SAP ASMA
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan
: Penyakit ASMA
Sub Pokok Bahasan
: Perawatan Penyakit Asma Anak
Sasaran
: Pengunjung / Keluarga klien
Target
: Pengunjung / Keluarga klien
Waktu
: 30 menit
Hari / Tanggal
: Rabu , 5 Januari 2010
Tempat
: Ruang 6
Penyuluh
: Mahasiswa Klompok 7 Sgd
Nama : I Putu Agus Indra Saputra STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA Nim : 1002055 Kls : 1A L
A
T
A
R
B
E
L
A
K
A
N
G
Berdasarkan data WHO tahun 2006, sebanyak 300 juta orang menderita asma dan 225 ribu penderita meninggal karena asma asma di seluruh dunia. Angka kejadian asma 80 % terjadi di negara berkembang akibat kemiskinan, kurangnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan fasilitas pengobatan. Angka kematian yang disebabkan oleh penyakit asma di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat 20 persen untuk sepuluh tahun mendatang, jika tidak terkontrol dengan baik. Hasil penelitian International study on asthma and alergies in childhood pada tahun 2006, menunjukkan bahwa di Indonesia prevalensi gejala penyakit asma meningkat dari 4,2% menjadi 5,4%. Penyakit asma tidak dapat disembuhkan, namun dalam penggunaan obat-obat yang ada saat ini hanya berfungsi untuk menghilangkan gejala saja. Selama asma menyerang, menyerang, saluran napas akan mengalami penyempitan dan mengisinya dengan cairan lengket yang diproduksi oleh dinding bagian dalam yang menyebabkan jalan udara menyempit dan mengurangi aliran
keluar masuknya udara ke paru-paru. Pada asma kambuhan sering menyebabkan gangguan seperti sulit tidur, kelelahan, dan mengurangi tingkat aktivitas sehari-hari. Walaupun asma merupakan penyakit yang dikenal luas oleh masyarakat , namun penyakit ini kurang begitu dipahami, sehingga timbul anggapan dari sebagian perawat dan masyarakat bahwa asma merupakan penyakit yang sederhana serta mudah diobati dan pengelolaan utamanya dengan obatobatan asma khususnya bronkodilator.
Berbagai faktor menjadi sebab dari keadaan ini yaitu adanya kekurangan dalam hal pengetahuan tentang asma, kelaziman melakukan diagnosis yang lengkap atau evaluasi sebelum terapi, sistematika dan pelaksanaan pengelolaan, upaya pencegahan dan penyuluhan, serta pengelolaan asma. Untuk meningkatkanpengelolaan asma yang baik, hal-hal tersebut di atas harus dipahami dan dicarikan pemecahannya.
Kondisi lingkungan juga sangat mempengaruhi timbulnya serangan asma, sehingga diperlukan penatalaksanaan lingkungan. Pengaturan rumah sehat yaitu keadaan rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari, saluran pembuangan air harus lancar, kamar tidur sebaiknya sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah (Husada, 2008). Banyak penduduk Indonesia masih berpendidikan rendah sehingga pengetahuan tentang cara hidup sehat, menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi belum diketahui dengan baik. Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sehingga hal tersebut dapat memunculkan sikap terhadap nilainilai yang benar maupun salah, termasuk nilai kesehatan (Kusnoputranto, 2003). Dengan pengetahuan yang benar, didukung perilaku dan sikap untuk melaksanakan hidup sehat, serta didukung oleh pelayanan kesehatan dan lingkungan yang sehat diharapkan dapat menurunkan kejadian diare di masyarakat khususnya pada balita. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan penyakit Asma pada anak, peserta penyuluhan diharapkan dapat mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi,
keluar masuknya udara ke paru-paru. Pada asma kambuhan sering menyebabkan gangguan seperti sulit tidur, kelelahan, dan mengurangi tingkat aktivitas sehari-hari. Walaupun asma merupakan penyakit yang dikenal luas oleh masyarakat , namun penyakit ini kurang begitu dipahami, sehingga timbul anggapan dari sebagian perawat dan masyarakat bahwa asma merupakan penyakit yang sederhana serta mudah diobati dan pengelolaan utamanya dengan obatobatan asma khususnya bronkodilator.
Berbagai faktor menjadi sebab dari keadaan ini yaitu adanya kekurangan dalam hal pengetahuan tentang asma, kelaziman melakukan diagnosis yang lengkap atau evaluasi sebelum terapi, sistematika dan pelaksanaan pengelolaan, upaya pencegahan dan penyuluhan, serta pengelolaan asma. Untuk meningkatkanpengelolaan asma yang baik, hal-hal tersebut di atas harus dipahami dan dicarikan pemecahannya.
Kondisi lingkungan juga sangat mempengaruhi timbulnya serangan asma, sehingga diperlukan penatalaksanaan lingkungan. Pengaturan rumah sehat yaitu keadaan rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari, saluran pembuangan air harus lancar, kamar tidur sebaiknya sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah (Husada, 2008). Banyak penduduk Indonesia masih berpendidikan rendah sehingga pengetahuan tentang cara hidup sehat, menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi belum diketahui dengan baik. Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sehingga hal tersebut dapat memunculkan sikap terhadap nilainilai yang benar maupun salah, termasuk nilai kesehatan (Kusnoputranto, 2003). Dengan pengetahuan yang benar, didukung perilaku dan sikap untuk melaksanakan hidup sehat, serta didukung oleh pelayanan kesehatan dan lingkungan yang sehat diharapkan dapat menurunkan kejadian diare di masyarakat khususnya pada balita. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan penyakit Asma pada anak, peserta penyuluhan diharapkan dapat mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian karena penyakit Asma dapat dicegah. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mendapatkan penyuluhan mampu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
penyuluhan
satu
(1)
kali
diharapkan
Peserta
Menjelaskan pengertian Asma Menjelaskan Penyebab Asma Menjelaskan pencegahan penyakit Asma Menjelaskan Prinsip tatalaksana penderita Asma Menjelaskan Tatalaksana penderita Asma di rumah Mendemonstrasikan cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami
METODE Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab
MEDIA Brousur KISI-KISI MATERI 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengertian Penyakit Asma Penyebab Asma dan Epidemiologi Asma Pencegahan penyakit Asma Prinsip tatalaksana penderita Asma Tatalaksana penderita Asma di rumah Cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami
PENGORGANISASIAN No
KEGIATAN
1. Pendahuluan
- Menyampaikan salam
RESPON KELUARGA
WAKTU
- Menjelaskan tujuan - Apersepsi - Membalas salam - Memperhatikan - Memberikan respon 3 menit 2. Penyampaian materi a. Menjelaskan dan menguraikan materi ttg: -Pengertian Assma -Penyebab Asma dan Epidemiologi Asma -Pencegahan penyakit Asma -Prinsip tatalaksana penderita Asma -Tatalaksana penderita Asma di rumah b.Mendemonstrasikan cara melakukan pencegahan awal c.Memberikan kesempatan pada peserta penyuluhan untuk bertanya d.Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi yang belum jelas -
Memperhatikan penjelasan dan demonstrasi dengan cermat
- Menanyakan hal yang belum jelas - Memperhatikan jawaban penyuluh 20 menit 3.
Penutup - Tanya jawab (Evaluasi) - Menyimpulkan hasil materi - kontrak waktu selanjutnya - Mengakhiri kegiatan (Salam)- Menanyakan hasil yang menjawab pertanyaan - Menjawab salam penutup7 menit
SETTING TEMPAT Letter I dengan penyaji di depan audience penyuluhan.
SUSUNAN ACARA PELAKSANAAN 1. Pendahuluan 2. Penyampaian Materi 3. Penutup
METODE EVALUASI Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang : 1. Pengertian Penyakit Asma 2. Penyebab Asma dan Epidemiologi Asma 3. Pencegahan penyakit Asma 4.
Prinsip tatalaksana penderita Asma
5. Tatalaksana penderita Asma di rumah
belum jelas dan
6.
Cara memberikan perwatan awal atau membuat obat alami
REFERENSI http://www.askep-askeb.cz.cc/2009/08/askep-asthma-bronkhiale.html http://www.sabili.co.id/tibbun-nabawi/mengurangi-kekambuhan-asma http://www.scribd.com/doc/37547761/15272284-Final-Paper-Asma http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/154/asma http://manglufti.wordpress.com/2007/10/09/tips-untuk-penderita-asma/ http://rumahartikel.blogspot.com/2010/12/ramuan-tradisional-untukpenderita-asma.html www.infoibu.com http://www.bayisehat.com/immunization-mainmenu-36/173-penyakitasma.html
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Penyakit Asma Asma berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ”Asthma” yang berarti terengah-engah (Eng? ”panting”). Asma adalah penyakit kronis (berlangsung lama) yang ditandai oleh sesak napas disertai bunyi ngik-ngik (wheezing) dimana derajat keparahan setiap orang berbeda-beda. Pada saat serangan, yang terjadi adalah menyempitnya jalan napas kita akibat dari
pengerutan bronkus yang menyebabkan udara sulit keluar masuk paru. Penyebab dari asma belum sepenuhnya dimengerti. Namun faktor risiko yang dapat mencetuskan timbulnya asma adalah, allergen (zat yang menyebakan alergi), merokok, dan iritasi zat kimia. Asma tidak dapat disembuhkan, namun dapat di control dengan tata laksana yang tepat. Gejala dan Tanda Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik atau mengidimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya. Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat bernafas. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut. Pada asma, terjadi 3 (tiga) jenis proses yang bersamaan, yaitu :
Peradangan (inflamasi) pada saluran nafas Penyempitan saluran nafas (bronkokonstriksi) Pengeluaran cairan mukus/lendir pekat secara berlebihan
Akibat dari tiga proses pada asma, maka pasien asma dapat mengalami kesukaran bernafas atau sesak yang disertai batuk dan mengi. Bentuk serangan akut asma mulai dari batuk yang terus-menerus, kesulitan menarik nafas atau mengeluarkan nafas sehingga perasaan dada seperti tertekan, serta nafas yang berbunyi. Umumnya serangan asma terjadi pada malam menjelang pagi hari. Ciri-ciri Asma Pada Anak - Batuk atau meninggi pada malam hari atau bisa juga terjadi pada musiman - Ada riwayat alergi baik pada pasien atau keluarga
- Asma bisa juga karena adanya kelainan pada saluran pernafasan seperti halnya otot saluran nafas mengkerut, saluran lendir menebal atau bengkak dan lendir lebih banyak yang kental dan lengket. - Anak yang terkena asma biasanya sesak nafas dan nafasnya cepat. Sakit di bagian dada dan biru disekitar mulut serta susah berkata-kata. 2. Penyebab Asma
Etiologi Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asma. a. Faktor predisposisi • Genetik Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. 2.
Faktor presipitasi 1. Alergen Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi. 2. Ingestan, yang masuk melalui mulut. Seperti : makanan dan obat-obatan. 3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. seperti : perhiasan, logam dan jam tangan. 2. Perubahan cuaca. Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadangkadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga.
3. Stress. Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati. 4. Lingkungan kerja. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti. 5. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat. Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau aloh raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma. Secara umum pencetusnya adalah:
Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan inflamasi/peradangan. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batuk-batuk. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok. o
o
tungau, serpih atau bulu binatang, spora jamur,
Cuaca(panas / dingin ). Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat, SO2, dan polutan udara lain). Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau manisnya buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronik, dapat memudahkan terjadinya asma.
3 . Klasifikasi ASMA sbb : Derajat Intermiten
Gejala Gejala malamFaal paru Gejala kurang dari 1x/minggu
AsimtomatikKurang dari 2 kali dalam sebulanAPE > 80%Mild persistanGejala lebih dari 1x/minggu tapi kurang dari 1x/hari -Serangan dapat menganggu Aktivitas dan tidurLebih dari 2 kali dalam sebulanAPE >80%Moderate persistan-Setiap hari, -serangan 2 kali/seminggu, bisa beraharihari. -menggunakan obat setiap hari -Aktivitas & tidur tergangguLebih 1 kali dalam semingguAPE 60-80%Severe persistan- gejala Kontinyu -Aktivitas terbatas -sering seranganSeringAPE <60%
Serangan Asma dikatakan mengancam jiwa jika kesadaran penderita sudah menurun. Napasnya juga pendek-pendek, dan bibir serta kuku penderita tampak kebiruan. Gejala lainnya adalah APE sudah tidak dapat diperiksa lagi. APE dihitung dengan alat bernama Peak Flow Meter untuk melihat fungsi paru penderita. Saat itu, dalam darah penderita juga terlihat kadar O2 yang menurun, sementara CO2 meningkat. 4. AKIBAT DAN TATALAKSANA ASMA Tata Laksana Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari faktor-faktor pencetus asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan asma
secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan obat pelega saluran pernafasan seperti inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan serangan asma Tindakan: Pembekaman: pembekaman didahului dengan pijat refleksi secara umum, titik pembekaman yang dipilih adalah titik paru berhubungan dengan faktor sesak napasnya, titik jantung berhubungan kekuatan pembuluh darah dan titik hati berhubungan dengan alerginya. Pembekaman dilakukan 2 minggu sekali selama 3 bulan dilanjutkan sebulan sekali selama 6 bulan lalu 3 bulan sekali seterusnya.. - Fisioterapi untuk otot-otot bantu pernapasannya agar tercapai relaksasi yang optimal, dilakukan sekali sebulan. Lakukan olah raga ringan teratur dengan porsi 3 X seminggu 30 menit. Sekarang sedang dipopulerkan klub senam asthma. Senam asma bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan pasien dan membantu menjarangkan kekambuhan. Hindari asap rokok, terutama di ruangan tertutup. Hindari polusi udara dengan cara berangkatlah ke kantor pagi-pagi sehingga lalu lintas belum padat dan polusi udara masih ringan. Bekerjalah lebih awal dan mintalah kompensasi dari pimpinan untuk pulang lebih cepat agar terhindar dari kemacetan dan polusi yang berat di sore hari. Bersihkanlah sumber-sumber debu yang biasanya ada di kipas angin, AC, kawat nyamuk, dan karpet dan jangan memelihara binatang piaraan. Dengan tatalaksana yang tepat , penyakit asma dapat dikendalikan sehingga penderita dapat hidup secara normal, penata laksanaan terdiri dari 6 bagian: 1.Edukasi penderita 2.Menilai dan memonitor beratnya penyakit secara efektif dengan mengukur fungsi paru 3.Menghindari dan mengendalikan pencetus asma 4.Merencanakan pengobatan jangka panjang untuk pencegahan 5.Merencanakan pengobatan untuk serangan akut
6.Penanganan lanjut secara teratur 5. Pencegahan penyakit Asma Asma memang tak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan. Untuk bisa mengendalikannya, kita harus memahami hal-halsebagai berikut: 1.Pahami Seluk Beluk Penyakit Asma Asma bisa terjadi pada semua golongan dan lapisan usia. Sayangnya, gangguan ini tak dapat dihilangkan sama sekali. Namun demikian, asma dapat dikendalikan. Seseorang disebut penderita asma kalau ia sedang terserang asma atau kondisi asmanya tidak stabil sehingga memerlukan obat-obatan. Beda halnya dengan penyandang asma yang berarti sudah jarang terkena serangan (asma stabil) dan tidak lagi mengonsumsi obatobatan. Tentu saja seorang penyandang bisa menjadi penderita kembali bila ia mengalami serangan akibat daya tahan tubuh yang menurun atau karena adanya faktor pencetus. fokus utama pengobatan asma bukan pada keluhan batuk atau sesak napasnya, tapi lebih pada peradangan atau inflamasinya. Dengan mengatasi inflamasi saluran napas maka derajat hiperreaktivitas saluran napas dapat terkontrol. Tak heran, bila pengobatan asma selalu dilakukan dalam jangka panjang, minimal 6 bulan, hingga yang bersangkutan dinyatakan stabil. 2. Kenali Berat Ringan Penyakit Kita harus mengetahui klasifikasi atau derajat asma, sebelum melakukan tindakan yang lebih jauh. Derajat asma dapat dibagi berdasarkan frekuensi dan berat ringan gejala yang terjadi. Pengobatan tidak hanya dilakukan ketika serangan asma sedang berlangsung, tetapi juga saat tidak dalam serangan.Penderita asma dengan tipe intermiten (sangat ringan) yang kekambuhannya dalam 1 minggu kurang dari 1 atau 2 kali, tidak memerlukan pengobatan pencegahan. Namun, penderita asma dengan tipe persisten ringan, persisten sedang dan persisten berat, harus mendapatkan terapi pencegahan secara bertahap disesuaikan dengan klasifikasinya. 3. Hindari Faktor Pencetus Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu dengan lainnya). Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan.
Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor pencetus tersebut. 4.Gunakan Obat Yang Tepat sulit membuat kesimpulan progres pengobatan. Sebaliknya, pemeriksaan teratur akan memudahkan dokter melakukan evaluasi. Jika terdapat kemajuan, maka dosis obat pengontrol akan diturunkan hingga akhirnya tidak diperlukan lagi. Pemeriksaan berhenti saat kondisi penderita asma dinyatakan stabil. Yang dimaksud keadaan stabil adalah bila tidak ada lagi serangan, tidak ada lagi batuk malam hari, tidak ada lagi produksi lendir, dan aktivitas anak seperti berlari-lari tidak menimbulkan sesak. 5.Mengatasi Serangan Akut Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan asma pada anaknya. Berikut langkah-langkah yang dapat diambil: * Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat untuk diminum. * Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas. * Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat. Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya faktor lain, seperti status daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada infeksi di dalam tubuhnya. Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering tidak menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-mana. 6.Tingkatkan Kebugaran Fisik Olahraga paling baik bagi anak penderita asma adalah berenang. Disamping melatih otot bantu napas, renang juga memberikan kelembapan udara ke dalam bronkus. Namun perlu diketahui, sebagian penderita asma bisa mendapat serangan setelah berolahraga. Akan tetapi olahraga tetap
dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi kerja otot pernapasan dan memperbaiki fungsi pertukaran oksigen dan alveolus ke pembuluh kapiler. Oleh karenanya, olahraga bagi penderita asma perlu disesuaikan dengan derajat berat ringan penyakitnya. Sebelum mengajak si kecil berolahraga, konsultasikan dengan dokter pulmonologi anak Anda. 7.Alat Terapi Inhalasi Anak Nebuliser jenis ultrasonik merupakan alat terapi inhalasi yang cocok bagi si kecil. Efektivitasnya, 20-30% obat akan masuk di saluran napas dan alveoli sedangkan 2-5% akan mengendap di mulut dan tenggorokan. Berkaitan dengan ini, terapi inhalasi bisa memiliki efek samping berupa iritasi mulut dan tenggorokan serta infeksi jamur di tenggorokan. Untuk mencegahnya, mintalah anak untuk berkumur setelah menggunakan obat. Alat terapi inhalasi lain yang dapat digunakan pada asma anak adalah: babyhaler dan volumatic. Pada anak yang lebih besar dapat digunakan MDI (metered dose inhaler) atau turbohaler. 6. Prinsip tatalaksana penderita Asma Pengobatan pada penyakit asma perlu dibedakan antara pengobatan jangka panjang untuk pencegahan asma dan pengobatan untuk serangan asma akut. 1. Pengobatan Jangka Panjang Umumnya penderita baru datang ke dokter pada saat ada serangan asma. Tujuan dilakukannya pengobatan asma jangka panjang, yaitu: 1.mengendalikan (nocturnal),
gejala
asma,
termasuk
serangan
pada
malam
hari
2.mencegah eksaserbasi (serangan) asma dan kunjungan ke bagian awat darurat, 3.memelihara fungsi paru agar sedekat mungkin dengan nilai normal, 4.menjaga agar akivitas tetap normal, termasuk bermain dan berolah raga, 5.mengurangi ketidakhadiran di sekolah, 6.mencegah timbulnya efek samping pengobatan asma, 7.meminimalkan penggunaan agonis beta-2 (obat antiasma), dan
8.mencegah kematian karena asma. 2.
Pengobatan untuk serangan asma
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda Mencegah terjadinya asma dapat dilakukan mulai dari rumah dengan menjauhkan anak dari Alergen. seperti debu,serpih atau bulu binatang, spora jamur. Cuaca (panas / d ingin ). zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang menyengat, perhiasan, logam dan jam tangan
Hal-hal yang perlu dicermati oleh penderita asma atau keluarganya sebagai berikut: 1.Kenali gejala-gejala makin memberatnya serangan asma, 2.Pada penderita asma persisten mengalami serangan asma akut
sedang
sampai
berat
atau
pernah
yang berat, perlu memantau penyakitnya melalui peak flow meter (PFM). 3.Pada penderita asma perlu memiliki rencana pengobatan secara tertulis yang harus diikuti sewaktu mendapat serangan berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma persisten sedang sampai berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma berat. 4.Segera mencari pertolongan jika terjadi hal-hal berikut ini: a.Mendapat serangan asma berat, b.Pengobatan tidak cepat memberikan respons atau perbaikan hanya bertahan sebentar, c.Kondisi asma terus memburuk.
5.Menyimpan obat untuk mengatasi serangan asma akut, seperti tablet kortikosteroid, agonis betaaerosol, serta alat penunjang lainnya, seperti spacer dan nebulizer. 6. Bila terjadi gejala tak perlu panik, (terutama pada anak), *minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat untuk diminum. * Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas. * Jika tidak ada perbaikan, segera bawa penderita ke petugas kesehatan atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat Hal-hal yang dapat dilakukan di rumah jika terjadi serangan asma, sebagai berikut: 1.Dampingi penderita. Tenangkan dan berikan petunjuk posisi duduk atau posisi lain yang membuatnya nyaman. 2.Buka atau longgarkan pakaian yang mengganggu pernapasan. 3.Jika ada, berikan oksigen 1-2 ltr per menit. 4.Usahakan agar ruangan cukup mengandung oksigen, dengan membuka jendela atau ventilasi udara (tetapi penderita jangan sampai terkena angin langsung). 5.Berikan obat sesuai dengan petunjuk dokter. 6.Dalam keadaan darurat (tidak ada obat), penderita dapat dipandu untuk menghirup uap air panas yang diberi garam dapur. 7.Berikan minum air hangat yang banyak agar lendir yang kental dapat cair dan mudah dikeluarkan.
8.Jika serangan sudah reda, gantilah pakaian yang basah oleh keringat. v
Mengobati masalah lain
Apabila diketemukan penderita asma disertai dengan penyakit lain, maka diberikan pengobatan sesuai indikasi, dengan tetap mengutamakan rehidrasi. Tidak ada obat yang aman dan efektif untuk menghentikan asma. 7. Cara pengobatan : Sambil melanjutkan obat yang sekarang sudah biasa Anda minum, setidaknya untuk sementara, maka di anjurkan mencoba hal-hal di bawah ini. 1) Pelajarilah makanan-makanan yang memicu kambuhnya asma Anda dan hindarilah. Apabila banyak zat gizi yang memicunya maka perlu dilakukan desensitisasi dimana tubuh Anda dilatih makan sedikit-sedikit, tapi kontinyu bahan yang menyebabkan alergi tersebut sehingga lama-kelamaan tubuh akan terbiasa. Hal ini untuk menjaga agar Anda tidak terlalu banyak pantang makanan sehingga menjadi kekurangan zat gizi yang akan melemahkan daya tahan tubuh . Tapi untuk melakukan ini mintalah pertimbangan dokter Anda. 2) Obat yang biasa diberikan adalah: Obat luar: gosok dada dengan minyak badam manis atau yang sejenis, yaitu minyak pala atau minyak kayu putih, usahakan ini setiap malam baik dikala kambuh maupun tidak. Oleskan pula di cekungan antara jakun dengan tulang dada. Obat minum: 1 sendok teh bubuk jahe dituang dalam secangkir minuman teh hijau ditambah 1 sendok teh madu sebagai pemanis. Diminum hangat-hangat kuku sebelum tidur malam. Pengalaman baru bagi saya, yaitu bisa diberikan Propolis kaps 2 X sehari @ 1 kap. Propolis yang menurut pengalaman saya bisa menjarangkan kekambuhan. Makin jarang kambuh Anda makin jarang minum obat asthma yang tentu akan meminimalkan efek samping dan mengurangi biaya. Juga berikan anti oksidan kuat karena dalam berbagai penelitian juga terbukti bahwa sebagian penyakit asthma adalah karena pengaruh intervensi radikal bebas.
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ASMA SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT ASMA
No
1.
No
2.
Kegiatan
Respon peserta
Pendahuluan
5 menit
enyampaikan salam
embalas salam
enjelaskan tujuan
endengarkan
persepsi
enjawab pertanyaan
Kegiatan
Respon peserta
waktu
Penyampaian materi
15 menit
Menjelaskan pengertian, Mendengarkan penyebab, tanda dan gejala memperhatikan asma. Menjelaskan cara kekambuhan asma Menjalaskan yang benar
3.
Waktu
cara
pencegahan
pernafasan
Penutup Tanya jawab
dan
10 menit enyampaikan pertanyaan
endengarkan Menyimpulkan hasil materi Mengucapkan salam
enjawab salam
Materi Penyuluhan ASMA Pengertian Penyebab kekambuhan asma Cara pencegahan Kekambuhan asma Pentalaksanaan
Pokok Bahasan
: Kesehatan Lingkungan
Sub Pokok Bahasan
: Penyakit Asma
Sasaran
: Warga Desa Nania
Target
: Peserta Berobat di Puskesmas Nania
Hari / Tanggal
: Selasa, 13 Januari 2009
Waktu
: 10.00 – 10.30 WIB
LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengkajian di desa Nania, kota Ambon, didapatkan data bahwa kesehatan lingkungan merupakan masalah yang kurang dipahami oleh sebagian besar masyarakat dan kurang mendapatkan perhatian. Sebagian masyarakat di desa Nania memiliki perilaku / kebiasaan hidup sehat yang masih kurang, belum memiliki SPAL yang memenuhi syarat kesehatan dan belum memiliki jamban keluarga. Adanya permintaan penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan lingkungan merupakan momentum yang sesuai untuk menyampaikan informasi mengenai penyakit-penyakit akibat lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
TUJUAN 1.
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, warga di desa Nania mampu memahami tentang penyakit asma.
2.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 60 menit diharapkan warga di desa nania dapat : a.
Memahami pengertian, tanda dan gejala dan penyebab penyakit asma
b.
Memahami pertolongan pertama bagi penderita asma
c.
Memahami cara pencegahan kekambuhan penyakit asma
METODE
Ceramah dan Tanya jawab
MEDIA
Leaflet
ISI MATERI
1.
Pengertian, tanda dan gejala asma
2.
Cara pencegahan kekambuhan asma
3.
Cara pernafasan yang benar
PEMBAGIAN
SETTING TEMPAT
Peserta duduk dengan membentuk huruf U.
EVALUASI
1.
Kegiatan : jadwal, tempat, alat Bantu / media, pengorganisasian, proses penyuluhan
2.
Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada warga tentang :
Pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab asma
Pencegahan kekambuhan asma
Cara pernafasan yang benar
PENGORGANISASIAN
1.
Ketua
: Wa Ariani
2.
Sekretaris
: imran
3.
Moderator
: jumiadi
4.
Penyaji
: Hamiyana
5.
Dokumentasi
: fang
REFERENSI
Dainur, 1992, Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat , Widya Medika, Jakarta Notoatmojoyo, S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat , Rineka Cipta, Jakarta Setyono, Joko; 2001 , Keperawatan Medikal Medah, Salemba Medika, Jakarta
KONSEP TIORI
Asma adalah penyakit sukar bernapas yang ditandai adanya penyempitan saluran napas, napas mencuit-cuit atau bengek.. Asma bersifat refersibel. Asma terjadi ketika bronchi mengalami inflamasi dan hiperresponsif. Penyakit ini menyebabkan penyempitan pada saluran nafas sehihngga menimbulkan kesulitan bernafas. Asma adalah penyakit obstruksi saluran peranfasana yang bersifat refersibel dan berbeda dari obstruksi saluran peranafasan lain seperti pada penyakit empisema maupun bromnkitis kronis yang bersifat ireversibel dan kontinyu.
Etiologi
Etiologi asma mungkin merupakan reaksi alergi yang sering terjadi pada pasien dengan umur kurang dari 30 tahun. Namun, munculnya asma pada pasien dengan menyebabkan asma antara lain yaitu beberapa bahan iritan seperti debu-debu yang beterbangan, asap, produk pembersih atau bau. Pemicu tambahan lainnya adalah udara dingin, infeksi saluran peranfasan atas atau bawah dan stres.
Paofisiologi Patofiiologi asma diawali dengan reaksi inflamasi pada slauran peranfasan yang memicu terjadinya perubahan patofisiologi yang berupa bronki menjadi hiperresponsif dna terjadi bronkospasme. Sehingga mengganggu proses pertukaran udara dan ventilasi. Kebanyakan pasien berupay mengatasi penyakit asma dengan baik. Namun begitu, pasien yang mengidap penyakit asma perlu diangani secara serius karena reaksi asma bisa mengarah pada gagal nafas dan akhirnya menyebabkan kematian.
Tanda dan Gejala Tanda dan gejala asma meliputi batuk (krok-krok, krek-krek), dispnea, wheezing, hiperventilasi (salah satu gejala awal), pusing-pusing, kebiruan di mulut dan sekitarnya, perasaan yang merangsang, skait kepala, nausea, penigkatan nafas pendek, kecemasan, diaporesis, dan kelelahan, dan gejala meningkat pada malam dan dini hari. Tingkat keparahan dari serangan asma tergantung pada tingkat obstruksi pada saluran peranfasan, kadar saturasi oksigen, pembawaan pola pernafasan, perubahan status mental, dna bagaimana tanggapan penderita terhadap pernafasannya. Tanda-tanda buruk dari perubahan status mental biasanya meliputi hal-hal berikut : kurang istirahat yang makin meningkat kemudian diikuti dengan atau gampang mengantuk.Ketika orang tersebut jatuh akibat kelelahan yang amat sangat, maka kondisi kritis ini seirng mengarah pada aggal nafas akut. Bebrapa penderita memliki penurunan reaksi asma yang
lambat. Tetapi ada beberapa yang cepat, misalnya dalam hitungan menit. Oleh karena itu, waktu bukanlah parameter yang etrbaik utnuk mennetukan apakah perlu memamnggil dokter dulu atau mencari pertolongan darurat secepat mungkin. Sehingga semua indikator yang disebutkan diatas perlu mendapatkan perhatian yang semestinya.
Kekambuhan asma terjadi karena terpapar faktor pencetus, yaitu :
Emosi ( keadaan sedih, banyak pikiran, kaget)
Cuaca ( hujan, udara dingin, udara terlalu panas)
Infeksi ( flu, nyeri tenggorokan)
Udara kotor ( asap dapur, asap rokok, asap obat nyamuk ,debu rumah, kapuk, bulu kucing, kecoa, dll)
Makanan (coklat, kacang tanah, es, bumbu masak, tomat, minyak goreng, dll)
Yang terjadi pada penderita Asma :
Ada 3 hal yang terjadi pada saluran napas:
Otot dinding saluran napas mengerut
Dinding saluran napas membengkak
Saluran napas terisi banyak lendir
Hindari faktor pencetus
Bina suasana hormonis dalam keluarga
Mengenal gejala awal serangan Asma dan selalu tersedia obat.
Manajemen terapeutik difokuskan pada aturan pengobatan, penyuluhan ekstensif bagi pasien dan keluarganya mengenai penanganan penyakit asma, perubahan gaya hidup dan terapi pernafasan.
Sedangkan terapi obat yang terus dijalani meliputi bronchodilator, b-adrenergic, pereda methylxanthines, dan kortikosteroid.
sakit,
Cara Bernapas Yang Benar
Latihan pernafasan yaitu bernafas lambat dan berirama dengan cara yang rileks untuk memperbaiki pertukaran udara. Caranya : a.
Pernafasan diafragma:
letakan satu tangan diatas perut tepat dibawah iga dan tangan lainnya pada tengah-tengah dada
Nafaslah dengan lambat dan dalam melalui hidung biarkan perut mengembang menonjol sebesar mungkin
Hembuslah nafas melalui bibir yang dirapatkan sambil mengencangkan otot-otot perut
Tekan dengan kuat ke arah dalam dan ke atas pada perut sambil menghembuskan nafas
Ulangi selama 1 menit, diikuti dengan periode istirahat selama
Lakukan selama
b.
2 menit
5 menit, beberapa kali sehari pada saat sebelum makan dan waktu mau tidur
Pernafasan bibir dirapatkan :
Hirup nafas melalui hidung sambil menghitung sampai 3 Hembuslah dengan lambat dan rata melalui bibir yang dirapatkan sambil mengencangkan otot perut, dan menghitung sampai 7 Dilakukan sambil duduk di kursi.
Asma adalah penyakit sukar bernapas yang ditandai adanya penyempitan saluran napas, napas
mencuit-cuit atau bengek.. Asma bersifat refersibel. Asma terjadi ketika bronchi mengalami inflamasi dan hiperresponsif. Penyakit ini menyebabkan penyempitan pada saluran nafas sehihngga menimbulkan kesulitan bernafas. Asma adalah penyakit obstruksi saluran peranfasana yang bersifat refersibel dan berbeda dari obstruksi saluran peranafasan lain seperti pada penyakit empisema maupun bromnkitis kronis yang bersifat ireversibel dan kontin yu.
Etiologi Etiologi asma mungkin merupakan reaksi alergi yang sering terjadi pada pasien dengan umur kurang dari 30 tahun. Namun, munculnya asma pada pasien dengan menyebabkan asma antara lain yaitu beberapa bahan iritan seperti debu-debu yang beterbangan, asap, produk pembersih atau bau. Pemicu tambahan lainnya adalah udara dingin, infeksi saluran peranfasan atas atau bawah dan stres. Patofisiologi Patofiiologi asma diawali dengan reaksi inflamasi pada slauran peranfasan yang memicu terjadinya perubahan patofisiologi yang berupa bronki menjadi hiperresponsif dna terjadi bronkospasme. Sehingga mengganggu proses pertukaran udara dan ventilasi. Kebanyakan pasien berupaya mengatasi penyakit asma dengan baik. Namun
begitu, pasien yang mengidap penyakit asma perlu diangani secara serius karena reaksi asma bisa mengarah pada gagal nafas dan akhirnya menyebabkan kematian. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala asma meliputi batuk (krok-krok, krekkrek), dispnea, wheezing, hiperventilasi (salah satu gejala awal), pusing-pusing, kebiruan di mulut dan sekitarnya, perasaan yang merangsang, skait kepala, nausea, penigkatan nafas pendek, kecemasan, diaporesis, dan kelelahan, dan gejala meningkat pada malam dan dini hari. Tingkat keparahan dari serangan asma tergantung pada tingkat obstruksi pada saluran peranfasan, kadar saturasi oksigen, pembawaan pola pernafasan, perubahan status mental, dna bagaimana tanggapan penderita terhadap pernafasannya. Tanda-tanda buruk dari perubahan status mental biasanya meliputi hal-hal berikut : kurang istirahat yang makin meningkat kemudian diikuti dengan atau gampang mengantuk.Ketika orang tersebut jatuh akibat kelelahan yang amat sangat, maka kondisi kritis ini seirng mengarah pada aggal nafas akut. Beberapa penderita memliki penurunan reaksi asma yang lambat. Tetapi ada beberapa yang cepat, misalnya dalam hitungan menit. Oleh karena itu, waktu bukanlah parameter yang etrbaik utnuk mennetukan apakah perlu memamnggil dokter dulu atau mencari pertolongan darurat secepat mungkin. Sehingga
semua indikator yang disebutkan diatas perlu mendapatkan perhatian yang semestinya. Penyebab kekambuhan asma Kekambuhan asma terjadi karena terpapar faktor pencetus, yaitu : Emosi ( keadaan sedih, banyak pikiran, kaget) Cuaca ( hujan, udara dingin, udara terlalu panas) Infeksi ( flu, nyeri tenggorokan) Udara kotor ( asap dapur, asap rokok, asap obat nyamuk ,debu rumah, kapuk, bulu kucing, kecoa, dll) Makanan (coklat, kacang tanah, es, bumbu masak, tomat, minyak goreng, dll Yang terjadi pada penderita Asma : Ada 3 hal yang terjadi pada saluran napas: Otot dinding saluran napas mengerutØ Dinding saluran napas membengkakØ Saluran napas terisi banyak lendirØ
Cara pencegahan Kekambuhan asma Hindari faktor pencetusØ Bina suasana hormonis dalam keluargaØ Ø Mengenal gejala awal serangan Asma dan selalu tersedia obat.
Penatalaksanaan Manajemen terapeutik difokuskan pada aturan pengobatan, penyuluhan ekstensif bagi pasien dan keluarganya
mengenai penanganan penyakit asma, perubahan gaya hidup dan terapi pernafasan. Sedangkan terapi obat yang terus dijalani meliputi bronchodilator, b-adrenergic, pereda sakit, methylxanthines, dan kortikosteroid. Satuan Acara Penyuluhan Asma SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan
: Perawatan Asma di Rumah
Sasaran
: Klien asma beserta keluarga
Waktu
: 1 x pertemuan (25 menit)
Hari/tanggal Tempat Penyuluh
: Rabu,14 September 2011 : STIKES NU Tuban :
TUJUAN INSTITUSIONAL (TI)
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah mengikuti penyuluhan tentang perawatan asma di rumah, maka diharapkan klien dan keluarga mampu memahami dan mempraktikkan perawatan asma di rumah.
KARAKTERISTIK/PRASYARAT PESERTA DIDIK Klien dan keluarga yang menderita asma
ANALISA TUGAS Know :
Definisi asma
Tanda dan gejala asma
Faktor pencetus asma
Perawatan asma di rumah Do
:
Dapat melakukan perawatan asma di rumah Show :
Memperhatikan penjelasan dan menunjukkan kemauan untuk melakukan perawatan asma di rumah
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan ini, klien dan keluarga mampu : a.
Menyebutkan pengertian asma
b. Menyebutkan tanda dan gejala asma c.
Menyebutkan faktor pencetus asma
d. Melakukan perawatan asma di rumah
POKOK BAHASAN Perawatan Asma di Rumah
SUB POKOK BAHASAN
Definisi asma
Tanda dan gejala asma
Faktor pencetus asma
Perawatan asma di rumah
MATERI PENGAJARAN
Terlampir
ALOKASI WAKTU Apersepsi/set
: 5 menit
Penjelasan/uraian materi Rangkuman/penutup
: 15 menit : 5 menit
STRATEGI INSTRUKSIONAL a.
Menjelaskan materi-materi penyuluhan :
Pengertian asma : dengan tanya j awab dan menjelaskan pengertian asma
Tanda dan gejala asma : dengan tanya j awab dan menjelaskan tanda dan gejala asma
Faktor pencetus : dengan tanya jawab dan menjelaskan faktor pencetus
Perawatan asma di rumah : dengan t anya jawab dan mempraktikan perawatan asma di rumah
b. Memberikan kesempatan bertanya kepada klien dan keluarga c.
Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauhmana pemahaman klien dan keluarga
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Tahap
Kegiatan Pendidik
Kegiatan Peserta
Metode
Pra
Menyiapkan materi dan lingkungan
Kegiatan Membuka
Memberikan salam
Memperhatikan
Ceramah
Melakukan perkenalan
Memperhatikan
Ceramah
Memperhatikan
Ceramah
Memperhatikan
Ceramah
Menjelaskan pembelajaran
tujuan
Menjelaskan cakupan materi yang akan dibahas
Uraian Materi
Menanyakan pengertian asma
Mengutarakan pendapat
Menjelaskan pengertian asma
Memperhatikan
Menanyakan tanda dan gejala asma Menjelaskan tanda dan gejala asma Menanyakan pencetus asma
faktor
Menjelaskan pencetus asma
faktor
Mengutarakan pendapat
Tanya jawab
Ceramah
Tanya jawab
Memperhatikan Ceramah Mengutarakan pendapat
Tanya Jawab
Memperhatikan
Menanyakan tentang perawatan asma di rumah Menjelaskan tentang perawatan asma di rumah
Ceramah Mengutarakan pendapat Tanya Jawab Memperhatikan
Mempraktikan perawatan asma rumah
di
Memberi kesempatan kepada klien dan keluarga untuk bertanya Menjawab pertanyaan yang belum dimengerti oleh klien dan keluarga
Ceramah Memperhatikan
Demonstrasi Mengutarakan pendapat Tanya Jawab
Memperhatikan
Ceramah
Kegiatan Menutup
Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan langsung Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
Menjawab pertanyaan
Memperhatikan
Mengucapkan salam
Membalas salam
MEDIA PENGAJARAN Leaflet, alat peraga
METODA PENGAJARAN Ceramah, tanya jawab, demonstrasi
EVALUASI Materi penilaian/test : ertian asma ? 2. Sebutkan tanda dan gejala asma ? 3. Sebutkan faktor pencetus asma ? 4. Peragakan cara perawatan asma di rumah?
DAFTAR PUSTAKA
Tanya jawab
Ceramah
Sumantri. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta. Salemba Medika
LAMPIRAN MATERI
Definisi Suatu gangguan pada saluran bronchial dengan ciri bronchospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran nafas). Asma merupakan penyakit komplek yang dapat diakibatkan oleh faktor biokimia, endokrin, infeksi, otonomik, dan psikologi. Tanda dan Gejala
Pernafasan terasa sesak dan sulit
Pada bagian tekak terasa tertekan
Ruang dada agak mengembung
Terdengar bunyi mengi (wheezing) saat mengeluarkan nafas
Badan terasa lemah dan kadang-kadang wajahnya kebiruan Faktor Pencetus
Debu rumah
Bulu-bulu binatang, tungau
Serbuk bunga
Asap rokok/ asap pabrik atau kendaraan
Makanan dan minuman tertentu
Udara dingin
Stress Perawatan di Rumah
an dari faktor pencetus lasi lingkungan rumah baik tih pernafasan mur diri pada pagi hari dan mandi dengan air hangat i aktivitas kan baju hangat dan tebal bila cuaca dingin res air panas di dada & Penghirupan uap air
KOMPRES DENGAN AIR PANAS 1. Bahan :
Botol kosong yang tahan panas, misalnya botol bekas sirup, lengkap dengan tutupnya
Air mendidih secukupnya
Karet gelang dan plastik pembungkus secukupnya
Kain pembungkus secukupnya
2. Pemakaian
Penuhi botol dengan air mendidih kemudian tutup rapat-rapat.
Bungkuslah mulut botol yang telah ditutup tersebut dengan lembaran plastik lalu ikat dengan karet gelang.
Kemudian bungkuslah botol yang berisi air panas ter sebut seluruhnya dengan kain pembungkus beberapa lapis.