yang perlu diketahui tentang karies gigi. etiologi, klasifikasi, dan perjalanan karies dari plak hingga menyebabkan abses periapikal. semoga berguna b...
perjalanan karies sekunder sampai nekrosisDeskripsi lengkap
Upaya Pencegahan di KG : Menghindari terjadi karies awal, Menghambat proses yang lebih lanjut, Mengendalikan penyebarannya, Mengurangi komplikasi dan akibat-akibatnya, Melakukan rehabilitasi.
Modul Karies Gigi utk Pelatihan KKR
karies
contohDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
SOP Penanganan Karies Gigi
HUUN
Full description
Perjalanan Karies
plak
media yang baik untuk pertumbuhan bakteri
dekalsifikasi enamel
iritasi pulpa
karies media
hiperemi pulpa
menembus lapisan dentin
karies superficialis
pelebaran pembuluh darah di pulpa dan infiltasi sel-sel inflamasi
pulpitis akut
inflamasi persisten
pulpitis kronik
gangren radiks
kematian akar gigi
gangren pulpa
terus menerus dan tidak diobati
kompensasi tubuh
granuloma
membesar dan terjadi likuidasi
abses periapikal
Perjalanan karies dimulai dengan terbentuknya plak pada permukaan gigi yang merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Bakteri ini memetabolisme sukrosa menjadi asam laktat. Suasana yang asam karena asam laktat menyebabkan dekalsifikasi dekalsifikasi enamel. Tahap ini adalah tahap pertama dari karies gigi yang disebut sebagai iritasi pulpa (karies superficialis). Jika proses ini masih berlanjut dan menembus lapisan dentin maka disebut sebagai hiperemi pulpa, pada tahap ini muncul karies media (karies yang mengenai tidak lebih dari ½ dentin). Sebagai respon tubuh terhadap proses inflamsi tersebut, terjadi pelebaran pembuluh darah di pulpa dan infilrasi sel-sel inflamatori di dalam ruang pulpa. Proses ini disebut pulpitis. Pulpitis dapat menjadi kronis. Pulpitis akut ialah kondisi inflamasi yang disebabkan oleh suatu rangsangan. Sedangkan pulpitis kronis ialah kondisi inflamasi yang disebabkan oleh suatu rangsangan tapi pulpa mampu kembali pada keadaan tidak terinflamasi setelah rangsangan dihilangkan. Jika pulpitis terus meluas dan tidak diobati maka akan mengakibatkan kematian atau gangren pulpa yang lama kelamaan dapat pula mengakibatkan kematian akar gigi atau gangrene 1
radiks. Kemudian tubuh akan mengkompensasi dengan membentuk suatu granuloma. Jika granuloma semakin besar kemudian terjadi likuidasi dan terbentuklah abses periapikal. 1. Iritasi pulpa (karies superfisialis) a. Definisi : proses inflamasi yang terjadi terbatas pada lapisan enamel gigi akibat keadaan asam yang dihasilkan dari proses metabolisme sukrosa oleh bakteri.
b. Gejala Subjektif Tidak ada keluhan rasa sakit. c. Gejala Objektif
Ditemukannya karies superficialis. d. Pemeriksaan Klinis
Tes clore etil : -
Sonde : -
Palpasi : e. Terapi : bergantung pada kondisi karies
Jika menganggu estetika harus dilakukan penumpatan
Jika tidak menganggu estetika o Recountering o Proses ulasan fluor o Semua tindakan harus dilakukan dengan edukasi dan konsul diet pada pasien Diagnosa Banding : hipoplasia enamel
f.
2. Hiperemi Pulpa (Karies Media) a. Definisi : proses inflamasi yang meluas sampai lapisan dentin b. Gejala Subjektif
Rasa sakit yang timbul bila ada rangsangan, misalnya minuman panas atau dingin
Rangsangan dingin lebih nyeri daripada rangsangan panas c. Gejala Objektif
Tampak karies media d. Pemeriksaan Klinis
Tes clore etil : +
Sonde : +
Palpasi : + 2
e. Pemeriksaan Penunjang
Pada radiografi tidak ada radiolusensi
f. Terapi
Jika menganggu estetika harus dilakukan penumpatan Penambalan tetap dengan menggunakan basis semen gelas o ionomer Jika tidak menganggu estetika o Recountering o Poles ulasan fluor Semua tindakan terapi harus dilakukan dengan edukasi dan konsultasi diet pasien
3. Pulpitis Akut (Karies Profunda) a. Definisi : kondisi inflamasi pulpa yang persisten yang dapat disebabkan oleh suatu rangsangan b. Gejala Subjektif
Rasa sakit dan berdenyut yang timbul secara spontan Rasa sakit akan bertambah bila ada sisa makanan masuk ke dalam karies gigi tersebut
Ada kepekaan terhadap perubahan suhu panas-dingin, namun kadangkadang ditemukan suhu dingin dapat meredakan rasa sakit c. Gejala Objektif
Tampak karies profunda d. Pemeriksaan Klinis
Tes clore etil : -
Sonde : -
Palpasi : e. Pemeriksaan Penunjang
Pada radiografi tidak ada radiolusensi dan didapat penebalan membran periodontal
Tes kavitas : + Terapi : perawatan saluran akar
f.
4. Palpitis Kronik a. Definisi : kondisi inflamasi pulpa ringan sampai sedang yang disebabkan oleh suatu rangsangan tetapi pulpa mampu kembali pada keadaan tidak terinflamasi setelah rangsangan ditiadakan. b. Gejala Subjektif Rasa sakit tajam sebentar akibat makanan/minuman dingin dan tidak bersifat spontan c. Gejala Objektif
Tes clore etil : + 3
Sonde : +
Palpasi : +/-
Tes kavitas : +
Tes perkusi : -
Radiografi : dapat ditemukan penebalan periodontal d. Terapi : perawatan endodontik (perawatan saluran akar)
5. Gangren Pulpa a. Definisi : kematian jaringan pulpa yang telah mengalami invasi kuman, sehingga terjadi pembusukan yang menimbulkan gas yang berbau busuk (indol, skatol) b. Gejala Subjektif Biasa tidak ada keluhan rasa sakit, kecuali bila lubang tersebut tertimbun dengan sisa makanan atau karang gigi yang menyebabkan gas di dalamnya tidak dapat keluar c. Gejala Objektif
Tampak adanya karies profunda terbuka d. Pemeriksaan Klinis
Tes clore etil : -
Sonde : -
Palpasi : +/-
e. Terapi
Perawatan endodontik dan dilakukan ekstrasi setelah gas yang dihasilkan dapat dikeluarkan dari gigi tersebut.
6. Gangren Radiks a. Definisi : kematian jaringan pulpa yang telah mengalami invasi kuman, sehingga terjadi pembusukan yang menimbulkan gas yang berbau busuk. Mahkota gigi habis total dan kerusakan mencapai akar gigi. b. Gejala Subjektif Biasa tidak ada keluhan rasa sakit, kecuali bila lubang tersebut tertimbun dengan sisa makanan atau karang gigi yang menyebabkan gas di dalamnya tidak dapat keluar c. Gejala Objektif
Tampak adanya karies profunda terbuka yang hanya akarnya saja yang terlibat d. Pemeriksaan Klinis
Tes clore etil : -
Sonde : -
Palpasi : +/e. Terapi : dilakukan ekstrasi setelah gas endostatol dikeluarkan dari gigi tersebut
4
7. Nekrosis Pulpa a. Gejala Klinis
Rasa sakit ringan-sedang yang hilang timbul, namun dapat juga dijumpai sakit terus menerus
Kepekaan terhadap suhu : b. Pemeriksaan Penunjang
Tes perkusi : +/Pada radiografi tidak ada radiolusesi dan terkadang dapat ditemukan penebalan membran periodontal
Tes kavitas : c. Terapi : perawatan saluran akar
Etiologi Karies Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya karies, yaitu : 1. Bakteri a. Sifat kariogenik ini berkaitan dengan kemampuan untuk :
Asam dari substrat (bantuan enzim asidogenik)
Menghasilkan kondisi dengan pH rendah (kurang dari pH 5)
Bertahan hidup dan memproduksi asam terus menerus pada kondisi dengan pH rendah (bantuan enzim acidurik)
Melekat pada permukaan licin gigi b. Tiga jenis bakteri yang sering menyebabkan karies :
Lactobacillus
Streptokok
Actinomyces 2. Karbohidrat makanan Karbohidrat sederhana merupakan substrat bagi bakteri untuk mensintesa asam dengan bantuan enzim acidurik dan acidogenik. Namun, bakteri tidak dapat melakukan metabolisme dengan cepat pada karbohidrat kompleks karena tidak dicerna dengan sempurna sehingga jarang menimbulkan karies. 3. Kerentanan permukaan gigi a. Morfologi gigi
Pada pit dan fissure
Pada permukaan halus proksimal labial atau bukal
Tepi leher gigi sedikit di atas tepi gingival
Tepi tumpatan atau tambalan terutama yang kurang b. Lingkungan gigi
Saliva meremineralisasi karies dini karena mengandung ion kalsium dan fosfat Perubahan jumlah dan susunan saliva menyebabkan kemungkinan karien meningkat 5
c. Posisi gigi Posisi keluar, rotasi, atau situasi tak normal lain menyebabkan kesulitan pembersihan dan cenderung membuat sisa makanan terakumulasi.
Klasifikasi Karies 1. Menurut kedalamannya a. Karies superficialis : yaitu karies yang hanya mengenai email b. Karies media : karies yang mengenai email dan dentin, tapi belum melewati ½ ketebalan dentin c. Karies profunda : karies yang sudah mengenai lebih dari ½ ketebalan dentin. Ada 2 jenis :
Karies profunda tertutup jika belum menembus ruang pulpa
Karies profunda terbuka jika sudah menembus ruang pulpa 2. Menurut kecepatan penjalarannya a. Karies akut : karies yang penjalarannya cepat sehingga tak ada kesempatan pembentukan sekunder dentin dan menimbulkan rasa sakit b. Karies kronis : karies yang penjalarannya lambat sehingga ada kesempatan pembentukan sekunder dentin dan tidak menimbulkan rasa sakit c. Rampant dentis : karies yang penjalarannya sangat cepat dan meluas bahkan sampai ke semua gigi. Biasanya terjadi pada anak- anak yang minum susu dalam botol sampati tertidur (milk bottle caries) d. Arrested caries : karies yang penjalarannya sangat lambat atau terhenti penjalarannya, diikuti pembentukan sekunder dentin. Secara klinis terlihat dentin berwarna coklat dan mengalami pengerasan. 3. Menurut waktu terjadinya a. Karies primer : karies yang pertama kali menyerang permukaan gigi b. Karies sekunder : karies yang menyerang permukaan gigi yang sama untuk kedua kalinya pada tempat yang sama 4. Menuru lokasinya a. Pit dan fissure caries b. Smooth surface caries : karies pada permukaan proksimal, labial atau bukal.