PEMBANGUNAN PEMBANGUN AN DERMAGA DER MAGA TNI ANGKA ANG KAT TAN LAUT TAWIRI TAWIRI
PENGUJIAN KEUTUHAN SAMBUNGAN TIANG PANCANG dengan
PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk JL. RA RAYA PASAR PASAR MINGGU KM 18 JAKART JAKARTA SELATAN
PENGUJIAN KEUTUHAN SAMBUNGAN TIANG PANCANG dengan UJI PENETRANT (PENETRAN TEST) TUJUAN : Metode pengujian dengan penetran merupakan salah satu metode uji tidak merusak (Non Destructive Test) pada suatu material dimana permukaanya tidak berpori. Pengujian penetran ini dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan atau diskontinuitas yang terbuka pada permukaan. Penggunaan uji penetran sangat luas, selain untuk memeriksa sambungan las dan surace pada benda kerja, metode uji penetrant ini juga bisa untuk mendeteksi kerusakan retakan yang terjadi pada komponen mesin seperti crank shat, roda gigi, sambungan tiang pancang dll.
DASAR TEORI Pengujian ini mempergunakan siat kapiler benda cair yang dipergunakan adalah cairan tidak kental dan mempunyai tegangan permukaan kecil, yang biasanya ber!arna sebagai penetrant. Material uji dicelup atau disemprot dengan cairan ini, karena siat kapilernya , maka cairan masuk kedalam retakan, celah atau pori"pori pada perukaan material uji tersebut sampai ke bagian yang paling dalam. #etelah permukaan dibersihkan dipakai detektor untuk menyerap penetran , sehingga terlihat bekas yang jelas pada retakan, celah atu pori"pori. $enda yang diperiksa permukaannya harus bersih terhadap segala macam kotoran,
minyak, olie, parain dan
lain sebagainya. Dimana kotoran"kotoran tersebut akan menutupi cacat yang diperiksa $enda yang diperiksa harus dalam keadaan kering dan tidak keropos(porous) %ika permukaan benda dicat, maka hilangkan cat tersebut dengan kertas gosok. #ebagai bahan pembersih untuk membersihkan benda yang akan diperiksa dapatdigunakan minyak bensin, acctone atau bahan kimia lain yang bersiat serupa denganbahan pebersih diatas. #edangkan bahan pembersih kedua yang ungsinya untuk membersihkan penetran yang menempel pada benda yang diperiksa adalah cairan pembersih (cleaner) dan biasanya dijual bersama satu set dengan penetran dan developer, tetapi dapat juga dipakai air hangat, minya bensin atau acetone atau cairan lain yang murah harganya. Tidak merusak benda yang diperiksa ( menyebabkan karat) dan tidak beracun.
Diskontinuitas dapat dikelommpokkan menjadi & jenis, yaitu' 1. INHERENT (Bawaan) $iasanya berhubungan dengan diskontinuitas yang ditemukan dalam logam cair. ontoh' porocity 2. INHERENT WROUGHT DISCONTINUITIES Disconinuitas !rough ba!aan, berhubungan dengan peleburan dan pembekuan ingot sebelum dibentuk menjadi slab, bloom, dan billet. 3. INHERENT CAST DISCONTINUITIES Discontinuitas tuangan ba!aan, berhubungan dengan peleburan, pengecoran, dan pembekuan benda cor. $iasanya disebabkan karena variabel ba!aan seperti kurang pengisian, gating, suhu tuang berlebihan, dan gas yang terperangkap. 4. PROCESSING DISCONTINUITIES
$iasanya berhubungan dengan aneka proses manuakur seperti permesinan, pembentukan, etruding, pengerolan, pengelasan , laku panas, dan pelapisan. 5. SERVICE DISCONTINUITIES $erhubungan dengan aneka kondisi pengoperasian seperti korosi, tegangan, kelelahan dan erosi.
Metoda pen!"#an liquid penet$ant #n# d#k%a'kakan &e&!a# denan cara e!"er#$%ann&a a#t!* 1. Water washable penetrant system S#&te+ %#,!#d penet$ant #n# dapat be$!pa -!o$e&ent. P$o&e& pene$"aanna epat dan e'en. Pe+b#%a&an /a$!& d#%ak!kan &ea$a /at#0/at# ka$ena %#,!#d penet$an dapat te$/ap!& /ab#& da$# pe$+!kaan d#&kont#n!#ta&. . Post emulsifble system 2#a&a d#!nakan !nt!k +ene%#d#k# ke$etakan an &anat ke#% +en!nakan penet$ant an t#dak dapat d#ba&!/ denan a#$. Penet$ant "en#& #n# d#%a$!tkan denan o%# dan +e+b!t!/kan %anka/ ta+ba/an pada &aat pene%#d#kan a#t! pe+b!b!/an e+!%'e$ an d#b#a$kan pada pe$+!kaan &pe+en. 3. Solvent removable system So%4ent removable &te+ d#!nakan pada &aat pre cleaning dan pe+ba&!/an penetrant . Penetrant "en#& #n# %a$!t da%a+ o%#. Pe+be$/an penetrant &ea$a opt#+!+ dapat d#apa# denan a$a +ene%ap pe$+!kaan benda ke$"a denan %ap an te%a/ d#%e+babkan denan solvent . Ta/ap ak/#$ da$# pene%apan d#%ak!kan denan +en!nakan ka#n ke$#n. Penetrant "!a dapat d#/#%ankan denan a$a +e+ban"#$# pe$+!kaan benda ke$"a denan solvent .
K%a'ka liquid penetrant be$da&a$kan pena+atanna 2e$da&a$kan pena+atanna ada t#a "en#& liquid penetrant a#t!* '. Visible penetrant Visible penetrant ada%a/ 5at pe6a$na +e$a/ an ta+pak "e%a& d# ba6a/ kond# pena/aaan no$+a%.
Pada
!+!+na visible penetrant be$6a$na
+e$a/.
7a%
#n#
d#t!n"!kkan
pada
pena+p#%anna !an contrast te$/adap %ata$ be%akan 6a$na developer na. P$o&e& #n# t#dak +e+b!t!/kan
pena/aaan ultra violet
tetap#
+e+b!t!/kan
a/aa
p!t#/
+#n#+a%
1 lux !nt!k pena+atan. . Fluorescent penetrant Liquid penetrant #n#
ada%a/
an
dapat
be$k#%a!
b#%a
d#na$ UV Fluorescent penetrant be$ant!n pada ke+a+p!anna !nt!k +ena+p#%kan d#$# te$/adap a/aa ultra violet an %e+a/ pada $!anan an e%ap
PROSEDUR PENETRANT TEST *. #urace preparation + persiapan permukaan . -ndikasi rounded relevant yang ukurannya &+*/ -nchi (0mm) &.
1plikasi pentrant 2 d!ell time 3 !aktu yang dibutuhkan untuk meresap dengan sempurna
4. Pembersihan penetrant yang berlebih secara berkala 0. 1plikasi developer 3 cairan untuk memunculkan sebuah indikasi /.
5valuasi
6.
Post cleaning
S'&!+%an &n!an % a!a ,an- a%an # B!"#$%an &!'%aan 'a!#a*
#n"&%"#
B!"#$%an "#"a &n!an
Pn!a&an Pn-'/an-
In"&%"#
P+"#n- P'/!"#$an
0RITERIA PENERIAAN 9a%a+ pen!"#an penet$ant dapat d#natakan ba/6a +ate$#a% te$&eb!t dapat d#te$#+a apab#%a pe$+!kaanna beba& da$# * '. Relevant linier indication S!at! aat d#katakan +e+#%#k# #nd#ka linier dan akan d#$e"et apab#%a pada aat te$&eb!t +e+#%#k# pan"an %eb#/ da$# 3 ka%# %eba$na dan an be&a$na %eb#/ da$# 1:1; #n. (1; ++). . Relevant rounded indication S!at! aat d#katakan +e+#%#k# #nd#ka %#nka$an apab#%a pada aat te$&eb!t +e+#%#k# pan"an k!$an da$# 3 ka%# %eba$na. 1. Mate$#a% te$&eb!t akan d#reect apab#%a +e+#%#k# pan"an ata! %eba$ #nd#ka %#nka$an %eb#/ da$#3:1; (<8 ++). . Mate$#a% te$&eb!t akan d#reect apab#%a +e+#%#k# < ata! %eb#/ #nd#ka %#nka$an an te$&!&!n da%a+ &at! ba$#& denan "a$ak anta$a #nd#ka %#nka$an k!$an da$# 1; ++.
AAT DAN BAHAN *. #pesimen uji atau benda uji .
airan penetran ada yang be!arna (merah 7 atau berpendar (luerseent ) pada cahaya lampu ulra violet
&. leaner (pembersih) 4. Developer, berbentuk serbuk atau cairan.
ANAISA DATA #etelah melakukan test uji penetrant, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan test uji penetrant. Diantaranya adalah prosedur pelaksanaan dan accepted criteria (kriteria penerimaan) 8ntuk menunjang keberhasilan suatu pengujian menggunakan uji penetrant test, persiapan alat dan bahan harus lengkap. #elain itu, persiapan permukaan benda kerja juga sangat perlu untuk diperhatikan, karena jika suatu benda kerja yang hendak dilakukan test uji pentrant pada permukaanya masih terdapat kotoran seperti grease, oli, minyak dll, maka hal ini akan mempengaruhi hasil uji penetrant. Pada saat proses uji penetrant, kita juga perlu memperhatikan teknik penyemprotan cairan penetrant, karena jika terlalu banyak volume cairan yang disemprokan ke benda uji, maka hal ini akan dapat memperboros cairan penetrant. #elain itu, teknik pembersihan sisa penetrant menggunakan cairan cleaner harus benar"benar
bersih, karena jika masih terdapat sisa penetrant yang menempel di benda uji, maka saat disemprotkan developer akan menimbulkan indikasi palsu. Pengaplikasian developer saat pengujian Penetrant Test juga harus diperhatikan. 9arena jika volume developer yang disemprotkan ke benda uji terlalu banyak, maka hal ini akan menyebabkan cairan penetrant yang seharusnya memunculkan indikasi akan tidak nampak karena sisa penetrant tidak sampai muncul ke permukaan developer.