PENGERTIAN SAMPAH MEDIS
Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau di buang dari suatu suatu sumb sumber er hasi hasill aktiv aktivita itass manu manusia sia maup maupun un pros proseses-pr pros oses es alam alam yang yang tida tidak k mempunyai mempunyai nilai ekonomi, ekonomi, bahkan dapat mempunyai mempunyai nilai ekonomi yang negatif negatif karen karenaa dalam dalam pena penang ngan anan anny nyaa baik baik untu untuk k membu membuan ang g atau atau memb members ersih ihka kann nnya ya memerlukan biaya yang cukup besar. Sampah Sampah adalah adalah bahan bahan yang yang tidak tidak mempun mempunya yaii nilai nilai atau tidak tidak berhar berharga ga untuk untuk maksud maksud biasa biasa atau utama dalam dalam pembik pembikinan inan atau pemaka pemakaian ian barang barang rusak rusak atau atau bercacat dalam pembikinan manufktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan (Kementerian Lingkungan Hidup, Hidup, 2!". #enurut $epartemen Kesehatan %epublik &ndonesia yang disebut sebagai sampah medis medis adalah adalah berbag berbagai ai 'enis 'enis buanga buangan n yang yang dihasil dihasilkan kan rumah rumah sakit sakit dan unit-un unit-unit it pelayanan kesehatan yang dapat membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehataan bagi manusia, yakni pasien maupun masyarakat. Sampah Sampah yang secara potensial potensial menularkan menularkan penyakit memerlukan memerlukan penanganan penanganan dapat pembuangan pembuangan,, dan beberapa beberapa teknologi teknologi non-insinera non-insinerator tor mampu mampu mendisinfek mendisinfeksi si sampah medis ini. eknologi-teknologi ini biasanya lebih murah, secara teknis tidak rumit dan rendah pencemarannya bila dibandingkan dengan insinerator. )anyak 'enis sampah yang secara kimia berbahaya, termasuk obat-obatan, yang dihasilkan dihasilkan oleh fasilitas-fasili fasilitas-fasilitas tas kesehatan. kesehatan. Sampah-samp Sampah-sampah ah tersebut tersebut tidak sesuai diinsi diinsinera nerasi. si. )eberap )eberapa, a, seperti seperti merkur merkuri, i, harus harus dihila dihilangk ngkan an dengan dengan cara cara meruba merubah h pembelian bahan-bahan* bahan lainnya dapat didaur-ulang* selebihnya harus diku dikump mpul ulka kan n deng dengan an hati hati-h -hati ati dan dan dike dikemb mbali alika kan n ke pabr pabrik ikny nya. a. Stud Studii kasu kasuss menun'ukka menun'ukkan n bagaimana bagaimana prinsip-prin prinsip-prinsip sip ini dapat diterapkan diterapkan secara luas di berbagai berbagai tempat, seperti di sebuah klinik bersalin kecil di &ndia dan rumah sakit umum besar di +merik +merika. a. Sampah Sampah hasil hasil proses proses indust industri ri biasany biasanyaa tidak tidak terlalu terlalu banyak banyak variasi variasinya nya seperti sampah domestik atau medis, tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia.
JENIS SAMPAH MEDIS
Secara umum, 'enis sampah dapat dibagi 2, yaitu sampah organik (biasa disebut sebagai sampah basah" dan sampah anorganik (sampah kering". Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll.
Sampah 'enis ini dapat terdegradasi (membusukhancur" secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng, dan lain-lain. Sampah 'enis ini tidak dapat terdegradasi secara alami. ada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di &ndonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup -/0 dari total volume sampah. Selain itu, terdapat 'enis sampah atau limbah dari alat-alat pemeliharaan kesehatan. )eberapa diantaranya sangat mahal biaya penanganannya karena berupa bahan kimia berbahaya, seperti obat-obatan, yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan. 1amun demikian tidak semua sampah medis berpotensi menular dan berbahaya. Se'umlah sampah yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas medis hampir serupa dengan sampah domestik atau sampah kota pada umumnya. Sementara sampah hasil proses industri biasanya tidak terlalu banyak variasinya seperti sampah domestik atau medis, tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia. Limbah klinis berasal dari pelayanan medis, peraatan, gigi, veterinary, farmasi atau yang se'enisnya serta limbah yang dihasilkan rumah sakit pada saat dilakukan peraatan,
pengobatan
atau
penelitian.
)erdasarkan
potensi
bahaya
yang
ditimbulkannya limbah klinis dapat digolongkan dalam limbah benda ta'am, infeksius, 'aringan tubuh, citotoksik, farmasi, kimia, radio aktif dan limbah plastik. 1 Sampah Benda Tajam Sampah benda ta'am adalah obyek atau alat yang memiliki sudut ta'am, sisi, u'ung
atau bagian menon'ol yang dapat memotong atau menusuk kulit. #isalnya 3 'arum hipodermik, perlengkapan intervena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Selain itu meliputi benda-benda ta'am yang terbuang yang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif. a.
Sampah Infeksius Sampah infeksius merupakan limbah yang dicurigai mengandung bahan pathogen.
Sampah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang peraatan dan ruang isolasi penyakit menular. 4ang termasuk limbah 'enis ini antara lain 3 sampah mikrobiologis, produk sarah manusia, benda ta'am, bangkai binatang terkontaminasi, bagian tubuh, sprei, limbah raung isolasi, limbah pembedahan, limbah unit dialisis dan peralatan terkontaminasi
(medical
ast".
b.
Sampah Jain!an Tubuh "Pa#$%$!is& Sampah 'aringan tubuh meliputi 'aringan tubuh, organ, anggota badan, placenta,
darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan autopsi. Sampah 'aringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan dan hendaknya dikemas khusus, diberi label dan dibuang ke incinerator. '.
Sampah (i#$#$ksik Sampah citotoksik
adalah
bahan
yang
terkontaminasi
atau
mungkin
terkontaminasi obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik. Sampah yang terdapat sampah citotoksik didalamnya harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 567. d.
Sampah )amasi Sampah farmasi berasal dari 3 obat-obatan kadaluarsa, obat-obatan yang
terbuang karena batch tidak memenuhi spesifikasi atau telah terkontaminasi, obatobatan yang terbuang atau dikembalikan oleh pasien, obat-obatan yang sudah tidak dipakai lagi karena tidak diperlukan dan limbah hasil produksi obat-obatan. e.
Sampah *imia Sampah kimia dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, vetenary,
laboratorium, proses sterilisasi dan riset. Limbah kimia 'uga meliputi limbah farmasi dan limbah citotoksik. f.
+imbah Radi$ Ak#if Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang
berasal dari penggunaan medis atau riset radionucleida. +sal limbah ini antara lain dari tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bakteriologis yang daapt berupa
!.
padat,
cair
dan
gas.
Sampah P%as#ik Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah sakit dan
sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang terbuat dari plastik dan 'uga pelapis peralatan dan perlengkapan medis. PENGAR,H SAMPAH TERHADAP *ESEHATAN
a.
8fek langsung 3 efek yang disebabkan karena kontak langsung dengan sampah, misalnya 3 sampah beracun * sampah yang korosif terhadap tubuh yang karsinogenik, teragonik, sampah yang mengandung kuman pathogen (berasal dari sampah rumah
b.
tangga dan industri". 8fek tidak langsung 3 dapat dirasakan masyarakat akibat proses 3 pembusukan, pembakaran, pembuangan sampah secara sembarangan, penyakit baaan vector yang berkembang biak didalam sampah ( lalat dan tikus". PRINSIP PENANGANAN SAMPAH
rinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penangan sampah misalnya dengan menerapkan prinsip 9-%, :-% atau !-%. enanganan sampah 9-% adalah konsep penanganan sampah dengan cara reduce (mengurangi", reuse (menggunakan kembali", recycle (mendaur-ulang sampah", sedangkan :-% ditambah replace (mengganti" mulai dari sumbernya. rinsip !-% selain : prinsip tersebut di atas ditambah lagi dengan replant (menanam kembali". enanganan sampah :-% sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka pengelolaan sampah padat perkotaan yang efisien dan efektif, sehingga diharapkan dapat mengrangi biaya pengelolaan sampah.
a.
Redu'e "Men!uan!i&
Sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
b.
Reuse "Memakai kemba%i&
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang". Hal ini dapat memperpan'ang aktu pemakaian barang sebelum ia men'adi sampah.
c.
Re'-'%e "Mendau u%an!&
Sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. idak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah men'adi barang lain.
d.
Rep%a'e " Men!!an#i&
eliti barang yang kita pakai sehari-hari. ;antilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
erdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. )eberapa yang paling umum, banyak-konsep yang digunakan adalah3 a.
Hirarki Sampah Hirarki sampah meru'uk kepada = 9 # =
yakni* mengurangi sampah,
menggunakan kembali sampah dan mendaur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap men'adi dasar dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah. u'uan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan 'umlah minimum limbah.
b.
erpan'angan tanggung 'aab penghasil sampah 8>tended roducer %esponsibility (8%" (8%" adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup" ke dalam pasar harga produk. anggung 'aab produser diperpan'ang dimaksudkan untuk me nentukan akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan ke pasar. &ni berarti perusahaan yang manufaktur, impor dan atau men'ual produk diminta untuk bertanggung 'aab atas produk mereka berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur.
c.
rinsip pengotor membayar rinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya meru'uk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan.
PENGE++AAN DAN PENANGG,+ANGAN SAMPAH MEDIS
engelolaan sampah terdiri dari pengumpulan, pengangkutan, pemprosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. engelolaan sampah 'uga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. engelolaan sampah bisa melibatkan ?at padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing-masing 'enis ?at. raktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara ma'u dan negara berkembang, berbeda 'uga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda 'uga antara daerah perumahan dengan daerah industri. engelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya men'adi tanggung 'aab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. #etode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe ?at sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. engelolaan sampah medis akan memiliki penerapan pelaksanaan yang berbeda-beda antar
fasilitas-fasilitas
kesehatan,
yang
umumnya
terdiri
dari
penimbulan,
penampungan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. Penimbunan " Pemisahan Dan Pen!uan!an &
roses pemilahan dan reduksi sampah hendaknya merupakan proses yang kontinyu yang pelaksanaannya harus mempertimbangkan 3 kelancar an penanganan dan penampungan sampah, pengurangan volume dengan perlakuan pemisahan limbah )9 (bahan berbahaya dan beracun seperti baterai bekas, bekas toner, dan sebagainya", dan non )9 serta menghindari penggunaan bahan kimia )9, pengemasan dan pemberian label yang 'elas dari berbagai 'enis sampah untuk efisiensi biaya, petugas dan pembuangan. Penampun!an
enampungan sampah ini merupakan adah yang memiliki sifat kuat, tidak mudah bocor atau berlumut, terhindar dari sobek atau pecah, mempunyai tutup dan tidak overload. enampungan dalam pengelolaan sampah medis dilakukan perlakuan
standarisasi kantong dan kontainer seperti dengan menggunakan kantong yang bermacam
arna
seperti
telah
ditetapkan
dalam
ermenkes
%&
no.
@A#en.Keser5@@2 dimana kantong berarna kuning dengan lambang bioha?ard untuk sampah infeksius, kantong berarna ungu dengan simbol citotoksik untuk limbah citotoksik, kantong berarna merah dengan simbol radioaktif untuk limbah radioaktif dan kantong berarna hitam dengan tulisan BdomestikC. Pen!an!ku#an
engangkutan dibedakan men'adi dua yaitu pengangkutan intenal dan eksternal. engangkutan internal beraal dari titik penampungan aal ke tempat pembuangan atau ke incinerator (pengolahan on-site". $alam pengangkutan internal biasanya digunakan kereta dorong sebagai yang sudah diberi label, dan dibersihkan secara berkala serta petugas pelaksana dilengkapi dengan alat proteksi dan pakaian ker'a khusus. engangkutan eksternal yaitu
pengangkutan sampah
medis
ketempat
pembuangan di luar (off-site". engangkutan eksternal memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus dipatuhi petugas yang terlibat. rosedur tersebut termasuk memenuhi peraturan angkutan lokal. Sampah medis diangkut dalam kontainer khusus, harus kuat dan tidak bocor. )eberapa diantara sampah medis sangat mahal biaya penanganannya karena berupa bahan kimia berbahaya, seperti obat-obatan yang dihasilkan oleh fasilitasfasilitas kesehatan. 1amun demikian tidak semua sampah medis berpotensi menular dan berbahaya. Se'umlah sampah yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas medis hampir serupa dengan sampah domestik atau sampah kota pada umumnya. Sementara sampah hasil proses industri biasanya tidak terlalu banyak variasinya seperti sampah domestik atau medis, tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia. Pen!$%ahan dan Pembuan!an
#etode yang digunakan untuk mengolah dan membuang sampah medis tergantung pada faktor-faktor khusus yang sesuai dengan institusi yang berkaitan dengan peraturan yang berlaku dan aspek lingkungan yang berpengaruh terhadap masyarakat. eknik pengolahan sampah medis (medical aste" yang mungkin diterapkan adalah 3 a. &ncinerasi
b. Sterilisasi dengan uap panas autoclaving (pada kondisi uap 'enuh °7" bersuhu 525 ° c. Sterilisasi dengan gas (gas yang digunakan berupa ethylene o>ide atau formaldehyde" d. $esinfeksi ?at kimia dengan proses grinding (menggunakan cairan kimia sebagai desinfektan" e. &naktivasi suhu tinggi f. %adiasi (dengan ultraviolet atau ionisasi radiasi" g. #icroave treatment h. ;rinding dan shredding (proses homogenisasi bentuk atau ukuran sampah" i. emampatan pemadatan, dengan tu'uan untuk mengurangi volume yang terbentuk Limbah cair yang dihasilkan dari sebuah rumah sakit umumnya banyak mengandung
bakteri,
virus,
senyaa
kimia,
dan
obat-obatan
yang
dapat
membahayakan bagi kesehatan masyarakat sekitar rumah sakit tersebut. $ari sekian banyak sumber limbah di rumah sakit, limbah dari laboratorium paling perlu diaspadai. )ahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses u'i laboratorium tidak bisa diurai hanya dengan aerasi atau activated sludge. )ahan-bahan itu mengandung logam berat dan inveksikus, sehingga harus disterilisasi atau dinormalkan sebelum CdilemparC men'adi limbah tak berbahaya. Dntuk foto rontgen misalnya, ada cairan tertentu yang mengandung radioaktif yang cukup berbahaya. Setelah bahan ini digunakan. limbahnya dibuang. )anyak pihak yang menyadari tentang bahaya ini. 1amun, lemahnya peraturan pemerintah tentang pengelolaan limbah rumah sakit mengakibatkan hingga saat ini hanya sedikit rumah sakit yang memiliki &+L khusus pengolahan limbah cairnya. )erikut adalah beberapa cara untuk menanggulangi sampah medis maupun sampah benda ta'am antara lain 3 1.
Penan!anan Sampah Medis (ai -an! Tek$n#aminasi " daah/ feses/ uin dan
'aian #ubuh %ainn-a. a. ;unakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membaa sampah tersebut. b. Hati-hati pada aktu menuangkan sampah tersebut pada bak yang mengalir atau
dalam toilet bilas. Sampah cair dapat pula dibuang kedalam kakus. Hindari percikannya.
c. 7uci toilet dan bak secara hati-hati dan siram dengan air untuk membersihkan sisasisa sampah. Hindari percikannya. d. $ekontaminasi adah specimen dengan larutan klorn ,! 0 atau disenfeksi local lainnya yang adekuat, dengan merendam selama 5 menit sebelum dicuci. e. 7uci tangan sesudah menangani sampah cair dan lakukan dekontaminasi, kemudian cuci sarung tangan. 0.
Penan!anan Sampah Medis Pada# "Misa%n-a pemba%u# -an! sudah di!unakan dan bendabenda %ainn-a -an! #e%ah #ek$n#aminasi den!an daah a#au ma#ei
$!ani' %ainn-a. a. ;unakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membaa sampah tersebut. b. )uang sampah padat tersebut ke dalam adah yang dapat dicuci dan tidak korosif
(plastic atau metal yang berlapis seng" dengan tutup yang rapat. c. Kumpulkan tempat sampah tersebut ditempat yang sama dan baa sampah-sampah yang dapat dibakar ke tempat pembakaran.
sekitar.
embakaran
adalah
metode
terbaik
untuk
membunuh
mikroorganisme. e. 7uci tangan setelah menangani sampah tersebut dan dekontaminasi serta cuci sarung tangan yang tadi dipakai saat membersihkan sampah tersebut. 2.
Penan!anan Sampah Medis beupa Benda Tajam "Jaum/ si%e#/ ma#a pisau dan %ain%ain&
a.
;unakan sarung tangan tebal.
b.
)uang seluruh benda-benda yang ta'am pada tempat sampah yang tahan pecah. empat sampah yang tahan pecah dan tusukan dapat dengan mudah dibuat menggunakan karton tebal, ember tertutup, atau botol plastic yang tebal. )otol bekas cairan infus 'uga dapat digunakan untuk sampah-sampah yang ta'am, tapi dengan resiko pecah.
c.
Letakkan tempat sampah tersebut dekat dengan daerah yang memerlukan sehingga sampah-sampah ta'am tersebut tidak perlu dibaa terlalu 'auh sebelum dibuang.
d.
7egah kecelakaan yang diakibatkan oleh 'arum suntik, 'angan menekuk atau mematahkan 'arum sebelum dibuang.
•
Letakkan tutup pada permukaan yang datar dank eras, kemudian pindahkan ke tangan.
•
•
Kemudian dengan satu tangan, pegang alat suntik dan gunakan 'arumnya untuk menyendok tutup tersebut.
e.
f.
)uang adah yang sudah E penuh tersebut dengan cara menguburnya.
g.
7uci tangan sesudah mengolah adah sampah benda ta'am tersebut kemudian dekontaminasi dan cuci tangan.
3. Membuan! 4adah *imia -an! Te%ah Di!unakan a. 7uci adah dengan air adah gelas dapat dicuci dengan diter'en, bilas dengan benar-
benar bersih dan kemudian bisa digunakan kembali. b. Dntuk adah-adah plastic yang berisi ?at-?at toksik, misalnya glutaraldehid, bilas tiga kali dengan air kemudian buang dengan cara menguburnya.
eknologi pengolahan limbah medis yang sekarang sering dioperasikan hanya berkisar antara masalah tangki septik dan insinerator. Keduanya sekarang terbukti memiliki nilai negatif besar. angki septik banyak dipersoalkan lantaran rembesan air dari tangki yang dikhaatirkan dapat mencemari tanah. erkadang ada beberapa rumah sakit yang membuang hasil akhir dari tangki septik tersebut langsung ke sungai-sungai, sehingga dapat dipastikan sungai tersebut mulai mengandung ?at medis. Sedangkan insinerator, yang menerapkan teknik pembakaran pada sampah medis, 'uga bukan berarti tanpa cacat. )adan erlindungan Lingkungan +S menemukan teknik insenerasi merupakan sumber utama ?at dioksin yang sangat beracun. enelitian terakhir menun'ukkan ?at dioksin inilah yang men'adi pemicu tumbuhnya kanker pada tubuh. Hal yang sangat menarik dari permasalahan ini adalah ditemukaannya teknologi pengolahan limbah dengan metode o?onisasi. Salah satu metode sterilisasi
limbah cair rumah sakit yang direkomendasikan Dnited States 8nvironmental rotection +gency (D.S.8+" tahun 5@@@. eknologi ini sebenarnya dapat 'uga diterapkan untuk mengelola limbah pabrik tekstil, cat, kulit, dan lain-lain.
a. Insena#$ &nsenerasi adalah proses dengan suhu tinggi untuk mengurangi isi dan berat
sampah. roses ini biasanya dipilih untuk menangani sampah yang tidak dapat didaur ulang atau dibuang ke tempat pembuangan sampah atau tempat kebersihan perataan tanah. 7ara pemakaian insenerator tong yang sederhana untuk pembuangan sampah adalah sebagai berikut 3 Langkah 5
3 'ika mungkin, pilihlah lokasi searah angin men'auhi klinik.
Langkah 2
3 buatlah insenerator sederhana dengan bahan-bahan local seperti tanah atau lumpur atau drum bekas minyak (misalnya ukuran tong 22 liter"
Langkah 9
3 pastikan baha insenerator mempunyai 3 • • • •
7ukup inlet udara dibaahnya untuk pembakaran yang baik. Dntuk memudahkan perluasan, kendurkan susunan batang besi a pi )ukaan cukup untuk memasukkan sampah baru dan membuang abu 7erobong asap cukup pan'ang untuk memudahkan saluran udara dan pembuangan asap dengan baik. Langkah :
3 tempatkan drum pada dasar yang cukup keras untuk dasar konkrit.
Khusus untuk incinerator, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila incinerator akan digunakan di rumah sakit antara lain 3 ukuran, desain, kapasitas yang disesuaikan dengan volume sampah medis yang akan dibakar dan disesuaikan pula dengan pengaturan pengendalian pencemaran udara, penempatan lokasi yang berkaitan dengan 'alur pengangkutan sampah dalam kompleks rumah sakit dan 'alur pembuangan abu, serta perangkap untuk melindungi incinerator dari bahaya kebakaran. Keuntungan menggunakan incinerator adalah dapat mengurangi volume sampah, dapat membakar beberapa 'enis sampah termasuk sampah )9 (toksik men'adi non toksik, infeksius men'adi non infeksius", lahan yang dibutuhkan relatif tidak luas, pengoperasinnya tidak tergantung pada iklim, dan residu abu dapat digunakan untuk mengisi tanah yang rendah.
Sedangkan kerugiannya adalah tidak semua 'enis sampah dapat dimusnahkan terutama sampah dari logam dan botol, serta dapat menimbulkan pencemaran udara bila tidak dilengkapi dengan pollution control berupa cyclon (udara berputar" atau bag filter (penghisap debu". Hasil pembakaran berupa residu serta abu dikeluarkan dari incinerator dan ditimbun dilahan yang rendah. Sedangkan gaspertikular dikeluarkan melalui cerobong setelah melalui sarana pengolah pencemar udara yang sesuai. b. 5$nisasi
roses o?onisasi telah dikenal lebih dari seratus tahun yang lalu. roses o?onisasi atau proses dengan menggunakan o?on pertama kali diperkenalkan 1ies dari rancis sebagai metode sterilisasi pada air minum pada tahun 5@. enggunaan proses o?onisasi kemudian berkembang sangat pesat. $alam kurun aktu kurang dari 2 tahun terdapat kurang lebih 9 lokasi pengolahan air minum menggunakan o?onisasi untuk proses sterilisasinya di +merika. $easa ini, metode o?onisasi mulai banyak dipergunakan untuk sterilisasi bahan makanan, pencucian peralatan kedokteran, hingga sterilisasi udara pada ruangan ker'a di perkantoran. Luasnya penggunaan o?on ini tidak terlepas dari sifat o?on yang dikenal memiliki sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyaa disekitarnya" serta memiliki oksidasi potential 2./ F. Selain itu, o?on telah dapat dengan mudah dibuat dengan menggunakan plasma seperti corona discharge. #elalui proses oksidasinya pula o?on mampu membunuh berbagai macam mikroorganisma seperti bakteri 8scherichia coli, Salmonella enteriditis, Hepatitis + Firus serta berbagai mikroorganisma patogen lainnya (7rites, 5@@A". #elalui proses oksidasi langsung o?on akan merusak dinding bagian luar sel mikroorganisma (cell lysis" sekaligus membunuhnya. y (HG2" dan hydro>yl radical (GH" yang terbentuk ketika o?on terurai dalam air. Seiring dengan perkembangan teknologi, deasa ini o?on mulai banyak diaplikasikan dalam mengolah limbah cair domestik dan industri.
'. 5$nisasi +imbah (ai Rumah Saki#
Limbah cair yang berasal dari berbagai kegiatan laboratorium, dapur, laundry, toilet, dan lain sebagainya dikumpulkan pada sebuah kolam eualisasi lalu dipompakan ke tangki reaktor untuk dicampurkan dengan gas o?on. ;as o?on yang
masuk dalam tangki reaktor bereaksi mengoksidasi senyaa organik dan membunuh bakteri patogen pada limbah cair. Limbah cair yang sudah teroksidasi kemudian dialirkan ke tangki koagulasi untuk dicampurkan koagulan. Lantas proses sedimentasi pada tangki berikutnya. ada proses ini, polutan mikro, logam berat dan lain-lain sisa hasil proses oksidasi dalam tangki reaktor dapat diendapkan. Selan'utnya dilakukan proses penyaringan pada tangki filtrasi. ada tangki ini ter'adi proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan ?at-?at pollutan yang terleatkan pada proses koagulasi. Iat-?at polutan akan dihilangkan permukaan karbon aktif. +pabila seluruh permukaan karbon aktif ini sudah 'enuh, atau tidak mampu lagi menyerap maka proses penyerapan akan berhenti, dan pada saat ini karbon aktif harus diganti dengan karbon aktif baru atau didaur ulang dengan cara dicuci. +ir yang keluar dari filter karbon aktif untuk selan'utnya dapat dibuang dengan aman ke sungai. G?on akan larut dalam air untuk menghasilkan hidroksil radikal (-GH", sebuah radikal bebas yang memiliki potential oksidasi yang sangat tinggi (2.A F", 'auh melebihi o?on (5./ F" dan chlorine (5.9 F". Hidroksil radikal adalah bahan oksidator yang dapat mengoksidasi berbagai senyaa organik (fenol, pestisida, atra?ine, 1, dan sebagainya". Sebagai contoh, fenol yang teroksidasi oleh hidroksil radikal akan berubah men'adi hydrouinone, resorcinol, cathecol untuk kemudian teroksidasi kembali men'adi asam o>alic dan asam formic, senyaa organik asam yang lebih kecil yang mudah teroksidasi dengan kandungan oksigen yang di sekitarnya. Sebagai hasil akhir dari proses oksidasi hanya akan didapatkan karbon dioksida dan air. Hidroksil radikal berkekuatan untuk mengoksidasi s enyaa organik 'uga dapat dipergunakan dalam proses sterilisasi berbagai 'enis mikroorganisma, menghilangkan bau, dan menghilangkan arna pada limbah cair. $engan demikian akan dapat mengoksidasi senyaa organik serta membunuh bakteri patogen, yang banyak terkandung dalam limbah cair rumah sakit. ada saringan karbon aktif akan ter'adi proses adsorpsi, yaitu proses penyerapan ?at-?at yang akan diserap oleh permukaan karbon aktif. +pabila seluruh permukaan karbon aktif ini sudah 'enuh, proses penyerapan akan berhenti. #aka, karbon aktif harus diganti baru atau didaur ulang dengan cara dicuci.
$alam aplikasi sistem o?onisasi sering dikombinasikan dengan lampu ultraviolet atau hidrogen peroksida. $engan melakukan kombinasi ini akan didapatkan dengan mudah hidroksil radikal dalam air yang sangat dibutuhkan dalam proses oksidasi senyaa organik. eknologi oksidasi ini tidak hanya dapat menguraikan senyaa kimia beracun yang berada dalam air, tapi 'uga sekaligus menghilangkannya sehingga limbah padat (sludge" dapat diminimalisasi hingga mendekati 50. $engan pemanfaatan sistem o?onisasi ini dapat pihak rumah sakit tidak hanya dapat mengolah limbahnya tapi 'uga akan dapat menggunakan kembali air limbah yang telah terproses (daur ulang". eknologi ini, selain efisiensi aktu 'uga cukup ekonomis, karena tidak memerlukan tempat instalasi yang luas.