TOTAL TAL ASSETS TURN OVE R (TATO) , DE BT TO E QUITY PENGARUH TO RATI O (DER) , TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN RETURN ON ASSE TS (ROA) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN SUB SEKTOR BATUBARA
Proposal Skripsi Oleh
Iqbal Mardiansyah Mardiansyah 01111001084 Manajemen
Diajukan Sebagai Salah Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS EKONOMI 2014
1. Latar Belakang
Investasi
merupakan
sebuah
kegiatan
pengalokasian
atau
penempatan kelebihan dana pada bidang investasi, dimana tujuan dari investasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Ada beberapa jenis investasi yang dapat dilakukan oleh investor, yang pertama investasi dibidang real assets. assets. Investasi dibidang real assets assets merupakan investasi yang dilakukan berupa pembelian aset yang nyata, seperti pembelian tanah, pembangunan sebuah bangunan dimana bangunan tersebut untuk disewakan ataupun dijual dan banyak contoh lain yang termasuk investasi dibidang real assets. assets. Investasi yang kedua adalah investasi dibidang financial assets. assets. Investasi di bidang ini merupakan investasi yang dilakukan berupa pembelian terhadap instrument keuangan, baik berupa obligasi, saham, reksadana, dan derivatif. Pasar modal menyediakan berbagai macam jenis investasi keuangan yang dapat dipilih oleh para investor. Banyaknya pilihan instrumen yang disediakan oleh pasar modal, membuat para investor harus pandai dalam memilih investasi yang akan dilakukan. Investor dapat menginvetasikan kelebihan dana mereka dalam bentuk pembelian saham, obligasi, reksadana maupun derivatif. Investor
ada
baiknya
mempelajari
laporan
keuangan
dari
perusahaan yang akan dipilih dalam melakukan investasi, karena laporan keuangan menunjukkan kinerja dari perusahaan tersebut. Investor akan melihat prospek usaha ini sekarang dan masa yang akan datang. Prospek
yang dimaksud adalah keuntungan yang akan diperoleh (dividen) serta perkembangan nilai saham ke depan (Kasmir,2014:23) Bentuk rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis rasio keuangan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas (Agus Sartono,2012). Pihak perusahaan akan lebih memperhatikan semua aspek analisis rasio keuangan baik yang sifatnya jangka pendek maupun jangka panjang karena pihak manejemen bertanggung jawab memperoleh
laba
untuk yang
mengelola kompetitif
operasional agar
perusahaan
mampu
dan
meningkatkan
kesejahteraan para pemegang saham. Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam melakukan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
oleh
perusahaan.
Penggunaan
rasio
ini
adalah
dengan
membandingkan tingkat penjualan dengan aktiva untuk satu periode pelaporan laporan keuangan. Jenis – Jenis – jenis jenis rasio aktivitas adalah perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran modal kerja, fixed assets turnover, dan turnover, dan total total assets turnover. Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Dalam arti yang luas rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi. Jenis – jenis jenis rasio solvabilitas adalah debt to assets ratio (debt ratio), debt to equity ratio,
long term debt to equity ratio, tangible assets debt coverage, current liabilities to net worth, time interest earned dan fixed charge coverage. Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam satu periode. Rasio ini biasanya dijadikan acuan oleh para investor untuk memutuskan apakah mereka akan melakukan investasi pada perusahaan tersebut atau tidak. Jenis – jenis dari rasio profitabilitas adalah gross profit margin, net profit margin, return on investment, return on equity, return on assets, dan profit margin. Pertumbuhan perekonomian yang semakin meningkat membuat jumlah penerimaan negara ikut meningkat baik dari sektor penerimaan perpajakan maupun
penerimaan negara bukan pajak. Penerimaan dari
sektor pertambangan tergolong dalam penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Sektor pertambangan mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap PNBP, menurut Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan bahwa PNBP yang diperoleh dari sektor pertambangan tercatat sampai Mei 2014 telah mencapai Rp 14 Triliun. Nilai PNBP ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Perusahaan yang tercatat dalam sub sektor batubara ikut berpartisipasi dalam meningkatnya PNBP pada sektor pertambangan. Kinerja perusahaan dapat kita lihat pada tabel – tabel di bawah ini yang merupakan data dari laporan keuangan perusahaan sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 1. Nilai Total Assets Turn Over Perusahaan Sub Sektor Batubara Tahun 2009 - 2013 NO
NAMA PERUSAHAAN
TAHUN 2009
2010
2011
2012
2013
1
Adaro Energy Tbk
0.63
0.61
0.89
0.55
0.48
2
ATPK Resources Tbk
0.01
0.41
1.21
1.21
0.27
3
Bumi Resources Tbk
0.43
0.41
0.54
0.51
0.51
4
Indo Tambangraya Megah Tbk
1.25
1.53
1.51
1.63
1.56
5
Resource Alam Indonesia Tbk
1.48
1.83
2.25
2.07
1.82
6
Samindo Resources Tbk
0.29
0.63
1.78
1.38
1.35
7
Perdana Karya Perkasa Tbk
0.78
0.62
0.82
0.74
0.56
8
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
1.11
0.91
0.92
0.91
0.96
9
Petrosea Tbk
0.88
0.84
0.69
0.72
0.71
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 1 menunjukan adanya fluktuasi nilai Total Assets Turn Over pada perusahaan subsektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Naik dan turunnya rasio TATO ini dipengaruhi oleh keahlian para manajer perusahaan dalam menggunakan asset yang mereka miliki untuk meningkatkan nilai pernjualan mereka. Tabel 2. Nilai Debt To Equity Ratio Perusahaan Sub Sektor Batubara Tahun 2009 - 2013 TAHUN NO
NAMA PERUSAHAAN 2009
2010
2011
2012
2013
1
Adaro Energy Tbk
1.43
1.18
1.32
1.23
1.11
2
ATPK Resources Tbk
0.34
0.7
1.89
2.44
1.56
3
Bumi Resources Tbk
3.95
4.06
5.26
17.75
24.12
4
Indo Tambangraya Megah Tbk
0.52
0.51
0.46
0.49
0.44
5
Resource Alam Indonesia Tbk
0.81
0.72
0.49
0.42
0.45
6
Samindo Resources Tbk
6.25
-4.41
1.36
3.77
1.36
7
Perdana Karya Perkasa Tbk
1.58
1.59
1.43
1.49
1.37
8
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
0.41
0.36
0.41
0.51
0.55
9
Petrosea Tbk
1.43
0.84
1.37
1.83
2.18
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 2 menunjukkan fluktuasi nilai Debt to Equity Ratio pada perusahaan subsektor batubara. Naik dan turunnya rasio DER ini dipengaruhi oleh besarnya perbandingan antara hutang perusahaan dengan modal sendiri. Perusahaan yang lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan modal sendiri maka tingkat solvabilitas akan menurun karena perusahaan harus menanggung beban bunga yang meningkat, tentunya akan berdampak bagi profitabilitas perusahaan. Tabel 3. Nilai Return On Assets Perusahaan Sub Sektor Batubara Tahun 2009 - 2013 NO
NAMA PERUSAHAAN
TAHUN 2009
2010
2011
2012
2013
10.4
5.46
9.76
5.73
3.4
1
Adaro Energy Tbk
2
ATPK Resources Tbk
-17.57
-17.46
-22.26
-11.1
11.26
3
Bumi Resources Tbk
3.83
6.19
2.92
-9.59
-5.88
4
Indo Tambangraya Megah Tbk
28.01
18.73
34.61
28.97
16.56
5
Resource Alam Indonesia Tbk
11.73
31.49
46.04
22.73
16.43
6
Samindo Resources Tbk
-7.44
11.49
8.22
2.81
7.91
7
Perdana Karya Perkasa Tbk
9.36
5.48
1.68
-4.54
-0.17
8
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
33.78
22.92
26.84
22.86
15.88
9
Petrosea Tbk
0.82
18.99
13.95
9.27
2.64
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 3 menunjukkan fluktuasi nilai Return On Assets perusahaan subsektor batubara. Nilai ROA menunjukkan tingkat profitabilitas
perusahaan. Semakin besar nilai pendapatan perusahaan, maka nilai ROA semakin besar. Tabel 4. Nilai Tobin Q Perusahaan Sub Sektor Batubara Tahun 2009 - 2013 NO
TAHUN
NAMA PERUSAHAAN
2009
2010
2011
2012
2013
1
Adaro Energy Tbk
1.53
2.55
1.67
1.34
0.95
2
ATPK Resources Tbk
1.18
1.43
1.84
1.46
10.47
3
Bumi Resources Tbk
1.33
1.55
1.52
1.12
1.08
4
Indo Tambangraya Megah Tbk
2.36
6.19
3.37
3.58
2.19
5
Resource Alam Indonesia Tbk
2.48
7.43
6.92
2.76
1.92
6
Samindo Resources Tbk
0.96
1.51
5.26
1.75
1.32
7
Perdana Karya Perkasa Tbk
0.99
0.81
0.83
0.88
0.78
8
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
3.69
6.32
3.76
3.06
2.36
9
Petrosea Tbk
1.11
0.58
0.67
0.91
0.84
Sumber: data sekunder yang diolah
Tabel 4 merupakan rasio Tobin Q. Rasio ini merupakan proksi dari nilai perusahaan. Dapat kita lihat pada tabel 4 terjadi fluktuasi nilai tobinQ. Perubahan nilai ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jumlah saham perusahaan yang beredar, harga saham perusahaan, total dari hutang perusahaan dan total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Tabel 5 Rata - rata Tobin Q, TATO, DER, dan ROA pada Perusahaan Sub Sektor Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia No
Variabel
1
Tahun 2009
2010
2011
2012
2013
TOBIN Q
1.74
3.15
2.87
1.87
2.43
2
TATO
0.794
0.8831
1.155
1.046
0.895
3
DER
1.867
0.736
1.523
3.163
3.491
4
ROA
7.51
11.262
13.478
7.002
6.638
Sumber: data diolah
Tabel 5 menunjukkan nilai rata – rata dari tobinQ, TATO, DER, dan ROA pada perusahaan subsektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Nilai perusahaan yang diproksi dengan tobinQ mengalami penurunan pada tahun 2011 menjadi 2,87 dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2012 menjadi 1,87. Pada tahun 2013 meningkat kembali menjadi 2,43. Meningkatnya TATO selalu diikuti menigkatnya
ROA,
begitupun
sebaliknya.
Sehingga
menunjukkan
hubungan positif antara TATO dan ROA. Pengaruh likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftrar di Bursa Efek Indonesia yang diteliti oleh Nidya Afrinda (2013) menunjukkan bahwa secara simultan likuiditas dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Secara parsial variabel DAR dan DER berpengaruh negatif namun tidak signifikan sedangkan LDER berpengaruh positif dan signifikan. Current ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, cash ratio berpengaruh negatif namun tidak signifikan, QR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Novia Maharani Yuliana Dewi Putri Sari dan Mochammad Chabachib (2013) yang menganalisis pengaruh Leverage, Efektivitas Aset, dan Sales terhadap profitabilitas serta dampaknya terhadap nilai perusahaan (2013) menunjukkan bahwa
DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. TATO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Sales berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. DER berpengaruh positif dan ssignifkan terhadap nilai perusahaan yang diproksi kan dengan PBV. Sales juga
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
PBV.
ROA
menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan terhadap PBV. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan – temuan empiris yang berhubungan dengan rasio keuangan sebelumnya. Penelitan ini menggunakan rasio aktivitas dan rasio solvabilitas sebagai variabel independen yang diukur menggunakan total assets turn over dan debt to equity ratio. Rasio profitabilitas sebagai variabel intervening yang diukur menggunakan
return on assets,
sedangkan untuk variabel dependen, nilai perusahaan diukur menggunakan ratio tobins-Q. Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Total Assets Turnover dan Debt to Equity Ratio Terhadap Nilai Perusahaan dengan Return on Assets Sebagai Variabel intervening pada perusahaan sektor pertambangan subsektor batubara”. 2. Perumusan Masalah
Dari
uraian
latar
belakang
di
atas,
maka
penulis
menyimpulkan bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
dapat
1. Bagaimanakah Pengaruh Total Assets Turn Over dan Debt to Equity Ratio terhadap Return on Assets ? 2. Bagaimanakah Pengaruh Total Assets Turn Over dan Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan ? 3. Apakah Return on Assets memediasi hubungan antara Total Assets Turn Over dan Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan? 3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis Pengaruh dan tingkat signifikan Total Assets Turn Over terhadap Return On Assets. 2. Menganalisis Pengaruh dan tingkat signifikan Debt To Equity Ratio terhadap Return On Assets. 3. Menganalisis Pengaruh dan tingkat signifikan Total Assets Turn Over terhadap Nilai Perusahaan. 4. Menganalisis Pengaruh dan tingkat signifikan Debt To Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan. 5. Menganalisis pengaruh dan tingkat signifikan Return on Assets terhadap Nilai Perusahaan. 6. Mengetahui fungsi ROA untuk memediasi TATO dan DER terhadap nilai perusahaan.
4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 4.1. Secara Praktis
Penelitian ini bermanfaat bagi para calon investor yang akan melakukan investasi. Selain para investor, penelitian ini juga bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yang akan menjadikan penelitian ini sebagai bahan bacaan dan ingin melanjutkan penelitian tentang sektor pertambangan. 4.2. Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat karena penelitian ini melakukan pengujian terhadap teori – teori yang telah dipelajari sebelumnya
tentang
pengaruh
rasio
keuangan
terhadap
nilai
perusahaan. 5. Landasan Teori 5.1. Total Assets Tur n Over (TA TO)
Total assets turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran efektivitas perusahaan dalam menggunakan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba (Sartono,2012:120). Rumus dalam menghitung TATO adalah sebagai berikut: TATO (total assets turn over) =
5.2. Debt To Equity Ratio (D E R)
Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
sebagai
(Kasmir,2014:158).
jaminan
terhadap
Kebijakan
perusahan
utang dalam
perusahaan menggunakan
pendanaan yang bersumber dari utang dapat mempengaruhi tingkat laba yang diperoleh perusahaan. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai debt to equity ratio adalah sebagai berikut: DER (debt to equity ratio) =
5.3.Return On A ssets (R OA)
Return On Assets adalah salah satu rasio dari rasio profitabilitas dimana rasio ini membandingkan laba bersih perusahaan dengan total asset yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengukur tingkat pengembalian atas total asset (Brigham,2010:148). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar rasionya semakin baik karena perusahaan dianggap mampu dalam menggunakan asset yang dimiliki secara efektif untuk menghasilkan laba. Adapun rumus dalam menghitung ROA adalah sebagai berikut: ROA (Return on Assets) =
100%
5.4. Nilai Perusahaan
Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham atau memaksimumkan nilai perusahaan melalui memaksimalkan harga saham (Sartono,2012:189). Peningkatan nilai perusahaan dari sebuah investasi akan terlihat dari meningkatnya harga saham. Nilai perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam rasio nilai pasar (Brigham,2010:150). Nilai pasar dapat diproksikan menggunakan harga saham perusahaan terhadap laba perusahaan, arus kas, nilai buku per saham dan tobinQ. Nilai tobinQ dihitung dengan rumus sebagai berikut: tobinQ =
+
5.5. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan gambaran dari kondisi keuangan sebuah perusahaan yang dapat memudahkan para manajemen perusahaan menilai kinerja perusahaan tersebut. Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan baik kepada pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan (Kasmir,2014:10). Pihak – pihak pengguna laporan keuangan adalah pemilik perusahaan, pihak manajemen perusahaan, pihak kreditur, pemerintah dan para calon investor yang ingin melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
5.6. Analisa Laporan Keuangan
Kasmir (2014:68) berpendapat bahwa dalam melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan teknik analisis yang tepat, agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan informasi yang akurat dan hasil analisis tersebut dapat digunakan dengan mudah untuk menginterpretasikannya. Menurut Kasmir (2014:69) terdapat dua metode analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan, yaitu : 1.
Analisis vertikal (Statis)
Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap laporan keuangan dalam satu periode saja. Analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan antar pos – pos yang ada dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya berisi informasi keuangan perusahaan untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan antar periode. 2.
Analisis horizontal ( Dinamis)
Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Hasil analisis menunjukkan perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode yang lain. 5.7.Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan dapat dijadikan pedoman dalam mengukur keberhasilan suatu perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan
pengukuran atas prestasi perusahaan yang timbul akibat proses pengambilan keputusan manajemen, karena memiliki hubungan efektivitas pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan kinerja. Kinerja keuangan yang dapat dicapai oleh perusahaan dalam satu periode tertentu merupakan gambaran sehat atau tidaknya suatu perusahaan. Selain dapat memberikan laba bagi pemilik modal atau investor, perusahaan yang sehat juga dapat menunjukkan kemampuan dalam membayar hutang dengan tepat waktu. 6. Kerangka Pemikiran 6.1. Penelitian Terdahulu
Untuk mendukung penelitian ini, peneliti mempelajari penelitian – penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain, yang tentunya berhubungan dan relevan terhadap penelitian yang akan peneliti lakukan. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan.
Tabel 6. Penelitian Terdahulu No
Penulis
Judul Penelitian
Variabel Yang Digunakan
Hasil Penelitian
1
Nidya Afrinda (2013)
Analisis pengaruh likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Current ratio, Cash ratio, Quick ratio. Debt to total assets ratio, Debt to equity ratio, Long term debt to equity ratio, dan Return on assets.
Secara parsial, CR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, QR dan LDER berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, DAR dan DER berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap ROA
2
Novia Maharani Yuliana Dewi Putri Sari, Mochammad Chabachib (2013)
Analisis pengaruh leverage, efektivitas aset dan sales terhadap profitabilitas serta dampaknya terhadap nilai perusahaan.
Debt to equity ratio, Secara parsial, DER Total assets berpengaruh negatif dan Turnover, Sales, signifikan terhadap ROA, Return on assets dan TATO berpengaruh positif Price book value. dan signifikan terhadap ROA, Sales berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. DER, Sales, dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.
3
Fitri Linda Rahmawati (2010)
Pengaruh current ratio, inventory turn over dan debt to equity ratio terhadap return on assets.
Current ratio, CR berpengaruh negatif Inventory turnover, dan signifikan terhadap Debt to equity ratio ROA, ITO berpengaruh dan Return on assets positif dan signifikan terhadap ROA, DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA
4
Suklimah Ratih (2011)
Pengaruh good Corporate CGPI tidak berpengaruh terhadap NPM dan ROA . corporate Governance governance Perception Index, NPM berpengaruh positif terhadap nilai Net profit margin, dan tidak signifikan perusahaan dengan Return on assets dan terhadap Tobin Q. ROA kinerja keuangan tobinQ. berpengaruh positif dan sebagai variabel signifikna terhadap Tobin intervening pada Q. CGPI berpengaruh perusahaan peraih positif dan tidak signifikan The Indonesia Most terhadap Tobin Q Trusted Company CGPI
5
Rina Tjandrakirana dan Meva Monika (2014)
Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Return on assets, Return on equity dan tobinQ.
Secara parsial hanya ROE yang mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Secara simultan ROA dan ROE berpengaruh terhadap nilai perusahaan
6
Gisela Prisiliarompas (2013)
Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas terhadap nilai perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Cash ratio, Quick ratio, Debt to total assets ratio, Debt to equity ratio, Gross profit margin, Net profit margin dan tobinQ.
Berdasarkan hasil penelitian, baik secara parsial maupun simultan seluruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikan yang berbeda beda
7
Ayu Wulandari (2014)
Pengaruh informasi akuntansi dan makro ekonomi terhadap nilai perusahaan efek syariah.
Cash ratio, Debt to equity ratio, Total assets turnover, Return on equity, Deviden payout ratio, Inflasi, Interest rate, Exchange rate dan tobinQ.
Secara parsial variabel ROE dan inflasi yang memiliki perngaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan variabel lain tidak. Secara simultan seluruh variabel independen memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.
8
Bambang Sudiyatno dan Elen Puspitasari (2010)
Pengaruh kebijakan perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan kinerja perusahaan sebagai variabel intervening.
Leverage keuangan, Leverage keuangan Capital expenditure, berpengaruh positif Insentif manajer, terhadap nilai perusahaan. Return on assets dan Capital expenditure tidak tobinQ. berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Insentif manajer berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan tetapi tidak berpengaruh terhadap nilai persahaan. ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
9
Rindu Rika Gamayuni (2012)
Relevansi kinerja keuangan, kualitas laba, intangible assets dengan nilai perusahaan.
Current ratio, Debt to equity ratio, Return on assets, Total assets turnover, Discretionary accrual, Intangible assets dan tobinQ.
10
Dani Pranata, Raden Rustam Hidayat dan Nila Firdausi Nuzula (2014)
Pengaruh Total Total asset turnover, Secara parsial variabel Asset Turnover , Non performing independen yaitu TATO, Non Performing loan, Net profit NPL dan NPM Loan dan Net Profit margin dan Return berpengaruh terhadap on assets. ROA. Margin terhadap return on asset Secara simultan seluruh (studi pada bank variabel independen umum swasta berpengaruh terhadap devisa yang ROA. terdaftar di Bank Indonesia 20102012).
11
Batool K. Asiri, Salwa A. Hameed (2014)
Financial Ratios and Firm’s Value in the Bahrain Bourse
Price earning ratio, Debt to total assets ratio, Total assets turnover, Return on assets, Return on equity, Financial leverage, Current ratio, Inventory turnover, Beta, TobinQ
6.2. Perbedaan Penelitian Terdahulu
Terdapat perbedaan signifikan antara nilai buku ekuitas dengan nilai pasar ekuitas. Rasio keuangan Current Ratio, ROA, DER, dan TATO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara parsial hanya ROA dan DER yang berpengaruh positif dan signifikan. Variabel Current Ratio dan TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ROA sebagai ukuran profitabilitas mampu memberikan sinyal kepada investor dan mampu menjelaskan sebagian nilai buku pasar.
Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari penelitian – penelitian sebelumnya untuk menemukan perbedaan antara tiap penelitian, perbedaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Research Gap
No
Penulis
Variabel Independen
Variabel Dependen on
Perbedaan
1
Nidya Afrinda
Current ratio, Cash ratio, Quick ratio. Debt to total assets ratio, Debt to equity ratio, Long term debt to equity ratio
Return assets.
2
Novia Maharani Yuliana Dewi Putri Sari, Mochammad Chabachib
Debt to equity ratio, Total assets Turnover, Sales dan Return on assets sebagai variabel intervening
Price book value.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. TATO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA
3
Fitri Linda Rahmawati
Current ratio, Inventory turnover, Debt to equity ratio
Return on assets
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.
4
Suklimah Ratih
Corporate Governance Perception Index, Net profit margin dan Return on assets sebagai variabel intervening
tobinQ
Hasli penelitian ini menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap tobinQ
5
Rina Tjandrakirana dan Meva Monika
Return on assets dan Return on equity
tobinQ.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan tobinQ
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DER berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA
6
Gisela Prisiliarompas
Cash ratio, Quick ratio, Debt to total assets ratio, Debt to equity ratio, Gross profit margin, Net profit margin
tobinQ
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DER berpengaruh terhadap tobinQ
7
Ayu Wulandari
Cash ratio, Debt to equity ratio, Total assets turnover, Return on equity, Deviden payout ratio, Inflasi, Interest rate, Exchange rate
tobinQ
Hasli penelitian ini menunjukkan bahwa DER dan TATO tidak berpengaruh terhadap tobinQ
8
Bambang Sudiyatno dan Elen Puspitasari
Leverage keuangan, Capital expenditure, Insentif manajer dan Return on assets
tobinQ.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap tobinQ
9
Rindu Rika Gamayuni
Current ratio, Debt to equity ratio, Return on assets, Total assets turnover, Discretionary accrual, dan Intangible assets.
tobinQ
Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap tobinQ, sedangkan TATO tidak berpengaruh terhadap tobinQ
10
Dani Pranata, Raden Rustam Hidayat dan Nila Firdausi Nuzula
Total asset turnover, Non performing loan dan Net profit margin
Return on assets.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial TATO berpengaruh terhadap ROA
11
Batool K. Asiri, Salwa A. Hameed
Debt to total assets ratio, Total assets turnover, Return on assets, Return on equity, Financial leverage, Current ratio, Inventory turnover, Beta dan TobinQ
Price earning ratio,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA masih menjadi indikator bagi para investor untuk menentukan nilai pasar perusahaan.
6.3. Kerangka Konseptual
Berdasarkan telaah pustaka dan diperkuat dengan penelitian terdahulu diduga bahwa Total Assets Turn over dan Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap ROA, dan ROA berpengaruh terhadap nilai perusahaan. dengan demikian dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut: H5
Total Assets Turnover (TATO)
H3 H1 Return on Assets
H2
(ROA)
H5
Nilai Perusahaan
Debt Ratio (DER)
H4
6.4.Pengembangan Hipotesis 6.4.1. Hubungan antara Total Assets Turn Over terhadap ROA
Perputaran Aset (Total Assets Turnover ) adalah perbandingan antara sales dengan jumlah total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin efektif perusahaan dalam memanfaatkan aktiva, maka semakin baik kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik tentunya akan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Dengan demikian hubungan antara TATO dan ROA adalah positif. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Chabachib (2013) yang menemukan hubungan antara TATO dan ROA adalah berpengaruh positif dan signifikan. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : TATO berpengaruh positif terhadap ROA 6.4.2. Hubungan antara Debt to Equity Ratio terhadap ROA
Debt to equity ratio merupakan ratio yang mengukur perbandingan antara jumlah hutang dengan modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang tidak selamanya mempunyai dampak positif, hutang juga mempunyai dampak buruk bagi kinerja perusahaan karena tingkat hutang yang tinggi akan mengakibatkan tingkat bunga yang semakin besar yang artinya akan mengurangi keuntungan. Tinggi rendah DER akan berpengaruh terhadap ROA yang dicapai oleh perusahaan. Penggunaan hutang yang tidak efektif dan efesien dapat meningkatkan resiko kebangkrutan perusahaan. Sehingga peningkatan hutang berdampak buruk bagi profitabilitas perusahaan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh
Afrinda
(2013)
dan
Rahmawati
(2009)
yang
mengemukakan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara DER dan ROA. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2 : Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap ROA 6.4.3. Hubungan antara TATO terhadap nilai perusahaan.
Total assets turnover merupakan bagian dari rasio aktivitas. Rasio aktivitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajerial dalam memanfaatkan sumber daya secara optimal yang ada dalam perusahaan untuk
menciptakan penjualan dan memperoleh laba.
Semakin besar rasio ini, menunjukkan semakin baik kinerja
perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik akan menjadi sinyal bagi investor bahwa perusahaan mampu memberikan tingkat pengembalian yang tinggi terhadap investor. Investor akan melakukan
investasi
dikarenakan perusahaan mempunyai nilai perusahaan yang baik. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Gumayani (2010) dan Wulandari (2013) dimana hasil penelitian yang mereka lakukan adalah TATO tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3 : TATO berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 6.4.4. Hubungan antara Debt to Equity Ratio terhadap nilai perusahaan.
Salah satu sumber pendanaan perusahaan adalah utang. Semakin tinggi
nilai
mempengaruhi
utang
perusahaan
tingkat
terhadap
kepercayaan
pihak
investor
luar
terhadap
tentu
akan
perusahan.
Penggunanaan pendanaan utang yang efektif dan efesien mampu mencegah perusahaan dari hal – hal yang dapat merugikan para investor. Peran para manajer perusahaan tentu dituntut untuk lebih aktif dalam bekerja sehingga kebangkrutan tidak terjadi. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Chabachib (2013) dan Gamayuni (2010) yang menemukan hubungan antara DER dan Nilai Perusahaan dimana DER berpengaruh positif terhadap Nilai perusahaan. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H4 : DER berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
6.4.5. Hubungan antara ROA terhadap Nilai Perusahaan
Dalam penelitian ini Return on Asset (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan adalah karena Return on Asset digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar Return on Asset menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik. Sehingga para investor mempunyai pandangan apabila profitabilitas meningkat, maka nilai perusahaan akan meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Chabachib (2013) dan
Gamayuni (2010)
mengemukakan bahwa ROA berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H5 : Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap Nilai
Perusahaan 6.4.6. Total assets turnover (TATO) dan Nilai Perusahaan melalui
Return on assets (ROA) Perputaran asset yang maksimal dan kemampuan manajemen dalam menghasilkan penjualan dan laba akan meningkatkan nilai profitabilitas, karena perusahaan dianggap menguntungkan. Peningkatan rasio profitabilitas juga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh (Dani Pranata et al, 2014) menunjukkan bahwa secara parsial TATO bengaruh terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Sudiyatno dan Puspitasari (2010) menunjukkan bahwa ROA berpengaruh
terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan tobinQ. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H6 : ROA memediasi pengaruh antara TATO dan tobinQ 6.4.7. Debt to equity ratio (DER) dan Nilai Perusahaan melalui
Return on assets (ROA) Pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang tidak selamanya baik bagi perusahaan. Pendanaan yang berasal dari hutang dapat mempengaruhi jumlah laba yang akan diperoleh perusahaan. Jumlah hutang yang besar membuat bunga semakin besar dan akan mengurangi laba yang akan dibagikan kepada para investor. Jumlah hutang yang besar akan memaksa para manajer perusahaan untk bekerja lebih efektif dan efesien agar perusahaan mampu membayar seluruh kewajiban dan terhindar dari kebangkrutan. Berdasarkan signaling theory, penggunaan hutang perusahaan merupakan sinyal yang diberikan manajer kepada para investor bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik. Berdasarkan uraian di atas dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H7 : ROA memediasi pengaruh antara DER dan tobinQ 7. Metode Penelitian 7.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Kuncoro,2009:15). Dengan kata lain desain kausal berguna untuk mengukur hubungan – hubungan antar
variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis suatu variabel mempengaruhi variabel lain. 7.2. Populasi dan Metode Penentuan Sampel
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009:118). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan sub sektor batubara yang telah terdaftar dalam pasar modal (Bursa Efek Indonesia). Periode laporan keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dari tahun 2009 sampai tahun 2013. Metode penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Dari 21 perusahaan yang terdaftar di subsektor batubara, peneliti memilih 9 perusahaan, karena perusahaan – perusahaan ini sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria dalam pemilihan sampel perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selambat – lambanya pada tahun 2008. 2. Perusahaan mencantumkan keterangan apabila melakukan right issue ataupun hal – hal yang berhubungan dengan penambahan modal perusahaan. 3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan perusahaan pada periode pelaporan tahun 2009 – 2013.
4. Seluruh data pada periode 2009 - 2013 yang dibutuhkan untuk penelitian lengkap. 7.3. Variabel Penelitian Dan Definisi Variabel Operasional
Variabel yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah total assets turn over (TATO) dan debt to equity ratio (DER)
sebagai
variabel independent, return on assets (ROA) sebagai vairabel intervening.
Sedangkan nilai perusahaan adalah variabel dependen
yang diproksi menggunakan tobins-Q. 7.3.1. Total Assets Turn Over (TATO)
Total assets turn over adalah salah satu rasio dari rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari setiap rupiah aktiva (Kasmir.2014). Adapun rumus dalam menghitung TATO adalah sebagai berikut: TATO =
7.3.2. Debt To Equity Ratio (D E R)
Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas.
Kebijakan
perusahan dalam menggunakan pendanaan yang bersumber dari utang dapat mempengaruhi tingkat laba yang diperoleh perusahaan. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai debt to equity ratio adalah: DER (debt to equity ratio) =
7.3.3. Return On A ssets (R OA)
Return On Assets adalah salah satu rasio dari rasio profitabilitas yang mengukur
kemampuan
perusahaan
menghasilkan
laba
dengan
menggunakan total asset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar rasionya semakin bagus, karena perusahaan dianggap mampu dalam menggunakan asset yang dimiliki secara efektif untuk menghasilkan laba. Adapun rumus dalam menghitung ROA adalah sebagai berikut: ROA =
100%
7.3.4. Tobins-Q
Tobins-Q merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur nilai
perusahaan.
rasio
tobins-Q
mengukur
nilai
perusahaan
sehubungan dengan biaya pengganti dari asset tersebut. Nilai rasio lebih dari 1 mengindikasikan bahwa investasi menghasilkan laba dan memberikan nilai yang lebih tinggi dari pada pengeluaran investasi dan tentunya hal ini akan merangsang investasi baru. Sebaliknya, apabila rasio tobins-Q dibawah 1, maka investasi dinilai tidak menarik. Salah satu versi Tobin’s Q yang dimodifikasi dan disederha nakan oleh Chung & Pruitt (1994) terhadap rumus dalam menghitung tobin Q adalah: Tobins-Q =
Tobins-Q =
+
Atau
Dimana
MVS = Market value of all outstanding shares, (the firm’s Stock Price * Outstanding Shares).
D = Total Debt
TA = Firm’s Assets
Rumus untuk pengukuran rasio ini ditulis ulang menjadi: Tobins-Q =
( ∗ ℎ )+
7.3.5. Variabel
dan
Definisi
Operasional
Variabel
Dapat
Diringkas Sebagai Berikut. Tabel 8.
No 1
Variabel
Definisi Variabel
Total assets Total assets turn over adalah turnover
salah satu rasio dari rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari setiap rupiah aktiva
Rumus TATO =
Skala Rasio
2
Debt to
Debt to equity ratio merupakan
equity ratio
rasio yang digunakan untuk
DER =
Rasio
mengukur perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas.
3
Return On Assets
ROA adalah salah satu rasio dari rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan
ROA =
rasio
100%
perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang dimiliki oleh perusahaan.
4
Tobins-Q
Tobins-Q merupakan salah satu
Tobins-Q =
+
Rasio
rasio yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan. rasio tobins-Q mengukur nilai perusahaan sehubungan dengan biaya pengganti dari asset tersebut.
7.4. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam pelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro,2009:148) Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari www.idx.co.id untuk melihat laporan keuangan
perusahaan dah dari www.finance.yahoo.com untuk melihat harga saham perusahaan. 7.5. Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path Analysis). Analisis jalur dikembangkan oleh Sewall Wright (1934,
dalam Bacharudin dan Tobing, 2003)
dengan tujuan untuk menerangkan akibat
langsung dan tidak
langsung dari seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap seperangkat variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.
Menurut
pengembangan dari
Ghozali
(2011)
analisis
jalur
merupakan
analisis regresi berganda dan bivariate.
Persamaan regresi dalam analisis jalur melibatkan variabel eksogen dan endogen serta dimungkinkan adanya pengujian terhadap variabel intervening. Analisis jalur juga dapat mengukur hubungan antar variabel dalam model baik secara langsung maupun tidak langsung.
7.5.1. Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013). 1. Pengembangan model berdasar teori
Model persamaan struktural didasarkan pada hubungan kausalitas, dimana perubahan satu variabel diasumsikan akan berakibat pada perubahan variabel lainnya. Kuatnya hubungan kausalitas antara dua variabel yang diasumsikan oleh 48peneliti bukan terletak pada justifikasi (pembenaran) secara teoritis untuk mendukung analisis (Ghozali, 2011). Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga
atau
lebih
variabel
dan
tidak
dapat
digunakan
untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner. 2. Menyusun diagram jalur Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar variabel berdasarkan pada teori. Anak panah menunjukkan hubungan antar variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi prioritas hubungan kausal variabel yang dekat ke sebelah kiri. 3. Mengubah diagram jalur menjadi persamaan struktural Setiap konstruk endogen merupakan dependen variabel di dalam persamaan yang terpisah. Variabel independen adalah semua konstruk yang mempunyai grafis dengan anak panah yang menghubungkannya ke konstruk endogen. Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang dihipotesiskan. Persamaan
struktural yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: ROA
=
DER +
Tobin-Q = 3 DER +
TATO +
… … ………….…( . )
4 TATO + 5 ROA +
……..( . )
Dimana: DER : Debt To Equity Ratio TATO: Total Assets Turn Over ROA : Return On Asset β1-5 : Koefisien Standardized Regression ε1-2 : Error of Term atau variabel pengganggu Standardized koefisien pada persamaan 1.1 akan memberikan nilai pengaruh tak langsung variabel independen (DAR dan TATO) terhadap variabel dependen (Tobins-Q) melalui variabel intervening (ROA). Sedangkan koefisien pada persamaan 1.2 akan memberikan nilai pengaruh langsung variabel independen (DAR dan TATO) dan variabel intervening (ROA) terhadap variabel dependen (Tobins-Q).
Daftar Pustaka
Afrinda, Nidya.2013. “Analisis Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ”. Jurnal, Universitas Sriwijaya. Asiri, Batool K & Salwa A. Hameed. 2014. “Financial Ratio and Firm’s Value in the Bahrain Bourse”. Research Journal of Finance and Accounting. Volume 5, Nomor 7, Tahun 2014. ISSN: 2222-1697. Eugene, Brigham F & Joul F Houston. 2010. Dasar – dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Gujarati, Damodar.2006.Dasar-dasar ekonometrika.Jakarta:Erlangga
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan.Jakarta: Rajawali Pers Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Maharani Yuliana Dewi Putri Sari, Novia dan Mochammad Chabachib. 2013. “Analisis Pengaruh Leverage, Efektivitas Aset, dan Sales Terhadap Profitabilitas Serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan di Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Period Tahun 2007-2011) ”. Diponegoro Journal Of Management, Vol 2, Nomor 3, tahun 2013. Pranata , Dani, Raden Rustam Hidayat & Nila Firdausi Nuzulu. 2014. “Pengaruh Total Asset Turnover, Non Performing Loan dan Net Profit Margin Terhadap Return on Assets”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Volume 11, No 1, Juni 2014. PrisiliaRompas, Gisela. 2013. “Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan BUMN yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal EMBA, Volume 1, Nomor 3, September 2013. ISSN 2303-1174. Rahmawati, Fitri Linda. 2009. “Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return on Assets (studi pada perusahaan Food and Beverage yang Listing di BEI Tahun 2007-2009)”. Jurnal, Universitas Negeri Malang. Ratih, Suklimah. 2011. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Peraih The Indonesia Most Trusted Company-CGPI”. Jurnal Kewirausahawan Volume 5 Nomor 2, Desember 2011. Rika Gamayuni, Rindu. 2012. “Relevansi Kinerja Keuangan, Kualitas Laba, Intangible
Asset,
denga
Nilai
Perusahaan”.
Jurnal
Trikonomika, Volume 11, Nomor 2, Desember 2012. ISSN: 1411514X. Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi Ketiga.Yogyakarta: Penerbit Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan (Teori Aplikasi). Yogyakarta: BPFE.