PENGGERGAJIAN KAYU
PENGGERGAJIAN PENGGERGAJI AN
MERUPAKAN PROSES PENGOLAHAN KAYU YANG PERTAMA YANG MENGHASILKAN SUATU PRODUK
INDUSTRI PRIMER.
UNIT PENGGERGAJIAN SUATU UNIT PENGGERGAJIAN TERDIRI ATAS: 1. LOGYARD (LAPANGAN TEMPAT PENUMPUKAN KAYU BULAT YANG AKAN DIGERGAJI) ATAU LOG POND (DI AIR) 2. DEK PANJANG, TEMPAT PERSEDIAN KAYU BULAT YANG SIAP
UNTUK
DIPROSES,
DI
DEPAN
MESIN
PEMOTONG
PANJANG BATANG ATAU DI DEPAN MESIN PENGUPAS KULIT. 3. PABRIK, TEMPAT MESIN-MESIN GERGAJI DAN PROSES MENGGERGAJI 4. KAMAR
GERGAJI,
TEMPAT
BILAH-BILAH
GERGAJI
CADANGAN YANG SIAP DIPAKAI 5. GUDANG PENUMPUKAN KAYU GERGAJIAN BASAH 6. DAPUR PENGERING 7. PABRIK PENGETAMAN 8. GUDANG PENYIMPANAN KAYU GERGAJIAN KERING 9. LAPANGAN PENGERINGAN ALAMI 10.BENGKEL 10. BENGKEL GERGAJI 11.KANTOR 11. KANTOR UNTUK URUSAN ADMINISTRASI 12.KETEL 12. KETEL UAP, PENGHASIL UAP UNTUK DAPUR PENGERING
PROSES PENGGERGAJIAN KAYU BULAT PEMOTONGAN BATANG PENGULITAN PEMBELAHAN PERTAMA PEMBELAHAN ULANG PEMOTONGAN PINGGIR PEMOTONGAN UJUNG SORTIR PENUMPUKAN PENGERINGAN PENGETAMAN PENGGOLONGAN PENGGOLONGAN KUALITAS SORTIR PENGEPAKAN& PENGEPAKAN& PENGIRIMAN
PENGERINGAN KAYU
MENGAPA KAYU PERLU DIKERINGKAN? 1. MENGURANGI BERAT DALAM PENGANGKUTAN 2. DALAM PEMAKAIAN KAYU TIDAK MENYUSUT LAGI 3. KAYU MENJADI LEBIH KUAT 4. MEMPERBAIKI SIFAT PEREKATAN 5. MEMPERBAIKI SIFAT PENGECATAN DAN PEMELITURAN 6. MENURUNKAN DAYA HANTAR LISTRIK 7. TIDAK MUDAH DISERANG OLEH CENDAWAN 8. SAMBUNGAN-SAMBUNGAN KAYU YANG MENGGUNAKAN PAKU DAN BAUT MENJADI LEBIH KUAT
PENGERINGAN KAYU ADALAH USAHA MANUSIA UNTUK MENURUNKAN KADAR AIR KAYU SAMPAI DENGAN K.A TERTENTU/ DIINGINKAN BAIK SECARA ALAM MAUPUN SECARA BUATAN.
MACAM DAN CARA PENGERINGAN 1. PENGERINGAN ALAM ADALAH
PROSES
PENGERINGAN
MENGANGIN-ANGINKAN
KAYU
DENGAN
YBS.
CARA
DIMANA
3
FAKTOR: TEMPERATUR, KELEMBABAN & SIRKULASI UDARA DISERAHKAN PADA ALAM SEKITAR.
2. PENGERINGAN BUATAN ADALAH UNTUK MEMPERCEPAT WAKTU PENGERINGAN,
MENGURANGI
CACAT
YANG
TERJADI
MENURUNKAN KADAR AIR DIBAWAH EMC. BEBERAPA CARA PENGERINGAN DAPAT DILAKUKAN a. KILANG PENGERINGAN b. PEMANASAN RUANGAN c. KELEMBABAN UDARA RENDAH d. TENAGA MATAHARI e. TEKANAN (PRESS DRYI NG )
DAN
PENGAWETAN KAYU
PENGAWETAN KAYU ADALAH PERLAKUAN TERHADAP KAYU DENGAN BAHAN KIMIA YANG
BERACUN
UNTUK
MENCEGAH
SERANGAN
ORGANISME PERUSAK KAYU AGAR DIPEROLEH UMUR PAKAI YANG LEBIH LAMA. FAKTOR-FAKTOR PERUSAK KAYU 1. SECARA ALAM OLEH POHON ITU SENDIRI SELAMA PROSES PERTUMBUHANNYA JAMUR BIOLOGIS
SERANGGA BIOLOGIS LAUT/ AIR
2. DARI LUAR FAK. FISIK NON BIOLOGIS
FAK. MEKANIK FAK. KIMIA
BAHAN PENGAWET KAYU 1. BP. MINYAK/ LARUT MINYAK : - KREOSOT
- PENTACHLOPHENOL - TEMBAGA-NAPHTHENAT 2. BP. LARUT AIR : - GOL. TEMBAGA-CHROM-ARSEN (TCA)
- GOL. TEMBAGA-CHROM-BORON (TCB) - GOL. TEMBAGA-CHROM-FLUOR (TCF) - GOL. BORON-CHROM-ARSEN (BCA) PROSES PENGAWETAN 1. TANPA TEKANAN
PELEBURAN – PENYEMPROTAN – PENCELUPAN – PERENDAMAN
2. DENGAN TEKANAN
PROSES SEL PENUH&SEL KOSONG
PENGAWETAN KAYU SUATU CARA UNTUK MENAMBAH UMUR PAKAI KAYU. KAYU BERUMUR PAKAI LAMA, BILA MAMPUMENAHAN BERMACAM-MACAM FAKTOR PERUSAK KAYU.
FAKTOR-FAKTOR PERUSAK KAYU 1. PENYEBAB KERUSAKAN OLEH NON MAKHLUK HIDUP a. FAKTOR FISIK KEADAAN ATAU SIFAT ALAM YANG MAMPU MERUSAK KOMPONEN MENJADI
KAYU
PENDEK,
SEHINGGA ANTARA
UMUR
LAIN
PAKAINYA SUHU
DAN
KELEMBABAN UDARA, PANAS MATAHARI, API, UDARA DAN AIR. b. FAKTOR MEKANIK PROSES MANUSIA,
KERJA
ALAM
ANTARA
ATAU
LAIN
AKIBAT
TINDAKAN
PUKULAN,
GESEKAN,
TARIKAN, TEKANAN DAN LAIN-LAIN. c. FAKTOR KIMIA FAKTOR INI BEKERJA MEMPENGARUHI UNSUR KIMIA YANG MEMBENTUK KOMPONEN SEPERTI LIGNIN DAN HEMISELULOSA
ANTARA LAIN PENGARUH GARAM,
ASAM DAN BASA. 2. PENYEBAB KERUSAKAN OLEH MAKHLUK HIDUP a. JENIS JAMUR (CENDAWAN/ FUNGI) DAPAT MENYERANG KAYU BASAH DAN KAYU KERING. SIFAT KERUSAKAN PADA KAYU IALAH PELAPUKAN DAN PEMBUSUKAN KAYU, TAPI ADA YANG BERUBAH WARNA MENJADI KOTOR. (JAMUR PELAPUK, PELUNAK DAN PEWARNA)
b. JENIS SERANGGA PERUSAK KAYU YANG SANGAT HEBAT, SERANGGA TERSEBUT MAKAN DAN TINGGAL DI DALAM KAYU. ANTARA LAIN
RAYAP TANAH, RAYAP KAYU KERING
DAN SERANGGA BUBUK KAYU c. JENIS BINATANG LAUT PERUSAK KAYU PADA AIR ASIN. ANTARA LAIN
CACING
LAIN, CRUSTASEA DENGAN ALASAN-ALASAN TERSEBUT DI ATAS BAHWA KAYU DAPAT DILINDUNGI DENGAN CARA MENGAWETKAN. PENGAWETAN KAYU ADA 2 PENGERTIAN SECARA UMUM
USAHA MANUSIA UNTUK MENAIKKAN KEAWETAN PAKAINYA,
KAYU
DAN
SEHINGGA
UMUR
KEPERLUAN
AKAN KAYU LEBIH TERPENUHI. SEGI ILMIAH
MERUPAKAN USAHA UNTUK MEMPERBESAR SIFAT
KEAWETAN
KAYU,
SEHINGGA
PENGGUNAAN KAYU DAPAT LEBIH LAMA. PENGAWETAN KAYU BERARTI MEMASUKKAN BAHAN RACUN KE
DALAM
KAYU
SEBAGAI
PELINDUNG
TERHADAP
MAKHLUK-MAKHLUK PERUSAK KAYU YANG DATANG DARI LUAR, YAITU JENIS-JENIS SERANGGA, JAMUR DNA BINATANG LAUT. ALASAN MANUSIA MELAKUKAN PENGAWETA KAYU? 1. KAYU YG MEMILIKI KELAS KEAWETAN ALAMI TINGGI SANGAT SEDIKIT, HARGA MAHAL 2. KAYU DG KELAS KEAWETAN III&IV CUKUP BANYAK FAKTOR KEAWETAN KURANG
TUJUAN PENGAWETAN KAYU 1. UNTUK MEMPERPANJANG UMUR PAKAI KAYU 2. MEMANFAATKAN
PEMAKAIAN
JENIS-JENIS
KAYU
BERKELAS AWET RENDAH 3. ADANYA INDUSTRI PENGAWETAN, MEMBERI LAPANGAN PEKERJAAN PRINSIP DALAM PENGAWETAN KAYU 1. MERATA SELURUH BIDANG KAYU 2. PENETRASI DAN RETENSI BAHAN PENGAWET TERCAPAI MAKSIMAL 3. BAHAN PENGAWET TAHAN TERHADAP PELUNTURAN 4. METODE PENGAWETAN YANG DIGUNAKAN 5. FAKTOR KAYU YANG AKAN DIAWETKAN 6. BAHAN PENGAWET AMAN BAGI KESEHATAN MANUSIA ADA 2 MACAM METODE PENGAWETAN KAYU 1. PENGAWETAN METODE SEDERHANA a. RENDAMAN b. PENCELUPAN c. PEMULASAN d. PENYEMPROTAN e. PEMBALUTAN 2. METODE KHUSUS a. PROSES SEL PENUH b. PROSES SEL KOSONG
BAHAN PENGAWET B.P
BAHAN-BAHAN KIMIA YANG TELAH DITEMUKAN DAN SANGAT BERACUN TERHADAP MAKHLUK PERUSAK KAYU. ANTARA LAIN: ARSEN (As) FLUOR (F)
TEMBAGA (Cu) SENG (Zn) CHROOM (Cr)
SYARAT BAHAN PENGAWET 1.
BERSIFAT RACUN TERHADAP MAKHLUK PERUSAK KAYU
2.
MUDAH MASUK DAN TINGGAL DI DALAM KAYU
3.
BERSIFAT PERMANEN TIDAK MUDAH LUNTUR/ MENGUAP
4.
TIDAK MEMPENGARUHI KEMBANG SUSUT KAYU
5.
TIDAK MERUSAK SIFAT KAYU
6.
BERSIFAT TOLERAN TERHADAP BAHAN-BAHAN LAIN
7.
TIDAK MUDAH TERBAKAR
8.
TIDAK
BERBAHAYA
BAGI
FISIK, MEKANIK, KIMIA
MANUSIA
DAN
HEWAN
PEMELIHARAAN 9.
MUDAH DIKERJAKAN, DIANGKUT
10. MUDAH DIDAPAT DAN RELATIF MURAH MACAM-MACAM BAHAN PENGAWET KAYU MENURUT BAHAN PELARUT YANG DIGUNAKAN: 1. BAHAN PENGAWET YANG LARUT DALAM AIR MEMAKAI AIR BIASA SEBAGAI BAHAN PENGENCER 2. BAHAN PENGAWET YANG LARUT DALAM MINYAK MENGGUNAKAN MINYAK SBG BAHAN PENGENCER 3. BAHAN PENGAWET YANG BERUPA MINYAK DAPAT DIENCERKAN DENGAN BERMACAM-MACAM MINYAK
B.P. LARUT MINYAK, YAITU: PCP,
RENTOKIL,
Cu.
NAFTHENATE,
TRIBUTYLTIN,
RESTOL, CUPRINOL, SOLIGNUM, XYLAMON, PENDREX, ALDRIN B.P. LARUT AIR, YAITU: TANALITH,
BOLIDEN,
GREENSALTH,
BORAX, CELCURE B.P. BERUPA MINYAK, YAITU: CREOSOT, CARBOLINEUM, NAFTHALINE
BORAX,
ASAM
PENDAHULUAN
PENGERTIAN: 1. TEKNOLOGI HASIL HUTAN (THH) ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI
MACAM-MACAM
(TEKNOLOGI) HASIL HUTAN
CARA
PENGOLAHAN
DIDALAMNYA TERMASUK
UNTUK MENGETAHUI DASAR-DASAR ILMUNYA SERTA PENERAPAN DI DALAM TEKNOLOGINYA. 2. HASIL
HUTAN
(NABATI,
ADALAH
HEWANI),
PRODUK-PRODUK
NON
HAYATI
DAN
HAYATI HASIL
PENGOLAHAN LANGSUNG YANG DIPEROLEH DARI UPAYA PENGOLAHAN HUTAN GAMBAR: BAGAN POHON ILMU THH TEKNOLOGI HASIL HUTAN
TEKNOLOGI KAYU
PENGOLAHAN HASIL HUTAN KAYU
DASAR-DASAR TEKNOLOGI KAYU
INDENTIFIKASI KAYU ANATOMI KAYU SIFAT-SIFAT KAYU o FISIKA KAYU o KIMIA KAYU o MEKANIKA KAYU
CACAT KAYU
GAMBARAN DALAM KAYU
VARIABELITAS KAYU PENGERINGAN DAN PENGAWETAN, DLL.
SAWN TIMBER
VENEER & PLYWOOD PULP & KERTAS
RAYON
HUBUNGAN KAYU DG AIR, PANAS, LISTRIK, SUARA
PAPAN TIRUAN o HARDBOARD o PARTICLE BOARD o FIBER BOARD o WOOD BOARD o BLOCK BOARD MOUDLING MEBEL & KERAJINAN, DLL
TEKNOLOGI HASIL HUTAN NON KAYU
GETAH-GETAHAN
MINYAK-MINYAKAN GABUS KAYU
LAK
SUTERA ALAM
ROTAN BAMBU, DLL
PENGOLAHAN HASIL HUTAN DASAR-DASAR TEKNOLOGI KAYU
PENGOLAHAN HASIL HUTAN KAYU
KARAKTERISTIK HHNK
PENGOLAHAN HHNK
PENGERINGAN DAN PENGAWETAN KAYU, DLL
GAMBAR: BAGAN RUANG LINGKUP DAN KLASIFIKASI PENGOLAHAN HASIL HUTAN
DARI RUANG LINGKUP PENGOLAHAN HASIL HUTAN BESERTA PRODUK-PRODUKNYA DAPAT DIBERIKAN GAMBARAN PENGELOMPOKAN (KLASIFIKASI) BERDASARKAN UKURAN DAN KUALITAS BAHAN (KAYU) DAN ASAL SERTA CARA PEROLEHAN (NON KAYU) SBB:
TABEL 1 : KLASIFIKASI HASIL HUTAN KAYU DAN PENGGUNAAN DIAMETER No. UKURAN KAYU BESAR
1.
2.
(>31 CM) SEDANG (11-30 CM) KECIL
3.
(< 10 CM)
PRODUK/ PENGGUNAAN HHK KUALITAS
1
2
3
4
BAIK
*
*
*
SEDANG
*
*
*
KURANG
6
7
*
*
*
*
*
*
*
5
*
8
9 10 11 12
*
BAIK
*
*
*
*
*
*
SEDANG
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
KURANG
*
*
BAIK
*
*
*
*
SEDANG
*
*
*
*
KURANG
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
LIMBAH 4.
-
BESAR
-
*
*
*
*
*
*
*
*
SEDANG
-
*
*
*
*
*
*
KECIL
-
*
SERBUK
-
*
* *
*
KETERANGAN: KUALITAS KAYU
INDIKATORNYA CACAT DAN BERAT JENIS B.D BAIK > 0,53 B.D SEDANG 0,32 – 0,53 B.D KURANG < 0,33
PENGGUNAAN: NO.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KAYU GERGAJIAN 10 PULP DAN KERTAS PLYWOOD 11 ARANG & ENERGI LAIN MOUDLING DAN PANEL LAIN 12 LAIN-LAINNYA MEBEL KERAJINAN LANTAI DAN DINDING KUSEN PINTU DAN JENDELA PAPAN BLOK/ PAPAN LAMINASI PAPAN KOMPOSIT & PAPAN TIRUAN LAIN
TABEL 2. KLASIFIKASI HASIL HUTAN NON KAYU & PENGGUNAAN
No.
1.
2.
ASAL BAHAN BAKU SELURUH TANAMAN
BUAH/ BIJI
CARA PEROLEHAN
PRODUK/ PENGGUNAAN HHK 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12
DISTILASI EKSTRAKSI
*
*
PENGOLAHAN DISTILASI EKSTRAKSI
*
*
*
*
DISTILASI 3.
BUNGA
EKSTRAKSI
*
*
*
BUDIDAYA DISTILASI 4.
DAUN
EKSTRAKSI
*
*
*
*
BUDIDAYA 5.
AKAR
6.
KULIT
DISTILASI EKSTRAKSI DISTILASI EKSTRAKSI
*
*
*
*
*
*
SADAPAN 7.
GETAH/
DISTILASI
SEKRESI
EKSTRAKSI
*
*
*
*
*
*
*
KOAGULASI 8.
BATANG/
PROSES
KAYU
PENGOLAHAN
*
*
*
*
*
*
PENGGUNAAN: 1. ANEKA MINYAK ATSIRI 10. SUTERA ALAM/ BENANG 2. ANEKA MINYAK LEMAK 11. MADU LEBAH 3. PRODUK GETAH RESIN 12. LAIN – LAINNYA 4. PRODUK GETAH KARET 5. GOM/ PEREKAT ALAMI 6. PENYAMAK, PEWARNA&ALKALOID 7. ANEKA PRODUK ROTAN&MONOKOTIL LAIN 8. ANEKA PRODUK BAMBU 9. LAK
IDENTIFIKASI KAYU
IDENTIFIKASI KAYU ADALAH PENGENALAN STRUKTUR DAN IDENTIFIKASI
KAYU
PENGENALAN
CIRI
SECARA DAN
MAKROSKOPIS
SIFAT-SIFAT
KAYU
ATAU (SKALA
PERDAGANGAN) CIRI TUMBUHAN PENGHASIL KAYU (TUMBUHAN BERKAYU): 1. TUMBUHAN TERSEBUT VASKULAIR, ARTINYA MEMPUNYAI JARINGAN PENGANGKUTAN (XYLEM DAN PHLOEM) 2. TUMBUHAN
TERSEBUT
PARENNIAL,
ARTINYA
DAPAT
BERUMUR BEBERAPA TAHUN 3. TUMBUHAN SEKUNDER,
TERSEBUT ARTINYA
MENGALAMI MEMPUNYAI
PENEBALAN
BATANG
YANG
BERTAMBAH BESAR 4. TUMBUHAN TERSEBUT DAPAT HIDUP DARI TAHUN KE TAHUN DAN MEMPUNYAI BATANG TUMBUHAN BERKAYU ADA 3 KELOMPOK, YAITU: 1. POHON
TUMBUHAN BERKAYU YG DAPAT MENCAPAI TINGGI MINIMUM 7M (20 INCH) DAN BIASANYA HANYA MEMPUNYAI BATANG TUNGGAL.
2. SEMAK/ PERDU
TUMBUHAN BERKAYU YG TINGGINYA < 7M DAN BIASANYA MEMPUNYAI BATANG POKOK LEBIH DARI SATU.
3. LIANA BERKAYU TUMBUHAN MEMANJAT YANG MENGGUNAKAN AKAR KAIT UNTUK TEGAK BERDIRI (MISALNYA ROTAN)
SUB PHYLUM GYMNOSPERMA
CYCADALES GINGOALES CONIFERALES GNETALES
SUB PHYLUM ANGIOSPERMAE
DICOTYLEDONEAE MONOCOTYLEDONEA
POTENSI KONIFER
SOFT WOOD
POHON
CONIFERALES
POTENSI DIKOTIL
HARD WOOD
SOFTWOOD
IALAH : KELOMPOK JENIS KAYU DAUN JARUM (KAYU LUNAK), TUMBUHAN KAYU TERBANYAK DI SUBTROPIS MISAL: PINUS, AGATHIS, JAMUJU, DLL. DICOTYLEDONEAE
HARDWOOD
IALAH : KELOMPOK JENIS KAYU DAUN LEBAR (KAYU KERAS), TUMBUHAN BERKAYU TERBANYAK DI TROPIKA INDONESIA. MISAL: MAHONI, MERANTI, MATOA, JATI, EBONI, BESI, GERUNGGANG, SONOKEMBANG, DLL. MENURUT PERTUMBUHANNYA, POHON MENGALAMI 2 (DUA ) KEADAAN KETIKA MENJADI DEWASA/ BESAR. 1. MENINGGI, YAITU PERTUMBUHAN PADA TITIK APIKAL PERTUMBUHAN PRIMER 2. MENEBAL, YAITU PERTUMBUHAN OLEH KAMBIUM LATERAL ATAU MENAMBAH DIAMETER POHON PERTUMBUHAN SEKUNDER
S T A N D A R
IDENTIFIKASI KAYU SECARA MAKROSKOPIS IDENTIFIKASI KAYU ADA 2 MACAM, MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS TUJUAN
:
YAITU
SECARA
1. SECARA ILMIAH UNTUK MEMBEDAKAN JENISJENIS KAYU SECARA TELITI DARI MAKRO HINGGA MIKRO 2. DALAM PERDAGANGAN TIDAK KELIRU
AGAR
KONSUMEN
CIRI-CIRI STRUKTUR KAYU (MAKROSKOPIS) YANG DIAMATI: 1. BIDANG/ PENAMPANG (X), YAITU MELINTANG DARI KAYU TRANSVERSAL, ATAU PENAMPANG YANG TEGAK LURUS SUMBU POHON 2. BIDANG/ PENAMPANG (T), YAITU TANGENSIAL KAYU PENAMPANG KAYU YANG ARAHNYA TEGAK LURUS DENGAN BIDANG RADIAL. 3. BIDANG/ PENAMPANG (R), YAITU PENAMPANG RADIAL KAYU PENAMPANG KAYU YANG ARAHNYA SEJAJAR BIDANG RADIAL (JARI – JARI KAYU)
SIFAT – SIFAT KAYU SIFAT KAYU
SIFAT SPESIFIK KAYU YANG DIHASILKAN SELAMA PROSES PERTUMBUHAN
SIFAT KAYU ADA 3 : 1. SIFAT FISIKA 2. SIFAT MEKANIKA 3. SIFAT KIMIA 1. FISIKA KAYU FISIKA KAYU ADALAH SPESIFIK KARENA PERANAN FAKTOR DALAM (INHEREN) DARIPADA STRUKTUR KAYU SANGAT MENENTUKAN DISAMPING PERANAN LINGKUNGAN, DIMANA KAYU TERSEBUT BERADA SIFAT FISIKA ANTARA LAIN:
KADAR AIR KAYU
BERAT JENIS
PERUBAHAN DIMENSI
TERMIS KAYU
ELEKTRIK DAN ENERGI
RESONANSI
2. MEKANIKA KAYU MEKANIKA KAYU ADALAH SIFAT KAYU YG DIHUBUNGKAN DGN KEMAMPUAN KAYU DALAM MENHAN SUATU BEBAN/ MUATAN YG DIBERIKAN KEPADA KAYU TERSEBUT. MACAM-MACAM PENGUJIAN KAYU/ MEKANIKA
KETEGUHAN TEKAN
KETEGUHAN LENGKUNG STATIK
KETEGUHAN PUKUL, BELAH
KETEGUHAN SORONG, TARIK
KEULETAN KAYU
KEKERASAN KAYU
3. KIMIA KAYU SIFAT KIMIA KAYU ADALAH SIFAT – SIFAT KAYU YANG BERKAITAN DENGAN KANDUNGAN ZAT KIMIA DALAM KAYU KOMPONEN KIMIA KAYU
PENYUSUN DINDING SEL
PENGISI RONGGA SEL
KARBOHIDRAT, LIGNIN ZAT EKSTRAKTIF
GAMBAR : BAGAN KOMPONEN KIMIA KAYU KAYU
DINDING SEL
KARBOHIDRAT
SELULOSA
RONGGA SEL
LIGNIN
HEMISELULOSA
EKSTRAKTIF
KARBOHIDRAT MINOR
NON – KARBOHIDRAT
ALFA SELULOSA BETA SELULOSA GAMMA SELULOSA
BANYAKNYA KOMPONEN KIMIA DALAM SUATU JENIS KAYU DAPAT DIKETAHUI ANALISIS KIMIA KAYU
VENIR DAN KAYU LAPIS
DALAM BEBERAPA PROSES PEMBUATAN PLYWOOD (KAYU LAPIS), ADA BEBERAPA ISTILAH DAN PENGERTIAN BAKU YANG PERLU DIKETAHUI: 1. KAYU LAPIS (PLYWOOD) YAITU PAPAN TIRUAN YG DIBUAT DENGAN CARA MEREKATKAN BEBERAPA LEMBAR VENIR YANG BERJUMLAH GASAL, SUSUNAN MEREKATNYA SLAING TEGAK LURUS ARAH SERATNYA, SERTA PROSES PEMBENTUKANNYA DISERTAI DENGAN PENGEPRESAN. 2. VENIR YAITU LEMBARAN PAPAN TIPIS DG KETEBALAN SERAGAM. VENIR INI DAPAT DIBUAT DENGAN CARA PENGUPASAN, PENYAYATAN, PENGGERGAJIAN DAN PERAUTAN. 3. FACE-VENIR, YAITU VENIR YG DILETAKKAN PADA BAGIAN ATAS/ MUKA PLYWOOD. BACKVENIR, YAITU VENIR YANG DILETAKKAN PADA BELAKANG. 4. CORE, YAITU DILETAKKAN PADA BAGIAN TENGAH PLYWOOD, DAN BIASANYA MEMPUNYAI KETEBALAN SENDIRI.
PERSYARATAN BAHAN BAKU: 1. BERAT JENIS KAYU SEDANG (DIPDERO SP) 2. BATANG SELENDRIS, CACAT KAYU MINIMAL, DIAMETER KAYU > 30CM
PEREKAT KAYU LAPIS 1. P. NABATI
: MISAL KEDELAI, KACANG, KETELA
2. P. HEWANI
: MISAL KASEIN (SUSU), PROTEIN, TULANG
3. SINTESIS
: MISAL UREA FORMALDEHIDE, FENOL F., MELAMIN F.
4. BAHAN TAMBAHAN
HARDENER (PENGERAS) MISALNYA NH4CL (1%) EXTENDER (PENGEMBANG), MISAL TAPIOKA, GANDUM (20%) FILLER, MISAL TEPUNG KAYU, TEMPURUNG KELAPA (6%) AIR, SEBAGAI PENGATUR KEKENTALAN, SECUKUPNYA
PROSES PEREKATAN ADA 2, YAITU: MSGL DAN MDGL
VENIR FACE VENIR CORE VENIR BACK LABUR PEREKAT MSGL
MDGL
PAPAN TIRUAN DARI KAYU PENGERTIAN
PAPAN TIRUAN MERUPAKAN PRODUK PEMANFAATAN KAYU ATAU LIMBAH KAYU
BAHAN BAKU PAPAN TIRUAN ANTARA LAIN:
LIMBAH KAYU DARI EKSPLOITAS MAUPUN PENGOLAHAN
LOG BERUKURAN KECIL
LOG YG BERKUALITAS RENDAH
1. PAPAN LAMINASI PAPAN LAMINASI MERUPAKAN NAMA SUATU KELOMPOK PAPAN SAMBUNG (JOIN BOARD). APABILA PAPAN SAMBUNG INI DILAPISI LAGI DG VENIR (BIASANYA 2 LAPIS DI ATAS & 2 LAPIS DI BAWAH) BIASANYA DISEBUT LUMBER CORE BOARD BERDASAR UKURAN KETEBALAN, LUMBER CORE ADA 3: a. BATTEN BOARD : BILA TEBAL LUMBER CORE > 25 CM b. BLOCK BOARD : BILA TEBAL LUMBER CORE 7 – 25 CM c. LAMIN BOARD : BILA TEBAL LUMBERCORE < 7 CM STRIP KAYU
POTONGAN KAYU KECIL DG UKURAN PANJANG= 30 – 150 CM, LEBAR= 5 – 15 CM, TEBAL= 13 – 25 CM
GAMBAR : LAPISAN PENYUSUN DAN LUMBER CORE BOARD (5 LAPIS) VENIR FACE VENIR CROSS-BAND LUMBER CORE VENIR CROSS-BAND
LUMBER CORE BOARD
VENIR BACK UKURAN
P ANJANG & LEBAR = 100 X 100 CM 50 X 30 CM
2. PAPAN PARTIKEL (PARTICLE BOARD) ADALAH PAPAN TIRUAN YG DIBUAT DARI POTONGANPOTONGAN KECIL KAYU (KETAMAN, SERUTAN, PARTIKEL, CHIPS) KEMUDIAN DICAMPUR PEREKAT HINGGA MERATA, SELANJUTNYA DILAKUKAN PENGEPRESAN PENDAHULUAN DAN PENGEPRESAN PANAS. BENTUK BAHAN BAKU
SERAT HALUS
FLAKE (POTONGAN KAYU TIPIS, TEBAL)
SERBUK GERGAJI
KETAMAN KAYU
3. PAPAN SERAT (FIBER BOARD) ADALAH JENIS PAPAN TIRUAN YANG DIBUAT DARI BAHAN PULP DAN DIPRES SECARA PANAS. KLASIFIKASI PAPAN SERAT BERDASARKAN KERAPATAN (BJ):
KERAPATAN < 0,40
: SOFTBOARD
KERAPATAN 0,40-0,80 : SEMI HARDBOARD
KERAPATAN 0,80-1,15 : HARDBOARD
KERAPATAN 1,15-1,45 : SUPERBOARD
4. PAPAN SEMEN ADALAH PAPAN YG DIBUAT DARI SERPIH KAYU/ WOL KAYU YG DIREKAT DENGAN PEREKAT SEMEN KATALISATOR BAHAN YG DICAMPUR PADA SEMEN YG BERTUJUAN UNTUK MEMPERCEPAT ADANYA SETTING PD SEMEN & MEMPERKUAT IKATAN SEMEN. (CONTOH: CaCl, MgCl, Ca(OH)2Na, SILIKAT) PEREKAT SEMEN ADA 3 JENIS, YAITU GYMSUM, PORLAND CEMENT, MAGNESIUM
CALCINED
PRODUK HASIL HUTAN NON KAYU NO 1.
KELOMPOK TUMBUHAN BERKUATAN
SUB KELOMPOK
CONTOH PRODUK
a. MONOKOTIL
ROTAN, KELAPA, NIPAH, SAGU, AREN
b. RUMPUT-RUMPUTAN
BAMBU
a. MINYAK-MINYAKAN
MINYAK ATSIRI
-
KAYU PUTIH, EKALIPTUS NILAM, CENDANA KULIT MANIS, KAPULAGA AKAR WANGI, DLL
MINYAK LEMAK
- TENGKAWANG, KEMIRI - JARAK, DLL 2.
PRODUK b. GETAH-GETAHAN EKSTRAKTIF
GETAH RESIN
- GONDORUKEM, KOPAL - DAMAR, KEMENYAN, DLL GETAH KARET
- JELUNTUNG GETAH PEREKAT (ALAMI)
- AKASIA, MAHONI
3.
4.
PRODUK BUDIDAYA PRODUK MINOR
c. EKSTRAK LAIN
GAMBIR, TANIN, SOGA ALKALOID (OBAT), KINA
a. SUTERA ALAM
BENANG/ KAIN
b. MADU LEBAH
MADU, POLLEN, TELI
a. TUMBUHAN OBAT
BATANG, DAUN, KULIT
b. JAMUR
KUPING, TIRAM
c. ARANG, DLL
BAHAN BAKAR