MIX DESIGN BETON Mutu Tinggi Type P 100 dosis 1,25% + ASP 10% (Trial) Diketahui : Kuat tekan beton ( fc') yang rencanakan = 50 Mpa Agregrat halus yang digunakan adalah pasir alami dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi pasir agak halus Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi split gradasi 2 ( 20 mm )
= = =
Langkah - langkah pokok cara perancangan menurut standar ini adalah : 1 Perhitungan nilai tambah / margin ( m ) Karena pelaksana tidak mempunyai pengalaman lapangan , maka nilai tambah m diambil dari Tabel Diambil nilai m = 10 mpa ( karena fc' lebih dari 20 Mpa) 2
Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan (fc') pada umur tertentu a. Kuat tekan beton yang disyaratkan ( fc' ) ditetapkan sesuai dengan RKS fc' = 50 mpa
3
Kuat tekan rata-rata perlu ( fcr' ) fcr' = fc' = 50 = 60
+ +
m 10
Mpa
4
Penetapan jenis semen portland Jenis semen portland yang dipakai jenis PCC tipe I
5
Penetapan Jenis agregrat Jenis agregrat halus adalah : pasir alami dengan berat jenis Jenis agregrat kasar adalah : batu pecah dengan berat jenis
= =
6
Penetapan nilai faktor air semen a. Faktor air semen ditetapkan dengan cara yang tercantum dalam lampiran Nilai faktor air semen = 0.3 c. Diambil nilai faktor air semen terkecil jika lebih dari 6 maka ambil FAS 6 ditetapkan nilai faktor air semen = 0.3
7
Penetapan nilai slump Ditetapkan nilai slump
8
=
30 - 60 mm
Penetapan besar butir agregrat maksimum Ditetapkan nilai besar butir maksimum agregrat
=
20
mm
9
Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton diperoleh dari lampiran, dengan data : = 20 agregat maksimum mm = 30 - 60 mm nilai slump = agregat kasar batu pecah = agregat halus pasir alami A
10
= = =
0.67 Ah + 0.33 Ak (0.67 x180) + (0.33 x 210) 190 liter
Berat semen yang diperlukan berat semen per meter kubik beton dihitung degan : W semen = Wair fas = 190 Kg 0.3 = 633 Kg Berat zat aditif yang di perlukan berat zat aditif per meter kubik beton dengan dosis 1,25% : = 7.9125 kg = 7.19318 L
11
12
13
Penetapan jenis agregat halus Agregat yang dipakai masuk dalam klasifikasi pasir agak halus :
Zona 2
Proporsi besar agregat halus terhadap agregat campuran Perbandingan berat agregat halus diperoleh dari lampiran , dengan data : agregat maksimum = 20 mm nilai slump = 30 - 60 mm faktor air semen = 0.3 agregat halus = Zona 2 Dari grafik didapatkan : proporsi agregat halus = 37.5 % terhadap campuran proporsi agregat kasar = 100% 37.5% = 62.5 % terhadap campuran Penentuan berat jenis agregat campuran Berat jenis campuran dihitung dengan rumus : = Kk BJ campuran Kh x Bj halus + 100 100 = + 37.5 62.5 x 1,874 x 2.546
=
14
15
100 2.30
x 1,874
100
Perkiraan berat beton Perkiraan berat beton diperoleh dari Grafik, dengan : Bj campuran = 2.30 Jumlah air = 190 liter dari grafik berat beton didapatkan berat beton =
2160
x 2.546
kg/m3
Dihitung kebutuhan berat agregat campuran Kebutuhan berat agregat campuran dihitung dengan rumus : Wagg-campuran = Wbeton - Wair - Wsemen = 2160 189.9 = 1337.1
-
16
Hitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat halus dihitung dengan rumus : Wagg-halus = Kh x Wagg-campuran = 37.5% x 1337.1 = 501.41 kg
17
Hitung berat agregat kasar yang diperlukan, berdasar hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat kasar dihitung dengan runus : Wagg-kasar = Kk x Wagg-campuran = 62.5% x 1337.1 = 835.6875 kg
18
Menghitung volume cetakan silinder (15cm x 30 cm) = Rumus Volume Silinder π r2 t = = =
3,14 x 0.0752 x 0.30 3.14 x
0.075
0.0053 m3
19
Hitung volume 3 buah cetakan kubus = volume 1 buah cetakan kubus x 3 = 0.0053 x 3 = 0.0159
20
Koreksi 30 % ( untuk menghindari kekurangan isian cetakan ) = volume 3 buah cetakan silinder x 30% = 0.0159 x 30% = 0.00477
x
0.075
21
Volume total 3 buah cetakan silinder = volume 3 buah cetakan silinder + Nilai koreksi 30% = 0.0159 + 0.005 =
0.021 m3
Proporsi Bahan Beton
1
2
3
4
Air = = =
kadar air bebas x volue total 183 x 0.021 3.78 kg
= =
Kebutuhan semen per m3 x volume total 633 x 0.021 = 13.08
kg
13.93
= =
Kebutuhan agregat halus per m3 x volume total 501.413 x 0.021 = 10.4 kg
11.21
Kebutuhan agregat kasar per m3 x volume total 835.688 x 0.021 = 17.26959 kg
18.12
Pasir
Kerikil
Zat Aditif = =
6
3775.659 ml
Semen
= = 5
=
Kebutuhan zat aditif per m3 x volume total 0.14865 L = 148.648 ml
Kebutuhan % abu sekam padi per 3 buah cetakan silinder = 10% dari 14.11 kg
Tabel proporsi bahan tambah per 3 cetakan % abu sekam padi Kebutuhan 10%
ASP yang
semen
digunakan (kg)
14.11
1.41
1.41 kg
25% + ASP 10% (Trial)
1.874
Zona 2 2.548
1.874 2.548
hadap campuran
hadap campuran
x Bj kasar
633
x
0.3
3.78788
MIX DESIGN BETON Mutu Tinggi Type P 100 dosis 1% + SILICAFUME 7% Diketahui : Kuat tekan beton ( fc') yang rencanakan = 50 Mpa Agregrat halus yang digunakan adalah pasir alami dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi pasir agak halus Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi split gradasi 2 ( 20 mm ) Langkah - langkah pokok cara perancangan menurut standar ini adalah : 1 Perhitungan nilai tambah / margin ( m ) Karena pelaksana tidak mempunyai pengalaman lapangan , maka nilai tambah m diambil dari Tabel Diambil nilai m = 10 mpa ( karena fc' lebih dari 20 Mpa) 2
Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan (fc') pada umur tertentu a. Kuat tekan beton yang disyaratkan ( fc' ) ditetapkan sesuai dengan RKS fc' = 50 mpa
3
Kuat tekan rata-rata perlu ( fcr' ) fcr' = fc' = 50 = 60
+ +
m 10
Mpa
4
Penetapan jenis semen portland Jenis semen portland yang dipakai jenis PCC tipe I
5
Penetapan Jenis agregrat Jenis agregrat halus adalah : pasir alami dengan berat jenis Jenis agregrat kasar adalah : batu pecah dengan berat jenis
6
Penetapan nilai faktor air semen a. Faktor air semen ditetapkan dengan cara yang tercantum dalam lampiran Nilai faktor air semen = 0.3 c. Diambil nilai faktor air semen terkecil jika lebih dari 6 maka ambil FAS 6 ditetapkan nilai faktor air semen = 0.3
7
Penetapan nilai slump Ditetapkan nilai slump
8
=
30 - 60 mm
Penetapan besar butir agregrat maksimum Ditetapkan nilai besar butir maksimum agregrat
=
20
9
Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton diperoleh dari lampiran, dengan data : = 20 agregat maksimum mm = 30 - 60 mm nilai slump = agregat kasar batu pecah = agregat halus pasir alami A
10
= = =
0.67 Ah + 0.33 Ak (0.67 x195) + (0.33 x 225) 190 liter
Berat semen yang diperlukan berat semen per meter kubik beton dihitung degan : W semen = Wair fas = 190 0.3 = 633
Kg Kg
Berat zat aditif yang di perlukan berat zat aditif per meter kubik beton dengan dosis 1% : = 6.33 kg = 6.3939394 L 11
Penetapan jenis agregat halus Agregat yang dipakai masuk dalam klasifikasi pasir agak halus :
12
Proporsi besar agregat halus terhadap agregat campuran Perbandingan berat agregat halus diperoleh dari lampiran , dengan data : agregat maksimum = 20 mm nilai slump = 30 - 60 mm faktor air semen = 0.3 agregat halus = Zona 2 Dari grafik didapatkan : proporsi agregat halus = 35.5 % terhadap campuran proporsi agregat kasar = 100% = 64.5 % terhadap campuran Penentuan berat jenis agregat campuran Berat jenis campuran dihitung dengan rumus : = BJ campuran Kh x Bj halus + 100 = + 35.5 64.5 2 100 100 = 2.50
13
14
Perkiraan berat beton Perkiraan berat beton diperoleh dari Grafik, dengan : Bj campuran = 2.50 Jumlah air = 190 liter dari grafik pada didapatkan berat beton =
2290
15
Dihitung kebutuhan berat agregat campuran Kebutuhan berat agregat campuran dihitung dengan rumus : Wagg-campuran = Wbeton - Wair - Wsemen = 2290 189.9 = 1467.1
16
Hitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat halus dihitung dengan rumus : Wagg-halus = Kh x Wagg-campuran = 35.5% x 1467 = 521 kg
17
Hitung berat agregat kasar yang diperlukan, berdasar hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat kasar dihitung dengan runus : Wagg-kasar = Kk x Wagg-campuran = 64.5% x 1467.1 = 946.28 kg
18
Menghitung volume cetakan silinder (15cm x 30 cm) = Rumus Volume Silinder π r2 t = = =
3,14 x 0.0752 x 0.30 3.14 x 0.0053
0.075
m
3
19
Hitung volume 3 buah cetakan silinder = volume 3 buah cetakan silinder x 1 = 0.0053 x 3 = 0.0159
20
Koreksi 30 % ( untuk menghindari kekurangan isian cetakan ) = volume 1 buah cetakan silinder x 30% = 0.0159 x 30% = 0.005
21
Volume 3 buah cetakan silinder = volume 3 buah cetakan silinder + Nilai koreksi 30%
x
=
0.0159
+
=
0.0207 m
0.0048
3
Proporsi Bahan Beton
1
2
3
4
5
Air = = =
kadar air bebas x volue total 190 x 0.0207 3.92 kg
=
3924.31 ml
= =
Kebutuhan semen per m3 x volume total 633 x 0.0207 =
13.08 kg
= =
Kebutuhan agregat halus per m3 x volume total 520.8205 x 0.0207 = 10.8
= =
Kebutuhan agregat kasar per m3 x volume total 946.2795 x 0.0207 = 19.555 kg
Semen
Pasir
Kerikil
Zat Aditif = =
6
kg
Kebutuhan zat aditif per m3 x volume total 0.1321316 L =
Kebutuhan % silica fume per 3 buah cetakan silinder 7% dari 13.08 kg
=
132.132 ml
0.91567 kg
ME 7%
= =
2.362
Zona 2
=
2.57
nilai tambah m
ih dari 20 Mpa)
= =
mm
2 2.57
Zona 2
% terhadap campuran 35.5% % terhadap campuran
Kk 100 2.57
x Bj kasar
kg/m3
-
633
0.075
x
h (12) dan (15)
0.3
12.17 kg
MIX DESIGN BETON Mutu Tinggi Type P 100 dosis 2% + SILICAFUME 7% Diketahui : Kuat tekan beton ( fc') yang rencanakan = 50 Mpa Agregrat halus yang digunakan adalah pasir alami dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi pasir agak halus Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi split gradasi 2 ( 20 mm ) Langkah - langkah pokok cara perancangan menurut standar ini adalah : 1 Perhitungan nilai tambah / margin ( m ) Karena pelaksana tidak mempunyai pengalaman lapangan , maka nilai tambah m diambil dari Tabel Diambil nilai m = 10 mpa ( karena fc' lebih dari 20 Mpa) 2
Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan (fc') pada umur tertentu a. Kuat tekan beton yang disyaratkan ( fc' ) ditetapkan sesuai dengan RKS fc' = 50 mpa
3
Kuat tekan rata-rata perlu ( fcr' ) fcr' = fc' = 50 = 60
+ +
m 10
Mpa
4
Penetapan jenis semen portland Jenis semen portland yang dipakai jenis PCC tipe I
5
Penetapan Jenis agregrat Jenis agregrat halus adalah : pasir alami dengan berat jenis Jenis agregrat kasar adalah : batu pecah dengan berat jenis
6
Penetapan nilai faktor air semen a. Faktor air semen ditetapkan dengan cara yang tercantum dalam lampiran Nilai faktor air semen = 0.3 c. Diambil nilai faktor air semen terkecil jika lebih dari 6 maka ambil FAS 6 ditetapkan nilai faktor air semen = 0.3
7
Penetapan nilai slump Ditetapkan nilai slump
8
=
30 - 60 mm
Penetapan besar butir agregrat maksimum Ditetapkan nilai besar butir maksimum agregrat
=
20
9
Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton diperoleh dari lampiran, dengan data : = 20 agregat maksimum mm = 30 - 60 mm nilai slump = agregat kasar batu pecah = agregat halus pasir alami A
10
= = =
0.67 Ah + 0.33 Ak (0.67 x195) + (0.33 x 225) 190 liter
Berat semen yang diperlukan berat semen per meter kubik beton dihitung degan : W semen = Wair fas = 190 0.3 = 633
Kg Kg
Berat zat aditif yang di perlukan berat zat aditif per meter kubik beton dengan dosis 2% : = 12.66 kg = 12.787879 L 11
Penetapan jenis agregat halus Agregat yang dipakai masuk dalam klasifikasi pasir agak halus :
12
Proporsi besar agregat halus terhadap agregat campuran Perbandingan berat agregat halus diperoleh dari lampiran , dengan data : agregat maksimum = 20 mm nilai slump = 30 - 60 mm faktor air semen = 0.3 agregat halus = Zona 2 Dari grafik didapatkan : proporsi agregat halus = 35.5 % terhadap campuran proporsi agregat kasar = 100% = 64.5 % terhadap campuran Penentuan berat jenis agregat campuran Berat jenis campuran dihitung dengan rumus : = BJ campuran Kh x Bj halus + 100 = + 35.5 64.5 2 100 100 = 2.50
13
14
Perkiraan berat beton Perkiraan berat beton diperoleh dari Grafik, dengan : Bj campuran = 2.50 Jumlah air = 190 liter dari grafik pada didapatkan berat beton =
2290
15
Dihitung kebutuhan berat agregat campuran Kebutuhan berat agregat campuran dihitung dengan rumus : Wagg-campuran = Wbeton - Wair - Wsemen = 2290 189.9 = 1467.1
16
Hitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat halus dihitung dengan rumus : Wagg-halus = Kh x Wagg-campuran = 35.5% x 1467 = 521 kg
17
Hitung berat agregat kasar yang diperlukan, berdasar hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat kasar dihitung dengan runus : Wagg-kasar = Kk x Wagg-campuran = 64.5% x 1467.1 = 946.28 kg
18
Menghitung volume cetakan silinder (15cm x 30 cm) = Rumus Volume Silinder π r2 t = = =
3,14 x 0.0752 x 0.30 3.14 x 0.0053
0.075
m
3
19
Hitung volume 3 buah cetakan silinder = volume 3 buah cetakan silinder x 1 = 0.0053 x 3 = 0.0159
20
Koreksi 30 % ( untuk menghindari kekurangan isian cetakan ) = volume 1 buah cetakan silinder x 30% = 0.0159 x 30% = 0.005
21
Volume 3 buah cetakan silinder = volume 3 buah cetakan silinder + Nilai koreksi 30%
x
=
0.0159
+
=
0.0207 m
0.0048
3
Proporsi Bahan Beton
1
2
3
4
5
Air = = =
kadar air bebas x volue total 190 x 0.0207 3.92 kg
=
3924.31 ml
= =
Kebutuhan semen per m3 x volume total 633 x 0.0207 =
13.08 kg
= =
Kebutuhan agregat halus per m3 x volume total 520.8205 x 0.0207 = 10.8
= =
Kebutuhan agregat kasar per m3 x volume total 946.2795 x 0.0207 = 19.555 kg
Semen
Pasir
Kerikil
Zat Aditif = =
6
kg
Kebutuhan zat aditif per m3 x volume total 0.2642631 L =
Kebutuhan % silica fume per 3 buah cetakan silinder 7% dari 13.08 kg
=
264.263 ml
0.91567 kg
ME 7%
= = =
2.362
Zona 2 2.57
nilai tambah m
ih dari 20 Mpa)
= =
mm
2.362 2.57
Zona 2
% terhadap campuran 35.5% % terhadap campuran
Kk 100 2.57
x Bj kasar
kg/m3
-
633
0.075
x
h (12) dan (15)
0.3
12.17 kg
MIX DESIGN BETON Mutu Tinggi Type P 100 dosis 1,75 % + ASP 10% Diketahui : Kuat tekan beton ( fc') yang rencanakan = 50 Mpa Agregrat halus yang digunakan adalah pasir alami dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis = dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi pasir agak halus = Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis = dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi split gradasi 2 ( 20 mm ) Langkah - langkah pokok cara perancangan menurut standar ini adalah : 1 Perhitungan nilai tambah / margin ( m ) Karena pelaksana tidak mempunyai pengalaman lapangan , maka nilai tambah m diambil dari Tabel Diambil nilai m = 10 mpa ( karena fc' lebih dari 20 Mpa) 2
Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan (fc') pada umur tertentu a. Kuat tekan beton yang disyaratkan ( fc' ) ditetapkan sesuai dengan RKS fc' = 50 mpa
3
Kuat tekan rata-rata perlu ( fcr' ) fcr' = fc' = 50 = 60
+ + Mpa
m 10
4
Penetapan jenis semen portland Jenis semen portland yang dipakai jenis PCC tipe I
5
Penetapan Jenis agregrat Jenis agregrat halus adalah : pasir alami dengan berat jenis Jenis agregrat kasar adalah : batu pecah dengan berat jenis
= =
6
Penetapan nilai faktor air semen a. Faktor air semen ditetapkan dengan cara yang tercantum dalam lampiran Nilai faktor air semen = 0.3 c. Diambil nilai faktor air semen terkecil jika lebih dari 6 maka ambil FAS 6 ditetapkan nilai faktor air semen = 0.3
7
Penetapan nilai slump Ditetapkan nilai slump
8
=
30 - 60 mm
Penetapan besar butir agregrat maksimum Ditetapkan nilai besar butir maksimum agregrat
=
20
mm
9
Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton diperoleh dari lampiran, dengan data : = 20 agregat maksimum mm = 30 - 60 mm nilai slump = agregat kasar batu pecah = agregat halus pasir alami A
10
= = =
0.67 Ah + 0.33 Ak (0.67 x195) + (0.33 x 225) 205 liter
Berat semen yang diperlukan berat semen per meter kubik beton dihitung degan : W semen = Wair fas = 205 Kg 0.3 = 683 Kg Berat zat aditif yang di perlukan berat zat aditif per meter kubik beton dengan dosis 1,75% : = 11.9525 kg = 10.8659 L
11
12
13
Penetapan jenis agregat halus Agregat yang dipakai masuk dalam klasifikasi pasir agak halus :
Zona 2
Proporsi besar agregat halus terhadap agregat campuran Perbandingan berat agregat halus diperoleh dari lampiran , dengan data : agregat maksimum = 20 mm nilai slump = 30 - 60 mm faktor air semen = 0.3 agregat halus = Zona 2 Dari grafik didapatkan : proporsi agregat halus = 35.5 % terhadap campuran proporsi agregat kasar = 100% 37.5% = 64.5 % terhadap campuran Penentuan berat jenis agregat campuran Berat jenis campuran dihitung dengan rumus : = Kk BJ campuran Kh x Bj halus + 100 100 = 35.5 64.5 x 1,874 + x 2.546 100 100 = 2.5
14
15
Perkiraan berat beton Perkiraan berat beton diperoleh dari Grafik, dengan : Bj campuran = 2.50 Jumlah air = 205 liter dari grafik pada didapatkan berat beton =
2160 kg/m3
Dihitung kebutuhan berat agregat campuran Kebutuhan berat agregat campuran dihitung dengan rumus : Wagg-campuran = Wbeton - Wair - Wsemen = 2160 204.9 = 1272.1
-
16
Hitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat halus dihitung dengan rumus : Wagg-halus = Kh x Wagg-campuran = 37.5% x 1272.1 = 451.5955 kg
17
Hitung berat agregat kasar yang diperlukan, berdasar hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat kasar dihitung dengan runus : Wagg-kasar = Kk x Wagg-campuran = 62.5% x 1272.1 = 820.50 kg
18
Menghitung volume cetakan silinder (15cm x 30 cm) = Rumus Volume Silinder π r2 t = = =
3,14 x 0.0752 x 0.30 3.14 x 0.075 0.0053 m3
19
Hitung volume 3 buah cetakan kubus = volume 1 buah cetakan kubus x 3 = 0.0053 x 3 = 0.0159
20
Koreksi 30 % ( untuk menghindari kekurangan isian cetakan ) = volume 3 buah cetakan silinder x 30% = 0.0159 x 30% = 0.00477
x
0.075
21
Volume total 3 buah cetakan silinder = volume 3 buah cetakan silinder + Nilai koreksi 30% = 0.0159 + 0.005 =
0.021 m3
Proporsi Bahan Beton
1
2
3
4
5
Air = = =
kadar air bebas x volue total 205 x 0.021 4.23 kg
= =
Kebutuhan semen per m3 x volume total 683 x 0.021 = 14.11 kg
= =
Kebutuhan agregat halus per m3 x volume total 451.596 x 0.021 = 9.33228 kg
= =
Kebutuhan agregat kasar per m3 x volume total 820.505 x 0.021 = 16.9558 kg
4234.28 ml
Semen
Pasir
Kerikil
Zat Aditif = =
6
=
Kebutuhan zat aditif per m3 x volume total 0.22455 L = 224.545 ml
Kebutuhan % abu sekam padi per 3 buah cetakan silinder = 10% dari 14.11 kg
1.41 kg
s 1,75 % + ASP 10%
2.362 Zona 2 2.57
2.362 2.57
erhadap campuran
erhadap campuran
x Bj kasar
683
x
0.3
MIX DESIGN BETON Mutu Tinggi Type P 100 dosis 2 % + ASP 10% Diketahui : Kuat tekan beton ( fc') yang rencanakan = 50 Mpa Agregrat halus yang digunakan adalah pasir alami dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi pasir agak halus Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi split gradasi 2 ( 20 mm )
= = =
Langkah - langkah pokok cara perancangan menurut standar ini adalah : 1 Perhitungan nilai tambah / margin ( m ) Karena pelaksana tidak mempunyai pengalaman lapangan , maka nilai tambah m diambil dari Tabel Diambil nilai m = 10 mpa ( karena fc' lebih dari 20 Mpa) 2
Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan (fc') pada umur tertentu a. Kuat tekan beton yang disyaratkan ( fc' ) ditetapkan sesuai dengan RKS fc' = 50 mpa
3
Kuat tekan rata-rata perlu ( fcr' ) fcr' = fc' = 50 = 60
+ +
m 10
Mpa
4
Penetapan jenis semen portland Jenis semen portland yang dipakai jenis PCC tipe I
5
Penetapan Jenis agregrat Jenis agregrat halus adalah : pasir alami dengan berat jenis Jenis agregrat kasar adalah : batu pecah dengan berat jenis
= =
6
Penetapan nilai faktor air semen a. Faktor air semen ditetapkan dengan cara yang tercantum dalam lampiran Nilai faktor air semen = 0.3 c. Diambil nilai faktor air semen terkecil jika lebih dari 6 maka ambil FAS 6 ditetapkan nilai faktor air semen = 0.3
7
Penetapan nilai slump Ditetapkan nilai slump
8
=
30 - 60 mm
Penetapan besar butir agregrat maksimum Ditetapkan nilai besar butir maksimum agregrat
=
20
mm
9
Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton diperoleh dari lampiran, dengan data : = 20 agregat maksimum mm = 30 - 60 mm nilai slump = agregat kasar batu pecah = agregat halus pasir alami A
10
= = =
0.67 Ah + 0.33 Ak (0.67 x195) + (0.33 x 225) 205 liter
Berat semen yang diperlukan berat semen per meter kubik beton dihitung degan : W semen = Wair fas = 205 Kg 0.3 = 683 Kg Berat zat aditif yang di perlukan berat zat aditif per meter kubik beton dengan dosis 2% : = 13.66 kg = 12.4182 L
11
12
13
Penetapan jenis agregat halus Agregat yang dipakai masuk dalam klasifikasi pasir agak halus :
Zona 2
Proporsi besar agregat halus terhadap agregat campuran Perbandingan berat agregat halus diperoleh dari lampiran , dengan data : agregat maksimum = 20 mm nilai slump = 30 - 60 mm faktor air semen = 0.3 agregat halus = Zona 2 Dari grafik didapatkan : proporsi agregat halus = 35.5 % terhadap campuran proporsi agregat kasar = 100% 37.5% = 64.5 % terhadap campuran Penentuan berat jenis agregat campuran Berat jenis campuran dihitung dengan rumus : = Kk BJ campuran Kh x Bj halus + 100 100 = 35.5 64.5 x 1,874 + x 2.546 100 100 = 2.31
14
15
Perkiraan berat beton Perkiraan berat beton diperoleh dari Grafik, dengan : Bj campuran = 2.31 Jumlah air = 205 liter dari grafik pada didapatkan berat beton =
2160 kg/m3
Dihitung kebutuhan berat agregat campuran Kebutuhan berat agregat campuran dihitung dengan rumus : Wagg-campuran = Wbeton - Wair - Wsemen = 2160 204.9 = 1272.1
-
16
Hitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat halus dihitung dengan rumus : Wagg-halus = Kh x Wagg-campuran = 37.5% x 1272.1 = 451.5955 kg
17
Hitung berat agregat kasar yang diperlukan, berdasar hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat kasar dihitung dengan runus : Wagg-kasar = Kk x Wagg-campuran = 62.5% x 1272.1 = 820.50 kg
18
Menghitung volume cetakan silinder (15cm x 30 cm) = Rumus Volume Silinder π r2 t = = =
3,14 x 0.0752 x 0.30 3.14 x 0.075 0.0053 m3
19
Hitung volume 3 buah cetakan kubus = volume 1 buah cetakan kubus x 3 = 0.0053 x 3 = 0.0159
20
Koreksi 30 % ( untuk menghindari kekurangan isian cetakan ) = volume 3 buah cetakan silinder x 30% = 0.0159 x 30% = 0.00477
x
0.075
21
Volume total 3 buah cetakan silinder = volume 3 buah cetakan silinder + Nilai koreksi 30% = 0.0159 + 0.005 =
0.021 m3
Proporsi Bahan Beton
1
2
3
4
5
Air = = =
kadar air bebas x volue total 205 x 0.021 4.23 kg
= =
Kebutuhan semen per m3 x volume total 683 x 0.021 = 14.11 kg
= =
Kebutuhan agregat halus per m3 x volume total 451.596 x 0.021 = 9.33228 kg
= =
Kebutuhan agregat kasar per m3 x volume total 820.505 x 0.021 = 16.9558 kg
4234.28 ml
Semen
Pasir
Kerikil
Zat Aditif = =
6
=
Kebutuhan zat aditif per m3 x volume total 0.25662 L = 256.623 ml
Kebutuhan % abu sekam padi per 3 buah cetakan silinder = 10% dari 14.11 kg
1.41 kg
sis 2 % + ASP 10%
1.874
Zona 2 2.548
1.874 2.548
rhadap campuran
rhadap campuran
x Bj kasar
683
x
0.3
MIX DESIGN BETON Mutu Tinggi Type P 100 1.25% + ASP dosis 10% ( Trial and Error) Diketahui : - Kuat tekan beton ( fc') yang rencanakan = 50 Mpa - Agregrat halus yang digunakan adalah pasir alami dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi pasir agak halus - Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dan berdasarkan penelitian laboratorium yang telah dilakukan memiliki berat jenis dan hasil gradasinya masuk dalam klasifikasi split gradasi 2 ( 20 mm )
= = =
Langkah - langkah pokok cara perancangan menurut standar ini adalah : 1 Perhitungan nilai tambah / margin ( m ) Karena pelaksana tidak mempunyai pengalaman lapangan , maka nilai tambah m diambil dari Tabel Diambil nilai m = 10 mpa ( karena fc' lebih dari 20 Mpa) 2
Penetapan kuat tekan beton yang disyaratkan (fc') pada umur tertentu a. Kuat tekan beton yang disyaratkan ( fc' ) ditetapkan sesuai dengan RKS fc' = 50 mpa
3
Kuat tekan rata-rata perlu ( fcr' ) fcr' = fc' = 50 = 60
+ + Mpa
m 10
4
Penetapan jenis semen portland Jenis semen portland yang dipakai jenis PCC tipe I
5
Penetapan Jenis agregrat Jenis agregrat halus adalah : pasir alami dengan berat jenis Jenis agregrat kasar adalah : batu pecah dengan berat jenis
6
Penetapan nilai faktor air semen a. Faktor air semen ditetapkan dengan cara yang tercantum dalam lampiran Nilai faktor air semen = 0.2 c. Diambil nilai faktor air semen terkecil jika lebih dari 6 maka ambil FAS 6 ditetapkan nilai faktor air semen = 0.2
7
Penetapan nilai slump Ditetapkan nilai slump
8
=
60 - 180 mm
Penetapan besar butir agregrat maksimum
= =
Ditetapkan nilai besar butir maksimum agregrat 9
20
mm
Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton Jumlah air yang diperlukan per meter kubik beton diperoleh dari lampiran, dengan data : = 20 agregat maksimum mm = 60 - 180 mm nilai slump = agregat kasar batu pecah = agregat halus pasir alami A
10
=
= = =
0.67 Ah + 0.33 Ak (0.67 x195) + (0.33 x 225) 205 liter
Berat semen yang diperlukan berat semen per meter kubik beton dihitung degan : W semen = Wair fas = 205 Kg 0.2 = 1025 Kg Berat zat aditif yang di perlukan berat zat aditif per meter kubik beton dengan dosis 1.25% : = 12.8063 kg = 11.64205 L
11
Penetapan jenis agregat halus Agregat yang dipakai masuk dalam klasifikasi pasir agak halus :
Zona 2
12
Proporsi besar agregat halus terhadap agregat campuran Perbandingan berat agregat halus diperoleh dari lampiran , dengan data : agregat maksimum = 20 mm nilai slump = 60 - 180 mm faktor air semen = 0.2 agregat halus = Zona 2 Dari grafik didapatkan : proporsi agregat halus = 37.5 % terhadap campuran proporsi agregat kasar = 100% 25% = 62.5 % terhadap campuran
13
Penentuan berat jenis agregat campuran Berat jenis campuran dihitung dengan rumus : = BJ campuran Kh
x Bj halus
+
Kk
= = 14
15
100 37.5 100 2.30
x Bj halus +
x 2.44
Perkiraan berat beton Perkiraan berat beton diperoleh dari Grafik, dengan : Bj campuran = 2.30 Jumlah air = 205 liter dari grafik pada didapatkan berat beton =
+
100
62.5 100
2340
x 2.54
kg/m3
Dihitung kebutuhan berat agregat campuran Kebutuhan berat agregat campuran dihitung dengan rumus : Wagg-campuran = Wbeton - Wair - Wsemen = 2340 204.9 = 1110.6
-
16
Hitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat halus dihitung dengan rumus : Wagg-halus = Kh x Wagg-campuran = 37.5% x 1110.6 = 416.475 kg
17
Hitung berat agregat kasar yang diperlukan, berdasar hasil langkah (12) dan (15) Kebutuhan berat agregat kasar dihitung dengan runus : Wagg-kasar = Kk x Wagg-campuran = 62.5% x 1110.6 = 694.125 kg
18
Menghitung volume cetakan silinder (15cm x 30 cm) = Rumus Volume Silinder π r2 t = = =
3,14 x 0.0752 x 0.30 3.14 x
0.075
0.0053 m3
19
Hitung volume 3 buah cetakan kubus = volume 1 buah cetakan kubus x 3 = 0.0053 x 3 = 0.0159
20
Koreksi 30 % ( untuk menghindari kekurangan isian cetakan ) = volume 3 buah cetakan silinder x 30% = 0.0159 x 30%
x
0.075
= 21
0.00477
Volume total 3 buah cetakan silinder = volume 3 buah cetakan silinder + Nilai koreksi 30% = 0.0159 + 0.005 =
0.021 m3
Proporsi Bahan Beton
1
2
3
4
5
Air = = =
kadar air bebas x volue total 205 x 0.021 4.23 kg
= =
Kebutuhan semen per m3 x volume total 1025 x 0.021 = 21.17
kg
= =
Kebutuhan agregat halus per m3 x volume total 416.475 x 0.021 = 8.6
kg
= =
Kebutuhan agregat kasar per m3 x volume total 694.125 x 0.021 = 14.34418 kg
4234.284 ml
Semen
Pasir
Kerikil
Zat Aditif = =
6
=
Kebutuhan zat aditif per m3 x volume total 0.24058 L = 240.5843 ml
Kebutuhan % abu sekam padi per 3 buah cetakan silinder = 10% dari 21.17 kg
2.117 kg
+ ASP dosis 10%
1.874 Zona 2 2.548
1.874 2.548
x Bj kasar
x Bj kasar
1024.5
x
0.3