PEDOMAN TEKNIS
RUANG PERAWATAN INTENSIF
RUMAH SAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN - RI
DIREK DIRE KTORAT TORAT JENDERAL JENDE RAL BINA BINA UPAY UPAYA KESEHA KESE HAT TAN DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN
2012
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN Dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat menyusun Pedoman Teknis Ruang Peraatan !ntensi" Rumah Sakit. Ruang Peraatan !ntensi" #$!%&' Intensie !"#e Unit$ adalah (agian dari (angunan rumah rumah sakit sakit dengan dengan kategori kategori pelayanan pelayanan kritis, selain instalas instalasii (edah (edah dan instalasi instalasi gaat gaat darurat, sehingga perlu dilakukan pengelolaan (angunan Ruang Peraatan !ntensi" dengan dengan (aik, (aik, terpadu terpadu dan memenuhi memenuhi persyara persyaratan tan teknis teknis (angunan (angunan.. Pedoman Pedoman teknis ini, dimaksudkan se(agai upaya menetapkan a)uan mengenai peren)anaan untuk pem(angu pem(angunan nan dan pengem( pengem(angan angan "asilitas "asilitas "isik Ruang Peraatan Peraatan !ntensi" yang dapat menampung menampung ke(utuhan pelayanan pelayanan dengan dengan memperhati memperhatikan kan aspek aspek keselamatan keselamatan,, kamanan, kamanan, kenyamanan dan kemudahan (aik (agi pasien maupun pengguna rumah sakit lainnya. Sesuai dengan &ndang-&nda &ndang-&ndang ng No. ** tahun + tentang Rumah Sakit, Sakit, pasal #( menyatakan (aha persyaratan persyaratan teknis (angunan (angunan Rumah Sakit, sesuai dengan "ungsi, kenyamanan kenyamanan dan kemudahan dalam pem(erian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan (agi semua orang termasuk penyandang )a)at, anak-anak, dan usia lanjut.
Dengan demikian kami sangat mengharapkan peran (esama dari st"%e &'()e# terkait, yaitu asosiasi pro"esi, pengelola rumah sakit, konsultan peren)anaan rumah sakit dan dan piha pihak k lain lainny nya a dala dalam m mem( mem(an antu tu /eme /ement nter eria ian n /ese /eseha hata tan n mend menduk ukun ung g aman amanat at &ndang&ndang &ndang&ndang terse(ut. /ami mengu)apkan mengu)apkan terima terima kasih dan pengharga penghargaan an yang setinggi-tingg setinggi-tingginya inya kepada semua semua pihak yang telah telah mem(antu mem(antu diter(itka diter(itkannya nnya Pedoman Pedoman Teknis Teknis Ruang Peraatan Peraatan !ntensi" Rumah Sakit. Diharapkan Pedoman Teknis Teknis ini dapat menjadi menjadi petunjuk petunjuk agar suatu peren)ana peren)anaan an pem(angun pem(angunan an atau pengem(angan pengem(angan Ruang Peraatan Peraatan !ntensi" di rumah rumah sakit dapat menampung ke(utuhan pelayanan pelayanan yang memperhatikan aspek keselamatan, keselamatan, kamanan, kenyamanan dan kemudahan (aik (agi pasien maupun pengguna rumah sakit lainnya. Demikian Demikian sam(utan sam(utan kami, kami, selamat selamat dengan dengan telah telah diter(itk diter(itkanny annya a Pedoman Pedoman Teknis eknis Ruang Peraatan !ntensi" Rumah Sakit ini, dan semoga dapat meningkatkan mutu "asilitas rumah sakit di !ndonesia.
0akarta,
Maret +1+
Direktur 0ederal 2ina &paya /esehatan
dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS i P3D4MAN T3/N!S R&AN5 P3RAWATAN P3RAWATAN !NT3NS!6 !NT3NS! 6 R&MA7 SA/!T. SA/!T.
KAT KATA PENGANTAR PENGA NTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Tuhan 8ang 8ang Maha 3sa karena atas Rahmat dan /aruni /aruniaNy aNya a (uku (uku Pedom Pedoman an Teknis eknis Ruang Ruang Peraa Peraatan tan !nten !ntensi" si" Rumah Rumah Sakit Sakit dapat dapat diselesaikan dengan (aik. Ruang Peraatan !ntensi" #$ I!U * Intensie !"#e Unit di rumah sakit merupakan
salah satu "ungsi yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan medik di "asilitas
pelayanan
kesehatan.
6ungsi
(angunan
Ruang
Peraatan
!ntensi"
dikuali"ikasikan (erdasarkan tingkat pri9asi, tingkat ke(ersihan ruangan serta tingkat aksesi(ilitas, sehingga perlu dilakukan pengelolaan (angunan Ruang Peraatan !ntensi" dengan (aik, terpadu dan memenuhi persyaratan teknis (angunan.
Penyusunan Penyusunan :Persyaratan :Persyaratan Teknis Teknis Ruang Peraatan !ntensi" Rumah Sakit; ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung &ndang-&ndang No. ** tahu + tentang Rumah Sakit, yaitu dalam rangka memenuhi standar pelayanan dan persyaratan mutu, keamanan dan keselamatan #$ (i+e s"+et, (agi pengguna Ruang Peraatan !ntensi" Rumah Sakit. Persyaratan ini disusun dengan partisipasi (er(agai pihak termasuk rumah sakit, organisasi pro"esi serta instansi terkait (aik Pem(ina maupun pengelola (angunan Ruang
Peraatan !ntensi" di rumah sakit. Pedoman teknis ini merupakan a)uan (agi para pengelola rumah sakit, praktisi pengelola Ruang Peraatan !ntensi" di rumah sakit, para peren)ana atau pengem(ang rumah sakit dan pihak lain untuk dapat mengem(angkan
Ruang Peraatan !ntensi" di rumah sakit yang (ermutu. Pedoman
teknis
ini
dimungkinkan
untuk
die9aluasi
dan
dilakukan
penyempurnaan penyempurnaan penyempurnaan terkait dengan perkem(angan perkem(angan ilmu dan teknologi teknologi serta hal-hal lainnya yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit.
/ami mengu)apkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua semua pihak yang telah telah mem(antu mem(antu diter(itka diter(itkannya nnya Pedoman Pedoman Tekni Teknis s Ruang Ruang Peraatan Peraatan !ntensi" !ntensi" Rumah Rumah Sakit. Sakit. Diharapkan Diharapkan Pedoman Teknis Teknis Ruang Peraatan Peraatan !ntensi" !ntensi" Rumah Rumah Sakit
ini
dapat
menjadi
petunjuk
agar
suatu
peren)anaan
pem(angunan
atau
pengem(angan Ruang Peraatan !ntensi" di rumah sakit dapat menampung ke(utuhan pelayanan
yang memperhatikan memperhatikan aspek keselamatan, keselamatan, kamanan, kamanan, kenyamanan dan
kemudahan (aik (agi pasien maupun pengguna rumah sakit lainnya. 0akarta,
Maret + +1+
Direktur Direktur 2ina Pelayan Pelayanan an Penunja Penunjang ng Medik Medik dan Sarana /esehatan
)# )# K.nt/'#' .nt/'#' A)i P.#/"nt' P.#/"nt' MKes MKes NIP 10113141111001
ii P3D4MAN T3/N!S R&AN5 P3RAWATAN P3RAWATAN !NT3NS!6 !NT3NS! 6 R&MA7 SA/!T. SA/!T.
DAFTAR ISI
SAM2&TAN /ATA P3N5ANTAR DA6TAR !S! T!M P3N8&S&N 2A2 !
2A2 !!
/3T3NT&AN &M&M A.
2A2 !!!
2A2 !@
i ii iii i9 1 1 + + + = =
Persyaratan Struktur
11
P3RS8ARATAN T3/N!S PRASARANA R&AN5 P3RAWATAN !NT3NS!6 R&MA7 SA/!T A. &mum 2. Persyaratan Prasarana yang Menunjang 6aktor /eselamatan a. Sistem proteksi petir (. Sistem proteksi /e(akaran ). Sistem kelistrikan. d. Sistem gas medik dan 9akum medik %. Persyaratan Prasarana yang Menunjang 6aktor /esehatan
1+ 1+ 1+
1>
+1
++
P3N&T&P
+*
+
DA6TAR P&STA/A
=1
iii P3D4MAN T3/N!S R&AN5 P3RAWATAN !NT3NS!6 R&MA7 SA/!T.
TIM PENYUSUN
Pen"n55.n5 J"6"7 8
Di#e%t.# Bin" Pe(","n"n Pen.n/"n5
Me)i% )"n s"#"n" Kese&"t"n Ket."
!r. A?i?ah
W"%i( Ket."
!r. 7ana"i, MT
Pen,.s.n 8 1.
dr. Rudyanto Sedono, Sp.An
/epala !%& RS%M
+.
dr. 7ermansyur, Sp.2
Direksi RS Pondok !ndah
=.
RS&D Tangerang
*.
!r. 7andoyo Tanjung
!katan Ahli 6isika 2angunan !ndonesia #!A62!.
.
!r. Arie Soeharto, !A!
!katan Arsitek !ndonesia
B.
dr. Anarul
Dit. 2ina 8anmed Spesialistik
C.
dr. Suhartono, Sp.2#/@as
Sekjen !/A2!
>.
drg. 7endro 7arry Tjahjono, M.S)
Direksi RS /anker Dharmais
.
dr. Priyono P7, Sp.An
RSPAD 5atot Su(roto
1.
dr. Aries Perdana, Sp.An
RS&P dr.
11.
!r. Soekartono Suarno, P!!
Persatuan !nsinyur !ndonesia #P!!.
1+.
0usu" &mar, Dipl. !ng
/onsultan PT. Aneka 5as
1=.
Tommy Pagari(uan, ST.,MT
Dinas P+2 D/! 0aya
1*.
!r. Rakhmat Nugroho, M2AT
/epala 2P6/ Sura(aya
1.
Dr. 7enry Tjandra
Direksi 3ka 7ospital
1B.
R. Aryo Seto !sa, ST
/3M/3S
1C.
3rin 2urhanuddin, ST
/3M/3S
1>.
Siti &l"a %hani"ah, ST
/3M/3S
1.
Romadona, ST
/3M/3S
%ipto
Mangunkusumo
iv P3D4MAN T3/N!S R&AN5 P3RAWATAN !NT3NS!6 R&MA7 SA/!T.
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
BAB I PENDAHULUAN
A
LATAR BELAKANG Peru(ahan &ndang-&ndang Dasar Negara Repu(lik !ndonesia tahun 1* Pasal +> 2agian 7, ayat #1 telah menegaskan (aha setiap orang (erhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal =* ayat #= dinyatakan negara (ertanggung jaa( atas penyediaan "asilitas pelayanan kesehatan dan "asilitas pelayanan umum yang layak.
2erdasarkan &ndang-&ndang No. =B tahun + tentang /esehatan, menye(utkan (aha salah satu sum(er daya di (idang kesehatan adalah "asilitas pelayanan kesehatan, dimana pasal 1 poin C mende"inisikan (aha "asilitas pelayanan kesehatan suatu alat dan atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, (aik promoti", pre9enti", kurati" maupun reha(ilitati9e yang dilaukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, danatau masyarakat. Rumah sakit se(agai salah satu "asilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan (agian dari sum(er daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Sesuai dengan &ndang-&ndang No. ** tahun + tentang Rumah Sakit pasal menye(utkan (aha rumah sakit mempunyai "ungsi penyelenggaraan pelayanan pengo(atan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. 6ungsi dimaksud memiliki makna tanggung jaa( yang merupakan tugas pemerintah dalam meningkatkan tara" kesejahteraan masyarakat. &ntuk optimalisasi hasil serta kontri(usi positi" terse(ut, harus dapat diupayakan masuknya upaya kesehatan se(agai asas pokok program pem(angunan nasional. Selanjutnya undang-&ndang No. ** tahun + pasal C menye(utkan (aha rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, 7"n5.n"n, prasarana, sum(er daya manusia, ke"armasian dan peralatan.
Ruang Peraatan !ntensi" #$!%&' Intensie !"#e Unit$ adalah (agian dari 7"n5.n"n rumah sakit dengan kategori pelayanan kritis, selain instalasi (edah dan instalasi gaat darurat. Ruang Peraatan !ntensi" merupakan instalasi pelayanan khusus di rumah sakit yang menyediakan pelayanan yang komprehensi" dan (erkesinam(ungan selama +* jam. Dalam rangka meujudkan Ruang Peraatan !ntensi" yang memenuhi standar pelayanan dan persyaratan mutu, keamanan dan keselamatan perlu didukung oleh (angunan dan prasarana #utilitas yang memenuhi persyaratan teknis.
1
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
B
MAKSUD DAN TUJUAN Pedoman teknis (angunan Ruang Peraatan !ntensi" ini, dimaksudkan se(agai upaya menetapkan a)uan atau re"erensi teknis "asilitas "isik agar RS memiliki "asilitas pelayanan kesehatan (agi masyarakat sesuai dengan ke(utuhan. Pedoman teknis (angunan Ruang Peraatan !ntensi" ini (ertujuan mem(erikan petunjuk agar suatu peren)anaan dan pengelolaan (angunan Ruang Peraatan !ntensi" di rumah sakit memperhatikan kaidah-kaidah pelayanan kesehatan, sehingga (angunan Ruang Peraatan !ntensi" yang akan di(uat dapat menampung ke(utuhan pelayanan dan dapat digunakan oleh pasien dan, pengelola serta tidak (eraki(at (uruk (agi keduanya.
!
SASARAN Pedoman teknis ini diharapkan menjadi a)uan (agi pengelola, pelaksana dan konsultan peren)ana rumah sakit dalam mem(uat peren)anaan Ruang Peraatan !ntensi" sehingga masing-masing pihak dapat mempunyai persepsi yang sama.
D
PENGERTIAN 1 S"#"n"97"n5.n"n Wujud "isik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat dan kedudukannya, se(agian atau seluruhnya yang (erada di atas tanahperairan, ataupun di (aah tanahperairan, tempat manusia melakukan kegiatannya, (aik untuk hunian maupun tempat tinggal, kegiatan usaha, kegiatan sosial, (udaya maupun kegiatan khusus.
2
P#"s"#"n" 2enda maupun jaringaninstalasi yang mem(uat suatu sarana yang ada (isa (er"ungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan
: R."n5 Pe#"6"t"n Intensi+ ;Intensie !"#e Unit * I!U$ 6asilitas untuk meraat pasien yang dalam keadaan (elum sta(il sesudah operasi (erat atau (ukan karena operasi (erat yang memerlukan se)ara intensi" pemantauan ketat atau tindakan segera.
<
B"n5.n"n inst"("si 5a(ungankumpulan dari ruang-ruangkamar-kamar di unit rumah sakit yang saling (erhu(ungan dan terkait satu sama lain dalam rangka pen)apaian tujuan pelayanan kesehatan.
+
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
BAB II PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
A
PERSYARATAN ARSITEKTUR 1
KEBUTUHAN RUANG /e(utuhan ruang pada daerah raat pasien, terdiri dari E
" R."n5 ")=inist#"si Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan penda"taran dan rekam medik internal pasien di Ruang Peraatan !ntensi". Ruang ini (erada pada (agian depan Ruang Peraatan !ntensi" dengan dilengkapi loket atau !'.nte#, meja kerja, lemari (erkasarsip dan teleponinterkom.
7 R."n5 .nt.% te=>"t ti).# >"sien
5am(ar +.A.1( - Ruang Raat Pasien !%&
=
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
#1
Ruang tempat tidur (er"ungsi untuk meraat pasien le(ih dari +* jam, dalam keadaan yang sangat mem(utuhkan pemantauan khusus dan terus-menerus.
#+
Ruang pasien harus diran)ang untuk menunjang semua "ungsi peraatan yang penting.
#=
#*
Ruang raat pasien disarankan mempunyai luas lantai (ersih antara 1+ m+- 1B m+ per tempat tidur.
#
Tom(ol alarm harus ada pada setiap 7e)si)e di dalam ruang raat pasien. Sistem alarm se(aiknya terhu(ung se)ara otomatis ke pusat telekomunikasi rumah sakit, pos sentral peraat, ruang pertemuan I!U, ruang istirahat petugas I!U, dan setiap ruang panggil. Perletakan alarm ini harus dapat terlihat.
#B
Pen)ahayaan alami harus optimal.
#C
Se(aiknya memaksimalkan jumlah jendela se(agai sarana 9isual untuk menguatkan orientasi pada siang dan malam hari. 0endela se(aiknya tahan lama, tidak menyimpan de(u dan mudah di(ersihkan dan harus di(ersihkan se)ara rutin.
#>
Daerah raat pasien harus teduh, dan tidak silau, harus m udah di(ersihkan, tahan api, (ersih de(u dan kuman, dan dapat digunakan se(agai peredam suara dan dapat mengontrol tingkat pen)ahayaan.
#
Rasio ke(utuhan tempat tidur di Ruang Peraatan !ntensi" dipengaruhi oleh E #a
0umlah total tempat tidur pasien di rumah sakit.
#(
0umlah kasus yang memerlukan pelayanan peraatan intensi". &ntuk rumah sakit, diasumsikan jumlah tempat tidur pasien di Ruang Peraatan !ntensi" (erkisar F + G dari total tempat tidur pasien.
?
R."n5 is'("si >"sien #1
Ruang yang mempunyai kekhususan teknis se(agai ruang peraatan intensi" dan memiliki (atasan "isik modular per pasien, dinding serta (ukaan pintu dan jendela dengan ruangan !%& lain.
#+
Ruang yang diperuntukkan (agi pasien menderita penyakit yang menular, pasien yang rentan terkena penularan dari orang lain, pasien menderita penyakit yang menim(ulkan (au #seperti penyakit tumor, ganggrein, dia(etes dan untuk pasien menderita penyakit yang mengeluarkan suara dalam ruangan.
#=
Pintu dan partisi pada ruang isolasi ter(uat dari ka)a minimal setinggi 1 )m dari permukaan lantai agar pasien terlihat dari pos peraat.
#*
Ruang Peraatan !ntensi" dengan modul kamar indi9idual kamar isolasi luas lantainya 1B m +- + m+ per kamar.
*
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
5am(ar +.A.1) - Ruang Peraatan !ntensi" - !solasi
)
P's sent#"( >e#"6"t9 #."n5 st"si >e#"6"t ;@N.#se ?ent#"( st"ti'n$ #1
Pos sentral peraat adalah tempat untuk memonitor perkem(angan pasien I!U selama +* jam sehingga apa(ila terjadi keadaan darurat pada pasien segera diketahui dan dapat diam(il tindakan seperlunya terhadap pasien.
#+
#=
Pos stasiun peraat se(aiknya mem(erikan ruangan yang nyaman dan (erukuran )ukup untuk mengakomodasi seluruh "ungsi yang penting.
#*
Pos stasiun peraat harus mempunyai pen)ahayaan )ukup, dan dilengkapi jam dinding.
#
/epala peraat se(aiknya mempunyai ruang kerja tersendiri. Pos
peraat #N.#se St"ti'n$ dilengkapi dengan lemari penyimpanan (arang ha(is pakai dan o(at.
e
+
R."n5 )'%te# /"5" #1
Ruang kerja dan istirahat Dokter dilengkapi dengan so"a, asta"el, dan toilet
#+
Ruangan ini dilengkapi sistem komunikasi internal dan sistem alarm.
R."n5 isti#"&"t >et.5"s #1
Ruang istirahat petugas medik dilengkapi dengan so"a, asta"el, dan toilet.
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
5
#+
Ruang istirahat petugas medik harus (erada dekat dengan ruang raat pasien !%&.
#=
Ruang ini se(aiknya mem(erikan keleluasaan, kenyamanan, dan lingkungan yang santai.
#*
Ruangan ini dilengkapi sistem komunikasi internal dan sistem alarm.
P"nt#i Daerah untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk petugas, dilengkapi meja untuk menyiapkan makanan, "ree?er, (ak )u)i dengan kran air dingin dan air panas, =i?#'6"e dan atau kompor, dan lemari pendingin.
&
R."n5 >en,i=>"n"n "("t =e)i% #1 Ruang penyimpanan alat medik (er"ungsi se(agai penyimpanan peralatan medik yang setiap saat diperlukan dan (elum digunakan.
#+ Peralatan yang disimpan diruangan ini harus dalam kondisi siap pakai dan dalam kondisi yang sudah disterilisasi.
#= Alat-alat yang disimpan dalam ruangan ini antara lain respirator9entilator, alatmesin hemodialisa #7D, mo(ile H-ray, monitor pasien, syringe pump, in"usion pump, de"i(rillator dan lain-lain. #* Ruang se(aiknya )ukup (esar untuk memudahkan akses, lokasinya mudah untuk mengeluarkan peralatan .
# /otak kontak pem(umian listrik se(aiknya tersedia di dalam ruang dengan kapasitas yang )ukup untuk mem(uang arus (atere dari peralatan yang menggunakan (atere.
i
R."n5 .ti(it"s 7e#si& #1 Ruang utilitas (ersih dan kotor harus ruang terpisah yang tidak saling (erhu(ungan. #+
#= Ruang utilitas (ersih se(aiknya digunakan untuk menyimpan o(ato(atan, semua (arang-(arang yang (ersih dan steril, dan (oleh juga digunakan untuk menyimpan linen (ersih. #* Rak dan lemari untuk penyimpanan harus diletakkan )ukup tinggi dari lantai untuk memudahkan akses pem(ersihan lantai yang ada di (aah rak dan lemari terse(ut. # Tempatka(inetlemari penyimpanan instrumen dan (ahan per(ekalan yang diperlukan, termasuk untuk (arang-(arang steril.
/
R."n5 .ti(it"s %'t'# #1 Ruang utilitas (ersih dan kotor harus ruang terpisah yang tidak saling (erhu(ungan. #+ Ruang utilitas kotor harus menghadap ke luar(erada di luar ruang raat pasien !%& ke arah koridor kotor.
B
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
#= Ruang utilitas kotor tempat mem(uang kotoran (ekas pelayanan pasien khususnya yang (erupa )airan. #* Ruang ini temperaturnya harus terkontrol, dan pasokan udara dari ruang utilitas kotor harus di(uang ke luar.
# Ruang utilitas kotor harus dilengkapi dengan spoelhoek dan slang pem(ilas serta pem(uangan air lim(ahnya disalurkan instalasi pengolahan air lim(ah RS. #B Spoelhoek adalah "asilitas untuk mem(uang kotoran (ekas pelayanan pasien khususnya yang (erupa )airan. Spoelhoek (erupa (ak atau kloset yang dilengkapi dengan leher angsa # 6"te# se"(. #C Pada ruang Spoolhoek juga harus disediakan kran air (ersih untuk men)u)i adah kotoran pasien. Ruang spoolhoek ini harus menghadap keluar(erada di luar ruang raat pasien !%& ke arah koridor kotor. #> Saluran air kotorlim(ah dari Spoolhoek dihu(ungkan ke tangki septik khusus atau jaringan !PA<. # /ontainer tertutup yang terpisah harus disediakan untuk linen kotor dan lim(ah padat. #1 /ontainer khusus se(aiknya disediakan untuk (uangan jarum suntik dan (arang-(arang tajam lainnya.
%
R."n5 Ke>"(" R."n5"n I!U Ruang kerja dan isitirahat /epala peraat dilengkapi so"a, meja dan kursi kerja.
(
P"#%i# t#'(i Tempat untuk parkir trolley selama tidak ada kegiatan pelayanan pasien atau selama tidak diperlukan.
= R."n5 G"nti Pen.n55. P"sien )"n R."n5 G"nti Pet.5"s ;>is"& >#i" 6"nit"$ ;te#="s.% )i )"("=n," L'%e#$ #1 Tempat ganti pakaian, meletakkan sepatualas kaki se(elum masuk daerah raat pasien dan se(aliknya setelah keluar dari ruang raat pasien, yang diperuntukkan (agi sta" medis maupun non medis dan pengunjung.
#+ 6asilitas men)u)i tangan untuk pengunjung pasien dan untuk petugas harus disediakan, lengkap dengan sa(un antiseptik #$general preIuotion.
#= /ontaineradah khusus (aju pelindung (ekas pakai harus disediakan, karena (aju pelindung tidak (oleh digunakan le(ih dari sekali.
C
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
n
R."n5 t.n55. %e(."#5" >"sien ;7e#")" )i (."# 6i(","& I!U$ #1 Tempat keluarga atau pengantar pasien menunggu. Tempat ini perlu disediakan tempat duduk dengan jumlah sesuai dengan akti9itas pelayanan pasien yang dilaksanakan di Ruang Peraatan !ntensi". Disarankan untuk menyediakan pesaat tele9isi dan "asilitas telepon umum.
#+
#* Rasio ke(utuhan jumlah tempat duduk keluarga pasien adalah tempat tidur pasien !%& (er(anding 1 - + tempat duduk.
1
# Dilengkapi dengan "asilitas toilet pengunjung #B Disarankan menyediakan ruang konsultasi untuk keluarga.
'
K'#i)'# .nt.% %e7.t.&"n >e(","n"n #1 /oridor disarankan mempunyai le(ar minimal +,* m. #+ Pintu masuk ke Ruang Peraatan !ntensi", ke daerah raat pasien dan pintu-pintu yang dilalui tempat tidur pasien dan alat medik harus le(arnya minimum =B in)i #1,+ m, yan g terdiri dari + daun pintu #dimensi > )m dan * )m untuk memudahkan pergerakan tanpa ham(atan.
#=
>
J"nit'#9 R."n5 !(e"nin5 Se#i?e Ruangan tempat penyimpanan (arang-(arang(ahan-(ahan dan peralatan untuk keperluan ke(ersihan ruangan, tetapi (ukan peralatan medik.
T'i(et >et.5"s =e)i% Toilet petugas medik terdiri dari ?('set yang dilengkapi &"n) s&'6e# dan asta"el (""t'#, .
#
R."n5 >en,i=>"n"n si(in)e# 5"s =e)i% #1 Ruang yang digunakan untuk menyimpan ta(ung-ta(ung gas medis )adangan yang digunakan di Ruang Peraatan !ntensi". #+ Penyimpanan silinder gas medik ini (erlaku (agi RS yang tidak memiliki )entral gas. 4+, 9a)uum dan )ompress air #udara tekan medik.
s
T'i(et >en5.n/.n59>en.n55. >"sien Toilet pengunjungpenunggu pasien terdiri dari ?('set dan asta"el (""t'#,.
t R."n5 )is%.si =e)is ;te#.t"=" 7"5i RS A )"n B$
>
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
#1 Ruang diskusi ditempatkan di !%& atau dekat dengan !%& untuk digunakan se(agai tempat kegiatan pendidikan dan diskusi medis. #+ Ruangan ini dilengkapi dengan telepon atau sistem komunikasi internal dan sistem alarm yang tersam(ung langsung ke !%&. #= Ruang diskusi dilengkapi dengan tempat lemari untuk menyimpan (uku-(uku kedokteran medik dan peraatan, @%R, dan peralatan (elajar.
2
HUBUNGAN ANTAR RUANG 7u(ungan antar ruang di dalam (angunan Ruang Peraatan !ntensi", ditunjukkan pada gam(ar se(agai (erikut E
Pe#"6"t
Inst"("si G"6"t D"#.#"t
1 L'%e#
2 R."n5 Pe#"6"t
: R."n5 D'%te#
L".n)#i9 !SSD
D'%te#
R."n5 A("t Me)i%
3 G.)"n5 Be#si&
Inst"("si Be)"& < D"e#"& #"6"t P"sien Inst"("si I!U Sent#"( M'nit'#in59N.#se St"ti'n Inst"("si R"6"t In">
R."n5 T.n55. Pen5"nt"#
Inst"("si R"6"t In">
4 G.)"n5 K't'#
R."n5 Jen"C"&
5am(ar +.A.+ - 7u(ungan antar ruang dalam (angunan Ruang Peraatan !ntensi"
"
A(.# Pet.5"s ;D'%te#9Pe#"6"t9St"+$ 8 #1
5anti pakaian di ruang ganti #
#+
Masuk daerah raat pasien
#=
/eluar melalui alur yang sama.
7 A(.# P"sien 8 #1
Pasien masuk !%& (erasal dari !nstalasi Raat !nap, !nstalasi 5aat Darurat, !nstalasi 2edah.
#+
Pasien ke luar dari daerah raat pasien menuju E #a
ruang raat inap (ila memerlukan peraatan lanjut, atau
#(
pulang ke rumah, (ila dianggap sudah sehat.
#)
ke ruang jena?ah (ila pasien meninggal dunia.
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
? A(.# A("t9M"te#i"( 8
:
#1
AlatMaterial kotor dikeluarkan dari ruang raat pasien ke ruang utilitas kotor.
#+
Sampahlim(ah padat medis dikirim ke !n)inerator. Sampahlim(ah padat non medis domestik di(uang ke Tempat Pem(uangan Sementara #TPS rumah sakit.
#=
>'#t De>"#te=ent.
#*
!nstrumenperalatan (ekas pakai dari ruang raat di(ersihkan dan disterilkan di !nstalasi %SSD.
#
!nstrumenlinen(ahan per(ekalan yang telah steril disimpan di ruang utilitas (ersih.
KOMPONEN DAN BAHAN BANGUNAN Se(agai (agian dari Rumah Sakit, (e(erapa komponen sarana yang ada di Ruang Peraatan !ntensi" memerlukan (e(erapa persyaratan, antara lain E
"
K'=>'nen >en.t.> ("nt"i /omponen penutup lantai memiliki persyaratan se(agai (erikut E
#1 tidak ter(uat dari (ahan yang memiliki lapisan permukaan dengan porositas yang tinggi yang dapat menyimpan de(u. #+ mudah di(ersihkan dan tahan terhadap gesekan. #= penutup lantai harus (erarna )erah dan tidak menyilaukan mata. #* memiliki pola lantai dengan garis alur yang menerus keseluruh ruangan pelayanan. # pada daerah dengan kemiringan kurang dari C, penutup lantai harus dari lapisan permukaan yang tidak li)in #alaupun dalam kondisi (asah. #B 7u(unganpertemuan antara lantai dengan dinding harus menggunakan (ahan yang tidak siku, tetapi melengkung untuk memudahkan pem(ersihan lantai ;H's>it"( >(int$.
#C Disarankan menggunakan (ahan 9inil khusus yang dipakai untuk lantai Ruang Raat Pasien !%&.
7
K'=>'nen )in)in5 /omponen dinding memiliki persyaratan se(agai (erikut E #1 dinding harus mudah di(ersihkan, tahan )ua)a dan tidak (erjamur. #+ lapisan penutup dinding harus (ersi"at non porosi" #tidak mengandung pori-pori sehingga dinding tidak menyimpan de(u. #= arna dinding )erah tetapi tidak menyilaukan mata. #* 7u(unganpertemuan antara dinding dengan dinding harus tidak siku, tetapi melengkung untuk memudahkan pem(ersihan.
1
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
? K'=>'nen ("n5it-("n5it /omponen langit-langit memiliki persyaratan se(agai (erikut E #1 harus mudah di(ersihkan, tahan terhadap segala )ua)a, tahan terhadap air, tidak mengandung unsur yang dapat mem(ahayakan pasien, serta tidak (erjamur.
#+ memiliki lapisan penutup yang (ersi"at non porosi" sehingga tidak menyimpan de(u.
#tidak (erpori
#= (erarna )erah, tetapi tidak menyilaukan pengguna ruangan.
B
PERSYARATAN STRUKTUR BANGUNAN 1
UMUM #1 Setiap sarana Ruang Peraatan !ntensi" merupakan pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, se(agian atau seluruhnya (erada di atas danatau di dalam tanah danatau air, yang (er"ungsi se(agai tempat peraatan pasien dalam kondisi kritis(elum sta(il yang memerlukan pemantauan khusus dan terus menerus #intensi". #+ 6ungsi sarana (angunan Ruang Peraatan !ntensi" dikuali"ikasikan (erdasarkan tingkat pri9asi, tingkat sterilitas serta tingkat aksesi(ilitas.
2
PERSYARATAN STRUKTUR SARANA BANGUNAN RUANG PERAWATAN INTENSIF #1 2angunan Ruang Peraatan !ntensi", strukturnya harus diren)anakan kuatkokoh, dan sta(il dalam memikul (e(ankom(inasi (e(an dan memenuhi persyaratan kelayanan #se#i?e"7i(it, selama umur layanan yang diren)anakan dengan mempertim(angkan "ungsi (angunan Ruang Peraatan !ntensi", lokasi, keaetan, dan kemungkinan pelaksanaan konstruksinya. #+ /emampuan memikul (e(an diperhitungkan terhadap pengaruh-pengaruh aksi se(agai aki(at dari (e(an-(e(an yang mungkin (ekerja selama umur layanan struktur, (aik (e(an muatan tetap maupun (e(an muatan sementara yang tim(ul aki(at gempa dan angin. #= Dalam peren)anaan struktur (angunan Ruang Peraatan !ntensi" terhadap pengaruh gempa, semua unsur struktur (angunan Ruang Peraatan !ntensi", (aik (agian dari su( struktur maupun struktur (angunan, harus diperhitungkan memikul pengaruh gempa ran)angan sesuai dengan ?ona gempanya. #* Struktur (angunan Ruang Peraatan !ntensi" harus diren)anakan se)ara detail sehingga pada kondisi pem(e(anan maksimum yang diren)anakan, apa(ila terjadi keruntuhan, kondisi strukturnya masih dapat memungkinkan pengguna (angunan Ruang Peraatan !ntensi" menyelamatkan diri. # /etentuan le(ih lanjut mengenai pem(e(anan, ketahanan terhadap gempa danatau angin, dan perhitungan strukturnya mengikuti pedoman dan standar teknis yang (erlaku.
11
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
BAB III PERSYARATAN TEKNIS PRASARANA RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
A
B
UMUM #1
Setiap prasarana (angunan Ruang Peraatan !ntensi" merupakan pekerjaan instalasi dan jaringan yang menyatu dengan (angunan dan lingkungannya, se(agian atau seluruhnya (erada di atas danatau di dalam tanah danatau air, yang (ertujuan mem"ungsikan sarana (angunan se(agai tempat peraatan pasien dalam kondisi kritis(elum sta(il yang memerlukan pemantauan khusus dan terus menerus #intensi".
#+
6ungsi prasarana (angunan Ruang Peraatan !ntensi" dikuali"ikasikan (erdasarkan tingkat pri9asi, tingkat sterilitas serta tingkat aksesi(ilitas.
PERSYARATAN KESELAMATAN
PRASARANA
YANG
MENUNJANG
FAKTOR
Pelayanan pada (angunan Ruang Peraatan !ntensi", termasuk :daerah pelayanan kritis;, sesuai SN! = - C11 - +*, /eselamatan pada (angunan "asilitas kesehatan;.
"
7
Siste= >#'te%si >eti# #1
2angunan Ruang Peraatan !ntensi" yang (erdasarkan letak, si"at geogra"is, (entuk, ketinggian dan penggunaannya (erisiko terkena sam(aran petir, harus dilengkapi dengan instalasi proteksi petir.
#+
Sistem proteksi petir yang diran)ang dan dipasang harus dapat mengurangi se)ara nyata risiko kerusakan yang dise(a(kan sam(aran petir terhadap (angunan Ruang Peraatan !ntensi" dan peralatan yang diproteksinya, serta melindungi manusia di dalamnya.
#=
/etentuan le(ih lanjut mengenai tata )ara peren)anaan, pemasangan, pemeliharaan instalasi sistem proteksi petir mengikuti SN! = - C1 +*, atau edisi terakhir, Sistem proteksi petir pada (angunan gedung, atau pedoman dan standar teknis lain yang (erlaku.
Siste= >#'te%si Ke7"%"#"n #1
2angunan Ruang Peraatan !ntensi", harus dilindungi terhadap (ahaya ke(akaran dengan sistem proteksi pasi" dan proteksi akti".
#+
Penerapan sistem proteksi pasi" didasarkan pada "ungsiklasi"ikasi risiko ke(akaran, geometri ruang, (ahan (angunan terpasang, dan atau jumlah dan kondisi penghuni dalam (angunan Ruang Peraatan !ntensi".
#=
Penerapan sistem proteksi akti" didasarkan pada "ungsi, klasi"ikasi, luas, ketinggian, 9olume (angunan, danatau jumlah dan kondisi penghuni dalam (angunan Ruang Peraatan !ntensi".
1+
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
?-
#*
2ilamana terjadi ke(akaran di Ruang Peraatan !ntensi", peralatan yang ter(akar harus segera disingkirkan dari sekitar sum(er oksigen atau '.t(et pipa yang dimasukkan ke Ruang Peraatan !ntensi" untuk men)egah terjadinya ledakan.
#
Api harus dipadamkan di Ruang Peraatan !ntensi", jika dimungkinkan, dan pasien harus segera dipindahkan dari tempat (er(ahaya. Peralatan pemadam ke(akaran harus dipasang diseluruh rumah sakit. Semua petugas harus tahu peraturan tentang )ara-)ara proteksi ke(akaran. Mereka harus tahu persis tata letak kotak alarm ke(akaran dan tahu menggunakan alat pemadam ke(akaran.
#B
/etentuan le(ih lanjut mengenai tata )ara peren)anaan, pemasangan, dan pemeliharaan sistem proteksi pasi" dan proteksi akti" mengikuti pedoman dan standar teknis lain yang (erlaku.
Siste= %e(ist#i%"n1$
S.=7e# )"," (ist#i%Sum(er daya listrik pada (angunan Ruang Peraatan !ntensi", termasuk katagori siste= %e(ist#i%"n esensi"( :, di mana s.=7e# )"," (ist#i% n'#="( ;PLN$ dilengkapi dengan s.=7e# )"," (ist#i% si"5" dan )"#.#"t untuk menggantikannya, (ila terjadi gangguan pada sum(er daya listrik normal.
2$
J"#in5"n #1 /a(el listrik dari peralatan yang dipasang di langit-langit tetapi yang (isa digerakkan, harus dilindungi terhadap (elokan yang (erulangulang sepanjang tra)k, untuk men)egah terjadinya retakan-retakan dan kerusakan-kerusakan pada ka(el. #+ /olom yang (isa diperpanjang dengan ditarik, menghindari (ahaya(ahaya terse(ut. #= Sam(ungan listrik pada kotak kontak harus diperoleh dari sirkit-sirkit yang terpisah. !ni menghindari aki(at dari terputusnya arus karena (ekerjanya pengaman le(ur atau suatu sirkit yang gagal yang menye(a(kan terputusnya semua arus listrik pada saat kritis.
:$
Te#=in"( #1 /otak /ontak #stop kontak #a
Setiap kotak kontak daya harus menyediakan sedikitnya satu kutu( pem(umian terpisah yang mampu menjaga resistans yang rendah dengan kontak tusuk pasangannya.
#(
/arena gas-gas yang mudah ter(akar dan uap-uap le(ih (erat dari udara dan akan menyelimuti permukaan lantai (ila di(uka, /otak kontak listrik harus dipasang F 1,+ m di atas permukaan lantai, dan harus dari jenis tahan ledakan.
#)
0umlah kotak kontak untuk setiap tempat tidur di daerah pelayanan kritis, minimal B (uah khusus untuk peralatan medik yang mem(utuhkan daya listrik (esar #diluar 9entilator, su)tion, monitor misalnya Syringe pump.
1=
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
#+ Sakelar.
Sakelar yang dipasang dalam sirkit pen)ahayaan harus memenuhi SN! * - ++ - +, Persyaratan &mum !nstalasi
<$
Pe=7.=i"n /a(el yang menyentuh lantai, dapat mem(ahayakan petugas. Sistem harus memastikan (aha tidak ada (agian peralatan yang di(umikan melalui tahanan yang le(ih tinggi dari pada (agian lain peralatan yang dise(ut dengan sistem penyamaan potensial pem(umian # E."( >'tenti"( 5#'.n)in5 s,ste= . Sistem ini memastikan (aha hu(ung singkat ke (umi tidak melalui pasien.
$
Pe#in5"t"n Semua petugas harus menyadari (aha kesalahan dalam pemakaian listrik mem(aa aki(at (ahaya sengatan listrik, padamnya tenaga listrik, dan (ahaya ke(akaran. /esalahan dalam instalasi listrik (isa menye(a(kan arus hu(ung singkat, tersengatnya pasien, atau petugas.
2ahaya ini dapat di)egah dengan E
$
)
#a
Memakai peralatan listrik yang di(uat khusus untuk (angunan Ruang Peraatan !ntensi". Peralatan harus mempunyai ka(el yang )ukup panjang dan harus mempunyai kapasitas yang )ukup untuk menghindari (e(an le(ih.
#(
Peralatan jinjing #porta(el, harus segera diuji dan dilengkapi dengan sistem pem(umian yang (enar se(elum digunakan.
#)
Segera menghentikan pemakaian dan melaporkan apa(ila ada peralatan listrik yang tidak (enar.
/etentuan le(ih lanjut mengenai sistem kelistrikan pada (angunan Ruang Peraatan !ntensi" mengikuti Permenkes +=BMenkesperH!+11 tentang Persyaratan Teknis Prasarana !nstalasi 3lektrikal RS.
Siste= 5"s =e)i% )"n "%.= =e)i% Sistem gas medik harus diren)anakan dan dipasang dengan mempertim(angkan tingkat keselamatan (agi penggunanya. /etentuan mengenai sistem gas medik dan 9akum medik di RS Pratama mengikuti ;Pedoman Teknis !nstalasi 5as Medik dan @akum Medik di RS; yang disusun oleh Direktorat 2ina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana /esehatan, Direktorat 0endeal 2ina &paya /esehan, /enterian /esehatan R!, Tahun +11.
1$
O.t(et )"n in(et #a
O.t(et dan in(et untuk gas medik atau 9akum harus untuk jenis gas tertentu, yaitu outlet dan inlet dengan sam(ungan ulir atau kopel )epat yang tidak dapat dipertukarkan.
#(
Setiap outlet harus terdiri dari satu katup primer dan sekunder.
#)
Setiap inlet, hanya terdiri dari satu katup primer.
#d
/atup sekunder #atau katup unit harus menutup se)ara otomatik untuk menghentikan aliran gas medik (ila katup primer dilepaskan.
1*
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
2$
:$
#e
/atup primer #atau katup unit harus menutup se)ara otomatik untuk menghasilkan aliran 9akum (ila katup primer #atau katup unit dilepaskan.
#"
Setiap '.t(et9in(et harus di(eri identitas yang mudah di(a)a dengan nama atau sim(ol kimia untuk gas medik atau 9akum tertentu yang disediakannya.
#g
Setiap O.t(et dan in(et (erulir harus dari jenis sam(ungan yang tidak dapat dipertukarkan, sesuai ketentuan yang (erlaku.
#h
Setiap '.t(et9in(et, termasuk yang dipasang pada kolom, gulungan selang #all mounted, saluran langit-langit #)eiling mounted, atau instalasi khusus lainnya, harus diran)ang sedemikian sehingga (agian atau komponen yang dipersyaratkan untuk jenis gas tertentu tidak dapat dipertukarkan antara '.t(et9in(et untuk jenis gas yang (er(eda.
#i
Penggunaan komponen se(agai (agian dari '.t(et9in(et, seperti pegas, ring )in)in, (aut pengen)ang, penyekat, dan sum(at penutup diper(olehkan.
#j
/omponen inlet 9akum yang diperlukan untuk pemeliharaan dan kekhususan 9akum, harus di(eri tanda yang mudah di(a)a untuk mengidenti"ikasinya se(agai suatu komponen atau (agian dari sistem 9akum atau sistem pengisapan.
#k
/omponen inlet yang tidak khusus untuk 9akum tidak harus ditandai.
#l
2ila terpasang (anyak '.t(et9in(et pada dinding, outletinlet terse(ut harus di(eri jarak untuk mengijinkan penggunaan se)ara serempak (er(agai jenis peralatan terapi.
Re( 5"s =e)i% ;RGM$ #a
R5M (oleh dipasang (ila diperkirakan dan diperlukan ada (anyak pemakaian gas medik dan 9akum pada satu lokasi pasien.
#(
R5M harus sepenuhnya terlihat dalam ruangan, tidak menem(us atau meleati dinding, partisi, dan sejenisnya.
#)
R5M harus di(uat dari (ahan dengan temperatur leleh sekurangnya =>% #16.
#d
R5M harus selalu di(ersihkan.
#e
4utletinlet tidak (oleh ditempatkan pada ujung-ujung R5M.
#"
R5M harus dihu(ungkan ke pipa saluran melalui "iting yang dipatri ke pipa saluran terse(ut.
Pe=i>""n 5"s =e)i% B"&"n >i>" .nt.% siste= 5"s =e)i% 7e#te%"n"n >'siti> )i ('%"si 8 #a
Pipa, katup, "iting, outlet, dan komponen pemipaan lainnya dalam sistem gas medik harus telah di(ersihkan untuk layanan oksigen oleh pa(rik pem(uat se(elum dilakukan pemasangan sesuai ketentuan yang (erlaku.
1
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
#(
Masing-masing panjang pipa harus diangkut dengan ujungujungnya ditutup atau disum(at oleh pa(rik pem(uat dan tetap tersegel hingga siap untuk pemasangan.
#)
6iting, katup, dan komponen lainnya harus diangkut dalam keadaan tersegel, di(eri la(el, dan tetap tersegel hingga disiapkan untuk pemasangan.
#d
Pipa harus dari jenis :&"#)-)#"6n se"=(ess ?'>>e#;, SN! =-C11 tahun +* atau pipa yang setara untuk medi)al gas.
Pipa gas medik dari tipe <, ke)uali jika tekanan kerja di atas tekanan relati" 1+C kPa #1> psig, maka jenis / harus digunakan untuk ukuran yang le(ih (esar dari DN > #NPS = #diameter luar ' = 18 in)i #e
Pipa gas medik yang memenuhi syarat harus diidenti"ikasikan oleh pa(rik pem(uat dengan tanda :4H8;, :M3D;, :4H8M3D;, :4H8AR%; atau :AR%M3D; dengan arna (iru #tipe < atau hijau #tipe /.
#"
Pemasang harus menyerahkan dokumen yang resmi menyatakan (aha semua (ahan pipa yang terpasang memenuhi persyaratan.
B"&"n >i>" .nt.% siste= "%.= =e)i% ,"n5 )i>"s"n5 )i ('%"si 8 Pipa 9akum harus dari jenis : &"#)-)#"6n se"=(ess ?'>>e#;, ASTM 2 >1, tipe /, < dan M.
<$
Fitin5 #a
2elokan, pergeseran atau peru(ahan arah lainnya pada pemipaan gas medik dan 9akum harus di(uat dengan "iting kapiler tem(aga tempa dipatri, yang memenuhi ANS!n21B.++ Wrought )opper and %opper alloy patri-0oint "itting atau "iting patri yang memenuhi MSS SP-C= 2ra?ed 0oints "or Wrought and %ast %opper Alloy Patri-0oint pressure "ittings.
#(
6iting paduan tem(aga tuang tidak (oleh digunakan.
#)
$
7u(ungan pen)a(angan pada sistem pemipaan (oleh dilakukan dengan menggunakan sam(ungan Tee yang di(uat se)ara mekanik, di (or, dan dikempa #eJtruded yang di(entuk sesuai dengan instruksi pa(rik pem(uat peralatan, dan di patri.
Pen"=""n )"n i)enti%"si Penamaan dan identi"ikasi gas medik dan 9akum ditunjukkan pada ta(el1.
T"7e(- 1 St"n)"# >en"n)""n 6"#n" )"n te%"n"n %e#/" .nt.% siste= 5"s =e)i% )"n "%.= ;S.=7e#8 Pe)'="n Inst"("si G"s Me)is R.="& S"%it DEPKES-RI Dit/en Y"n=e) Dit Inst"(=e) 1<$
Singkatan nama &dara tekan
Warna ta(ung 7ijau
Standar ukuran tekanan =* K => kPa
1B
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
medik /ar(on dioksida
%4
7itam
+
Nitrogen
A(u-a(u N+
Nitrous 4ksida
N+ 4
4ksigen
2iru Putih
#K psi =* K => kPa #K psi 11 K 1+C kPa #1B K 1> psi. =* K => kPa #K psi =* K => kPa
4 4ksigen)ampuran kar(on dioksida
@akum medik Su)tion 2uangan Sisa 5as Anestesi
+
4+%4+nG # n adalah G dari %4+
Med @a)
2S5A
7ijauputih
/uning @iolet #arna lem(ayungputih.
#K psi =* K => kPa #K psi => mm sampai CB mm # 1 in sampai = in 7g@. 2er9ariasi sesuai tipe sistem.
#a
Pemipaan harus dinamai dengan menggunakan penandaan yang di)etakkan atau penandaan yang ditempelkan guna menunjukkan sistem gas medik atau 9akum.
#(
#)
$
3$
Pene#">"n#a
2ila terdapat istilah gas medik atau 9akum, ketentuan terse(ut (erlaku aji( (agi semua sistem perpipaan untuk oksigen, udara tekan medik dan 9akum medik.
#(
Suatu sistem yang sudah ada yang tidak sepenuhnya memenuhi ketentuan standar ini, harus (oleh tetap digunakan sepanjang pihak yang (erenang telah memastikan penggunaannya tidak mem(ahayakan jia.
P'tensi 7"&"," siste= 5"s )"n "%.= Potensi (ahaya ke(akaran dan ledakan yang (erkaitan dengan sistem perpipaan sentral gas medik dan 9akum harus dipertim(angkan dalam peran)angan, pemasangan, pengujian, pengoperasian dan pemeliharaan sistem ini.
4$
I)enti%"si )"n >e("7e("n siste= >"s'%"n te#>.s"t ;sent#"($
1C
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
!
#a
Silinder dan kontainer yang (oleh digunakan hanya yang telah di(uat, diuji dan dipelihara sesuai spesi"ikasi dan ketentuan dari pihak (erenang.
#(
!si silinder harus diidenti"ikasi dengan suatu la(el atau )etakan yang ditempel, menye(ut isi ta(ung sesuai ketentuan yang (erlaku.
#)
PERSYARATAN PRASARANA KESEHATAN LINGKUNGAN 1
YANG
MENUNJANG
FAKTOR
Siste= enti("si #a
&ntuk memenuhi persyaratan sistem 9entilasi, (angunan Ruang Peraatan !ntensi" harus mempunyai 9entilasi alami danatau 9entilasi mekanik (uatan sesuai dengan "ungsinya dan tingkat kontaminasi oleh lingkungan sekitar (angunan Ruang Peraatan !ntensi".
#(
@entilasi mekanik(uatan harus disediakan jika 9entilasi alami tidak dapat memenuhi syarat. Misalkan tingkat kontaminasi oleh lingkungan sekitar (angunan Ruang Peraatan !ntensi" tinggi, jarak antar (angunan tidak memungkinkan udara (ersih untuk masuk.
#)
2ila memakai sistem 9entilasi mekanik(uatan maka instalasinya harus dilakukan pem(ersihanpenggantian "ilter se)ara (erkala untuk mengurangi kandungan de(u dan (akterikuman.
#d
Penerapan sistem 9entilasi harus dilakukan dengan mempertim(angkan prinsip-prinsip penghematan energi dalam (angunan Ruang Peraatan !ntensi".
#e
@entilasi di daerah pelayanan kritis pasien harus pasti merupakan 9entilasi tersaring dan terkontrol. Pertukaran udara dan sirkulasi mem(erikan udara segar dan men)egah pengumpulan gas-gas anestesi dalam ruangan.
#"
Minimal enam kali pertukaran udara per jam di (angunan Ruang Peraatan !ntensi" yang disarankan.
#g Sistem 9entilasi dalam Ruang Peraatan !ntensi" harus terpisah dari sistem 9entilasi lain di rumah sakit. #h
2
/etentuan le(ih lanjut mengenai tata )ara peren)anaan, pemasangan, dan pemeliharaan sistem 9entilasi alami dan mekanik(uatan pada (angunan Ruang Peraatan !ntensi" mengikuti SN! = - BC+ - +1, Tata )ara peran)angan sistem 9entilasi dan pengkondisian udara pada (angunan gedung, atau pedoman dan standar teknis lain yang (erlaku.
Siste= >en?"&",""n #a 2angunan Ruang Peraatan !ntensi" harus mempunyai pen)ahayaan alami danatau pen)ahayaan (uatan, termasuk pen)ahayaan darurat sesuai dengan "ungsinya.
1>
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
#(
Pen)ahayaan alami harus optimal, disesuaikan dengan "ungsi (angunan dan "ungsi masing-masing ruang di dalam (angunan Ruang Peraatan !ntensi".
#)
Pen)ahayaan (uatan harus diren)anakan (erdasarkan tingkat iluminasi yang dipersyaratkan sesuai "ungsi ruang dalam (angunan Ruang Peraatan !ntensi" dengan mempertim(angkan e"isiensi, penghematan energi, dan penempatannya tidak menim(ulkan e"ek silau atau pantulan.
#d
Pen)ahayaan (uatan yang digunakan untuk pen)ahayaan darurat harus dipasang pada (angunan Ruang Peraatan !ntensi" dengan "ungsi tertentu, serta dapat (ekerja se)ara otomatis dan mempunyai tingkat pen)ahayaan yang )ukup untuk e9akuasi yang aman.
#e
Semua sistem pe)ahayaan (uatan, ke)uali yang diperlukan untuk pen)ahayaan darurat, harus dilengkapi dengan pengendali manual, danatau otomatis, serta ditempatkan pada tempat yang mudah di(a)a dan di)apai, oleh pengguna ruang.
#"
Pen)ahayaan umum disediakan dengan lampu yang dipasang di langitlangit.
#g
Pen)ahayaan ruangan dapat menggunakan lampu "luores)ent, penggunaan lampu-lampu disarankan karena tidak #e?esse) mengumpulkan de(u.
#h
Pen)ahayaan harus didistri(usikan rata dalam ruangan.
T"7e(-2 Tin5%"t >en?"&",""n #"t"-#"t" #en)e#"si )"n te=>e#"t.# 6"#n" ,"n5 )i#e%'=en)"si%"n Temperatur arna 6ungsi ruangan
Ruang raat pasien. Ruang istirahat Dokter dan peraat Ruang ganti pakaian Ruang administrasi Ruang Sterilisasi 5udang Pantri Toilet Ruang pertemuan Ruang tunggu Spoelhok
Tingkat pen)ahaya an #luJ + +
= + 1 + + + + +
/elomp ok rendera si arna 1 atau + 1
1 atau + 1 atau + 1 atau + 1 1 atau + 1 atau + 1 1 atau +
Warm hite L== / H
H
H
%ool hite == / K = / H
Dayli ght = /
H H H
H
H H H
H H H
H
1
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
T"7e(-: D"," (ist#i% ="%si=.= .nt.% >en?"&",""n
Daya pen)ahayaan maksimum #Wm+ #termasuk rugi-rugi (alast 1 1
#i
Penggunaan lampu yang mempunyai e"ikasi le(ih tinggi dan menghindari pemakaian lampu dengan e"ikasi rendah. Disarankan menggunakan lampu "luoresent dan lampu pelepas gas lainnya.
#j
Pemilihan armature"iJture yang mempunyai karakteristik distri(usi pen)ahayaan sesuai dengan penggunaannya, mempunyai e"isiensi yang tinggi dan tidak mengaki(atkan silau atau re"leksi yang mengganggu.
#k /etentuan le(ih lanjut mengenai tata )ara peren)anaan, pemasangan, dan pemeliharaan sistem pen)ahayaan pada (angunan Ruang Peraatan !ntensi" mengikuti pedoman dan standar teknis lain yang (erlaku.
:
Siste= S"nit"si &ntuk memenuhi persyaratan sistem sanitasi, setiap (angunan Ruang Peraatan !ntensi" harus dilengkapi dengan sistem air (ersih, sistem pem(uangan air kotor danatau air lim(ah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan.
"
7-
Siste= "i# 7e#si& #1
Sistem air (ersih harus diren)anakan dan dipasang dengan mempertim(angkan sum(er air (ersih dan sistem distri(usi air rumah sakit.
#+
Peren)anaan sistem distri(usi air (ersih dalam (angunan Ruang Peraatan !ntensi" harus memenuhi de(it air dan tekanan minimal yang disyaratkan.
#=
Penjelasan le(ih lanjut mengenai sistem perpipaan air (ersih rumah sakit dapat dilihat pada Pedoman Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit /elas % Tahun +, Pedoman 6asilitas Rumah Sakit /elas 2 Tahun +1.
Siste= >e=7."n5"n "i# %'t'# )"n9"t". "i# (i=7"
Sistem pem(uangan air kotor danatau air lim(ah dialirkan ke !nstalasi pengolahan Air
#+
Penjelasan le(ih lanjut mengenai sistem pem(uangan air kotor air lim(ah rumah sakit dapat dilihat pada Pedoman Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit /elas % Tahun +, Pedoman 6asilitas Rumah Sakit /elas 2 Tahun +1.
+
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
?
Siste= >e=7."n5"n (i=7"& >")"t =e)is )"n n'n =e)is #1
)
D
Sistem pem(uangan lim(ah padat medis dan non medis harus terpisah peadahannya dan tertutup sesuai jenis lim(ahnya menga)u pada /eputusan Menteri /esehatan No. 1+* M3N/3SS/H Tahun +* tentang Persyaratan /esehatan
Siste= >en,"(.#"n "i# &./"n #1
Sistem penyaluran air hujan pada (angunan di daerah resapan air hujan harus diserapkan ke dalam tanah pekarangan danatau dialirkan ke sumur resapan. &ntuk daerah yang (ukan daerah resapan maka air hujan dialirkan ke jaringan drainase lingkungankota sesuai dengan ketentuan yang (erlaku.
#+
2ila (elum tersedia jaringan drainase kota ataupun se(a( lain yang dapat diterima, maka penyaluran air hujan harus dilakukan dengan )ara lain yang di(enarkan oleh instansi yang (erenang.
#=
Sistem penyaluran air hujan harus dipelihara untuk men)egah terjadinya endapan dan penyum(atan pada saluran.
PERSYARATAN KENYAMANAN 1
PRASARANA
YANG
MENUNJANG
FAKTOR
Siste= >en5%'n)isi"n .)"#" #a Sistem pengkondisian udara harus mempertim(angkan E #1
"ungsi ruang, jumlah pengguna, letak, 9olume ruang, jenis peralatan, dan penggunaan (ahan (angunan.
#+
kemudahan pemeliharaan dan peraatan, dan
#=
prinsip-prinsip penghematan energi dan kelestarian lingkungan.
#( /elem(a(an relati" yang dianjurkan adalah BG, untuk lokasi anestesi yang mudah ter(akar tidak kurang dari G. #) Temperatur ruangan dipertahankan sekitar sampai +B % di (uku hijau.
B>6 sampai >6
#++%
#d Meskipun sudah dilengkapi dengan kontrol kelem(a(an dan temperatur, unit pengkondisian udara (isa menjadi sum(er mikro-organisme yang datang melalui "ilter-"ilternya. 6ilter-"ilter ini harus di(e rsihkan danatau diganti se)ara (erkala. #e Saluran udara #).?tin5 harus di(ersihkan se)ara teratur. #" Penjelasan le(ih lanjut mengenai tata )ara peren)anaan, pemasangan, dan pemeliharaan kenyamanan kondisi udara pada (angunan Ruang Peraatan !ntensi" mengikuti SN! = - BC+ - +1, atau edisi terakhir, Tata )ara peran)angan sistem 9entilasi dan pengkondisian udara pada (angunan gedung, atau pedoman dan standar teknis lain yang (erlaku.
+1
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
2
Ke7isin5"n #a &ntuk mendapatkan tingkat kenyamanan terhadap ke(isingan pada (angunan Ruang Peraatan !ntensi", pengelola (angunan Ruang Peraatan !ntensi" harus mempertim(angkan jenis kegiatan, penggunaan peralatan, danatau sum(er (ising lainnya (aik yang (erada pada (angunan Ruang Peraatan !ntensi" maupun di luar (angunan Ruang Peraatan !ntensi". #( Penjelasan le(ih lanjut mengenai tingkat kenyamanan terhadap ke(isingan pada (angunan rumah sakit dapat dilihat pada Pedoman Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit /elas % Tahun +, Pedoman 6asilitas Rumah Sakit /elas 2 Tahun +1.
:
Get"#"n #a &ntuk mendapatkan tingkat kenyamanan terhadap getaran pada (angunan Ruang Peraatan !ntensi", pengelola (angunan Ruang Peraatan !ntensi" harus mempertim(angkan jenis kegiatan, penggunaan peralatan, danatau sum(er getar lainnya (aik yang (erada pada (angunan Ruang Peraatan !ntensi" maupun di luar (angunan Ruang Peraatan !ntensi". #( Penjelasan le(ih lanjut mengenai tingkat kenyamanan terhadap getaran pada (angunan rumah sakit dapat dilihat pada Pedoman Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit /elas % Tahun +, Pedoman 6asilitas Rumah Sakit /elas 2 Tahun +1.
E
PERSYARATAN KEMUDAHAN 1
PRASARANA
YANG
MENUNJANG
FAKTOR
Ke=.)"&"n &.7.n5"n &'#iC'nt"( #a Arah (ukaan daun pintu ke daerah raat pasien dianjurkan mengarah ke luar agar memudahkan e9akuasi pasien pada saat terjadi (en)ana internal dalam RS #Aspek keselamatan. #( &kuran koridor se(agai akses hori?ontal antar ruang dipertim(angkan (erdasarkan "ungsi koridor, "ungsi ruang dan jumlah pengguna. #) Penjelasan le(ih lanjut mengenai kemudahan hu(ungan horisontal dapat dilihat pada Pedoman Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit /elas % Tahun +, Pedoman 6asilitas Rumah Sakit /elas 2 Tahun +1
2
Ke=.)"&"n &.7.n5"n e#ti%"( #a Apa(ila akses menuju Ruang Peraatan !ntensi" dengan li"t, maka disarankan disediakan li"t terpisah antara pasien dan umum #( Penjelasan le(ih lanjut mengenai kemudahan hu(ungan 9ertikal dapat dilihat pada Pedoman Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit /elas % Tahun +, Pedoman 6asilitas Rumah Sakit /elas 2 Tahun +1.
++
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
:
S"#"n" e"%."si #a Penjelasan mengenai sarana e9akuasi dapat dilihat pada Pedoman Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit /elas % Tahun +, Pedoman 6asilitas Rumah Sakit /elas 2 Tahun +1.
<
A%sesi7i(it"s #a Penjelasan mengenai aksesi(ilitas (agi penyandang )a)at dapat dilihat pada Pedoman Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit /elas % Tahun +, Pedoman 6asilitas Rumah Sakit /elas 2 Tahun +1.
+=
PEDOMAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
BAB I PENUTUP #1
Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana 2angunan !nstalasi !%& ini diharapkan dapat
digunakan se(agai rujukan oleh pengelola (angunan rumah sakit, penyedia jasa konstruksi, instansi Dinas /esehatan, Pemerintah Daerah, dan instansi terkait dengan kegiatan pengaturan dan pengendalian penyelenggaraan pem(angunan (angunan rumah sakit dalam pen)egahan dan penanggulangan dan guna menjamin keamanan dan keselamatan (angunan rumah sakit dan lingkungan terhadap (ahaya penyakit. #+
Persyaratan-persyaratan yang le(ih spesi"ik dan atau (ersi"at alternati" serta penyesuaian :Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana 2angunan !nstalasi !%&; pada (angunan rumah sakit oleh masing-masing daerah disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan kelem(agaan di daerah.
#=
Se(agai pedomanpetunjuk pelengkap dapat digunakan pedoman dan standar teknis terkait lainnya.
+*
PERSYARATAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
LAMPIRAN - 1 !ONTOH MODEL DENAH RUANG I!U
+
PERSYARATAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
+B
PERSYARATAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
+C
PERSYARATAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
LAMPIRAN - 2 M"t#i%s Ke7.t.&"n R."n5 F.n5si Bes"#"n R."n5 )"n Pe#"("t"n D"("= B"n5.n"n I!U Bes"#"n N'
N"=" R."n5"n
F.n5si
R."n5 9
Ke7.t.&"n A("t
L."s ;$ D"e#"& #"6"t P"sien
I!U #a Ruang untuk tempat tidur pasien
#( Ruang isolasi pasien
Ruang tempat tidur berfungsi untuk merawat pasien lebih dari 24 jam, dalam keadaan yang membutuhkan pemantauan khusus dan terus menerus. amar yang mempunyai kekhususan teknis sebagai ruang perawatan intensif yang memiliki batas fisik modular per pasien, dinding serta bukaan pintu dan jendela dengan ruangan !"# lainnya.
Pe#"("t"n I!U )i RS Ke("s ! te#)i#i )"#i 8 12 ( 1) m2 /tt
1) ( 2* m2 /tt
1
entilator sederhana1 set alat resusitasialat/sistem pemberian oksigen %nasal $anule- simple fa$e mask- nonrebreathing fa$e mask&- 1 set laringoskop dengan berbagai ukuran bilahnyaberbagai ukuran pipa endotrakeal dan konektor- berbagai ukuran orofaring, pipa nasofaring, sungkup laring dan alat bantu jalan nafas lainnyaberbagai ukuran introduser untuk pipa endotrakeal dan bougiessyringe untuk mengembangkan balon endotrakeal dan klem- forsep magill- beberapa ukuran plester/pita perekat medik- guntingsu$tion yang setara dengan ruang operasi- tourniue untuk pemasangan akses 'ena- peralatan infus intra'ena dengan berbagai ukuran kanul intra'ena dan berbagai ma$am $airan infus yang sesuai- pompa infus dan pompa syringe- alat pemantauan untuk tekanan darah non(in'asi'e, elektrokardiografi reader, oksimeter nadi, kapnografi, temperatur- alat kateterisasi 'ena sentral dan manometernya, defebrilator mono'asiktempat tidur khusus !"#- bedside monitor- peralatan drainase thoraks, peralatan portable untuk transportasilampu tindakan- unit/alat foto rontgen mobile.
Pe#"("t"n I!U )i RS Ke("s B te#)i#i )"#i 8 Peralatan seperti di RS kelas ditambah dengan sebagai berikut
"
0lektrokardiograf monitor- defibrilator bi'asik- sterilisator- anastesi apparatusoygen tent- sphigmomanometer$entral gas- $entral su$tion- su$tion thora- mobile (Ray unit- heart rate monitor- respiration monitor, blood pressure monitor- temperatur monitorhaemodialisis unit- blood gas analy3er0le$trolite analy3er. Pos Sentral Perawat/ stasi perawat/ nurse station.
Ruang untuk melakukan peren$anaan, pengorganisasian, asuhan dan pelayanan keperawatan selama 24 jam %pre dan post $onferen$e, pengaturan jadwal&, dokumentasi s/d e'aluasi pasien. Pos perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat dpt mengawasi pasiennya se$ara efektif. Ruang okter terdiri dari 2 bagian
R. okter 6aga
1. Ruang kerja. 2. Ruang istirahat/ kamar jaga.
2
5
+>
+ ( 1) m2 %dengan memperhatikan sirkulasi tempat tidur pasien didepannya&
+ ( 1) m2
ursi, meja, lemari obat, lemari barang habis pakai.
Sofa, lemari, meja /kursi , wastafel, dilengkapi toilet
PERSYARATAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
4
7
Ruang !stirahat Petugas
Ruang istirahat petugas medik.
aerah untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk pe
Pantri
2.7 m2/ petugas
9ergantung kebutuhan
Sofa, lemari, meja/kursi 8eja untuk menyiapkan makanan, free3er, bak $u$i dengan kran air dingin dan air panas, mi$rowa'e dan atau kompor, dan lemari pendingin.
Ruang penyimpanan alat medik yang setiap saat diperlukan. )
:
Ruang penyimpanan alat medik
Ruang utilitas bersih
Peralatan yang disimpan diruangan ini harus dalam kondisi siap pakai dan dalam kondisi yang sudah disterilisasi. untuk menyimpan obat(obatan, semua barang(barang yang bersih dan steril, dan boleh juga digunakan untuk menyimpan linen bersih, juga untuk menyimpan instrumen dan bahan perbekalan yang diperlukan, termasuk untuk barang(barang steril.
< ( 27 m2
9ergantung kebutuhan
Respirator/'entilator, alat ;, 8obile (
Ray, dan lain lain.
=emari/kabinet/
rak
>asilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya
+
<
1*
Ruang utilitas kotor
Ruang epala !"#
Ruang ? dministrasi
yang berupa $airan. Spoolhoek berupa bak atau kloset yang dilengkapi dengan leher angsa %water seal&. Ruang kerja dan istirahat kepala perawat. Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pendaftaran dan rekam medik internal pasien di instalasi !"#. Ruang ini berada pada bagian depan instalasi !"# dengan dilengkapi loket atau "ounter.
) ( 1) m2
loset leher angsa, keran air bersih %Sink&
) ( 12 m2
Sofa, lemari, meja/kursi
8in. 2 m2/ petugas
8eja kerja, lemari telepon/interkom.
berkas/arsip dan
9empat parkir troli selama tidak 11
12
15
14
Parkir 9roli
Ruang ganti pakaian %termasuk didalamnya =oker&
Ruang iskusi 8edis
Ruang tunggu keluarga pasien.
17
6anitor/ Ruang $leaning ser'i$e
1)
9oilet pengunjung&
1:
R. Penyimpanan Silinder Aas 8edik
%petugas,
ada kegiatan pembedahan atau selama tidak diperlukan.
2 ( ) m2
9empat ganti pakaian, meletakkan sepatu/alas kaki sebelum masuk daerah rawat pasien dan sebaliknya setelah keluar dari daerah rawat pasien, yang diperuntukan bagi staf medis maupun non medis dan pengunjung, dipisah antara pria dan wanita
4 ( 1) m2/ ruang ganti %tergantung kebutuhan&
=emari loker, kontainer untuk baju pelindung b ekas p akai
8in. 1.7 m2/ org %misal. apasitas 1* org maka butuh luas 17m2&
=emari/Rak penyimpanan bahan(bahan ba$aan medik dan perawatan, "R, dan peralatan belajar, meja, kursi, komputer, =", dll
Ruang tempat diskusi medis, pendidikan dan pembahasan kasus multi disiplin. 9empat keluarga/ pasien menunggu.
pengantar
Ruangan tempat penyimpanan barang(barang/bahan(bahan dan peralatan untuk keperluan kebersihan ruangan, tetapi bukan peralatan medik.
8in. 7 m2/ pasien
4 ( ) m2
troli
9empat duduk, tele'isi @ 9elp umum %bila RS mampu&,
=emari/rak
C 8/B" pria/wanita luas 2 m2 ( 5m2
8/B"
R. 9empat menyimpan tabung( tabung gas medis $adangan.
+
4 ( + m2
Aas 8edis
PERSYARATAN TEKNIS RUANG PERAWATAN INTENSIF RUMAH SAKIT
LAMPIRAN - 3 !ONTOH RUANG PERAWATAN INTENSIF DAN PERALATANNYA
5am(ar <A Peralatan di ruang raat pasien !%&, menggunakan )eiling pendant
5am(ar <2 Peralatan di ruang raat pasien !%& menggunakan (edhead
5am(ar <% %ontoh Model Peralatan di ruang !%& Neonatal menggunakan (edhead
5am(ar <1 - %ontoh Model Ruang Raat Pasien !%& dengan )eiling pendant
=