BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Partisipasi atau peran serta masyarakat jelas dirasakan keberadaan dan 1
perannya dalam segala bidang pembangunan . Di bidang kesehatan, wujud nyata peran serta masyarakat berupa Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat 1
(UKBM) yang jenisnya bermacam-macam . Jenis UKBM ini bervariasi sesuai kebutuhan dan perkembangan masyarakat 1. Posyandu merupakan bentuk UKBM yang paling populer dan memberikan konstribusi terhadap percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dan peningkatan angka harapan hidup. Pada tahun 1991 AKI 390/100.000 kelahiran hidup dan AKB 68/1000 kelahiran hidup, maka pada tahun 2007 AKI menurun menjadi 228/100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 34/1000 kelahiran hidup 1,2 . Bentuk mutakhir dari peran serta masyarakat yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2006 adalah desa atau kelurahan siaga aktif dalam rangka mendukung pencapaian visi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu Indonesia yang Mandiri, 3,4
Maju, Adil dan Makmur . Desa atau kelurahan siaga ini tidak hanya melakukan pelayanan promotif dan preventif tetapi juga memasukkan pelayanan kuratif, menerapkan konsep wilayah dan memadukan berbagai bentuk UKBM yang ada ke 3,4
dalam satu pengo p engorganisasian rganisasian . Jelas terlihat bahwa peran serta masyarakat memiliki arti penting dalam 1
pembangunan pada umumnya dan pembangunan kesehatan pada khususnya .
1.2.
Batasan Masalah
Makalah ini membahas tentang peran serta masyarakat dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat di Puskesmas Pauh. 1.3.
Tujuan Tuju an Penu Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai peran serta masyarakat dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat di Puskesmas Pauh. 1.4.
Metode Penu Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan kepustakaan merujuk kepada literatur dan pengolahan serta diskusi. 1
BAB II TINJAUAN PUST PUS TAKA 2.1.
Definisi
Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap 5
kesehatan diri, keluarga, keluarga, ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya . Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) adalah wahana pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, 4
lintas sektor dan lembaga terkait .
2.2.
Pentingnya Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat memiliki arti penting dalam pembangunan pada umumnya dan pembangunan kesehatan pada khususnya 1. Hal ini terbukti dengan dicantumkannya peran serta masyarakat dalam UU No.36 Tahun 2009 tentang 6
Kesehatan pasal 9, 18 dan 174 .
Pasal 9 (1) Setiap
orang
berkewajiban
ikut
mewujudkan, mewujudkan, mempertahankan, mempertahankan,
dan
meningkatkan meningkat kan derajat kesehatan masyarakat yang yang setinggi-tingginya. setinggi-t ingginya. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya meliputi upaya kesehatan perseorangan, perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan pembangunan berwawasan kesehatan.
Pasal 18 Pemerintah Pemerint ah
bertanggung bertang gung
jawab
memberdayakan memberdaya kan
dan mendorong peran aktif akti f
masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
Pasal 174 (1) Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan maupun terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan
kesehatan
dalam
rangka
membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2
(2) Peran serta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup keikutsertaan secara aktif dan kreatif.
2.3.
Faktor yang Mempengaruhi Peran Serta Masyarakat 5
Beberapa faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat antara lain : a. Manfaat kegiatan yang dilakukan Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi masyarakat maka kesediaan masyarakat untuk berperan serta menjadi lebih besar 5. b. Adanya kesempatan Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperan serta dan masyarakat melihat memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan 5
yang akan dilakukan . c. Memiliki keterampilan Jika kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan tertentu dan 5
masyarakat mempunyai keterampilan sesuai dengan yang dibutuhkan . d. Rasa memiliki Rasa memiliki sesuatu akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah diikutsertakan, jika rasa memiliki ini bisa ditumbuhkembangkan dengan baik maka peran serta akan dapat dilestarikan 5. e. Faktor tokoh masyarakat Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokoh tokoh masyarakat atau pemimpin kader yang disegani ikut serta maka mereka akan 5
tertarik pula berperan serta .
2.4.
Prinsip Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan diarahkan melalui 3 kegiatan utama, 1
yaitu : a. Kepemimpinan, yaitu melakukan intervensi kepemimpinan yang berwawasan kesehatan untuk semua bagi semua pemimpin, baik formal maupun informal dari tingkat atas sampai tingkat terbawah 1. b. Pengorganisasian, yaitu melalui intervensi community development di bidang kesehatan pada setiap kelompok masyarakat sehingga muncul bentuk UKBM di 1
setiap kelompok masyarakat .
3
c. Pendanaan, yaitu mengembangkan sumber dana masyarakat untuk membiayai berbagai bentuk kegiatan di bidang kesehatan, dari tingkat promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif 1.
2.5.
Tujuan Peran Serta Masyarakat 1
Tujuan akhir yang hendak dicapai adalah : a. Setiap pemimpin kelompok masyarakat baik formal maupun informal mempunyai wawasan kesehatan untuk semua yang ditandai dengan munculnya UKBM di lingkungannya dengan kualitas yang memadai 1. b. Setiap kelompok masyarakat baik di tingkat kewilayahan maupun organisasi mempunyai
UKBM
yang
merupakan
wujud
partisipasi
mereka
dalam
1
menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi . c. Setiap kelompok masyarakat mengembangkan dana sehat menggunakan pola yang sesuai dengan karakteristik masyarakat setempat 1.
Melihat tujuan di atas, maka indikator utama meningkatnya peran serta masyarakat 1
adalah makin banyaknya UKBM dengan kualitas yang memadai .
2.6.
Jenis UKBM dan Tingkat Perkembangannya
Peran serta masyarakat diwujudkan dalam berbagai bentuk 1. Beberapa bentuk PSM 1
yang pernah ada, yaitu : 1
a. Manusianya, seperti : y
Kader posyandu
y
Dokter kecil
y
Pasukan SBH (Saka Bakti Husada)
y
Taruna Husada (dari kalangan Karang Taruna)
y
Irma Husada (dari Ikatan Remaja Mesjid)
y
Remaja anti diare
y
Kader jalan kaki (di Irian Jaya)
y
Keluarga Mandiri
b. Kelembagaan, seperti1 : y
Posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu)
y
Posyandu Asta (Posyandu Asuhan Tokoh Agama) 4
y
Pos Obat Desa (POD)
y
Posyandu Usila (Posyandu Usia Lanjut)
y
Karang Werda
y
Polindes (Pondok Bersalin Desa)
y
Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja)
y
Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren)
y
TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
y
Pokdes (Pos Kesehatan Desa)
y
Kelompok Pembinaan Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA)
y
Paguyuban peserta KB
y
BKB (Bina Keluarga Balita)
1
c. Pendanaannya, seperti : y
Dana Sehat Pola PKMD
y
Dana Sehat Pola Pondok Pesantren
y
Dana Sehat Pola KUD (Koperasi Unit Desa)
y
Dana Sehat Pola UKK (Upaya Kesehatan Kerja)
y
Dana Sehat Pola PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
y
Dana Sehat Angkot (Angkutan Perkotaan)
d. Aktivitas, seperti1: y
Maklurah (Makan Telur di Sekolah)
y
UKM (Upaya Kesehatan Masjid)
y
Ukestren (Upaya Kesehatan Pesantren)
y
PSPB (Pemantauan Stimulasi Perkembangan Balita)
y
Arisan Jamban Keluarga
y
Arisan Rumah Sehat
y
PPD (Pertolongan Persalinan di rumah)
y
Sarasehan Batra (Pengobatan Tradisional) 1
Pada umumnya, UKBM dibagi tingkat perkembangannya menjadi 4 strata : a. Pratama, yaitu UKBM yang baru dibentuk atau UKBM yang tergolong ³hidup segan mati tak mau´ b. Madya, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya masih rendah 5
c. Purnama, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya sudah tinggi d. Mandiri, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur, cakupannya tinggi dan >50% mansyarakat telah menjadi anggota Dana Sehat 1.
2.6.1. POSYANDU
a. Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dan Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana 7. 7
b. Tujuan penyelenggaran Posyandu, yaitu : a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas) b. Membudayakan NKKBS c. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera d. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera 7. 7
c. Kegiatan Pokok Posyandu : 1. KIA 2. KB 3. lmunisasi 4. Gizi 5. Penanggulangan Diare
d. Pembentukan Posyandu y
7
Langkah ± langkah pembentukan : 1. Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan. 2. Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan teknis unsur kesehatan dan KB . 3. Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri, sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu 6
4. Pemilihan kader Posyandu. 5. Pelatihan kader Posyandu. 6. Pembinaan.
y
Kriteria pembentukan Posyandu Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan 7
satu Posyandu melayani 100 bayi/balita .
y
7
Kriteria kader Posyandu : 1.
Dapat membaca dan menulis.
2.
Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.
3.
Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.
4.
Mempunyai waktu yang cukup.
5.
Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.
6.
Berpenampilan ramah dan simpatik.
7.
Diterima masyarakat setempat.
e. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu. y
Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu 7: 1.
Meja I : Pendaftaran.
2.
Meja II : Penimbangan
3.
Meja III : Pengisian KMS
4.
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
5.
Meja V : Pelayanan KB & Kes : -
Imunisasi
-
Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan Februari dan Agustus
-
Pembagian pil atau kondom
-
Pengobatan ringan
-
Kosultasi KB-Kesehatan
7
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB) 7.
y
f.
7
Sasaran Posyandu : -
Bayi/Balita.
-
Ibu hamil/ibu menyusui.
-
WUS dan PUS. 7
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi : y
Kesehatan ibu dan anak : -
Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
-
Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan Agustus)
-
PMT
-
Imunisasi.
-
Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
y
Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
y
Pemberian Oralit dan pengobatan.
y
Penyuluhan
kesehatan
lingkungan
dan
penyuluhan
pribadi
sesuai
permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS baita dan ibu hamil. y
Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN -
S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.
-
K : Semua balita yang memiliki KMS.
-
D : Balita yang ditimbang.
-
N : Balita yang naik berat badannya.
-
D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat
-
N / D : Berhasil tidaknya program posyandu
g. Dana 8
Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan 7
Dana Sehat .
h. Stratifikasi Posyandu Posyandu Pratama1,7 :
1)
- belum mantap
2)
-
kegiatan belum rutin tiap bulan
-
kader aktif terbatas
Posyandu Madya
1,7
:
-
kegiatan lebih teratur
-
cakupan program utama masih rendah
-
Jumlah kader 5 orang
3)
Posyandu Purnama
1,7
:
-
kegiatan sudah teratur.
-
cakupan program/kegiatannya baik.
- jumlah kader 5 orang -
mempunyai program tambahan Posyandu Mandiri 1,7 :
4) -
kegiatan secara teratur dan mantap
-
cakupan program/kegiatan baik.
-
memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.
2.6.2. TOGA
a. Tanaman obat keluarga adalah sebidang tanah di halaman atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat
1,8
.
1,8
b. Fungsi TOGA adalah : -
Menghasilkan
tanaman
yang
dapat
dipergunakan
untuk
menjaga
dan
meningkatkan kesehatan -
Menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan untuk mengobati gejala dan beberapa penyakit ringan
-
Memperbaiki gizi masyarakat
-
Upaya pelestarian dan memperindah pemandangan 9
-
Menambah penghasilan keluarga
c. Target : setiap kelurahan memiliki TOGA dan setiap RW memiliki 2 TOGA percontohan.
2.6.3. DESA/KELURAHAN SIAGA
a. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri 9. Pengertian Desa ini dapat berarti Kelurahan atau Nagari atau istilah-istilah lain 9
bagi satuan administrasi pemerintahan setingkat desa . b. Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3,9
.
c. Poskesdes adalah UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh 1 orang Bidan dan minimal 2 orang kader dan merupakan koordinator dari UKBM yang ada9. d. Langkah Kegiatan 1) Persiapan 9
-
Persiapan Petugas : y
Pelatihan Bidan (1 desa : 1 Bidan)
y
Pelatihan Kader dan Toma (1 desa : 2 kader + 1 toma) selama 4 hari : 3 hari di kelas, 1 hari di lapangan 9
-
Persiapan Masyarakat : y
Pembentukan forum melalui pertemuan Tingkat Desa (3 kali/tahun)
y
Survei Mawas Diri (pendataan ke lapangan atau pertemuan rembuk desa) 2 kali/tahun
y
Musyawarah Masyarakat Desa : 2 kali/tahun
9
2) Pelaksanaan y
Pelayanan kesehatan dasar; 10
y
Kader dan toma melakukan surveilan berbasis masyarakat (pengamatan sederhana) thd KIA, Gizi, Kesling, Penyakit, PHBS, melakukan pendataan PHBS dengan survei cepat;
y
Pertemuan tindak lanjut penemuan hasil surveilans dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat (1 bulan sekali)
y
Alih pengetahuan dan olah ketrampilan melalui pertemuan (2 kali/tahun)
y
Pertemuan Forum Masyarakat Desa untuk membahas masalah kesehatan dengan memanfaatkan forum yang ada di desa (1bulan sekali).
e. Target cakupan desa siaga aktif tahun 2010 adalah 50% dan tahun 2015 adalah 9,10
80% f.
. 9
Cara perhitungannya dengan menggunakan rumus :
2.6.4. SAKA BAK TI HUSADA (SBH)
a. SBH adalah wadah pramuka untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kesempatan dalam membaktikan dirinya kepada masyarakat 1
dalam pembangunan kesehatan . b. Misinya adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota gerakan pramuka dan masyarakat di lingkungannya1. 1
c. Kegiatannya dilakasanakan dengan praktek pada 5 krida yaitu :
-
Krida bina lingkungan sehat 5 kecakapan
-
Krida bina keluarga sehat 5 kecakapan
-
Krida bina penanggulangan penyakit 8 kecakapan
-
Krida bina gizi 5 kecakapan
-
Krida bina obat 5 kecakapan
2.6.5. POS UKK
a. Pos upaya kesehatan kerja adalah wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan
pekerja
yang
terencana,
teratur
dan
berkesinambungan
yang
diselenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok pekerja yang memiliki 11
jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja1,8 . b. Kegiatan
spesifik
yang
menjadi
ciri
pokok
Pos
UKK
adalah
sebagai
1,8
berikut :
-
Adanya komunikasi, informasi, edukasi dan motivasi tentang ergonomic, pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, gizi kerja, kebugaran, penanggulangan stress, hipertensi, bahaya merokok, pencegahan menular,
keracunan
makanan
dan
lainnya
penyakit
yang berhubungan dengan
keselamatan kerja
-
Kegiatan yang bersifat lintas sektor, dengan peran masing-masing sesuai dengan profesi dan fungsi sektor yang berkaitan.
-
Pelayanan
dasar
kesehatan
kerja
antara
lain
meliputi
P3K,
P3P,
pemantauan, penggunaan alat pelindung dan upaya penyehatan lingkungan kerja.
12
BAB III PERAN SER TA MASYARAKAT DAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT DI PUSKESMAS PAUH
3.1.
Data Umum Puskesmas Pauh
a. Data Geografi Wilayah kerja Puskesmas Pauh terletak di Kecamatan Pauh yang terdiri dari 9 kelurahan dengan luas wilayah
11
146,2 Km2 .
b. Data Demografi Jumlah penduduk sebanyak 53.669 jiwa dengan total rumah tangga 13.315 KK dan rata-rata anggota keluarga 4 orang serta kepadatan penduduk 367/km2 11.
Tabel 1. Data Sasaran Kesehatan Puskesmas Pauh Tahun 2010
11
Dari 53.669 jiwa, sekitar 10,4% diantaranya adalah balita, 6,8% lansia, 4,3% 11
buteki, 2,3% bumil, 2,2% bufas, 2,2% bulin dan 2,13% bayi .
13
c. Data Sosial Ekonomi Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani PNS 17% , ABRI
46%, swasta 24% ,
5%, sisanya bekerja di sektor informal lainnya. Jumlah 11
keluarga miskin 21,4% dari total penduduk wilayah kerja Puskesmas Pauh .
d. Data Sosial Budaya
Tabel 2. Data Sarana Pendidikan Puskesmas Pauh Tahun 2010 11
Terdapat total 46 buah sarana pendidikan dalam wilayah kerja Puskesmas Pauh dimana 52% merupakan sarana pendidikan tingkat SD/MI 11.
e. Data UKBM yang aktif Dari banyaknya jenis UKBM yang ada, hanya 3 jenis UKBM yang aktif dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pauh yaitu Posyandu, TOGA dan Kelurahan Siaga (P oskeskel/poskesdes termasuk kedalamnya) 11.
14
3.2.
POSYANDU
Tabel 3. Jumlah Kader dan Posyandu Puskesmas Pauh Semester 1 Tahun 2011
12
Jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pauh saat ini sebanyak 70 posyandu dengan jumlah posyandu paling banyak terdapat di kelurahan Limau Manis Selatan. Jumlah kader aktif sebanyak 280 kader dengan jumlah rata-rata 4 kader per posyandu. Dengan demikian, bila ditinjau dari segi geografis, semua kelurahan telah terjangkau posyandu. Dikaitkan dengan jumlah bayi dan balita tiap posyandu meliputi 96 jiwa, dianggap sudah mencukupi.
Grafik 1. Tingkat Perkembangan Posyandu Puskesmas Pauh Semester 1 Tahun 2011
15
12
Dari 70 posyandu yang ada, terdapat 45,7% posyandu tergolong purnama, 30% posyandu madya dan 21,4% posyandu mandiri. Grafik 2. Pencapaian D/S Puskesmas Pauh Semester 1 12
Dari grafik di atas terlihat bahwa tingkat partisipasi masyarakat di Puskesmas Pauh yang ditandai dengan pencapaian D/S dapat dikatakan hampir mencapai target 65%. Namun, jika ditinjau dari segi kualitas, masih banyak permasalahan yang ditemui seperti masih rendahnya keterampilan kader posyandu dalam melakukan penimbangan, pencatatan atau pengisian KMS dan masih kurangnya kemampuan kader dalam memberikan penyuluhan. Selain itu, dukungan lintas sektor (pejabat kelurahan, kecamatan, PKK) juga masih rendah.
3.3.
TOGA
Tabel 4. Tingkat Perkembangan TOGA Puskesmas Pauh Semester 1 Tahun 2011
16
12
Grafik 3. Tingkat Perkembangan TOGA Puskesmas Pauh Semester 1 Tahun 2011 12
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap kelurahan sudah memiliki TOGA dengan jumlah TOGA terbanyak yaitu di kelurahan Koto Luar. Namun, tidak diketahui bagaimana distribusi TOGA berdasarkan RW dari masing-masing kelurahan. Dari diagram juga dapat dilihat bahwa 61,4% TOGA masih dengan strata atau tingkat perkembangan Pratama, 36,7% strata Madya dan hanya 2,3% dengan strata Purnama. Hal ini menunjukkan bahwa UKBM TOGA di wilayah kerja Puskesmas Pauh belum berjalan dengan baik dan masih memerlukan pembinaan. Namun untuk pembinaan oleh petugas Puskesmas sendiri masih terdapat kendala yaitu belum adanya pedoman baku dari DKK Padang tentang pembinaan TOGA dan tingkat pengetahuan petugas tentang TOGA masih rendah.
3.4.
POSKESKEL
Tabel 5. Kelurahan Siaga Puskesmas Pauh Tahun 2011
17
12
Dari 9 kelurahan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pauh semuanya sudah merupakan kelurahan siaga. Kelurahan siaga yang aktif di 6 kelurahan dan hanya 4 kelurahan yang telah memiliki sarana bangunan poskeskel. Berdasarkan data tersebut maka cakupan desa/kelurahan siaga aktif di Puskesmas Pauh yaitu 66,7%. Terlihat bahwa cakupan kelurahan siaga aktif di Puskesmas Pauh telah melampaui target tahun 2010 (50%) namun belum mencapai target tahun 2015 (80%).
18
BAB IV PENUTUP 4.1.
Kesimpulan
a. UKBM merupakan wujud nyata dari peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. b. Indikator utama meningkatnya peran serta masyarakat adalah makin banyaknya UKBM dengan kualitas yang memadai. c. UKBM yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pauh adalah Posyandu, TOGA dan Kelurahan Siaga (Poskeskel/poskesdes termasuk kedalamnya). d. Semua kelurahan telah terjangkau posyandu dengan cakupan tiap posyandu meliputi 96 jiwa, dianggap sudah mencukupi. e. Tingkat perkembangan posyandu adalah 45,7% posyandu purnama, 30% posyandu madya dan 21,4% posyandu mandiri f.
Tingkat partisipasi masyarakat di Puskesmas Pauh yang ditandai dengan pencapaian D/S dapat dikatakan hampir mencapai target 65%. Namun, jika ditinjau dari segi kualitas, masih banyak permasalahan.
g. Setiap kelurahan telah memiliki TOGA namun sebagian besar (61,4%) adalah dengan tingkat perkembangan Pratama. h. Cakupan kelurahan siaga aktif di Puskesmas Pauh telah melampaui target tahun 2010 (50%) namun belum mencapai target tahun 2015 (80%). 4.2.
Saran
a. Puskesmas agar melakukan pembinaan kader posyandu berupa pelatihan cara penimbangan, pencatatan KMS dan penyuluhan minimal dua kali setahun b. Puskesmas agar mengadakan arisan kader sekali sebulan untuk meningkatkan semangat kader dan sebagai sarana bertukar ilmu c. DKK Padang agar membuat pedoman bagi tenaga kesehatan di Puskesmas untuk pembinaan TOGA d. Puskesmas agar melakukan evaluasi pelaksanaan kelurahan siaga setiap bulan
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. ARRIF: Pedoman Manajemen Peran Serta Masyarakat. Padang: Dinas Kesehatan Propinsi Su matera Barat; 2006. 2. Atmawikarta Arum. Kebijakan Kesehatan Dalam Pencapaian Target MDGs Kesehatan. Available from: http://www.fk.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/11/MDGs-UNPAD21-OKT-2010-dr.-Arum.pdf . 3.
Pusat Promosi Kesehatan . Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Suplemen. Jakarta: Kementrian
Kesehatan
Republik
Indonesia;
2011.
Available
from:
http://www.promosikesehatan.com. 4. Pramudho
Kodrat.
Pengembangan
UKBM
Melalui
Poskesdes.
Available
from:
http://buk.depkes.go.id/index.php. 5. Peran
Serta
Masyarakat
(Kader
Kesehatan).
Available
from:
http://syakira-
blog.blogspot.com/2009/01/peranserta-masyarakat-kader-kesehatan.html. 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36
Tahun
2009 Tentang Kesehatan.
Available
from:
http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.pdf . 7. Sembiring Nasap. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat dalam Usaha Peningkatan
Kesehatan
Masyarakat.
Available
from:
http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf . 8. Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan Tahunan 2010. Padang. 2011. Available from: http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com/2011/04/lap-tahunan-yes-10.pdf . 9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Available from: www.hukor.depkes.go.id. 10. Indikator
Kinerja
SPM
Kota
Padang
tahun
2010.
Available
http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com/2010/03/data-spm-2010.pdf . 11. Laporan Tahunan 2010 Puskesmas Pauh. 12. Lokakarya Mini Semester 1 Tahun 2011 Puskesmas Pauh.
20
from: