TUGAS MATA MATA KULIAH AGROEKOLOGI HEIGHT EXTERNAL INPUT AGRICULTURE) AGRICULTURE) PERMASALAHAN HEIA ( HEIGHT
PERMASALAHAN PESTISIDA PESTISIDA
Oleh : Tri Tu Tri Tustiana stiana (20!0200!"# (20!0200!" # $e%riana Pri&a Putri De'i (20!0200!# Muha&&a) $a)ilah (20!0200*# Dea Ir+an)a Kh,irul An'ar(20!0200*-# An'ar(20!0200*-# Ra&a)hana (20!0200-#
A.r,te/n,l,.i
$AKULTAS $AKULTAS PERTANIAN UNI1ERSITAS MUHAMMADIAH OGAKARTA OGAKARTA OGAKARTA
20-
I3
Latar ela/an.
Makin lama populasi manusia makin bertambah. Bertambahnya populasi menyebabkan kebutuhan akan pangan juga bertambah. Peningkatan kualitas hidup dan kebtuhan manusia menuntut infra struktur ang memerlukan lahan. Ha tersebut menyebabkan beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi perumahan. Akibat alih fungsi tersebut, lahan pertanian engalami penurunan dan memkasa petani untuk memaksimalkan lahan yang tersisa. Lahan yang tersissa mengalami eksploitasi karena lahan yang dimanfaatkna terbatas. Pengeksploitasian lahan pertanian tersebut menyebabkan daya dukung lingkungan menurun. Daya dukung lingkungan yang menurun pun mengakibatkan lahan mengalami degradasi dan produktivitas menurun. Penurunan produktivitas membuat manusia memaksakan berbagai materi dan energi e!ternal input" agar masuk kedalam lahan dengan jumlah yang berlebihan. Penggunaan e!ternal input se#ara berlebihan sejak adanya revolusi hijau di berbagai negara, yaitu suatu kebijakan pemerintah dalam sistem pertanian. Akibat penggunaan e!ternal input yang berlebihan, ketergantungan petani terhadap e!ternal input sangat tinggi. Pada pembahasan kali ini, kelompok kami membahas High $!ternal %nput Agri#ulture tentang penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida berddasar pada revolusi hijau yang diterapkan di berbagai negara. &evvolusi hijau adalah usaha pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangan. &evolusi
hijau
dia'ali
oleh
(ord
dan
&o#kefeller
(oundation,
yang
mengembangkan gandum di Meksiko pada tahun )*+ dan padi di (ilipina pada tahun )*-. Di %ndonesia sendiri diterapkanannya revousi pada tahun )*-. &evolusi hijau di %ndonesia dilaksanakan dalam bentuk intensifikasi pertanian yang disebut pan#a usaha tani, yaitu intensifikasi pertanian dalam teknik pengolahan lahan pertanian, pengaturan irigasi, pemupukan, pemberantasan hama, dan penggunaan bibit unggul. Pemberantasan hama pada intensifikasi pertanian ini dilakukan dengan #ara pemberian pestisida pada tanaman yang terserang hama.
II3
Isi Pestisida adalah semua bahan ra#un yang digunakan untuk membunuh
organisme hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang dibudidayakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya. Ada dua ma#am pestisida, yaitu pestisida kimia'i dan pestisida non kimia'i. Pestisida kimia'i berdasarkan sasarannya dapat
berupa insektisida serangga", fungisida
fungijamur",
rodentisida he'an pengerat", herbisida gulma", akarisida tungau", nematisida nematoda", dan bakterisida bakteri". /edangkan pestisida non kimia'i antara lain pestisida biologis agens pengendali hayati APH"" dan pestisida nabati pesnab". 0ujuan penggunaan pestisida yaitu untuk mengurangi populasi hama di lahan pertanian. Pestisida yang dipakai para petani saat ini yaitu pestisida sintesis. 1euntungan yang didapatkan dari oenggunaan pestisida sintesis antara lain #epat menurunkan populasi jasad pengganggu tanaman, mudah dan praktis #ara penggunaannya, mudah diproduksi se#ara besar2besaran, serta mudah diangkut da disimpan. Pada a'alnya, penggunaan pestisida sintesis memberikan dampak positif bagi petani karena adanya pengurangan populasi hama sehingga produktivitas meningkat. penggunaan pestisida sintesis akan membuat hama yang tidak resisten mati sehingga tersisa populasi hama yang resisten terhadap pestisida. Makin tingginya populasi hama yang resisten membuat petani memberikan pestisida sintesis pada tanaman dengan dosis yang lebih tinggi. Pemberian dosis tinggi terus menerus dilakukan petani agar hama yang reisten terhadap pestisida sintesis mati. Hal tersebut memun#ulkan berbagai permasalahan bagi petani maupun lingkungan. Permasalahan akibat penggunaan pestisida sintesis ditulis &a#hel 3arson dalam bukunya yang berjudul 4/ilent /pring5 pada tahun )*-6. Buku tersebut berisi tentang pestisida khususnya DD0, pen#emaran lingkungan yang disebabkan penggunaan pestisida sintesis, dan juga #atatan efek merugikan pestisida terhadap lingkungan, terutama pada burung.
DD0 atau Dikloro Difenil 0rikloroetana merupakan pestisida sintesis yang mampu membasmi hama yang menyerang tanaman. Pada pemakaian pertama DD0 tidak ada terjadi perubahan yang signifikan pada lingkungan. Pada tahun2 tahun selanjutnya setelah penggunaan DD0, 3arson mengamati adanya perubahan pada musim semi. Musim semi yang biasanya terdengar suara2suara burung, setelah penggunaan DD0 burung2burung tidak lagi terdengar suaran ya. a3 Punahn4a S5esies
Pestisida sintesis yang ter#ampur di lingkungan dalam jumlah banyak bersifat ra#un bagi biotanya. Berbagai jenis he'an mempunyai kekebalan yang tidak sama. Bagi jenis he'an yang memiliki kekebalan tinggi, residu pestisida sintesis tersebut belum mampu mematikannya. Lain halnya bagi jenis he'an yang memiliki kekebalan rendah, residu pestisida sintesis dapat mematikannya. Apabila hal ini dibiarkan saja, maka akan terjadi kepunahan pada spesies yang memiliki kekebalan rendah. %3 Pele)a/an Ha&a )an Mun6uln4a Ha&a aru
Penggunaan pestisida dapat pula mematikan predator. 7ika predator punah, maka serangga dan hama akan berkembang tanpa kendali. Ada kemungkinan mun#ulnya hama spesies baru yang tahan terhadap takaran pestisida yang diterapkan. Hama ini baru musnah bila takaran pestisida diperbesar jumlahnya. Akibatnya, jelas akan memper#epat dan memperbesar tingkat pen#emaran pestisida pada makhluk hidup dan lingkungan kehidupan, tidak terke#uali manusia yang menjadi pelaku utamanya. 63 Gan..uan Kesei&%an.an lin./un.an
Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. &antai makanan, jaring2jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya keseimbangan lingkungan, daur materi, dan daur biogeokimia menjadi terganggu. )3 Kesu%uran Tanah er/uran.
Penggunaan insektisida dapat mematikan organisme dalam tanah dan dapat juga menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. /ehingga dapat menurunkan kesuburan tanah.
e3 a.i Kesehatan Manusia
0anaman yang diberi pestisida dapat menyerap pestisida yang kemudian terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah. Pestisida yang sukar terurai akan berkumpul pada he'an pemakan tumbuhan tersebut termasuk manusia. /e#ara tidak langsung dan tidak sengaja, tubuh mahluk hidup itu telah ter#emar pestisida. Pestisida mera#uni manusia tidak hanya pada saat pestisida itu digunakan, tetapi juga saat mempersiapkan, atau sesudah menggunakan pestisida tersebut. Adapun /olusi mengatasi penggunaan pestisida dan pen#emaran yang berlebihan8 ). Dengan menggantikan pestisida dengan obat2obatan organik yang bahan2 bahannya berasal dari lingkungan sekitar. 6. Men#ari musuh alam bagi hama untuk menyeimbangkan alam misalnya dengan men#arikan he'an predator jika ada lahan pertanian yang diserang hama tertentu 9. Mengunakan dosis yang tepat yang sudah tertera pada kemasan pestisida yang akan digunakan. :. Memba#a petunjuk pegunaan yang ada pada setiap kemasan pestisida. +. ;ntuk mengurangi dampak penggunaan pestisida dapat pula dilakukan dengan #ara menggunakan pestisida alami atau pestisida yang berasal dari tumbuhan biopestisida". Biopestisida tidak men#emari lingkungan karena bersifat mudah terurai biodegradable" sehingga relatif aman bagi ternak peliharaan dan manusia. /ebagai #ontoh adalah air rebusan dari batang dan daun tomat dapat digunakan untuk memberantas ulat dan lalat hijau. 1ita juga dapat menggunakan air rebusan daun kemanggi untuk memberantas serangga. /elain tumbuhan tersebut, masih banyak tumbuhan lain yang mengandung bioaktif pestisida seperti tanaman mindi, bunga mentega, rumput mala, tuba, kunir, ku#ai, dll.
III3
Kesi&5ulan )an Saran Pestisida
adalah
bahan2bahan
kimia
yang
tidak
terlepas
dari
penggunaannya untuk mengendalikan hama dan jasad pengganggu lainnya. Pestisida tidak saja memba'a dampak yang positif terhadap peningkatan produk pertanian, tapi juga memba'a dampak negatif terhadap lingkungan disekitarnya. Pengarahan dan penggunaan yang lebih tepat kepada para penggunaan dalam hal pemberian dosis, 'aktu apl ikasi, #ara kerja yang aman, akan mengurangi ketidakefisienan penggunaan pestisida pada lingkungan dan mengurangi seke#il mungkin pen#emaran yang terjadi. Di masa yang akan datang diharapkan penggunaan pestisida akan berkurang dan lebih selektif dan didukung oleh adanya penemuan2penemuan baru yang lebih efektif dalam mengatasi gangguan dari jasad pengganggu ini.
Da+tar Pusta/a Herly, 6)). &evolusi Hijau. http8de'iherly.blogspot.#o.id6))+revolusi2 mhijau.html. Diakses pada tanggal )- Maret 6)-. Ajim,
6):. Dampak
;nit Bisnis Beras DD Beras, 6)). A'al Mula Penemuan Pestisida. http8ddberas.blogspot.#o.id6))9a'al2mula2penemuan2pestisida.html. Diakses pada tanggal )- Maret 6)-.