Contoh Surat perjanjian kerjasama bisnisDeskripsi lengkap
contoh surat perjanjian kontrak kerjaFull description
Surat Perjanjian Kerja
contoh surat perjanjian karyawan
PERJANJIAN KERJA NO : Yang bertanda tangan di bawah ini, masing – masing : 1. Nama Jabatan Alamat
: : :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pengurus Yayasan pelayanan Kasih Agustinian yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. Nama Tempat Tgl. Lahir Alamat
: : :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Pada hari ini Hari ……………Tanggal…………..Tahun………..Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat dan setuju untuk mengikat diri pada perjanjian kerja ini dengan syarat-syarat sebagai berikut :
Pasal 1 Maksud dan Tujuan 1. Perjanjian Kerja ini dibuat dengan maksud memberikan kepastian dan keterangan kerja bagi kedua belah pihak dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat timbul dalam hubungan kerja dikemudian har. 2. Perjanjian kerja ini bertujuan memberikan pedoman yang jelas mengenai hak dan kewajiban masingmasing pihak.
Pasal 2 Ruang Lingkup Pekerjaan yang diserahkan oleh Pihak Kedua adalah memeriksa, mengobati dan merawat pasien yang berobat di Rumah Sakit Fatima yang menuntut pelayanan dari dokter spesialis………………..
Pasal 3 Tata Tertib Dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, Pihak kedua harus tunduk pada tata tertib dan disiplin kerja yang berlaku di Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian.
Pasal 4 Hak dan Kewajiban 1. Hak Pihak Pertama : a. Menyediakan fasilitas medis / penunjang medis termasuk standarisasi obat-obatan melalui Direksi Rumah Sakit Fatima. b. Memantau perhitungan imbalan / tagihan pasien sesuai dengan sistem keuangan yang berlaku di Rumah Sakit Fatima melalui Direksi Rumah Sakit Fatima. c. Mengatur dokter pengganti untuk memberikan pertolongan kepada pasien Pihak Kedua, bila Pihak Kedua tidak dapat dihubungi atau berhalangan atau terlambat datang melalui Direksi Rumah Sakit Fatima. d. Memanggil atau meminta klarifikasi dari Pihak Kedua tentang masalah-masalah yang dapat timbul dalam dalam kaitan dengan pelayanan terhadap pasien. e. Memberikan peringatan lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua bila terjdi penyimpangan dalam pelaksanaan tugas. f. Menjatuhkan sanksi atau membatalkan perjanjian kerja ini jika Pihak Kedua melakukan perbuatan yang merugikan Pihak Pertama. 2. Kewajiban Pihak Pertama : a. Menyediakan fasilitas medis/penunjang medis termasuk standarisasi obat-obatan melalui Direksi Rumah Sakit Fatima. b. Membebaskan biaya perawatan rumah sakit dengan hak perawatan di kelas 1 AC kepada pihak kedua beserta keluarganya ( suami/istri dan anak sah yang masih menjadi tanggungannya) melalui Direksi Rumah Sakit Fatima . c. Membayar imbalan kepada Pihak Kedua sesuai dengan sistem imbalan yang telah ditetapkan pada Pasal 5 perjanjian kerja ini melalui Direksi Rumah Sakit Fatima. d. Menanggung Pajak Penghasilan atas penghasilan tetap / patokan penghasilan Pihak Kedua yang besarnya sesuai dengan Peraturan Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian. e. Memungut dan menyetorkan pajak penghasilan dari Pihak Kedua sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku melalui Direksi Rumah Sakit Fatima. 3. Hak Pihak Kedua : a. Menggunakan fasilitas medis maupun penunjang medis yang tersedia di Rumah Sakit Fatima secara hati-hati dan bertanggung jawab dalam melayani pasien. b. Menerima imbalan sesuai dengan sistem imbalan yang telah ditetapkan pada pasal 5 perjanjian kerja ini. c. Menyampaikan usul atau pendapat kepada Pihak Pertama untuk dipertimbangkan. 4. Kewajiban Pihak Kedua. a. Bertanggung jawab setiap keputusan dan tindakan medis dalam melayani pasien. b. Membarikan pelayanan kepada pasien dengan sebaik-baiknya, dan menjunjung tinggi kode etik kedokteran dan kode etik Rumah Sakit serta dengan kesungguhan memberi pelayanan martabat profesi medis. c. Mengikuti pertemuan khusus yang diadakan dokter spesialis purnawaktu maupun para dokter mitra bagi kepentingan bersama di Rumah Sakit Fatima. Apabila berhalangan hadir harus memberitahukan sebelumnya secara lisan atau tertulis kepada Direktur atau Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Fatima. d. Memberikan bimbingan kepada dokter ruangan dan karyawan para medisyang bertugas di Rumah Sakit Fatima.
e. Mengisi formulir pemeriksaan secara lengkap pada lembar yang telah disediakan dari pasienpasien yang diperiksanya. f. Berusaha selalu menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya. g. Mengganti kerusakan alat-alat yang karena kelalaian Pihak Kedua menjadi rusak. h. Turut serta menjaga nama baik Yayasan Pelayanan Kasih agustinian dan Rumah Sakit Fatima. i. Mentaati dan mematuhi tarif rumah sakit, Hospital By law dan peraturan tata kerja bidang medis serta semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di Yayasan Pelayanan Kasih Agustian. j. Menjaga keamanan dan keselamatan gedung maupun peralatan Rumah Sakit Fatima. k. Membayar pajak penghasilan sesuai dengan undang-undang atau peraturan yang berlaku. Pajak penghasilan yang harus ditanggung sendiri adalah pajak penghasilan atas jasa medis yang diterima oleh yang bersangkutan. l. Menggunakan obat-obatan / bahan yang disediakan oleh Rumah sakit Fatima. m. Bersedia memberikan pelayanan secara Cuma-cuma kepada : 1. Para Uskup. 2. Pengurus Yayasan pelayanan Kasih, karyawan Yayasan Pelayanan Kasih beserta keluarga ( suami/istri dan anak sah yang masih tanggungannya). 3. Para biarawan biarawati dari Kongregasi Santo Augustinus ( OSA ). 4. Pasien-pasien tidak mampu berdasarkan surat keterangan pihak yang berwenang. n. Bersedia memberikan keringanan kepada : 1. Para biarawan biarawati di luar Konregasi Santo Augustinus. 2. Pasien-pasien kurang mampu 3. Pasien-pasien yang oleh Pihak Pertama maupun Direksi Rumah Sakit Fatima dinyatakan perlu diperlakuakan demikian. 4. Prosentase pengurangan pada huruf n angka 3 pasal ini adlah 60% ditanggung Rumah Sakit dan 40% ditanggung oleh Pihak Kedua setelah dikurangi biaya bahan habis pakai. 5. Kebijaksanaan dalam menetapkan keringanan huruf n angka 3 dan 4 pasal ini berada pada Direksi Rumah Sakit Fatima. 6. Pembayaran oleh pasien kurang mampu dan tidak mampu memprioritaskan untuk pembayaran biaya perawatan dan biaya habis pakai.
Pasal 5 Sistem Imbalan 1. Pihak Pertama memberikan imbalan berupa penghasilan yang dibebankan kepada Pihak Kedua berdasarkan peraturan imbalan dokter medis purnawaktu yang ditetapkan oleh Pengurus Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian. 2. Selain penghasilan tetap, Pihak Kedua menerima imbalan jasa medik berdasarkan prosentase dari seluruh pengasilan jasa medik Pihak Kedua sebagai berikut : a. 25% menjadi hak rumah sakit. b. 75% menjadi hak Pihak Kedua. 3. Semua jasa medik Pihak kedua pada jam kerja diterima oleh Rumah Sakit Fatima. 4. Jasa medik praktek sore diluar jam kerja apabila dilakukan praktek di Rumah sakit fatima maka: a. Jasa alat dan bahan habis pakai milik rumah sakit menjadi hak rumah sakit. b. Jas tindakan dan konsultasi semuanya merupakan hak Pihak Kedua. 5. Pembayaran imbalan Pihak kedua dilakukan setiap akhir bulan oleh Rumah sakit Fatima.
Pasal 6 Waktu dan Jam Kerja 1. Hari kerja normal adalah 6 (enam) hari kerja 7 (tujuh) hari kalender. 2. Jam kerja normal 7(tujuh) jam kerja untuk 1(satu) hari kerja dan 42 (empat puluh dua) jam kerja untuk 1(satu) minggu dalam 6 (enam) hari kerja dalam 7(tujuh) hari kalender.
Pasal 7 Prioritas Merawat PasienRumah Sakit 1. Pihak Kedua berhak untuk merawat pasien-pasien Rumah sakit yang masuk Rumah Sakit Fatima pada saat hari tugas dalam jam kerrja ( pukul 08.00-15.00WIB) kecuali pasien atau keluarganya memilih dokter spesialis lainnya 2. Pasien-pasien yang masuk Rumah Sakit (bukan pasien pribadi) setelah jam 15.00-08.00 WIB diberikan prioritas kepada dokter Spesialis yang sedang tugas jaga untuk merawatnya, kecuali apabila pasien atau keluarganya memilih dokter spesialis lainnya.
Pasal 8 Berhalangan Hadir 1. Pihak Kedua yang karena sesuatu sebab tidak bisa atau berhalangan masuk kerja harus memberitahukan kepada Direktur dan atau Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Fatima secara tertulis, sebaiknya 2 hari sebelumnya kecuali dalam keadaan mendadak cukup secara lisan. 2. Apabila Pihak Kedua tidak berada di tempat (keluar kota/daerah), maka harus ditunjuk salah satu dokter spesialis sebidang dengan prioritas dokter spesialis purnawaktu, atau mendekati kalau dokter spesialis sebidang tidak ada dan mempunyai ikatan kerja dengan Yayasan pelayanan Kasih Agustinian sebagai pengganti serta diketahui oleh Direktur atau Wakil Direktur Rumah Sakit Fatima. 3. Apabila Pihak Kedua tidak hadir tanpa alasan apapun maka berlaku no work nopay.
Pasal 9 Jangka Waktu Perjanjian Perjanjian kerja ini berlaku selama 1 (satu) tahun mulai terhitungsejak tanggal …..bulan….2011 dan berakhir pada tanggal………………bulan…………2012
Pasal 10 Perpanjangan Perjanjian Kerja 1. Perjanjian Kerja ini dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Apabila akan diperpanjang maka Pihak Kedua dapat mengajukan permohonan kepada Pihak Pertama melalui unit Rumah Sakit Fatima paling sedikit 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa perjanjian kerja ini. 2. Permohonan perpanjangan perjanjian ini harus dilengkapi dengan hasil penilaian kerja Pihak Kedua oleh Tim Komite Medik Rumah Sakit Fatima.
Pasal 11 Pemutusan Perjanjian Kerja 1. Pemutusan Perjanjian Kerja ini dinyatakan apabila : a. Pihak Kedua meninggal dunia. b. Pihak Kedua mengundurkan diri. c. Pihak Kedua telah diterima dan bekerja di tempat lain tanpa persetujuan dari Pihak Pertama. d. Keadaan fisik dan atau mental yang mengakibatkan Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan profesinya dengan baik. e. Pihak Kedua meninggalkan tugas selam 1 (satu) minggu tanpa pemberitahuan dan atau persetujuan dari Direktur Rumah Sakit Fatima. f. Pihak Kedua tidak mematuhi peratura yang berlaku di lingkungan Yayasan Pelayanan Kasih Agustinian. 2. Hubungan kerja antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua putus demi hukum dengan berakhirnya masa kerja perjanjian kerja ini, tanpa ada kewajiban dari Pihak Pertama untuk membayar uang pesangon maupun uang pisah. 3. Apabila Pihak pertama/Pihak Kedua akan memutuskan perjanjian kerja ini sebelum masa kontrak berakhir harus memberitahukan kepada Pihak Kedua / Pihak Pertama minimal 1(satu) bulan sebelumnya secara tertulis.
Pasal 12 Sanksi 1. Pihak Pertama dapat memutuskan perjanjian kerja ini secara sepihak tanpa kewajiban membayar gaji Pihak Kedua, jika Pihak Kedua terbukti secara jelas melakukan kesalahan berat menyebabkan kerugian material dan atau inmaterial kepada Pihak Pertama. 2. Jika Pihak Kedua memutuskan perjanjian ini secara sepihak sebelum masa kerja yang ditentukan dalam perjanjian kerja ini berakhir, maka sisa masa kerja yang tertinggal tidak dibayar oleh Pihak Pertama. 3. Pihak Kedua berhak atas sisa upah dari masa kerja yang tertinggal jika diputuskan kerjanjian kerjanya secara sepihak tanpa alasan yang sah oleh Pihak pertama.
Pasal 13 Perselisihan Pada perinsipnya kedua belah pihak berupaya menghindari terjadinya masalah sehubungan dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam perjanjian kerja ini. Namun apabila musyawarah dan mufakat tidak tercapai maka kedua belah pihak memilih kedudukan hukum yang tidak dapat diubah yaitu di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Ketapang.
Pasal 14 Force Majeur Perjanjian kerja ini batal demi hukum jika karena keadaan atau situasi yang memaksa, sperti : bencana alam, pemberontakan, huru hara, kerusuhan. Peraturan Pemerintah atau apapun yang mengakibatkan perjanjian kerja ini tidak mungkin lagi diwujudkan.
Pasal 15 Ketentua Penutup Demikian perjanjian kerja ini dibuat oleh para pihak dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani serta tanpa paksaan dan pihak manapun juga dalam rangkap dua dan masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai hukum yang sama.