Pengertian
Tipe pekecambahan
Bagian-bagian
PERKECAMBAHAN
Proses perkecambahan
Syarat-syarat
Kecambah ( plantula) adalah tumbuha ya g masih kecil, belum lama mu cul dari biji, da masih hidup dari persediaa maka a ya g terdapat di dalam biji. Perkecambaha
merupaka pertumbuha dengan munculnya radikula (calon akar) dan plamula (calon batang) pada biji. Perkecambahan dapat terjadi sekalipun tidak pada tanah dan walaupun media tumbuh tidak terdapat unsur hara.
Kecambah berasal dari lembaga, hanya bagian-bagiannya sudah lebih jelas dan berukuran lebih besar.
Lembaga adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akah tumbuh men jadi tumbuhan baru setelah biji memenuhi syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu
lembaga (radicula)>> akan tumbuh menjadi akar tunggang pada Dycotyledoneae. Pada gramineaea akar lembaga diselubungi sarung akar lembaga (coleorhiza). Pada perkecambahan biji rumput sarung calon akar akan ditembus calon akar dan sisanya akan tertinggal sebagai badan akar yang melingkar pada pangkal akar. Akar
Daun lembaga (cotyledon) merupakan daun pertama suatu tumbuhan/plumula
GAMBAR
STRUKTUR BIJI MONOKOTIL
ENDOSPERMA PLUMULA
KOTILEDON RADIKULA
KOLEORIZA KOLEOPTIL
GAMBAR
STRUKTUR BIJI DIKOTIL
PLUMULA
EPIKOTIL KULIT BIJI
HIPOKOTIL
KOTILEDON RADIKULA
Faktor
internal
Kemasakan benih Hormon Faktor
eksternal
Air
Udara
Suhu Cahaya Fitokrom Periode
Dormansi
Faktor
Internal
Kemasakan benih. Makin tinggi tingkat kemasakannya persentase perkecambahannya juga maki n tinggi Persentase perkecambahan maksimum dicapai oleh benih yang telah masak fisiologis. Hormon. Hormon yang sangat berperan dalam perkecambahan ialah hormon giberelin (GA).
Faktor
eksternal
Ketersediaan Air : Masuknya air dalam biji mengendalikan hormon dan mengaktifkan enzim. 2. Udara (Oksigen dan CO2) : O2 udara normal (20%) baik untuk perkecambahan digunakan untuk oksidasi makanan cadangan dalam biji. 3. Suhu lingkungan : berpengaruh pada proses metabolisme sel, Mempengaruhi kerja enzim. Sehingga berpengaruh pada perkecambahan . Kondisi lembap mempengaruhi perkecambahan mengandung air. Suhu yang paling baik untuk perkecambahan biji umumnya ±15°C-38°C. 1.
4.
Cahaya : beberapa jenis perlu/tidak pertlu cahaya. Contoh perlu cahaya : Alisma plantago, Bellis perrenis, Veronica arvensis Tidak perlu cahaya : Mirabilis jalapa, Tulipa gesneriana, Gladiolus communis Cahaya/tanpa: Sorghum halepense, Theobroma cacao, Datura stramomium
cahaya ini berkaitan erat dengan keterlibatan Fitokrom: Suatu senyawa pigmen protein yang fotoreversibel (dapat berubah karena perubahan cahaya). Bertanggungjawab pada proses perkecambahan dan pembungaan
Faktor
Bila syarat-syarat tidak terpenuhi lembaga dalam keadaan tidur (latent). Dalam keadaan latent lembaga tetap hidup hingga bertahun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya. Periode viabel adalah suatu masa dimana kecambah dapat hidup dan sanggup berkecambah, tergantung pada spesies dan lingkungannya
Periode
dormansi
umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu baru kemudian dapat berkecambah walau syarat lainnya terpenuhi. Pada
Periode
dormansi berlaku terutama pada tumbuhan daerah tropis dan iklim sedang Adanya
dormansi memungkinkan spesies tumbuhan tertentu bertahan hidup ketika kondisi lingkungannya tidak menguntungkan
1. Epigeal Perkecambahan
yang menghasilkan kecambah dengan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah, hipokotil tumbuh meman jang, akibatnya plumula dan kotiledon terangkat ke atas tanah.
contoh: kacang hijau (Phaseolus radiates) 2. Hipogeal Perkecambahan
yang menghasilkan kecambah dengan kotiledon tetap berada di bawah permukaan tanah, epikotil tumbuh meman jang akibatnya plumula muncul di atas tanah sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah
Daun lembaga Kotiledon
Hipokotil Epikotil Hipokotil
Kotiledon
Radikula
Daun lembaga Epikotil
Epikotil
Kotiledon
Hipokotil Radikula
Proses Perkecambahan
Proses fisika : PROSES FISIKA TERJADI KETIKA BIJI MENYERAP AIR (IMBIBISI) AKIBAT DARI POTENSIAL AIR RENDAH PADA BIJI YANG KERING. Proses kimia : DENGAN MASUKNYA AIR, BIJI MENGEMBANG DAN KULIT BIJI AKAN PECAH. AIR YANG MASUK MENGAKTIKAN EMBRIO UNTUK
Rangkaian peristiwa selama proses perkecambahan berlangsung, yaitu: 1.
Imbibisi
2. Aktivasi Enzim 3. Perombakan simpanan cadangan 4.
Inisiasi pertumbuhan embrio 5. Pemunculan radikel 6. Pemantapan kecambah
Perkecambahan
dimulai dengan penyerapan air oleh biji, yang disebut dengan proses imbibisi. dan cahaya mengaktifkan embrio untuk mensekresikan hormon giberelin. Air
Giberelin
mendorong aleuron untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim, misalnya amilase. Amilase
menghidrolisis amilum menjadi gula di endosperma
ENZIM BEKERJA DENGAN MENGHIDROLISIS CADANGAN MAKANAN YANG TERDAPAT DALAM KOTILEDON DAN ENDOSPERMA. PROSES INI MENGHASILKAN MOLEKUL KECIL YANG LARUT DALAM AIR, MISALNYA ENZIM AMYLASE MENGHIDROLISIS PATI DALAM ENDOSPERMA MENJADI GULA. SELANJUTNYA, GULA DAN ZAT-ZAT LAINNYA DISERAP DARI ENDOSPERMA OLEH KOTILEDON SELAMA PERTUMBUHAN EMBRIO MENJADI BIBIT TANAMAN. AKTIVASI ENZIM - Terjadi setelah benih berimbibisi cukup (akhir fase-1 awal fase-2) - Enzim-enzim yang teraktivasi adalah enzim hidrolitik - amilase: merombak amilase menjadi glukosa - ribonuklease: merombak ribonukleotida - endo--glukanase: merombak senyawa glukan
GAMBAR PROSES PERKECAMBAHAN
ENZIM AMILASE BERDIFUSI K E END OSPERMA
BUAH DAN KULIT BIJI GIBERELI N
ENDOSPERMA PLUMU LA ALEURON
EMBRIO HO
AIR MASUK
KE DALAM BIJI, MENGAK TIFKAN EMBRIO MENSEK RESIKAN GIBE RELIN
GIBE RELIN BE RDIFUSI
K E ALEURON UNTUK RADIKULA MENSINTESIS E NZIM AMILASE
ENZIM AMILASE MENGHID ROLISIS PATI MENJADI GULA UNTUK PERTUMBUHAN EMBRIO MENJADI PLUMULA DAN RADIKULA
Proses
pertumbuhan yang disertai dengan spesialisasi sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan. Contoh munculnya bunga.
Hormon tumbuh: Auksin, giberelin, as. Absisat, etilena, kalin, as. traumalin dan kaomarin, indol asetat Salah satu keistimewaan tumbuhan dalam perkembangannya adalah sifat totipotensi.
DAFTAR PUSTAKA J. Fuller, Harry. 2002. Dari Benih ke Persemaian. Jakarta: Grolier Internasional, Inc. Kimball, John. W. . Biologi Edisi 5 Jilid 2.Jakarta: Erlangga
Tjirosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Susilo, Herawati. . Fisiologi Tanaman Budidaya