BAB I PENDAHULUAN
Perio Periode de postp postpat atum um atau atau pasca pascape persa rsali lina nan, n, serin sering g juga juga diseb disebut ut trime trimest ster er keem keempa patt keha kehami mila lan. n. Peri Period odee ini ini dike dikena nall deng dengan an masa masa nifa nifass ( puerperium). puerperium). Puerperium Puerperium berasal dari bahasa Latin, Latin, yaitu puer yang yang artiny artinyaa bayi bayi dan parous yang artinya melahirkan atau masa sesudah melahirkan. Masa ini dimulai dari kelahiran plasenta sampai 6 minggu. (1) Pada masa ini, terjadi proses pengembalian organorgan reproduksi seperti keadaan sebelum kehamilan. Perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas, dimana prosesproses pada kehamilan berjalan terbalik. !erbagai macam sistem organ memiliki "aktu yang berbeda untuk proses ini, namun sebagian besar mengalami pemulihan dalam kurun "aktu 6 minggu. (#) Periode Periode pascape pascapersal rsalina inan n dibagi dibagi menjad menjadii tiga tiga period periodee puerpe puerperium rium yaitu yaitu sebagai berikut.(1)(#) $immediate puerperium% puerperium% yaitu #& jam pertama setelah melahirkan. Masa ini • dimulai segera setelah plasenta lahir sampai dengan #& jam. Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya pendarahan karena atonia uteri. 'leh karena itu, harus dipantau kontraksi uterus, pengeluaran lokia, tekanan •
darah, dan suhu. $early puerperium% puerperium% yaitu setelah #& jam hingga 1 minggu. Pada fase ini harus dipastikan inolusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan
•
dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik. $late puerperium puerperium%% yaitu aitu sete setela lah h 1 ming minggu gu samp sampai ai deng dengan an 6 ming minggu gu pascapersalinan.
Pada
periode
ini
pera"atan
tetap
dilakukan
dan
pemeriksaan seharihari serta konseling !. Periode Periode pascape pascapersal rsalina inan n melipu meliputi ti masa masa transi transisi si kritis kritis bagi bagi ibu, ibu, bayi bayi dan keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. !aik di negara maju dan negara berkembang, perhatian utama bagi ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada masa masa kehami kehamilan lan dan persali persalinan nan,, sementa sementara ra keadaan keadaan yang yang sebena sebenarny rnyaa justru justru merupakan kebalikannya, oleh karena resiko kesakitan dan kematian ibu serta
1
bayi lebih sering terjadi pada masa nifas(*) Meskipun Meskipun puerperium puerperium merupakan periode low-risk , keadaan darurat yang dapat mengancam ji"a atau komplikasi serius dapat terjadi, sehingga keadaan ini harus dikenali dan ditangani dengan tepat.(&) +alam masa ini, harus dilakukan beberapa hal sebagai berikut. (#) Memulihkan kesehatan maternal ibu dan mencegah terjadinya keadaan sakit • Mempertahankan kesehatan bayi dan mencegah terjadinya keadaan sakit • Mengadakan pemberian makanan bayi • dukasi ibu mengenai kesehatan bayi dan kesehatan dirinya di masa yang • akan datang -elama masa nifas paling sedikit dilakukan & kali kunjungan. ntuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, mencegah, mendeteksi dan menangani masalah masalah yang terjadi.(*)
BAB II PEMBAHASAN
#.1. #.1. Peruba Perubahan han pada pada -iste -istem m /epro /eproduk duksi si a. terus Pros Proses es kemb kembali aliny nyaa uter uterus us ke kead keadaa aan n sebe sebelu lum m hami hamill setela setelah h melahirkan disebut inolusi.(0) nolusi uterus terdiri atas2(6) (1) (1) -tru -trukt ktur ur Perubahan struktur yang terjadi dalam proses inolusi uterus terjadi melalu tiga proses, yaitu2 () autolisis dari serat otot yang 2
berlebihan, () pembuluh darah yang mengalami obliterasi oleh trombosis
dan
menja enjad di
degenera erasi
seme ementara
sisan sanya
bertransformasi menjadi jaringan elastik, dan () desidua, kecuali basal layer , mengalami pemisahan. nolusi uterus dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otototot polos uterus dan berlangsung sangat cepat.(0)(6)
3ambar 1(0) 'tot "anita hamil, "anita tidak hamil dan "anita pascapersalinan
'tot 'tot berk berkon ontra traks ksii di sekit sekitar ar pemb pembul uluh uh darah darah pada pada area area dimana dimana tempat tempat meleka melekatny tnyaa plasen plasenta. ta. ontra ontraksi ksi ini mengon mengontrol trol perdarahan dari area yang ditinggalkan ketika plasenta telah terlepa terlepas. s. terus terus akan akan berkur berkurang ang ukuran ukurannya nya karena karena otot otot mulai mulai merega meregang ng dalam dalam bebera beberapa pa bulan, bulan, berkon berkontra traksi ksi dan kembal kembalii ke bentuk dan ukuran semula.(4) Meskipun sejumlah sel tidak mengalami perubahan, sel otot yang ang
membe embesa sarr
dari dari
uter uterus us yang yang meng mengal alam amii
kata katabo boli lism smee
meng mengub ubah ah prot protei ein n sito sitopl plasm asmaa yang yang meny menyeba ebabk bkan an terja terjadi diny nyaa reduksi dalam ukuran sel. 5asil dari proses katabolisme diabsorbsi oleh aliran darah dan dieksresi dalam urine sebagai sisa nitrogen. (4) /egener /egenerasi asi dari dari lapisa lapisan n epitel epitel uterus uterus berlan berlangsu gsung ng segera segera setelah kelahiran bayi. !agian portio yang lebih luar dari lapisan endometrium keluar bersama plasenta.(4) +alam +alam #* #* hari hari,, sisa sisasi sisa sa desid desidua ua berp berpis isah ah menja menjadi di dua dua lapisan, yaitu2 1. Superf Superficia iciall Layer Layer . Loki Lokiaa meru merupa paka kan n lapisa lapisan n supe superfi rfisia siall desidua endometrium yang terlepas karena terjadi nekrosis. Lapisan ini keluar melalui agina selama * minggu pertama pascapersalinan.()(7)
3
#. Basal Layer (berbatasan dengan miometrium) merupakan kelenjar endometrial residu. Lapisan ini akan berubah menjadi
endometrium
yang
baru.
/egenerasi
dari
endometrium, kecuali pada tempat melekatnya plasenta akan membaik dalam "aktu 16 hari setelah kelahiran bayi. (4)() Peningkatan kadar estrogen dan progesteron bertanggung ja"ab untuk pertumbuhan uterus selama masa hamil. Pertumbuhan uterus prenatal tergantung pada hiperplasia, peningkatan jumlah selsel otot, dan hipertrofi, pembesaran selsel yang sudah ada. Pada masa pascapersalinan penurunan kadar hormonhormon ini menyebabkan terjadinya autolisis, perusakan secara langsung jaringan hipertrofi yang berlebihan. -elsel tambahan yang terbentuk selama masa hamil menetap. nilah penyebab ukuran uterus sedikit lebih besar setelah hamil. ntensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir, di duga terjadi sebagai respon terhadap penurunan olume intrauterin yang sangat besar. 5emostasis pascapartum dicapai terutama akibat kompresi pembuluh darah intramiometrium, bukan oleh agregasi trombosit dan pembekuan bekuan. 5ormon oksigen yang dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan mengatur kontraksi uterus, mengompresi pembuluh darah, dan membantu hemostasis. -elama 1 sampai # jam pertama pascapartum intensitas kontraksi bisa berkurang dan menjadi tidak teratur. arena penting sekali untuk mempertahankan kontraksi uterus selama masa ini, biasanya suntikan oksitosin secara intaena atau intramuskular diberikan segera setelah plasenta lahir. bu yang merencanakan menyusui bayinya, dianjurkan membiarkan bayinya di payudara segera setelah lahir karena isapan bayi pada payudara merangsang pelepasan oksitosin.(1)(#)(4) (#) !erat !erat uterus sesaat setelah melahirkan, termasuk janin, plasenta, membran, dan cairan amnion adalah sejumlah 1888 gram .
4
+alam 1 minggu, berat uterus menurun hingga 088 gram, dan dalam 6 minggu, berat uterus menjadi 08 gram, yaitu berat uterus pada keadaan tidak hamil. terus pada seorang "anita multipara biasanya lebih berat dan tidak ada akan pernah kembali
ke
proporsi nulipara.(1)(0)(6)(4) +alam 6 minggu setelah persalinan, uterus mulai menyusut hingga 08188 gram. (18) (*) kuran Lokasi dari fundus uteri membantu untuk menentukan bah"a inolusi uterus berlangsung secara normal. 9undus dapat dipalpasi pada pertengahan antara simfisis os pubis dan umbilikus. +alam 1# jam, ukuran fundus meningkat setinggi umbilikus atau di atas maupun di ba"ah umbilikus. (4) Pada hari kedua, fundus turun kirakira 1 cm, atau 1 jari per harinya. !iasanya fundus turun ke kaitas pelis dalam 1& hari dan tidak dapat dipalpasi pada abdomen. Proses normal ini akan lebih lambat ketika uterus mengalami distended selama kehamilan dengan lebih dari satu janin, janin yang besar, atau polihidramnion. etika
proses
subinolusi
inolusi
dapat
tidak
terjadi.
berjalan
-ubinolusi
seperti dapat
semestinya, menyebabkan
terjadinya perdarahan postpartum.(4)
3ambar #(4) nolusi uterus. :inggi fundus uterus berkurang kirakira 1 cm tiap hari dan tidak teraba lagi pada hari ke1&
5
3ambar *(11) nolusi uterus pada masa nifas
eterlambatan inolusi uterus menandakan infeksi uterus, retensi produk plasenta atau fibroid dalam dinding uterus. (1#) 3ambaran karakteristik makroskopis anatomi dan histologi dari proses inolusi berdasarkan autopsi, histerektomi dan spesimen biopsi endometrium. Penurunan ukuran uterus selama masa puerperium digambarkan dengan pemeriksaan M/ serial. (1)
3ambar &(1) Pemeriksaan M/ serial, tampak perubahan uterus (;) *8 jam setelah melahirkan (!) 1 minggu (<) # minggu (+) 6 minggu () 6 bulan
6
3ambar 0(0) 3ambaran uterus pada nulipara dan multipara
3ambar 6(0) Perubahan uterus
nolusi !ayi baru lahir ri lahir -atu minggu +ua minggu nam minggu +elapan minggu
:inggi 9undus teri -etinggi tali pusat +ua jari diba"ah pusat Pertengahan pusatsympisis !ertambah kecil -ebesar normal
!erat terus 1888 gr 408 gr 088 gr *08 gr 08 gr *8 gr
b. :empat mplantasi Plasenta :erjadi kontraksi uterus yang meningkat setelah bayi keluar. 5al ini menyebabkan iskemia pada lokasi perlekatan plasenta ( plasenta site) sehingga jaringan perlekatan antara plasenta dan dinding uterus mengalami nekrosis dan lepas. +iameter ratarata dari plasenta 1 cm, dengan cepat uterus menurun diameternya menjadi 7 cm dari tempat melekatnya plasenta. Plasental site, yang berukuran diameter 18 cm (*& inci), mengalami
penyembuhan melalui
proses
exfoliation
(pelepasan jaringan yang mati). +alam * hari pertama, placental site
7
diinfiltrasi oleh granulosit dan sel mononuclear, sebuah reaksi yang sampai pada endometrium dan superfisial myometrium. Pada hari ketujuh, ada bukti dari regenerasi kelenjar endometrium, seting tampak atipikal, dengan bentuk kromatin yang ireguler, bentuk yang berbeda beda, dan pembesaran nukleus, pleomorfik, dan peningkatan sitoplasma. ndometrium baru biasanya dihasilkan pada tempat dari sisisisi dan dari kelenjarkelenjar dan jaringan yang tersisa pada lapisan dalam dari desidua setelah pemisahan dari plasenta. Proses ini meninggalkan lapisan halus dan spongi endometrium, seperti saat sebelum kehamilan dan biasanya meninggalkan lapisan uterus yang bebas dari jaringan skar. -kar pada lapisan uterus mungkin berhubungan dengan implantasi pada kehamilan selanjutnya. -esudah # minggu diameternya berkurang menjadi *,0 cm. !iasanya jaringan mengalami nekrosis dan lepas dalam "aktu = 6 minggu setelah melahirkan. (1)(4) egagalan atau kelambatan penyembuhan
dari
tempat
menempelnya placenta disebut $sub inolusi tempat menempelnya plasenta%
dapat menyebabkan pengeluaran lokia terus menerus,
perdarahan peraginam tanpa nyeri.(1)
3ambar 4(1*) Cross section uterus. 3ambar ini menunjukkan inolusi placental site pada "aktu yang berariasi setelah persalinan
c. Afterpains ontraksi uterus yang intermitten, dikenal dengan afterpains, yang merupakan sumber ketidaknyamanan bagi banyak "anita setelah
8
melahirkan. eadaan ini lebih akut terjadi pada multipara karena regangan berulang dari muscle fibers hingga kehilangan tonus otot yang dapat mengakibatkan kontraksi dan relaksasi berulang pada uterus. (4) terus pada "anita primipara berkontraksi, tetapi mungkin juga mengalami severe afterpains jika uterusnya mengalami oerdistended oleh karena kehamilan ganda atau lebih, kehamilan besar, atau polihidramnion, atau jika adanya bekuan darah. Aterpains biasanya memberat ketika menyusui. '>ytocin, yang dikeluarkan dari pituitary posterior menstimulasi rekfleks pengeluaran air susu, dan juga menstimulasi kontraksi kuat pada otototot uterus. (4) Pada primipara, tonus uterus meningkat sehingga fundus pada umumnya tetap kencang. /elaksasi dan kontraksi yang periodik sering dialami multipara dan bisa menimbulkan nyeri yang bertahan sepajang a"al puerperium. /asa nyeri setelah melahirkan ini lebih nyata setelah ibu melahirkan, di tempat uterus teralu teregang (misalnya, pada bayi besar,
kembar).
Menyusui
dan
oksitosin
tembahan
biasanya
meningkatkan nyeri ini karena keduanya merangsnag kontraksi uterus. (1) ;da beberapa hal yang dapat dianjurkan kepada ibu yang mengalami afterpains yaitu sebagai berikut.(1&) Memposisikan pada poisi prone Meletakkan botol air hangat di atas perut Memastikan kandung kemih selalu dikosongkan Meminum air hangat Mengkonsumsi analgetik d. Lokia Dischare agina
yang
dikenal dengan lokia pada
masa
puerperium berasal dari plasental site.(1#) Lokia
rubra?kruenta
(merah
kecoklatan)
merupakan
cairan
bercampur darah segar, dengan partikelpartikel kecil dari sisasisa penebalan dinding rahim (desidua) dan sisasisa trofoblas?penanaman plasenta (selaput ketuban) serta mukus. !iasanya berbau amis dan keluar sampai hari ke* atau ke& pascapersalinan.(4) Lokia sanguinoleta ber"arna merah kekuningan berisi darah dan lendir. ni terjadi pada hari ke *4 pascapersalinan.(4L)
9
@umlah darah berkurang pada hari keempat, ketika leukosit keluar menandakan terjadinya proses penyembuhan. Aarnanya berubah dari merah menjadi pink atau sedikit cokelat. Lokia ini dikenal dengan lokia serosa. Lokia serosa terdiri dari eksudat serosa, eritrosit, leukosit, dan mucus seriks.
akan
mengeluarkan
lokia
serosa
selama
6
minggu
pascapersalinan.(1)(4) -ekitar hari kesebelas, komponen eritrosit menurun. +ischarge menjadi putih, krem, dan kuning terang yang dikenal dengan lokiaalba. Lokia alba mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, lemak, mucus seriks dan bakteri. 5al ini mungkin menetap hingga minggu ketiga tetapi ada kemungkinan hingga minggu keenam. (4) Lokia parulenta. ni karena terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk. (1&) Lokiaotosis. Lokia tidak lancar keluarnya.(4) sia reproduksi,
paritas, berat bayi, dan menyusui tidak
mempengaruhi durasi dan jumlah lokia. (1*) Colume total lokia kirakira #08 ml dan biasanya ibu dianjurkan untuk menggunakan external pad dibanding tampan untuk absorpsi. ni mungkin dapat meminimalisir resiko terjadinya infeksi. -elama dua jam pertama setelah lahir, jumlah cairan yang keluar dari uterus tidak boleh lebih dari jumlah maksimal yang keluar selama menstruasi. -etelah "aktu tersebut, aliran lokia yang keluar harus semakin berkurang. (10)
10
3ambar (4) Panduan untuk menilai jumlah lokia pada perineal pad
;liran lokia sering menjadi lebih banyak ketika ibu bangun dari tempat tidur untuk pertama kalinya atau setelah tidur karena graitasi menyebabkan darah berkumpul di agina selama beberapa jam dan akan segera mengalir bila ibu berdiri.(4) Lokia yang tetap ber"arna merah dan masih dalam jumlah yang banyak mengindikasikan keterlambatan inolusi dari uterus. 5al ini dapat diasosiasikan dengan retensi dari sebagian jaringan plasenta dalam uterus atau dengan infeksi. @ika jaringan plasenta mengalami retensi, uterus mungkin membesar dan seriks akan tetap membuka. !ahan bahan yang mengalami retensi dapat ditemukan melalui pemeriksaan -3. uretase kadang diperlukan, terutama jika terdapat peningkatan jumlah kehilangan darah dan pengeluaran gumpalan darah. (1#) Lokia yang banyak mungkin mengindikasikan suatu infeksi pada uterus,
meskipun
organisme
yang
menginfeksi
hanya
berupa
saprophyticus. nfeksi irus dengan streptococcus hemoliticus biasanya tidak disertai dengan bau yang menyengat. (1#) Perlu
diingat
bah"a
tidak
semua
perdarahan
peraginam
pascapartum adalah lokia. -umber umum ialah laserasi atau seriks yang tidak diperbaiki dan perdarahan bukan lokia. (1#)
11
;pabila "anita mendapat pengobatan oksitosin, tanpa memandang cara pemberiannya, lokia yang mengalir biasanya sedikit sampai efek obat hilang. -etelah operasi sesaria, jumlah lokia yang keluar biasanya lebih sedikit.
e. -eriks
3ambar 7(0) Penampakan seriks pada ibu dengan nulipara dan ibu multipara
12
3ambar 18(4) Penampang seriks
-elama kehamilan, seriks kehilangan elastisitasnya. pitel seriks meningkat
dalam
ketebalan
dan
kelenjar
seriks
menunjukkan
hyperplasia dan hipertofi. +alam stroma, reaksi desidua tampak jelas. Perubahan ini diikuti dengan peningkatan substansi dalam askularisasi seriks. Pemeriksaan kolposkopik dapat dilakukan setelah persalinan untuk melihat ulserasi, laserasi atau ekimosis dari seriks. -eriks bengangsurangsur melunak selama masa puerperium. /egresi epitel seriks berlangsung dalam & hari setelah persalinan dan pada akhir minggu pertama, edema dan perdarahan pada seriks mulai berkurang. 5ipertrofi dan hiperplasia askuler menetap pada minggu pertama. -eminggu setelah persalinan, seriks memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat. -eriks tidak pernah kembali ke keadaan a"al meskipun telah mengalami penyembuhan karena akan meninggalkan dilatasi dari 18 cm menjadi #* cm. (1)(&)(0)(11) f. Cula dan Cagina -egera setelah melahirkan dinding agina tampak edema, memar serta rugae atau lipatanlipatan halus tidak ada lagi. Cagina dan ula tampak meregang selama persalinan. Pada minggu ketiga, agina akan mengecil dan timbul rugae (lipatanlipatan atau kerutankerutan) kembali. /ugae tampak pada agina, dan labium kembali normal namun lebih besar dibanding pada kondisi nulipara. strogen pascapartum yang menurun berperan dalam penipisan mukosa agina dan hilangnya rugae.
13
Cagina yang semula sangat teregang akan kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil enam samapi minggu setelah bayi lahir. /ugae akan kembali terlihat pada sekitar minggu keempat "alaupun tidak akan semenonjol pada "anita nulipara. Pada umunya rugae akan memipih secara permanen. Mukosa tetap atrofik pada "anita yang menyusui sekurangkurangnya sampai menstruasi dimulai kembali. Penebalan mukosa agina terjadi seiring pemulihan fungsi oarium. ekurangan estrogen menyebabkan penurunan jumlah pelumas agina dan penipisan mukosa agina. ekeringan lokal dan rasa tidak nyaman saat koitus (dispareunia) menetap samapi fungsi oarium kembali normal dan menstruasi dimulai lagi. !iasanya "anita dianjurkan menggunakan pelumas larut air saat melakukan hubunagn seksual untuk mengurangi nyeri.(#)(&)
3ambar 11(0) 3ambaran agina "anita postpartum
5anya karunkula mirtiformis yang bersisa yang merupakan bagian dari robekan himen. ni merupakan bukti dari kehamilan sebelumnya. Labia mayora dan minora tampak teregang dan tidak licin. Perlukaan agina yang tidak berhubungan dengan luka perineum tidak sering dijumpai. Mungkin ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi lebih sering akibat ekstraksi dengan cunam, terlebih apabila kepala janin harus diputar. /obekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada pemeriksaan spekulum.(0) g. Perineum
14
;rea diantara agina dan rektum disebut perineum. :erjadinya robekan perineum pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. /obekan perineum umumnya terjadi digaris tangan dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlebih dahulu dan terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil dari pada biasanya, kepala janin mele"ati pintu panggul ba"ah dengan ukuran yang lebih besar dari sirkumferensia suboksipito brematika!(1&)(16) Pada daerah perineum akan tampak goresan akibat regangan pada saat melahirkan. !iasanya setelah melahirkan, perineum menjadi agak bengkak? edema? memar dan mungkin ada luka jahitan bekas robekan atau episiotomi. !ila dilakukan episiotomi akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan pemulihan lebih lambat. Damun tanpa atau dengan dilakukannya episiotomi, perineum akan tetap mengalami edema dan kelihatan memar. Proses penyembuhan luka episiotomi sama s eperti luka operasi lain. Perhatikan tandatanda infeksi pada luka episiotomi seperti nyeri, merah, panas, bengkak atau keluar cairan tidak laEim. Penyembuhan
luka
biasanya
berlangsung
#*
minggu
setelah
melahirkan. Pada a"alnya, introitus mengalami eritematosa dan edematosa, terutama pada daerah episiotomi atau jahitan laserasi. Perbaikan yang cermat, pencegahan, atau pengobatan dini hematoma dan higienea yang baik selama dua minggu pertama setelah melahirkan biasanya membuat introitus dengan mudah dibedakan dari introitus pada "anita nulipara. etidaknyamanan dari tindakan episiotomi atau laserasi perineum dapat diminimalisir dalam #& jam pertama dengan iceba untuk mengurangi respon inflamasi edema. "eat lamp atau Sit# bath lebih membantu pada hari pertama persalinan untuk membantu mobilisasi cairan jaringan. Proses penyembuhan luka episotomi sama dengan luka operasi lain. :andatanda infeksi (nyeri, merah, panas, bengkak, atau rabas) atau tepian insisi tidak saling mendekat bisa terjadi. Penyembuhan harus berlangsung dalam dua sampai tiga minggu. (7)(18) 5emoroid (arises anus) umunya terlihat. Aanita sering mengalami gejala terkait, seperti rasa gatal, tidak nyaman, dan perdarahan ber"arna 15
merah terang pada "aktu defekasi. kuran hemoroid biasanya mengecil beberapa mingggu setelah lahir.(4) h. Payudara Payudara disiapkan untuk proses laktasi selama kehamilan. Payudara dapat membengkak karena sistem askularisasi dan limfatik disekitar payudara dan mengakibatkan perasaan tegang dan sakit. (&)
3ambar 1#(0) Payudara pada ibu postpartum
;- tidak dihasilkan hingga *& hari pertama setelah melahirkan. (1&)
melindungi bayi dari infeksi Mengandung nutrisi yang lebih rendah dibanding ;- !erperan sebagai laxative untuk bayi yang baru lahir
16
3ambar 1*(14) -truktur dari payudara pada ibu yang menyusui
makrofag,
limfosit,
lisosim,
laktoferin,
dan
laktoperoksidase.
17
Early Puerperium
Late Puerperium
Cardiovascular 5eart /ate -troke Colume
9all F 1&B by & h Dormal by # "eeks /ise oer & h Dormal by # "eeks /emains eleated and then Dormal by #&
!lood Pressure Plasma Colume
falls oer & h /ises oer & days nitial increase and then fall
"eeks Dormal by 6 "eeks Progressie decline in first "eek
Coaulation 9ibrinogen
/ise in first "eek Dormal by 6 "eeks Most remain eleated Dormal by * "eeks 9all and then rise Dormal by 6 "eeks /apid reersal of pregnancy Dormal by * "eeks inhibition
of
tissue
plasminogen actiator Cardiac %utput mencapai puncaknya segera setelah persalinan pada 8B pasien. 5al ini diikuti dengan peningkatan tekanan ena dan peningkatan stroke volume. -egera setelah ibu melahirkan, keadaan tersebut dapat meningkat bahkan lebih tinggi selama *8 sampai 68 menit. Dilai tersebut meningkat pada semua jenis kelahiran atau semua pemakaian konduksi anestesi. Peningkatan ini disebabkan karena (1) peningkatan aliran darah balik ke jantung ketika darah dari uteroplasenta kembali ke sirkulasi sentral, (#) penurunan tekanan pada pembuluh darah akibat uterus yang membesar karena hamil, dan (*) mobilisasi dari cairan ekstraseluler yang belebih ke kompartemen askuler. Peningkatan cardiac output , disebabkan oleh peningkatan stroke olume, menetap kirakira & jam setelah kelahiran bayi. !erangsurangsur, cardiac output kembali ke leel normal pada sebagian "anita dalam 61# minggu setelah kelahiran bayi. (4)()(11) :ubuh mengalami diuresis dan diaforesis untuk mengeluarkan kelebihan plasma. Colume plasma lebih banyak hilang pada 4# jam pertama selama masa persalinan.(4) •
+iuresis (meningkatnya eksresi urine) terjadi karena penurunan hormon adrenal aldosteron, yang meningkat selama hamil untuk menetralkan efek pembuangan garam dari progesteron. Penurunan 18
kadar oksitosin, yang menaikkan penyerapan cairan, juga berkontribusi tehadap terjadinya diuresis. 'utput urine *888 ml per hari, terutama •
pada hari #0 postpartum.(4) +iaforesis (berkeringat) terjadi juga untuk mengurangi cairan tubuh. Meskipun tidak secara signifikan, diaforesis dapat menjadi tidak nyaman bagi ibu dan dapat ditangani dengan mandi dan mengenakan pakaian kering.(4) Perubahan signifikan yang terjadi pada masa kehamilan juga
berpengaruh pada kemampuan tubuh untuk koagulasi darah dan membentuk gumpalan. -elama hamil, kadar plasma fibrinogen dan faktor lainnya yang dibutuhkan untuk koagulasi meningkat. 5ai ini terjadi sebagai proteksi dari perdarahan postpartum. ;kibatnya, tubuh ibu memiliki kemampuan untuk membentuk bekuan atau gumpalan dan mencegah terjadinya perdarahan hebat. ;ktifitas fibrinolitik (mampu untuk menghancurkan bekuan atau gumpalan) akan menurun
selama
kehamilan.
Meskipun fibrinolisis
meningkat sesaat setelah persalinan pada masa puerperium, peningkatan faktor pembekuan berlanjut hingga beberapa hari, yang menyebabkan resiko terjadinya trombus. 5al ini memerlukan "aktu &6 minggu sebelum hemostasis kembali ke keadaan normal ketika sebelum hamil. (4) -ampai pada 18 hari pertama pasca persalinan, peningkatan faktor pembekuan dalam kehamilan akan menetap dan diimbangi dengan kenaikan aktiitas fibrinolisis.(4) Meskipun insidensi tromboflebitis menurun dengan dilakukannya ambulasi pada masa postpartum, ibu juga mengalami peningkatan resiko terbentuknya trombus. Aanita yang memiliki ena arises, ri"ayat tromboflebitis, atau ri"ayat sesar merupakan resiko tahap lanjut dan ekstremitas ba"ah harus dimonitor.(4) +i samping faktor pembekuan, komponen lain dari darah juga berubah selama masa postpartum. Leukositosis sering terjadi, dengan A!< meningkat hingga *8.888?mm * selama persalinan dan sesaat pada periode postpartum. /atarata meningkat 1&.88816.888?mm*. A!< turun kembali
19
hingga nilai normal dalam "aktu 6 hari setelah melahirkan. Deutrofil merupakan sel darah putih yang paling banyak, yang meningkat sebagai respon inflamasi, nyeri dan stres untuk memproteksi diri. eberadaan leukositosis disertai peningkatan normal laju endap darah merah dapat membingungkan dalam menegakkan diagnosis infeksi akut selama "aktu tersebut.(4) adar hemoglobin dan hematokrit maternal sulit pada beberapa hari setelah persalinan karena remobilisasi dan ekskresi yang cepat dari cairan tubuh yang berlebih. 5ematokrit akan rendah kadarnya jika plasma meningkat dan mengalami dilusi. elebihan cairan yang diekskresi, delusi berangsurangsur berkurang. 5ematokrit seharusnya kembali pada keadaan normal dalam &6 minggu kecuali jika kehilangan darah terjadi sangat banyak.(4) Pada #& jam pertama terjadi $ "ipervolemia state%. 5iperolemia terjadi akibat adanya pergeseran cairan
ekstraaskular ke dalam ruang
intraaskular. 5iperolemia yang menimbulkan *8B&0B peningkatan olume darah, membiarkan "anita untuk mentoleransi kehilangan darah yang terjadi selama persalinan tanpa efek sakit. Lebih dari 088 ml darah yang hilang pada persalinan peraginam dan lebih dari 1888 ml kehilangan darah pada kelahiran sesar.(4) Menggigil dapat terjadi segera setelah melahirkan. 5al ini disebabkan karena instabilitas asomotor, bila tidak disertai panas hal ini tidak berarti. ntuk mengeluarkan jumlah cairan yg banyak, sisasisa pembakaran banyak dikeluarkan melalui keringat dan sering terjadi pada malam hari. (1)
#.*. Perubahan pada -istem rinarius 3injal kembali ke keadaan normal dalam "aktu #* bulan setelah persalinan. +ilatasi dari renal pelis, caly>, dan ureter berakhir pada minggu keenam dan kedelapan untuk sebagian besar "anita meskipun itu dapat berlanjut sampai 16 minggu untuk beberapa "anita. (4)
20
Protein dan aseton mungkin ada pada urine pada beberapa hari pertama kelahiran. irakira &8 B "anita post partum mempunyai proteinuria fisiologis (dalam 1# hari). +emi pemeriksaan laboratorium yang akurat, specimen diambil langsung dari kateter agar tidak terkontaminasi dengan lokia. ;seton menandakan dehidrasi yang sering tejadi pada saat persalinan terutama pada persalinan yang lama. Proteinuria biasanya merupakan hasil proses katabolisme dari inolusi uterus. 3ula pada laktosa kadang juga ditemukan. 5ematuria yang terjadi menandakan adanya trauma pada kandung kemih "aktu persalinan. (4)
3ambar 1&(4) andung kemih yang penuh dan fundus
!eberapa "anita mengalami kesulitan dalam pengeluaran urine selama hari pertama atau kedua setelah persalinan. Perubahan selama kehamilan menyebabkan
esika
urinaria
dari
"anita
postpartum
mengalami
peningkatan kapasitas dan penurunan tonus otot. apasitas menahan kandung kemih meningkat karena tibatiba kandung kemih punya banyak ruang untuk mengembang, sehingga kebutuhan untuk berkemih menjadi jarang.(4)(1#) -elama persalinan, uretra, esika urinaria, dan jaringan di sekitar meatus urinaria mungkin menjadi edema dan mengalami trauma karena kepala janin berada di ba"ah kandung kemih. ;kibatnya, sensitifitas 21
kandung kemih akan berkurang terhadap tekanan cairan dan beberapa ibu memiliki sedikit atau tidak sama sekali sensasi miksi ketika kandung kemih mengalami distensi dan dapat terjadi retensi terhadap urine residu.(4) /etensi urine dan distensi berlebihan dari kandung kemih dapat menyebabkan dua komplikasi, yaitu infeksi traktus urinarius dan perdarahan postpartum. nfeksi traktus urinarius terjadi ketika urine statis dalam "aktu yang lama sehingga bakteri dapat menginfeksi. /esiko perdarahan postpartum meningkat karena ligamen uterus, yang meregang selama kehamilan, menyebabkan uterus yang berpindah ke atas dan ke samping karena kandung kemih yang penuh. 5al ini mengakibatkan ketidakmampuan otot uterus untuk berkomtraksi (atonia uteri), dan akhirnya menyebabkan perdarahan hebat. +ilatasi kandung kemih, ureter, dan ginjal meningkat pada minggu pertama setelah melahirkan dan kembali pada keadaan sebelum hamil dalam "aktu 6 minggu kemudian. (4) nkontinensia stres terjadi selama kehamilan biasanya meningkat dalam * bulan setelah melahirkan. ntuk beberapa "anita, masalahini dapat diselesaikan
dengan
latihan
(egel
e>ercise)
dan
"aktu
untuk
penyembuhannya.(4) !erkemih tidak mudah bagi sebagian besar "anita dalam #& jam pertama pascapersalinan. !eberapa "anita merasa tidak ingin berkemih sama
sekali,
yang
lain merasa
ingin
berkemih tetapi
tidak
bisa
melakukannya, dan mungkin ada yang lain masih bisa berkemih tetapi disertai dengan rasa nyeri dan terbakar. -ensitiitas daerah yang mengalami episiotomi bisa menimbulkan rasa terbakar atau nyeri saat berkemih. -elain itu, nyeri yang dirasakan saat berkemih sering terjadi karena iritasi akibat kateterisasi selama masa persalinan. :erapi konseratif dirasakan dapat menangani hal ini. ;nalgetik juga dapat diberikan untuk menangani masalah ini.(7) :rauma kandung kemih selama proses persalinan dapat meningkatkan olume residu urine. @ika residu urine melebihi #08 ml, m. destrusor dapat terstimulasi untuk berkontraksi dengan bethanechol (urecholine). adang
22
kadang kateter 9olley mungkin dibutuhkan untuk beberapa hari. @ika kandung kemih atonik, akumulasi urine residu mungkin mengalami infeksi. @ika terjadi retensi urine atau diduga banyaknya urine residu maka dianjurkan untuk memasang kateter dengan asepsis untuk tindakan pencegahan. &ndwellin catheter dibiarkan selama #* hari dan dilakukan pemberian antobiotik profilaksis. 'erdistensi dari esica urinaria yang dapat menyebabkan instabilitas pada otot destrusor.(7)(1#) Peningkatan produksi urine terjadi sebagai konsekuensi dari pemberian cairan infus selama persalinan dan efek dari antidiuretik oksitosin yang diberikan dalam dosis besar selama persalinan. 9ungsi ginjal menurun kembali seperti keadaan tidak hamil dalam "aktu 6 minggu pascapersalinan. +iuresis pascapersalinan terjadi selama 1 atau # minggu setelah persalinan dan mengganti retensi yang terjadi selama kehamilan. Perubahan anatomi selama kehamilan seperti dilatasi ureter dan kaliks mungkin menetap selama beberapa bulan.(&) 'bat?anestesi bisa mengurangi kepekaan kandung kemih. Aanita yang menerima anastesi regional beresiko untuk mengalami distensi kandung kemih dan kesulitan dalam pengosongan kandung kemih sampai terasa sensasi benarbenar penuh.(4)
#.&. Perubahan pada -istem 3astrointestinal !anyak hal yang terjadi setelah pascapersalinan. Perubahan yang terjadi pada sistem gastrointestinal adalah atoni dari intestin, kelemahan pada abdomen dan perineum, anore>ia, dan kehilangan cairan tubuh (6) -egera setelah melahirkan, sistem pencernaan menjadi sangat aktif. bu akan segera merasa lapar karena kehilangan energi selama persalinan. bu akan merasa haus karena kurangnya intake oral selama persalinan dan kehilangan cairan dari usaha ibu saat persalinan, pernapasan mulut, dan diaforesis dini. @adi sebaiknya segera diberikan makan dan minum setelah ibu melahirkan.(4) Motilitas dari gastrointestinal yang menurun terjadi karena nyeri pada perineum dan mobilisasi cairan, sehingga mengakibatkan terjadinya
23
konstipasi. Penyebab lain terjadinya konstipasi adalah dehidrasi yang terjadi selama proses persalinan, otot abdomen yang kendur, dan luka pada perineum. 5al ini dapat menyebabkan nyeri saat berdefekasi.(4)(7)(1#) onstipasi sementara tidak berbahaya. Meskipun begitu, hal ini dapat menyebabkan perasaan penuh pada abdomen dan flatus. !anyak "anita kha"atir karena konstipasi, dan laxative atau obat pencahar sering diberikan untuk mencegah atau menangani keluhan ini. +efekasi biasanya #* hari post partum dan mulai normal kembali pada hari ke sampai hari ke 1& postpartum.(4) Pengeluaran
cairan
lebih
banyak
pada
"aktu
persalinan
mempengaruhi konstipasi. 5al ini disebabkan karena pada "aktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan colon menjadi kosong, selain itu mempengaruhi peristaltik usus. +efekasi biasanya #* hari post partum masih susah !;!, maka sebaiknya dengan pemberian obat obatan.(4) ala yang lama akan memicu timbulnya hemoroid. Penanganannya dengan meningkatkan oral hidrasi dan obat pencahar.(7) eadaan gastrointestinal kembali berfungsi ke keadaan semula setelah satu minggu postpartum. (6) #.0. Perubahan pada -istem Muskuloskeletal a. 'tot dan -endi -elama beberapa hari pertama, kadar hormon relaksasi berangsur angsur berkurang, ligamen dan kartilago dari pelis kembali pada posisi sebelum kehamilan. Perubahan ini dapat menyebabkan banyak "anita mengalami kelemahan dan nyeri otot, terutama pada bahu, leher, dan lengan. 5al ini terjadi akibat penggunaan tenaga selama proses persalinan. Masase akan meningkatkan sirkulasi pada area tersebut dan memberikan rasa nyaman dan relaksasi. 'tot panggul juga mengalami perubahan. -truktur dan penopang otot uterus dan agina dapat mengalami cedera selama "aktu melahirkan. 5al ini dapat meyebabkan relaksasi panggul, yang berhubungan dan pemanjangan dan mele mahnya topangan permukaan struktur panggul yang menopang uterus, dinding 24
agina, rektum, uretra dan kandung kemih. @aringan penopang dasar panggul yang teregang saat ibu melahirkan akan kembali ke tonus semula setelah enam bulan.(4) bu seharusnya diberitahu mengenai ketidaknyamanan yang bersifat sementara dan bukan merupakan masalah medis yang berarti. Mekanika tubuh yang baik dan postur tubuh yang benar sangat penting pada masa ini untuk membantu mencegah terjadinya low back pain dan in'ury pada sendi.(4) b. +inding ;bdomen -elama hamil, dinding abdomen meregang untuk menyediakan tempat pertumbuhan janin, tonus otot juga menurun. !anyak "anita mengharapkan otototot
abdomen
kembali
ke keadaan
sebelum
kehamilan segera setelah bayi lahir. 5al yang ditakutkan adalah menemukan dinding abdomen lemah, halus, dan kendur. +inding abdomen menjadi kendur karena distensi yang berlangsung lama akibat pembesaran uterus selama hamil dan ruptur seratserat elastis kulit. 5al ini akan kembali ke keadaan sebelum hamil dalam beberapa minggu, kecuali stria mungkin membutuhkan "aktu lebih lama. Pemulihan dapat dilakukan dengan latihan. (4)()
3ambar 10(4) ;. Lokasi normal m.rectus pada abdomen !. +iastasis recti2 pemisahan dari m.rectus
25
'tototot
longitudinal
dari
abdomen
mungkin
mengalami
pemisahan (diastasis recti) selama hamil. Pemisahan yang terjadi bisa minimal atau ekstensif. Pada keadaan ini, dinding tengah abdomen dibentuk oleh peritonium, fasia yang tipis, lemak subkutaneus, dan kulit. bu dapat menentukan jumlah pemisahan dengan meletakkan ujung jari pada umbilikus dan mengangkat kepala serta bahu dalam posisi supine. +ia mungkin mengalami keuntungan dari latihan memperkuat dinding abdomen, yang biasanya kembali normal dalam "aktu 6 minggu setelah kelahiran bayi. -eberapa diatesis terpisah ini tergantung dan beberapa faktor termasuk kondisi umum dan tonus otot. -ebagian besar "anita melakukan ambulasi (ambulation G bisa berjalan) & jam post partum. ;mbulasi dini dianjurkan untuk menghindari komplikasi, meningkatkan inolusi dan meningkatkan cara pandang emosional.(4)(1*) Latihan diperlukan untuk mengembalikan tonus
otot
dan
mempertahankan aliran ena pada tungkai dan pelis. Latihan ini bertujuan pada2 (#) Latihan pernapasan aki untuk mencegah stagnansi aliran darah ena +inding abdomen untuk mengembalikan tonus dari m.rectus Lantai pelis untuk mengembalikan fungsi leator ani.
3ambar 16(4) Abdominal exercises untuk diastasis recti.
#.6. Perubahan pada -istem ndokrin
26
-istem endrokrin mengalami perubahan secara tibatiba selama kala C persalinan dan mengikuti lahirnya plasenta. -etelah pengeluaran plasenta, kadar hormon plasenta dan hormonhormon lainnya mengalami perubahan. (4)
Perubahan endokrin yang terjadi selama kehamilan akan terjadi secara cepat. strogen dan Progesteron • strogen merupakan hormon "anita utama dan merupakan hormon utama selama masa kehamilan. -elama hamil, sumber utama estrogen adalah plasenta dan juga janin. -etelah kelahiran bayi, sumber estrogen menurun sangat drastis. +alam "aktu tiga jam postpartum, kadar estrogen menurun hingga 18B dari nilai prenatal. (1) Progesteron merupakan hormon kehamilan kedua. Progesteron juga menurun secara drastis setelah kelahiran bayi dan tidak dapat dideteksi dalam 4# jam setelah persalinan. Progesteron menjadi stabil kembali pada siklus menstruasi pertama.(1) adar estrogen dan progesteron serum mengalami penurunan dengan segera sejak tiga hari postpartum dan mencapai nilai pra kehamilan pada hari ketujuh. Dilai tersebut akan menetap bila pasien memberikan ;- pada bayinya, bila tidak memberikan ;- estradiol •
•
•
akan mulai meningkat dan menyebabkan pertumbuhan folikel. (1) hPL "uman Placental Lactoen serum menurun dengan cepat dalam & jam tetapi tetap dapat dideteksi pada akhir minggu pertama. (17) h<3 "uman Chorionic (onadotropin hadir dalam *& minggu. (4) hPr "uman Prolactine merupakan hormon lainnya yang berperan dalam proses menyusui. -elama hamil, massa payudara meningkat karena efek prolaktin. Meskipun begitu, estrogen dan progesteron juga berperan dalam proses ini. Pada periode pascapersalinan, prolaktin merupakan hormon dari produksi susu. adar hormon ini meningkat dan menurun bergantung pada stimulasi puting susu ibu. -elama minggu pertama pascapersalinan, kadar prolaktin menurun hingga 08B
27
dan meningkat seluruhnya jika ibu menyusui. ntuk ibu yang memilih botol susu dan tidak menyusui langsung, kadar prolaktin kembali normal pada hari ketujuh pascapersalinan. 5ormon prolaktin dapat diidentifikasi pada susu dari payudara ibu. Prolaktin diserap oleh bayi, mempengaruhi pengangkutan cairan, sodium, potassium, dan kalsium. (4)(1) •
'ksitosin 'ksitosin akan meningkat selama fase ekspulsi dari masa persalinan. -elama pascapersalinan, oksitosin melanjutkan fungsi sebelumnya yaitu mempertahankan kontraksi uterus dengan berkontraksi selama sesi menyusui dan sampai #8 menit setelah menyusui. +engan kata
•
lain, hormon ini akan terus diproduksi bila ibu menyusui bayinya. (1) :iroksin dan tiroid yang berikatan dengan globulin menurun dengan lambat menuju keadaan normal selama 6 minggu. 3+P, insulin, dan kura respon insulin kembali normal dalam # hari setelah persalinan. (17)
#.4. Perubahan pada -istem ntergumentari :erdapat banyak perubahan pada kulit yang muncul selama kehamilan. 5al ini disebabkan karena peningkatan kadar hormon. etika kadar hormon menurun setelah persalinan, kulit berangsungangsur kembali pada keadaan sebelum hamil. -ebagai contoh, kadar estrogen, progesteron dan melanosit stimulatin hormone, yang menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi selama kehamilan, menurun segera setelah kelahiran bayi, dan pigmentasi menyusut. Perubahan ini tampak nyata ketika melasma, the mask of prenancy, dan linea nigra menghilang untuk kebanyakan "anita. -pider nei dan eritema palmaris, yang juga terjadi pada masa kehamilan sebagai hasil kadar estrogen, berangsurangsur menghilang.(4) -triae graidarum ( stretch marks), yang sering terjadi selama masa kehamilan ketika jaringan konektif pada abdomen dan dada meregang, berangsurangsur pudar hingga menjadi garis siler tetapi tidak menghilang. (4)
Pada "aktu hamil terjadi pigmentasi kulit pada beberapa tempat karena proses hormonal.pigmentasi berupa kloasma graidarum pada pipi,
28
hiperpigmentasi kulit sekitar payudara, hiperpigmentasi kulit dinding perut (striae
graiarum).
-etelah
persalinan
hormonal
berkurang
dan
hiperpigmentasi pun menghilang. Pada dinding perut akan menjadi putih mengkilap (striae albikan). (4) #.. Perubahan pada -istem Deurologi Pada periode early puerperium setelah persalinan, "anita mungkin mengalami perubahan neurologi seperti kurang rasa pada kaki dan rasa pusing akibat anestesi dan analgetik. -elama "aktu ini, pencegahan jatuh merupakan prioritas.(4) etidaknyamanan dan lemah setelah kelahiran bayi sering dirasakan. Afterpains, rasa tidak nyaman pada luka episiotomi, nyeri otot mungkin meningkatkan ketidaknyamanan dan kesulitan untuk tidur. (4) eluhan sakit kepala memerlukan penilaian yang hatihati. -akit kepala bagian frontal dan bilateral tidak biasa terjadi pada minggu pertama pascapersalinan dan mungkin sebagai hasil dari keseimbangan cairan dan elektrolit. -akit kepala berat jarang ditemukan, tetapi nyeri kepala seperti ditusuktusuk terjadi akibat efek anestesi regional. Mungkin menjadi gejala yang berat ketika "anita dalam posisi berdiri dan dapat berkurang dengan posisi supine. -akit kepala, yang disertai pandangan kabur, fotofobia, proteinuria dan nyeri perut juga mengindikasikan preeklampsia.(4) Dyeri terus berlangsung. !eberapa ibu merasa nyeri yang diduga berhubungan dengan kemampuan mereka untuk melindungi diri sendiri dan bayinya.(4)
#.7. Perubahan lainnya a. )eiht Loss -alah satu perubahan yang terjadi pada ibu setelah persalinan adalah kehilangan berat badan. mumnya ibu akan kehilangan berat badan selama kehamilan hingga persalinan akibat kehilangan air dan hasil konsepsi. ehilangan berat badan dengan segera sekitar 181* lb (&,00, kg) setelah kelahiran bayi, plasenta dan cairan amnion serta kehilangan darah. -elain itu, #,**,6 (0 lb) juga hilang akibat diuresis yang dialami pada hari ketiga dan keempat dan 8,71,& kg (#* lb) hilang 29
dari inolusi dan lokia pada akhir minggu pertama. ehilangan cairan banyak terjadi melalui urine dan keringat. Meskipun begitu, kebanyakan "anita tidak mengalami hal ini sampai 1# minggu setelah persalinan karena disebabkan oleh retensi cairan yang tejadi. Aanita mungkin mengalami edema sekunder karena retensi cairan. +alam "aktu 6 minggu pascapersalinan, hanya #B "anita yang kembali ke berat badan semula ketika sebelum hamil, sebagian lagi mungkin membutuhkan "aktu yang lebih lama lagi untuk kembali ke berat badan semula. Menyusui memiliki sedikit efek pada kehilangan berat badan setelah melahirkan.(1)(4)(17) b. Perubahan tanda ital :andatanda ital ibu harus dipantau selama masa nifas ini. ;dapun "aktu"aktu pemantauannya adalah sebagai berikut. (4) -etiap 10 menit dalam 1 jam pertama -etiap *8 menit dalam 1 jam kedua -etiap & jam dalam #& jam pertama -etiap jam selanjutnya Pada ibu postpartum, terdapat beberapa perubahan tandatanda ital, yaitu perubahan suhu, nadi, tekanan darah, dan pernapasan. (4) 1. -uhu -elama #& jam pertama, suhu mungkin meningkat hingga *H<. 5al ini diduga terjadi akibat meningkatnya kerja otot, dehidrasi dan perubahan hormonal. (0)(1#) @ika terjadi peningkatan suhu *H< yang menetap selama # hari setelah #& jam melahirkan, maka perlu dipikirkan adanya suatu infeksi seperti sepsis puerperalis (infeksi selama postpartum), infeksi saluran kemih, endometritis (peradangan endometrium), pembengkakan payudara, dan lainlain. (0)(1#) #. Dadi +alam periode "aktu 64 jam sesudah melahirkan, sering ditemukan bradikardi 0848 kali permenit dan dapat berlangsung sampai 618 hari setelah melahirkan. eadaan ini berhubungan dengan penurunan kerja jantung, penurunan olume darah yang mengikuti pemisahan plasenta dan kontraksi uterus, peningkatan
30
stroke olume. :akikardi mungkin dapat ditemukan apabila terjadi perdarahan atau infeksi. :akikardi juga dapat timbul apabila terjadi trombosis.(#)(0)(6)(1#) *. :ekanan +arah !iasanya berariasi tergantung posisi ibu dan lengan yang digunakan untuk penilaian. ntuk mendapatkan hasil yang akurat, periksa pada lengan yang sama dan dengan posisi ibu yang sama setiap
"aktunya.
dibandingkan
:ekanan
dengan
darah
tekanan
pascapersalinan
darah
sebelum
harus
persalinan.
Peningkaatan tekanan darah mungkin menandakan adanya pre eklamsia se"aktu hamil sehingga harus dipantau terus tekanan darahnya.(#) -etelah
melahirkan,
intraabdominal
yang
terjadi
menyebabkan
penurunan terjadinya
tekanan
dilatasi
dari
pembuluh darah yang mensuplai organ iseral. 5al ini yang menyebabkan penurunan tekanan darah #8 mm5g sistoliknya ketika ibu bergerak dari posisi berbaring ke posisi duduk. ;kibatnya, ibu merasa pusing dan mungkin pingsan ketika ia berdiri. 5al ini disebut hipotensi ortostatik.(4) 5ipotensi megindikasikan suatu hipoolemia. Penilaian perdarahan
harus
dilakukan
dengan
memperhatikan
lokasi
perdarahan, jumlah lokia, dan nadi yang takikardi. (4) &. Pernafasan Pernapasan normal yaitu antara 1##8 kali per menit seharusnya bisa dipertahankan setelah persalinan. Penilaian suara napas tidak penting jika ibu melakukan persalinan normal secara peraginam, melakukan ambulasi setelah melahirkan, dan tanpa tandatanda distres napas. -uara napas harus diperiksa jika ibu melahirkan anaknya dengan operasi sectio caesarian atau ibu yang meneriman terapi Mg-'&, perokok, atau ibu yang memiliki ri"ayat infeksi saluran napas, ataupun asma. (4) c. "air Loss Pertumbuhan rambut berubah pada masa kehamilan dan pada masa pascapersalinan. ehilangan rambut sering menjadi kekha"atir an "anita 31
setelah melahirkan. 5al ini merupakan respon normal terhadap perubahan hormon yang menyebabkan terjadinya penurunan kehilangan rambut selama kehamilan. -etelah melahirkan, rambut lebih cepat gugur hingga tiga bulan. !anyak rambut gugur ketika ibu menyisir dan menyikat. /ambut yang gugur menyebar, bukan botak. 9enomena sementara ini disebut teloen effluvium. /ambut ehilangan rambut berlangsung  minggu setelah persalinan dan akan mulai tumbuh kembali dalam &6 bulan untuk #?* "anita dan dalam 10 bulan untuk sisanya.(1)(4)(14)
BAB III KESIMPULAN
Periode post partum (puerperium) atau juga sering disebut masa nifas adalah masa sejak ibu melahirkan bayi (bayi lahir) sampai 6 minggu ( hari) kemudian. adang juga disebut sebagai trimester keempat. Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alatalat kandungan kembali pada keadaan sebelum hamil. -eorang ibu hamil akan mengalami perubahan perubahan fisiologis pada saat setelah melahirkan (masa nifas). Perubahan yang terjadi adalah perubahan anatomi dan fisiologi pada sistem reproduksi, sistem kardioaskuler, sistem urinarius, sistem gastrointestinal, sistem endokrin, sistem intergumentari, sistem neurologi dan perubahanperubahan lainnya.
32
3ambar 14(0) Perubahanperubahan dari hari ke hari pada ibu di masa nifas
ntuk menghadapi perubahanperubahan ini, penting adanya bagi ibu untuk memahami betul bagaimana perubahan yang terjadi pada beberapa sistem organ saat masa nifas, agar ibu mampu membedakan antara perubahan yang fisiologis atau patologis pada saat masa nifas.
DAFTAR PUSTAKA
1. 3abbe -3, Diebyl @/, -impson @L. #884. as2 Lippincott Ailliams I Ailkins. 0. 5anretty, ein P. #88&.
33
6. lMo"afi +M. #818. /he Puerperium Puerperal Sepsis. JonlineK Jcited +ecember #7th #81&K. ;ailable from2 http2??""".gfmer.ch?'bstetrics simplified?puerperium.htm. 4. ;nonym. #88. Chapter 01 2 Postpartum Physioloic Adaptations . JonlineK Jcited +ecember #7th #81&K. ;ailable from2 http2??""".ncc"ebsite.org ?resources?docs?Postpartumchges.pdf. . ;nonym. #818. Postpartum. JonlineK Jcited +ecember #7 th #810K. ;ailable from2
http2??books.mcgra"hill.com?medical?firstaidfortheboards?pdf?8841*
6*&?8841*6*&*.pdf . 7. ;nonym. #880#886. 3S.L$ Step , C Lecture *otes %bstetrics and (ynecoloy. -2 aplan Medical. p.74181. 18. -piliopoulos M. #81*. .edscape *ormal and Abnormal Puerperium. JonlineK Jcited +ecember #7th #81&K. ;ailable from2 http2??emedicine.medscape.com? article?#6814oerie"sho"all. 11. Pernoll ML. #881. ford niersity. p.#&7#66. 1*.
#1st
#81&K.
;ailable
from2
https2??""".google.com?O
g"srdGsslGpostpartumQchangesQtakingQcareQofQyourself . 14. dmonds . #884.
34