PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN REMAJA AKHIR
Di susun oleh: 1. Aniv Aniva a Tutu Tututt Febri Febrian anta tari ri (201 (20130 3004 0400 004) 4)
A. PENDAHULUAN Masa remaja merupakan salah satu fase dalam rentang perkembangan manusia yang terentang sejak anak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia (life span development). Masa remaja mempunyai ciri yang berbeda dengan masa sebelumnya atau sesudahnya, karena berbagai hal yang memengaruhinya sehingga selalu menarik untuk dibicarakan. Kata remaja di terjemahkan dari kata dalam bahasa Inggris adolescence atau adoleceré (dalam bahasa latin) yang berarti tumbuh atau tumbuh untuk masak, menjadi dewasa. Dalam pemakaiannya istilah remaja dengan adolecen disamakan. Adolecen maupun remaja mengambarkan seluruh perkembangan remaja baik perkembangan fisik, intelektual, emosi dan social.
B. PENGERTIAN MASA REMAJA AKHIR DAN ADOLESENCE “Masa remaja akhir” ialah masa ketika seseorang individu berada pada usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun. Dimana saat usia ini rata-rata setiap remaja memasuki sekolah menengah tingkat atas. Ketika remaja duduk dikelas terakhir biasanya orang tua menganggapnya hampir dewasa dan berada diambang perbatasan untuk memasuki dunia kerja orang dewasa. Istilah adolescence atau remaja , berasal dari bahasa latin Adolescere, yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Perkembangan lebih lanjut, Istilah Adolescence seperti yang dipergunakan saat ini sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.
C. MASA REMAJA AKHIR SEBAGAI MASA ADOLESENCE Pada masa adolescence ini sudah mulai stabil dan mantap, ia ingin hidup dengan modal keberanian, anak mengenal aku-nya, mengenal arah hidupnya, serta sadar akan tujuan yang dicapainya, pendiriannya sudah mulai jelas dengan cara tertentu. Sikap kritis sudah semakin tumbuh dan nampak, dalam hal ini sudah mulai aktif serta objektif dalam melibatkan diri ke dalam kegiatan-kegiatan dunia luar. Juga sudah mulai mencoba mendidik diri sendiri sesuai pengaruh ataupun interaksi yang diterimanya.
SIFAT-SIFAT ADOLESENCE 1. Menunjukkan timbulnya sikap positif dalam menentukan sistem tata nilai yang ada. 2. Menunjukkan adanya ketenangan dan keseimbangan di dalam kehidupannya. 3. Mulai menyadari bahwa sikap aktif, mengkritik, waktu ia puber itu mudah tetapi untuk melaksanakannya relatif sulit. 4. Ia mulai memiliki rencana hidup yang jelas dan mapan. 5. Ia mulai senang menghargai sesuatu yang bersifat historis dan tradisi, agama, kultur, etis dan estetis serta ekonomis.
6.
Ia sudah tidak lagi berdasarkan nafsu seks belaka dalam menentukan calon teman hidup, akan tetapi atas dasar pertimbangan yang matang dari berbagai aspek.
7.
Ia mulai mengambil atau menentukan sikap hidup berdasarkan sistem nilai yang diyakininya.
8.
Pandangan dan perasaan yang semakin menyatu atau melebar antara erotik dan seksualitas, yang sebelumnya (pubertas) antar keduanya terpisah.
Pada periode adolescence ini mereka mulai menemukakan hal-hal yang bermakna dalam hidup mereka, antara lain: 1.
Dalam memilih teman
2.
Saling mencintai dan saling menepati janji antara teman
3.
Saling memberi ucapan selamat antara kawan
4.
Saling tolong menolong antara teman.
D. PERKEMBANGAN SOSIAL MORAL DAN SEKSUAL 1. PERKEMBANGAN SOSIAL Salah satu tugas perkembangan remaja yang sulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa diluar lingkungan keluarga dan sekolah. Karena remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapat dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, emosi dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga.
Dan karena keremajaan itu selalu maju, maka pengaruh kelompok sebayapun mulai akan berkurang. Hal ini disebabkan karena ada dua faktor, yaitu: a. Sebagian besar remaja ingin jadi individu yang dan ingin dikenal sebagai individu yang mandiri. b. Timbul dari akibat pemilihan sahabat.
a. b. c. d.
Karakteristik perkembangan sosial remaja, yaitu: Berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan. Adanya upaya memilih nilai-nilai sosial. Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis. Mulai cenderung memilih karier tertentu.
2. Perkembangan Moral Istilah moral berasal dari kata latin mos (moris), yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan/nilai-nilai atau tatacara kehidupan. Moral merupakan standar baik buruk yang ditentukan bagi individu olen nilai-nilai sosial budaya dimana individu sebagai anggota sosial. “
”
Karakteristik perkembangan moral yaitu mampu berpikir abstrak dan mampu memecahkan masalah-masalah yang bersifat hipotesis, maka pemikiran remaja terhadap suatu permasalahan tidak lagi hanya terikat pada waktu, tempat, dan situasi, tetapi, juga pada sumber moral yang menjadi dasar hidup mereka.
Lima perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh remaja yaitu: a.
Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak.
b. Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah, keadilan moral sebagai kekuatan moral yang dominan. c.
Penilaian moral menjadi semakin kognitif.
d. Penilaian moral menjadi kurang egosentris. e.
Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan emosi.
Tahap perkembangan moral menurut Lawrence E. Kohlberg Tingkatan Prakonvensional Perkembangan Moral
Tingkatan Konvensional Tingkatan pascakonvensional
Sikap orangtua yang harus diperhatikan sehubungan dengan perkembangan moral anak a. Konsisten dalam mendidik anak
b. Sikap orang tua dalam keluarga c. Penghayatan dan pengalaman agama yang dianut d. Sikap konsisten orang tua dalam menerapakan norma.
3. Perkembangan Seksual Seksualitas pada remaja timbul karena faktor-faktor berikut, yaitu: a. Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual (libido seksualitas) remaja. b. Penyaluran itu tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan. c. Sementara usia kawin ditunda, norma-norma agama tetap berlaku dimana seseorang dilarang untuk melakukan hubungan seks sebelum menikah. d. Kecenderungan pelanggaran makin meningkat. e. Orang tua sendiri, masih mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak tidak terbuka terhadap anak. f. Dipihak lain tidak dapat diingkari adanya kecenderungan pergaulan.
E. PERKEMBANGAN INTELIGENSI DAN EMOSI
1. Perkembangan Inteligensi Tahapan perkembangan inteligensi menurut Piaget diperjelas oleh Agus Salim Daulay adalah sebagai berikut: 1.
Periode atau Masa Sensoris Motoris (0-2,5 tahun);
2.
Periode atau Masa Pra-Operasional (2,0-7,0 tahun);
3.
Periode atau Masa Konkrit Operasional (7,0-11 tahun);
4.
Periode atau Masa Formal Operasional (11 tahun-dewasa);
2. Perkembangan Emosi Menurut Crow & Crow, emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai dengan perubahan-perubahan fisik. Pada saat emosi, sering terjadi perubahan-perubahan pada fisik seseorang, seperti: a. Reaksi elektris pada kulit meningkat bila terpesona. b. Peredaran darah bertambah cepat bila marah. c. Denyut jantung bertambah cepat bila terkejut. d. Pernafasan bernafas panjang bila kecewa. e. Pupil mata membesar bila marah. f. Liur mengering kalau takut atau tegang. g. Bulu roma berdiri kalau takut. h. Pencernaan menjadi sakit atau mencret-mencret kalau tegang. i. Otot menjadi ketegangan atau bergetar (tremor). j. Komposisi darah berubah dan kelejar-kelenjar lebih aktif.
Menurut Andi Mappiare, hal-hal yang mempengaruhi perkembangan inteligensi antara lain: a. Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berpikir reflektif. b. Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah. c. Adanya kebebasan berpikir.
F. PEMBENTUKAN KONSEP DIRI Remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke dewasa, dimana secara psikologis kedewasaan tentunya bukan hanya tercapainya usia tertentu, secara psikologis kedewasaan ialah keadaan dimana sudah ada ciri-ciri psikologis tertentu pada seseorang. Ciri-ciri psikologis menurut G.W Alport adalah: 1.
Pemakaran diri sendiri (extension of the self ),
2.
Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif (self objectivication),
3.
Memiliki falsafah hidup tertentu (unifying fhilosophy of life ),
G. KESIMPULAN 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7.
Masa remaja akhir yaitu ketika seseorang berusia 17 – 21 tahun. Pengaruh teman sebaya lebih besar dari pada pengaruh keluarga. Makin tinggi tingkat penalaran makin tinggi moral seseorang. Sebagai orang yang berada pada usia remaja, peserta didik menemukan berbagai cara untuk mengekspresikan diri mereka secara seksual. Inteligensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai dengan perubahan-perubahan fisik. Remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke dewasa.
H. DAFTAR PUSTAKA
Izzaty Rita Eka,dkk,2013,Perkembangan Peserta Didik,Yogyakarta: Uny Press Ali, Muhammad dan Muhammad Asrori, 2004 Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik), Jakarta: Bumi Aksara. http: //rumah belajar psikologi.com/ Yusuf syamsu, 2011,Perkembangan Peserta Didik,Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada.