PENGAWASAN K3 KONSTRUKSI BANGUNAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pekerja Pekerjaan an jasa jasa konstru konstruksi ksi banguna bangunan n dilaks dilaksana anakan kan bertaha bertahap p yaitu yaitu mulai mulai dari dari tahapan tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan tahapan memelihara dan pembongkaran. Pada tahapan pelaksanaan jasa konstruksi bangunan pada seluruh proyek di Indonesia mempunyai ciri-ciri tempat kerja proyek : 1. Selalu berpindah-pindah dalam waktu yang relatif singkat. . !erbuka dan tertutup, mempunyai temperatur panas, dingin, lembab, kering, angin kencang serta berdebu dan kotor. ". Pekerjaan dilaksanakan secara komprehensif. #. $enggunakan pesawat%peralatan manual dan modern sesuai dengan bekas proyek. Pada tahapan pelaksanaan jasa konstruksi bangunan pada seluruh proyek di Indonesia menggu menggunaka nakan n tenaga tenaga kerja kerja sebaga sebagaii beriku berikutt : musima musiman n atau atau tidak tidak tetap, tetap, pendidi pendidikan kan rendah rendah,, pengetahuan keselamatan kerja masih kurang, fasilitas yang sangat minim. &ari data kecelakaan '(ef I)*+ dibandingkan dengan kecelakaan kerja di tempat lain : onstruksi
: "1,
Industri
: "1,/
!ransport
: ,"
Pertambangan
: ,/
ehutanan
: ",0
)ain-lain
:
Sedangkan penyebab kecelakaan pada sektor konstruksi 2atuh
: /
!erbentur
: 1
!ertimpa
:
$esin dan alat
: 0
'(ef I)*+ :
3lat kerja tangan : 4 !ransport
: 4
)ain-lain
:
/
&i dalam dalam upaya upaya mence mencega gah h kecel kecelaka akaan an kerja kerja konst konstru ruks ksii bangun bangunan an diperl diperluk ukan an pengawasan yang terus menerus dan terpadu, baik dari ahli " konstruksi maupun &epartemen !enaga !enaga erja dan !ransportasi.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. !ujuan pembelajaran umum Setelah Setelah mempel mempelaja ajari ri modul modul ini pesert pesertaa dapat dapat memaham memahamii dan mampu mampu menjel menjelask askan an tentang tentang ketentuan peraturan perundangan konstruksi bangunan. . !ujuan pembelajaran khusus Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapa t : .1. )atar belakang " ontruksi 5angunan .. &asar hukum " ontruksi 5angunan .". Pengertian " ontruksi 5angunan .#. (uang lingkup " ontruksi 5angunan
.6. " ontruksi 5angunan ./. Pengawasan " ontruksi 5angunan.
C. RUANG LINGKUP
7ang akan dipelajari dalam modul ini adalah : 1. arakteristik kegiatan proyek konstruksi bangunan . 2enis-jenis bahaya pada kegiatan konstruksi bangunan ". 8nsur-unsur terkait pada kegiatan konstruksi bangunan #. Strategi penerapan " pada proyek konstruksi bangunan 6. 9lemen program " proyek konstruksi bangunan /. Pengawasan pelaksanaan " proyek kontruksi bangunan 4. Sertifikasi 0. Inspeksi rutin internal.
BAB II DASAR HUKUM DAN PENGERTIAN
A. DASAR HUKUM
Sebagai dasar hukum dari " onstruksi bangunan adalah : 1. 8ndang-undang o. 1!ahun 14 tentang keselamatan kerja . 8ndang-undang o. 1"%" tentang ketenagakerjaan ". 8ndang-undang o. 10%1 tentang jasa kontruksi #. Peraturan o. 1%$en%10 tentang " ontruksi 6. Instruksi $enaker o. 1%1 tentang pemeriksaan, keberadaan unit organisasi ". /. S5 $enaker dan $en P8 ke-14#%10/ dan o. 1#%P!S%10/ tentang " pada tempat kegiatan konstruksi beserta pedoman pelaksanaan " pada tempat kegiatan konstruksi. 4. Surat edaran &irjen 5inawas o. 1"%5;%10 tentang akte pengawasan proyek konstruksi bangunan. 0. Surat &irjen 5inawas o. 1#4%5;%%I<%14 tentang wajib lapor pekerjaan pro yek konstruksi.
B. PENGERTIAN
1. onstruksi bangunan ialah kegiatan yang berhubungan dengan seluruh tahapan yang dilakukan di tempat kerja.
!empat kerja kegiatan konstruksi bangunan ialah tempat kerja sebagaimana dimaksud pasal '1+ dan ayat '+ huruf c, k, l, 8ndang-undang o. 1 !ahun 14. . ontraktor ialah pelaksana kontruksi. ". Sub-konstruktor ialah bagian dari pelaksanaan konstruksi yang mempunyai bidang khusus. #. Pekerjaan konstruksi beton adalah tahapan pekerjaan konstruksi, yang menggunakan bahan bahan, semen, pasir, batu split, batu belah, batang belah, batang besi ulir. 6. Pekerjaan kontruksi baja !ahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang menggunakan bahan-bahan= konstruksi baja, rangka, baut, mur, pengelasan baja. /. Pekerjaan penggalian yaitu tahapan pekerjaan konstruksi bangunan pada tanah 'soil +, pekerjaan tanah seperti galian, rembesan, parit timbunan. 4. Pekerjaan pondasi !ahapan pekerjaan konstruksi bangunan untuk membuat bagian-bagian struktur yang memikul beban struktur sampai ketanah. 0. ;ajib lapor pekerjaan % proyek konstruksi bangunan : kewajiban administrasi " konstruksi bangunan dari pelaksanaan konstruksi % kontraktor. . epala proyek : orang yang memimpin langsung tempat kerja konstruksi bangunan 'pemimpin pelaksana konstruksi+. 1. Safety officer : petugas % pekerja dan pelaksana konstruksi untuk melaksanakan " di bidang konstruksi. 1. 3hli " konstruksi ialah ahli % e>pert dari pelaksanaan konstruksi yang ditunjuk $enteri !enaga erja dan !ransmigrasi untuk mengawasi ditaatinya 8ndang-undang edaulatan erja.
BAB III POKOK BAHASAN
A. KARAKTERISTIK KEGIATAN PROYEK KONSTRUKSI egiatan proyek konstruksi pada umumnya memiliki waktu % masa kerja yang terbatas
dalam hitungan bulan atau beberapa tahun saja, terkecuali proyek-proyek konstruksi besar yang kadang-kadang memakan waktu belasan tahun. 2umlah tenaga kerja yang dibutuhkan jumlahnya sangat besar dan melibatkan banyak sekali tenaga kerja kasar yang memiliki pendidikan relatif rendah. Proyek konstruksi bangunan memiliki intensitas kerja yang sangat tinggi karena sangat dibatasi oleh waktu penyelesaian kegiatan proyek konstruksi. &i dalam suatu kegiatan proyek konstruksi diperlukan berbagai disiplin ilmu dan multi crafts. Peralatan kerja yang beragam dari alat % perkakas kerja tangan sampai berteknologi tinggi serta penggunaan alat-alat berat, peralatan, materiil dan tenaga kerja memiliki mobilitas yang tinggi.
B. JENIS-JENIS BAHAYA PADA KEGIATAN KONSTRUKSI
1. Physical Hazards 3tau faktor kimia yang berupa kekeringan, suhu, cahaya, getaran radiasi. . Chemical Hazards 3tau faktor kimia yang dapat berupa bentuk padat, cair dan gas. ". Electrical Hazards 3tau bahaya sengatan listrik, kebakaran karena listrik karena banyaknya instalasi listrik yang bersifat sementara dan kadang-kadang tidak terkendali. #. Mechanical Hazards
3tau bahaya kecelakaan yang diakibatkan oleh peralatan kerja tangan, mesin % pesawat sampai kepada alat berat. 6. Physiological Hazards 3tau organisasi yaitu cara kerja atau alat kerja yang tidak tepat, sehingga dapat menyebabkan kecelakaan. /. Physiological Hazards 3tau yang berkaitan dengan aspek kerja, pekerjaan yang monoton yang membuat kejenuhan, lokasi tempat kerja yang sangat terpencil sehingga membuat kebosanan dll. 4. Biological Hazards 7ang disebabkan oleh serangga, bakteri, ?irus, parasit, dll.
C. UNSUR-UNSUR TERKAIT PADA KEGIATAN KONSTRUKSI BANGUNAN
1. Pemilik proyek Pemilik proyek adalah penyandang dana sebagai pemilik yang memberikan kepercayaan kepada kontraktor untuk melaksanakan kegiatan suatu proyek konstruksi. . ontraktor adalah perusahaan jasa konstruksi yang diberi kepercayaan oleh pemilik proyek untuk mengerjakan suatu kegiatan proyek konstruksi. ". Sub-kontraktor adalah perusahaan jasa yang membantu berbagai macam tugas kontraktor dalam kegiatan proyek konstruksi bangunan. #. Pekerjaan proyek adalah para pekerja yang bekerja pada kegiatan proyek konstruksi. 6. Pekerja subkon adalah para pekerja dari penambahan subkon tertentu yang berada di proyek konstruksi. /. Pemasok adalah perusahaan yang bekerja di bidang jasa yang mensuplai barang-barang % alat-alat kebutuhan proyek konstruksi bangunan.
4. $asyarakat adalah masyarakat atau yang dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan proyek konstruksi dalam berbagai macam kegiatan. 0. Instruksi teknis adalah pemerintah yang terkait dengan kegiatan proyek konstruksi bangunan baik dalam bentuk administratif maupun terkait.
D. STRATEGI PENERAPAN K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI Penerapan " pada kegiatan konstruksi dapat di lakukan dengan urutan sebagai berikut :
1. Identification Setiap kegiatan proyek konstruksi memiliki karakteristik yang berbeda, misalnya proyek bangunan tinggi, pembangunan bendungan, bangunan pabrik dan sebagainya. )akukan identifikasi polusi bahaya atau kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan. 5uat mapping potensi bahaya menurut area atau bidang kegiatan masing-masing. . Evaluation &ari hasil identifikasi dilakukan e?aluasi tentang potensi bahaya untuk menentukan skala prioritas berdasarkan hazards rating. ". Develops the plan 5erdasarkan hasil identifikasi dan e?aluasi diatas susun rencana pengendalian dan pencegahan kecelakaan : !erapkan konsep manajemen keselamatan kerja yang baku 'S$"+ Susunlah pekerjaan implementasi dan program-program " yang akan dilakukan 'buat dalam bentuk elemen kegiatan+. #. Implementasi 5uat rencana kerja yang telah disusun untuk mengimplementasikan konsep pengendalian dengan baik.
8ntuk mencapai kegiatan yang optimal sediakan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan program ". 5uatlah kebijakan "terpadu. 6. Monitoring 5uatlah program untuk memonitor pelaksanaan ", untuk mengetahui apakah program-program tersebut telah terlaksanan dengan baik atau tidak. Susun lalu audit internal serta inspeksi yang baik sesuai dengan kondisi setempat.
E. ELEMEN PROGRAM K3 PROYEK KONSTRUKSI
Sebagai implementasi program " pada proyek konstruksi dapat kita laksanakan sebagai berikut :
1. 1. ebijakan keselamatan dan kesehatan kerja. Pihak manajemen harus membuat kebijakan " yang akan menjadi landasan keberhasilan " dalam kegiatan proyek konstruksi. Isi kebijakan merupakan komitmen dan dukungan dari manajemen puncak terhadap pelaksanaan ".
Kebijakan K3 tersebut harus direalisasikan kepada seluruh karyawan dan digunakan sebagai kesadaran kebijakan proyek yang lain.
1. . 3dministratif dan prosedur $enetapkan sistem organisasi pengelolaan " dalam proyek serta menetapkan personil dan petugas yang menangani " dalam proyek. $enetapkan prosedur dan sistem kerja " selama proyek berlangsung termasuk tugas dan wewenang semua yang terkait.
ontraktor harus memiliki : - *rganisasi yang mempunyai " yang besarnya sesuai dengan kebutuhan dan lingkup kegiatan. - 3kses kepada penanggung jawab proyek. - Personal yang cukup yang bertanggung jawab mengelola kegiatan " dalam perusahaan yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. - Personil atau pekerja yang cakap dan kompeten dalam menangani setiap jenis pekerjaan serta
-
mengetahui sistem cara kerja aman untuk masing-masing kegiatan. elengkapan dokumen kerja dalam peri@inan yang berlaku $anual " sebagai kebijakan " dalam perusahaan % proyek. Prosedur kerja akan sesuai dengan jenis pekerjaan dalam kontrak yang akan dikerjakan.
". Identifikasi bahaya Sebelum memulai sesuatu pekerjaan, harus dilakukan identifikasi bahaya, guna mengetahui potensi bahaya dalam setiap pekerjaan. Identifikasi bahaya dilakukan bersama pengadaan pekerjaan dan safety departemen atau PP". Identifikasi bahaya menggunakan teknik yang sudah baru seperti check list, what If, ha@ards dan sebagainya. Semua hasil identifikasi bahaya harus didokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan. Identifikasi bahaya harus dilakukan pada setiap tahapan proyek yang meliputi : -
&esign phase Pracurement onstruksi Commissioning dan start up Penyerahan kepada pemilik.
"#. Project safety re?iew Sesuai dengan perkembangan proyek, dilakukan kajian " yang mencakup kehandalan "dalam rancangan dan pelaksanaan pembangunannya.
ajian " dilaksanakan untuk meyakinkan bahwa proyek dibangun dengan standar keselamatan yang baik sesuai dengan persyaratan. 5ila diperlukan kontraktor harus melakukan proect safety revie! untuk setiap tahapan kegiatan kerja, terutama bagi kontraktor 9PA ' Engineering" Pracurement" Construction+. Project safety re?iew bertujuan untuk menge?aluasi potensi bahaya dalam setiap tahapan project secara sistematis. #6. Pembinaan dan pelatihan Pembinaan dan pelatihan " untuk semua karyawan dari le?el terendah sampai le?el tertinggi dan dilakukan suatu proyek dimulai dan dilakukan secara berkala. $ateri pembinaan dan pelatihan antara lain : -
ebijakan " proyek Aara bekerja dengan aman Aara penyelamatan dan penanggulangan dalam keadaan darurat. &an lain-lain.
6/. Safety Committee 'Panitia Pembina eselamatan dan esehatan erja+ P" merupakan salah satu penyangga keberhasilan " dalam proyek konstruksi serta merupakan saluran untuk membina keterlibatan dan kepedulian semua terhadap ". ontraktor harus membentuk P" yang beranggotakan wakil dari masing-masing fungsi yang ada dalam kegiatan kerja P" membahas permasalahan " dalam kegiatan proyek konstruksi serta memberikan masukan dan pertimbangan kepada manajemen untuk meningkatkan ". /4. Safety Promotion Selama kegiatan proyek berlangsung di selenggarakan program-program promosi ", yang bertujuan untuk mengingatkan dan meningkatkan a!areness para karyawan proyek. egiatan promosi berupa poster, spanduk, bulletin, lomba " dan sebagainya yang sebanyak mungkin melibatkan tenaga kerja. 40. Safe !or#ing practices
Barus disusun pedoman " untuk setiap pekerjaan berbahaya dilingkungan proyek, misalnya : -
Pekerjaan penjelasan Pemasangan scaffolding 5ekerja di ketinggian Penggunaan bahan kimia berbahaya 5ekerja di ruang tertutup 5ekerja di peralatan mekanik &an sebagainya.
0. Sistem i@in kerja 8ntuk mencegah kecelakaan dan berbagai kegiatan berbahaya, perlu dikembangkan i@in kerja. Semua pekerjaan berbahaya hanya boleh dimulai jika telah memiliki i@in kerja yang dikeluarkan oleh fungsi berwenang 'pengawas proyek atau ahli "+ I@in kerja memuat cara melakukan pekerjaan, safety precaution dan peralatan keselamatan yang diperlukan. 1 Safety inspection Safety inspection merupakan program penting dalam phase konstruksi untuk meyakinkan bahwa tidak ada Cunsafe act maupun unsafe conditionD di lingkungan kegiatan proyek. Inspeksi harus dilakukan secara berkala dan dapat dilakukan oleh petugas " atau dibentuk oint inspection semua unsur dan sub kontraktor. 111. E$uipment inspection Semua peralatan 'mekanis, proyek tools, alat berat, dsb+ harus diperiksa oleh ahlinya sebelum dii@inkan digunakan dalam proyek. Semua peralatan yang sudah diperlukan diberi sertifikat penggunaan dilengkapi dengan label. Pemeriksaan harus dilakukan secara berkala. 11. eselamatan ontraktor 'Contractor Safety+
8ntuk mencegah terjadinya kecelakaan yang meminta kontraktor maupun sub kontraktor harus memenuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan dan setiap sub kontraktor harus memiliki petugas ". Pelatihan " harus diberikan secara berkala kepada karyawan sub kontraktor. 11". eselamatan !ransportasi egiatan proyek melibatkan akti?itas transportasi yang tinggi, sehingga diperlukan pembinaan dan pengawasan transportasi baik diluar maupun di dalam lokasi proyek. Semua kendaraan angkutan proyek harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. 11#. Pengelolaan )ingkungan Selama proyek berlangsung harus dilakukan pengelolaan lingkungan dengan baik, mengacu kepada dokumen amdal % 8) dan 8P). Selama proyek berlangsung dampak negatif yang diakibatkan oleh kegiatan proyek harus ditekan seminimal mungkin untuk menghindarkan kerusakan terhadap lingkungan. 116. Pengelolaan limbah dan ". egiatan proyek dapat menimbulkan limbah yang kemungkinan dalam jumlah yang cukup besar dalam berbagai bentuk. )imbah yang dihasilkan harus dikelola dengan baik sesuai dengan jenisnya pada waktu-waktu tertentu . limbah harus dikeluarkan dari proyek dibuang ketempat yang sudah ditentukan. 11/. eadaan darurat 3papun dapat terjadi selama kegiatan proyek berlangsung, misalnya= kebakaran, kecelakaan, peledakan dan sebagainya. *leh karena itu perlu diperoleh keadaan darurat dan direalisasikan serta dilakukan pelatihan % simulasi yang diikuti semua karyawan proyek. 114. %ccident Investigation and &eporting System
Semua kegiatan kecelakaan selama proyek berlangsung harus di selidiki oleh petugas yang telah terlatih dengan tujuan untuk mencari penyebab utama agar kejadian % kecelakaan serupa tidak terulang kembali. Semua kejadian % kecelakaan harus dicatat serta dibuat sesuai statistik kecelakaan yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan rapat pada pertemuan rutin P". 110. 3udit " Proyek konstruksi secara berkala harus diaudit disesuaikan dengan jangka waktu kegiatan proyek. 3udit " berfungsi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan " dalam proyek sebagai masukan pelaksanaan proyek berikutnya. Basil audit juga dapat sebagai masukan dalam memberikan penghargaan ".
F. PENGAWASAN PELAKSANAAN K3 PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN
Setiap kegiatan proyek konstruksi bangunan harus dilaporkan ke kantor &epnaker setempat dengan mengisi formulir wajib lapor yang benar data-data antara lain : -
Identitas perencana
-
Penanggung jawab
-
Perkembangan 2amsostek
-
2enis pekerjaan
-
;aktu pelaksanaan
-
2umlah pekerja
-
Pesawat % mesin % peralatan
-
5ahan berbahaya
-
Easilitas "
-
8nit "
-
8saha-usaha " &ari data-data yang tercantum pada wajib lapor pegawai pengawas spesialis konstruksi akan melakukan pemeriksaan setempat untuk melakukan inspeksi. &ari hasil inspeksi tersebut akan dituangkan kedalam buku 3kte Pengawasan. 3kte Pengawasan inilah yang merupakan bentuk dari pengawasan pre?entif suatu tempat kerja. Isi buku akte pengawasan adalah data-data yang diperlukan dari tempat kerja serta syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pengurus tempat kerja.
G. SERTIFIKASI Sertifikasi diberikan kepada personil setelah mengetahui pelatihan dan memenuhi
persyaratan panitia. 2enis kompetensi personil : -
3hli "
-
Super?isor
-
!eknisi
-
*perator
-
Pelaksana Sedangkan jenis sertifikasi peralatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, misalnya : Peralatan angkat-angkut
-
Arane
-
Eorklift
-
PB
-
dll Peralatan kerja sebelum dipergunakan harus diperiksa terlebih dahulu dengan menggunakan lembar chec# list . Secara berkala peralatan tersebut harus diperiksa dan diuji oleh pengawas " spesialis atau ahli " spesialis.
H. INSPEKSI RUTIN INTERNAL Aontoh chec# list
BAB IV SOAL LATIHAN
1. . ". #. 6. /. 4. 0. .
3pakah yang menjadi dasar hukum pengawasan " konstruksi bangunan F Pengawasan " konstruksi bangunan dilakukan pada setiap tahapan pekerja, sebutkan G Siapa yang bertanggung jawab terhadap kejadian kecelakaan di proyek konstruksi F 3pa manfaat unit " di proyek konstruksi bangunan 2elaskan tentang bahaya-bahaya yang ada di kegiatan proyek konstruksi bangunan G &alam bentuk apa pengawasan " proyek konstruksi bangunan F 3pa tujuan pembuatan pedoman kerja di proyek konstruksi bangunanF $engapa pihak manajemen harus membuat komitmen " F !anggap darurat pada konstruksi bangunan sangat diperlukan untuk kondisi seperti apa tanggap
darurat itu dibuat F 1. 5erikan contoh jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan i@in kerja G
BAB V PENUTUP
Perkembangan dalam sektor konstruksi banyak menggunakan peralatan, pesawat, mesin, bahan berbahaya cenderung mengundang sumber bahaya potensial yang sangat tinggi. Sumber bahaya dengan potensi tinggi akan meningkatkan bahaya baik dari sifat cara dan proses produksi serta lingkungan kerja dengan risiko kecelakaan yang lebih besar kalau tidak diadakan upaya pengendaliannya. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan meningkatkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja yang mencakup antara lain upaya untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan kerja, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja konstruksi bangunan.
&alam kondisi yang demikian perlu tenaga kerja yang lebih terampil dan profesional di dalam pengoperasiannya, sehingga risiko bahaya dapat lebih ditekan. Peranan " akan sangat penting dan strategis guna mengantisipasi masalah tersebut diatas.
DAFTAR PUSTAKA 1. . ". #. 6. /.
$enaker o. 1%$en%101 Instruksi $enaker o. 1%1 S5 $enaker dan $en P8 o. 14#%10/ dan o. 1#%P!S%10/ S9 &irjen 5inawas o, 1"%5;%10/ S9 &irjen 5inawas o. 1#4%5;%%I<%14 Pedoman " onstruksi 5angunan oleh &epnaker 101
Kumpulan Peraturan Perundangan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Revisi Terbaru
H Peraturan Perundangan AK3U.COM " menjadi alat kerja yang sangat penting bagi para 3hli " 'eselamatan dan esehatan erja+ yang berguna untuk menerapkan " 'eselamatan dan esehatan erja+ dan berikut ini adalah update umpulan Peraturan Perundangan " 'eselamatan dan esehatan erja+ re?isi terbaru. Undang-Undang K3 K!"!#a$a%an dan K!"!&a%an K!'(a) * •
Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).
•
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kera.
•
Undang-Undang !epu"li# Ketenaga#eraan.
$ndonesia
No
13
Tahun
%03
tentang
P!'a%+'an P!$!',n%a& %!'a,% K3 K!"!#a$a%an dan K!"!&a%an K!'(a) * •
•
•
•
&eraturan Uap Tahun 1930 (Stoom 'erordening). &eraturan &emerintah No 7 Tahun 1973 tentang &engaasan atas &eredaran &en*impanan dan &eredaran &estisida. peraturan &emerintah No 19 Tahun 1973 tentang &engaasan Keselamatan Kera di +idang &ertam"angan.
&engaturan
dan
&eraturan &emerintah No 11 Tahun 1979 tentang #eselamatan Kera &ada &emurnian dan &engolahan ,in*a# dan as +umi.
P!'a%+'an M!n%!', %!'a,% K3 K!"!#a$a%an dan K!"!&a%an K!'(a) * •
&ermena#ertrans#op !$ No 1 Tahun 197 tentang Keai"an /atihan iper#es +agi o#ter &erusahaan.
•
•
•
•
•
•
•
&ermena#ertrans !$ No 1 Tahun 1972 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kera dalam &engang#utan dan &ene"angan Ka*u. &ermena#ertrans !$ No 3 Tahun 1972 tentang &enunu#an dan eenang Serta Keai"an &egaai &engaas Keselamatan dan Kesehatan Kera dan 4hli Keselamatan Kera. &ermena#ertrans !$ No 1 Tahun 19279 tentang Keai"an /atihan *gienen &erusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kera "agi Tenaga &aramedis &erusahaan. &ermena#ertrans !$ No 1 Tahun 1920 tentang Keselamatan Kera pada Konstru#si +angunan. &ermena#ertrans !$ No % Tahun 1920 tentang &emeri#saan Kesehatan Tenaga Kera alam &en*elenggaraan Keselamatan Kera. &ermena#ertrans !$ No 5 Tahun 1920 tentang S*arat-s*arat &emasangan dan &emeliharaan 4lat &emadam 4pi !ingan. &ermena#ertrans !$ No 1 Tahun 1921 tentang Keai"an ,elapor &en*a#it 4#i"at Kera.
•
&ermena#ertrans !$ No 1 Tahun 192% tentang +eana Te#an.
•
&ermena#ertrans !$ No % Tahun 192% tentang Kuali6#asi uru /as.
•
•
•
&ermena#ertrans !$ No 3 Tahun 192% tentang &ela*anan Kesehatan Tenaga Kera. &ermena#er !$ No % Tahun 1923 tentang $nstalasi 4larm Ke"a#aran Otomatis. &ermena#er !$ No 3 Tahun 1928 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kera &ema#aian 4s"es.
•
&ermena#er !$ No 5 Tahun 1928 tentang &esaat Tenaga dan &rodu#si.
•
&ermena#er !$ No 8 Tahun 1928 tentang &esaat 4ng#at dan 4ng#ut.
•
•
•
&ermena#er !$ No 5 Tahun 1927 tentang &anitia &em"ina Keselamatan dan Kesehatan Kera Serta Tata ara &enunu#an 4hli Keselamatan Kera. &ermena#er !$ No 1 Tahun 1922 tentang Kuali6#asi dan S*arat-s*arat Operator &esaat Uap. &ermena#er !$ No 1 Tahun 1929 tentang Kuali6#asi dan S*arat-s*arat Operator Keran 4ng#at.
•
•
•
•
•
•
•
•
&ermena#er !$ No % Tahun 1929 tentang &engaasan $nstalasi-instalasi &en*alur &etir. &ermena#er !$ No % Tahun 199% tentang Tata ara &enunu#an Keai"an dan eenang 4hli Keselamatan dan Kesehatan Kera. &ermena#er !$ No 5 Tahun 1998 tentang &erusahaan asa Keselamatan dan Kesehatan Kera. &ermena#er !$ No 8 Tahun 199 tentang Sistem ,anaemen Keselamatan dan Kesehatan Kera. &ermena#er !$ No 1 Tahun 1992 tentang &en*elenggaraan &emeliharaan Kesehatan +agi Tenaga Kera dengan ,an:aat /e"ih ari &a#et aminan &emeliharaan asar aminan Sosial Tenaga Kera. &ermena#er !$ No 3 Tahun 1992 tentang Tata ara &elaporan dan &emeri#saan Ke;ela#aan. &ermena#er !$ No 5 Tahun 1992 tentang &engang#atan &em"erhentian dan tata Kera o#ter &enasehat. &ermena#er !$ No 3 Tahun 1999 tentang S*arat-s*arat Keselamatan dan Kesehatan Kera /i:t untu# &engang#utan Orang dan +arang.
K!+%+"an M!n%!', %!'a,% K3 K!"!#a$a%an dan K!"!&a%an K!'(a) •
•
•
•
•
•
Kepmena#er !$ No 188 Tahun 1925 tentang &en*empurnaan #eputusan ,enteri Tenaga Kera dan Transmigrasi Nomor Kep 1%8<,=N<2% Tentang &em"entu#an Susunan dan Tata Kera ean Keselamatan dan Kesehatan Kera Nasional ean Keselamatan dan Kesehatan Kera ila*ah dan &anitia &em"ina Keselamatan dan Kesehatan Kera. Keputusan +ersama ,enteri Tenaga Kera dan ,enteri &e#eraan Umum !$ No 175 Tahun 192 No 105a#tor >isi#a di Tempat Kera.
•
•
•
•
•
Kepmena#er !$ No 12 Tahun 1999 tentang Unit &enanggulangan Ke"a#aran di Tempat Kera. Kepmena#er !$ No 197 Thun 1999 tentang &engendalian +ahan Kimia +er"aha*a. Kepmena#ertrans !$ No 78 Tahun %00% tentang &em"erla#uan Standar Nasional $ndonesia (SN$) No SN$-05-0%%8-%000 ,engenai &ers*aratan Umum $nstalasi /istri# %000 (&U$/ %000) di Tempat Kera. Kepmena#ertrans !$ No %38 Tahun %003 tentang enis-enis &e#eraan *ang ,em"aha*a#an Kesehatan Keselamatan atau ,oral 4na#. Kepmena#ertrnas !$ No 2 Tahun %005 &enanggulangan $'<4$S di Tempat Kera.
tentang
&en;egahan
dan
In"%'+", M!n%!', %!'a,% K3 K!"!#a$a%an dan K!"!&a%an K!'(a)* •
$nstru#si ,enteri Tenaga Kera No 11 Tahun 1997 tentang &engaasan Khusus K3 &enanggulangan Ke"a#aran.
S+'a% Eda'an dan K!+%+"an D,'(!n P!$/,naan H+/+ngan Ind+"%',a# dan P!nga0a"an K!%!naga!'(aan %!'a,% K3 K!"!#a$a%an dan K!"!&a%an K!'(a)* •
•
•
Surat #eputusan ire#tur enderal &em"inaan u"ungan $ndustrial dan &engaasan Ketenaga#eraan epartemen Tenaga Kera !$ No 25 Tahun 1992 tentang ara &engisian >ormulir /aporan dan 4nalisis Statisti# Ke;ela#aan. Keputusan ire#tur enderal &em"inaan u"ungan $ndustrial dan &engaasan Ketenaga#eraan No 507 Tahun 1999 tentang &ers*aratan &enunu#an a# dan Keai"an Te#nisi /i:t. Keputusan ire#tur enderal &em"inaan u"ungan $ndustrial dan &engaasan Ketenaga#eraan No 311 Tahun %00% tentang Serti6#asi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kera Te#nisi /istri#.
R!1,", * •
•
•
&eraturan ,ena#er 33 Tahun %018 &eru"ahan 4tas &eraturan ,enteri Ketenaga#eraan Nomor 1% Tahun %018 Tentang Keselamatan an Kesehatan Kera /istri# i Tempat Kera &eraturan ,ena#er 3% Tahun %018 &eru"ahan 4tas &eraturan ,enteri Tenaga Kera Nomor &er.03
D20n#2ad PDF %!n%ang K+$+#an P!'a%+'an P!'+ndangan K3 K!"!#a$a%an dan K!"!&a%an K!'(a) * 1. &eraturan ,ena#er 31 Tahun %018 %. &eraturan ,ena#er 3% Tahun %018 3. &eraturan ,ena#er 33 Tahun %018 5. impunan &eraturan &erundangan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kera)