Peran Perawat dalam Pelaksanaan diet : motivator pelaksanaan diet, memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan diet
KELOMPOK 10
Pengertian Diet Diet adalah makanan atau minuman yang dikonsumsi orang secara teratur setiap hari. Diet dapat juga berarti jumlah dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti menurunkan berat badan atau menaikan berat badan. Diet normal atau diet yang seimbang seimbang terdiri dari semua elemen makanan yang diperlukan agar tubuh tetap sehat.
Jenis-jenis Diet Makanan Biasa Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur dan aroma yang normal. usunan makanan mengacu pada Pola Menu eimbang dan !ngka "ecukupan #i$i %!"#& yang dianjurkan bagi orang dewasa sehat.
Tujuan Diet Makanan Biasa : Memberikan makanan sesuai kebutuhan gi$i untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Syarat Diet Makanan Biasa : 'nergi sesuai kebutuhan normal orang dewasa sehat dalam keadaan istirahat. Protein ()-(*+ dari kebutuhan energi total. emak ()-*+ dari kebutuhan energi total. "arbohidrat )-/*+ dari kebutuhan energi normal. 0ukup mineral, vitamin, dan kaya serat. Makanan tidak merangsang saluran cerna. Makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi.
Indikasi Pemberian Makanan 1iasa diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus berhubungan dengan penyakitnya.
Makanan Yang Tidak Dianjurkan Makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Makanan 1iasa adalah makanan yang merangsang, seperti makanan yang berlemak tinggi, terlalu manis, terlalu berbumbu, dan minuman yang mengandung alkohol.
Makanan Lunak Makanan unak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan dan dicerna, dibandingkan Makanan 1iasa. Makanan ini mengandung cukup $at$at gi$i, asalkan pasien mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup.
Tujuan Diet Makanan Lunak : Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gi$i dan keadaan penyakit.
Syarat Diet Makanan Lunak : 'nergi, protein, dan $at gi$i lain cukup. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien. Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 23 makan lengkap dan 3 selingan. Makanan mudah dicerna,rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang tajam.
Indikasi Pemberian Makanan unak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit in4eksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta sebagai perpindahan makanan saring ke makanan biasa.
Baan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Sumber Karb!idrat Dianjurkan : beras ditim, dibubur5 kentang direbus, dipure5 macaroni, soun, mi, misoa, direbus5 roti5 biskuit5 tepung sagu, tapioca, mai$ena, hunkwe dibubur atau dibuat pudding5 gula5 madu. Tidak Dianjurkan : nasi digoreng5 beras ketan, ubi5 singkong5 tales5 cantel.
Sumber Pr!tein "abati Dianjurkan : tempe dan tahu direbus, dikukus, ditumis, dipanggang5 kacang hijau direbus5 susu kedelai. Tidak Dianjurkan : tempe, tahu dan kacangkacangan digoreng5 kacang merah.
Sayuran Dianjurkan : sayuran tidak banyak serat dan dimasak seperti daun bayam, daun kangkung, kacang panjang muda, buncis muda, oyong muda dikupas, labu siam, labu kuning, labu air, tomat, dan wortel. Tidak Dianjurkan : sayuran banyak serat sperti daun singkong, daun katuk, daun melinjo, nangka muda, keluwih, genjer, pare, krokot, rebung5 sayuran yang menimbulkan gas seperti kol, sawi, lobak5 sayuran mentah.
Makanan Saring Makanan aring adalah makanan yang semipadat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada Makanan unak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Menurut keadaan penyakit, Makanan aring dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari Makanan 0air "ental ke Makanan unak.
Tujuan Diet Makanan Saring : Memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang mendekati kebutuhan gi$i pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
Syarat Diet Makanan Saring : 6anya diberikan untuk jangka waktu singkat selama (-2 hari, karena kurang memenuhi kebutuhan gi$i, terutama energi dan tiamin. 7endah serat, diberikan dalam bentuk disaring atau diblender. Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu -8 kali sehari. Indikasi Pemberian Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, menderita in4eksi akut, seperti gastro enteritis, ti4us abdominalis, kurang kalori protein %""P& dengan na4su makan yang sudah membaik, tetanus dan sukar menelan.
Baan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Sumber Energi Dianjurkan : bubur beras dihaluskan atau disaring5 roti dipanggang atau dibuat bubur, biskuit, kraker5 tepungtepungan dibuat bubur, bubur havermout, pudding5 kentang rebus dihaluskan atau dipure5 gula, sirop5 mentega atau margarine dalam jumlah yang terbatas dioleskan atau dicampur ke dalam makanan. Tidak Dianjurkan : beras ketan, jagung, cantel, ubi, singkong5 minyak, semua makanan yang digoreng, kelapa, santan.
Makanan #air Makanan diberikan dalam bentuk cairan kental yang dibuat dengan susu atau tanpa susu.
Syarat Diet Makanan #air : Jumlah makanan cair yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan cairan dan energi. Makanan tidak merangsang. 1ila diberikan lewat pipa, konsistensi sedemikian rupa hingga dapat melewati pipa karet yang digunakan untuk bayi dan anak. 1ila tidak diberikan lewat pipa karet, perhatikan variasi makanan dalam rupa dan rasa. 1erikan dalam porsi kecil dan sering %-8 kali sehari&.
Indikasi Pemberian Makanan cair diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, dalam keadaan mual dan muntah, dengan kesadaran menurun, suhu badan sangat tinggi, tetanus dengan keadaan belum dapat membuka mulut cukup lebar, ti4us abdominalis dan kurang kalori protein %""P&, berat badan lebih dar / kg dan umur lebih dari satu tahun.
Baan Makanan yang Dianjurkan umber 'nergi Dianjurkan : mai$ena, tepung beras, tepung terigu, tepung sagu, hunkwe, tepung kanji, gula, margarin, minyak kelapa, dan minyak kacang. umber 9at Pembangun Dianjurkan : susu sapi, sari dele, telur dicampur dalam makanan, bubur kacang hijau saring. umber 9at Pengatur Dianjurkan : sari buah dari jeruk, tomat, papaya, sirsak, apel5 sari sayur sari bayam, labu kuning dan wortel.
Peran Perawat
Peran Pe$aksana Peran ini dikenal dengan istilah care giver, artinya peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu, keluarga dan masyarakat.
Dalam peran ini perawat bertindak sebagai : Comforter : memberikan kenyamanan dan rasa aman pada klien. Protector dan advocate : melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan seimbang dan memperoleh pelayanan kesehatan. Communicator : mediator antara klien dengan tim kesehatan lain. Peran ini berkaitan erat dengan keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi asuhan keperawatan selama jam. Rehabilitator : mengembalikan 4ungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat ber4ungsi normal.
Peran Sebagai Pendidik ebagai pendidik atau health educator, perawat berperan mendidik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggungjawabnya. Peran ini dapat berupa penyuluhan kesehatan kepada klien %individu, keluarga, kelompok atau masyarakat& maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik keperawatan, antara sesama perawat atau tenaga kesehatan lain.
Peran Sebagai Penge$!$a Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggungjawab dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada di bawah tanggungjawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan dalam kerangka paradigm keperawatan. ebagai pengelola perawat berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan;pelayanan keperawatan serta mengorganisasi dan mengendalikan sistem pelayanan keperawatan.
Peran Sebagai Pene$iti ebagai peneliti dibidang keperawatan, perawat diharapkan mampu menidenti4ikasi masalah penelitian,menerapkan prinsip dan metode penelitian serta meman4aatkna hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan. "emampuan perawat mengadakan penelitian sangat diperlukan tidak saja untuk menyelesaikan masalah keperawatan yang terkait dengan pelayanan dan pendidikan keperawatan, tetapi juga dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
'" TE%IM&K&SI'