Perubahan Perubahan yang terjadi pada Bayi Baru lahir 1. Sistim Pernafasan Pada saat lahir, pernafasan pertama pada bayi terjadi karena pengaruh beberapa faktor - Proses Proses kelahi kelahiran ran menimbulkan menimbulkan kompresi kompresi terhadap terhadap rongga thorak thorak sehingga sehingga terjadi terjadi pengeluaran cairan yang biasanya terdapat dalam rongga thorak selama bayi dalam kandungan. - Pada saat saat bersa bersamaa maan n akan timbu timbull rangsan rangsangan gan yang yang berusah berusahaa untuk untuk menimbu menimbulka lkan n pernafasan pertama pada bayi, yaitu : * Adanya rangsang sensorik berupa perubahan suhu lingkungan, yaitu dari lingkungan yang hangat dalam kandungan, pada saat lahir secara mendadak akan dihadapkan pada suhu lingkungan yang jauh lebih rendah. Perubahan suhu ini aka mempengaruhi reseptor kulit yang kemudian melanjutkan rangsang tsb ke pusat pernafasan di otak sehingga terjadi usaha nafas pada bayi. * Terputusnya sirkulasi antara ibu dan janin menyebabkan timbulnya hipoxia bayi yang berlangsung berlangsung sementara, Hypoxia Hypoxia ini merupakan merupakan suatu rangsang kimia yang berperan pada kemoreseptor tubuh sehingga timbul usaha bayi untuk bernafas. Kedua rangsangan inilah yang terutama berperan menimbulkan pernafasan spontan dan berlangsungnya fungsi pernafasan pada bayi. Fungsi pernafasan pada bayi tergantung pada ; - Usia ke kehamilan - Kema Kemata tang ngan an paru paru saat saat lahi lahir r Pada bayi kurang bulan (Prematur) terdapat pernafasan periodik yaitu mula mula terlihat adanya pernafasan yang teratur dan cepat, kemudian diselingi pernafasan yang melambat dan kemudian teratur seperti sebelumnya, kadang kadang perlambatan pernafasan tersebut sering disertai henti nafas sementara (transient apneu) yang berlangsung 5 – 10 detik, dan kemudian dilanjutkan dengan frekwensi yang cepat yaitu 50-60 kali permenit, Pola pernafasan ini terutama terjadi pada bayi dengan kehamilan kurang dari 36 minggu. Frekwensi pernafasan normal pada neonatus adalah 30 – 40 kali permenit, Frekwensi nafas yang lebih dari 60 kali permenit dan menetap menunjukkan insufisiensi jantung atau paru. 2. Sistim Kardiovasculer Karakteristik sirculasi janin adalah : - Terdapa Terdapatt hubunga hubungan n ( shunt) shunt) baik baik intracar intracardial dial melal melalui ui Forame Foramen n ovale maupu maupun n Ekstracardial melalui ductus arteriosus Botalli, ductus venosus Arantii) - Darah Darah yang yang dipompa dipompa ventr ventrike ikell kanan seba sebagia gian n besar besar menuju menuju ke aorta aorta mela melalui lui ductus arteriosus dan hanya sebagian kecil yang menuju keparu. - Paru Paru paru paru mengam mengambil bil oksig oksigen en dari dari darah darah dan bukan bukannya nya membe memberik rikan an oksige oksigen. n. - Placen Placenta ta merupa merupakan kan tempa tempatt utama utama untuk pert pertuka ukaran ran gas, gas, makana makanan n dan excresi excresi..
-
Hati adalah organ yang pertama menerima bahan makanan (oksigen, glukosa, asam Amino)
Perubahan sirculasi sesudah bayi lahir : - Penurunan resistensi (tahanan) vascular paru, sehingga aliran ke paru meningkat - Peningkatan resistensi (tahanan) vasculer sisteimik - Pengaliran darah melalui ductus arteriosus terutama dari kiri kekanan - Foramen Ovale menutup
Pengaturan suhu tubuh Luas permukaan tubuh neonatus relatif lebih besar, dengan lapisan lemak bawah kulitnya lebih tipis. Kehilangan panas pada neonatus 4 kali lebih cepat dari orang dewasa. Suhu kulit neonatus akan menurun 0,3 derajat Celcius dan suhu rectal 0,1 derajat Celcius Dalam ruang bersalin dengan suhu 20 derajat – 25 derajat celcius. Akibatnya suhu tubuh yang hilang sekitar 2 derajat – 3 derajat celsius setara dengan kehilangan 200 kalori/ kg. Bayi yang cukup bulan yang ada di ruang dingin sesudah lahir mungkin menderita asidosis metabolik, hipoksemia, hypoglicemia, hipotermi, serta excresi ginjal yang bertambah sebagai usaha tubuh untuk mengimbangi panas yang hilang. Untuk menambah produksi panas maka diperlukan peninggian metabolisme dan konsumsi oksigen. Dengan demikian terjadi termogenesis yang tidak menggigil (non shivering thermogenesis melalui oksidasi lemak terutama lemak coklat (brown fat), juga aktifitas otot meninggi. Bayi dengan hipoksia dan hipoglicemia tidak mungkin meninggikan konsumsi oksigennya bila ada di ruang yang dingin dan suhu tubuhnya pun akan menurun. Sebagai kompensasi terhadap hiperventilasi, hampir semua neonatus yang lahir melalui vagina akan mengalami asidosis metabolik. Kompensasi ini tidak mungkin terjadi pada bayi yang menderita sakit berat atau yang kedinginan dikamar bersalin, oleh karena itu bayi demikian harus dikeringkan dan diselimuti, atau diletakkan diruang/tempat yang hangat .
Ginjal Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif lebih banyak air dan kadar Natrium lebih besar dari pada kalium. Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa, Renal Blood flow pada neonatus relatif kurang dari pada orang dewasa.