PENGARUH PENINGKATAN KONSENTRASI KARAGENAN DAN KONJAK SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN MARSHMALLOW SARI SARI BUAH PEPAYA (Carica (Carica papaya L.) papaya L.) THE EFFECT OF INCREASING CONCENTRATION OF CARRAGEENAN AND KONJAC AS GELLING AGENT AGENT ON THE PHYSICAL PROPERTIES PROPERTIES OF PAPAYA (Carica papaya L.) papaya L.) JUICE JUICE MARSHMALLOW Lyta Helvetri, Naniek Setiadi Radjab, Pramulani Mulya Lestari Fakultas Fakultas Farmasi Farmasi Dan Sains Universitas Universitas Muhammadiy Muhammadiyah ah Prof.DR.HAM Prof.DR.HAMKA KA JAKARTA Abstrak Buah pepaya berkhasia berkhasiatt mengatasi mengatasi sembelit, sembelit, tetapi memiliki memiliki aroma kurang kurang enak. Untuk meningkatkan pemanfaatan buah pepaya dibuat sediaan marshmallow. Dalam pembuatan marshmallow, gelling agent merupakan komponen paling penting. Pada penelitian ini, gelling agent yang digunaka digunakan n adalah karagenan karagenan dan konjak. konjak. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi karagenan dan konjak sebagai gelling agent terhadap terhadap sifat fisik marshmallow sari buah pepaya. Marshmallow sari buah pepaya dibuat menjadi 4 formula dengan variasi konsentrasi karagenan dan konjak 1,5, 3, 4,5 dan 6%. Perbandingan karagenan dan konjak adalah 2:1. Parameter yang diamati meliputi kekenyalan dan uji kesukaan. Hasil uji kekenyalan diperoleh: FI 362mm, FII 331mm, FIII 323mm FIV 308mm. Data hasil uji dianalisa dengan uji A NAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05) (α=0,05) dan dilanjutkan uji Tukey didapat kesimpulan semakin tinggi konsentrasi karagenan dan konjak dapat meningkatkan sifat fisik marshmallow sari buah pepaya. Uji kesukaan berdasarkan Chi-square sediaan marshmallow dapat menutupi aroma kurang enak dari buah pepaya pe paya dan dapat diterima oleh panelis. Kata Kunci : Sari buah pepaya, Gelling agent, Karagenan, Konjak, Marshmallow Abstract Papaya Papaya empir empirica ically lly use use to consti constipat pation ion,, but it has has a bad smell. smell. To improv improvee utiliz utilizat ation ion of papaya fruit it made made into marshmallow marshmallow.. In making making the the marshmal marshmallow, low, gelling gelling agent agent is the the most most impor importan tantt compon component ent.. In this this study, study, used used is carrage carrageena enan n and konj konjac ac gell gellin ing g agent agent.. The The Purpo Purpose se of thi thiss study study was was to dete determ rmin inee the the effe effect ct of incr increa easi sing ng concentrati concentration on of carrageenan carrageenan and konjac as the gelling gelling agent agent on physical physical propertie propertiess of papaya papaya juice juice marshmal marshmallow. low. Papaya Papaya juice marshmallow marshmallow made into 4 formula formula with with varying varying the concentrati concentration on carrageenan carrageenan and konjac konjac 1.5, 3.0, 4.5 4.5 and 6.0%. The ratio ratio between carrageenan and konjac is 2:1. The parameters observed include elasticity as well as hedonic hedonic test. test. The results results of elasticity elasticity retrie retrieved: ved: FI 362mm, 362mm, FII FII 331mm, 331mm, FIII FIII 323mm 323mm FIV 308mm 308mm.. The resul results ts showed showed that that the high higher er concen concentra tratio tion n of carrageenan carrageenan and konjac konjac can improve improve the physical physical propertie propertiess of papaya juice juice
1
marshmallow. Preference test based on Chi-square test, marshmallow can cover the scent of of papaya papaya fruit of unpalatab unpalatable le and unacceptable unacceptable by the panelist. panelist.
Key Ke y Words Words:: Papaya juice, Gelling agent, Carrageenan , Konjac, Marshmallow
Pendahuluan Buah pepaya yang matang memiliki kandungan gizi yang baik. Jus pepaya dapat mengatasi sembelit karena enzim papain yang dikandungnya dapat membantu pemecahan serat makanan yang tersisa sehingga menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan (Mangan 2003). Buah pepaya memiliki rasa yang manis dan lembut, tetapi tidak sedikit orang juga tidak menyukai aroma buah ini sehingga enggan mengkonsumsinya. Umur simpan yang singkat juga menjadi kendala dalam mengkonsumsi buah pepaya (Yahya 2012). Untuk mengatasi hal tersebut buah pepaya dibuat menjadi bentuk sediaan yang lebih praktis serta nyaman dalam penggunaan salah satunya adalah bentuk marshmallow. Marshmallow adalah kembang gula/permen lunak dan beraerasi yang dibuat dari gelatin/pektin/agar/gom arab, albumin telur, gula,glukosa dan gula gula inver invertt (BPOM (BPOM RI RI 2006). 2006). Pada Pada umumnya, sediaan marshmallow menggunakan gelatin sebagai gelling agent . Tingginya kebutuhan gelatin sebagai campuran produk pangan yang masih mengandalkan produk impor dan ketidak pastian tentang kehalalan produk gelatin impor yang pada umumnya dibuat dari kulit babi menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan bagi konsumen, terutama konsumen muslim. Peluang
pemanfaatan bahan lain yang memiliki karakteristik mirip dengan gelatin untuk menggantikan fungsi gelatin cukup terbuka dan perlu digalakkan untuk menekan ketergantungan terhadap gelatin impor. Disamping itu pemanfaatan bahan pengganti gelatin yang tersedia secara melimpah di Indonesia diharapkan juga dapat meningkatkan nilai guna bahan tersebut (Atmaka 2013). Salah satu bahan yang mirip dengan gelatin adalah karagenan. Menurut Menurut Subaryono Subaryono (2006), karagenan karagenan memiliki kemampuan membentuk gel seperti halnya gelatin, namun sifat gel karagenan rapuh dan kurang elastis. Salah satu bahan nabati lain yang memili memiliki ki sifat sifat elasti elastiss namun namun tidak tidak membentuk gel adalah konjak. Konjak atau konjak manan adalah polisakarida hidrokoloid yang berasal dari tanaman Amorphophallus. Komponen utamanya berupa senyawa glukomanan yang terdiri dari manosa dan glukosa dan dihubungkan dengan ikatan β 1,4 glikosidik. Warna tepungnya putih sampai krem atau kecoklatan. Konjak larut dalam air panas atau air dingin, kekentalannya tinggi dengan pH antara 4,0 sampai 7,0 berfungsi sebagai pembentuk gel, pengental, pengemulsi dan penstabil. Berdasarkan sifat diatas diharapkan konjak dapat digunakan sebagai pencampur untuk meningkatkan elastisitas karagenan 2
sebagai bahan dalam pembuatan Penggunaan marshmallow. perbandingan karagenan dan konjak 2:1 mengha menghasil silkan kan gel yang yang elasti elastiss (Subaryono 2006). Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan konsentrasi karagenan dan konjak sebagai gelling agent untuk untuk mengetahui pengaruh terhadap sifat fisik sediaan marshmallow sari buah pepaya. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru mengenai pembuatan dengan bahan marshmallow pembentuk gel campuran karagenan dan konjak konjak dan pengembanga pengembangan n sediaan farmasi dengan bahan aktif juga sari buah pepaya. Metodologi Bahan : Buah pepaya, karagenan, konjak, sukrosa, sirup glukosa, sirup invert, natrium metabisulfit, natrium benzoate, asam sitrat, air suling, pati jagung dan gula halus. Alat : Timbangan analitik, tangas air, cetakan, jangka sorong, oven, alat-alat gelas, mixer , thermometer, spatula, desikator, cawan kaca, rotary indikator universal, evaporator , viscometer Brookfield, penetrometer. Pola Penelitian : Determinasi Buah Pepaya Dilakukan determinasi buah pepaya di Herbarium Bogoriense LIPI Bogor. Pembuatan dan karakteristik sari buah pepaya : Buah pepaya dikupas dikupas kulitnya kulitnya dan belah menjadi beberapa bagian
pisahkan dari bijinya kemudian dicuci hingga hingga bersi bersih. h. Blende Blenderr daging daging buah buah pepaya hingga halus dan disaring dengan menggunakan kain flanel. Kemudiaan diukur volume, catat sifat fisik sebagai karakteristik sari buah pepaya tersebut meliputi: Uji organoleptis, uji pH, pengujian kekentalan dan penetapan bobot jenis. Setelah dilakukan karakteristik, sari buah pepaya ditambahkan natrium metabisulfit sebagai antioksidan kemudian dikentalkan dengan rotary evaporator untuk mengurangi jumlah air pada sari buah pepaya. Perhitungan Rendemen : Berat buah pepaya : 32000 g Berat sari sari kental kental pepaya pepaya : 1429 g 1429 g Rendemen = x100%= 4,465% 32000 g Konsumsi buah pepaya tiap hari 100 g Pem Pemakaian dalam 1 ha hari 3x2 3x2 marshmallow, jadi tiap mengkonsumsi yaitu sebanyak 16,66gram pepaya Dosis 1x pakai = 4,465% b/b x 16,66 g = 0,743 g 0,743 g Dosis 1 kemasan = x 100% = 5g 14,86% ≈ 14,9%. Formula marshmallow sari buah pepaya : Pembuatan marshmallow sari buah pepaya menggunakan karagenan dan konjak (2:1) sebagai gelling agent dengan konsentrasi bervariasi untuk setiap setiap form formula ula.. Pada masi masingng-mas masing ing formula (F) dari F1, F2, F3 dan F4 digunakan gelling agent dengan konsentrasi 1,5, 3, 4,5 dan 6% yang bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan kekenyalan terhadap sifat fisik dan tingkat penerimaan 3
masyarakat terhadap marshmallow yang dihasilkan. Tabel 1. Formula marshmallow sari buah pepaya
Bahan Sari Buah Pepaya Karagenan Konjak Sukrosa Sirup Glukosa Sirup Invert Natrium metabisulfit Natrium benzoat Asam sitrat Aqua Dest (ad) Pati Jagung : Gula halus (1:1)
I (%)
Formula II III (%) (%)
IV (%)
14,9 1 0,5 30 30 3,5 0,02 0,1 0,3 100 12
14,9 2 1 30 30 3,5 0,02 0,1 0,3 100 12
14,9 4 2 30 30 3,5 0,02 0,1 0,3 100 12
Pembuatan marshmallow marshmallow sari buah pepaya : Sukrosa, Sukrosa, sirup glukosa, glukosa, sirup invert dan air dipanaskan hingga larut. Larutkan karagenan dan konjak 0 dengan air panas pada suhu 70 C. Campurkan larutan campuran sukrosa dengan karagenan dan konjak, kemudian kocok dengan mixer hingga menghasilkan sambil foam ditambahkan asam sitrat, natrium benzoate yang sebelumnya telah dilarutkan dengan air dan sari buah pepaya kental selama 10 menit hingga merata merata.. Adonan Adonan kemu kemudia dian n tuang tuang ke dalam cetakan yang sebelumnya telah ditaburi gula halus dan tepung jagung dan diamkan pada suhu kamar (150 30 C) selama 24 jam sampai memadat. Sediaan yang telah terbentuk dikeluarkan dari cetakan kemudian taburi dengan gula halus dan tepung jagung.
14,9 3 1,5 30 30 3,5 0,02 0,1 0,3 100 12
Fungsi Bahan aktif Gelling agent Gelling agent Pemanis Pemanis Pemanis Antioksidan Pengawet Pemberi rasa asam Pelarut Pelapis permen
marshmallow sari buah Evaluasi marshmallow pepaya : Pengujian evaluasi marshmallow dilakukan dengan uji organoleptik, uji kekenyalan, uji keseragaman bobot, uji kadar air dan uji kesukaan. Analisa data : Analisa data dilakukan terhadap hasil uji kekenyalan marshmallow dari masing-masing formula dianalisa dengan ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dan dilanjutkan ui Tukey untuk melihat perbedaan pada masing-masing form formul ula. a. Uji ting tingka katt kesu kesuka kaan an dianalisa dengan uji Chi-square.
4
Hasil dan Pembahasan : Hasil karakteristik sari buah pepaya Buah pepaya yang akan diformulasikan kedalam marshmallow merupakan pepaya jenis bangkok diperoleh dari perkebunan yang sebelumnya dideterminasi di LIPI, Pusat Konservasi Tumbuhan-Kebun Ray Raya Bog Bogor or.. Hasi Hasill det deter ermi mina nasi si menyatakan bahwa tanaman ini adalah benar buah pepaya (Carica papaya L.) Setelah dilakukan determinasi terhadap buah pepaya, kemudian dilakukan pembuatan sari buah pepaya dan di uji karakteristik dari sari buah pepaya. Hasil karakterisasi sari buah pepaya menunjukkan bahwa sari buah pepaya berupa cairan berwarna jingga kemerahan, aroma khas pepaya, rasa manis, memiliki pH 5, bobot jenis 1,0444g/ml ± 0,0010 dan viskositas 28,5 28,5 ± 0,230 0,2309. 9. Karak Karakte teri risa sasi si ini ini dilakukan sebagai identifikasi sari buah pepaya yang digunakan. Setelah dilakukan karakteristik terhadap sari buah pepaya, kemudian sari buah pepaya ditambahkan natrium metabisulfit yang berfungsi sebagai antioksidan selanjutnya dilakukan proses pengentalan pada sari buah pepaya dengan menggunakan rotary evaporator yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kandungan air pada ari buah pepaya. Sebelum dilakukan proses pengentalan sari buah pepaya dengan alat rotary evaporator, dilakukan optimasi terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengetahui waktu, kecepatan
dan suhu yang yang tepat tepat untuk untuk melakukan melakukan proses pengentalan sari buah pepaya dengan rotary evaporator. Hasil optomasi didapat pada kecepatan 0 70rpm, waktu 1 jam dan suhu 60 C dapat menarik air pada sari buah pepaya sehingga didapat sari buah pepaya yang kental. Formulasi marshmallow sari buah pepaya Pembuatan marshmallow sari buah pepaya menggunakan karagenan dan konjak sebagai gelling agent dengan peningkatan konsentrasi 1,5%, 3%, 4,5%, dan 6% yang bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan konsentrasi karagenan dan konjak terhadap sifat fisik marshmallow sari buah pepaya. Evaluasi marshmallow sari buah pepaya : Uji organoleptis : : Pengamatan uji organoleptis terhadap marshmallow sari buah pepaya meliputi bau, rasa dan dan warn warnaa seca secara ra vis visua ual. l. Seba Sebaga gaii pembanding adalah produk komersial dengan gelling agent dari gelatin. Hasil pengamatan organoleptis terhadap marshmallow sari buah pepaya dari keempat formula mengalami perbedaan warna, rasa dan bau apabila dibandingkan dengan produk komersial. Marshmallow sari buah pepaya yang dihasilkan pada tiap formula memiliki warna kuning kecoklatan, rasa manis, dan beraroma khas karagenan.
5
Tabel 2. Evaluasi marshmallow Evaluasi marshmallow sari sari buah pepaya Evaluasi Organoleptik Warna Bau Rasa Keseragaman Bobo Bobott ( X,¯ ) Kadar air (%) Kekenyalan (mm)
Formula I
Formula II
Formula III
Formula IV
Kuning kecoklatan Khas karagenan Manis 4,941
Kuning kecoklatan Khas karagenan Manis 5,033
Kuning kecoklatan Khas karagenan Manis 5,064
Kuning kecoklatan Khas karagenan Manis 5,106
23,51 362
18,83 331
17,42 323
14,13 308
25
Pembanding
Putih Aroma Buah Manis 13,39 328
r
20
m(
i A
n
a
n
k
K
a l
15
r
y
a d
e
10
a K
e 5
0
Konsentrasi karagenan karagenan d an konjak
Formula Gambar 1. Grafik Kadar air marshmallow air marshmallow Uji keseragaman bobot : Tujuan : Tujuan dari uji keseragaman bobot marshmallow ini dijadikan sebagai parameter untuk melihat keseragaman kandungan zat aktif dalam hal ini berkaitan dengan dosis pada setiap marshmallow. Hasil dari evaluasi keseragaman bobot buah pepaya marshmallow sari menunjukkan bahwa pada FI dan FII
Gambar 2. Grafik Kekenya Kekenyalan lan marshmallow marshmallow memenuhi memenuhi syarat syarat sedangka sedangkan n pada FIII dan FIV tidak memenuhi syarat. Dalam persyaratan disebutkan tidak boleh lebih dari dua buah marshmallow yang masing-masing bobotnya bobotnya menyimpang menyimpang dari bobot bobot rataratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom A (5%) dan tidak satupun yang bobotnya menyimpang 6
dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B (10%). Uji kadar air : Air merupakan komponen yang penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi tekstur, serta cita rasa maka makana nan. n. Semu Semuaa baha bahan n mak makan anan an mengandung air dalam jumlah yang berbed berbeda-be a-beda. da. Kandung Kandungan an air air dala dalam m bahan makanan menentukan kesegaran dan umur simpan (Winarno 1984). Hasil pengukuran kadar air buah pepaya marshmallow sari menunjukkan penurunan pada setiap form formul ula. a. Dari ari has hasil il pene penelliti itian, an, pengujian kadar air pada marshmallow didapat kadar air pada formula I sebesar 23,52%, formula II sebesar 18,83%, formula III sebesar 17,42% dan formula IV sebesar 14,13%. Sehingga dari hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi karagenan dan konjak sebagai gelling agent menghasilkan marshmallow dengan kadar air yang semakin semakin rendah. Hal ini disebabkan disebabkan air yang teranalisa pada penetapan kadar air adalah air bebas yang ada dalam bahan. Dalam hal ini termasuk juga air yang terikat secara fisik yaitu air yang terikat pada proses pembentukan gel karagenan dan konjak. Uji Kekenyalan : Hasil pengukuran uji kekenyalan marshmallow sari buah pepay pepayaa denga dengan n meng menggu guna naka kan n alat alat penetromete penetrometer. r. Pada proses proses pengukuran pengukuran nilai kekenyalan dengan menggunakan penetrometer, jarum kerucut pada penetrometer yang akan menusuk sediaan akan sedikit tertahan karena kekenyalan yang tinggi dan sifat gel yang elastis pada marshmallow dan
menghasilkan skala nilai yang rendah sebaliknya, jika sediaan yang memiliki kekenyalan yang rapuh jarum pada penetrometer akan dengan mudah menusuk sediaan marshmallow sehingga menghasilkan skala nilai yang tinggi. Diliha Dilihatt dari dari grafik grafik menunju menunjukka kkan n pada konsentrasi gelling agent tere terend ndaah (1,5 (1,5% %) marshmallow yang dihasilkan kurang baik karena tekstur yang dihasilkan kurang kenyal dan sedikit rapuh, sehingga jarum kerucut pada alat alat penetrome penetrometer ter dengan dengan mudah menusuk sediaan marshmallow dan menghasilkan skala nilai yang tinggi. Sedangkan pada F2 dan F3 dengan konsentrasi karagenan dan konjak 3% dan 4,5% menghasilkan marshmallow dengan kekenyalan yang cukup baik yaitu yaitu membent membentuk uk gel yang yang elasti elastis. s. Pada F4 dengan konsentrai gelling agent 6% kekenyalan marshmallow yang dihasilkan terlalu kenyal dan agak keras sehingga pada alat menunjukkan skala nilai yang rendah. Hasil uji statistik terhadap kekenyalan menunjukkan nilai sig (0,000) < (0,05) artinya ada perbedaan bermakna dari keempat formula dan dilanjutkan dengan uji analisis Tukey menunjukkan perbedaan dari masingmasi masing ng form formul ula. a. Hasil Hasil uji uji Tuk Tukey ey menunjukkan perbedaan konsentrasi gelling agent 1,5% mempengaruhi kekenyalan marshmallow sari buah pepaya. Uji kesukaan : Uji kesukaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh peningkatan gelling agent konsentrasi pada marshmallow sari buah pepaya terhadap tingkat tingkat kesuka kesukaan an panelis. panelis. Panelis Panelis yang digunakan berjumlah 20 orang (Bambang 1988) lalu hasil uji kesukaan 7
dianalisa dengan menggunakan Chisquare. Berdasarkan angka probabilitas pada tingkat kekenyalan terdapat hubungan antara konsentrasi gelling agent di dalam formula dengan tingkat penerimaan panelis. Dari hasil penelitian penelitian diketahui bahwa F1, F2, F3 dan F4 nilai Ho diteri diterima ma karen karenaa nilai nilai Asymp. Asymp. Sig lebih dari 0,05 dengan kesimpulan tingkat penerimaan panelis merata yaitu dominan suka. Jadi dapat disimpulkan untuk tingkat kesukaan panelis terhadap marshmallow sari buah pepaya sudah dapat menutupi bau dari buah pepaya. Berdasarkan hasil uji statistik ANAVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05) yang dilanjutkan dengan uji Tukey dan uji Chi-square formula 2 dan formula 3 merupakan formula yang memenuhi sifat fisik dilihat dari kekenyalan kekenyalan dan uji kesukaan. kesukaan. SIMPULAN : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan dibuatnya sediaan marshmallow, dapat menutupi aroma yang kurang enak dari pepaya dan peningkatan konsentrasi karagenan dan konjak sebagai gelling agent dapat meningkatkan sifat fisik marshmallow sari buah pepaya. SARAN : Dari penelitian yang telah dilakukan disarankan untuk menambahkan foaming agent yang sesuai sehingga menghasilkan foam yang lebih banyak dan perlu dilakukan uji stabilitas fisik. DAFTAR PUSTAKA
Atmaka, W. 2013. Pengaruh Penggunaan Campuran Karagenan dan Konjak Terhadap Karakteristik Permen
Jelly Temulawak (Curcuma xanthorhiza). Jurnal Teknosains Pangan Vol 2.
Badan POM RI. 2006. Kategori Pangan.www.pom.go.id/public/h ukum_perundangan/pdf/COMBI NE_03032011.pdf. Diakses 4 oktober 2012, jam 12:56 Badan Standarisasi Nasional. 2008. Standar Nasional Indonesia 3547-2-2008 Mutu dan cara uji kembang gula lunak. Jakarta: Badan Standar Standar Nasional Nasional;; Hlm. 1, 2, 8-10 Bambang K, Pudji H dan Wahyu S. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi UGM; Hlm. 15, 32, 42,56 Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; Hlm. 6-8, 47, 50, 265, 378 Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV, Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; Hlm. 404, 596, 762, 1037-1038 Mangan Y. 2003. Cara Bijak Menaklukkan Kanker dengan Pepaya. Agromedia Pustaka. Depok. Hlm. 82 Subaryono, U. 2006. Penggunaan Campuran Karagenan dan Konjak dalam Pembuatan Permen Jelly. Jurnal Pascapanen
8
dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan; Hlm. 20. Tan JM., Lim MH. 2008. Effects Of Gelatine Type and Concentration On The Shelf-life Stability and Quality Of Marshmallows. International journal of Food Science and Technology. Department of Food Science, University of Otago, Dunedin
9054, New Zealand. www.doc.isiri.org.ir/documents/ 10129/20938/09+SEP.pdf, Diakses 24 september 2012 Yahya, M. 2012. Khasiat Daun Pepaya Untuk Penderita Kanker. Dunia Sehat. Jakarta. Hal. 49,5659.
9