(Total Quality Control)
ARMULA PRATAMA(09.5888) PRATAMA(09.5888) CINDUANE GILANG FRIDARAHMA(09.5 FRIDARAHMA(09.5908) 908) DYAH AYU RATNA NURMALINDA(09.5947) RAMADHANIATI(09.6093) RENGGANIS WORO MAHARSI (09.6098 )
ARMULA PRATAMA(09.5888) PRATAMA(09.5888) CINDUANE GILANG FRIDARAHMA(09.5 FRIDARAHMA(09.5908) 908) DYAH AYU RATNA NURMALINDA(09.5947) RAMADHANIATI(09.6093) RENGGANIS WORO MAHARSI (09.6098 )
PENDAHULUAN
Mekanisasi industri mendukung peningkatan kuantitas produksi secara besar-besaran
Akan tetapi, perubahan tersebut tidak diikuti oleh tingkat kualitas produk yang memadai
Diperlukan solusi agar kualitas produk yang dihasilkan tetap sesuai standar.
PENDAHULUAN(2) Awal mula konsep pengendalian mutu muncul tahun 1950-an berkat Edward Deming (ahli statistik AS)
Tanggapan publik tidak terlalu baik, namun berhasil menyebarkan gagasan di Jepang.
TQC melibatkan seluruh komponen dan diperlukan untuk meningkatkan kualitas manajemen organisasi
Pengendalian
Pengendalian Mutu Terpadu Mutu/kualitas
DEFINISI PENGENDALIAN
KBBI: “pengawasan atas kemajuan (tugas) dengan membandingkan hasil dan sasaran secara teratur serta menyesuaikan usaha (kegiatan) dengan hasil pengawasan”
Suatu proses untuk mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang untuk kegiatan manajemen sambil tetap menggunakan caracara untuk menjamin hasil yang memuaskan.
DEFINISI MUTU /KUALITAS Keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa pemasaran, rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan pelanggan (Feigenbaum, 1992)
Sejumlah karakter terukur yang menunjukkan derajat kebaikan suatu produk, ataupun dapat diartikan sebagai suatu keadaan terbaik dalam batas-batas kondisi tertentu sesuai dengan keinginan konsumen
DIMENSI MUTU
Menurut Garvin (1988):
Performance
Features
Reliability
Conformance
Durability
Serviceability
Aesthetics
Perchieved quality
Menurut Berry dkk.(1990):
Reliability of services
Responsiveness
Assurance
Emphaty
Tangible
PENGENDALIAN MUTU TERPADU
Sistem manajemen yang bersifat menyeluruh sehingga semua tingkatan karyawan ikut dilibatkan dalam kegiatan kendali mutu melalui konsep metode statistik sehingga baik karyawan maupun pelanggan akan merasa terpuaskan.
TUJUAN TQC
Memperbaiki proses yang tidak terkendali.
Mengendalikan produk jadi.
Menghasilkan produk yang berkualitas.
Mengusahakan biaya inspeksi atau pemeriksaan dapat ditekan seminimal mungkin.
Mengusahakan agar biaya desain produk dan proses dengan menggunakan mutu produksi tertentu dapat menjadi seminimal mungkin.
Mengusahakan agar biaya produksi dapat ditekan serendah mungkin.
RUANG L INGKUP TQC Aktifitas pengendalian mutu terpadu (TQC) harus dilakukan dalam semua operasi utama, yaitu :
1. 2. 3.
4.
Perancangan Produksi Pemasaran Hubungan industrial pelayanan bidang-bidang pokok yang serupa
MANFAAT TOTAL QUALITY CONTROL Agar produk akhir yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi produk dan standar yang ditetapkan. Pengendalian mutu terpadu membimbing terkoordinirnya tindakantindakan antara orang (man), mesin (machine), dan informasi (information).
SYARAT TQC DALAM SUATU PERUSAHAAN
Setiap perusahaan/organisasi harus secara terus menerus melakukan perbaikan mutu produk dan pelayanan sehingga dapat memuaskan para pelanggan.
Memberikan kepuasan kepada pemilik, pemasok, karyawan, dan para pemegang saham.
Memiliki wawasan jauh ke depan dalam mencari laba dan memberikan kepuasan.
Fokus utama ditujukan pada proses, baru menyusul hasil.
SYARAT TQC DALAM SUATU PERUSAHAAN (2)
Menciptakan kondisi di mana para karyawan aktif berpartisipasi dalam menciptakan keunggulan mutu.
Ciptakan kepemimpinan yang berorientasi pada bawahan dan aktif memotivasi karyawan bukan dengan cara otoriter sehingga diperoleh suasana kondusif bagi lahirnya ide-ide baru.
Rela memberikan ganjaran, pengakuan bagi yang sukses dan mudah memberikan maaf bagi yang belum berhasil/berbuat salah.
SYARAT TQC DALAM SUATU PERUSAHAAN (3)
Setiap keputusan harus berdasarkan pada data, baru berdasarkan pengalaman/ pendapat.
Setiap langkah kegiatan harus selalu terukur jelas sehingga pengawasan lebih mudah.
Program pendidikan dan pelatihan hendaknya menjadi urutan utama dalam upaya peningkatan mutu.
PRINSIP TQC Pelaksanaan Model TQM harus berpegang pada prinsip-prinsip kesuksesan model TQM berikut, Kesuksesan TQM membutuhkan perubahan tingkah laku dan budaya Manajemen TQM harus dipisah dari HRD dan Manajemen Organisasional (OM), dengan kata lain divisi TQM hendaknya dibuat tersendiri. Kesuksesan sistem TQM adalah kemampuan untuk memadukan manajemen organisasi dengan Departemen Human Resource Development. TQM, HRM, dan OM haruslah memiliki satu kesatuan pandangan dan berkesinambungan
Dasar TQC adalah mentalitas, kecakapan, dan manajemen partisipatif dengan sikap mental yang mengutamakan kualitas kerja.
MENTALITAS DASAR TQC memiliki dasar yaitu mentalitas, kecakapan, dan manajemen partisipatif dengan sikap mental yang mengutamakan kualitas kerja. Mentalitas adalah kesediaan bekerja sungguh-sungguh, jujur dan bertanggung jawab melaksanakan pekerjaannya.
MENTALITAS DASAR TQC 1. Kerjasama dan Partisipasi Total 2. Berorientasi Kepada Mutu 3. Hubungan Atasan dan Bawahan
MENTALITAS DASAR (2)
Kerjasama dan Partisipasi Total
Tujuan : 1.
Berorientasi pada tanggung jawab kelompok
2.
Bersedia berpartisipasi dalam bidang yang berhubungan
3.
Menciptakan kesadaran kelompok
4.
Dapat saling menghargai antar golongan tingkatan
MENTALITAS DASAR (3)
Berorientasi Kepada Mutu
Prinsip kualitas : 1.
Kepuasan pemakai, bukan berorientasi pada standar
2.
Mencakup kualitas dari semua jenis pekerjaan
3.
Tanggung jawab setiap orang
MENTALITAS DASAR (4)
Hubungan Atasan dan Bawahan
1.
Plan (Penentuan objektif dengan kerjasama)
2.
Do (Pencapaian objektif secara kerjasama)
3.
Check (Penilaian hasil bersama)
4.
Action (Pemecahan masalah bersamasama)
SISTEM MANAJEMEN TQC Sistem Manajemen : - Policy management - Activity management - Quality Control - Circle management
SISTEM MANAJEMEN TQC(2) Sistem manajemen memilih tiga tingkat aktivitas sesuai dengan struktur pyramidal organisasi dan setiap jenjang memiliki tugas membantu penerapan TQC sesuai dengan lingkungan masingmasing.
POLICY MANAGEMENT 1.
Dukungan dari manajer puncak dalam menetapkan kebijaksanaan dan memberi pengarahan
2.
Dukungan dari manajer menengah untuk turut serta dalam TQC
3.
Waskat harus diterapkan oleh tiap atasan subunit/kelompok kerja dengan cara yang benar, agar kesalahan dapat diketahui sedini mungkin
PELAKSANAAN PROGRAM TQC Hal-hal yang harus diperhatikan 1.
Dari sisi karyawan (suasana yang cocok, komunikasi, dijadikan program sukarela, pengarahan dan pelatihan, terbuka dan positif, penyediaan waktu, sarana, fasilitas, dan dana)
2.
Dari sisi manajer (mengajukan program TQC pada pucuk pimpinan, menjelaskan hasil dan tujuan, mendapat dukungan dari pucuk pimpinan)
PROSES KERJA GUGUS TOTAL QUALITY CONTROL Meliputi : 1.
Pengajuan Masalah
2.
Analisis Permasalahan
3.
Mencari Pemecahan Masalah
4.
Presentasi
5.
Menejer akan meninjau, menyelusuri dan melakukan tindak lanjut
KENDALA-KENDALA PELAKSANAAN TQC Kendala dari Bawahan:
Adanya ketidaksetujuan
Merasa dimanfaatkan oleh pemimpin
Merasa sebagai beban tambahan
Adanya sikap „mengapa saya harus membantu perusahaan?‟
Tidak dijalankan di lingkungan kerja
Tidak ada waktu untuk berkelompok
KENDALA-KENDALA PELAKSANAAN TQC(2) Kendala dari Atasan
Tidak mendukung gagasan TQC
Sangat sibuk
Kurangnya kewenangan
Belum memahami dengan jelas pengertian TQC
Atasan menganut sentralisasi wewenang
V ARIABILITAS MUTU Mutu produk dan jasa secara langsung dipengaruhi oleh 9 bidang dasar (Feigenbaum,1992): • • • • • •
Market Money Management Man Motivation Material
•
•
•
Machine and Mechanization Modern Information Methods Mounting Product Requirement
KERJA PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian rancangan baru
Pengendalian atas bahan yang diterima
Pengendalian produk
Pengkajian proses khusus
TEKNIK PERBAIKAN KUALITAS
Check sheet
•
Histogram
•
Diagram pareto
•
Diagram Sebab Akibat
Scatter diagram
•
Flowchart Bagan/peta kendali Analitical Hierarchy Proses Formula penanggulangan 5W + 1H
C HECK SHEET
HISTOGRAM
DIAGRAM PARETO
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (F ISH B ONE D IAGRAM )
SCATTER DIAGRAM
F L O W C H A R T
BAGAN /PETA KENDALI
•
•
•
•
•
•
Why What Where When Who How
Pemecahan masalah TQC dilakukan dengan Plan, Do, Check and Action yang dijabarkan menjadi delapan langkah: 1) Menentukan prioritas masalah 2) Menjelaskan mengapa masalah itu di prioritaskan 3) Mengenali status masalah 4) Susun langkah-langkah perbaikan 5) Melaksanakan langkah-langkah perbaikan 6) Periksa hasil perbaikan 7) Mencegah terulangnya masalah 8) Menggarap masalah selanjutnya
Pada tahun 1987, ECS (European Committee for Standardization) mengadopsi ISO 9000. Organisasi internasional yang dibuat sebagai perwakilan standard dari 91 negara termasuk Amerika Serikat.
„Basic generic‟ dari persyaratan untuk semua Sistem Manajemen Mutu Terpadu.
Nasional Malcom Baldrige Penghargaan ini dibuat oleh pemerintah federal Amerika Serikat. Tujuh kriteria yang menjadi penilaian tersebut adalah:
Senior Executive Leadership
Information dan Analysis
Strategic Quality Planning
HRD and Management
Management of process Quality
Quality and Operational Result
Customer Focus and Satisfaction
PELAKSANAAN MUTU DI AMERIKA SERIKAT Krisis tahun 1980 -> deficit tahun 1986 mencapai 170 triyuan dollar dan kehilangan pasar up to 50% sejak tahun 1960. Menurut hasil study yang dilakukan oleh SPI (Strategic Planning Institute), maka data yang diperoleh adalah : Kondisi pasar menggambarkan besar ukuran pasar, besar pertumbuhan, inflasi, dan jalur distribusi. Posisi saing diukur jumlah bagian pasar dan relative terhadap persaingan, mutu, harga, biaya, dan tingkat integrasi vertical. Kinarja operasi dan financial.
Dalam jangka panjang, faktor tunggal yang lebih menentukan suatu kinerja unit-unit bisnis adalah mutu dari suatu produk dan layanan, relative terhadap pesaingnya. Secara jelas diketahui bahwa perusahaanperusahaan yang ada dalam suatu pasar yang sama namun memiliki mutu yang lebih baik memiliki biaya yang tidak jauh berbeda dengan pesaingnya.
Pada tahun 1920, Bell Labs memperkerjakan Walter Shewhart sebagai inspector pengendalian mutu produk telepon di sebuah pabrik di Hawthorne dengan jumlah karyawan 40.000 dengan 5.200 orang diantara adalah anggota departemen pengendalian mutu. Berdasarkan pemikiran dan temuan dia, bahwa dengan jumlah inspector yang begitu besar sekalipun tidak menjadikan semua mutu produk „lolos‟ sesuai kriteria. AOQL ( Average Outgoing Quality Level)
Selain penggunaan metode AOQL, dia juga menciptakan system Kartu Kendali (Control Chart) yang digunakan untuk memonitor kinerja dari suatu proses secara sampling berkala pada hal-hal yang kritis dari suatu proses dan umumnya output. Hewlett-Packard yang mengadakan studi dengan kenyataan bahwa produk jepang lebih dominan dalam hal mutu.
Jepang memiliki manajemen yang menguatkan area R&D, produksi, dan kerjasama dalam organisasi dengan pemasok maupun konsumen. Memudahkan bagian produksi untuk memanufaktur produk dengan mengenali suatu produk dan prosesnya Meningkatkan proses teknologinya daripada Amerika Pekerja yang bekerja di area tersebut didorong untuk memikirkan proses bagaimana efektifnya. Jepang secara dekat memonitor kinerja dari produk di tangan pelanggan.
Sertifikasi ISO 9000 di Indonesia mulai ramai pada tahun 1996 hingga sekarang. Pengendalian Mutu Terpadu pertama kali dikenalkan lewat PT.United Traktor dan kelompok Astra pada tahun 1980. Hingga akhir tahun 2000, telah banyak industry dan perusahaan di Indonesia yang memperoleh sertifikasi ISO 9000.
PERBEDAAN ORGANISASI Konsep Jepang QCC
Konsep AS/Eropa Barat
Konsep TQC
MBO
1.
Tanggung
jawab
perorangan terbatas 2.
Tanggung
Tanggung
jawab
Mengutamakan mutu
perorangan besar jawab
bersama besar
Tanggung jawab bersama kecil
Memperlakukan berikut
proses sebagai
pelanggan 3.
Kesediaan
berbuat
Pengotakan
(adanya
Pengendalian
lebih
spesialisasi tinggi)
dengan fakta
4. Kesadaran kelompok
Adanya pemeran utama
Melaksanakan
mutu
pengendalian mutu pada proses 5.
Perbedaan
tidak mencolok
golongan
Perbedaan golongan yang nyata