Pengaruh Penambahan Fly Ash Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI Oleh:  Alfred RodriquesJanuarNabal   Lusitania RagilCahyaningsih  HendrikusKakePandong  BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi beton menunjukkan peningkatan yang signifikan dari masa ke masa (Oscar dkk, 2011). Terminologi beton pada masa purba merujuk pada apa yang disebut dengan mortar yang tersusun atas campuran batuan, semen yang terbuat dari batu kapur, pasir, dan air. ejara! menunjukkan, keberadaan beton pertama kali pada 12 juta ta!un sebelum mase!i di "srael (wwwauburnedu). Pada a#al abad ke$20, perkembangan kemajuan teknologi beton sangat  pesat, mulai dari pembangunan apartemen %ugust Perret pada ta!un 1&02, sampai pembangunan #aduk T!ree 'orges am di iling iling istrick, Propinsi *ubei pada ta!un 200&. +eton sebagai  ba!an bangunan banyak digunakan dalam konstruksi karena sifatnya yang kedap air, muda! dibentuk, relatif mura!, dan muda! diperole!. ekuatan tekan beton merupakan sala! satu kinerja utama beton. uat tekan beton ditentukan ole! proporsi ba!an, yaitu agregat !alus, agregat kasar, semen, dan air sebagai komponen pembentuk beton. ala! satu tonggak sejara! terpenting dalam teknologi teknologi beton adala! ditemukannya emen Portland ole! -osep! %spdin pada ta!un 12/ (ngineers Outlook, 2011). ama 3Portland 3P ortland pada emen Portland merujuk pada suatu bangunan berkualitas prima yang dijumpai di Portland, "nggris. -osep! %spdin memperkenalkan metode pabrikasi semen Portland dengan cara  pembakaran batu kapur peca! dengan den gan lempung dan meleburnya !ingga memperole! bubuk bu buk semen. emen Portland sebagai material dasar pembentuk beton didasari pada sifat kimia#i semen tersebut yang menunjang proses pembentukan beton. e#asa ini, pembuatan beton mutu tinggi menjadi permasala!an utama pada masyarakat konstruksi. *al ini didasari adanya urgensitas beton sebagai material utama konstruksi dan kekuatannya dalam menunjang konstruksi. 4ntuk meng!asilkan beton mutu tinggi, sala! satu !al

yang utama untuk dilakukan adala! dengan meningkatkan mutu material pembentuknya, misalnya kekerasan agregat dan ke!alusan butir semen. %danya kontradiksi kekuatan tekan beton yang dibutu!kan dengan ketersediaan mutu material memunculkan polemik tersendiri didalamnya. ala! satu indikator untuk meng!asilkan beton mutu tinggi adala! tingkat porositas beton. ifat  porositas beton dipengaru!i ole! gradasi agregat dan ke!alusan butir semen. eterbatasan tingkat ke!alusan butir semen menjadi persoalan utama dalam meng!asilkan beton mutu tinggi,  jika ditinjau dari segi porositas. 4ntuk mengatasi !al ini, berbagai penelitian dilakukan untuk mencari alternatif penggunaan semen sebagai material pembentuk beton. 5aterial$material yang diuji memiliki sifat kimia#i yang sama dengan semen. alam penelitian yang dilakukan ole! 5u!ammad 6ifai yakuri dan *aryadi (1&&7), adanya  penamba!an fly as! pada campuran beton meng!asilkan kuat desak yang paling maksimum dibandingkan dengan beton normal biasa (8..). Penggunaan material fly as! sebagai material  pembentuk beton didasari pada sifat material ini yang memiliki kemiripan dengan sifat semen. emiripan sifat ini dapat ditinjau dari dua sifat utama, yaitu sifak fisik dan kimia#i. ecara fisik, material fly as! memiliki kemiripan dengan semen dalam !al ke!alusan butir$butirnya. 5enurut %9" 9ommittee 22:, fly as! mempunyai butiran yang cukup !alus, yaitu lolos ayakan o. ;2< (/< mili micron) <$27 = dengan specific gra>ity antara 2,1<$2,: dan ber#arna abu$abu ke!itaman. ifat kimia yangdimiliki ole! fly as! berupa silica dan alumina dengan presentase mencapai 0=. %danya kemiripan sifat$sifat ini menjadikan fly as! sebagai material pengganti untuk mengurangi jumla! semen sebagai material penyusun beton mutu tinggi. Penggunaan fly as! sebagai material pembentuk beton memberikan dampak positif jika ditinjau dari segi lingkungan. ?ly %s! merupakan sisa pembakaran batu bara yang sangat !alus. e!alusan butiran fly as! ini berpotensi ter!adap pencemaran udara. elain itu, penanganan fly as! pada saat ini masi! terbatas pada penimbunan di la!an kosong. alam makala! ini, penulis akan mengidentifikasi penggunaan ?ly %s! sebagai material tamba!an pembentuk beton. "ndentifikasi material fly as! menitikberatkan pada pengaru!  penamba!an material ini ter!adap kuat tekan beton mutu tinggi. 1.2 R!"an Ma"ala#

1. 2.

%pa itu +eton 5utu tinggi@ +agaimana pengaru! penamba!an fly as! pada beton mutu tinggi@

1.$ Bata"an Ma"ala#

alam penulisan 5akala! ini,

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Bet%n 2.1.1 Pengert&an

+eton adala! campuran antara semen portland atau semen !idrolik yang lain, agregat !alus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa ba!an tamba!an yang membentuk massa padat ("$ 0;$2/7$2002). eiring dengan penamba!an umur, beton akan semakin mengeras dan akan mencapai kekuatan rencana (fc) pada usia 2 !ari. ekuatan tekan merupakan sala! satu kinerja utama beton. ekuatan tekan adala! kemampuan  beton untuk dapat menerima gaya per satuan luas (Tri 5ulyono, 200/). ilai kekuatan beton diketa!ui dengan melakukan pengujian kuat tekan ter!adap benda uji silinder ataupun kubus  pada umur 2 !ari yang dibebani dengan gaya tekan sampai mencapai beban maksimum. +eban maksimum didapat dari pengujian dengan menggunakan alat compression testing mac!ine. 2.1.2 Mater&al Da"ar Pe!'entk Bet%n

+eton di!asilkan dari sekumpulan interaksi mekanis dan kimia#i sejumla! material  pembentuknya (a#y, 1&
Pada beton biasanya terdapat sekitar 70= sampai 0 = >olume agregat ter!adap >olume keseluru!an beton, karena itu agregat mempunyai peranan yang penting dalam propertis suatu  beton (5indess et al., 200;). %gregat ini !arus bergradasi sedemikian rupa se!ingga seluru! massa beton dapat berfungsi sebagai satu kesatuan yang utu!, !omogen, rapat, dan >ariasi dalam  perilaku (a#y, 1&&). ua jenis agregat adala! A 1.

%gregat !alus (pasir alami dan buatan).

%gregat !alus disebut pasir, baik berupa pasir alami yang diperole! langsung dari sungai atau tana! galian, atau dari !asil pemeca!an batu. %gregat !alus adala! agregat dengan ukuran butir lebi! kecil dari /,7< mm (%T5 9 12< B 0:). %gregat yang butir$butirnya lebi! kecil dari 1,2 mm disebut pasir !alus, sedangkan butir$butir yang lebi! kecil dari 0,07< mm disebut silt, dan yang lebi! kecil dari 0,002 mm disebut clay ( " T$1<$1&&1$0;). Persyaratan mengenai  proporsi agregat dengan gradasi ideal yang direkomendasikan terdapat dalam standar %T5 9 ;;C 0; D!tandard !"esifi#ation for Con#rete AggregatesE.

Table 2.1 'radasi aringan "deal %gregat *alus iameter aringan (mm) Persen Folos (=) 'radasi "deal (=) &,< 100 100 /,7< &<$100 &7,< 2,;: 0$100 &0 1,1 <0$< :7,< 0,: 2<$:0 /2,< 0,; <$;0 17,< 0,1< 0$10 < 1. Ggregat kasar (kerikil, batu peca!, atau peca!an dari blast furnance) 5enurut %T5 9 ;; B 0; dan %T5 9 12< B 0:, agregat kasar adala! agregat dengan ukuran  butir lebi! besar dari /,7< mm. etentuan mengenai agregat kasar antara lain A • •

•

•

*arus terdiri dari butir B butir yang keras dan tidak berpori. +utir B butir agregat kasar !arus bersifat kekal, artinya tidak peca! atau !ancur ole!  pengaru! B pengaru! cuaca, seperti terik mata!ari dan !ujan. Tidak bole! mengandung Hat B Hat yang dapat merusak beton, seperti Hat B Hat yang relatif alkali. Tidak bole! mengandung lumpur lebi! dari 1 =. %pabila kadar lumpur melampaui 1 =, maka agregat kasar !arus dicuci

Persyaratan mengenai proporsi gradasi saringan untuk campuran beton berdasarkan standar yang direkomendasikan %T5 9 ;;C 0; (li!at Tabel 2.2). iameter aringan (mm) 2< 1& 12,< &,< /,7< 2,;:

Persen Folos (=) 100 &0$100 B 20$<< 0$10 0$<

'radasi "deal (=) 100 &< B   ;7,< < 2,<

(umberA %T5 ;;C0;) 2.1.2.2 Se!en (P%rtlan) *e!ent+

Portland cement merupakan ba!an pengikat utama untuk adukan beton dan pasangan batu yang digunakan untuk menyatukan ba!an menjadi satu kesatuan yang kuat. -enis atau tipe semen yang digunakan merupakan sala! satu faktor yang mempengaru!i kuat tekan beton, dalam !al ini perlu diketa!ui tipe semen yang distandardisasi di "ndonesia. 5enurut %T5 91<0, semen Portland dibagi menjadi lima tipe, yaitu A

Tipe " A Ordinary Portland 9ement (OP9), semen untuk penggunaan umum, tidak memerlukan persyaratan k!usus (panas !idrasi, keta!anan ter!adap sulfat, kekuatan a#al). Tipe "" A 5oderate ulp!ate 9ement, semen untuk beton yang ta!an ter!adap sulfat sedang dan mempunyai panas !idrasi sedang. Tipe """ A *ig! arly trengt! 9ement, semen untuk beton dengan kekuatan a#al tinggi (cepat mengeras) Tipe "I A Fo# *eat of *ydration 9ement, semen untuk beton yang memerlukan panas !idrasi renda!, dengan kekuatan a#al renda!. Tipe I A sulfat tinggi.

*ig! ulp!ate 6esistance 9ement, semen untuk beton yang ta!an ter!adap kadar

usunan oJide dari semen Portland (%ntono, 1&&<), seperti berikut iniA Oksida apur (9aO) ilika (iO2) %lumunia (%l2O;) +esi (?e2O;) 5agnesia (5gO) ulfur (O;)

= rata$rata :; 22 7 ; 2 2

2.1.2.$ A&r

?ungsi dari air disini antara lain adala! sebagai ba!an pencampurdan pengaduk antara semen dan agregat. Pada umumnya air yang dapat diminum memenu!i persyaratan sebagai air pencampur  beton, air ini !arus bebas dari padatan tersuspensi ataupun padatan terlarut yang terlalu banyak, dan bebas dari material organik $%indess et al&'(()* Persyaratan air sebagai ba!an bangunan, sesuai dengan penggunaannya !arus memenu!i syarat menurut Persyaratan 4mum +a!an +angunan i "ndonesia $P+,-./01'*, antara lainA 1. 2.

%ir !arus bersi!. Tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang dapat dili!at secara >isual. Tidak bole! mengandung benda$benda tersuspensi lebi! dari 2 gramC liter.

;.

Tidak mengandung garam$garam yang dapat larut dan dapatmerusak beton (asam$ asam, Hat organik dan sebagainya) lebi! dari 1< gram C liter. andungan klorida (9l), tidak lebi! dari <00 p.p.m. dan senya#a sulfat tidak lebi! dari 1000 p.p.m. sebagai O;.

/.

emua air yang mutunya meragukan !arus dianalisa secara kimia dan die>aluasi.

2.2 Bet%n Mt T&ngg&

+eton mutu tinggi merupakan beton yang mempunyai sifat k!usus yang berbeda dengan beton  biasa, seperti tingkat susut ( shrinkage) renda!, permeabilitas renda!, modulus elastisitas tinggi, dan kuat tekan tinggi. +eton mutu tinggi umumnya memiliki faktor air semen yang renda! dengan rentang 0,2$0,;<. emakin renda! fas, maka porositas beton juga cenderung renda!. riteria beton mutu tinggi selalu beruba! sesuai dengan kemajuan tingkat mutu yang ber!asil dicapai. Ta!un 1&<0$an, beton dengan kuat tekan ;0 5Pa suda! dikategorikan sebagai beton mutu tinggi. Ta!un 1&:0$an !ingga a#al 1&70$an, criterianya lebi! laHim menjadi /0 5Pa. aat ini, disebut mutu tinggi untuk kuat tekan di atas <0 5Pa$0 5Pa (upartono, 1&&). ementara itu, +eton mutu tinggi (high strength #on#rete) yang tercantum dalam !N- ().2321. '((( ( Pd 4./1./000.()) didefinisikan sebagai beton yang mempunyai kuat tekan yang disyaratkan lebi! besar sama dengan /1,/ 5Pa. 4paya untukmendapatkan beton mutu tinggi yaitu dengan meningkatkan mutu material pembentuknya, misalnya kekerasan agregat dan ke!alusan butir semen. 5enurut %mecican 9oncrete "nstitude (%9") 9ommittee, +eton 5utu Tinggi adala! beton yang memenu!i kombinasi kinerja k!usus sesui dengan yang diinginkan yang tidak ditemui secara rutin pada beton kon>ensional, diantaranyaA

•

5uda! pengerjaan +erkekuatan tinggi di usia dini

•

edap dan padat

•

urable ter!adap lingkungan, kekerasan yang memadai

•

4mur layan lebi! lama (lebi! dari 7< ta!un)

•

Panas !idrasi renda!

•

tabilitas >olume yang memadai

•

emampuan mengalir yang memadai

•

Perbedaan perancangan beton mutu tinggi dengan beton normal adala!, bagaimana mencari susunan gradasi ukuran butir yang dapat mengisi ruang kosong pada matriJ semen. edangkan,  pada beton mutu tinggi dengan filler nanomaterial ukuran butir yang digunakan dalam rentang nanometer, yang disingkat nm. engan pemili!an degradasi yang tepat, akan diperole! kepadatan per satuan >olum (packing density).

BAB III PENGARUH PENAMBAHAN

FLY ASH

TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

$.1 Fl, A"# $.1.1 Pengert&an

ejak "ndonesia mengalami krisis ba!an bakar minyak, penggunaan batu bara menjadi alternatif utama sebagai sumber energy masyarakat, baik masyarakat umum maupun masyarakat industria#an. emua sumber tenaga yang menggunakan ba!an bakar yang berasal dari minyak  bumi jika memungkinkan, dapat digantikan dengan batu bara. +adan Pusat tatistik 6e>ie# of nergi (200/) mencatat, "ndonesia mempunyai cadangan batu bara terbesar ke lima dunia, setela! %merika erikat, -erman, %frika elatan, dan 4kraina. aat ini penggunaan batu bara di kalangan industry semakin meningkat >olumenya, karena !arga yang relatif mura! dibandingkan !arga ba!an bakar minyak untuk industri. Penggunaan batu  bara sebagai sumber energy pengganti ++5, di satu sisi sangat menguntungkan, namun di sisi lain dapat menimbulkan masala!. 5asala! utama dari penggunaan batu bara adala! abu batubara yang merupakan !asil sampingan pembakaran batubara. ejumla! penggunaan batubara akan meng!asilkan abu batubara sekitar 2$10 =. Pada saat ini, pengelolaan limba! abu batu bara !anya terbatas pada penimbunan di areal pabrik (as! disposal). %bu batubara merupakan bagian dari sisa pembakaran batubara yang berbentuk partikel !alus amorf. %bu tersebut merupakan ba!an anorganik yang terbentuk dari peruba!an ba!an mineral (mineral matter) karena proses pembakaran. Proses pembakaran batubara pada unit pembangkit uap (boiler) akan membentuk dua jenis abu, yaiti abu terbang (fly as!) dan abu dasar (bottom as!). omposisi abu batu bara terdiri dari 10$20 = abu dasar dan 0$&0= berupa abu terbang. %bu terbang ditangkap dengan electric precipitator sebelum dibuang ke udara melalui cerobong. $.1.2 S&-at"&-at $.1.2.1 S&-at F&"&k 

5enurut %9" 9ommittee 22:, dijelaskan ba!#a abu terbang (fly as!) mempunyai butiran yang !alus, yaitu lolos ayakan o. ;2< (/< mili micron) <$27 =. ?ly %s! umumnya berbetnuk bola  padat atau berongga. %bu terbang memiliki densitas 2,2; grCcm;, dengan kadar air sekitar /=. ?ly as! memiliki specific gra>ity antara 2,1<$2,: dan ber#arna abu$abu ke!itaman. 4kuran  partikel abu terbang !asil pembakaran batubara bituminous lebi! kecil dari 0,07< mm. ?ly as! memiliki luas area spesificnya 170$1000 m2Ckg. 4kuran partikel rata$rata abu terbang batu bara  jenis sub bituminous 0,01 mm B 0,01< mm, luas permukaannya 1$2 m2Cg, bentuk partikel mostly sp!erical, yaitu sebagian besar berbentuk bola, se!ingga meng!asilkan kelecakan yang lebi! baik  (ugro!o, P dan %ntoni, 2007). $.1.2.2 S&-at K&!&a/&

ifat kimia dari fly as! dipengaru!i ole! jenis batubara yang dibakar, teknik penyimpanan, dan  penanganannya. Pembakaran batu bara lignit dan sub$bituminous meng!asilkan abu terbang dengan kalsium dan magnesium oksida lebi! banyak daripada jenis bituminous. omponen utama fly as! batu bara adala! silica (iO2), alumina (%leO;), besi oksida (?e2O;), kalsium (9aO)K dan magnesium , potassium, sodium, titanium, dan belerang dalam jumla! yang sedikit. 6umus empiris abu terbang adala!A i1.0%l0./<9a0.<1a0.0/7?e0.0;&5g0.0200.01;Ti0.011. omposisi dan lasifikasi ?ly as! dapat dili!at pada tabel berikutA Tabel ;.2 omposisi dan lasifikasi ?ly as! omponen iO2 %l2O; ?e2O; 9aO 5gO O;  a2O 2O FO"

+ituminus 20$:0 <$;< 10$/0 1$12 0$< 0$/ 0$/ 0$; 0$1<

ub$bituminus /0$:0 20$;0 /$10 <$;0 1$: 0$2 0$2 0$/ 0$;

Fignit 1<$/< 20$2< /$1< 1<$/0 ;$10 0$10 0$: 0$/ 0$<

$.1.2.$ S&-at P%0%lan

5enurut  " $0/$1&&$? (P4A 1&&), poHolan merupakan ba!an yang mengandung silika. Penamba!an mineral berupa silika ke dalam campuran beton merupakan sala! satu cara meningkatkan mutu semen, yang berarti juga meningkatkan mutu beton yang di!asilkan. %dapun  persyaratan kimia poHolan yang dapat digunakan sebagai ba!an campuran beton menurut  " $0/$1&&$? dapat dili!at pada tabel berikutA Tabel ;.1 Persyaratan imia PoHolan  o 1 2 ; / <

enya#a -umla! oksida iO2 L%l2O;L?e2O; iO2 5aksimum *ilang pijar maksimum adar air maksimum Total alkali di!itung sebagai a2O maksimum

adar (=) 70 < : ; 1,<

%bu terbang tidak memiliki kemampuan mengikat seperti !alnya semen, namun dengan ke!adiran air dan ukurannya yang !alus, oksida silika yang dikandung di dalam fly as! akan  bereaksi secara kimia dengan kalsium !idroksida yang terbentuk dari proses !idrasi semen dan meng!asilkan Hat yang memiliki kemampuan yang mengikat (ji#antoro, 2001).

%bu batubara dapat digunakan pada beton sebagai material terpisa! atau sebagai ba!an dalam campuran semen dengan tujuan untuk memperbaiki sifat$sifat beton. ?ungsi abu batubara sebagai ba!an aditif dalam beton bisa sebagai pengisi ( filler ) yang akan menamba! internal ko!esi dan mengurangi porositas daera! transisi yang merupakan daera! terkecil dalam beton, se!ingga beton menjadi lebi! kuat. Pada umur sampai dengan 7 !ari, peruba!an fisik abu  batubara akan memberikan konstribusi ter!adap peruba!an kekuatan yang terjadi pada beton, sedangkan pada umur 7 sampai dengan 2 !ari, penamba!an kekuatan beton merupakan akibat dari kombinasi antara hidrasi semen dan reaksi "o55olan $ -ackson, 1&77). $.1.$ en&"en&" Fl, A"#

+erdasarkan %9" 5anual of concrete Practice 1&&; Part " 22:.;6$;), ?ly %s! dapat dibedakan menjadi ; jenisA 1.

elas 9

?ly as! yang mengandung 9aO di atas 10= yang di!asilkan dari pembakaran lignite atau sub$  bitumen batubara (batubara muda). 4ntuk fly as! tipe 9, kadar iO2 L %l2O; L ?e2O; M <0=. adar 9aO mencapai 10 =. alam campuran beton, jumla!an fly as! yang digunakan sebanyak 1<=$;<= dari berat silinder. 1.

elas ?

?ly as! tipe ? mengandung 9aO lebi! kecil dari 10= yang di!asilkan dari pembakaran ant!racite atau bitumen batubara. ?ly as! tipe ? mempunyai kadar iO2 L %l2O; L ?e2O; M 70=. adar 9aO fly as! tipe ? kurang dari < =. alam campuran beton, jumla!an fly as! yang digunakan sebanyak 1<=$2<= dari berat silinder. 1.

elas 

PoHHolan alam atau !asil pembakaran yang dapat digolongkan antara lain tana! diatomic, opaline c!ertH, s!ales, tuff, dan abu >ulkanik, baik yang diproses melalui pembakaran atau tidak melalui  proses pembakaran.

$.1. Per'an)&ngan Fl, A"# )an Se!en P%rtlan)

?ly as! digunakan untuk menggantikan semen Portland pada beton, karena mempunyai sifat  poHHolanic. *al ini memungkinkan terjadinya peningkatan kekuatan dan durabilitas dari beton. %danya penggunaan fly as! dapat menjadi faktor kunci pada pemeli!araan beton tersebut. Pada umumnya, penggunaan fly as! sebagai pengganti sebagian berat semen terbatas pada fly as! tipe ?. ?ly as! tersebut dapat menggantikan semen sampai ;0= berat semen yang dipergunakan dan dapat menamba! daya ta!an dan keta!anan ter!adap kimia. ?ly as! juga dapat meningkatkan #orkability dari semen dengan berkurangnya pemakaian air. Produksi semen

sedunia pada ta!un 2010 diperkirakan mencapai 2 miliar ton. *al ini memberikan sebua! solusi, dimana penggunaan fly as! dapat mengurangi emisi gas carbon secara signifikan. Perbandingan fly as! dengan semen Portland dapat ditinjau dari tiga kemiripan sifat ke dua material tersebut, yaitu sifat fisik, sifat kimia, dan sifat poHHolan. $.1..1 Per' an)&ngan S&-at F&"&k 

?ly as! dan semen mempunyai kemiripan jika ditinjau dari sifat fisik. emiripan sifat fisik ke duanya dapat ditinjau dari beberapa >ariabel. Perbandingan sifat fisik fly as! dan semen Portland dapat dili!at pada tabel berikutA Iariabel pembanding e!alusan butir  +erat jenis Naktu pengikatan a#al pecific gra>ity u!u pengikatan

?ly %s! <$27= lolos saringan /< mili micron 2,1< B 2, gCcm; /2; menit 2,1<$2,: 2/$270 9

emen Portland 0= lolos saringan // mikron ;,1< gCcm; :0$120 menit ;,1< ;<0 9

$.1..2 Per'an)&ngan S&-at K&!&a

?ly as! dan semen Portland mengandung kapur, silika, alumina, dan oksida besi. e empat unsur  ini merupakan unsur$unsur poko ke dua material ini, karena unsur$unsur tersebut mempengaru!i fungsi dari material. Perbandingan sifat kimia antara fly as! dan semen Portland dapat dili!at  pada tabel berikutA omponen Pembanding apur, 9aO ilika, iO2 %lumina, %F2O; +esi, ?e2O; 5agnesia, 5gO ulfur, O; odaCPotas!, a2O L 2O

= rata$rata untuk fly as! 1$12 20$:0 <$;< 10$/0 0$< 0$/ 0$7

= rata$rata untuk semen Portalnd :0$:< 17$2< ;$ 0,<$: 0,<$/ 1$2 0,<$1

$.1.3 Ber'aga& Penel&t&an Pengar# Pena!'a#an Fl, A"# Pa)a Pe!'atan Bet%n Mt T&ngg& $.1.3.1 Penel&t&an ,ang )&lakkan %le# Mar)&%n%4 Tekn&k S&5&l Un&6er"&ta" Gna)ar!a akarta

Tujuan dari penelitian ini adala! untuk mendapatkan kuat tekan betonmutu tinggi dan untuk mengeta!ui sejau! mana pengaru! penggantian semen dengan abu terbang $6ly Ash* ter!adap mutu kuat tekan beton. omposisi penggantian semen dengan abu terbang $6ly Ash* sebanyak 0=, 10=, 20=, ;0= dan /0= dari berat semen, dengan penamba!an !u"er"lasti#i5er ika Iiscocrete 10 sebanyak 1= dan faktor air semen ditentukan sama pada semua >ariasi campuran. ampel yang digunakan adala! berbentuk kubus (1< cm J 1< cm J 1< cm), mutu beton yang direncanakan /0 5Pa pada umur 2 !ari. ampel diuji pada umur 7, 1/, 21, dan 2 !ari, dengan terlebi! da!ulu dilakukan pera#atan sebelum pengujian. -umla! sampel sebanyak :0 sampel, terdiri dari < >ariasi dan masingmasing >ariasi sebanyak 12 sampel. ari penelitian diperole!  ba!#a kuat tekan beton yang tertinggi terdapat pada campuran beton penggantian semen dengan  6ly Ash 10= (+10), yaitu sebesar /1,<7 5Pa dan kuat tekan beton yang terenda! terdapat pada campuran beton dengan 6ly Ash /0= (+/0), yaitu sebesar ;;,&1 5Pa. Pengaru! 6ly Ash dalam  beton mutu tinggi adala! butiran 6ly Ash yang !alus membuat beton lebi! padat karena rongga antara butiran agregat diisi ole! 6ly Ash& se!ingga dapat memperkecil pori$pori yang ada dan memanfaatkan sifat poHHolan dari 6ly Ash. elain itu penggunaan 6ly Ash dengan takaran tertentu terbukti dapat meningkatkan kekuatan beton. $.1.3.2 Sr,a Se'a,ang4 Pengar# Ka)ar A' Ter'ang Se'aga& Penggant& Se7!la# Se!en Pa)a Bet%n Al&r Mt T&ngg&

+eton alir dapat mengalir dan meng!asilkan adukan yang !omogeny ketika mengisi daera!  penulangan yang padat. +eton alir digunakan untuk mengurangi ba!kan meniadakan kebutu!an  pemadatan, mengurangi biaya konstruksi, dan mempercepat #aktu konstruksi. +eton alir mutu tinggi pada penelitian yang dilakukan ole! urya ebayang menggunakan abu terbang yang  berasal dari uralaya +anten sebagai ba!an pengganti sejumla! semen. Pengujian yang dilakukan meliputi kelecakan adukan, #aktu pengikatan beton, berat >olume beton, dan kuat tekan beton. Perancangan campuran beton menggunakan metode %9" 211$/6$1&&; yang dikombinasikan dengan metode *as!imoto. %dukan beton terdiri dari < >ariasi, yaitu kadar abu terbang )<, ;=, :=, &=, 12=, dan 1<=. ari !asil penelitian, diperole! ba!#a semakin besar kadar abu terbang pada adukan beton, maka kelecakan beton semakin bertamba!. Penggunaan abu trbang ternyata dapat membuat adukan menjadi ko!esif dan tidak terjadi segregasi pada adukan beton. Penggunaan abu terbang pada adukan beton memperlambat #aktu pengikatan a#al dan pengikatan ak!ir beton. uat tekan beton alir abu terbang pada umur 7 !ari, 1/ !ari, dan 2 !ari masi! lebi! renda! dibandingkan dengan kuat tekan beton tanpa abu terbang dengan umur yang sama. uat tekan optimum beton abu terbang sebesar /,:07 5Pa pada umur <: !ari, dengan kadar abu terbang &= sebagai ba!an pengganti sejumla! semen $.1.3.$ I 8a,an Sa!&ta4 Kat Tekan Bet%n )engan Pena!'a#an Fl, A"# )ar& PLTU M5ana Ta6ael&

ebutu!an ba!an bangunan makin meningkat seiring dengan meningkatnya laju pembangunan fisik. Perlu diusa!akan adanya ba!an bangunan pengikat alternatif yang diperuntukan pada  bangunan struktural dan nonostruktural. ala! satu ba!an pengikat alternatif adala! fly as! (abu terbang). %bu terbang memiliki sifat poHHolan dan dapat bereaksi dengan kapur pada su!u ruang dengan media air dan membentuk senya#a yang bersifat mengikat. Penelitian ini bertujuan mengeta!ui pengaru! abu terbang ter!adap kuat tekan beton. Penentuan komposisi campuran

 berdasarkan  " T$1<$1&&0$0;. Penelitian ini mem>ariasikan ba!an tamba! abu terbang antara <=, 10=, 1<=, 20= dan 2<= sebagai ba!an tamba! *asil pengujian di laboratorium  menunjukkkan ba!#a beton dengan penggunaan abu terbang sebagai ba!an tamba! dalam campuran beton mengalami peningkatan kuat tekan antara <,0=, &,/7;=, 12,10;=, 1/,0;/= !ingga 1<,/;7= dari beton normal.

$.2 L%!'a Kat Tekan Bet%n Mt T&ngg& $.2.1 Peren9anaan *a!5ran (M&: De"&gn+ $.2.2 Pr%"e)r L%!'a

BAB I; PENUTUP

.1 Ke"&!5lan

+eton merupakan material utama konstruksi. ekuatan tekan beton merupakan sala! satu sifat utama yang menjadikannya sebagai material penting dalam konstruksi +eton sebagai material konstruksi banyak digunakan karena sifatnya yang muda! dibentuk, kedap ter!adap air, muda! diperole!, dan biaya yang mura!. Pada masa sekarang, beton mutu tinggi merupakan suatu kebutu!an urgen pada masyarakat konstruksi. Tuntutan material menjadi permasala!an mendasar untuk menciptakan kekuatan  beton dengan mutu tinggi. %danya faktor pembatas dari jenis material yang digunakan dalam  pembuatan beton mutu tinggi menuntut untuk digunakannya material$material tamba!an. ?ly as! merupakan solusi alternatif yang dapat digunakan untuk menciptakan beton mutu tinggi. ?ly as! merupakan bagian dari sisa pembakaran batubara yang berbentuk partikel !alus amorf. ?ly as! memiliki sifat fisik berupa bentuk partikel yang !alus, yaitu lolos ayakan /< mili micron. ifak kimia#i pada fly as! memiliki kemiripan dengan sifat pada semen Portland. %danya kemiripan sifat fisik dan kimia#i antara fly as! dan semen Portland menjadikan material fly as! dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembuatan beton mutu tinggi. Febi! lanjut, bentuk  partikel fly as! yang lebi! !alus memberikan keuntungan, dimana penggunaannya dapat memperkecil porositas beton. *al ini memberikan keuntungan dalam !al peningkatan kekuatan  beton.

+erbagai penelitian memberikan kesimpulan yang positif ter!adap kegunaan material fly as! dalam produksi beton mutu tinggi. +eberapa penelitian menunjukkan, kadar optimum fly as! yang dapat digunakan dalam pembuatan beton berkisar antara &=$ 1: = dari berat semen. alam lomba kuat tekan beton mutu tinggi yang diadakan ole! 4ni>ersitas %tma -aya ogyakarta, kami menggunakan kadar fly as! sebesar 1<= dari berat semen untuk kuat rencana /< 5Pa. %danya jumla!an persentase yang digunakan dilandaskan pada kadar optimum yang disarankan jika menggunakan fly as! kelas ?. elain itu, pemili!an persentase tersebut juga didasarkan pada !asil penelitan yang tela! dilakukan. .2 Saran

1.

Penamba!an material fly as! dalam memproduksi beton mutu tinggi merupakan !al yang penting, karena sifat fisis dan kimia#i fly as! menunjukkan kapasitas sebagai material alternatif untuk menggantikan sejumla! berat semen yang direncanakan. 2. egunaan fly as! dalam produksi beton mutu tinggi dapat memberikan keuntungan dalam !al mengurangi pencemaran udara yang diakibatkan ole! fly as!. elain itu, emisi 9O2 yang di!asilkan dari proses pembuatan semen dapat dikurangi dengan cara mengurangi produksi semen. ;.

Persentase penggunaan fly as! !arus dalam kadar yang optimum, agar beton yang di!asilkan tidak mengalami reduksi kekuatan.

DAFTAR PUSTAKA

Oscar dkk. 200&. ustainability in t!e 9onstruction "ndustryA % 6e>ie# of 6ecent e>elopments +asen on F9%. 9onstruction dan +uilding 5aterials, >ol. 2;.

###.auburn.edu, diundu! pada tanggal 1 5aret 201/

ngineers Outlook. 2011. *istory of 6einforced 9oncrete and tructural esign. ngineersoutlook.#ordpress.com

ebayang, urya. 2002. Pengaru! adar %bu Terbang Ter!adap uat Tekan +eton %lir 5utu Tinggi. -urnal Penelitian 6ekayasa ipil dan Perencanaan. disi e enam

5ulyono,Tri,"r,5T, Teknologi +eton, %ndi ogyakarta,200/.

epartemen Pekerjaan 4mum,  " T$ 1<$1&&1$0; Tata cara Pembuatan 6encana 9ampuran +eton ormal, -