Pengolahan Limbah Bak Bakery ery
1. Limbah Industri Bakery Bakery waste (limbah industri roti) adalah limbah proses pembuatan roti atau kue termasuk roti atau kue yang tidak terjual. Limbah dari pabrik roti ini merupakan sumber energi terbaik bagi ruminansia dan efektif sebagai pengganti jagung bagi ternak unggas, tetapi karena mempunyai kadar garam yang relatif tinggi maka penggunaannya dalam ransum dibatasi hingga 20. !omposisi nutrient sangat ber"ariasi, tergantung kepada bahan yang digunakan dalam pembuatan roti. Bakery waste mengandung bahan kering #$,#, protein kasar %0,&, abu ',# dan lemak kasar %2,& (ohl, %$#% dalam book) 2. Sumber Limbah Industri Bakery Limbah yang dihasilkan oleh indutri bakery bersumber dari limbah yang dihasilkan dari tahap pengolahan dan limbah akibat adanya produk *a*at atau tidak sesuai dengan standar. +ibawah ini merupakan tahapan dalam pembuatan bakery berjenis roti di P -ippon ndosari /orpindo. %.
!eg egiat iatan an pene penerim rimaan aan Baha Bahan n Bak Baku. Pada Pada tah tahap ap ini, ini, jik jika a ada ada bahan baku yang tidak memenuhi standar, maka akan tidak akan digunakan dan akan menjadi limbah.
2.
Penyimpanan bahan baku, dimana penyimpanan bahan baku dibedakan berdasarkan spesikasinya, ada yang disimpan dalam /old 1torage dan ada yang disimpan di ruangan biasa.
'.
Penyiapan Bahan Baku untuk pembuatan produk roti.
.
1ponge 3i4ing (Pen*ampuran 5wal) yaitu bahan dasar terlebih dahulu (epung, elur dan 6agi). Pada tahap ini limbah yang dihasilkan adalah *angkang telur.
7.
8ermentasi (1uhu yang digunakan 2&o /, kelembaban (69) &7 waktu fermentasi ' sampai 7 jam).
:.
+ough 3i4ing dan 8loor ime (Pen*ampuran semua bahan).
&.
+i"iding dan 6ounding (Pembagian adonan berdasarkan jenis adonan serta pembulatan adonan).
#.
ntermediate Pro"ing (5donan di istirahatkan sebentar).
$.
1heeting (Pemipihan 5donan).
%0. 3oulding (Pengisian) %%. Panning (5donan ditata seperti bentuk yang diinginkan). %2. Baking (Pemanggangan 6oti, 1uhu yang digunakan 200o / dalam waktu # sampai '7 menit). %'. +epanning dan /ooling (6oti yang sudah dipanggang kemudian didinginkan agar ketika di pa*king tidak ada uap atau pengembunan pada kemasan). %. 1li*ing ;hite Bread ( Pemotongan untuk produk roti tawar). Pada tahap ini, bagian sisi pada roti dibuang dengan ukuran tertentu (sesuai standar) sehingga bagian yang dibuang tersebut menjadi limbah padat. %7. Pa*kaging ( dengan ke*epatan %%0 rpm < tergantung pada jenis produk). Pada tahap ini tidak menutup kemungkinan adanya ke*a*atan pada kemasan, sehingga pengemasan yang *a*at dapat dibuang dan akhirnya menjadi limbah. %:. 3etal +ete*ting ( Pengamatan apakah ada pen*emaran logam dalam produk roti yang dihasilkan). =ika ditemukan adanya kontaminasi logam pada produk, maka produk akan dibuang sehingga menjadi limbah.
%&. 1torage 8< 8inish ood ( Penyimpanan produk roti yang telah dikemas atau yang akan didistribusikan). 3. Proses Pengelolaan Limbah Industri Bakery Limbah industry bakery harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian terhadap lingkungan sekitar. idak adanya pengelolaan terhadap limbah dapat menimbulkan dampak, diantaranya adalah (%) pen*emaran saluran air oleh limbah *air > (2) penyumbatan drainase jalan > (') dapat menimbulkan bau busuk () dapat tergenang jika terjadi banjir. Limbah industry bakery dapat berupa limbah *air maupun limbah padat. Proses pengelolaan limbah *air dan limbah padat pada industry bakery adalah sebagai berikut ? a. Pengelolaan Limbah Cair Pengelolaan limbah *air bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan bahan terlarut, serta penyisihan unsure hara berupa nitrogen dan fosfor. 1e*ara umum pengolahan limbah *air dibedakan menjadi tiga, yaitu ? pengolahan primer, pengolahan sekunder dan pengolahan tersier. Pengolahan primer merupakan pengolahan se*ara sik untuk meyisihkan benda@benda terapung atau padatan tersuspensi terendapkan. Pengolahan primer berupa penyaringan kasar, dan memisahkan bahan inert seperti butiran pasir atau tanah. Pengolahan sekunder merupakan proses biologis. Pengolahan se*ara biologis pada prinsipnya adalah pemanfaatan akti"itas mikroorganisme seperti bakteri dan protoAoa. 3ikroba tersebut mengkonsumsi polutan biodegradable dan mengkon"ersi polutan menjadi karbondioksida, air dan energi untuk pertumbuhannya. !ondisi lingkungan pada pengolahan sekunder harus diatur guna mengoptimalkan pertumbuhan mikroba. 1istem pengolahan limbah *air se*ara aerobik dapat menggunakan sistem lumpur aktif (a*ti"ated sludge), 6otating Biologi*al /ontra*tor (6B/) dan kolam oksidasi. Pengolahan sekunder dapat
menurunkan kandungan B+ dan 11 pada limbah *air, akan tetapi eCuen masih mengandung ammonium dan fosfor dalam bentuk terlarut. 5mmonium atau ammonia merupakan nutrisi bagi biota air, sehingga jika limbah *air mengandung ammonia, maka akan terjadi pertumbuhan biota air yang berlebihan sehingga menimbulkan pendangkalan badan air. 9al demikian harus dikendalikan dengan pengolahan tersier pada limbar *air. 1istem yang dapat digunakan dalam pengolahn tersier adalah ltrasi pasir, eliminasi nitrogen (nitrifkasi dan denitrikasi) dan eliminasi fosfor. 1etelah melakukan pengolahan 1ekunder, selanjutnya dilanjut ke pengolahan tersier yaitu limbah *air dialirkan ke P5L (nstalasi Pengelolaan 5ir Limbah). b. Pengelolaan Limbah Padat 1alah satu perusahaan bakery di ndonesia yaitu P 3irota ndah ndonesia menghasilkan limbah padat yang *ukup besar. Limbah produksi seperti sisa *ake dan tart di olah kembali menjadi adonan pralin kemudian di *etak dan didinginkan menjadi tart dengan "ariasi baru > limbah putih telur digunakan untuk membuat beraneka ma*am brownis dan *ake > limbah roti di jual pada konsumen untuk digunakan sebagai pakan ternak. Limbah padat industri bakery (roti) pada umunya digunakan sebagai pakan ternak. Limbah industri roti, merupakan salah satu bahan pakan yang banyak mengandung karbohidrat. Pembuatan pakan ternak tidak hanya berasal dari limbah roti, akan tetapi diperlukan bahan@bahan yang lain dalam bentuk formulasi. +alam memformulasikan penyusunan ransum atau pakan, perlu menggunakan tabel patokan kebutuhan nutrisi. eknologi pakan ternak ruminansia meliputi kegiatan pengolahan bahan pakan yang bertujuan meningkatkan kualitas nutrisi, meningkatkan daya *erna dan memperpanjang masa simpan. eknik pengolahan pakan dari limbah industri bakery dapat dilakukan dengan *ara pembuatan pakan penguat. Pakan penguat
atau keonsentrat yang terbentuk seperti tepung. Pakan penguat bersifat mudah di*erna karena terbuat dari berbagai bahan pakan sumber energi (karbohidrat) seperti serealia, biji@bijian, bungkil, ka*ang@ka*angan, dan lain@lain. ahapan pembuatan pakan adalah sebagai berikut ?
Sumber : 5nonym. (200#). Pemanfaatan Limbah. DnlineE. ersedia ? jajo::.les.wordpress.*om<200#<%%<0'pemanfaatan.pdf. +iakses pada D%2 1eptember 20%E 5nonym. Bab & F1anitasi ndustri 3akananG. DnlineE. +iakses pada D%2 1eptember 20%E +epartemen Perindustrian. (200&). Pengelolaan Limbah ndustri Pangan. +irektorat =endral ndustri !e*il 3enengah. =akarta. !aswinarni, 8ibria. (H@). !ajian eknis Pengolahan Limbah Padat dan /air ndustri ahu. =urnal. idak +iterbitkan. 1emarang Loehr, 6./. (%$&). 5gri*ultural ;aste 3anagement. 5*ademi* Press, -ew Iork. ;idjastuti, uti.,dan ndang 1. Pemanfaatan epung imbah 6oti +alam 6ansum 5yam Broiler +an mplikasinya erhadap siensi
6ansum. Seminar Nasional Fakultas Peternakan Unpad “Pengembangan Sistem Produksi dan Pemanfaatn Sumberdaya Lokal Untuk Kemandirian Pangan Asal Hewan” 8akultas Peternakan Jni"ersitas Padjajaran