Perencanaan Program Kesehatan
Perencanaan
Program
Kesehatan
Batasan.
Yang
dimaksud
dengan
perencanaan adalah antara lain : a) Kemampuan
untuk
memilih
satu
kemungkinan
dari
berbagai
kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan. (Billy E Goetz) b) Pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik (Le Breton) c) Upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Maloh dan Deacon) d) Proses menetapkan pengarahan yang resmi dan menetapkan berbagai hambatan yang diperkirakan ada dalam menjalankan suatu suatu pr ogram guna dipakai sebagai pedoman dalam suatu organisasi. (Ansoff dan Brendenberg ) Suatu proses kerja yang terus menerus yang meliputi pengambilan keputusan yang bersifat pokok dan penting dan yang akan dilaksanakan secara sistematik, melakukan perkiraan-perkiraan dengan menggunakan segala pengetahuan yang ada tentang masa depan, mengorganisir secara sistematik segala upaya yang dipandang untuk melaksanakan segala keputusan yang telah ditetapkan serta mengukur keberhasilan dari pelaksanaan keputusan tersebut dengan membandingkan hasil yang dicapai terhadap target yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan umpan balik yang yang diterima dan yang disusun secara teratur dan baik ( Drucker ). Suatu proses menganalisa dan memahami sistem yang dianut, merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai, memperkirakan segala kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah Dr. Oswald
ditetapkan, menganalisa efektivitas dari berbagai kemungkinan tersebut, menyusun perincian selengkapnya dari kemungkinan yang terpilih, serta mengikatnya dalam suatu sistem pengawasan yang terus menerus sehingga dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana rencana yang dihasilkan dengan sistem yang dianut.(Levey dan Loomba) Dalam aktivitas sehari-hari dikenal beberapa istilah yang agak identik dengan perencanaan dengan nuansa yang sedikit berbeda antara lain
Peramalan ( Forcasting ) Adalah suatu upaya menduga apa yang akan terjadi di masa depan, yang juga merupakan ciri perencanaan. Tapi dalam peramalan tidak ditemukan unsur-unsur yang bersifat pasti, sehingga sehingga tidak dapat diperhitungkan. Peramalan bertolak dari asumsi asumsi tertentu, kemudian dilanjutkan dengan cara.
Projectory; yaitu kecenderungan yang yang di proyeksikan pada masa yang akan datang
C yclic;
jika peristiwa yang lalu berulang ulang terjadi dan oleh
karenanya pada masa yg akan juga akan terjadi.
Associative;
yaitu
menghubungkan
peristiwa
atau
keadaan
misalnya jika timbul kondisi A maka akan terjadi peristiwa B, dan demikian seterusnya.
Persistency; ialah karena faktor faktor adalah stabil, maka keadaan yang diramalkan tidak mengandung sesuatu perubahan keadaan yang lalu ataupun yang sekarang berlaku. Penyelesaian masalah
(Problem solving) : Suatu upaya menghilangkan hambatan atau masalah, yang juga merupakan ciri perencanaan. Namun dalam penyelesaian masalah tidak terkandung uraian yang lengkap tentang bagaimana melaksanakan berbagai kegiatan.
Penyusunan program (Programming) : Suatu upaya menyusun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, namun rangkaian Dr. Oswald
kegiatan yang disusun pada penusunan program dapat dilakukan tidak dari tahap awal.
Penyusunan rancangan ( Designing ) : Suatu upaya menghasilkan
pedoman (bagan kerja ) namun . Penyusunan program bukanlah bukanlah perencanaan karena hasil akhir perencanaan tidak terbatas hanya pada penyusunan pedoman ( bagan ) kerja saja. Pengkajian kebijakan ( Policy analisis ) adalah suatu upaya untuk
menyelesaikan
masalah
perencanaan,
namun
sebagaimana pengkajian
juga
merupakan
kebijakan
lebih
ciri bersifat
retrospektif, yakni hanya mengkaji berbagai kebijakan dengan segala akibatnya yang telah ada atau yang telah terjadi. Sedangkan dalam perencanaan lebih bersifat prospektif serta bermaksud menghasilkan gagasan baru.
Proses pengambilan keputusan (Decision making process: Adalah suatu upaya menetapkan keputusan, yang juga merupakan ciri perencanaan namun proses yang berlangsung dalam pengambilan keputusan umumnya lebih kompleks dimana perencanaan biasanya hanya
merupakan
salah
satu
masukan
untuk
pengambilan
keputusan. Aspek perencanaan Dalam membicarakan perencanaan ada tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan: 1.
Hasil dari pekerjaan perencanaan ( Outcome of planning ) : Yang disebut dengan rencana ( Plan ) yang dapat berbeda antara satu dengan yang lain.
2.
Perangkat perencanaan ( Mechanic of planning ) adalah satuan organisasi yang ditugaskan dan atau yang bertanggung jawab menyelenggarakan pekerjaan perencanaan. Juaga sebagaimana dengan hasil perencanaan perangkat perencanaan dapat berbeda dari satu pekerjaan perencanaan dengan yang lain. Pada satu Dr. Oswald
oganisasi yang besar dan kompleks perangkat perencanaan bisa dilaksanakan suatu biro khusus, sedangkan organisasi yang kecil bisa ditangani suatu organisasi kecil atau hanya ditangani beberapa staf saja. 3.
Proses perencanaan ( Process of planning ) adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada pekerjaan perencanaan. Berbeda dengan hasil dan perangkat perencanaan, proses perencanaan ini pada dasarnya adalah sama untuk berbagai pekerjaan perencanaan. Untuk menghasilkan suatu rencana yang baik, maka sebaiknya langkah langkah yang ditempuh adalah sama. Ciri-ciri
perencanaan, Perencanaan yang baik mempunyai ciri-ciri
yang harus harus diperhatikan Bagian dari sistem administrasi Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan pekerjaan perencanaan sebagai bagian dari sistem administrasi secara keseluruhan. Perencanaan pada dasarnya adalah merupakan salah satu dari fungsi manajemen yang sangat penting. Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan. Menurut Mary Arnold ada hubungan yang berkelanjutan antara perencanaan dengan berbagai fungsi manajemen yang lain. Disebutkan bahwa perencanaan penting untuk pelaksanaan yang apabila hasilnya telah dinilai dilanjutkan lagi dengan perencanaan. Demikian seterusnya sehingga terbentuk suatu spiral yang tidak mengenal titik akhir. Berorientasi pada masa depan. Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasio pada masa depan dimana hasil dari pekerjaan
perencanaan
tersebut
apabila
dapat
dilaksanakan
akan
mendatangkan berbagai kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada masa yang akan datang. Mampu menyelesaikan masalah. Penyelesaian masalah disini ataupun tantangan yang dimaksud harus disesuaikan Dr. Oswald
dengan kemampuan, dalam arti dilakukan secara bertahap yang harus tercermin pada pentahapan perencanaan yang dilakukan. Mempunyai tujuan. Tujuan yang dimaksud disini biasanya dibedakan atas 2 macam, tujuan umum yang berisikan uraian secara garis besar, serta tujuan khusus yang berisikan uraian yang lebih spesifik. Bersifat mampu kelola. Yaitu bersifat wajar, logis, objektif, jelas dan runtun, fleksibel serta telah disesuaikan dengansumber daya.
Macam- macam perencanaan.
Ditinjau dari berbagai aspek dapat dibedakan beberapa macam perencanaan:
Ditinjau dari jangka waktu berlakunya renca na Perencanaan jangka panjang Perencanaan jangka menengah Perencanaan jangka pendek
Ditinjau dari frekuensi penggunaan Digunakan satu kali ( Single- use planning ), rencana yang hanya dapat dipergunakan satu kali. Digunakan berulang kali ( repeat-use planning ), yaitu rencana yang dapat digunakan lebih satu kali apabila situasi dan kondisi lingkungan normal serta tidak ada terjadi perobahan yang mencolok. Disebut juga perencanaan perencanaa n standard ( Standard planning )
Ditinjau dari tingkatan rencana Dr. Oswald
R encana encana
induk ( Master plan ), apabila rencana yang dihasilkan
lebih menitik beratkan pada aspek kebijakan; mempunyai ruang lingkup yang amat luas serta berlaku untuk jangka waktu yang panjang. Perencanaan operasional ( Operasional planning )
encana R encana
yang
lebih menitik beratkan pada spek pedoman pelaksanaan yang akan dipakai sebagi petunjuk pada waktu melaksanakan kegiatan. Perencanaan harian ( Day- to-day planning ) rencana yang telah disusun secara rinci dan biasanya disusun untuk program yang telah bersifat rutin. Ditiinjau dari filosofi perencanaan Perencanaan memuaskan ( Satisfying planning ) R encana encana yang secara filosofis pada saat melakukan perencanaan tidak terlalu memntingkan keuntungan golongan,tapi golongan,tapi memberi kepuasan pada semua pihak yang terlibat. Perencanaan Perencanaa n optimal ( Optimizing planning ) Filosofi yang yang
dianut
pada sat rencana dibuat adalah mementingkan pencapaian tujuan sehingga ukuran ukuran kuantitas menjadi sangat penting, oleh karena itu perhatian lebih diutamakan pada bagian bagian yang produktif
Perencanaan adaptasi ( Adaptivizer planning ) Filosofo yang dianut adalah cenderung berupaya untuk selalu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
5. Ditinjau dari orientasi waktu wa ktu
a. Perencanaan berorientasi masa lalu- kini ( Past present planning ) yaitu rencana yang dihasilkan semata mata bertitik tolak dari pengalaman Dr. Oswald
yang pernah diperoleh pada masa lalu. Perencanaan model seperti ini biasanya dilakukan apabila menghadapi situasi darurat serta waktu yang dimiliki sangat terbatas. Misalnya dalam keadaan wabah. b. Perencanaan berorientasi masa depan. ( Future- oriented planning ) encana R encana
yang
dihasilkan
memperhitungkan
perkiraan-
perkiraan yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
Perencanaan model ini masih dapat dibagi menjadi 3 macam: 1. Perencanaan redistributif ( R edistributive edistributive planning ) Meskipun orientasinya ke masa depan tapi rencana yang disusun tidak berdasarkan atasn kajian masa depan yang mendalam. encana R encana
model ini dilakukan karena kebuthan yang mendesak saja, dan
umumnya perencanaan model ini merupakan kelanjutan dari perencanaan masa lalu- kini. 2. Perencanaan spekulatif ( Speculative planning ) Sangat terlihat sifat spekulatifnya dimana walaupun ada kajian tentang masa depan tapi tidak menggunakan data 3. Perencanaan kebijakan ( Policy planning ) Yaitu perencanaan yang sangat berorientasi pada masa Dr. Oswald
depan, serta disusun atas Kajian yang seksama dan mendalam terhadap berbagai data yang tersedia.
6.Ditinjau dari ruang lingkup. Dapat dibedakan atas 4 macam : Perencanaan strategik ( Strategic planning ) Perencanaan yang menguraikan dengan lengkap kebijakan jangka panjang yang ingin diterapkan, tujuan jangka panjang yang ingin dicapai serta rangkaian dan pentahapan kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan stratigik biasanya sulit diubah. Perencanaan Perencanaa n taktik ( Tactic planning ) encana R encana
yang hanya mengandung uraian tentang kebijakan,
tujuan serta kegiatan jangka pendek saja. Perencanaan taktik mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi dan kondisi. Perencanaan menyeluruh ( Comprehensive planning ) Mengandung uraian yang bersifat menyeluruh, yaitu mencakup seluruh aspek dan ruang lingkup berbagai kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan terpadu ( Integrated planning ). Perencanaan yang dihasilkan jelas menggambarkan keterpaduan antar kegiatan yang akan dilakukan dan atau dengan kegiatan lain yang sudah ada.
Unsur unsur rencana
Dr. Oswald
Untuk dapat membuat perencanaan yang baik sehingga dapat dihasilkan suatu rencana yang lengkap, perlu dipahami tentang unsur unsur yang terdapat dalam suatu rencana. Unsur unsur tersebut antara lain: umusan R umusan
misi. Suatu rencana yang baik harus mengandung
rumusan tentang misi organisasi tersebut. Uraian dalam misi mencakup yang sangat luas, antara lain, latar belakang, cita-cita, tujuan pokok, tugas pokok, serta ruang lingkup kegiatan organisasi. Dalam praktek se-hari-hari uraian tentang misi sering tercantum dalam latar belakang ( Background) umusan R umusan
masalah. Suatu rencana yang baik harus mengandung
rumusan masalah yang ingin diselesaikan.
R umusan umusan
masalah yang
baik harus memenuhim syarat sebagai berikut. a Harus mempunyai tolok ukur. b. Bersifat netral. R umusan umusan
tujuan umum dan tujuan khusus. Suatu rencana yang baik
harus mengandung rumusan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut dap dibedakan atas 2 macam :
Tujuan umum, terdiri dari 3 macam, a. Jelas keterkaitan dengan misi organisasi b. Jelas keterkaitannya dengan masalah yang ingin di atasi. c. Menggambarkan keadaan yang ingin dicapai.
Tujuan khusus, Syarat tujuan khusus adalah selain harus memenuhi syarat rumusan tujuan tujuan umum juga harus harus mempunyai tolok ukur. Tolok ukur yang dimaksud dapat dibedakan 5 macam. A. Apa masalah yang ingin diatasi. B. Siapa yang akan memperoleh manfaat C.
Dimana rencana kerja dilaksanakan.
D. Berapa besarnya target yang akan dicapai. Dr. Oswald
E. Berapa lama rencana kerja akan dilaksanakan
umusan R umusan
kegiatan.
Suatu rencana yang baik harus mencantumkan rumusan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegitan yang dimaksud adalah yang disatu pihak dapat mengatasi masalah dihadapi dan dilain pihak dapat mencapai tujuan ( target ) yang telah ditetapkan. Berbagai kegiatan tersebut ditinjau dari peranannnya dalam mengatasi masalah dapat dibedakan atas.
A. Kegiatan pokok; ( Mollar activities ) yaitu kegiatan yang bersifat mutlak dan merupakan kunci bagi keberhasilan rencana.
B. Kegiatan tambahan ( Molucular activities ) yaitu kegiatan yang bersifat fakultatif dimana apabila kegiatan tersebut tidak dilaksanakan tidak akan menentukan keberhasilan suatu rencana. Sebaliknya apabila rencana tersebut dilaksanakan maka pelaksanaan rencana akan lebih sempurna. Selain itu untuk kepentingan praktis berbagai kegiatan juga sering juga dikelompokkan dalam 3 macam: Dr. Oswald
a. Kegiatan persiapan.
( Preparation activities )
b. Kegiatan pelaksanaan ( Implementation activities ) c. Kegiatan penilaian
( Evaluation activities )
Asumsi perencanaan. Suatu rencana yang baik harus mengandung uraian asumsi perencanaan ( Planning asumption ) Secara umum asumsi perencanaan dapat dibagi 2 macam .
a. Asumsi perencanaan yang bersifat positip yaitu uraian tentang berbagai faktor penunjang yang diperkirakan ada dan yang berperan dalam memperlancar pelaksanaan rencana. Asumsi perencanaan positip antara lain adalah :
1. Adanya kerja sama yang baik dengan berbagai instansi pemerintah dan institusi masyarakat. 2. Tersediannya tenaga pelaksanana yang terampil dengan jumlah yang cukup. 3.
Tingginya
kemampuan
masyarakat
membiayai
pelayanan kesehatan.
b. Asumsi perencanaan negatip. Yaitu uraian tentang berbagai faktor penghambat yang diperkirakan ada dan yang berperan sebagai kendala pelaksanaan rencana. Beberapa contoh asumsi perencanaan negatip adalah : Dr. Oswald
1. Keadaan alam dan d an lingkungan yang sulit. 2. Dedikasi tenaga pelaksanana yang kurang. 3. Tingkat pendidikan penduduk yang rendah.
Strategi pendekatan .
Merupakan uraian tentang strategi pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan rencana. Secara umum strategi pendekatan berkisar antara 2 kutub; a. Pendekatan institusi.( Institutional approach ) Yaitu pendekatan
yang sangat memerlukan dukungan legalitas sehingga sering menerapkan
prinsip-prinsip
kekuasaan
dan
kewenangan.
Penerapan stratregi ini dapat mempercepat pelaksanaan program namun kelemahannya hasil yang diperoleh sering tidak langgeng karena se-olah-olah ada unsur pemaksaan. b. Pendekatan komunitas,
Community
approach ), pendekatan
yang digunakan bertujuan untuk menimbulkan kesadaran dalam diri masyarakat itu sendiri. Untuk itu dilaksanakan berbagai program komunikasi, informasi dan edukasi yang maksudnya agar masyarakat dengan kesadaran sendiri mau melaksanakan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara mandiri. Dengan demikian diharapkan perubahan yang dica[pai akan bertahan lama,
karena
memang
bertolak
dari
adanya
kesadaran.
Namun
kelemahannya pelaksanaan program biasanya membutuhkan membutuhkan waktu waktu yang yang lebih lama. Kelompok sasaran Lazimnya dalam setiap program kesehatan ditemukan adanya kelompok sasaran yang dapat dibagi 2 macam. : a. Kelompok sasaran langsung yaitu kelompok anggota masyarakat yang memanfaatkan langsung program tersebut. Misalnya bayi bayi untuk program immunisasi dasar. Atau ibu ibu hamil untuk program antenatal. Dr. Oswald
b. Kelompok
sasaran tidak langsung , yaitu yaitu kelompok kelompok sasaran sasara n
antara. Contohnya adalah ibu-ibu dalam program immunisasi dasr untuk bayi-bayi, dimana dalam program immunisasi dasar tidak akan berhasil jika ibu-ibu tidak diikutsertakan. Contoh lain adalah suami suami dalam program keluarga berencana. Waktu
Suatu rencana yang baik harus harus mencantumkan dengan jelas jelas tentang jangka waktu pelaksanaan dan sebaiknya dilengkapi dengan rinciannya. Faktor faktor yang mempengaruhi penetapan jangka waktu antara lain : a. Kemampuan organisasi dalam mencapai target. b. Strategi pendekatan yang akan diterapkan. Uraian tentang jangka waktu yang dikaitkan dengan kegiatan biasanya di susun dalam suatu diagram khusus yang disebut denga nama Gantt chart. Organisasi dan tenaga pelaksana. Suatu rencana yang baik harus mencantumkan uraian tentang organisasi organisasi serta susunan tenaga pelaksana ( organization and staffs ) yang akan melaksanakan rencana. Sangat dianjurkan uraian tentang tenaga pelaksana dapat dilengkapi dengan pembagian tugas serta kewenangan masing masing ( Job disciption and authority ) Biaya.
Suatu rencana yang baik harus mencantumkan uraian tentang biaya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana. Ada bebrapa patokan yang digunakan dalam menghitung biaya dalam program kesehatan antara lain, jumlah serta penyebaran sasaran yang ingin dicapai, jumlah dan jenis kegiatan yang akan dilakukan, jumlah jumlah dan jenis tenag a pel;aksana yang terlibat, waktu pelaksanaan program serta jumlah dan jenis sarana yang digunakan. Sebaiknya mencantumkan jumlah biaya yang dibutuhkan yang dilengakapi dengan rincian seperti biaya personalia, biaya operasional, biaya saran dan fasilitas, biaya penilaian dan biaya pengembangan. Metode penilaian dan kriteria keberhasilan . Dr. Oswald
Suatu rencana yang baik harus juga mencantumkan uraian tentang metode penilaian serta kriteria keberhasilan (Method of evaluation and milestone). Metode yang baik sebaiknya berdasarkan data yang diuraikan mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data serta interpretasi
data
yang
dipergunakan.
Kriteria
keberhasilan
dapat
dikelompokkan kedalam 3 macam : a. Kriteria keberhasilan dari unsur masukan, yaitu yang menunjuk pada terpenuhinya unsur masukan, misalnya tersedianya tenaga, dana dan sarana sesuai dengan rencana. b. Kriteria keberhasilan unsur proses. Yakni yang menunjuk pada terlaksananya
unsur
proses,
misalnya
terselenggaranya
penyuluhan
kesehatan, atau terselenggaranya pertemuan dengan masyarakat sesuai dengan rencana. c. Kriteia keberhasilan unsur keluaran. Yakni yang menunjuk pada tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, misalnya berhasil menurunkan angka komplikasi sesuai taget yang telah ditetapkan. Unsur unsur rencana ini saling berhubungan dan mempengaruhi, yang secara keseluruhan terangkai dalam satu uraian rencana yang terpadu. PEMBIAYAAN
K ESEHATAN DAN PERENCANAANNYA.
Batasan Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan
dan
atau
memanfaatkan
berbagai
upaya
kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Biaya kesehatan dapat ditinjau dari 2 sudut yaitu; Penyedia
Yaitu
pelayanan kesehatan (
besarnya
dana
yang
Health
provider )
harus
disediakan
untuk
dapat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Dari pengertian ini terlihat bahwa biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayan kesehatan adalah persoalan utama pemerintah dan atupun pihak swasta yaitu Dr. Oswald
pihak pihak yang umumnya akan menyelenggarakan upaya kesehatan.
Pemakai
Yaitu
jasa pelayanan (
besarnya
dana
Health
yang
consumer )
harus
disediakan
untuk
dapat
memanfaatkan jasa pelayanan. Berbeda dengan pengertian pertama, biaya kesehatan disini menjadi persoalan utama dari pengguna jasa pelayanan, walaupun dalam batas batas tertentu pemerintah juga turut mempersoalkannya dalam rangka terjaminnya pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sebagai salah satu komponen pelayanan publik.
Dari perbedaan pengertian diatas, mudah dipahami bahwa besarnya dana yang dihitung sebagai biaya kesehatan oleh pemakai jasa pelayanan tidaklah sama dengan oleh penyedia layan kesehatan. Besarnya dana bagi penyedia pelayanan lebih menunjuk kepada semua biaya investasi
( Investment
Cost
) serta seluruh biaya
operasional yang harus disediakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Sedangkan besarnya dana bagi pemakai jasa pelayanan lebih menunjuk pada jumlah uang yang haruas dikeluarka n ( Out of
Pocket
) untuk dapat memanfaatkan suatu upaya
kesehatan. Perhitungan total biaya kesehatan satu negara sangat tergantung dari besarnya dan yang dikeluarkan oleh kedua pihak tersebut diatas. Hanya saja umumnya pihak penyedia pelayan kesehatan kesehatan terutama swasta sudah memperhitungkan sehingga tidak merugi maka perhitungan total biaya kesehatan akhirnya lebih banyak didasarkan pada jumlah dana yang dikeluarkan oleh para pemakai pelayanan kesehatan saja. Disamping itu, karena di setiap negara selalu ditemukan peranan Dr. Oswald
pemerintah, maka dalam menghitung total biaya biaya kesehatan harus pula memperhitungkan jumlah dana yang beredar disektor pemerintah, dan karena pada upaya kesehatan pemerintah selalu ditemukan adanya subsidi, maka total biaya kesehatan dari sektor pemerintah tidak dihitung dari besarnya dana yang dikeluarkan oleh para pemakai jasa pelayanan kesehatan dan karena itu merupakan pendapatan ( income ) pemerintah, melainkan dari besarnya dana yang
dikeluarkan
oleh
pemerintah
(
expenses
)
untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Dari uraian diatas menjadi jelas bahwa ada 2 pedoman untuk menghitung besarnya total biaya kesehatan yang berlaku di suatu negara. Pertama,
besarnya dana yang yang dikeluarkan oleh para
pemakai jasa pelayanan untuk sektor swasta. Kedua, besarnya dana yang
dikeluarkan
oleh
pemerintah
untuk
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan untuk sektor pemerintah.
Sumber biaya kesehatan.
Dibedakan 2 macam
Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah Tergantung dari bentuk pemerintahan yang dianut, ditemukan negara negara yang sumber biaya kesehatan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Pada negara seperti ini tidak ditemukan pelayanan kesehatan swasta. Seluruh pelayanan kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah dan diberikan pada masyarakat dengan
Cuma
Cuma.
Sebagian ditanggung oleh masyarakat. Dr. Oswald
Pada beberapa negara lain, sumber biaya kesehatannya juga berasal dari masyarakat. Pada negara seperti ini, masyarakat diajak berperan serta, baik dalam menyelenggarakan upaya kesehatan ataupun pada waktu memanfaatkan jasa pelayanan tersebut. Dengan ikut sertanya masyarakat menyelenggarakan pelayanan kesehatan, maka ditemukan pelayanan kesehatan swasta. Denagn diikut sertakannya masyarakat membiayai pemanfaatan pelayanan kesehatan, maka pelayanan kesehatan tidaklah cuma cuma. Masyarakat diharuskan membayar pelayanan kesehatan yang dimanfaatkannya.
MACAM BIAYA KESEHATAN
Biaya kesehatan sangat tergantung pada jenis dan kompleksitas pelayanan yang diselenggarakan. Secara umum dapat dibedakan, Biaya pelayanan kedokteran. Yaitu biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan kedokteran, yakni yang tujuan utamanya untuk mengobati penyakit serta memulihkan penderita.
Biaya pelayanan kesehatan masyarakat. Yaitu biaya yang dibuthkan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat yakni yang tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah penyakit.
Selain dari pada itu biaya kesehatan juga dapat dilihat dari dua sudut, yaitu sudut penyelenggara kesehatan ( Health Provider ) dan dari sudut pemakai jasa pelayanan ( Health Consumer ) Dr. Oswald
Perbedaan keduanya dapat dilihat dalam bagan.
PER BEDAAN BEDAAN BIAYA PELAYANAN KEDOKTE R AN AN DENGAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYA R AKAT. AKAT.
Ditinjau dari sudutBiaya pelayanan kedokteranBiaya pelayanan kes. masyarakatPenyelenggara pelayanan
2. Pemakai jasa - Sumber dana bervariasi (pemerintah dan swasta )
- Jumlah dan tergantung kemampuan pemerintah juga swasta
- Penyebaran dana ditentukan undang2 atau hukum ekonomi
- pemanfaatan dan kurang memperhatikan efektivitas dan efisiensi
Dr. Oswald
-Sumber dana amat bervariasi
-
Jumlah
tergantung
peraturan
dan
jenis
peyanan
yang
diselenggarakan
- Penyebaran dana tergantung peraturan dan kemampuan penderita
-Pemanfaatan dana tergantung peraturan serat kebutuhan dan tuntutan penderita.
- Sumber dana terutama dari pemerintah
-jumlah dana tergantung kemampuan pemerintah
-penyebaranan dana hanya ditentukan ditentukan undang -undang
- pemanfaatan dana sangat memperhatikan efektivitas dan efisiensi
-Sumber dana terutama pemerintah ( Cuma
Cuma)
- Jumlah dana tegantung dari peraturan dan re ncana - penyebaran dan tergantung pweraturan da n rencana
- Pemanfaatan dana tergantung t ergantung kebutuhan.
Dr. Oswald
SYAR AT AT POKOK PEMBIAYAAN KESEHATAN.
Biaya kesehatan yang baik mempunyai ciri ciri sbb ditinjau ditinjau dari :
Jumlah. Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat membiayai penyelenggaraan semua upaya
kesehatan
yang
dibutuhkan
serta
tidak
menyulitkan
masyarakat yang ingin memanfaatkannya. Penyebaran Penyebaran dana harus sesuai dengan kebutuhan. Jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. Pemanfaatan Selain jumlah dan penyebaran yang baik juga diperlukan pengatur an tentang pemanfaatannya sehingga tidak menimbulkan masalah yang dapat menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatur penyebaran dan pemanfaatan biaya kesehatan antara lain : Peningkatan efektivitas. Peningkatan efektivitas dilakukan dengan mengubah penyebaran alokasi penggunaan sumber dana, misalnya dengan mengutamakan alokasi pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yangb lebih besar seperti mengutamakan upaya pencegahan bukan pengobatan. Peningkatan efisiensi Dilakukan
dengan
memperkenalkan
berbagai
mekanisme
pengawasan dan pengendalian. Antara lain dengan, Dr. Oswald
Standar minimal pelayanan. Dengan disusunnya standar minimal pelayanan akan dapat dihindari pemborosan. Standar minimal pelayanan yang sering digunakan adalah : Standar minimal sarana Misal standar minimal untuk mendirikan
R S
atau Laboratorium
kesehatan Standar minimal tindakan Misal - Tata cara pengobatan dan perawatan Daftar obat Essential
Kerja sama
Untuk meningkatkan efisiensi juga dengan memperkenalkan konsep kerja sama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan.
Ada 2 bentuk kerja sama yang dapat ditempuh. Kerja sama institusi Misalnya sepakat secara bersama sama membeli menggunakan Dr. Oswald
peralatan kedokteran yang mahal dan jarang digunakan. Dengan pembelian dan pemakaian secara bersama peralatan tersebut dapat menghemat biaya dan menghindari penggunaan alat yang mutunya rendah. Kerja sama sistem Bentuk kerja sama sistem yang paling populer adalah sistem rujukan, yakni hubungan kerja sama timbal balik antara satu sarana kesehatan dengan sarana kesehatan lainnya.
MASALAH POKOK PEMBIAYAAN KESEHATAN
Berbagai masalah ditinjau dari susdut pembiayaan kesehatan adalah : Kurangnya dana yang tersedia Di banyak negara terutama negara sedang berkembang, dana yang disediakan untuk penyelenggaraan upaya kesehatan sangatlah tidak memadai.
endahnya R endahnya
alkasi anggaran ini selain karena keterbatasan
kemampuan anggaran juga dapat diakibatkan kurangnya kesadran para
pengambil
keputusan
akan
pentingnya
arti
kesehatan.
Kebanyakan dari pengambil keputusan menganggap pelayanan kesehatan merupakan kegiatan yang tidak produktif melainkan konsumtif, dan karena itu kurang mendap at prioritas. Penyebaran dan tidak sesuai Misalnya dana peyelenggaraan kesehatan lebih terkonsentrasi di perkotaan, padahal ditinjau dari penyebaran penduduk terutama di negara berkembang kebanyakan tinggal di daerah pedesaan. Pemanfaatan dana tidak tepat Di berbagai negara ternyata ditemukan bahwa biaya pelayanan kedokteran jauh lebih tinggi dari pada biaya pelayanan kesehatan Dr. Oswald
masyarakat, sementara kita ketahui bahwa pelayanan kedokteran dinilai kurang efektif dalam menigkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan dibandingkan pelayanan kesehatan masyarakat Pengelolaan dan yang belum sempurna. Umumnya selain karena keterbatasan dalam pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sering juga terkait dengan sikap mental para pengelolanya.
Biaya kesehatan yang semakin meningkat. Banyak faktor yang ikut berperan dalam hal ini misalnya, Tingkat inflasi. Meningkatnya biaya kesehatan sangat di pengaruhi oleh tingkat inflasi yang terjadi di masyarakat. Apabila terjadi kenaikan harga barang barang di masyarakat, maka secara otomatis biaya investasi dan biaya operasional pelayanan kesehatan juga meningkat. Tingkat permintaan.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat permintaan
yang
ditemukan
di
masyarakat.
Hal
ini
dapat
dipengaruhi oleh, pertama karena meningkatnya kuantitas penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan sehingga menyebabkan biaya yang harus disediakan untuk penyelenggaraan kesehatan harus lebih besar. Kedua, karena meningkatnya kualitas penduduk karena pendidikan dan penghasilan lebih baik, membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih baik pula. Kemajuan ilmu dan teknologi
Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan juga sangat dipengaruhi oleh penggunaan berbagai kemajuan ilmu dan teknologi yang ditandai dengan makin banyaknya menggunakan peralatan yang modern dan canggih. Kesemuanya ini akan berpengaruh terhadap Dr. Oswald
pengeluaran baik untuk investasi maupun untuk biaya operasional. Selain itu, kemajuan ilmu dan teknologi ini juga berpengaruh terhadap penyembuhan penyakit dimana dengan alat tersebut banyak penderita yang diselamatkan nyawanya tetapi penyelamatan nyawa
tersebut
sering
diikuti
keadaan
cacat
yang
untuk
pemulihannya ( rehabilitas ) sering membutuhkan biaya yang tidak sedikit yang akhirnya juga mendorong biaya kesehatan akan lebih menigkat lagi. Perubahan pola penyakit Perobahan pola penyakit juga ikut mempengaruhi pembiayaan kesehatan. Dengan makin bergesernya pola penyakit dari akut ke kronis ternyata memberi dampak terhadap pembiayaan, dimana penyakit penyakt kronis kronis memerlukan memerlukan perawatan perawata n yang lebih lama dan membuituhkan biaya yang lebih banyak. Perubahan pola pelayanan kesehatan Sebagai akibat dari perkembangan spesialisasi dan subspesialisasi maka pelayanan kesehatan menjadi terkotak kotak dan satu sama lain tidak berhubungan. ( Fragmented health services ). Akibatnya sering dilakukan pemeriksaan yang sama secara berulang ulang yang pada akhirnya akan membebani pasien. Selain tiu dengan makin banyak menggunakan para spesialis dan sub spsialis menyebabkan hari perawatan juga semakin bertambah.
Perubahan
pola hubungan dokter pasien
Perubahan pola hubungan dokter pasien juga dapat menyebabkan meningkatnya
biaya
pelayanan
kesehatan.
Sebagai
akibat
perkembangan spesialisasi dan subspesialisasi serta penggunaan berbagai kemajuan ilmu dan teknologi menyebabkan hibungan dokter pasien tidak begitu erat lagi sehingga dapat mengakibatkan perslisihan yang sampai ke tuntutan hukum ke pengadilan. Untuk Dr. Oswald
mengantisipasi hal ini dokter melakukan beberapa hal misalnya, pertama, mengansuransikan praktek kedokterannya yang ternyata sebagai akibat seringnya tuntutan hukum atas dokter mengakibatkan premi yang harus dibayar dokter semakin sema kin meningkat. Kedua adalah melakukan pemeriksaan yang berlebihan yang pada akhirnya dibebankan pada pasien Lemahnya
mekanisme pengendalian biaya
Untuk mencegah peningkatan biaya keshatan sebetulnya telah tersedia
berbagai
Containment
mekanisme
) misalnya penerapan
pengendalian Certificate
biaya
(
Cost
of need, Feasibility
Study, Development Plan, Professional Standard, Medical Audit sampai dengan R ate ate R egulation, egulation, yang kesemuanya harus dituangkan dalam peraturan perundang- undangan yang jelas. Namun dalam banyak hal hal mekanisme mekanisme ini ini sering terlambat
dikembangkan yang yang
akhirnya biaya kesehatan menjadi tidak terkendali dan akan membebani masyarakatb secara keseluruhan
Penyalahgunaan
asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan sebetulnya adalah salah satu instrumen pengendalian biaya kesehatan, tetapi jika diterapkan tidak tepat sebagaimana lazim ditemukan pada bentuk konvensional ( Third party System ) dengan sistim penggantian biaya, justrui ini akan mendorong naiknya naiknya biaya pela yanan kesehatan.
UPAYA UPAYA PENYELESAIAN MASALAH
Untuk mengatasi masalah seperti diuraikan di atas dapat diupayakan berbagai upaya penyelesaian masalah misalnya.
Upaya meningkatkan jumlah dana. Dr. Oswald
Dapat dilakukan dengan cara Terhadap pemerintah, Yaitu dengan meningkatkan alokasi biaya kesehatan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara. Hal ini juga tidak mudah terutama jika keadaan perekonopmian negara tidak memungkinkan Terhadap badan badan lain diluar pemerintah Termasuk dalam hal ini adalah penggalangan dana dari sumber masyarakat dan bantuan luar negeri
Upaya memperbaiki penyebaran, pemanfaatan dan pengelolaan dana. Upaya yang dilakukan adalah berkisar pada 2 hal. Penyempurnaan sistem pelayanan Misalnya
dengan
lebih
mengutamakan
pelayanan
kesehatan
masyarakat dan atau melaksanakan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu dapatlah diharapkan makin sempurnanya penyebaran dan pemanfaatan dana yang tersedia Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola. Tujuan utamanya adalah memberikan bekal kepada pengelola sehingga dapat melakukan pengelolaan dana yang sebaik-baiknya.
Upaya mengendalikan biaya kesehatan
Banyak diperkenalkan berbagai upaya untuk mengendalikan biaya kesehatan (
Cost Containment
), yang beberapa diantaranya diuraikan sebagai
berikut.
Memberlakukan peraturan sertifikat kebutuhan ( Certificate of need laws ) Dr. Oswald
Yaitu penambahan sarana dan atau fasilitas kesehatan yang baru hanya dapat disetujui apabila dapat dibuktikan adanya kebuituhan masyarakat terhadap sarana dan atau fasilitas kesehatan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pendirian dan atau pembelian berbagai sarana serta fasilitas pelayanan kesehatan yang berlebihan dan atau yang tidak dibutuhkan sehingga dapat menekan biaya investasi serta biaya operasional
Memberlakukan peraturan studi kelayakan ( Feasibility Study ) Penambahan sarana dan atau fasilitas kesehatan yang baru hanya dapat dibenarkan apabila dapat dibuktikan bahwa sarana dan fasilitas
kesehatan
tersebut
tetap
dapat
menyelenggarakan
kegiatannya dengan tarif yang bersifat sosial. Dengan diberlakukannya peraturan ini maka upaya menaikkan tarif dengan alasan untuk menutupi kerugian dapat dicegah. Memberlakukan peraturan pengembangan yang terencana ( Development
Plan Laws
)
Artinya pengembangan sarana dan atau fasilitas kesehatan hanya dapat dibenarkan apabila sesuai dengan rencana pengembangan yang sebelumnya telah disetujui oleh pemerintah. Hampir mirip dengan sertifikat kebutuhan, bedanya Development Plan Laws ditujukan pada sarana pelayanan kesehatan yang sudah ada. Menetapkan standar baku pelayanan kesehatan ( Professional medical standard )
Artinya
pelayanan
kesehatan
hanya
dibenarkan
untuk
diselenggarakan jika tidak menyimpang dari standar baku yang ditetapkan
Menyelenggarakan program menjaga mutu ( Quality Assurance Program
) Dr. Oswald
Yaitu
melakukan
mekanisme
pengawasan
terhadap
mutu
pelaksanaan standar pelayanan baku tadi. Kegiatan menjaga mutu ini misalnya dengan melakukan audit kedokteran ( Medical Audit ) Menyelenggarakan pengaturan tarif ( R ate ate regulation ) Yaitu menyelenggarakan pengaturan tarif pelayanan kesehatan sehingga penyelenggara pelayanan kesehatan tidak diperkenankan menaikkan tarif pelayanannya semaunya.
Asuransi kesehatan
Yaitu menyelenggarakan bentuk asuransi kesehatan yang telah dimodifikasi yakni dengan melibatkan peran dan tanggung jawab penyedia pelayanan kesehatan
serta pemakai jasa pelayanan
kesehatan itu
TAR IF IF PELAYANAN K ESEHATAN
Batasan. Pengertian tarif tidak sama dengan harga. Pengertian tarif lebih terkait pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh jasa pelayanan sedangkan harga atau cost lebih terkait pada besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh barang. Sekalipun perbedaan antar tarif dan harga cukup jelas tapi kebanyakan anggota masyarakat sering mengabaikannya dan tarif diartikan sama dengan seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh
pelayanan
kesehatan.
Adanya
pengertian
yang
demikian tidak benar sebab dalam pengertian seluruh biaya tersebut telah termasuk harga barang, yang untuk Indonesia misalnya obatobatan, yang memang pengolahannya sering dilakukan terpisah dengan pengelolaan sarana pelayanan kesehatan. Terlepas dari adanya perbedaan pengertian tersebut, peranan tarif Dr. Oswald
dalam pelayanan kesehatan amat penting. Untuk menjamin kesinambungan pelayanan setiap sarana kesehatan harus dapat menetapkan besarnya tarif yang dapat menjamin total pendapatan yang lebih besar dari total pengeluaran.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGAR UHI TAR IF IF
Untuk dapat menetapkan tarif yang dapat menjamin agar total pendapatan tidak lebih rendah dari total pengeluaran harus diperhatikan beberapa faktor yaitu :
Biaya investasi.
Ambil contoh rumah sakit biaya investasi penting adalah biaya pembangunan gedung, pembelian peralatan medis dan non medis, biaya pendidikan dan latihan petugas pelaksana. Tergantung besarnya biaya, rencana titik impas ( Break event point ), jangka waktu pengembalian modal (
R eturn eturn
of investment ) serta
perhitungan kedaluwarsa ( Depreciation period ) maka tarif pelayanan kesehatan dapat berbeda dengan sarana kesehatan lainnya. Secara umum dikatakan jika biaya investasi besar, rencana titik impas, jangka waktu pengembalian biaya investasi serta perhitungan kedaluwarsa terlalu singkat, maka tarif pelayanan yang diterapkan akan cenderung mahal.
Biaya kegiatan rutin. ( Operasional Cost )
Mencakup semua biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan berbagai
kegiatan.
Ditinjau
dari
kepentingan
pemakai
jasa
pelayanan, maka biaya kegiatan rutin dapat dibedakan 2 macam. Biaya untuk kegiatan yang berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan ( Direct
Cost
). Pelayanan kesehatan yang dapat Dr. Oswald
dimanfaatkan sangat bervariasi, tidak hanya ltindakan yang dilakukan, tetapi juga pada peralatan yang dipergunakan. Dengan demikian,
bila
diperlukan
tindakan
yang
lebih
sulit
atau
menggunakan peralatan yang lebih canggih, maka tarif yang dikenakan untuk jenis pelayanan tersebut akan lebih tinggi. Biaya untuk kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan ( Indirect Cost ). Termasuk dalam komponen ini antara lain gaji karyawan, pemeliharaan bangunan dan peralatan, rekening listrik dan air, telpon dan lain sebagainya. Secara umum disebutkan jika biaya tidak langsung ini tinggi, misal karena pengelolaan yang tidak efisien, pasti akan berpengaruh terhadap tingginya tarif pelayanan.
Biaya rencana pengembangan
Biasanya mencakup hal yang luas sekali yaitu mulai dari rencana perluasan bangunan, penambahan peralatan, penambahan jumlah dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas dan atau penambahan jenis pelayanan. Untuk sarana yang bersifat not for profit besarnya biaya pengembangan ini sama dengan semua kelebihan usaha. Besarnya target keuntungan
Hal ini tergantung filosofi yang dianut oleh pemilik sarana pelayanan tersebut, target keuntungan yang diharapkan sangat bervariasi. Namun diharapkan tidak sam dengan persentaase keuntungan dari berbagai usaha lain. Upaya pengendalian
Dalam menetapkan tarif pelayanan kesehatan mudah dipahami bahwa besarnya tarif pelayanan sangat dipengaruhi dan bersifat sensitif terhadap besarnya biaya investasi, biaya rutin, biaya rencana pengembangan serta target perolehan keuntungan. Oleh karena itu, Dr. Oswald
untuk mencegah tingginya tarif pelayanan tersebut, maka faktor faktor tadi harus dikendalikan sebagaimana halnya dengan apa yang dilakukan dalam mengendalikan biaya pelayanan kesehatan pada umumnya. TAR IF IF PELAYANAN K ESEHATAN DI INDON ESIA
Meskipun mekanisme pengendalian biaya dan tarif pelayanan kesehatan seperti di atas sudah banyak diterapkan dibeberapa negara, tapi implementasinya di Indonesia belum secara tuntas, yang ditetapkan hanyalah ketentuan tentang tarif tertinggi saja. Akibatnya karena yang diatur hanyalah resultante akhir dari interaksi berbagai faktor dan bukanmasing masing faktor, sehingga untuk mengejar target pemasukan
tidak menutup menutup kemungkinan
sarana pelayanan tersebut melakukan penyimpangan bukan terhadap ketentuan tarif tertinggi yang yang telah ditetapkan melainkan terhadap faktor faktor yang mempengaruhi tarif dengan tujuan memperbesar pemasukan. Salah
satu
hal
yang
sering
dipraktekkan
adalah
dengan
meningkatkan penggunaan secara berlebihan pelayanan ( Over use ) dengan maksud untuk menambah pemasukan walaupun tidak atau kurang didasarkan indikasi yang jelas. Hal ini dapat di perburuk lagi dengan apabila pemberi pelayanan kurang memperhatikan etika profesi sehingga ikut mendorong praktek praktek seperti ini ( Physician induced demand ), apalagi juga dengan memanfaatkan ketidak tahuan pasien ( Consumer ignorance ). 3131
Dr. Oswald