner yang hendak melumpuhkan IAIN dan menjauhkan diri dari kompromi dan toleransi yang berlarut-larut. 60) Dari dua peristiwa tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ketegangan antara PMII dan HMI adalah merupakan suatu upaya mempertahankan eksistensi PMII di Perguruan tinggi yang kelak akan menjadi basisnya (baca = IAIN). Tetapi bagi HMI, ketega keteganga ngan-ke n-keteg tegang angan an itu memang memang diseng disengaja aja supay supayaa dapat dapat memper mempertah tahank ankan an dominasinya, karena itu merupakan benteng terakhir bagi basis kekuatannya, sebab seperti kita ketahui, sejak permulaan tahun 1960 sampai dengan kelahiran Orde Baru basis basis kekuat kekuatan an HMI HMI terpuk terpukul ul habis habis di pergur perguruan uan tingg tinggii umum, umum, dan kita kita dapat dapat memaklumi bila sudah menyangkut soal hidup - matinya organisasi maka siapapun aktivis organisasi itu akan mempertahankan organisasi itu walau dengan cara-cara yang irasional irasional sekalipun. sekalipun. Bahkan Bahkan melangga melanggarr ketentuan ketentuan formal formal maupun maupun ketentuan ketentuan agama. agama. Itulah Itulah ironisny ironisnya, a, jika fanatisme fanatisme golongan lebih lebih tinggi tinggi nilainya nilainya daripada fanatisme terhadap bangsa yang kita cintai ini. Catatan menarik lainnya seperti yang dikatakan oleh sahabat Zamroni (yang kala itu menjabat sebagai ketua persedium KAMI pusat), sehubungan dengan HMI : “…….Sementara “…….Sementara di daerah lain, para pemimpin PMII, misalnya di Sumatera Utara, Ujungpandang dan Yogjakarta seperti Saiful Mujab - kala itu jadi tukang pidato membakar massa. HMI sendiri selalu sembunyi. Masih Masih gencar-ge gencar-gencar ncarnya nya KAMI KAMI melakukan melakukan demonstra demonstrasi, si, tiba-tiba tiba-tiba HMI menghadap Bung Karno. Bahkan HMI sampai memberi Peci mahasiswa kepada Bung Karno. Mungkin bermaksud mendekat “cari muka” supaya tidak dimusuhi. Ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap komitmen kita kita sebaga sebagaii mahas mahasisw iswaa dan pemuda pemuda Indone Indonesia sia yang yang tergab tergabung ung dalam dalam KAMI, yang saat itu sedang giat-giatnya berjuang untuk menumbangkan rezim Orde Lama dan membela amanat penderitaan rakyat. Begitu pagi-pagi saya bangun tidur, seperti biasanya baca koran. Dalam koran koran itu dianta diantara ranya nya memuat memuat tentan tentang g HMI. HMI. “HMI “HMI menye menyerah rahkan kan atau atau meberikan meberikan Peci kepada kepada Bung Karno”. Karno”. Spontan Spontan saya marah besar. “Apaapaan apaan ini. ini. Kita Kita habis habis melaku melakuka ka demons demonstra trasi si ke Bogor, Bogor, kok malah malah HMI HMI begitu”. Kemarahan itu saya tunjukkan kepada Mar’ie Muhammad (mantan Menteri keuangan kabinet VII Orde Baru) dan Sulastomo (Kini ketua umum persaudaraan haji Indonesia) yang kala itu menjadi wakil HMI di KAMI. Lalu kedua orang ini menjawab: “tidak tahu, karena tidak ikut ke Istana Bogo Bogor. r. Tapi Tapi yang yang jela jelas, s, PB HMI HMI meng mengha hada dap p Bung Bung karn karno o ke Bogo Bogor” r”.. 61 Alhasil, membuat saya marah besar. ) 60 Drs. Ridwan Ridwan Saidi, Loc-Cit, Halaman Halaman 58 61 Drs. HM. Zamroni, PMII dan Proses Orde Baru, dalam Pemikiran PMII dalam berbagai Visi dan Persepsi, Effendy Choiri dan Choirul Anam, Aula, Surabaya, 1991, Halaman 95 - 96
Masalah hubungan PMII dengan HMI diawal tahun 60-an, memang penuh dengan gejolak perselisihan, tetapi nampaknya ada saat-saat tertentu justru PMII ikut membela mati-matian terhadap eksistensi HMI pada saat kritis. Ada catatan-catatan yang mengungkapkan bahwa pada saat tertentu dapat bekerjasama dengan baik. Kita ketahui bahwa kondisi ummat Islam pada masa Orde Lama, terutama bagi bagi mereka mereka yang yang mendap mendapat at kontra kontra predik predikatr atrevo evolus lusion ioner, er, nasibn nasibnya ya benarbenar-ben benar ar berada diujung tanduk. Untuk merapatkan barisan dikalangan organisasi mahasiswa dan pelajar Islam, sebagai implementasi dari semangat ukhuwah Islamiyah, maka pada tanggal 19 - 26 Desember 1964 di Jakarta (atas prakarsa GP. Ansor yang didukung sepenuhnya oleh PMII) diadakan musyawarah generasi muda Islam untuk memb memben entu tuk k suat suatu u wada wadah h yang yang kela kelak k dike dikemu mudi dian an hari hari dike dikena nall deng dengan an nama nama GEMUIS. Didalam wadah inilah segenap potensi organisasi pemuda, pelajar dan mahasiswa Islam bergabung, (Menurut (Menurut Drs. Ridwan Saidi pada waktu itu - tahun 1964 1964 - di Indo Indone nesi sia a ada ada seki sekita tarr 36 orga organi nisa sasi si pemu pemuda da,, pemu pemudi di,, pela pelaja jarr dan dan mahasiswa Islam tingkat pusat. Lihat buku : Pemuda Islam dalam dinamika politik Ban Bangsa gsa 1925 1925 - 1984 1984,, tuli tulisa san n Drs. Drs. Ridw Ridwan an Said Saidi, i, hala halama man n 46) 46). Denga Dengan n wadah wadah GEMUIS inilah generasi muda Islam berjuang “membela dan menyelamatkan HMI” dari gempuran CGMI. Dibawah ini kami kemukakan satu ilustrasi bahwa GEMUIS ben benar ar-b -ben enar ar memb membel elaa HMI HMI pada pada saat saat-s -saa aatt yang yang krit kritis is dan dan memb membut utuh uhka kan n pertolongan : “Persedium Majlis Nasional Generasi Muda Islam (GEMUIS) atas nama 25 organisasi anggota dengan 10 juta massa anggotanya dengan kawatnya yang ditand ditandata atanga ngani ni oleh oleh Drs. Drs. Lukman Lukman Harun Harun selaku selaku ketua ketua perse persediu dium m telah telah disamp disampaik aikan an kepada kepada Presid Presiden. en. Denga Dengan n menya menyampa mpaika ikan n rasa rasa syukur syukur atas atas kebijaksanaan kebijaksanaan Presiden mengenai HMI. Dan GEMUIS merasa berkewajiban mengamanka mengamankan n kebijaksa kebijaksanaan naan tersebut tersebut demi demi terpeliha terpeliharanya ranya kesatuan kesatuan dan 62 persatuan Nasional. ) Sement Sementar araa berlan berlangsu gsung ng pengan penganugr ugraha ahan n bintan bintang g Maha Maha Putra Putra di Istana Istana Merdeka untuk DDN. Aidit, pada saat yang sama tidak jauh dari Istana, pada tanggal 13 September 1965 Generasi muda Islam (GEMUIS) Jakarta Raya dengan ribuan massa pemuda mengadakan demonstrasi tertib di Krotar dan PB Front Front Nasion Nasional. al. Maksu Maksudny dnyaa untuk untuk menya menyatak takan an rasa rasa solid solidari arita tass terhadap hidup HMI. Diantara sekian banyak spanduk dan Poster, ada satu diantaranya yang sangat mengharukan, yaitu yang dibawa rekan-rekan HMI sendiri yang berbunyi : Langkahi dulu mayatku sebelum ganyang HMI. 63) Adapun isi pernyataan GEMUIS Jakarta Raya tersebut selengkapnya sebagai berikut : Dengan tegas dan tandas menyatakan akan tetap membela HMI sampai titik darah penghabisan dari rongrongan kaum agama phobi. HMI merupakan 62 Agus Salim Sitompul, Loc-Cit, Loc-Cit, Halamat Halamat 64 63 Agus Salim Sitompul, Loc-Cit, Loc-Cit, Halaman Halaman 64
291 alat perjuangan ummat Islam dan Bangsa Indonesia, serta memohon kepada Presiden agar HMI diberi kebebasan bergerak disegala bidang. 64) Kita ketahui, bahwa HMI dituduh kontra revolusioner oleh pemerintahan Orde Lama, dan HMI diberi kesempatan waktu selama 6 bulan untuk memperbaiki dirinya. Pada saat itulah PB HMI datang kepada sahabat Mahbub Junaidi (yang waktu itu menj menjab abat at seba sebaga gaii ketu ketuaa Umum Umum PP PMII PMII). ). Seca Secara ra singk ingkat at saha sahaba batt Mahb Mahbub ub menceritakan : Suatu hari datang kepada saya dua tokoh HMI, yaitu Mar’ie Muhammad dan Dahlan Ranuwihardjo, kedatangan kedua tokoh HMI itu bertujuan agar saya saya dapat dapat mengus mengusaha ahakan kan satu satu permoh permohona onan n langsu langsung ng kepada kepada Presid Presiden en 65 Soekarnoe supaya HMI tidak jadi dibubarkan. ) Apakah upaya permohonan yang dilakukan oleh sahabat Mahbub Junaidi itu berhasil atau tidak, lebih lanjut sahabat Mahbub pernah menulis sebagai berikut : PERTEMUAN PERTEMUAN DI ISTANA BOGOR
Kami duduk di paviliun, di Bangku rotan, belum lagi sampai pada pokok pembicaraan hujan sudah turun, berikut angin. Karena ruang depan teramat sederhana, kami terpercikkan air, “mari kita pindah kedalam ! kata Bung Karno. “Beginilah nasib Presiden Indonesia, hujan saja mesti ngungsi”, kata Bung Karno. Mulailah kubicarakan perihal HMI, “apanya sih yang salah pada diri HMI itu. Saya orang pernah dari sana, jadi sedikit banyak tahu isi perutnya perutnya.. HMI itu pada dasarnya dasarnya “independe “independen” n” tidak tidak menjadi menjadi bawahan bawahan partai manapun, tidak juga Masyumi. Coba saja lihat anggota-anggotanya mulai dari tingkat atas sampai tingkat cabang, campur aduk seperti es teler. Perk Perkar araa bela belaka kang ngan an munc muncul ul orga organi nisa sasi si maha mahasi sisw swaa lain lain yang yang juga juga berpredikat Islam, itu sama sekali tidak merubah warna asal. Coba saja lihat pada waktu pemilu 1955, tiap anggota HMI diberi diberi formulir mau ikut bantu parpol yang mana, ternyata disitu menghadapi saat-saat yang gawat menjel menjelang ang pecahn pecahnya ya pember pemberont ontaka akan n PRRI, PRRI, langka langkah h apa yang yang ditemp ditempuh uh ketu ketuaa Umum Umum HMI HMI Isma Ismail il Hasa Hasan n Meta Metari rium um cuku cukup p jela jelas. s. Bany Banyak ak jala jalan n menuju roma, seperti banyak jalan daripada main bubar, dan sebagainya.. Karena seorang Presidenpun perlu makan, maka makan nasi pecellah kami dengan daging dan tempe goreng. Apakah pembicaraan itu punya arti bagi HMI, saya tidak tahu, mungkin ada, mungkin tidak sama sekali. Sekedar tambahan kecil sebelum lupa, baik juga saya catat disini, Menteri agama Syaefuddin Zuhri berdiri persis dibelakang layar pertemuan itu. 66) 64 Ibid, Halaman … 65 Wawancara dengan Sahabat Sahabat Mahbub Mahbub Junaidi, di arena arena Muktamar Muktamar NU ke 27 di Situbondo Jawa Timur, 1o Desember 1984 66 H. Mahbu Mahbub b Junaid Junaidi, i, Fakta harus dijunjung tinggi seperti Mertua, catatan untuk seperempat abad Syaefuddin dan Bung Ridwan, dalam PP, NU dan MI, Gejolak Politik Islam , Integrita Press, Jakarta, 1984, Halaman 33
Dengan nada merendah Mahbub Junaidi seperti tersebut di atas berkata : “Apak “Apakah ah pembic pembicara araan an itu itu punya punya arti arti bagi bagi HMI saya saya tidak tidak tahu, tahu, mungki mungkin n ada, ada, mungkin mungkin tidak sama sekali”. sekali”. Sekedar tambahan tambahan penulis penulis kemukakan kemukakan disini, jelas jelas pembicaraan itu punya banyak arti bagi “keselamatan HMI” , sebab buat apa PB HMI datang meminta tolong pada sahabat Mahbub Junaidi supaya ikut membantu “menyelamatkan HMI, jika beliau tidak dipandang sebagai tokoh yang dekat dengan Presiden Presiden ?. Sebagai Sebagai ilustras ilustrasii betapa betapa dekatnya dekatnya hubungan hubungan sahabat sahabat Mahbub Mahbub Junaidi Junaidi dengan Bung Karno, ada satu pengalaman yang mengharukan antara Bung karno dengan Mahbub Junaidi : Bagaimanapun hati sepi adalah hati sepi. Pikiran Bung Karno menerobos ke masa depan, tetapi sebagai orang yang puluhan tahun bersama-sama massa, kesendirian adalah suatu beban yang tak tertahankan, Singa Gurun berpisah dengan kelompoknya, bagaimana bisa bercengkrama dengan teman-teman ?, bagaimana bisa berseloroh ?, bagaiamana bisa memuntahkan isi hati yang coraknya senantiasa mondial itu. “Aku ingin ngobrol sambil makan siang dengan Kiyai-Kiyai NU”, dimana mereka itu sekarang, bagaimana caranya Kau bisa atur ? dengarkan baik-baik, cuma makan siang, tidak lebih tidak kurang !. Di Rumah siapa ? tanyaku. Siapa Siapa saja, saja, Idham Idham boleh, boleh, Jamal Jamaludi udin n Malik Malik boleh. boleh. Mana Mana saja saja yang yang sudi sudi mengun mengundan dangku gku makan makan siang. siang. Maka Maka berput berputar ar-put -putar arah ah saya saya menaw menawark arkan an keinginan yang teramat sederhana itu……… H. Moh. Hasan, bekas Menteri pendapatan, pengeluaran dan penelitian, dan saat itu menjadi Menteri negara entah apa urusannya. Baiklah, katanya, maka makan siangpun terjadi di Rumahnya di Jl. Senopati Kebayoran Baru. Hanya makan siang, sesudah itu bubar. Almarhum Kiyai Wahab dan Kiyai Bisri (juga sudah almarhum) pun ikut menemani. Jika tidak seluruhnya, sebagaian tentu ada juga rasa kesepian terobati. 67) Dalam perjalanan sejarahnya “pertarungan” antara PMII dan HMI. ketika itu memang terasa semakin mengental, entah apa yang menjadi alasan bagi mereka, yang jelas Kafrawi Ridwan dkk di Yogjakarta mendemo Mentri Agama Prof. KH. Saifudin Zuhri. Padahal pada saat-saat yang bersamaan, disamping Sahabat Mahbub Junaidi, para tokoh PB NU sedang sibuk mondar-mandir menghadap Bung Karno agar HMI tidak dibubarkan. Ketua Umum PB NU KH. DR. Idham Chalid dan Mentri Agam Agamaa Saif Saifud udin in Zuhr Zuhri, i, just justru ru beru berusa saha ha meya meyaki kink nkan an Bung Bung Karn Karno o agar agar tida tidak k membubarkan HMI. Langkah-langkah yang dilakukan oleh sahabat Mahbub Junaidi dan para Tokoh NU ini diketahui persis oleh sementara pimpinan PB. HMI tapi bagi sebagian yang lain di anggap sebagai angin lalu, dan bahkan di anggap sesuatu yang mustahil dan tidak pernah ada. 67
Mahbu Mahbub b Junaid Junaidi, i, Sukarnoisme, Suatu ujian sejarah dalam 80 Tahun bung karno, Sinar Harapan, Jakarta, 1982, Halaman 258
291 Mahbub Mahbub Junaid Junaidii mau melaku melakukan kan pembel pembelaan aan itu itu semat semata-m a-mata ata karena karena ukhuwa ukhuwah h islamiyah, dan merasa HMI adalah saudara seperjuangan sesama mahasiswa Islam. Ketika itu sahabat Mahbub Junaidi merupakan tokoh mahasiswa – satu-satunya – yang mempunyai akses langsung kepada Presiden Sukarno.68 Pengungkapan fakta ini bukan maksud PMII ingin agar jasa-jasanya (kalaupun apa yang diperbuat PMII itu dianggap punya arti bagi HMI) untuk selalu dikenang dan HMI punya hutang budi pada PMII. Bukan itu maksud PMII. Kita hanya ingin agar hubungan yang tidak baik antara kedua organisasi itu dapat diakhiri sehingga tidak lagi terdengar terdengar berita-be berita-berita rita yang memojokka memojokkan n PMII. PMII. Karena Karena banyak banyak sekali sekali kasus-kasu kasus-kasuss yang menimpa menimpa warga warga PMII akibat akibat diskrimin diskriminasi asi pihak-piha pihak-pihak k tertentu, tertentu, seperti adanya anaman Rektor salah satu perguruan tinggi Islam yang terbesar dan tertua tertua di Yogjak Yogjakar arta, ta, menggu menggugat gat mahas mahasisw iswany anyaa lantar lantaran an sebagi sebagian an dari dari mereka mereka berhasil mendirikan Komisariat PMII yang ternyata berkembang dengan pesat. Atau kasus-kasus lain yang terjadi di berbagai IAIN, padahal rata-rata mereka memiliki prestasi studi yang dapat dibanggakan. Ironis sekali, kasus-kasus itu terjadi hanya lantaran rasa dendam kesumat yang tak kunjung berakhir.
BAB III MASA PERJUANGAN HIDUP PERGERAKAN ( 1968 - 1972 )
PMII SETELAH KELAHIRAN ORDE BARU
A. Warisan Orde Lama 68
) HA. HA. Baidh Baidhowi owi Adnan, Adnan, M. Zamr Zamroni oni:: Pejua Pejuang ng Yang Yang Konsi Konsiste sten, n, dala dalam m Pendahuluan Kilas Balik Perjuangan Zamroni, Penerbit PB. PMII, 2005, Halaman 4
Warisan yang ditinggalkan pemerintahan Orde Lama berupa kondisi sosial ekonomi dan politik yang tidak menentu. Seputar awal kelahiran Orde Baru (1966) kondisi sosial ekonomi Indonesia betul-betul parah. Salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi ini adalah dengan mengadakan senering (pengguntingan nilai mata uang) dari nilai Rp. 1.000,- menjadi Rp. 1 rupiah, namun tidak mampu menolo menolong ng keadaa keadaan n pereko perekonom nomian ian yang yang memang memang diluar diluar jangk jangkaua auan n pengel pengelola olaan an pem pemer erin inta tah. h. Sala Salah h satu satu seba sebab b keba kebang ngkr krut utan an pere pereko kono nomi mian an Indo Indone nesi siaa adal adalah ah kesala kesalahan han dalam dalam mener menerapk apkan an kebija kebijaksa ksanaa naan n polit politik. ik. Sperti Sperti kita kita ketahu ketahuii setel setelah ah pemerintahan Orde Lama gagal menerapkan faham demokrasi leberal, maka Bung Karno yang waktu itu sangat dipuja sebagai pemimpin bangsa mencoba satu sistem politik baru yang dikenal dengan sistem demokrasi terpimpin. Tetapi karena sistem ini pada akhirnya menjurus pada kultus individu maka Bung Karno tanpa kendali pemerintah negeri ini (sebagai bukti dengan diangkatnya para ketua DPR dan MPR menjadi Menteri, yang itu artinya menjadi pembantu Presiden. Sedang demokrasi yang bersumber dari UUD 1945, jelas hal itu tidak dapat dibenarkan). Bung Karno yang memberlakukan politik sebagai panglima dengan menghidupkan segala faham aliran dan golongan - yang tentu saja aliran dan golongan yang berpihak kepadanya. Buktin Buktinya ya,, Partai Partai Masy Masyumi umi,, PSI dan Murbay Murbayang ang mencob mencobaa mengem mengemban bangka gkan n diri diri sebagai oposan, toh akhirnya dibubarkan. Ternyata kebijaksanaan politik itu menjadi bumerang pada diri Bung Karno sendiri. Ia mencoba merangkul golongan/kelompok politik yang bertentangan itu dengan mengumpulkan dalam satu wadah politik yang dikenal dengan istilah NASAKOM (Nasional, golongan ini didominasi oleh PNI, disamping itu IPKI, suatu partai politik yang didukung oleh purnawirawan ABRI, Golongan Golongan fungsional fungsional yang akhirnya akhirnya menjelma menjelma menjadi menjadi Golkar. Golkar. Sedang Sedang golongan golongan Agama, orang sering menyebut wakil dari golongan ini adalah partai NU, disamping itu PSII, Perti, Muhammadiyah, mengingat yang ini juga duduk dalam pemerintahan pada pada saat saat itu, itu, sedang sedang yang yang Komun Komunis is diwaki diwakili li oleh oleh PKI yang yang diduku didukung ng dengan dengan seperangkat organisasi onderbownya). Bung Karno mencoba menempatkan diri sebagai donamisator dan stabilisator kekuatan-kekuatan politik yang beraneka ragam dan saling bertentangan itu baik secara secara ideolo ideologis gis maupu maupun n progra program. m. Ia menco mencoba ba untuk untuk menjad menjadii pengay pengayom om rakya rakyatt Indonesia yang beraneka ragam baik secara ideologis maupun aktualisasi program golongan masing-masing. Tetapi Bung Karno lupa bahwa masing-masing golongan yang secara fundamental bertentangan serta belum matangnya perilaku dan budaya politik yang dikembangkan, maka proyek mahal ini akhirnya hanya menimbulkan kondisi yang rawan. Budaya konsensus yang dicoba Bung Karno, ternyata karena kelici kelicikan kan PKI diguna digunakan kan sebag sebagai ai alat alat untuk untuk membe membesar sarkan kan diri diri (parta (partai) i) dengan dengan mengha menghanta ntam m golong golongan an lain. lain. Akhirn Akhirnya ya bukan bukan buday budayaa konse konsensu nsuss yang yang tumbuh tumbuh,, melainkan susasana konflik yang semakin hari semakin tajam antara PKI dengan mereka mereka yang yang diangg dianggap ap sebaga sebagaii lawanlawan-law lawan an politi politikny knyaa (ada (ada satu satu sintes sintesaa yang yang mengatakan : bahwa seandainya PKI tidak punya ambisi politik yang berlebihan dan mengik mengikuti uti atura aturan n permai permainan nan,, maka maka proye proyek k NASA NASAKO KOM M itu akan akan menjad menjadii suatu suatu proyek laboratorium politik yang terbesar di dunia) di Indonesia kondisi politiknya amat berbeda dengan negara-negara lain. Dalam sejarahnya PKI sangat berambisi merebut kekuasaan dan berkali-kali berbuat makar yang berakibat fatal dan mahal
291 bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Seperti pemberontakan PKI melawan pemer pemerint intaha ahan n koloni kolonial al Beland Belandaa pada pada tahun tahun 1926 1926 beraki berakibat bat ribuan ribuan rakya rakyatt yang yang dituduh terlibat dibuang ke Digul Irian Barat, juga pengkhianatan PKI yang dikenal dengan Maduin Affairnya, yang sebenarnya merupakan perbuatan yang mengganggu jalannya revolusi Indonesia. Hanya karena kebijaksanaan politik leberal saja PKI dapat hidup kembali. Dengan dibukanya kesempatan untuk hidup bebas lagi di Indonesia, PKI ternyata berhasil mengembangkan sayapnya, hampir seluruh instansi pemerintah dan lembag lembaga-l a-lemb embaga aga kemas kemasya yarak rakata atan n berhas berhasil il disusu disusupi. pi. Setela Setelah h PKI PKI mengan mengangga ggap p semuan semuanya ya telah telah matan matang, g, maka maka sepert sepertii biasa biasanya nya geraka gerakan n Komuni Komuniss melaku melakukan kan perbuatan makar/kudeta dengan kekerasan, yang semua itu akhirnya bermuara pada peristiwa G.30.S/PKI yang amat mengerikan itu. Disamping itu kesalahan juga ditimbulkan oleh Rezim Orde Lama sendiri dengan mencanangkan politik konfrontasi terhadap Malaysia. Bung Karno sangat anti imprialisme dan kapitaslisme (sebenarnya bisa dikatakan : bahwa Bung Karno sangat sangat anti Amerika dan Eropa Eropa Barat) Barat) rupanya rupanya berang setelah setelah melihat kelahira kelahiran n Malays Malaysia ia yang yang di fasil fasilita itasi si Ameri Amerika ka dan Inggri Inggriss terse tersebut but.. Bahkan Bahkan ketika ketika PBB PBB menges mengesahk ahkan an Malay Malaysia sia sebag sebagai ai negara negara merde merdeka. ka. Bung Bung Karno Karno lebih lebih nekad nekad lagi lagi dengan keputusan bahwa Indonesia menyatakan keluar dari badan dunia tersebut. Itulah sebenarnya awal dari segala kebangkrutan eknomi Indonesia. Dan kondisi ini nampaknya akan semakin fatal seandainya tidak ada gerakan-gerakan mahasiswa yang yang turun turun kejala kejalan-j n-jala alan n berdem berdemons onstra trasi si sebaga sebagaii kekuat kekuatan an korekt korektif, if, yang yang pada pada akhirnya gerakan ini mempercepat proses tumbangnya Orde Lama dan lahirnya Orde Baru. Belajar dari pengalaman itulah, pemerintah Orde di awal kebangkitannya mengeluar mengeluarkan kan kebijakan kebijakan politik politik yang dikenal dikenal dengan dengan strukturisasi ideologi dan golongan. Yang dimaksud dengan Strukturisasi Ideologi dan Golongan seperti yang dikemukakan oleh Ali Murtopo dalam bukunya “Strategi Politik Nasional” :
1) Menciptakan dan kemantapan stabilitas politik 2) Perobakan struktur politik dengan pengakuan bagi Golkar 3) Menc Mencip ipta taka kan n meka mekani nism smee dan dan infr infraa-st stru rukt ktur ur poli politi tik k yang yang dapa dapatt bek beker erja jasa sama ma deng dengan an peme pemeri rint ntah ah dala dalam m mela melans nsir ir pembangunan 4) Membangkitkan kesadaran demokrasi rakyat banyak 69)
usah usahaa-us usah ahaa
Salah Salah satu satu wujud wujud peromb perombaka akan n strukt struktur ur politi politik k adalah adalah dengan dengan menyeimb menyeimbangka angkan n kekuatan kekuatan golongan golongan fungsional fungsional (sekaran (sekarang g jadi golongan golongan karya) karya) dengan dengan kekuatan kekuatan-kekua -kekuatan tan partai partai politik politik yang berperan berperan dalam dalam wadah wadah parlemen parlemen.. Wujudn Wujudnya ya adalah adalah menamb menambah ah jumla jumlah h anggot anggotaa DPR DPR GR pada pada posis posisii yang yang lebih lebih mengun menguntun tungka gkan n kedudu kedudukan kan golong golongan an fungsi fungsiona onal, l, dengan dengan satu satu argume argumen n demi demi 69 Ali Murtopo, Strategi Politik Nasional, CSIS, Jakarta, 1974, Halaman 59
menjamin kelangsungan hidup Orde Baru dan demokrasi Pancasila. Sudah barang tentu tindakan pemerintah ini sangat merugikan partai politik. Dalam keadaan seperti ini, PMII sebagai pendukung partai NU menanggapi masalah ini dengan memberikan penjelasan kepada segenap pengurus wilayah dan cabang PMII di seluruh Indonesia : Alhamduli Alhamdulillah llah pada saat ini sudah sudah terdapat terdapat kemajuan kemajuan-kema -kemajuan juan dimana dimana par parti tisi sipa pasi si PMII PMII dala dalam m part partai ai NU terl terlih ihat at mula mulaii bany banyak ak.. Anta Antara ra lain lain mengenai persoalan rederessing (perubahan komposisi keanggotaan dalam parlemen, dengan tujuan menyeimbangkan kekuatan-kekuatan politik yang diharapkan dapat mendukung kemauan politik pemerintah) DPR GR yang atas atas permin permintaa taan n nevenneven-nev neven en NU, NU, khusus khususnya nya PP PMII, PMII, telah telah diadak diadakan an sidang sidang pleno pleno PB NU yang yang membah membahas as hal-ha hal-hall pentin penting g yang yang berken berkenaa aan n dengan perkembangan politik. Keputusan sidang pleno itu antara lain bahwa rederessing harus berdasarkan UU N0. 10 tahun 1966, dimana ditegaskan bahwa penambahan anggota DPR tidak boleh merubah perimbangan antara golongan politik dan golongan karya, seperti pada saat terjadi penambahan 108 108 oran orang g pada pada tahu tahun n 1967 1967 yang yang lalu lalu.. Jika Jika meny menyim impa pang ng dari dari prin prinsi sip p tersebutberarti tanggung jawab dari pejabat Presiden itu sendiri, bukan hasil musyawarah dari partai ataupun pimpinan DPR GR. Hal itu dimungkinkan dengan menggunakan ketetapan MPRS N0.IX/MPRS/1966. N0.IX/MPRS/1966. Untuk memperjuangkan memperjuangkan terlaksananya terlaksananya keputusan sidang sidang pleno tersebut, tersebut, PB NU, mengirim delegasi - salah satu dari anggota delegasi itu adalah Ketua Umum PP PMII. Sedang hasil pertemuan tersebut antara lain, bahwa apabila terpaksa tidak disetujui oleh partai-partai politik, menurut pejabat Presiden akan dilakukannya sendiri sebagai penambah Surat Perintah Sebelas Maret. Dalam kesempatan tersebut sahabat Zamroni telah memperingatkan kepada pejabat Presiden, bahwa apabila hal itu betul-betul dilakukan akan dapat menimbulkan dua kesan dalam masyarakat : Pertama : Pejabat Preside kurang mempercayai kerjasama dengan kekuatankeku kekuaatan tan poli polittik yang ada sekara karang ng,, dan dan hal ini dapa dapatt menggangg mengganggu u adanya adanya saling saling mempercay mempercayai ai antara antara partai-par partai-partai tai politik dan pejabat Presiden. Kedua Kedua
: Bahwa Bahwa seolah-ol seolah-olah ah pemerinta pemerintah h tidak tidak mau menerimeneri- ma koreksi koreksi dari dari DPR DPR GR, sebab sebab justru justru pemerin pemerintah tah sedang sedang menga mengalam lamii kesulita kesulitan-kes n-kesulita ulitan n dibidang dibidang ekonomi. ekonomi. Kemudia Kemudia lalu disusun disusun 70 DPR GR yang sesuai dengan pendapat pemerintah. )
Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah (baca = pejabat Presiden Soeharto) jalan terus dengan rencananya untuk menambah jumlah anggota DPR GR bagi bagi Fraksi Fraksi golong golongan an karya karya.. Hal Hal ini dilaku dilakukan kan untuk untuk mengam mengamank ankan an RUU bagi bagi 70 PP PMII, Penjelasan Sekitar Rederessing DPR GR , Surat Edaran PP PMII kepada Pengurus Cabang dan Pengurus Wilayah, Tanggal 20 Februari 1968, No. 206/PP-IV/II68.
291 penga pengatur turan an pelaks pelaksana anaan an pemilu pemilu yang yang direnc direncana anakan kan dilaks dilaksana anakan kan 1968 1968 (tetap (tetapii realisasi pelaksanaan pelaksanaan pemilu terjadi pada tahun 1971). Sebagai akibat dari kebijakan politik pemerintah yang antara lain melakukan rederessing DPR GR, maka kekuatan politik waktu itu berpindah dengan makin besarnya besarnya golongan karya karya (saat (saat itu golongan golongan karya karya belum belum manampak manampakkan kan dirinya dirinya sebagai kekuatan politik yang utuh seperti yang nampak belakangan, tetapi masih terben terbentuk tuk wadah wadah gabung gabungan an golong golongan an fungsi fungsiona onall yang yang ditopa ditopang ng oleh oleh PEPAB PEPABRI, RI, LVRI, LVRI, SOKSI, SOKSI, MKGR, KOSGORO KOSGORO,, dan beberapa beberapa organisasi organisasi profesi profesi lain seperti seperti PGRI). Keterlibatan PMII dalam kegiatan politik praktis justru berakibat fatal. PMII justru melupakan dirinya sebagai organisasi kemahasiswaan yang pada hakekatnya merupakan suatu gerakan belajar (baca = PMII pada hakekatnya adalah gerakan intelektu intelektual al dan gerakan gerakan moral, moral, bukan gerakan politik). politik). Tetapi Tetapi dengan dengan terseret terseretnya nya PMII dalam kegiatan politik praktis maka PMII hanyut sehingga menjadi “bumper politik”. Akibatnya PMII mengalami kemuduran, baik secara kuantitatif maupun secara secara kualit kualitati atif. f. BasisBasis-bas basis is PMII PMII teruta terutama ma di pergur perguruan uan tingg tinggii umum umum mulai mulai menipis, bahkan pada awal 1970 PMII benar-benar sudah terlempar dari perguruan tinggi umum. Akibat yang lebih parah organisasi ini mengalami kemandekan. Ini terjadi karena dalam tubuh pergerakan mengalami homoginitas pemikiran akibat dari monoyonnya anggota PMII (hanya seputar mahasiswa IAIN). PMII mu;ai jarang melakukan aktivitas pengkaderan, bahkan beberapa cabang PMII mulai mengalami lesu darah, seakan-akan PMII yang dependen pada partai NU waktu itu sudah tidak mampu berbuat apa-apa. Jika di suatu daerah NU meriah, maka meriah pula PMII. Tetapi sebaliknya jika NU di daerah tertentu sedang mengalami lesu darah, maka PMII PMII sebaga sebagaii organi organisa sasi si mahas mahasisw iswaa yang yang sehar seharusn usnya ya berger bergerak ak dinami dinamis, s, juga juga mengalami mengalami lesu darah. darah. Lebih Lebih fatal fatal lagi akbiat politikn rederessing rederessing yang dikenal dengan restrukturisasi politik dan lembaga-lembaga politik. NU sebagai partai politik terbesar ketiga waktu itu benar-benar terpukul. Dampak selanjutnya PMII mengalami kedaan yang serba sulit. Ia dicurigai sebagai partai yang harus diawasi. Dalam keadaan seperti itu PMII sempat mengadakan aktivitas-aktivitas antara lain :
1. Instruktur Training atau latihan pelatih kader. Peristiwa ini pantas dicatat karena baru pertama kali PMII yang sudah berus berusia ia hampir hampir sepul sepuluh uh tahun tahun dan selal selalu u menye menyebut but diriny dirinyaa sebaga sebagaii orga organi nisa sasi si kade kader, r, mala malaku kuka kan n lati latiha han n pela pelati tih h kade kader. r. Meng Mengin inga gatt sebena sebenarny rnyaa aktivi aktivitas tas PMII PMII yang yang utama utama adalah adalah pengka pengkader deran, an, bukan bukan politik praktis seperti yang selama ini dilakukan. Latihan ini dilakukan pada tanggal 20 - 27 Januari 1969 di Pacet Garut Jawa Barat. Pesertanya diambi diambill dari dari perwa perwakil kilan-p an-per erwa wakil kilan an pengur pengurus us wilay wilayah, ah, yang yang jyga jyga mewakili kekuatan-kekuatan pengurus cabang.
2. Bersamaan dengan pelaksanaan latihan instruktur itu juga dilaksanakan Muber PMII yang pertama, sebagai usaha untuk menjabarkan hasil-hasil kongres III PMII di Malang tahun 1967 dan hasil-hasil Mukernas II PMII tahun 1967 di Semarang. Ada beberapa keputusan yang dihasilkan Mubes I PMII itu, antara lain :
a) Memindahkan kepengurusan Korp PMII Puteri pusat dari tempat kedudukannyadi Jakarta ke Surabaya, yang pengelolaan selanjutnya diserahkan kepada pengurus wilayah PMII Jawa Timur (Kopri lahir bersamaan dengan Mukernas II PMII di Semarang Jawa Tengah tanggal 25 September 1967). b) Memindahk Memindahkan an kepenguru kepengurusan san lembaga lembaga da’wah da’wah pusat pusat yang semula semula berkedudukan di PMII Ciputat, selanjutnya dipindahkan ke PMII Cabang malang, dengan pertimbangan bahwa PMII cabang Malang diangg dianggap ap lebih lebih punya punya poten potensi si untuk untuk mengem mengemban bangka gkan n lembag lembagaa da’wah tersebut.
B. Kongres IV PMII Salah satu Moment penting bagi PMII setelah kelahiran Orde Bari adalah adalah pelaks pelaksana anaan an kongre kongress IV PMII PMII di Makas Makasar ar (Ujung (Ujungpan pandan dang), g), hal ini dianggap penting karena beberapa hal :
1) Kongres IV PMII ini merupakan peletak dasar perjalanan PMII pada zaman Orde Baru, bersamaan dengan dimulainya pencangan Repelita I pemerintah Orde Baru. Kongres es IV PMII PMII ini ini adalah adalah merupa merupakan kan kongre kongress yang yang pertam pertamaa 2) Kongr diadakan diluar Jawa, yaitu di Makasar (Ujungpandang) hal ini untuk membuktikan bahwa PMII tidak hanya besar di Pulau Jawa, tetapi juga mempunyai potensi dan basis yang kuat di luar Jawa, Kongres ini dihadiri oleh sekitar 100 utusan cabang PMII. 3) Bers Bersam amaa aan n deng dengan an pela pelaks ksan anaa aan n kong kongre ress IV PMII PMII ini ini juga juga dilaks dilaksana anakan kan Musya Musyawa warah rah Nasion Nasional al yang yang pertam pertamaa Korp Korp PMII PMII Puteri (kongres IV PMII dilaksanakan pada tanggal 25 - 30 April 1970). 4) Peristiwa menarik dalam Kongres IV PMII di Makasar ini adalah perebutan posisi ketua Umum PP PMII . Dalam forum pemilihan tersebut bersaing antara Drs . M. Zamroni yang berasal dari Fak. Usul Usulud udin in IAIN IAIN Cipu Ciputa tatt Jaka Jakart rta, a, yang yang sebe sebelu lumn mnya ya menj menjab abat at sebagai Ketua Umum PP PMII periode 1967 - 1970. Sedangkan saingan terkuatnya adalah sahabat M. Hatta Musthofa SH, berasal dari dari Fak Hukum Hukum Univer Universit sitas as Indone Indonesia sia,, sebelu sebelumny mnyaa menjab menjabat at seba sebaga gaii Sekr Sekret etar aris is Umum Umum PMII PMII caba cabang ng DKI DKI Jaka Jakart rta. a. Kedu Keduaa kand andida idat ini ini sama-s ma-saama sebaga bagaii anggo nggota ta DPR GR has hasil
291 rede redere ress ssin ing g tahu tahun n 1968 1968.. Dala Dalam m seja sejara rah h kehi kehidu dupa pan n poli politi tik k di Indonesia Indonesia,, kedua tokoh ini selalu bersaing. bersaing. M. Hatta Hatta Musthofa Musthofa aktif sebagai anggota DPR RI dari fraksi Golkar dan pernah duduk dalam kepengurusan DPP Golkar sebagai koordinator departemen penga pengabdi bdian an masya masyarak rakat. at. Sedan Sedangka gkan n Drs. Drs. Zamro Zamroni ni juga juga aktif aktif sebagai anggota DPR RI dari fraksi PPP, disamping pernah duduk sebagai salah satu ketua DPP PPP. Kandidat lain yang juga ikut bersaing memperebutkan posisi ketua Umum PMII adalah sahabat Abduh Abduh Paddare, Paddare, yang sebelumnya sebelumnya menjabat menjabat sebagai sebagai salah salah satu ketua di jajaran PP PMII periode 1967-1970. Namun akhirnya pes peser erta ta kong kongre ress memu memutu tusk skan an jaba jabata tan n ketu ketuaa umum umum PP PMII PMII periode 1970 - 1973 kembali dipercayakan kepada sahabat Drs. Zamroni, bersaing ketat dengan sahabat Abduh Paddare dengan selisih selisih 17 suara. suara. Sedangkan Sedangkan sekretar sekretaris is jenderal jenderal dipercay dipercayakan akan kepada sahabat Madjidi Syah. Dalam peristiwa terpilihnya sahabat Zamroni sebagai Ketua Umum PMII yang kedua kalinya ini, Ia “Mengapa a saya saya mau mau dipili dipilih h lagi lagi (Zamroni) mengungkapkan: “Mengap seb sebag agai ai ketu ketua a Umum Umum PP PMII PMII un untu tuk k yang yang kedua kedua kali kaliny nya? a? Karena yang ingin maju manjadi ketua umum Abduh Paddare. Andaikata yang bersedia menjadi calon ketua umum itu Fahmi Syaifudin atau Umar Basalim, saya akan mundur, dan saya rela diga digant ntii sala salah h satu satu dari dari dua orang orang ini” ini” 71) Adapun Adapun susuna susunan n kepengurusan PP PMII selengkapnya adalah sebagai berikut : SUSUNAN PERSONALIA PP PMII ( Periode 1970 - 1973 )
Ketua Umum Ketua Ketua Ketua Ketua Ketua Sekretaris Umum Sekretaris Sekretaris Sekretaris Keuangan Wakil Keuangan
: Drs. M. Zamroni : Moh Abduh Paddare : Drs. Mukaffi Makky : Drs. M. Adnan Harahap : Dr. Fahmi Ja’far : Drs Umar Basalim : M. Madjidi Syah : R.H. Sutanto : Masykur Djunaidi : Drs. Muzakir Djailani : A. Fathoni : T.A. Munir
DEPARTEMEN-DEPARTEMEN DEPARTEMEN-DEP ARTEMEN :
Pendidika Pendidikan n dan Pengajar Pengajaran an : Drs. Amat Amat Sanawi Sanawi Penerangan dan Humas : M. Hasyim Adnan, BA 71 ). A. Effendy Choiri dan Choirul Anam, Pemikiran Anam, Pemikiran PMII dalam Berbagai Visi dan Persepsi, Persepsi, Penerbit Majalah Nahdlatul Ulama Aula, Surabaya tahun 1991, Halaman 97
Kesen Kesenian ian dan dan Kebuday Kebudayaa aan n : Tatik Tatik Herawat Herawatii Luar Negeri : H. Zaini A. Syakur Olah Raga : Djoko Mulyono Keputrian : Enny Suhaeni
SUSUNAN PERSONALIA PP KORP PMII PUTERI PERIODE 1970 - 1973
Ketua Umum Ketua I Ketua II Ketua III Sekretaris Umum Sekretaris I Sekretaris II Sekretaris III
: Adibah Hamid : St. Fatimah Bsc : Marjain AS, BA : Musyarafah MS, BA : Aminah Asraf, BA : St. Rahayu, Bsc : Fatimah Aminah, BA : Faizah Ridwan, BA
BIRO - BIRO :
Biro Kader Penerangan dan Da’wah Kesejahteraan Olah Raga dan Seni Pembantu-pembantu
: Munaijah, BA : Zainatus Shalihah, BA : Machsushah Tosari Wijaya : Asiah Ghani : Tjitjik Mursyidah : Ismi Marzain, BA : Djazilah Rahman, BA : Noor Endah NLC
Mengenai aktivitas PMII dalam kehidupan politik praktis menjelang pemilihan umum 1971 dapat kita lihat pada sub bab berikut ini : PMII DALAM PEMILIHAN UMUM 1971
Pesta Pesta demokrasi demokrasi yang untuk pertama kalinya kalinya diadaka diadakan n sejak sejak kelahira kelahiran n orde baru mempun mempunya yaii arti arti pentin penting, g, tidak tidak saja saja bagi bagi pemeri pemerinta ntah h Indone Indonesia sia,, tetapi tetapi juga juga bagi bagi perja perjalan lanan an PMII PMII kelak kelak dikemu dikemudia dian n hari. hari. Keter Keterlib libata atan n PMII PMII dalam dalam pemilu pemilu 1971 1971 memang tidak secara langsung, tetapi PMII aktif mensukseskan pemilu ini dibawah panji-panji partai NU. Para tokoh-tokoh PMII yang terlibat aktif dalam lembaga pemen pemenang angan an pemilu pemilu NU (LAPUN (LAPUNU) U) antar antaraa lain lain : Drs. Drs. Abduh Abduh Padda Paddare re sebag sebagai ai sekre sekretar taris is LAPUN LAPUNU, U, Dr. Fahmi Fahmi Ja’far Ja’far sebaga sebagaii wakil wakil bendah bendahara ara LAPU LAPUNU NU,, dan sahaba sahabatt Hasyim Hasyim Adnan Adnan tampil tampil sebag sebagai ai juru juru kampan kampanye ye NU yang yang sangat sangat terken terkenal al karena keberaniannya, sehingga praktis sumber daya dan tokoh-tokoh PMII tersedot untuk kepentingan memenangkan NU pada pemilu 1971 tersebut. Aktivitas yang dilakukanpara aktivis PP PMII ini juga menular pada para fungsionaris-fungsionaris di tingkat cabang dan wilayah, seperti yang dilaporkan oleh Bulettin LAPUNU pusat
291 nomor 3 April 1970 : MAHASISWA KITA SIAP MEMBANTU PEMILU
Bertempat di kantor IAIN Jl. Tamrin 42 Jakarta pada tanggal 22 Maret 1970 diadakan pertemuan perkenalan dengan calon-calon mahasiswa. Kemudian yang bergabung dengan PMII dimulai jam 08.00 sampai dengan jam 10.00, kemudian pada tanggal itu juga mulai jam 11.00 sampai dengan jam 14.00 siang bertempat di rumah kediaman Almarhum Bapak Zainal Arifin di Jl. Cikini, Cikini, diadakan diadakan pertemua pertemuan n antara antara pimpinan pimpinan PMII Jakarta Raya. Dalam Dalam per perte temu muan an itu itu saha sahaba batt Marh Marhum um dari dari waki wakill sekr sekret etar aris is Umum Umum pusa pusatt memberikan penjelasan tentang masalah pemilihan umum, yang antara lain dikatakan, bahwa pemilu itu untuk memperkokoh kedaulatan negara kita keluar dan kedalam, dan bagi warga negara RI yang berumur 17 tahun atau yang sudah pernah kawan, diberikan hak untuk memilih. Dan selanjutnya sahaba sahabatt HM. HM. Marhu Marhum m menga menganju njurka rkan n agar agar para para mahas mahasisw iswaa memba membantu ntu 72 sepenuhnya atas kemenangan Nudalam pemilu yang akan datang. ) Namun aktivitas PMII dalam pemilu 1971 ini berakibat fatal bagi kehidupan perge pergerak rakan an selanj selanjutn utnya ya.. Sepert Sepertii kita kita ketahu ketahui, i, partai partai-pa -parta rtaii polit politik ik menga mengalam lamii kekalahan telak dari Golkar. Partai NU sendiri hanya mampu menduduki 58 Kursi dari 360 kursi yang diperebutkan. Walau sebenarnya jumlah suara yang berhasil diraih diraih partai partai NU jauh jauh lebih lebih dari dari partai partai-pa -parta rtaii lainny lainnya, a, namun namun itu itu tidak tidak banya banyak k mempunyai arti apa-apa, bahkan berdampak negatif bagi partai NU dan ormas-ormas pen pendu duku kung ngny nya. a. Tent Tentan ang g hal hal ini ini PB NU pern pernah ah mela melapo pork rkan an dide didepa pan n pese pesert rtaa Muktamar NU tahun 1975 di Jakarta : Sejak pemilu 1971 hingga kini terlihat jalas tanda-tanda sebagian orang merasa takut atau sedikitnya segan dicap sebagai anggota partai yang sudah disatukan disatukan kegiatan kegiatan politikny politiknyaa kedalam kedalam partai partai baru, baru, termasuk termasuk didalamny didalamnyaa warga warga NU, NU, sehin sehingga gga langsu langsung ng ataupu ataupun n tidak, tidak, keadaa keadaan n ini mengha menghamba mbatt jalan jalannya nya roda roda Jam’i Jam’iya yah h NU. NU. Hal Hal ini ini ditamb ditambah ah dengan dengan adanya adanya perint perintah ah monolo monoloya yalit litas as pegawa pegawaii neger negeri, i, perusa perusahaa haan n negara negara dan pegaw pegawai ai daerah daerah otonom serta pegawai-pegawai honorer. Padahal tidak sedikit pemimpin pemimpin pemimpin NU tergolong tergolong kategori kategori ini, terutama terutama pegawai-pe pegawai-pegawa gawaii dalam dalam lingkungan departemen agama. Dengan ini praktis roda NU di beberapa daerah terhenti karena kehilangan tenaga-tenaga penggeraknya. Keadaan ini disementa disementara ra daerah daerah masih masih ditambah ditambah dengan dengan kesulita kesulitan-kes n-kesulit ulitan an adanya adanya sementara ulama kita yang karena rasa tanggung jawabnya akan kelanjutan pendidika pendidikan n di Pesantre Pesantrennya nnya,, seolah-ola seolah-olah h memutuska memutuskan n hubungan hubungan dengan dengan Jam’ Jam’iy iyah ah NU, NU, kare karena na berb berbag agai ai pert pertim imba bang ngan an yang yang dida didasa sark rkan an pada pada 73 kepentingan Islam secara umum. ) Situasi tidak menguntungkan yang menyelimuti partai NU, termasuk PMII 72 LAPUNU Pusat, Bulettin LAPUNU, Jakarta, No. 3 April 1970, Halaman 1 73 Laporan PB NU, pada Muktamar NU tahun 1975, di Jakarta.
itu, dapat disimak dari pidato ketua umum PP PMII pada Lustrum III PMII : Saat-saat sebelum dan lebih-lebih setelah pemilu 1971 dimana situasi politik mempen mempengar garuhi uhi kehidu kehidupan pan genera generasi si muda, muda, menye menyebab babkan kan kita kita tidak tidak bisa bisa melakukan melakukan pembinann pembinann secara secara sungguh-s sungguh-sungguh ungguh.. Pandangan Pandangan dan langkah langkah kita kita saat saat itu itu terser terseret et oleh oleh situas situasii diluar diluar kita. kita. Keada Keadaan an ini melem melemahk ahkan an semangat dan vitalitas PMII sedemikian rupa sehingga dalam beberapa saat terl terlen enaa dala dalam m situa ituasi si yang yang tida tidak k meng mengun untu tung ngka kan n bagi bagi pemb pembin inaa aan, n, perkembangan dan perjuangan PMII secara keseluruhan. Itulah gambaran sepintas aktivitas PMII menjelang dan sesudah pemilu 1971. Pada periode ini banyak aktivis PMII yang akhirnya terjun secara total menjadi polit politisi isi,, sehing sehingga ga ada pameo pameo yang yang mengat mengataka akan n bahwa bahwa apabil apabilaa ada wakil wakil ketua ketua DPRD, apakah itu tingkat I ataupun tingkat II dari fraksi PPP dan dia menyandang gelar sarjana, maka dapat dipastikan dia itu alumni PMII. Ditingkat nasional, warga PMII yang aktif sebagai politisi dan menempuh melalui jalur partai NU, sebagian besar tergabung dalam PPP, seperti H. Mahbub Junaidi (kini Almarhum) pernah aktif sebagai wakil ketua majlis penasehat/dewan pertimbangan partai PPP, Drs. Zamroni anggota DPR RI dan pernah aktif sebagai ketua I DPP PPP, Ruslan Kasmir, Anggora MPR RI, Drs. Fahrurrozi AH, sebagai anggot anggotaa DPR DPR RI dan lain-l lain-lain ain,, tidak tidak banya banyak k bergab bergabung ung dengan dengan Golkar Golkar,, sepert sepertii sahabat Chalid Mawardi, anggota DPR RI, yang pernah bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Lebanon dan Siria, Drs. Slamet Effendi Yusuf anggota DPR RI, kini sebagai ketua DPP Golkar, dan lain sebagainya. sebagainya. C. Musyawarah Besar ke II Murnajati dan Deklarasi Independensi PMII
Dalam perjalanan sejarah PMII banyak peristiwa dan momentum sejarah yang yang manjda manjdaii cermi cermin n transf transform ormati atiff bagi bagi geraka gerakan-ge n-gerak rakan an PMII PMII di masa masa kini kini maupun dimasa mendatang. Cermin bagi uji kualitas perjalanan yang panjang dan menantang. Salah satu momentum sejarah perjalanan PMII yang membawa pada perubahan secara mendasar pada perjalanan PMII selanjutnya adalah dicetuskannya dicetuskannya “Independensi pmii” pada tanggal 14 Juli 1972 di Murnajati Lawang Malang Jawa Timur, yang kemudian kita kenal dengan “ Deklarasi Murnajati” . Lahirnya deklarasi ini berkenaan dengan situasi politik nasional, ketika peran partai politik dikebiri - bahkan partisipasi dalam pemerintahanpun sedikit demi sedikit dikurangi - dan mulai dihapuskan. Hal mulai dirasakan oleh NU yang notabene merupakan partai politik. Hal inipun dirasakan pula oleh organisasi dependennya, termasuk didalamny didalamnyaa PMII. PMII. Ditambah Ditambah lagi dengan dengan digiringny digiringnyaa peran peran mahasisw mahasiswaa dengan dengan Back k to Camp Campus. us. Dalam komando Bac Dalam kondis kondisii sepert sepertii itu, itu, maka maka PMII PMII menca mencari ri 74 alternatif baru dengan tidak lagi dependen kepada partai politik manapun. ) 74 Fauzan Alfas, Sejarah Perjalanan PMII, Makalah pada MAPABA PMII, Malang,
291 Keterlibatan PMII dalam dunia politik praktis yang terlalu jauh pada pemilu 1971 itu akhirnya sangat merugikan PMII sendiri sebagai organisasi mahasiswa. Akibatnya PMII banyak mengalami kemunduran dalam segala aspek gerakannya. Hal ini juga berakibat buruk pada beberapa cabang PMII di daerah. Kondisi ini akhirnya menyadarkan PP PMII untuk mengkaji ulang kiprah kiprahnya nya yang yang selam selamaa ini dilaku dilakukan kan,, khusu khususny snyaa dalam dalam dunia dunia politi politik k prakti praktis. s. Setelah melalui beberapa pertimbangan yang mendalam , maka pada Musyawarah Besar II tanggal 14 - 16 Juli 1972 PMII mencetuskan deklarasi Independen PMII di Murnajati Lawang Malang Jawa Timur. 75) Sebenarnya bukan pelaksanaan Mubes itu yang penting, tetapi keputusan Mubes itulah yang terpenting dan sangat menentukan PMII selanjutnya. Bahwa keterlibatan PMII yang sedemikian jauh dalam dunia politik praktis ternyata sangat tidak menguntungkan PMII sendiri. Dan lupa bahwa ia adalah gerakan mahasiswa yang sebenarnya jauh dari nilai-nilai status. Ini sangat berbeda dengan tujuan partai polit politik ik yang yang memang memang segal segalaa orient orientas asii dan geraka gerakanny nnyaa mengar mengarah ah pada pada “Powe “Power r Oriented”. Dengan latar belakang pemikiran dan motivasi tersebut, maka pada tanggal 14 Juli 1972 secara formal PMII berpisah secara struktural dengan NU. Hal-hal yang berkenaan dengan Independensi di atas dapat dilihat dalam Dokumen historis PMII, antara lain : Pertama : Bahwa komitmen independensi PMII sebagaimana telah di deklarasikan di Murnajati merupakan manivestasi kesadaran PMII yang meyakini sepenuhnya terhadap tuntutan keterbukaan sikap, kebebasan berfikir, dan pembangunan kreativitas yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam. Kedua
:Bahwa Independensi PMII merupakan manivestasi kesadaran organisasi dari dari tunt tuntut utan an kema kemand ndir iria ian, n, kepe kepelo lopo pora ran, n, kebe kebeba basa san n berf berfik ikir ir dan dan berkreasi serta tanggung jawab sebagai kader ummat dan negara.
Menurut Otong Abdurrahman yang dikutip Moh. Fajrul Falakh (1988 : 11), bahwa motivasi Independensi Independensi PMII di dorong oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Independensi PMII merupakan proses rekayasa sosial PMII dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Mahasiswa Mahasiswa sebagai insan akademis harus menentukan sikap, ukurannya adalah obyektifitas dalam mengemukakan ilmu, cinta kebenaran dan keadilan. 1992. 75 ) Catatan : Musyawara Musyawarah h Besar PMII I dilaksanakan dilaksanakan di Leles Garut Garut Jawa Barat Barat pada tanggal 20-27 Januari 1969
3. PMII meraasa canggung dalam menghadapi masalah-masalah nasional karena harus selalu melihat dan memperhatikan kepentingan induknya.
4. Untuk mengembangkan ideologinya, PMII mencoba memperjuangkan sendiri, sebab dengan perubahan AD/ART yang tidak lagi dibatasi secara formal oleh mazhab yang empat. Dengan demikian diharapkan PMII dapat berkembang diperguruan tinggi-perguruan tinggi umum, terlebih-lebih di perguruan tinggi agama.
5. Sedangkan secara politis, sikap independen itu konon ada bergaining antara tokoh PMII pada saat itu dengan pemerintah, dan ini terbukti sejimlah tokoh PMII tersebut, seperti sahabat Zamroni, Abduh Paddare, Hatta Musthofa, Said Budairi, tercatat sebagai orang yang melahirkan deklarasi pemuda Indonesia yang kemudian menjadi KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia). Sejak dikumandangkannya Deklarasi Murnajati itulah PMII menjadi orga organi nisa sasi si yang yang beba bebass mene menent ntuk ukan an kehe kehend ndak ak dan dan idea ideali lism smen enya ya,, tanp tanpaa haru haruss berkonsultasi dengan organisasi manapun, termasuk NU. Akan tetapi keterpisahan secara secara struktura strukturall tidak membatasi membatasi ikatan ikatan emosiona emosionall antara antara kedua organisasi organisasi ini. Antara Antara keduan keduanya ya masih masih mempu mempuny nyai ai benang benang merah merah pemaha pemahaman man ideolo ideologis gis,, yaitu yaitu Ahlussunnah Wal-Jama’ah. Wal-Jama’ah. Untuk lebih memahami deklarasi murnajati, dapat dilihat selengkapnya berikut ini : DEKLARASI MURNAJATI
Bismillahirrahmanirrohiem “Kamu sekalian adalah sebaik-baik ummat yang dititahkan kepada manusia untuk memerintahkan kebaikan dan mencegah perbuatan yang mungkar” (Al-Qor’an). Perger Pergeraka akan n Mahas Mahasisw iswaa Islam Islam Indone Indonesia sia (PMII) (PMII),, insya insyaff dan yakin yakin serta serta tanggu tanggung ng jawab jawab terhad terhadap ap masa masa depan depan kehidu kehidupan pan bangsa bangsa yang yang sejah sejahter teraa selaku penerus perjuangan dalam mengisi kemerdekaan Indonesia dengan pembangunan material dan spiritual. Bertekad untuk mempersiapkan dan mengambangkan diri dengan senaik-baiknya : •
•
•
Bahwa Bahwa pemban pembangun gunan an dan pembah pembaharu aruan an mutla mutlak k memerl memerluka ukan n insaninsaninsan insan Indone Indonesia sia yang yang memili memiliki ki pribad pribadii luhur, luhur, taqwa taqwa kepada kepada Allah, Allah, berilmu dan cakap serta bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya. Bahwa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia selaku genarasi muda Indonesia sadar akan peranannya untuk ikut serta bertanggung jawab bagi berhasilnya pembangunan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat. Bahw Bahwaa perj perjua uang ngan an Perg Perger erak akan an maha mahasi sisw swaa Isla Islam m Indo Indone nesi siaa yang yang
291
•
menju menjunju njung ng tinggi tinggi nilainilai-nil nilai ai moral moral dan ideali idealisme sme sesuai sesuai dengan dengan Deklaras Deklarasii Tawangman Tawangmangu gu menuntut menuntut berkemban berkembangnya gnya sifat-si sifat-sifat fat kreatif, kreatif, keterbukaan dalam sikap dan pembinaan rasa tanggung jawab. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka pergerakan Mahasiswa Islam Indo Indone nesi siaa sert sertaa deng dengan an memo memoho hon n rahm rahmat at Alla Allah h Swt, Swt, deng dengan an ini ini menyatakan diri sebagai “ORGANISASI INDEPENDEN” yang tidak teri terika katt dala dalam m sika sikap p dan dan tind tindak akan anny nyaa kepa kepada da siap siapap apun un dan dan hany hanyaa komi komite ted d deng dengan an perj perjua uang ngan an orga organi nisa sasi si dan dan cita cita-c -cit itaa perj perjua uang ngan an Nasional yang berlandaskan Pancasila. Musyawarah Besar II Pergetrakan Mahasiswa Islam Indonesia Di Murnajati Lawang Malang Jawa Timur 14 Juli 1972 TIM PERUMUS DEKLARASI MURNAJATI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Umar Basalim Madjidi Syah Slamet Effendy Yusuf
( Bandung ) ( Bandung ) (Yogjakarta)
Man Muhammad Iskandar Choirunnisa Yafizham Tatik Farikhah Rahman Idrus
( Bandung ) ( Medan ) ( Surabaya ) ( )
Muis Kabri
( Malang ) LAGU DEKLARASI MURNAJATI
Deklarasi Murnajati sebagai ketentuan Kini PMII telah menjadi Independen Di Arena ini kita pupuk persatuan Demi cita-cita perjuangan Nasional.
E. D. Pro-Kontra Tentang Independensi PMII Chalid Mawardi, mantan Duta Besar RI untuk Lebanon dan Siria, yang juga salah seorang sponsor pendiri PMII, menulis tentang “PMII dan cita-cita NU” di Haria Harian n Kompas Kompas,, sehub sehubung ungan an dengan dengan sikapn sikapnya ya tentan tentang g “Indep “Independ endens ensii PMII” PMII” sebagai berikut : “……… “……….. Lahi Lahirn rnya ya PMII PMII seba sebaga gaii wada wadah h gene genera rasi si muda muda NU yang yang berpredikat mahasiswa merupakan indikator kuat bahwa sebenarnya telah tumbuh sebuah “ranting” baru pada “pohon” Nahdlatul Ulama, yang terdiri dari generasi muda dengan latar belakang pendidikan dan budaya yang sama
sekali berbeda. Komitmen generasi muda dari kalangan perguruan tinggi ini kepada Jema’ah Nahdliyin terbatas pada kebersamaan akidah Ahlussunnah Wal-Jama’ Wal-Jama’ah ah dan tradisi-t tradisi-tradi radisi si ritual ritual NU. Dibidang Dibidang inipun, inipun, keterikat keterikatan an mereka sangat longgar, baik karena kurang paham, maupun karena tidak begitu tertarik untuk memahami. Dari tahun ketahun “ranting” itu semakin tumbuh - dan sekarang sudah menjelma menjadi sebuah cabang yang kokoh. Potensi generasi muda yang tadinya berpredikat sebagai mahasiswa itu, semakin banyak yang berganti predikat menjadi sarjana. Bukan mustahil cabang ini dikemudian hari akan lebi lebih h kuat kuat dan dan mema memain inka kan n pera perana nan n yang yang lebi lebih h pent pentin ing g dala dalan n jaja jajara ran n Jam’iyah Jam’iyah,, serta serta akan mengalirk mengalirkan an wawasanwawasan-waw wawasan asan NU yang rasional dalam semua bidang ……………………………………………….. ……………………………………………………………….. Nam Namun un disi disisi si lain lain,, kita kita juga uga haru haruss meng mengan anti tisi sipa pasi si kemu kemung ngki kina nannkemu kemung ngki kina nan n nega negati tiff dari dari kian kian meng mengua uatn tnya ya caba cabang ng baru baru dari dari poha pohaon on Nah Nahdl dlat atul ul Ulam Ulamaa itu itu terh terhad adap ap Jam’ Jam’iy iyah ah Nahd Nahdli liyi yin n maup maupun un terh terhad adap ap Jama’ah NU sendiri. Bahaya itu pasti akan timbul apabila saya generasi ber berpe pend ndid idik ikan an univ unives esrs rsit itas as,, yang yang kela kelah h tumb tumbuh uh menj menjad adii kelo kelomp mpok ok intelektual di dalam NU itu, terjangkit “snobisme intelektual” atau perasaan angkuh dikarenakan estimasi diri yang berlebihan, atau perasaan seolah-olah diriny dirinyaa lebih lebih pintar pintar ketimb ketimbang ang kebany kebanyaka akan n warga warga nahdli nahdliyin yin yang yang lain lain ……………………………………………………………….. Kecem Kecemasa asan n terhad terhadap ap kemung kemungkin kinan an muncul munculnya nya “snob “snobism ismee intel intelekt ektual ual”” dalam dalam masya masyarak rakat at NU kirany kiranyaa bukan bukan suatu suatu hal yang yang tidak tidak beral beralasa asan. n. Inde Indepe pend nden ensi si PMII PMII - yang yang oleh oleh pemb pembel elaa-pe pemb mbel elan anya ya dise disebu butt seca secara ra apoligetik sebagai “hanya formal organisatoris” dan tidak sungguh-sungguh substansial itu - mudah mudahan tidak akan menjadi gejala awal dari sifat self self alena alenatin ting g proce process ss para para mahas mahasisw iswaa dan kaum kaum intele intelektu ktual al NU dari dari masyarakat masyarakat Nahdliyin. Sebab apabila sikap mengasingkan diri dari lingkungan keluarga besar NU dilaku dilakukan kan generas generasii muda muda Nahdl Nahdliy iyin in yang yang berpen berpendid didika ikan n tinggi tinggi,, maka maka harapa harapan-ha n-harap rapan an besar besar,, bagi bagi perana peranan n merek merekaa untuk untuk memode memoderni rnisir sir NU, NU, sebagaimana dinyatakan pada waktu PMII dilahirkan, akan tersia-siakan. Dan NU akan kehilangan Grip terhadap potensi pembaharuannya sendiri. Dan akibatnya, NU akan terus tercekam oleh tradisionalismenya…………………………… ………………………………………………………………. Disinila Disinilah h pentingny pentingnyaa khidmat khidmat kaum terpelaj terpelajar, ar, khususnya khususnya warga warga PMII, PMII, untuk memelihara keberadaannya dalam lungkungan keluarga besar NU dan bersa bersama-s ma-sama ama dengan dengan ummat ummat nahdli nahdliyin yin yang yang lain. lain. Kemam Kemampua puan n kaum kaum intelekual NU akan sangat dibutuhkan untuk meniupkan perubahan elan sejarah kedalam masyarakat nahdliyin, dengan pedoman yang dipakai oleh NU sendiri :Memelihara yang lama, yang masih relevan, masih produktif, dan masih diperlukan. Dan bersamaan dengan itu, mengubah, memperbaiki
291 dan mengganti yang lama dan usang, tidak efektif, serta anti progres”. 76) Sehubungan dengan Pro-Kontra tentang Independensi PMII ini, Mahbub Junaidi menanggapi : “…….S “…….Say ayaa coba coba yakin yakinkan kan semua semua pihak pihak mengen mengenai ai apa yang yang sebet sebetuln ulnya ya berkembang di PMII. Betapa sinisnya anak-anak muda kepada pimpinan NU, dan betapa tidak acuhnya pimpinan itu kepada anak-anak muda yang mengecam mereka. Saya mengatakan bahwa “Independensi” itu merupakan bukti dinamisnya anak yang mestinya diterima sebagai bukti obyektif bahwa kendati kendati PMII terpisah terpisah secara secara struktura struktural, l, aia masih terasa terasa terikat terikat dengan dengan ajaran-ajaran Ahlussunnah Wal-Jama’ah. Wal-Jama’ah. Sejak “Independensi” 1973, masih saja jadi persoalan apa manfaatnya PMII melepaskan diri dari NU dan apakah tidak lebih baik jika PMII kembali melepaskan “Independensi-nya” pada saat NU tidak lagi berpolitik seperti sekarang ?. Dengan meneliti kehidupan PMII secara cermat, itulah kita bahwa masalah “Independensi” merupakan kekuatan kokoh yang mustahil dibongkar lagi. Kehid Kehidupa upan n anak-a anak-anak nak muda muda sekar sekarang ang sudah sudah jauh jauh lebih lebih maju maju diband dibanding ing dengan dengan mereka mereka dalam dalam satu satu dekade dekade ini. ini. Kebia Kebiasa saan an hidup hidup mandir mandirii sudah sudah 77 merupakan hal yang sulit diubah lagi. ) Pndangan lain tentang “Independensi PMII” adalah pendapat dari sahabat Zamr Zamron oni, i, yang yang wakt waktu u itu itu menj menjab abat at seba sebaga gaii Ketu Ketuaa Umum Umum PP PMII PMII,, beli beliau au mengatakan : “………Masa periode kepemimpinan saya yang kedua, secara Intern PMII menghadapi keadaan yang kurang enak dilihat dan dirasakan. NU sebagai tempat tempat bernau bernaung, ng, terke terkena na polus polusii yang yang berfir berfirqah qah-fir -firqah qah.. Ada Ada kelomp kelompok ok Idham Chalid, ada kubu Subhan ZE, dan ada golongan Syaichu. Dalam situasi yang demikian, saya berpikir keras ingin tetap menyelamatkan PMII, agar tidak terjebak oleh kepentingan politik praktis dari kubu-kubu tertentu dalam tubuh PB NU. Cara untuk keluar dari siklus itu, PMII harus Independen. Namun alasan Independen PMII tidak sekedar itu, melainkan juga karena PMII makin besar dan dewasa. Jadi harus bisa mene menent ntuk ukan an sika sikap p dan dan masa masa depa depan n send sendir iri. i. Gaga Gagasa san n inde indepe pend nden en ini, ini, sebelum dibawa ke Musyawarah Besar, terlebih dahulu saya konsultasikan kesemua pihak. Diantaranya Bapak Idham Chalid, Mahbub Junaidi, dan 76 Chalid Mawardi, PMII dan Cita-cita NU, dalam Pemikiran PMII dalam berbagai visi dan persepsi, Effendy Choiri dan Choirul Anam, Aula, Surabaya, 1991, Halaman 76 - 79 77 Mahbub Junaidi, PMII Belajar dan Berpolitik , dalam buku yang sama, Halaman 63 64
Subhan ZE. Pak Idham dan Mahbub setuju, hanya Subhan yang tidak setuju. Padahal saat itu saya paling dekat dengan Subhan. Alasan Subhan, karena NU tetap tetap membutuhk membutuhkan an dukungan dukungan PMII. PMII. Sementara Sementara alasan dari mereka yang menyetujui, konon karena PMII saat itu menjadi “anak mas” NU. Karen Karenaa itu, itu, apapun apapun usulan usulan dan permin permintaa taan n PMII, PMII, NU pasti pasti menye menyetuj tujui, ui, paling tidak, NU sulit menolak secara langsung…………………………………………………….. ………………………………………………………………. Tiba saatnya Musyawarah Besar berlangsung di Murnajati Lawang Malang 1972, 1972, saat saat itu itu sikap sikap Indepe Independe nden n PMII PMII diprok diproklam lamirk irkan. an. Pak Idham Idham yang yang semu semula la bers bersed edia ia menu menutu tup p acar acaraa Mube Mubes, s, tern ternya yata ta tida tidak k hadi hadir. r. Ini Ini bisa bisa dimaklumi, karena kala itu PMII sedang mendapat kecaman dari beberapa kala kalang ngan an PB NU. NU. Namu Namun n PMII PMII ttap ttap pada pada sika sikap p dan dan pend pendir iria iann nnya ya : Independen. Salah Salah satu diktum independe independensi nsi itu disebabka disebabkan n bahwa bahwa perjuanga perjuangan n PMII hanya terikat pada Pancasila. Padahal waktu itu, belum ada bau-bau azas tunggal Pancasila………. ………………………………………………………………. Sikap independensi PMII tetap berada pada konsistensi Islam Ahlussunnah Wal-J Wa l-Jama ama’ah ’ah (asaw (asawaja aja). ). Di tengah tengah warga warga nahdli nahdliyin yin,, PMII-l PMII-lah ah perumu perumuss konsep Aswaja secara tertulis, . Para perumus itu diantaranya adalah Harun Al-Rasyid dan Chatibul Umam (kini pengajar di MTIQ dan IAIN Jakarta), Nah sekarang biar PMII Independen, tetapi tetap Aswaja, paradigma ini yang sama dengan NU. Rasanya tanpa PMII, NU sulit bsa maju. Apalagi sebelum Gus Dur. Setiap pertemuan di NU, PMII-lah yang mewarnai forum itu. 78) Sedangkan Said Budairy (Sekretaris Umum PP.PMII yang pertama) menanggapi “bahwa Indepndensi PMII sangat bisa dimaklumi, karena itu merupakan suatu perkembangan yang dipengaruhi oleh situasi politik pada saat itu. PMII ingin tetap eksis demi kiprahnya yang lebih luas di dunia Kepemudaan dan Kemahasiswaan”. Sikap moderat dalam menyikapi “Independensi PMII”, adalah sikap seperti yang ditunjukkan oleh sahabat Abduh Paddare : “……… Saya memimpin PMII sejak organisasi ini Independen, namun saya bukanlah bukanlah salah salah satu arsitek Independe Independensi. nsi. Sebenarny Sebenarnya, a, saya tidak setuju setuju dengan sikap itu. Artinya Independen lepas dari NU secara total. Sebetulnya ada ada fakt faktor or luar luar sehu sehubu bung ngan an deng dengan an sika sikap p Inde Indepe pend nden ensi si PMII PMII yang yang diremikan dalam kongres IV di Ciloto Jawa Barat. Namun saya tidak usah cerita atau melihat dan menilai yang negatif. Saya ingin mengatakan, kalau Independen itu dalam rangka untuk kepentingan bangsa dan negra, saya kira bagus, kendati saat itu NU merasa sakit. 78 Zamroni, PMII dan Proses Orde Baru, Ibid, Halaman 98 - 99
291 Rasa sakit NU akbiat sikap PMII itu adalah sesuatu yang wajar. Pasalnya ketika itu NU sedang jatuh, kalah bersaing dengan Sekber Golkar (Golkar) dalam dalam pwmilu pwmilu 1971. 1971. Terny Ternyata ata pada pada 1972, 1972, PMII PMII sebaga sebagaii anak anak mas-ny mas-nya, a, menyatakan keluar dari lorang tuanya. Apalagi dengan bermacam-macam dalih, ini berarti NU sudah jatuh, ketimpa tangga pula. Saya dengar, saat itu Zamroni menghadap Pak Idham Chalid sebagai ketua umum PB NU, dan Pak Idham merestui sikap Independensi PMII itu. Akan tetapi ketika saya datang ke Pak Idham, “katanya beliau tidak setuju”. Dari sika sikap p pimp pimpin inan an NU ini, ini, akhi akhirn rnya ya saya saya memu memutu tusk skan an tida tidak k hadi hadirr di Musyawarah Musyawarah Besar PMII di Malang pada tahun 1972 itu. Dalam kongres ke V PMII di Ciloto Jawa Barat1973, sikap Independensi PMII PMII itu dipert dipertega egas. s. Kongre Kongress yang yang di ikuti ikuti 60 caban cabang g dari dari 120 caban cabang g seluruh Indonesia. Karena cabang yang hadir hanya separoh dari jumlah yang ada, maka sebagian utusan mengatakan kongres itu tidak sah. Karena kongre kongress hanya hanya dihadi dihadiri ri oleh oleh caban cabang-c g-caba abang ng besar besar.. Cabang Cabang-ca -caban bang g ini ding dingga gap p cuku cukup p mewa mewaki kili li caba cabangng-ca caba bang ng keci kecill yang yang tida tidak k bisa bisa hadi hadir. r. Kongre Kongress mengha menghasil silkan kan berbag berbagai ai keputu keputusa san. n. Namun, Namun, sampai sampai kongre kongress di tutup, ada satu hal yang belum diselesaikan, yaitu pemilihan pengurus. Akhirnya, pemilihan pengurus ini dilanjutkan di wisma angkatan laut (di balakang balakang Hotel borobudur) borobudur) selama selama dua malam. Itupun Itupun tidak tidak selesai selesai juga. Akhirnya, acara itu dilanjutkan di kantor PB NU. Saya dipilih sebagai ketua umum, setelah bersaing dengan sahabat AmdirThaher. 79)
E. Reaksi Cabang-Cabang Cabang-Cabang Terhadap Independensi PMII Sedangkan reaksi dari cabang-cabang PMII dalam menanggapi Keputusan Independensi ini sangat bervariatif, hal ini dapat dilihat dari cabang dan Koorcab yang ada, secara defacto dan dejure, ada laporan kegiatan dan mendapat pengesahan dari dari PB.PMI PB.PMII. I. Cabang Cabang yang yang termas termasuk uk kriter kriteria ia ini tingga tinggall 47 caban cabang. g. Sedang Sedangkan kan Cabang Cabang yang dianggap dianggap ada, tetapi tidak tidak mau mengadakan mengadakan penyesua penyesuaian ian terhadap terhadap AD/ART yang baru (baca=tidak (baca=tidak setuju dengan Independensi PMII secara terangterangan) terangan) tidak mendapat pengesahan PB.PMII. Cabang yang termasuk klasifikasi ini sebanyak 15 cabang. 80) Sedangkan sisanya sebanyak kurang lebih 58 cabang dalam keadaan hanya sekedar “Papan Nama”. Nama” .81) Artinya keadaan ini menunjukkan bahwa bahwa setelah setelah PMII menyatak menyatakan an dirinya dirinya Independe Independen n ternyata ternyata masih masih menyisak menyisakan an 79 Abduh Paddare, PMII dan Konsolidasi KNPI, Ibid, Halaman 102 80 ) Laporang Pertanggung Pertanggung Jawaban Jawaban PB.PMII PB.PMII 1973-1977 pada pada Kongres Kongres VI PMII PMII di Wisma Tanah Air Jakarta pada tanggal 8-12 Oktober 1977. 81 ) Secara kuantitas jumlah cabang PMII seluruh Indonesia pada periode 1970- 1973 sebanyak 120 Cabang. Lihat LPJ PB.PMII 1973-1977
persoalan yang sangat serius di dalam tubuh PMII. Dari 120 cabang PMII di seluruh Indonesia (saat PMII PMII masih Dependen) Dependen) hanya tinggal sekitar 47 cabang cabang yang aktif (setelah PMII Independen) dan mendapat pengesahan dari PB.PMII. Sementara itu reaksi dari cabang-cabang PMII, antara lain dapat dilihat dari sikap sikap PMII PMII caban cabang g Yogja Yogjakar karta, ta, mereka mereka mener menerima ima Indepe Independe ndensi nsi PMII PMII sebab sebab itu merupa merupakan kan proses proses dari dari rekay rekayasa asa sosia sosiall PMII PMII dimasa dimasa datang datang dalam dalam menjaw menjawab ab tantangan kehidupan pemuda dan Mahasiswa serta berbangsa di Indonesia. PMII Yogjak Yogjakart artaa menduk mendukung ung penuh penuh di putusk putuskann annya ya Indepe Independe ndensi nsi PMII PMII itu, itu, dengan dengan beb beber erap apaa alas alasan an.. Pert Pertam ama, a, Maha Mahasi sisw swaa seba sebaga gaii insa insan n akad akadem emis is haru haruss beba bebass menentukan sikap, ukurannya adalah obyektifitas dalam mengemukakan ilmu, cinta kebenaran dan keadilan. Kedua, PMII merasa canggung dalam menghadapi masalah nasional, karena harus selalu melihat dan mempertimbangkan NU sebagai induknya. Dalam Dalam hal ini bagaim bagaimana anapun pun juga juga antara antara NU dan PMII PMII tidak tidak bisa bisa disama disamakan kan,, permasalahan yang dihadapinya berbeda. NU adalah partai politik sedangkan PMII organi organisa sasi si kader kader,, organi organisa sasi si mahas mahasisw iswaa yang yang tidak tidak ada kaitan kaitan langsu langsung ng dengan dengan kepentingan politik. Ketiga, Hubungan mahasiswa dengan lingkungan harus terbuka dalam melihat permasalahan bangsa dan keindonesiaannya. Oleh karena itu sikap PMII adalah benar.82) Dengan sikap Independensi PMII itulah diharapkan menjadi organisasi mahasiswa yang terbuka bagi semua mahasiswa Islam Indonesia, selama masih masih mengak mengakui ui Islam Islam Ahluss Ahlussunn unnah ah Wa Wall Jama’ Jama’ah. ah.83) Untuk Untuk mengem mengemban bangka gkan n ideolo ideologi gi dan pemaha pemahaman mannya nya terhad terhadap ap Islam Islam Ahluss Ahlussunn unnah ah Wa Wall Jama’ Jama’ah ah , PMII PMII mencoba memperjuangkan sendiri, sebab dengan perubahan AD/ART yang tidak lagi dibatasi secara formal oleh Mazhab yang empat. Dengan demikian PMII diharapkan dapat berkembang di perguruan- perguruan tinggi umum, terlebih-lebih di perguruan tinggi agama. Bahkan khusus mengenai eksistensi dan hubungan PMII-NU (setelah NU Kembali ke khittah 1926) menjelang Muktamar ke 28 NU, masih banyak pihak mengharapkan PMII dapat mempertimbangkan kembali sikap Independensi yang telah diputuskan sejak tahun 1q972. Terhadap masalah ini, PB.PMII tetap mengambil sikap tegas untuk tetap menjadikan PMII sebagai organisasi Independen, sesuai dengan “Deklarasi “Deklarasi Murnajati” yang dikukuhkan dalam dalam Kongres V PMII tahun tahun 1973 di Ciloto Jawa Jawa Barat. Penegasan Sikap PB.PMII ini disebut “Penegasan Cibogo”, yang ditetapkan dalam Rapat Pleno PB.PMII di Cibogo pada tanggal 8 Oktober 1989.
Penegasan Cibogo ini ini didasarkan atas pertimbangan pertimbangan Bahwa Independensi Independensi PMII merupakan manivestasi dari kesadaran organisasi terhadap tuntutan kemandirian, kepeloporan, kebebasan berpikir, dan berkreasi, serta tanggung jawab sebagai kader umat dan bangsa.
82 ) Otong Abdurrahman, Abdurrahman, PMII PMII 1960-1985, Untukmu Untukmu Satu Satu Eanah Airku, Airku, Untukmu Satu Keyakinanku, PB.PMII, 2005 83 ) Lihat Hasil-hasil Hasil-hasil Kongres Kongres V PMII di Ciloto Jawa Jawa Barat, tanggal tanggal 23-28 Desember Desember 1973.
291 Bahwa Independensi PMII merupakan upaya merespon pembangunan dan modernitas bangsa, dengan menjunjung nilai etik dan moral serta idealisme yang di jiwai oleh ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pertimbangan-pertimbangan tersebut PB. PMII menegaskan kembali bahwa “Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah organisasi Independen yang tidak terikat dalam sikap dan tindakannya kepada siapapun dan hanya komited dengan perjuangan organisasi dan cita-cita perjuangan nasional yang berlandaskan Pncasila dan akan terus mengaktualisasikan dalam kehidupan berorganisasi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika diamati berbagai pendapat yang berkembang seputar Independensi PMII, jelas bagi kita betapa banyak pandangan dan langkah-langkah yang sudah dilakukan PMII Sejak ia dilahirkan. Sebagai contoh pendapat dari sahabat Chalid mawardi di atas, bagaimana ia secara tegas menghendaki agar PMII kembali “Dependen” pada NU. Sebab hanya dengan jalan itu terjamin lancarnya usaha meniupkan elan yang masih berlaku : Mempertahankan yang lama, yang labih baik, dan merubah serta memperbaiki sesuatu yang tidak baik.
BAB IV UPAYA MEMBANGUN CITRA DIRI ( 1973 - 1981 )
A. MANIVESTO INDEPENDEN Akibat dari perubahann drastis iklim politik pemerintahan Orde Baru, dimana kehi kehidu dupa pan n poli politi tik k lebi lebih h mene meneka kank nkan an pada pada ikli iklim m “ket “keten enan anga gan” n” yang yang tida tidak k memungkinkan lagi bagi partai partai politik untuk hidup jor-joran jor-joran seperti pada masa lalu, maka kehidupan kehidupan organisas organisasii mahasisw mahasiswa, a, apalagi apalagi bagi organisas organisasii mahasisw mahasiswaa yang dependen dependen pada partai partai politik, politik, dampakny dampaknya, a, pada suasana suasana kehidupan kehidupan berorganis berorganisasi asi terasa pengab. Kelahiran Orde Baru secara dramatis di tahun 1966, menghantarkan
Indonesia pada pintu harapan akan adanya suatu perubahan orientasi dalam bidang politik, ideologi, ekonomi daan sosial budaya. Kekuatan militer dibawah pimpinan Jenderal Soeharto secara bertahap mengambil alih kekuasaan dari Presiden Soekarno. Munculnya penguasa baru ini cukup merangsang simpati dan dukungan dari komunitas muda dan mahasiswa. mahasiswa. Akan tetapi masa bulan madupenguasa baru dengan mahasiswa tidak berumur panjang. Titik kontradikdi persepsi mulai nampak menggeliat kepermukaan. Ketika awal 70-an mahasiswa secara kritis mengecam rezim Orde Baru yang secara perlahan namun namun pasti pasti dirasa dirasakan kan bering beringsut sut dari dari komitm komitmen en awal awal kelahi kelahira ranny nnyaa dan bahkan bahkan cenderung membuka kesempatan bagi adalanya elite di lingkungan kekuasaan untuk korupsi. korupsi. Dan adanya adanya kesenderu kesenderungan ngan penyimpa penyimpangan ngan politik politik oleh penguasa dalam melaksanakan cita-cita orde baru. Keadaan ini menjadi semakin melenceng jauh, keti ketika ka sala salah h seor seoran ang g aspr asprii Pres Presid iden en Soeh Soehar arto to,, Ali Ali Murt Murtop opo, o, deng dengan an pote potens nsii patnerny patnernya, a, melakukan melakukan manuver politik politik yang menjungki menjungkirr balikkan balikkan keinginan keinginan dan tujuan dari rentetan protes mahasiswa pada tahun tujuh puluhan. Sadar akan besarnya potensi kritis yang dimiliki oleh mahasiswa, penguasa secara sistematis mulai melakukan kontrol yang efektif terhadap mahasiswa. Kontrol ini merupakan bagian dari keinginan untuk mempertahankan kekuasaan, yang secara teoritis dapat menggunakan dapat menggunakan aparat represi negara, yakni militer dan dan Poli Polisi si,, atau atau pena penana nama man n ideo ideolo logi gi.. Kare Karena na tind tindak akan an repr repres esii sela selalu lu bera berart rtii penggunaan kekerasandan kekuatan fisik secara langsung untuk pengamanan dan pelanggen pelanggengan gan dominasi dominasi kekuasaa kekuasaan. n. Sedangka Sedangkan n penanama penanaman n ideologi ideologi merupaka merupakan n upaya untuk membangun legitimasi kekuasaan dan pengakuan atas hak memerintah dari suatu rezin. 84) Kesulitan dalam menggerakkan pembangunan ekonomi pada beberapa negara, terutama pada negara berkembang, telah menyadarkan banyak komunitas kritis, dalam hal ini mahasiswa menjadi bagian dominan, bahwa kekuasaan bukanlah benda benda mati mati yang yang bebal bebal dan tak tak terusi terusik, k, erta erta dapat dapat diter diterapk apkan an terhad terhadap ap semua semua probl problema ema.. Pandan Pandangan gan ini menjad menjadii semak semakin in jelas jelas bahwa bahwa tidak tidak semua semua kekuas kekuasaa aan n memili memiliki ki kapas kapasita itass untuk untuk meme memecah cahkan kan masala masalah-m h-masa asalah lah yang yang dihada dihadapi pi oleh oleh pembangunan. Ini berarti, pintu bagi adanya kontrol sosial dari mahasiswa, tetap signifikan. Dan gerakan moral yang digelar oleh mahasiswa Indonesia di sisa kekuatan yang ada di tahu tahun n 70-a 70-an, n, menj menjad adii epis episod odee akhi akhirr yang yang seca secara ra krit kritis is dapa dapatt mena menawa wark rkan an keinginan keinginan untuk mengontro mengontrol, l, di tengah tengah mandulnya mandulnya fungsi kontrol kontrol dari lembagalembagalembaga kontrol yang dimiliki oleh negara. Persoalan mendasar yang kemudian muncul adalah bagaimana isi dan bentuk gerakan mahasiswa Indonesia kini, sehingga dalam memainkan peran “balance of 84 Arbi Sanit, Mahasiswa Kekuasaan dan bangsa: Refleksi dan Gagasan Alternatif , Lingkaran Studi Indonesia Dan Yayasan LBHI, Jakarta, 1989
291 power” power” untuk mewujudka mewujudkan n transformasi transformasi lembaga lembaga dan struktur struktur politik yang yang lebih demokratis. Dan bagaimana peran mahasiswa dalam memberikan dukungan moral bagi usaha perubahan sisoal. Untuk Untuk menjawa menjawab b persoala persoalan n mendasar mendasar tersebut, tersebut, PMII memberik memberikan an pertimbangan beberapa pemikirann di bawah ini : Pertama : Mahasiswa perlu mengembangkan pemikiran-pemiki ran yang lebih kritis dan analitis dalammenghadapi setiap persoalan masyarakat dan secara tajam memiliki kepekaan dalam melihat dimensi di belakang munculnya realitas di masyarakat seperti nilai, kepentingan dan kekuasaan. Kedua Kedua
: Mahasi Mahasiswa swa perlu perlu meningk meningkatka atkan n kepeka kepekaan an dan dan kepe kepe - dulian dulian sosilany sosilanya, a, yakni sadar akan siapakah yang diuntungkan oleh pemikirannya atau meningkatkan pemihakannya. pemihakannya.
Ketiga Ketiga
: Kekece Kekecewaan waan-keke -kekecewa cewaan an yang yang dialami dialami oleh para ak- tivis tivis KAMI KAMI yang yang dulu memimpikan suatu hasil yang sukses dan konkrit dari perjuangan TRITRI-TU TURA RA dala dalam m wakt waktu u yang yang sesi sesing ngka katt-si sing ngka katn tnya ya.. Seda Sedang ngka kan n kenya kenyataa taanny nnyaa hasil hasil dari dari perjua perjuanga ngan n itu semaki semakin n lama lama semaki semakin n tipis, tipis, berhubung dengan perbedaan-perbedaan motivasi dan back ground dari kekuatan-kekuatan pendukung Orde Baru. 85) Melihat lenyataan seperti itu, mendorong warga pegerakan untuk lebih memper memperlua luass wawa wawasan san dan menca mencari ri kemung kemungkin kinanan-kem kemung ungkin kinan an yang yang banya banyak k menyediakan alternatif perjuangan dan rekrutmen anggota yang lebih terbuka. Maka dalam kongres V PMII di Ciloto Bandung Jawa Barat, PMII mempertegas keputusan Musyawarah Musyawarah Besar II tentang “Independen” di Murnajati lawang malang. Perlu diketahui, bahwa keputusan terpenting Musyawarah besar II PMII di Murnajati Murnajati itu adalah adalah “deklara “deklarasi si PMII sebagai sebagai organisas organisasii mahasisw mahasiswaa Independe Independen” n” yang tidak lagi terikat baik secara struktural maupun politik dengan pihak manapun dan hanya hanya komite komited d peda peda pencap pencapai aian an tujuan tujuan serta serta pengem pengemban bangan gan faham faham Islam Islam Ahlu Ahluss ssun unna nah h Wa Wall-Ja Jama ma’a ’ah. h. Kepu Keputu tusa san n mono monome ment ntal al inid inidik iken enal al deng dengan an nama nama “Manivesto Independen” seperti tercermin dalam pernyataan berikut :
MANIVETSTO INDEPENDENSI PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
Bismillahirrahmanirrohiem Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia insaf dan yakin akan tanggung jawabnya terhadap masa depan kehidupan bangsa yang sejahtera selaku penerus perjuangan dalam rangka mengisi kemerdekaan Indonesia dengan pembangunan material dan spiritual, bertekad untuk mempersiapkan 85 Surat Edaran PP PMII Nomor : 461/PP-IV/II-69, Tertanggal 28 Februari 1969.
dan mengambangkan diri sebaik-baiknya. sebaik-baiknya. Bahwa pembangunan dan pembaharuan mutlak memerlukan insan Indonesia yang memiliki pribadi luhur, Taqwa kepada Allah Swt, berilmu dan cakap serta bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya. Bahwa Bahwa Perge Pergerak rakan an Mahas Mahasisw iswaa Islam Islam Indone Indonesia sia,, selak selaku u genera generasi si muda muda Indonesia, sadr akan peranannya untuk ikut serta bertanggung jawab bagi berhasilnya pembangunan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat. Bahwa dasarnya pengisian kemerdekaanadalah kegiatan yang didukung oleh kemampuan intelektual manusiawi dengan sosialisasi ilmu kedalam sikap kulturil guna mengangkat mertabat dan derajat bangsa. Bahwa Bahwa pada hakekatn hakekatnya ya Independe Independensis nsisebaga ebagaimana imana telah telah di dekl deklar aras asik ikan an di Murn Murnaj ajat atii adal adalah ah meru merupa paka kan n mani manive vest stas asii kesa kesada dara ran n Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang meyakini sepenuhnya terhadap tuntutan-tuntutan keterbukaan sikap, kebebasan berfikir dan pembangunan kreatifitas yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam. Bahawa Independensi Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia dimaksudka dimaksudkan n dalam dalam mendinami mendinamisir sir dan mengambang mengambangkan kan potensi potensi kulturil kulturil yang bersumber dari penghayatan nilai-nilai ajaran Islan untuk terbentuknya pribadi mulism yang berbudi luhur dan bertaqwa keapda Allah, berilmu da cakap serta bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya. pengetahuannya. Bahwa pengembangan sifat-sifat kreatifitas, keterbukaan dalam sikap dan pembinaan rasa tanggung jawab sebagai dinamika pergerakan, dilakukan dilakukan dengan bermodal bermodal dan bersifat bersifat kemahasiswa kemahasiswaan an serta serta di dorong dorong oleh moralitas untuk memperjuangkan pergerakan dan cita-cita perjuangan nasional yang berlandaskan Pancasila. Bahwa dengan Independensi Pergerakan Mahasiswa Islam indonesia tersedia tersedia adanya adanya kemungkina kemungkinan-kem n-kemungki ungkinan nan alternati alternatiff yang lebih lebih lengkap lengkap lagi lagi bagi bagi cit-ci cit-cita ta perjua perjuanga ngan n organi organisa sasi si yang yang berdas berdasark arkan an Islam Islam yang yang berhaluan Ahlussunnah Wal-Jama’ah. Medan Kongres V PMII Ciloto, 28 Desember 1973 86)
Disamping itu kongres V PMII juga menghasilkan keputusan-keputusan tentang :
86 Keputusan Kongres V PMII di Ciloto Jawa Barat, 28 Desember 1973
291
1. Pola Kepemimpinan Pola kepemimpinan organisasi Pergerkan Mahasiswa Islam Indonesia harus menjamin terlaksananya cita-cita perjuangan organisasi dengan dijiwai oleh isi “deklarasi Murnajati”. Konsekwensi dari pendirian tersebut di atas menuntut dikembangkannya pola-pola kepemimpinan yanag bersifat kerakyatan dengan berorientasi kepada masalah-m masalah-masa asalah lah kaemahas kaemahasiswa iswaan, an, kampus kampus dan pembanguna pembangunan n bangsa. bangsa. Oleh karenany karenanyaa diperluak diperluakn n pimpinan-p pimpinan-pimpina impinan n organisas organisasii yang memiliki memiliki ciri-ciri ciri-ciri kemaha kemahasis siswa waan an seper seperti ti sifat sifat dinami dinamis, s, kreati kreatif, f, repon reponsif sif dan peka peka terhad terhadap ap problema-problema kemasyarakatan. kemasyarakatan. Demikian juga pemahaman sepenuhnya terhadap azas, sifat dan tujuan PMII serta kemampuan manajerial leadership menjadi tuntutan mutlak bagi kepemimpinan pergerakan mahasiswa Islam Indonesia. Maka oleh karenanya kepemimpinan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang Independen harus menjauhkan seluruh kemungkinan yang akan mengurangi arti dari Indpendensi, seperti : Perangkapan jabatan pengurus PMII dengan pengurus Partai atau organisasi lain pada badan-badan legeslatif.
2. Appeal - Ciloto
1) Bahwa pada hakekatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan 2) 3) 4) 3) 4) 5)
kehidupan yang layak sebagai suatu bangsa yang merdeka, tidak terbelnggu oleh kultur yang diciptakan oleh Orde Lama. Bahwa untuk lepas dari belenggu keterbelakangan sebagai akibat kultur tersebut perlu tampilnya orde lain sebagai suatu alternatif. Bahwa Bahwa menentuka menentukan n altenatif altenatif sebagaima sebagaimana na dimaksud, dimaksud, merupaka merupakan n suatu suatu perjuangan yang meminta banyak pengorbanan. Sejarah Sejarah mencatat mencatat bahwa perjuanga perjuangan n panjang panjang demi tegaknya tegaknya suatu orde adalah didukung oleh berbagai kekuatan. Bahwa peranan HM. Subhan ZE dalam proses perjuangan panjang dalam menentukan alternatif tersebut merupakan kenyataan sejarah pula. Bahwa Bahwa penghorma penghormaatan atan kepada kepada pendahulu pendahulu yang telah telah meletakka meletakkan n dasardasardasar suatu sistem yang lebih, adalah merupakan kepribadian nasional yang karakteristik. Maka Maka oleh oleh kare karena nany nya, a, Kong Kongre ress V meng meng--appeal Presiden Presiden Republik Republik Indonesia untuk menetapkan HM. Subhan ZE sebagai Pahlawan Nasional.
3. Pokok-Pokok Pikiran Ciloto
Sadar akan tanggung jawab PMII sebagai komponen generasi muda dalam memperjuangkan terciptanya kehidupan bangsa dan negara yang lebih baik, maka kongres V PMII yang berlangsung tanggal 23 - 28 Desember 1973 di Ciloto Jawa Barat, mengemukakan pokok-pokok pikiran yang menyangkut bidang :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bidang Politik Bidang ekonomi Bidang sosial budaya Bidang pendidikan Bidang Hukum
Bidang ketertiban dan keamanan masyarakat Dengan semangat Independen itulah PMII mulai menata kembali langkah pergerakan. Seperti disebutkan dimuka, bahwa akibat keterlibatan PMII yang yang terl terlal alu u jauh jauh dala dalam m urus urusan an-u -uru rusa san n poli politi tik k prak prakti tis, s, bera beraki kiba batt PMII PMII mengalami kemunduran yang sangat memperihatinkan. memperihatinkan. Dalam kongres V ini pula , istilah-istilah untuk mesing-masing tingkatan organisasi dirubah.Misalnya, isltilah “Pucuk Pimpinan/Pimpinan pusat diganti dengan dengan istilah istilah “Pengurus “Pengurus Besar”, Besar”, Pengurus Pengurus Wilayah Wilayah diganti diganti dengan dengan istilah istilah “Pengurus Koordinator Cabang”. Sedangkan susunan Pengurus Besar PMII hasil kongres V di Ciloto Jawa Barat adalah sebagai berikut : SUSUNAN PENGURUS BESAR PMII ( PERIODE 1973 - 1977 )
Ketua Umum : Drs. Abduh Paddare Ketua : M. Madjidi Syah Ketua : Drs. TA. Munir Ketua : Drs. Muhaimin AG Sekretaris Jenderral : Ahmad Bagja Sekbid Kader : A. Munir Sonhaji Sekbid Penerangan : Abd. Kadir Paddare Sekbid Luar negeri : Edy Suharmanto SekbidOlah Raga/Kesenian Raga/Kesenian : H. Mutaqin Darmawan Sekbid Keputerian : Wus’ah Suralaga Bendahara : Usman Tahir Wakil Bendahara : Wahidudin Adam Susunan Pengurus Besar PMII tersebut adalah hasil rapat formatur tanggal 10 15 Januari 1974 di Hotel Matruh Jakarta.
291 Tugas utama kepengurusan PB PMII periode ini, melakukan konsolidasi organisasi secara menyeluruh. Hal ini mengingat PMII berada dalam situasi transi transisi, si, yakni yakni keadaa keadaan n yang yang sebelu sebelumny mnyaa merupa merupakan kan organi organisas sasii depend dependen en (bergantung) pada partai NU, menjadi organisasi Independen yang lagi terikat baik secara struktural organisatoris maupun tindakan. Secara konsepsional PB PMII mengambil langkah-langkah konsolidasi, mengingat :
1) Kepengurusan PB PMII karena berbagai hal perludimantapkan. Tahun 1874 1874 - 1977 1977 merup merupaka akan n masa masa transi transisi si bagi bagi kehidu kehidupan pan 2) Tahun PMIIDari keadaan dependen menjadi Independen (mandiri) 3) Bidang kesekretariatan dalam keadaan memenuhi syarat minimum bagi kelancaran organisasi. 4) Adanya cabang PMII yang hanya sekedar papn nama.
5) Tidak adanya konsepsi yang tentang pola pembinaan PMII 6) Perlu adanya pembinaan yang kontinyu bagi PMII dilingkungan IAIN (perguruan tinggi agama) dan pengembangan diluar IAIN (perguruan tinggi umum). 7) Terhentinya kegiatan training-training di cabang-cabang.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh PB PMII pada periode ini dan tampaknya berhasil adalah :
1) Cabang dan Koorcab yang ada, secara defacto dan de jure, ada laporan kegiatan dan mendapat pengesahan dari PB PMII. Cabang yang termasuk kreteria ini adalah sebanyak 47 Cabang. Cabang yang dianggap ada, tetapi tetapi tidak tidak mau mengadaka mengadakan n penyesua penyesuaian ian 2) Cabang terhad terhadap ap AD/AR AD/ART T yang yang baru, baru, tidak tidak mendap mendapat at penges pengesaha ahan n PB PMII. PMII. 87 Cabang yang termasuk klasifikasi ini sebanyak 15 Cabang. ) Konsolidasi yang dilakukan PB PMII tidak hanya menyangkut rasi rasion onal alis isas asii caba cabang ng-c -cab aban ang, g, teta tetapi pi juga juga pemb pembin inaa aan n dibi dibida dang ng pedo pedoma man n adminstr adminstrasi asi dan kesekret kesekretariat ariatan. an. Hal untuk menanggul menanggulangi angi banyakny banyaknyaa suratsuratsurat surat dari dari daerah daerah yang yang belum belum memenu memenuhi hi perat peratura uran n keadmi keadminis nistra trasia sian n yang yang berlaku. Khususnya tata adminstrasi yang berlaku dilingkungan PMII. Pedoman ini dibuat berdasarkan peraturan PP PMII Nomor 1 tahun 1968 tertanggal 28 Maret 1968. PB PMII juga melakukan konsolidasi terhadap cabang-cabang yang 87 Laporan Pertanggung Jawaban Jawaban PB PMII 1973 - 1977 pada kongres VI di Wisma Tanah Air 8 - 12 Oktober 1977.
mengal mengalami ami kevaku kevakuman man,, sambil sambil mengad mengadaka akan n penye penyesua suaian ian dan sosial sosialisa isasi si AD/ART yang baru. Pada periode ini PB PMII sempat menerbitkan Bulettin yang diberi nama “Generasi” dan mampu terbithingga nomor 25. Kegiatan konsolidasi yang lain adalah memindahkan kedudukan Korp PMII Puteri pusat dari Surabay ke Ibu Kota Jakarta (waktu itu yang menjabat sebagai sebagai ketua Kopri pusat pusat adalah adalah sahabati sahabati Choirunnis Choirunnisaa Yafishsha Yafishsham) m) sesuai sesuai dengan hasil Musyawarah Besar I di Leles Garut Jawa Barat.
B. MUSYAWARAH KERJA NASIONAL III DAN PERUMUSAN NDP PMII Musyawarah Nasional merupakan salah satu forum permusyawaratan dalam PMII sebagaimana di atur dalam AD/ART bab VI pasal 8 ayat 3. Sampai periode ini PB PMII telah melaksanakan mukernas sebanyak tiga kali. Yang pertama diadakan pada tanggal 21 - 26 Nopember Nopember 1967 di Jakarta, Jakarta, yang kedua diadakan diadakan di Semarang jawa tengah, dan yang ketiga didadakah di Bandung Jawa Barat pada tanggal 1 - 5 Mei 1976. Forum Musyawarah Nasional III ini memutuskan hal-hal sebagai berikut :
1) Penyusunan Nilai-Nilai Dasar Perjuangan PMII. Sepe Sepert rtii kita kita keta ketahu huii bahw bahwaa PMII PMII berd berdas asar arka kan n Isla Islam m yang ang berh berhal alua uan n Ahlussunna Ahlussunnah h Wal-Jama Wal-Jama’ah ’ah (kini Pancasil Pancasila) a) dalam dalam setiap setiap gerak gerak langkahny langkahnyaa harus dimotivis dimotivisir ir oleh nilai-nil nilai-nilai ai Ahlussunna Ahlussunnah h Wal-Jama Wal-Jama’ah ’ah tersebut. tersebut. Tetapi Tetapi nilai-nilai itu bagi warga pergerakan khususnya masih banyak berserakan dalam kitab-kitab kuning maupun tersimpan dalam benak para Ulama yang menjadi panutan panutan PMII. Tentu Tentu saja hal ini akan menyulitk menyulitkan an warga warga pergerak pergerakan an yang masih masih awan awan terhad terhadap ap nilai nilai-ni -nilai lai Aswaja Aswaja,, disam disampin ping g menyu menyulit litkan kan rujuka rujukan n penyusunan langkah kerjanya. Adan Adanya ya dile dilema ma ini, ini, apal apalag agii sete setela lah h meny menyat atak akan an diri diri seba sebaga gaii orga organi nisa sasi si Independen, maka rekrutmen anggota tidak lagi melalui pendekatan ideologi maupun kultural historis, tetapi memakai pendekatan program. Konsekwensi dari pendekatan ini terjaringnya anggota PMII yang sama sekali belum, bahkan tida tidak k berl berlat atar ar bela belaka kang ng Aswa Aswaja ja.. Pada Pada gili gilira rann nny ya hal hal ini ini akan akan dapa dapatt membahayakan kederisasi dan fanatisme berorganisasi. Maka untuk mengatasi persoalan ini, Musyawarah Nasional III PMII menyusun kerangka nilai-nilai Dasar Perjuangan NDP) PMII sebagai berikut :
a) Urgensi NDP Bagi PMII Sejalan dengan tahapan perkembangan dan pertumbuhan PMII di masa kini dan Mendatang,terdapatnya penjabaran yang jelas dari azas organisasi PMII PMII yait yaitu u Isla Islam m yang yang berh berhal alua uan n Aswa Aswaja ja dira dirasa saka kan n seba sebaga gaii suat suatu u kebutuhan kebutuhan yangsang yangsangat at mendesak mendesak untuk segera dirumuskan dirumuskan.. NDP PMII PMII ters terseb ebut ut di butu butuhk hkan an dala dalam m kera kerang ngka ka memb member erii arah arah dan dan moti motiva vasi si,,
291 memimp memimpin in tingka tingkah h laku laku warga warga perger pergeraka akan n dan sekal sekaligu iguss member memberika ikan n dasar dasar pemben pembenar aran an terhad terhadap ap apa yang yang akan akan dan mesti mesti dilaku dilakukan kan untuk untuk menc mencap apai ai tuju tujuan an perj perjua uang ngan an sesu sesuai ai deng dengan an maks maksud ud di diri dirika kann nnya ya organisasi ini.
b) Posisi NDP PMII Islam Islam sebagai sebagai keyakinan keyakinan mutlak bagi segenap warga PMII PMII menempati menempati posis posisii tertin tertinggi ggi di dalam dalam member memberika ikan n tuntun tuntunan an hidup hidup dan kehidu kehidupan pan.. Sementar Sementaraa itu, Aswaja Aswaja segabau segabau metode metode penghaya penghayatan/p tan/pemah emahamana amanajaran jaran Islam tersebut, merupakan hasil penyerapan dari keduanya. NDP PMII adalah adalah piliha pilihan n terbai terbaik k untuk untuk keduan keduanya ya,, menuju menuju perwuj perwujuda udan n cita-c cita-cita ita pergerakan.
c) Pengertian NDP PMII Yang Yang dima dimaks ksud ud eeng eengan an NDP NDP PMII PMII adal adalah ah suat suatu u kebu kebula lata tant ntek ekad ad,, pandangan yang secara sistematis merupakan cermin dari keyakinan Islam yang berhaluan Aswaja untuk memberikan alas pijak dalam memberikan arah tingkah laku PMIIseb PMIIsebagai agai suatu suatu kelompok kelompok sosial sosial untuk mencapai mencapai cita-cita perjuangan.
d) Kerangka Permasalahan NDP PMII Dalam Dalam rangk rangkaa keperl keperluan uan perumu perumusan san NDP NDP PMII, PMII, disusu disusunla nlah h kerang kerangka ka permasalahan sebagai berikut :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mukaddimah Dimensi hubungan Manusia dengan Tuhan Dimensi hubungan Manusia dengan manusia Dimensi hubungan Manusia dengan Alam Dimensi masalah dengan Ilmu Pengetahuan Kesimpulan.
Selanjutnya penyusunan kerangka dasar NDP PMIIini diserahkan kepada tim yang bertanggung jawab kepada PB PMII, namun sayang, disebabkan kelemaha kelemahan-kele n-kelemaha mahan n mekanisme mekanisme kerja kerja dan faktor-fa faktor-faktor ktor lain, hingga hingga kongre kongress PMII PMII ke VIII VIII di Bandun Bandung g Jawa Jawa Barat, Barat, penyus penyusuna unan n NDPPM NDPPMII II tersebut belum dapat diwujudkan.
2) Penyusunan Pola Dasar Perjuangan PMII Pola ola dasa dasarrperj perjua uang ngaan PMII merupa rupaka kan n land landaasan san perj perjua uang ngaan atau tau dapatdikatakan sebagai GBHN-nya PMII. Bagi PMII sendiri tersusunnya PDM PMII merupakan hal yang baru, mengingat pada masa-masa sebelumnya PMII tidak memiliki landasan perjuangan yang bersifat baku dan operasional kecuali
pokok-pokok pikiran yang lebih dekatpada nilai-nilaiteoritis filosofis. Secara garis besar Perjuangan PMII memuat: a) Pengertian b) b) Hake akekat kat perj perjua uang ngan an c) Arah Arah dan dan sas sasar aran an perj perjua uang ngan an PMII PMII d) Ruan Ruang g lin lingk gkup up Perj Perjua uang ngan an PMII PMII e) Pola Pola dasar dasar operas operasion ional al perjua perjuanga ngan n PMII PMII 3) Rumusan Garis-Garis Besar Pembinaan Organisasi Jika dalam pola dasar perjuangan PMII lebih menitik beratkan pada perjuangan PMII yang bersifat ekstern, atau dikenal dikenal dengan istilah partisipasi, maka garis-garis besar pembinaan orgainsasi ini lebih menekankan diri pada pijakan organisasi dalam rangka konsolidasi organisasi atau pengkaderan. Secara garis besar isi dari GBPO ini adalah sebagai berikut:
a. Masalah Pengkaderan Permasalahan ini menyangkut masalah pengkaderan, baik itu pernyataan yang yang beri berisi si bahw bahwaa peng pengka kade dera ran n haru haruss memp memper erol oleh eh prio priori rita tass dala dalam m aktivitas programnya, pendekatan yang digunakan, maupun orientasi dari pengkaderan itu sendiri serta pedoman/petunjuk pelaksanaan pengkaderan yangdipergunakan.
b. Masalah Kepemimpinan Kepemimpinan yang diharapkan PMII adalah kepemimpinan yang harus mampu memnjiwai sifat pergerakan, yakni kekeluargaan, kemahasiswaan, kemasya kemasyarakat rakatan an dan Independe Independen. n. Sejalan Sejalan dengan dengan sifat-sif sifat-sifat at organisas organisasii terse tersebut but kepemi kepemimpi mpinan nan PMII PMII ditunt dituntut ut untuk untuk senan senantia tiasa sa respon responsif sif dan argumentatif serta dukehendaki pula adanya keterbukaan untuk regenerasi seluas-luasnya.
c. Pembentukan Wadah Alumni Untuk Untuk mening meningkat katkan kan partis partisipa ipasi si aktif aktif paraa paraalum lumni, ni, Mukern Mukernas as III PMII PMII memutu memutuska skan n membe membentu ntuk k wadah wadah Alumn Alumnii yang yang dinama dinamakan kan “Kelu “Keluarg argaa Alumni PMII”. Pembentukan wadah itu ternyata mengalami hambatan, sehingga sampai dengan pelaksanaan kongres PMII yangke VIII, wadah ini belum menampakkan hasil yang diharapkan. Suatu analisa, bahwa hal itu dikarenakan adanya jurang pemisah antara alumni yang berorientasi ideologis dengan mereka status, sehingga diantara mereka masih terasa sulit sulit untuk dijembatani, dijembatani, suatu pertauta pertautan n kembali kembali seperti seperti ketika ketika mereka mereka hidup dalam satu wadah pergerakan.
d. Langkah-langkah Rekrutmen Anggota Baru Langkah inilebih mengarah pada rekrutmen anggota baru yang berlatar belakang keluarga santri intelektual disamping pada cara tradisional PMII,
291
e.
yang memang selalu bersumber pada keluarga santri pedesaan. Usaha Pencarian Sumber Dana Musyawa Musyawarah rah Nasional Nasional III berhasil berhasil merumuska merumuskan, n, baik secara secara komersia komersiall maup maupun un secr secraa trad tradis isio iona nall yang yang dika dikait itka kan n deng dengan an peng pengem emba bang ngan an pergerakan.
4) Pokok-Pokok Pikiran Tentang Pemilu Menghadapi pemilihan umum ketiga (1977, Musyawarah Nasional III berhasil memutuska memutuskan n pokok-pokok pokok-pokok pikiran berkenaan berkenaan dengan dengan akan dilaksan dilaksanakan akannya nya pemilu pemilu 1977. Pokok-pokok Pokok-pokok pikiran pikiran dimaksud, dimaksud, selengkapnya selengkapnya adalah adalah sebagai sebagai berikut :
a) Pemil Pemiliha ihan n umum umum bagi bagi warga warga perger pergeraka akan n Mahasi Mahasisw swaa Islam Islam Indone Indonesia sia merupakan peristiwaa Penting dan dihormati, yang pelaksanaannya harus mampu mencerminkan sepenuhnya aspirasi rakyaatIndonesia. b) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia berpendapat bahwa pemilu adalah sara sarana na untu untuk k menc mencip ipta taka kan n suat suatu u sist sistem em kene kenega gara raan an deng dengan an sebu sebuah ah peme pemerin rintah tahan, an, ialah ialah suatu suatu negara negara hukum hukum yang yang demokr demokrati atis. s. Karen Karenaa itu pwmilu 1977 harus maampu berdiri diatas prinsip-prinsip tersebut dengan melaksanakan melaksanakan aturan permainan yang telah disepakati. c) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia memandang bahwa fungsi pemilu harus harus betul-b betul-betu etull dihay dihayati ati sebag sebagai ai suatu suatu keseim keseimban bangan gan antar antaraa saran saranaa sosialis sosialisasi asi politik, politik, sarana sarana demokrati demokratisas sasi, i, dan sarana sarana legitima legitimasi. si. Sarana Sarana sosialis sosialisasi asi politik politik adalah adalah menjadika menjadikan n pemilu pemilu sebagai sebagai wadah wadah pendidika pendidikan n politik politik bagi warga warga negara negara Indonesia Indonesia,, sehingga sehingga mereka mampu menjadi menjadi warga nega negarra yang mema memaha ham mi hak hak dan dan kew kewajib ajibaanny nnya. Sara Sarana na demokratisasi, demokratisasi, yakni sebagai wadah penyaluran kehendak yang sebenarnya dari dari bang bangsa sa Indo Indone nesi sia. a. Seda Sedang ngka kan n sara sarana na legi legiti tima masi si adal adalah ah pros proses es pem pembe beri rian an keku kekuas asaa aan n yamn yamng g sah sah bagi bagi keku kekuat atan an yang yang memp memper erol oleh eh kemenangan dalam pemilu. d) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia akan berpartisipasi dalam pemilu 1977 dengan mengutanakan tujuan-tujuan luhurnya daripada pencapaian kem kemenang nangaan yang sifa ifatny tnya prakt raktis is dan dan sem sementa entara ra serta rta mamp mampu u mewujudkan proses regenerasi kepemimpinan bangsa.
C. PMII DAALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS EKSTERN Perjalanan dunia kemahasiswaan Indonesia telah mengalami perubahan perub perubaha ahan n yang yang sangat sangat mendasa mendasar. r. Peruba Perubahan han-per -peruba ubahan han terseb tersebut ut menunt menuntut ut modifi modifikas kasii forma formatt dan peran peran organi organisa sasi si kemaha kemahasis siswa waan an terma termasuk suk PMII PMII dalam dalam melaksanakan melaksanakan program-programnya. program-programnya. Dunia kemahasiswaan antara kurun waktu 1966 - 1970-an sangat diwarnai
kegiatan-kegiatan yang sarat dengan muatan politik praktis. Kepeloporan mahasiswa dalam kurun waktu tersebut telah mampu memberikan kontribusi nyata baik dalam pemba pembahar haruan uan forma formatt politi politik k dan kebang kebangsa saan an maupun maupun dalam dalam memper memperjua juangk ngkan an aspirasi rakyat. Peran kesejarahan mahasiswa seperti itu telah secara tepat menjawab kebutuhan zaman. Namun peran seperti itu tentu saja selalu relevan pada setiap waktu, situasi dan kondi kondisi si dunia dunia kemaha kemahasis siswa waan an pasca pasca tahun tahun 1970-a 1970-an n memili memiliki ki tuntut tuntutan an yang yang berbeda berbeda dengan dengan tuntutan tuntutan dan kebutuhan kebutuhan kondisi kondisi angkatan-a angkatan-angkat ngkatan an sebelumny sebelumnya. a. Meskipun pada dasarnya semangat, tujuan dan cita-cita tetap memiliki keterkaitan yang sangat erat. Dunia kemahasiswaan pasca era 1970-an lebih dihadapkan pada tuntutan keilmuan secara lebih tegas. Bobot keilmuan dan keintelektualan dituntut lebih melekat pada peran kemahasiswaan kemahasiswaan era pasca 1970-an. Namun peran keilmuan secara lebih tegas seperti itu tidak begitu saja dapat diwujudkan dalam kurun waktu yang singkat. Terjadi proses transisi yang cukup panja panjang. ng. Dan Dan PMII PMII mengam mengamati ati bahwa bahwa kurun kurun waktu waktu antar antaraa akhir akhir tahun tahun 1970-a 1970-an n hingga tahun 1980-an merupakan masa transisi baagi dunia kemahasiswaan, masa transisi dari pijakan peran yang lebih berbobot politik praktis menuju pada peran yang lebih berbobot keilmuan dan keintelektualan. keintelektualan. Pada masa transisi seperti itu dunia kehamasiswaan memang seperti kehilangan elan dan semangat dalam melaksanakan progrm-programnya. Dan PMII sadar bahwa proses transisi seperti harus dapat dilampaui secepatnya secara lebih berhati-hati. Kini PMII melihat bahwa peran keilmuan dan keintelektualan bagi dunia kemahasiswaan sudah mulai tegas untuk segera dilaksanakan. PMII mengantisipasi bahwa era 1990-an bagi dunia kemahasiswaan adalah era yang mengartikulasikan secara secaratep tepat at peran peran keilm keilmuan uan dan keinte keintelek lektua tualan lan.. Oleh Oleh karena karena itu geraka gerakan n yang yang dilakukan PMII pada era 1990-an terfokus pada gerakan pemikiran, yang antara lain diwarnai diwarnai dengan dengan kegiatan kegiatan pengkajia pengkajian, n, peneliti penelitian an dan pengemban pengembangan gan diberbaga diberbagaii disiplin keilmuan warganya. Setelah gerakan pemikiran dilampaui dengan baik, pada saatnya nanti PMII mencoba merumuskan gerakan kemandirian teknologi, meskipun mungkin baru dimulai pada tataran yang paling sederhana. Perubahan-perubahan yang terjadi di dunia kemahasiswaan seperti itu tentu terkait dengan perubahan yang terjadi pada situasi dan kondisi sosial ekonomim masyarak masyarakat at secara secara keseluruh keseluruhan. an. PMII PMII mengamat mengamatii bahwa bahwa telah telah terjadi terjadi perubahan perubahan nilainilai-nil nilai ai kehidu kehidupan pan yang yang sanga sangatt mendas mendasar ar di dalam dalam situas situasii dan kondis kondisii sosial sosial masyarakat. Sejak era 1980-an nilai-nilai ekonomi telah begitu kuat meresap keberbagai aspek kehidupan masyarakat. Orientasi dan kecendrungan masyarakat telah sangat diwarnai oleh nilai-nilai ekonomi. Hala ini wajar terjadi setelah selama kurang lebih 20 tahun pembangunan nasional ditekankan pada bidang ekonomi. Situasi globalisasi yang saat ini melanda diseluruh Indonesia telah membuat paradigma baru bahwa
291 kekuatan dan ketahanan nasional suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kekuatan dan keta ketaha hana nan n ekon ekonom omii nasi nasion onal al dan dan masy masyar arak akat atny nya. a. Kece Kecend ndru runga ngan n sepe sepert rtii itu itu tampaknya tampaknya akan terus menguat menguat pada masa-masa masa-masa mendatan mendatang. g. Atas kesadaran kesadaran dan antisipasi seperti itu maka PMII pada era 1990-an kedepan memformulasikan dan mengaktualisasikan mengaktualisasikan gerakan ekonomi dengan tahapan-tahapan tertentu. Bersamaan dengan perubahan-perubahan tersebut telah terjadi juga bahwa proses proses pembanguna pembangunan n tidak tidak dapat dapat bergantun bergantung g semata-ma semata-mata ta pada kekayaa kekayaan n sumber sumber daya alam yang dimilikinya, tetapi justru sangat bergantung pada kualitas sumber daya daya manus manusia ia yang yang melaks melaksana anakan kannya nya.. Berdas Berdasark arkan an kesada kesadaran ran seper seperti ti itu itu PMII PMII mencoba untuk melakukan proses rekayasa sumber daya manusia secara lebih inten, sistematis dan idealis-pragmatis sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional. Proses aktivitas dan gerakan seperti itu tentu saja tetap dilandasi, disemangati dan dimuarakan pada nilai-nilai Islam, yang merupakan landasan sekaligus sumber inspir inspiras asii bagi bagi PMII PMII dalam dalam mengap mengaplik likasi asikan kan progra program-p m-prog rogra ramny mnya. a. Bersa Bersamaa maan n dengan itu PMII juga menyadari bahwa pemahaman dan gerakan keislaman yang ber berta tang nggu gung ng jawa jawab b di nega negara ra kita kita tela telah h meng mengal alam amii peru peruba baha han n mend mendas asar ar dari dari pemah pemahama aman n yang yang bersif bersifat at formal formal menuju menuju pemaha pemahaman man dan geraka gerakan n yang yang lebih lebih substansial. Oleh karena itu PMII terus melakukan gerakan pemahaman nilai-nilai Islam secara lebih substansial dalam rangka menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dalam lingkungan, bimbingan dan keberkahan Allah Swt. Sebagai organisasi pembinaan, pengembangan dan perjuangan, PMII juga ditunt dituntut ut aktifb aktifberp erpart artisi isipas pasii dalam dalam prose prosess pemban pembangun gunan an bangsa bangsa.. Sesuai Sesuai dengan dengan predi predikat katnya nya sebaga sebagaii organi organisa sasi si yang yang bersif bersifat at kemaha kemahasis siswa waan, an, kemas kemasya yarak rakata atan, n, kekeluargaan dan independen, PMII harus aktif dalam kegiatan/persoalan-persoalan yang berdimens berdimensii kemahasi kemahasiswaa swaan, n, kemasyar kemasyarakat akatan an dan lain-lain. lain-lain. Adapun Adapun kegiatan kegiatan yang dilakukan PB PMII selama periode 1974 - 1977 dan aktif di dalamnya adalah :
1) PMII dan Kelompok Cipayung Dalam sejarah perjuangan bangsa, peran mahasiswa cukup signifikan, bahkan sejarah membuktikan bahwa cikal bakal kebangkiatan nasional dimulai dengan tumbuhnya tumbuhnya kesadara kesadaran n mahasisw mahasiswaa untuk turut memikirk memikirkan an nasib nasib bangsany bangsanya. a. Pada tahun 1908 sekelompok mahasiswa yang menuntut ilmu pada sekolah kedokt kedokter eran( an(sto stovia via)) tergr tergrak ak membe membentu ntuk k wadah wadah perger pergeraka akan n yang yang kemudi kemudian an dikenal dengan nama “Budi Utomo”. Wadah inilah yang merupakan cikal bakal dari kesadaran para mahasiswa dan pemuda untuk memikirkaan nasib bangsa dan negaranya. Bahkan setalah jaman kemerdekaan aktivitas mahasiswa dalam mengis mengisii pemban pembangun gunan an bangsa bangsa semaki semakin n menin meningka gkat, t, dan karena karena mahasi mahasiswa swa paling potensial dalam menggerakkan organisasi, maka tidak aneh bila partai partai politik dalam usaha mencapai tujuannya banyak menggunakan tenaga maha mahasi sisw swa. a. Pada Pada saat saat part partai ai meng mengal alam amii hidu hidup p subu suburr itul itulah ah orga organi nisa sasi si mahasiswa seakan mendapat angin segar untuk hidup penuh dengan kebebasan berorganisasi yang mendekati kehidupan berorganisasi yang paripurna. 88) 88
Ridw Ridwan an Said Saidi, i, Islam Pembangunaan Politik dan Politik Pembangunan, Pustaka
Anak-anak Anak-anak muda Islam Islam yang yang berhimpun berhimpun dalam dalam HMI (himpunan (himpunan mahasiswa mahasiswa Islam), namun aspirasinya tidak tersalurkan melalui wadah ini, sehingga mereka tergerak untuk membentuk wadah-wadah perjuangan yang berlabel mahasiswa. Antara lain, misalnya, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang berdiri pada tahun 1954, menyatakan diri sebagai onderbow Partai Nasional Indonesia (PNI). Tetapi dalam perkembangan selanjutnya GMNI menyatakan dirinya dirinya independe independen n (1971). (1971). Kemudian Kemudian PKI melahirka melahirkan n Consentra Consentrasi si Gerakan Gerakan Mahas Mahasisw iswaa Indone Indonesia sia (CGMI) (CGMI).. Dikala Dikalanga ngan n kelomp kelompok ok Krist Kristen en juga juga lahir lahir organisas organisasii mahasisw mahasiswaa yaitu yaitu GMKI GMKI (gerakan (gerakan mahasisw mahasiswaa Kristen Kristen Indonesia Indonesia), ), begitu juga mahasiswa Katolik dengan PMKRI-nya (perhimpunan mahasiswa Katolik Republik Indonesia). Disamping itu masih banyak organisasi-organisasi organisasi-organisasi sejenis. Mahasiswa dari kalangan Islam-pun banyak tumbuh mengelompokkan diri sesuai dengan aspirasi politik yang mewarnainya. Tentu saja karena merasa aspirasi aspirasinya nya belum tertampun tertampung g melalui melalui HMI. 89) Organi Organisas sasii itu itu antar antaraa lain, lain, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) berdiri pada tanggal 2 April 1956. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berdiri pada tanggal 17 April April 1960, 1960, Ikatan Ikatan Mahas Mahasisw iswaa Muhamm Muhammadi adiya yah h (IMM) (IMM) berdir berdirii tahun tahun 1964, 1964, Kesa Kesatu tuan an Maha Mahasi sisw swaa Isla Islam m (KMI (KMI)) berd berdir irii 20 Janu Januar arii 1962 1962,, Himp Himpun unan an 90 Mahasiswa Al-Jamiatul Al-Jamiatul Wasliyah (HMMAH) berdiri 8 Mei 1961. ) Dari sekian banyak organisasi mahasiswa itu akhirnya membentuk wadah wadah konfe konfeder derati atiff organi organisas sasii mahasi mahasiswa swa ekstra ekstra univer universit sitas as yang yang kelak kelak dikemu dikemudi dian an hari hari dikena dikenall dengan dengan nama nama PPMI PPMI (perse (perserik rikata atan n perhim perhimpun punan an 91 Mahasiswa Indonesia) yang berdiri di Malang 8 Maret 1947. ) Sayang wadah kerjas kerjasama ama antar antar organi organisa sasi si mahas mahasisw iswaa Indone Indonesia sia ini terlal terlalu u didomi didominir nir oleh oleh aktivi aktivis-a s-akti ktivis vis mahas mahasisw iswaa yang yang juga juga aktiv aktivis is polit politik ik (baca (baca = partai partai politi politik), k), sehing sehingga ga dalam dalam perkem perkemban bangan ganny nyaa PPMI PPMI tidak tidak bisa bisa berja berjalan lan seca secara ra sehat. sehat. Bahkan PPMI menjadi ajang persaingan dan saling menjatuhkan antar sesama organisasi mahasiswa itu sendiri. Ketika iklim politik beruhan drastis, dimana rezim orde lama melakukan blunder blunder dengan dengan membiarka membiarkan n PKI yang yang jelas-jel jelas-jelas as melakukan melakukan pengkhiana pengkhianatan tan terhadap negara dan bangsa Indonesia dengan aksi G.30.S/PKI-nya. G.30.S/PKI-nya. PPMI tidak mampu berbuat apa-apa. apa-apa. Hal ini bisa jadi, karena karena dalam dalam perkemba perkembanganny ngannyaa PPMI PPMI didom didomina inasi si oleh oleh organi organisa sasisi-org organi anisas sasii mahas mahasisw iswaa yang yang pro dengan dengan Soekarno Soekarno.. Melihat Melihat kenyataa kenyataan n seperti seperti ini aktivis aktivis organisas organisasii mahasisw mahasiswaa yang masih berjiwa murni merasa tidak puas, menuntuit agar keadilan segera dapat ditegakkan, maka pada tanggal 25 Oktober 1965 di Jakarta mereka membentuk KAMI KAMI (kesat (kesatuan uan aksi aksi mahasi mahasiswa swa Indone Indonesia sia). ). Wa Walau laupun pun harus harus diakui diakui para para Pankimas, Jakarta, 1982, Halaman 52. 89 Burhan D Magenda, Gerakan Mahasiswa dan Hubungannya dengan Ssitem Politik, Suatu Tinjauan, Prisma No. 12 Desember 1977. 90 Agus Salim Sitompul, Sejarah Perjuangan HMI, Bina Ilmu, Surabaya, 1976, Halaman 39 91 Op-Cit, Halaman 133
291 pendiri KAMI juga para aktivis PPMI. KAMI bangkit menentang kelaliman rezin orde lama, dengan TRITURA-nya (tiga tuntutan Rakyat). KAMI turun kejalan-jalan berdemonstrasi, karena jalan konstitusional sudah tidak mungkin di lalui. Berkat KAMI inilah Orde Baru dapat dapat didorong didorong untuk mempercepat mempercepat kelahira kelahirannya nnya.. Tetapi Tetapi setelah setelah Orde Orde Baru Baru lahi lahirr deng dengan an mapa mapan, n, just justru ru KAMI KAMI kehi kehila lang ngan an vita vitali lita tasn snya ya untukh untukhidu idup p eksis. eksis. Banya Banyak k yang yang berteo berteori ri tentan tentang g hal ini atau atau banya banyak k yang yang mencari sebabnya kenapa KAMI lumpuh. Salah satu alasan yang nampaknya akurat adalah penyebab itu semua, bahwa KAMI tidak dapat hidup lestari karena memang organisasi ini lahir tidak berlandaskan pada konsepsi-konsepsi yang matang. Seakan-akan KAMI hanyal organisasi yang lahir dan timbul dari gagasan spontanitas, sehingga ia tidak berangkat berangkat dari pesrseps pesrsepsii yang konsepsion konsepsional. al. KAMI KAMI ibarat ibarat organisas organisasii satuan satuan tugas (satgas) (satgas) yang hanyabersi hanyabersifat fat reaktif reaktif bila ada bahaya bahaya datang. datang. Manakala Manakala bahaya itu hilang, maka satgas ini dengan sendirinya akan sirna pula. Akhirnya pada sidang terakhir rapat paripurna KAMI tahun 1969 para aktivis sudah tidak mungkin dipertemukan lagi. Mulai saat itulah KAMI telah tamat riwayatnya. Sebelumnya PPMI, justru organisasi ini lebih tragis membubarkan diri dalam kongres IV pada tanggal 29 desember 1965 di Jakarta. 92) Dengan bubarnya wadah wadah kerjas kerjasam amaa antar antar organi organisa sasi si mahas mahasisw iswaa ekstra ekstra univer universit sitas as ini, ini, maka maka sepila sepilah h dunia dunia mahas mahasisw iswaa Indone Indonesia sia.. Hal Hal ini merupa merupakan kan suatu suatu yang yang ironis ironis,, meng mengap apaa hal hal ini ini just justru ru terj terjad adii dala dalam m alam alam kehi kehidu dupa pan n Orde Orde Baru Baru yang yang menginginkan adanya suatu kehidupan yang senantiasa dalam kebersamaan. Hidup dalam suasana kebersamaan antar organisasi mahasiswa akhirnya lahir juga setelah melalui proses yang panjang. Pada tanggal 20 - 22 Januari 1972 di Alam pegunungan yang sejuk kelompok mahasiswa yang tergabung dalam wadah GMNI, GMKI, HMI, dan PMKRI menyatukan diri dalam wadah kebersam kebersamaan aan menuju menuju cita-cita cita-cita : Indonesia Indonesia yang kita cita-citaka cita-citakan. n. Wadah Wadah itu akhirnya akhirnya dikenal dikenal dengan nama “KELOMPO “KELOMPOK K CIPAYUN CIPAYUNG”. G”. Patut dicatat, dicatat, para pencetus lahirnya kelompok Cipayung ini adalah : Akbar Tanjung (ketua umum PB HMI), Kris Siner Key Timu (ketua persidium PP PMKRI), dan Binsar Sianipar (ketua umum PP GMKI). Pada awal kelahirannya kelompok ini berhasil mencetuskan pokok pok pokok ok piki pikira ran n tent tentan ang g :IND :INDON ONES ESIA IA YANG YANG KITA KITA CITA CITA-C -CIT ITAK AKAN AN.. Kesep Kesepaka akatan tan ini didahu didahului lui dengan dengan suatu suatu pernya pernyataa taan n “Kam “Kamii gener generasi asi muda muda bangsa sebagai penerus dan pewaris bangsa di masa depan, belajar dari sejarah masa lampau, bahwasanya dis-orientasi yang terjadi dalam perjalanan bangsa , sela selalu lu akan akan meng mengha hamb mbat at kema kemaju juan an bang bangsa sa,, oleh oleh kare karena nany nya, a, kesa kesatu tuan an perjuangan generasi muda untuk membangun negeri ini merupakan tuntutan bangsa secara mutlak”. Kesepakatan itu mengemukakan butir-butir mengenai “Indonesia yang kita cita-citakan”, antara lain : 92 Ibid, Halaman 133
Indone Indonesia sia yang yang kuat kuat dan bersat bersatu, u, cerda cerdass dan moder modern, n, demokr demokras asii dan adil adil hukum, hukum, sehat sehat dan makmur makmur,, bebas bebas dari dari ketaku ketakutan tan dan penind penindasa asan, n, berper berperan an dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia. Indonesia yang layak bagi kehidupan manusia selaku makhluk Tuhan. Indonesia dapat dibangun atas pikiran-pikiran dan tekad tekad bersam bersamaa yang yang erat erat dan terar terarah ah dari dari genera generasi si ke gener generasi asi bangsa bangsa Indonesia dengan tidak mengenal perbedaan agama, suku, daerah dan golongan. Karena tekad pikiran yang demikian itulah yang mencetuskan Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi 1945 dan Orde Baru. 93) Berbeda dengan wadah berhimpun mahasiswa sebelumnya, Kelompok Cipayung ini dibentuk tidak bersifat struktural, sehingga tidak mengenal adanya susunan susunan pengurus. pengurus. Segala Segala aktivitas aktivitas dikerjaka dikerjakan n dengan dengan cara kerjasama kerjasama mirip mirip sistem sistem arisan arisan (mengambi (mengambill tempatda tempatdan n pembiayaa pembiayaan n bergilira bergiliran n antar antar anggota). anggota). Dalam perkembangannya ternyata kelompok ini cukup berperan dalam mengisi sejarah perjuangan bangsa. Bahwa Kelompok Cipayung ini, dibentuk oleh empat organisasi mahasiswa ekstra universitas yakni GMNI, GMKI, PMKRI dan HMI. Salah satu satu kesepa kesepakat katann annya ya yang yang tak tertul tertulis is adalah adalah anggot anggotaa kelmpo kelmpok k ini, ini, bukan bukan organisasi mahasiswa onderbow partai politik/golongan. Pada waktu itu, PMII masih merupakan onderbow partai NU, sehingga secara secara otomatis otomatis tidak tidak mungkin mungkin menjadi menjadi anggota. anggota. Baru setelah setelah Musyawa Musyawarah rah Besar ke II yang diselenggarakan di Murnajati Lawang Malang pada tanggal 14 - 16 Juli Juli 1972 1972 deng dengan an dekl deklar aras asii Inde Indepe pend nden enny nya. a. Dala Dalam m perk perkem emba bang ngan an selanjutnya PMII masih harus berjuang untuk diterima Independensinya oleh semua semua pihak. pihak. Sebab Sebab bagaim bagaimana anapun pun kecuri kecurigaa gaan n tentan tentang g hal ini tetap tetap ada. ada. Keraguan tentang hal ini disebabkan antara lain :
1) Hingga saat ini kantor sekretariat PMII baik di tingkat Pengurus Besar, Besar, Koord Koordina inator tor Cabang Cabang maupun maupun cabang cabang masih masih banya banyak k yang yang bergabung dengan Kantor NU.
2) Sebagian Sebagian besar besar alumni alumni PMII PMII aktif aktif dalam dalam organisas organisasii NU sebagai sebagai Jam’ Jam’iy iyah ah maup maupun un keti ketika ka NU masi masih h akti aktiff dala dalam m duni duniaa poli politi tik, k, melalui PPP. Tetapi sebenarnya dapat dilihat bahwa alumni atau aktivis PMII yang berperan dalam wadah selain NU maupun PPP, sebegai contoh misalnya, M. Hatta Musthafa, SH mantan sekretaris umum PMII DKI Jaya, pernah menduduki ketua umum DPP AMPI, pernah aktif dalam kepengurusan DPP Golkar. Dll. Hanya Hanya karena karena rasa rasa kekelu kekeluarg argaa aan n antar antaraa PMII PMII dan NU yang yang erat, erat, membua membuatt banyak pihak masih curiga terhadap Independen PMII. Tetapi berkat upaya dari seluru seluruh h jajara jajaran n PMII, PMII, perila perilaku ku dari dari warga warga perger pergeraka akan n telah telah menunj menunjukk ukkan an 93 Ibid, Halaman 217
291 Independesinya. Satu tahun setalah kongresnya yang ke V di Ciloto Jawa Barat 1973, PB PMII PMII di bawah bawah kepemi kepemimpi mpinan nan sahab sahabat at Abduh Abduh Padda Paddare re bergab bergabung ung dengan dengan kelompok Cipayung (Oktober 1974) dan dua tahun kemudia PB PMII dipercaya menyelenggarakan menyelenggarakan pertemuan kelompok cipayung yang ke 3 pada bulan Januari 1976. Pada saat itu, paling tidak ada dua alasan yang mendorong PB PMII memilih kerjasama dengan kelompk cipayung : Pertama : Salah satu produk kongres PMII yang ke lima di Ciloto Jawa Barat adala dalah h Manive nivesst Inde ndepend pendeens PMII MII - sebua buah pern perny yataa taan monomenta monomentall dalam dalam sejarah sejarah kehidupan kehidupan PMII yang mendudukka mendudukkan n PMII pada posisi yang mandiri. Hal ini bukan suatu yang mudah dan mulus. Untuk memperkokoh stabilitas intern PMII, kerjasama dengan pihak-pihak luar, kalangan mahasiswa khususnya, mutlak diperlukan. Disatu sisi, diperlukan sebagai peneguh eksistensi PMII dalam posisinya yang baru (independen) dan di sisi lain, bergabung dala dalam m kebe kebers rsam amaa aan n deng dengan an maha mahasi sisw swaa Indo Indone nesi siaa lain lainny nyaa merupa merupakan kan perwuj perwujuda udan n seman semangat gat kebang kebangsaa saan n untuk untuk menja menjalin lin persatuan dan kesatuan. Kedua Kedua
: Situasi Situasi waktu waktu itu, itu, kecend kecendrunga rungan n untuk melikuida melikuida si ormas-o ormas-ormas rmas maha mahasi sisw swaa sang sangat at kuat kuat.. Peng Penggi giri ring ngan an ke arah arah wada wadah h tung tungga gall organisasi pemuda semakin intensif dan sistematis dilaksanakan. Dalam Dalam situas situasii seper seperti ti itu, itu, keber kebersam samaan aan dan solida solidarit ritas as sanga sangatt diperlukan. Kehadiran PMII di tengah Kelompok Cipayung, buat kelompok cipayung sendiri, berarti menambah kekuatan.
Keterlibatan Keterlibatan PMII dalam kelompok cipayung tidak lepas dari upaya perwujudan citra PMII yang meliputi, Citra Kemahasiswaan, Citra Keislaman, dan Citra Keindonesiaan. Citra Kemahasiswaan melahirkan wawasan keilmuan, dan dari sana muncul muncul sifat sifat keterbuka keterbukaan, an, gandrung gandrung kepada kepada kemajuan, kemajuan, berorientasi berorientasi ke masa depan, dinamis dan tidak statis atau beku, serta tegas, jujur dan konsekwen (Gelor (Geloraa Megam Megamend endung ung 1965). 1965). Dalam Dalam pandan pandangan gan PMII PMII yang yang berwaw berwawasa asan n keil keilmu muan an seba sebaga gaii wuju wujud d citr citraa kema kemaha hasi sisw swaa aann nnya ya,, kesa kesarj rjan anaa aan n adal adalah ah pen pengu guas asaa aan n ilmu ilmu apa apa saja saja yang yang berf berfae aeda dah h nyat nyataa bagi bagi pera perada daba ban n dan dan kemanusiaan, baik ilmu agama, eksakta dan sosial ekonomi. Kesarjanaan itu tidak dengan sendirinya merupakan nilai yang selesai bilamana tidak disertai tindakan nyata bagi kepentingan kemajuan rakyat banyak sebagai pengabdian yang tak henti-hentinya pada masyarakat masyarakat (Deklarasi Tawangmangu 1961). Citra Keislaman melahirkan wawasan keagamaan dan daripadanya muncul muncul sifat sifat tolera toleransi nsi,, keikhl keikhlasa asan, n, ukhuwa ukhuwah, h, dan tanpa tanpa pamrih pamrih.. Sebaga Sebagaii angkatan angkatan baru, baru, PMII sadar dan yakin yakin sepenuhny sepenuhnyaa akan tanggung jawabnya jawabnya
terhadap agama Islam, negara dan bangsa, serta kesetiaan terhadap UUD 1945. Adalah tanggung jawab yang terpuji bertindak menurut ajaran Islam, memiliki sifat sifat nasion nasional alism ismee sejati sejati,, dan berpih berpihak ak pada pada nasib nasib dan pender penderita itaan an bangsa bangsa Indonesia serta membela mereka (Deklarasi Tawangmangu 1961). Wawasan ini dalam perwujudannya dengan kelompok cipayung, melahirkan pemahaman akan perlunya pemeliharaan nilai-nilai yang melatar belakangi belakangi kehadiran kehadiran ornas ornas mahasisw mahasiswa. a. Dalam Dalam kesepakat kesepakatan an KC tahun 1978, terdapat pokok-pokok pikiran yang berbunyi : “Upaya pengembangan generasi muda muda Indone Indonesia sia.. Hal Hal ini ini diper diperluk lukan an sebaga sebagaii pegang pegangan an dasar dasar dan penegu peneguh h kepribadian yang sangat berguna dalam menghadapi situasi masyarakat yang sena senant ntia iasa sa beru beruba bah h dan dan meru merupa paka kan n unsu unsurr pent pentin ing g dala dalam m menu menumb mbuh uhka kan n ketahanan nasional yang berlandaskan Pancasila”. Citra Keindonesiaan yang melahirkan wawasan kebangsaan dan selanj selanjutn utnya ya dapat dapat melah melahirk irkan an sifat sifat patrio patriotis tisme, me, nasion nasionali alisme sme,, kesedi kesediaa aan n berkorban untuk kepentingan bangsa dan tanah air. “Menjadi tanggung jawab PMII PMII untu untuk k menj menjag agaa kesa kesatu tuan an nasi nasion onal al,, memp memper erta taha hank nkan an keme kemerd rdek ekaa aan n Indonesia dari ancaman imprealisme dan kolonialisme dan kolonialisme dalam segala bentuknya, membela hak azasi dan demokrasi yang luhur” (Deklarasi Tawa Tawang ngma mang ngu u 1961 1961). ). Citr Citraa ini ini dala dalam m perw perwuj ujud udan anny nyaa dala dalam m kelo kelomp mpok ok cipay cipayung ung melahi melahirka rkan n banya banyak k pokokpokok-pok pokok ok pikira pikiran n yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan kepe kepent ntin inga gan n bang bangsa sa dan dan masy masyar arak akat at Indo Indone nesi sia. a. Dari Dari wawa wawasa san n ini, ini, lahi lahir r pemahaman bahwa kelahiran generasi muda dalam bentuknya yang sekarang merupakan pencerminan dari realitas sosial yang ada (Kesepakatan Cipayung 1974).
Dalam kaitan ini pula, layak untuk dikutip penutup pernyataan kelompok cipayung tahun 1980 : “Demikianlah seluruh pemikiran ini disampaikan, yang berangkat dari sejarah masa lampau, kenyataan hari ini, dan cita-cita di masa depan, sebagai salah satu sumbangsih yang datang dari lubuk hati yang paling dalam, yang tulus ikhlas dan murni, sebagai persembahan kepada Ibu pertiwi tercinta, di akhir tahun ini. Kesa Kesada dara ran n bahw bahwaa hari hari-h -har arii dibe dibela laka kang ng adal adalah ah hari hari-h -har arii perj perjua uang ngan an dan dan pengorbanan dalam pengabdian yang sulit. Namun yang telah dihadapi dan dilewati dengan penuh konsistensi, tanpa pamrih, tetapi yang adalah juga bagian dari kenyataan dan sejarah Republik ini”. Dengan menembus waktu dan membentuk sejarah, kelompok cipayung akan akan tetap tetap hadir hadir dalam dalam kehidu kehidupan pan bangsa bangsa ini, ini, sebaga sebagaii bagian bagian dari dari sejar sejarah ah kemarin, hari ini dan masa depan bangsa. Dan dengan penuh optimisme serta suka cita, kita bersama-sama menatap hari esok dalam perjuangan, keyakinan dan pengharapan akan suatu masa depan yang lebih baik, yakni Indonesia yang kita cita-citakan, seperti yang dimaksud Pancasila dan UUD 1945. “Kami sudah coba memberikan yang terbaik untuk republik ini dan sejarahlah yang akan
291 menentukan nilai”. Demikianlah beberapa landasan moral, etis dan normatif yang mendorong mendorong keterliba keterlibatan tan PMII dalam dalam kelompok kelompok cipayung. cipayung. Seyogjany Seyogjanyaa citra PMII PMII yang yang demiki demikian an itu senan senantia tiasa sa dihay dihayati ati dan diamal diamalkan kan dalam dalam rangka rangka pen penga gabd bdia ian n PMII PMII kepa kepada da agam agama, a, bang bangsa sa dan dan nega negara ra.. Keti Ketiga ga Citr Citraa itu, itu, kemaha kemahasis siswa waan, an, Keisl Keislama aman n dan Keind Keindone onesia siaan, an, harus harus sejal sejalan, an, seras serasii dan seimba seimbang ng - tidak tidak salin saling g mengha menghamba mbatt dan menia meniadak dakan, an, tetapi tetapi justru justru salin saling g melengkapi dan saling menumbuhkan. Adalah mengesankan ketika PMII memimpin delegasi kelompok cipayung ke pimpinan DPR untuk memprotes pemberlakuan SK. Menteri P dan K No. 028 yang sangat terkenal pada waktu itu. SK. Tersebut berisi pengaturan soal keharusan agar dalam melaksanakan kegiatannya, mahasiswa meminta ijin Rekt Rektor or terl terleb ebih ih dahu dahulu lu.. Atau Atau tatk tatkal alaa kelo kelomp mpok ok cipa cipayu yung ng meng mengad adak akan an kunj kunjun unga gan n ke Band Bandun ung, g, Yoja Yojaka kart rta, a, Sema Semara rang ng dan dan Mala Malang ng,, di depa depan n Pangkowilhan II Jawa - Madura, di Yogjakarta, PMII atas nama kelompok cipay cipayung ung menjel menjelask askan an agar agar dalam dalam meman memandan dang g kelomp kelompok ok cipay cipayung ung harus harus berpedoman pada “tiga jangan” : Pertam Pertamaa : Kelom Kelompok pok Cipay Cipayung ung lahir lahir dari dari pengal pengalam aman an kese kese jaraha jarahan n ormas ormas maha mahasi sisw swaa yang yang terg tergab abun ung g di dala dalamn mnya ya,, dise disert rtai ai kesa kesada dara ran n kultur kultural, al, bahwa bahwa keraga keragaman man bukan bukan pengha penghalan lang g untuk untuk menja menjalin lin kebe kebers rsam amaa aan, n, pers persat atua uan n dan dan kesa kesatu tuan an.. Kare Karena na itu, itu, Jangan mema memand ndan ang g kelo kelomp mpok ok cipa cipayu yung ng seba sebaga gaii usah usahaa meng mengga gala lang ng kekuatan. Kedua Kedua
: Kelompok Kelompok Cipayung Cipayung merupaka merupakan n forum dialog dialog generasi generasi muda mahasiswa Indonesia dalam upaya meningkatkan peran sertanya dalam dalam prose prosess kehidu kehidupan pan berban berbangsa gsa dan berneg bernegara ara.. Karen Karenaa itu, itu, Jangan berpik berpikira iran n kelomp kelompok ok cipay cipayung ung akan akan dibent dibentuk uk secara secara struktural dari pusat sampai daerah.
Ketiga Ketiga
: Kelompo Kelompok k cipay cipayung ung adala adalah h forum forum yang yang di dalam dalam nya berlangs berlangsung ung pro prose sess perg pergum umul ulan an,, peng pengha haya yata tan n dan dan pema pemaha hama man n akan akan arti arti kebe kebers rsam amaa aan, n, pers persat atua uan n dan dan kesa kesatu tuan an.. Kare Karena na itu, itu, Jangan dipert dipertent entang angkan kan dengan dengan KNPI. KNPI. Kelom Kelompok pok cipay cipayung ung dan KNPI KNPI adalah equal patner (mitra sejajar). Produk kelompok cipayung yang berupa pokok-pokok pikiran, lebih mencermi mencerminkan nkan citra citra intelektu intelektual/p al/pemiki emikiran ran - dan memang, memang, yang ditumbuhkan dalam kelompok cipayung adalah dialog intelktual. Perny Pernyata ataanan-per pernay nayata ataan an KC yang yang berupa berupa pokokpokok-pok pokok ok pikira pikiran n pada dasarnya merupakan gagasan intelektual muda putra bangsa yang ingin mengambil bagian dalam tanggung jawab sejarahnya. Gagasa gasan n itu itu hamp hampir ir meli melipu puti ti selu selurruh aspek pek keh kehidup idupaan,
kema kemasy syar arak akat atan an,, kene kenega gara raan an,, yang yang meli melipu puti ti bida bidang ng ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan generasi muda.
poli politi tik, k,
Pertemuan Kelompok Cipayung I, 22 Januari 1972, melahirkan Indonesia sia yang yang kita kita Cita-c Cita-cita itakan kan”, “ Indone yaitu aitu Ind Indon ones esia ia yan yang g diga digamb mbar arka kan n dala dalam m UUD UUD 1945 1945,, beru berupa pa masy masyar arak akat at adil adil dan dan makmur, mental spritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Indonesia Indonesia yang yang kita cita-citakan cita-citakan adalah adalah Indonesia Indonesia yang bersatu, bersatu, Indonesia yang cerdas dan modern, Indonesia yang demokratis dan adil, adil, Indone Indonesia sia yang yang menjun menjunjun jung g tinggi tinggi martab martabat at manus manusia ia dan wibawa hukum. Indonesia yang sehat dan makmur. Pertem Pertemuan uan Kelomp Kelompok ok Cipayu Cipayung ng II, Apri Aprill 1974 1974,, mela melahi hirk rkan an “ perencanaan masyarakat dan tanggung jawab Generasi Muda ” . Ini sebagai suatu pemahaman akan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam perencanaan masyarakat untuk menuju Indonesia yang di cita-citakan. cita-citakan. Pertemuan Kelompok Cipayung III, Januari 1976, melahirkan “meningka gkatka tkan n kebers kebersama amaanm anmenu enuju ju pem pemik ikir iran an meng mengen enai ai “menin Indonesia yang di cita-citakan dan pembinaan Generasi Muda yang berkepribad berkepribadian”. ian”. Pemik Pemikira iran n ini sebaga sebagaii pemaha pemahaman man dan ajakan ajakan mengen mengenai ai perlun perlunya ya diperl diperluas uas keterl keterliba ibatan tan perenc perencana anaan, an, pel pelak aksa sana naan an,, peng pengaw awas asan an dan dan dala dalam m meni menikm kmat atii hasi hasill-ha hasi sill pembangunan. Per Pertem temuan uan Ke Kelo lom mpok pok Cipa ipayung yung IV, IV, Sept Septem embe berr 1978 1978,, “Usaha-usaha melahirkan pokok pikiran mengenai Pengemban Pengembangan gan Generasi Generasi Muda Dalam Rangka pembangunan pembangunan Bangsa Seutuhnya”. Pokok pikiran ini mengungkapkan perlunya pembi pembinaa naan n genera generasi si muda muda sebaga sebagaii bagian bagian tak terpis terpisahk ahkan an dari dari pendidika pendidikan n bangsa bangsa Indonesia Indonesia secara secara keseluruh keseluruhan, an, dan ditujukan ditujukan pad padaa usah usahaa menu menumb mbuh uhka kan n gene genera rasi si muda muda yang yang seca secara ra sosi sosio o pe pedago dagogi giss mand mandiiri. ri. Penge ngemba mbanga ngan gener eneraasi muda uda har harus meng menghi hind ndar arii pend pendek ekat atan an stru strukt ktur ural al yang yang meng mengar arah ah kepa kepada da pewa pewadah dahan an tungga tunggal, l, karena karena hal demiki demikian an berten bertentan tangan gan dengan dengan fitrah generasi muda Indonesia dan nilai-nilai demokrasi. Pert Pertem emuan uan Ke Kelo lomp mpok ok Cipa Cipayu yung ng V, Juni Juni 1980, 1980, melahi melahirka rkan n “Penataan aan Kem Kembal balii sistem sistem Sosial Sosial Guna Guna pokok-poko pokok-pokok k pikiran pikiran “Penat Kewarganegaraan yang Demokratis dan Bertanggung Jawab”. Demki Demkian an juga juga selan selanjut jutnya nya pokokpokok-pok pokok ok pikira pikiran n KC yang yang lahir lahir dala dalam m eval evalua uasi si akhi akhirr tahu tahun, n, peri pering ngat atan an Sumpa umpah h Pemu Pemuda da,, Peringatan Proklamasi Kemerdekaan, dan lain-lain peristiwa, pada dasarnya mencerminkan pemahaman akan kehidupan
291 kemasya kemasyaraka rakatan, tan, kebangsaa kebangsaan n dan kenegaraa kenegaraan n serta serta kepemudaa kepemudaan n 94 dan kemahasiswaan. )
2) PMII dan KNPI Tidak berbeda dengan mahasiswa, peran serta pemuda dalam perju perjuang angan an bangsa bangsa juga juga besar. besar. Sengaj Sengajaa penuli penuliss disini disini membed membedaka akan n antara antara organisasi pemuda dan organisasi mahasiswa. Perbedaan itu biasanya terletak pada aktivitas kesehariannya. Organisasi pemuda lebih terfokus pada bidang bidan bidang g garapa garapan n yang yang langsu langsung ng berkai berkaitan tan dengan dengan masya masyarak rakat at banya banyak, k, dan aktivitas yang ditonjolkan biasanya dalam nuansa yang bersifat politis dalm artian artian praktis praktis (dalam (dalam sejarahn sejarahnya ya hampir hampir sebagian sebagian besar besar organisa organisasi si pemuda pemuda selalu menjadi pendukung/anak kandung partai politik atau oragnisasi massa). Sejarah mencatat, bahwa kelahiran organisasi pemuda di bumi pertiwi ini adalah di dahului dengan lahirnya ”TRI KORO DARMO”, seperti ditulis oleh Drs. Martono, dkk sebagai berikut : “Gera “Gerakan kan pemuda pemuda dimul dimulai ai dengan dengan berdir berdiriny inyaa organi organisa sasi si pemuda pemuda pertama ialah “TRI KORO DARMO” yang berdiri pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta. Pendirinya adalah seorang mahasiswa sekolah kedokt kedokter eran an bernam bernamaa Satima Satiman n Wiryo Wiryo Sandjo Sandjoyo. yo. Tujuan Tujuan dari dari TRO KORO DARMO aadalah :
a. Menggalang persatuan b. Memperluas pengetahuan c. Memba Membangk ngkitk itkan an rasa rasa cinta cinta terha terhadap dap bahas bahasaa dan kebuda kebudaya yaan an sendiri. Oleh Oleh kare karena na memp mempun unya yaii tiga tiga tuju tujuan an itul itulah ah,, maka maka orga organi nisa sasi si itu itu dinamakan TRI KORO DARMO, yang artinya “tiga tujuan mulia”. Kemudian pada tahun 1918 di ubah namanya menjadi “Jong Java”, artinya Jawa Muda. 95)
Bersamaan dengan perubahan nama TRI KORO DARMO menjadi Jong Java, Java, kemudi kemudian an lahir lahir organi organisas sasi-o i-orga rganis nisas asii pemuda pemuda sejeni sejeniss yang yang bersif bersifat at kesuku kesukuan, an, sperti sperti Jong Jong Sumate Sumatera ra Bond, Bond, Jong Jong Colebe Colebes, s, Jong Jong Ambon, Ambon, Jong Jong 96 Minahasa, Jong Batak, dan Sekar Rukun (Pasundan) ) 94 Ahma Ahmad d Bagj Bagja, a, PMII dab Kelompok Cipayung, Dalam Pemikiran PMII dalam Berbagai visi dan Persepsi, Aula, Surabaya, 1991. 95 Drs. Drs. Marto Martono no HS, Sejarah Untuk SMA, Tiga serangkai, Surakarta, 1984, Halaman 16. 96 Loc-Cit, Halaman ……
Bagi pemuda Islam ada satu masalah yang mengganjal pada waktu itu, para pemuda Islam yang menuntut ilmu di lembaga pendidikan milik Belanda, tidak mendapatkan pendidikan agama (Islam) yang layak, bahkan guru-guru Belaanda sering bersikap sinis terhadap agama Islam> Gejala yang demikian ini menggugah menggugah pemikitan seorang pemuda pemuda Muslim Muslim yang aktif dalam dalam oragnisas oragnisasii kepemudaan, yaitu Raden Syamsurial. Karena pretasinya yang baik, dia terpilih menjadi ketua Jong Java. Ketika organisasi itu menyelenggarakan menyelenggarakan kongres yang ke 7 di Yogj Yogjak akar arta ta,, R. Syam Syamsu suri rial al meng mengus usul ulka kan n gaga gagasa san n agar agar Jong Jong Java Java mela melaks ksan anak akan an kegi kegiat atan an memb membuk ukaa kusu kususs agam agamaa lain lain bagi bagi angg anggot otaa yang yang 97 beragama itu. Usul itu ditolak oleh kongres lewat suatu pemungutan suara. ) Dengan penolakan itu rupanya menggugah R. Syamsurial untuk memikirkan, kiranya sudah waktunya pemuda Islam membentuk wadah sendiri, dapat dapat mengurus mengurus nasibnya nasibnya sendiri sendiri dan mampu mampu memperju memperjuangka angkan n aspirasi aspirasinya nya sendiri. Dengan dorongan dari intelektual Muslim ternamaH. Agus Salim, maka pada tanggal 1 Januari 1925 berhasil mendirikan Jong Islameten Bond (JIB), didirikan di Jakarta bersama-sama dengan Mr. Moh. Roem dan Mr. Kasman Singodimidjo. Organisasi ini merupakan organisasi Islam yang Pertama. 98) Dengan lahirnya Jong Islameten Bond (JIB), kini di tanah air ada dua kelo kelomp mpok ok orag oragan anis isas asii pemu pemuda da yang yang berd berdas asar arka kan n pada pada kesu kesuku kuan an atau atau kedaeraha kedaerahan, n, dan organisas organisasii pemuda pemuda yang yang lahir berdasarkan berdasarkan aas keagamaa keagamaan. n. Jejak ini kemudian disusul dengan lahirnya pemuda Muslimin yang berdiri pada Nopember 1928, Pemuda Ansor pada tahun 1933 dan pemuda Muhammdiyah pada 2 Mei 1932. 99) Dua tahun kemudian setelah lahirnya JIB di tanah air, lahir organisasi pemud pemudaa yang yang berdas berdasark arkan an pada pada kesuku kesukuan an maupun maupun dasar dasar keagam keagamaa aan n yaitu yaitu,, “Perhimpunan Pelajar-pelajar Pelajar-pelajar Indonesia” yang didirikan oleh para mahasiswa di Jakarta pada tahun 1926, dengan tujuan mencapai Indonesia Merdeka. 100) Dapat dikataakan, bahwa PPPI ini merupakan organisasi mahasiswa pertama yang lahir dan bertujuan untuk mencapai Indonesia Merdeka. PPPI inilah yang mensponsori kongres pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928, yang kemudian mencetuskan ikrar keramat dan bersejarah yang dikenal dengan “SUMPAH PEMUDA”. Sisi lain dari kepputusan kongres pemuda II adalah dileburnya organisasi-organisasi pemuda (lokal) menjadi satu wadah yaitu “INDONESIA MUDA”. 101) Pada akhirnya bahwa Indonesia muda menjadi organisasi/wadah 97 Drs. Ridwan Saidi, Loc-Cit, Halaman 28 98 Op-Cit, Halaman 29 99 Op-Cit, Halaman 29 100 Drs. Martono HS. Loc-Cit, Halaman 63 101 Ibid, Halaman 7
291 tunggal pemuda Indonesia yang pertama. Hingga jaman kemerdekaan kita tidak menemui adanya suatu wadah/organisasi kerjasama antar pemuda. Hanya pada akhir tahun 1964 para pemuda, pelajar dan mahasiswa Islam tergabung dalam wadah kerjasama, yang dibe diberi ri nam nama gene generrasi asi muda muda Isla slam (GEMU EMUIS), S), sampa mpai mele meletu tusn sny ya pemberontakan PKI dengan G.30.S/PKI itu. Hal ini menggugah para pemuda Islam untuk bersama-sama menghancurkan PKI. Dikalangan Pemuda dengan KAPI-nya (kesatuan aksi pemuda Indonesia), Pelajar dengan KAPPI (kesatuan aksi pemuda pelajar Indonesia), Mahasiswa dengan KAMI-nya (kesatuan aksi mahasiswa Indonesia). Organisasi inilah yang dengan gigih dan pantangbmenyerah melakukan aksi turun jalan merdemonstrasi menuntut agar PKI dibubarkan dibubarkan serta serta diturunkan diturunkannya nya rezim orde lama. lama. Tetapi Tetapi wadah-wad wadah-wadah ah per perju juan anga gan n ters terseb ebut ut tida tidak k lama lama bert bertah ahan an.. Pada Pada awal awal tahu tahun n 1968 1968 satu satu persatuwadah persatuwadah itu mulai berguguran tetapi para mahasiswa Islam pada bulan Mei 1968 1968 mend mendir irik ikan an wada wadah h bers bersam amaa yang yang kena kenall deng dengan an nama nama “Pem “Pemud uda, a, mahas mahasisw iswa, a, pelaja pelajarr Islam” Islam” (PMPI) (PMPI).. Hanya Hanya ada tiga tiga kegia kegiatan tan yang yang terca tercatat tat sehubungan dengan eksistensi wadah ini, yaitu :
1) Panitia aksi solidaritas terhadap penyerbuan Israel atas negara Arab pada bulan Juni 1967, yang dikenal dengan nama perang 6 hari. Geraka kan n prot protes es terh terhad adap ap kunj kunjun unga gan n kais kaisar ar Hali Haliee Sila Silasi siee dari dari 2) Gera Ethopi Ethopia, a, seora seorang ng kepala kepala negar negaraa Krist Kristen en yang yang menind menindas as Ummat Ummat Islam, kunjungan itu direncanakan pada bulan Mei 1968.
3) Protes keras terhadap seorang kolumnis (Mukhtar Lubis) yang lewat karyanya (cerpen) “Langit masih mendung”, menyinggung agama dan ummat Islam Indonesia. Selain itu, tidak ada lagi wadah-wadah kerjasama antar pemuda, baik dari kalangan pemuda Islam sendiri maupun dari kalangan pemuda Indonesia pada umumnya. Tidak adanya wadah perjuangan bersama, menurut Ali Murtopo (mantan Menteri penerangan RI pada kabinet pembangunan III) adalah karena adanya pertikaian ideologis, lebih lanjut dia mengatakan : ……….. Namun demikian setelah konflik nasional ini dapat diakhiri dan timbu timbull kestab kestabila ilan n kembal kembali, i, bersa bersama ma itu pula pula mulai mulai dirasa dirasakan kan kereta keretakan kan-ke -keret retaka akan n antara antara sesam sesamaa gener generasi asi muda. muda. Yang Yang masing masing-masing secara sadar atau tidak, mengarah pada loyalitas primordial, yakni yakni pada pada partai partai-pa -parta rtaii politi politik. k. Kalau Kalaupun pun tidak tidak seca secara ra langsu langsung ng terdap terdapat at afilia afiliasi si dengan dengan partai partai=p =part artai ai politi politik, k, tetapi tetapi perten pertentan tangan gan ideologis ideologis dengan dengan partai-par partai-partai tai politik politik tercemin tercemin dalam dalam tatanan tatanan gerak gerak mahasiswa.
Nampaknya upaya mempersatukan pemuda berlanjut terus dan dius diusah ahak akan an seca secara ra inte intens nsif if oleh oleh peme pemeri rint ntah ah.. Lebi Lebih h lanj lanjut ut Ali Ali Murt Murtop opo o mengemukakan : ………… ………… Kead Keadaa aan n ini ini berl berlan angs gsun ung g secr secraa berk berkep epan anja jang ngan an dan dan dirasakan sebagai suatu perkembangan yang semakin tidak sehat. Baru pada bulan Maret 1972 beberapa pimpinan organisasi massa pemuda dan mahasi mahasiswa swa ekstra ekstra univer universit sitas as yang yang tergab tergabung ung dalam dalam paniti panitian an nasional pemuda untuk seminar-seminar keluarga berencana (PNPKB) menc mencap apai ai kese kesepa paka kata tan n untu untuk k meni mening ngka katk tkan an wada wadah h dari dari suat suatu u kepaniatiaan menjadi satu wadah tunggal pemuda Indonesia. Sejak saat itulah diselenggarakan beberapa pertemuan, dan pada bulan Mei 1973 sebaga sebagaii hasil hasil pembic pembicara araan an dari dari bebera beberapa pa pimpin pimpinan an pemuda pemuda Ansor, Ansor, GPM, PM, Pemuda muda Mus Muslim limin, in, GMKI MKI, Pemuda muda Katolik olik,, Pemu Pemuda da Muhammadiyah,, GPI, HMI, GMNI, PMKRI, PMII dan koordinasi pemuda mahasiswa Golkar dibentuk suatu penitia persiapan komite nasi nasion onal al pemu pemuda da.. Akhi Akhirn rnya ya pada pada tang tangga gall 23 Juli Juli 1973 1973 deng dengan an mengel mengeluar uarkan kan satu satu “Dekl “Deklara arasi si Pemud Pemudaa Indone Indonesia sia”” terben terbentuk tuklah lah Komite Nasional Pemuda Indonesia, yang kemudian kita kenal dengan nama KNPI, dimana disebutkan bahwa KNPI adalah :
1) Merupakan forum komunikasi riil antar generasi muda Indonesia. 2) Menampilk Menampilkan an kegiatan-k kegiatan-kegia egiatan tan generasi generasi muda sebagai sebagai indikasi indikasi adanya komunikasi antar generasi muda.
3) Berfungsi sebagai katalisator dan dan dinamisator generasi muda Indonesia.
4) Tidak Tidak mengur mengurang angii perana peranan n organi organisas sasi-o i-orga rganis nisas asii pemuda pemuda dan mahas mahasisw iswaa yang yang ada dan hidup hidup dalam dalam masya masyarak rakat. at. Selain Selain itu dinyatak dinyatakan an pula bahwa bahwa masalah-m masalah-masal asalah ah yang menyangk menyangkut ut fusi organi organisa sasisi-ora oragni gnisas sasii pemuda pemuda maupun maupun mahas mahasisw iswaa disera diserahka hkan n 102 kepada proses masing-masing organisasi. ) Secara gamblang dinyatakan bahwa KNPI hanya akan berfungsi sebagai forum komunikasi komunikasi atau stabilisator stabilisator dan dinamisa dinamisator tor generasi generasi muda (artinya wadah ini tidak akan bekerja bekerja secara struktural struktural dan fungsional kebawah) kebawah) namun dalam kenyataannya KNPI berubah arah menjadi organisasi pemuda yang tidak jauh beda dengan organisasi-organisasi pemuda yang sudah ada. Bahkan dalam Sidang Umum MPR tahun 1978 KNPI secara resmi masuk dalam GBHN dan diakui sebagai satu-satunya wadah pembinaan generasi muda Indonesia. Hal ini sempat mengundang protes organisasi pemuda dan mahasiswa yang merasa 102 Ali Murtopo, Strategi Politik Nasional , CSIS, Jakarta, 1974, Halaman 94
291 teranc terancam am eksist eksistens ensiny inya. a. Baru Baru setela setelah h pemeri pemerinta ntah h member memberika ikan n penjel penjelasa asan n panja panjang ng lebar lebar tentan tentang g masih masih dijami dijaminny nnyaa eksist eksistens ensii organi organisa sasi si pemuda pemuda dan mahas mahasisw iswaa diluar diluar KNPI. KNPI. Protes Protes itu mulai mulai mereda mereda dan kecuri kecurigaa gaan n terhad terhadap ap KNPI KNPI sebag sebagai ai upaya upaya me-nun me-nungga ggal-k l-kan an pemuda pemuda dan mahas mahasisw iswaa juga juga turut turut mereda. Dalam kaitan dengan proses kelahiran KNPI ini, PMII merupakan salah satu organisasi mahasiswa pendiri bersama-sama dengan organisasi mahasiswa dan pemuda lainnya. Seorang aktifis PMII, M. Hatta Musthafa pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal KNPI. Ketika kongres I KNPI pada Oktober 1974, PMII masuk dalam jajaran pengurus pusat, yang diwakili oleh sahabat Drs. Abduh Paddare, sebagai salah satu ketua DPP KNPI. Dalam rangka kongres KNPI I itu, PB PMII menginstruksikan kepada pengu pengurus rus Koorca Koorcab b dan Cabang Cabang di selur seluruh uh Indone Indonesia sia untuk untuk mensuk mensukses seskan kan kongres tersebut. Surat PB PMII No. 73/PB-VI/III/74 dan surat PB PMII N0. 76/PB-VI/ 76/PB-VI/IX/7 IX/74. 4. Yang intinya intinya PB PMII menginstru menginstruksika ksikan n supaya supaya cabangcabangcabang cabang PMII PMII berpar berpartis tisipa ipasi si datang datang ke forum forum kongre kongress - melal melalui ui jalur jalur KNPI KNPI sete setemp mpat at - dan dan berj berjua uang ng memp memper erta taha hank nkan an KNPI KNPI teta tetap p pada pada fitr fitrah ahny nyaa sebagaimana ide dasar KNPI di dirikan. Akhirnya forum kongres memutuskan, bahwa KNPI tetap pada jalus fitrahnya, yaitu tetap sebagai wadah komunikasi, bukan sebagai wadah tunggal generasi muda Indonesia. Organisasi pemuda Indonesia tetap bersifat majemuk sesuai sesuai dengan dengan semboyan semboyan “Binneka Tunggal Ika” walau berbeda-be berbeda-beda da suku, budaya, agama, daerah dan aspirasinya tetap satu jua. Kita tidak satu yang tunggal secara mutlak, tetapi kita tetap menghargai eksistensi masing-masing.
D. MASA KONSOLIDAASI DAN PENGEMBANGAN (1977 - 1980) 1. Konsolidasi Organisasi Periode kebangkitan PMII ditandai dengan tercetusnya “Deklarasi Murnaj Murnajati ati”” tangga tanggall 14 Juli Juli 1972. 1972. Yang Yang pada pada hakeka hakekatny tnyaa merupa merupakan kan titik titik kulm kulmin inas asii dari dari pene penemu muan an jati jati diri diri dan dan eksi eksist sten ensi siny nya, a, seba sebaga gaii orga organi nisa sasi si maha mahasi sisw swaa yang yang berd berdim imen ensi si keag keagam amaa aan n deng dengan an para paradi digm gmaa pema pemaha hama man n keagamaan Aswaja. Pada prinsipnya deklarasi tersebutjuga pernyataan ke dunia luar khususnya khususnya masyarakat masyarakat mahasisw mahasiswaa Indonesia Indonesia yang penih dengan hiruk hiruk pikuk perjuangan mengentaskan bangsa dari kemiskinan dan keterbelakangan. PMII melalui melalui deklarasi deklarasi Murnajati Murnajati,, menyatak menyatakan an dirinya dirinya sebagai sebagai organisas organisasii yang independen, independen, yang tidak terikat pada organisa organisasi si apapun apapun dan hanya hanya mengi mengikat katkan kan diri diri pada pada azas azas dan tujuan tujuan organi organisa sasin sinya ya,, serta serta hanya hanya
komited pada perjuangan bangsa Indonesia. Ini menandakan bahwa PMII bukan hanya hanya milik milik satu satu golong golongan, an, tetapi tetapi menjad menjadii asset asset bangsa bangsa Indone Indonesia sia secara secara keseluruhan khususnya ummat Islam. Pernyataan Independensi PMII itu, akhirnya diteguhkan dengan lahirnya satu satu pernya pernyataa taan n penega penegass yang yang dikena dikenall dengan dengan “Maniv “Manivest esto o Indepe Independe nden”. n”. Pernyataan ini dicetuskan dalam kongres V yang diselenggarakan di Ciloto Jawa Barat. Deklarasi Murnajati maupun Manivesto Independen tidak akan punya arti arti apa-ap apa-apa, a, jika jika hanya hanya dinya dinyatak takan an di atas atas kertas kertas dan hanya hanya terbat terbatas as pada pada tataran ide, tanpa di implementasikan dalam kehidupan organisasi secara nyata. Inde Indepe pend nden ensi si suat suatu u orga organi nisa sasi si akan akan memp mempun unya yaii arti arti,, mana manaka kala la mamp mampu u menunjukkan dirinya sebagai organisasi yang mandiri. Mandiri dalam gerak pemik pemikira iran n maupu maupun n dalam dalam gerak gerak opera operasio sional nal organi organisa sasi. si. Bagi Bagi PMII, PMII, upaya upaya kearah itu merupakan beban berat, salah satu sebabnya adalah karena PMII sudah terbiasa hidup dengan fasilitas-fasilitas dan bimbingan dari NU. Bagi pihak luar, PMII dianggap sebagai NU muda, bukan hanya orang lain, warga PMII PMII pun masih masih banya banyak k yang yang ragu ragu akan akan kemamp kemampuan uan organi organisa sasi si ini untuk untuk berjuang secara mandiri. Tidak heran, setelah tercetusnya deklarasi independen ada ada seju sejuml mlah ah caba cabang ng yang yang terp terpak aksa sa tida tidak/ k/be belu lum m mamp mampu u hidu hidup p seca secara ra independen. Dalam rangka konsolidasi, PMII terus berjuang memperkokoh dirinya. Pada Periode Drs. Abduh Paddare, PMII berhasil meletakkan dasar yang kuat untuk alas pijak. Langkah itu dilanjutkan dengan pelaksanaan kongres VI pada tangga tanggall 8 - 12 Oktobe Oktoberr 1977 1977 di Wisma Wisma Tanah Tanah Air Jakarta Jakarta.. Kongre Kongress yang dilaksanakan beberapa bulan setelah pemilu 1977, mempunyai nilai strategis dan bersejarah, karena dari forum inilah PMII berhasil merumuskan arah gerak organisasi dalam wujud program-program kerja yang tersusun secara sistematis. Memenuhi syarat kelayakan bagi suatu organisasi modern, pola pembinaan, pengembangan dan perjuangan PMII (P4-PMII). Inilah wujud dari arah gerak organisasi yang dimaksud. P4-PMII merupakan rencana pengembangan jangka panjang PMII, untuk menjabarkan program-program itu, PMIImerinci dengan program kerja 3 tahunan (disesuaikan dengan masa bakti PB PMII). P4-PMII serta penjabarannya yang tertuang dalam program kerja 3 tahunan itu dapat lebih memantapk memantapkan an organisas organisasii melangkah melangkah bersama-s bersama-sama ama dengan dengan organisas organisasii yang lain. Sebagaimana lazimnya kongres, maka kongres PMII yang ke VI ini disamping membahas program-program kerja dam persoalan-persoalan aktual saat itu juga membahas pengurus yang akan memimpin organisasi pada periode berikutnya (1977 - 1981). Yang terpilih untuk memimpin PMII untuk periode 1977 - 1981 adalah sahabat Ahmad Bagja dan sahabat Muhyiddin Arubusman, masing-masing sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal. Kedua tokoh ini sudah berpengalaman dalam mengelola organisasi khususnya PMII. Hasil rapat
291 formatur mengenai kepengurusan PB PMII periode 1977 - 1981 adalah sebagai berikut : SUSUNAN PENGURUS BESAR PMII ( PERIODE 1977 - 1981 )
Ketua Umum : Ahmad Bagja Ketua : Musthafa Zuhad Ketua : Muhammad Rodja Ketua : Abdul Kadir Ketua : Yaya Sofiyah Sekretaris Jenderal : Muhyidin Arubusman Wakil Sekjen : Wahidudin Adam Sekbid Organisasi : Baidlawi Alie Sekbid Pendidikan : M. Abdul Azis Sekbid Ol Olah Ra Raga,Seni da dan Bu Budaya : Ab Abdullah Ja Jauban Sekbid Kopri : Fadhilah Suralaga Sekbid Alumni : Ukies M. Urip Sekbid Da’wah dan Pengabdian Masyarakat : Hidayat Sekbid Organisasi Islam, Pemuda dan Mahasiswa : M. Dimyati Sekbid Hub. Luar negeri dan Kerja sama Internasional : Mudjahidin Ridwan Bendahara : Hasan Basri Saleh Wakil Bendahara : Silvia. 103) Perjalanan organisasi dalam kepengurusan ini nampak kurang sehat, sehingga diperlukan adanya penyegaran agar dinamika organisasi bisa berjalan sesuai sesuai dengan dengan yang yang dihara diharapka pkan. n. Untuk Untuk itu PB PMII PMII mengad mengadaka akan n resufl resuflee kepeng kepenguru urusan san pada pada tanngg tannggal al 7 Oktob Oktober er 1979, 1979, dengan dengan hasil hasil sebag sebagaim aimana ana tersebut dibawah ini : SUSUNAN PENGURUS BESAR PMII ( PERIODE 1977 - 1981 ) Hasil Resuffle
Ketua Umum Ketua Ketua Ketua Ketua Sekretaris Jenderal Wakil Sekjen
: Ahmad Bagja : Musthafa Zuhad : Muhammad Rodja : Wahidudin Adam : Fadhilah Suralaga : Muhyidin Arubusman : Baidlawi Alie
103 Lapor Laporan an pertan pertanggu ggung ng jawaba jawaban n PB PMII PMII Period Periodee 1977 1977 - 1981, 1981, di depan depan pesert pesertaa kongres VII, tanggal 1 - 4 April April 1981, di Cibubur, jakarta, jakarta, Halaman 11.
Sekbid Organisasi : Hasanudin Alfathani Sekbid Pendidikan : Muntaha Azhari Sekbid Olah Raga dan Seni Budaya : Abdullah Jauban Sekbid Kopri : Ida Farida Sekbid Alumni : Ukies M. Urip Sekbid Da’wah dan Peng Pengaabdi bdian Ma Masysraka rakatt : Hell Hellaa Fir Firda dans nsy yah Sekbid Organisasi Islam Maha Mahassisw iswa dan dan Pem Pemuda uda : M. Dimy imyati Sekbid Hub Luar Negeri dan Kerj Kerjas asam amaa Inte Intern rnas asio iona nall : Sri Sri Muly Mulyat atii Bendahara : HM. Thahir Husien Wakil Bendahara : Lathifah 104)
2. Aktivitas Intern Organisasi
a. pembinaan dan pengembangan koorcab, cabang dan anggota pmii. Kehid Kehidupa upan n PMII PMII setel setelah ah memasu memasuki ki masa masa indepe independe nden n dapat dapat dikata dikatakan kan dalam keadaan labil. Bagi PMII, deklarasi independen merupakan suatu upay upayaa mela melahi hirk rkan an kemb kembal alii suat suatu u kehi kehidu dupa pan n yang yang lebi lebih h dewa dewasa sa dan dan mandiri. Harus diakui bahwa sikap NU terhadap PMII sebelum maupun sesudah independen tetap sebagai bapak sayang kepada anaknya. Tetapi persoalannya tidak hanya sampai disitu, ketergantungan PMII pada NU tidak hanya sebatas finansial , tetapi sesungguhnya lebih dari itu. Suatu contoh dalam pengembangan PMII, lembaga pendidikan Ma’arif yang memiliki sejumlah perguruan tinggi dan PMII selalu mendudukkan wakil wakilnya nya di lembag lembagaa itu. itu. Hal Hal ini dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk tetap tetap menjag menjagaa eksistensi PMII dan berkembang di perguruan tunggi milik NU ataupun setidaknya milik orang NU. Setelah pernyataan independen, persoalannya menjadi lain. Secara drastis tidak ada tindakan apa-apa dari pimpinan NU, setidaknya NU merasa tidak merasa merasa mempunya mempunyaii beban beban terhadap terhadap PMII. PMII. Bahkan Bahkan di beberapa beberapa daerah, sikap NU agak keras, ini juga menjadi persoalah tersendiri bagi PMII. Tak heran jika pada masa transisi ini ada sekitar 15 cabang yang tidak mampu menyesuaikan menyesuaikan diri dengan kondisi independen. Kesun Kesunggu gguhan han jajara jajaran n pengur pengurus us teruta terutaama ama mereka mereka yang yang mempun mempunya yaii komi komitm tmen en kuat kuat untu untuk k teta tetap p memp memper erju juan angk gkan an sika sikap p inde indepe pend nden en itu, itu, berusaha melampaui masa transisi itu dengan sekuat tenaga. Pada kongres VI di Jakar Jakarta ta 1977 1977 lebih lebih memper memperkok kokoh oh tekad tekad indep independ endenn ennya ya,, selama selama 104 Ibid, Halaman 12
291 periode ini (1977 - 1981) sejumlah cabang PMII berhasil kembali berdiri, antara lain : Cabang Sumenep Cabang Luwu • Cabang Ambon • • Cabang Surakarta Cabang Darut • Cabang Cianjur • Cabang Samarinda • Cabang Balikpapan • Cabang Pontianak dan sebagainya 105) • Disamping itu juga terbentuk cabang-cabang baru seperti : •
• • • • •
Cabang Manado Cabang Sibolga Cabang Nias Cabang Banda Aceh Cabang Bima
( sebenarnya cabang-cabang cabang-cabang ini pernah pernah beridiri pada masa periode 1967 106 1970) ) Usaha Usaha PB PMII PMII dalam dalam menge mengemba mbangk ngkan an cabang cabang-ca -caban bang g ini dilak dilakuka ukan n dengan dengan turba turba kedae kedaerah rah-da -daera erah. h. Terny Ternyata ata cara cara itu cukup cukup berart berartii bagi bagi pembinaan pergerakan dan menunjukkan betapa bergairahnya aaktivitasaktivitas PMII di daearah. Kunjungan-kunjungan PB PMII ini biasanya dilakukan bertepatan dengan kegiatan cabang/Koorcab seperti, Kegiatan masa penerimaan anggota baru (MAPABA), Pelatihan-pelatiha Pelatihan-pelatihan, n, Konfrensi, pelantikan pelantikan pengurus dan lain lain sebagainya, sebagainya, seperti seminar, lokakarya dan lain-lain.
b. Lokakarya penyusunan Buku Pedoman Pendidikan Kader. Sebagai organisasi mahasiswa sekaligus sebagai organisasi kader, bukaan sebagai organisaasi massa. Artinya rekrutmen sistem keanggotaan harus mengarah pada pembentukan pribadi anggota yang memiliki kemantapan loyalitas dan kemampuan dalam mengelola organisasi. PMII tidak hanya merekr merekrut ut anggot anggotaa seban sebanya yak-b k-bany anyakn aknya ya (kuant (kuantita itas), s), dengan dengan jenjan jenjang g pen pengk gkad ader eran an yang yang ters tersus usun un seca secara ra sist sistem emat atis is.. PMII PMII haru haruss mamp mampu u 105 Ibid, Halaman lampiran 106 Ibid, Halaman Lampiran
menciptak menciptakan an kader kader yang berwawa berwawasan san kemahasi kemahasiswa swaan, an, kemasya kemasyaraka rakatan, tan, kepemudaan, keislaman dan keindonesiaan. Seorang mahasiswa yang akan menjadi anggota PMII harus menempuh jenjang jenjang pendidika pendidikan n paling paling awal, awal, yakni yakni masa penerimaan penerimaan anggota anggota baru (MAPABA), yang ini berarti PMII memakai sistem keanggotaan stelsel aktif. aktif. Sebelu Sebelum m diteri diterima ma sebag sebagai ai anggot anggotaa mereka mereka harus harus menguc mengucapk apkan an bai’a bai’at, t, yang yang berisi berisi ikrar ikrar kesedi kesediaa aan n dan keseti kesetiaa aan n menjal menjalank ankan an serta serta mentaati ketentuan organisasi. Sistem pengkaderan yang ada di PMII, meliputi tiga jenjang (sekarang dirubah menjadi dua jenjang, PKD dan PKL). Tingkat pertama, adalah kader muda yang dihasilkan dari Latihan Kader Dasar (LKD), disusul dengan dengan Kader Kader Madya Madya yang yang dihasi dihasilka lkan n dari dari Latih Latihan an Kader Kader Menen Menengah gah (LKM) (LKM) sedangkan sedangkan dari latihan latihan kader kader lanjutan lanjutan (LKL) (LKL) akan menelorkan menelorkan kade kaderr Inti Inti.. Masi Masing ng lati latiha han n dise disele leng ngga gara raka kan n oleh oleh peng pengur urus us Rayo Rayon n (lingkungan Fakultas) ataupun komisariat (lingkungan perguruan tinggi) untuk untuk LKD, LKD, sedan sedang g untuk untuk LKM, LKM, bisa bisa diadak diadakan an oleh oleh pengur pengurus us caban cabang g aatau Koorcab. Untuk LKL, yang berwenang menyelenggarakan adalah PB PMII. Pelaksanaan kaderisasi dari masing-masing tingkatan memakan waktu 6 X 24 jam (6 haari). Perbedaan yang mendasar dari masing-masing tingkat pengkaderan adalah metode, materi, dan tenaga instrukturnya. Paada jenjang LKM, kader muda dilatih untuk dapat beraktivitas pada posisi setingkat cabang atau Koorcab. Sehingga lulusannya mampu duduk pada tingkat kepengurusan cabang atau Koorcab. Sedangkan untuk LKL, pes peser erta ta haru haruss suda sudah h mene menemp mpuh uh jenj jenjan ang g LKM LKM yang yang diar diarah ahka kan n agar agar memp mempun unya yaii kema kemamp mpua uan n dan dan diar diarah ahka kan n nasi nasion onal al.. Sehi Sehing ngga ga dala dalam m penggodok penggodokanny annyaa diharpkan diharpkan kelak kelak memiliki memiliki kemantapa kemantapan n ideologi ideologi serta serta keterampilan keorganisasian yang paripurna. Sebenarnya PMII sudah memiliki semacam panduan pengkaderan yang disusun pada tahun 1963, hasil keputusan kongres PMII II di Yogjaakarta. Pada Musyawarah Kerja PMII tahun 1966, panduan tersebut dise disemp mpur urna naka kan, n, teta tetapi pi seja sejak k saat saat itu itu PMII PMII tida tidak k lagi lagi mema memaka kaii buku buku panduan tersebut. Ini menyebabkan PMII mengalami kelumpuhan karena langkanya aktivitas pengkaderan, pengkaderan, hal ini terjadi sekitar tahun 1970 - 1973. Bela Belaja jarr dari dari peng pengal alam aman an masa masa lalu lalu itu, itu, upay upayaa peny penyus usun unan an buku buku pedom pedoman/ an/juk juklak lak pengka pengkader deran an terus terus diusa diusahak hakan an oleh oleh PB PMII. PMII. Untuk Untuk itulah lokakarya penyusunan buku pedoman dilaksanakan pada tanggal 15 - 17 Februari 1979 di Jakarta. Lokakarya ini di ikuti oleh utusan dari PB PMII, lembaga pemdidikan kader pusat, Wakil pengurus Koorcab (Sumut, Sumbar, Sulsel, Sumbangsel, Jabar, Jatim, Jateng dan Kalsel). Di undang pengu pengurus rus-pe -pengu ngurus rus cabang cabang terkem terkemuka uka seper seperti ti Surab Surabaya aya,, Yogja Yogjakar karta, ta,
291 Ciputat, DKI Jaya, daan Malang.
107
)
Denga Dengan n disus disusunn unnya ya buku buku pedoma pedoman n pendid pendidika ikan n kader, kader, maka maka terat teratasi asi seba sebagi gian an masa masala lah h peng pengka kade dera ran, n, yakn yaknii tida tidak k sing singkr kron onny nyaa pedo pedoma man n pengkade pengkaderan ran yang dimiliki dimiliki dengan dengan kebutuhan kebutuhan organisas organisasii yang berjalan sesuai dengan dinamika masyarakat.
c. Pelatihan Instruktur Sebaga Sebagaii organi organisa sasi si kader, kader, PMII PMII sanga sangatt membut membutuhk uhkan an tenaga tenaga-ten -tenaga aga instruktur, sebab bagaimanapun baiknya suatu pedoman tanpa dibarengi dengan tenaga pelatih yang mampu menterjemahkan isi pedoman tersebut, pen penge gelo lola laan an kade kaderi risa sasi si tida tidak k akan akan bany banyak ak arti artiny nya. a. Kala Kalaup upun un itu itu dipa dipaks ksak akan an,, hamp hampii dapa dapatt dipa dipast stik ikan an tida tidak k akan akan menc mencap apai ai hasi hasill sebagaimana yang diharapkan (target pelatihan). Persoa Persoalan lan instru instruktu kturr ini, ini, PMII PMII masih masih keting ketinggal galan an diband dibanding ing dengan dengan organi organisas sasii mahas mahasisw iswaa lainny lainnya. a. Dari Dari catat catatan an perjal perjalana anan n PMII PMII selam selamaa hampir tiga dasa warsa, PMII baru menyelenggarakan latihan instruktur pada tahun 1969, di Leles Garut Jawa Barat, sehingga dapat dibayangkan betapa langkanya tenaga instruktur yang terlatih. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama ini tidak ditangani oleh instruktur yang benar-benar terlatih. Kebut Kebutuha uhan n akan akan tenaga tenaga pelati pelatih h sedik sedikit it terata teratasi si dengan dengan diadak diadakann annya ya pelatihan instruktur pada tanggal 4 - 11 Juli 1980 di Jakarta. Latihan ini di ikuti oleh 40 Cabang dengan jumlah peserta sebanyak 70 orang. Walaupun jumlah masih sangat minim, jika dibandingkan dengan jumlah anggota PMII, namun hal ini paling tidak dapat memenuhi sebagian kebutuhan tena tenaga ga pela pelati tih, h, dan dan alum alumni ni pela pelati tiha han n ini ini diha dihara rapk pkan an kela kelak k dapa dapatt menularkan keahliannya di daerahnya masing-masing berantai. Dengan upaya itulah kegiatan pengkaderan di daerah nampak mariah lagi seperti pada seputar tahun 1960-an. Masa pembinaan dan pengkaderan PMII setelah diadakan kegiatan berupa penyu penyusun sunan an juklak juklak pengka pengkader deran an dan latiha latihan n instru instruktu ktur, r, teras terasaa sekal sekalii dampaknya bagi PMII. Cabang-cabang PMII selama periode 1977 - 1981 tumbuh pesat disertai aktivitas pengkaderan yang mulai berjalan dengan bai baik. k. Bahk Bahkan an ada ada bebe bebera rapa pa caba cabang ng yang yang berh berhas asil il deng dengan an lemb lembag agaa pendidika pendidikannya nnya,, seperti seperti cabang cabang Banjarmas Banjarmasin in dengan dengan SMTP, SMTP, SMTA dan Akademi. Akademi. Masing-ma Masing-masing sing adalah adalah “SMP Sahabat”, Sahabat”, “SMA “SMA Realita” Realita” dan “Akademi Da’wah”. Sebuah lagi dikelola oleh PMII cabang Cirebon Jawa Barat, dengan “SMP Diponegoro”. 107 Ibid, Halaman 15
Tidak Tidak hanya hanya pelaa pelaatih tihan an forma formal, l, pelati pelatihan han non-fo non-forma rmal-p l-pun un sering seringkal kalii dise disele leng ngga gara raka kan, n, anta antara ra lain lain sepe sepert rtii pemb pembin inaa aan n dan dan peng pengem emba bang ngan an masyarak masyarakat/De at/Desa sa laboratory laboratory,, untuk cabang cabang Jember Jember dan cabang cabang Malang Malang Jawa Jawa Timu Timurr dan dan Koor Koorca cab b Jawa Jawa Teng Tengah ah.. Seda Sedang ngka kan n pela pelati tiha han n yang yang sifa sifatn tny ya inf inform ormal, kade kaderr-ka kade derr PMI PMII dit ditingka ngkatt cabang bang,, seper eperti ti pembentukan studi-studi club, kelompok-kelompok kajian/diskusi, hal ini tumbuh subur di cabang DKI Jaya< Ciputat< Yogjakarta dan lain-lain.
d. Pembenahan sekretariat dan penerbitan Sala Salah h satu atu kepu keputu tussan kong kongre ress V di Cilo Ciloto to Jawa awa Bara Barat, t, adala dalah h mengup mengupay ayaka akan n agar agar PMII PMII meili meiliki ki kantor kantor sekret sekretari ariat at perman permanen en yang yang mandiri. Apabila keadaan itu tetap seperti saat ini, maka pihak luar tetap akan menganggap independensi PMII masih sulit dibuktikan. Ketika PMII baru lahir, justru ia mampu menempati sekretariat yang mandiri walau belum permanen, yaitu dikediaman sahabat Said Budairi (Sekjen PP PMII periode pertam) padahal waktu itu PMII masih dependen pada NU. Hal Hal ini pern pernah ah disi dising nggu gung ng oleh oleh saha sahaba batt Mahb Mahbub ub Juna Junaid idi, i, beli beliau au memper mempertan tanya yakan kan,, menga mengapa pa setel setelah ah PMII PMII indepe independe nden, n, justru justru kantor kantor sekretariatnya sebagian besar berada di kantor NU. Hal ini paling tidak persepsi pihak luar terhadap independensi PMII akan tetap minor. Keadaan yang sebenarnya adalah PMII dalam banyak hal masih sering mempergunakan fasilitas milik NU, walau hal itu mungkin tidak banyak berpengaruh bagi kemandirian organisasi ini. PMII tetap bebas menyusun program-programnya sendiri dengan cara berfikir yang tidak terikat pada NU. NU. Dala Dalam m Kong Kongre res, s, Musy Musyaw awar arah ah Besa Besar, r, Musy Musyaw awar arah ah Pimp Pimpin inan an,, Musyawarah Kerja dan rapat-rapat yang lain, disana tidak akan ditemui pesan sponsor siapapun termasuk NU. Tentang pandangan orang luar terhadap kemandirian PMII yang sampai saat ini masih berkantor di Jl. Keramat raya No. 164 Jakarta, kadang membuat orang sinis terhadap jargon kemandirian organisasi ini. Lepas dari itu semua, sebenarnya PMII selalu berusaha untuk mandiri dalam segala hal. Hanya karena ketidak mampuan danalah yang membuat PMII teta tetap p meng menggu guna naka kan n kant kantor or ters tersbu butt seba sebaga gaii sala salah h satu satumo moda dall gera gerak k operasional organisasi. Kenyataan seperti itu tidak selamanya menguntungkan, selama puluhan tahun hidup dan berkembang, dilihat dari fasilitas yang dimiliki sangat memprihatinkan. Organisasi yang memiliki puluhan ribu anggota ternyata hanya memiliki perlengkapan sekretariat yang sangat sederhana. Kekayaan yang dimiliki PMII hanya semangat dan idealisme yang membuatnya tetap eksis dalam mengembangkan sayap organisasinya. Satu lagi keistimewaan periode ini adalah dalam bidang penerbitan. Media
291 pener penerbit bitan an yang yang diber diberii nama nama bulett bulettin in “Gene “Generas rasi” i” yang yang mampu mampu terbit terbit hingga nomor 25. Bahkan sempat diteruskan pada periode selanjutnya. Dengan Dengan bekal bekal tenaga tenaga yang yang telah telah terlatih terlatih melalui pendidikan pendidikan pers hasil hasil periode sebelumnya, bulettin Generasi dipercantik. Berkat bulettin inilah inform informas asii dan segal segalaa aktivi aktivitas tas dari dari caban cabang-c g-caba abang ng di daerah daerah dapat dapat di monitor oleh warga pergerakan di seluruh Indonesia. 3. Aktivitas Ekstern Organisasi a. PMII Dalam Forum Kemahasiswaan
Sebagai Sebagai organisa organisasi si mahasisw mahasiswa, a, PMII tidak mungkin mungkin lepas lepas dari aktivitas aktivitas kemahasi kemahasiswaa swaan/kam n/kampus. pus. Memasuki Memasuki masa pembinaan pembinaan dan pengembang pengembangan, an, dunia kemahasiswaan waktu itu sedang mengalami masa suram. Dunia kemahasiswaan sebagai pelopor penggerak kesadaran berbangsa dan bernegara sesungguhnya telah terbukti dalam sejarah sejak puluhan tahun yang lalu. Tepatnya Tepatnya sedari Soetomo Soetomo bersama mahasiswa mahasiswa STOVIA STOVIA lainnya mend mendir irik ikan an “Bud “Budii Utom Utomo” o” tahu tahun n 1908 1908.. Pemi Pemimp mpin in bang bangsa sa mula mulaii dari dari angkat angkatan an 1920-a 1920-an n sampai sampai dengan dengan angkat angkatan an 1966 1966 adalah adalah manta mantan n aktivi aktiviss mahasiswa. Mereka memperoleh pengetahuan kesadaran dan keterampilan dalam dalam kepemimpi kepemimpinan nan bangsa bangsa ini berkat berkat pengalama pengalaman n sebagai sebagai mahasisw mahasiswaa yang tekun belajar sampbil melibatkan diri dalam kegiatan non-kurikuler, terutama yang menyangkut politik dan kemasyarakatan. Pada Pada jaman jaman kemer kemerdek dekaan aan,, peran peran serta serta mahas mahasisw iswaa sangat sangat besar besar,, catat catatan an sejarah membuktikan, munculnya para pelajar/mahasiswa pelajar/mahasiswa menjelma sebagai tentara dalam membela tanah air yang dikenal dengan “tentara Pelajar”. Pada jaman demokrasi leberal, peran mahasiswa sebagai pelopor terlihat menurun. menurun. Walau Walau pada jaman jaman itu organisa organisasi-or si-organis ganisasi asi mahasisw mahasiswaa hidup dengan dengan semar semarak, ak, tetapi tetapi dalam dalam aktivi aktivitas tasnya nya hanya hanya untuk untuk mempe memperku rkuat at kedudukan partai-partai politik yang melindungi organisasi masing-masing. Posis Posisii yang yang demiki demikian an ini beruba berubah h drasti drastiss ketika ketika terjad terjadii perist peristiw iwaa G.30. G.30. S/PKI. Yaitu mengkhianati Ibu Pertiwi dengan melakukan gerakan kudeta. Namun PKI tetap dibiarkan hidup oleh rezim Orde Lama. Akibatnya rakyat merasa tidak puas, wakil-wakil rakyat yang duduk dalam parlemen tidak mampu menyuarakan aspirasi rakyat yang diwakilinya. diwakilinya. Melihat kenyataan seperti ini, dimana nilai-nilai demokrasi terinjak-injak, kembali kembali mahasisw mahasiswaa tampil tampil sebagai sebagai pelopor pelopor pejuang pejuang hak azasi azasi terdepan. terdepan. Mahasisw Mahasiswaa melihat melihat bahwa bahwa wakil wakil rakyat rakyat yang yang menjadi menjadi tumpuan tumpuan harapan harapan untuk menegakkan keadilan, diam seribu bahasa, mereka tidak mampu lagi berbuat berbuat untuk rakyat rakyat yang diwakilin diwakilinya, ya, sehingga sehingga saluran saluran konstitus konstitusional ional menjadi macet. Akhirnya Akhirnya mahasisw mahasiswaa tampil tampil menempuh menempuh jalur non-konsti non-konstitusio tusional, nal, mereka mereka
turun turun jalan jalan berdem berdemons onstra trasi si membel membelaa rakya rakyat, t, dengan dengan menunt menuntut ut PKI dan antek-anteknya dibubarkan. Setelah pemerintahan Orde Baru berjalan sekian lama, mahasiswa merasa tidak puas, karena kenyataannya telah terjadi penyimpangan dari yang dulu mereka mereka dambakan dambakan dan perjuangk perjuangkan, an, kehidupan kehidupan negara negara yang benar-benar benar-benar melaksanakan Pancasila dan UUD 1945. Mereka menilai ada pen penyi yimp mpan anga gan, n, teru teruta tama ma dala dalam m pela pelaks ksan anaa aan n pemi pemilu lu 1971 1971 dan dan 1977 1977.. Kemarahan mulai timbul dan tidak percaya lagi terhadap kepemimpinan nasional yang ternyata menurut mereka tidak berbeda dengan pemerintahan Orde Orde Lama. Lama. Ketid Ketidak ak puasa puasan n mahas mahasisw iswaa ditua dituangk ngkan an melal melalui ui cara-c cara-cara ara menyuara menyuarakan kan aspirasi aspirasinya nya lewat lewat koran-kora koran-koran n kampus kampus yang hidup dengan sburnya, sburnya, disamping disamping aksi corat-cor corat-coret et kampus kampus dengan dengan plakat-pl plakat-plakat akat berisi berisi pro prottes yang bern bernaada tuntut ntutaan, bahka ahkan n aksi ksi tur turun jala jalan n menutu nututt kepe kepemi mimp mpin inan an nasi nasion onal al kemb kembal alii keja kejala lan n semu semula la.. Hal Hal ini ini dila dilaku kuka kan n menjelang sidang umum MPR 1978. Namun pemerintah beranggapan lain, aksi mahasiswa itu dinilai menjurus pada perongrongan wibawa pemerintah dan mengganggu stabilitas nasional. Aksi Aksi maha mahasi sisw swaa dihe dihent ntik ikan an.. Sela Selaan anju jutn tnya ya disi disiny nyal alir ir bahw bahwaa yang yang menggerak menggerakkan kan aksi itu adalah adalah badan-bad badan-badan an mahasisw mahasiswaa intra universite universiter. r. Para tokoh mahasiswa penggerak aksi ditangkap dan dimejahijaukan dengan tudu tuduha han n mero merong ngro rong ng wiba wibawa wa peme pemeri rint ntah ah dan dan meng mengga gang nggu gu stab stabil ilit itas as nasion nasional. al. Tidak Tidak luput luput dari dari aksi aksi penang penangkap kapan an itu adalah adalah sahaba sahabatt Ahmad Ahmad Bagja Bagja (ketua (ketua umum umum PP PMII) PMII) sempat sempat diaman diamankan kan agar agar tidak tidak berger bergerak ak memobilisir mahasiswa. mahasiswa. PB PMII PMII meng mengel elua uark rkan an sura suratt pern pernya yata taan an yang yang beri berisi si prot protes es terh terhad adap ap pemerinta pemerintah h saat terjadi pengadil pengadilan an mahasiswa mahasiswa (merupaka (merupakan n pernyataan pernyataan pertama yang dikeluarkan oleh organisasi mahasiswa ekstra universitas). Sejak Sejak saat itulah itulah kecender kecenderungan ungan historis historis tersebut tersebut mengalam mengalamii perubahan perubahan secara drastis. Aktivitas mahasiswa, terutama yang menyangkut kehidupan politik serta yang dapat dikategorikan menjurus kesana, dikontrol secara ketat. Sanksi akademik yang berat dijatuhkan kepada mahasiswa pelanggar sistem pengawasan yang berlaku. Berdasarka Berdasarkan n kepenting kepentingan an akan stabilit stabilitas as politik politik dan pembangun pembangunan an maka dilaksanakan penataan kehidupan kemahasiswaan lewat kebijaksanaan yang dikenal dikenal dengan dengan NKK/BKK NKK/BKK.. Sekalipun Sekalipun mendapat mendapat kritik kritik dari mahasisw mahasiswa, a, dunia kampus dan politisi politisi melalui melalui suatu usul interpelasi interpelasidi di DPR, namun pemerintah tetap dengan langkah yang sudah ditetapkan.
Birokratisasi Kampus
291 Dua langkah penting yang ditempuh pemerintah dalam menghadapi gerak dina dinami mika ka maha mahasi sisw swaa dan dan kamp kampus us yang yang dian diangg ggap ap memb membah ahay ayak akan an kebijaksa kebijaksanaan naan pembanguna pembangunan n nasional, nasional, yaitu yaitu stabilit stabilitas as politik politik dan proses proses pembangun pembangunan an nasional, nasional, ialah ialah dengan dengan melakukan melakukan intervens intervensii yang bersifat bersifat kebirokrasian dan mengadakan pembenahan politik yang melibatkan unsurunsur dan kehidupan kampus. Dalam Dalam rangka rangka tindak tindakan an kebiro kebirokra krasia sian n , kampus kampus sepen sepenuhn uhnya ya dilata dilatakka kkan n dalam jalur tujuan dan proses birokrasi negara. Kebijaksanaan kampus harus mendapatkan persetujuan sepenuhnya dari departemen Dikbud. Penentuan pim pimpi pina nan n mula mulaii dari dari Rekt Rektor or samp sampai ai kepa kepada da pimp pimpin inan an juru jurusa san n haru haruss sepengetahuan dan disetujui departemen tersebut. Bahkan dalam pemberian tugas kepada sejumlah sejumlah dosenpun, dosenpun, departem departemen en ikut serta. serta. Pengalokas Pengalokasian ian anggaran anggaran yang sepenuhny sepenuhnyaa ditanggung ditanggung pemerinta pemerintah h mendapat mendapat pengaraha pengarahan n dan pengawasan yang lebih ketat sesuai dengan kebijakan pemerintah. Laangkah politis pemerintah ialah memisahkan kampus dari politik dengan jal jalan an memb membub ubar arka kan n lemb lembag agaa kema kemaha hasi sisw swaa aan n (dew (dewan an maha mahasi sisw swa) a),, melarangg melarangg mahasisw mahasiswaa mengatas mengatasnama namakan kan kampusny kampusnyaa di dalam dalam kegiatan kegiatan politik politik dan mengaktifk mengaktifkan an organisa organisasi si pegawai pegawai negeri negeri (Korpri) (Korpri) di kampus, kampus, kebijaksanaan tersebut diperkuat lagi dengan membatasi kesempatan dosen untuk mengumumkan mengumumkan pemikirann pemikirannya ya di media massa dengan jalan jalan hanya hanya membol membolehk ehkan an profes profesor or mengat mengatasn asnam amaka akan n kampus kampusny nya. a. Semen Sementar taraa itu penga pengaruh ruh Golkar Golkar melal melalui ui pimpi pimpinan nan unit-un unit-unit it kampus kampus semak semakin in meras merasuk uk terhadap keseluruhan warga kampus. Camp Campur ur tang tangan an biro birokr kras asii nega negara ra dala dalam m pros proses es kehi kehidu dupa pan n kamp kampus us diwuju diwujudka dkan n dalam dalam bentuk bentuk pengawa pengawasan san yang yang amat amat mende mendetai taill terhad terhadap ap opersional opersional universit universitas, as, yaitu yaitu penyelek penyeleksian sian staf pengajar pengajar dan mahasisw mahasiswa, a, penen penentua tuan n dan penyus penyusuna unan n kuriku kurikulum lum,, pengal pengaloka okasia sian n dana, dana, penent penentuan uan penelitian, dan penentuan pimpinan. Disatu sisi, intervensi birokrasi tersebut membawa keuntungan, sarana fisik kamp kampus us,, juml jumlah ah dose dosen n sert sertaa fasi fasili lita tasn snya ya daan daan daya daya tamp tampun ung g tela telah h ditingkaatkan melalui pola pembangunan kampus seperti itu. Akan tetapi jika dilihat dari hakekat kemandirian kampus, maka adanya dampak negatif yang dibawa dibawa oleh oleh tingginya tingginya intensitas intensitas campur campur tangan tangan birokrasi birokrasi tersebut, tersebut, antara lain : Pertama Pertama : Terasa Terasa kuatnya kuatnya tekanan tekanan kepada kepada pertumbuh pertumbuhan an daya kreatifitas kreatifitas warg wargaa kamp kampus us.. Peng Pengaw awas asan an biro birokr kras asii meni menimb mbul ulka kan n rasa rasa khawatir yang berlebihan untuk berbuat salah dikalangan warga kampus. kampus. Untuk Untuk itu mereka mereka melakuka melakukan n berbagai berbagai pengamana pengamanan n mulai mulai dari dari menye menyenso nsorr pikira pikiran n atau atau pendap pendapat at sendi sendiri ri sampa sampaii kepada tidak mengumumkan kepada siapapun. Lebih dari itu, mereka mereka tidak tidak melaku melakukan kan pemiki pemikiran ran sama sama sekali sekali.. Gejal Gejalaa ini
dapat dapat menekan menekan tumbuhnya tumbuhnya pemikira pemikiran-pem n-pemikira ikiran n alternat alternatif if di dalam kampus. Kedua
: Intervensi birokrasi yang mencengram itu menjadikan para pim pimpi pina nan n unit unit-un -unit it univ univer ersi sita tass seba sebaga gaii “raj “rajaa keci kecil” l” yang yang memi memimp mpin in orga organi nisa sasi si deng dengan an meng mengen enda dali lika kan n keku kekuas asaa aan, n, kewenangan dan prosedur ketimbang menggunakan argume argumenta ntasi si dan pertim pertimban bangan gan yang yang logis. logis. Kepem Kepemimp impina inan n personal meningkat meninggalkan kepemimpinan institusional, keterlibatan dosen dalam penentuan pimpinan dan kebijaksa kebijaksanaan naan kampus kampus semakin semakin kecil. kecil. Prosedur Prosedur yang berlaku dilembaga pemerintah diambil alih oleh universitas beserta unitunitnya.
Ketiga Ketiga
: Tumbuhnya Tumbuhnya gejala gejala apatisme apatisme sebagai sebagai akibat akibat dari perpaduan perpaduan kedua akibat diatas, kekhawatiran berbuat salah dalam berkreasi dan keterbatasan untuk melibatkan diri di dalam penentuan halhal penting di kampus menyebabkan dosen lebih memusatkan perha perhatia tian n kepada kepada aktivi aktivitas tas mengaj mengajar. ar. Itupun Itupun dengan dengan piliha pilihan n bahan yang amat hati-hati. Mahasiswa lebih memusatkan diri kepada kepada penye penyeles lesaia aian n studi, studi, tanpa tanpa merasa merasa perlu perlu mengad mengadaka akan n 108 pencernaan dan pematangan serta perluasan wawasan. )
Pada dasarnya PMII menolak diberlakukannya NKK/BKK berlaku sebagai sistem yang mengatur kehidupan kampus dan mahasiswa Indonesia. Namun untuk menolaknya secara mutlak dan frontal, padahal sistem itulah yang saat itu berlak berlaku u diperg diperguru uruan an tingg tinggii seluru seluruh h Indone Indonesia sia sama sama artiny artinyaa dengan dengan menghadapkan PMII pada jurang yang dapat berakibat celaka.
b. PMII Dalam Forum Kepemudaan Organisasi mahasiswa pada hakekatnya juga berdimensi pemuda , sebab pad padaa dasa dasarn rnya ya maha mahasi sisw swaa adal adalah ah juga juga pemu pemuda da.. Jika Jika kita kita band bandin ingk gkan an aktivitas aktivitas PMII PMII dalam dalam bidang bidang kepemuda kepemudaan an dengan dengan dunia kemahasiswaa kemahasiswaan, n, dapa dapatt dika dikata taka kan n lebi lebih h bes besar pors orsi ket keterli erliba bata tann nny ya dala dalam m bida bidang ng kepemudaan. Dalam dunia kepemudaan, seperti kita ketahui, bahwa pada tahun 1973 telah lahir lahir organi organisa sasi si pemuda pemuda bentuk bentukan an pemeri pemerinta ntah h yaitu yaitu Komit Komitee Nasio Nasional nal Pemuda Pemuda Indone Indonesia sia (KNPI (KNPI), ), berdas berdasark arkan an deklar deklaras asii pemuda pemuda 23 Juli Juli 1973 1973 itulah lahir KNPI yang merupakan forum konsultatif pemuda Indonesia. Dala Dalam m perk perkem emba bang ngan an sela selanj njut utny nyaa berk berkem emba bang ng dan dan beru beruba bah h menj menjad adii organisasi yang sifat dan perannya tidak berbeda dengan organisasi pemuda 108 Arbi Sanit, Mahasiswa, Kekuasaan dan Bangsa, Refleksi dan Gagasan Alternatif , Lingkaran studi Indonesia dan YLBHI, Jakarta, 1989, Halaman 24 - 26
291 lain lainny nya. a. Bahk Bahkan an ada ada usah usahaa-us usah ahaa untu untuk k menj menjad adik ikan an KNPI KNPI seba sebaga gaii organisasi pemuda tunggal di Indonesia. Usaha ini mendapat tantangan dari para pemuda pencetus dan pendukung deklarasi pemuda 1973. Usaha Usaha mewujudka mewujudkan n KNPI sebagai wadah pembinaa pembinaan n tunggal, tunggal, didahului didahului dengan masuknya KNPI dalam GBHN. Hal itu terjadi dalam sidang Umum MPR MPR 1978 1978.. Peng Pengga gara rapa pan n untu untuk k mema memasu sukk kkan an KNPI KNPI dala dalam m GBHN GBHN,, dilaku dilakukan kan dengan dengan intens intensif. if. Usaha Usaha paling paling menonj menonjol ol adalah adalah peneka penekanan nan terhad terhadap ap organi organisas sasii penduk pendukung ung dan pence pencetus tus KNPI. KNPI. Bahkan Bahkan koordi koordinas nasii pem pemud udaa Golk Golkar ar meno menola lak k KNPI KNPI dija dijadi dika kan n seba sebaga gaii wada wadah h tung tungga gal. l. Maks Maksud udny nyaa peme pemeri rint ntah ah mema memasu sukk kkan an KNPI KNPI dala dalam m GBHN GBHN akhh akhhir irny nyaa berhasil berhasil melalui melalui pemunguta pemungutan n suara suara setelah setelah FPP dan FPDI FPDI menolakny menolaknya, a, tetapi tetapi dengan dengan catata catatan n KNPI KNPI tidak tidak akan akan memat mematika ikan n organi organisas sasii pemuda pemuda lainnya. Dengan demikian jelas, bahwa upaya-upaya pihak tertentu untuk meng menggi giri ring ng para para pemu pemuda da dala dalam m satu satu wada wadah h pemb pembin inaa aan n yang yang tung tungga gall mengalami kegagalan, tetapi usaha para pemuda sendiri agar KNPI tidak masuk dalam GBHN juga tidak berhasil. Sikap Sikap PMII PMII terhad terhadap ap kebera keberadaa daan n KNPI KNPI tetap tetap dalam dalam posis posisii sikap sikap netral netral,, karena bagaimanapun PMII sadar akan tanggung jawab moralnya, sebagai organisasi pencetus lahirnya KNPI, maka dalam setiap kesempatan PMII tetap tetap mengad mengadaka akan n koreks koreksii agar agar KNPI KNPI tetap tetap berjal berjalan an menur menurut ut fitrah fitrahnya nya.. Sete Setela lah h gaga gagall mewu mewuju judk dkan an wada wadah h tung tungga gall para para pemu pemuda da Indo Indone nesi sia, a, meskipun KNPI dimasukkan dalam jalur resmi (GBHN) justru eksistensi dan perkemba perkembangann ngannya ya mengalam mengalamii kesulita kesulitan. n. Apakah Apakah organisa organisasi si ini akan menempatkan dirinya sebagai organisasi massa atau hanya berupa forum komunikasi belaka. Disinilah KNPI mengalami dilema Dalam majlis pertimbangan pemuda (MPP) hal tersebut sudah dibicarakan, pada kesempatan itu PMII melalui utusannya Musthafa Zuhad (ketua PB PMII) PMII) dan M. Baidl Baidlaw awii Ali (Sekbi (Sekbid d Organi Organisas sasii PB PMII) PMII) mengaj mengajuka ukan n pokok-pokok pikiran untuk membendung pihak-pihak yang selalu berusaha menjadikan menjadikan KNPI sebagai sebagai wadah wadah pembinaan pembinaan tunggal. Usaha itu bahkan bahkan berlanjut sampai pada forum kongres II KNPI yang diselenggarakanpada tanggal 28 Oktober s/d 4 Nopember 1978. Forum ini sempat membuat para aktivis organisasi mahasiswa merasa dirugikan sehubungan dengan adanya pihak tertentu yang menamakan dirinya sebagai Kongres Pemuda. Dalam kongres ini muncul kembali issue tentang akan dijadikannya KNPI sebagai wadah tunggal pemuda Indonesia. Tentu saja PMII dan seluruh organisasi pemud pemudaa serta serta mahasi mahasisw swaa kecual kecualii KNPI KNPI dan AMPI AMPI menol menolak ak usaha usaha itu dengan menyebut kongres II KNPI sebagai kongres pemuda. kebijaksanaan ” Gejala ini sebenarnya merupakan produk dari “tiga “tiga bentuk kebijaksanaan” yang mengatur kehidupan mahasiswa sejak diberlakukan pada tahun 1973 : Pertama : Dengan dibentuknya KNPI, maka eksistensi mahasiswa sebagai komu komuni nita tass deng dengan an subsub-ku kult ltur urny nyaa tida tidak k diak diakui ui lagi lagi.. Seba Sebab b
mahasiswa sudah diperlakukan sebagai bagian yang utuh dari pemud pemuda, a, sekal sekalipu ipun n secar secaraa forma formall KNPI KNPI diteta ditetapka pkan n sebaga sebagaii badan komunikasi antar organisasi pendukungnya. Organisasi mahasiswa seperti PMII, GMNI, HMI dan lain-liannya, yang diharuskan bernaung di bawah KNPI, dikontrol oleh Menteri negara urusan pemuda dan Olah raga. Setelah UU keormasan dibe diberl rlak akuk ukan an tahu tahun n 1985 1985,, maka maka apar aparat at depa depart rtem emen en dala dalam m negeri-pun bertindak sebagai pengawas dan pembina. Kedua Kedua
: Pembekua Pembekuan n Dewan Dewan Mahasisw Mahasiswaa oleh aparat keamanan keamanan KOPKA PKAMTIB - sejak jak 21 Janua nuari 1978, 978, melu melum mpuhk puhkaan organisasi mahasiswa tingkat universits dn nsionl. Mahasiswa tida tidak k memp mempun unya yaii wada wadah h untu untuk k mela melaku kuka kan n kegi kegiat atan an yang yang berskala besar, naik di kampus maupun secara nasional, maka tinggallah organisasi mahasiswa tingkat fakultas dengan segala kondisi yang ada.
Ketig Ketigaa
: Kebij Kebijaks aksana anaan an NKK NKK / BKK yang yang melete meletekka kkan n ora oragan ganisa isasi si mahasiswa intra fakultas di bawah pengendalian, pengarahan dan bahkan pembiayaan universitas. Lebih dari itu, kebijaksa kebijaksanaan naan tersebut tersebut jugamelar jugamelarang ang mahasisw mahasiswaa berpolitik berpolitik,, kecuali sebagai individu dan harus memasuki organisasi politik resmi. 109)
Berkenaan dengan kebijaksanaan stabilitas politik rezim Orde Baru, terasa adanya adanya keenggana keengganan n umum untuk untuk membicar membicarakan akan masalah masalah peran peran pemuda. pemuda. Oran Orang g khaw khawat atir ir akan akan terj terjeb ebak ak keda kedala lam m perd perdeb ebat atan an seng sengiit tent tentan ang g kepemi kepemimpi mpinan nan nasion nasional, al, sehing sehingga ga dapat dapat merang merangsan sang g tumbuh tumbuhny nyaa faktor faktor destabilitas nasional. Tetapi sejak tahun 1970-an, setelah impaknya terasa ke seantero kehidupan, dan dan pada pada saat saat rege regene nera rasi si kepe kepemi mimp mpin inan an dari dari angk angkat atan ann n 1945 1945 kepa kepada da generasi berikutnya mulai diwujudkan, maka urgensi masalah peran pemuda khusus khususnya nya yang yang berken berkenaa aan n dengan dengan kepemi kepemimpi mpinan nan semaki semakin n dirasa dirasakan kan.. Dalam Dalam rangka rangka regenera regenerasi si itulah itulah dipermas dipermasalah alahkan kan kembali kembali peran peran pemuda pemuda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sadar akan peran generasi muda dimasa lalu dan potensi mereka untuk mengua menguasa saii masa masa depan, depan, maka maka pengem pengemban bangan gan kelomp kelompok ok masya masyarak rakat at ini merupakan salah satu program dari sistem politik manapun yang pernah tumbuh di Indonesia. Kenyataan sejarah seperti aktivitas pemuda dimasa pergerakan dan perjuangan kemerdekaan, di masa revolusi 1945 dan bahkan dima dimasa sa peme pemeri rint ntah ahan an orde orde lama lama ke orde orde baru baru,, tak tak memu memung ngki kink nkan an pemerintah mengabaikan generasi muda. Apalagi potensi untuk masa depan seperti terlihat dari jumlah yang amat besar, dinamika, penguasaan akan 109 Ibid, Halaman 91
291 ilmu dan teknologi, dan watak yang lebih terbuka akan perubahan, tidak memungkinkan kekuatan politik manapun untuk mengesampingkan mereka. Intervensi Intervensi birokrasi birokrasi tersalur tersalur melalui melalui proses proses pengembang pengembangan an pemuda. pemuda. Dan upaya upaya tersebut tersebut semakin intensif sejalan dengan perputara perputaran n waktu. waktu. Pada tahu tahun n 1973 1973 peme pemeri rint ntah ah meng mengus usah ahak akan an pemb pemben entu tuka kan n KNPI KNPI untu untuk k mena menamp mpun ung g akti aktivi vita tass kese keselu luru ruha han n pemu pemuda da dida didala lam m suat suatu u wada wadah h komu komuni nika kati tif, f, disa disamp mpin ing g meny menyed edia iaka kan n lemb lembag agaa pemb pembin inaa aan n beru berupa pa “Menpo “Menpora” ra”,, disedi disediaka akan n juga juga anggar anggaran an yang yang cukup cukup besar besar untuk untuk kegiat kegiatan an pemuda. Di dalam Pelita III juga dikembangkan konsep NKK/BKK sebagai cara pembinaan mahasiswa di dalam kehidupan politik yang sekarang amat dirasakan akibatnya bagi kehidupan mahasiswa sebagai komponen strategis di kalangan generasi muda. Dan melalui UU keormasan tahun 1985, maka penataan organisasi dan ideologi pemuda bersama ormas lainnya juga mulai dicanangkan. Bagi Bagi mereka mereka yang yang berpan berpandan dangan gan kritis kritis terhad terhadap ap hasil hasil pengem pengemban bangan gan pemuda, pemuda, dapat dapat dilihat dilihat kesadara kesadaran n politik politik pemuda pemuda yang kurang memadai, memadai, disamp disamping ing penget pengetahu ahuan an dan pemaha pemahama man n mereka mereka yang yang kurang kurang luas luas dan dangkal, terasa juga sikap apatis yang semakin meluas di kalangan pemuda. Mahasisw Mahasiswaa yang sampai sampai dengan dengan pertengaha pertengahan n tahun 1960-an 1960-an mempunya mempunyaii keungg keunggula ulan n di dalam dalam segala segala unsur unsur kesada kesadaran ran berban berbangsa gsa dan berneg bernegara ara tersebut, justru semakin menjadi apatis, lebih menyedihkan lagi, mahasiswa semakin takut dengan aktivitas yang bernuansa politik. KNPI sebagai wadah generasi muda tampaknya semakin mengcopy pola kerja kerja dan buday budayaa organi organisa sasi si yang yang berkem berkemban bang g di dalam dalam birokr birokrasi asi.. Pola Pola hubu hubung ngan an warg wargaa deng dengan an pemi pemimp mpin in,, tata tata cara cara pemi pemili liha han n pemi pemimp mpin in,, pengumpulan dan penggunaan dana, dan bahkan pola konflik di dalamnya, menjur menjurus us kepada kepada birokr birokras asi. i. Ciri Ciri kepemu kepemudaa daan n yang yang amat amat ditand ditandai ai oleh oleh spontanitas dan kesederhanaan kurang menonjol. Begitu juga ciri inovatif tidak mampu dikembangkan di dalam wadah ini.
BAB V MASA KONSOLIDASI DAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
1. Konsolidasi Organisasi
(1977 - 1980)
Periode kebangkitan PMII ditandai dengan tercetusnya “Deklarasi “Deklarasi Murnajati” tang tangga gall 14 Juli Juli 1972 1972.. Yang Yang pada pada hake hakeka katn tnya ya meru merupa paka kan n titi titik k kulm kulmin inas asii dari dari penemuan jati diri dan eksistensinya, sebagai organisasi mahasiswa yang berdimensi keagamaan dengan paradigma pemahaman keagamaan Aswaja. Pada prinsipnya deklarasi tersebut juga pernyataan ke dunia luar khususnya masyar masyaraka akatt mahas mahasisw iswaa Indone Indonesia sia yang yang penuh penuh dengan dengan hiruk hiruk pikuk pikuk perjua perjuanga ngan n mengentaskan bangsa dari kemiskinan dan keterbelakangan. PMII melalui deklarasi Murnajati, menyatakan dirinya sebagai organisasi yang independen, yang tidak terikat pada organisasi apapun dan hanya mengikatkan diri pada azas dan tujuan organisasinya, organisasinya, serta hanya komited pada perjuangan bangsa Indonesia. Ini menandakan bahwa PMII bukan hanya milik satu golongan, tetapi menjadi asset bangsa Indonesia secara keseluruhan khususnya ummat Islam. Pernyataan Pernyataan Independensi PMII itu, akhirnya diteguhkan dengan lahirnya satu pernyataan penegas yang dikenal dengan “Manivesto Independen”. Pernyataan ini dicetuskan dalam kongres V yang diselenggarakan diselenggarakan di Ciloto Jawa Barat. Deklarasi Murnajati maupun Manivesto Independen tidak akan punya arti apa-apa, jika hanya dinyatakan di atas kertas dan hanya terbatas pada tataran ide, tanpa di implementasikan dalam kehidupan organisasi secara nyata. Independensi suatu suatu organi organisa sasi si akan akan mempun mempunya yaii arti, arti, manaka manakala la mampu mampu menunj menunjukk ukkan an diriny dirinyaa sebagai organisasi yang mandiri. Mandiri dalam gerak pemikiran maupun dalam gerak operasional organisasi. Bagi PMII, upaya kearah itu merupakan beban berat, salah salah satu satu sebabn sebabnya ya adalah adalah karena karena PMII PMII sudah sudah terbia terbiasa sa hidup hidup dengan dengan fasili fasilitas tas-fasilitas dan bimbingan dari NU. Bagi pihak luar, PMII dianggap sebagai NU muda, bukan hanya orang lain, warga PMII pun masih banyak yang ragu akan kemampuan organi organisa sasi si ini ini untuk untuk berjua berjuang ng secar secaraa mandir mandiri. i. Tidak Tidak heran, heran, setela setelah h terce tercetus tusnya nya deklarasi independen ada sejumlah cabang yang terpaksa tidak/belum mampu hidup secara independen. Dalam rangka konsolidasi, PMII terus berjuang memperkokoh dirinya. Pada Periode Drs. Abduh Paddare, PMII berhasil meletakkan dasar yang kuat untuk alas pijak. Langkah itu dilanjutkan dengan pelaksanaan kongres VI pada tanggal 8 - 12 Oktober 1977 di Wisma Tanah Air Jakarta. Kongres yang dilaksanakan beberapa bulan setelah pemilu 1977, mempunyai nilai strategis dan bersejarah, karena dari foru forum m inil inilah ah PMII PMII berh berhas asil il meru merumu musk skan an arah arah gera gerak k orga organi nisa sasi si dala dalam m wuju wujud d program-program kerja yang tersusun secara sistematis. Memenuhi syarat kelayakan bagi suatu organisasi modern, pola pembinaan, pengembangan dan perjuangan PMII (P4-PM (P4-PMII) II).. Inilah Inilah wujud wujud dari dari arah arah gerak gerak organi organisas sasii yang yang dimaks dimaksud. ud. P4-PMI P4-PMIII merupa merupakan kan renca rencana na pengem pengemban bangan gan jangka jangka panjan panjang g PMII, PMII, untuk untuk menjab menjabark arkan an program-program itu, PMII merinci dengan program kerja 3 tahunan (disesuaikan dengan masa bakti PB PMII). P4-PMII serta penjabarannya yang tertuang dalam pro progr gram am kerj kerjaa 3 tahu tahuna nan n itu itu dapa dapatt lebi lebih h mema memant ntap apka kan n orga organi nisa sasi si mela melang ngka kah h
291 bersama-sama dengan organisasi yang lain. Sebagaimana lazimnya kongres, maka kongres PMII yang ke VI ini disamping membahas program-program kerja dam persoalan-persoalan aktual saat itu itu juga juga memb membah ahas as peng pengur urus us yang yang akan akan memi memimp mpin in orga organi nisa sasi si pada pada peri period odee berikutnya (1977 - 1981). Yang terpilih untuk memimpin PMII untuk periode 1977 1981 adalah sahabat Ahmad Bagja dan sahabat Muhyiddin Arubusman, masingmasing masing sebag sebagai ai Ketua Ketua Umum Umum dan Sekre Sekretar taris is Jender Jenderal. al. Kedua Kedua tokoh tokoh ini ini sudah sudah berpengalaman dalam mengelola organisasi khususnya PMII. Hasil rapat formatur mengenai kepengurusan PB PMII periode 1977 - 1981 adalah sebagai berikut : SUSUNAN PENGURUS BESAR PMII ( Periode 1977 - 1981 )
Ketua Umum : Ahmad Bagja Ketua : Musthafa Zuhad Ketua : Muhammad Rodja Ketua : Abdul Kadir Ketua : Yaya Sofiyah Sekretaris Jenderal : Muhyidin Arubusman Wakil Sekjen : Wahidudin Adam Sekbid Organisasi : Baidlawi Alie Sekbid Pendidikan : M. Abdul Azis Sekbid Ol Olah Ra Raga,Seni da dan Bu Budaya : Ab Abdullah Ja Jauban Sekbid Kopri : Fadhilah Suralaga Sekbid Alumni : Ukies M. Urip Sekbid Da’wah dan Pengabdian Masyarakat : Hidayat Sekbid Organisasi Islam, Pemuda dan Mahasiswa : M. Dimyati Sekbid Hub. Luar negeri dan Kerja sama Internasional : Mudjahidin Ridwan Bendahara : Hasan Basri Saleh Wakil Bendahara : Silvia. 110) Perjalanan organisasi dalam kepengurusan ini nampak kurang sehat, sehingga diperlukan adanya penyegaran agar dinamika organisasi bisa berjalan sesuai dengan yang yang dihara diharapka pkan. n. Untuk Untuk itu itu PB PMII PMII mengad mengadaka akan n resufl resuflee kepeng kepenguru urusan san pada pada tannggal 7 Oktober 1979, dengan hasil sebagaimana tersebut dibawah ini : SUSUNAN PENGURUS BESAR PMII ( PERIODE 1977 - 1981 ) Hasil Resuffle
110 Lapor Laporan an pertan pertanggu ggung ng jawaba jawaban n PB PMII PMII Period Periodee 1977 1977 - 1981, 1981, di depan depan pesert pesertaa kongres VII, tanggal 1 - 4 April April 1981, di Cibubur, jakarta, jakarta, Halaman 11.
Ketua Umum : Ahmad Bagja Ketua : Musthafa Zuhad Ketua : Muhammad Rodja Ketua : Wahidudin Adam Ketua : Fadhilah Suralaga Sekretaris Jenderal : Muhyidin Arubusman Wakil Sekjen : Baidlawi Alie Sekbid Organisasi : Hasanudin Alfathani Sekbid Pendidikan : Muntaha Azhari Sekbid Olah Raga dan Seni Budaya : Abdullah Jauban Sekbid Kopri : Ida Farida Sekbid Alumni : Ukies M. Urip Sekbid Da’wah dan Pengabdian Masysrakat : Hella Firdansyah Sekbid Organisasi Islam Mahasiswa dan Pemuda : M. Dimyati Sekbid Hub Luar Negeri dan Kerjasama Internasional : Sri Mulyati Bendahara : HM. Thahir Husien Wakil Bendahara : Lathifah 111)
2. Konsolidasi Intern
a. pembinaan dan pengembangan koorcab, cabang dan anggota PMII Kehid Kehidupa upan n PMII PMII setela setelah h memas memasuki uki masa masa indepe independe nden n dapat dapat dikat dikataka akan n dalam dalam kead keadaa aan n labi labil. l. Bagi Bagi PMII PMII,, dekl deklar aras asii inde indepe pend nden en meru merupa paka kan n suat suatu u upay upayaa melahi melahirka rkan n kembal kembalii suatu suatu kehidu kehidupan pan yang yang lebih lebih dewasa dewasa dan mandir mandiri. i. Harus Harus diakui bahwa sikap NU terhadap PMII sebelum maupun sesudah independen tetap sebagai bapak sayang kepada anaknya. Tetapi persoalannya tidak hanya sampai disitu, ketergantungan PMII pada NU tidak hanya sebatas finansial tetapi sesungguhnya lebih dari itu. Suatu Suatu contoh contoh dalam dalam pengemban pengembangan gan PMII, PMII, lembaga lembaga pendidikan pendidikan Ma’arif yang memiliki sejumlah perguruan tinggi dan PMII selalu mendudukkan wakilnya di lembag lembagaa itu. itu. Hal Hal ini dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk tetap tetap menjag menjagaa eksist eksistens ensii PMII PMII dan berkembang di perguruan tunggi milik NU ataupun setidaknya milik orang NU. Setelah pernyataan independen, persoalannya menjadi lain. Secara drastis tidak ada tindakan apa-apa dari pimpinan NU, setidaknya NU merasa tidak merasa mempunyai beban terhadap PMII. Bahkan di beberapa daerah, sikap NU agak keras, ini juga menjadi persoalah tersendiri bagi PMII. Tak heran jika pada masa 111 Ibid, Halaman 12
291 transisi ini ada sekitar 15 cabang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kondisi independen. Kesungguhan jajaran pengurus terutama mereka yang mempunyai komitmen kuat untuk tetap memperjuangkan sikap independen itu, berusaha melampaui masa tran transi sisi si itu itu deng dengan an seku sekuat at tena tenaga ga.. Pada Pada kong kongre ress VI di Jaka Jakart rtaa 1977 1977 lebi lebih h memp memper erko koko koh h tekad tekad indep indepen ende denn nnya ya,, selam selamaa perio periode de ini (197 (1977 7 - 1981 1981)) sejumlah cabang PMII berhasil kembali berdiri, antara lain : • • • • • • • • •
Cabang Sumenep Cabang Luwu Cabang Ambon Cabang Surakarta Cabang Darut Cabang Cianjur Cabang Samarinda Cabang Balikpapan Cabang Pontianak dan sebagainya
112
)
Disamping itu juga terbentuk cabang-cabang baru seperti : • • • • •
Cabang Manado Cabang Sibolga Cabang Nias Cabang Banda Aceh Cabang Bima
( sebenarnya cabang-cabang cabang-cabang ini pernah pernah beridiri pada masa periode 1967 - 1970) 113 ) Usaha PB PMII dalam mengembangkan cabang-cabang ini dilakukan dengan turb turbaa keda kedaer erah ah-d -dae aera rah. h. Tern Ternya yata ta cara cara itu itu cuku cukup p bera berart rtii bagi bagi pemb pembin inaa aan n pergerakan dan menunjukkan betapa bergairahnya aaktivitas-aktivitas PMII di daearah. Kunjun Kunjungan gan-kun -kunjun jungan gan PB PMII PMII ini biasan biasanya ya dilaku dilakukan kan bertep bertepata atan n dengan dengan kegiat kegiatan an caban cabang/K g/Koor oorca cab b seper seperti, ti, Kegia Kegiatan tan masa masa peneri penerima maan an anggot anggotaa baru baru (MAPAB (MAPABA) A),, Pelati Pelatihan han-pe -pelat latiha ihan, n, Konfre Konfrensi nsi,, pelant pelantika ikan n pengur pengurus us dan lain lain sebagainya, sebagainya, seperti seminar, lokakarya dan lain-lain.
b. Lokakarya penyusunan Buku Pedoman Pendidikan Kader. 112 Ibid, Halaman lampiran 113 Ibid, Halaman Lampiran
Sebagai organisasi mahasiswa sekaligus sebagai organisasi kader, bukaan sebagai organisaasi massa. Artinya rekrutmen sistem keanggotaan harus mengarah pada pem pembe bent ntuk ukan an prib pribad adii angg anggot otaa yang yang memi memili liki ki kema kemant ntap apan an loya loyali lita tass dan dan kemampuan kemampuan dalam mengelola mengelola organisasi. organisasi. PMII tidak hanya hanya merekrut merekrut anggota anggota sebanyak sebanyak-bany -banyakny aknyaa (kuantitas (kuantitas), ), dengan dengan jenjang jenjang pengkader pengkaderan an yang tersusun tersusun secara secara sistem sistemati atis. s. PMII PMII harus harus mampu mampu menci mencipta ptakan kan kader kader yang yang berwa berwawas wasan an kemahasiswaan, kemahasiswaan, kemasyarakatan, kepemudaan, keislaman dan keindonesiaan. Seorang mahasiswa yang akan menjadi anggota PMII harus menempuh jenjang pendidikan paling awal, yakni masa penerimaan anggota baru (MAPABA), yang ini berarti berarti PMII memakai sistem sistem keanggota keanggotaan an stelsel stelsel aktif. aktif. Sebelum Sebelum diterima diterima sebagai anggota mereka harus mengucapkan bai’at, yang berisi ikrar kesediaan dan kesetiaan menjalankan serta mentaati ketentuan organisasi. Sistem pengkaderan yang ada di PMII, meliputi tiga jenjang (sekarang dirubah menjadi dua jenjang, PKD dan PKL). Tingkat pertama, adalah kader muda yang dihasilkan dari Latihan Kader Dasar (LKD), disusul dengan Kader Madya yang dihasilkan dari Latihan Kader Menengah (LKM) sedangkan dari latihan kader lanjutan (LKL) akan menelorkan kader Inti. Masing latihan diselenggarakan oleh pengurus Rayon (lingkungan Fakultas) ataupun komisariat (lingkungan perguruan tinggi) untuk LKD, sedang untuk LKM, bisa diadakan oleh pengurus cabang aatau Koorcab. Untuk LKL, yang berwenang menyelenggarakan adalah PB PMII. Pelaksanaan Pelaksanaan kaderisasi dari masing-masing tingkatan tingkatan memakan waktu 6 X 24 jam (6 hari). hari). Perbed Perbedaan aan yang yang mendas mendasar ar dari dari masing masing-ma -masin sing g tingk tingkat at pengka pengkader deran an adalah metode, materi, dan tenaga instrukturnya. Paada jenjang LKM, kader muda dilatih untuk dapat beraktivitas pada posisi setingkat cabang atau Koorcab. Sehingga lulusannya mampu duduk pada tingkat kepengurusan cabang atau Koorcab. Sedangkan untuk LKL, peserta harus sudah menemp menempuh uh jenjan jenjang g LKM LKM yang yang diarah diarahkan kan agar agar mempu mempunya nyaii kemamp kemampuan uan dan diarahkan nasional. Sehingga dalam penggodokannya diharpkan kelak memiliki kemantapan ideologi serta keterampilan keorganisasian yang paripurna. Sebenarnya PMII sudah memiliki semacam panduan pengkaderan yang disusun pad padaa tahu tahun n 1963 1963,, hasi hasill kepu keputu tusa san n kong kongre ress PMII PMII II di Yogj Yogjaa aaka kart rta. a. Pada Pada Musyawarah Kerja PMII tahun 1966, panduan tersebut disempurnakan, tetapi sejak saat itu PMII tidak lagi memakai buku panduan tersebut. Ini menyebabkan PMII mengalami kelumpuhan karena langkanya aktivitas pengkaderan, hal ini terjadi sekitar tahun 1970 - 1973. Belajar dari pengalaman masa lalu itu, upaya penyusunan buku pedoman/juklak pengkaderan terus diusahakan oleh PB PMII. Untuk itulah lokakarya penyusunan buku buku pedoma pedoman n dilaks dilaksana anakan kan pada pada tangg tanggal al 15 - 17 Febru Februar arii 1979 1979 di Jakar Jakarta. ta. Lokakarya ini di ikuti oleh utusan dari PB PMII, lembaga pemdidikan kader pusat, pusat, Wakil Wakil pengurus pengurus Koorcab Koorcab (Sumut, (Sumut, Sumbar, Sumbar, Sulsel, Sulsel, Sumbangs Sumbangsel, el, Jabar, Jabar,
291 Jatim Jatim,, Jaten Jateng g dan Kalse Kalsel). l). Di undang undang pengur pengurusus-pen pengur gurus us caban cabang g terkem terkemuka uka 114 seperti Surabaya, Yogjakarta, Ciputat, DKI Jaya, daan Malang. ) Dengan Dengan disusunnya disusunnya buku pedoman pedoman pendidika pendidikan n kader, kader, maka teratasi teratasi sebagian sebagian masala masalah h pengka pengkader deran, an, yakni yakni tidak tidak singk singkron ronnya nya pedoma pedoman n pengka pengkader deran an yang yang dimiliki dimiliki dengan dengan kebutuhan kebutuhan organisas organisasii yang berjalan berjalan sesuai sesuai dengan dengan dinamika dinamika masyarakat.
c. Pelatihan Instruktur Sebagai organisasi kader, PMII sangat membutuhkan tenaga-tenaga instruktur, sebab sebab bagaim bagaimana anapun pun baikny baiknyaa suatu suatu pedoma pedoman n tanpa tanpa dibare dibarengi ngi dengan dengan tenaga tenaga pel pelat atih ih yang yang mamp mampu u ment menter erje jema mahk hkan an isi isi pedo pedoma man n ters terseb ebut ut,, peng pengel elol olaa aan n kaderisa kaderisasi si tidak akan banyak banyak artinya. artinya. Kalaupun Kalaupun itu dipaksaka dipaksakan, n, hampi hampi dapat dapat dipas dipastik tikan an tidak tidak akan akan menca mencapai pai hasil hasil sebag sebagaim aimana ana yang yang dihara diharapka pkan n (targe (targett pelatihan). Persoalan instruktur ini, PMII masih ketinggalan dibanding dengan organisasi mahasiswa lainnya. Dari catatan perjalanan PMII selama hampir tiga dasa warsa, PMII baru menyelenggarakan latihan instruktur pada tahun 1969, di Leles Garut Jawa Barat, sehingga dapat dibayangkan betapa langkanya tenaga instruktur yang terlatih. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama ini tidak ditangani oleh instruktur yang benar-benar terlatih. Kebutuhan Kebutuhan akan tenaga tenaga pelatih pelatih sedikit sedikit teratasi teratasi dengan dengan diadakann diadakannya ya pelatihan pelatihan instruktur pada tanggal 4 - 11 Juli 1980 di Jakarta. Latihan ini di ikuti oleh 40 Cabang Cabang dengan dengan jumlah jumlah pesert pesertaa sebany sebanyak ak 70 orang. orang. Wa Walau laupun pun jumlah jumlah masih masih sangat minim, jika dibandingkan dengan jumlah anggota PMII, namun hal ini paling paling tidak tidak dapat dapat memenuhi memenuhi sebagian sebagian kebutuhan kebutuhan tenaga pelatih, pelatih, dan alumni alumni pelat pelatiha ihan n ini dihar diharapk apkan an kelak kelak dapat dapat menula menularka rkan n keahli keahliann annya ya di daerah daerahnya nya masing-masing berantai. Dengan upaya itulah kegiatan pengkaderan di daerah nampak mariah lagi seperti pada seputar tahun 1960-an. Masa Masa pembin pembinaa aan n dan pengka pengkader deran an PMII PMII setel setelah ah diadak diadakan an kegiat kegiatan an berupa berupa penyusunan juklak pengkaderan dan latihan instruktur, terasa sekali dampaknya bagi bagi PMII. PMII. Cabang Cabang-ca -caban bang g PMII PMII selam selamaa period periodee 1977 1977 - 1981 1981 tumbu tumbuh h pesat pesat disertai disertai aktivitas aktivitas pengkader pengkaderan an yang mulai berjalan berjalan dengan baik. Bahkan ada beberapa cabang yang berhasil dengan lembaga pendidikannya, seperti cabang Banjarmasin dengan SMTP, SMTA dan Akademi. Masing-masing adalah “SMP Sahabat”, “SMA Realita” dan “Akademi Da’wah”. Sebuah lagi dikelola oleh PMII cabang Cirebon Jawa Barat, dengan “SMP Diponegoro”. 114 Ibid, Halaman 15
Tid Tidak hany hanyaa pela pelati tiha han n form ormal, pela pelati tiha han n non non-fo -forma rmal-pu l-pun n sering ringka kali li dis disele elengga nggara raka kan, n, anta ntara lain lain sepert pertii pemb pembiinaan naan dan dan peng pengeemba mbanga ngan masyarak masyarakat/D at/Desa esa laboratory laboratory,, untuk cabang Jember Jember dan cabang cabang Malang Malang Jawa Timur dan Koorcab Jawa Tengah. Sedangkan pelatihan yang sifatnya informal, kaderkader-kad kader er PMII PMII diting ditingkat kat caban cabang, g, sepert sepertii pemben pembentuk tukan an studi studi-st -studi udi club, club, kelompok-kelompok kajian/diskusi, hal ini tumbuh subur di cabang DKI Jaya< Ciputat, Yogjakarta dan lain-lain.
d. Pembenahan sekretariat dan penerbitan Salah satu keputusan kongres V di Ciloto Jawa Barat, adalah mengupayakan agar PMII meiliki kantor sekretariat permanen yang mandiri. Apabila keadaan itu tetap seper seperti ti saat saat ini, ini, maka maka pihak pihak luar luar tetap tetap akan akan mengan mengangga ggap p indepe independe ndensi nsi PMII PMII masih masih sulit sulit dibukt dibuktika ikan. n. Ketik Ketikaa PMII PMII baru baru lahir, lahir, justr justru u ia mampu mampu menem menempat patii sekretariat yang mandiri walau belum permanen, yaitu dikediaman sahabat Said Buda Budair irii (Sek (Sekje jen n PP PMII PMII peri period odee pert pertam am)) pada padaha hall wakt waktu u itu itu PMII PMII masi masih h dependen pada NU. Hal ini pernah disinggung oleh sahabat Mahbub Junaidi, beliau mempertanyakan, mengapa setelah PMII independen, justru kantor sekretariatnya sebagian besar ber berad adaa di kant kantor or NU. NU. Hal Hal ini pali paling ng tidak idak pers persep epsi si piha pihak k luar luar terh terhad adap ap independensi PMII akan tetap minor. Kead Keadaa aan n yang yang sebe sebena narn rnya ya adal adalah ah PMII PMII dala dalam m bany banyak ak hal hal masi masih h seri sering ng memp memper ergu guna naka kan n fasi fasili lita tass mili milik k NU, NU, wala walau u hal hal itu itu mung mungki kin n tida tidak k bany banyak ak berpe berpenga ngaruh ruh bagi bagi kemand kemandiri irian an organi organisas sasii ini. ini. PMII PMII tetap tetap bebas bebas menyus menyusun un program-programnya sendiri dengan cara berfikir yang tidak terikat pada NU. Dalam Kongres, Musyawarah Besar, Musyawarah Pimpinan, Musyawarah Kerja dan rapat-rap rapat-rapat at yang yang lain, disana tidak akan ditemui pesan sponsor sponsor siapapun siapapun termasuk NU. Tentang pandangan orang luar terhadap kemandirian PMII yang sampai saat ini masih berkantor di Jl. Keramat raya No. 164 Jakarta, kadang membuat orang sinis terhadap jargon kemandirian organisasi ini. Lepas dari itu semua, sebenarnya PMII selalu berusaha untuk mandiri dalam segala hal. Hanya karena ketidak mampua mampuan n danala danalah h yang yang membu membuat at PMII PMII tetap tetap mengg mengguna unakan kan kantor kantor tersbu tersbutt sebagai salah satumodal gerak operasional organisasi. Kenyataan seperti itu tidak selamanya menguntungkan, selama puluhan tahun hidup dan berkembang, dilihat dari fasilitas yang dimiliki sangat memprihatinkan. Orga Organi nisa sasi si yang yang memi memili liki ki pulu puluha han n ribu ribu angg anggot otaa tern ternya yata ta hany hanyaa memi memili liki ki perlengkapan sekretariat yang sangat sederhana. Kekayaan yang dimiliki PMII hany hanyaa semang mangaat dan dan idea dealis lisme yang memb membua uatn tny ya teta tetap p eksis ksis dala dalam m mengembangkan sayap organisasinya. organisasinya. Satu Satu lagi lagi keisti keistimew mewaa aan n period periodee ini adalah adalah dalam dalam bidang bidang penerb penerbita itan. n. Media Media
291 pener penerbit bitan an yang yang diberi diberi nama nama bulett bulettin in “Gene “Genera rasi” si” yang yang mampu mampu terbi terbitt hingga hingga nomor 25. Bahkan sempat diteruskan pada periode selanjutnya. Dengan bekal tenaga tenaga yang telah terlatih terlatih melalui melalui pendidika pendidikan n pers hasil hasil periode periode sebelumny sebelumnya, a, bulettin Generasi dipercantik. Berkat bulettin inilah informasi dan segala aktivitas dari cabang-cabang di daerah dapat di monitor oleh warga pergerakan di seluruh Indonesia.
3. Konsolidasi Ekstern
a. PMII Dalam Forum Kemahasiswaan Seba Sebaga gaii orga organi nisa sasi si maha mahasi sisw swa, a, PMII PMII tida tidak k mung mungki kin n lepa lepass dari dari akti aktivi vita tass kemahasiswaan/kampus. Memasuki masa pembinaan dan pengembangan, dunia kemahasiswaan kemahasiswaan waktu itu sedang mengalami masa suram. Dunia Dunia kemaha kemahasis siswa waan an sebag sebagai ai pelopo peloporr pengge penggera rak k kesada kesadaran ran berban berbangsa gsa dan bernegara sesungguhnya telah terbukti dalam sejarah sejak puluhan tahun yang lalu. Tepatnya sedari Soetomo bersama bersama mahasiswa STOVIA STOVIA lainnya mendirikan mendirikan “Budi “Budi Utomo Utomo”” tahun tahun 1908. 1908. Pemim Pemimpin pin bangsa bangsa mulai mulai dari dari angkat angkatan an 1920-a 1920-an n samp sampai ai deng dengan an angk angkat atan an 1966 1966 adal adalah ah mant mantan an akti aktivi viss maha mahasi sisw swa. a. Mere Mereka ka memperole memperoleh h pengetahua pengetahuan n kesadara kesadaran n dan keteramp keterampilan ilan dalam dalam kepemimpi kepemimpinan nan bangsa ini berkat pengalaman sebagai mahasiswa yang tekun belajar sampbil melibatkan diri dalam kegiatan non-kurikuler, terutama yang menyangkut politik dan kemasyarakatan. kemasyarakatan. Pada jaman kemerdekaan, peran serta mahasiswa sangat besar, catatan sejarah membuktik membuktikan, an, munculny munculnyaa para pelajar/m pelajar/mahas ahasiswa iswa menjelma menjelma sebagai sebagai tentara tentara dalam membela tanah air yang dikenal dengan “tentara Pelajar”. Pada jaman demokrasi demokrasi leberal, leberal, peran peran mahasisw mahasiswaa sebagai sebagai pelopor pelopor terlihat terlihat menurun. menurun. Walau Walau pada jaman itu organisasi-organisasi mahasiswa hidup dengan semarak, tetapi dalam aktivitasnya hanya untuk memperkuat kedudukan partai-partai politik yang melindungi organisasi masing-masing. Posisi yang demikian ini berubah drastis ketika terjadi peristiwa G.30. S/PKI. Yaitu mengkhianati Ibu Pertiwi dengan melakukan gerakan kudeta. Namun PKI tetap dibiarkan hidup oleh rezim Orde Lama. Akibatnya rakyat merasa tidak puas, wakil wakil-w -waki akill rakya rakyatt yang yang duduk duduk dalam dalam parle parlemen men tidak tidak mampu mampu menyu menyuara arakan kan aspirasi rakyat yang diwakilinya. diwakilinya. Meliha Melihatt kenya kenyataa taan n seper seperti ti ini, ini, dimana dimana nilainilai-nil nilai ai demokr demokrasi asi terinj terinjakak-inj injak, ak, kemb kembal alii maha mahasi sisw swaa tamp tampil il seba sebaga gaii pelo pelopo porr peju pejuan ang g hak hak azas azasii terd terdep epan an.. Mahasiswa melihat bahwa wakil rakyat yang menjadi tumpuan harapan untuk menegakkan keadilan, diam seribu bahasa, mereka tidak mampu lagi berbuat untuk rakyat yang diwakilinya, sehingga saluran konstitusional menjadi macet.
Akhirnya mahasiswa tampil menempuh jalur non-konstitusional, mereka turun jalan berdemonstrasi membela rakyat, dengan menuntut PKI dan antek-anteknya dibubarkan. Setelah pemerintahan Orde Baru berjalan sekian lama, mahasiswa merasa tidak puas, karena kenyataannya telah terjadi penyimpangan dari yang dulu mereka dambakan dan perjuangkan, kehidupan negara yang benar-benar melaksanakan Pancasila dan UUD 1945. Mereka menilai ada penyimpangan, terutama dalam pelaksanaan pemilu 1971 dan 1977. Kemarahan mulai timbul dan tidak percaya lagi lagi terhad terhadap ap kepemi kepemimpi mpinan nan nasion nasional al yang yang ternya ternyata ta menuru menurutt merek merekaa tidak tidak berbeda dengan pemerintahan Orde Lama. Ketidak puasan mahasiswa dituangkan melalu melaluii cara-c cara-car araa menyu menyuara arakan kan aspira aspirasin sinya ya lewat lewat korankoran-kor koran an kampus kampus yang yang hidup dengan sburnya, disamping aksi corat-coret kampus dengan plakat-plakat ber beris isii prot protes es yang yang bern bernad adaa tunt tuntut utan an,, bahk bahkan an aksi aksi turu turun n jala jalan n menu menutu tutt kepemimpinan nasional kembali kejalan semula. Hal ini dilakukan menjelang sidang umum MPR 1978. Namun pemerintah beranggapan lain, aksi mahasiswa itu dinilai menjurus pada perongron perongrongan gan wibawa wibawa pemerinta pemerintah h dan mengganggu mengganggu stabilit stabilitas as nasional. nasional. Aksi mahasiswa dihentikan. Selaanjutnya disinyalir bahwa yang menggerakkan aksi itu adalah adalah badanbadan-bad badan an mahas mahasisw iswaa intra intra univer universit siter er.. Para Para tokoh tokoh mahas mahasisw iswaa pengg penggera erak k aksi aksi ditang ditangkap kap dan dimeja dimejahij hijauk aukan an dengan dengan tuduha tuduhan n merong merongron rong g wibawa pemerintah dan mengganggu stabilitas nasional. Tidak luput dari aksi penangkapan itu adalah sahabat Ahmad Bagja (ketua umum PP PMII) sempat diamankan agar tidak bergerak memobilisir mahasiswa. PB PMII mengeluarkan surat pernyataan yang berisi protes terhadap pemerintah saat saat terjad terjadii pengad pengadila ilan n mahas mahasisw iswaa (merup (merupaka akan n pernya pernyataa taan n pertam pertamaa yang yang dikeluarkan oleh organisasi mahasiswa ekstra universitas). Sejak saat itulah kecenderungan historis tersebut mengalami perubahan secara drastis. Aktivitas mahasiswa, terutama yang menyangkut kehidupan politik serta yang yang dapat dapat dikat dikatego egorik rikan an menju menjurus rus kesana kesana,, dikont dikontrol rol secar secaraa ketat. ketat. Sanks Sanksii akademik yang berat dijatuhkan kepada mahasiswa pelanggar sistem pengawasan pengawasan yang berlaku. Berd Berdas asar arka kan n kepe kepent ntin inga gan n akan akan stab stabil ilit itas as poli politi tik k dan dan pemb pemban angu guna nan n maka maka dilaksan dilaksanakan akan penataan penataan kehidupan kehidupan kemahasi kemahasiswaa swaan n lewat lewat kebijaksa kebijaksanaan naan yang dikenal dengan NKK/BKK. Sekalipun mendapat kritik dari mahasiswa, dunia kampus dan politisi melalui suatu usul interpelasidi DPR, namun pemerintah tetap dengan langkah yang sudah ditetapkan.
Birokratisasi Kampus
Dua langka langkah h pentin penting g yang yang ditemp ditempuh uh pemeri pemerinta ntah h dalam dalam mengha menghadap dapii gerak gerak
291 dinamika mahasiswa dan kampus yang dianggap membahayakan kebijaksanaan pembangunan nasional, yaitu stabilitas politik dan proses pembangunan nasional, ialah dengan melakukan intervensi yang bersifat kebirokrasian dan mengadakan pembenahan politik yang melibatkan unsur-unsur dan kehidupan kampus. Dalam Dalam rangka rangka tindakan tindakan kebirokra kebirokrasian sian , kampus kampus sepenuhny sepenuhnyaa dilatakka dilatakkan n dalam dalam jal jalur ur tuju tujuan an dan dan pros proses es biro birokr kras asii nega negara ra.. Kebi Kebija jaks ksan anaa aan n kamp kampus us haru haruss mendap mendapatk atkan an perset persetuju ujuan an sepen sepenuhn uhnya ya dari dari depart departeme emen n Dikbud Dikbud.. Penent Penentuan uan pi pimpi mpinan nan mul mulai dari dari Rek Rektor tor samp sampai ai kepa kepada da pim pimpina pinan n jurus urusaan haru haruss sepengetahuan dan disetujui departemen tersebut. Bahkan dalam pemberian tugas kepada sejumlah dosenpun, departemen ikut serta. Pengalokasian anggaran yang sepenuhnya ditanggung pemerintah mendapat pengarahan dan pengawasan yang lebih ketat sesuai dengan kebijakan pemerintah. Laangkah politis pemerintah ialah memisahkan kampus dari politik dengan jalan memb membub ubar arka kan n lemb lembag agaa kema kemaha hasi sisw swaa aan n (dew (dewan an maha mahasi sisw swa) a),, mela melara rang ngg g maha mahasi sisw swaa meng mengat atas asna nama maka kan n kamp kampus usny nyaa di dala dalam m kegi kegiat atan an poli politi tik k dan dan mengak mengaktif tifkan kan organi organisas sasii pegaw pegawai ai neger negerii (Korpr (Korpri) i) di kampus kampus,, kebija kebijaksa ksanaa naan n ters terseebut but dipe diperrkua kuat lagi lagi deng dengaan memb membat atas asii kes kesempa mpatan tan dos dosen untu untuk k mengumumkan pemikirannya di media massa dengan jalan hanya membolehkan profesor mengatasnamakan kampusnya. Sementara itu pengaruh Golkar melalui pimpi pimpinan nan unit-u unit-unit nit kampus kampus semaki semakin n merasu merasuk k terhad terhadap ap keselu keseluruh ruhan an warga warga kampus. Campur tangan birokrasi negara dalam proses kehidupan kampus diwujudkan dalam bentuk pengawasan pengawasan yang amat mendetail mendetail terhadap opersional opersional universitas, yaitu yaitu penyelek penyeleksian sian staf staf pengajar pengajar dan mahasisw mahasiswa, a, penentuan penentuan dan penyusuna penyusunan n kurikulum, pengalokasian dana, penentuan penelitian, dan penentuan pimpinan. Disatu Disatu sisi, sisi, interv intervens ensii birokr birokrasi asi terseb tersebut ut membaw membawaa keuntu keuntunga ngan, n, saran saranaa fisik fisik kampus, jumlah dosen serta fasilitasnya daan daya tampung telah ditingkaatkan melalu melaluii pola pola pemban pembangun gunan an kampus kampus seper seperti ti itu. itu. Akan Akan tetapi tetapi jika jika diliha dilihatt dari dari hakekat kemandirian kampus, maka adanya dampak negatif yang dibawa oleh tingginya intensitas campur tangan birokrasi tersebut, antara lain : Pertama : Terasa kuatnya tekanan kepada pertumbuhan daya kreatifitas warga kampus. kampus. Pengawa Pengawasan san birokrasi birokrasi menimbulka menimbulkan n rasa khawatir yang berlebihan untuk berbuat salah dikalangan warga kampus. Untuk itu mereka mereka melaku melakukan kan berbag berbagai ai pengam pengamana anan n mulai mulai dari dari menye menyenso nsor r pikiran atau pendapat sendiri sampai kepada tidak mengumumkan kepada siapapun. Lebih dari itu, mereka tidak melakukan pemikiran sama sama seka sekali li.. Geja Gejala la ini ini dapa dapatt mene meneka kan n tumb tumbuh uhny nyaa pemi pemiki kira rann pemikiran alternatif di dalam kampus. Kedua Kedua
: Intervens Intervensii birokrasi birokrasi yang mencengr mencengram am itu menjadika menjadikan n para pimpinan unit-unit universitas sebagai “raja kecil” yang memimpin
organi organisas sasii dengan dengan mengen mengendal dalika ikan n kekuas kekuasaa aan, n, kewena kewenanga ngan n dan prosedur prosedur ketimban ketimbang g menggunak menggunakan an argumenta argumentasi si dan pertimbang pertimbangan an yang yang logi logis. s. Kepe Kepemi mimp mpin inan an pers person onal al meni mening ngka katt meni mening ngga galk lkan an kepemimpi kepemimpinan nan institus institusional ional,, keterliba keterlibatan tan dosen dosen dalam dalam penentuan penentuan pimpinan dan kebijaksanaan kampus semakin kecil. Prosedur yang berlaku dilembaga pemerintah diambil alih oleh universitas beserta unit-unitnya. Ketiga Ketiga
: Tumbuhnya Tumbuhnya gejala gejala apatisme apatisme sebagai sebagai akibat akibat dari perpaduan perpaduan kedua akib akibat at diat diatas as,, kekh kekhaw awat atir iran an berb berbua uatt sala salah h dala dalam m berk berkre reas asii dan dan keterb keterbata atasa san n untuk untuk meliba melibatka tkan n diri diri di dalam dalam penent penentuan uan hal-ha hal-hall penting di kampus menyebabkan dosen lebih memusatkan perhatian kepada aktivitas mengajar. Itupun dengan pilihan bahan yang amat hati-hati. hati-hati. Mahasisw Mahasiswaa lebih memusatka memusatkan n diri kepada kepada penyeles penyelesaian aian studi, tanpa merasa perlu mengadakan pencernaan dan pematangan serta perluasan wawasan. 115) Pada dasarnya PMII menolak diberlakukannya NKK/BKK berlaku sebagai sistem yang yang menga mengatur tur kehidu kehidupan pan kampus kampus dan mahas mahasisw iswaa Indone Indonesia sia.. Namun Namun untuk untuk menolaknya secara mutlak dan frontal, padahal sistem itulah yang saat itu berlaku diperguruan tinggi seluruh Indonesia sama artinya dengan menghadapkan PMII pada jurang yang dapat berakibat celaka.
b. PMII Dalam Forum Kepemudaan Organisasi mahasiswa pada hakekatnya juga berdimensi pemuda , sebab pada dasarnya mahasiswa adalah juga pemuda. Jika kita bandingkan aktivitas PMII dalam bidang kepemudaan dengan dunia kemahasiswaan, dapat dikatakan lebih besar porsi keterlibatannya dalam bidang kepemudaan. Dalam dunia kepemudaan, seperti kita ketahui, bahwa pada tahun 1973 telah lahir orga organi nisa sasi si pemu pemuda da bent bentuk ukan an peme pemeri rint ntah ah yait yaitu u Komi Komite te Nasi Nasion onal al Pemu Pemuda da Indonesia (KNPI), berdasarkan deklarasi pemuda 23 Juli 1973 itulah lahir KNPI yang merupaka merupakan n forum konsulta konsultatif tif pemuda pemuda Indonesia Indonesia.. Dalam Dalam perkemba perkembangan ngan selanjutnya berkembang dan berubah menjadi organisasi yang sifat dan perannya tidak berbeda dengan organisasi pemuda lainnya. Bahkan ada usaha-usaha untuk menjadikan KNPI sebagai organisasi pemuda tunggal di Indonesia. Usaha ini mendapat tantangan dari para pemuda pencetus dan pendukung deklarasi pemuda 1973. Usaha mewujudkan KNPI sebagai wadah pembinaan tunggal, didahului dengan 115 Arbi Sanit, Mahasiswa, Kekuasaan dan Bangsa, Refleksi dan Gagasan Alternatif , Lingkaran studi Indonesia dan YLBHI, Jakarta, 1989, Halaman 24 - 26
291 masuknya KNPI dalam GBHN. Hal itu terjadi dalam sidang Umum MPR 1978. Penggarapan untuk memasukkan KNPI dalam GBHN, dilakukan dengan intensif. Usaha Usaha paling paling menonjol menonjol adalah adalah penekanan penekanan terhadap terhadap organisas organisasii pendukung pendukung dan pencetus pencetus KNPI. KNPI. Bahkan Bahkan koordinas koordinasii pemuda pemuda Golkar Golkar menolak menolak KNPI KNPI dijadikan dijadikan sebaga sebagaii wadah wadah tungga tunggal. l. Maksu Maksudny dnyaa pemeri pemerinta ntah h memas memasukk ukkan an KNPI KNPI dalam dalam GBHN GBHN akhhir akhhirnya nya berhas berhasil il melalu melaluii pemung pemunguta utan n suara suara setel setelah ah FPP FPP dan FPDI FPDI menola menolakny knya, a, tetapi tetapi dengan dengan catat catatan an KNPI KNPI tidak tidak akan akan memat mematika ikan n organi organisas sasii pemuda lainnya. Dengan demikian jelas, bahwa upaya-upaya pihak tertentu untuk menggiring para pemuda dalam satu wadah pembinaan yang tunggal mengalami kegaga kegagalan lan,, tetapi tetapi usaha usaha para para pemuda pemuda sendi sendiri ri agar agar KNPI KNPI tidak tidak masuk masuk dalam dalam GBHN juga tidak berhasil. Sikap PMII terhadap keberadaan KNPI tetap dalam posisi sikap netral, karena bagaimana bagaimanapun pun PMII sadar sadar akan tanggung tanggung jawab jawab moralnya moralnya,, sebagai sebagai organisas organisasii pencetus lahirnya KNPI, maka dalam setiap kesempatan PMII tetap mengadakan koreksi agar KNPI tetap berjalan menurut fitrahnya. Setelah gagal mewujudkan wadah tunggal para pemuda Indonesia, meskipun KNPI dimasukkan dalam jalur resmi resmi (GBHN) (GBHN) justru justru eksistens eksistensii dan perkemba perkembangann ngannya ya mengalami mengalami kesulitan kesulitan.. Apakah organisasi ini akan menempatkan dirinya sebagai organisasi massa atau hanya berupa forum komunikasi belaka. Disinilah KNPI mengalami dilema Dalam majlis pertimbangan pemuda (MPP) hal tersebut sudah dibicarakan, pada kesempatan itu PMII melalui utusannya Musthafa Zuhad (ketua PB PMII) dan M. Baidlawi Ali (Sekbid Organisasi PB PMII) mengajukan pokok-pokok pikiran untuk membendung pihak-pihak yang selalu berusaha menjadikan KNPI sebagai wadah wadah pembin pembinaa aan n tungga tunggal. l. Usaha Usaha itu bahkan bahkan berlan berlanjut jut sampai sampai pada pada forum forum kongres II KNPI yang diselenggarakanpada tanggal 28 Oktober s/d 4 Nopember 1978. 1978. Forum Forum ini sempat sempat membua membuatt para para aktivi aktiviss organi organisas sasii mahas mahasisw iswaa merasa merasa dirugikan sehubungan dengan adanya pihak tertentu yang menamakan dirinya sebagai Kongres Pemuda. Dalam kongres ini muncul kembali issue tentang akan dijadikannya KNPI sebagai wadah tunggal pemuda Indonesia. Tentu saja PMII dan dan selu seluru ruh h orga organi nisa sasi si pemu pemuda da sert sertaa maha mahasi sisw swaa kecu kecual alii KNPI KNPI dan dan AMPI AMPI menolak usaha itu dengan menyebut kongres II KNPI sebagai kongres pemuda. kebijaksanaan ” yang Gejala ini sebenarnya merupakan produk dari “tiga “tiga bentuk kebijaksanaan” mengatur kehidupan mahasiswa sejak diberlakukan pada tahun 1973 : Pertama Pertama :Dengan :Dengan dibentukny dibentuknyaa KNPI, KNPI, maka eksiste eksistensi nsi mahasisw mahasiswaa sebagai sebagai komunitas dengan sub-kulturnya tidak diakui lagi. Sebab mahasiswa sudah diperlakukan sebagai bagian yang utuh dari pemuda, sekalipun secara secara formal formal KNPI KNPI ditet ditetapk apkan an sebag sebagai ai badan badan komuni komunikas kasii antar antar organi organisas sasii penduk pendukung ungnya nya.. Organi Organisas sasii mahas mahasisw iswaa sepert sepertii PMII, PMII, GMNI, HMI dan lain-liannya, yang diharuskan bernaung di bawah KNPI, dikontrol oleh Menteri negara urusan pemuda dan Olah raga. Sete Setela lah h UU keor keorma masa san n dibe diberl rlak akuk ukan an tahu tahun n 1985 1985,, maka maka apar aparat at depart departem emen en dalam dalam negeri negeri-pun -pun bertin bertindak dak sebaga sebagaii pengaw pengawas as dan pembina.
Kedu Keduaa
: Pemb Pembek ekua uan n Dewa Dewan n Maha Mahasi sisw swaa oleh oleh apar aparat at keam keaman anan an KOPKAMT KOPKAMTIB IB - sejak sejak 21 Januari Januari 1978, melumpuhkan melumpuhkan organisas organisasii mahasiswa tingkat universits dn nsionl. Mahasiswa Mahasiswa tidak mempunyai wada wadah h untu untuk k mela melaku kuka kan n kegi kegiat atan an yang yang bers berska kala la besa besar, r, naik naik di kamp kampus us maup maupun un seca secara ra nasi nasion onal al,, maka maka ting tingga gall llah ah orga organi nisa sasi si mahasiswa tingkat fakultas dengan segala kondisi yang ada.
Ketiga : Kebijaksanaan NKK / BKK yang meletekkan oraganisasi mahasiswa intr intraa faku fakult ltas as di bawa bawah h peng pengen enda dali lian an,, peng pengar arah ahan an dan dan bahk bahkan an pembi pembiay ayaa aan n univer universit sitas as.. Lebih Lebih dari dari itu, itu, kebija kebijaksa ksanaa naan n terse tersebut but jugamela jugamelarang rang mahasisw mahasiswaa berpoliti berpolitik, k, kecuali kecuali sebagai sebagai individu individu dan 116 harus memasuki organisasi politik resmi. ) Berkenaan dengan kebijaksanaan stabilitas politik rezim Orde Baru, terasa adanya keengganan umum untuk membicarakan masalah peran pemuda. Orang khawatir akan akan terjeb terjebak ak kedala kedalam m perdeb perdebata atan n sengit sengit tentan tentang g kepemi kepemimpi mpinan nan nasion nasional, al, sehingga dapat merangsang tumbuhnya faktor destabilitas nasional. Tetapi sejak tahun 1970-an, setelah impaknya terasa ke seantero kehidupan, dan pada pada saat saat regene regenera rasi si kepemi kepemimp mpina inan n dari dari angkat angkatann ann 1945 1945 kepada kepada gener generasi asi berikutnya mulai diwujudkan, maka urgensi masalah peran pemuda khususnya yang yang berk berken enaa aan n deng dengan an kepe kepemi mimp mpin inan an sema semaki kin n dira dirasa saka kan. n. Dala Dalam m rang rangka ka regene regeneras rasii itulah itulah diperm dipermas asala alahka hkan n kembal kembalii peran peran pemuda pemuda dalam dalam kehidu kehidupan pan berbangsa dan bernegara. Sadar akan peran generasi muda dimasa lalu dan potensi mereka untuk menguasai masa depan, maka pengembangan kelompok masyarakat ini merupakan salah satu pro progr gram am dari dari sist sistem em poli politi tik k mana manapu pun n yang yang pern pernah ah tumb tumbuh uh di Indo Indone nesi sia. a. Kenyataan sejarah seperti aktivitas pemuda dimasa pergerakan dan perjuangan kemerdekaan, di masa revolusi 1945 dan bahkan dimasa pemerintahan orde lama ke orde orde baru, baru, tak memung memungkin kinkan kan pemeri pemerinta ntah h mengab mengabaik aikan an genera generasi si muda. muda. Apalagi potensi untuk masa depan seperti terlihat dari jumlah yang amat besar, dinamika, penguasaan akan ilmu dan teknologi, dan watak yang lebih terbuka akan akan peru peruba baha han, n, tida tidak k memu memung ngki kink nkan an keku kekuat atan an poli politi tik k mana manapu pun n untu untuk k mengesampingkan mereka. Intervensi birokrasi tersalur melalui proses pengembangan pemuda. Dan upaya tersebut tersebut semakin intensif sejalan dengan perputara perputaran n waktu. waktu. Pada tahun 1973 pemer pemerint intah ah mengus mengusaha ahakan kan pemben pembentuk tukan an KNPI KNPI untuk untuk menamp menampung ung aktivi aktivitas tas keseluruhan pemuda didalam suatu wadah komunikatif, disamping menyediakan lembaga pembinaan berupa “Menpora”, disediakan juga anggaran yang cukup besar untuk kegiatan pemuda. Di dalam Pelita III juga dikembangkan konsep NKK/BKK sebagai cara pembinaan mahasiswa di dalam kehidupan politik yang sekarang amat dirasakan akibatnya bagi kehidupan mahasiswa sebagai komponen strategis di kalangan generasi muda. Dan melalui UU keormasan tahun 1985, 116 Ibid, Halaman 91
291 maka penataan organisasi dan ideologi pemuda bersama ormas lainnya juga mulai dicanangkan. Bagi mereka yang berpandangan kritis terhadap hasil pengembangan pemuda, dapat dapat diliha dilihatt kesada kesadaran ran politi politik k pemuda pemuda yang yang kurang kurang memada memadai, i, disam disampin ping g pengetahuan dan pemahaman mereka yang kurang luas dan dangkal, terasa juga sikap apatis yang semakin meluas di kalangan pemuda. Mahasiswa yang sampai dengan pertengahan tahun 1960-an mempunyai keunggulan di dalam segala unsur kesadaran berbangsa dan bernegara tersebut, justru semakin menjadi apatis, lebih menyedihkan lagi, mahasiswa semakin takut dengan aktivitas yang bernuansa politik. KNPI sebagai wadah generasi muda tampaknya semakin mengcopy pola kerja dan buday budayaa organi organisa sasi si yang yang berkem berkemban bang g di dalam dalam birokr birokrasi asi.. Pola Pola hubung hubungan an warga warga dengan dengan pemimp pemimpin, in, tata tata cara cara pemil pemiliha ihan n pemimp pemimpin, in, pengum pengumpul pulan an dan pengg pengguna unaan an dana, dana, dan bahkan bahkan pola pola konfli konflik k di dalamn dalamnya ya,, menjur menjurus us kepada kepada bir birok okra rasi si.. Ciri Ciri kepe kepemu muda daan an yang yang amat amat dita ditand ndai ai oleh oleh spon sponta tani nita tass dan dan kese kesede derh rhan anaa aan n kura kurang ng meno menonj njol ol.. Begi Begitu tu juga juga ciri ciri inov inovat atif if tida tidak k mamp mampu u dikembangkan di dalam wadah ini.
BAB VI SEPEREMPAT ABAD PERGERAKAN ( 1981 - 1989 )
1. Kongres VII di Cibubur Jakarta Kongres ke VII PMII yang berlangsung di Pusdiklat Pramuka Cibubur Jakarta pada tanggal 1 - 5 April 1981, tidak kurang dari 400 utusan yang terdiri dari 42 pengurus cabang, 9 Koordinator cabang plus peninjau hadir dalam forum kongres tersebut. Kongres ini mempunyai arti tersendiri, karena pada masa inilah mulai pertama kali hasil-hasil hasil-hasil kongres VI PMII setelah setelah masa peralihan peralihan dari dependen dependen ke independen. Sekaligus juga untuk pertama kali kongres ini mengevaluasi pola baru penyusunan program kerja jangka panjang dan pola baru program jangka pendek (program kerja 3 tahunan PMII) dilaksanakan. Seperti telah disebutkan pada bab terdahulu, bahwa sejak periode 1977 - 1981 itulah PMII menyusun program kerjanya secara simultan dan berkesinambungan, yaitu progran kerja jangka panjang yang berku berkurun run waktu waktu 15 tahun, tahun, dan progra program m terse tersebut but dipila dipilah-p h-pila ilah h dengan dengan 5 tahapa tahapan n program kerja 3 tahunan. Melalui tahapan-tahapan program kerja yang simultan dan beren berencan canaa itula itulah h PMII PMII menca mencanan nangka gkan n diriny dirinyaa untuk untuk bersa bersama ma bangsa bangsa Indone Indonesia sia memasuki era global. Forum kongres ini juga menyusun program jangka panjang yang dikenal dengan “ Pola Pembinaan, Pengembangan dan perjuangan” (P4-PMII) serta penjabarannya dalam pola umum program kerja nasional (PUPKN-PMII) yang lebih terperinci yaitu program kerja 3 tahunan pengurus besar PMII. Disamping itu juga juga kongre kongress memutu memutuska skan n pokokpokok-pok pokok ok pikira pikiran n yang yang yang yang berken berkenaan aan dengan dengan berbagai permasalahan bangsa, seperti masalah Keislaman, generasi muda, kampus, dan kemahasiswaan, pendidikan, ekonomi.\, hukum, politik, sosial, budaya, hankam, keseha kesehatan tan,, lingk lingkung ungan an hidup hidup,, transm transmigr igras asii dan sebaga sebagainy inyaa (selen (selengka gkapny pnyaa lihat lihat lampiran). Kongres ditutup pada tanggal 5 April 1981 ini, diakhiri dengan sidang pleno
291 pemilihan pengurus besar PMII periode 1981 - 1984. Sidang memutuskan sahabat Muhy Muhyid iddi din n Arub Arubus usma man n (seb (sebel elum umny nyaa Sekj Sekjen en PB PMII PMII peri period odee 1977 1977 - 1981 1981,, mahasiswa FKK universitas Jakarta) terpilih sebagai Ketua Umum PB PMII periode 1981 - 1984, di dampingi oleh sahabat HM. Tahir Husien (sebelumnya bendahara bendahara PB PMII periode 1977 - 1981, alumni IKIP Jakarta) sebagai Sekjen. Dalam rangka melengkapi kepengurusan PB PMII periode 1981 - 1984 mereka didampingi oleh tim formatur yang terdiri dari :
1. Drs. Man Muhammad Iskandar - Ketua Umum Koorcab Jabar (wakil Dekan Fak. Ilmu Komunikasi Uninus Bandung) 2. Drs. Masdar Farid Ma’udi - aktivis LSM 3. Drs. Supna Yusuf, Alumni PMII Yogjakarta Hasil rapat formatur penyusunan kepengurusan PB PMII periode 1981 - 1984 adalah sebagai berikut :
SUSUNAN PENGURUS BESAR PMII ( Periode 1981 - 1984 )
Ketua Umum : Muhyidin Arubusman Ketua : H. Wahidudin Adam Ketua : Masdar Farid Mas’udi Ketua : Muhaimin RD Ketua : Nu’man Abd. Hakim Ketua : Fadila Suralaga Sekretaris Jenderal : H. Tahir Husien Wakil Sekjen : A. Suherman Has Sekbid Organisasi : Muntaha Azhari Sekb Sekbid id Peng Pengem emba bang ngan an Kade Kaderr rr : Indr Indria iawa wan n Ali Ali Mans Mansur ur Sekbid Da’wah dan Pengabdian Masyarakat : Zuhri Usman Sikbid Alumni : Asmun Suhaimi Sekbid Hub. Luar Negeri : Bisri Efendi Sekbid Korp PMII Puteri : Lilis Nurul Hasnaputri Sekbid Olah Raga dan Seni Budaya : Suhandi Azis Sekbid Hubungan Organisasi Isla Islam, m, Pemud emudaa da dan Ma Mahasi hasisw swaa : Ism Ismaail Umr Umrii Bendahara : H. Tanri Umri Wakil Bendahara : Ermalena M.Hs Karena dalam perjalanannya PB PMII periode ini mengalami hambatan disebabkan kurang berfungsinya sebagian personalia Pengurus, maka pada bulan Juli 1983 di adakan penyegaran / resuffle, dengan susunan selengkapnya sebagai berikut :
SUSUNAN PENGURUS BESAR PMII ( Periode 1981 - 1984 ) Hasil Resuffle
Ketua Umum : Muhyidin Arubusman Ketua : H. Wahidudin Adam Ketua : Masdar Farid Mas’udi Ketua : Muhaimin RD Ketua : Indriawan Ali Mansur Ketua : Fadila Suralaga Sekretaris Jenderal : A. Suherman HS Wakil Sekjen : Ismail Umri Sekbid Organisasi : Ermalena M.Hs Sekb Sekbid id Peng Pengem emba bang ngan an Kade Kaderr rr : Masy Masyku kuri ri Abdil bdilla lah h Sekbid Da’wah dan Pengabdian Masyarakat : Hasanudin Al-Fathoni Sikbid Alumni : Asmun Suhaimi Sekbid Hub. Luar Negeri : Dully Karly Easyid Sekbid Korp PMII Puteri : Lilis Nurul Hasnaputri Sekbid Olah Raga dan Seni Budaya : Suhandi Azis Sekbid Hubungan Organisasi Isla Islam, m, Pemu Pemuda da dan dan Mah Mahas asis iswa wa : Sur Surya ya Dhar Dharma ma Ali Ali Bendahara : H. Tanri Umri Wakil Bendahara : Zuher Hoesen
2. Tantangan dan upaya mengatasinya Perjalanan kepengurusan PB PMII periode 1981 - 1984 ini banyak mengalami tantangan yang cukup serius, bahkan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya tantangan yang dihadapi lebih berat, karena menyangkut hal-hal yang prinsipil bagi perjalanan PMII selanjutnya. Permasalahan Permasalahan intern organisasi antara lain :
a) Pemahaman dan Aplikasi Ajaran Aswaja yang sempit Seperti Seperti kita ketahui ketahui bahwa bahwa PMII adalah satu-sat satu-satunya unya organisa organisasi si mahasisw mahasiswaa yang secara secara tegas tegas menyatak menyatakan an dirinya dirinya berhalua berhaluan n Ahlussunn Ahlussunnah ah Wal-Jama’ Wal-Jama’ah ah (Aswaja). Pernyataan Pernyataan itu secara eksplisit dicantumkan dalam AD/ART PMII : “…… “…… Maka Maka atas atas berkat berkat rahmat rahmat Allah Allah Swt, Swt, dibent dibentuk uklah lah Perger Pergeraka akan n Mahasiswa Islam Indonesia yang berhaluan Ahlussunnah Wal-Jama’ah dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga…..”
291 Adal Adalah ah ajar ajaran an yang ang data datang ng dari dari Muha Muhamm mmad ad Saw Saw yang yang dala dalam m apli aplika kasi si dan dan pemahama pemahaman n ajarannya ajarannya didasark didasarkan an pada tuntunan tuntunan operasio operasional nal para sahabat sahabat Nabi, Nabi, Tabi’i Tabi’in, n, Tabi’ Tabi’it it Tabi’ Tabi’in, in, dan para para Imam Imam Mazhab Mazhab.. Aswaja Aswaja dalam dalam bidang bidang aqidah aqidah,, menganut tuntunan Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Mansur Al-Maturidi. Sedangkan dalam bidang Peribadatan, bermazhab pada salah satu Imam Mazhab yang yang empat, empat, yaitu yaitu : Imam Imam Syafi Syafi’I, ’I, Imam Imam Hanaf Hanafi, i, Imam Imam Malik Maliki, i, Imam Imam Hamba Hambali. li. Untuk bidang Akhlak atau Tasawwuf mengacu kepada ajaran Abu Qosim Al-Junaidi Al-Baghdadi dan Abu Hamid Muhammad Al-Ghozali. Kerangka acuan dan pilihan aqidah warga PMII ini tidak sepenuhnya salah (juga (juga tidak tidak sepen sepenuhn uhnya ya benar) benar),, namun namun kultu kulturr yang yang tidak tidak menunj menunjang ang dan cara cara pemahaman yang masih sempit, maka warga pergerakan ini kadang dianggap masih terbelakang, tidak kreatif bahkan jumud. Lebih-lebih warga PMII yang berasal dari pergutuan tinggi umum, kita harus mengakui secara jujur bahwa pemahaman kita tentang Aswaja masih sangat terbatas. Disatu sisi hal ini dapat menghambat bagi pengk pengkade aderan ran PMII, PMII, karena karena dapat dapat menim menimbul bulkan kan beraga beragamny mnyaa model model dan mater materii Aswaja yang seringkali antara satu dengan yang lain terjadi kesenjangan. Ada yang mendoktrin Aswaja hanya sebatas hukum-hukum fiqih Syafi’iyah, namun ada yang mendoktrin lebih dari itu, bahkan menggugat Aswaja sebagai tidak sesuai dan tidak mampu mampu lagi lagi mengik mengikuti uti perkem perkemban bangan gan zaman. zaman. Itulah Itulah kesenj kesenjang angan an yang yang terjad terjadi. i. Diantara dua titik ekstrim tersebut terdapat variasi model atau versi Aswaja sebanyak jumlah cabang yang ada. Bahkan tak mustahil sebanyak moment pengkaderan yang ada di PMII. PMII. Hal Hal ini seben sebenarn arnya ya bersum bersumber ber dari dari ketida ketidak k mampua mampuan n PMII PMII dalam dalam merumuskan ajaran Aswaja yang begitu luas dan konpleks kedalam Nilai-nilai Dasar Perger Pergeraka akan n (NDP(NDP-PMI PMII). I). Hal Hal ini baru baru dapat dapat dirimi dirimiska skan n secara secara agak agak siste sistemat matis is (walaupun masih sangat sederhana dan serba terbatas) pada kongres VIII 1985 di Surabaya. Surabaya. NDP-PMI NDP-PMIII sebenarn sebenarnya ya berupa berupa kristalis kristalisasi asi Aswaja Aswaja yang diaktual diaktualisas isasii dengan permasalahan-permasalahan permasalahan-permasalahan kini dan masa mendatang. Upaya untk membuka wawasan dan cakrawala berfikir warga PMII dalam memahami memahami Aswaja, Aswaja, adalah adalah dengan dengan cara membentuk membentuk kelompok-k kelompok-kelom elompok pok diskusi diskusi kecil yang khusus mendalami ajaran Aswaja secara intensif. Gerakan diskusi ini di ikuti dengan kegiatan-kegiatan seminar ataupun lokakarya. Ini baru langkah kecil yang dilakukan warga pergerakan untuk memahami ajaran Aswaja secara mendalam dan kompre komprehen hensif sif yang yang ideal idealnya nya hal ini dapat dapat dilak dilakuka ukan n secara secara simul simultan tan dan ber berke kesi sina namb mbun unga gan n untu untuk k seca secara ra teru teruss mene meneru russ mema memaha hami mi,, memp mempel elaj ajar arii dan dan mengamalkan Aswaja.
b. Sumber Daya Anggota Kelas Menengah Ke Bawah Harus diakui, bahwa mayoritas anggota PMII berasal dari mahasiswa yang berlatar belakang kelas menengah kebawah. Hal ini disebabkan karena nilai idiil dan realit realitas as perjal perjalana anan n histor historis is PMII PMII beras berasal al dari dari keluar keluarga ga Nahdl Nahdliyi iyin, n, Rekrut Rekrutmen men keanggotaan PMII sampai saat ini masih mengacu pada pendekatan ideologi dan persamaa persamaan n ide, bukan pendekatan pendekatan program. program. Hingga Hingga terbatas terbatas hanya hanya dari kalangan
tertentu saja yang merasa terpanggil untuk bergabung dengan PMII. Akibat lebih jauh adalah kualitas warga pergerakan sangat terbatas dan homogen serta agak sulit dikembangkan. Menyadari kelemahan ini, PMII dimasa depan ditantang untuk turut berpa berparti rtisip sipasi asi dalam dalam pemban pembangun gunan an bangsa bangsanya nya,, maka maka PMII PMII lebih lebih meman memantap tapkan kan strategi pengembangannya ke perguruan tinggi umum. Ini suatu indikasi bahwa PMII sudah mulai berkembang tidak hanya di IAIN tapi juga di perguruan tinggi umum.
c. Mekanisme Organisasi yang Kurang Efektif Hal ini disebabkan antara lain masih terbatasnya kader-kader PMII yang kualified kualified dan berdedika berdedikasi si terhadap terhadap pergerakan. pergerakan. Keadaan Keadaan ini memang tak mudah untuk dihapuskan begitu saja, penyebabnya antara lain : Latihan-latihan yang terarah dan sistematis, belum mendapat perhatian serius pada semua jajaran PMII, baik PB PMII PMII sendi sendiri ri hingg hinggaa tingka tingkatt Rayon, Rayon, ditamb ditambah ah hambat hambatanan-ham hambat batan an klasik klasik yang yang senantia senantiasa sa menghantu menghantuii semua semua kegiatan kegiatan PMII yaitu yaitu terbentur terbentur masalah masalah pendanaan. pendanaan. Seperti kita ketahui, bahwa sebagaian besar warga PMII berasal dari keluarga kelas mene meneng ngah ah ke bawa bawah h (ind (indik ikat ator orny nya: a: PMII PMII caba cabang ng Solo Solo Jawa Jawa Teng Tengah ah pern pernah ah melakukan penelitian tentang kemampuan ekonomi anggota PMII, ternyata lebih dari 80 % berasa berasall dari dari keluar keluarga ga petani petani kecil, kecil, yang yang sebena sebenarny rnyaa hanya hanya punya punya modal modal kemauan untuk menyekolahkan putranya kejenjang perguruan tinggi). Disamping itu permasalahan yang dihadapi PMII, yang datang dari luar organisasi, antara lain kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan maupun bidang politik. Secara umum permasalahan tersebut, adalah : ⇒
Penerapan sistemm kredir semester (SKS) di perguruan tinggi. Dengan diberlakukan sistem SKS, mahasiswa hampir tidak mempunyai waktu lagi untuk untuk kegiatan kegiatan ekstra ekstra kurikuler kurikuler.. Bahkan Bahkan mahasisw mahasiswaa diprogram diprogram untuk cepat menyelesaikan studinya. Sistem SKS yang mulai berlaku dengan SK Mendikbud No. 0124, pada mulanya hanya berlaku untuk maha mahasi sisw swaa perg pergur urua uan n ting tinggi gi umum umum,, teta tetapi pi seja sejak k tahu tahun n akad akadem emii 1984/1985 juga diberlakukan di perguruan tinggi agama. Untuk lebih memah memahami ami sistem sistem baru baru ini dan sejauh sejauh mana mana penger pengeruhn uhnya ya terhad terhadap ap eksistensi organisasi ekstra universitas, termasuk PMII, dapat kita lihat, bahw bahwaa SKS SKS merupa merupakan kan suatu suatu bentuk bentuk pengat pengatura uran n jenjan jenjang g studi studi dan pen penga gatu tura ran n pela pelaks ksan anaa aan n stud studii yang yang bert bertum umpu pu pada pada kema kemaua uan n dan dan kemampuan mahasiswa. Dalam sistem SKS ini dianut model evaluasi kebe keberh rhas asil ilan an stud studi, i, yang yang sela selama ma kuru kurun n wakt waktu u stud studii itu itu seor seoran ang g mahasiswa harus melalui tahapan-tahapan evaluasi. Evaluasi pertama, berlangsung setelah mahasiswa menempuh kuliah selama 4 semester, ia minimal harus mampu meraih 30 SKS dengan indeks prestasi tidak kurang dari 2 bila ia telah mencapai 30 kredit atau bahkan lebih. Tapi IP kurang dari 2, ia akan di drop-out. Selanjutnya mahasiswa juga harus
291 melal melalui ui evalua evaluasi si tahap tahap kedua kedua yakni yakni setela setelah h mahasi mahasisw swaa menem menempuh puh kuliah 4 smester berikutnya atau 8 semester. Secara minimal ia harus mang mangan anto tong ngii 74 kred kredit it deng dengan an IP tida tidak k bole boleh h kura kurang ng dari dari 2, dan dan eval evalua uasi si ting tingka katt sela selanj njut utny nyaa adal adalah ah eval evalua uasi si sete setela lah h 5 tahu tahun n perkuliahan. Mahasiswa minimal harus mencapai kredit 110 dengan IP tidak kurang dari 2, setelah itu barulah mahasiswa bisa menghabiskan masa studinya yang 7 tahun tersebut ia akan berhasil sebagai sarjana atau droup-out. Akibat pemberlakuan sisten SKS itu, PMII menghadapi dilema yang cukup cukup serius serius.. Sistem Sistem pengka pengkader deran an PMII PMII harus harus disesu disesuaik aikan an dengan dengan kale kalend ndeer akade kademi mik k dan dan kond kondis isii angg anggot otaa perg pergeeraka rakan. n. Waktu ktu pengkaderan juga disesuaikan dengan kegiatan mahasiswa di dalam kampus kampus.. Ada bebera beberapa pa cabang cabang yang yang mencob mencobaa menye menyesua suaika ikan n diri diri dengan sistem tersebut, memberlakukan sistem pengkaderan ala kredit semester semester ini, yaitu yaitu memecahmemecah-meca mecah h materi materi dan waktu waktu pengkadera pengkaderan n dengan beberapa tahapan pelaksanaan. Misalnya paket latihan Kader dasar, yang jika diterapkan secara utuh dapat memakan waktu sampai 6 X 24 jam , dengan sistem kredit pengkaderan dilaksanakan menjadi 24 jam X 6 tahapan pengkaderan. Hal lain yang juga berpengaruh terhadap eksistensi organisasi ekstra universit universitas, as, termasuk termasuk PMII, PMII, adalah adalah kebijkasa kebijkasanaan naan pemerinta pemerintah h yang mengatur tentang kshidupan mahasiswa skitar tahun 1970-an seperti terbentuknya KNPI di bulan Juli 1973. Maka eksistensi mahasiswa Indonesia sebagai komunitas dengan sub-kulturnya tidak diakui lagi. Sebab mahasiswa sudah diperlakukan sebagai bagian yangg utuh dari pemud pemuda. a. Sekali Sekalipun pun seca secara ra forma formall KNPI KNPI diteta ditetapka pkan n sebaga sebagaii badan badan komunikasi komunikasi antar antar organisa organisasi si pendukungny pendukungnya. a. Organisa Organisasi si mahasisw mahasiswaa ekstra universitas seperti PMII, GMNI, PMKRI dan lain sebagainya, yang diharuskan bernaung di bawah KNPI dikontrol ketat oleh kantor Menteri Negara urusan pemuda dan olah raga. Setelah UU Keormasan diundangkan pada tahun 1985, maka aparat departemen dalam negeri pun pun bert bertin inda dak k seba sebaga gaii peng pengaw awas as dan dan pemb pembin ina. a. Kese Keselu luru ruha han n kebi kebija jaks ksan anaa aan n yang yang meng mengat atur ur duni duniaa kema kemaha hasi sisw swaa aan n itu, itu, seca secara ra langsung atau tidak, membatasi (bahkan melarang) gerak organisasi mahas mahasisw iswaa ekstra ekstra univer universut sutas, as, seper seperti ti PMII PMII dan yang yang lainn lainnya ya di kamp kampus us.. Jela Jelass kegi kegiat atan an mere mereka ka yang yang berd berdim imen ensi si poli politi tik k tida tidak k dimu dimung ngki kink nkan an lagi lagi.. Sank Sanksi si yang yang bera beratt sepe sepert rtii peme pemeca cata tan n dan dan pen pengu guci cila lan n dari dari duni duniaa pend pendid idik ikan an,, mama mamati tika kan n niat niat dan dan inis inisia iati tif f mahas mahasisw iswaa untuk untuk menya menyatak takan an pandan pandangan gannya nya secara secara kritis kritis.. Resiko Resiko berikutnya adalah mandulnya organisasi ekstra universitas atau mati sama sekali.
3. Kongres VIII dan Azas Tunggal
Dalam kongres VII ini, sahabata Ermalena MHS sebagai ketua panitia nasional. Inilah satu-satunya PMII puteri jadi ketua panitia kongres sepanjang sejarah PMII, dengan wakil ketua dan sekretaris, sahabat Isa Munhsin dan Abdul Khalik Ahmad. 117) Pesert Pesertaa kongre kongress kali kali ini ini sedik sedikit it berbed berbedaa jika jika diband dibanding ingkan kan dengan dengan kogr kogres es-k -kon ongr gres es terd terdah ahul ulu. u. PMII PMII yang yang sela selama ma ini ini dike dikena nall seba sebaga gaii orga organi nisa sasi si mahasiswa IAIN, tetapi dalam kongres VII ini ternyata kader-kader yang menjabat kepengurusan ditingkat cabang maupun Koorcab banyak yang berasal dari pergutuan tinggi umum, dengan prosentase hampir 70 %. Hal ini membalik anggapan orang, yang yang selam selamaa ini PMII PMII diangg dianggap ap sebag sebagai ai perkum perkumpul pulan an mahas mahasisw iswaa Ulama, Ulama, sebab sebab sebagian besar warganya berasal dari perguruan tinggi agama dan sifat kesantriannya yang menonjol. Perubahan ini terjadi, mungkin sejak PMII bertekad pada saat latihan kader lanjutan tahun 1983 akan mendominasi IAIN disamping bergerak meluaskan sayapnya di perguruan tinggi umum. Para tokoh-tokoh PMII yang tampil sebagai kandidat ketua umum PB PMII periode 1985 - 1988, antara lain : Sahabat Iqbal Assegaf (mantan ketua umum PMII cabang Bogor Jawa Barat), Sahabat Abdul Jalil (mantan ketua umum PMII cabang DKI DKI Jaya Jaya), ), Sahaba Sahabatt Masyk Masykuri uri Abdull Abdullah ah (fungs (fungsion ionari ariss PB PMII) PMII),, Sahaba Sahabatt Isa Much Muchsi sin n (ket (ketua ua umum umum PMII PMII caba cabang ng DKI) DKI),, Saha Sahaba batt Indr Indria iawa wan n Ali Ali Mans Mansur ur (fungsionaris PB PMII) dan sahabat Surya Dharma Ali (mantan ketua umum PMII cabang Ciputat). Yang Yang terja terjadi di dalam dalam prose prosess pemili pemilihan han,, akhirn akhirnya ya sahaba sahabatt Surya Surya Dharma Dharma Ali Ali yang yang didukung oleh kelompok non-Jakarta meraih suara terbanyak, yang hanya terpaut dua suara dengan sahabat Iqbal Assegaf. Para senior PMII yang menjadi aktor dibalik kemenangan sahabat Surya Dharma Ali adalah kelompok Yogjakarta, mereka antara lain : Arief Mudasir Mandan, arifin Junaidi (keduanya aktivis LSM/kini aktisf di UNDP UNDP - bada badan n PBB PBB untu untuk k pemb pemban angu guna nan) n),, dan dan saha sahaba batt Ence Enceng ng Sobi Sobiri rin n (kin (kinii pimpinan studi demokrasi LP3ES Jakarta), didukung oleh kekuatan Jawa Timur yang dimoto dimotori ri oleh oleh sahab sahabat at Masdu Masduki ki Baidl Baidlaw awii (ketua (ketua umum umum PMII PMII Suraba Surabaya ya,, mantan mantan wartawan Tempo, Editor dan Tiras) Sedang senior dari Jakarta terpecah, seperti sahabat Madjidi Syah, Ahmad Bagj Bagja, a, Moha Mohamm mmad ad Rodj Rodja, a, Muhy Muhyid idin in Arub Arubus usma man, n, dian dianta tara ra mere mereka ka ada ada yang yang mend menduk ukun ung g saha sahaba batt Iqba Iqball Asse Assega gaf, f, seme sement ntar araa yang yang lain lain mend menduk ukun ung g saha sahaba batt Masykuri Abdillah. Sedang Abdul Jalil, yang mantan ketua umum DKI, jalan sendiri walau tanpa dukungan dari senior Jakarta. Yang terjadi dalam pemilihan, Sahabat Abdul Jalil hanya meraih satu suara. Kandidat yang didukung oleh senior dari Jakarta seperti Sahabar Iqbak Assegaf dan Masykuri Abdillah masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga. Sementara untuk jabatan sekretaris Jenderal, waktu itu dipilih secara langsung oleh peserta kongres. Setelah tiga calon diajukan oleh ketua umum terpilih - sejak 117 Effendy Choirie, PMII Antara Gerakan Pencerahan Dan Perebutan Kursi, (Catatan Lepas Seoraang Aktivis 1983 - 1994), Forum Humanika, Jakarta, 1994
291 kongres VII di Surabaya tahun 1988 sudah tidak dilakukan lagi - bersaing antara Isa Muchsin, Endin AJ. Sofiahara (keduanya sahabat se almamater dan sekamar tidur yang selalu bersaing sejak dari PMII Jakarta). Calon lain, tapi mengundurkan diri adalah Abdurrahman Mas’ud (ketua umum PMII cabang Ciputat). 118) Akhirnya forum kongres memutuskan sahabat Surya Dharma Ali dan Sahabat Isa Muchsin terpilih masing-masing sebagai ketua umum dan sekretaris jenderal PB PMII periode 1985 - 1988, dengan susunan pengurus selengkapnya selengkapnya sebagai berikut : SUSUNAN PENGURUS BESAR PMII ( Periode 1985 - 1988 ) Hasil Kongres Di Bandung
Ketua Umum Ketua Ketua Ketua Ketua Sekretaris Jenderal Wakil Sekjen Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Bendahara Wakil bandahara
: Surya Dharma Ali : Andi Muarly Sunrawa : Masykuri Abdillah : Endin AJ Sofihara : Iis Kholilah : M. Isa Muchsin : Arifin Junaidi : H. Abdurrahman Mas’ud : Chaidar Jamat : Sastra Juanda : Saifullah Ma’shum : Siti Jariyah Alwi : Machrus As’ad : Dede Mahmudah : Muchsin Ibnu Juhan : Abu Sholeh Ali
Dalam perjalanannya perjalanannya duet kepemimpinan Surya - Isa tidak berjalan harmonis, sehingga tidak mampu menampilkan sosok organisasi yang dinamis dan progresif. Surya selaku ketua umum terlalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri, sedang Isa sering jalan sendiri, seolah sebagai rival ketua umum. Sementara fungsionaris PB PMII lainnya bersikap menunggu dan tidak bekerja sebagaimana yang diamanatkan kongres. Untuk mengatasi kebekuan dan ketidak harmonisan ini PB PMII melakukan pembenah pembenahan an dengan dengan me-resuf me-resuffle fle kepenguru kepengurusan san PB PMII hasil kongres, kongres, sehingga sehingga susunan PB PMII menjadi :
SUSUNAN PENGURUS BESAR PMII ( Periode 1985 - 1988 ) Hasil Resuffle I
Ketua Umum 118 Ibid, Halaman 17 - 18
: Surya Dharma Ali
Ketua Ketua Ketua Ketua Sekretaris Jenderal Wakil Sekjen Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Bendahara Wakil bandahara
: Andi Muarly Sunrawa : Masykuri Abdillah : Endin AJ Sofihara : Iis Kholilah : M. Isa Muchsin : Arifin Junaidi : H. Abdurrahman Mas’ud : Chaidar Jamat : Mujib Rahmat : Sastra Juanda : Saifullah Ma’shum : Maria Ulfa : Zuher Husni : Machrus As’ad : Dede Mahmudah : Abu Sholeh Ali : Adawiyah
Persoalan lain yang dianggap menggangu perjalanan PB PMII, adalah adanya beber beberapa apa fungsi fungsiona onaris ris PB PMII PMII dan Alumni Alumni PMII PMII yang yang diang dianggap gap melaku melakukan kan penyelewengan terhadap independensi PMII. Mereka menghadap ketua Umum DPP PPP Dr. HJ. Naro pada tanggal 13 Agustus 1986, dan hasil pertemuan itu di siarkan ke mas media yang yang isinya : PMII mendukung PPP . Masalah ini sempat mendapat reaksi dari beberapa cabang dan koordinator cabang yang sedang mengikuti latihan pers yang diadakan di Jakarta. Sebanyak 13 Koor Koorca cab b dan dan caba cabang ng yang yang dimo dimoto tori ri oleh oleh PMII PMII DKI DKI mela melalu luii “Memorandum Ciliwung” menya menyatak takan an sikap sikap ketida ketidak k puasa puasan n terhad terhadap ap kepeng kepenguru urusa san n PB PMII PMII 119 periode 1985 - 1988. Sikap itu disiarkan secara terbuka melaui media massa. ) Untuk kesekian kalinya PB PMII harus mengadakan pembenahan di tubuh PB PMII dengan melakukan resuffle yang kedua kalinya terhadap fungsionaris PB PMII yang dinilai menyeleweng dari garis independensi PMII. Susunan pengurus Besar hasil resuffle yang ke dua ini sebagai berikut :
SUSUNAN PENGURUS BESAR PMII ( Periode 1985 - 1988 ) Hasil Resuffle II
Ketua Umum Ketua Ketua Ketua
: Surya Dharma Ali : Andi Muarly Sunrawa : Masykuri Abdillah : Arifin Junaidi
119 Effendy Choirie, Ibid, Halaman 26
291 Ketua Sekretaris Jenderal Wakil Sekjen Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Bendahara Wakil bandahara
: Iriani Suaidah : M. Isa Muchsin : Saifullah Ma’sum : H. Abdurrahman Mas’ud : Chaidar Jamat : Mujib Rahmat : Sastra Juanda : Quresy Modury : Maria Ulfa : Zuher Husni : Machrus As’ad : H. Siti Ma’rifah : Abu Sholeh Ali : Adawiyah
4. PMII daan Aaas Tunggaal Pancaasilaa Salaah saatu keputusan penting dalam forum kongres VIII PMII di Bandung ini adalah penerimaan Pancasila sebagai azas organisasi PMII. Kita telah sepakat bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari beran beraneka eka ragam ragam perbed perbedaan aan,, baik baik agama agama,, Suku, Suku, adat adat istia istiadat dat,, maupun maupun perbed perbedaa aan n dalam pemahaman terhadap aliran politik. Perjalanan sejarah bangsa Indonesia penuh dengan dengan keaneka keaneka ragaman, ragaman, baik itu bersifat bersifat keagamaan, keagamaan, pemahama pemahaman n dan aplikasi aplikasi politik politik maupun maupun perbedaa perbedaan n minat dan kepenting kepentingan. an. Untuk itu tidak heran heran apabila apabila bangsa Indonesia kaya dengan kelompok-kelmpok politik maupun organisai yang satu dengan lainnya berbeda secara tajam. Sebagai gambaran bermacam aliran atau golongan politik yang pernah tumbuh dan lahir sesudah kemerdekaan, yaitu :
1) Masyumi (Majlis Syuro Muslimin Indonesia) yang dipimpin oleh Dr. Sukiman Wiryosandjoyo, Wiryosandjoyo, 7 Nofember 1945 2) PKI (partai Komunis Indonesia), yang dipimpin oleh Mr. Moh. Yusuf, 7 Nopem Nopember ber 1955, 1955, PKI PKI ini sebel sebelumn umnya ya telah telah berdir berdirii pada pada tangga tanggall 21 Oktober 1945. 3) PBI (Partai Buruh Indonesia) yang dipimpin oleh Nyono, 8 Nopember 1945
4) Partai Rakyat Jelata , dipimpin oleh Sultan Dewanis, 8 Nopember 1945 5) Parkindo (Partai Kristen Indonesia), dipimpin oleh Ds. Probowinoto, 10 Nopember 1945
6) PSI (Partai sosialis Indonesia), dipimpin oleh Mr. Amir Syarifudin, 10 Nopember 1945
PRS ( Part Partai ai raky rakyat at sosi sosial alis is), ), dipi dipimp mpin in oleh oleh Sult Sultan an Syah Syahri rir, r, 20 7) PRS Nopember 1945
8) PKRI (Partai katolik Republik Indonesia), dipimpin oleh IJ. Kasimo, 8 Nopember 1945 PERMAI (Persatu (Persatuan an rakyat rakyat Marhaen Marhaen Indonesia Indonesia), ), dipimpin dipimpin oleh JB. 9) PERMAI Assa, 17 Nopember 1945
10) PNI (Partai nasional Indonesia), dipimpin oleh Sidik Djoyosukarto, 29 Januari 1946, Partai ini didirikan sebagai hasil gabungan antara PRI (partai Rakyat Indonesia), Gerakan Republik Indonesia, yang masingmasing telah berdiri pada bulan Nopember 1945. 120) IPKI (Ikata (Ikatan n penduk pendukung ung Kemer Kemerdek dekaan aan Indone Indonesia sia), ), Organ Organisa isaas asii ini 11) IPKI mewaakili aspirasai politik pimpinaan angkatan daraat, dibentuk oleh paara perwira angkatan darat, diantaraanyaa AH. Nasution padaa bulan Mei 1954.
12) Partai MURBA, sebuah partai dengan sikap anti fasis, nti impreaalis, daan daan anti anti kapita kapitalis lis,, didiri didirikan kan pada pada tangga tanggall 7 Nopemb Nopember er 1948 1948 oleh oleh Sukarni, Maruto Nitimihardjo dan Pandu Kartawiguna yang menjadi pengikut Tan Malaka.
13) Partai Pesatuan Daya, partai ini dimaksudkan untuk mewakili penduduk asli Kalimantan Tengah
14) PERTI (Pergerakan Tarbiyah Islamiyah) berdiri sejak tahun 1930 di Bukittinggi, dan sejak bulan Nopember 1945 berubah jadi partai Politik, berbasis di Sumatera Tengah.
15) PRIM (Partai republik Indonesia merdeka), Partai nasionalis kecil yang bergabung dengan koalisi Pancasila. 16) PPTI (Partai persatuan Tarekat Islam) partai ini mewakili kelompok mistik Islam di Sumatera Tengah. PSII (parta (partaii sareka sarekatt Islam Islam Indone Indonesia sia)) partai partai ini pecaha pecahan n dari dari partai partai 17) PSII Masyumi pada bulan April 1947
18) PRN (partai rakyat nasional) didirikan oleh bekas tokoh PNI Djodi Gondokusumo pada tanggal 23 Juli 1950. 120 Sekretariat Negara, 30 Tahun Indonesia, PT Tra Pustaka, Jakarta, 1981, Halaman 56
291
19) NU (nahdltul Ulama) didirikan pada tahun 1926, sejak tahun 1952 memisahkan diri dari Masyumi dan menjelma manjadi partai sendiri. )
121
Jika kita amati sejarah perjalanan bangsa Indonesia, tidak dapat disangkal bahwa bangsa kita ini adalah bangsa yang pluralistik. Dan kita juga paham bahwa semua partai/organisasi itu telah berjasa membela Tanah air Indonesia - Kecuali PKI - karena PKI selalu membahayakan membahayakan keutuhan dan persatuan bangsa serta tidak segansegan bertindak diluar batas perikemanusiaan untuk mencapai tujuannya. Dengan beraneka macam partai dan aliran politik yang dianut, bangsa Indonesai Indonesai kaya kaya dengan dengan pengalama pengalaman n sejarah. sejarah. Seperti Seperti ketika ketika perang perang kemerdeka kemerdekaan, an, hampir hampir tidak ada satu golongan politik-pun politik-pun yang bertentangan bertentangan secara secara diametra diametral, l, kecuali kecuali Partai Partai Komunis Komunis yang memang punya punya ambisi ambisi berlebiha berlebihan n untuk berkuasa. berkuasa. Golongan ini memanfaatkan kesempatan bangsa kita yang sedang sibuk menghadapi agresi Belanda II, dengan melancarkan pemberontakan di Madiun 1948. Lahirnya Orde Baru pada 11 Maret 1966 membawa harapan baru bagi bangs bangsaa Indone Indonesia sia.. Perbed Perbedaan aan antar antaraa partai partai politi politik k tetp tetp dibiar dibiarkan kan hidup, hidup, bahkan bahkan dikembang dikembangkan kan untuk menuju menuju satu keonsensu keonsensusu su yang bersendik bersendikan an musayaw musayawarah arah untuk mufakat. Beberapa saat iklim dapat terpelihara dengan baik, namun tiba-tiba ketidak ketidak dewasaa dewasaan n bangsa bangsa Indonesia Indonesia kambuh lagi. Pemerintah Pemerintah mensinya mensinyalir lir ketika ketika pelak pelaksan sanaan aan pesta pesta demokr demokras asii tahun tahun 1982 1982 timbul timbul rasa rasa fanati fanatisme sme golong golongan an yang yang sempit. Fanatisme ini muncul, karena para kontestan pemilu maasih mempertahankan mempertahankan azas dan ciri inilah sumber peledak dari fanatisme golongan, yang menjadukannya bangsa Indonesia terkotak-kotak. Akhirnya pemerintah berkesimpulan, seluruh organisasi politik, harus berazas satu, satu, yaitu yaitu Pancas Pancasila ila,, Konse Konsekwe kwensi nsinya nya,, kini kini tidak tidak ada lagi lagi partai partai polit politik ik yang yang berazaskan agama, atau faham lainnya kecuali Pancasila. Keinginan pemerintah tersebut, ditiangkan dalam bentuk TAP MPR yang di bakuk bakukan an dalam dalam GBHN. GBHN. Denga Dengan n keteta ketetapan pan ini, ini, tibatiba-tib tibaa perkem perkemban bangan gan politi politik k Indonesia Indonesia berjala berjala lain. lain. Kalau Kalau sebelumny sebelumnyaa pemerinta pemerintah h hanya hanya mengingin menginginkan kan partai politik saja yang berazas Pancasila, tetapi dalam perkembangannya, juga merambat kepada kepada organi organisa sasi si kemas kemasya yarak rakata atan, n, tak terkec terkecual ualii organi organisas sasii kemaha kemahasis siswa waan. an. Keadaan ini sempat mengundang reaksi organisasi mahasiswa dan pemuda, mereka sempat menolak kebijaksanaan pemerintah tersebut, namun pemerintah tetap dengan kebija kebijaksn ksnaa aan n itu dan dipaks dipaksaka akan n berlak berlaku u untuk untuk semua semua organi organisa sasi si yang yang hidup hidup di Indonesia. Mula-mula HMI, organisasi mahasiswa tertua yang dianggap mempunyai 121 Dnan Buyung Nasution, Aspirasi pemerintahan konstitusional di Indonesia, PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, Jakarta, 1995, Halaman 443 - 445.
penga pengaruh ruh besar besar di pergur perguruan uan tinggi tinggi ini, ini, menye menyelen lengga ggarak rakan an kongre kongress di Medan Medan (kongres ke XV), disinyalir, pemerintah melalui Menteri pemuda dan olah raga Dr. Abdul Ghafur, mengharapkan agar kongres HMI mengambil keputusan dan menjadi pelopor pelopor dalam dalam penggantia penggantian n azas azas dari azas Islam Islam menjadi menjadi azas azas Pancasila Pancasila.. Panitia Panitia kongres kongres yang menghadap menghadap Menpora Menpora telah telah menyanggu menyanggupi, pi, bahwa bahwa masalah masalah ini akan diputuskan oleh kongres, namun ternyata peserta kongres dari 40 cabang menolak dengan bulat pergantian azas tersebut. Pemerintah geram karena merasa dikelabui dan mengancam mengancam akan membubarkan membubarkan organisasi yang yang tidak mau merubah azasnya. azasnya. Bukan hanya HMI, organisasi lain seperti PII (pelajar islam indonesia), IPM (ikatan pelajar pelajar muhammadi muhammadiyah yah), ), PM (pemuda (pemuda muhammadi muhammadiyah yah)) juga berbuat berbuat yang sama. Adapun organisasi Islam yang menerima, seperti AL—Irsyad, Pemuda Muslimin, dan Gerakan Pemuda Islam, sehingga akhirnya pemerintah mengeluarkan ketentuan bahwa setiap organisasi, baik itu organisasi masyarakat, pemuda maupun organisasi mahasiswa , bila akan mengadakan kegiatan yang bersakala nasional, harus terlebih dahu dahulu lu meny menyat atak akan an bera beraza zass Panc Pancas asil ila. a. Satu Satu cont contoh oh,, misa misaln lnya ya,, GMNI GMNI gaga gagall melaksanakan melaksanakan kongres kongres yang ke VIII pada bulan Agustus 1984 di Yogjakarta. Para peserta kongres
kongres yang sudah berdatangan ke arena kongres, terpaksa pulang kembali karena izin kongres tidak turun. Dalam tubuh PMII sendiri sempat terjadi pergulatan intern dalam menanggapi kebijaksanaan azas tunggal tersebut. Terlihat dalam forum latihan kader menengah (LKM) yang diselenggarakan PMII Cabang DKI pada tanggal 10 - 17 April 1984 yang di ikuti oleh cabang-cabang se Jawa dan Kalimantan, menolak dengan keras pemberlakuan Pancasila sebagai satu-satunya azas. Namun setelah pemerintah, baik Presiden Soeharto langsung maupun melalui penjelasan-penjelasan Menteri negara Pemuda Pemuda dan Olah Raga memberika memberikan n jaminan jaminan bahwa bahwa pemberlak pemberlakuan uan azas azas tunggal tunggal Pancasila tidak akan menghilangkan motivasi dasar dari organisasi masing-masing. Bahkan pemerintah lebih menjamin kemajuan dan kesemarakan dari masing-masing organi organisa sasi si itu akan akan tetap tetap seper seperti ti semul semula. a. Bahkan Bahkan pemeri pemerinta ntah h menant menantang ang agar agar organisasi itu berlomba untuk menyemarakkan menyemarakkan dirinya dalam alam kehidupan negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Untuk menghindari terjadinya kesimpang siuran dalam pamanduan sikap PMII terhadap pemberlakuan Pancasila sebagai satu-satunya azas. Pada kesempatan memper mempering ingati ati hari hari lahirn lahirnya ya yang yang XXIV, XXIV, ketua ketua umum umum PB PMII PMII menya menyampa mpaika ikan n pid pidat ato. o. Dala Dalam m pida pidato to ters terseb ebut ut PB PMII PMII meny menyin ingg ggun ung g sika sikap p PMII PMII terh terhad adap ap kebijaksanaan kebijaksanaan pemerintah itu sebagai berikut : Bagi PMII, kesepakatan dasar yang telah dikenal dengan Pancasila itu dapat diterima dan disetujui atas beberapa pertimbangan, antara lain :
291 Pertam Pertamaa :
Bahwa Bahwa nilai-n nilai-nila ilaii yang yang terkan terkandun dung g dalam dalam Pancasi Pancasi la tidak bertentangan dan dibenarkan Islam.
Kedua Kedua : Bahwa Bahwa Pancasila Pancasila sebagai sebagai ideologi ideologi negara tidak akan menjadi menjadi altern alternati atiff dari dari agama, agama, Artiny Artinyaa Panca Pancasil silaa tidak tidak akan akan dijadi dijadikan kan suatu suatu agama agama baru baru sehingga dapat menjadi menjadi tandingan terhadap agama-agama agama-agama yang telah ada. ada. Ketiga :
Bahwa Pancasila Pancasila itu merupakan satu kesepakatan kesepakatan bersama antara kelompok-kelompok masyarakat masyarakat yang ada untuk mewujudkan satu kesatuan politik bersama. Bertolak dari pandangan dasar itu, maka antara PMII dan Pancasila tidak ada persoalan.
Secara historis PMII dan Pancasila tidak pernah bertentangan, karena dengan nama PMII itu sendiri mengandung aspek keindonesiaan. Hal ini nampak jelas pada huruh huruh “I” yang yang terakh terakhir ir (Indon (Indones esia) ia),, juga juga terca tercantu ntum m dalam dalam AD/AR AD/ART. T. Meski Meskipun pun dalam perjalanannya PMII menggunakan Aswaja sebagai azasnya, tetapi rumusan Pancasila dan wawasan kebangsaan tampak sekali pada AD/ART-nya : Insyaf dan sadar bahwa ketuhanan yang maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan ideologi negara dan falsafah bangsa Indone Indonesia sia.. Menjad Menjadii kewaji kewajiban ban setia setiap p warga warga negara negara,, baik baik secar secaraa orangorang peroranga perorangan n maupun maupun bersama bersama untuk melaksan melaksanakan akan dan memperta mempertahanka hankan n 122 dengan segala tekad dan kemampuan. ) Oleh karena itu, azas tunggal Pancasila bisa diterima sebagai landasan organisasi secara mulus pada kongres PMII ke VIII 1985 di Bandung Jawa Barat. PMII menerima Pancasila sebagai azasnya, melalui ketetapan sidang pleno ke 15 kongres ke VIII PMII di Bandung Jawa Barat pada tanggal 16 - 20 Mei 1985. Sejak saat itulah PMII memberlakukan Pancasila sebagai azasnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Penyempurnaan Rumusan Nilai-Nilai Dasar PMII Keputusan penting lainnya yang dihasilkan kongres ke VIII di Bandung adalah “Penyempurnaan Nilai-nilai Dasar PMII” (NDP-PMII). Perumusan NDP ini merupakan amanat sejarah, sebab sejak kongres ke V di Ciloto BogorJawa Barat tahun 1973 telah diputuskan bahwa perumusan NDP dinilai sangat penting dan harus 122 Ananimaous, Ketetapan-ketetapan MPR 1988, Lubuk Agung, Jakarta, 1988
segera disusun. Beberapa keputusan untuk memperlancar perumusan NDP tersebut, telah dikeluarkan sejak tahun 1973, seperti pemberian mandat (amanat) kepada PB PMII periode tertentu tertentu untuk merampung merampungkan kan rumusan rumusan tersebut. tersebut. Namun Namun pencaria pencarian n panjang untuk perumusan itu membuktikan bahwa masalahnya tidak sederhana. Ini berlangsung hingga kongres VIII tahun 1985 di Bandung, Dalam keputusan kongres VIII VIII No. No. VI/Kon VI/Kong-V g-VIII III/85 /85 tentan tentang g kerang kerangka ka dasar dasar nilai nilai dasar dasar perjua perjuanga ngan n PMII PMII diktum 2 ditetapkan bahwa kongres “Menugaskan “ Menugaskan pada PB PMII periode 1985 1988 untuk melengkapi dan menyusun secara utuh dan menyeluruh NDP PMII”. Dengan bercermin kepada sejarah PMII sejak tahun 1973, maka PB PMII telah mengeluar mengeluarkan kan beberapa beberapa keputusan keputusan yang yang memberika memberikan n kepercay kepercayaan aan pada cabangcabangcabang cabang terten tertentu, tu, Sepert Sepertii caban cabang g PMII PMII Jembe Jember, r, Cabang Cabang Yogjak Yogjakart artaa dan Cabang Cabang Suraka Surakarta rta.. Sejak Sejak kongres kongres V di Ciloto Ciloto Bogor Jawa Jawa Barat Barat tahun tahun 1973, 1973, sedah sedah ada bebra bebrapa pa rumusa rumusan n NDP, NDP, antara antara lain lain : Rumusa Rumusan n kesepa kesepakat katan an Musya Musyawa warah rah Kerja Kerja Nasional tentang NDP (Tanggal 1 - 5 Mei 1976 di Bandung) meliputi :
I. Urgensi NDP Bagi PMII II. Posisi NDP PMII III. Pengertian NDP PMII IV. Kerangka Permasalahan NDP PMII 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mukaddimah Dimensi Hubungan Manusia Dengan Tuhan Dimensi Hubungan Manusia Dengan Manusia Dimensi Hubungan Manusia Dengan Alam Dimensi Masalah Ilmu Pengetahuan Kesimpulan
V. Mekanisme Kerja Penyusunan NDP PMII Komisi Komisi I (organisa (organisasi) si) yang bertugas bertugas merumuskan merumuskan NDP PMII tersebut, tersebut, dipimpin Oleh sahabat Yusuf Muhammad sebagai Ketua, sahabat Sunarno Mawardi sebagai sekretaris dan sahabat RGA. Hardjono sebagai wakil sekretaris. Kemudia Komisi Komisi organi organisa sasi si yang yang membah membahas as tenta tentang ng NDP NDP dalam dalam kongre kongress VII PMII PMII pada pada tangga tanggall 1 - 4 April April 1981 di Cibubu Cibubur, r, menetapk menetapkan an kerangk kerangkaa NDP NDP PMII sebagai sebagai berikut :
1. 2. 3. 4. 5.
Mukaddimah Pengertian NDP Urgensi NDP Posisi NDP Kerangka Permasalahan NDP : a. Dimensi Hubungan Manusia Dengan Tuhan
b. Dimensi Hubungan Manusia Dengan Manusia
291
c. Dimensi Hubungan Manusia Dengan Alam d. Dimensi Masalah Bernegara e. Dimensi Masalah Ilmu Pengetahuan 6. Kesimpulan Adapun kerangka NDP PMII yang dihasilkan komisi organisasi Kongres VIII PMII pada tanggal 15 - 20 Mei 1985 di Bandung, meliputi : BAB I. PENDAHUKUAN
A. Umum B. Kerangka Landasan NDP PMII 1. Mukaddimah 2. Pengertian NDP 3. Urgensi NDP 4. Posisi NDP BAB II. POKOK-POKOK POKOK-POKOK NDP NDP PMII
Universalitas Islam A. Universalitas 1. Hubungan Manusia Dengan Allah 2. Hubungan Manusia Dengan Manusia 3. Hubungan Manusia Dengan Alam
B. Faham Ahlussunnah Wal-Jama’ah Wal-Jama’ah 1. Historis 2. Aqidaah 3. Fiqih 4. Tasawuf Masyarakat C. Pandangan Aswaja Tentang Masyarakat 1. Beberapa pendapat Ulama Sunny bermasyarakat 2. Pengertian-pe -pengertian bermasyarakat
konklusif
mengenai mengenai
hidup hidup
D. Pandangan Aswaja Tentang negara 1. Beberapa pandapat Ulama Sunny mengenai faham bernegara 2. Sejarah Kepemerintahan dalam Islam 3. Pengertian konklusif mengenai Aswaja dan masalah Negara E. Pandangan Aswaja Tantang bernegara di Indonesia BAB III. PENUTUP Pada bulan April 1986 PB PMII membentuk timpembantu penyiap bahan
NDP PMII, PMII, melalui melalui SK Nomor : 019/PB-IX/ 019/PB-IX/IV/1 IV/1986, 986, dengan susunan susunan personalia personalia sebagai berikut Ketua : Nukbah El-Mankhub Wakil Ketua : Moh. Dian Nafi’ AP Sekretaris : A. Taufiq Hidayat TR Wakil Sekretaris : Khalid Anwar Anggota-anggota : : Ismail Thayib • Imam Yaskur • Akhmad Khamim • Mukhlis Yahya • Sugeng Wisnu Haryadi • Mufrod Teguh Mulyo • • Munifatul Barroh Nara Sumber : 1. KH. Abduurohiem 2. KH. Yasin 1. KH. Baidlawi LC
2. 3. 4. 5.
KH. Drs. Lukman Suryani KH. Slamet Iskandar KH. Sholeh Mahfud Nurtontowi, BA
Sedangkan tim inti yang diberi mandat PB PMII untuk menyusun NDP PMII yang dibentuk melalui SK Nomor : 099/SK/PB-IX/VIII/’87, tertanggal 30 September 1987 adalah sebagai berikut : 123
1. M. Fajrul Falakh SH (Koordinator) 2. Khalidy Ibhar 3. A. Hamid Halimy 4. Mahrus Roem 5. Otong Abdurrahman 6. Ubaidillah Abdillah 7. Abdul Mun’im DZ 8. Moh. Imam Aziz 9. Drs. A. Malik Madany (Nara Sumber) 10. Drs. M. Masyhur Amin (Nara Sumber)
123 Moh. Fajrul Falakh, Dokumen Nilai-nilai Dasar PMII , Eks. Penyusun NDP PMII, 1988.
291
BAB VII ANTISIPASI PMII MASA DEPAN (1988-1991)
PENGESAHAN RUMUSAN NDP PMII Seperti telah dikemukakan pada bab terdahulu, bahwa perumusan PMII merupakan amanat amanat sejar sejarah, ah, sebab sebab sejak sejak kongre kongress V di Ciloto Ciloto,, Bogor Bogor Jawa Jawa Barat Barat 1973 1973 telah telah diputu diputuska skan n bahwa bahwa perumu perumusa san n terse tersebut but sangat sangat urgen urgen dan harus harus seger segeraa disusu disusun. n. Beberapa upaya untuk memperlancarkan perumusan NPD itu telah dilakukan sejak tahun 1973, misalnya berupa pemberian amanat kepada PB PMII periode tertentu untuk merampung merampungkan kan perumusan perumusan dimaksud. dimaksud. Perjalana Perjalanan n panjang perumusan perumusan NPD tersebut tersebut menunjukka menunjukkan n bahwa masalahnya masalahnya tidak sederhana sederhana.. Mengingat Mengingat rumitnya rumitnya masala masalah h atau atau kesuli kesulitan tan teknis teknis dalam dalam mengor mengorgan ganisa isasik sikan an ikhtia ikhtiarr perumu perumusa sanny nnya. a. Upaya Upaya itu terus belangsun belangsung g hingga kongres kongres IX tahun 1988 di Surabaya. Surabaya. Tampak Tampak bahwa bahwa rumusa rumusan n yang yang disya disyahka hkan n Kongre Kongress IX merupa merupakan kan rangka rangkaian ian tahap tahap yang yang menentukan dalam waktu lima belas belas tahun ikhtiar itu, terlihat terlihat juga pada pembahasan pembahasan dalam kongres IX. Sidang komisi NDP NDP PMII dalam kongres kongres IX berlangsung paling paling lama dan selesai selesai paling akhir dari komisi-komisi komisi-komisi lainnya.
Adapun Adapun tokoh – tokoh PMII PMII yang terlibat terlibat aktif dalam penyusuna penyusunan n dan perumusan perumusan NPD PMII ini – disamping tim inti dan tim pembantu penyiap bahan – bahan NDP PMII – antara lain : Ds. Arifin Junaidi (Jakarta), Drs. Kusmin Busyairi, Drs. Abdul Malik Madany, dan Drs. Masyur Amin (ketigany dari Yogyakarta) berindak sebagai nara sumber tim, Drs. Noer Iskandar al Barsany (Purwokerta) serta Drs. H. Yusuf Muhamad (Jember).
Cara Merumuskan NDP PMII
NDP PMII dirumuskan sebagai pandangan yang mencerminkan keyakinan terhadap islam sebagai keyakinan mutlak tertinggi dan universal. Mencerminkan pemahaman terh terhad adap ap Isla Islam m menu menuru rutt para paradi digm gmaa pema pemaha hama man n Ahlu Ahluss ssun unah ah wal wal Jama Jama’a ’ah h mencerminkan kesadaran sejarah dan kesadaran sosial (islam, ummat manusia dan Bangsa).
Secara essensial nilai dasar pergerakan ini adalah suatu sublimasi nilai ke-islaman dan ke-Indonesiaan dengan kerangka pemahaman keagamaan Ahlussunnah Wal Jama’ah yang yang menjiw menjiwai ai berbag berbagai ai atura aturan, n, membe memberi ri arah arah dan pendor pendorong ong serta serta pengge penggerak rak kegiatan kegiatan-kegia -kegiatan tan PMII. Sebagai Sebagai pemberi pemberi keyakinan keyakinan dan pembenar pembenar mutlak, Islam mendasar mendasarii dan menginsp menginspiras irasii nilai nilai dasar dasar pergerakan pergerakan ini meliputi meliputi cakupan aqidah, aqidah, Syari Syari’ah ’ah dan akhlak akhlak dalam dalam upaya upaya memper memperole oleh h keseja kesejahte hteraa raan n dunia dunia dan akhira akhirat. t. Dalam Dalam upaya upaya memaha memahami, mi, mengha menghaya yati ti dan mengam mengamalk alkan an Islam Islam terse tersebut but PMII PMII menj menjad adik ikan an Ahlu Ahluss ssun unna nah h Wa Wall Jama Jama’a ’ah h seba sebaga gaii pema pemaha hama man n keag keagam amaa aan n yang yang dianggap paling mendekati mendekati kebenaran. Bagi PMII, NDP ini akan berfungsi sebagai sebagai :
a. b. b. c.
Sebag Sebagai ai landasa landasan n berpijak berpijak,, yaitu yaitu setiap setiap gerak gerak langka langkah h dan kebijaks kebijaksana anaan an yang yang harus dilaksanakan. Seba Sebaga gaii land landas asan an befi befiki kir, r, bahw bahwaa NDP NDP adal adalah ah menj menjad adii dasa dasarr pend pendap apat at yang yang dikemukakan terhadap persoalan yang dihadapi. Sebag Sebagai ai motiva motivasi, si, NDP NDP harus harus menjadi menjadi pendo pendoron rong g kepada kepada anggota anggota untuk untuk berbu berbuat at dan bergerak sesuai dengan nilai yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan kedudukan NDP bagi PMII adalah sebagai rumusan nilai – nilai yang seharusnya dimuat dan menjadi aspek ideal dalam berbagai aturan kegiatan PMII, landasan dan dasar pembenar dalam berfikir, bersikap dan berperilaku.
NDP NDP PMII PMII yang yang akhirn akhirnya ya diput diputusk uskan an dalam dalam kongre kongress IX PMII PMII tangga tanggall 14 – 19 September 1988 di Surabaya – Nomor : VIII/Kong – PMII/IX/’88 – secara garis besar meliputi :
A. B. C. D.
Pengertian Kedudukan Fungsi Rumu Rumusa san n NDP NDP PMI PMII, I, mel melip iput utii : 1. Tauhid 2. Hubu Hubung ngan an Manu Manusi siaa deng dengan an Alla Allah h 3. Hubu Hubung ngan an Manu Manusi siaa den denga gan n Man Manus usia ia 4. Hubu Hubung ngan an man manus usia ia den denga gan n Alam Alam 5. Budaya da dan Tr Tradisi 6. Ilmu Ilmu Peng Penget etah ahua uan n dan dan Tekn Teknol olog ogii (selengkapnya (selengkapnya lihat dokumen historis)
291 GAGASAN PERUBAHAN NAMA PMII MENJADI PMRI Gagasan Gagasan perubaha perubahan n nama PMII PMII (Pegerak (Pegerakan an Mahasisw Mahasiswaa Islam Islam Indonesia) Indonesia) menjadi menjadi PMRI (Pergerakan (Pergerakan Mahasisw Mahasiswaa Republik Republik Indonesia Indonesia)) ini muncul muncul ketika ketika menjelan menjelang g berlangs berlangsungny ungnyaa kongres PMII ke IX di Surabaya Surabaya.. Saat itu beberapa beberapa orang aktivis aktivis PMII, antara lain Drs. H. andy Muarly Sunrawa, kapasitasnya sebagai ketua PB PMII dan Drs. Isa Muchsin sebagai sekretaris Jenderal PB PMII periode 1985 – 1988, mereka berpendapat bahwa usulan perubahan nama ini di dasarkan pada pemikiran bahwa : “Simbol – simbol ideologis keagamaan yang melekat pada organisasi kader, sangat sangat tidak mendukung mendukung perjuangan perjuangan kebangsaan. kebangsaan. PMII sebagai sebagai organisasi organisasi kader bang bangsa sa hend hendak akny nya a berf berfik ikir ir stra strate tegi giss dala dalam m spek spektr trum um keba kebang ngsa saan an.. Seja Sejak k kelahiran kelahirannya, nya, PMII telah mengedepan mengedepankan kan missi keIndonesia keIndonesiaan. an. Hal ini terwujud terwujud dalam dalam mukadd mukaddima imah h AD/ART AD/ART PMII PMII ideolo ideologi gi negara negara falsaf falsafah ah Pancas Pancasila ila,, menjad menjadii kewajiban setiap warga negara baik secara perorangan maupun secara bersama – sama sama untuk untuk mem memper pertah tahank ankan an dan melaks melaksana anakan kannya nya dengan dengan segala segala tekad tekad dan kemampuan”.
Namun gagasan tersebut tidak diterima oleh oleh forum kongres, yang akhirnya perubahan perubahan nama tersebut hanya menjadi lontaran ide belaka tanpa reaksi dari peserta kongres, 124) sehin sehingga gga seora seorang ng mantan mantan ketua ketua umum umum period periodee pertam pertamaa yaitu yaitu sahaba sahabatt Mahbu Mahbub b Juna Junaed edi, i, dala dalam m pida pidato tony nyaa meng mengat atak akan an : bahw bahwaa peru peruba baha han n nama nama atau atau yang yang menghendaki nama PMII menjadi PMRI itu hanya spekulasi belaka dan anggaplah hal hal ters terseb ebut ut angi angin n lalu lalu.. Bahk Bahkan an deng dengan an gaya gayany nyaa yang yang khas khas Mahb Mahbub ub bila bilang ng,, 125) mend menden enga garr nama nama PMRI PMRI kok kok sepe sepert rtii mend menden enga garr nama nama bus bus DAMR DAMRI. I. Dengan demikian nama PMII tetap menjadi PMII seperti yang ada sekarang.
Langsung atau tidak, dengan munculnya isu yang bernuansa kebangsaan itu, tidak kurang dari 10 Menteri atau setingkat menteri dan tokoh – tokoh Parpol hadir dalam kongres IX tahun tahun 1988 di Surabaya itu. Jika salah salah satu ukuran keberhasilan sebuah kongres adalah kesediaan para Menteri dan tokoh – tokoh parpol hadir di arena kongres, kongres, maka inilah inilah kongres paling sukses sukses dalam sejarah sejarah PMII. Tidak Tidak hanya itu, media massa pusat maupun daerah juga meliput jalannya konges tersebut. tersebut.126) Semar Semarakn aknya ya kongre kongress di Surab Surabay ayaa yang yang mengak mengakhir hirii masa masa kepem kepemimp impina inan n Surya Surya Dharma Ali, akhirnya memilih Iqbal Assegaf sebagai ketua umum, yang bersaing dengan Saifullah Ma’shum MS, dengan Abdul Khalik Ahmad sebagai sekretaris 124 Diswana Peranan Pendidikan Kader PMII Terhadap Pemahaman Kebangsaan , Kasus Pada Anggota PMII Cabang Tasikmalaya STIT, Tasikmalaya, 1991, halaman 33 125) Effendi Choirie, PMII Antara Gerakan Pencerahan Dan Perebutan Kursi , (Catatan Lepas Seorang Aktivis 1983 – 1994), Forum Humanika, Jakarta, 1994, halaman 47. 126) Ibid, Halaman 51
Jenderal periode 1988 – 1991. Adapun susunan Pengurus Besar Besar PB PMII hasil sidang sidang formatur secara lengkap, sebagai berikut :
SUSUNAN DAN KOMPOSISI PB PMII
(Periode 1988 – 1991) Hasil Kongres di Surabaya
Ketua Umum
: Muhammad Iqbal Assegaf
Ketua
: Drs. Endin AJ Sofihara
Ketua
: Drs. Dhani Ramdhani
Ketua
: Drs. Ibnu Anshori, SH
Ketua
: Dra. Khofifah
Sekretaris Jenderal
: Drs. Abdul Khalik Ahmad
Wakil Sek-Jen
: Drs. M. Syukur Sabang
Sekbid Organisasi dan Komunikasi
: Ds. Fajrun Najah Ahmad
Sekretaris bidang Kader
: Drs. Masrur Ainun Najih
Sekbid Pengembangan Studi dan Ilmu Pengetahuan
: Iskandar Ahza
Sekbid Pengolahan data Informasi dan Dokumentasi Dokumentasi : Effendy choirie choirie Sekretaris Bidang Da’wah dan Pengabdian Masyarakat
: Agus Koes Sam
Sekbid Hubungan Organisasi Isla Islam, m, Pemu Pemuda da dan dan Mah Mahas asis iswa wa
: Ir. Ir. M. Rusy Rusydi di Tutu Tutupo poho ho
Sekretaris Bidang Olah raga dan Seni Budaya
: Drs. A. Fathoni Mukhlis
Sekbid Hubungan Luar Negeri dan dan Kerja erja sama ama Inte Interrnasi nasion onaal
: Drs. rs. Sho Shopya pyanudd nuddin in
Sekretaris Bidang KOPRI
: Dra. Ulha Soraya
291 Bendahara
: H. Rahmadi HB, BA
Wakil Bendahara
: M. Surkhan Suhaemi KELENGKAPAN PENGURUS BESAR
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (Periode 1988 – 1991)
A. LEMBAGA / BADAN BADAN OTONOM OTONOM
1.
Lemba Lembaga ga Penge Pengemba mbanga ngan n Sumber Sumber Daya Daya Manus Manusia ia (LPS (LPSDM DM)) Ketua : Drs. Ali Masykur Musa Berkedudukan di
2.
Lemba Lembaga ga Da’ Da’wah wah Dan Dan Penga Pengabdi bdian an Masy Masyar araka akatt (LDPM (LDPM)) Ketua : Drs. Ahmad Muqowwam Berkedudukan di
3.
: Jember Jawa Timur
: Semarang Jawa Tengah
Lemba Lembaga ga stud studii Islam Islam dan Kemas Kemasya yarak rakata atan n (LSIK (LSIK)) Ketua : Munzir Ahmad Syukri Berkedudukan di
: Bandar Lampung-Lampung
4. Lembaga Pers (LP)
5.
Ketua
: Chaidir
Berkedudikan di
: DKI Jakarta
Lemba Lembaga ga Stud Studii dan dan Penge Pengemba mbanga ngan n Hukum Hukum (LSPH) (LSPH) Ketua : Abdurrahim Nasution SH Berkedudukan di
6.
: DKI Jakarta
Lemb Lembag agaa Pusa Pusatt Pene Peneli liti tian an (BA (BAPU PUSL SLIT IT)) Ketua : Drs. Mundiharno Berkedudukan di
: DKI Jakarta
B. MAJELIS PEMBINA NASIONAL
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Dr. Yahya Umar Drs. Drs. H. H. Muhy Muhyid iddi din n Arub Arubus usma man n Drs. rs. H. H. Ahmad mad Bagd Bagdja ja Drs. Drs. H. Wa Wahi hidu dudd ddin in Adams dams Drs. rs. Mus Musth thaafa Mas’ud ’ud Rozy Mu Munir, SE SE. MS MSc Drs. Drs. Muni Munirr Son Sonha haji ji,, Med Med..
PB PMII pada bulan Oktober Oktober 1989, berdasarkan hasil evaluasi evaluasi selama perjalanan perjalanan satu tahun kepengurusan, melakukan penyegaran PB PMII, hal ini dilakukan untuk lebih mend menday ayaa guna gunaka kan n fung fungsi sion onar aris is PB PMII, MII, sehi sehing ngga ga aman amanat at Kong Kongre ress dapa dapatt dilaksanakan dengan baik, dan mekanisme organisasi dapat berjalan, sesuai dengan tata kerja PB PMII PMII yang telah ditetapkan. ditetapkan. Kepengurusan Kepengurusan PB PMII hasil penyegaran penyegaran (resuffle), dapat dilihat seperti di bawah ini.
SUSUNAN DAN KOMPOSISI PB PMII (Periode 1988 – 1991) Hasil Reshuffe
Ketua Umum
: Drh. Muhammad Iqbal Assegaf
Ketua
: Drs. Endin AJ Sofihara
Ketua
: Drs. Muhammad Syukur Sabang
Ketua
: Drs. Umarsyah Hasan
Ketua
: Dra. Khofifah
Sekretaris Jenderal
: Drs. Abdul Khalik Ahmad
Wakil Sek-Jen
: Drs. M. Fathoni Mukhlis
Sekbid Organisasi dan Komunikasi
: Drs. Shopyanuddin
Sekretaris bidang Kader
: Drs. Masrur Ainun Najih
Sekbid Pengembangan Studi dan Ilmu Pengetahuan
: Muhammad Afrokhi
Sekbid Pengolahan data Informasi dan Dokumentasi Sekretaris Bidang Da’wah dan
: Agus Koes Sam
291 Pengabdian Masyarakat
: Drs. H. Hamid Ahmad
Sekbid Hubungan Organisasi Islam, Pemuda dan Mahasiswa
: Ahmad Djuanda Sahal
Sekretaris Bidang Olah raga dan Seni Budaya
: Ir. M. Rusdi Tutupoho
Sekbid Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional
: M.Rofiqul Umam Ahmad, SH
Sekretaris Bidang KOPRI
: Dra. Ulha Soraya
Bendahara
: M. Surkhan Suhaemi
Wakil Bendahara
: Ahmad Hadiyin
LEMBAGA / BADAN OTONOM
1.
Lemba Lembaga ga Penge Pengemba mbanga ngan n Sumber Sumber Day Dayaa Manusi Manusiaa (LPSD (LPSDM) M) Ketua : Drs. Ali Masykur Musa Berkedudukan di
2.
Lemba Lembaga ga Da’w Da’wah ah Dan Dan Penga Pengabdi bdian an Mas Masya yarak rakat at (LD (LDPM) PM) Ketua : Drs. Fajrun Najah Ahmad Berkedudukan di
3.
: DKI Jakarta
Lemba Lembaga ga stud studii Islam Islam dan Kemas Kemasya yarak rakata atan n (LSIK (LSIK)) Ketua : Drs. Ibnu Anshori , SH Berkedudukan di
4.
: Jember Jawa Timur
: Surabaya Jawa Timur
Lembaga Pers (LP) Ketua
: Drs. Johar Ma’mun
Berkedudikan di
: DKI Jakarta
5. Lembaga Studi dan Pengembangan Pengembangan Hukum (LSPH) Ketua
: Darmansyah Sembiring
Berkedudukan di
: DKI Jakarta
6. Lembaga Pusat Penelitian (BAPUSLIT) Ketua
: Drs. Mundiharno
Berkedudukan di
: DKI Jakarta
PENATAAN STRUKTUR ORGANISASI PB PMII periode 1988 – 1991 ini melakukan penataan struktur organisasi organisasi secara menyeluruh, mulai koordinator cabang -cabang, Komisariat dan rayon, dengan pembakuan struktur organisasi yang disesuaikan dengan tuntutan organisasi secara nasional. Penataan struktur tersebut tersebut direfleksikan dalam bentuk penyeragaman penyeragaman komponen pada setiap struktur organisasi di semua tingkatan organisasi, yakni adanya majelis Pembina Daerah, Badan Pengurus harian, dan anggota – anggota pada tingkat kepenggurusan Koordinator Koordinator cabang. Majels Pembina Pembina cabang, Badan Pengurus Pengurus harian dan Departemen – departemen, serta badan penelitian dan pengembangan cabang dengan jumlah anggota majelis majelis dan pengurus yang yang telah ditetapkan. Begitu juga nama – nama nama departemen pada tingkat kepengurusan cabang di seluruh Indonesia. Di samping samping itu, PB PMII PMII juga menertibkan menertibkan sistem sistem Administ Administrasi rasi kesekretaria kesekretariatan tan dalam dalam bentuk bentuk Pedoman Pedoman Penyelen Penyelengara garaan an Tertib Tertib Administr Administrasi asi (PPTA), (PPTA), yang yang berisi berisi panduan praktis surat – menyurat, pembuatan dan penggunaan atribut organisasi, dan panduan panduan – panduan panduan lain yang yang berkaitan berkaitan dengan mekanisme mekanisme kesekretari kesekretariatan atan yang berlaku secara secara nasional di lingkungan PMII. PMII. PPTA ini diberlakukan untuk pertama kali kaliny nyaa di ting tingka katt Peng Pengur urus us Besa Besarr dan dan seca secara ra bert bertah ahap ap mula mulaii dila dilaku kuka kan n oleh oleh Koordinator cabang dan cabang – cabang, sampai pada tingkat yang terbawah dalam struktur organisasi, yakni komisariat dan rayon secara nasional. Untuk mengetahui potensi PMII secara keseluruhan, PB PMII melakukan pemantauan terhadap kegiatan – kegiatan Koordinator cabang dan cabang, serta potensi anggota dan pengurus melalui edaran PB PMII tentang laporan kegiatan, Biodata pengurus harian harian Koordi Koordinat nator or caban cabang g - caban cabang, g, dan jumlah jumlah anggot anggotaa di setia setiap p caban cabang g seluru seluruh h Indonesia Indonesia.. Disampin Disamping g itu PB PMII PMII melalui melalui penerbita penerbitan n dan sosialis sosialisasi asi Kartu Anggota Anggota (KTA) yang dikoordinasikan oleh pengurus besar dan dikeluarkan oleh pengurus cabang. Jumlah anggota PMII di seluruh Indonesia sampai dengan bulan September 1991 berjumlah 364.000 (tiga ratus enam puluh empat ribu) orang, yang terdiri dari 9 koordinator cabang dan 77 cabang di seluruh Indonesia. Dibidang Korp PMII Puteri (KOPRI), PB PMII melakukan penataan khusus terhadap kelembagaan KOPRI melalui kegiatan Pra-Mubes KOPRI yang dikoordinasikan oleh PB KOPRI dan dilaksanakan oleh cabang Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada
291 tanggal 25 – 30 juni 1990 dan cabang Malang, Jawa Timur pada tanggal 18 – 23 juli 1990. Dala Dalam m kegi kegiat atan an ini ini dibi dibica cara raka kan n tent tentan ang g eksi eksist sten ensi si dan dan meka mekani nism smee kerj kerjaa KOPR KOPRI, I, direalisasikan dengan menyelenggarakan latihan Kepemimpinan Kader KOPRI pada 7 – 11 September 1991 di Surabaya yang diikuti oleh 10 cabang di pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Sulawesi .127) MUSYAWARAH BESAR (MUBES) IV PMII DI JAKARTA Musyawarah Musyawarah Besar (Mubes) IV PMII di selenggarakan pada tanggal 11 – 16 September 1990 yang diikuti oleh 7 Koordinator cabang di seluruh Indonesia. Mubes IV ini berhasil menetapkan beberapa keputusan penting, antara lain : 1.
Petunj Petunjuk uk Prakt Praktis is (Juk (Juktis tis)) Pendi Pendidik dikan an Kade Kaderr PMII PMII Petunjuk Petunjuk Praktis Praktis (Juktis) ini berisi berisi panduan panduan teknis teknis dan praktis praktis yang meliputi meliputi latihan Kader Dasar (LKD), latihan Kader Menengah (LKM) dan latihan Kader Lanjutan (LKL) – sekarang = PDK dan PKL – berikut silabus materi latihan, yakni materi – materi dasar dan wawasan yang harus diberikan pada masing jenjang pelatihan, serta naskah pelantikan anggota baru, Kader dan Penggurus. Keputusa Keputusan n ini didasari didasari oleh pemikiran pemikiran bahwa kualitas kualitas kepemimpi kepemimpinan nan organisasi ditentukan antara lain oleh sistem kaderisasi yang terarah, terencana dan berkesinambungan serta terefleksikan dalam proses rekrutmen kepemimpinan yang selektif atas dasar prestasi dan objektifitas. 2.
Pedoma Pedoman n Penyele Penyelengg nggara araan an Tertib Tertib Adminis Administra trasi si (PPTA) (PPTA) Dan Tinjaua Tinjauan n Hukum Hukum PMII. PPTA PPTA ini merupa merupakan kan serang serangkai kaian an aturan aturan menge mengenai nai penye penyelen lengar garaa aan n organisasi dengan administrasi yang meliputi tertib kesekretariatan dan atribut organisasi yang berlaku tunggal untuk semua tingkatan organisasi PMII secara Nasional. Hal Hal ini ini dida didasa sari ri pemi pemiki kira ran, n, bahw bahwaa keut keutuh uhan an dan dan kesa kesatu tuan an gera gerak k organisasi tercermin antara lain pada sistem tertib administrasi yang diterapkan oleh organisasi yang besangkutan. besangkutan. Dalam upaya mewujudkan mewujudkan sistem administrasi administrasi yang dapat menunjang menunjang berjalannya berjalannya mekanisme mekanisme kerja organisas organisasii di lingkungan lingkungan PMII, maka dipelukan adanya seperangkat aturan sebagai upaya unifikasi aturan yang wajib dilaksanakan dan disosialisasikan terus menerus agar menjadi tradisi organisasi yang baik dan positif dalam rangka pelaksanaan program organisasi guna mencapai tujuan. Disamping itu, adanya sistem administrasi itu juga untuk menegakkan wibawa dan disiplin bagi organisasi bagi segenap anggota dan fungsionaris di seluruh seluruh tingkatan tingkatan organisas organisasii secara vertikal. vertikal. Oleh karena karena itu terbitnya terbitnya PPTA merupa merupakan kan jawaba jawaban n aktual aktual diteng ditengah ah – tenga tengah h mendes mendesakn aknya ya keperl keperluan uan akan akan
127 Ibid, Laporan Pertanggung jawaban PB PMII
adanya pedoman yang terlaksana secara nasional di lingkungan PMII dari tingkat pengurus besar sampai tingkat Rayon. 3. Pedoman Penyelenggaraan Penyelenggaraan Permusyawaratan Permusyawaratan Organisasi PPPO PPPO ini ini meru merupa paka kan n sera serang ngka kaia ian n atur aturan an meng mengen enai ai peny penyel elen engg ggar araa aan n permusyawaratan permusyawaratan tertinggi di tingkat koordinator cabang - cabang, komisariat dan rayon PMII secara nasional. Kehad Kehadira iran n sebuah sebuah PPPO PPPO bagi bagi PMII PMII merup merupaka akan n tuntut tuntutan an konsol konsolida idasi si sekaligus sekaligus upaya upaya peningkatan peningkatan kualitas kualitas organisasi. organisasi. Untuk Untuk itu, dipandang dipandang perlu melaku melakukan kan beber beberapa apa ikhtia ikhtiarr sebaga sebagaii upaya upaya demokr demokrati atisas sasii dalam dalam kehidu kehidupan pan organisas organisasii melalui melalui penyempu penyempurnaa rnaan n mekanisme mekanisme permusya permusyawara waratan tan yang yang belaku belaku secara nasional di lingkungan PMII. 4. Pokok – Pokok Pemikiran dan Rekomendasi PMII menilai bahwa pembangunan nasional yang menjadi obsesi seluruh masyarakat masyarakat Indonesia telah telah menunjukkan perkembangan dan dan kemajuan. Namun ber bersa sama maan an deng dengan an itu itu masi masih h terd terdap apat at keku kekura rang ngan an dan dan kele kelema maha han n dala dalam m menent menentuka ukan n kebija kebijakan kan yang yang pada pada akhirn akhirnya ya mengha menghasil silkan kan dampak dampak negat negatif. if. Pembangunan Nasional yang berhakekat pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat masyarakat seluruhnya masih masih jauh dari yang dicita – citakan. citakan. Oleh kare karena na itu itu deng dengan an niat niat dan dan itik itikad ad yang yang tulu tuluss ikla iklass yang yang dise disema mang ngat atii oleh oleh keterpaduan wawasan wawasan keislaman keislaman dan keIndonesiaan. keIndonesiaan. PMII melalui musyawarah musyawarah besar (MUBES) IV menyampaikan pokok – pokok pikiran demi kesempurnaan pelak pelaksan sanaan aan pembangu pembangunan nan nasional nasional.. Pokok Pokok – pokok pokok pikira pikiran n yang yang menjad menjadii perhatian PMII adalah meliputi bidang :
a. b. c. d. e.
Bida Bidang ng agama gama dan dan mor moraal Bidang Politik Bidang ekonomi Bidang Pe Pendidikan Bida Bidang ng Genera nerasi si Muda uda ( selengkapnya lihat lampiran ) Khusus Khusus mengen mengenai ai eksist eksistens ensii dan hubung hubungan an PMII PMII – NU, NU, menjel menjelang ang Muktam Muktamar ar ke 28 Nahdl Nahdlatu atull Ulama, Ulama, banya banyak k pihak pihak mengha mengharap rapkan kan PMII PMII dapat dapat mempertimb mempertimbangk angkan an kembali kembali sikap sikap independe independensi nsi yang telah telah diputuskan diputuskan sejak sejak tahun 1972. Terhadap masalah masalah ini, PB PMII telah telah mengambil sikap sikap tegas untuk tetap menjadikan PMII sebagai organisasi independen, sesuai dengan “Deklarasi Murnajati” yang dikukuhkan dalam kongres V tahun 1973 di Ciloto, Jawa Barat. Penegasan sikap PB PMII ini disebut “PENEGASAN CIBOGO”. PENEGASAN CIBOGO Bismillahirrahmanirrahiem
Bahwa Bahwa independe independensi nsi PMII PMII merupaka merupakan n sikap sikap organisas organisasii yang menjadi
291 ketetapan kongres V tahun 1973, sebagai pengukuhan terhadap “Deklarasi Murnajati” yang dicetuskan dalam MUBES III, 14 juli 1972 di Murnajati, Malang Jawa Timur. Bahwa Bahwa Indepe Independe ndensi nsi PMII PMII merupa merupakan kan manife manifesta stasi si dari dari kesada kesadaran ran organisas organisasii terhadap terhadap tuntutan tuntutan kemandiri kemandirian, an, kepelopor kepeloporan, an, kebebasa kebebasan n berfikir berfikir dan berkreasi, serta tangung jawab sebagai kader ummat dan bangsa. Bahwa Bahwa independe independensi nsi PMII PMII merupaka merupakan n upaya upaya merespon merespon pembanguna pembangunan n dan modernitas bangsa, dengan menjunjung tinggi nilai etik dan moral serta idealisme yang dijiwai oleh ajaran Islam Aslussunnah Wal Jama’ah. Berdasarkan pertimbnagan diatas, maka PB PMII periode 1988 – 1991, setelah melakukan kajian kritis dan dengan memohon rahmat Allah SWT, menegaskan kembali bahwa : PERGERAKAN : PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM ADALAH ORGANISASI INDEPENDEN INDEPENDEN YANG TIDAK TERIKAT DALAM SIKAP DAN TINDAKANNYA KEPADA SIAPAPUN DAN HANYA KOMITED DENGAN PE PERJUA RJUANG NGA AN ORG ORGANIS ANISAS ASII DAN DAN CITA CITA – CITA CITA PERJ ERJUANG UANGA AN NASIO NASIONAL NAL YANG YANG BERLAN BERLANDAS DASKAN KAN PANCAS PANCASILA ILA,, DAN AKAN AKAN TERUS TERUS MENG MENGAK AKTU TUAL ALIS ISAS ASIK IKAN AN DALA DALAM M KEHI KEHIDU DUPA PAN N BERO BERORG RGAN ANIS ISAS ASI, I, BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA. WALLAHUL MUWAFFIQ ILLA AQWAMITH THARIQ Medan Rapat Pleno IV PB PMII Cibogo, 8 Oktober 1989
MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) I ALUMNI PMII
F. G. Sementara itu, sesuai dengan arah kebijakan program PB PMII PMII pe peri riod odee 1988 1988 – 1991 1991 Yang Yang mene meneta tapk pkan an langkah kebijakan operasional organisasi, yang antara lain mendorong mendorong terwujudnya terwujudnya Musyawara Musyawarah h Nasional Nasional (MUNAS), alumni alumni PMII. Hal ini dilakukan mengingat mengingat perjalanan panjang membentuk suatu wadah khusus alumni PMII seperti usaha yang telah dilakukan sejak Muke Mukern rnas as 1976 1976,, Kongr Kongres es V hing hingga ga Kong Kongre ress IX di Surabaya, maka sekitar 1 minggu setelah pelaksanaan kongres IX, yakni tepatnya tanggal 27 – 29 September 1988 1988 dise iseleng lenggg ggar arak akan an Musya usyaw warah arah Nasi asional nal (MUNAS) (MUNAS) I Alumni Alumni PMII yang bertempat bertempat di Jakarta. Munas I alumni PMII ini berhasil membentuk wadah alumni yang diberi nama : Forum Komunikasi dan Sila Silatu turr rrahm ahmii Ke Kelua luarg rga a Alum Alumni ni PMII PMII (FOK (FOKSI SIKA KA PMII PMII), ), Muna Munass ini ini juga juga mene menelo lork rkan an kepu keputu tusa san n – keputusan tentang :
1. 2. 3. 4.
Dekl Deklar aras asii Pemb Pemben entu tuka kan n FOKSI FOKSIKA KA PMI PMIII Pera Peratu tura ran n Das Dasar ar FOKS FOKSIK IKA A PMII PMII Pokok okok – Pok Pokok ok Progr rograam Ketu Ketuaa dan For Forma matu turr Koord Koordin inat ator or Nasi Nasion onal al
Tim Formatur Formatur yang bertugas bertugas menyusun menyusun kepengguru kepenggurusan san koordinat koordinator or Nasional FOKSIKA FOKSIKA PMII periode 1988 – 1991, terdiri dari : - Drs. Abduh Paddare : Ketua - Drs. HM. Nuril Huda : Anggota - Drs. Ahmad Bagdja : Anggota - Drs Drs.. H. H. W Wah ahid iddu dudi din n Ada Adams ms : Ang Anggo gota ta Tim tersebut berhasil menyusun kepengurusan koordinator Nasional FOKSIKA PMII periode 1988 – 1991, sebagai berikut :
KOORDINATOR NASIONAL
FORUM KOMUNIKASI DAN SILATURAHMI KELUARGA ALUMNI PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA ( FOKSIKA PMII ) PERIODE 1988 – 1991
Penasehat
: H. Mahbub Junaidi : HA. Chalid Mawardi : HM. Zamroni
291 : HAN. Nurih Huda : H. Chatibul Umam
Ketua
: HM. Abduh Paddare
Wakil Ketua
: Ahmad Bagdja
Wakil Ketua
: Man Muhammad Iskandar
Sekretaris
: H. Wahiduddin Adams
Wakil Sekretaris
: Qomaruddin HM
Bendahara
: Asmui Suhaemi
Wakil Bendahara Angg Anggot otaa – Angg Anggot otaa
: Ermalena APT : HA. HA. Rach Rachim im Hasa Hasan n : M. Achsin Zaidi : Muslih Hasbullah : H. Thamri Nudin : Surya Darma Ali : Muhaimin AG : Chaerul Chaerul Latif Tsauban128)
IDE PENGGABUNGAN PMII DAN HMI Pernyataan Pernyataan menarik yang dilontarkan oleh ketua umum PB NU, Abdurrahman Wahid, dalam dalam suatu suatu saras saraseha ehan n gener generasi asi muda muda NU, NU, yang yang berlan berlangsu gsung ng tanggg tangggal al 28 – 29 september di Wisma Wisma Suprapto Suprapto Jakarta. Jakarta. Gus Dur (panggilan akrabnya) menyatakan, sebaiknya PMII dan HMI itu bergabung saja menjadi satu wadah, sebab menurutnya anggota kedua Ormas Ormas mahasiswa mahasiswa tersebut adalah adalah anak – anak NU. NU. Alasan Gus Dur bagi penggabungan itu :
• • • •
PMII dan HMI sama – sama mahasiswa Islam PMII dan HMI sama – sama independent Sama – sama berasaskan Pancasila Sama – sama beranggotakan anak – anak NU
“Para pengurus HMI HMI sekarang ini 60% anak – anak NU”. NU”. Mereka menguasai menguasai semua 128 Hasil Munas I Alumni PMII Di Jakarta tanggal 27-29 September 1988
jajaran kepengurusan HMI, dari daerah sampai tingkat pengurusan Besar. Diantara mereka adalah Ketua Umum PB HMI, Ir. Herman Widyananta – asal Madura – dan Ketua Umum PB HMI Yahya Zaini – adalah anak tokoh NU Gresik.
Semen Sementar taraa itu PMII PMII yang yang telah telah indepe independe nden n sejak sejak 1972 1972 itu banya banyak k pengur pengurus us dan anggotany anggotanyaa yang diragukan diragukan ke-NU-ann ke-NU-annya, ya, baik konteks konteks wawasa wawasan n politik, politik, kultural kultural maupun keislamanya. keislamanya.
Dalam kaitan ini, kelompok – kelompok strategis NU yang pada saatnya nanti bisa melakukan sebuah transformasi yang sesuai dengan misi dan visi perjuangan NU, terlihat saja bukan dari kader – kader intelektual dari PMII, tetapi jug kader – kader HMI yang lahir dari keluarga NU.
Namun Namun diakuiny diakuinya, a, kelompok kelompok strategis strategis yang kini sedang sedang melakukan melakukan transform transformasi asi sosial sosial dalam tubuh NU, adalah adalah mereka yang pernah pernah menjadi menjadi aktivis PMII. PMII. Sedang Sedang anak – anak NU yang ada di HMI, belum banyak yang konsisten dalam NU, bahkan mereka lebih tertarik terjun di luar NU.
Drs. Istija Istijab b, menanggap Ketua Ketua umum umum koordi koordinat nator or cabang cabang PMII PMII Jawa Jawa Tengah Tengah Drs. menanggapii pernyataan Gus Dur, Ia mengakui “bahwa dari empat kesamaan yang diutarakan Gus Dur itu ada satu hal yang yang perlu dikoreksi. Memang PMII dan HMI HMI banyak memiliki kesamaan, tetapi jika keduanya dikatakan anak NU, itu tidak benar”. Pendapat Gus Dur itu relatif, karena anak NU yang masuk organisasi HMI tidak banyak. Tapi, dapat dikatakan hampir mayoritas mayoritas anggota PMII merupakan merupakan anak NU. Secara historis PMII PMII sejak berdiri seirama dengan NU, karena organisasi ini dibentuk untuk memadahi mahasiswa Nahdliyien.
Alasan lain, menurut istijab, kedua organisasi mahasiswa itu memiliki komitmen ke Indone Indonesia siaan an dan keislam keislaman an yang yang berbed berbeda. a. Dalam Dalam hal asas asas tungga tunggall Pancas Pancasila ila,, misalnya, PMII sejak semula telah menetapkan Pancasila sebagai satu – satunya asas. Sedang HMI, meskipun menerima Pancasila sebagai satu – satunya azas, penerimaan itu disepakati malalui perdebatan panjang, bahkan sempat menimbulkan kemelut dan perpecahan ditubuh HMI.
Sementara menurut ketua umum HMI Jawa Tengah, Rudiyanto, SH “Dalam bidang keislaman, PMII berdasarkan Ahlussunnah berdasarkan Ahlussunnah wal Jama’ah “. Sedangkan HMI memiliki landasan keislaman yang telah dibakukan menjadi NDP (nilai dasar perjuangan) yang dianggap sebagai konsep teologi HMI”.
291 NDP ini pertama kali dicetuskan oleh tokoh HMI, Nurcholis Madjid yang selanjutnya membakukan NDP itu itu sebagai pegangan semua semua anggota HMI. Setelah kongres HMI HMI tahun 1985, NDP itu disempurnakan menjadi NIK (Nilai Idenitas Kader) sebagai wujud independensi dan konsep teologi HMI. “Dari dasar keislaman saja, keduanya jelas berbeda. Menyatukan keduanya merupakan hal yang mustahil”.
Ditinjau dari segi historis, kedua organisasi itu sejak semula sudah sulit disatukan. Ide Gus Dur akan baik, jika dilihat sebagai upaya meningkatkan ukhuwah islamiah. Namun Namun,, usaha usaha itu tidak tidak harus harus dilaku dilakukan kan melal melalui ui pengga penggabun bungan gan wadah wadah tungga tunggal. l. Penggabungan itu akan efektif bila secara moral keduanya bersatu dalam sikap dan tind tindak akan an untu untuk k mema memaju juka kan n isla islam. m. Bahk Bahkan an kedu keduaa orga organi nisa sasi si maha mahasi sisw swaa itu itu berkewajiban mengeliminir mengeliminir perbedaan yang ada dalam tubuh Islam di Indonesia.
Kendatipun demikian, kedua tokoh ini mengganggap ide Gus Dur itu cukup menarik untuk dibahas. Penggabungan itu akan menghilangkan menghilangkan historis kedua organisasi itu. itu. Untuk itu, PMII akan membahas masalah ini dalam kongres di Jakarta pada 21 – 27 Oktober Oktober 1991 mendatang. mendatang. Sebab Sebab ini penting penting untuk mempertega mempertegass gagasan gagasan kesatuan kesatuan sesama muslim.
Sementara itu, ketua umum PB PMII periode 1988 – 1991, Drh. Muhammad Iqbal Assegaf Assegaf berpendap berpendapat at “ tidak tidak mungkin PMII PMII melebur diri dalam dalam HMI. Meskipun Meskipun keduan keduanya ya merupaka merupakan n sama sama – sama sama organisa organisasi si Islam. Islam. Sebab Sebab PMII mempuny mempunyai ai paradigm paradigmaa penghaya penghayatan tan agama agama yang homogen, homogen, yakni yakni Ahlussunn Ahlussunnah ah wal Jama’ah, Jama’ah, sedangkan HMI tidak. tidak. Di HMI, cenderung cenderung liberal, bisa menampung mahasiswa mahasiswa islam dengan dengan aliran islam yang yang berbeda – beda. Sedang Sedang di PMII sentuhan sentuhan keagamaan keagamaanya ya diberikan melalui paradigma Ahlussunnah Ahlussunnah wal Jama’ah. Jama’ah. Dari konteks ini ini saja sudah berbeda.”
Iqbal Iqbal berangga beranggapan pan bahwa bahwa semakin semakin banyak banyak spesialis spesialisasi asi dan deferens deferensiasi iasi tugas tugas dan peranan ormas ormas adalah adalah lebih lebih baik. Sehingga tidak tidak perlu perlu diadakan fusi. Dan memang memang kalau mau difusikan, seharusnya semua ormas islam, bulan hanya HMI dan PMII.
Yang Yang terp terpen enti ting ng baga bagaim iman anaa mema memanf nfaa aatk tkan an dan dan meng mengka kapa pasi sita task skan an orma ormass kemaha kemahasis siswa waan an itu itu sesua sesuaii dengan dengan fungsi fungsi dan peranny perannyaa . Agar Agar mereka mereka mampu mampu memberikan kontribusi pada pembangunan kader bangsa.
Pendapat Gus Dur untuk mengabungkan HMI dan PMII ini sebetulnya bukan ide baru. Sebetulnya Abdul Abdul Ghafur, ketika menjabat menjabat Menteri Negara Negara Pemuda dan Olah Raga juga mengusulka mengusulkan n hal yang serupa. Ide yang sama juga, juga, pernah pernah dilontarkan dilontarkan oleh Gubernur kalimantan Selatan M. Sa’id
Namun, Namun, PMII tampaknya tampaknya sadar sadar benar benar bahwa bahwa pernyata pernyataan an Gus Dur itu merupaka merupakan n sebuah gagasan serius. serius. Karena itu, PMII PMII mencoba memahami makna makna dibalik gagasan ters terseb ebut ut.. Bena Benar, r, mema memang ng NU meng menghe hend ndak akii PMII PMII meng mengel elim iman anas asii sikap ikap independensinya. independensinya. Dan beberapa anggota anggota PB PMII PMII yang menangkap menangkap arti gagasan gagasan itu berjuang keras di Medan Kongres agar bisa dilahirkan deklarasi baru dalam bentuk “Interdependensi”.129)
DEKLARASI INTERDEPENDENSI INTERDEPENDENSI PMII – NU Sejar Sejarah ah menca mencatat tat,, bahwa bahwa PMII PMII dilahi dilahirka rkan n dari dari pergum pergumula ulan n panjan panjang g Mahasi Mahasiwa wa Nah Nahdl dliy iyie ien, n, dan dan seja sejara rah h juga juga memb membuk ukti tika kan n bahw bahwaa PMII PMII tela telah h meny menyat atak akan an independensinya independensinya melalui deklarasi Murnajati tahun 1972.
Kerangka berfikir, perwatakan dan sikap sosial antara PMII dan NU mempunyai persamaan karena dikemas dalam pemahaman Islam Ahlussunah Wal Jama’ah.
PMII insyaf dan sadar bahwa dalam melakukan perjuangan diperlukan untuk saling tolong – menolong, Ukhuwah islamiah, serta harus mencerminkan prinsip – prinsip ummat yang baik. baik. Oleh karena itulah itulah PMII melakukan melakukan kerjasama.
PMII insyaf dan sadar bahwa bidang dan lahan perjuangan sangat luas dan bervariatif sesuai dengan nuansa usia, zaman dan bidang garapannya.
Karena antara PMII dengan NU mempunyai persamaan – persamaan dalam persepsi keagamaa keagamaan n dan perjuanga perjuangan, n, visi sosial dan kemasyar kemasyarakat akatan, an, ikatan ikatan historis, historis, maka untuk untuk menghi menghilan langka gkan n keragu keragu – raguan raguan serta serta saling saling curiga curiga,, dan sebal sebalikn iknya ya untuk untuk menjalin kerjasama program secara kualitatif dan fungsional, baik melalui program nyata nyata maupun maupun persiapan persiapan sumber daya manusia. manusia. PMII siap meningkatk meningkatkan an kualitas kualitas hubu hubung ngan an deng dengan an NU atas atas dasa dasarr prin prinsi sip p berk berked edau aula lata tan n orga organi nisa sasi si penu penuh, h, interdependensi, dan tidak ada intervensi secara struktural dan kelembagaan, serta prinsip mengembangkan masa depan islam Ahlussunah Wal Jama’ah di Indonesia.130)
Deklarasi ini dicetuskan dalam kongres X PMII pada tanggal 27 Oktober 1991 Di Asrama Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Jakarta.. Sebagai Sebagai jawaban jawaban atas issu dan gagasan gagasan yang muncul menjelang menjelang diselenggarakannya diselenggarakannya kongres X PMII PMII di Jakarta.
129 Effendy Choirie, PMII antara Gerakan Pencerahan Dan Perebutan Kursi, (Catatan lepas seorang aktivis 1983 – 1994) forum Humanika, Jakarta, 1994 130 Dokumen Historis PMII – Keputusan Kongres X PMII di Jakarta
291 DEKLARASI FORMAT PROFIL PMII Hal lain yang diputuskan dalam kongres X PMII di Jakarta adalah “Deklarasi Format Prof Profil il PMII PMII”. ”. Dekl Deklar aras asii ini ini meru merupa paka kan n kris krista tali lisa sasi si dari dari tuju tujuan an perg perger erak akan an sebag sebagaia aiaman manaa terca tercantu ntum m dalam dalam AD/A AD/ART, RT, yakni yakni.. “Terbe “Terbentu ntukny knyaa pribad pribadii muslim muslim Indonesia yang berbudi luhur, berilmu dan bertaqwa kepada Allah SWT, cakap serta bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuaanya”. pengetahuaanya”.
Bagi PMII ilmu pengetahuan merupakan alat untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT, untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dari lembah keterbelakangan dan kebodohan, karena hanya dengan ilmu manusia dapat sampai pada derajat taqwa yang sebenarnya. sebenarnya.
Bahwa ilmu menurut pandangan PMII adalah untuk diamalkan dan diabadikan demi kemaslahatan ummat, karena PMII insyaf dan sadar bahwa orang yang berilmu tanpa diama diamalka lkan n akan akan mendap mendapat at azab azab dihada dihadapan pan Allah Allah.. Begitu Begitu PMII insyaf insyaf dan sadar sadar bahwa bahwa organisa organisasi si yang baik adalah adalah organisas organisasii yang dapat memberi memberi manfaat manfaat bagi orang lain.
Seba Sebaga gaii orga organi nisa sasi si maha mahasi sisw swa, a, PMII PMII sada sadarr bahw bahwaa dala dalam m meng mengab abdi dika kan n ilmu ilmu pengetahuan dan khidmat perjuangannya, memerlukan keahlian dan profesionalitas secara bertahap, terencana dan menyeluruh.
Atas dasar itulah, PMII membakukan dan menetapkan Format Khidmatnya, Khidmatnya, berupa :
MOTTO PMII
Berilmu, Beramal dan Bertaqwa
TRI KHIDMAH PMII
:
Taqwa, Intelektualitas, dan Profesionalitas Profesionalitas TRI TRI KO KOMITM MITMEN EN PMII :
Kejujuran, Kebenaran dan Keadilan
EKA EK A CIT CITRA RA DIRI DIRI PMI PMIII :
Ulul Abab
APPEAL PONDOK GEDE Sejalan dengan anggapan PMII, bahwa ulama pewaris kenabian dan sebagai panutan, karena karena kedalamanny kedalamannyaa dalam pemahaman pemahaman keagamaa keagamaan. n. Dengan Dengan asumsi itu, itu, PMII mene menemp mpat atka kan n ulam ulamaa pada pada kont kontek ekss kete ketela lada dana nan n dala dalam m kehi kehidu dupa pan n bera beraga gama ma,, bermasyarakat, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. bernegara. Sebab itu PMII PMII dalam kongresnya kongresnya yang ke X di Jaka Jakart rtaa meng mengel elua uark rkan an suat suatu u kepu keputu tusa san n yang yang dike dikena nall deng dengan an “APP “APPEA EAL L PONDOK GEDE”. GEDE”. Pemikiran yang mendasari mendasari keputusan itu adalah adalah bahwa “ Ideologi bagi suatu negara, khususnya dalam suatu masyarakat pluralistik seperti Indonesia mempunyai peranan penting untuk mengikat persatuan dan kesatuan bangsa ditengah pergaulan dunia dan membangun masyarkat serta negara.
Pancasila sebagai ideologi resmi negara Indonesia telah menunjukkan kesaktiannya dan telah teruji dalam perjalanannya, oleh karena itu sudah seharusnya jika Pancasila menj menjad adii azas azas bagi bagi selu seluru ruh h orga organi nisa sasi si sosi sosial al poli politi tik k dan dan orga organi nisa sasi si sosi sosial al kemasy kemasyara arakat katan an dan keagam keagamaa aan, n, tidak tidak releva relevan n mengha menghadap dapkan kan Panca Pancasil silaa dengan dengan agama dalam posisi konfrotatif dan antagonistik.
Sejarah mencatat bahwa NU merupakan organisasi sosial keagamaan terbesar yang pertama pertama kali menerima Pancasil Pancasilaa sebagai sebagai azas azas organisas organisasii dengan dengan disertai disertai dengan dengan pemikiran yang tepat dan benar bagaimana posisi serta pengamalan Pancasila dan agama (islam) dalam konteks berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang telah dirumuskan dalam bentuk bentuk deklarasi tentang tentang hubungan Pancasila dengan dengan Islam.
Kebe Keberh rhas asil ilan an NU meny menyak akin inka kan n para para warg wargan anya ya dan dan selu seluru ruh h orga organi nisa sasi si sosi sosial al keagamaan lainnya dalam masalah azas tunggal Pancasila telah dapat menghadirkan suasan suasanaa dan gaira gairah h baru baru dalam dalam upaya upaya prose prosess integr integrasi asi faham faham kebang kebangsaa saan n secara secara totalitas dan proporsional.
Keber Keberhas hasila ilan n terse tersebut but,, tidak tidak terlep terlepas as dari dari peran peran para para arsite arsitek k – arsite arsitek k NU yang yang mempunyai sikap sikap dan sifat negarawan negarawan yang prima, utuh, tulus tulus ikhlas dan beritikad beritikad baik, oleh karena itulah PMII mengharap dengan hormat kepada Presiden Republik Indonesia, memberikan anugrah kepada lima serangkai (1) KH. Ahmad Siddiq, (2) KH. R. As’ad Syamsul Arifin, (3) KH. Ali Maksum, (4) KH. Mahrus Ali, (5) KH. Masykur (semuanya sudah almarhum), atas jasa – jasa beliau dalam memikirkan, merumuskan dan mempertanggung jawabkannya dihadapan seluruh warga nahdliyien khususnya, dan umumnya seluruh ummat islam di Indonesia, serta lebih khusus lagi kepada Allah SWT.
291 Keputusan ini ditetapkan di Jakarta pada puncak acara kongres X PMII tanggal 27 Oktober 1991.
KONGRES X PMII
Dalam Dalam kongre kongress X PMII PMII yang yang dirang dirangkai kaikan kan dengan dengan studi studi nasion nasional, al, dengan dengan tema tema : Demok Demokrasi rasi,, keadil keadilan an dan pemban pembanguna gunan n masyar masyaraka akatt religi religius us. Kong Kongre ress yang yang dihadiri oleh 9 Korcab dan 77 cabang ini berhasil memilih duet Ali Masykur Musa – Syukur Sabang, masing – masing sebagai ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PB PMII periode 1991-1994. Para tokoh yang tampil sebagai Kandidat yang bersaing untuk memperebutkan posisi Ketua Umum pada kongres kali ini adalah Ali Masykur Musa (Ketua Lembaga LPSDM PB PMII periode 1988 – 1991) Endin AJ Sofihara (Ketua PB PMII periode 1988-1991), Idrus Marham Putra (Calon dari Koorcab Fahjur Falakh Falakh (calon Jawa Jawa Tengah), Tengah), dan sahabat Fahjur (calon dari PMII Yogyakarta) Yogyakarta),, yang terakhir ini gugur pada tahap pencalonan, karena tidak dapat meraih jumlah suara minimal sebagai syarat seorang calon untuk maju pada tahap pemilihan selanjutnya. Jadi yang berhak maju pada tahapan pemilihan selanjutnya tinggal tiga orang yaitu: Sahabat Ali Masykur Musam Endin AJ Sofihara dan Idrus Marham Putra. Yang terjadi dalam proses pemilihan, akhirnya sahabat Ali Masykur Musa yang didukung penuh oleh kelompok Jawa timur meraih suara terbanyak yang bersaing ketat dengan sahabat Endin AJ Sofihara. Para senior PMII yang menjadi aktor dibalik kemenangan sahabat Ali Masykur Musa adalah sahabat Iqbal Assegaf (mantan Ketua Umum PB PMII periode 1988-1991) didukung penuh oleh kekuatan jawa timur seperti sahabat Saerozi (ketua umum PMII Koorcab Jawa Timur). Kandidat lain yaitu sahabat Endin AJ Sofihara dan Idrus Marham Putra masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga. Sidang pleno selanjutnya adalah pemilihan team formatur yang akan bertugas membantu ketua umum terpilih menyusun kepengurusan PB PMII periode 19911994. 1994. Sidang Sidang pleno pleno berhas berhasil il memil memilih ih team team Format Formatur ur yang yang bertug bertugas as menyus menyusun un kepengurusan Pengurus Besar PMII periode 1991-1994 adalah sebagai berikut :
Drs. Ali Masykur Musa
( Ketua Merangkap Anggota )
Drh. Muh. Iqbal Assegaf
( Mantan ketum PB PMII
Drs. A. Sairozi
( Ketua PMII Korcab Jatim )
Drs. M. Syukur ukur Saba Sabang ng Drs. Hadirin Suryanegara Murni Rizal
)
( Manta ntan Ketua tua PB PMII PMII
)
( Ketua PMII Koorcab Jabar ) ( PMII Jakarta
)
Team Formatur yang bersidang pada tanggal 30 Oktober 1991 di Jakarta berhasil menyusun komposisi Pengurus Besar PB PMII periode 1991-1994 adalah sebagai berikut :
SUSUNAN PENGURUS BESAR PMII
( Periode 1991 – 1994 )
Ketua Umum
: Drs. Ali Masykur Musa
Ketua
: Hadirin Suryanegara
Ketua
: Dhory Faraby
Ketua
: Lukman Thaher
Ketua
: M. Amin Said Husni
Ketua
: M. Fathoni Mukhlish
Ketua
: Masrur Ainun Najih
Ketua
: Jauharoh Haddad
Sekretaris Jendral
: M. Syukur Sabang
Wakil Sekretaris Jendral
: Musa Zainuddin
Wakil Sekretaris Jendral
: Andy Najmi Fuaidi
Wakil Sekretaris Jendral
: Ade Mafruddin
Wakil Sekretaris Jendral
: Siti Khatijah RM
Bendahara
: Samsudin Rentua
Wakil Bendahara
: Pandu Dewantara
MAJELIS PEMBINA NASIONAL PERGERAKAN PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
Drh. Muhammad Iqbal Assegaf
: Ketua
Drs. Endin AJ Sofihara
: Sekretaris
H. Rozy Munir SE, MSc
: Anggota
H. Ahmad Bagdja
: Anggota
Drs. H. Masdar Farid Mas’udi
: Anggota
Drs. H. Wahiduddin Adam
: Anggota
Drs. Muhyiddin Arubusman
: Anggota
291 SUSUNAN PENGURUS BESAR KORP PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA PUTRI (KOPRI)
Periode 1991 – 1994
Ketua : Jauharoh Haddad Ketua I : Siti Salbiah Ketua II : Eni Jamilah Ketua III : Hunainah Sekretaris : Siti Khadijah RM Sekretaris I : Diana Mutiah Sekretaris II : Masturoh Sekretaris III : Nurhaida Bendahara : Fauzia Laily Wakil Bendahara : Wahyulita Korwil Sumatera : Jus Arni Rasul Korwil Jawa : Ida Nur Kosim Korwil Korwil Kalim Kalimant antan an : Ida Wa Wahid hidah ah Korwil Sulawesi : Nurlina
KEDUDUKAN DAN KETUA-KETUA LEMBAGA PENGURUS BESAR PMII
(Periode 1991 – 1994)
LEMBAGA-LEMBAGA : Lembaga Kajian Pengembangan Kaderisasi ( LKPK ) Kedudukan
: Lucky Lukmanul Hakim : Bandung Jawa Barat
Lemba mbaga Pe Pengem ngemba bang ngaan
Sumbe umber r
Daya Manusia ( LPSDM)
: Choirul Sholeh Rasyid
Kedudukan
: Jember Jawa Timur
Lembaga Penelitian Dan Penge Pengemba mbanga ngan n ( Litba Litbang ng ) : Imam Imam Azis Azis Kedudukan
: D.I. Yogjakarta
Lembaga Da’wah Dan Pengabdian Masyarakat Masyarakat (LDPM): Herry Idrus Kedudukan
: Sumatera Barat
Lembaga Pengembangan Seni Dan Dialog Seni Budaya
: Imam Bukhari
Kedudukan
: DKI. Jakarta
Lembaga Bantuan Dan Pengembangan Hukum ( LBPH ): Rofiqul Umam Ahmad Kedudukan
: DKI. Jakarta
Lembaga Studi Islam Dan Kemas Kemasya yarak rakat atan an ( LSIK LSIK ) : Khai Khairud ruddin din Bincy Bincyle le Kedudukan
: Ciputat Jakarta
Lembaga Pengembangan Ekonomi Dan Dan Kew Kewir iras aswa wast staa aan n ( LPE LPEK K)
: Mus Musta taki kim m Abd Abddu dull llah ah
Kedudukan
: Makasar
Lembaga Kajian Masalah Internasional ( LKMI )
: Agustiono
Kedudukan
: DKI. Jakarta
Lembaga Kajian Masalah
291 Kewanitaan ( LKMK )
: Ummi Zahroh
Kedudukan
: D.I. Yogjakarta
Lembaga Pers Penerbitan Dan Jurnalistik ( LP2J )
: Effendy Choirie
Kedudukan
: DKI. Jakarta
Badan Pengembangan Dan Kajian Lingkungan Hidup ( BPKLH )
: Moh. Idrus Batubara
Kedudukan
: Medan Sumatera Utara
MUSYAWARAH KERJA NASIONAL
Seperti diatur dalam AD/ART PMII, selain Kongres yang merupakan forum tertinggi organisasi, juga ada forum Musyawarah Musyawarah Besar (Mubes), Musyawarah Musyawarah Pimpinan (Muspim) dan Musyawa Musyawarah rah Kerja Kerja Nasional Nasional (Mukernas (Mukernas). ). Keputusa Keputusan-kepu n-keputusa tusan n yang dihasilka dihasilkan n dalam Musayawarah Kerja Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 24-26 Desember 1991 di Cimacan Jawa Barat ini antara lain tentang: ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦
Majlis Pembina Nasional, Kedudukan Lembaga dan Ketua Lembaga, Susunan PB Kopri periode 1991-1994, Komposisi PB PMII Periode 1991-1994, Badan Pengembangn dan Kajian Lingkungan Hidup, Tata Kerja PB PMII periode 1991-1994, Job Discription PB PMII periode 1991-1994, dan Program Kerja PB PMII periode 1991-1994.
Salah Salah satu satu keputu keputusan san pentin penting g pada pada Mukern Mukernas as kali kali ini adalah adalah tentan tentang g “Implementasi Interdependensi PMII-NU”. IMPLEMENTASI INTERDEPENDENSI PMII – NU Untuk mempertegas mempertegas “Deklarasi “Deklarasi Interdepe Interdependens ndensii PMII PMII – NU, yang diputuskan diputuskan dalam dalam kongres X PMII di Jakarta 1991 maka PB PMII periode 1991 – 1994 – duet Ali Masykur – Syukur Sabang – melalui Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) PB PMII tanggal 24 Dese Desemb mber er 1991 1991,, di Cima Cimaca can n Jawa Jawa Bara Barat, t, meng mengel elua uark rkan an kepu keputu tusa san n tent tentan ang g : IMPLEMENTASI INTERDEPENDENSI PMII – NU. Hal ini dilandasi pemikiran bahwa “lahirnya PMII melalui musyawarah mahasiswa Nahdliyien di Surabaya pada tanggal 17 april april 1060 1060 / 21 syawal syawal 1397. Sesung Sesungguh guhny nyaa adalah adalah puncak puncak dari dari upaya upaya – upaya upaya yang
per perna nah h dila dilaku kuka kan n seja sejak k lama lama sebe sebelu lum m itu itu , untu untuk k memb memben entu tuk k wada wadah h yang yang lebi lebih h representatif sebagai tempat mahasiswa Nahdliyien mengaktualisasikan mengaktualisasikan perannya, ternyata benar, begitu lahir PMII, ia segera tumbuh pesat di berbagai daerah di Indonesia dan segera pula memberikan kontribusinya yang signifikan dengan pejuangan politik partai NU.
Selama 12 tahun lamanya PMII sebagai orderbow partai NU berkhidmat di dalam kancah politik praktis, sampai sampai akhirnya ia menyatakan menyatakan diri sebagai sebagai ORGANISASI INDEPENDEN yang tidak terikat dalam sikap dan tindakannya pada siapapun dan hanya komited pada perjuangan organisasi dan cita – cita perjuangan nasional yang berlandaskan Pancasila. Pernyataa Pernyataan n yang dideklarasi dideklarasikan kan pada tanggal 14 juli 1972, yang kemudian kemudian lebih dikenal dengan sebutan “Deklarasi Murnajati” itu sesungguhnya merupakan manifestasi kesadaran PMII yang meyakini sepenuhnya terhadap tuntutan keterbukaan sikap, kebebasan berfikir, dan pembangunan kreatifitas yang dijiwai oleh nilai-nilai ajaran islam.
Hingga Hingga saat saat ini, Independensi Independensi itu masih masih terus terus dipertaha dipertahankan nkan dan dipertega dipertegass dengan “penegasan Cibogo”, pada tanggal 8 oktober 1989 yang mendatang independensi itu sebagai “ upaya merespon pembangunan dan modernitas bangsa, dengan menjunjung tinggi nilai etik dan moral serta idealisme yang dijiwai oleh ajaran islam Ahlussunah Wal Jama’ah”. Namun demikian, baik deklarasi Murnajati maupun penegasan Cibogo tidaklah dimaksudkan untuk menciptakan garis damargasi antara PMII disatu pihak dengan NU dipihak dipihak lain. Diantara Diantara keduanya keduanya senantias senantiasaa terjalin terjalin hubungan yang yang dibangun dibangun diatas persamaan paham keagamaan, pemikiran, sikap sosial dan lain – lain.
Dalam rangka mempertegas hubungan PMII dengan NU, Kongres X PMII pada tahun 1991 di Jakarta, telah melahirkan suatu pernyataan : DEKLARASI INTERDEPENDENSI PMII-NU . Penegasan hubungan hubungan itu didasarkan didasarkan kepada kepada pemikiran – pemikiran antara lain :
Pertam Pertama: a: Bahwa Bahwa dalam dalam pandan pandangan gan PMII PMII Ulama Ulama sebag sebagai ai pewari pewariss kenabi kenabian an (Ulam (Ulamaa wara warats tsat atul ul anbi anbiya ya)) meru merupa paka kan n panu panuta tan n kare karena na keda kedala lama mann nnya ya dala dalam m pemah pemahama aman n keagam keagamaa aan. n. Oleh Oleh karena karena itu, itu, interd interdepe epende ndensi nsi PMII – NU ditempatkan pada konteks keteladanan ulama dalam kehidupan keagamaan dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kedua: Kedua:
Adanya Adanya ikatan ikatan kesejar kesejarahan ahan yang yang memperta mempertautka utkan n antara PMII PMII – NU. NU. Realitas Realitas sejarah bahwa PMII lahir dari dan dibesarkan oleh NU, demikian juga latar belak belakang ang mayori mayoritas tas warga warga PMII PMII yang yang beras berasal al dari dari NU, NU, secara secara langsu langsung ng maupun tidak langsung, akan mempengaruhi perwatakan PMII menyatakan PMII secara secara umum. Adapun Adapun kemudian kemudian PMII menyatakan menyatakan dirinya dirinya sebagai sebagai organisasi independen, hendaknya tidak dipahami sebagai upaya mengurangi,
291 apalagi menghapus arti ikatan kesejarahan tersebut.
Ketiga:
Adanya persamaan paham keagamaan antara PMII dengan NU. Keduanya sama – sama sama meng mengem emba bang ngka kan n suat suatu u wawa wawasa san n keis keisla lama man n deng dengan an para paradi digm gmaa pemahaman Ahlussunah Ahlussunah Wal Jama’ah. Jama’ah. Implikasi dari wawasan wawasan keislaman keislaman ini tampak tampak pula pada persamaa persamaan n sikap sikap sosial sosial yang bercirikan bercirikan tawaass tawaassuth uth dan I’tidal, I’tidal, tasamuh, tasamuh, tawazun tawazun dan amar ma’ruf ma’ruf nahi mungkar. mungkar. Demikian Demikian juga didala didalam m pola pola pikir, pikir, pola pola sikap, sikap, pola tindak tindak PMII dan NU mengan menganut ut pola pola selektif , akomodatif, integratif sesuai dengan prinsip dasar : : Al Muhafazdotu Alal Qodimis Shalih Wal Akhzdu Biljadi al Ashlah.
Keempat:Adanya persamaan kebangsaan. Bagi PMII keutuhan komitmen keislaman dan keIndones keIndonesiaan iaan merupaka merupakan n perwujuda perwujudan n kesadara kesadaran n beragama beragama dan berbangsa berbangsa bagi setiap insan Muslim Indonesia, dan atas dasar hal tersebut maka menjadi keharusan untuk mempertahankan bangsa dan negara Indonesia dengan segala tekad dan kemampuan, baik secara perorangan maupun bersama.
Kelima: Kelima:
Adanya Adanya persamaa persamaan n kelompok kelompok sasaran sasaran.. PMII dan begitu begitu juga juga NU, memiliki memiliki mayori mayoritas tas anggot anggotaa dari dari kalang kalangan an masya masyarak rakat at kelas kelas meneng menengah ah kebaw kebawah. ah. Kesamaan Kesamaan lahan lahan perjuanga perjuangan n ini, semestiny semestinyalah alah bila kemudian kemudian melahirk melahirkan an format-format perjuangan yang relatif sama pula.
PRINSIP – PRINSIP INTERDEPENDENSI
Sekurang – kurangnya terdapat lima prinsip yang semestinya dipegang bersama untuk merealisasikan interdependensi interdependensi PMII – NU :
1. 2. 3. 4. 5.
Ukhuwah Is Islamiah Amar Amar Ma’r Ma’ruf uf Nahi Nahi Mung Mungka kar r Muba ubadi Khoir hoiru u Umma mmah Al Musawah Hidup Hidup Berdam Berdampin pingan gan dan berdau berdaulat lat secar secaraa penuh penuh..
Implementasi interdependensi PMII – NU diwujudkan dalam berbagai bentuk kerjasama antara antara lain meliputi meliputi bidang – bidang :
1. Pemikiran
: Kerja Kerjasam samaa dibida dibidang ng ini diranc dirancang ang untuk untuk pengem pengemban bangan gan pemiki pemikiran ran keislaman dan kemasyarakatan. kemasyarakatan.
2.
Sum Su mbe berr Daya aya Manus anusia ia:: Kerj Kerjas asam amaa dibi dibida dang ng ini ini dite diteka kank nkan an pada pada pema pemanf nfaa aata tan n seca secara ra maksimal manusia – manusia PMII maupun NU.
3. Pelatihan
4.
:
Kerjasa Kerjasama ma dibidang dibidang pelatihan pelatihan ini diranc dirancang ang untuk pengemba pengembangan ngan sumber daya manusia baik PMII maupun NU.
Rintisan Program : Kerjasama dibidang ini berbentuk pengelolaan suatu program secara bersa bersama ma sepert sepertii progra program m pengem pengemban bangan gan ekonom ekonomi, i, progra program m aksi aksi sosial, dll.
Implem Implement entas asii inter interdep depend endens ensii PMII-N PMII-NU U ini merupa merupakan kan hasil hasil keputu keputusan san Musyawarah Kerja Nasional PB PMII pada tanggal 24 Desember 1991 di Cimacan Jawa Barat. Barat. Keputusa Keputusan n dimaksudk dimaksudkan an sebagai rujukan rujukan bagi pengembang pengembangan an kerjasama kerjasama antara antara 131) PMII dengan NU. Keputusan-keputusan Keputusan-keputusan lain yang dihasilkan oleh Mukernas kali ini antara lain tentang:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Majl Majlis is Pemb Pembin inaa Nas Nasio iona nall Kedu Kedudu duka kan n lemb lembag agaa dan dan Ketu Ketuaa Lemb Lembag agaa Susu Susuna nan n PB.K PB.Kop opri ri per perio iode de 199 19911-19 1994 94 Komp Kompos osis isii PB.P PB.PMI MIII peri period odee 1991 1991-1 -199 994 4 Badan Badan Peng Pengemb embang angan an dan dan Kaji Kajian an Ling Lingkun kungan gan Hidup Hidup Tata Tata Ker Kerja ja PB. PB.PM PMII II per perio iode de 199 1991-1 1-199 994 4 Job Discri Discripti ption on PB.PM PB.PMII II period periodee 1991 1991-19 -1994 94 Progra Program m Kerj Kerjaa PB.PM PB.PMII II period periodee 1991-1 1991-1994 994.. 132 MUSYAWARAH MUSYAWARAH PIMPINAN PIMPINAN (MUSPIM) I PMII
Musyawarah Pimpinan (MUSPIM) PMII ini dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 1992 di Cipayung Bogor Jawa Barat, yang di ikuti oleh Koordinator Cabang seluruh Indonesia dan Cabang-Cabang PMII besar yang di undang khusus untuk itu. Adapun materi yang dibahas dan dihasilkan dalam Muspim kali ini antara lain: 1.
Penye Penyemp mpur urna naan an
atas atas
Pera Peratur turan an
Orga Or gani nisa sasi si
“Ped “Pedom oman an
Penye Penyele leng ngga gara raan an
131 Dokumen Historis PMII, Ketetapan dan Keputusan Kongres X PMII dan Hasil-hasil Mukernas 26 Desember 1991 di Cimacan Jawa Barat 132 Ibid, Halaman 248-286
291 Permusyawaratan Organisasi” (PPPO-PMII).
Keputusa Keputusan n ini didasari didasari oleh pemikiran pemikiran,, bahwa bahwa kualitas kualitas kepemimpi kepemimpinan nan organisas organisasii dite ditent ntuk ukan an anta antara ra lain lain oleh oleh siste istem m kade kaderi risa sasi si yang yang tera terara rah, h, tere terenc ncan anaa dan dan berkesinambungan serta terefleksikan dalam proses rekrutmen kepemimpinan yang selektif atas dasar prestasi dan obyektifitas. Disamping sistem kaderisasi yang demikan itu, iklim organisasi yang demokratis merupakan faktor lain yang juga menentukan, maka perlu dilakukan beberapa ikhtiar sebagai upaya demokratisasi dalam kehidupan organisasi melalui penyempurnaan mekanisme permusyawaratan yang berlaku secara nasional dilingkungan organisasi PMII. PMII. Keberadaa Keberadaan n sebuah sebuah pedoman pedoman penyelen penyelenggaraa ggaraan n permusya permusyawara waratan tan organisas organisasii (PPPO) (PPPO) bagi PMII merupakan merupakan tuntutan tuntutan konsolidas konsolidasii sekaligus sekaligus upaya peningkata peningkatan n kualitas organisasi. Pedoma Pedoman n penyel penyeleng enggar garaan aan permus permusya yawa warat ratan an organi organisas sasii (PPPO (PPPO)) ini merup merupaka akan n serangkaian aturan mengenai penyelenggaraan permusyawaratan tertinggi ditingkat koordinator Cabang, Cabang, Komisariat dan Rayon PMII secara Nasional. Hal ini dimaksudkan untuk tujuan: a.
b. c.
2.
Membe mberika ikan acuan uan yang jelas elas bagi bagi peny penyeeleng lengga gara raaan per permus musyawarata ratan n organisa organisasi si tertinggi tertinggi ditingkat ditingkat Koordinat Koordinator or Cabang, Cabang, Cabang, Cabang, Komisari Komisariat at dan Rayon PMII. Mempe Mempermu rmudah dah upaya upaya pembin pembinaa aan, n, pengemba pengembanga ngan n dan pemanta pemantauan uan pelaksa pelaksanaa naan n kaderisasi dalam aspek rekrutmen kepemimpinan organisasi. Meneg Menegakk akkan an wibawa wibawa dan disipli disiplin n organisa organisasi, si, serta serta menumbuh menumbuhkan kan kesada kesadaran ran,, semangat dan kegarahan berorganisasi dikalangan anggota.
Kaedah Keanggotaan PMII
Kaeda Kaedah h Keang Keanggot gotaa aan n Perger Pergeraka akan n Mahas Mahasisw iswaa Islam Islam Indone Indonesia sia ini merup merupaka akan n penjabaran dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMII, Khususnya yang berkenaan berkenaan dengan dengan ketentuan ketentuan keanggota keanggotaan. an. Peratura Peraturan n Organisa Organisasi si ini memuat memuat kete ketent ntua uann-ke kete tent ntua uan n tent tentan ang: g: Hak Hak dan dan Kewa Kewaji jiba ban n Angg Anggot ota, a, Pera Perang ngka kapa pan n Keanggota Keanggotaan, an, Penghargaa Penghargaan n Keanggota Keanggotaan, an, Pemberhe Pemberhentian ntian keanggota keanggotaan, an, Kategori Kategori Pemberhentian, Wewenang Pemberhentian Pemberhentian dan prosedur naik Banding. 3.
Kaedah Pembentukan dan Pengguguran Cabang
Peraturan Organisasi tentang Kaedah Pembentukan dan pengguguran Cabang PMII ini merupakan penjabaran dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMII, khususnya yang berkenaan dengan ketentuan pengurus cabang. Yang didalamnya memuat memuat tentang: tentang: Syarat Syarat Pembentuk Pembentukan an Cabang, Cabang, Wewenang Wewenang Pembentu Pembentukan kan cabang, cabang, Status dan Akreditasi, Klasifikasi dan Kualifikasi Cabang, Pengguguran Cabang dan Keputusan Pengguguran Cabamg.
4.
Kaedah Pelaporan PMII
Peraturan Organisasi tentang Kaedah Pelaporan PMII ini merupakan penjabaran dari Anggar Anggaran an Dasar Dasar dan Anggar Anggaran an Rumah Rumah Tangga Tangga PMII PMII khusus khususnya nya yang yang berkai berkaitan tan dengan ketentuan pelaporan pengurus Koordinator Cabang dan Pengurus Cabang, yang didalamn didalamnya ya memuat memuat ketentua ketentuan n tentang: tentang: Jenis-je Jenis-jenis nis laporan, laporan, Isi dan Waktu Waktu Laporan, yang meliputi: Pelaporan kegiatan, Pelaporan Hasil Konfrensi, Pelaporan Pertanggung jawaban, dan Pelaporan Pendataan Anggota. 5.
Strategi Pengembangan Kelembagaan PMII
Strategi Pengembangan Kelembagaan PMII ini merupakan konsep dasar mengenai opti optima mali lisa sasi si fung fungsi si kele kelemb mbag agaa aan n inte intern rnal al PMII PMII dan dan peng pengem emba bang ngan an jari jaring ngan an kelembagaan internal maupun eksternal yang melingkupi PMII. Kelem Kelembag bagaan aan inter internal nal PMII PMII mencak mencakup up seluru seluruh h perang perangkat kat organi organisa sasi si di semua semua tingkatan yang meliputi Majlis Pembina, Badan Pengurus Harian, Struktur Kopri, dan dan lemb lembag agaa-le lemb mbag agaa strat trateg egis is dan dan / atau atau bada badan n Fung Fungsi sion onal al.. Seda Sedang ngka kan n Kele Kelemb mbag agaa aan n Eks Ekstern ternal al adal adalah ah orga organi nisa sasi si kema kemasy syar arak akat atan an / orga organi nisa sasi si Kemasyarakatan Kemasyarakatan Pemuda dan Instansi Pemerintah. Maksud Peraturan Organisasi tentang Strategi Pengembangan Kelembagaan PMII ini adalah sebagai upaya penjabaran pola pembinaan, pengembangan, perjuangan PMII , khususnya yang berkaitan dengan masalah struktur dan kelembagaan. Sedangkan tujuannya adalah sebagai pedoman pengembangan kelembagaan internal PMII dan pengembangan jaringan kelembagaan Eksternal yang melingkupi PMII sebagai jawaban atas dinamika internal dan tantangan eksternal organisasi dalam rangka pencapaian tujuan PMII. Dengan strategi pengembangan kelembagaan PMII ini diharapkan dapat tercipta: 1.
Struk truktu turr dan dan apara paratt org organis anisaasi yang tert tertaata deng dengaan baik aik sehin ehingg ggaa dapa dapatt mewujudkan sistem dan mekanisme organisasi yang efektif dan efisien, mampu mewadahi dinamika internal organisasi serta mampu merespon dinamika dan perubahan eksternal. 2. Kult Kultur ur dan ikli iklim m yang yang mampu mampu mencip mencipta taka kan n suas suasan anaa yang yang seha sehat, t, dinami dinamiss dan dan kompetitif yang selalu dibimbing dan dibingkai oleh semangat dzikir, fikir dan amal shaleh sehingga mampu meningkatkan kualitas pemikiran dan prestasi, ter terbang bangun unny nyaa sua suasana keke kekelu luaargaan gaan dala dalam m menja njalank lankaan tuga tugass suci uci keorganisasian, keorganisasian, kemasyarakatan kemasyarakatan dan kebangsaan.
Peratura Peraturan n organisas organisasii ini memuat memuat hal-hal hal-hal tentang: tentang: Strategi Strategi Kelemba Kelembagaan gaan,, Jaringan Jaringan Kelambagaan yang meliputi: Strategi Jaringan Intrnal: Pengurus Besar dan Perangkat Organi Organisa sasin sinya ya,, Pengur Pengurus us Koordi Koordinat nator or Cabang Cabang dan Pengur Pengurus us Cabang Cabang.. Strat Strategi egi Jaringan Jaringan Eksternal Eksternal.. Mekanisme Mekanisme Kelembag Kelembagaan, aan, Bentuk Bentuk dan Wilayah Wilayah Koordinas Koordinasi, i,
291 Mekanisme kerja Lembaga atau Badan. Badan.133
I.
Potret Gerakan Mahas hasiswa Indo Indon nesia sia 1980-an -an - 1990- an
Gera Geraka kan n Maha Mahasi sisw swaa yang yang mara marak k kemb kembal alii akhi akhirr-ak akhi hirr ini ini tent tentu u mempunya mempunyaii akar yang yang dalam dimasa dimasa sebelumnya sebelumnya,, baik dari segi ide maupun maupun form format at gera geraka kan. n. Edwa Edward rd Aspi Aspina nall ll,, seor seoran ang g peng pengam amat at gera geraka kan n maha mahasi sisw swaa Indo Indone nesi siaa dari dari Mona Monash sh Univ Univer ersi sity ty Aus Austral tralia ia,, meng mengat atak akan an adan adanya ya era era “keterbukaan” ide dalam dunia kemahasi kemahasiswaa swaan n Indonesia Indonesia 1980-an. 1980-an. Dikatakan Dikatakan bahwa mahasiswa 1980-an yang akan berdampak pada gaya gerakan mahasiswa 1990-a 1990-an n – mempu mempunya nyaii kebeba kebebasa san n yang yang lebih lebih untuk untuk menye menyerap rap ide dari dari aliran aliran manapun.
Para aktivis mahasiswa sering menyebut pergeseran itu dengan istilah : dari isu elitis menuju populasi. Para Mahasiswa era 1980-an tampak lebih sering hadir ditengah rakyat rakyat yang sedang menghadapi menghadapi benturan dengan dengan pembangunan daripada daripada mahasisw mahasiswaa sebelumny sebelumnya. a. Setidak-t Setidak-tidak idaknya nya mahasisw mahasiswaa 1980-an 1980-an punya nafa nafass yang yang lebi lebih h panj panjan ang g untu untuk k deng dengan an “set “setia ia mend mendam ampi ping ngi” i” raky rakyat at yang yang berma bermasa salah lah.. Sanga Sangatt serin sering g mahasi mahasiswa swa berbon berbondon dong-bo g-bondo ndong ng dengan dengan rakya rakyatt menuju gedung parlemen untuk memprotes sesuatu. Ini gejala menarik yang tidak akan bisa ditemukan dalam gerakan mahasiswa era sebelumnya. Kalau dalam dataran isu terjadi pergeseran, begitu juga dalam simbol spektrum gerakan. Dulu, sejak sejak 1960-a 1960-an, n, pusat pusat geraka gerakan n mahas mahasisw iswaa identi identik k dengan dengan pusat pusat kekuas kekuasaan aan : Jakarta, Jakarta, Agaknya Agaknya mahasisw mahasiswaa 1980-an 1980-an mampu menggese menggesernya rnya sehingga sehingga Jakarta Jakarta menjadi pinggiran dalam gerakan mahasiswa, setidaknya tidak dominan lagi. Hal ini seiring dengan menurun drastisnya drastisnya – untuk tidak mengatakan mengatakan apatisme apatisme – gerakan mahasiswa Jakarta.
133) Ibid, Halaman 251-291
Aksi Aksi prot protes es maha mahasi sisw swaa turu turun n jala jalan n melu meluas as kebe keberb rbag agai ai kota kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Jember, Malang, Salatiga Salatiga,, Ujungpand Ujungpandang ang dan kota-kota kota-kota mahasisw mahasiswaa lainnya. lainnya. Gejala Gejala ini pernah pernah dijuluki sebagai “Kebangkitan Peran Sosial” mahasiswa. Dan mereka walaupun sering dingkari dan dilecehkan eksistensi gerakannya oleh retorika aparat negara – memang mulai sedikit demi sedikit melepas kaca mata kudanya.
Mahasiswa mulai memakai instrumen kekuatan opini massa sebagai pendorong pendorong munculnya munculnya diskusi diskusi publik publik soal aspirasi aspirasi-aspi -aspirasi rasi mahasisw mahasiswa, a, seperti seperti demokratisasi, keterbukaan, pemerataan ekonomi, kepastian hukum dan masalah – masala masalah h yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan Hak-Hak Hak-Hak Asasi Asasi manusia manusia.. Para Para aktivi aktiviss mahasiswa sering memulai gerakannya dengan mimbar bebas. Kedekatan mereka dengan para jurnalis menyebabkan resonansi gerakannya semakin meluas.
Meluasnya gaung ini juga didukung oleh forum-forum temporer yang mereka bentuk sebagai sebagai reaksi atas atas suatu persoalan. persoalan. Misalnya Forum Forum komunikasi mahasisw mahasiswaa Yogyakar Yogyakarta ta (FKMY), (FKMY), FKMS FKMS (Surabay (Surabaya), a), FKMM FKMM (Malang) (Malang),, atau FKMJ (Jember). (Jember). Forum – forum itu bisa bisa memperluas resonansi gerakan gerakan karena dapat mencitrakan perkumpulan sejumlah besar mahasiswa.
Disisi lain, kalau boleh disebut sebagai kelemahan sekaligus kekuatan gerakan mahasiswa dewasa ini, adalah cakupan persoalan yang diangkat sangat luas. luas. Mulai Mulai dari dari dampak dampak pembangu pembangunan nan massal massal seper seperti ti kasus kasus Nipah, Nipah, Proyek Proyek Kedung Kedung Ombo hingga penggusur penggusuran an sebuah rumah dipinggir dipinggiran an kali. Mulai Mulai dari persoalan makro demokratisasi hingga skorsing rekan rekan mereka. mereka. Kata kunci dari hampir semua gerakan gerakan protes mahasiswa mahasiswa adalah adalah rakyat. Kata ini identik identik dengan sekelompok warga negara yang lemah dan tidak bedaya.
Sulit diingkari adanya anggapan dalam retorika jalanan bahwa konsep “rakyat” selalu selalu dilawankan dengan keperkasaan keperkasaan negara. Istilah politik The strong strong goverment sangat populer di kalangan aktivis mahasiswa dan diterima secara apriori.
Dalam kaca mata negara dan konsep developmentalisme - nya acap kali gerakan mahasiswa mahasiswa itu dianggap dianggap sebagai faktor faktor pengganggu. Kalau pada tahun tahun 1960-a 1960-an n atau atau 1970-a 1970-an n kadang kadang geraka gerakan n mereka mereka masih masih diliha dilihatt segi segi positi positinya nya misalnya dibentuknya komite anti korupsi setelah dikritik mahasiswa - sekarang cenderung cenderung kearah kearah negasi - negasi. negasi. Hal ini tercermin tercermin dari lontaran lontaran - lontaran lontaran aparat aparat negara negara dalam dalam mengoment mengomentari ari suatu suatu gerakan gerakan mahasisw mahasiswa: a: Mereka Mereka tidak tidak murni, ditunggangi, dibiayai asing, bahkan dituduh menggunakan cara - cara PKI.
291 Disamping itu, boleh dikata munculnya gerakan mahasiswa dewasa ini yang mulai pada pada penghujung 1980-an 1980-an belum menampakkan menampakkan gerakan maju. maju. Para akti aktivi viss seri sering ng mera merasa sa tida tidak k dipe diperh rhat atik ikan an "per "perju juan anga gann nnya ya"" apab apabil ilaa nega negara ra menggunakan kebijakan kebijakan akibat kritik kritik - kritik mereka. mereka. Bahkan sering negara negara tak bergemin bergeming, g, bila mendapat mendapat kritik kritik mahasiswa. mahasiswa. Hanya Hanya penghapusan penghapusan SDSB dan pen penun unda daan an pemb pember erla laku kuan an UULA UULAJR JR yang yang bisa bisa dipa dipaka kaii seba sebaga gaii cont contoh oh 134) "keberhasilan" gerakan mereka yang tidak bisa dielakkan dari negara. Para aktivis mahasiswa tampaknya sudah patah arang dengan diskursus -diskursus kekuasaan dan dan negara. negara. Mereka biasanya biasanya menyebut menyebut itu itu konsistensi. konsistensi. Tetapi yang yang lebih sering ini malahirkan gejala : melakukan gerakan merupakan tugas suci mahasiswa walau dengan resiko karir akademis aktivis mahasiswa sering terlantar. 2. ORIENTASI GERAKAN PMII 1980-an - 1990-an " Eksponen 66", Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia telah menjadi salah salah satu pengak pengak Orde Baru di Indonesia. Indonesia. Setelah Setelah melihat melihat bahwa bahwa orde baru memb member erik ikan an kese kesemp mpat atan an bagi bagi Indo Indone nesi siaa untu untuk k masu masuk k ke abad abad XX maka maka Pergeraka Pergerakan n Mahasisw Mahasiswaa Islam Islam Indonesia Indonesia bergerak bergerak menyebar menyebarluask luaskan an gagasangagasangaga gagasa san n mode modern rnis isas asi, i, dan dan mend menduk ukun ung g tesi tesiss pemb pemban angu guna nan n seba sebaga gaii syar syarat at mengeluar mengeluarkan kan Indonesia Indonesia dari keterbelakan keterbelakangan gan dan keterpencilan. keterpencilan. Gerakan Gerakan itu untuk menyakinkan opini masyarakat, kritik-kritik pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia terhadap mereka yang berada dalam lingkaran kekuasaan namun tidak sesuai dengan pandangan pembaharuan, serta hubungan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang khas dengan kalangan kampus dan unsur-unsur masyarakat lainnya, semuanya merupakan sifat-sifat dari mahasiswa yang perlu diperhatikan. Secara keseluruhan, partisipasi besar dan kompleks dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini pada periode penegakan Orde baru di bawah Jenderal Suharto tidak tidak boleh boleh diangg dianggap ap enteng enteng,, terleb terlebih ih bila bila diangg dianggap ap seakan seakan - akan akan tidak tidak ada. ada. Peranan Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia dalam Orde Baru ini berkisar pada tiga demensi, yaitu politik, ideologi dan kritik.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia pada periode ini terutama adalah sebuah pelaku politik. PMII yang lahir beberapa beberapa tahun sebelum sebelum munculnya munculnya angkatan '66 '66 dipentas dipentas politik, politik, mencermin mencerminkan kan pandangan pandangan - pandangan pandangan dari mahasisw mahasiswaa Nahdliyien, Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia bersama - sama dengan kekuatan kekuatan organisa organisasi si mahasisw mahasiswaa lainnya lainnya dengan dukungan dukungan secara secara diam diam dari kalangan militer, memimpin dengan amat gencar aksi - aksi turun jalan dan kampaye politik terhadap rezim orde lama pada waktu itu. Berkat Berkat reputa reputasin sinya ya dalam dalam berjua berjuang ng melaw melawan an rezim rezim orde orde lama, lama, maka maka PMII PMII menj menjad adii anim animat ator or dan dan lobb lobby y pemu pemuda da sert sertaa maha mahasi sisw swaa di Indo Indone nesi sia. a. Pergeraka Pergerakan n Mahasisw Mahasiswaa Islam Islam Indonesia Indonesia mengorgani mengorganisir sir perjuanga perjuangan n melawan melawan kekuatan - kekuatan rezim orde lama, dan menstimulir - berkat sikap mereka 134 Potret Gerakan Mahasiswa Indonesia Era 1980-an - 1990-an, Jawa Pos, 27 Februari 1994
yang tegas - keterlibatan mahasiswa dan pemuda untuk berpihak pada orde baru. Dengan demikian ia menjadi kelompok penekan (Pressure Group) yang memihak pada kepentingan bangsa dan negara. Apabila ditinjau secara lebih spesifik, maka sebab - sebab yang melatari aktivis politik Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dapat dilihat ke dalam organisas organisasii itu sendiri sendiri dan ke dalam masyaraka masyarakatt yang melingkup melingkupinya inya.. Secara Secara Intern, adalah kombinasi dari pemahaman mereka terhadap keadaan masyarakat dengan dengan keprih keprihati atinan nan mereka mereka terhad terhadap ap keadaa keadaan n sosia sosiall ekonom ekonomii yang yang sedang sedang dialam dialamii serta serta kekwa kekwatir tiran an akan akan masa masa depan depan yang yang memba membangk ngkitk itkann annya ya untuk untuk menentukan penelitian, sikap dan gerakan korektif. Disamping itu latar belakang sosial anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang mayoritas berasal dari lapisan menengah ke bawah, memungkinkan ia untuk cenderung mandiri terhad terhadap ap struktur struktur kekuas kekuasaan aan.. Secar Secaraa ekster ekstern, n, kombin kombinas asii dari dari pemusa pemusatan tan kekuasaan kekuasaan yang berlebiha berlebihan n dengan dengan kegagala kegagalan n lembaga-le lembaga-lembaga mbaga politik politik untuk menunaikan fungsinya sebagai pelindung dan penampung aspirasi masyarakat, mendorong mendorong Pergerak Pergerakan an Mahasisw Mahasiswaa Islam Islam Indonesia Indonesia yang cukup cukup sarat sarat dengan dengan 135) idealisme untuk tampil sebagai kekuatan kontrol dan korektif. Sebagai kekuatan alternatif, keterlibatan pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ternyata ternyata tidak bersifat bersifat permanen. Perubahan usia usia yang terkait terkait dengan batasan waktu dan biaya studi yang dialami oleh masing-masing aktivis PMII dalam suatu gerakan, merubah komposisi aktivis sehingga suasana gerakanpun berubah. berubah. Disamppin Disampping g itu terjadi terjadi juga perubahan perubahan masalah masalah yang menjadi pusat perhatian sehingga nilai urgensi dari gerakan politik mengalami perubahan juga. Dala Dalam m hal hal keut keutuh uhan an akti aktivi viss dan dan urge urgens nsii gera geraka kan n menu menuru run, n, maka maka kegi kegiat atan an polit politikp ikpun un mengal mengalam amii penuru penurunan nan.. Apabil Apabilaa pengua penguasa sa tidak tidak lagi lagi mentol mentoler erir ir gerakan politik mahasiswa. mahasiswa. Pergerakan n Mahasiswa Mahasiswa Islam Untuk memahami gejala / pola gerakan Pergeraka Indonesia (PMII), (PMII), pada dekade 1980-an - 1990-an ini kita dapat memalingkan perhatian kepada tiga premis Utama, yaitu tentang faktor pendorong (motivasi), hakekat hakekat atau impak, impak, dan akhir dari gerakan gerakan tersebut. tersebut. Berbagai Berbagai faktor faktor seperti situasi sosial-ekonomi yang memprihatinkan kehidupan umum serta mahasiswa itu sendiri, ketidakadilan sosial, kebijaksanaan pemerintah yang dianggap tidak adil, ketidakpuasan terhadap penguasa dan pemerintah, politik yang telah menjadi tidak tidak demokrati demokratis, s, dan terutama terutama kehidupan kehidupan dunia kepemuda kepemudaan an dan khususnya khususnya dunia kemahasiswaan yang dianggap sudah terkooptasi oleh kekuatan negara, dapa dapatt dipa dipand ndan ang g seba sebaga gaii akar akar dari dari Gera Geraka kan n Perg Perger erak akan an Maha Mahasi sisw swaa Isla Islam m Indonesia Indonesia dewasa dewasa ini. Jika ditelaa ditelaah h lebih dalam keseluruh keseluruhan an latar belakang belakang terse tersebut but dapat dapat dibeda dibedakan kan dianta diantara ra penye penyebab bab yang yang menya menyangk ngkut ut keselu keseluruh ruhan an masya masyarak rakat, at, termas termasuk uk mahas mahasisw iswa, a, dan penye penyebab bab yang yang lebih lebih dirasa dirasakan kan oleh oleh 135 Walaupun Walaupun peran yang dimainkan dimainkan PMII adalah adalah bagian bagian dari perangkat perangkat peran peran yang dibangun oleh masyarakat, namun operasinya mempunyai warna khas kemahasiswaan. Sifatnya yang spontan, sarat dengan pertimbangan moral dan etika, sporadis, atau peka terhadap batasan waktu, dan koalisi dengan kekuatan – kekuatan masyarakat lainnya, adalah rangkaian dari ciri kemahasiswaan yang dimaksudkan.
291 mahasiswa khususnya. Kenyataan Kenyataan sejarah menunjukkan betapa besar peran Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia dalam kebangkitan suatu gerakan politik mahasiswa di Indonesia. Sepert Sepertii diper diperlih lihatk atkan an pada awal-aw awal-awal al kebangki kebangkitan tan orde baru. Sekal Sekalipu ipun n kenyataan menunjukkan bahwa ada perbedaan fokus dan ketajaman perhatian dari gerakan PMII dalam kurun waktu 1960 s/d 1990-an. Disamping Disamping itu perkemban perkembangan gan Pergeraka Pergerakan n Mahasisw Mahasiswaa Islam Islam Indonesia Indonesia didalam setiap periode tersebut memperlihatkan wataknya yang semakin berani dan cenderung radikal. radikal. Gagasan-gagasan Gagasan-gagasan yang menawarkan menawarkan alternatif perubahan perubahan sosial dan politik, semakin mewarnai pemikiran politik aktivis-aktivis pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dalam dekade 1990-an ini. Litigasi, Loby mahasiswa, Sharing, Surat Terbuka / Pernyataan, Mimbar Bebas, disamping aksi-aksi yang lain merupakan bagian dari gambaran Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dalam kurun 1990-an dan menunjukkan suatu perubahan mendasar mendasar dalam gaya, gaya, arah dan bentuk gerakan gerakan Pergerak Pergerakan an Mahasiswa Mahasiswa Islam Indonesia Indonesia sejak 1980-an. Hal tersebut tersebut menunjukkan menunjukkan bahwa periode sekarang sekarang ini secara secara politis politis tidak mandul mandul dan apatis apatis sebagaim sebagaimana ana dikenal dikenal luas. luas. Hal ini juga menunjukka menunjukkan n bahwa gerakan gerakan PMII dewasa dewasa ini sejalan dengan dengan perubahan perubahan-perub -perubahan ahan dalam dalam orientasi orientasi dan perhatian perhatian pergeraka pergerakan n Mahasiswa Islam Indonesia sekarang. Jelas Jelas,, bahwa bahwa geraka gerakan n PMII PMII merupa merupakan kan suatu suatu fenome fenomena na dan faktor faktor pe penent nentu u yang ber bersif sifat komp komple leks ks dan dan maje majemu muk k, sehing hingga ga tida idak bisa bisa disederha disederhanaka nakan n dengan dengan hanya hanya melihat satu fenomena fenomena saja. saja. Sebagaima Sebagaimana na yang 136) secara gamblang dikemukakan oleh seorang mantan aktivis PMII "…….. Kita sebenarnya tidak bisa menjelaskan perubahan - perubahan kecenderungan politik yang yang terj terjad adii dala dalam m gera geraka kan n - gera geraka kan n kema kemaha hasi sisw swaa aan" n".. Kead Keadaa aan n ini ini menunjukka menunjukkan n bahwa bahwa aktivitas aktivitas politik politik Pergerak Pergerakan an Mahasisw Mahasiswaa Islam Islam Indonesia Indonesia dewasa ini mencerminkan mencerminkan suasana suasana baru di kampus dan dan di negeri ini. Jadi selain faktor-faktor yang secara tradisional mempengaruhi aktivisme PMII, misalnya, sentralitas peristiwa-peristiwa besar atau kondisi-kondisi di dalam masyarakat, karakteristik kelembagaan, discontinuitas generasi dan sebagainya, kenyataan ini menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa sifat sifat dan suasa suasana na geraka gerakan n beruba berubah, h, maka maka begitu begitu juga juga bentuk-bentuk gerakan yang diterapkan juga berubah. Peruba Perubahan han - peruba perubahan han dalam dalam siste sistem m politi politik k nasion nasional al yang yang pada pada akhirn akhirnya ya membaw membawaa damp dampak ak pada pada bent bentuk uk dina dinami mika ka orma ormass-or orma mass maha mahasi sisw swaa term termas asuk uk didala didalamny mnyaa PMII PMII sendir sendiri, i, mengh menghada adapi pi tantan tantangan gan semaca semacam m ini, ini, PMII PMII dituntut tidak hanya bergumul dengan diri - sendiri, dengan kesejarahan dan realitas masa silam. silam. Tetapi juga dituntut bergumul bergumul dengan dunia sekitarnya. sekitarnya. PMII harus beradaptasi dengan kenyataan sejarah lain, yang karena itu ia harus ikut serta dalam proses dan ikut menjadi subjek untuk menentukan 136 Fauzan Alfas, Fenomena Dan Kecenderungan Gerakan Mahasiswa Era 1990-an, Kertas Kerja Pada Pelatihan Kader Lanjutan (PKL) PMII, Malang, 1994
masa depan bangsanya. Bahwa dinamika organisasi kemahasiswaan sangat terkait pada misinya, pandangan dan cita-c cita-cita itany nya. a. Rumusa Rumusan n visi visi mahas mahasisw iswaa tenta tentang ng masa masa depan depan ataupun ataupun pandangan dan cita-citanya, cita-citanya, berhubungan berhubungan erat dengan dinamikanya. dinamikanya. Dalam hubung hubungan an ini jelas jelas bahwa bahwa visi, visi, pandan pandangan gan dan cita-c cita-cita ita PMII PMII berkai berkaitan tan dengan masyarakatnya masyarakatnya yaitu yaitu masyarakat masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, karenanya, dapat dikatakan bahwa dinamika PMII berkaitan dengan visi tentang masyarakat Indonesia yang ideal. ideal. Dinamika PMII disini, berhubungan erat erat dengan citacita masyarakat Indonesia. Disamping itu, sikap kritis, yang amat dibutuhkan, berkaitan dengan PMII, adalah yang mend mendor oron ong g para para akti aktivi viss PMII PMII seca secara ra dina dinami mis, s, meli meliha hatt seca secara ra taja tajam m masyarakat masyarakat yang dicita-citakan. dicita-citakan. Sikap kritis ini ini adalah sikap yang mampu merumuskan visi, pandangan dan cita-cita mahasiswa secara umum tentang masyarakat masyarakat yang ideal. ideal. Masyarakat tersebut adalah adalah masyarakat masyarakat Pancasila Pancasila yang adil dan makmur. Berdasarka Berdasarkan n sikap sikap kritis kritis ini, masyarak masyarakat at yang dicita-ci dicita-citaka takan n adalah adalah bukan masyarak masyarakat at dima dimana na perk perkem emba bang ngan an prod produk uksi si,, ilmu ilmu peng penget etah ahua uan n dan dan tekn teknol olog ogii menimbulkan rasionalitas, dimana manusia menjadi terasing karena resepsi dan irrasionalitas. irrasionalitas. Sekalipun masyarakat masyarakat ini mengalami mengalami perkemabangan perkemabangan dan kemaju kemajuan an indus industri tri,, ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an dan Tekhn Tekhnolo ologi, gi, ia menim menimbul bulkan kan resepsi resepsi dan ketidakbe ketidakbebasa basan n terhadap terhadap warganya. warganya. Masyara Masyarakat kat Indonesia Indonesia justru menekankan pada "Kesejahteraan Yang Berkeadilan Sosial sekaligus menega menegakka kkan n kesatu kesatuan an nasion nasional" al" sehin sehingga gga member memberika ikan n kebeba kebebasan san serta serta kemandirian bagi warganya. Secara Secara gamblang, gamblang, dapat dikatakan dikatakan bahwa visi, visi, pandangan pandangan dan cita-cita cita-cita PMII tentang masyarakatnya, yang menggambarkan adanya dinamika, adalah masyarakat yang adil dan makmur dimana masyarakat adalah multidemensional, atau dengan dengan istila istilah h yang yang kita kita kenal kenal "Manus "Manusia ia Seutuh Seutuhnya nya"" - selar selaras as dengan dengan pandangan nilai-nilai dasar pergerakan (NDP) PMII. Deng Dengan an demi demiki kian an,, kati katika ka PMII PMII deng dengan an sika sikap p krit kritis isny nyaa mamp mampu u merumu merumuska skan n masya masyarak rakat at yang yang dicita dicita-ci -citak takan, an, maka maka sikap sikap ini terkai terkaitt dengan dengan kemampuannya untuk bersikap mandiri (Independent). Sikap mandiri itu artinya "pembebasan manusia dari ketidak dewasaan yang diciptakan diciptakan sendiri". Ketidakdewasaan Ketidakdewasaan ini adalah ketidak ketidak mampuan manusia untuk memakai memakai pengerti pengertian an tanpa pengaraha pengarahan n orang lain. Diciptaka Diciptakan n sendiri, berarti ketidak matangan ini tidak disebabkan oleh karena kekurangan dalam akal budi, melainkan karena kurangnya ketegasan dan keberanian untuk memakainya tanpa pengarahan pengarahan orang lain. Kemandirian (independen) (independen) berarti berarti keberanian untuk memakai akal budi, kemampuan ntuk menggunakan penalaran yang objektif dan kritis (Deklarasi Murnajati : 1971). 1971) .
291 Dengan independensi PMII, artinya bahwa segenap pola perilaku dan berbagai pilihan peran yang hendak diambil, adalah berdasar kepada kebenaran dan objekti objektivi vitas tas seperti seperti yang diyakin diyakinii PMII. PMII. Artin Artinya ya kemandi kemandiria rian n dalam dalam mengambil sikap dan tindakan, tidak terpengaruh dan depend on kepada kekuatan dan tantangan apapun harus menyuarakan nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Hal itu menjadi menjadi penting, ketika kita kita memaknakan kembali kembali idependensi PMII. PMII. Sebab Sebab dengan dengan kematang kematangan an dan kemandiri kemandirianla anlah h yang menjadi tuntutan tuntutan perkemba perkembangan ngan.. Apalagi Apalagi kesadaran kesadaran sebagai sebagai bagian dari kekuatan kekuatan moral moral maka independensi adalah modal utamanya. PMII PMII memp mempun unya yaii pote potens nsii yang ang besa besar, r, khas khasan anah ah kesa kesant ntri rian an,, keterbuka keterbukaan an sikap, sikap, inklusif, inklusif, bebas, bebas, sekaligus sekaligus transenden transenden dan paguyuba paguyuban n yang masih kental ditengah ditengah berbagai tarkan individualisme individualisme dan fragmatisme. fragmatisme. Sifat dan karakter kolektif tersebut telah menjadi semangat hidup organisasi. 137) Denga Dengan n ciri, ciri, sikap sikap dan kemamp kemampuan uan untuk untuk mandir mandirii sanga sangatt kritis kritis,, maka maka dinamika PMII terlihat berkembang, karena itu ia akan mampu melihat masalahmasala masalah h mendas mendasar ar dalam dalam rangka rangka berkip berkiprah rah di tengah tengah mesya mesyarak rakatn atnya ya yang yang giat giat membangun. Dalam konteks ini, sejalan dengan konteks dinamikanya, PMII berusaha menemp menempatk atkan an etika etika kiprah kiprah diriny dirinyaa dalam dalam geraka gerakanny nnyaa secara secara lebih lebih sentr sentral al dan proporsion proporsional. al. Rumusan Rumusan etika ini kita kita dapati secara secara formal dalam dalam NDP maupun maupun AD/AR AD/ART, T, namun namun secar secaraa prakti praktiss masih masih diper diperluk lukan an rumusa rumusan n penjab penjabara aran n dalam dalam langkah-langkah nyata. Dalam hal ini harus dipahami, bahwa dalam ketentuan-ketentuan tentang etika bukan hanya ketentuan masa depan saja atau sering disebut dengan "tujuan", tetapi tetapi ketentu ketentuan an etika etika yang yang berlak berlaku u masa masa sekara sekarang. ng. Pemaha Pemahama man n tentan tentang g etika etika semacam ini penting karena hal ini berarti bahwa etika yang dianut PMII berdasarkan pada pada suatu suatu pandan pandangan gan yang tepat. tepat. Pandan Pandangan gan etika etika mengga mengganga ngap p bahwa bahwa suatu tindakan atau rencana rencana adalah baik ketika tujuan tujuan dan hasilnya berguna dan baik tetapi juga sekaligus sesuai dengan ketentuan - ketentuan aturan yang berlaku. Rumusa Rumusan n etika etika yang yang berlak berlaku u untuk untuk masya masyarak rakat at Indone Indonesia sia seper seperti ti yang yang dipaha dipahami mi oleh oleh PMII PMII adalah adalah meneka menekanka nkan n pada pada keseim keseimban bangan gan antar antaraa hak untuk untuk menikmati hasil-hasil pembangunan dengan kewajiban dharma baktinya, atau dengan kata lain, keseimbangan keseimbangan antara "ability" "ability" dan "need". Hak untuk menikmati menikmati atau hak untuk memenuhi kebutuhan dari tiap-tiap warganya, tidak berarti berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan nilai darma baktinya untuk bangsa dan negaranya. negaranya.138) Perubahan Perubahan,, ia tumbuh tumbuh karena karena adanya adanya dorongan dorongan untuk untuk mengubah mengubah kondisi kondisi 137 Abi Safira, 36 tahun PMII, (Refleksi Fragmen Perjalanan) dalam masyarakat Indonesia Abad XXI, PB PMII, Jakarta Mei 1996, halaman 114. 138 Fauzan Alfas, Refleksi 31 tahun PMII, Makalah Pada Sarasehan HUT PMII yang ke31, PC PMII Malang, april 1991.
kehidupan yang ada untuk digantikan dengan situasi yang dianggap lebih memenuhi hara harapa pan. n. Dua Dua fung fungsi si gera geraka kan n maha mahasi sisw swaa seba sebaga gaii pros proses es peru peruba baha han, n, yait yaitu u menumb menumbuhk uhkan an peruba perubahan han sosial sosial dan mendor mendorong ong peruba perubahan han politi politik. k. Kita Kita dapat dapat melihat adanya perbedaan fungsi itu dalam setiap periode gerakan, sesuai dengan kondisi umum masyarakat yang melingkupi kehidupan mahasiswa. Berbed Berbedaa dengan dengan keadaa keadaan n di negara negara-ne -negar garaa maju, maju, di Indone Indonesia sia,, karena karena lembaga-le lembaga-lembaga mbaga politik politik belum berungsi berungsi sepenuhny sepenuhnya, a, maka gerakan gerakan mahasisw mahasiswaa dipandang sebagai alternatif pelaksanaan fungsi lembaga tersebut. Perubahan yang mereka mereka inginkan inginkan diperjua diperjuangkan ngkan sendiri sendiri melalui melalui gerakan gerakan politik politik praktis-s praktis-sehing ehingga ga timbul istilah "Parlemen jalanan". Tida Tidak k berf berfun ungs gsin inya ya lemb lembag agaa poli politi tik k untu untuk k mena menamp mpun ung g aspi aspira rasi si dan dan meredam meredam gerakan gerakan politik politik mahasisw mahasiswaa serta serta besarnya besarnya impak politik politik yang mungkin ditimbulkan oleh aktifitas seperti itu, menggugah penguasa dan pemerintah Indonesia untuk untuk mengan mengantis tisipa ipasin sinya ya,, misaln misalnya ya dengan dengan menggu menggunak nakan an otorit otoritas as kekuas kekuasaa aan, n, tekana tekanan n fisik, fisik, pengaw pengawasa asan, n, pengen pengendal dalian ian,, serta serta hukuma hukuman n dimanf dimanfaa aatka tkan n untuk untuk membendung membendung dan menyeles menyelesaika aikan n arus gerakan mahasisw mahasiswa, a, hal ini diperlihat diperlihatkan kan pemerintah dalam menyikapi gerakan mahasiswa tersebut sejak dekade tahun 1970an sampai kurun 1990-an. Masih Masih bisa diperdeba diperdebatkan tkan memang, memang, apakah apakah pergeraka pergerakan n Mahasisw Mahasiswaa Islam Islam Indone Indonesia sia (PMII) (PMII) - termas termasuk uk organi organisa sasi si mahas mahasisw iswaa lainny lainnyaa - berper berperan an dalam dalam menumbangkan sebuah rezim dan melicinkan jalan bagi penguasa baru untuk naik tahtah ?, jika memang berperan, seberapa besar andil PMII, baik dalam kemelut politik pada saat tertentu maupun peran sosialnya dalam konteks sejarah yang lebih luas. Rasanya rentang waktu tiga dekade sejarah tentang gerakan PMII di negeri ini lebih dari cukup untuk memetakan posisi lalu menilai peran PMII ini. Persepsi dan konsepsi tentang peran sosial ini terbentuk dan menguat sejalan dengan tegaknya higemoni Negara Orde Baru (NOB). Sejak aksi-aksi unjuk rasa yang diorganisasikan oleh KAMI (kesatuan aksi mahasiswa Indonesia) sepanjang tahun 1960-an untuk meretaskan jalan bagi pemberontakan PKI, kejatuhan rezim Orde Lama dan tampilnya Jenderal Soeharto ke pucuk pemerintahan itu, seakan meledakkan semacam praktek diskursif 139) tentang arti penting gerakan dan peran PMII dalam proses perubahan sistem politik. Ketik Ketikaa terja terjadi di disint disinterg ergras rasii dalam dalam KAMI KAMI dan mulai mulai muncul muncul persoa persoalan lan- persoala persoalan n bagaiman bagaimanaa mendifini mendifinisikan sikan peran peran mahasisw mahasiswaa selanjutn selanjutnya ya dalam dalam sistem sistem politik dan bagaimana seharusnya tugas dan masa depan para eksponen angkatan 1966, akhirnya setelah isu Back to Campus muncul di akhir tahun 1960-an, PMII tampaknya tampaknya mulai mulai memalingk memalingkan an orientasi orientasi gerakanny gerakannya, a, dari gerakan gerakan yang bersifat bersifat 139 Diskursus tentang peran ini diungkapkan melalui berbagai liputan pers, juga dibentuk dari forum – forum diskusi dan seminar, dari pernyataan – pernyataan, pernyataan, selebaran, rapat – rapat umum, dan mimbar bebas, dari aksi – aksi dan slogan – slogan dan berbagai peristiwa “bersejarah”. “bersejarah”.
291 politik praktis kearah gerakan yang bersifat intelektual atau intelegensia. intelegensia. Peru Peruba baha han n orie orient ntas asii gera geraka kan n ini ini bert bertol olak ak dari dari suat suatu u disk diskur ursu suss yang yang menggunaka menggunakan n konsep konsep "Moral". Pergeraka Pergerakan n Mahasisw Mahasiswaa Islam Islam Indonesia Indonesia (PMII) (PMII) bukan kelompok politik yang berusaha mendapat kekuasaan, melalui suatu kekuatan moral (Moral force) yang secara aktif ingin ikut berperan dalam mencapai cita-cita bangsa dan negara. Tugas dan peran pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dalam konse konsep p ini, ini, melaku melakukan kan kriti kritik k dan koreks koreksii terhad terhadap ap situa situasi si sosial sosial yang yang diangg dianggap ap menyimpang. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan kaum terpelajar lainnya turun ke jalan jika terjadi ketidak beresan dan kekacauan dimasyarakat, dengan tugas melancarkan kritik dan koreksi sosial terhadap penguasa. penguasa.140) Kendati demikian, pada hampir semua tingkat, anggapan dan peran tentang geraka gerakan n PMII PMII yang yang berkem berkemban bang g kemudi kemudian an tak selal selalu u sejal sejalan an dengan dengan anggap anggapan an pemerintahah (termasuk aparat birokrasi kampus) . Adanya pejabat tinggi negara yang membalas gerakan dan kritik tersebut dengan menyatakan bahwa mahasiswa telah " Ditunggangi" Ditunggangi" Istilah "ditunggangi" itu menunjukkan bahwa negara sangat menentukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan mahasiswa. Protes dan kritik dalam bentuk demontrasi sekalipun, diperbolehkan sejauh kritik dan protes itu tidak keluar dari batas-batas panggung politik (baca : sistem politik) yang ditentukan oleh negara itu sendiri. Tuduhan ditunggangi" merupakan ditunggangi" merupakan sebuah rambu peringatan agar mahasiswa tidak keluar dari "Skenario "Skenario". ". Dalam melakukan kritik juga tidak boleh mengancam stabilitas keamanan dan pembangunan nasional. Kenyataan ini telah menghadapkan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia pada dua pilihan : Berkolaborasi : Berkolaborasi atau beroposisi dengan kekuasaan. Terlepas apakah keadaan tersebut berangkat dari kesengajaan atau ketidakberdayaan, yang jelas rezim "kreasi" selama ia berjalin sejalan dengan kebijakan Orde Baru hanya memberi ruang "kreasi" pemerintah. Dan tawaran kedualah yang menjadi pilihan PMII. Kondisi demikian telah menjadi kenyataan kultural yang mewarnai corak dan sikap sebagian kader-kader PMII yang lahir belakangan (1980-an sampai 1990an). Mereka Mereka terlatih terlatih untuk untuk lebih lebih tertarik tertarik memperjua memperjuangkan ngkan idealism idealismee kulturaln kulturalnya ya dari daripa pada da meni menikm kmat atii aren arenaa poli politi tik. k. Mere Mereka ka lebi lebih h bany banyak ak bela belaja jarr baga bagaim iman anaa mempertimb mempertimbangk angkan an konsekwe konsekwensi-kon nsi-konsekw sekwensi ensi masa depan depan daripada daripada menikmat menikmatii kursi kekuasaan. Karena itu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia berusaha mati-matian untuk membuktikan bahwa ia tidak bermain mata dengan kekuatan politik manapun, karena perannya memang bukan merebut kekuasaan, melainkan hanya melakukan 140 Arif Budiman, Peran Mahasiswa Sebagai Intelengensia, Prisma, No. 11 November, 1976
koreksi dan kritik sosial demi suksesnya pembangunan. Karena gerakan perjuangan PMII bukan pada level politik politik partai-pa partai-partai rtai,, sehingga sehingga dengan dengan leluasa leluasa melakukan melakukan propa propagan ganda da dan agitas agitasii politi politik k demi demi menund menundukk ukkan an wakiln wakilnya ya di jabata jabatan-ja n-jabat batan an politik. PMII hanyalah media untuk memperkenalkan diri pada aktivitas, beserta tawaran gagasan, cita-cita, obsesi dan program kerja yang hendak diaktuali diaktualisasi sasikanny kannya. a. Karenan Karenannya, nya, wilayah wilayah politik politik PMII PMII adalah adalah upaya upaya penyadar penyadaran an akan hak-hak kewarganegaraan dalam ikut menentukan arah dan orientasi bangsa. Hal ini menjadi urgen, karena bagi PMII persoalan sistem ketatanegaraan saat ini bukanlah bukanlah produk final. Finalnya bentuk negara negara bagi PMII tidak tidak berarti final pada pada tatana tatanan n sistem sistem.. Sistem Sistem akan terus - meneru meneruss diperb diperbaik aiki, i, diperb diperbaru aruhi hi dan dirumuskan secara secara objektif sesuai dengan konteks konteks perubahan masyarakat. masyarakat. Dan pada, tatana tatanan n inilah inilah PMII dan warna warna negara negara lainny lainnyaa berhak berhak mendisk mendiskusi usikan kan sistem sistem pemerintahan seperti apakah yang paling adil, yang mampu memberdayakan warga negaranya. 141) Persepsi tentang peran sosial politik Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia sebagai kekuatan moral tidak pernah pudar, hal ini dibuktikan dengan langkah besar dan bersejarah yang dilakukan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia diawal tahun 1970-an, yaitu menyatakan diri sebagai organisasi mahasiswa "Independen" yang dike dikena nall deng dengan an " Deklarasi Deklarasi Murnajati Murnajati", " , hal hal ini ini juga juga bera berart rtii bahw bahwaa Perg Perger erak akan an Maha Mahassisw iswa Isla Islam m Indo Indon nesia esia hany anya kons konsis iste ten n deng dengaan gera geraka kan n - gera geraka kan n kemahasiswaan dan menolak melakukan afiliasi dengan kekuatan non-mahasiswa, serta memandang dirinya sebagai perwujudan sosok resi yang sejati. Gema panggilan untuk berperan senantiasa muncul kepermukaan dengan idealisme yang dulu pernah disuarakan, bahkan diselipkan dengan kisah baru untuk berperan berperan dalam dalam pembanguna pembangunan. n. 142) Gejal Gejalaa peruba perubahan han orient orientas asii geraka gerakan n yang yang dila dilaku kuka kan n Perg Perger erak akan an Maha Mahasi sisw swaa Isla Islam m Indo Indone nesi siaa adal adalah ah deng dengan an menc mencob obaa meluru meluruska skan n persoa persoalan lan yang yang selal selalu u membel membeleng enggu gu dan menjad menjadii dilema dilema bagi bagi etos etos gerakannya, yakni yakni piliha pilihan n antara antara geraka gerakan n politi politikk atau atau geraka gerakan n moral moral , dengan dengan memb membon ongk gkar ar apa apa yang yang sebe sebena narn rnya ya pern pernah ah dila dilaku kuka kan n pada pada peri period odee-pe peri riod odee sebelumnya. Memasu Memasuki ki dekade dekade 1980-a 1980-an n persep persepsi si tentan tentang g pola pola geraka gerakan n Perger Pergeraka akan n Mahas Mahasisw iswaa Islam Islam Indone Indonesia sia sedikit sedikit berges bergeser. er. Setel Setelah ah pukula pukulan n berat berat melalu melaluii penangkapan dan pengadilan para aktivis mahasiswa akibat pergerakan Mahasiswa di tahun 1974 dan 1978, kampus dijinakkan, dijinakkan, Universitas semakin ketat ketat dikontrol oleh negara negara melalui melalui aparat birokrasi birokrasi Pergurua Perguruan n Tinggi. Pada tahap tahap ini negara bukan bukan hanya hanya malakukan malakukan tindakan represi represi terhadap terhadap pimpinan pimpinan mahasisw mahasiswaa yang dianggap 141 Chatibul Umam winaru, Ruang PMII di Tengah Arus Pragmatisme Politik, Dalam “Masyarakat “Masyarakat Indonesia abad XXI, PB PMII, Jakarta, 1996, halaman 109 – 110. 142 Lihat Laporan Redaksi Prisma, Pembangunan dan Kesempatan Kerja, Prisma, No. 6 juni 1987.
291 bid bidan ang g krit kritik ik dan dan prot protes es,, teta tetapi pi juga juga deng dengan an sist sistem emat atis is dan dan tere terenc ncan anaa nega negara ra merubuhkan gerakan - gerakan yang coba dibangun mahasiswa diluar sistem yang disediakan negara. Walaupun Walau pun demiki demikian, an, masih masih ada optim optimism ismee bahwa bahwa geraka gerakan n mahasi mahasiswa swa mungkin sudah ditakdirkan demikian, timbul tenggelam, pasang surut, dalam pentas pentas yang disediakan negara, ditolak sekaligus dibutuhkan, supaya penguasa yang kini bertindak sebagai produser merangkap sutradara mudah mengarahkan jalannya cerita. cerita. Setelah Setelah porak Poranda Poranda akibat akibat NKK / BKK. BKK. 143) Seorang mantan aktivi aktiviss mahas mahasisw iswaa yang yang menya menyadar darii akan akan keterb keterbata atasa san n geraka gerakan n mahas mahasisw iswa-pu a-pun, n, dengan dengan metafo metafora ra indah, indah, masih berharap berharap bahwa bahwa "Gerak "Gerakan an Mahasi Mahasisw swaa mungki mungkin n memang sebuah tuntutan zaman, yang mengandung kebesaran serta rohnya sendiri". Sehing Sehingga ga kehadi kehadiran ran dan aspir aspiras asii yang yang mereka mereka bawaka bawakan n perlu perlu ditang ditangkap kap dengan dengan 144) tenang dan dijadikan rohnya sendiri, Roh itulah yang coba diisi dan tampaknya menghi menghidup dupkan kan kembal kembalii peran peran perger pergeraka akan n mahas mahasisw iswaa islam islam indone indonesia sia sebaga sebagaii " pembela rakyat tertindas" tertindas " tetapi disesuaikan dengan kondisi yang sudah berubah. Akibat Akibat kehancur kehancuran an lembaga-le lembaga-lembaga mbaga dan organisas organisasii kemahasi kemahasiswa swaan an dan represi yang mengeras dari birokrasi universitas, tak ada pilihan lain bagi Pergerakan Maha Mahasi sisw swaa Isla Islam m Indo Indone nesi siaa kecu kecual alii mere merenu nung ngka kan n kemb kembal alii pera perana nan n dan dan kedudukannya serta melakukan otokritik terhadap gerakan - gerakan sebelumnya. Aktivitas politik dan protes tidak mampu lagi dilakukan, karena resiko terlalu besar yang yang harus harus ditang ditanggun gung, g, yakni yakni dipec dipecat at dari dari Univer Universit sitas as atau atau kehila kehilanga ngan n status status istemewanya istemewanya sebagai mahasiswa. mahasiswa. Karena itu, kita saksikan saksikan Pergerakan Pergerakan Mahasiswa Islam Islam indonesia indonesia dalam periode periode dekade dekade 80-an lebih terkonsen terkonsentras trasii pada kegiatan diskusi dan "kontemplasi". Artinya, walaupun konsep BKK berhasil dihambat pada kampus - kampus utama di Jawa, tetapi sebagian tujuan dari konsep NKK berhasil diterapkan, yaitu meletakkan mahasiswa bukan sebagai "agen politik praktis" tetapi sebagai "man of analysis" 145) Roh tadi kemudian ditangkap dan dijadikan semangat zaman yang membentuk subjektifitas mahasiswa dan dibenturkan dengan kondisi objekt objektif if sosial sosial - ekonom ekonomii yang yang sudah sudah berubah. berubah. Hasil Hasil dari bentura benturan n ini ini adalah adalah hadirnya kesadaran subjekti yang baru tentang konsepsi "kerakyatan" , yaitu disatu sisi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menerima realitas dirinya sebagai bagian dari dari geraka gerakan n sosial sosial yang yang lebih lebih besar besar dan disisi disisi lain lain menola menolak k realit realitas as inter interven vensi si 146) kekuatan negara. Maka perumusan cita - cita sosial Pergerakan Mahasiswa Islam 143 Jika Setelah “Gerakan 15 Januari 1974” Dominasi negara terhadap perguruan Tinggi ditunjukkan dengan keluarnya SK Komkamtib No. Skep. 028/1974 dari Menteri P dan K, setelah “Gerakan 1978” dikeluarkan SK Komkamtib No. Skep. 02/Kopkam/1978 yang membekukan Kegiatan Dewan Mahasiswa di Semua Perguruan Tinggi, bahkan dilanjutkan dengan keluarnya SK Menteri P & K No. 0156/U/1978 tentang Normalisasi Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) disertai dengan perangkat BKK. 144 Masmiar Mangiang, Loc-Cit, halaman 106 - 107 145 Departemen P & K, Pedoman K, Pedoman Tentang Normalisasi Kehidupan Kampus dan Badan Koordinasi Kemahasiswaan, Kemahasiswaan, Rektoriat ITB, 1979. 146 Harry Wibowo (ed), Paham Kebangsaan : Sudut Pandang dan Pengalaman Mahasiswa Mahasiswa Purna 1978, Makalah pada Pertemuan Kaum Muda Tentang Paham Kebangsaan,
Indonesia adalah "Membangun Kekuatan Rakyat" . 147) Dalam konteks ini perumusan identitas sosial tersebut kelihatannya merupakan upaya yang sungguh - sungguh untuk menemukan sintesa antara " pilihan model gerakan mora morall term termas asuk uk krit kritis isis isme me terha terhada dap p peran peranan an Perg Perger erak akan an maha mahasi sisw swa a Isla Islam m Indonesia sebagai resi" dan "panggilan untuk berperan yang masih tersisa dari mitologi gerakan mahasiswa 1966" . Disatu pihak, perumusan kesadaran subjektif tersebut tersebut juga bisa dilihat dilihat sebagai sebagai upaya untuk untuk mencari mencari model peran yang yang lebih strategis serta kultural, dan dilain pihak pihak upaya itu sekaligus sekaligus dapat mengatasi dilema atau ambivalensi naif yang selama membelenggu kesadaran para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, yakni sikap mendua antara gerakan moral yang bebas polit politik ik dan geraka gerakan n politi politik k yang yang memiha memihak. k. 148) Perumusa Perumusan n tersebut tersebut tampaknya tampaknya menemukan saluran praktisnya kedalam organisasi non-pemerintah, yang kemudian lebi lebih h dike dikena nall deng dengan an sebu sebuta tan n Lemba Lembaga ga Swaday Swadaya a Masyar Masyaraka akat t atau Lembaga 149) Pengembangan swadaya Masyarakat (LSM/LPSM). Masyarakat (LSM/LPSM). Denga Dengan n muatan muatan yang yang sama sama tapi tapi dalam dalam versi versi yang yang lebih lebih luas, luas, upaya upaya Perger Pergeraka akan n Mahasiswa Islam Indonesia untuk keluar dari mitos gerakan - gerakan sebelumnya dan menemukan perannya sendiri yang lebih strategis sesuai dengan tuntutan zaman, dalam sebuah retrospeksi yang menarik disekitar akhir dekade 1980-an. 150) Tolak ukur lama seperti model gerakan yang tercermin dalam gerakan tahun 1966, 1974 dan 1978 tampaknya tampaknya seperti menjadi menjadi beban sejarah. sejarah. Dalam menimbang menimbang bagaimana menuntaskan hal ini, merumuskan cita - cita tentang demokrasi dan keadilan sosial. Seka Sekara rang ng Perg Perger erak akan an Maha Mahasi sisw swaa Isla Islam m Indo Indone nesi siaa belu belum m terl terlam amba batt meno menola lak k keka kekala laha han n dan dan juga juga belu belum m tela telatt meng menguk ukur ur kebe keberh rhas asil ilan an seba sebaga gaii unsu unsurr yang yang menega menegakka kkan n demokr demokras asii dan Keadi Keadilan lan sosial sosial.. Namun Namun kunci kunci keberh keberhas asila ilan n peran peran Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia justru terjadi ketika ia mampu meniadakan Kesinambungan gan"" yang "Mitos Kesinambun yang meneng menenggel gelamk amkan an Perge Pergerak rakan an Mahas Mahasisw iswaa Islam Islam Indonesia dalam immobilitas dan sikap curiga terhadap semua peran diluar dirinya. 151) Dengan memposisikan diri agen of democrasy, maka lakon yang harus dimainkan oleh Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia menjadi lebih " Politis" Politis" dan struktural 152) sifatnya. diselenggarakan Harian Kompas, Pacet, Mei 1985. 147 Ibid, halaman 39 – 40 148 Misalnya, Heri Akhmadi, Gerakan Moral tidak Relevan Lagi, Kompas, 16 Juni 1985. Dalam sebuah liputan tentang kelompok studi / diskusi, Harry Wibowo mengatakan : “Pilihan kami jelas, yakni menegakkan kekuatan rakyat …..”, Kompas, 14 Mei 1986. 149 Menarik dicatat bahwa sebagian besar LSM / LPSM yang berdiri sejak tahun 1970-an didirikan oleh para mantan aktivis mahasiswa. 150 Sjahrir, Pilihan Angkatan Muda : Menunda atau Menolak Kekalahan , Prisma, No. 6, Juni 1987 151 Ibid, halaman 8 – 10 152 Catatan Catatan : Identifika Identifikasi si tentang tentang peran PMII sebagai sebagai resi. resi. Arif Budiman, Budiman, Op-Cit, Op-Cit, membedakan antara cara pandang yang kultural dan struktural terhadap peranan PMII. Meskipun PMII pernah condong strukturalis (antara kurun waktu 1960 – 1970-an) tetapi untuk bisa menjelaskan hubungan antara PMII dan pemerintah Indonesia, ia lebih condong
291 Demokrasi", dibarengi dengan pengalaman Dengan retorika " Demi Rakyat ", ", "demi Demokrasi", belajar bersama LSM/LPSM, maka ruang gerak dipinggiran panggung, yang relatif lebih leluasa untuk berimprovisasi, berimprovisasi, kini tidak tidak lagi berada dalam kampus. Pergeseran ini ini agak agak mele melese sett dari dari perk perkir iraa aan n semu semula la,, bahw bahwaa seba sebaga gaii akib akibat at peng pengha hanc ncur uran an organisas organisasii mahasisw mahasiswaa dan akibat akibat kontrol kontrol birokras birokrasii Universita Universitass yang sangat sangat ketat, ketat, aktivitas aktivitas politik politik mahasiswa mahasiswa akan dapat dijinakkan. dijinakkan. Kenyataa Kenyataannya nnya tidak demikian, demikian, disamping kelompok - kelompok kecil independen yang dibentuk diluar maupun didalam kampus untuk tujuan diskusi maupun studi, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia mulai bersentuhan dengan organisasi sosial kemasyarakatan (non-partai) yang langsung berhubungan dengan kelompok yang diklaim akan diperjuangkan oleh mereka. Oleh karena itu, itu, beberapa saat kemudian, kemudian, subjektifitas subjektifitas yang diteriakkan diteriakkan itu bertemu dengan persoalan - persoalan kongret yang dihadapi kelompok masyarakat terten tertentu, tu, yakni yakni para para petani petani yang yang kehila kehilanga ngan n tanahn tanahnya ya,, pedaga pedagang ng kaki kaki lima lima yang yang tergusur, dan beberapa kalangan menengah kebawah kota yang terkena penggusuran tana tanah h sert sertaa buru buruh h - buru buruh h pabr pabrik ik yang yang di PHK secar secaraa seme semena na - mena mena.. PMII PMII menemukan penampilan atau perannya yang khas lewat komite - komite sebagai juru bicara "rakyat "rakyat teraniaya" teraniaya" dalam memperjuangkan hak-hak rakyat dalam bentuk aksi dan advokasi terhadap para "korban "korban pembangunan " tersebut.
pada pendekata pendekatan n cultural cultural.. Kecender Kecenderungan ungan “kulturalr “kulturalrisme isme”” ini direprodu direproduksi ksi menjadi gagasan yang mempersepsi gerakannya sebagai gerakan moral dan itelektual muda.
BAB IX POSISI DAN PERAN PMII DALAM ARUS PRAGMATISME Secara sosiologis, posisi dan peran hanyalah dua sisi dari satu fenomena fenomena yang sama. Seringkali posisi itu merupakan sisi yang pasif. Sedangkan peran adalah sisi yang aktif. Oleh karena itu membicarakan masalah poisi dan peran secara praktis p raktis sebenarnya tidak bisa dipisahkan, hanya bisa dibedakan.
Pada dasarnya posisi dan peran PMII bisa dilihat dari arah dan dimensi yang berbeda : Pertama : Jika kita menggunakan menggunakan kerangka negara negara dan mesyarakat mesyarakat sipil (State and cicil cicil sociaty) dalam konteks ini posisi dan peran PMII apa. Kedua
: Dari sisi paradigma perubahan sosial, dalam konteks perubahan sosial ini posisi dan perannya sebagai apa.
Ketiga
: Posisi Posisi dan peran PMII dalam gerakan sosial, maka juga penting dikaji posisi PMII dimana dan apa perannya.
Secara organisatoris dan fungsional, PMII memang tidak menduduki tempat yang sembarangan. Artinya secara keseluruhan bisa merupakan salah satu dari elite di dalam masyarak masyarakat. at. Kalau Kalau kita kita menggunakan menggunakan elite elite dengan dengan massa, massa, kontradik kontradiktif tif memang. memang. Apakah PMII itu organisasi elite atau organisasi massa. Cara pandang yang kontradiktif ini akan membawa implikasi-implikasi tertentu. Keadaan ini di dalam PMII sendiri masih menjadi perdebatan. Adanya kecendrungan yang menganggap PMII sebagai organisasi massa, sehingga ada sebagian tokoh-tokoh PMII dalam moment-moment tertentu atau dalam menanggapi issu-issu yang muncul cendrumg mengaerahkan massa. Tetapi disisi lain adanya pmikiran bahwa PMII bukan organisasi massa, dengan perhitungan: berapa banyak jumlah mahasiswa di Indonsia, dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia
291 secara keseluruhan. Dalam konteks mahasiswa, berapa jumlah anggota PMII dari keselurhan mahasiswa di Indonesia. Disadari atau tidak, sebenarnya pengelompokan ini lebih bersifat eksklusif, lalu menjadi elitis. Seseorang yang tidak menjadi mahasiswa tidak akan bisa menjadi menjadi anggota anggota PMII. PMII. Dalam Dalam hal ini jelas, pemilaha pemilahan n sebagai sebagai kelompok kelompok mahasisw mahasiswaa dengan massa secara umum. Oleh karena itu, jika dikembangkan lebih jauh, maka peran PMII dalam versi ini, bukan dengan melakukan pengerahan massa sebanyak-banyaknya, tetapi merebut posisi dan peran tertentu yang dianggap strategis. Dua kecendrungan tersebut masih ada di dalam tubuh PMII, yang nampaknya akan menjadi gerakan-gerakan dinamis di dalam PMII itu sendiri dan itu akan terlihat dalam kelompok-kelompok periode kepengurusan. Sesungguhnya kepengurusan itu merupakan pergumulan resultante dari berbagai kepentingan yang ada dalam tubuh organisasi PMII. Selaras dengan pandangan yang terakhir ini, bahwa PMII secara institusional tidak haru haruss besa besar, r, teta tetapi pi indi indivi vidu du-i -ind ndiv ivid idu u yang yang ada ada di dala dalamn mnya ya yang yang haru haruss besa besarr dan dan berkualitas, individu yang mempunyai kualitas Ulul Albab, Albab, secara real, berbagai indikasi normatif yang ada harus diaktualisasikan diaktualisasikan , sehingga kualitas kader PMII benar-benar dapat dibuktikan dihadapan zaman. Persoalannya adalah bagaimana PMII melihat keadaan dan perubahan-perubahan sosial sosial dalam dalam kontek kontekss masya masyarak rakat at Indone Indonesia sia.. Piliha Pilihan-p n-pili ilihan han paradi paradigma gma mempu mempunya nyaii implikasi berbeda terhadap pilihan-pilihan gerakan yang akan berbeda pula. Ini persoalan persoalan yang harus diselesaikan secara internal oleh PMII. Dalam arus gerakan-gerakan sosial, ada beberapa pandangan tentang geraka sosial : Pertama : Social movement, adalah gerakan sosial yang bersifat sporadis, spontan, tujuannya jelas dan berjangka pendek, sangat impulsif, misalnya gerakan buruh yang menuntut kenaikan upah, bila tuntutan itu sudah dipenuhi, maka selesailah gerakan itu. Gerakan ini sebagai gerakan sesaat, karena spontan dan tujuannya berjangka pendek, dan organisasinya tidak disiapkan secara matang, maka sangat mudah dipatahkan oleh kekuatan rezim yang berkuasa. Kedua
Ketiga
: Social cultural movement, tujuannya jangka panjang, lebih fundamental, karena karena yang dihadapi dihadapi higemoni higemoni kekuasaa kekuasaan, n, hegemoni hegemoni kelompok-ke kelompok-kelompo lompok k dimina diminan n yang yang berkua berkuasa, sa, oleh oleh karena karena itu strate strategi gi yang yang diguna digunakan kan berbed berbedaa dengan dengan yang pertama. pertama. Sasaran, Sasaran, pemberda pemberdayaan yaan kelompok-ke kelompok-kelompok lompok rentan, rentan, kelompok-kelompok marginal dan terpinggirkan dan orientasinya kultural. : Historical movement, pergolakan yang sangat panjang, lebih panjang dari social cultural movement dan ini lebih bersifat historis, artinya sejarah yang akan menentukan. Dalam konteks social cultural movement, sebenarnya masalah utamanya adalah
higemoni higemoni kelompok-k kelompok-kelom elompok pok dominan dominan dan kepemimpi kepemimpinan nan kultural. kultural. Oleh karena karena itu, salah salah satu strategi strateginya nya adalah adalah perang perang kultural kultural yaitu yaitu bagaimana bagaimana merebut merebut kepemimpi kepemimpinan nan kult kultur ural al dan dan inte intele lekt ktua ual. l. Misal isalny nyaa baga bagaim iman anaa mene menent ntuk ukan an isu-i su-isu su yang yang dapa dapatt memb membal alik ikka kan n hige higemo moni ni.. Jadi Jadi kebi kebih h bers bersif ifat at coun counte terr hige higemo moni ni.. Dala Dalam m hal hal ini ini mendek mendekons onstru truksi ksikan kan waca wacana na yang yang sedang sedang domina dominan n pada pada saat saat terten tertentu. tu. Kalau Kalau rezim rezim sekarang sekarang,, misalnya misalnya ideologin ideologinya ya Develpomentalisme maka maka yang yang harus harus di dekons dekonstru truksi ksi adalah ideologi developmentalisme. developmentalisme. Mendekonstruksikan wacana-wacana yang higemonis yang disebut dengan War of Position. Dalam posisi seperti ini, PMII harus berfikir utuh untuk melakukan social movement jangka pendek, ramai-ramai mengerahkan massa untuk menuntut perubahan upah upah buruh buruh lalu lalu selesa selesaii atau atau atau atau pada pada socia sociall and cultur cultural al meovem meovement ent yang yang strat strategi egi utamanya adalah War Of Position, perang merebut kepemimpinan kultural dan intelktual. PMII sebagai kelompok mahasiswa, jika diletakkan pada konteks gerakan sosial, maka pilihan pada posisi social and cultural movement di dalam jangka panjang, patut dipertimba dipertimbangkan ngkan,, sehingga sehingga seluruh seluruh sumber sumber daya daya yang ada dipersiapka dipersiapkan n untuk merebut merebut hige higemo moni ni kult kultur ural al.. Ini Ini meng mengha haru rusk skan an para para pemi pemimp mpin in menc mencip ipta taka kan n isu, isu, kemu kemudi dian an 153 mendekonstruksikan mendekonstruksikan wacana yang sedang higemonis. ) Jika saat ini yang menghigemoni aliran modernisme dan developmentalisme, maka fungsi, posisi dan peran yang diambil PMII, adalah mempelajari secara sungguh-sungguh apa itu ideolo ideologi gi develo developme pmenta ntalis lisme. me. Kemud Kemudian ian mendek mendekond ondtru truksi ksikan kan mitosmitos-mit mitos os developme developmental ntalisme isme,, mensosia mensosialisa lisasika sikan, n, menebark menebarkan an ide-ide ide-ide dekonstruk dekonstruksi si tadi, counter counter higemoni higemoni itu kepada kepada masyarak masyarakat at luas. luas. Pada tahapan tahapan ini dilakukan dengan kelompokkelompok pro demokrasi lain yang dianggap punya akses massa. Jika Jika PMII PMII terjeb terjebak ak pada pada permai permainan nan-per -permai mainan nan jangka jangka pendek pendek,, maka maka sumbangannya terhadap proses pemerdekaan, pembebasan bangsa ini menjadi sangat kecil dan dan terb terbat atas as.. Sumb Sumban anga gan n fund fundam amen enta tall haru haruss dile dileta takk kkan an pada pada soci social al and and cult cultur ural al move moveme ment nt.. Mema Memang ng perj perjua uang ngan an ini ini lebi lebih h bera beratt dan dan tidak idak popu popule lerr sert sertaa tida tidak k menghantarkan orang menjadi pahlawan-pahlawan dadakan. Ini menjadi tantangan besar, menjadi aktor intelektual dalam perubahan sosial yang besar. Untuk itu memang tersedia pilihan-pilihan, apakah PMII akan melakukan investasi pada seluruh daya untuk gerakan-gerakan yang bersifat spontan gerakan-gerakan massa, atau invstasi jangka panjang untuk menumbukan kader-kader yang mempunyai ketejaman analisis sosial dan mempunyai komitmen tinggi terhadap mustad’afin, bukan terhadap dirinya dirinya sendiri, sendiri, posisi posisi organisas organisasinya inya sendiri. Disini Disini PMII PMII ditantang ditantang untuk melampaui melampaui batas-batas etnis, ras dan keagamaan, karena yang dibela itu golongan tertindas. Betapapun dalamnya PMII terlibat di dalam kehidupan politik , seperti tampak dalam perjalanan sejarah Indonesia, namun umumnya pengamat cenderung berkesimpulan bahwa bahwa PMII PMII itu merup merupaka akan n kekuat kekuatan an moral. moral. Perann Perannya ya memban membangki gkitka tkan n kesada kesadaran ran 153 MM. Billah, Posisi dan peran sosial kemasyarakatan PMII dalam Perubahan sosial, dalam masyarakat Indonesia Abad 21, PB PMII, Jakarta, 1996, Halaman 86
291 masy masyar arak akat at terh terhad adap ap kela kelala laia ian n pemerintahan atas nama rakyat.
peng pengua uasa sa
di
dala dalam m
tuga tugasn snya ya
meny menyel elen engg ggar arak akan an
Dalam rangka mewujudkan perannya, PMII terlibat secara aktif dalam proses pembangunan bangsanya. Secara struktural, ia menduduki struktur politik yang dianggap berma bermanfa nfaat at untuk untuk melaks melaksana anakan kan fungsi fungsi kritik kritik dan korekt korektif if atau atau pembah pembaharu aruan, an, atau atau memb memban angu gun n gera geraka kan-g n-ger erak akan an tert terten entu tu yang yang dior diorga gani nisa sasi sika kan n seca secara ra teta tetap p untu untuk k menanggapi permasalahan masyarakat. Disamping itu keterlibatan PMII dalam kehidupan politik, berlangsung secara terbatas dan bersifat sporadis atau temporal. Dalam hal ini PMII berpolitik berpolitik dalam bentuk bentuk kritik kritik yang berkenaa berkenaan n dengan dengan masalah-m masalah-masal asalah ah krusial krusial dalam kehidupan masyarakat laus. Dengan melihat posisi yang demikian itu gayuh politik PMII terletak bukan pada kuantitasnya, akan tetapi justru titik gayuhnya ada pada kualitas “ input politik ”, ”, bukan pada pada kualit kualitas as prose prosess politi politik. k. Pada Pada kasus kasus tuntut tuntutan an PMII PMII terhad terhadap ap mundur mundurnya nya seora seorang ng Menteri Menteri Agama yang dinilai dinilai melakukan melakukan kesalahan kesalahan terhadap terhadap kepentinga kepentingan n ummat ummat Islam pada tahun 1991 (kasus Mena) adalah contoh yang pas dari peran Input peran Input Politik . Masalahnya sekaang ialah sampai seberapa jauh takaran perhatian pada peran pol polit itik ik diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an pera peran n lain lainny nya. a. Terk Terkad adan ang g pera peran n poli politi tik k itu itu munc muncul ul disebabkan aanya interes politik yang bersinggungan dengan tujuannya, maka itulah yang disebut sebagai political side atau sisi politik. Jadi politik PMII muncul sejalan dengan kiprahnya memperjuangkan cita-cita dan tujuannya. Gerakan politik PMII beupa kontemplatif-reflektif kontemplatif-reflektif dan etis-normatif dalam rangka menumbuhka menumbuhkan n dan mengemba mengembangkan ngkan budaya budaya politik politik yang bebas, mandiri, mandiri, bertanggu bertanggung ng jawab serta demokratis. Budaya politik yang matang dan arif akan menghantarkan pada perilaku dan partisipasi politik yang independen, bukan mobilisasi. Gerakan PMII senantiasa mendasarkan diri pada komitmen keadilan , kebenaran dan kejujuran. Selama hal ini belum menjadi life style bangsa Indonesia, maka gerakan PMII akan terus dilakukan. Mengembangkan suasana patnership, dialogis kepada semua pihak diluar PMII. Bukan Bukan zaman zamanny nyaa lagi lagi indepe independe nden n dan eksklu eksklusif sif,, taetap taetapii dapat dapat digant digantii dengan dengan pola pola interd interdepe epende ndensi nsi.. Gerak Gerakan an PMII PMII harus harus berani berani,, keras keras tetapi tetapi bertan bertanggu ggung ng jawab jawab yang yang dilandasi semangat kebangsaan dan akhlakul karimah. Dua bentuk sumber daya yang menjadi tenaga pendorong bagi PMII untuk terlibat dalam proses politik : Pertama : Ilmu pengetahuan. Kombinasi antara watak ilmiah yaitu kritis – obyektif dengan dengan penget pengetahu ahuan an yang yang sistem sistemati atik k tentan tentang g masal masalahah-mas masala alah h kemas kemasya yarak rakata atan n disamping disamping masalah masalah yang menjadi bidang bidang spesiali spesialisasi sasinya, nya, mendorong mendorong PMII PMII untuk mengadaka mengadakan n penilaian penilaian dan menentuka menentukan n sikap sikap tentangb tentangb kehidupan kehidupan masyarak masyarakat at yang mengelilinginya.
Kedua
: Sikap Sikap idealisme yang lazim menjadi ciri mahasiswa pada umumnya. Sebagai unsur dari masyarakat yang masih bebas dari struktur kekuasaan, ada di dalam masyarakat. Kombinasi antara kebebasan struktural itu dengan pengetahuan dan pemahaman mereka akan cita-cita, idea atau pemikiran tentang politik, budaya ekonomi dan kemasyarakatan memungkinkan PMII mempunyai sikap kritis. Dengan menyadari posisinya sebagai kekuatan intelektual yang gandrung akan pembaharuan dan masa depan bangsanya, maka sepantasnya PMII selalu berada dalam ruang ruang penca pencaria rian n alter alternat natif if pembah pembaharu aruan, an, eksplo eksploraa raasi si yang yang berang berangkat kat dari dari kenya kenyataa taan n kekinian. kekinian. Dengan keasadara keasadaran n ini PMII, PMII, akan dengan mudah mudah melakukan melakukan inventarisas inventarisasii agenda-agenda pembaharuan bagi perjalanan bangsanya. MENUMBUHKAN SIKAP MANDIRI Dalam sebuah sistem politik yang korporatif memang tidak dimungkinkan tumbuhnya tumbuhnya kelompokkelompok-kelom kelompok pok independe independen n diluar diluar skenario skenario negara, negara, semuanya semuanya harus harus masuk dalam korporasi negara. Maka lembaga dan organisasi massa – termasuk orgaisasi kemahasi kemahasiswaa swaan n – tidak tidak lepas lepas dari cengkrama cengkraman n sistem sistem korporasi korporasi tersebut. tersebut. Independe Independen n dengan dengan demikian demikian dianggap dianggap sebaga sebagaii pemban pembangka gkanga ngan. n. Ini terbukti terbukti dari upaya upaya yang yang ditempuh NU (nahdlatul Ulama) untuk tampil sebagai organisasi masyarakat sipil yang independen ternyata menghadapi tantangan sangat keras, baik dari dalam, yakni para elite NU yang yang ingin ingin mempe memperol roleh eh fasili fasilitas tas dari dari pengau pengauas asa, a, maupun maupun dari dari luar, luar, yakni yakni dari dari sekelompok aparat yang menginginkan NU sebagai organisasi yang patuh dalam arti tidak lagi malakukan kontrol sosial. Sejalan dengan dominannya negara, yang menjadi ciri lain dari sistem ini adalah satuan satuansa satua tuan n unsur unsur masya masyarak rakat at kurang kurang begitu begitu berdau berdaulat lat.. Prose Prosess pengan pengangka gkatan tan dan penempata penempatan n politik politik (politica (politicall recrutme recrutment) nt) tidak tidak terlepas terlepas dari ketentuan ketentuan-kete -ketentua ntuan n yang disyaratkan oleh negara. Sama halnya dalam sektor ekonomi dalam bidang-bidang yang lainpun lainpun jika ingin menempat menempatii posisi posisi penting penting dalam dalam sistem sistem tersebut tersebut perlu perlu memelihar memeliharaa hubungan yang dekat dengan negara. Hal inilah yang membuat begitu “stabilnya” sistem politik. Negara tidak dengan sendirinya mewujudkan kebijaksanaannya, hanya sayangnya unsur-unsur masyarakat menjadi terabaikan. Posisinya hanya berada dipinggir decition making, yang fungsinya hanya mengimplementasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang datang dari negara. Salah satu ciri yang menonjol dar sistm ini, yaitu sangat bearnya peran negara dalam dalam setiap setiap sektor sektor kehidu kehidupan pan masya masyarak rakat at yang yang ditand ditandai ai dengan dengan muncul munculny nyaa negara negara sebagai sebagai suatu suatu kekuatan kekuatan yang tak sebanding sebanding dengan unsur-unsur unsur-unsur kekuatan kekuatan masyarak masyarakat. at. Negara dalam hal ini adalah lembaga modern berdasarkan azas kesatuan bangsa (nation state), yang berupa birokrasi baik sipil maupun militer. Sebagai organisasi mahasiswa yang bedemensi kepemudaan, PMII mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas warganya, bukan semata sebagai batu loncatan untuk meraih posisi-posisi politik dan kekuasaan. Keadaan ini hampir terjadi pada setiap organisasi baik kemahasiswaan maupun kepemudaan. Hal ini tidak terlalu
291 memp mempri riha hati tink nkan an sean seanda dain inya ya bera beraki kiba batt tump tumpul ulny nyaa daya daya krit kritis is mere mereka ka terh terhad adap ap penyi penyimpa mpanga ngan n sosia sosiall dan politi politik k dan masya masyara rakat kat mereka mereka akan akan memili memilih h diam, diam, kritik kritik dipandang sebagai perlawanan, karena itu mereka hindari. Akibatnya merekapun selalu tampil tampil sebaga sebagaii anak anak manis manis.. Yang Yang dilaku dilakukan kan bukanl bukanlah ah tugas tugas penya penyadar daran an masya masyarak rakat, at, melainkan sekedar akrobat politik dalam bentuk sowan-sowanan, minta restu atau minta perlindungan. Bila mahasiswa dan kalangan terpelajar telah menjadi subordinasi kekuasaan, maka dengan dalih keselarasan dan kekeluargaan atau sekedar kerikuhan, akhirnya tidak bisa dan tidak mau melakukan kritik sosial dan kontrol kekuasaan atas dasar tanggung jawab moral. Ini berarti membiarkan masyarakat dan bangsa terjerumus kedalam jurang kehancura kehancuran. n. Karena Karena pada hakekatny hakekatnyaa kritik kritik itu adalah adalah peringata peringatan, n, bukan perlawanan. perlawanan. Tidak Tidak mudah mudah memang memang malak malakuka ukan n kriti kritik, k, karena karena ini menya menyangk ngkut ut kapasi kapasitas tas lembag lembagaa seseorang: Pertama : Harus tahu persoalan-persoalan persoalan-persoalan sosial, baik konseptuan maupun praktikal. Kedua
: Diperlukan ketajaman visi.
Ketiga
: Dibutuhkan kematangan sikap dan keberanian moral.
Dengan demikian, seperti telah disebut dalam bab terdahulu. Ketika PMII dengan sikap kritisnya mampu merumuskan masyarakat yang dicita-citakan, maka sikap itu terkait dengan kemampuan untuk bersikap mandiri (independen). Sikap mandiri itu artinya “pembebasan manusia dari ketidak dewasaan yang dicipt diciptaka akan n sendir sendiri”. i”. Ketid Ketidak ak dewas dewasaan aan ini ini adalah adalah ketida ketidak k mampu mampuan an manusi manusiaa untuk untuk memakai memakai pengertia pengertian n tanpa pengarahan pengarahan orang lain. Diciptakan Diciptakan sendiri, sendiri, berarti berarti ketidak ketidak matangan ini tidak disebabkan oelh karena kekurangan dalam akal budi, melainkan karena kurangnya ketegasan dan keberanian untuk memakainya tanpa pengarahan orang lain. Kemandiri Kemandirian an (independe (independen) n) berarti berarti keberani keberanian an untuk memakai memakai akal budi, kemampuan kemampuan untuk menggunakan penalaran yang obyektif dan kritis. Dengan independensi, artinya bahwa segenap pola perilaku dan berbagai pilihan peran yang hendak diambil, adalah berdasarkan pada kebenaran, dan obyektif seperti yang diyakininya. Artinya kemandirian dalam mengambil sikap dan tindakan, tidak terpengaruh oleh kekuatan dan tantangan apapun, harus menyuarakan nilai-nilai kejujuran, kebenaran dan keadilan. Hal ini menjadi penting, ketika kita memaknakan kembali independensi PMII. PMII. Sebab Sebab hanya hanya dengan dengan kemata kematanga ngan n dan kemand kemandiri irianl anlah ah yang yang menjad menjadii tuntu tuntutan tan perkembangan. Apabila kesadaran sebagai bagian dari kekuatan moral, maka independensi adalah modal utamanya. Namun semua itu tidak muncul dengan sendirinya, maliankan sangat erat kaitannya dengan ada tidaknya proses sosialisasi nilai moral, baik yang besifat keagamaan maupun kamanusiaan serta bagaimana cara mengejawantahkan dalam sikap, ucapan dan tindakan. Bila nilai-nilai tersebut tidak pernah di internalisasikan, maka akbiatnya seperti
yang sering kita lihat pada elite organisasi hanya belajar begaimana mengendap-endap disekitar pusat-pusat kekuasaan untuk memperoleh kesempatan. Dalam sistem politik yang serba tretutup dan tidak adanya transparansi dalam rekrutmen rekrutmen kader kader seperti seperti sekarang, sekarang, tipe-tipe tipe-tipe orang semacam semacam itu memang lebih lebih banyak banyak mend mendap apat at kese kesemp mpat atan an,, teta tetapi pi perl perlu u dica dicata tat, t, bahw bahwaa oran orang g sema semaca cam m itu itu tida tidak k akan akan memb member erik ikan an kont kontri ribu busi si apaapa-ap apaa terh terhad adap ap kehi kehidu dupa pan n masy masyar arak akat at dan dan bang bangsa sany nya. a. Sebaliknya dalam situasi politik yang lebih transparan dan kompetitif tipe orang semacam itu tidak lagi relevan. Dalam sistem yang disebut terakhir ini membutuhkan manusia yang berkarakter dan berkapasitas. Disinilah ormas, baik kemahasiswaan maupun kepemudaan mesti mempertimbangkan kembali sistem kaderisasi yang ada, kalau tidak, mereka tidak akan dapat berdialog dengan perkembangan zaman.
PMII DAN HIGEMONI ORDE BARU
Menipisnya peran yang dimainkan PMII dalam sistem orde baru merupakan konsekwensi logis dari upaya setengah hati yang oleh aktivis PMII pasca 70-an. Walaupun begitu, kegagapan ini tidak dapat ditimpakan sepenuhnya kepundak para aktivis tersebut, karena pandangan dan gagasan yang dominan tentang peran mahasiswa juga merupakan pandangan resmi penguasa orde baru yang terus disebarkan sebagai dasar legitimasi untuk memperoleh dukungan kaum muda itu. Negara memandang bahwa mahasiswa merupakan “harapan bangsa”, sehungga perlu memainkan peran untuk kemajuan bangsa dan negara dalam batas-batas yang ditentukan sendiri oleh negara. Mahasiswa juga diperbolehkan melakukan “politik praktis” tetapi harus disalurkan melalui lembaga-lembaga politik yang disahkan negara seperti partai politik dan organisasi kepemudaan. Sebaliknya mahasiswa melihat bahwa unsur-unsur dalam aparat negara juga bisa melakukan kesalahan dalam menjal menjalank ankan an pemban pembangun gunan an dan modern modernisa isasi. si. Sehing Sehingga ga calon calon intele intelektu ktual al dan agen agen mode modern rnis isas asii maha mahasi sisw swaa bert bertug ugas as menj menjal alan anka kan n fung fungsi si kont kontro roll sosi sosial al dkri dkriti tik k yang yang memban membangun gun dan berta bertangg nggung ung jawab jawab.. Jadi, Jadi, perse persepsi psi PMII PMII tentan tentang g mereka mereka sendi sendiri ri dan “ideol “ideologi ogi”” negar negaraa tentan tentang g mahas mahasisw iswaa pada pada hakeka hakekatny tnyaa sama sama sekal sekalii tidak tidak bertol bertolak ak belak belakang ang.. Mahasi Mahasisw swaa meneri menerima ma tawara tawaran n untuk untuk memain memainkan kan perann perannya ya dalam dalam siste sistem m tersebut dan lakon yang dikehendaki negara, dan sebaliknya negara mampu mengarahkan lakon sambil menjaga batas-batasnya. Sudah tentu, panggung yang disediakan dan skenario yang ditawarkan negara tidak harus diterima sepenuhnya. Pasang-surut gerakan PMII, menunjukkan bahwa ada pola pola resistensi tertentu yang dilakukan PMII untuk menolak dan keluar dari panggung tersebut. Walaupun demikian, gagasan dominan yang mernguasai hampir sebagian besar aktivitas aktivitasnya nya tetaplah tetaplah ideologi ideologi yang dominan. Oleh karena karena itu perlu perlu memeriksa memeriksa bukan hanya hanya mengapa mengapa terjadi proses mitologis mitologisasi asi tentang tentang peran mahasisw mahasiswaa (termasu (termasuk k PMII), PMII), tetapi lebih jauh mengapa mitos tersebut bisa terus bertahan, bahkan dipertahankan. Salah satu jawabannya karena semua upaya demitologisasi di atas tidak pernah
291 mele meleta takk kkan an PMII PMII dala dalam m posi posisi siny nyaa yang yang lebi lebih h stru strukt ktur ural al.. Alas Alasan an atau atau dali dalih h yang yang 154 dikemukakan biasanya bersifat kultural dan penuh permakluman. ) misalnya pandangan psi psiko ko-s -sos osia iall yang yang meny menyat atak akan an bahw bahwaa mema memang ng buka bukan n pera peran n dan dan tang tanggu gung ng jawa jawab b mahasiswa untuk melakukan perubahan sosial politik. Mahasiswa hanyalah katalisator bagi adanya perubahan. 155) Sehingga sangat berlebihan untuk menuntut mereka dengan segala macam peran yang seharusnya dijalankan oleh kekuatan politik non-mahasiswa. Karena itu perlu dilihat posisi sosial mahasiswa dalam konteks sosial historis yang lebih konkrit, yakni memeriksa basis dimana gagasan tentang peran tersebut berdiri dan terus dihidupi. Selama ini posisi PMII di dalam struktur kelas tidak pernah diperiksa, sehingga bukan hanya terjadi kekaburan, tetapi juga pengaburan yang di higemoni oleh negara. Hal ini disebabkan karena : Pertama : Posisi kelas sosial PMII (juga organisasi mahasiswa yang lain) sebenarnya tidak jelas. Ada paradoks di dalam batas-batas lokasi kelas dari PMII. Disatu pihak, mereka tidak terlibat dalam proses produksi-komoditi, sehingga bukan bagian dsri kelas pekerja. Tetapi dilain pihak, mereka justru berada di dalam lembaga reproduksi kapata kapatalis lisme, me, yakni yakni univer universit sitas as – yang yang menjad menjadii basis basis anggot anggotany anya. a. Merek Merekaa bukan bukan borjuis, juga bukan pekerja. Dalam analisis ini tidak terlalu penting memeriksa asal usul kelas dari keluarganya, karena yang paling penting adalah melihat : ke posisi mana ia akan melangkah, atau akan memasuki karir dan profesi apa nantinya. Karena determ determina inasip sipra-k ra-kela elasny snyaa itu, itu, maka maka kepent kepenting inganan-kep kepent enting ingan an politi politik k dan corak corak kesadaran kelasnya pun berubah-ubah, tergantung dari gagasan atau ideologi apa yang dominan menguasai kehidupan masyarakat dalam kurun sejarah tertentu yang konkrit dan spesifik. Pada satu titik tertentu, PMII bisa menjadi juru bicara untuk dirinya send sendir iri, i, misa misaln lnya ya jika jika mere mereka ka meng mengar arti tiku kula lasi sika kan n prot protes es-p -pro rote tess tent tentan ang g sist sistem em pendidikan, atau menuntut kebebasan yang lebih besar. Pada titik yang lain, PMII bisa jadi juru bicara kelompok lain dan bertindak atas nama kelas atau kelompok yang tertin tertindas das,, sepert sepertii yang yang diarti diartikul kulasi asikan kan melalu melaluii kritik kritik-kr -kriti itik k dan geraka gerakan n protes protes sepanj sepanjang ang satu satu dasa dasa warsa warsa ini. ini. Tapi Tapi yang yang terakh terakhir ir ini ini juga juga tetap tetap tergan tergantun tung g pada pada ideolo ideologi gi domina dominan n terten tertentu tu yang yang mengua menguasai sai masya masyarak rakat. at. Seper Seperti ti sudah sudah disebu disebutka tkan n terdahulu, gagasan yang dominan adalah gagasan tentang peran mahasiswa (inklusif PMII) demi negara. Kendati gagasan dominan ini merupakan mitologi, tetapi karena mitos tersebut dibutuhkan dan dipegang oleh kekuatan yang higemonik, yakni negara, maka mitos tersebut bisa diwujudkan. Kedua
: Karena Karena sistem sistem sosial sosial yang ada ada di Indonesia adalah kapita kapita lisme pinggiran, yakni suatu suatu bentuk bentuk kapita kapitalis lisme me yang yang telah telah mengal mengalami ami distor distorsi si strukt struktura urall akibat akibat kolonialisme. Dalam perkambangannya sejak kemerdekaan hingga masa orde baru, baru, sistem sistem kapita kapitalis lisme me pinggi pinggiran ran ini tidak tidak mengha menghasil silkan kan suatu suatu kelas kelas
154 Lihat “Gerakan Orang Muda, Gelombang yang tak kunjung mencapai pantai”, Dialog para eksponen eksponen 66 dalam Prisma No. No. 12 Desember 1077, halaman halaman 25 – 47. 155 Pandangan tentang peran mahasiswa sebagai sekedar katalisator perubahan merupakan permakluman yang dominan pada periode gerakan mahasiswa pasca 1978, yang tercermin dalam makalah refleksi Harry Wibowo (ed), Op-Cit.
meneng menengah ah yang yang tanggu tangguh, h, yang yang relati relatiff mandir mandirii terhad terhadap ap pengar pengaruh uh negara negara.. Kelas kapitalis yang ada justru tumbuh dari dalam tubuh negara dan di dorong oleh negara berkat eksplorasi kekayaan alam hasil hutan dan lain-lain. Kondisi historis semacam itu menyebabkan kelas menengah yang muncul tidak dapat berbuat apa-apa terhadap pengaruh negara. Karena itu negara juga memiliki otonomi yang besar yang memungkinkan mendominasi seluruh kelas-kelas yang yang ada di masya masyarak rakat, at, kemudi kemudian an menega menegakka kkan n higemo higemonin ninya ya hanya hanya atas atas nama negara itu sendiri. Secara lebih khusus negara mendominasi perguruan tinggi atau kampus, yakni tempat dimana mahasiswa berada, yang menjadi basis PMII. Implikasi historisnya, secara higemonik negara bisa membangun panggung-p panggung-panggu anggungny ngnyaa dan menentuka menentukan n peran peran apa yang harus dimainkan dimainkan demi kepentingan negara sendiri. Demikianlah karena kekaburan dan pengaburan posisi kelasnya, PMII menjadi gagap gagap untuk jujur menyatak menyatakan an kepenting kepentingan an obyektifn obyektifnya ya dalam dalam diskursus diskursus yang secara secara simultan mendorong aksi atau protes-protes mereka. Kegagapan ini menjadi katarsis yang secara sistematis dimanipulasikan dimanipulasikan dalam higemoni negara sedemikian rupa sehingga PMII merasa terus terpanggil untuk memainkan perannya dalam panggung-panggung mitologi tersebut. Di masa depan, hanya ada dua pilihan bagi gerakan PMII untuk menghindar dari katarsis dan melakukan upaya demitologisasi yang sungguh-sungguh, yakni dengan segala harapa harapanny nnyaa tetap tetap berupa berupaya ya menjal menjalank ankan an “tugas “tugas sucu”, sucu”, menega menegakka kkan n demokr demokrasi asi,, atau atau berga bergabun bung g dengan dengan kekuat kekuatan an masya masyarak rakat at lainny lainnyaa untuk untuk tugas tugas kekhal kekhalifa ifahan hannya nya dalam dalam sistem dan higemoni negara.
291