Dosen Pengampu : Rr. Karlina S.E., M.Sc., Akt.
Disusun Oleh: Kelompok 2
1. Indah Purwati
12030110141002
2. Dewi Nindyastuti
12030110141014
3. Tiara Desyani Hapsari P.
12030110141020
4. Rahayu Hana Puspita R
12030110141072
5. Hanifah Kurnia Ulfasari
12030110141130
Akuntansi Reguler 2 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang 2013
PERDAGANGAN DAN INVESTASI DALAM BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis internasional adalah seluruh transaksi bisnis yang dilakukan baik pihak swasta maupun pemerintah yang melibatkan dua negara atau lebih. Bisnis internasional terdiri dari sebagian besar dan berkembang dari keseluruhan bisnis dunia. Saat ini, hampir semua jenis perusahaan, besar atau kecil, dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa global dan persaingan karena k arena output menjual sebagian dan/ atau pemasok aman dari negara asing dan/ atau bersaing dengan produk dan layanan yang berasal dari luar negeri pengertian bisnis internasional. Bisnis Internasional menurut para ahli merupakan : Charles WH Hill (2008)
Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun investasi internasional.
Daniels, Radebaugh & Sullivan (2004)
Semua transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah diantara 2 negara atau lebih
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Trade). Selain itu, transaksi bisnis dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International atau International Marketing . Suatu negara ataupun suatu perusahaan melakukan transaksi bisnis internasional baik dalam bentuk perdagangan internasional pada umumnya memiliki beberapa pertimbangan ataupun alasan. Pertimbangan tersebut meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun social budaya bahkan tidak jarang atas dasar petimbangan militer. Bisnis internasional memang tidak dapat dihindarkan karena sebenarnya tidak ada satu negara pun di dunia yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan negerinya dari barang-barang at au produk yang dihasilkan oleh negara itu sendiri. Tidak ada suatu negara pun yang dapat memenuhi 100% swasembada. Hal ini disebabkan karena terjadinya penyebaran yang tidak merata dari sumber daya baik dari sumber daya alam modal maupun sumber daya manusia. Ketidakmeratanya
sumber daya tersebut akan mengakibatkan adanya keunggulan tertentu baik suatu negara tertentu yang memiliki sumber daya tertentu pula.
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN INVESTASI A. Per dagangan I nternasional
Dagang adalah pertukaran sukarela barang, jasa, atau antara inividu atau organisasi dengan individu atau organisasi lain. Maka definisi dari perdagangan internasional merupakan perdagangan antara penduduk dua negara atau lebih maupun perdagangan yang dilakukan antar negara. Peningkatan ekspor di dunia sampai empat kali dalam waktu 31 tahun menunjukan bahwa peluang untuk meningkatkan penjualan melalui ekspor adalh strategi pertumbuhan yang dapat dijalankan. Pada saat yang sama, pertumbuhan ekspor Negara – Negara individual hendaknya meupakan suatu peringatan terhadap para pelaku bisnis bahwa mereka harus bersiap – siap untuk menghadapi persaingan yang meningkatkan dari ekspor ke pasar – pasar domestic mereka sendiri. Mitra dagang utama merupakan relevansi untuk para pelaku bisnis. Ada sejumlah keuntungan dengan memusatkan perhatian pada Negara yang telah menjadi mitra dagang utama barang – barang yang berasal dari calon Negara ekspotir : 1. Iklim bisnis di Negara pengimpor relative menguntungkan. 2. Peraturan – peraturan ekspor dan impor bukanlah sesuatu yang sukar diatasi. 3. Tidak akan ada penolakan budaya yang kuat untuk membeli barang – barang dari Negara itu. 4. Fasilitas transportasi yang memuaskan telah ada. 5. Pihak – pihak saluran impor telah berpengalaman dalam menangani pengiriman impor dari kawasan eksportir. 6. Devisa untuk membayar ekspor tersedia. 7. Pemerintah dari sebuah mitra dagang mungkin menekan importer untuk membeli dari Negara – Negara yang merupakan pelanggan utama atas ekspor Negara itu.
Internasionalisasi merupakan suatu proses dimana suatu perusahaan memasuki pasar luar negeri. Sebelum melaksanakan proses internasionalisasi, pendirian anak
perusahaan dengan kepemilikan penuh dilakukan di akhir proses internasionalisasi. Hal ini dikarenakan pasar luar negeri memiliki risiko yang tinggi untuk perusahaan.
Dept of involvement FDI
in foreign country
Local packaging and / or assembly
Export through own sales representative or subsidiary sales
Export via agent or distributor LIcensing
Time
Grafik 2. The Internalization Process
TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT At EXPORT) Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT) Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya
dengan
semakin
berkembangnya
jumlah
maupun
jenis
komoditi
perdagangan
Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif", sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing".
ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI SECARA KESELURUHAN Perusahaan yang ingin memiliki anak perusahaan dapat melalui beberapa cara, seperti : 1. Memulai dari nol sampai membangun pabrik baru 2. Mengambil alih yang sedang berjalan 3. Membeli distributornya (memiliki jaringan distribusi dengan produknya)
USAHA PATUNGAN Usaha kerjasama diantara dua atau lebih organisasi yang berbagi kepentingan bersama dalam usaha atau kegiatan bisnis. Usaha patungan dapat berupa : i.
Badan usaha yang dibentuk oleh perusahaan internasional dan nama pemilik local
ii.
Badan usaha yang dibentuk oleh dua perusahaan internasional untuk tujuan melakukan bisnis dipasar ketiga
iii.
Badan usaha yang dibentuk oleh badan pemerintah negara tempat berinvestasi dan sebuah perusahaan internasional
iv.
Kerjasama dua atau lebih perusahaan dalam proyek yang terbatas.
PENJUALAN LISENSI (LICENSING) Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
FRANCHISING Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk "Franchising". Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai "Franchisee" sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai "Franchisor". Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya. Beberapa contoh kongkrit dari bentuk ini adalah KFC (Kentucky Fried Chiken), Mc Donalds, California Fried Chiken dan sebagainya. Bentuk ini pada saat ini berkembang tidak saja antarnegara akan tetapi saat ini juga terdapat bentuk-bentuk franchise yang terjadi di dalam suatu negara itu sendiri. Sebagai contoh untuk Indonesia adaIah Es Teler 77, Ayam Goreng NY. Suharti, Hero Supermarket dan lain sebagainya. Bentuk Franchise yang pada saat ini populer di negeri kita dan juga di negara lain dan banyak dilaksanakan di dalam negeri sendiri antar perusahaan domestic. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari franchise : i. ii. iii.
Kelebihan Manajemen sistem teruji.
yang
sudah
a.
Memiliki nama yang sudah terkenal. Performance record yang sudah mapan untuk alat penilaian
b. c.
Kekurangan Biaya tinggi untuk mendapatkan Franchise
Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Francilisor Sangat dipengaruhi oleh kegagalan dari bentuk Franchise lain.
PEMASARAN DI LUAR NEGERI Tahap berikutnya adalah bentuk pemasaran di luar negeri. Bentuk ini akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country). Lain dengan
tahap-tahap sebelumnya maka manajemen pemasaran masih tetap berada dalam tanggung jawab dari perusahaan di negara penerima. Dalam hal itu maka perusahaan itu akan mengetahui lebih pasti tentang perilaku konsumennya yang tidak lain dan tidak asing baginya karena mereka adalah juga orang-orang setempat atau penduduk setempat pula. Lain halnya dalam tahap ini maka pengusaha pendatang yang nota bene adalah orang asing harus mampu untuk mengetahui perilaku serta kebiasaan yang ada di negeri penerima itu sehingga dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif. Tahap ini sering pula disebut sebagai tahap "Pemasaran Aktif" atau "Active Marketing".
PRODUKSI DAN PEMASARAN DI LUAR NEGERI (Total International Business) Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap "Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri". Tahap ini juga disebut sebagai "Total International Business". Bentuk inilah yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya, Ialu melakukan proses produksi di negeri itu, kemudian menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga dan bahkan mun gkin lalu dijualnya ke negara asing lagi sebagai ekspor dari negeri penerima tersebut. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya. Suatu negara yang ingin melindungi salah satu cabang industrinya di dalam negeri akan selalu mengenakan tarif bea masuk yang tinggi terhadap masuknya barang-barang hasil industri yang bersangkutan dari negara asing ke negerinya itu. Hal ini wajar karena apabila tidak maka impor barang hasil industri dari negara asing itu akan menyaingi dan kemudian mematikan cabang industri tersebut di dalam negerinya sendiri. Tarif bea masuk tersebut akan diberlakukan sedemikian rupa tingginya sehingga menjadikan harga jual barang-barang yang diimpor itu nanti akan lebih tinggi daripada harga barang tersebut yang dibuat oleh industri di dalam neg erinya sendiri itu. Hambatan perdagangan adalah antara lain berupa pemilihan partner dagang dari suatu negara tertentu saja yang biasanya partner tersebut dipilih atas dasar pertimbangan
baik ekonomis maupun nonekonomis. Dalam hal ini misalnya saja hanya dari negaranegara yang serumpun ataupun yang menjadi kelompok ekonomi tertentu seperti MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa atau Europian Economic Community), begitu pula ASEAN yang pada saat ini membentuk AFTA (Asean's Free Trade Area). Selain itu negaia-negara di Amerika Utara dan Kanada juga membentuk blok perdagangan seperti itu yang disebutnya sebagai NAFTA (North American Free Trade Agreement) dan sebagainya. Lebih dari itu bahkan seringkali proteksi macam ini dilakukan atas dasar pertimbangan militer yaitu hanya negara-negara yang tergabung dalam suatu pakta pertahanan militer tertentu saja. Suatu cara lain yang sering dipergunakan oleh suatu negara untuk membatasi impor suatu komoditi tertentu adalah dengan menetapkan "Quota Impor". Dalam hal ini negara tersebut menentukan bahwa untuk komoditi tertentu hanya dapat diimpor sampai dengan jumlah tertentu saja dan tidak diperkenankan melebihi jumlah quota yang telah ditentukan. Oleh sebab itulah maka bagi Indonesia yang ingin melebarkan jalur perdagangan internasionalnya selalu mencari negara-negara lain yang tidak mengenakan quota terhadap barang dagangan kita. Negara yang tidak menetapkan quota lalu disebut sebagai "Negara nonquota". Cara lain lagi yang terasa sangat keras adalah dengan melakukan "embargo". Dengan cara demikian maka negara tersebut melarang masuknya semua komoditi yang datang dari suatu negara tertentu yang dikenakan embargo tersebut. Sebagai contoh negara Irak setelah kalah perang dalam perang teluk dan tidak mau mematuhi ketentuan PBB untuk memusnahkan senjata nuklirnya lalu dikenai sanksi embargo oleh semua negara di seluruh dunia. Dengan embargo itu maka Irak mengalami penderitaan ekonomi yang akhirnya lalu memenuhi tuntutan PBB dan kemudian berhasil mengendorkan embargo tersebut. Masih ada satu bentuk lain lagi bagi suatu negara untuk membatasi Impor dari negara lain yaitu dengan cara yang sering disebut sebagai "Exchange Control" atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai "Imbal Beli". Dengan cara ini maka setiap negara yang akan menjual barangnya ke suatu negara maka dia harus juga membeli komoditi dari negara tersebut. Dengan cara ini maka apabila negara itu tidak membeli komoditi imbalan maka transaksi Impor itu pun akan gagal.
KONTRAK MANUFAKTUR Perjanjian dimana sebuah perusahaan mengadakan kontrak dengan perusahaan lain untuk memproduksi produk-produk sesuai dengan spesifikasi tetapi menerima tanggung jawab pemasaran.
ALIANSI STRATEGIS Kemitraan diantara para pesaing, pelanggan atau pemasok yang bisa mengambil satu atau beberapa bentuk yang beraneka ragam. Terkait dengan: a) Persaingan global yang meluas b) Meningkatkan biaya riset, pengembangan dan pemasaran. c) Perlunya gerakan yang lebih cepat dalam melaksanakan strategi-strategi global mereka, maka banyak perusahaan membentuk aliansi strategis dengan para pelanggan, pemasok dan pesaing (disebut aliansi kompetitif). Tujuannya adalah untuk mempercepat entri pasar dan memulai operasi, memperoleh akses kepada produk-produk, teknologi dan pasar-pasar baru, serta berbagi biaya, sumber dan resiko.
Alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
Spesialisasi antar bangsa – bangsa Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu : i.
Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara negara-negara yang lain.
ii.
Menitikberatkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara negara-negara yang lain.
iii.
Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
Ketiga strategi tersebut berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep keunggulan yang dimiliki oleh suatu negara ketimbang negara lain dalam satu ataupun beberapa bidang tertentu, yaitu :
KEUNGGULAN ABSOLUTE (ABSOLUTE ADVANTAGE)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.
KEUNGGULAN KOMPERATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE)
Merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis internasional yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu : a. Harga penawaran yang lebih rendah. b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik. d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik. e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi. Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila
kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor Strong
r
1
3
2
4
i f i
Weak l
Weak
Strong Keunggulan spesifik perusahaan
Matrik keunggulan kompetitif
Dasar Kuadran 1
:
sumberdaya
dan/
atau
dewasa,
perusahaan
berorientasi
global
menghasilkan produk jenis komoditas. Cost leadership (meningkatkan fsa dapat membuat mereka pindah ke kuadran 3).
Kuadran 2
:
Kuadran 3
:
Kuadran 4
:
Inefisiensi, perusahaan mengalami kesulitan.
tidak
ada pilihan selain keluar
atau merestrukturisasi perusahaan. Mengikuti berbagai strategi umum
keduanya antara cost leadership dan
diferensiasi Diferensiasi perusahaan dengan kekuatan FSA’s dalam pemasaran dan penyesuaian diferensiasi.
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC. Era Globalisasi yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu Negara pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh dari Negara lain. Setiap Negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini kita berada dalam abad komunikasi, sehingga dengan cara yang sangat cepat dan bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap Negara di manapun di dunia ini. Dari keadaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas-batas antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara lain. Kebutuhan akan sabun mandi, sabun cuci, alat-alat tulis, alat-alat kantor, pakaian, juga perabot rumah tangga dan sebagainya tidaklah banyak berbeda antara masyarakat Indonesia dengan Filipina, Jepang, Korea, Arab atupun di Eropa dan Amerika. Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional Perusahaan yang demikian akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang-barang tersebut yang paling murah dan kemudian memasarkannya keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor-impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di negeri itu sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan cara itu maka problem pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan multinasional ini misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.
Perusahaan Berbasis Teori Perdagangan
Memasukkan faktor tambahan ke penjelasan arus perdagangan i.
Kualitas
ii.
Teknologi
iii.
Nama merek
iv.
Pelanggan berkualitas
ALASAN
MEMASUKI
PASAR
LUAR
NEGERI
/
MENJADI
PERUSAHAAN
MULTINASIONAL :
1. Untuk mendiversifikassi perusahaan dari resiko dan ketidakpastian siklus bisnis domestic. 2. Sebagai langkah untuk menumbuhkan pasar dunia akan barang dan jasa. 3. Untuk memberikan respon kepada kompetisi dunia 4. Untuk mengurangi biaya (HPP ↓) 5. Untuk melewati hambatan untuk memasuki pasar luar negeri. 6. Untuk
mendapatkan
keuntungan
dari
peningkatan
teknologi
dan
pengetahuan
manajemen. 7. Laba luar negeri yang lebih tinggi sebagai motiv investasi 8. Untuk melindungi pasar domestic dan mengikuti pelanggan ke luar negeri.
HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu : -
Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
-
Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
-
Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
-
Hambatan operasional
1. Per bedaan Bahasa, Sosial Bu daya / K ul tur al
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.
2. H ambatan Poli tik, H ukum D an Peru ndang-Undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis. Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi. Lebih dari itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis
Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
3. H ambatan Oper asion al
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal, maka kembalinya kapal tersebut dati negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.
TUJUH DIMENSI GLOBAL
Manajemen dapat melakukan globalisasi (standarisasi) melalui paling sedikit tujuh dimensi: a. Produk b. Pasar c. Promosi d. Memberi nilai tambah kepada produk e. Strategi Kompetitif f.
Penggunaan Personil bukan dari negara asal
g. Memperluas kepemilikan global dalam perusahaan
Investasi Luar Negeri dibagi menjadi 2 Komponen: 1. Investasi Portofolio
Yaitu Pembelian Saham dan Obligasi untuk memperoleh laba atas dana yang diinvestasikan. Pembelian saham-saham biasa dilakukan di bursa saham dunia. Dimana Investor baik individu maupun organisasi dapat langsung membeli saham-saham
perusahaan internasional atau perusahaan yang sudah menjual sahamnya di pasar saham. Investor tidak berkaitan secara langsung dengan pengendalian perusahaan, tapi mereka menanamkan jumlah yang sangat besar dalam saham dan obligasi dari Negara-negara lain.
2. Investasi Langsung
Yaitu Pembelian saham yang cukup dalam sebuah perusahaan untuk memperoleh kontrol manajemen yang signifikan. Investasi langsung di luar negeri (foreign direct investment – FDI) mengikuti perdagangan di luar negeri. Hal ini dikarenakan perdagangan luar negeri lebih rendah dari sisi biaya dan risikonya. FDI juga menjadi cara manajemen untuk memperluas bisnisnya secara bertahap dengan ukuran pasar yang jauh lebih besar dari yang diperlukan oleh suatu fasilitas produksi luar negeri. Secara umum, perusahaan dapat menggunakan agen-agen domestic atau luar negeri untuk melakukan ekspor. Eskpor yang meningkat dapat membuat perusahaan membentuk departemen ekspor dan memungkinkan dalam hal menggaji wakil-wakil penjualan di pasar luar negeri. Perusahaan juga dapat mendirikan perusahaan penjualaannya sendiri untuk mengimpor atas namanya sendiri. Lingkungan usaha baru dengan hambatan usaha perdagangan yang semakin kurang dari pemerintahan, telah meningkatkan persaingan dari perusahaan – perusahaan yang sedang mendunia, serta produksi baru dan tekhnologi komunikasi menyebabkan banyak perusahaan internasional menyebarkan kegiatan – kegiatan system produksi mereka ke lokasi – lokasi yang dekat dengan sumber – sumber yang tersedia.
Mengambil alih perusahaan yang sudah jalan atau membangun baru?
1. Restrukturisasi perusahaan di negara menyebabkan manajemen memakai unit-unit pasar baik yang tidak memenuhi standar keuntungan manajemen maupun yang dianggap tidak berhubungan dengan bisnis utama perusahaan. 2. Perusahaan Luar Negeri ingin memperoleh akses yang cepat di negara ini untuk teknologi maju 3. Manajemen perusahaan asing merasa bahwa memasuki pasar Amerika yang besar dan makmur akan lebih berhasil apabila mereka mencari nama-nama merk yang terkenal
daripada menghabiskan waktu dan uang untuk mempromosikan yang baru dan belum dikenal. 4. Persaingan internasional yang semakin ketat, diikuti dengan pencapaian skala ekonomi yang lebih baik, dapat membawa restrukturisasi dan konsolidadsi di banyak industry dan akuisisi berbagai perusahaan di pasar-pasar besar.
Importir paralel adalah pedagang besar yang mengimpor produk sendiri terlepas dari importer yang ditunjuk pabrikan atau yang membeli produk untuk ekspor dan kemudian menjualnya di pasar domestic. Terdapat 4 jenis perantara luar negeri yang dapat dipilih perusahaan dalam melakukan sekspo r sendiri, yaitu : 1. Agen pabrikan Penduduk negeri atau daerah dimana mereka sedang melakuakn bisnis untuk suatu perusahaan. Mereka mewakili sebagai penyalur di luar negeri yang tidak bersaing. 2.
Distributor Para pedagang mandiri yang membeli atas tanggung jawab mereka sendiri. Mereka mengimpor dan melakukan persediaan untuk dijual kembali.
3. Pengecer Khususnya produk konsumen yang memerlukan sedikit layanan purna jual, seringkali merupakan importir langsung. 4. Perusahaan dagang Merupakan importir utama barang konsumen dan peralatan modal, namun juga sebagai pengekspor bahan baku utama seperti bijih besi, minyal sawit, dan kopi.
KESIMPULAN
Bisnis internasional adalah semua transaksi bisnis-swasta dan pemerintah-yang melibatkan dua atau lebih negara. Pertimbangan tersebut meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun social budaya bahkan tidak jarang atas dasar petimbangan militer beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu : Batasan perdagangan dan tariff bea masuk,Perbedaan bahasa, social budaya/cultural, Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan, Hambatan operasional. Alasan memasuki pasar luar negeri / menjadi perusahaan multinasional : 1. Untuk mendiversifikassi perusahaan dari resiko dan ketidakpastian siklus bisnis domestic. 2. Sebagai langkah untuk menumbuhkan pasar dunia akan barang dan jasa. 3. Untuk memberikan respon kepada kompetisi dunia 4. Untuk mengurangi biaya (HPP ↓) 5. Untuk melewati hambatan untuk memasuki pasar luar n egeri. 6. Untuk
mendapatkan
keuntungan
dari
peningkatan
teknologi
dan
pengetahuan
manajemen. 7. Laba luar negeri yang lebih tinggi sebagai motiv investasi 8. Untuk melindungi pasar domestic dan mengikuti pelanggan ke luar negeri.
Dua metode yang dapat dilakukan untuk memasuki pasar internasional, yaitu : mengekspor dan memproduksi di pasar-pasar internasional. Sebuah perusahaan dapat terlibat dalam produksi diluar negeri melalui : i.
Anak perusahaan yang dimiliki secara keseluruhan
ii.
Usaha patungan
iii.
Pembelian lisensi
iv.
Waralaba
v.
Kontrak produksi
Investasi langsung adalah pembelian saham yang cukup dalam sebuah perusahaan untuk memperoleh kontrol manajemen yang signifikan. Investasi langsung di luar negeri (foreign direct investment – FDI) mengikuti perdagangan di luar negeri. Hal ini dikarenakan perdagangan luar
negeri lebih rendah dari sisi biaya dan risikonya. Investasi portofolio merupakan pembelian Saham dan Obligasi untuk memperoleh laba atas dana yang diinvestasikan. Importir paralel adalah pedagang besar yang mengimpor produk sendiri terlepas dari importer yang ditunjuk pabrikan atau yang membeli produk untuk ekspor dan kemudian menjualnya di pasar domestic. Terdapat 4 jenis perantara luar negeri yang dapat dipilih perusahaan dalam melakukan sekspor sendiri, yaitu : agen pabrikan, distributor, pengecer, dan perusahaan dagang.
DAFTAR PUSTAKA
Donal A. Ball, Wendell H. McCulloch, Jr, dkk. 2004. Bisnis Internasional. Jakarta:Salemba Empat. http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-14-bisnis-internasional.html http://ffirmann.wordpress.com/2008/11/15/definisi-bisnis-internasional/ http://afnitriyani.blogspot.com/2011/10/bab-ii-bisnis-internasional-teori.html http://www.docstoc.com http://dte.gn.apc.org http://artikelgado2-tiyas.blogspot.com http://bayu96ekonomos.wordpress.com