BAB I PENDAHULUAN
Infeksi gigi merupakan penyakit yang umum terjadi, dengan prevalensi lebih dari 40% pada anak usia 6 tahun pada gigi susu dan lebih dari 85% pada usia di atas 17 tahun pada gigi permanen Infeksi gigi kebanyakan ringan namun pada beberapa kasus dapat menyebabkan k!mplikasi serius "alah satu k!mplikasi tersebut adalah phlegm!n#angina $udig &ngka kejadian penyakit ini sekitar 1'% dari seluruh infeksi leher dalam (alaupun alaupun jarang jarang terjadi terjadi namun penyakit ini dapat mengan)am jia1 *hlegm!n dasar mulut merupakan selulitis supuratif difus akut yang menyebar terutama pada jaringan ikat l!nggar l!nggar+ *hlegm *hlegm!n !n dasar dasar mulut mulut se)ara se)ara epidem epidemi!l i!l!gi !gi 0% kasus kasus diseba disebabkan bkan dari dari infeks infeksii akut gigi gigi m!lar m!lar rahang rahang baah baah yang menyeba menyebarr -infek -infeksi si !d!nt!genik. !d!nt!genik. "elain "elain itu infeksi !d!nt!genik !d!nt!genik merupakan merupakan f!kal infeksi yang dapat memy memyeba ebabk bkan an infe infeks ksii melu meluas as mela melalu luii pembul pembuluh uh dara darah h dan dan pemb pembul uluh uh limf limfee menyebabkan metastase bakteri sekunder ke paru/paru, !tak, hati, ginjal dan !rgan/ !rgan lainnya *hlegm!n *hlegm!n merupakan merupakan selulitis selulitis dengan l!kasi tersering tersering pada area gigi m!lar kedua dan m!lar ketiga rahang baah melibatkan spasia submandibular, sublingual dan submental submental alam k!ndisi k!ndisi ini, infeksi bakteri -biasanya -biasanya strept!k!ku strept!k!kus. s. yang berasal dari gigi rahang baah, dimana apes gigi tersebut terletak dibaah mus)ulus myl!hy!id memiliki hubungan sangat dekat dengan spasia submandibular
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Phlegmon
*hlegm!n merupakan infeksi dan peradangan serius jaringan ikat -selulitis. pada area area di baa baah h lidah idah dan dan dagu dagu *eny *enyak akiit ini ini terma ermasu suk k dala dalam m grup grup peny penyak akiit infe infeks ksii !d!nt !d!nt!g !gen, en, di mana mana infe infeks ksii bakte bakteri ri beras berasal al dari dari gigi gigi arak arakte terr spes spesif ifik ik yang yang memb membeda edakan kan *hlegm!n dari infeksi !ral lainnya ialah infeksi ini harus melibatkan dasar mulut serta kedua ked ua ruang ruan g subman sub mandib dibula ularis ris -subling -sub lingual ualis is dan subm submak aksi sila lari ris. s. pada pada kedua kedua sisi -bil -bilat ater eral al., ., selanjutnya menuju kavitas !ral dengan menembus lapisan k!rtikal vestibular dan peri!steum dari tulang rahang
2.2
Etiologi Ph Phlegmon
ilap! ilap!rka rkan n sekitar sekitar 0% kasus kasus phlegm phlegm!n !n disebab disebabkan kan !leh !d!nt! !d!nt!gen gen baik melalui melalui infeksi dental primer, p!st/ekstraksi gigi maupun !ral hygiene yang kurang4 "elain itu, 5% kasu kasuss *hle *hlegm gm!n !n meli meliba batk tkan an ruan ruang g subm subman andi dibu bula larr bila bilate tera rall dan dan gang ganggu guan an jala jalan n nafas merupak merupakan an k!mpli k!mplikas kasii paling paling berbah berbahaya aya yang sering sering kali kali merengg merenggut ut nyaa nyaa *hlegm!n atau &ngina $udig beraal dari infeksi !d!nt!genik, khususnya dari m!lar dua -2+. atau m!lar tiga -2'. baah 3igi/gigi ini mempunyai akar yang terletak pada tingkat !t!t myl!hy!id dan abses di sini akan menyebar ke ruang submandibular subman dibular al ini menga mengaki kibat batka kan n pent pentin ingny gnyaa mend mendapa apatk tkan an k!ns k!nsul ulta tasi si gigi gigi untuk untuk m!lar baah baah ketiga ketiga pada tanda tanda pertam pertamaa sakit, sakit, perdar perdarahan ahan dari dari gusi, gusi, kepekaa kepekaan n terhadap panas#dingin atau adanya bengkak di sudut rahang5 "el "elain gigi igi m!lar ket ketiga, gigi gigi m!la !lar kedu keduaa ba baah juga uga menja njadi penye enyeb bab !d!n !d!nt! t!ge geni nik k dari dari phle phlegm gm!n !n 3igi 3igi/g /gig igii ini ini memp mempun unya yaii akar akar yang yang terl terlet etak ak pada pada ting tingka katt mmy!hyl!id, dan abses seperti perimandibular abses akan menyebar ke ruang submandibular isamping itu, peraatan gigi terakhir juga dapat menyebabkan phlegm!n,
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Phlegmon
*hlegm!n merupakan infeksi dan peradangan serius jaringan ikat -selulitis. pada area area di baa baah h lidah idah dan dan dagu dagu *eny *enyak akiit ini ini terma ermasu suk k dala dalam m grup grup peny penyak akiit infe infeks ksii !d!nt !d!nt!g !gen, en, di mana mana infe infeks ksii bakte bakteri ri beras berasal al dari dari gigi gigi arak arakte terr spes spesif ifik ik yang yang memb membeda edakan kan *hlegm!n dari infeksi !ral lainnya ialah infeksi ini harus melibatkan dasar mulut serta kedua ked ua ruang ruan g subman sub mandib dibula ularis ris -subling -sub lingual ualis is dan subm submak aksi sila lari ris. s. pada pada kedua kedua sisi -bil -bilat ater eral al., ., selanjutnya menuju kavitas !ral dengan menembus lapisan k!rtikal vestibular dan peri!steum dari tulang rahang
2.2
Etiologi Ph Phlegmon
ilap! ilap!rka rkan n sekitar sekitar 0% kasus kasus phlegm phlegm!n !n disebab disebabkan kan !leh !d!nt! !d!nt!gen gen baik melalui melalui infeksi dental primer, p!st/ekstraksi gigi maupun !ral hygiene yang kurang4 "elain itu, 5% kasu kasuss *hle *hlegm gm!n !n meli meliba batk tkan an ruan ruang g subm subman andi dibu bula larr bila bilate tera rall dan dan gang ganggu guan an jala jalan n nafas merupak merupakan an k!mpli k!mplikas kasii paling paling berbah berbahaya aya yang sering sering kali kali merengg merenggut ut nyaa nyaa *hlegm!n atau &ngina $udig beraal dari infeksi !d!nt!genik, khususnya dari m!lar dua -2+. atau m!lar tiga -2'. baah 3igi/gigi ini mempunyai akar yang terletak pada tingkat !t!t myl!hy!id dan abses di sini akan menyebar ke ruang submandibular subman dibular al ini menga mengaki kibat batka kan n pent pentin ingny gnyaa mend mendapa apatk tkan an k!ns k!nsul ulta tasi si gigi gigi untuk untuk m!lar baah baah ketiga ketiga pada tanda tanda pertam pertamaa sakit, sakit, perdar perdarahan ahan dari dari gusi, gusi, kepekaa kepekaan n terhadap panas#dingin atau adanya bengkak di sudut rahang5 "el "elain gigi igi m!lar ket ketiga, gigi gigi m!la !lar kedu keduaa ba baah juga uga menja njadi penye enyeb bab !d!n !d!nt! t!ge geni nik k dari dari phle phlegm gm!n !n 3igi 3igi/g /gig igii ini ini memp mempun unya yaii akar akar yang yang terl terlet etak ak pada pada ting tingka katt mmy!hyl!id, dan abses seperti perimandibular abses akan menyebar ke ruang submandibular isamping itu, peraatan gigi terakhir juga dapat menyebabkan phlegm!n,
2
antara lain penyebaran !rganisme dari gangren pulpa ke jaringan periapikal saat dilakukan terapi end!d!ntik, end!d!ntik, serta in!kulasi Streptococcus yang berasal dari mulut dan tengg!r!kan ke lidah dan jaringan submandibular !leh manipulasi instrumen saat peraatan gigi4 &da juga juga penye penyebab bab lain lain yang yang sedik sedikit it dila dilap! p!rk rkan an antar antaraa lain lain sial sialad aden enit itis is kele kelenj njar ar submandibula, fraktur mandibula terbuka, infeksi sekunder akibat keganasan mulut, abse ab sess perit!nsil perit!nsilar ar,, infeksi infeksi kista ductus thyroglossus, thyroglossus, epiglotitis, epiglotitis, injeksi !bat intravena melalui lehe leherr, traum traumaa !leh !leh karena karena bronscopie, bronscopie , intubas intubasii end!tr end!trake akeal, al, lasera laserasi si !ral, !ral, luka tembus tembus di lidah, infeksi saluran pernafasan atas, dan trauma pada dasar mulut4 rganisme yang paling bany banyak ak dite ditemu muka kan n pada pada pend pender erit itaa *hle *hlegm gm!n !n mela melalu luii is!lasi adalah Streptococcus viridians dan Staphylococcus aureus aureus
2.3
Patofisiologi
eraal eraal dari eti!l!gi infeksi gigi nekr!sis pulpa karena karies dalam yang tida tidak k tera teraa att dan periodontal pocket dalam yang merupakan jalan bakteri untuk men)apai jaringan periapikal arena jumlah bakteri yang banyak, maka infeksi yang terjadi akan menyebar ke tulang sp!ngi!sa sampai tulang k!rtikal ika tulang ini tipis, maka infeksi akan menembus dan masuk ke jaringan lunak *enyebaran infeksi ini tergantung dari daya tahan jaringan tubuh5 Odontogen Odontogen dapat menyebar melalui jaringan ikat (perconti (percontinuitat nuitatum), um), pembuluh darah -hematogenous., hematogenous., dan pembuluh limfe imfe -lymphogenous. lymphogenous. 9ang pal paling seri ering ter terjadi jadi adal adalah ah penj penjal alar aran an se)ar e)araa perk!ntinuitatum karena adanya )elah#ruang di antara jaringan yang berp!tensi sebagai tempat berkumpulnya pus7 *enjalaran infeksi pada rahang atas dapat membentuk abses palatal, abses submuk!sa, abses gingiva, cavernous sinus thrombosis, abses labial, dan abses fasial *enjal *enjalara aran n infeks infeksii pada pada rahang rahang baah baah dapat dapat membent membentuk uk abses abses subing subingual ual,, abses abses submental, abses submandibular, abses submaseter, dan phlegm!n -angina $udig.7 :jung :jung akar akar m!lar m!lar kedua kedua -2+. -2+. dan ketiga ketiga -2'. -2'. terlet terletak ak di belakang belakang baah baah linea mylohyo mylohyoide idea a -tempa -tempatt meleka melekatny tnyaa m. mylohyoideus. mylohyoideus. yang terletak di aspek dalam
3
mandibula, sehingga jika m!lar kedua dan ketiga terinfeksi dan membentuk abses, pusnya dapat menyebar ke ruang submandibula dan dapat meluas ke ruang parafaringeal7 &bses pada akar gigi yang menyebar ke ruang submandibula akan menyebabkan ketidaknyamanan pada gigi ika l!kasinya di dasar mulut
$idah terangkat
;rismus
2ulut# bibir terbuka
&ir ludah sering mengalir keluar
epala )enderung tertarik ke belakang
3ambar 5 Linea mylohyoidea, tempat perlekatan m. mylohyoideus
4
3ambar 6
Infeksi pada ruang submental biasanya terbatas karena terdapat massa padat dari fascia cervikal profunda dengan m.digastricus anterior dan os hyoid =dema dagu dapat terbentuk dengan jelas7 Infeksi pada ruang submaksilar biasanya terbatas di dalam ruang itu sendiri, tetapi dapat pula menyusuri sepanjang duktus submaksilaris (hart!ni dan mengikuti struktur kelenjar menuju ruang sublingual, atau dapat juga meluas ke baah sepanjang m. hyoglossus menuju ruang/ruang fas)ia leher7 *ada infeksi ruang sublingual, edema terdapat pada daerah terlemah di bagian superi!r dan p!steri!r sehingga mend!r!ng supraglotic larynx dan lidah ke belakang, akhirnya mempersempit saluran dan menghambat jalan nafas4 3ambar 1 *r!ses penyebaran ke bagian superi!r dan p!steri!r yang mend!r!ng lantai dasar mulut dan
lidah *ada penyebaran se)ara anteri!r, batas !s hy!id meluas ke arah inferi!r dan menyebabkan gambaran >bull ne)k?
*enyebaran infeksi berakhir di bagian anteri!r yaitu mandibula dan di bagian inferi!r yaitu m. mylohyoid *r!ses infeksi kemudian berjalan di bagian superi!r dan p!steri!r, meluas ke dasar lantai mulut dan lidah8
2.
!anifestasi Klinis
1.
eadaan :mum
5
2alaise, lemah, lesu, malnutrisi "uhu tubuh meningkat, pasien menggigil, denyut nadi )epat, tensi pada umumnya menurun esulitan bernafas "akit kepala @yeri menelan esulitan dalam artikulasi
+ =kstra ral o
=dema pada tahap aal terasa lunak saat palpasi dan tidak berbatas jelas atau difus
o
*ada tahap lanjut edema terasa keras seperti papan dan berujung pada supurasi
o
(arna kulit kemerahan
o
&da pembengkakan pada leher dan kedua sisi mandibula
' Intra ral
*embengkakan
apat dijumpai A gigi gangren atau nekr!se pulpa, gigi impaksi
$idah terangkat atau peninggian lidah
&danya hambatan jalan napas
2."
@yeri menelan
ipersalivasi
esulitan dalam artikulasi
;rismus
Diagnosis
iagn!sis ditegakkan berdasarkan
6
a &namnesa 3ejala aal biasanya berupa nyeri pada area gigi yang terinfeksi agu terasa tegang dan nyeri saat menggerakkan lidah *enderita mungkin akan mengalami kesulitan membuka mulut, berbi)ara, dan menelan, yang mengakibatkan keluarnya air liur terus/menerus serta kesulitan bernapas *enderita juga dilap!rkan mengalami kesulitan makan dan minum apat dijumpai demam dan rasa menggigil b *emeriksaan Bisik asar mulut akan terlihat merah dan membengkak "aat infeksi menyebar kebelakang mulut, peradangan pada dasar mulut akan menyebabkan lidah terd!r!ng keatas/belakang sehingga menyumbat jalan napas ika laring ikut membengkak, saat bernapas akan terdengar suara tinggi -strid!r. iasanya penderita akan mengalami dehidrasi akibat kurangnya )airan yang diminum maupun makanan yang dimakan emam tinggi mungkin ditemui, yang mengindikasikan adanya infeksi sistemik ) *emeriksaan penunjang 2eskipun diagn!sis *hlegm!n dapat diketahui berdasarkan anamnesa danpemeriksaan fisik, beberapa met!de pemeriksaan penunjang seperti lab!rat!rium
maupun
pen)itraan
dapat
berguna
untuk
menegakkan
diagn!sis $ab!rat!rium 1 *emeriksaan darah *emeriksaan darah rutin dan darah lengkap ;ampak leuk!sit!sis yang mengindikasikan adanya infeksi akut *emeriksaan aktu bekuan darah penting untuk dilakukan tindakan insisi drainase + *emeriksaan kultur dan sensitivitas untuk menentukan bakteri yang menginfeksi serta menentukan pemilihan antibi!tik dalam terapi '
dapat menunjukkan perluasan infeksi ke mediastinum dan paru paru B!t! pan!ramik rahang dapat membantu menentukan letak f!kal infeksi atau abses serta struktur tulang rahang yang terinfeksi
2.#
Penatala$sanaan
*enatalaksanaan *hlegm!n memerlukan tiga f!kus utama, yaitu 1 2enjaga jalan napas agar tetap terbuka dan bebas sumbatan + ;erapi antibi!tik se)ara pr!gresif, dibutuhkan untuk meng!bati dan membatasi penyebaran infeksi ' Insisi dan drainase Insisi drainase merupakan tindakan membuang materi purulent yang t!ksik, sehingga mengurangi tekanan pada jaringan, memudahkan suplai darah yang mengandung antibi!tik dan elemen pertahanan tubuh serta meningkatkan kadar !ksigen di daerah infeksi rainase adalah tindakan ekspl!rasi pada facial space yang terlbat untuk mengeluarkan nanah dari dalam
jaringan,
biasanya
dengan
menggunakan
hem!stat
untuk
mempertahankan drainase dari pus perlu dilakukan pemasangan drain misalnya rubber drain atau penr!se drain untuk men)egah menutupnya luka insisi sebelum drainase pus tuntas ;ujuan dari tindakan insisi dan drainase, yaitu men)egah terjadinya perluasan abses atau infeksi ke jaringan lain, mengurangi rasa sakit, menurunkan jumlah p!pulasi mikr!ba beserta t!ksinnya, memperbaiki vaskularisasi jaringan -karena pada daerah abses vaskularisasi jaringan biasanya jelek. sehingga tubuh lebih mampu menanggulangi infeksi yang ada dan pemberian antibi!tik lebih efektif, dan men)egah terjadinya jaringan parut akibat drainase sp!ntan dari abses *rinsip berikut ini harus digunakan bila memungkinkan pada saat melakukan insisi dan drainase adalah sebagai berikut 8
2elakukan insisi pada kulit dan muk!sa yang sehat Insisi yang ditempatkan pada sisi fluktuasi maksimum di mana jaringannya nekr!tik atau mulai perf!rasi dapat menyebabkan kerutan, jaringan parut yang tidak estetis
*enempatan insisi untuk drainase ekstra!ral infeksi kepala leher Insisi pada titik/ titik berikut ini digunakan untuk drainase infeksi pada spasium yang terindikasi superfi)ial dan deep temp!ral, submasseteri), submandibular, submental, sublingual, pteryg!mandibular, retr!pharyngeal, lateral pharyngeal, retr!pharyngeal ;empatkan insisi pada daerah yang dapat diterima se)ara estetis, seperti di baah bayangan rahang atau pada lipatan kulit alami -3ambar ..
9
Gambar
10
3aris $anger ajah $aserasi yang menyilang garis $anger dari kulit bersifat tidak menguntungkan dan mengakibatkan penyembuhan yang se)ara k!smetik jelek Insisi bagian fasia ditempatkan sejajar dengan ketegangan kulit
;eknik insisi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut -1. &plikasi larutan antiseptik sebelum insisi -+.
&nestesi dilakukan pada daerah sekitar drainase abses yang akan
dilakukan dengan anestesi infiltrasi -'. :ntuk men)egah penyebaran mikr!ba ke jaringan sekitarnya maka diren)anakan insisi C 2enghindari duktus -(hart!n, "tensen. dan pembuluh darah besar C rainase yang )ukup, maka insisi dilakukan pada bagian superfisial pada titik terendah akumulasi untuk menghindari sakit dan pengeluaran pus sesuai gravitasi
11
C ika memungkinkan insisi dilakukan pada daerah yang baik se)ara estetik, jika memungkinkan dilakukan se)ara intra!ral C Insisi dan drainase abses harus dilakukan pada saat yang tepat, saat fluktuasi p!sitif -4.
rainase abses diaali dengan hem!stat dimasukkan ke dalam
r!ngga abses dengan ujung tertutup, lakukan ekspl!rasi kemudian dikeluarkan dengan unjung terbuka ersamaan dengan ekspl!rasi, dilakukan pijatan lunak untuk mempermudah pengeluaran pus -5. *enembatan drain karet di dalam r!ngga abses dan distabilasi dengan jahitan pada salah satu tepi insisi untuk menjaga insisi menutup dan drainase 2.%
P&ognosis
*r!gn!sis phlegm!n tergantung pada ke)epatan pr!teksi jalan napas untuk men)egah asfiksia, eradikasi infeksi dengan antibi!tik, serta pengurangan radang "ekitar 45% D 65% penderita memerlukan insisi dan drainase pada area yang terinfeksi, disertai dengan pemberian antibi!tik untuk memper!leh hasil peng!batan yang lengkap "elain itu, '5% dari individu yang terinfeksi memerlukan intubasi dan trake!st!mi *hlegm!n dapat berakibat fatal karena membahayakan jia ematian pada era preantibi!tik adalah sekitar 50% @amun dengan diagn!sis dini, perlindungan jalan nafas yang segera ditangani, pemberian antibi!tik intravena yang adekuat serta penanganan dalam IE:, penyakit ini dapat sembuh tanpa mengakibatkan k!mplikasi
2.'
Kom(li$asi
1 "epsis "epsis adalah adanya mikr!!rganisme path!gen atau t!ksinnya di dalam daerah atau jaringan lain atau dapat dikatakan suatu keadaan yang berhubungan dengan keadaan tersebut "epsis dapat juga disebakan !leh adanya kuman/ kuman yang berpr!liferasi dalam darah dan !ste!myelitis yang menahun =fek 12
yang sangat berbahaya dari sepsis adalah terjadinya kerusakan !rgan dan dalam fase lanjut akan melibatkan lebih dari satu !rgan seperti sistem kardi!vaskular *ada sepsis juga dapat berkembang end!)arditis =nd!)arditis dapat disebabkan karena infeksi agen infeksius seperti bakteri + bstruksi jalan napas yang berat ' 2ediastinitis 2ediastinitis adalah suatu infeksi yang mengenai mediastinum, k!ndisi ini membahayakan kehidupan !leh karena dapat menyebabkan kematian jika terlambat diketahui atau tidak diberi terapi yang benar
13
BAB 3 LAP)*AN KASUS
3.1 I+entitas Pasien
@ama
"dr ariyant!
:sia
4+ tahun
enis elamin
$aki/laki
&lamat
angsalsari, jember
*endidikan terakhir
"2&
*ekerjaan
*etani
&gama
Islam
"uku angsa
2adura
"tatus
"udah 2enikah
@!
18518+
;gl 2asuk <"
++ kt!ber +017
;gl eluar <"
'1 kt!ber +017
;gl *emeriksaan
++ kt!ber +017
3.2 Anamnesis
eluhan :tama enj!lan pada baah mulut dan leher
14
*asien mengeluh bengkak pada leher sepanjang baah rahang kanan dan kiri, baah dagu, hingga ke leher depan setinggi jakun engkak sudah dirasakan sejak 4 hari eluhan disertai demam, nyeri leher, nyeri saat mengunyah eluhan disertai gangguan penapasan, kesulitan dalam membuka mulut dan nyeri tengg!r!kan "ebelumnya pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini *asien mengaku mengalami masalah gigi berlubang pada gigi geraham kurang lebih 6 bulan dan sering dik!rek dengan tusuk gigi &pabila kemasukan makanan sering dibersihkan dengan tusuk gigi dan sempat terluka
3.3 Peme&i$saan ,isi$
eadaan :mum
Eukup
esadaran
&llert
;anda/;anda Fital
;
110#70 mmg
<
80 G#m
<<
+0 G#m
;aG
'6,5 0E
15
"tatus 3eneralis
"klera tidak didapatkan ikterus
2ata
!njun)tiva tidak didapatkan anemis ;elinga
tidak didapatkan sekret dan darah
idung
tidak didapatkan sekret dan darah, tidak didapatkan pernafasan )uping hidung
2ulut
tidak didapatkan perdarahan, tidak sian!sis
;h!raG
E!r
iktus )!rdis tidak tampak dan teraba di IE" F 2E$ "inistra, "1"+ tunggal e#g#m H /#/#/
*ulm!
3erak dada simetris,Fesikuler #,
&bd!men Inspeksi
)embung
&uskultasi
bising usus -. n!rmal
*erkusi
timpani
*alpasi
s!epel, nyeri tekan -/., massa -/.
=Gtremitas &kral angat di keempat ekstremitas =dema tidak didapatkan di keempat ekstremitas Stat-s Lo$alis
16
Stat-s Lo$aslis *egio /olli
Inspeksi massa -. di sub/mandibula kanan dan kiri *alpasi masssa pada regi!n submandibula deGtra diameter 5 )m dan sinistra ' )m, permukaan teraba rata, padat kenyal, terfiGir, nyeri tekan -.
3. Peme&i$saan Pen-n0ang Laboratorium (22 Oktober 2017)
17
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
Hem!lbin
11"9
13"0#16"0
!r$%&
&euksit
7"5
4"5#13"0
109 $ &
Hematkrit
35"4
37#49
'
(rmbsit
208
150#450
109 $ &
)lbumin
3"1
3"4#4"8
!r$%&
SG*(
22
10#35
+$&
SGP(
27
9#43
+$&
Natrium
132"5
135#155
mml$&
,alium
4"55
3"5#5"0
mml$&
-lri%a
102"3
90#110
mml$&
Serum ,rea/nin
1.1
0.6#1.3
!$%&
+N
21
6#20
!$%&
+rea
30
24#43
!$%&
Hematologi Lengkap
Faal Ha
Elektrolit
Faal Ginjal
3." Diagnosa
*hlegm!n submandibula
3.% Planning
*r! insisi drainase
3.' P&ognosis
&d Fitam &d b!nam 18
&d Bun)ti!nam ubia ad malam &d "anati!nam ubia ad b!nam
LAP)*AN )PE*ASI
19
,)LL) UP 23 )$toe& 21% S4 @yeri pada luka bekas !perasi 20
)4
eadaan :mum
Eukup
esadaran
&llert
;anda/;anda Fital
;
110#80 mmg
<
80 G#m
<<
+0 G#m
;aG
'6,5 0E
epala#$eher a#i#)#d /#/#/#/ ;h!raG E!r
iktus )!rdis tidak tampak dan teraba di IE" F 2E$ "inistra, "1"+ tunggal e#g#m H /#/#/
*ulm!
3erak dada simetris,Fesikuler #,
&bd!men
flat, bising usus -. n!rmal, timpani, s!epel, nyeri tekan -/.
=Gtremitas
&kral angat di keempat ekstremitas =dema tidak didapatkan di keempat ekstremitas
Stat-s Lo$alis *egio /olli
21
Inspeksi dressing -., rembesan -., darah -. nanah -. *r!duksi drain 110 )) ser!us darah *alpasi nyeri tekan -. hangat -. A4 Phlegmon (ost in5isi +&ainage H1 P4
/
Infus <$ 1500))#+4jam
/
Inj )eftriaG!ne
+ G 1g
/
Inj &ntrain
'G1a
/
Inj 2K
1 G 40 mg
/
Inj 2etr!nidaJ!le
' G 500 mg
/ / / /
iet susu 6G +50
2 )$toe& 21% S4 @yeri pada luka bekas !perasi, batuk )4
22
eadaan :mum
Eukup
esadaran
&llert
;anda/;anda Fital
;
100#70 mmg
<
76 G#m
<<
16 G#m
;aG
'6, 0E
epala#$eher a#i#)#d /#/#/#/ ;h!raG E!r
iktus )!rdis tidak tampak dan teraba di IE" F 2E$ "inistra, "1"+ tunggal e#g#m H /#/#/
*ulm!
3erak dada simetris,Fesikuler #,
&bd!men
flat, bising usus -. n!rmal, timpani, s!epel, nyeri tekan -/.
=Gtremitas
&kral angat di keempat ekstremitas =dema tidak didapatkan di keempat ekstremitas
Stat-s Lo$alis *egio /olli
Inspeksi dressing -., rembesan -., darah -. nanah -.
23
*r!duksi drain 100 )) ser!us darah *alpasi nyeri tekan -. hangat -. A4 Phlegmon (ost in5isi +&ainage H2 P4
/
Infus <$ 1500))#+4jam
/
Inj )eftriaG!ne
+ G 1g
/
Inj &ntrain
'G1a
/
Inj 2K
1 G 40 mg
/
Inj 2etr!nidaJ!le
' G 500 mg
/ / / /
iet susu 6G +50
2" )$toe& 21% S4 @yeri pada luka bekas !perasi, batuk, nyeri pada gigi yang pernah terinfeksi )4
eadaan :mum
Eukup
24
esadaran
&llert
;anda/;anda Fital
;
110#70 mmg
<
68 G#m
<<
16 G#m
;aG
'5,7 0E
epala#$eher a#i#)#d /#/#/#/ ;h!raG E!r
iktus )!rdis tidak tampak dan teraba di IE" F 2E$ "inistra, "1"+ tunggal e#g#m H /#/#/
*ulm!
3erak dada simetris,Fesikuler #,
&bd!men
flat, bising usus -. n!rmal, timpani, s!epel, nyeri tekan -/.
=Gtremitas
&kral angat di keempat ekstremitas =dema tidak didapatkan di keempat ekstremitas
Stat-s Lo$alis *egio /olli
Inspeksi dressing -., rembesan -., darah -. nanah -. *r!duksi drain 80 )) ser!us darah
25
*alpasi nyeri tekan -. hangat -. A4 Phlegmon (ost in5isi +&ainage H3 P4
/
Infus <$ 1500))#+4jam
/
Inj )eftriaG!ne
+ G 1g
/
Inj &ntrain
'G1a
/
Inj 2K
1 G 40 mg
/
Inf 2etr!nidaJ!le
' G 500 mg
/ / / / /
iet susu 6G +50
2# )$toe& 21% S4 @yeri pada luka bekas !perasi, batuk, nyeri pada gigi yang pernah terinfeksi )4
eadaan :mum
Eukup
esadaran
&llert
26
;anda/;anda Fital
;
100#60 mmg
<
7+ G#m
<<
+4 G#m
;aG
'6,5 0E
epala#$eher a#i#)#d /#/#/#/ ;h!raG E!r
iktus )!rdis tidak tampak dan teraba di IE" F 2E$ "inistra, "1"+ tunggal e#g#m H /#/#/
*ulm!
3erak dada simetris,Fesikuler #,
&bd!men
flat, bising usus -. n!rmal, timpani, s!epel, nyeri tekan -/.
=Gtremitas
&kral angat di keempat ekstremitas =dema tidak didapatkan di keempat ekstremitas
Stat-s Lo$alis *egio /olli
Inspeksi dressing -., rembesan -., darah -. nanah -. *r!duksi drain 80 )) ser!us darah *alpasi nyeri tekan -. hangat -.
27
A4 Phlegmon (ost in5isi +&ainage H P4
/
Infus <$ 1500))#+4jam
/
Inj )eftriaG!ne
+ G 1g
/
Inj &ntrain
'G1a
/
Inj 2K
1 G 40 mg
/
Inf 2etr!nidaJ!le
' G 500 mg
/ / / / / / /
iet susu 6G +50
2% )$toe& 21% S4 batuk berdahak, nyeri pada gigi yang pernah terinfeksi )4
eadaan :mum
Eukup
esadaran
&llert
;anda/;anda Fital
;
100#60 mmg 28
<
84 G#m
<<
+4 G#m
;aG
'6,1 0E
epala#$eher a#i#)#d /#/#/#/ ;h!raG E!r
iktus )!rdis tidak tampak dan teraba di IE" F 2E$ "inistra, "1"+ tunggal e#g#m H /#/#/
*ulm!
3erak dada simetris,Fesikuler #,
&bd!men
flat, bising usus -. n!rmal, timpani, s!epel, nyeri tekan -/.
=Gtremitas
&kral angat di keempat ekstremitas =dema tidak didapatkan di keempat ekstremitas
Stat-s Lo$alis *egio /olli
Inspeksi dressing -., rembesan -/., darah -. nanah -. *r!duksi drain 80 )) ser!us darah *alpasi nyeri tekan -. hangat -. A4 Phlegmon (ost in5isi +&ainage H" P4
29
/
Infus <$ 1500))#+4jam
/
Inj )eftriaG!ne
+ G 1g
/
Inj &ntrain
'G1a
/
Inj 2K
1 G 40 mg
/
Inf 2etr!nidaJ!le
' G 500 mg
/ / / / / /
iet susu 6G +50
2' )$toe& 21% S4 batuk berdahak )4
eadaan :mum
Eukup
esadaran
&llert
;anda/;anda Fital
;
0#60 mmg
<
84 G#m
30
<<
+4 G#m
;aG
'6,1 0E
epala#$eher a#i#)#d /#/#/#/ ;h!raG E!r
iktus )!rdis tidak tampak dan teraba di IE" F 2E$ "inistra, "1"+ tunggal e#g#m H /#/#/
*ulm!
3erak dada simetris,Fesikuler #,
&bd!men
flat, bising usus -. n!rmal, timpani, s!epel, nyeri tekan -/.
=Gtremitas
&kral angat di keempat ekstremitas =dema tidak didapatkan di keempat ekstremitas
Stat-s Lo$alis *egio /olli
Inspeksi dressing -., rembesan -., darah -. nanah -. *r!duksi drain minimal *alpasi nyeri tekan -. hangat -. A4 Phlegmon (ost in5isi +&ainage H# P4
/
Infus <$ 1500))#+4jam
/
Inj )eftriaG!ne
+ G 1g
31
/
Inj &ntrain
'G1a
/
Inj 2K
1 G 40 mg
/
Inf 2etr!nidaJ!le
' G 500 mg
/ / / / / /
iet susu 6G +50
26 )$toe& 21% S4 batuk )4
eadaan :mum
Eukup
esadaran
&llert
;anda/;anda Fital
;
100#60 mmg
<
80 G#m
<<
+0 G#m
;aG
'6,5 0E
32
epala#$eher a#i#)#d /#/#/#/ ;h!raG E!r
iktus )!rdis tidak tampak dan teraba di IE" F 2E$ "inistra, "1"+ tunggal e#g#m H /#/#/
*ulm!
3erak dada simetris,Fesikuler #,
&bd!men
flat, bising usus -. n!rmal, timpani, s!epel, nyeri tekan -/.
=Gtremitas
&kral angat di keempat ekstremitas =dema tidak didapatkan di keempat ekstremitas
Stat-s Lo$alis *egio /olli
Inspeksi dressing -., rembesan -/., darah -/. nanah -. drain aff pr!duksi minimal *alpasi nyeri tekan -. hangat -. A4 Phlegmon (ost in5isi +&ainage H% P4
/
Infus <$ 1500))#+4jam
/
Inj )eftriaG!ne
+ G 1g
/
Inj &ntrain
'G1a
/
Inj 2K
1 G 40 mg
/
Inf 2etr!nidaJ!le
' G 500 mg
33
/ / / / / /
iet susu 6G +50
3 )$to e& 21% S4 batuk )4
eadaan :mum
Eukup
esadaran
&llert
;anda/;anda Fital
;
110#70 mmg
<
+ G#m
<<
16 G#m
;aG
'5,7 0E
epala#$eher a#i#)#d /#/#/#/ ;h!raG E!r
iktus )!rdis tidak tampak dan teraba di IE" F 2E$ "inistra, "1"+ tunggal e#g#m H /#/#/
34
*ulm!
3erak dada simetris,Fesikuler #,
&bd!men
flat, bising usus -. n!rmal, timpani, s!epel, nyeri tekan -/.
=Gtremitas
&kral angat di keempat ekstremitas =dema tidak didapatkan di keempat ekstremitas
Stat-s Lo$alis *egio /olli
Inspeksi dressing -., rembesan -/., darah -/. nanah -. *alpasi nyeri tekan -/. hangat -. A4 Phlegmon (ost in5isi +&ainage H' P4
/
Infus <$ 1500))#+4jam
/
Inj )eftriaG!ne
+ G 1g
/
Inj &ntrain
'G1a
/
Inj 2K
1 G 40 mg
/
Inf 2etr!nidaJ!le
' G 500 mg
/ / / / / /
iet susu 6G +50
35
31 )$to e& 21% S4 / )4
eadaan :mum
aik
esadaran
&llert
;anda/;anda Fital
;
1+0#70 mmg
<
6 G#m
<<
16 G#m
;aG
'5,' 0E
epala#$eher a#i#)#d /#/#/#/ ;h!raG E!r
iktus )!rdis tidak tampak dan teraba di IE" F 2E$ "inistra, "1"+ tunggal e#g#m H /#/#/
*ulm! &bd!men
3erak dada simetris,Fesikuler #,
=Gtremitas
&kral angat di keempat ekstremitas =dema tidak didapatkan di keempat ekstremitas
Stat-s Lo$alis *egio /olli
Inspeksi dressing -., rembesan -/., darah -/. nanah -/. *alpasi nyeri tekan -/. hangat -. A4 Phlegmon (ost in5isi +&ainage H6 P4
/
Infus <$ 1500))#+4jam
/
Inj )eftriaG!ne
+ G 1g
/
Inj &ntrain
'G1a
/
Inj 2K
1 G 40 mg
/
Inf 2etr!nidaJ!le
' G 500 mg
/ / / / / /
iet susu 6G +50
37
DA,TA* PUSTAKA
1 )asi!/;as)! 2=, 2artineJ 2, Eeden! &, ;!rres/*ala)i!s &, &li)ea =,
4 Ba)hruddin uku &jar Ilmu esehatan ;elinga, idung, ;engg!r!k, epala, dan $eher akarta alai *enerbit B:IA +00
5
6 ;!paJian <3, 3!ldberg 2, upp < ral and maGill!fa)ial Infe)ti!ns =disi ke/4 *hiladelphia ( "aundersA +00+
7 "!ni 9E, *ael , *andya , ean ", havsar E, "hah : $udig?s angina diagn!sis and management D a )lini)al revie