Pengaruh Descartes Pada bagian awal tulisan ini kita telah melihat pengaruh Descartes dalam perkembangan perkembangan filsafat sesudahnya. sesudahnya. Pengaruh ini yang yang menyebabkan menyebabkan dia digelari Bapak Bapak Filsafat Modern. Banyak filsuf besar yang dipengaruhi Descartes. Spinoza, misalnya, membangun sistem filsafatnya dengan meniru metode Descartes, yakni dengan bertolak secara deduktif dari sebuah prinsip umum. Buku pertama Spinoza sendiri adalah komentar atas karya Descartes, Principles. osakata metafisika Spinoza !substansi, atribut, dan mode" #uga dipin#am dari filsafat Descartes. Descartes. Banyak filsuf besar besar dalam tradisi tradisi se#arah filsafat Barat modern yang membangun sistem filsafat mereka, entah dengan mengembangkan mengembangkan atau mengkritik gagasan Descartes. $agasan %homas &obbes mengenai materialisme dan sensasionalisme, sebagaimana terdapat dalam bagian pertama bukunya 'e(iathan 'e(iathan !)*+)" adalah adalah sebuah kritik terhadap terhadap Descartes. Descartes. Dalam bukunya Penses !)*-" Pascal secara eksplisit mengkritik konsepsi Descartes mengenai %uhan. Filsuf empiris /ohn 'ocke menganggap bahwa filsafat Descartes, terutama gagasannya mengenai pengetahuan pengetahuan tentang pikiran !cogito" dan klaim dogmatisnya yang mengatakan bahwa kita dapat dapat mengetahui esensi substansi, tidak tidak memadai, dan kritik kritik atas ketidakmemadaian ketidakmemadaian itu dipaparkan dalam bukunya 0ssay 1oncerning &uman 2nderstanding !)*34". Dalam bidang filsafat alam, tulisan5tulisan awal 6ewton memperlihatkan bahwa ia mempela#ari mempela#ari tulisan5tulisan Descartes dengan teliti, khsususnya pemikirannya mengenai $erak. Dalam se#arah filsafat Barat modern, filsafat Descartes biasa disebut dengan rasionalisme, rasionalisme, yakni paham yang mengatakan bahwa rasio adalah satu5satunya sumber pengetahuan7 pengetahuan7 pengalaman pengalaman hanya berfungsi untuk untuk meneguhkan pengetahuan pengetahuan yang diperoleh melalui rasio tersebut. Paham rasionalisme ini terus berlan#ut hingga filsafat idealisme /erman, bahkan hingga filsuf pendiri fenomenologi, 0dmund &usserl. &usserl sendiri melakukan radikalisasi atas konsep cogito Descartes. Dalam bidang epistemologi, metode filsafat Descartes disebut dengan fondasionalisme, yakni paham yang mengatakan bahwa semua pengetahuan pengetahuan kita bertolak bertolak dari sebuah sebuah dasar8fondasi yang yang kebenarannya kebenarannya pasti dan berfungsi berfungsi sebagai batu5u#i batu5u#i bagi semua pengetahuan pengetahuan lainnya. lainnya. /adi, sangat tepat kalau Descartes disebut sebagai peletak fondasi baru bagi filsafat modern. alau filsafat sebelum Descartes umumnya mendasarkan diri secara teologis pada %uhan, %uhan, maka se#ak se#ak Descartes dan setelahnya, setelahnya, filsafat memperoleh pendasaran pendasaran baru, yakni kesadaran diri atau sub#ek. Descartes adalah bapak filsafat kesadaran diri dan filsafat sub#ek, yang merupakan karakter utama filsafat Barat modern.-9 Pendasaran filsafat atas kesadaran diri atau sub#ek itu telah kita lihat dalam uraian5uraian sebelumnya. Betapa sentral kedudukan filsafat kesadaran diri atau sub#ek ini sebagai paradigma utama filsafat modern dapat kita lihat dari fakta bahwa postmodernisme, yang merupakan kritik filosofis atas modernisme, men#adikan paradigma filsafat sub#ek atau kesadaran diri ini sebagai sasaran kritik. Descartes #uga dapat disebut sebagai perintis filsafat transendental, yakni filsafat yang meneliti syarat5syarat apriori yang memungkinkan memungkinkan pengetahuan. Filsafat transendental ini dapat kita lihat dalam filsafat ant. Dimensi transendentalitas transendentalitas dalam filsafat Descartes terletak dalam konsepsinya bahwa setiap tindakan berpikir telah melibatkan dan mengandaikan realitas cogito atau aku sebagai locus asali yang memungkinkan tindakan mengetahui. mengetahui. arena aku itu berfungsi sebagai syarat apriori yang memungkinkan tindakan mengetahui mengetahui maka aku itu, dalam bahasa ant, bersifat transendental. Dengan ini kita melihat pengaruh mendalam yang di#alankan oleh Descartes kepada ant dan &usserl. Secara singkat, gagasan5gagasan gagasan5gagasan Descartes yang dihasilkan hampir sekitar + tahun lalu tidak pernah kehilangan aktualitas. :a tetap merupakan bahan ka#ian menarik bagi orang yang menggemari menggemari akti(itas akti(itas berpikir. berpikir.
1.5 Pemikiran Descartes 1.5.1
Rasionalitas
;liran rasionalisme menyakini bahwa sumber pengetahuan adalah rasio, kebenaran yang pasti berasal dari rasio. Descartes men#elaskan tu#uan hidupnya adalah untuk membimbing akal budi ke arah penemuan kebenaran yang sistematis dan penghapusan kesalahan. Descartes menemukan sebuah teori yang belum pernah ada dalam filsafat klasik, yaitu cara penalaran baru yang men#amin keberadaannya sendiri secara pasti. Descartes telah berhasil membuat fondasi ilmu kepastian bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Bagi Descartes, rasio merupakan sarana yang tertinggi untuk mengetahuai sesuatu. Pengetahuan merupakan #alan, bukti eksistensi manusia, dan bahkan men#adi ukuran kebernilaian manusia.
?@A +. Pembuktian akan kebenaran persamaan ini adalah menggunakan rasio dan akal. Dalam hal ini, matematika mempunyai prinsip5prinsip yang kebenarannya telah diakui dalam akal, yang dipahami secara rasional bahwa itu benar secara absolut, tidak ada sesuatu pun lagi yang dapat diragukan edua, deduksi. Deduksi yang dimaksud ialah pemikiran atau kesimpulan logis yang diturunkan dari kesimpulan umum kedalam kesimpulan khusus fakta yang telah diketahui dengan pasti. /adi, intuisi dan deduksi itulah yang ada dalam metode matematika. etika sebuah metode pengetahuan mampu beroperasi seperti metode matematika itu, maka bagi kalangan rasionalis pasti akan menghasilkan pengetahuan yang tidak bisa diragukan lagi. Pengetahuan yang tetap dan pasti, absolute, uni(ersal dan membawa pada kebenaran. 1.5.2
Kebenaran
Descartes berpendirian, hal yang dipandang sebagai pengetahuan yang benar adalah apa yang
#elas, pengamatan inderawi tidak memberikan keterangan kepada manusia tentang hakikat dan sifat5 sifat dunia luar. Pengamatan inderawi hanya memberikan nilai praktis sa#a. eraguan radikal yang digunakan Descartes untuk mengungkap kebenaran, dianggap sebagai metode yang ampuh sebagai awal terwu#udnya suatu kebenaram. Descartes beranggapan bahwa apa5apa yang kita dapat dari proses penangkapan melalui panca indra tidak mendekati kebenaran, kebenaran akan terwu#ud #ika proses melalui indra tadi masuk ke dalam pemikiran rasional. Dengan rasio dan #uga akal menurut Descartes, itulah kebenaran yang hakiki. 1.5.3
Eksistensi Tuhan
Descartes men#alankan apa yang dinamakan keragu5raguan radikal. Dengan sikap ini ia menganggap bahwa segala sesuatu hanyalah tipuan, dan ia tidak mau menerima sesuatu yang benar, #ika tidak memahaminya secara #elas dan terpilah5pilah. 6amun,, kalaupun segala sesuatu diragukan secara radikal keberadaannya, ada satu hal yang sama sekali tidak bisa diragu5ragukan lagi dan karenanya harus diterima secara mutlak, yaitu bahwa kenyaatan bahwa ;ku yang meragukan segalanya itu ada. Dengan kata lain, orang bisa meragukan segalanya, tetapi orang ia tidak bisa menyangkal keberadaannya sendiri. Pernyataan filosofis Descartes yang berbunyi cogito ergo sum, dalam artian aku berpikir, maka aku ada , merupakan hasil keraguannya selama ini, dengan terus meradikalkan keraguan. Berkat kesadaran dirinya yang diperoleh dari refleksinya atas keraguan radikal, Descartes mampu men#awab pertanyaan fundamental filsafat, tentang hakikat manusia, hakikat tuhan, dan alam. ).+.@.) &akikat manusia, menurut Descartes hakikat manusia terletak pada pemikiran atau kesadarannya. ).+.@.> &akikat tuhan, keberadaan tuhan bukan dari dunia luar, melainkan dari diri sendiri. ;da dua #alan untuk menemukan bahwa tuhan itu ada. ).+.@.).)
/alan pertama
Secara kausal, manusia menemukan dalam dirinya kesempurnaan, bahwa manusia mencari sendiri kebenaran yang #elas, terungkap bahwa ia mau mencapai kesempurnaan pengetahuan, di satu pihak. Di pihak lain, dirinya menyadari bahwa kemampuannya sangat terbatas, dengan kata lain ada penyebab pertama dari ide kesempurnaan, ialah tuhan, yang maha sempurna.
).+.@.>.) /alan kedua Menurut skema ada 8 eksistensi, manusia menerapkan prinsip eksistensi dalam dirinya. %erlepas dari itu keeksistensiannya tidak mungkin berdiri sendiri, tanpa ada kaitan apapun dengan suatu yang lebih nyata keeksisannya. Demikianlah pada Descartes, tuhan adalah instansi terakhir yang memberikan manusia rasio, agar manusia tidak ter#ebak dalam lubang ketidakpastian. %uhan merupakan sumber dari
kesempurnaan. Setelah Descartes melalui perenungan bahwa ia ragu5ragu, hal ini menun#ukkan bahwa dirinya tidak sempurna. Selan#utnya Descartes berpendirian bahwasannya mengetahui merupakan kesempurnaan yang lebih besar dari pada keraguan. ;khinya Descartes memutuskan untuk mencari dari mana dirinya telah bela#ar untuk memikirkn sesuatu yang lebih sempurna dari pada dirinya. Melalui tahapan pemikiran tersebut, dengan #elas ditemukan bahwa asal kebenaran itu pasti berasal dari sesuatu yang kodratnya lebih sempurna, yaitu %uhan. Descartes tidak mau mengatakan bahwa ide %uhan itu ciptaan akal budi manusia, tetapi sebaliknya ide %uhan yang berada dalam akal budi manusia berasal dari %uhan sendiri. :de %uhan itu adalah diri manusia, dan dalam arti ini dapat dikatakan bahwa, dari akal budi aslinya.