TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN DALAM KELUARGA
OLEH : RIDWAN A. MANAO 2013610161
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG 2017
Peran Perawat Dalam Meningkatkan Kesehatan Keluarga Sesuai Tahap Perkembangannya
Pengertian Perkembangan keluarga
Perkembangan keluarga ialah proses perubahan yg terjadi pada system keluarga meliputi; perubahan pola interaksi & hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini berlangsung melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan memiliki tugas perkembangan yg mesti dipenuhi supaya tahapan tersebut bisa dilalui dengan berhasil. Perawat butuh memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas - tugas perkembangannya. Hal ini penting mengingat bahwa tugas perawat dalam mendeteksi adanya masalah keperawatan yg dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yang ada yaitu potensial atau aktual.
Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap stabil. Menurut Rodgers cit Friedman (1998), meski setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, tetapi secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yg sama.
Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall & Milller (Friedman, 1998):
A. Tahap I Pasangan Baru Keluarga baru dimulai ketika masing-masing individu laki – laki (suami) & wanita
(istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yagng sah & meninggalkan keluarga masingmasing. Meninggalkan keluarga dapat berarti psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan orang tuanya. Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran & fungsi. Masing-masing belajar hidup dengan serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri & pasangannya, contohnya makan, tidur, bangun pagi & sebagainya Tugas perkembangan
1. Membina hubungan intim dan saling memuaskan. 2. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman & kelompok sosial. 3. Mendiskusikan rencana mempunyai anak.
Keluarga baru ini ialah anggota yang terbentuk dari tiga keluarga yaitu ; keluarga suami, keluarga istri & keluarga sendiri. B. Tahap II-Keluarga “child bearing” kelahiran anak pertama
Dimulai sejak hamil hingga kelahiran anak pertama & berlanjut hingga anak berusia 30 bulan atau 2,5 tahun. Tugas perkembangan kelurga yg utama pada tahap ini yaitu :
1. Persiapan menjadi orang tua 2. Melakukan adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual & kegiatan. 3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan bersama pasangan. Peran utama perawat ialah mengkaji peran orang tua; bagaiamana orang tua berinteraksi & merawat bayi. Perawat butuh menfasilitasi hubungan orang tua & bayi yg positif & hangat sehingga hubungan kasih sayang antara bayi & orang tua akan tercapai.
C. Tahap III-Keluarga dengan anak pra sekolah
Tahap ini dimulai disaat anak pertama berusia 2,5 tahun & berakhir disaat anak berumur 5 tahun. Tugas perkembangn
1. Memenuhi akan kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan memiliki tempat tinggal, privasi, rasa aman & nyaman. 2. Membantu anak untuk bisa bersosialisasi 3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga mesti tercukupi. 4. Mempertahankan interaksi yg sehat baik didalam keluarga ataupun dengan masyarakat. 5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan & anak. 6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga. 7. Kegiatan & waktu untuk stimulasi tumbuh kembang. D. Tahap IV- Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai disaat anak berusia 6 tahun (sejak mulai sekolah ) & berakhir pada waktu anak berusia 12 tahun. Pada tahap ini umumnya keluarga mencapai jumlah maksimal maka keluarga sangat sibuk. Tidak Hanya aktivitas di sekolah, masing-masing anak
mempunyai minat sendiri. Demikian pula dengan sosok orangtua memiliki aktivitas yg tidak sama dengan anak. Tugas perkembangan keluarga
1. Membantu proses sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah & lingkungan. 2. Mempertahankan keintiman pasangan. 3. Memenuhi kebutuhan & biaya kehidupan yg makin meningkat, termasuk juga kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga. 4. Pada tahap ini anak butuh berpisah dengan orang tua, berikan peluang pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah ataupun diluar sekolah. E. Tahap V- Keluarga dengan anak remaja
Tahap ini dimulai ketika anak berusia 13 th & berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian. Tujuannya buat memberikan tanggung jawab serta kebebasan yagng lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi sosok orang dewasa. Tugas perkembangan
1. Memberikan kebebasan yg seimbnag dengan tanggung jawab. 2. Mempertahankan jalinan yg intim dengan keluarga. 3. Mempertahankan komunikasi yg terbuka antara anak & orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan & permusuhan. 4. Perubahan system peran & peraturan untuk tumbuh kembang keluarga. Merupakan tahap paling sulit lantaran orang tua melepas otoritasnya & membimbing anak untuk bertanggung jawab. Paling Sering muncul konflik orangtua & remaja. F. Tahap VI- Keluarga dengan anak dewasa
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah & berakhir ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya pada tahapan ini tergantung jumlah anak & ada atau tidaknya anak yg belum berkeluarga & tetap tinggal dengan orang tua. Tugas perkembangan
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar. 2. Mempertahankan keintiman pasangan. 3. Membantu orang tua memasuki periode masa tua. 4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat. 5. Penataan kembali peran & kegiatan rumah tangga.
G. Tahap VII- Keluarga usia pertengahan Tahap ini dimulai pada waktu anak yg terakhir meninggalkan rumah & berakhir disaat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit lantaran masa usia lanjut, perpisahan dengan anak & perasaan gagal sebagai orang tua. Tugas perkembangan
1. Mempertahankan kesehatan. 2. Mempertahankan jalinan yg memuaskan dengan teman sebaya & anak-anak. 3. Meningkatkan keakraban pasangan. Konsentrasi mempertahankan kesehatan pada gaya hidup sehat, diet seimbang, olah raga teratur, menikmati hidup, pekerjaan & lain sebagainya. H. Tahap VIII- Keluarga usia lanjut
Dimulai disaat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal & keduanya meninggal. Tugas perkembangan
1. Mempertahankan suasana rumah yg menyenangkan. 2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan antara pasangan, teman, kekuatan fisik & pendapatan. 3. Mempertahankan keakraban suami/istri & saling merawat. 4. Mempertahankan hubungan dengan anak & sosial masyarakat. 5. Melakukan life review. 6. Mempertahankan penataan yg memuaskan yaitu tugas utama keluarga pada tahap ini.
Peran Perawat Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
dengan kedudukan dalam system, di mana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dariluar profesi keperawatan yang bersipat konstan. Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari : a. Pemberi Asuhan Keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia,
kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks. b. Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khusunya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian. c. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan yang diberikankan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. d. Koordinator
Peran
ini
dilaksanakan
dengan
mengarahkan,
merencanakan
serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuan klien. e. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. f.
Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. g. Peneliti / Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
Peran Perawat Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang berkumpul dan tinggal di satu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Kualitas kehidupan keluarga yang diukur dari tingkat kemampuan setiap keluarga untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Tahapan kualitas keluarga tersebut di bagi menjadi 5 bagian diantarnya sebagai berikut : a. Keluarga PRASEJAHTERA : keluarga yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan spiritual, sandang, pangan, papan, kesehatan dan KB. b. Keluarga SEJAHTERA TAHAP I : keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya. Seperti kebutuhan akan pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi. c. Keluarga SEJAHTERA TAHAP II : keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosialpsikologisnya akan tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan akan informasi. d. Keluarga SEJAHTERA TAHAP III : keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan fisik, sosialpsikologis dan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan secara teratur kepada masyarakt sekitarnya. e. Keluarga SEJAHTERA TAHAP III PLUS : keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya serta memiliki kepedulian yang tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga sekitarnya. Peran Perawat Di dalam pembinaan terhadap keluarga tersebut, perawat mempunyai beberapa peran antara lain : 1. Pendidik : tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut perawat harus mendidik keluarga agar berperilaku sehat dan selalu memberikan contoh yang positif tentang kesehatan. 2. Konsultan dan Kolaborasi : perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah keamanan keluarga. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya.
3. Pemberi pelayanan kesehatan/peaksana kesehatan : sesuai dengan tugas perawat yaitu memberi Asuhan Keperawatan yang professional kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbataan
pengetahuan,
serta
kurangnya
keamanan
menuju
kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan bersifat "promotif', `preventif', "curatif' serta "rehabilitatif' melalui proses keperawatan yaitu metodologi pendekatan pemecahan masalah secara ilmiah dan terdiri dari langkahlangkah sebagai subproses. 4. Pengawas kesehatan : perawat harus melakukan “home visit” atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengajian tentang kebutuhan keamanan kline dan keluarga 5. Role model : perilaku yang ditampilkan perawat dapat dijadikan panutan. Panutan ini digunakan
pada
semua
tingkat
pencegahan
terutama
PHBS.
Menampilka
profesionalisme dalan berkerja. 6. Fasilitator : perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan kebutuhan keamanan klien dan keuarga sehingga fakto risiki dalam ketidak pemenuhan kebutuhan keamanan dapat diatasi. 7. Modofokasi lingkungan : perawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat dalam menunjang pemenuhan kebutuhan keamanan. 8. Manajer : perawat mempunyai peran dan tanggu jawab dalam mengelola pelayan, maupun pendidikan keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep managemen keperawatab dalam kerangka paradigm keperawatan. Sebagai pengelola perawat berperan dalam memanta dan menjamin kualitas asuja keperawatan serta organisasi dan mengendalikan system kesehatan 9. Penemu Kasus : erawat melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat dan dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan, bahkan mengancam kesehatan. Selanjutnya penelitian dilaksanakan untuk menemukan faktor yang menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui kegiatan penelitian dan hasilnya akan diaplikasikan dalam praktek keperawatan
Masalah dan Tindak Lanjut
Kenyataan, dalam melaksanakan perannya sebagai pembina keluarga sejahtera masih banyak ditemukan hambatan/masalah antara lain :
1. Faktor Keluarga : keluarga menolak kehadiran perawat, ketidak percayaan masyarakat terhadap perawat, ada istiadat, ekonomi, dll. 2. Faktor Perawat : secara kuantitas jumlah perawat masih kurang. Secara kualitas, belum optimal. Hal ini terjadi karena "basic" pendidikan perawat yang berbeda-beda, kemauan menambah ilmu pengetahuan masih kurang, kepercayaan diri yang kurang. Terlalu muda khususnya bagi perawat yang ada di desa (PKD) sehingga sering diabaikan oleh masyaakat. Perilaku/kebiasaan sebagai "perawat tempo dulu" sehingga sulit berkembang menjadi Mitra Dokter. Kompensasi yang berlebihan dengan rasa sesama Corps ( " ESPRIT DE CORPS ") yang kurang. Masih ada perawat yang bekerja di luar wewenangnya sebagai perawat.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses. Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas tugas perkemabangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanya masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensial atau aktual. Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap stabil. Menurut Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998)
Tahap I
: Pasangan Baru (Keluarga Baru )
Tahap II
: Keluarga Kelahiran Anak Pertama
Tahap III
: Keluarga dengan Anak Pra-Sekolah
Tahap IV
: Keluarga dengan Anak Sekolah
Tahap V
: Keluarga dengan Anak Remaja
Tahap VI
: Keluarga dengan Anak Dewasa ( Pelepasan )
Tahap VII : Keluarga Usia Pertengahan
Tahap VIII : Keluarga Usia Lanjut