Peran Perawat Sebagai C ar e G i ver Anak Penyandang Disabilitas “
Anak Berkebutuhan Khusus (AKB)
”
Jumlah anak penyandang disabilitas semakin meningkat dari tahun ke tahun, sebanyak 9 juta anak Indonesia adalah anak berkebutuhan khusus (AKB) dalam kategori penyandang disabilitas. Disabilitas menurut UU 4/1997 : adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental yang dapat menggangu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak. Yang terdiri dari penyandang cacat fisik, penyandang cacat mental, penyandang cacat fisik dan mental. Kesehatan hak paling mendasar bagi seluruh warga Negara mulai dari bayi, anak, remaja, dewasa, dan lansia. Salah satu isu permasalahan kesehatan masih minim penanganan dari pemerintah adalah penanganan pada anak berkebutuhan khusus (AKB). Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda pada anak umumnya tanpa selalu menunjukan pada kemapuan mental, emosi, dan fisik. Yang termasuk pada AKB antara lain : tunanetra, tunarungu, tunagrahita,tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar,gangguan prilaku, da nana dengan dengan gangguan kesehatan. Perawat dalam menangani masalah anak berkebutuhan khusus berperan sebagai care giver / pemberi asuhan kepada AKB yaitu tindakan pengkajian, perencanaan tindakaan, pelaksanaan, dan evaluasi perawat sesuai dengan wewenang perawat. Hal yang harus dilakukan adalah menjalin komunikasi dan kepercayaan dengan anak karena sangat sulit melakukan tindakan keperawatan bila anak tidak bisa di ajak berkerjasama maka tindakan asuhan keperawatan tidak berjalan dengan optimal, proses pertama adalah pendekatan, dalam pendekatan perawat harus mengenalkan diri terlebih dulu dan mencoba hal tersebut menjadi hal yang membuat si anak menerima, proses pendekatan berlangsung cukup lama bahkan sampai 1minggu tergantung cara pendekatan si perawat tersebut. Dan hal yang cukup penting dalam semua proses lakukan bersamaan dengan orang yang paling dekat dengan anak dan juga menggunakan komunikasi terapeutik. Salah satu wewenang dalam memberikan perawatan pada AKB adalah menyediakan fasilitas long-term care care (LTC) yang di mana perawat mampu memberi bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari (ADL). Berjalan bangun dari kursi, mandi, sikat gigi, makan,
buang air dan lain-lain. Selain itu juga perawat memberikan dukungan dukungan psikologis psikologis kepada anak. Perawat akan memenuhi kenymanan anak, mempertahankan fungsi tubuh. Peran penting perawat adalah membantu tumbuh kembang si anak dengan berkerjasama dengan orangtua atau orang terdekat anak, untuk mencari solusi yang tepat agar pertumbuhan dan berkembangan anak sama dengan anak pada umunya dan menciptakan lingkungan yang mendukung terhadap proses belajar maupun tumbuh kembang anak, seperti lingkungan sekolah, dan lingkungan bermain si anak. Ajak anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya nya. Selain dukungan psikologis perawat juaga mampu memberikan dukungan secara spiritual dengan baik. Semua bentuk pelayanan holistik ini merupakan peran perawat sebagai Care Giver. Tugas pokok seorang Care Giver adalah adalah memastikan bahwa pasien sedang dalam keadaan baik tanpa memandang suku, bangsa, agama, status, ras, dan sejenisnya. Seorang Care Giver juga berperan sebagai pendidik dan motivator. Care Giver membantu anak berkebutuhan khusus (AKB) meningkatkan kesehatan dan memotivasi menjalani kehidupan si anak melalaui pemberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medis yang di terima sehingga klien dan keluarga tanggung jawab terhadap hal-hal yang diketahuinya. Perawat sebagai pendidik juga dapat memberikan pendidikan kepada anak dan keluarga. Perawat sebagai Care Giver juga berperan juga sebagai penghubung antara anak dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan anak (kesehatan, kebutuhan seahari-hari) dan masalah anak yang bisa di katakana tidak sedikit dan cukup kompleks, membela kepentingan anak dan membantu anak memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang di berikan oleh tim kesehatan. Kemampuan perawat dalam memberikan intervensi kepada anak kebutuhab khusus memiliki peranan penting dalam menunjang kesehatan dan tumbuh kembang anak. Home care pada care pada anak berkebutuhan khusus quality self care and home care merupakan care merupakan bentuk pelatihan yang bertujuan untuk membangun pemahamana dan kemampuan anaka maupun orang tua dalam merawat kesehatan anak. Jadi kesimpulan di atas peran perawat seabagai Care Giver Anak Penyandang Disabilitas adalah memberikan dan membangun kemampuan anak dalam perawatan diri sehari dan meningkatkan & menjaga keshatan anak sehingga tumbuh kembang anak setara dengan anak normal pada umunya, semua proses asuhan keperawatan membutuhkan kerjasama antara orang tua dan perawat. Perawat memberikan pelayan asuhan keperawatan dengan rasa care care akan lebih mudah di terima oleh anak maupun klien lain.
Daftar Pustaka Elliot, D., Aitken, L., Chaboyer, W. (2007).
ACCN’s Critical
Care Nursing.Australia:
Elsevier. Laura Ayudina Nasyiatul Aisyiyah, Http://Lauraayudina.Blogspot.Co.Id/2014/11/DisabilitasPada-Pasien.Html.., Di Akses Pada Tanggal,18 November 2018. Pada-Pasien.Html http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Keperawatan-A, Di http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Keperawatan-A, Akses Pada Tanggal,18 November 2018. http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletindisabilitas.pdf , Di Akses Pada Tanggal,18 November 2018.