“
KEBAHAGIAN (HAPPINESS) PADA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN KETIKA BERHASIL MENYELAMATKAN KORBAN KEBAKARAN ”
4511091034 4511091033 4511091018 4511091038 4511091067 4511091028
Fakultas Psikologi Universitas Bosowa 45 Makassar
Diajukan dalam pemenuhan tugas matakuliah 702PU2
PatmawatyTaibe, S.Psi., MA
-
Tempat penelitian
: Kantor Pemadam Kebakaran
-
Subjek penelitian
: Petugas Pemadam Kebakaran (50 orang)
-
Landasan Teori
KEBAHAGIAAN (Happiness) II.A.1. Definisi Kebahagiaan Arti kata “bahagia” berbeda dengan kata “senang.” Secara filsafat kata “bahagia” dapat diartikan dengan kenyamanan dan kenikmatan spiritual dengan sempurna dan rasa kepuasan, serta tidak adanya cacat dalam pikiran sehingga merasa tenang serta damai. Kebahagiaan bersifat abstrak dan tidak dapat disentuh atau diraba. Kebahagiaan erat berhubungan dengan kejiwaan dari yang bersangkutan (Dalam Kosasih, 2002)
Aristoteles (dalam Adler, 2003) menyatakan bahwa happiness atau kebahagiaan berasal dari kata “happy” atau bahagia yang berarti feeling good, having fun, having a good time, atau sesuatu yang membuat pengalaman yang menyenangkan. Sedangkan orang yang bahagia menurut Aristoteles (dalam Rusydi, 2007) adalah orang yang mempunyai good birth, good health, good look, good luck, good reputation, good friends, good money and goodness. Diener (2007) juga menyatakan bahwa satisfaction with life merupakan bentuk nyata dari happiness atau kebahagiaan dimana kebahagiaan tersebut merupakan sesuatu yang lebih dari suatu pencapaian tujuan dikarenakan pada kenyataannya kebahagiaan selalu dihubungkan dengan kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang lebih tinggi serta tempat kerja yang lebih baik.
II.A.2. Aspek-Aspek Kebahagiaan
Andrew dan McKennel (dalam Carr, 2004) membagi aspek kebahagiaan menjadi dua hal, yaitu: a. Aspek afektif yaitu menggambarkan pengalaman emosi dari kesenangan, kegembiraan, dan emosi positif lain. b. Aspek kognitif yaitu kepuasan dengan variasi domain kehidupan. Aspek di atas didukung oleh Suh dkk, 1997 (dalam carr, 2004) yang menyatakan bahwa kegembiraan merupakan aspek afektif dan kepuasan merupakan aspek kognitif. Kemudian Suh menambahkan bahwa aspek afektif tersebut terbagi menjadi dua komponen yang saling bebas yaitu afek positif dan afek negatif. Selanjutnya evaluasi kognitif yang saling tergantung pada kepuasan dalam variasi domain seperti keluarga atau aturan kerja dan pengalaman-pengalaman kepuasan lainnya.
II.A.3. Unsur – Unsur Kebahagiaan
Ada dua hal yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kebahagiaan yaitu afeksi dan kepuasan hidup (Rusydi, 2007). a. Afeksi Perasaan (feeling) dan emosi (emotion) merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Menurut salah seorang pakar psikologi Tellegen menyebutkan bahwa setiap pengalaman emosional selalu berhubungan dengan afektif atau perasaan yang sangat menyenangkan sampai kepada perasaan yang tidak membahagiakan.
b. Kepuasan Hidup Kepuasan hidup merupakan kualitas dari kehidupan seseorang yang telah teruji secara keseluruhan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kepuasan hidup merupakan hasil dari perbandingan antara segala peristiwa yang dialami dengan apa yang menjadi tumpuan harapan dan keinginan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin terpenuhinya kebutuhan dan harapan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan seseorang.
II.A.4. Karakteristik Orang yang Bahagia
Setiap orang bisa sampai kepada kebahagiaan akan tetapi tidak semua orang bisa memiliki kebahagiaan. Menurut David G. Myers, seorang psikolog yang mengadakan penelitian tentang solusi mencari kebahagiaan bagi manusia modern, ada empat karakteristik yang selalu ada pada orang yang memiliki kebahagiaan dalam hidupnya, yaitu :
a. Menghargai diri sendiri Orang yang bahagia cenderung menyukai dirinya sendiri. Mereka cenderung setuju dengan pernyataan seperti “Saya adalah orang yang menyenangkan”. Jadi, pada umumnya orang yang bahagia adalah orang yang memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi untuk menyetujui pernyataan seperti diatas.
b. Optimis Ada dua dimensi untuk menilai apakah seseorang termasuk optimis atau pesimis, yaitu dimensi permanen (menentukan berapa lama seseorang menyerah) dan dimensi pervasif (menentukan apakah ketidakberdayaan melebar ke banyak situasi). Orang yang optimis percaya bahwa peristiwa baik memiliki penyebab permanen dan peristiwa buruk bersifat sementara sehingga mereka berusaha untuk lebih keras pada setiap kesempatan agar ia dapat mengalami peristiwa baik lagi (Seligman, 2005). Sedangkan orang yang pesimis menyerah di segala aspek ketika mengalami peristiwa buruk di area tertentu.
c. Terbuka Orang yang bahagia biasanya lebih terbuka terhadap orang lain serta membantu
oranglain
yang
membutuhkan
bantuannya.
Penelitian
menunjukkan bahwa orang – orang yang tergolong sebagai orang extrovert dan mudah bersosialisasi dengan orang lain ternyata memiliki kebahagiaan yang lebih besar.
d. Mampu mengendalikan diri Orang yang bahagia pada umumnya merasa memiliki kontrol pada hidupnya. Mereka merasa memiliki kekuatan atau kelebihan sehingga biasanya mereka berhasil lebih baik di sekolah atau pekerjaan. Sehingga kunci utama untuk dapat mewujudkan kebahagiaan adalah merasa bahagia yang ditandai dengan keempat karakteristik diatas. II.B.1 Defenisi Pemadam Kebakaran Pemadam
kebakaran atau branwir adalah petugas atau dinas yang
dilatih
dan bertugas untuk menanggulangi kebakaran. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih
untuk
menyelamatkan korban dari
kebakaran,
juga
dilatih
untuk
menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain. Dinas pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintahyang diberi tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran, yang termasuk dalam dinas gawat darurat. Biasanya para pemadam kebakaran mamakai baju anti api agar tidak mudah terbakar dan juga mereka memakai bagian baju yang mengkilat agar mudah terlihat.
Unit Tugas
Moto yang dipakai adalah Pantang Pulang Sebelum Padam . Sedangkan tugas pokok adalah: 1. . Pencegahan Kebakaran. 2. . Pemadaman Kebakaran, dan 3. . Penyelamatan Jiwa dan ancaman kebakaran dan bencana lain.
Pemadam Kebakaran atau Branwir
Barisan Pemadam Kebakaran atau Branwir adalah Pasukan Pemadam Kebakaran. Kata Branwir berasal dari Bahasa Belanda Brandweer . Sejarah Brandweer di Hindia Belanda
Sejarah Branwir bermula pada tahun 1873, di mana terjadi kebakaran besar di Kramat-Kwitang, dan residen (sekarang Gubernur DKI Jakarta) mengeluarkan peraturan (reglemet) pada tahun 1915 dengan nama Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stad Vorsteden van Batavia. Sekarang menjadi Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta Kepangkatan
Pasukan Pemadam Kebakaran juga memiliki kepangkatan seperti dalam kesatuan militer. Kendaraan Pemadam Kebakaran Merupakan kendaraan gawat darurat pemadam kebakaran. Tipe kendaraaan ini biasanya truk yang bagian belakang merupakan penyimpanan air, dan ken daraan ini umumnya berwarna merah. Pada kondisi darurat atau menanggapi suatu kebakaran, kendaraan ini wajib diberi laluan dan jalan di lalulintas agar sampai di lokasi dengan cepat. Pada kondisi darurat atau menanggapi suatu kebakaran, kendaraan ini akan membunyikan sirene dan menyalakan lampu-lampu darurat yang umumnya berwarna merah atau biru maupun kuning, jika pengemudi melihat ini di jalan raya atau lalulintas, maka seluruh kendaraan wajib memberi laluan atau minggir untuk
memprioritaskan tugas penyelamatan nyawa tersebut. Dan jika ada pengemudi yang mengabaikan, membiarkan, atau mengganggu perjalanan kendaraan darurat yang sedang menjalankan tugas, maka itu merupakan tindakan pelanggaran lalulintas dan sangat dilarang dalam peraturan lalu-lintas Indonesia maupun seluruh dunia. Pada kondisi ini, kendaraan darurat juga termasuk seperti: Ambulans, Mobil Puskesmas keliling, Mobil Jenazah, Mobil Polisi, dll. Alat Pemadam Api Tabung Pemadam Api adalah alat pemadam kebakaran yang terbagi menjadi 2
jenis, yaitu : tabung pemadam api portable unit dan tabung pemadam api trolley unit. Dari keduanya diatas dibagi 2 lagi b erdasarkan systemnya, yaitu cartridge system dan Stored Pressure System. dan bagi tabung pemad am api yang memiliki cartridge system adalah media atau isi dalam tabung terpisah dengan gas pendorongnya, dan gas pendorongnya dinamakan dengan CO2 (carbon Dioxide). Demikian pula Tabung Pemadam Api yang menggunakan Stored Pressure System adalah tabung pemadam api dengan media atau isi menyatu dengan gas pendorongnya yang disebut N2 (gas kering). Al at Pemadam Api Ringan (APA R)
Alat Pemadam Api Ringan adalah tabung pemadam api yang mudah dioperasikan
bahkan oleh satu orang pengguna. karena bentukn ya kecil serta beratnya dapat ditanggung oleh satu orang saja. Portable Unit ini memiliki kelebihan dan kekurangan, dimana tabung jenis ini dapat mematikan api pada awal terjadinya kebakaran. tetapi tidak direkomendasikan untuk kebakaran yang sudah membesar. Beberapa media yang digunakan diantaranya :
Dry Chemical Powder
CO2 (Carbon Dioxide)
Foam AFFF (Aqueoues Film Forming Foam)
Gas Pengganti Hallon (Clean Agent)
Seperti yang sudah dikatakan diatas bahwa pemadam api portble adalah pemadam api modern yang cukup mudah dan instan untuk digunakan dalam penanggulangan bahaya kebakaran dan pencegah pada awal terjadinya kebakaran. Al at Pemadam Api Berat (APAB )
Alat Pemadam Api Berat adalah tabung pemadam api skala besar dan bisa
dioperasikan oleh dua orang atau lebih, dikarenakan bentuknya yang besar dan juga berat. Cocok digunakan dalam kebakaran jenis kecil dan sedang, la yaknya seperti portable unit tabung jenis trolley juga memiliki berbagai bahan media atau isi sebagai bahan pemadam api, diantaranya :
Dry Chemical Powder
CO2 (Carbon Dioxide)
Foam AFFF (Aqueoues Film Forming Foam)
Gas Pengganti Hallon (Clean Agent)
Dr y Chemical Powder
Merupakan kombinasi dari fosfat Mono-amonium dan ammonium sulphate. Yang berfungsi mengganggu reaksi kimia yang terjadi pada zona pembakaran, sehingga api padam. Dry Chemical powder juga memiliki titik lebur yang rendah dan pada partikel yang sangat kering serta membengkak untuk membentuk penghalang yang hingga oksigen tidak dapat masuk sehingga dapat menutupi area kebakaran (api), akhirnya api tidak akan menyala dikarenakan pijakannya ditutupi oleh Dry Chemical powder.
Merupakan media pemadam api serbaguna, aman dan luas pemakaiannya karena dapat mematikan api kelas A, B, dan C.
Dapat menahan radiasi panas dengan kabut (serbuk) partikelnya.
Tidak menghantarkan listrik (Non Konduktif).
Kimia kering tidak beracun (Non Toxic).
Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
Tabung Pemadam Api adalah salah satu produk yang menggunakan bahan dry chemical powder, karena memiliki tingkat kelas kebakaran A, B, dan C.
Carbon Di oxide (CO2) [sunting | sunting sumber]
CO2 adalah Senyawa/bahan kimia yang terbentuk dari 1 atom karbon + 2 atom oksigen, yang dapat dihasilkan baik dari kegiatan alamiah maupun kegiatan manusia.
Dapat digunakan memadamkan kebakaran kelas B dan C karena merupakan bahan gas, CO2 tidak merusak, dengan daya guna yang efektif dan bersih.
Sangat efisien serta efektif digunakan dalam ruangan seperti kantor, lab dan ruangan lainnya.
Carbon Dioxide (CO2) dapat menyerap panas dan sekaligus mendinginkan.
Konstruksi tabung dirancang khusus untuk menahan tekanan tinggi dan dilengkapi dengan selang yang panjang dengan nozzle yang berbentuk corong.
Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
[sunting | sunting sumber] F oam AF F F (Aqueous F ilm F orming Foam) Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam) adalah berbasis air dan sering mengandung surfaktan berbasis hidrokarbon seperti sulfat sodium alk yl, fluoro surfactant seperti : fluorotelomers, asam perfluorooctanoic (PFOA), asam perfluorooctanesulfonic (PFOS). Mereka memiliki kemampuan untuk menyebar di permukaan cairan berbasis hidrokarbon. Alcohol resistant aqueous film forming foams (AR AFFF) adalah busa/foam yang tahan terhadap reaksi dari alkohol, dapat membentuk lapisan/ segmen pelindung ketika dipakai atau disemprotkan.
Dapat digunakan untuk memadamkan api kelas A namun sangat cocok bila digunakan untuk kelas B.
Bersifat Kondukstif (Penghantar Listrik). Tidak dapat dipakai untuk memadamkan api kelas C.
Foam bersifat ringan, sangat efektif untuk memadamkan zat cair yang mudah terbakar dengan cara mengisolasi oksigen serta menutupi p ermukaan zat cair untuk menghindari api yang dapat menjalar (meluas) kembali.
Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
Gas Pengganti H allon N on CFC (H CFC-141B) [sunting | sunting sumber]
Gas Pengganti Hallon/ HCFC-141b adalah senyawa kimia yaitu hydrochlorofluorocarbon (HCFC). Merupakan senyawa dari 1,1-dichloro-1fluoroethane dan Chemical Abstracts.
Merupakan pemadam api yang bersih dan tidak meninggalkan residu.
Sangat efektif untuk digunakan pada semua resiko kelas kebakaran A, B dan C.
Tidak menghantarkan listrik (Non Konduktif), sehingga tidak akan menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik dan alat perkantoran modern lainnya.
Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
Daftar pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Pemadam_kebakaran http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22232/4/Chapter%20II.pdf