JURNAL LANDASAN TEORI GALERI
Tinjauan Umum Galeri
Menurut arti bahasanya, pengertian galeri dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Menurut Menurut Pusat Pusat Bahasa Departe Departemen men Pendidi Pendidikan kan Nasional Nasional,, (2!" : #aleri adalah selasar atau tempat$ dapat pula diartikan sebagai tempat yang yang mema memamer merkan kan karya karya seni seni tiga tiga dimens dimensio ional nal karya karya seoran seorang g atau atau sekelompok seniman atau bisa juga dide%inisikan sebagai ruangan atau gedung tempat untuk memamerkan benda atau karya seni. 2. Menurut Oxford Oxford Advanced Advanced Learner’s Learner’s Dictiona Dictionary ry,, &.' ornb ornby y, edisi edisi kelima kelima,, Great Britain: Oxford University Press, Press , (1))*" : +Gallery: +Gallery: A room or building for shoing or!s of art . art . !. Menurut Menurut -amus -amus nggri nggriss / ndonesia ndonesia,, An "nglish#$ndonesian "nglish#$ndonesian Dictionary Dictionary,, (1))" : +#aleri: 'erambi, balkon, balai atau gedung kesenian. Menurut "ncyclo%edia Menurut "ncyclo%edia of American Architecture Architecture &'() *", &'() *", #aleri diterjemahkan sebagai suatu 0adah untuk menggelar karya seni rupa. #aleri juga dapat diartikan sebagai tempat menampung kegiatan komunikasi isual di dalam suatu ruangan antara kolektor kolektor atau seniman dengan masyarakat masyarakat luas melalui melalui kegiatan kegiatan pameran. 'ebuah ruang yang digunakan digunakan untuk untuk menyajikan menyajikan hasil karya seni, seni, sebuah sebuah area memajang akti%itas akti%itas publik, area publik publik yang kadangkal kadangkalaa digunakan digunakan untuk keperluan keperluan khusus ( Dictionary Dictionary of Architecture Architecture and *onstruction+ *onstruction+ ,--. ".
Menuru Menurutt Djuli Djuliant anto o 'usil 'usilo o seoran seorang g arkeol arkeolog, og, #aler #alerii berbe berbeda da dengan dengan museu museum. m. #aleri #aleri adala adalah h tempat tempat untuk untuk menju menjual al benda benda karya karya seni, seni, sedang sedangkan kan Museum tidak boleh melakukan transaksi karena museum hanya merupakan tempat atau 0adah untuk memamerkan koleksi benda/benda yang memiliki nilai sejarah dan langka (-oran 3empo, 21!".
9
1
2.1.1 Fungsi Galeri
#aleri memiliki %ungsi utama sebagai 0adah alat komunikasi antara konsumen dengan produsen. Pihak produsen yang dimaksud adalah para seniman seniman sedangka sedangkan n konsume konsumen n adalah adalah kolektor kolektor dan masyaraka masyarakat. t. 4ungsi 4ungsi galeri menurut -akan0il Perdagangan antara lain : 1. 'ebagai 'ebagai tempa tempatt promosi promosi barang barang/bara /barang ng seni. seni. 2. 'ebagai 'ebagai tempat tempat mengemb mengembangk angkan an pasar pasar bagi para senim seniman. an. !. 'ebagai 'ebagai tempat tempat melestari melestarikan kan dan memperke memperkenalk nalkan an karya seni seni dan budaya dari seluruh ndonesia. 5. 'ebagai 'ebagai tempat tempat pembinaa pembinaan n usaha dan organi organisasi sasi usaha usaha antara seniman dan pengelola. *. 'ebagai 'ebagai jembata jembatan n dalam rangka rangka eksistens eksistensii pengembang pengembangan an ke0irausahaan. 6. 'ebagai 'ebagai salah salah satu obyek obyek pengembang pengembangan an pari0isata pari0isata nasion nasional. al.
2.1.2 Jenis-jenis Galeri
7enis/jenis galeri dapat dibedakan sebagai berikut : 1. #aler #alerii di di dala dalam m museu museum m #aleri ini merupakan galeri khusus untuk memamerkan benda/ benda yang dianggap dianggap memiliki memiliki nilai nilai sejarah ataupun ataupun kelangkaan. kelangkaan. 2. #ale #aleri ri -on -onte temp mpor orer er #aleri yang memiliki %ungsi komersial dan dimiliki oleh perorangan. /0 1anit anityy Gal Galle lery ry #aleri seni artistik yang dapat diubah menjadi suatu kegiatan didalamnya, seperti pendidikan dan pekerjaan. 5. #ale #aleri ri &rsi &rsite tekt ktur ur #aleri untuk memamerkan hasil karya/karya di bidang arsitektur yang memiliki perbedaan antara 5 jenis galeri menurut karakter masing/masing.
11
*. #aleri -omersil #aleri untuk men8ari keuntungan, bisnis se8ara pribadi untuk menjual hasil karya. 3idak berorientasi men8ari keuntungan kolekti% dari pemerintah nasional atau lokal.
2.1.3 Jenis egia!an "a#a Galeri
7enis kegiatan pada galeri dapat dibedakan menjadi beberapa bagian tugas, yaitu : 1. Pengadaan anya beberapa benda yang dapat dimasukan ke dalam galeri, yaitu hanya benda/benda yang memiliki nilai budaya, artistic dan estetis. 'erta benda yang dapat diidenti%ikasi menurut 0ujud, asal, tipe, gaya, dan hal/hal lainnya yang mendukung identi%ikasi.
2. Pemeliharaan 3erbagi menjadi 2 aspek, yaitu : a" &spek 3eknis Dijaga serta dira0at supaya tetap a0et dan ter8egah dari kemungkinan kerusakan. b" &spek &dministrasi Benda/benda koleksi harus mempunyai keterangan tertulis yang membuatnya bersi%at monumental. !. -onserasi -onserasi adalah pelestarian atau perlindungan. 'e8ara har%iah, konserasi berasal dari bahasa nggris +*onservation yang artinya pelestarian atau perlindungan. 5. 9estorasi 9estorasi merupakan pengembalian atau pemulihan kepada keadaan semula atau bisa disebut juga dengan pemugaran. 9estorasi yang dilakukan berupa perbaikan ringan, yaitu mengganti bagian/bagian yang sudah usangtermakan usia. *. Penelitian Bentuk dari penelitian terdiri dari 2 ma8am, yaitu :
12
a" Penelitian $ntern adalah penelitian yang dilakukan oleh kurator
untuk
kepentingan
pengembangan
ilmu
pengetahuan. b" Penelitian "!stern adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti atau pihak luar, seperti pengunjung, mahasis0a, pelajar dan lain/lain untuk kepentingan karya ilmiah, skripsi dan lain/lain. 6. Pendidikan -egiatan ini lebih ditekankan pada bagian edukasi tentang pengenalan/ pengenalan materi koleksi yang dipamerkan. . 9ekreasi 9ekreasi yang bersi%at mengandung arti untuk dinikmati dan dihayati oleh pengunjung dan tidak diperlukan konsentrasi yang menimbulkan keletihan dan kebosanan. ;. Bisnis Bisnis juga dapat dilakukan di dalam galeri, karena galeri merupakan 0adah atau tempat untuk memperjualbelikan benda/ benda langka atau benda/benda yang dipamerkan di dalam galeri tersebut.
2.1.$ A%!i&i!as Galeri
1. &spek Pengunjung •
•
•
Pengunjung akan melakukan penda%taran yang dilakukan di rece%tionist dan mendapatkan pengarahan. Pengunjung datang dengan maksud untuk melakukan rekreasi refreshing . Pengunjung datang hanya untuk mendapatkan in%ormasi dari karya yang dipamerkan.
2. &spek -urator -urator adalah pengurus atau penga0as institusi 0arisan budaya atau seni, misalnya museum, pameran seni, galeri %oto, dan
1!
perpustakaan. -urator bertugas untuk memilih dan mengurus objek museum atau karya seni yang dipamerkan. •
Menjaga dan memelihara semua koleksi.
•
Mengumpulkan benda/benda yang akan dipamerkan.
•
Mempublikasikan dan memasarkan benda/benda yang dipamerkan di dalam galeri.
•
Membantu mempertimbangkan tata pameran tetap, sistem pendokumentasian dan kebijakan pengelolaan koleksi.
2.1.' Fasili!as Galeri
'ebuah galeri memiliki %asilitas, antara lain : 1. "xhibition 2oom 3empat untuk memamerkan karya 2. 3or!sho% 3empat untuk membuatmemperbaiki sebuah karya. !. 4toc! 2oom 3empat untuk menampung meletakkan karya 5. 2estoration 2oom 3empat untuk memelihara karya *. Auction 2oom 3empat untuk mempromosikan karya dan sebagai tempat jual beli sebuah karya. 6. 'ebagai 0adah tempat berkumpulnya pe8inta penggemar karya seni tersebut.
2.1.( )rinsi" )eran*angan Ruang Galeri A.
)ers+ara!an Umum
Menurut Neu%ert (1))6", 9uang pamer pada galeri sebagai tempat untuk memamerkan atau mendisplay karya seni harus memenuhi beberapa hal yaitu: 3erlindung dari kerusakan, pen8urian, kelembaban, kekeringan, 8ahaya matahari langsung dan debu. Persyaratan umum tersebut antara lain : a" Pen8ahayaan yang 8ukup b" Pengha0aan yang baik dan kondisi ruang yang stabil 8" 3ampilan display dibuat semenarik mungkin dan dapat dilihat dengan mudah
15
,.
Ta!a ara Dis"la+ le%si Galeri
3erdapat tiga ma8am penataan atau display benda koleksi menurut Patri8ia 3utt dan Daid &dler (5he Architectural Press, 1))", yaitu : a6 $n sho case Benda koleksi mempunyai dimensi ke8il maka diperlukan suatu tempat display berupa kotak tembus pandang yang biasanya terbuat dari ka8a. 'elain untuk melindungi, kotak tersebut
terkadang
ber%ungsi
untuk
memperjelas
atau
memperkuat tema benda koleksi yang ada. b6 7ree standing on the floor or %linth or su%%orts Benda yang akan dipamerkan memiliki dimensi yang besar sehingga
diperlukan suatu
panggung
atau
pembuatan
ketinggian lantai sebagai batas dari display yang ada.
lukis, karya %otogra%i, dll. &da beberapa syarat tentang 8ara pemajangan benda koleksi seni yang ada antara lain adalah dengan 8ara berikut : a6 2andom 5y%ical Large Gallery Penataan benda yang dipamerkan disajikan dengan a8ak, biasanya terdapat pada galeri yang berisi benda/benda non klasik dan bentuk galeri yang asimetris, ruang/ruang yang ada pada galeri dibentuk mempunyai jarak atau lorong pembatasan oleh pintu. 7enis dan media seni yang ada di8ampur
dan
menguatkan
kesan
a8ak.
menggabungkan display benda 2 dimensi dan ! dimensi seperti seni lukis dan seni patung.
1*
b6 Large 4%ace 3ith An $ntroductory Gallery Pengolahan ruang pamer dengan pembagian area pamer sehingga memperjelas tentang benda apa yang dipamerkan didalamnya, pembagian dimulai pada suatu ruang utama kemudian dengan memperkenalkan terlebih dahulu benda apa yang dipajang didalamnya. 1itrine merupakan salah satu lemari untuk menata dan memamerkan benda/benda koleksi. Bentuk vitrine harus sesuai dengan ruangan yang akan ditempatu oleh vitrine tersebut. Menurut penempatannya, vitrine dibagi menjadi : a" 1itrine Dinding 1itrine yang diletakkan berhimpit dengan dinding, Dapat dilihat dari sisi samping dan depan.
#ambar 2.1 1itrine Dinding 'umber $ DP-, 1))5
b" 1itrine 3engah Diletakkan di tengah dan tidak berhimpit dengan dinding. sinya harus terlihat dari segala arah, sehingga keempat sisinya terbuat dari ka8a.
16
#ambar 2.2 1itrine 3engah 'umber: DP-, 1))5 8" 1itrine 'udut 3erletak di sudut ruangan yang hanya dapat dilihat dari satu arah saja, yaitu dari sisi depan saja, sisi lain melekat pada dinding.
#ambar 2.! 1itrine 'udut 'umber: DP-, 1))5
d" 1itrine =antai 3erletak di ba0ah pandangan mata dan biasanya diletakkan untuk menata benda/benda ke8il dan harus dilihat dari dekat.
1
e" 1itrine 3iang Diletakkan disekitar tiang, sama seperti vitrine tangah karena dapat dilihat dari berbagai sisi.
.
Elemen In!erir
a" >lemen =antai =antai merupakan elemen hori?ontal pembentuk ruang. Menurut D-.
b" >lemen
lemen 4leksibilitas 87lexibilitas can definded as : eaxily changed to suit ne condition9 (omby,1);" dan dalam Bahasa ndonesia artinya mudah disesuaikan dengan kondisi yang baru. >lemen %le@ibilitas berarti elemen pembentuk ruang yang dapat diubah untuk menyesuaikan dengan kondisi berbeda dengan tujuan kegiatan baru yang di0adahi seoptimal mungkin pada ruang yang sama.
D.
Sis!em )en*a/a+aan
Menurut -eputusan Menteri -esehatan No.15* tahun 22, pen8ahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan se8ara e%ekti%. Dengan
1;
adanya 8ahaya pada lingkungan ruang dalam yang bertujuan menyinari berbagai bentuk elemen/elemen yang ada di dalam ruang, sehingga ruangan menjadi teramati dan dapat dirasakan suasana isualnya
(onggo0idjaja,
2!".
Pen8ahayaan
pada
galeri
memberikan kontribusi yang besar tentang bagaimana menampilkan benda yang dipamerkan agar lebih memiliki kekuatan dan menarik sesuai tema yang ada, selain itu pen8ahayaan juga dapat memberikan %okus yang lebih menonjol dibandingkan dengan suasana galeri se8ara keseluruhan. Berdasarkan sumber dan %ungsinya pen8ahayaan dibagi menjadi : a" Pen8ahayaan &lami ( atural Lighting " Pen8ahayaan alami adalah pen8ahayaan yang dihasilkan oleh sumber 8ahaya alami yaitu matahari. Pen8ahayaan alami dapat diperoleh dengan membuat jendela atau entilasi atau bukaan/bukaan yang besar. b" Pen8ahayaan Buatan (General Artificial Lighting " Pen8ahayaan buatan adalah pen8ahayaan yang dihasilkan oleh sumber listrik. &pabila pen8ahayaan alami tidak memadai atau posisi ruang sukar untuk di8apai oleh pen8ahayaan alami, maka dapat digunakan pen8ahayaan buatan. Pen8ahayaan buatan sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut : •
Mempunyai intensitas yang 8ukup sesuai dengan jenis kegiatan.
•
•
3idak menimbulkan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada ruang. Memberikan pen8ahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar se8ara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan dan tidak menimbulkan bayang/bayang yang dapat mengganggu kegiatan.
'istem pen8ahayaan merupakan salah satu %aktor penting yang harus dipertimbangkan dalam proses mendesain. Antuk men8iptaka suasana yang dinginkan pada sebuah ruang,
1)
dibutuhkan jenis sistem pen8ahayaan dalam ruangan. 3eknik pendistribuasian 8ahaya, dibedakan menjadi ( $ndustrial ;ygiene "ngineering , 1));" : •
Direct Lighting 7enis pen8ahayaan langsung yang hampir seluruh pen8ahayaannya dipan8arkan pada bidang kerja, dapat diran8ang menyebarterpusat. Pada sistem ini )/ 1 8ahaya diarahkan se8ara langsung ke benda yang perlu diterangi.
•
4emi Direct Lighting Pada sistem ini 6/) 8ahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit/langit dan dinding.
•
General Difus Lighting Pada sistem ini setengah 8ahaya 5/6 diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit/langit dan dinding. Dalam pen8ahayaan sistem ini termasuk sistem direct# indirect yakni meman8arkan setengah 8ahaya ke ba0ah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih ditemui.
•
4emi $ndirect Lighting Pada sistem ini 6/) 8ahaya diarahkan ke langit/ langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian ba0ah. Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.
•
$ndirect Lighting ndire8t =ighting disebut juga sebagai pen8ahayaan tidak langsung. Pada sistem ini )/1 8ahaya diarahkan ke langit/langit dan dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh
2
ruangan. &gar seluruh langit/langit dapat menjadi sumber
8ahaya
perlu
diberikan
perhatian
dan
pemeliharaan yang baik. -euntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi e%isien 8ahaya total yang jatuh pada permukaan kerja.
#ambar 2.5 =ima 3eknik Pendistribusian
'istem Pen8ahayaan buatan menurut 8akupan 8ahaya dapat dibedakan menjadi : •
General Lighting Pen8ahayaan merata pada ruangan C dimaksudkan untuk memberi kesan merata agar tidak terlalu gelap.
•
Ambience Lighting Pen8ahayaan tidak langsung yang di pantulkan pla%on C dinding, lampu dapat digantung pada dinding atau menyatu dengan perabot.
•
5as! Lighting 7enis pen8ahayaan yang hanya terdapat pada tempat C area sekelilingnya yang terkena 8ahaya.
•
Accent Lighting 7enis pen8ahayaan yang digunakan pada obyek tertentu.
•
Decorative Lighting Pen8ahayaan dengan lampu sebagai obje8t untuk di lihat.
21
'istem Pen8ahayaan buatan menurut arah pen8ahayaan dapat dibedakan menjadi (9uang &rtistik Dengan Pe8ahayaan, 26:
26" : •
Donlight (&rah 8ahaya ke ba0ah" &rah pen8ahayaan ini berasal dari atas dengan tujuan untuk memberikan 8ahaya pada obyek di ba0ahnya.
•
U%light (&rah 8ahaya ke atas" Pen8ahayaan datang dari ba0ah ke atas. U%light umumnya berperan untuk dekorati% dengan kesan megah, dramatis, dan memun8ulkan dimensi.
•
Bac!light &Arah cahaya dari bela!ang6 &rah pen8ahayaan berasal dari belakang obyek untuk memberi aksentuasi pada obyek seperti menimbulkan siluet. 7enis pen8ahayaan memberikan pinggiran 8ahaya yang menarik pada obyek dan bentuk obyek menjadi lebih terlihat.
•
4idelight (&rah 8ahaya dari samping" &rah
8ahaya
datang
dari
samping
sehingga
memberikan penekanan pada elemen interior tertentu, memberikan aksen pada obyek. Biasanya digunakan pada benda/benda seni untuk menonjolkan nilai seninya. •
7rontlight (&rah 8ahaya dari depan" &rah 8ahaya datang dari depan obyek dan biasanya diaplikasikan pada obyek dua dimensi seperti lukisan atau %oto.
E.
Sis!em )eng/a0aan
'istem pengha0aan memnberikan kenyamanan thermal bagi pengunjungnya. -enyamanan %isik dapat di8apai pada kondisi
22
temperatur rata/rata 2!<.
Pen8apaian kondisi kenyamanan ini
tergantung dari banyaknya bukaan jendela, kondisi lingkungan, jumlah manusia dan dimensi ruang. Antuk mengatasinya dapat di8apai dengan banyaknya bukaan jendela atau menggunakan pengha0aan seperti Air *onditioner atau 7an. Berikut adalah beberapa jenis Air *onditioner yang dijelaskan menurut peletakannya: a6
Ditanam didalam dinding atau didalam pla%ond ruangan. b6 *eiling ty%e
Ditanam di atas atau dipasang di langit/langit ruangan. c6 *ustom floor ty%e
Diletakkan di atas lantai tanpa ada pemasangan khusus. d" 3all mounted ty%e Ditanam didalam dinding.
Di pasaran pada umumnya kita mengenal ! jenis &ir
dengan
pengontrolan
pengendalian
yang
dilakukan dari satu tempat. c6 A* 4%lit Memiliki bentuk yang hampir sama dengan A* indo, bedanya hanya terletak pada konstruksi dimana alat kondensator terletak di luar ruangan.
2!
F.
Sir%ulasi Ruang 'irkulasi dalam galeri adalah mengantarkan pengunjung untuk
memberikan kelayakan dalam memamerkan hasil karya. 'irkulasi pergerakan jalur dalam suatu kegiatan ruang pameran perlu dilakukan agar memberikan kenyamanan antara objek dengan pengunjung. Menurut De
#ambar 2.* Pola 7alur 4e=uential *irculation 'umber: De
25
#ambar 2.6 Pola 7alur 2andom *irculation 'umber: De
#ambar 2. Pola 7alur 2ing *irculation 'umber: De
2*
#ambar 2.; Pola 7alur linear ber8abang 'umber: De
Menurut D-.
3abel 2.1. 'irkulasi Pen8apaian
'umber :
26
b" -on%igurasi jalur -on%igurasi jalur yaitu tata urutan pergerakan pengunjung sampai titik pen8apaian akhir. 8" ubungan 7alur dan 9uang ubungan 7alur dan 9uang dapat di%ungsikan sebagai %leksibilitas ruang/ruang yang kurang strategis.
3abel 2.2 ubungan 7alur dan 9uang
d" Bentuk 9uang 'irkulasi Bentuk ruang sirkulasi lebih mengutamakan pada interior bangunan yang dapat menampung gerak pengunjung 0aktu berkeliling, berhenti sejenak, beristirahat, atau menikmati sesuatu yang dianggapnya menarik.
2
3abel 2.! 9uang Pembentuk 'irkulasi
G.
Jara% Dis"la+
#ambar 2.) 7arak Display 'umber : 7ulius Panero dan Martin Eelnik, 2!:2)!
2;
#ambar 2.1 7arak dan sudut pandang pengamat 'umber : Neu%ert 22:2*
.
Sis!em eamanan
Masalah keamanan sangatlah penting dalam display karena objek koleksi tersebut sangat menarik bagi pengunjung terutama kolektor, sehingga keamanan harus terjamin. 'eperti, pen8atatan identitas benda koleksi, pemeriksaan tentang penyakit atau 8a8at objek. Pemotretan kondisi koleksi baik sebelum dan sesudah konserasi. -eselamatan benda/benda koleksi harus diperhatikan, unsur/unsur yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain, tumbuhan, kotoran, dan bahkan manusia.