PENGANTAR SOSIOLOGI FX. WARDIYONO WARDIYONO JAROT SANTOSO SANTOSO TRI RINI WIDYASTUTI
revisi 2013
TU TUJU JUAN AN MAT TA KU KULI LIAH AH TUJUA TUJ UAN N MA TUJUAN M.K. PENGANTAR SOSIOLOGI: memberikan dasar-dasar pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang masyarakat sebagai objek kajian sosiologi serta konsep-konsep dasar yang digunakan dalam sosiologi MATERI MAT ERI KULIAH K ULIAH meliputi meliputi para perintis sosiologi, kebudayaan dan masyarakat, sosialisasi, interaksi sosial, pengendalian sosial dan penyimpangan, status dan peran, stratifikasi sosial, kelompok sosial, hubungan antarkelompok, institusi sosial, perilaku kolektif dan gerakan sosial, perubahan sosial, serta gender dan ketidakadilan gender
TU TUJU JUAN AN MAT TA KU KULI LIAH AH TUJUA TUJ UAN N MA TUJUAN M.K. PENGANTAR SOSIOLOGI: memberikan dasar-dasar pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang masyarakat sebagai objek kajian sosiologi serta konsep-konsep dasar yang digunakan dalam sosiologi MATERI MAT ERI KULIAH K ULIAH meliputi meliputi para perintis sosiologi, kebudayaan dan masyarakat, sosialisasi, interaksi sosial, pengendalian sosial dan penyimpangan, status dan peran, stratifikasi sosial, kelompok sosial, hubungan antarkelompok, institusi sosial, perilaku kolektif dan gerakan sosial, perubahan sosial, serta gender dan ketidakadilan gender
APA ITU SOSIOLOGI ?
SOSIOLOGI adalah adalah Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal-balik antargejala sosial dan antara gejala sosial dengan gejala nonsosial (PITIRIM SOROKIN) Ilmu yang mempelajari hubungan antarmanusia dalam kelompok (ROUCEK dan dan WARREN) Ilmu yang mempelajari interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial (WF. OGBURN dan MF. NIMKOFF) Ilmu yang mempelajari struktur dan proses kemasyarakatan yang stabil (JAA. VAN DOORN dan CJ. LAMMERS) Ilmu yang mempelajari struktur dan proses sosial, terutama perubahan sosial (SELO SOEMARDJAN dan SOELAEMAN SOEMARDI)
MENGAPA MUNCUL SOSIOLOGI ? Menurut BERGER dan dan BERGER, pemikiran sosiologis berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal yang dianggap sudah seharusnya (threats t the ta!e"#$r#%ra"te& 'r&)
CONTON*A+ Disintegrasi dalam agama Kristen Reformasi Martin Luther Munculnya kapitalisme (akhir abad !" Re!olusi Industri (abad !iii" Re!olusi #rancis
”If I have seen farther, it is by standing on the shoulders of the giants” (SIR ISAAC NEWTON
IBN-KHALDUN (1332-1406)
RIWAYAT IBN-KHALDUN Sekitar 400 tahun sebelum AUGUSTE COMTE mengembangkan perspektif sosiologisnya di Prancis, ABDEL RAHMAN IBN-KHALDUN (1!-140"# sudah mengembangkan suatu model masyarakat nomaden yang keras ($primitif%# dan masyarakat menetap yang halus ($modern%# IBN-KHALDUN yang lahir di &unisia dari keluarga terpelajar, pernah dipenjara karena keyakinannya bahwa pemimpin negara tidak mendapatkan mendapatkan kekuasaannya kekuasaannya dari &uhan' umpulan pemikirannya “MUKADIMAH” mengandung berbagai pemikiran yang mirip dengan sosiologi masa kini' IBN-KHALDUN menekankan pentingnya menghubungkan pemikiran sosiologi dan obser)asi sejarah
AUGUSTE COMTE (17!-1!"7)
AUGUSTE COMTE
COMTE dianggap sebagai $*apak Sosiologi,% orang pertama yang memberi nama $sosiologi'% Sosiologi berasal dari kata socius (bahasa (bahasa +omawi# yang artinya kawan, dan loos (bahasa (bahasa unani# yang berarti kata atau berbicara COMTE dalam bukunya“Cou!s" #" P$iloso%$i" Posi&i'"” mengemukakan pandangannya bahwa sejarah manusia akan melewati tahapan tahap teologis, tahap metafisis, dan tahap positi)is (disebut Hu(u) Ti* T*$*%+T$" L*, o Hu)* P!o!"ss+T$" T$!"" S&*"s L*,/ COMTE dianggap sebagai perintis positi)isme' .irinya, objek yang dikaji faktual, bermanfaat, mengarah ke kepastian dan kecermatan' .aranya pengamatan, perbandingan, eksperimen, metode historis
/+ /+2 (1313-133#
KARL MARX $umbangan utama MAR, bagi sosiologi adalah teori kelas% Dalam buku yang ditulisnya bersama FRIEDRIEC ENGELS -The C/"0st Ma"0$est12 dijelaskan bah&a sejarah masyarakat manusia adalah sejarah perjuangan kelas' dari masyarakat komunal purba, masyarakat feodal, masyarakat kapitalis, masyarakat sosialis, hingga masyarakat komunis Meskipun ramalan MAR, tidak pernah ter&ujud, namun pemikirannya tentang stratikasi sosial dan kon)ik tetap berpengaruh
EMILE DURKHEIM
EMILE DURKHEIM (1858-1917)
Dalam buku -The D030s0" La4r 0" S50et612 DURKEIM mengemukakan bah&a dalam masyarakat, pembagian kerja (diferensiasi, spesialisasi" semakin berkembang sehingga solidaritas mekanis (yang diikat 5e5t03e 5"s50e"5e) berubah berubah menjadi solidaritas organis (dasarnya saling ketergantungan dengan pijakan hukum dan akal"
Dalam buku -R/es $ S50%05a Meth&12 DURKEIM mengemukakan bah&a yang harus dipelajari dalam sosiologi adalah fakta sosial' cara berkir, cara bertindak, cara merasakan, yang berasal dari masyarakat dan mengendalikan
LANJUTAN…
*IRI-*IRI +K $.$IL ' /ersifat eksternal (ada di luar indi!idu" /ersifat memaksa (5er503e) /ersifat umum (tersebar luas dalam masyarakat" *ontohnya' hukum, moral, adat istadat, cara berpakaian, arsitektur, dll% /uku 2S/050&e2 merupakan usaha DURKEIM menerapkan metode yang telah dirintisnya untuk menjelaskan gejala bunuh diri dengan menggunakan teknik distribusi frekuensi dan tabulasi silang
MAX WEBER (18619!")
MA# WEBER
alam buku ”T$" P!o&"s&*& P!o&"s&*& E&$ic E&$ic *# T$" S%i!i& o C*%i&*lis)0” 1EBER mengemukakan tesisnya yang terkenal mengenai keterkaitan antara etika Protestan dan perkembangan kapitalisme di 5ropa *arat' /da reinterpretasi terhadap %!"-#"s&i2 dari yang bersifat ou&"!-,o!l#l2 (katolisisme# ke yang bersifat i"!-,o!l#l2 (protestantisme, khususnya aliran cal)in#
CIRI CAL3INISME: bekerja bekerja adalah ”c*lli” atau panggilan, sehingga orang harus bekerja keras, tekun, hemat, dan hidup sederhana (asketis# mendukung mendukung perkembangan kapitalisme
POKOK BAHASAN SOSIOLOGI PANDANGAN PARA PERINTIS 0 EMILE DURKHEIM Fa!ta ss0a+ yakni cara berkir, cara bertindak, dan cara berperasaan yg berasal dr luar indi!idu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan indi!idu 0 MAX WEBER T0"&a!a" ss0a+ yakni tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain dan berorientasi pada perilaku orang lain% indakan sosial memiliki makna subjektif bagi pelakunya intersubjekti!itas dan intra-subjekti!itas% Ini harus difahami melalui 3erstehe" (memahami", yakni 7/t "e8s se$ 0a%0"at03e6 0" the 7a5e $ the a5tr a"& th/s s67athet05a6 t 7art0507ate 0" th0s e97er0e"5es.
LANJUTAN… PANDANGAN PARA AHLI SOSIOLOGI MASA KINI
CHARLES WRIGHT MILLS Menurut MILLS1 untuk untuk dapat memahami sejarah masyarakat, ri&ayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya kita harus memiliki khayalan sosiologis (ss0%05a 0a%0"at0") . Khayalan sosiologis adalah kesadaran mengenai adanya hubungan antara keberadaan indi!idu dengan masyarakat luas% Instrumennya' 7ers""e tr/4es $ 00e/ dan 7/405 0ss/es $ s50a str/5t/re.
LANJUTAN…
PETER L. BERGER Menurutnya, ahli sosiologi bertujuan memahami masyarakat, namun karena th0"%s are "t 'hat the6 see1 maka maka seorang sosiolog harus see0"% thr/%h the $a5a&es $ s50a str/5t/res. *aranya *aranya &e4/"!0"% t0$ (/"as!0"%:&e4/"! 1 membongkar kepalsuan" Menurut BERGER, masalah sosiologis tidak sama dengan masalah sosial objek objek kajian sosiologi tidak hanya perceraian, pelacuran, kemiskinan, dll, tapi juga perka&inan yang sukses, kemakmuran, dst%
$EMBAGIAN SOSIOLOGI enurut RANDALL COLLINS0 sosiologi sosiologi dipilah menjadi SOSIOLOGI MIKRO: menganalisis menganalisis apa yang dilakukan, dikatakan, dan dipikirkan manusia dalam laju pengalaman sesaat isalnya perilaku orang saat berpapasan di jalan SOSIOLOGI MAKRO: menganalisis menganalisis proses sosial skala besar dan jangka panjang isalnya perubahan sosial di 6ogjakarta
pembeda pembeda
keduanya faktor ruang dan waktu
KEBUDA#AAN $
MAS#ARAKAT
$ENDAHULUAN MAS4ARAKAT adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan' 7ki, tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat MEL3ILLE J. HERKO3ITS memandang memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang bersifat superorganik kebudayaan tetap eksis meskipun anggota masyarakat pendukungnya bergantiganti (lahir-mati#
A$A ITU KEBUDAYAAN %
KEBUDA4AAN adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, serta kemampuan-kemampuan dan kebiasaankebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat 5EB. T4LOR/
SELO SOEMARDJAN dan SOELAEMAN SOEMARDI mendefinisikan kebudayaan sebagai hasil cipta, rasa, dan karsa manusia
UNSUR-UNSUR UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN KEBUDAYAAN 8nsur kebudayaan menurut KLUCKHOHN dalam ”Ui'"!s*l C*&"o!i"s o Cul&u!"” meliputi
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, peralatan rumah tangga, senjata, alat produksi, alat transportasi9# ata pencaharian hidup dan sistem sistem ekonomi ekonomi (pertanian, (pertanian, peternakan, sistem produksi, distribusi, konsumsi# Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan# *ahasa (lisan maupun tertulis# esenian (seni rupa, seni tari, seni suara, seni gerak,'''# Sistem pengetahuan +eligi (sistem kepercayaan, agama,'''#
WU%UD KEBUDA#AAN Menurut KOENTJARANINGRAT ada 2 &ujud kebudayaan' 0 ID3L' norma, nilai, ide, hukum sebagai tata kelakuan 0 K3LK45 /3R#.L' kompleks akti!itas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat sistem sosial 0 +I$IK' artefak (sepeda, 6#, kursi, candi, dll"
KEBUDA#AAN& erkait dengan hubungan antarmanusia, kebudayaan merupakan &es0%" $r 030"% (RALP LINTON) atau atau 4/e 7r0"t $r 4eha30r yang menetapkan aturan mengenai apa yang harus, seharusnya, selayaknya dilakukan atau tidak dilakukan
UNSUR NORMATI& 8:S8+ :7+/&;< 5*8///:
UNSUR PENILAIAN 5'*lu*&io*l "l")"&s/: baik-buruk, benar-salah, menyenangkan-tidak menyenangkan
UNSUR PERINTAH 5%!"sc!i%&i'" "l")"&s/: boleh-tidak boleh, perintah-larangan
UNSUR KEPERCA4AAN 5coi&i'" "l")"&s/: selamatan, upacara, ritual
KEBUDAYAAN SEBAGAI SISTEM NORMA KEBUDA4AAN menyangkut aturan yang harus diikuti bersifat bersifat normatif KEBUDA4AAN menentukan cara bertindak, cara berpikir, dan cara merasa yang dikenal dan diikuti secara umum oleh para anggota masyarakat
KLASI'IKASI NORMA MAS#ARAKAT WILLIAM GRAAM SUMNER dalam dalam bukunya -F!'a6s12 mengklasikasikan normanorma masyarakat berdasarkan daya paksanya terhadap para anggota masyarakat (dimulai dari yang sanksinya paling ringan"'
KEBIASAAN ($!'a6s)+ cara cara yang la7im dan &ajar serta dilakukan berulang-ulang dalam melakukan sesuatu oleh sekelompok orang *ontoh' berjabat tangan, cara makan, 8
LANJUTAN…
TATA KELAKUAN 5)o!"s/: gagasan yang kuat tentang salah dan benar yang menuntut tindakan tertentu dan melarang yang lain Co&o$: tabu, tabu, orang *anyumas tidak boleh bepergian pada hari Sabtu Paing, 9
sistem LEMBAGA SOSIAL 5soci*l is&i&u&io/: sistem hubungan sosial yang terorganisasi yang mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umum tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Co&o$: lembaga lembaga keluarga, agama, pemerintahan, pendidikan, ekonomi
LANJUTAN… HUKUM 5l*,/: tata kelakuan yang terkodifikasi sanksinya jelas sanksinya Co&o$: 8=P, 8=P, 88 esehatan, 88 Perlindungan /nak,9 gagasan tentang apakah NILAI 5'*lu"/: gagasan pengalaman berarti atau tidak berarti mengarahkan perilaku Co&o$: nilai nilai tentang )irginitas
KEBUDAYAAN DAN KE$RIBADIAN
Setiap masyarakat memberikan pengalaman tertentu yang tidak diberikan masyarakat lain kepada para anggotanya &imbul konfigurasi kepribadian yang khas dari para anggota masyarakat tersebut disebut disebut MODAL PERSONALIT4 5DU BOIS/ Sebagian besar ciri kepribadian dimiliki oleh sebagian besar anggota masyarakat tersebut KEBUDA4AAN MODAL' isal orang 6awa halus dan tidak suka terus terang, sementara orang *atak9' ebudayaan modal hanya berlaku pada masyarakat sederhana dengan kebudayaan yang solid
RELATIISME KEBUDA#AAN
Kita tidak bisa menganalisis kelompok kebudayaan lain dengan motif, kebiasaan, dan nilai-nilai kita RELATIVISME KEBUDA*AAN C"th+ /agi masyarakat Indonesia hamil sebelum menikah adalah buruk, sementara bagi masyarakat suku /ontoc di +ilipina adalah baik sebagai bukti bah&a &anita tersebut subur% /agi orang Madura, melakukan pembunuhan dalam carok adalah mulia karena membela harga diri dan kehormatan, namun menurut K46# adalah kriminal%
ETNOSENTRISME DAN XENOSENTRISME
ETNOSENTRISME adalah adalah kecenderungan setiap kelompok untuk menekankan keunggulan kebudayaannya% Kebudayaan sendiri menjadi patokan baik-buruk, benar-salah, tinggi-rendah, berharga-tidak berharga,%%% C"th+ menyebut menyebut diri sebagai orang terpilih (9ahudi", ras unggul (:erman", sementara yang lain dianggap kar, barbar, tidak beradab, terbelakang,%%% ,ENOSENTRISME adalah adalah pandangan yang lebih menyukai hal-hal yang berbau asing gagasan, gagasan, produk, gaya sendiri dianggap inferior C"th+ McDonald McDonald lebih prestisius dibanding Mbok /erek dan Mbok $arun
SOSIALISA SI
CHILDREN LEARN WHAT THEY LI'E 562 DOROTH4 LA1 NOLTE/ ;f a child li)es with criticism, he learns to condemn ;f a child li)es with hostility, he learns to fight ;f a child li)es with ridicule, he learns to be shy ;f a child li)es with shame, he learns to feel guilty ;f a child li)es with tolerance, he learns to be patient ;f a child li)es with encouragement, he learns to be confident ;f a child li)es with fairness, he learns justice ;f a child li)es with security, he learns to ha)e faith ;f a child li)es with appro)al, he learns to like himself ;f a child li)es with acceptance and friendship, he learns to find lo)e in the world
ANAK BELA%AR DARI KEHIDUPANN#A :ika anak dibesarkan dengan celaan, dia belajar memaki :ika anak dibesarkan dengan permusuhan, dia belajar berkelahi :ika anak dibesarkan dengan cemoohan, dia belajar rendah diri :ika anak dibesarkan dengan penghinaan, dia belajar menyesali diri :ika anak dibesarkan dengan toleransi, dia belajar menahan diri :ika anak dibesarkan dengan dorongan, dia belajar percaya diri :ika anak dibesarkan dengan pujian, dia belajar menghargai :ika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, dia belajar keadilan :ika anak dibesarkan dengan dukungan, dia belajar menyenangi dirinya :ika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, dia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
PENDAHULUAN Menurut PETER L. BERGER, berbeda dengan makhluk lain yang seluruh perilakunya dikendalikan naluri (instinct), manusia tidak dibekali naluri yang lengkap. Oki, manusia mengembangkan kebudayaan untuk mengisi kekosongan yang tidak diisi naluri. Kebudayaan harus dipelajari oleh setiap anggota baru masyarakat melalui SOSIALISASI
A$A ITU SOSIALISASI % SOCIALI7ATION is * %!oc"ss 62 ,$ic$ * c$il# l"*!s &o 6" * %*!&ici%*& )")6"! o soci"&2 5PETER L. BERGER/ ang dipelajari melalui sosialisasi adalah peranan-peranan 5!ol"s/. PERANAN adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki status tertentu' STATUS adalah adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain
TEORI SOSIALISASI (1# GEORGE HERBERT MEAD enurut MEAD0 setiap setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari perananperanan yang ada dalam masyarakat pengambilan peran 5!ol" &*(i/. alam alam proses ini, orang belajar mengetahui peran yang harus dijalankannya dan yang harus dijalankan orang lain
TAHAP-TAHAPN#A
TAAP BERMA BERMAIN IN (7a6 sta%e)+ pada pada tahap ini seorang anak meniru berbagai peran (ayah, ibu, guru,8" tanpa memahaminya TAAP PERMAI PERMAINAN NAN (%ae sta%e)+ pada pada tahap ini anak sudah tahu peran yang harus dijalankannya dijalankanny a dan peran orang lain TAAP PENGAMBILAN PERAN (re ta!0"%)+ pada tahap ini anak sudah dapat d apat mengambil peran orang lain (%e"era0;e& thers) Dalam tahap a&al sosialisasi, ada orangorang penting dalam proses sosialisasinya (s0%"0<5a"t thers)1 misalnya misalnya ayah, ibu, guru, tokoh idola,%%%
TEORI SOSIALISASI (!) CARLES ORTON COOLE* Menurut COOLE*1 konsep konsep diri (se$# 5"5e7t) seseorang seseorang berkembang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain !0"%#%ass se$ (diri seseorang memantulkan apa yang dirasakannya sebagai tanggapan masyarakat terhadapnya"
Persepsi kita tentang bagaimana kita dipandang orang lain Persepsi kita tentang penilaian mereka mengenai bagaimana kita dipandang orang lain Perasaan kita tentang penilaian-penil penilaian-penilaian aian tersebut
AGEN-AGEN SOSIALISASI 8ULLER dan JACOBS mengidentifikasi mengidentifikasi agenagen sosialisasi utama, yakni KELUARGA 5ucl"*! maupun "9&"#"# *)il2/ merupakan agen sosialisasi pertama dan utama ( tahap tahap bermain# TEMAN BERMAIN 5%""! !ou%/ agen sosialisasi pada tahap permainan SEKOLAH MEDIA MASSA: saat saat ini terutama tele)isi sebagai T$" 8i!s& Go# (6alaluddin +akhmat# atau T$" 8i!s& E'il
MACAM-MACAM SOSIALISASI BERGER dan LUCKMANN memilah menjadi SOSIALISASI PRIMER 5%!i)*!2 soci*li;*&io/: sosialisasi pertama yang dijalani indi)idu semasa kecil melalui mana dia menjadi anggota masyarakat SOSIALISASI SEKUNDER 5s"co#*!2 soci*li;*&io/: proses proses berikutnya yang memperkenalkan indi)idu yang telah disosialisasi ke dalam sektor baru dari dunia objektif masyarakatnya
SOSIALISASI SEKUNDER (1) $alah satu bentuk sosialisasi sekunder adalah RESOSIALISASI1 yang yang didahului DESOSIALISASI. Dalam Dalam desosialisasi, indi!idu mengalami ;pencabutan; diri yang dimilikinya, sedangkan dalam resosialisasi indi!idu diberi suatu diri yang baru terjadi terjadi dalam tta 0"st0t/t0" seperti seperti penjara, rumah sakit ji&a (GOFFMAN)
SOSIALISASI SEKUNDER (2) *entuk sosialisasi sekunder yang lain adalah ANTICIP ANTICIPA ATOR OR4 4 SOCIALI7A SOCIALI7AT TION , yakni bentuk sosialisasi sekunder yang mempersiapkan seseorang untuk peranan baru 5ROBERT K. MERTON/ CONTOH: A(*6!i0 A()il0 1"s& Poi&0 ...
POLA-POLA SOSIALISASI JAEGER memilahnya memilahnya menjadi'
REPRESSIVE SOCIALI=ATION+ menekankan penggunaan hukum hukuman an terhadap kesalahan% *irinya penekanan pada hukuman dan imbalan, menuntut kepatuhan anak, kom komunikasi unikasi satu arah, non!erbal dan berisi perintah, tekanannya pada keinginan orangtua, ke keluarga luarga sebagai s0%"0<5a"t ther
PARTICIPATOR* SOCIALI=ATION+ penekanannya penekanannya pada interaksi, komunikasi lisan, anak menjadi pusat sosialisasi, kebutuhan anak penting, keluarga sebagai %e"era0;e& ther
INTERAKSI SOSIAL
PENDAHULUAN Manusia memerlukan interaksi dengan sesamanya% Keterlambatan dalam proses interaksi sosial akan membuat kecerdasan sosial seseorang tidak berkembang% INTERAKSI SOSIAL merupakan merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antarindi!idu, antarkelompok, atau antara indi!idu dengan kelompok
APA ITU INTERAKSI SOSIAL? adalah' INTERAKSI SOSIAL adalah' #roses bertindak (aksi" dan membalas tindakan (reaksi" yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain (MACIONIS)
#roses bertindak yang dilandasi kesadaran adanya orang lain dan proses menyesuaikan respons (tindakan balasan" sesuai dengan tindakan orang lain (BROOM dan SEL=NIC) SEL=NIC)
YANG MENDASARI ;:&5+/S; S7S;/ ;/S/+; 75= *5+*/>/; &7+, 5;P8&;
IMITASI (peniruan# (?# (?# mendorong orang mematuhi aturan@ (-# membuat orang taklid SUGESTI (pandangan indi)idu yang diterima orang lain menjadi menjadi %tidak rasional%# IDENTI8IKASI (kecenderungan (kecenderungan dan keinginan seseorang untuk seperti orang lain yang dianggap lebih tinggi dan dihormati# SIMPATI (ketertarikan seseorang pada pihak lain ingin saling memahami dan bekerjasama#
SYARAT INTERAKSI SOSIAL Suatu interaksi sosial hanya mungkin terjadi apabila memenuhi dua syarat /da KONTAK SOSIAL 5soci*l co&*c&/ ada hubungan dengan orang lain /da KOMUNIKASI 5co))uic*&io/ ada proses penyampaian pesan
ATURAN INTERAKSI Menurut DAVID A. KARP dan dan WC. *OELS1 ada beberapa aturan mengenai interaksi'
4R5 355< R45<' dalam situasi sosial, orang menggunakan empat macam jarak' 0"t0ate &0sta"5e (=->? (=->? cm"@ 7ers"a &0sta"5e (>? (>? cm-ABB cm"@ s50a &0sta"5e (ABB cm-2CC cm"@ dan 7/405 &0sta"5e ( ( 2CC cm" (diambil dari pemikiran EDWARD T. ALL dalam The 0&&e" D0e"s0""
LANJUTAN… /&8+/: &5:&/:> A/&8 dalam T$" Sil"& mengemukakan bahwa dalam L*u*"0 HALL mengemukakan masyarakat dijumpai penggunaan waktu secara berbeda karena adanya perbedaan persepsi tentang waktu (tepat waktu dan )olo! #
/&8+/: &5:&/:> >5+/ /: S;/P &8*8= dalam interaksi kita tidak hanya melihat apa yang dikatakan orang, tapi juga apa yang dilakukannya komunikasi komunikasi non)erbal atau bahasa tubuh 5HALL dan HALL/ HALL/
INTERAKSIONISME SIMBOLIK
S*MBOLIC INTERACTIONISM merupakan salah satu pendekatan untuk mempelajari interaksi sosial yang bersumber pada pemikiran ERBERT MEAD. Mengikuti Mengikuti pemikiran MEAD1 ERBERT BLUMER mengemukakan tiga pokok pikiran interaksionisme simbolik, yakni' Manusia bertindak (a5t) terhadap sesuatu (th0"%) atas atas dasar makna (ea"0"%) yang dimiliki sesuatu tersebut baginya
LANJUTAN…
Makna yang dimiliki sesuatu tersebut berasal atau muncul dari interaksi sosial antarindi!idu Makna diperlakukan atau diubah melalui proses penafsiran (0"ter7retat03e 7r5ess) yang yang digunakan orang dalam menghadapi sesuatu yang dijumpainya
DE'INISI SITUASI Konsep D3+I5I$I $I4$I (the &e<"0t0" $ s0t/at0") berasal dari WILLIAM ISAC TOMAS. Menurutnya, Menurutnya, seseorang tidak langsung memberikan reaksi manakala dia mendapat rangsang dari luar, tapi selalu didahului tahap penilaian dan pertimbangan% Rangsangan dari luar diseleksi melalui proses denisi atau penafsiran situasi, indi!idu memberikan makna atas rangsang yang diterimanya 0$ 7e7e &e<"e th0"%s as rea1 the6 '0 4e rea 0" the0r 5se>/e"5es (jika orang mendenisikan situasi sebagai nyata, maka akibatnya akan nyata"
DRAMATURGI ”<*ll &$" ,o!l#=s * s&*"0 *# *ll &$" )" *# ,o)" )"!"l2 %l*2"!s<” 5SHARKESPEARE/ ER3ING GO88MAN dalam bukunya ”T$" ”T$" P!"s"&*&io o E'"!2#*2 Li"” mengemukakan pemikirannya tentang interaksi sosial' enurutnya, indi)idu yang berjumpa dengan orang lain akan mencari informasi mengenai orang yang dijumpainya atau menggunakan informasi yang dimilikinya, antara lain untuk mendefinisikan situasi
LANJUTAN… Dalam setiap perjumpaan masing-masing pihak membuat pernyataan (e97ress0") dan pihak lain memperoleh kesan (07ress0")
E97ress0"+ E,PRESSION GIVEN (pernyataan yang diberikan" E,PRESSION GIVEN OFF (pernyataan yang dilepaskan" Keduanya bisa saling mendukung (ucapkan turut bela sungka&a dengan muka sedih" atau bertentangan (ucapkan terima kasih dengan &ajah cemberut"
BENTUK INTERAKSI SOSIAL (1)
GILLIN dan GILLIN memilahnya menjadi' 0 #R.$3$ $.$II+, yang terbagi menjadi a!&as0 (usaha mencapai kestabilan", as00as0 (unsur kebudayaan yang timbul akibat kontak antarkebudayaan", dan a!/t/ras0 (unsur kebudayaan yang diperoleh dari kebudayaan lain" 0 #R.$3$ DI$.$II+, meliputi persaingan, pertikaian (kon)ik"
KIMBALL YOUNG membedakannya menjadi: OPOSISI, yang mencakup persaingan (competition) dan pertikaian (confict) KER!A SAMA (co"ope#$tion) yang menghasilkan akomodasi %I&ERENSIASI yang yang menghasilkan sistem pelapisan sosial
PENGENDALI AN SOSIAL $ PEN#IMPANG AN
$ENGANTAR Setiap anggota baru masyarakat disosialisasi agar berperilaku sesuai dengan harapan masyarakat KON8ORMITAS KON8ORMITAS0 menurut menurut JOHN M. SHEPARD, merupakan bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompok 5&$" &2%" o soci*l i&"!*c&io i ,$ic$ * i#i'i#u*l 6"$*'"s &o,*!# o&$"!s i ,*2s "9%"c&"# 62 &$" !ou%/
KETERTIBAN SOSIAL :ika semua orang berperilaku konformis, maka terjadi KETERTIBAN SOSIAL (s50a r&er)1 yakni yakni sistem kemasyarakatan, hubungan, dan kebiasaan yang berlangsung secara lancar guna mencapai tujuan masyarakat 4ntuk itu, perlu pengendalian sosial (s50a 5"tr)1 yakni yakni berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang (PETER L. BERGER)
CARA $ENGENDALIAN SOSIAL SOSIALISASI 7rang dikendalikan terutama dengan menyosialisasikan mereka sehingga mereka menjalankan peran sesuai dengan yang diharapkan' Sosialisasi membentuk kebiasaan, keinginan, dan adat istiadat mendarah mendarah daging 5i&"!*li;"#/ RASA RASA BERSALAH TEKANAN SOSIAL 5soci*l %!"ssu!"/ Pada semua masyarakat, manusia cenderung selalu menyesuaikan diri dengan keinginan kelompok' Pengendalian sosial terutama lahir dari kebutuhan indi)idu akan penerimaan sosial RASA MALU KEKUATAN alam masyarakat yang lebih kompleks, kompleks, kekuatan kekuatan diperlukan untuk menjamin berlangsungnya ketertiban sosial RASA TAKUT &ak ada &ak ada sosialisasi sempurna %"2i)%** sosi*l
A$A ITU $ENYIM$ANGAN SOSIAL % PEN4IMPANGAN SOSIAL 5soci*l #"'i*&io/ merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan dan di luar batas toleransi 5JAMES 3AN DER 7ADEN/ PEN4IMPANGAN TIDAK MELEKAT PADA PERILAKU TERTENTU0 melainkan melainkan tergantung dari definisi sosial atasnya' isalnya pembunuhan, s"9u*l i&"!cou!s"0 !"c$ (iss'''
LANJUTAN… 0 PEN*IMPANGAN ADA *ANG DAPAT DITERIMA ADA *ANG DITOLAK. Misalnya' *opernicus,
LANJUTAN…
PEN*IMPANGAN BERSIFAT ADAPTIF+ penyimpangan merupakan ancaman sekaligus alat pemelihara stabilitas sosial perilaku perilaku menyimpang merupakan salah satu cara menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial (COSER)
#enyimpangan yang sudah setengah melembaga (se0#0"st0t/t0"a0;e&) melahirkan melahirkan NORMA# NORMA PENGINDARAN terjadi terjadi apabila norma yang ada melarang suatu perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak orang (e' beli $IM, cafe sebagai tempat kencan"
TEORI PEN#IMPANGAN (1) DI++3R35IL $$.*II.5 (EDWIN . SUTERLAND) $eperti halnya perilaku konformis, penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya (5/t/ra tra"s0ss0"). 5amun yang dipelajari adalah subkultur menyimpang (&e30a"t s/45/t/re) salah pergaulan
&57+; P5:;P/:>/: (!# LABELING THEOR4 atau &57+; P5*5+;/: ./P 5ED1IN M. LEMERT/ 7rang menjadi penyimpang karena proses l*6"li yang diberikan masyarakat mulamula orang melakukan penyimpangan 5%!i)*!2 #"'i*&io/ dicap dicap sebagai penyimpang mendefinisikan mendefinisikan dirinya sebagai penyimpang mengulangi mengulangi penyimpangan 5s"co#*!2 #"'i*&io/ #"'i*& li"s&2l" #"'i*& #"'i*& c*!""!
TEORI PENYIMPANGAN (3) TEORI !"T#I I$!I%I!& (ROBERT (ROBERT K. MERTON) "erilaku menyimpang merupakan re'leksi tidak adanya kaitan antara aspirasi yang ditetapkan budaya dengan cara(cara yang dibenarkan untuk mencapainya
TI$OLOGI CARA-CARA ADA$TASI INDI'IDU (ROBERT K. MERTON) 5o A B 2 > ?
*ara adaptasi Konformitas Ino!asi Ritualisme Retretisme #emberontakan
ujuan budaya E E EF-
*ara yang melembaga E E EF-
TEORI $ENYIM$ANGAN (4)
&57+; <8:>S;7:/ 5EMILE 5EMILE DURKHEIM/ ejahatan (penyimpangan# perlu bagi masyarakat agar moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal
&57+; 7:<; 5KARL MAR>/ /pa yang merupakan perilaku menyimpang didefinisikan oleh kelompok yang berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka sendiri
STATUS $ PERANAN
PENDAHULUAN $alah satu perhatian para ahli sosiologi adalah struktur sosial (s50a str/5t/re). STRUKTUR SOSIAL adalah adalah pola perilaku yang berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindi!idu dan antarkelompok dalam masyarakat (KORNBLUM) Dalam membahas struktur sosial, ada dua konsep penting di dalamnya' STATUS dan dan PERANAN
APA ITU STATUS DAN PERANAN ? 0 STATUS adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain% 0 STATUS 0s a 5e5t0" $ r0%hts a"& &/t0es (RALP LINTON) _________ 0 PERANAN (res) adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki status tertentu 0 ROLES 0s &6"a05 as7e5t $ stat/s (RALP LINTON)
ASPEK DALAM PERAN $eseorang tidak dapat mengisi suatu peran dengan senang dan sukses tanpa disosialisasikan untuk menerima bah&a peran tersebut berguna, memuaskan, dan sesuai% .ki, dalam mempelajari peran, sekurangnya harus melibatkan dua aspek '
Kita harus belajar melaksanakan ke&ajiban dan menuntut hak Kita harus memiliki sikap perasaan dan harapan-harapan sesuai peran-peran tersebut
$ERILAKU $ERAN PERILAKU PERAN adalah peran yang sesungguhnya dilakukan oleh orang yang memiliki status tertentu' Perilaku peran mungkin tidak sesuai atau berbeda dari peran yang diharapkan' CONTOH: dosen dosen menjadi P, mahasiswa menjadi PS Pakaian seragam, tanda pangkat, gelar, upacara keagamaan adalah ALAT BANTU PERILAKU PERAN menyebabkan orang lain mengharapkan dan merasakan perilaku yang diperlukan peran tersebut dan mendorong si aktor berperan sesuai tuntutan peran' CONTOH: polisi polisi berseragam lebih berwibawa daripada polisi preman
MANAJEMEN KESAN
Sebagian perilaku peran merupakan pemeranan peran tanpa sadar karena sudah terinternalisasi sebagai hasil sosialisasi yang panjang' :amun beberapa perilaku peran merupakan upaya sangat sadar untuk memproyeksikan citra diri, menciptakan kesan yg diinginkan orang lain i)%!"ssio )**")"& 5ER3ING GO88MAN/ B**i)** si(*%)u #i #"%* co,o( *&*u c","( 2* (*)u &*(si!
MACAM-MACAM STATUS
STATUS *ANG DIBERIKAN (as5r04e& stat/s)+ status yang diberikan masyarakat kepada indi!idu terlepas dari kualitas dan usaha indi!idu, diba&a sejak lahir CONTO+ gelar gelar kebangsa&anan, ras, etnis, gender, kebangsaan, agama, usia,%%%
STATUS *ANG DIPERJUANGKAN (a5h0e3e& stat/s)+ status status yang menuntut kualitas tertentu yang harus diraih melalui persaingan dan usaha pribadi, perlu diperjuangkan CONTO+ tingkat tingkat pendidikan, kekayaan, kekuasaan,%%%
LANJUTAN? $tatus yang diberikan dan status yang diperjuangkan diperjuangka n pada dasarnya berbeda, namun keduanya saling berkaitan dan dapat tumpang tindih% C"th+ lebih mudah bagi seorang lakiC"th+ lebih laki suku :a&a beragama Islam (status yang diberikan" untuk menjadi #residen Indonesia (status yang diperjuangka diperjuangkan"@ n"@ hampir semua #residen merika adalah 'h0te a"1 a"%sa9"1 7rtesta"t
KON'LIK PERAN
DUA MACAM KONFLIK PERAN: K "@0! a"tara ibu yang K"@0! a"tara 4er4a%a0 7era"+ ibu bekerja menghadapi kon)ik peran antara menunggui anaknya yang sakit atau masuk kerja% K"@0! &aa sat/ 7era" t/"%%a+ pastor pastor mengalami kon)ik antara sumpah selibat dan keinginan menikah@ pega&ai negeri mengalami kon)ik antara menegakkan idealisme ( hidup hidup sederhana" sederhana" atau korupsi ( hidup hidup berk berkelimpahan" elimpahan"
CARA MENGATASI MENGA MENGAT TASI KON'LIK KON'LIK ON'LIK PERAN RASIONALISASI+ proses proses prose s defensif untuk mendenisikan kembali kembali situasi yang menyakitkan dengan istilah yang secara sosial dan pribadi dapat dapa t diterima% Misal' melakukan pemboman dengan alasan jihad PENGOTAKAN+ memagari memagari peran dalam ko kotaktakkotak kot ak kehidupan sehingga orang hanya menanggapi seperangkat tuntutan peran pada &aktu tertentu% Misal' banyak penjagal 5a7i yang kejam adalah juga seorang ayah yang baik AJUDIKASI+ prosedur prosedur resmi untuk mengalihkan penyelesaian kon)ik peran yang sulit sul it kepada pihak ketiga sehingga dia merasa bebas dari tanggung ja&ab dan dosa% Misal' Kasus Indy Rahma&ati GA
STRATI'IKASI SOSIAL
$ENDAHULUAN Secara ideologis mungkin saja suatu bangsa meyakini bahwa semua manusia diciptakan sama dan dianugerahi Sang Pencipta hak-hak yang tak dapat dihapus' :amun secara sosiologis keadaan dan kedudukan manusia dan kelompok manusia berbeda-beda s&!*&ii(*si sosi*l
APA ITU STRATI'IKASI SOSIAL ? STRATIFIKASI SOSIAL adalah adalah
#embedaan anggota masyarakat berdasarkan status yang dimilikinya kelas kelas sosial (KAMANTO SUNARTO) #enjenjangan masyarakat menjadi hubungan atasanba&ahan atas dasar kekuasaan, kekayaan, dan kehormatan (BERGER) $istem penjenjangan manusia dalam suatu masyarakat ke dalam urutan yang hierarkhis (MACIONIS) $tratikasi sosial merupakan ciri khas setiap masyarakat, bukan sekadar re)eksi perbedaan indi!idu
KELAS SOSIAL K3L$ $.$IL (SOCIAL CLASS) merupakan
subkultur yang memiliki sikap, kepercayaan, nilai, dan norma perilaku yang berbeda dibanding kelas sosial lainnya ditentukan
oleh kedudukan sosial ekonominya dalam masyarakat (kekayaan, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, identikasi diri, keturunan, partisipasi kelompok, dan pengakuan orang lain"
MACAM-MACAM STRATI&IKASI BERDASARKAN CARA MEM$EROLEH STATUS STATUS 4ANG DIPEROLEH 5*sc!i6"# s&*&us/: 8sia 5*" s&!*&iic*&io/, misalnya putra mahkota umumnya adalah putra tertua, sistem senioritas dalam pekerjaan, dsb 6enis kelamin 5s"9 s&!*&iic*&io/ , misalnya status lakilaki dianggap lebih tinggi dibanding perempuan eagamaan 5!"liious s&!*&iic*&io/ , misalnya kasta 5tnis 5"&$ic s&!*&iic*&io/ , misalnya di ;srael warga /rab dan Palestina hak-haknya tidak setara dibanding warga ahudi +as 5!*ci*l s&!*&iic*&io/ , misalnya di /S warga kulit hitam masih dianggap sebagai &$" s"co# cl*ss
LANJUTAN…
S&/&8S /:> ;+/;= 5ACHIE3ED STATUS/:
Pendidikan 5"#uc*&io*l 5"#uc*&io*l s&!*&iic*&io/ Pekerjaan 5occu%*&io*l s&!*&iic*&io/
ekayaan 5"coo)ic 5"coo)ic s&!*&iic*&io/
LANJUTAN… BERDASARKAN KETERBUKAAN SISTEM STRATIFIKASI (J. MILTON *INGER)+
STATUS TERTUTUP1 apabila setiap anggota masyarakat tetap berada pada status yang sama dengan orangtuanya STATUS TERBUKA1 apabila apabila setiap anggota masyarakat menduduki status yang berbeda dari status orangtuanya (bisa lebih rendah atau lebih tinggi"
MOBILITAS SOSIAL MOBILITAS SOSIAL 5soci*l )o6ili&2/ berarti perpindahan status dalam stratifikasi sosial obilitas obilitas
dapat terjadi pada kekuasaan, pri)ilese, maupun prestise 5RANS8ORD/ obilitas )ertikal mengacu pada mobilitas ke obilitas atas atau ke bawah 5RANS8ORD/0 sementara sementara mobilitas lateral mengacu pada perpindahan geografis antara lingkungan setempat, kota, dan wilayah 5GIDDENS/ obilitas sosial dapat terjadi intragenerasi atau antargenerasi
DIMENSI STRATI&IKASI SOSIAL MAR> Struktur masyarakat
ekonomi
1EBER Struktur masyarakat
sosial
ekonomi
politik
LANJUTAN…
KARL MAR, hanya menggunakan dimensi ekonomi sebagai dasar stratikasi sosial, sementara MA, WEBER menggunakan' menggunakan' D0e"s0 e!"0 kelas, kelas, sejumlah orang yang memiliki persamaan peluang hidup (0$e 5ha"5es" D0e"s0 !ehrata":ss0a kelompok kelompok status, sejumlah orang yang memiliki persamaan gaya hidup (0$e st6e). Misal, di :a&a priyayi-abangan@ di $umba marambaata@ di /ali tri&angsa-jaba@ di Minang penghulu dan kemanakan batali darah-yang bukan"@ D0e"s0 !e!/asaa":70t0! Mereka yang menduduki posisi tinggi cenderung mengakumulasi posisi dalam dimensi yang lain (SELO SOEMARDJAN dan SOELAEMAN SOELAEMAN SOEMARDI)
MENGA$A TERJADI STRATI&IKASI % Stratifikasi memang dibutuhkan demi kelangsungan hidup masyarakat Stratifikasi timbul karena dalam masyarakat berkembang pembagian kerja yang memungkinkan terjadinya perbedaan kekayaan, kekuasaan, dan prestise
DAM$AK STRATI&IKASI
Perbedaan stratifikasi menyebabkan perbedaan gaya hidup 51EBER/? perilaku perilaku selera pakaian, 5BENDI> dan LIPSET/? selera perabotan, hiburan, makanan, minuman, bacaan, lukisan, musik, permainan, kegiatan 5OGBURN dan NIMKO88/
SIMBOL STATUS 0 Menurut PETER L. BERGER1 orang selalu memperlihatkan kepada orang lain apa yang telah diraihnya dengan memakai simbol simbol status CONTO+ cara menyapa, gaya bicara, bahasa, pakaian, perhiasaan,%%% 0 Dalam setiap masyarakat, pakaian paling tidak memiliki tiga fungsi' manfaat, estetika, dan simbol status (BARBER dan LOBEL)
STRATI'IKASI DAN PELUANG HIDUP Dalam buku -Cass1 Stat/s1 a"& P'er12 BENDI, dan LIPSET merangkum berbagai pemikiran tentang perbedaan perilaku kelas% #erbedaan kelas melahirkan perbedaan' +ertilitas (NOTENSTEIN) ingkat harapan hidup bayi &aktu lahir (MA*ER dan dan AUSER) Kestabilan keluarga (OLLINGSEAD) Kesehatan mental (
CARA MENGURANGI KETIDAKSAMAAN i negara-negara liberal melalui "@u*li&2 o o%%o!&ui&2 E9: pengenaan pengenaan pajak progresif, di /S melalui kesamaan peluang untuk meraih *)"!ic* #!"*)s 5 !*& !*& !*c"/ i negara-negara komunis melalui prinsip sama rata sama rasa i ;ndonesia BBB
KELOMPOK SOSIAL
KELOM$OK SOSIAL (1) enurut ROBERT K. MERTON0 kelompok kelompok sosial 5soci*l !ou%/ adalah adalah sekelompok orang yang berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah mapan yang ditandai Sering terjadi interaksi Pihak-pihak yang berinteraksi mendefinisikan diri sebagai anggota kelompok Pihak-pihak yang berinteraksi didefinisikan orang lain sebagai anggota kelompok
KELOM$OK SOSIAL (2) ROBERT BIERSTENDT dengan menggunakan tiga kriteria - ada-tidaknya organisasi, hubungan sosial antaranggota, dan kesadaran jenis - membagi kelompok menjadi KELOMPOK ASOSIASI 5*ssocio*l !ou%/: ( elompok yang memenuhi ketiga kriteria (eC orpri, P# KELOMPOK SOSIAL 5soci*l !ou%/: kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada hubungan sosial antaranggota tapi tidak ada organisasi (eC kelompok pertemanan, kekerabatan# KELOMPOK KEMAS4ARAKATAN 5soci"&*l !ou%/: kelompok yang hanya memiliki kesadaran jenis (eC lakilaki D perempuan# KELOMPOK STATISTIK 5s&*&is&ic*l !ou%/: kelompok yang tidak memenuhi ketiga kriteria (e C kelompok balita, wulan, '''#
KELOM$OK SOSIAL (3) 3mile D urkheim dalam bukunya -T he D 030s0" $ L a4r 0" S50et62 memilah kelompok berdasarkan solidaritas yang mendasarinya 5o A B 2 > ? C H
$olidaritas mekanis #embagian kerja rendah K esadaran kolektif tinggi 6ukum represif I ndi!idualitas rendah K onsensus terhadap norma K omunitas menghukum penyimpang (&e30a"t) I nterdependensi rendah /ersif at pedesaan
5o A B 2 > ? C H
$olidaritas organis #embagian kerja tinggi K esadaran kolektif rendah 6ukum restitutif Indi!idualitas tinggi K onsensus nilai abstrak /adan kontrol sosial menghukum penyimpang Interdependensi tinggi /ersif at perkotaan
KELOMPOK SOSIAL () FERDINAND TONNIES memilah kelompok menjadi'
GEMEINSCAFT (5/"0t6)+ %ee0"s5ha$t $ 0$e (perka&inan", %ee0"s5ha$t %ee0"s5ha$t 46 4& (trah, kekerabatan", %ee0"s5ha$t $ 7a5e (Ikatan (Ikatan Mahasis&a 5ga&i", %ee0"s5ha$t $ 0"& (Kagama, Iluni, Ikafu,%%" GESSELSCAFT (s50et6) CARLES ORTON COOLE* memperkenalkan konsep 7r0ar6 %r/7 (kelompok (kelompok yang ditandai oleh pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim"@ sementara ELLSWORT FARRIS menciptakan konsep se5"&ar6 %r/7
KELOMPOK SOSIAL (5) WG. SUMNER menyatakan di kalangan anggota kelompok-dalam (0"#%r/71 'e# %r/7) dijumpai dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan dan kedamaian@ sementara hubungan antara 0"#%r/7 dengan kelompok-luar (/t#%r/7: ther#%r/7) ditandai ditandai kebencian, permusuhan, perang ROBERT K. MERTON memperkenalkan memperkenalkan konsep e4ersh07 %r/7 dan re$ere"5e %r/7
ARIABEL POLA TALCOTT PARSONS memperkenalkan perangkat !ariabel pola (7atter" 3ar0a4es)1 yakni seperangkat dilema uni!ersal yang dihadapi dan harus dipecahkan seorang pelaku dalam setiap situasi sosial% da lima perangkat dilema' 0 AFFECTIVIT* AFFECTIVE NEUTRALIT*+ ada-tidaknya rasa sayang-benci dalam suatu interaksi (kakak-adik, suami-istri J atasan-ba&ahan" 0 SPECIFICIT* DIFFUSENESS+ kekhususankekaburan (orangtua-anak J guru-murid"
LANJUTAN… UNI3ERSALISM PARTICULARISM: dipakaidipakaitidaknya ukuran uni)ersal (guru-murid EF orangtua-anak# UALIT4 PER8ORMANCE: yang yang penting faktor bawaan lahir atau prestasi ( seks, usia, hubungan kekerabatan EF prestasi# SEL8-ORIENTATION COLLECTI3E ORIENTATION 5 hubungan hubungan dagang EF rohaniawan
JARAK SOSIAL
BOGAR%US menemukan konsep !ARAK SOSIAL (soci$ 'ist$nce) untuk untuk mengukur kadar kedekatan atau penerimaan yang kita rasakan terhadap kelompok lain
HUBUNGAN ANTARKELOMP OK
KONSE$-KONSE$ DASAR KINLOCH mendefinisikan KELOMPOK MA4ORITAS sebagai sebagai kelompok kekuasaan yang menganggap dirinya normal, sedangkan kelompok lain 5MINORITAS/ sebagai sebagai tidak normal dan lebih rendah (tidak dikaitkan dengan jumlah#
BERGHE mendefinisikan RAS 5!*c"/ sebagai kelompok yang didefinisikan secara sosial berdasarkan kriteria fisik' Sementara BANTON mendefinisikan RAS sebagai suatu tanda peranan 5!ol" si/ berdasarkan berdasarkan perbedaan fisik
LANJUTAN… enurut 8RANCIS0 KELOMPOK ETNIK 5"&$ic !ou%/ merupakan sejenis komunitas yang menampilkan persamaan bahasa, adat kebiasaan, wilayah, sejarah, sikap, dan sistem politik (G kebudayaan# BERGHE mendefinisikan RASISME sebagai kepercayaan bahwa ciri tertentu yang dibawa sejak lahir dikaitkan dengan ada-tidaknya ciri dan kemampuan sosial tertentu sehingga diskriminasi dibenarkan di di tingkat praksis (perilaku# disebut RASIALISME RASIALISME
KONSEP HUBUNGAN ANTARKELOMPOK
UBUNGAN ANTARKELOMPOK (inte##o*p #e$tions) adalah adalah hubungan antarkelompok yang mempunyai ciri(ciri khusus
DIMENSI HUBUNGAN ANTARKELOMPOK
KINLOC memilah memilah dimensi hubungan antarkelompok menjadi' Dimensi sejarah Dimensi sikap (prasangka, stereotip" Dimensi institusi (a7arthe0&1 5I 5I keturunan" Dimensi gerakan sosial (Ku Klu Klan" Dimensi perilaku (diskriminasi" Dimensi perilaku kolektif (demonstrasi, huru-hara"
DIMENSI SEJARAH (1) DIMENSI SEJARA diarahkan pada masalah tumbuh-kembangnya hubungan antarkelompok (kapan, bagaimana"
Menurut NOEL1 stratikasi stratikasi etnik (juga ras, agama, kebangsaan" hanya dapat terjadi jika ada etnosentrisme, persaingan, dan perbedaan kekuasaan Menurut RANDALL COLLINS1 yang yang menga&ali dan melandasi eksploitasi laki-laki atas perempuan adalah kekuatan sik Menurut PARSONS1 stratikasi stratikasi jenis kelamin berkembang seiring industrialisasi
DIMENSI SEJARAH (2) enurut BANTON , kontak antara dua kelompok ras dapat mengambil pola AKULTURASI: kebudayaan kebudayaan kedua kelompok ras berbaur dan terpadu' DOMINASI: suatu suatu kelompok ras menguasai yang lain' PATERNALISME: dominasi dominasi kelompok ras pendatang atas atas pribumi di mana penduduk pribumi tetap di bawah penguasa pribumi, tapi penguasa pribumi tunduk thd penguasa asing' INTEGRASI: pola pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat tapi tidak memberikan makna penting atasnya' PLURALISME: seperti seperti integrasi, tapi memberikan arti penting terhadap kemajemukan'
DIMENSI SIKAP (1) 0 PRASANGKA (7re/&05e)+ sikap bermusuhan yang ditujukan kepada kelompok tertentu atas dasar dugaan bah&a kelompok tersebut punya ciri-ciri yang tidak menyenangkan% #rasangka bersifat tidak rasional dan berada di ba&ah sadar sehingga sukar diubah CONTO+ prasangka :a&a-$unda, :ogja-$olo, #ribumi-ionghoa, dsb%
DIM35$I $IK# (B" STEREOTIPE+ citra citra kaku tentang suatu kelompok ras atau budaya tanpa memperhatikan kebenaran citra tersebut (e' orang /atak kasar, orang 9ahudi licik,%%%"% JANOWIT= dan BETTELEIM memilah memilah strereotipe menjadi' TE SUPEREGO STEREOT*PE+ bah&a bah&a suatu kelompok memiliki karakter seperti ambisius, rajin, gigih, cerdas meski juga licik (e' orang 9ahudi di $, orang *ina di sia, orang India di frika" TE ID STEREOT*PE+ bah&a bah&a suatu kelompok memiliki karakter malas, bodoh, tidak bertanggung ja&ab, dll (e' pandangan orang Malaysia terhadap orang Indon, kulit putih terhadap negro di $, ionghoa terhadap pribumi di $emarang"
DIM35$I #3RILK4
DISKRIMINASI + perlakuan perlakuan yang berbeda terhadap orang yang dikelompokkan kategori khusus jarak sosial (KORNBLUM) CONTO+ kasus kasus ;$ari *lub; /ali hanya orang bule yang boleh masuk
RANSFORD memilah diskriminasi menjadi' Diskriminasi indi!idual Diskriminasi institusi
LANJUTAN... Prasangka sering melahirkan diskriminasi, tapi tidak selalu demikian' Sebaliknya, ada kalanya diskriminasi tidak selalu didahului prasangka' enurut BANTON0 diskriminasi diskriminasi mewujudkan jarak sosial' engan menggunakan skala jarak sosial ilmuwan sosial dapat 5soci*l #is&*c" sc*l"/0 ilmuwan mengukur jarak sosial antarkelompok 5BOGARDUS/ SKALA JARAK SOSIAL memuat memuat sejumlah pertanyaan mengenai kesediaan seseorang untuk menikah, berteman, bekerja bersama di kantor, bertetangga, sekadar kenal, tidak tinggal sekawasan, dan tidak tinggal senegara dengan orang %lain'%
LANJUTAN… &RUSTRATION"AGRESSION
TEORY : orang akan melakukan agresi jika usahanya memperoleh kepuasaan terhalang. )ika agresi tidak dapat ditujukan kepada pihak yang menghalangi usahanya, maka agresi itu dialihkan ('isp$ce') ke ke kambing hitam +sc$peo$t (BANTON)
DIMENSI INSTITUSI 0 WITE SUPREMAC*+ ideologi rasisme yang menganggap kulit putih lebih unggul daripada kulit ber&arna 0 DISFRANCISEMENT+ kebijakan mencabut hak pilih &arga kulit hitam 0 APARTEID+ kebijakan segregasi spasial antar&arga berdasar &arna kulit 0 REVERSE DISCRIMINATION+ kebijakan memberi kuota tertentu bagi kelompok minoritas (di $, kuota 2= bagi perempuan di parlemen"
DIMENSI GERAKAN SOSIAL 6ubungan antarkelompok sering melibatkan gerakan sosial, baik yang pro perubahan maupun yang pro status Nuo CONTO '' /lack #anthers di merika $erikat dan 5* di frika $elatan (7r 7er/4aha") /)
DIMENSI $ERILAKU KOLEKTI& =ubungan antarkelompok tidak jarang berujud perilaku kolektif gerakan, protes, demonstrasi, huru-hara CONTOH: kasus Sampit, Poso, /mbon, &asikmalaya, peristiwa ei 1HHI, dll'
INSTITUSI SOSIAL
APA ITU INSTITUSI SOSIAL?
6impunan norma-norma dari berbagai tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat e4a%a ss0a (SOERJONO SOEKANTO) $istem norma sosial dan hubungan yang terorganisir yang menyatukan nilai dan prosedur tertentu guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat (ORTON ORTON)
INSTITUSI SOSIAL KOENTJARANINGRAT menerjemahkan soci*l sebagai PRANATA SOSIAL0 yakni yakni is&i&u&io sebagai sistem tata kelakuan yang bertujuan memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat' i dalamnya terdapat empat komponen SISTEM NORMA KELAKUAN BERPOLA PERSONAL PENDUKUNG PRANATA PERALATAN 4ANG DIGUNAKAN
SISTEM NORMA SISTEM NORMA adalah adalah penampilan dari suatu orientasi nilai budaya tertentu yang menghasilkan berbagai tingkatan norma berdasarkan kekuatan mengikatnya. GILLIN dan GILLIN memilah sistem norma menjadi: ARA (*s$e) KEBIASAAN UMUM (fo-$/s) TATA KELAKUAN (mo#es) A%AT (c*stom)
LANJUTAN< CARA: norma norma yang paling lemah karena tanpa sanksi masyarakat (eC cara makanJminum# KEBIASAAN UMUM: perbuatan perbuatan berulang yang diikuti banyak orang (eC menghormati orangtua# TATA KELAKUAN: merupakan merupakan norma pengatur@ sanksi lebih tegas dan keras sehingga memunculkan rasa bersalah bagi yang melanggar (eC larangan pergaulan bebas# ADAT: norma norma yang paling kuat karena memberikan sanksi moral berdosa dan sanksi masyarakat@ dapat dihukum dengan beragam hukuman, yang terberat pengucilan (eC larangan kumpul kebo#
KELAKUAN BER$OLA KELAKUAN BERPOLA menggambarkan adanya suatu pola tertentu dalam tindakan tindakan seseorang atau sekelompok orang' Pola menunjuk pada kejadianJ kegiatan yang dilakukan secara berulang dalam bentuk yang sama@ diwariskan secara turun-temurun, namun dapat bergeser sesuai orientasi nilai budaya yang berlaku CONTOH: cara cara berpakaian, cara mendidik anak, cara menghormati orangtuaJguru
PERSONAL PENDUKUNG PRANATA PERSONAL PENDUKUNG PRANATA adalah adalah pembentukFpelaksana norma% 5orma tertentu akan ter&ujud apabila ada pendukungnya yang memelihara, mengembangkan, dan melestarikan% Mereka pula yang menentukan keberadaan lembaga sosial tersebut% pabila suatu lembaga sosial sudah tidak diikuti lagi kelakuan berpolanya dikatakan telah terjadi DISINTEGRASI CONTO+ memudarnya memudarnya lembaga patron-klien di desa digantikan nilai-nilai komersial
PERALATAN #ANG PERALATAN *ANG DIGUNAKAN DIGUNAKAN merupakan bagian integral dari cara me&ujudkan kegiatan
CONTO+ agar kuliah cepat selesai agar transaksi mudah
$K$ $K$
uang uang
&UNGSI INSTITUSI SOSIAL 8UNGSI INSTITUSI SOSIAL meliputi emberi pedoman bertingkah laku enjaga keutuhan masyarakat
emberi pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem kontrol sosial
TIPOLOGI INSTITUSI SOSIAL
TIPOLOGI LEMBAGA SOSIAL (1) M354R4 #3RK3M/5<559'
CRESCIVE INSTITUTIONS+ merupakan merupakan lembaga paling primer yang tidak sengaja dibentukF tumbuh C"th+ agama, agama, hak milik ENACTED INSTITUTIONS+ merupakan merupakan lembaga yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu dan didukung negara C"th+ lembaga lembaga hutang piutang, lembaga pendidikan, 8
TI$OLOGI LEMBAGA SOSIAL (2) 5:8+8& S;S&5 :;/; /:> ;&5+;/ /S/+//& BASIC INSTITUTIONS: lembaga lembaga sosial yang penting untuk memelihara perkembangan dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat, keluarga, sekolah, negara SUBSIDIAR4 INSTITUTIONS: lembaga lembaga yang kurang penting karena hanya ditujukan untuk rekreasi
TIPOLOGI LEMBAGA SOSIAL () M354R4 $4D4 #353RIM5 M$9RK' APPROVED: SOCIAL SANCTIONED INSTITUTIONS+ lembaga lembaga yang diterima masyarakat C"th+ sekolah, sekolah, perusahaan,8 UNSANCTIONED INSTITUTIONS+ lembaga lembaga yang ditolak masyarakat C"th+ kriminalitas, kriminalitas, pelacuran,8
ME$&R&T *KTOR "E$+ER$$+:
GENERAL INSTITUTIONS0 merupakan merupakan lembaga yang diikuti oleh hampir semua manusia di dunia onto10 agama, agama, kepercayaan, RESTRITE% INSTITUTIONS0 lembaga lembaga yang lebih terbatas onto10 agama agama Islam, agama Kristen,-
TI$OLOGI LEMBAGA SOSIAL (") 5:8+8& <8:>S;:/
OPERATI3E INSTITUTIONS: lembaga lembaga yang menghimpun pola-polaJ tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga ybs Co&o$: lembaga lembaga industri, pertanian REGULATI3E INSTITUTIONS: lembaga lembaga yang berfungsi mengawasi lembaga adat istiadatJ tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga tsb Co&o$: lembaga-lembaga lembaga-lembaga hukum (kepolisian, kejaksaan, kehakiman#
;:S&;&8S; 8&// ADA LIMA INSTITUSI UTAMA DALAM MAS4ARAKAT: D eluarga D Pendidikan D /gama D 5konomi D Politik
INSTITUSI KELUARGA &;P5 58/+>/ SISTEM KONSANGUINAL (menekankan (menekankan pentingnya ikatan darah, seperti umumnya masyarakat .ina dan 6epang# dan SISTEM KONJUGAL (menekankan (menekankan pentingnya hubungan perkawinan, seperti umumnya masyarakat *arat# KELUARGA BATIH (nuclear family# dan (eCtended family# KELUARGA LUAS (eCtended
ATURAN PERKAWINAN
INCEST TABOO+ larangan larangan hubungan perka&inan dengan keluarga yang sangat dekat C"th+ larangan ka&in antarsaudara kandung (0"5est)1 satu satu margaFklan (/atak, Minang"
BENTUK PERKAWINAN+ MONOGAMI (A lk dengan A pr dalam &aktu sama" dan POLIGAMI (A (A lk dengan A prFpoligini@ A pr dengan A lkFpoliandri dalam &aktu yang sama" EKSOGAMI (larangan (larangan ka&in dengan anggota kelompok" dan ENDOGAMI (ke&ajiban ka&in dengan anggota kelompok"
LANJUTAN… 0 4R5 355< K34R455' patrilineal, bilateral, matrilineal, keturunan rangkapF&/4e &es5e"t (sebagian patrilineal, sebagian matrilineal" 0 #.L M353#' pola patrilokal, matripatrilokal, patri-matrilokal, bilokal (boleh memilih patrilokal atau matrilokal", neolokal (di tempat baru", a!uncolokal ( pola matrilokal, menetap di desa paman dari pihak ibu mempelai laki-laki"
'UNGSI KELUARGA ORTON dan dan UNT mengidentikasi beberapa fungsi keluarga'
+ungsi pengaturan seks +ungsi reproduksi +ungsi sosialisasi +ungsi afeksi +ungsi denisi status +ungsi perlindungan +ungsi ekonomi
INSTITUSI $ENDIDIKAN <8:>S; ;:S&;&8S; P5:;;/: 8UNGSI MANI8ES: mempersiapkan mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat, melestarikan kebudayaan, menanamkan ketrampilan, dll' 8UNGSI LATEN: memupuk memupuk keremajaan, mengurangi kontrol orangtua, mempertahankan sistem kelas sosial
INSTITUSI AGAMA
EMILE DURKEIM+ agama agama merupakan suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci, yang mempersatukan semua orang yang beriman ke dalam suatu komunitas' umat
ROBERT BELLA+ di di luar institusi agama dikenal adanya himpunan kepercayaan kepercayaan dan ritual yang disebut 5030 re0%0" (e' (e' pemujaan pemimpin politik, bendera, lagu kebangsaan"
LIGT1 KELLER dan dan CALOUN+ unsur-unsur unsur-unsur dasar yang dijumpai pada agama yaitu ke keperc percayaan ayaan kepercayaan eper cayaan agama, simbol agama, praktik agama, umat agama, dan pengalaman agama
FUNGSI AGAMA <8:>S; />// 5;P8&;
8UNGSI MANI8ES: berkaitan berkaitan dengan doktrin, ritual, dan aturan perilaku dalam agama
8UNGSI LATEN: fungsi fungsi integrasi dan disintegrasi masyarakat
AGAMA DAN $ERUBAHAN SOSIAL
AGAMA SEBAGAI PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL Co&o$: MAR> beranggapan agama merupakan candu bagi rakyat melahirkan melahirkan *ls" cocious"ss
AGAMA SEBAGAI PENDORONG PERUBAHAN SOSIAL Co&o$: etika etika Protestan sebagai pendorong berkembangnya kapitalisme 51EBER/, peran ulama di ;ndonesia melawan penjajah *elanda, peran mullah di ;ran dalam menggulingkan Shah +eKa Pahle)i, peran rohaniawan atholik melawan para diktator di /merika atin
<M D5 I5$I4$I LI5 AGAMA DAN TRADISI+ masuknya masuknya agama Katholik ke +lores menghilangkan kebiasaan poligami di masyarakat AGAMA DAN POLITIK+ munculnya munculnya partaipartai politik berbasis agama (#K/, #5, #K$, ###, #//, #D$,8" AGAMA DAN EKONOMI+ etika etika #rotestan dan kapitalisme, bank syariah,8 AGAMA DAN PENDIDIKAN+ MI, MI, Ms, M5, $M /ruderan, 4M#,8
INSTITUSI EKONOMI ;577>; 57:7;
KAPITALISME: merupakan merupakan sistem ekonomi yang didasarkan pada pemilikan pribadi atas sarana produksi dan distribusi untuk kepentingan pencarian laba pribadi ke arah pemupukan modal melalui persaingan bebas' enurut ADAM SMITH prinsip dasar masyarakat kapitalis adalah %!i'*&" %!o%"!&20 %!oi& )o&i'"0 !"" co)%"&i&i'" SOSIALISME: merupakan merupakan sistem ekonomi yang bertujuan merombak masyarakat ke arah persamaan hak dan pembatasan terhadap hak milik pribadi melalui penguasaan alat produksi dan distribusi komoditas oleh negara
INSTITUSI POLITIK Menurut KORNBLUM, institusi institusi politik merupakan perangkat aturan dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan eenang onto10 lembaga eksekuti', legislati', yudikati', militer, keamanan nasional, partai politik
K3K4$5 D5 D.MI5$I Menurut WEBER1 KEKUASAAN adalah adalah kemungkinan memaksakan kehendak terhadap perilaku orang lain Kekuasaan O dominasi% DOMINASI terjadi bila yang berkuasa memiliki &e&enang untuk berkuasa berdasarkan aturan yang berlaku
TIPE DOMINASI D.MI5$I K6RI$MIK' keabsahan didasarkan pada kepercayaan bah&a sang pemimpin memiliki kemampuan yang luar biasa (e' $oekarno,
PERILAKU KOLEKTI' $ GERAKAN SOSIAL
A$A ITU $ERILAKU KOLEKTI& % PERILAKU KOLEKTI8 5coll"c&i'" 6"$*'io!/ merupakan merupakan perilaku yang ilakukan oleh sejumlah orang &idak bersifat rutin
erupakan tanggapan atas rangsangan tertentu merupakan perilaku menyimpang yang merupakan bersifat kolektif
A$A ITU KERUMUNAN % KERUMUNAN atau c!o,# merupakan sekumpulan orang yang mempunyai ciri-ciri baru yang berbeda sama sekali dengan ciri-ciri indi)idu yang membentuknya 5LE BON/ kumpulan kumpulan
orang tersebut menjadi o!*i;"# c!o,# atau %s2c$oloic*l c!o,#0 menjadi menjadi mahluk tunggal yang tunduk pada =ukum esatuan ental erumunan 5T$" L*, o &$" M"&*l Ui&2 o C!o,#s/
#3RILK4 K3R4M455 Menurut ERBERT BLUMER, ada beberapa tipologi perilaku kerumunan'
KERUMUNAN SAMBIL LALU (5as/a 5r'&) *ontoh' kerumunan penonton bakul jamu KERUMUNAN KONVENSIONAL (5"3e"t0"a 5r'&) *ontoh' seminar, pertemuan ilmiah, sarasehan,%%% KERUMUNAN EKSPRESIF (e97ress03e 5r'&) *ontoh' kerumunan penonton ;5idji; or ;LinkinQ #ark; KERUMUNAN BERTINDAK (a5t0"% 5r'&) *ontoh' pengeroyokan maling ayam
&AKTOR $ENYEBAB $ERILAKU KERUMUNAN enurut LE BON , faktor-faktor penyebab perilaku kerumunan adalah arena kebersamaannya dengan orang lain, indi)idu menjadi ANONIM sehingga rasa tanggung jawab yang mengendalikan dirinya lenyap PENULARAN dalam kerumunan PENULARAN 5co&*io/: dalam tiap perasaan dan tindakan bersifat menular SUGGESTIBILIT4: dalam dalam kerumunan, indi)idu mudah dipengaruhi, percaya, dan taat
TEORI $ERILAKU KERUMUNAN TEORI PENULARAN 5Co&*io T$"o!2/: anggota kerumunan hanya mengikuti naluri, tidak rasional, dan tidak mampu mengendalikan mengendalikan perilaku 5LE BON/ EMERGENT NORM THEOR4: dalam interaksi yang tidak ada aturannya, sering muncul aturan baru yang diikuti anggota kerumunan 5TURNER dan KILLIAN/ TEORI KON3ERGENSI 5Co'"!"c" T$"o!2/: perilaku kerumunan muncul dari sejumlah orang yang mempunyai dorongan, maksud, dan kebutuhan serupa 5HORTON dan HUNT/
APA ITU GERAKAN SOSIAL ? GERAKAN SOSIAL (s50a 3ee"t) merupakan perilaku kolektif yang ditandai kepentingan bersama dan tujuan jangka panjang, yaitu mengubah atau mempertahankan masyarakat atau institusi di dalamnya% *ara-cara yang digunakan berada di luar institusi CONTO+
GERAKAN SOSIAL (1) Da!id berle dengan menggunakan kriteria tipe perubahan yang dikehendaki (indi!idualFsosial" dan besarnya perubahan yang diinginkan (sebagianFmenyeluruh", membedakan empat klasi kasi gerakan sosial ipe perubahan yang diinginkan ipe Indi!idual 2% $osial perubahan yg $ebagian A% lternati!es Ref ormati!e dikehendaki mo!ements mo!ements M enyeluruh B% Redempti!e >% ransf ormati!e mo!ements mo!ements * ontoh ' A%
GERAKAN SOSIAL (2) KORNBLUM memilah gerakan sosial menurut tujuan yang hendak dicapai menjadi
RE3OLUTIONAR4 MO3EMENT: tujuannya tujuannya transformasi menyeluruh tatanan sosial' Co&o$: +e)olusi +e)olusi emerdekaan +;
RE8ORMIST MO3EMENT: tujuannya tujuannya mengubah sebagian institusi dan nilai' Co&o$: *oedi *oedi 7etomo, Sarekat ;slam,'''
LANJUTAN…
CONCER3ATI3E MO3EMENT: tujuannya mempertahankan institusi dan nilai masyarakat' Co&o$: S&o% E@u*l Ri$&s A!"")"&s (>erakan /ntifeminis#
REACTIONAR4 MO3EMENT: tujuannya tujuannya kembali ke institusi dan nilai lama Co&o$: u u luC lan
PERUBAHA N SOSIAL
PENDAHULUAN -?t0&a! a&a ha 6a"% teta7 !e5/a0 7er/4aha"?2 rtinya, perubahan sosial adalah suatu hal yang &ajar dialami seluruh masyarakat dunia% #erubahan telah, sedang, dan akan terus terjadi8
APA ITU PERUBAHAN SOSIAL? #3R4/65 $.$IL (SOCIAL CANGE)+ 0 $egala perubahan pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok masyarakat (SELO SOEMARDJAN) 0 #erubahan signikan yang terjadi sepanjang &aktu dalam hal bentuk perilaku dan budaya, termasuk nilai-nilai dan norma (RICARD T. SCAEFER dan ROBERT P. LAMM)
$ERS$EKTI& $ERUBAHAN SOSIAL (1) P5+SP5&;< 5L78S;7:5+ perspektif ini memahami perubahan sosial sebagai hal yang wajar' Perubahan sosial memiliki arah yang jelas dan dapat dikenali, yakni berkembang dari organisasi masyarakat yang sederhana menuju yang lebih kompleks'
$ERS$EKTI& $ERUBAHAN SOSIAL (2)
P5+SP5&;< <8:>S;7:/;S5 perspektif ini lebih fokus pada upaya memelihara sistem sosial secara menyelluruh sehingga perubahan sosial dipahami sebagai gejala yang tidak normal'
PERSPEKTI' PERUBAHAN SOSIAL ()
#3R$#3KI+ K.5+LIK' perspektif ini fokus pada upaya melakukan perubahan% #erubahan tidak hanya normal, namun juga dibutuhkan, bahkan harus terus didorong untuk menghilangkan ketidakadilan sosial% +aktor penyebab perubahan adalah adanya kon)ik dalam masyarakat
PERSPEKTI' PERUBAHAN SOSIAL () 0 #3R$#3KI+ #$IK.L.
POLA PERUBAHAN
#.L LI53R' perkembangan masyarakat mengikuti pola yang pasti dari yang sederhana menuju yang kompleks (COMTE dan SPENCER)
#.L $IKL4$' masyarakat berkembang laksana roda, kadang di atas kadang di ba&ah% Kebudayaan tumbuh, berkembang, lalu menghilang, misalnya kebudayaan 9unani, Roma&i, Mesir (SPENGLER) atau atau terjadi siklus elite (PARETO)
LANJUTAN… >/*8:>/: *5*5+/P/ P7/ D MAR>: sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kelas siklus@ siklus@ negara jajahan *arat akan melalui proses yang telah dilalui bangsa *arat linear' linear' D 1EBER tentang pembedaan tiga jenis wewenang (kharismatis, rasional-legal, dan tradisional# siklus@ siklus@ bahwa masyarakat semakin rasional linear linear
TEORI MODERN TTG $ERUBAHAN SOSIAL (1)
TEORI MODERNISASI: melalui melalui modernisasi, negara terbelakang akan menempuh jalan yang sama dengan negara industri maju di *arat sehingga nantinya akan menjadi negara berkembang' &okohnya NEIL J. SMELSER #* ALE> INKELES. enurut ET7IONI-HALE34 dan ET7IONI , transisi dari tradisional menuju modern melibatkan re)olusi demografi (turunnya angka kematian dan kelahiran#, menurunnya ukuran dan pengaruh keluarga, terbukanya sistem stratifikasi, perubahan struktur feodal dan kesukuan ke birokrasi, menurunnya fungsi agama, beralihnya fungsi pendidikan dari keluarga dan komunitas ke sistem pendidikan formal, munculnya munculnya kebudayaan kebudayaan massa, perekonomian pasar dan industrialisasi'
TEORI MODERN TTG PERUBAHAN SOSIAL (!) 0 TEORI KETERGANTUNGAN: perkembangan dunia tak merata@ negara industri menduduki posisi dominan sedangkan negara Dunia Ketiga secara ekonomis tergantung padanya% #erkembangan negara industri dan keterbelakangan negara Dunia Ketiga berjalan seiring' saat negara industri berkembang, negara Dunia Ketiga mengalami kolonialisme dan neo-kolonialisme sehingga makin terbelakang% okohnya ANDRE GUNDER FRANK , teori ini bertolak dari pengalaman negaranegara merika Latin%
TEORI MODERN TTG PERUBAHAN SOSIAL ()
perekonomian TEORI SISTEM DUNIA: perekonomian dunia tersusun atas tiga jenjang' negara inti (3ropa /arat, merika, dan :epang", negara semi-periferi (3ropa $elatan", dan periferi (sia dan frika"% 5egaranegara inti mendominasi sistem dunia sehingga mampu memanfaatkan sumber daya negara lain untuk kepentingan mereka sendiri% okohnya IMMANUEL WELLERSTEIN.
'AKTOR PENDORONG PERUBAHAN SOSIAL
#35DIDIK5 95< /3RM44' pendidikan merupakan sumber utama kemajuan peradaban (EF.SCUMACER) K.M#.$I$I #35D4D4K 95< /3R<M' berdampak kon)ik dalam masyarakat mendorong mendorong perubahan sosial (harus dikelola dengan baik agar tidak kontraproduktif" $I$3M $.$IL 95< 3R/4K' adanya stratikasi sosial yang terbuka ( membuka membuka peluang terjadinya mobilitas !ertikal" dan kesediaan menjalin kontak dengan budaya lain ( masyarakat masyarakat lebih dinamis" $IK# #R.
&AKTOR $ENGHAMBAT $ERUBAHAN SOSIAL
KONSER3ATISME ELITE: sikap sikap yang cenderung mempertahankan mempertahankan tradisi tradisi dan dan budaya budaya masa lalu sebagai acuan hidup curiga curiga dan menolak perubahan sosial' SISTEM SOSIAL TERTUTUP: stratifikasi stratifikasi sosial tertutup, sikap menutup diri terhadap pengaruh asing ( tidak tidak ada alternatif lain#, kuatnya '"s&"# i&"!"s& elite untuk mempertahankan s&*&us @uo PENDIDIKAN 4ANG BURUK: elite elite yang konser)atif dan sistem sosial yang tertutup menghasilkan pendidikan yang buruk' KOMPOSISI PENDUDUK HOMOGEN: kehidupan kehidupan masyarakat relatif stabil, masyarakat cenderung memelihara tatanan sosial yang ada daripada mengubahnya ke arah yang lebih baik
GENDER $ KETIDAKADILAN GENDER
PENDAHULUAN /egitu seorang anak dilahirkan, pada saat yang sama dia memperoleh TUGAS DAN BEBAN GENDER (%e"&er ass0%"e"t) dari dari lingkungan budaya masyarakatnya% /eban gender ini sangat tergantung pada nilainilai budaya masyarakat% Dalam masyarakat patriarkal dan androsentris, anak laki-laki lebih dominan dibanding anak perempuan MALE DOMINATED SOCIET*
%ENIS KELAMIN Istilah gender seringkali dikacaukan dengan konsep jenis kelamin, padahal keduanya berbeda
JENIS KELAMIN (s!) adalah pembagian laki-laki dan perempuan yang ditentukan secara biologis, terutama terkait dengan fungsi reproduksi laki-laki dan perempuan bersifat permanen, tidak dapat bersifat dipertukarkan, kodrati (&030"e 5reat0") CONTO+ laki-laki laki-laki memiliki penis, kala menjing, menghasilkan sperma@ perempuan memiliki payudara, !agina, o!um, dapat menstruasi, hamil, melahirkan%%%
GENDER
GENDER adalah sifat yang dilekatkan kepada laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural bisa bisa dipertukarkan, tidak bersifat uni!ersal, berbeda antartempat, antar&aktu, antarkelas (s50a 5"str/5t0") CONTO+ laki-laki laki-laki aktif, agresif, rasional, independen, kasar, dsb@ perempuan halus, lembut, pasif, dependen, cengeng, dsb%
MENGA$A LAKI-LAKI BERBEDA DARI $EREM$UAN %
&57+; :/&8+ 5NATURE/ Perbedaan peran laki-laki dan perempuan bersifat KODRATI. /natomi biologis laki-laki dan perempuan menjadi dasar penentuan peran sosial CONTOH: karena karena perempuan hamil, melahirkan, dan menyusui, maka perempuan dianggap lebih tepat di sektor domestik
LANJUTAN…
3.RI #35<$465 (NURTURE) #erbedaan peran antara laki-laki dan perempuan tidak ditentukan oleh faktor biologis, melainkan ASIL KONSTRUKSI MAS*ARAKAT melahirkan PERAN GENDER (%e"&er re)1 melahirkan yakni seperangkat harapan tentang perilaku yang pantasF tidak pantas dilakukan seseorang dalam masyarakat berdasarkan identitas gender yang dimilikinya (KESSLER dan dan MCKENNA)
KETIDAKADILAN GENDER Sejarah PERBEDAAN GENDER 5"#"! #i"!"c"s/ terjadi melalui proses yang panjang ia dibentuk, disosialisasikan dan diperkuat secara sosial dan kultural, bahkan melalui ajaran agama' /khirnya perbedaan gender dianggap sebagai #i'i" c!"*&io (ketentuan (ketentuan &uhanJkodrat# Perbedaan gender sesungguhnya tidak menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan KETIDAK ADILAN GENDER 5"#"! i"@u*li&i"s/. etidakadilan gender merugikan laki-laki dan (terutama# perempuan
MANIFESTASI KETIDAKADILAN GENDER ” ...l*(i-l*(i ...l*(i-l*(i #* %"!")%u* )")* 6"!6"#*0 &*%i &i#*( 6ol"$ #i6"#*-6"#*(*...” /da beberapa manifestasi ketidakadilan gender, namun semuanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi' anifestasi ketidakadilan gender ini meliputi
MARGINALISASI
MARGINALI7ATION adalah proses peminggiran ekonomiJpemiskinan yang menyebabkan kemiskinan bagi salah satu jenis kelamin' Sumbernya antara lain kebijakan pemerintah, tafsir agama, tradisi, bahkan asumsi ilmu pengetahuan +e)olusi =ijau, hukum waris, 88 CONTOH: +e)olusi Perkawinan (perempuan sebagai pengelola rumah tangga sehingga kalau bekerja dia rawan P=, diupah rendah,'''# ")ii;*&io o %o'"!&2
SUBORDINASI
SUBORDINATION (anggapan (anggapan tidak pentingFpenomorduaan" adalah sikap dan tindakan masyarakat yang menempatkan perempuan pada posisi lebih rendah dibanding laki-laki% danya anggapan bah&a perempuan emosional dan tidak rasional menyebabkan mereka dianggap tidak layak memimpin CONTO+ rendahnya rendahnya proporsi anggota de&an perempuan perlu perlu arat03e a5t0"
STEREOTIP
STEREOT*PE (pelabelan negatif" adalah sikap negatif masyarakat terhadap perempuan sehingga perempuan selalu dalam posisi dirugikan CONTO+ adanya adanya anggapan perempuan dandan untuk menarik perhatian lakilaki, jika terjadi perkosaan misalnya, korban disalahkan (4a0"% the 305t0)
BEBAN GANDA
DOUBLE BURDEN (beban ganda# adalah pembagian tugas dan tanggung jawab yang memberatkan perempuan' Perbedaan gender melahirkan pembagian kerja laki-laki di sektor publik, perempuan di sektor domestik' etika perempuan masuk ke sektor publik, dia tetap bertanggung jawab atas tugas rumah tangga
KEKERASAN 0
VIOLENCE (kekerasan"' kekerasan yang disebabkan bias gender, disebut %e"&er# reate& 30e"5e CONTO+ perkosaan (termasuk ar0ta ra7e", kekerasan dalam rumah tangga (KDR", sunat perempuan (%e"0ta /t0at0"), pelacuran, pornogra, pemaksaan sterilisasi K/ (e"$r5e& ster00;at0"), menyentuh bagian tubuh perempuan tanpa kerelaan yang bersangkutan (estat0"), pelecehan seksual (se9/a harasse"t)