NAMA
: DESY MUTIARA SARI
NIM
: 120301079
GRUP
: AET 2 A
PENGGUNAAN KALSIUM AMONIUM NITRAT PADA TANAMAN TEMBAKAU
Hampir seluruh tanaman dapat menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat atau amonium yang disediakan oleh pupuk. Nitrogen dalam bentuk nitrat lebih cepat tersedia bagi tanaman. Amonium juga akan diubah menjadi nitrat oleh mikroorganisme tanah, kecuali pada tembakau dan padi. Tembakau tidak dapat mentoleransi jumlah amonium yang tinggi. Untuk menyediakan nitrogen pada tembakau, gunakan pupuk berbentuk nitrat (NO3-) dengan kandungan nitrogen minimal 50%. Pada padi sawah, lebih baik gunakan pupuk berbentuk amonium (NH4+) karena pada tanah yang tergenang, nitrogen mudah berubah menjadi gas N2. umumnya pupuk dengan kadar N yang tinggi dapat membakar daun tanaman sehingga pemakaiannya perlu lebih hati-hati. Amonium Nitrat kandungan nitratnya membuat pupuk ini cocok untuk daerah dingin dan daerah panas. Pupuk ini dapat membakar tanaman jika diberikan terlalu dekat dengan akara atau langsung kontak dengan daun. Ketersediaan bagi tanaman sangat cepat sehingga frekuensi pemberiannya harus lebih sering. Amonium nitrat bersifat higroskopis sehingga tidak dapat disimpan terlalu lama. Kalsium nitrat berbentuk butiran, berwarna putih, sangat cepat larut didalam air, dan sebagai sumber kalsium yang sangat baik karena mengandung 19% kalsium Ca. sifat lainnya adalah bereaksi basa dan higroskopis. Kalium dibutuhkan dalam jumlah yang besar untuk pertumbuhan dan nutrisi tanaman tembakau dan kandungan yang relatif tinggi untuk tembakau agar kualitasnya baik. Kekurangan unsur K akan menunjukkan gejala daun menguning, ada noda-noda
jaringan mati ditengah lembaran atau di sepanjang tepi daun, batang kurang kuat hingga mudah terpatahkan oleh angin. Tanaman tembakau menyerap kalium lebih banyak dibanding unsur hara lain. Kualitas tembakau dapat terus ditingkatkan dengan meningkatkan dosis kalium di atas jumlah yang dibutuhkan untuk hasil maksimum. Kalium (K) biasanya diserap cepat pada permulaan dan sebaliknya penyerapan kalium (K) menurun dengan cepat pada akhir pertumbuhan. Kandungan kalium (K) lebih besar pada petikan awal, dan pada saat petikan akhir kandungan K sudah. Kadar kalium (K) dalam tembakau yaug berkualitas baik berkisar antara 3.0 hingga 3.3%.Bahkan kandungan K kebanyakan belum mencukupi persyaratan persentase K dalam daun tembakau yang berkualitas baik yaitu sekitar 3.0-3.3 %. Sehingga penambahan pupuk K sangat dibutuhkan dalam budidaya tanaman tembakau, padahal setiap penambahan unsur hara kalium pada umumya selalu menambahakan unsur Cl (Clhor), karena kebanyakan pupuk kalium yang ada dipasaran dan yang mudah didapat serta berharga murah mengandung clhor yang cukup tinggi, misal KCl dan ZK, pupuk yang tidak mengandung clhor biasanya berharga mahal, sedangkan unsur clhor (Cl) akan menurunkan kualitas daun tembakau berikut efek negatif dr Cl pada daun tembakau.Khlor dalam daun tembakau yang baik yaitu lebih kecil dari 1 %. Khlor dapat diserap hingga jumlahnya mencapai 10 % dalam tanaman,namun hal ini dapat menimbulkan gangguan pada tanaman. Bila kandungan Cl berkisar antara 4-5 % dalam daun, akan mengakibatkan terhambatnya metabolisme karbohidrat. Peranan Cl belum dapat dijelaskan dengan pasti, meski Cl berhubungandengan fotosintesis yang menghasilkan oksigen. Diduga unsur ini terlibat dalam sekurang-kurangnya sebuah enzim yang sifat kimianya belum diketahui(Loveless, ). Kelebihan Cl menunjukkan gejala daun menjadi hijau tua, sangat tebal, tepi daun menekuk ke atas dan permukaan
daun licin. Krosok menunjukkan gejala warna tidak rata dan kotor, sangat higroskopis, dalam pemeraman warna krosok akan menjadi semakin gelap dan muncul bau tidak enak. Selain itu kandungan Cl yang tinggi dalam daun dapat mengakibatkan penurunan mutu, dan aroma, serta semakin menurunkan daya bakar (Akehurst, 1981). Higrokospisitas daun meningkat dengan meningkatnya khlor dalam daun. Kadar Cl dalam tembakau yang baik adalah kurang dari 1 %. Klor cenderung menurun seiring dengan pertambahan usia tanaman. Jadi penambahan pupuk kalium (K) yang terjadi di masyarakat umum adalah seperti buah si malakama, sisi lain petani sangat membutuhkan kalium namun seiring dengan penambahan kalium (K) (misal penambahan pupuk KCl dan ZK) maka keberadaan unsur clhor yang pada dasarnya di butuhkan sangat sedikit semakin meningkat pula, kecuali bila yang digunakan adalah potasium nitrat (KNO3). Pupuk ini mengandung K20 sebesar 45 % dan 13% N dalam bentuk nitrat sehingga mudah diserap oleh tanaman walaupun nitrat mudah tercuci bila dibandingkandengan bentuk N dalam pupuk yang lain, misalnya ammonium. Keuntungan lain dalam penggunaan sumber N dalam bentuk nitrat adalah tidak mudah menguap dan nitrat tidak bersaing dengan kation K+ dan Mg2+ dalam absorbsi maupun translokasinya. Dan pupuk ini tidak mengandung clhor (Cl), salah satu kelemahan pupuk ini adalah mudah tercuci dan berharga mahal. Dan perlu diingat lagi perilaku petani saat menanam sebelum tanaman tembakau bila terlalu menggunakan pupuk KCL ataupun ZK yang tinggi maka Clor (Cl) yang tersisa masih sangat berpengaruh terhadap tanaman tembakau yang di tanam setelahnya. Berikut Kandungan Unsur Kimia dalam Daun Tengah Tembakau Virginia yang Berkualitas Baik.