PENYELESAIAN AUDIT – PENYUSUNAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Pengantar Tujuan T ujuan akhir dari proses audit adalah menghasilk menghasilkan an laporan auditor independen yang berkualitas. berkua litas. Pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor tersebut merupakan hasil dari rangkai rang kaian an berb berbagai agai pro prosedu sedurr audi auditt mula mulaii dari per perenca encanaan naan,, pek pekerja erjaan an lapa lapangan ngan hingg hingga a pelaporan pela poran.. Lapor Laporan an diha dihasilk silkan an sete setelah lah mele melewati wati berba berbagai gai pro prosedu sedur, r, ana analisa lisa,, pengu pengujian jian terhadap subjek pemeriksaan. Oleh karena itu pelaporan yang tepat, akurat dan berkualitas menjadi tujuan bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya. Dalam melaksanakan pekerjaannya, auditor sering menjumpai berbagai kondisi yang dapat berpengaruh terhadap hasil pekerjaannya dalam hal ini laporan auditor independen. Dalam kondisi tersebut auditor sering dihadapkan pada pilihan untuk melakukan modifkasi atas laporan auditnya, namun demikian auditor tetap perlu berhati-hati berhati-hati dalam menyusun laporan auditnya agar tidak timbuul masalah di kemudian hari. uditor perlu memiliki pemahaman yang yan g sa sanga ngatt ba baik ik ter terhad hadap ap !P !PP P dal dalam am men menyus yusun un la lapor poran an aud audito itorr dan men menggu gguna naka kan n berbagai kita agar terhidanr dari risiko yang mungkin timbul. !ehubungan dengan perubahan bentuk organisasi ""-#P menjadi "P", maka hal ini juga berdampak kepada istilah yang digunakan dalam laporan auditor independen, dan hal ini diatur diat ur dala dalam m Pe Pernya rnyataan taan !tan !tandar dar udit uditing ing $% tenta tentang ng Pe Pernya rnyataan taan &era &eragam gam 'Omn 'Omnibus ibus !tatement( Pernyataan !tandar uditing yang baru saja dikeluarkan oleh Dewan !tandar Pro)esional kuntan Publik. Manfaat dan Tujuan Pelatihan ini memberikan pemahaman kepada auditor bagaimana teknik dan kiat dalam menyusun laporan auditor sesuai !PP agar dapat meminimalisair risiko dikemudian hari. Pelati Pe latihan han ini juga memb memberik erikan an pema pemahama haman n meng mengenai enai kon kondisi disi yang mung mungkin kin diju dijumpai mpai auditor yang dapat berakibat kepada modifkasi laporan auditnya. Penerapan P! $% juga menjadi topik yang akan dibahas dalam pelatihan ini Pokok Bahasan Laporan uditor "ndependen Pemahaman mengenai L" &entuk laporan auditor sesuai !PP pa saja yang perlu diperhatikan dalam menyusun L" Tips dan teknik dalam dalam menyusun laporan laporan auditor &agaimana bentuk laporan auditor dalam berbagai kondisi. * Laporan auditor "ndependen terkait dengan dual listing ' cross border listing ( atau penerbitan obligasi di negara lain. Opini auditor terkait dengan +ariasi penerbitan kembali 'reissued atau restatement ( atas laporan keuangan terdahulu jika diketemukan )akta kemudian Penambahan Paragra) 'a dditional paragraph terkait dengan emphasis of matter ( dan isu-isu lainnya Opinii audi Opin auditor tor terk terkait ait deng dengan an tran transaks saksii enti entitas tas sep sepengen engendali dali (unde (underr commo common n control) Opin Op inii au audi dito torr ya yang ng te terk rkai aitt de deng ngan an pe pemb mbag agia ian n ta tang nggu gung ngja jawa wab b (devided responsibility) antara auditor induk dengan auditor anak perusahaan Opini Op ini aud audito itorr ter terka kait it den denga gan n la lapor poran an au audit ditor or se sebel belumn umnya ya 'l 'lapo aporan ran aud audito itorr sebelumnya diterbitkan kembali ( "su-isu lainnya yang terkait dengan laporan auditor independent
.
Pengertian Laporan udit
lah media edia )or )ormal yang yang digu digun nakan oleh leh audi uditor tor dal dalam Lao Laora ran n aud! aud!tt adalah mengk mengkomu omunik nikasi asika kan n kepada epada pihak pihak yang yang berke berkepen pentin tinga gan n tenta tentang ng kesimpu esimpula lan n atas atas lapora laporan n keuan keuangan gan yang yang di audit. audit. Dalam Dalam menerb menerbitk itkan an lapora laporan n audit, audit, audito auditorr harus harus memenuhi memenuhi empat empat standar standar pelapora pelaporan n yang ditetapk ditetapkan an dalam dalam standar standar auditing auditing yang berlaku umum.(Boynton Johnson Kell) adalah suatu suatu media media yang dipakai dipakai oleh auditor auditor dalam dalam berkomunik berkomunikasi asi Laoran Laoran aud!t adalah denga dengan n masya masyarak rakat at lingk lingkung ungann annya ya.. Dalam Dalam lapor laporan an terse tersebut but audito auditorr menyat menyatak akan an pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan .(Mulyadi) &. nalisis Terhadap Laporan udit !uatu laporan standar laporan audit baku merupakan laporan yang laim diterbitkan. Laporan ini memuat endaat "ajar tana enge#ua$!an yang menyatakan bahwa laporan laporan keuang keuangan an menyajik menyajikan an secara secara wajar, wajar, dalam dalam semua semua hal yang material material,, posisi posisi keuanga keuangan n , hasil hasil usaha, usaha, dan arus kas entitas entitas sesuai sesuai dengan dengan prinsip prinsip akuntansi akuntansi yang berlaku umum. #esimpulan ini hanya akan dinyatakan bila auditor telah membentuk pendapat berdasarkan audit yang dilaksanakan sesuai !. Laporan standar laporan audit baku memiliki tiga paragra) , yang laim disebut paragra) pendahuluan pengantar, paragra) lingkup audit, dan paragra) pendapat. Dala Dalam m lapo lapora ran n ters terseb ebut ut terd terdap apat at / unsu unsurr pent pentin ing g piha pihak k yang yang ditu dituju ju,, para paragr grap aph h pendahuluan pengantar, paragraph lingkup, paragraph pendapat, nama auditor, nomor iin akuntan public, nomor iin kantor akuntan public, dan tanda tangan, serta tanggal laporan audit. &erikut ini dijelaskan isi tiga unsur penting laporan audit baku * 0 Paragraf Pendahu$uan Paragra) pendahuluan memuat tiga pernyataan )aktual. Tujuan utama paragra) ini adalah untuk membedakan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor. #alimat pada paragra) pendahuluan disajikan sebagai berikut * -
Objek yang menjadi sasaran audit Kami telah mengaudit...neraca...Perusahaan X ...untuk tahun tahun yang berakhi berakhir r pada pada tangga tanggall 31 Desemb Desember er 20X2 20X2 serta serta lapora laporan n laba-r laba-rugi ugi,, lapora laporan n perubahan ekuitas, serta laporan arus kas untuk tahun yang terakhir pada tanggal tersebut berisi dua hal penting berikut ini. 1. uditor memberikan memberikan pendapat atas laporan keuangan keuangan setelah ia melakukan melakukan audit atas laporan tersebut. 2. Objek Objek yang yang diaudit diaudit oleh oleh auditor auditor bukanla bukanlah h catatan catatan akuntan akuntansi si melaink melainkan an lapora laporan n keuangan kliennya, yang meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. #alimat diatas menunjukkan bahwa auditor telah mengaudit laporan keuangan tertentu dari perusahaan yang ditunjuk. Tanggung jawab auditor !aporan keuangan adalah tanggung "a#ab mana"emen. #alimat diatas menegaskan bahwa tanggung jawab atas laporan keuangan terletak di tangan manajemen. $anggung "a#ab kami adalah menyatakan....berdasarkan audit kami . kami . #alimat diatas secara khusus menunjukkan tanggung jawab auditor. uditor berperan untuk melaksanakan audit dan menyatakan pendapat berdasarkan temuan temuan. Paragraf Ruang L!ngku Paragra) ruang lingkup menguraikan si)at dan lingkup audit. 3al ini sesuai dengan bagian ke empat standar pelaporan yang mengharuskan auditor menunjukkan dengan jelas si)at audit audit yang yang dilak dilakuka ukan. n. Para Paragra gra)) ruang ruang lingk lingkup up audit audit juga juga menunj menunjukk ukkan an bebera beberapa pa keterbatasan audit. #alimat dalam paragra) ini adalah* !tandar auditing Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan %katan &kuntan %ndonesia'
Dalam konteks ini ,standar auditing yang berlaku umum meliputi sepuluh standar ! dan seluruh !! yang dapat diterapkan. Penjelasan ringkas standar auditing (tandar tersebut mengharuskan kami ....audit agar memperoleh keyakinan yang memadai ...laporan keuangan bebas dari salah sa"i material. #alimat diatas menunjukkan keterbatasan penting suatu audit yaitu auditor hanya mencari keyakinan yang memadai saja, bukan keyakinan yang absolut dan diperkenalkannya konsep materialitas. (uatu audit meliputi pemeriksaan ,atas dasar pengu"ian,bukti bukti yang mendukung ....laporan keuangan. #alimat diatas menjelaskan lebih jauh si)at audit dan pesan kepada pemakai laporannya bahwa* 1. Dalam perikatan umum, auditor melaksanakan auditnya atas dasar pengujian, bukan atas dasar pemeriksaan terhadap seluruh bukti. 2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern merupakan dasar menentukan jenis dan luas pengujian yang dilakukan dalam pemeriksaan. 4. Luas pengujian dan pemiihan prosedur audit ditentukan oleh pertimbangan auditor atas dasar pengalamannya. Dalam audit, auditor melakukan pemeriksaan atas bukyi audit, yang tidak hanya 4. terbatas pada catatan akuntansi klien saja, namun mencakup in)ormsai penguat (corroborating information). &udit "uga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi...estimasi signi)kan....penilaian terhadap penya"ian laporan keuangan secara keseluruhan. #alimat tersebut menyebutkan bahwa auditor menggunakan pertimbangan dalam menilai dan menge+aluasi representasi laporan keuangan manajemen. Kami yakin bah#a audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. #alimat diatas menunjukkan bentuk keterbatasan lain dari suatu audit. Paragraf endaat Paragra) ketiga dalam laporan audit baku merupakan paragraph yang digunakan oleh auditor untuk menyatakan pendapatnyab mengenai laporan keuangan yang disebutkannya dalam paragra) pendahuluan pengantar. Dalam paragraph ini auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang material, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi berterima umum. #alimat paragra) pendapat dijelaskan sebagai berikut* *enurut pendapat kami ,laporan keuangan yang kami sebut diatas... Dalam mena)sirkan arti dan pentingnya kalimat ini ,hendaknya disimpulkan bahwa pendapat tersebut dinyatakan oleh orang orang yang pro)esional, berpengalaman dan ahli. %%%%*enya"ikan secara #a"ar ,dalam semua hal yang material ...posisi keuangan ...hasil usaha dan arus kas... #onotasi yang dimaksutkan dalam kata kata secara wajar adalah bahwa penyajian laporan keuangan telah memadai ,tanpa berat sebelah,atau distorsi. ....sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum... #alimat ini memenuhi standar pelaporan pertama yang menyatakan bahwa laporan harus menunjukkan apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan P.
5. Pendapat yang Dikeluarkan oleh uditor 1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (Unuali!ed "pinion) Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan auditor jika tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifkan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyusunan laporan
keuangan, konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan. Laporan audit yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang paling dibutuhkan oleh semua pihak, baik oleh klien, pemakai in)ormasi keuangan maupun oleh auditor. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa #. penjelasan (Unuli!ed opinion report $ith e%planatory language) 6ika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien, auditor dapat menerbitkan laporan audit baku. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian ('uali!ed opinion &. report) 6ika auditor menjumpai kondisi-kondisi berikut ini, maka ia memberikan pendapat wajar dengan pengecualian dalam laporan audit. a. Lingkup audit dibatasi oleh klien. b. uditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh in)ormasi penting karena kondisi-kondisi yang berada di luar kekuasaan klien maupun auditor. c. Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. d. Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak ditetapkan secara konsisten. Dalam pendapat ini auditor menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh klien adalah wajar, tetapi ada beberapa unsur yang dikecualikan, yang pengecualiannya tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara konsisten. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (dverse opinion report) 4. uditor memberikan pendapat tidak wajar jika ia tidak dibatasi lingkup auditnya, sehingga ia dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya. 6ika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh auditor, maka in)ormasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai in)ormasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (*isclaimer of . opinion report) 6ika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, maka laporan audit ini disebut dengan laporan tanpa pendapat (no opinion report). #ondisi yang menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah* a. Pembatasan yang luar biasa si)atnya terhadap lingkup audit. b. uditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya. Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat tidak wajar adalah pendapat tidak wajar ini diberikan dalam keadaan auditor mengetahui adanya ketidakwajaran laporan keuangan klien, sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat karena ia tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran pelaporan keuangan auditan atau karena ia tidak independen dalam hubungannya dengan klien. D. P789":P88 D;" LPO;8 !T8D; Dalam praktik ,dapat muncul kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan auditor menerbitkan laporan standar.Penyimpangan dari laporan standar tergolong dalam salah satu dari dua kategori berikut ini* -
Laporan standar dengan bahasa penjelasan. 6enis-jenis pendapat lain
6enis Laporan uditor dan kondisi-kondisinya
Penyimpangan dari laporan standar Laporan standar dengan 6enis Pendapat Lainnya Paragra) penjelasan
Laporan !tandar #ondisi
Pendapa t wajar tanpa pengecuali an
Laporan keuangan sesuai dengan P,audit dilaksanakan sesuai dengan !,dan * Tidak terdapat kondisi yang memerlukan bahasa penjelasan Terdapat kondisi yang memerlukan paragra) penjelasan'misalnya perubahan akuntansi atau kelangsungan usaha( Laporan #euangan mengandung en&!'ang an dar! (AAP uditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang cukup 'pembatasan lingkup(
Pendapat wajar tanpa pengecualian
Tidak wajar
Tidak memberik an pendapat
7. 5ontoh Laporan udit Pendapat
No% )*+,++ LSI -T SA Pe'egang Saha'. De"an /o'!sar!s dan D!reks! P%T% Perusahaan Perke0unan London Su'atra Indones!a T0k #ami telah mengaudit neraca konsolidasi P.T. Perusahaan Perkebunan London !umatra "ndonesia Tbk dan anak perusahaan tanggal 41 Desember 1=== dan 1==>, serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. #ami tidak mengaudit laporan keuangan Lonsum ?inance &@, anak perusahaan yang dikonsolidasi iuntuk tahun yang berakhir 41 Desember 1===, yang laporan keuangannya mencerminkan jumlah akti+a sebesar /,//A dari jumlah akti+a konsolidasi pada tanggal 41 Desember 1=== dan rugi bersih sebesar ;p >4.=14.%B$ untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.Laporan keuangan anak perusahaan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor independen tersebut telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk Lonsum ?inance &@, didasarkan semata-mata atas laporan auditor independen lain tersebut. #ami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan "katan kuntan "ndonesia. !tandar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. !uatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. udit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifkan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. #ami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. !ebagaimana diungkapkan dalam 5atatan 4$ atas laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum mencatat tagihan oleh lembaga keuangan tertentu sebagai akibat dari pemutusan dini kontrak berjangka +aluta asing, kontrak swap eCtention dengan opsi pembatalan dan kontra par )orward komiditi, seluruhnya sejumlah !E =2.=F$.1%/ pada saat tagihan diajukan dan hasil rundingan tagihan terakhir yang belum disepakati. Perusahaan telah merundingkan tagihan tersebut pada tahun 1==>, akan tetapi belum mencapai suatu kesepakatan sampai dengan saat ini. :enurut pendapat kami, Perusahaan seharusnya mencatat kewajiban tersebut dalam laporan keuangan tersebut dicatat, kewajiban dan defsit akan meningkat masing-masing sebesar ;p /%=.=2F.>B$./BB dan ;p $F%.=BB.=2/.=BB pada tanggal 41 Desember 1=== dan 1==>. !ebagaimana dijelaskan pada 5atatan 12 atas laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan mempunyai piutang sejumlah ;p 1F2.FF/.$$2.4B> dan wesel tagih sejumlah ;p 2$.%%F.212.%BB kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 41 Desember 1===. Pada tanggal 1 Desember 1===, Perusahaan telah menjadualkan kembali piutang tersebut sehubungan ketidakmampuan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa membayar piutang tersebut berikut bunganya. Penjadualan kembali piutang tersebut tergantung hasil restrukturisasi Perusahaan dan persetujuan para pemegang saham minoritas. #arena belum adanya kepastian hasil restrukturisasi Perusahaan dan persetujuan para pemegang saham minoritas, kami berpendapat, bahwa Perusahaan seharusnya mencatat penyisihan atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.&ila penyisihan piutang diatas dicatat maka akti+a akan menurun sebesar ;p 1$B.BBB.=>F.>B> dan defsit akan meningkat dalam jumlah yang sama pada tanggal 41 Desember 1===. Dalam laporan kami bertanggal 2$ pril 1===, kami memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atas laporan keuangan konsolidasi tahun 1==>, antara lain karena tidak dibuatnya penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang timbul sehubungan dengan penggunaaan deposito berjangka Perusahaan sejumlah ;p 2B.BBB.BBB.BBB sebagai agunan atas hutang pihak yang
mempunyai hubungan istimewa kepada bank, serta piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berjumlah ;p 2F=.%B/.BF=.12% yang berasal dari pencairan oleh bank tertentu atas deposito berjangka dan rekening giro Perusahaan yang diagunkan. !ebagaimana dijelaskan pada 5atatan 4= atas laporan keuangan konsolidasi, deposito berjangka dan piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut telah dialihkan kepada pihak lain dan sebagai kompensasi pembayarannya, pihak lain tersebut melepaskan hak dan kepentingan atas sebidang tanah sesuai dengan perjanjian pendahuluan pelepasan hak dan kepentingan atas tanah. Dengan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh kuasa yang tidak akan berakhir oleh sebab apapun juga, untuk melakukan tindakan-tindakan kepengurusan dan kepemilikan atas tanah tersebut. Oleh karena itu pendapat kami sekarang atas laporan keuangan konsolidasi tahun 1==> mengenai penyisihan piutang ragu-ragu tersebut, berbeda dengan laporan kami sebelumnya. :enurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, kecuali untuk dampak belum dicatatnya kewajiban atas tagihan lembaga keuangan pada tahun 1=== dan 1==> serta tidak dibuatnya penyisihan piutang dan wesel tagih kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun 1=== sebagaimana dijelaskan pada paragra) ketiga dan keempat sebelumnya, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut diatas, menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan P.T. Perusahaan Perkebunan London !umatra "ndonesia Tbk dan anak perusahan tanggal 41 Desember 1=== dan 1==>, dan hasil usaha, perubahan ekuitas, serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. !ebagaimana dijelaskan dalam 5atatan 2 atas laporan keuangan konsolidasi, pada tahun 1=== Perusahaan dan anak perusahaan mengubah metode akuntansi pajak penghasilan untuk disesuaikan dengan Pernyataan !tandar kuntansi #euangan 8o. F/, dan secara restrospekti), menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasi tahun 1==> atas perubahan tersebut. Laporan keuangan konsolidasi terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan dapat melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. 5atatan 4> atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak kondisi ekonomi "ndonesia terhadap Perusahaan dan anak perusahaan. Tingginya kurs +aluta asing dan tingkat bunga pinjaman, ketatnya likuiditas dan kesulitan keuangan yang dialami pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdampak buruk pada kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melunasi pokok pinjamannya. Perusahaan dan anak perusahaan juga menangguhkan pembayaran sebagian besar bunga pinjaman yang sudah jatuh tempo, tidak dapat memenuhi ketentuan rasio-rasio keuangan yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Disamping itu, Perusahaan juga mengalami ketidakpastian penyelesaian piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan belum mencapai kesepakatan atas pembayaran tagihan lembaga keuangan seperti dijelaskan dalam paragra) ketiga dan keempat sebelumnya. 3al-hal tersebut telah menimbulkan ketidakpastian yang signifkan mengenai kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. ;encana manajemen yang konsisten dan lebih intensi) sehubungan dengan masalahmasalah tersebut diatas juga di uraikan dalam 5atatan 4> atas laporan keuangan konsolidasi. #emampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tergantung pada keberhasilan manajemen untuk melakukan restrukturisasi pinjaman dan keuangan Perusahaan secara keseluruhan, mencapai kesepakatan atas pembayaran tagihan oleh lembaga keuangan tersebut diatas, dan menghasilkan arus kas yang cukup dari kegiatan usaha dimasa yang akan datang.Laporan keaungan konsolidasi belum mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. +endapat ,a-ar tanpa +engecualian (aporan udit Ba/u)
#ami telah mengaudit neraca PT. 8D;: per 41 Desember 2BB1 serta laporan rugi laba, laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. #ami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan "katan kuntan "ndonesia. !tandar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. !uatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. udit juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi signifkan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. #ami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. :enurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. 8D;: per 41 Desember 2BB1, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. #antor akuntan 7liya "s)aatun, !7., ::!" '7liya "s)aatun, !7., ::!"( ;eg. 8eg-D11B4/= Tanggal, 14 :aret 2BB2 0ontoh Kasus udit ?. Aud!tor gaga$ 'endeteks! ke#urangan ada $aoran keuangan &ang d!saj!kan o$eh k$!en &ang d!aud!t% 3al ini dapat disebabkan karena kekurangcermatan serta kurangnya kompetensi auditor dalam mengaudit laporan keuangan kliennya. 5ontoh kasus nyata yang terjadi adalah seperti yang terjadi pada PT #":" ?;: pada tahun 2BB2. milik pemerintah di "ndonesia. Pada audit tanggal 41 Desember 2BB1, manajemen #imia ?arma melaporkan adanya laba bersih sebesar ;p 142 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh 3ans Tuanakotta G :uHsto)a '3T:(. kan tetapi, #ementrian &:8 dan &apepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. !etelah dilakukan audit ulang, pada 4 Oktober 2BB2 laporan keuangan #imia ?arma 2BB1 disajikan kembali 'restated(, karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar ;p ==,%/ miliar, atau lebih rendah sebesar ;p 42,/ milyar, atau 2F,$A dari laba awal yang dilaporkan. #esalahan itu timbul pada unit "ndustri &ahan &aku yaitu kesalahan berupa o+erstated penjualan sebesar ;p 2,$ miliar, pada unit Logistik !entral berupa o+erstated persediaan barang sebesar ;p 24,= miliar, pada unit Pedagang &esar ?armasi berupa o+erstated persediaan sebesar ;p >,1 miliar dan o+erstated penjualan sebesar ;p 1B,$ miliar. #esalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam da)tar harga persediaan digelembungkan. PT #imia ?arma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah da)tar harga persediaan 'master prices( pada tanggal 1 dan 4 ?ebruari 2BB2. Da)tar harga per 4 ?ebruari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi #imia ?arma per 41 Desember 2BB1. !edangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. 6adi, pada kasus ini, manajemen PT. #":" ?;: terbukti menyalahi etika
dalam pelaporan keuangannya karena telah melakukan )raud, sedangkan auditornya '3T:( kurang pro)esional karena tidak sanggup mendeteksi adanya )raud yang dilakukan kliennya sehingga tidak berhasil mengatasi risiko audit dalam mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan PT #":" ?;:, walaupun ia telah menjalankan audit sesuai !PP dan tidak terlibat dalam )raud tersebut. Oleh karena itu, PT #":" ?;: didenda besar ;p %BB juta, direksi lama PT #":" ?;: terkena denda ;p 1 miliar, serta 3T: yang selaku auditor didenda sebesar 1BB juta rupiah yang otomatis juga akan menurunkan kredibilitasnya sebagai akuntan publik atau auditor yang pro)esional. . !olusi Terjadinya penyalahsajian laporan keuangan yang merupakan indikasi dari tindakan tidak sehat yang dilakukan oleh manajemen PT. #imia ?arma, yang ternyata tidak dapat terdeteksi oleh akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan pada periode tersebut. pakah hal ini merupakan kesalahan dari akuntan publik tersebut I Padahal akuntan publik tersebut setelah diperiksa ternyata telah melaksanakan prosedur audit yang sesuai dengan !PP. 6ika melihat dari ! !eksi 24B paragra) 12 yang menyebutkan* '12( Oleh karena pendapat auditor atas laporan keuangan didasarkan pada konsep pemerolehan keyakinan memadai, auditor bukanlah penjamin dan laporannya tidak merupakan suatu jaminan. Oleh karena itu, penemuan kemudian salah saji material, yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, yang ada dalam laporan keuangan, tidak berarti bahwa dengan sendirinya merupakan bukti 'a( kegagalan untuk memperoleh keyakinan memadai, 'b( tidak memadainya perencanaan, pelaksanaan, atau pertimbangan, 'c( tidak menggunakan kemahiran pro)esional dengan cermat dan seksama, atau 'd( kegagalan untuk mematuhi standar auditing yang ditetapkan "katan kuntan "ndonesia. !eorang akuntan publik dalam melaksanakan auditnya pada umumnya berdasarkan kepada sampling, makanya ketika ditemukan di kemudian hari terdapat kesalahan yang tidak terdeteksi merupakan hal yang wajar, karena menurut ! !eksi 11B paragra) 1 menyebutkan* '1( Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di "ndonesia. Dengan melakukan sampling, otomatis terdapat suatu risiko untuk tidak terdeteksinya suatu kesalahan dalam laporan keuangan yang diaudit. #alau begitu mengapa akuntan publik tersebut dikenakan sanksi untuk membayar sebesar 1BB juta karena atas risiko audit yang tidak berhasil mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan oleh PT. #imia ?arma tersebut I 3al ini dapat dijelaskan sebagai berikut* :enurut Pasar :odal tahun 1==%, begitu menemukan adanya kesalahan, selambatlambatnya dalam tiga hari kerja, akuntan publik harus sudah melaporkannya ke &apepam. :aka jika akuntan publik yang tidak dapat mendeteksi adanya kesalahan penyajian tersebut ternyata baru menyadari adanya kesalahan yang tak terdeteksi tersebut setelah mengeluarkan opininya tetapi tidak segera melaporkannya dalam periode tiga hari, maka pantaslah akuntan publik tersebut dikenakan sanksi. &erkaitan dengan sikap !keptisme Pro)esional seorang auditor, sehingga jika akuntan publik tersebut tidak menerapkan sikap skeptisme pro)esional dengan seharusnya hingga berakibat memungkinkannya tidak terdeteksinya salah saji dalam laporan keuangan yang material yang pada akhirnya merugikan para in+estor. :enurut pemaparan kasus diatas, akuntan publik tersebut setelah melalui proses penyelidikan ternyata tidak ditemukan adanya unsur kesengajaan untuk membantu manajemen PT. #imia ?arma dalam penggelembungan keuntungan tersebut. :aka hal ini berarti tidak adanya masalah yang berkaitan dengan independensi seorang auditor, atau berarti auditor tersebut telah independen dalam melakukan jasa pro)esionalnya.
AUDITIN( INTERNAL Aud!t !nterna$ merupakan suatu penilaian atas keyakinan, independen, obyekti) dan akti+itas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasiorganisasi. "ni membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk menge+aluasi dan meningkatkan e)ekti+itas proses manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola. J1K udit internal adalah katalis untuk meningkatkan e)ekti+itas organisasi dan efsiensi dengan memberikan wawasan dan rekomendasi berdasarkan analisis dan penilaian data dan proses bisnis. Dengan komitmen untuk integritas dan akuntabilitas, audit internal yang memberikan nilai kepada mengatur badan dan manajemen senior sebagai sumber tujuan saran independen. Pro)esional yang disebut auditor internal yang digunakan oleh organisasi untuk melakukan kegiatan audit internal. PERMINTAAN A/AN 1ASA AUDIT DAN 1ASA ASSURAN2E LAINNYA
S!fat Aud!t!ng uditing adalah pengumpulan dan e+aluasi bukti tentang in)ormasi untuk menentukan dan kelaporkan derajat kesesuaian antara in)ormasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. uditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. "n)ormasi dan #riteria yang Telah Ditetapkan ntuk melakukan audit, harus tersedia in)ormasi dalam bentuk yang dapat di+erifkasi dan beberapa standar 'kriteria( yang dapat digunakan auditor untuk menge+aluasi in)ormasi tersebut, yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk. Para auditor secara rutin melakukan audit atas in)ormasi yang dapat diukur, termasuk laporan keuangan dan !PT pajak penghasilan )ederal perorangan. uditor juga mengaudit in)ormasi yang lebih subjekti), seperti e)ekti+itas system computer dan efsiensi operasi manu)aktur. :engumpulkan dan :enge+aluasi &ukti &ukti terdapat banyak bentuk yang berbeda, termasuk* #esaksian lisan pihak yang diaudit 'klien( #omunikasi tertulis dengan pihak luar Obser+asi oleh auditor Data elektronik dan data lainnya tentang transaksi Orang yang kompeten dan independen uditor harus memiliki kualifkasi untuk memahami criteria yang digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti tersebut.auditor juga harus memiliki sikap mental independen. #ompetisi orang-orang yang melakukan audit akan tidak ada gunanya jika mereka tidak independen dalam mengumpulkan dan menge+aluasi bukti. Per0edaan Antara Aud!t!ng dan Akuntans! !elain memahami akuntansi. uditor juga harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti audit. #eahlian inilah yang membedakan auditor dengan akuntan. Asek Eko'on! da$a' Per'!ntaan akan Aud!t!ng
1. 2. 4.
1. 2. 4. F. %.
6ika kita memberikan pinjaman, bank itu akan mengenakan suku bunga yang terutama dibentuk oleh tiga )a#tor* !uku bunga bebas risiko ;isiko bisnis bagi nasabah ;isiko in)ormasi :engurangi risiko in)ormasi !etelah membandingkan biaya dan man)aat, para menajer bisnis dan pemakai laporan keuangan mungkin menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk menangani risiko in)ormasi adalah dengan menetapkan risiko itu tetap tinggi namun wajar. !uatu perusahaan kecil mungkin menganggap lebih mudah jika membayar biaya bunga yang lebih tinggi ketimbang menambah biaya untuk mengurangi risiko in)ormasi. 1ASA ASSURAN2E 6asa assurance adalah jasa pro)essional independen yang meningkatkan kualitas in)ormasi bagi para pengambil keputusan. 6asa semacam ini dianggap penting karena si penyedia jasa assurance itu independen dan dianggap tidak bias berkenaan dengan in)ormasi yang diperiksa. "ndi+idu-indi+idu yang beranggung jawab membuat keputusan bisnis memerlukan jasa assurance untuk membantu meningkatkan keandalan dan rele+ansi in)ormasi yang digunakan sebagai dasar keputusannya. 6asa testasi 6asa atestasi dibagi menjadi lima* udit atas laporan keuangan historis testasi menenai pengendalian internal atas laporan keuangan ;e+iew laporan keuangan historis 6asa atestasi mengenai teknologi in)ormasi 6asa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan Prinsip-prinsip jasa webtrust dan systrust Prinsip-prisnsip raian kepastian assurance trust Pri+asi online :emberikan jaminan bahwa system melindungi pri+asi in)ormasi pribadi yang diberikan oleh perorangan. 5ontoh* nomor jaminan sosial #eamanan :emberikan jaminan bahwa akses ke system dan data dibatasi hanya untuk orang yang berwenang "ntegritas :emberikan jaminan bahwa transaksi diproses secara lengkap dan pemrosesan akurat #etersediaan :emberikan jaminan bahwa system dan data akan tersedia bagi pemkai saat mereka membutuhkannya #erahasiaan :emberikan jaminan bahwa in)ormasi yang dianggap rahasia akan dilindungi Otoritas :emberikan jaminan atas kecukupan dan e)ekti+itas pengendalian sertifkasi yang digunakan otoritas dengan tanggung jawab memeriksa transaksi 'hanya elektronik webtrust( 6asa ssurance Lainnya 5ontoh-5ontoh 6asa ssurance Lainnya ssurance kti+itas 6asa
6asa Lainnya Pengendalian atas risiko yang berhubungan dengan in+estasi, mencakup kebijakan yang menyangkut dengan deri+ati+e
:enilai proses dalam praktek in+estasi perusahaan untuk mengidentifkasi dan menentukan e)ekti+itas proses tersebut
:ystery shopping
Penilaian risiko pengumpulan, pendistribusian, dan penyimpanan in)ormasi digital Penilaian risiko kecurangan dan tindakan illegal #epatuhan pada kebijakan dan prosedur perdagangan #ebutuhan pada perjanjian royalti hiburan !ertifkasi "!O =BBB udit lingkungan
:elakukan pembelian secara anonim untuk menilai upaya tenaga penjualan yang berhadapan dengan pelanggan dan prosedur yang mereka ikuti :enilai risiko keamanan dan pengendalian yang berkaitan dengan data elektronik, mencakup memadainya penyimpanan pendukung dan diluar lokasi
:embuat profl risiko kecurangan dan menilai kecukupan system dan kebijakan perusahaan dalam mencegah serta mendeteksi kecurangan dan tindakan illegal :enelaah transaksi antara rekanan dagang untuk meyakinkan bahwa transaksi tersebut sesuai dengan perjanjian, mengidentifkasi risiko dalam perjanjian :enilai apakah royati yang dibayarkan kepada seniman, pengarang, dan lainnya sesuai dengan perjanjian royalti :embuat sertifkasi yang menyatakan bahwa perusahaan telah memenuhi standar pengendalian muti "!O =BBB, yang membantu produk perusahaan bermutu tinggi :enilai apakah kebijakan dan praktik perusahaan memastikan bahwa perusahaan tersebut memenuhi standard dan hukum lingkungan
1ENIS31ENIS AUDIT
6enis udit udit operasional
udit ketaatan
udit laporan keuangan
5ontoh-5ontoh Tiga 6enis udit 5ontoh "n)ormasi #riteria yang Ditetapkan :enge+aluasi 6umlah catatan !tandar apakan pemrosesan gaji yang diproses perusahaan gaji yang dalam satu bulan, untuk efsiensi terkomputerisasi biaya dan e)ekti+itas untuk anak departemen, dan untuk perusahaan telah jumlah kesalahan departemen beroperasi secara yang terjadi penggajian e)ekti) dan efsien :enentukan apakah 5acatan #etentuan persyaratan bank perusahaan perjanjian untuk perpanjangan pinjaman pinjaman telah terpenuhi udit tahunan atas Laporan Prinsip-prinsip laporan keuangan keuangan akuntansi yang berlaku umum
&ukti-&ukti yang Tersedia Lapiran kesalahan, catatan gaji, dan biaya pemrosesan gaji
Laporan keuangan dan perhitungan oleh auditor Dokumen, catatan, dan sumber bukti dari luar
1ENIS31ENIS AUDITOR da beberapa jenis auditor yang dewasa ini berpraktik. 6enis yang paling umum adalah kantor akuntan public , auditor badan akuntabilitas pemerintah, agen-agen penerimaan 8egara 'internal re+enue(, dan auditor internal. uditor &adan kuntabilitas Pemerintah dalah auditor yang bekerja untuk o+ernment ccountability Oce 'O( .!. sebuah badan nonpartisan dalam cabang legislati+e pemerintah )ederal. Dengan diketuai oleh 5omptroller eneral, O hanya melapor dan bertanggung jawab kepada kongres.
gen Penerimaan 8egara ";!, di bawah arahan 5ommissioner o) "nternal ;e+enue, bertanggung jawab untuk memberlakukan peraturan pajak )ederal sebagaimana yang dfdefnisikan oleh kongres dan diinterpretasikan oleh pengadilan. !alah satu tanggung jawab utama ";! adalah mengaudit !PT pajak wajib pajak untuk menentukan apabila !PT itu sudah mematuhi peraturan pajak yang berlaku. udit ini murni bersi)at audit ketaatan. uditor yang melakukan pemeriksaan ini disebut "nternal ;e+enue gent 'agen penerimaan 8egara( uditor "nternal uditor internan dipekerjaan oleh perusahaan untuk melakukan audit untuk manajemen, sama seperti O mengaudit untuk kongres. Akuntan Pu0$!k Bersert!4kat 52PA6 Pemakaian gelar 5ertifed Public ccuntant '5P( diatur oleh hukum 8egara bagian melalui departemem pemberi lisensi disetiap 8egara bagian. ntuk menjadi seorang 5P , tiga persyaratan harus dipenuhi. Tiga Persyaratan untuk :enjadi 5P Persyaratan Pendidikan Persyaratan jian 5P yang Persyaratan Pengalaman !eragam &iasanya seorang sarjana jian berdasarkan computer &er+ariasi mulai dari yang '!1( jurusan akuntansi telah diberikan pada bagian tanpa pengalaman sampai dengan jumlah nilai kredit pusat pengujian. yang berpengalaman 2 akuntansi minimum. &agian-bagian yang diujikan tahun dalam auditing. !ebagian besar 8egara adalah sebagai berikut* &eberapa 8egara bagian uditing dan atestasi-F,% mengharuskan bagian sekarang memiliki mensyaratkan 1%B jam jam pngalaman bekerja di kredit semester '22% kredit kuntansi dan pelaporan lembaga pemerintah atau kuartalan( untuk mengikuti keuangan-F jam auditing internal ujian 5P beberapa 8egara Peraturan-4 jam bagian mensyaratkan 1%B Lingkungan dan konsep jam sebelum mengikuti bisnis-2,% jam ujian 5P, sementara !eluruh bagian kecuali 8egara bagian lain Lingkungan dan #onsep mengharuskan kredit yang &isnis menuat dua simulasi lebih sedikit sebelum yang mewakili 2BA dari isi mengikuti ujian 5P tetapi bagian tersebut. !imulasi mensyaratkan 1%B kredit adalah studi kasus yang sebelum menerima menguji keterampilan sertifkat 5P akuntansi dan auditing si calon dengan menggunakan situasi dunia nyata yang berkaitan dengan tugas itu. &eberapa 8egara bagian juga mensyaratkan ujian etika yang tersendiri.
!etelah belajar udit #euangan !ektor #omersil pada semester @ lalu, kini di semester @" mendapatkan mata kuliah tentang udit #inerja. Lalu apa itu udit #inerjaII #inerja berasal dari kata dasar kerja.yang 'enurut /BBI* kegiatan melakukan sesuatuM yang dilakukan 'diperbuat(. !edang Aud!t /!nerja 'enurut BP/ RI adalah suatu proses sistematis dalam mendapatkan dan menge+aluasi bukti secara objekti) atas kinerja suatu organisasi, program, )ungsi atau kegiatan. 7+aluasi dilakukan berdasarkan aspek ekonomi
dan efsiensi operasi, e)ekti+itas dalam mencapai hasil yang diinginkan, serta kepatuhan terhadap peraturan, hukum, dan kebijakan terkait. dapun tujuan e7a$uas! itu sendiri adalah untuk mengetahui tingkat keterkaitan antara kinerja dan kriteria yang ditetapkan serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. #alau fungs! aud!t k!nerja adalah memberikan revie$ independen dari pihak ketiga atas kinerja manajemen dan menilai apakah kinerja organisasi dapat memenuhi harapan. 8ah, sebelum belajar lebih jauh tentang udit #inerja ada baiknya kita belajar dulu bagaimana sejarah lahirnya udit #inerja itu sendiri. A%
Sejarah Aud!t /!nerja
!ecara umum, audit kinerja lahir sebagai wujud ketidakpuasan atas hasil audit keuangan, yang hanya memberikan o!n! atau menilai kewajaran laporan keuangan. Padahal masyarakat ingin tahu apakah uang negara 'hasil pungutan pajak mereka( di kelola dengan baik dan benar. pakah uang negara itu digunakan untuk memperoleh su'0er da&a secara ekono'!s. digunakan secara efekt!f 5spending #ell+ dan efekt!f spending #isely+. udit kinerja sendiri sebenarnya merupakan metamor)osis dari aud!t !ntern 'internal audit) yang berkembang menjadi aud!t oeras!ona$(operational audit) dan selanjutnya menjadi aud!t 'anaje'en(management audit) . udit manajemen ber)okus pada penilaian aspek ekonomi dan efsiensi. udit manajemen kemudian dilengkapi dengan audit program ' program audit ( yang bertujuan untuk menilai e)ekti+itas. Penggabungan antara audit manajemen dan audit program inilah yang disebut sebagai audit kinerja ' performance audit (. Di sisi lain audit kinerja merupakan pengembangan dari principal-agent theory . :asyarakat sebagai principle yang mempercayakan uangnya untuk dikelola secara baik oleh pemerintah sebagai agent. Pendapat lain juga menyebutkan kalau audit kinerja merupakan pengganti mekanisme pasar. B%
Dasar Peraturan
Dasar peraturan dalam audit kinerja meliputi* 8% UU No% 8, Tahun )++9 tentang Pe'er!ksaan Penge$o$aan dan Tanggung 1a"a0 /euangan Negara
:emberikan kewenangan kepada &P# 'sebagai intenal auditor( untuk melakukan audit kinerja )%
PP No% :+ Tahun )++; tentang S!ste' Pengenda$!an Intern Pe'er!ntah
:emberikan kewenangan pada parat Pengawas "ntern Pemerintah untuk melaksanakan audit kinerja udit kinerja dapat dilakukan oleh internal auditor dan ekternal auditor, dan keduanya harus saling berkoordinasi agar tidak saling berbenturan. 2%
Standar Aud!t Pe'er!ntah 5SAP6
!elama ini, audit kinerja terhadap lembaga-lembaga pemerintah "ndonesia dilakukan dengan berpedoman pada Standar Aud!t Pe'er!ntah '!P( yang dikeluarkan &adan Pemeriksa #euangan '&P#( tahun1==%. !P merupakan buku standar pedoman semua kegiatan pemerintah meliputi, pelaksanaan P&8, P&D, pelanksanaan anggaran tahunan &:8 dan &:D, sert kegiatan yayasan yang didirikan oleh pemerintah, &:8, dan &:D atau badan hukum lain yang mempunyai kepentingan keuangan negara atau yang menerima bantuan pemerintah. !tandar-standar tersebut meliputi * 8% Standar U'u'
a( &ersikap kolekti) dan pro)esional b( &ersikap independen c( Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan pelaporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran pro)esionalnya secara cermat dan seksama d( :emiliki sistem pengendalian intern yang memadai, dan sistem pengendalian mutu tersebut harus di re+iew oleh pihak lain yang kompoten )% Standar Pekerjaan Laangan Aud!t /!nerja
:eliputi empat hal, yaitu* 1. Perencanaan 2. !uper+isi 'pengawasan( 4. #epatuhan terhadap peraturan perundang-undangan F. Pengendalian manajemen *% Standar Pe$aoran Aud!t /!nerja
Terdiri atas % hal, meliputi* 1. &entuk
uditor harus membuat laporan audit secara tertulis untuk dapat mengkomunikasikan hasil setiap audit 2. #etepatan waktu :enerbitkan laporan untuk kesediaan in)ormasi yang dapat digunakan secara tepat waktu oleh manajemen dan pihak lain yang berkepentigan 4. "si laporan a( Tujuan, Lingkup, :etodologi udit :elaporkan tujuan, lingkup, dan metodologi audit b( 3asil udit :elaporkan temuan audit yang signifkan c( ;ekomendasi ;ekomendasi untuk melakukan tindakan perbaikan atas bidang yang bermasalah dan untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan entitas audit d( Pernyataan !tandar udit :elaporkan bahwa audit melaksanakan berdasarkan !P e( #epatuhan terhadap peraturan perundang-undangan )( #etidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan penyalahgunaan wewenang g( Pelaporan secara langsung tentang unsur perbuatan melanggar h( Pengendalian manajemen i( Tanggapan pejabat yang bertanggungjawab j( 3asilprestasi kerja yang patut dihargai k( 3al yang memerlukan penelaahan lebih lanjut l( "n)ormasi istimewa dan rahasia 9% Pen&aj!an e$aoran
Laporan harus lengkap, akurat, objekti), meyakinkan, serta jelas dan ringkas
,% D!str!0us! e$aoran
a( Pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang diaudit b( #epada pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang meminta audit c( Pejabat lain yang mempunyai tanggungjawab atas pengawasan secara hokum atau pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan tindak lanjut berdasarkan temuan dan rekomendasi audit d( #epada pihak lain yang diberi wewenang oleh entitas yang diaudit untuk menerima laporan tersebut D% Aarat Penga"asan Intern Pe'er!ntah 5APIP6 Standar aud!t adalah kriteria atau ukuran mutu minimal untuk melakukan kegiatan audit yang wajib dipedomani oleh parat Pengawasan "ntern Pemerintah 'P"P(. !ebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menter! Negara Penda&agunaan Aaratur Negara No'or < PER=+,=M%PAN=+*=)++; Tanggal * 41 :aret 2BB>.
Pengawasan intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting untuk menjamin tercapainya e)ekti+itas dan efsiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahannegara serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas #orupsi, #olusi dan 8epotisme '##8(. Laporan hasil pengawasan parat Pengawasan "nternal Pemerintah 'P"P( tahun 2B1B disusun sesuai dengan Peraturan :enteri 8egara Pemberdayaan paratur 8egara 'Permenpan( 8o.P7;4%:.P81B2BB/ tanggal 1$ Oktober 2BB/ . parat Pengawasan "ntern Pemerintah 5APIP6 terd!r! atas * 1( &P#PM 2( "nspektorat 6enderal atau nama lain yang secara )ungsional melaksanakan pengawasan internM 4( "nspektorat Pro+insiM dan F( "nspektorat #abupaten#ota. DASAR -U/UM<
1.
Peraturan Presiden 8o. F$ Tahun 2BB= tentang Pembentukan danOrganisasi #ementerian 8egara. 2. Peraturan Presiden 8o. 2F Tahun 2B1B tentang #edudukan, Tugas, dan ?ungsi #ementerian 8egara serta !usunanOrganisasi, Tugas, dan ?ungsi 7selon " #ementerian 8egara. 4. #eputusan :enteri Luar 8egeri 8o. !#.B%OT"@2BBFB2tanggal 4B pril 2BBF tentang Perubahan atas Lampiran#epmenlu 8o. B4OTN""2BB2B2 tanggal 41 Desember 2BB2tentang Pedoman mum "mplementasi !istem kuntabilitas#inerja "nstansi Pemerintah ;" di Lingkungan Departemen Luar8egeri dan Perwakilan ;" di Luar 8egeri.
F.
#eputusan :enteri Luar 8egeri 8o. !#.B/OT@"2BBFB1 Tahun2BBF tentang Organisasi dan Tata #erja Perwakilan ;" di Luar8egeri . %. Peraturan :enteri Luar 8egeri 8o. B2OT@"""2BB%B1 Tahun2BB% tentang Organisasi dan Tata #erja Departemen Luar 8egeri . /. Peraturan :enteri Pendayagunaan paratur 8egara 8o.P7;4%:.P81B2BB/ tentang 6uklak Penyusunan Laporan 3asilPengawasan Tahunan P"P . Tujuan Standar Aud!t APIP antaranya *
1. 2. 4. F. %. /. $.
menetapkan prinsip-prinsip dasar yang merepresentasikan praktik-praktik audit yang seharusnyaM menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan audit intern yang memiliki nilai tambahM menetapkan dasar-dasar pengukuran kinerja auditM mempercepat perbaikan kegiatan operasi dan proses organisasiM menilai, mengarahkan dan mendorong auditor untuk mencapai tujuan auditM menjadi pedoman dalam pekerjaan auditM menjadi dasar penilaian keberhasilan pekerjaan audit.
>ungs! Standar Aud!t sebagai ukuran mutu minimal bagi para auditor dan P"P dalam*
1.
pelaksanaan tugas pokok dan )ungsi 'tupoksi( yang dapat merepresentasikan praktikpraktik audit yang seharusnya, menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan audit yang memiliki nilai tambah serta menetapkan dasar-dasar pengukuran kinerja auditM 2. pelaksanaan koordinasi audit oleh P"PM 4. pelaksanaan perencanaan audit oleh P"PM F. penilaian e)ektiftas tindak lanjut hasil pengawasan dan konsistensi penyajian laporan hasil audit. /eg!atan uta'a APIP meliputi audit, re+iu, pemantauan, e+aluasi, dan kegiatan pengawasan lainnya berupa sosialisasi, asistensi dan konsultansi. Penge$o'okan APIP melipui*
1.
udit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. 2. udit kinerja yang bertujuan untuk memberikan simpulan dan rekomendasi atas pengelolaan instansi pemerintah secara ekonomis, efsien dan e)ekti). 4. udit dengan tujuan tertentu yaitu audit yang bertujuan untuk memberikan simpulan atas suatu hal yang diaudit. 9ang termasuk dalam kategori ini adalah audit in+estigati), audit terhadap masalah yang menjadi )okus perhatian pimpinan organisasi dan audit yang bersi)at khas. E%
Insektorat 1endera$ 5Injen6
&erdasarkan Permenlu 8o. B2OT@"""2BB%B1 Tahun 2BB% tentang Organisasi dan Tata #erja Departemen Luar 8egeri, "nspektorat 6enderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Departemen. Dalam melaksanakan tugasnya, "nspektorat 6enderal menyelenggarakan )ungsi* 1.
Penyiapan perumusan kebijakan pengawasanM
2.
Pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasanuntuk tujuan tertentu atas petunjuk :enteri Luar 8egeriM 4. Pelaksanaan administrasi "nspektorat 6enderalM F. Penyusunan laporan hasil pengawasan.Dalam menjalankan tugas dan )ungsinya, "nspektorat 6enderal didukung oleh struktur organisasi yang terdiri dari , 5$!'a6 un!t ese$on II, yaitu* 1.
Sekretar!at Insektorat 1endera$ , yang terdiri dari*
a( &agian mum, terdiri dari F 'empat( !ub &agian,yaitu* 1(!ub &agian Penyusunan ;encana dan ProgramM 2(!ub &agian #epegawaianM 4(!ub &agian #euanganM F(!ub &agian Tata saha dan ;umah Tangga b(
&agian Laporan dan nalisis 'Lapan(, terdiri dari F 'empat(wilayah, yaitu* 1.
&agian Lapan
Insektorat ?!$a&ah I. II. III dan I@
:asing-masing "nspektorat
d( "nspektorat % Badan Penga"asan /euangan dan Pe'0angunan 5 BP/P6
&erdasarkan /eutusan Pres!den No'or *8 Tahun 8;* tentang&P#P, &P#P praktis mengambil alih seluruh tugas pokok dan )ungsi Direktorat 6enderal Pengawasan #euangan 8egara 5D1P/N6 yang saat itu bernaung di bawah #ementerian #euangan. 8*:
Dengan Bes$u!t No'or 99 tangga$ *8 Okto0er 8*:. ditetapkan bahwa Djawatan kuntan 8egara (2egering ccountantsdienst ( bertugas melakukan penelitian terhadap pembukuan dari berbagai perusahaan negara dan jawatan tertentu. P"P pertama di "ndonesia adalah Djawatan kuntan 8egara 'D8(. !ecara struktural D8 bertugas mengawasi pengelolaan perusahaan negara berada di bawah Thesauri 6enderal pada #ementerian #euangan. 8,
Dengan Peraturan Menter! /euangan No'or 8,=BDS=@ tangga$ 8 Dese'0er 8,, Djawatan kuntan Pajak 5Be$ast!ng A##ountantsd!enst6 yang dibentuk tahun 1=21 yang juga di bawah Departemen #euangan digabungkan dengan D8. 8:8
Dengan Peraturan Pres!den No'or Tahun 8:8 tentang "nstruksi bagi #epala Djawatan kuntan 8egara 'D8(, kedudukan D8 dilepas dari Thesauri 6enderal dan ditingkatkan kedudukannya langsung di bawah :enteri #euangan. D8 merupakan alat pemerintah yang bertugas melakukan semua pekerjaan akuntan bagi pemerintah yang meliputi semua departemen, jawatan, dan instansi di bawah kekuasaannya. !ementara itu )ungsi pengawasan anggaran dilaksanakan oleh Thesauri 6enderal. 8:*
Dengan /eutusan Pres!den No'or ) Tahun 8:* tentang Pengawasan #euangan 8egara, dibentuklah rusan Pengawasan pada Departemen rusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan 'Departemen #euangan(. !edangkan pada tiap Departemen dibentuk &agian Pengawasan #euangan yang berdiri sendiri terlepas dari &agian #euangan Departemen yang bersangkutan. 3ubungan kerja antara rusan Pengawasan dan &agian Pengawasan #euangan bersi)at koordinati). 8::
Dengan /eutusan Pres!den No'or )* Tahun 8:: dibentuklah Direktorat Djendral Pengawasan #euangan 8egara 'DDP#8( pada Departemen #euangan. Tugas DDP#8 meliputi
pengawasan anggaran dan pengawasan badan usahajawatan, yang semula menjadi tugas D8 dan Thesauri 6enderal. 8:;
Dengan /eutusan Pres!den No'or ): Tahun 8:; tangga$ )9 1anuar! 8:; tentang Pengawasan #euangan 8egara dicabut #eputusan Presiden 8omor 2= Tahun 1=/4. #eputusan Presiden 8omor 2/ Tahun 1=/> ini berlaku surut sampai tanggal 1% 8o+ember 1=// yaitu tanggal dibentuknya DDP#8. tas dasar #eputusan Presiden ini, DDP#8 terdiri atas tiga direktorat yakni Direktorat Pengawasan nggaran 8egara 'DP8(, Direktorat kuntan 8egara 'D8(, dan Direktorat Tata saha #euangan 8egara 'DT#8(. Tiap DepartemenLem-baga 8egara yang menguasai bagian anggaran sendiri, diadakan unit Pengawasan #euangan yang berada di bawah pimpinan "nspektur 6endral Departemen. 88
Dengan /eutusan Pres!den No'or + tahun 88 tentang Tata #erja Pengawasan #euangan 8egara, DDP#8 'dikenal kemudian sebagai D6P#8( memekarkan diri dengan pembentukan beberapa direktorat baru, yaitu Direktorat Pengawasan Perminyakan 'DPP(, Direktorat Perencanaan dan nalisa 'DP(, Direktorat Pengawasan "ntern 'DP"( yang kemudian berubah menjadi Direktorat Pengawasan #as 8egara 'DP#s8(, dan Direktorat Pembukuan #euangan 8egara 'DPb#8(. D1P/N 'e'un&a! tugas melaksanakan pengawasan seluruh pelaksanaan anggaran negara, anggaran daerah, dan badan usaha milik negaradaerah.
#husus pada Departemen #euangan, tugas "nspektorat 6endral dalam bidang pengawasan keuangan negara dilakukan oleh D6P#8. 8;*
Dengan /eutusan Pres!den No'or *8 Tahun 8;* tangga$ *+ Me! 8;* . D6P#8 ditrans)ormasikan menjadi &P#P, sebuah lembaga pemerintah non departemen 'LP8D( yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. !alah satu pertimbangan dikeluarkannya #eputusan Presiden 8omor 41 Tahun 1=>4 tentang &P#P adalah diperlukannya badan atau lembaga pengawasan yang dapat melaksanakan )ungsinya secara leluasa tanpa mengalami kemungkinan hambatan dari unit organisasi pemerintah yang menjadi obyek pemeriksaannya. :engingat D6P#8 adalah aparat :enteri #euangan, maka tidak mungkin D6P#8 dapat independen melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap :enteri #euangan dan jajarannya. #eputusan Presiden ini menunjukkan bahwa Pemerintah telah meletakkan struktur organisasi &P#P sesuai dengan proporsinya dalam konstelasi lembaga-lembaga Pemerintah yang ada. &P#P dengan kedudukannya yang terlepas dari semua departemen atau lembaga sudah barang tentu dapat melaksanakan )ungsinya secara lebih baik dan obyekti). )++8
Dengan /eutusan Pres!den No'or 8+* Tahun )++8 tentang #edudukan, Tugas, ?ungsi, #ewenangan, !usunan Organisasi, dan Tata #erja Lembaga Pemerintah 8on Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah,terakhir dengan #eppres 8omor = tahun 2BBF. Dalam Pasal %2 disebutkan, BP/P 'e'un&a! tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PENUTUP
!elama ini sektor publikpemerintah tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi, nepotisme, inefsiensi dan sumber pemborosan negara, padahal sektor publik merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintahan yang sumber dayanya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada penyelenggara pemerintahan haruslah diimbangi dengan adanya pemerintahan yang bersih. !eiring dengan munculnya tuntutan dari masyarakat agar organisasi sektor publik mempertahankan kualitas, pro)esionalisme dan akuntabilitas publik serta value for money dalam menjalankan akti+itasnya, diperlukan audit terhadap organisasi sektor publik tersebut. udit yang dilakukan tidak hanya terbatas pada audit keuangan dan kepatuhan tetapi juga audit kinerja. #arena audit kinerja mem)okuskan pemeriksaan pada tindakantindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau )ungsi yang diaudit. udit kinerja merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan menge+aluasi bukti secara obyekti), agar dapat melakukan penilaian secara independen atas ekonomi dan efsiensi operasi, e)ektiftas dalam pencapaian hasil yang diinginkan dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku, menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan tersebut.
PERBEDAAN STANDAR AUDIT OPERASIONAL DEN(AN STANDAR AUDIT PADA LAPORAN /EUAN(AN A%
Aud!t Oeras!ona$
a%
Pengert!an Aud!t Oeras!ona$ :enurut uy dkk. '2BB4*F1=( audit operasional merupakan penelaahan atas prosedur dan metode operasi entitas untuk menentukan tingkat efsiensi dan e)ekti+itasnya. Pada kesimpulan tentang audit operasional, rekomendasi yang umumnya diberikan adalah memperbaiki prosedur. udit operasional kadang-kadang disebut audit kinerja, audit manajemen, atau audit komprehensi).
0%
Tujuan Aud!t Oeras!ona$ :enurut uy dkk. '2BB4*F21( audit operasional biasanya dirancang untuk memenuhi satu atau lebih tujuan berikut * :enilai #inerja. !etiap audit operasional meliputi penilaian kinerja organisasi yang ditelaah. Penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan kegiatan organisasi dengan
1.
tujuan, seperti kebijakan, standar, dan sasaran organisasi yang ditetapkan manajemen atau pihak yang menugaskan, serta dengan kriteria penilaian lain yang sesuai. 2.
:engidentifkasi Peluang Perbaikan. Peningkatan e)ekti+itas, efsiensi, dan ekonomi merupakan kategori yang luas dari pengklasifkasian sebagian besar perbaikan. uditor dapat mengidentifkasi peluang perbaikan tertentu dengan mewawancari indi+idu 'apakah dari dalam atau dari luar organisasi(, mengobser+asi operasi, menelaah laporan masa lalu atau masa berjalan, mempelajari transaksi, membandingkan dengan standar industri, menggunakan mertimbangan pro)esional berdasarkan pengalaman, atau menggunakan sarana dan cara lain yang sesuai.
4.
:engembangkan ;ekomendasi untuk Perbaikan atau Tindakan Lebih Lanjut. !i)at dan luas rekomendasi akan berkembang secara beragam selama pelaksanaan audit operasional. Struktur Aud!t Oeras!ona$
#%
:enurut uy dkk. '2BB4*F21-F2F( struktur umum dari audit operasional adalah proses lima tahap, yaitu * 1.
2.
Pengenalan !ebelum memulai suatu audit operasional, auditor 'atau konsultan( terlebih dahulu harus mengenali kegiatan atau )ungsi yang sedang di audit. ntuk melaksanakan hal ini, auditor menelaah latar belakang in)ormasi, tujuan, struktur organisasi, dan pengendalian kegiatan atau )ungsi yang sedang di audit, serta menentukan hubungannya dengan entitas secara keseluruhan. !ur+ei !elama tahap sur+ei dari audit operasional, yang lebih dikenal sebagai sur+ei pendahuluan 'preliminary sur+ey(, auditor harus berusaha untuk mengidentifkasi bidang masalah dan bidang penting yang menjadi kunci keberhasilan kegiatan atau )ungsi yang sedang di audit.
4.
F.
Pengembangan Program Pada awalnya auditor menyusun program pekerjaan, berdasarkan tujuan audit, yang merinci pengujian dan analisis yang harus dilaksanakan atas bidang-bidang yang dianggap penting dari hasil sur+ei pendahuluan. Disamping itu, auditor juga menjadwalkan kegiatan kerja, menugaskan personel yang sesuai, menentukan keterlibatan personel lainnya dalam penugasan, serta menelaah kertas kerja audit. Pelaksanaan udit Pelaksanaan audit merupakan tahap utama dari audit operasional. uditor melaksanakan prosedur audit yang telah ditentukan dalam program audit untuk mengumpulkan bukti-bukti, melakukan analisis, menarik kesimpulan, dan mengembangkan rekomendasi. !elama melakukan pekerjaan lapangan, auditor harus menyelesaikan setiap langkah audit yang spesifk dan mencapai tujuan audit secara keseluruhan untuk mengukur e)ekti+itas, efsiensi, dan ekonomisasi.
Pengert!an Aud!t Oeras!ona$ :enurut rens and Loebbecke '1===( Qmengemukakan pengertian audit operasional digambarkan sebagai kaji-ulang setiap bagian prosedur dan metode operasi sebuah organisasi untuk menge+aluasi efsiensi dan e)ekti+itasnyaR. :enurut !oejono #arni '2BBB( Qaudit berasal dari bahasa Latin QaudireR yang berarti mendengarkan. #ata audit berarti pemeriksaan akuntan terhadap laporan keuangan historisR.
:enurut li :asjono :ukhtar '1===( Q pemeriksaan adalah proses yang sistematis dan memiliki objekti) yang ditujukan adalah untuk mendapatkan dan menge+aluasi buktibukti yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi dan kejadian untuk meyakinkan hubungannya dengan hasil yang diinginkan pemakaiR. :enurut #atijo '2BB>( Qaudit operasional sering disebut sebagai audit manajemen atau audit kinerja dan bertujuan untuk menilai efsiensi dan e)ekti+itas dari suatu kegiatan entitas. udit ini dapat dilakukan terhadap perusahaan atau instansi pemerintah, lembagalembaga pemerintah dan juga organisasi non pemerintahR. :enurut &oynton, 6ohnson dan #ell '2BB2( Q audit operasional 'operational audit( berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan menge+aluasi bukti-bukti tentang efsiensi dan e)ekti+itas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentuR. :enurut &oynton, 6ohnson dan #ell '2BB2( auditing operasional adalah suatu proses sistematis yang menge+aluasi e)ekti+itas, efsiensi, dan kehematan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat hasil-hasil e+aluasi tersebut beserta rekomendasi perbaikan. :enurut uy, lderman dan
BAPEPAM /A1I ATURAN INDEPENDENSI A/UNTAN
&apepam sedang mengkaji rancangan peraturan yang terkait dengan independensi akuntan, karena hal itu dinilai sebagai modal awal sekaligus persyaratan mutlak untuk terciptanya iklim usaha dan in+estasi yang akuntabel dan bertanggung jawab 'responsible(. #etua &apepam 3erwidayatmo mengatakan akuntan harus mengedepankan independensi untuk menjaga martabat pro)esinya. Dalam kaitan tata kelola perusahaan yang baik 'good corporate go+ernance(, katanya, independensi akuntan itu modal awal sekaligus persyaratan mutlak untuk terciptanya iklim usaha dan in+estasi yang akutabel dan bertanggung jawab.
Dengan mengetahui status independensi itu, maka akuntan berikut #P-nya dapat menghindari terjadinya conSict o) interest, katanya dalam makalah untuk #on+ensi 8asional kuntan Publik "@ di !emarang pada !abtu. dapun konsep bahasan Peraturan &apepam tentang independensi akuntan itu a.l. yaitu independensi akuntan dilihat dari sudut lamanya akuntan mengaudit atau memberikan jasa pada suatu pihak. :enurut #abiro !tandar kuntansi dan #eterbukaan &apepam nis &aridwan, &apepam saat ini sedang mengkaji apakah penugasan audit pada satu klien itu sebaiknya dibatasi tiga tahun, lima tahun atau tujuh tahun saja. "ndependensi itu juga dilihat dari adanya hubungan tertentu antara akuntan #P dan klien maupun afliasi klien dan multidisclipinary practice. rtinya, akuntan bila melibatkan pro)esi lain diharapkan orangnya bukan dari satu kantor yang sama atau terafliasi. 3al lain yang dilihat adalah pengendalian mutu #antor kuntan Publik '#P( yang terkait dengan independensi. 3erwidayatmo melanjutkan &apepam menaruh perhatian terhadap adanya pengendalian mutu dalam setiap #P, khususnya pengendalian mutu dalam konteks independensi. !uatu #P diharapkan mempunyai pengendalian mutu yang memadai, sehingga memberikan tanda mengenai status independensi #P, rekan, manajer senior dan semua sta) yang terlibat dalam penugasan audit. nis berpendapat auditor itu turut mendukung tegaknya 5. #alau auditor tidak independen dan opininya tidak obyekti), jelasnya, kalau laporan keuangannya diungkap ke publik, maka sama artinya dengan bunuh diri
%.
Pelaporan Tahap pelaporan merupakan tahap yang penting bagi keberhasilan keseluruhan audit operasional yang dilakukan. Laporan audit operasional pada umumnya mengandung dua unsur utama, yaitu tujuan penugasan, ruang lingkup, dan pendekatan, serta temuantemuan khusus dan rekomendasi.
B% Aud!t Pada Laoran /euangan a%
Pengert!an Aud!t Pada Laoran /euangan
:enurut &oynton dan #ell '2BB4*/(, udit laporan keuangan 'fnancial statement audit(, berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan menge+aluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporanlaporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum 'P(.. 0%
1. 2. 4. F. %.
Tujuan Aud!t Laoran /euangan Tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil operasi, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Langkah-langkah untuk mengembangkan tujuan audit * :emahami tujuan dan tanggung jawab audit :embagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus :engetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan :engetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan :engetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan
#%
1.
2.
4.
F.
Struktur Aud!t Laoran /euangan Dalam pelaksanaannya, audit atas laporan keuangan melalui beberapa tahapan ':ulyadi dan Puradiredja,1==$*11$(, yaitu* Penerimaan Penugasan udit. Di dalam memutuskan apakah suatu penugasan audit dapat diterima atau tidak, auditor menempuh suatu proses yang terdiri dari / tahap, yaitu* a. :enge+aluasi integritas manajemen. b. :engidentifkasi keadaan khusus dan resiko luar biasa. c. :enentukan kompensasi untuk melaksanakan audit. d. :enilai independensi. e. :enentukan kemampuan untuk menggunakan kecermatan dan keseksamaan. Perencanaan udit. #eberhasilan penyusunan penugasan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor. Tujuh tahapan yang harus ditempuh oleh auditor dalam merencanakan auditnya, yaitu* a. :emahami bisnis dan industri klien b. :elaksanakan prosedur analitik. c. :empertimbangkan tingkat materialitas awal. d. :empertimbangkan risiko bawaan. e. :empertimbangkan berbagai )aktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika penugasan klien berupa audit tahun pertama. ). :ere+iew in)ormasi yang berhubungan dengan kewajiban-kewajjiban legal klien. g. :engembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifkan. h. :emahami struktur pengendalian intern klien.
Pelaksanaan Pengujianudit Tahap ini disebut juga tahap Rpekerjaan lapanganR. Tujuannya adalah untuk memperoleh bukti auditing tentang e)ekti+itas struktur pengendalian intern klien dan kewajaran laporan keuangan klien. Tahap ini harus mengacu pada standar pekerjaan lapangan. Pelaporan udit Tahap ini harus mengacu pada standar pelaporan. Dua langkah penting yang dilakukan adalah menyelesaikan audit dengan meringkas semua hasil pengujian dan menarik kesimpulan serta menerbitkan laporan audit yang melampiri laporan keuangan yang diterbitkan klien. Mengaa $aoran keuangan er$u d!aud!tC < /arena $aoran keuangan daat 0erguna dan 'en!ngkatkan ke&ak!nan ara e'aka! $aoran keuangan serta 0erguna 0ag! enga'0!$ keutusan
PEMBA-ASAN
!ecara ringkas dapat disimpuikan bahwa aud!t oeras!ona$ adalah pengujian dalam operasi perusahaan yang bersi)at ekonomis, efsiensi, dan e)ekti) dengan tujuan untuk memperbaiki proses-proses dengan cara mengidentifkasi. !elain itu udit operasional juga mengidentifkasi timbulnya penyelewengan dan penyimpangan yang terjadi dan kemudian membuat laporan yang berisi rekomendasi tindakan perbaikan selanjutnya. tau udit operasional merupakan salah satu alat pengendalian yang membantu dalam mengelola perusahaan dengan penggunaan sumber daya yang ada dalam pencapaian tujuan perusahaan dengan e)ekti) dan efsien. Telah disebutkan dalam tahaan oeras!ona$ audit itu ada lima yaitu engena$an yang menunjukkan berarti auditor harus mengenali kegiatan-kegiatan yang sedang di audit, sur7e& endahu$uan yang menunjukkan bahwa auditor harus mengidentifkasi masalah yang sedang terjadi contohnya mengidentifkasi keakuratan suatu barang, enge'0angan rogra' yang menunjukkan rencana-rencana yang dikiembangkan dan dibangun oleh auditor untuk memenuhi tujuan audit, e$aksanaan aud!t yang menunjukkan bahwa auditor harus melaksanakan prosedur-prosedur audit yaitu* taha e7a$uas! maksudnya auditor harus menge+aluasi bukti-bukti yang ada,engu'u$an 0ukt! maksudnya auditor harus mengumpulkan bukti-bukti otentik dalam mengaudit suatu perusahaan, dan tahapan yang terakhir yaitu taha e$aoran. Aud!t ada $aoran keuangan adalah mengaudit suatu laporan keuangan dengan cara mengidentifkasi dan mengikhtisarkan peristiwa transaksi ekonomi dengan tujuan untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran.
Dari landasan teori yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan perbedaan audit operasional dengan audit pada laporan keuangan yang terletak pada sisi dari tujuan audit itu sendiri yaitu tujuan enguj!ann&a dimana tujuan audit keuangan lebih ditekankan apakah pelaporan sistem in)ormasi akuntansinya wajar 'tidak ada kesalahan matrealitas( dan dilakukan dengan benar 'sesuai dengan standar akuntansi keuangan(. !edangkan, audit operasional menekankan pada usaha peningkatan e)ekti+itas, efsiensi, dan ekonomisnya organisasi untuk masa yang akan datang. Dilihat dari ruang $!ngkun&a dimana ruang lingkup audit keuangan adalah catatan dari keuangan perusahaan sedangkan ruang lingkup audit operasional adalah akti+itas operasi dari perusahaan. Dilihat dari has!$ aud!tn&a dimana hasil audit dari audit keuangan adalah pemberian opini atas laporan keuangan sedangan hasil audit dari audit operasional adalah pemberian rekomendasi kepada manajemen. Dilihat dari ukuran ke0erhas!$an dimana keberhasilan atas audit keuangan adalah pemberian opini